perubahan pp 44 tahun 2004 tentang perencanaan kehutanan

Upload: pustaka-virtual-tata-ruang-dan-pertanahan-pusvir-trp

Post on 09-Oct-2015

154 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Disampaikan oleh Direktur Perencanaan Kawasan Huan, Ditjen Planologi, Kementerian Kehutanan pada acara Konsultasi Publik Perubahan PP No. 44 Tahun 2004 di Jakarta, 24 September 2014

TRANSCRIPT

  • PERUBAHAN PP 44 TAHUN 2004 TENTANG

    PERENCANAAN KEHUTANAN

    DIREKTORAT JENDERAL PLANOLOGI KEHUTANAN KEMENTERIAN KEHUTANAN TAHUN 2014

    Disampaikan dalam Konsultasi Publik Perubahan PP 44 Tahun 2004,

    Bellezza Suites 24 September 2014

  • PROSES PENYUSUNAN RANCANGAN PERUBAHAN

    PP NO. 44 TAHUN 2004

    Nota Kesepakatan Rencana Aksi Bersama tentang Percapatan Pengukuhan Kawasan Hutan

    Pembahasan internal dengan stakeholder K/L dan non K/L sebanyak 11 kali.

    Pembahasan dengan sektor dan institusi lain pada tanggal 7 Agustus 2014 bertempat di Fakultas Kehutanan Universitas Tanjung Pura Pontianak,

    Kalimantan Barat sebagaimana undangan dari Direktur Eksekutif Epistema

    Institute No. 033/Eks-Epistema/VII/2014 tanggal 18 Juli 2014 hal Undangan

    Semiloka.

    Pembahasan dengan mantan pejabat Kementerian Kehutanan dalam acara Diskusi Terbatas Sumberdaya Hutan Untuk energi Terbarukan yang

    diselenggarakan oleh Yayasan Sarana Wana Jaya tanggal 12 Agustus 2014 di

    Ruang Sonokeling Gedung Manggala Wanabhakti.

    Permohonan mengenai respon terhadap Draft Revisi PP 44 Tahun 2004 telah diunggah melalui website Kementerian Kehutanan sebagaimana surat kami No.

    S. 259/Ren-1/2014 tanggal 14 Agustus 2014 hal Saran/masukan terhadap Draft

    Revisi PP. 44 Tahun 2004.

  • POKOK-POKOK URGENSI REVIEW PP 44/2004

    1. UUD TAHUN 45 2. UNDANG-UNDANG KEHUTANAN 3. UNDANG-UNDANG KONSERVASI

    DAN PSD HAYATI 4. Putusan MK No. 45/2012 5. Putusan MK No. 35/2013 6. Undang-undang No. 26 Tahun 2007

    Tentang Penataan Ruang 7. Undang-undang No 32 Tahun

    Perlindungan Dan Pengelolaan Lingkungan Hidup

    8. Undang-undang No. 4 tahun 2011 tentang Informasi Geospasial

    9. Undang-undang Pemerintahan Daerah 10. Undang-undang Perimbangan Keuangan 11. Undang-undang Otonomi Khusus 12. Undang-undang Keterbukaan Informasi 13. Undang-undang Perencanaan Nasional 14. Undang-undang P3H (No 18/2013) 15. Undang-undang Desa

    1. PP 26 tahun 2009 tentang RTRWN

    2. PP 15 tahun 2010 tentang penyelenggaran penataan ruang

    3. PP No. 10 tahun 2010 jo PP. No.60 tahun 2012 tentang Tata Cara Perubahan dan Peruntukkan Kawasan Hutan

    4. PP. No. 24 tahun 2010 jo. PP No. 61 tahun 2012 tenatng Penggunaan Kawasan Hutan

    5. PP. No. 38 tahun 2008 tentang Pelimpahan Urusan

    6. Dan yang terkait lainya

    Review PP No. 44 tahun 2004 tentang Perencanaan

    Hutan

    NKB tentang Rencana aksi KPK mengenai

    Percepatan Pengukuhan Kawasan Hutan

  • PERMASALAHAN POKOK IMPLEMENTASI PERENCANAAN KEHUTANAN

    A. Beberapa isu-isu strategis yang menjadi perhatian dalam perubahan PP No. 44 Tahun 2004, antara lain:

    1) Batasan dan cakupan Kawasan Hutan masih terbatas pada Hutan Negara, belum sepenuhnya mengatur Hutan Hak dan Hutan Adat;

    2) Semua Kawasan Hutan belum terintegrasi dengan fungsi hutan, pola ruang, daya dukung lingkungan hidup, serta kawasan perdesaan (Pasal 1 UU No. 26 Tahun 2007);

    3) Tujuan dan target penetapan kawasan hutan saat ini baru mencakup Hutan Negara, belum mencakup Hutan Adat dan Hutan Hak sebagai Kawasan Hutan Tetap;

    4) Cakupan Perencanaan Kehutanan, masih terbatas pada Hasil Hutan Kayu dan Hasil Hutan Bukan Kayu, belum memasukan tentang Jasa Lingkungan (sesuai penjelasan pasal 4 UU 41 tahun 1999;

    5) Tata hubungan antara Perencanaan Kehutanan dan Perencanaan Sektor Lain yang menggunakan kawasan hutan masih belum optimal, masih beragamnya institusi yang menangani perencanaan kehutanan di daerah, dan masih terbatasnya kewenangan dalam pengendalian rencana kehutanan;

  • PERMASALAHAN POKOK .....IMPLEMENTASI PERENCANAAN KEHUTANAN (lanjutan)

    6. Perizinan-perizinan pemanfaatan hutan belum sepenuhnya selaras dan belum mengacu pada rencana kehutanan, karena ijin sudah diberikan sebelum perencanaan kehutanan ditetapkan;

    7. Belum efektifnya inventarisasi Hutan dan penggunaan hasil inventarisasi dalam pengukuhan, penyusunan rencana, pembentukan wilayah pengelolaan kawasan hutan.

    8. Pengukuhan baru terbatas untuk Hutan Negara, belum mengatur untuk Hutan Hak dan Hutan Adat).

    9. Proses penyelesaian pihak-3 melalui mediasi dan resolusi konflik atas kepemilikan dan hak pihak ketiga dan masyarakat pada kawasan hutan;

    10. Peran pemerintah belum optimal dalam perencanaan kawasan hutan dan koheren satu sama yang lain, dari pusat hingga ke tingkat pengelolaan.

    11. Koherensi Rencana antara lain meliputi keterkaitan rencana kehutanan dengan rencana lainnya: RPJMN, RPJMP, RPJMK.

    12. Belum jelasnya mekanisme keterbukaan data dan informasi inventarisasi, pengukuhan, penatagunaan, pembentukan wilayah pengelolaan dan penyusunan rencana kawasan hutan.

  • POKOK POKOK PERUBAHAN DAN PENGATURAN

    PERENCANAAN KEHUTANAN

  • POKOKPOKOK PERUBAHAN DAN PENGATURAN PERENCANAAN KEHUTANAN

    USULAN REVISI

    BAB I

    KETENTUAN UMUM Bagian Kesatu

    Maksud dan Tujuan Perencanaan Kehutanan dimaksudkan untuk memberikan pedoman dan arah bagi Pemerintah, Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kabupaten/Kota, Masyarakat, Pelaku Usaha, Lembaga Profesi dalam penyelenggaraan kehutanan Perencanaan Kehutanan bertujuan untuk : terjaminnya kepastian hukum mengenai status, letak, luas, batas dan fungsi Kawasan Hutan. terwujudnya fungsi hutan untuk lindung, konservasi dan produksi; terwujudya pengelolaan hutan dan sumberdaya secara efisien, efektif, berkeadilan, dan

    berkelanjutan; terwujudnya koordinasi integrasi, sinkronisasi, dan sinergi; baik antar daerah, antar ruang, antar

    waktu, antar fungsi Pemerintah maupun antara pusat dan daerah serta antar pelaku pembangunan

    terwujudnya peran serta masyarakat dan para pihak yang optimal; dan Terwujudnya penyelesaian Konflik masyarakat dalam kawasan hutan

  • USULAN REVISI

    Ruang Lingkup Perencanaan Kehutanan dilaksanakan:

    Secara menyeluruh pada seluruh Kawasan Hutan baik Hutan Negara, Hutan Adat maupun Hutan Hak;

    Secara transparan, partisipatif dan bertanggung-gugat; Secara terpadu dengan memperhatikan kepentingan nasional, sektor terkait

    dan masyarakat serta mempertimbangkan aspek ekonomi, ekologi, sosial budaya dan berwawasan global;

    Dengan memperhatikan kekhasan dan aspirasi daerah termasuk kearifan tradisional;

    Berdasarkan sistem, skala geografis, wilayah administrasi, fungsi pokok hutan, dan daerah aliran sungai.

  • PERENCANAAN KEHUTANAN DALAM PENGURUSAN HUTAN

    Inventarisasi Hutan

    Pengukuhan Kawasan Hutan

    Penatagunaan Kawasan Hutan

    Pembentukan Wilayah Hutan

    Penyusunan Rencana

    Hutan Negara

    Hutan Hak

    Hutan Adat

    Kawasan Hutan

    PERENCANAAN KEHUTANAN

    PENGENDALIAN DAN PENYELESAIAN KONFLIK

    Peran serta Masyarakat

    PENGELOLAAN HUTAN

    Data dan Informasi

    RTRW

    RPJP

  • INVENTARISASI dalam rangka PENGUKUHAN

    KAWASAN HUTAN

    PENYUSUNAN RENCANA KEHUTANAN

    PENGUKUHAN KAWASAN HUTAN

    PENUNJUKKAN, PENATAAN BATAS, PEMETAAN DAN PENETAPAN

    Hutan Negara

    Hutan Hak

    Hutan Adat

    KAWASAN HUTAN TETAP

    Perubahan Kawasan Hutan

    INVENTARISASI TINGKAT NASIONAL/

    PROVINSI/KABUPATEN/ DAS/PULAU/KPH

    PENATAGUNAAN KAWASAN HUTAN

    PENETAPAN FUNGSI DAN ARAH PENGGUNAANNYA

    PEMBENTUKAN WILAYAH KAWASAN

    KPHP/KPHL/KPHK

    DATA DAN INFORMASI

    (NSDH, PDB KH, KH) NASIONAL/PROVINSI/

    KABUPATEN/KPH

    RENCANA KAWASAN

    NASIONAL/PROVINSI/ KABUPATEN/KPH

    RENCANA PEMBANGUNAN NASIONAL/PROVINSI/

    KABUPATEN/KPH

    Wilayah KPH

    Realisasi PENGELOLAAN HUTAN

    TATA HUTAN DAN RP, PEMANFAATAN, REHABILITASI, PERLINDUNGAN,

    KONSERVASI

    PERENCANAAN KEHUTANAN

    Pengendalian dan

    penyelesaian konflik

    kawasan hutan

    Peran serta

    Masyarakat

    RTRW RPJP

  • INVENTARISASI HUTAN

    HUTAN

    INVENTARISASI HUTAN UNTUK PENGUKUHAN

    KAWASAN HUTAN

    INVENTARISASI HUTAN UNTUK PENYUSUNAN

    RENCANA KEHUTANAN

    Kawasan hutan

    PEDOMAN Tata cara dan Kewenangan

    Hasil dan penyajiannya Pembinaan dan Pengendalian

    Pengukuhan KH

    Jenis data Metode

    Tata cara dan Kewenangan Hasil dan penyajiannya

    Pembinaan dan Pengendalian

    Tingkat Hasil

    Nasional NSDH -N

    Provinsi NSDH P

    Kabupaten NSDH K

    KPH NSDH KPH

    Regional NSDH -Regional

    Penyusunan Rencana Kehutanan

    RKTN

    RKTP

    RKTK

    RK-KPH

    RM. Regional

  • USULAN REVISI BAB II INVENTARISASI HUTAN

    Bagian Kesatu Maksud, Ruang lingkup dan tingkatan inventarsasi Hutan

    Maksud dan Tujuan Pasal 5

    Ruang Lingkup dan Tingkatan Pasal 6

    Bagian Kedua Tata Cara Inventarisasi Hutan

    Inventarisasi Hutan Tingkat Nasional Pasal 9

    Inventarisasi Hutan Tingkat Pulau Pasal 10

    Inventarisasi Hutan Tingkat Provinsi Pasal 11 dan 12

    Inventarisasi Hutan Tingkat Kabupaten Pasal 13

    Inventarisasi Hutan Tingkat DAS Pasal 14

    Inventarisasi Hutan Tingkat Unit Pengelolaan Hutan

    Pasal 15,16,17

  • PENATAGUNAAN KAWASAN HUTAN

    SKORING DAN KELAYAKAN

    PENETAPAN FUNGSI

    PENETAPAN PENGGUNAAN PEMANFAATAN

    KONFLIK DAN PERUBAHAN

    DATA DAN

    INFORMASI

    Penetapan fungsi pokok (HL, HP, HK, HPT, HPK)

    Arahan pokok penggunaan untuk kegiatan kehutanan dan non kehutanan

    Hutan Negara

    Hutan Hak

    Hutan Adat

    KAWASAN HUTAN

  • USULAN REVISI BAB III

    PENGUKUHAN KAWASAN HUTAN

    Bagian Kesatu Maksud dan Ruang Lingkup

    Maksud dan Ruang Lingkup

    Pasal 18, 19

    Bagian Kedua Pengukuhan Kawasan Hutan

    Pada Hutan Negara

    Penunjukan Kawasan Hutan Pasal 21, 22

    Penataan Batas Kawasan Hutan Pasal 23, 24

    Pemetaan Kawasan Hutan Pasal 25

    Penetapan Kawasan Hutan Pasal 26

    Integrasi Kawasan Hutan dalam Pola Ruang dan RTRW

    PasaL 27

    Perubahan Kawasan Hutan Pada Hutan Negara

    Pasal 28

    Bagian Ketiga Pengukuhan Kawasan Hutan Pada Hutan Hak

    dan Hutan Adat

    Pasal 29

    Bagian Keempat Kecukupan Luas Kawasan Hutan

    Pasal 30

  • USULAN REVISI BAB IV

    PENATAGUNAAN KAWASAN HUTAN

    Bagian Kesatu Umum

    Pasal 31

    Bagian Kedua Penatagunaan Kawasan Hutan

    pada Hutan Negara

    Pasal 32

    Penetapan Fungsi Kawasan Hutan Pasal 33

    Penetapan Pemanfaatan dan Penggunaan Kawasan Hutan

    Pasal 34

    Bagian Ketiga Penatagunaan Kawasan Hutan

    pada Hutan Hak dan Hutan Adat

    Pasal 35

  • PEMBENTUKAN WILAYAH KPH KAWASAN

    HUTAN DAN TATA GUNA KH

    PENCADANGAN WILAYAH KPH PROVINSI

    KPH

    PEMBENTUKAN WILAYAH UNIT KPH

    PENETAPAN WILAYAH UNIT KPH

    PEMBENTUKAN DAN PENETAPAN ORGANISASI

    KPH

    KONFLIK DAN PERUBAHAN WILAYAH

    KPH

    DOKUMEN PENCADANGAN WILAYAH KPH

    PROVINSI

    DOKUMEN PEMBENTUKAN WILAYAH UNIT

    KPH

    DOKUMEN PENETAPAN

    WILYAH UNIT KPH

    PENYUSUNAN RENCANA KPH

    Data dan

    informasi

    1. Kriteria wilayah KPH 2. Proses dan tata cara

    penetapan Wilah KPH, Apabila terdiri atas Hutan negara, hutan adat, dan hutan hak

    Hutan Negara

    Hutan Hak

    Hutan Adat

  • USULAN REVISI BAB V

    PEMBENTUKAN WILAYAH PENGELOLAAN HUTAN

    Bagian Kesatu Umum

    Pasal 36, 37

    Bagian Kedua Pembentukan Unit

    Pengelolaan Hutan

    Pasal 38

    Bagian Ketiga Prosedur

    Pembentukan Unit Pengelolaan

    Prosedur Pembentukan Unit Pengelolaan Hutan pada Hutan Negara

    Prosedur Pembentukan Unit Pengelolaan Hutan Konservasi pada Hutan Konservasi

    Pasal 39 Pasal 40 Pasal 41

    Prosedur Pembentukan Unit Pengelolaan Hutan Lindung pada Hutan Lindung dan Unit Pengelolaan Hutan Produksi pada Hutan

    Produksi

    Pasal 42

    Prosedur Pembentukan Unit Pengelolaan Hutan pada Hutan Hak dan Hutan Adat

    Prosedur Pembentukan Kesatuan Pengelolaan Hutan Rakyat pada Kawasan Lindung dan Kesatuan Pengelolaan Hutan Rakyat pada

    Kawasan Budidaya

    Pasal 43

  • USULAN REVISI BAB V

    PEMBENTUKAN WILAYAH PENGELOLAAN HUTAN

    Prosedur Penggabungan Unit Pengelolaan Hutan pada Hutan Hak

    dan Hutan Adat dengan Unit Pengelolaan Hutan pada Hutan

    Negara

    Pasal 44

    Bagian Keempat Evaluasi Unit Pengelolaan

    Hutan

    Pasal 45

    Bagian Kelima Perubahan Unit

    Pengelolaan Hutan

    Pasal 46

    Bagian Keenam Institusi Unit Pengelolaan

    Hutan

    Pasal 47

  • RENCANA KEHUTANAN

    RENCANA PEMBANGUNAN RENCANA KAWASAN HUTAN

    RKTN

    RENSTRA K/L

    RENSTRA SKPD-P

    RENSTRA SKPD-K

    RENJA KL

    RENJA SKPD-P

    RENJA SKPD-K

    RENJA KPH

    RENSTRA KPH

    RENCANA MAKRO

    PENGURUSAN HUTAN

    RPJP/RPJMN RPJPD/RPJMD

    RENCANA MAKRO PULAU

    RKPH

    RKTP

    RKTK

    PEN

    YUSU

    NA

    N R

    ENC

    AN

    A K

    EHU

    TAN

    AN

    UU

    26

    TA

    HU

    N 2

    00

    7

    UU

    25

    TA

    HU

    N 2

    00

    4

  • USULAN REVISI BAB VI

    PENYUSUNAN RENCANA KEHUTANAN

    Bagian Kesatu Umum

    Pasal 49

    Bagian Kedua Jenis Rencana Kehutanan

    Rencana Kawasan Hutan Rencana Pembangunan Kehutanan

    Pasal 50 Pasal 51 Pasal 52

    Bagian Ketiga Substansi Rencana Kehutanan Pasal 53

    Bagian Keempat

    Tata cara penyusunan rencana kehutanan, proses, koordinasi, penilaian

    dan pengesahan rencana kehutanan

    Pasal 54

    Bagian Kelima

    Pengendalian dan Evaluasi Rencana Kehutanan

    Pasal 55

  • USULAN REVISI

    BAB VIII

    PENGEMBANGAN DATA DAN INFORMASI KEHUTANAN

    Pasal 56, 57, 58, 59

    BAN IX

    PERAN SERTA MASYARAKAT Pasal 60, 61, 62

    BAB X

    PEMBINAAN, PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN

    Pasal 63

    BAB XI

    PENYELESAIAN SENGKETA

    BAB XII

    KETENTUAN PERALIHAN

    BAB XIII

    KETENTUAN PENUTUP

  • TERIMA KASIH