perubahan cta ke akrual daerah 20112013

59
PERUBAHAN CTA KE AKRUAL

Upload: dangque

Post on 12-Jan-2017

225 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Perubahan CTA ke Akrual Daerah 20112013

PERUBAHAN CTA KE AKRUAL

Page 2: Perubahan CTA ke Akrual Daerah 20112013

BAGAIMANA

• Set up chart of account sesuai dengan ketentuan baru akun LO

• Tentukan proses yang akan dijalankan sesuaikan sisdur Kemendagri

• Set up sistem pencatatan sederhanakan dengan sistem komputer sehingga tidak menimbulkan masalah di lapangan.

• Set up reporting format untuk LO , SAL dan LPE

• Open balance neraca CTA • Transfer akun Ekuitas dana ke Ekuitas • Pastikan nilai dalam neraca sesuai definisi aset dan

kewajiban.• Pastikan semua aset dan utang Entitas telah dimasukkan

dalam Neraca

Page 3: Perubahan CTA ke Akrual Daerah 20112013

ALTERNATIF PROSES

• Transaksi anggaran dilaksanakan dan transaksi akuntansi dicatat melalui proses penyesuaian secara batch (bulanan, semesteran atau tahunan.

• Transaksi anggaran dan akuntansi dilakukan secara paralel, end user akan melakukan pencatatan baik di sikulus anggaran, maupun siklus akuntansinya.

• Transaksi anggaran dan akuntansi dilakukan secara paralel, end user akan melakukan pencataan anggaran, sistem secara otomatis membuat transaksi akuntansinya

• Transaksi anggaran dan akuntansi dilakukan secara paralel tetapi end user akan menghadapi transaksi akuntansi, sistem akan membuat secara otomatis transaksi anggaran jika transaksi tersebut berhubungan dengan kas

Page 4: Perubahan CTA ke Akrual Daerah 20112013

Open Balance Neraca Akrual

Saldo Ekuitas di CTA ditutup Ekuitas dana lancar (piutang, persediaan) Ekuitas dana diinvestasikan pada aset tetap Ekuitas dana diinvestasikan pada aset lainnya Ekuitas dana diinvestasi pada cadangan Ekuitas dana untuk pembayaran kewajiban

Saldo ekuitas dana dipindahkan ke Ekuitas

Pastikan nilai dalam neraca, aset, kewajiban memenuhi definisi aset dan kewajiban dan pastikan bahwa semua aset dan kewajiban Pemda telah disajikan dalam laporan keuangan.

Sebaiknya Penetapan Neraca Awal Akrual dibuat dalam dokumen legal sebagai bukti dan landasan hukum.

Page 5: Perubahan CTA ke Akrual Daerah 20112013

Perhatian

Aset yang belum didepresiasi didepresasikan Untuk menghindari aset nilainya lebih tinggi, namun tidak

memiliki manfaat di masa mendatang. Aset yang belum dimasukkan ke neraca

Setelah dinilai dengan nilai yang tepat dimasukkan beserta bukti berita acara penyerahan atau bukti perolejannya

Piutang dan persediaan yang belum dimasukkan.

Aset yang bermasalah ?? Bolehkah dibersihkan dari neraca jika sudah ada bukti

hukum dan mengikuti prosedur manajemen BMD Aset yang tidak jelas keberadaannya Piuatang yang tidak dapat ditagih

Page 6: Perubahan CTA ke Akrual Daerah 20112013

SKPD!!

Pendapatan SKPD yang tidak memiliki pendapatan ??

LO akan negatif jika tidak ada sumber pendapatan

SKPD pengelola pendapatan akan membukukan surplus tinggi sekali

Rekening perantara akan menjadi bagian dari ekuitas konsolidasi. Walaupun terjadi defisit tetapi nilai ekuitas tidak negatif. Nilai ini akan dieliminasi pada saat konsolidasi.

Pada tingkat Laporan entitas pelaporan tidak menimbulkan masalah tetapi di SKPD menimbulkan masalah karena LO negatif.

Dapat dibuat alternatif, dana yang ditransfer dari PPKD akan diakui sebagai pendapatan bagi SKPD, namun pada konsolidasi entitas pelaporan harus dieliminasi

Page 7: Perubahan CTA ke Akrual Daerah 20112013

Mekanisme Pencatatan - Alternatif

Transaksi anggaran akan dicatat dipasangkan dengan akun perantara misal Estimasi Perubahan SAL. Transaksi ini akan digunakan sebagai pasangan untuk mencatat:

Belanja Pendapatan Pembiayaan Koreksi SAL

Transaksi ini secara paralel dicatat dalam akuntansi Beban Pendapatan LO Penambahan / pengurangan aset Penambahan / pengurangan kewajiban

Estimasi Perubahan SAL akan ditutup dalam SAL diperoleh SAL dilaporkan dalam Laporan SAL.

SAL direkonsiliasikan dengan kas perbedaan terjadi karena utang PFK

Page 8: Perubahan CTA ke Akrual Daerah 20112013

Mekanisme Penyesuaian

Dalam rangka pelaporan, PSAP Akrual dapat diterapkan dengan melakukan penyesuaian terhadap pencatatan dan Laporan Keuangan CTA yang saat ini dilakukan.

Jika mekamisme ini dilakukan, sebaiknya hanya dilakukan untuk sementara / masa transisi.

Proses ideal sebaiknya dilakukan dengan mengembangkan sistem akuntansi yang lengkap sehingga tercipta sistem akuntansi yang dapat diandalkan.

Untuk penyesuaian diperlukan beberapa informasi akrual sehingga setiap kenaikan dan penurunan aset dan kewajiban dapat direkonsiliasikan dengan LRA.

Page 9: Perubahan CTA ke Akrual Daerah 20112013

PENYESUAIAN CTA – AKRUAL 1

Untuk melakukan proses penyesuaian harus dipastikan bahwa neraca CTA sudah mencerminkan semua akrual yang telah ada di akhir tahun.

Aset tetap depresiasi, aset rusak, aset belum dicatat

Persediaan persediaan rusak, hilang, persediaan belum dicatat

Piutang piutang tidak dapat ditagih, piutang yang belum dicatat

Hutang utang yang belum dicatat Reklasifikasi Ekuitas Dana EKUITAS

Page 10: Perubahan CTA ke Akrual Daerah 20112013

PENYESUAIAN CTA – AKRUAL 2

Data dalam Neraca dapat direkonsiliasikan dengan data dalam LRA contoh:

Kenaikan aset tetap belanja modal + perolehan aset hibah – penjualan / pelepasan aset

Kenaikan investasi penerimaan pembiayaan investasi – pengeluaran pembiayaan investasi -

Pastikan semua data untuk melakukan penyesuaian tersedia. Pendapatan yang masih harus diterima piutang Pendapatan diterima dimuka yang telah menjadi pendapatan

atau pendapatan diterima dimuka dari transaksi yang telah ada. Biaya yang masih harus dibayar piutang Biaya dibayar dimuka yang telah menjadi beban atau biaya

dibayar dimuka dari transaksi yang telah ada. Beban depresiasi, penyisihan piutang transaksi non kas Penjualan aset, aset yang diterima dari hibah Pendapatan investasi yang telah diakui secara akrual

Page 11: Perubahan CTA ke Akrual Daerah 20112013

TRANSAKSI DALAM SAP AKRUAL

TRANSAKSI AKRUAL• Pendapatan masih harus diterima • Pendapatan diterima dimuka• Beban yang masih harus dibayar• Beban dibayar dimuka• Beban Penyusutan

• TRANSAKSI KAS PELAKSANAAN ANGGARAN

Page 12: Perubahan CTA ke Akrual Daerah 20112013

PENYESUAIAN CTA - AKRUAL

LRA

Pendapatan-LO SekaligusPendapatan-LRA

Pendapatan LRA dan Pendapatan LO

BelanjaSekaligusBeban

Belanja dan Beban

Pend. Diterima Dimuka

Piutang Pendapatan

Pendapatan LO sudah

diterima Kas-nya

Belanja Dibayar Dimuka

Utang atas Belanja (YMHD)

Beban sudah dikeluarkan

Kas-nya/ Dibayar

LO LRA LO

Page 13: Perubahan CTA ke Akrual Daerah 20112013

TRANSAKSI KAS

• Transaksi Kas dicatat sebagai pendapatan LRA dan Belanja LRA• Beberapa transaksi kas sebenarnya juga mencerminkan akrual

sehingga sama dengan Pendapatan atau Beban dalam LO• Pembayaran gaji pada periode anggaran atas seorang yang telah

bekerja• Pembayaran beban sewa selama satu periode anggaran• Penerimaan pendapatan untuk periode tersebut retribusi

• Beberapa transaksi kas tidak mencerminkan akrual• Pembiayaan• Belanja modal• Pembayaran belanja untuk dimanfaatkan jangka panjang• Penerimaan pendapatan untuk jasa di masa datang

Page 14: Perubahan CTA ke Akrual Daerah 20112013

TRANSAKSI AKRUAL

• Transaksi Akrual kadangkala tidak terkait dengan kas, karena kasnya belum diterima atau dibayarkan.

• Untuk transaksi ini, harus disediakan informasi pada tanggal pelaporan.• Piutang (pendapatan yang masih harus diterima)• Utang (Beban yang masih harus dibayar)• Persediaan terpakai• Depresiasi

Page 15: Perubahan CTA ke Akrual Daerah 20112013

PENDAPATAN MASIH HARUS DITERIMA

• Pendapatan masih harus diterima merupakan pendapatan yang sampai dengan tanggal pelaporan belum diterima oleh satker karena adanya tunggakan pungutan pendapatan dan transaksi lainnya yang menimbulkan hak tagih satker dalam rangka pelaksanaan kegiatan pemerintah

• Contoh:– Pajak masih harus diterima Pajak, Retribusi daerah.– Pendapatan bukan pajak masih harus diterima Pendapatan

sumber daya alam, pendapatan bunga, pendapatan sewa Bagian laba atas laba BUMN, PNBP lainnya.

Page 16: Perubahan CTA ke Akrual Daerah 20112013

PENDAPATAN YANG MASIH HARUS DITERIMA

Pembayaran 1 Februari 20X3

Rp. 250 Jt.

Diakui sebagai pendapatan pada tahun

20X2 dan dicatat sebagai “Pendapatan yang masih

harus diterima = Aset”

16

Pendapatan tahun 20X2

Des. 20X2

Pembayaran atas piutang yang telah diakui

pada 31 Des 20X2

Page 17: Perubahan CTA ke Akrual Daerah 20112013

PENDAPATAN MASIH HARUS DITERIMA

Pada tanggal 31 Desember 20X2 terdapat SKP yang telah dikirimkan ke pengusaha restoran dan hotel namun belum diterima pelunasannya. Sebesar 250.000.000. Pelunasan baru dilakukan pada 1 Februari 20X3Pada 31 Desember 20X2, terdapat deposito Pemda tertanggal 1 Nopember 20X2 sebesar 500.000.000 berbunga 6%, jangka waktu 3bulan, jatuh tempo 1 Februari 20X3

Tanggal

Finansial Anggaran

31 Des20X2

Piutang PendapatanPendapatan Pajak – LO

250.000.000250.000.000

Tidak dicatat

31 Des20X2

Piutang BungaPendapatan Bunga – LO

2.500.0002.500.000

Tidak dicatat

1 Feb20X3

Kas Piutang Pendapatan

250.000.000250.000.000

Estimasi Perubahan SAL Pendapatan Pajak-LRA

250.000.000250.000.000

1 Feb20X3

Kas Piutang Bunga

2.500.0002.500.000

Estimasi Perubahan SAL Pendapatan bunga- LRA

2.500.0002.500.000

Page 18: Perubahan CTA ke Akrual Daerah 20112013

PENDAPATAN DITERIMA DIMUKA

• Pendapatan Diterima Dimuka merupakan pendapatan yang telah diterima oleh pemerintah dan sudah disetor ke Kas Umum Daerah, namun wajib pajak dan/atau wajib setor belum menikmati barang/jasa/fasilitas dari pemerintah.

• Contoh:– Pajak / Retribusi Diterima Dimuka Pajak / Retribusi yang

diterima lebih dari satu periode.– Pendapatan bukan pajak masih harus diterima Dividen BUMD

sudah diputuskan/diumumkan namun uangnya belum dterima.– Penerimaan sewa yang diterima untuk jangka waktu lebih dari

satu periode

Page 19: Perubahan CTA ke Akrual Daerah 20112013

PENDAPATAN DITERIMA DIMUKA

Pembayaran 1 Juli 20X2 Rp. 100 Jt.

18 bulan sebagai :- Kewajiban (Pendapatan

Diterima Dimuka);- Pengurang Pendapatan

Akrual

6 bulan sebagai “Pendapatan

Akrual”

Berakhir 30 Jun 20X4

19

Sewa selama 2 tahun berakhir 30 Juni 20X4

Des. 20X3Des. 20X2

12 bulan pendapatan 20X3,

6bulan Pendapatan diterima dimuka, yang

akan diakui pendapatan LO 20x4

25 Jt. 50 Jt. 25 Jt.

Page 20: Perubahan CTA ke Akrual Daerah 20112013

PENDAPATAN DITERIMA DIMUKA

Pada tanggal 1 Juli 20X2 Diterima pendapatan sewa atas gedung yang tidak dipakai dalam rangka pendayagunaan aset daerah dengan nilai sewa 100 juta untuk masa 2 tahun.

Tanggal Finansial Anggaran1 Juli 20x2

KasPendapatan diterima dimuka – LO

100.000.000100.000.000

Estimasi Perubahan SAL

Pendapatan – LRA

100.000.000100.000.000

31 Des Pendapatan diterima dimuka - LO

Pendapatan – LO

25.000.00025.000.000

Tidak dicatat

Page 21: Perubahan CTA ke Akrual Daerah 20112013

PENYESUAIAN PENDAPATAN LO CTA AKRUAL

Pendapatan LO = Pendapatan LRA tahun berjalan -/- Piutang awal periode +/+ Piutang akhir periode +/+ Pendapatan diterima dimuka awal -/- Pendapatan diterima dimuka akhir periode

Pendapatan LO = Pendapatan LRA + kenaikan piutang pendapatan – kenaikan pendapatan diterima dimuka

  20X2 20X1Pendapatan LO  Pendapatan 300.000   300.000  

Piutang 25.000 20.000 5.000 kenaikan

Pendapatan diterima dimuka 10.000 14.000 (4.000) penurunan Pendapatan LRA + kenaikan piutang + penurunan pendapatan diterima dimuka 309.000  

Page 22: Perubahan CTA ke Akrual Daerah 20112013

BEBAN YANG MASIH HARUS DIBAYAR

• Beban yang masih harus dibayar merupakan kewajiban yang timbul akibat hak atas barang/jasa yang telah diterima dan dinikmati dan/atau perjanjian komitmen telah dilakukan, namun sampai akhir periode pelaporan belum dilakukan pembayaran/pelunasan/realisasi atas hak/perjanjian/komitmen tersebut.

• Contoh:– Belanja Pegawai yang masih harus dibayar– Belanja Barang yang masih harus dibayar– Belanja lainnya yang masih harus dibayar

Page 23: Perubahan CTA ke Akrual Daerah 20112013

BEBAN YANG MASIH HARUS DIBAYAR

Pembayaran 1 Februari 20X3

Rp. 150 Jt.

Diakui sebagai beban pada tahun 20X2 dan

dicatat sebagai “Beban yang masih harus

dibayar = Kewajiban”

23

Beban tahun 20X2

Des. 20X2

Pembayaran atas utang yang telah diakui pada

31 Des 20X2

Page 24: Perubahan CTA ke Akrual Daerah 20112013

BEBAN YANG MASIH HARUS DIBAYAR

Pada tanggal 31 Desember 20X2 terdapat tagihan atas kegiatan pemeliharaan rutin sebesar 20.000.000 yang telah diselesaikan oleh seorang rekanan, namun belum dibayar. Karena kegiatan rutin ini disatukan dalam kontrak pemeliharaan setahun maka pembayaran baru dilakukan pada 1 Maret 20X3

Tanggal Finansial Anggaran31 Des20X2

Beban barang/jasaBeban yang masih harus dibayar

20.000.00020.000.000

Tidak dicatat

1 Mar20X3

Beban yang masih harus dibayar

Kas

20.000.000

20.000.000

Belanja barang/jasa Estimasi Perubahan SAL

20.000.00020.000.000

Page 25: Perubahan CTA ke Akrual Daerah 20112013

BEBAN DIBAYAR DIMUKA

• Beban Dibayar Dimuka merupakan pengeluaran satuan kerja/pemerintah yang telah dibayarkan dari rekening Kas dan membebani pagu anggaran, namun barang/jasa/fasilitas dari pihak ketiga belum diterima/dinikmati satuan kerja/pemerintah.

• Persediaan dan aset tetap sebenarnya beban dibayar dimuka, namun karakteristiknya khusus

• Contoh:– Beban Pegawai dibayar dimuka– Beban Barang dibayar dimuka– Uang muka kegiatan

Page 26: Perubahan CTA ke Akrual Daerah 20112013

BEBAN DIBAYAR DIMUKA

Pembayaran 1 Oktober 20X2

Rp. 40 Jt.

9 bulan diakui sebagai beban tahun 20X3

3 bulan sebagai Beban sewa

Berakhir 30 Sep 20X4

26

Sewa ruangan selama 1 tahun berakhir 30 September 20X3

Des. 20X2

10 Jt. 30 Jt.

9 bulan sebagai Aset (Beban dibayar dimuka)

Page 27: Perubahan CTA ke Akrual Daerah 20112013

BEBAN DIBAYAR DIMUKA

Pada tanggal 1 Oktober 20X2 dibayar sewa ruangan untuk ruang kantor unit SKPD dengan nilai sewa 40 juta untuk masa 1tahun.

Tanggal Finansial Anggaran1 Okt 20X2

Beban sewa dibayar dimuka

Kas

40.000.00040.000.000

Belanja barang/jasaEstimasi Perubahan SAL

40.000.00040.000.000

31 Des20X2

Beban sewa Beban sewa dibayar

dimuka

10.000.00010.000.000

Tidak dicatat

31 Des20X3

Beban sewa Beban sewa dibayar

dimuka

30.000.00030.000.000

Tidak dicatat

Page 28: Perubahan CTA ke Akrual Daerah 20112013

BEBAN LO CTA AKRUAL

Beban LO = Belanja tahun berjalan +/+ Beban dibayar dimuka awal periode -/- Beban dibayar dimuka akhir periode -/- Beban yang masih harus dibayar awal periode +/+ Beban yang masih harus dibayar akhir periode

Beban LO = Beban LRA – penurunan beban dibayar dimuka + kenaikan biaya yang masih harus dibayar.

  20X2 20X1 Beban  

Belanja pegawai 500.000   500.000

Beban dibayar dimuka 30.000

40.000 (10.000)Penurunan

Beban yang masih harus dibayar 20.000 14.000 6.000 Kenaikan

Belanja LRA + penurunan beban dibayar dimuka – kenaikan beban yang masih harus dibayar 516.000  

Page 29: Perubahan CTA ke Akrual Daerah 20112013

BIAYA PENYUSUTAN

• Penyusutan adalah alokasi biaya atas penggunaan aset tetap penyesuaian nilai akibat pemanfaatan dari suatu aset.

• Metode penyusutan yang dapat digunakan:– Metode garis lurus– Metode saldo menurun ganda– Metode unit produksi

• Akumulasi Penyusutan disajikan sebagai pengurang aset di neraca.

• Beban penyusutan identik dengan beban pemakaian aset tetap

• Beban penyusutan beban LO tidak ada dalam LRA

Page 30: Perubahan CTA ke Akrual Daerah 20112013

REKONSILIASI DATA PENYUSUTAN

• Kenaikan akumulasi penyusutan = beban penyusutan jika dalam periode tersebut tidak terdapat penjualan / pelepasa aset.

• Rekonsiliasi data : • akumulasi penyusutan awal periode • +/+ beban penyusutan• -/- akumulasi penyusutan aset yang dijual / dilepaskan• = akumulasi penyusutan akhir periode

• Beban depresiasi = akumulasi penyusutan akhir periode – akumulai penyusutan awal periode + akumulasi penyusutan barang yang terjual

Page 31: Perubahan CTA ke Akrual Daerah 20112013

BIAYA PENYISIHAN PIUTANG

• Penyisihan piutang adalah penyisihan atas jumlah piutang yang kemungkinan tidak tertagih di masa depan.

• Aset merupakan manfaat masa depan yang akan mengalir ke entitas, sehingga jika piutang kemungkinan tidak dapat ditagih akan dilakukan penyisihan.

• Besarnya piutang ditetapkan dalam kebijakan akuntansi yang mengacu regulasi yang ada.

• Penyisihan piutang hanya membuat nilai aset agar menceriminkan nilai yang dapat direalisasi, namun entitas tetap berupaya untuk melakukan penagihan atas piutang yang telah disisihkan.

• Untuk proses penghapusan piutang, mengikuti regulasi yang berlaku.

Page 32: Perubahan CTA ke Akrual Daerah 20112013

PENYUSUTAN DAN PENYISIHAN

Pada 31 Desember 20X2, berdasarkan kebijakan akuntansi yang ditetapkan jumlah penyusutan tahun 20X2 sebesar 230.000.000 dan penyisihan piutang sebesar 10.000.000

Tanggal Finansial Anggaran31 Des20X2

Beban penyusutan Akumulasi penyusutan

230.000.000230.000.000

Tidak dicatat

31 Des20X3

Beban penyisihan piutang Akumulasi penyisihan

piutang

10.000.00010.000.000

Tidak dicatat

Page 33: Perubahan CTA ke Akrual Daerah 20112013

PERSEDIAAN

• Persediaan dalam perlakuan akuntansi sebenarnya hampir sama dengan beban dibayar dimuka.

• Perbedaannya dalam penentuan persediaan yang dibebankan dalam satu periode didasarkan pada perhitungan secara fisik.

• Beban persediaan (barang) dalam LO merupakan beban penggunaan persediaan.

• Beban persediaan = persediaan awal + belanja barang persediaan (LRA) – persediaan akhir

Page 34: Perubahan CTA ke Akrual Daerah 20112013

PERSEDIAAN

Pada 31 Desember 20X1, entitas memiliki saldo persediaan sebesar 45.000.000. Selama peride 20X2 persediaan yang dibeli (3 Juli) sebesar 150.000.000. Pada akhir periode, persediaan yang masih tersisa sebesar 50.000.000.Persediaan yang terpakai = 45.000.000+150.000.000-50.000.000=145.000.000

Tanggal Finansial Anggaran

3 Juli20X2

Persediaan Kas

150.000.000150.000.000

Belanja barang Estimasi Perubahan SAL

150.000.000150.000.000

31 Des Beban persediaan Persediaan

145.000.000145.000.000

Tidak ada jurnal

Page 35: Perubahan CTA ke Akrual Daerah 20112013

SURPLUS/DEFISIT PENJUALAN ASET

• Penjualan aset dalam LRA akan dicatat sebesar nilai kas yang diterima dari penjualan tersebut.

• Dalam LO transaksi tersebut akan dicatat debit kas, akumulasi depresiasi, kredit aset yang dijual, selisihnya akan dicatat sebagai kredit surplus penjualan aset (keuntungan) atau debit defisit penjualan aset (kerugian)

• Untuk pelepasan aset, akan diakui defisit pelepasan aset sebesar selisih nilai aset dan akumulasi depresiasi.

Page 36: Perubahan CTA ke Akrual Daerah 20112013

PENJUALAN ASET

Pada 2 Januari 20X2, entitas melakukan penjualan peralatan dengan harga 70.000.000. Berdasarkan catatan yang ada, nilai perolehan aset sebesar 400.000.000 dan akumulasi depresiasi sebesar 350.000.000

Tanggal Finansial Anggaran

2 Januari20X2

KasAkumulasi Depresiasi Peralatan

Surplus penjualan aset - LO

70.000.000350.000.000

400.000.00020.000.000

Estimasi Perubahan SAL Pendapatan lain

70.000.00070.000.000

Page 37: Perubahan CTA ke Akrual Daerah 20112013

PENDAPATAN BUKAN KAS

• Pendapatan LO meliputi pendapatan yang diterima bukan dalam bentuk kas, misalnya• Hibah dalam bentuk barang• Hibah dalam bentuk jasa yang dapat diukur dengan

andal.• Pendapatan bukan kas, akan diakui sebagai pendapatan

LO namun tidak diakui sebagai pendapatan LRA.• Klasifikasi pendapatan mengikuti kententuan dalam

kontrak pemberian barang/jasa dan bagan akun entitas.• Untuk hibah dalam bentuk jasa, harus dipastikan bentuk

dari jasa tersebut (terukur) dan manfaat yang dihasilkan dalam meningkatkan kinerja misal jasa perawatan gedung, jasa sewa gedung, jasa tenaga dokter.

Page 38: Perubahan CTA ke Akrual Daerah 20112013

PENDAPATAN BUKAN KAS

Pada 3 Januari 20X2, entitas menerima hibah dari perusahaan swasta berupa 2 unit kendaraan untuk dinas pendidikan dengan nilai 420.000.000 beserta service pemeliharaan kendaraan gratis selama 1 tahun dengan nilai jasa pemeliharaan sebesar 10.000.000

Tanggal Finansial Anggaran

3 Jan20X2

Kendaraan Pendapatan hibah

420.000.000420.000.000

Tidak dicatat

3 Jan20X2

Beban Pemeliharaan Pendapatan hibah

10.000.00010.000.000

Page 39: Perubahan CTA ke Akrual Daerah 20112013

KESIMPULAN PENYESUAIAN CTA - AKRUAL

Beban LO Belanja yang disesuaikan dengan akrual

beban yang masih harus dibayar dan beban dibayar dimuka

Beban yang belum dicatat penyusutan, penyisihan, defisit penjualan / pelepasan aset

Pendapatan LO Pendapatan LRA disesuaikan dengan akrual

pendapatan diterima dimuka dan pendapatan yang masih harus diterima

Pendapatan yang belum dicatat hibah, surplus penjualan aset.

Page 40: Perubahan CTA ke Akrual Daerah 20112013

NERACA KOMPARATIF

NERACA

ASET 20X0 20X0 KEWAJIBAN DAN EKUITAS 20X0 20X1

Kas 400 580 Pendapatan sewa diterima dimuka 250 350

Piutang 500 600 Pendapatan pajak diterima dimuka 100 300

Persediaan 120 100 Utang biaya gaji 100 250

Biaya dibyr dimuka 230 120 Utang jangka panjang 1.000 1.300

Aset tetap 2.500 4.000 Utang bunga - 20

Akumulasi dep (200) (300) Ekuitas 4.100 5.530

Bangunan net 2.300 3.700      

Investasi non per 2.000 2.650      

Total Aset 5.550 7.750 Total kewajiban dan ekutias 5.550 7.750

Page 41: Perubahan CTA ke Akrual Daerah 20112013

LAPORAN REALISASI ANGGARAN

LRA 20X1Pendapatan transfer - LRA 4.000 Pendapatan pajak - LRA 3.200 Pendapatan sewa 500 Pendapatan investasi 200 Total Pendapatan 7.900 Belanja  Belanja gaji 3.000 Belanja barang dan jasa 2.620 Belanja bansos 400 Belanja hibah 300 Belanja bunga 100 Belanja modal 1.000 Total belanja 7.420 Pembiayaan  Penggunaan SAL 400 Pembelian investasi (600)Penerimaan utang jangka panjang 300  Pembiayaan netto 100 Total kewajiban dan ekutias 580

Page 42: Perubahan CTA ke Akrual Daerah 20112013

LAPORAN OPERASIONAL

LO LRA LO

Pendapatan transfer - LRA 4.000 4.000

Pendapatan pajak - LRA 3.200 +100 -200 3.100

Pendapatan sewa 500 -100 400

Pendapatan investasi 200 +50 250

Pendapatan hibah aset 500 500

Total Pendapatan 8.250 Beban  

Beban gaji 3.000 +150 3.150

Beban barang dan jasa 2,620 +20 +110 2.7510

Beban bansos 400 400

Beban hibah 300 300

Beban bunga 100 20 120

Beban depresiasi 100 100

Total belanja 6.820

Total surplus LO 1.430

Page 43: Perubahan CTA ke Akrual Daerah 20112013

KESIMPULAN PENYESUAIAN CTA - AKRUAL

Pendapatan transfer LO = Pendapatan transfer LRA tidak ada item akrual di Neraca 4.000

Pendaptan pajak LO = Pendapatan pajak LRA + peningkatan piutang pajak – peningkatan pajak dibayar dimuka = 3.200+100-200=3.100

Pendapatan sewa LO = Pendapatan sewa LRA – peningkatan pendapatan sewa diterima dimuka = 500 – 100 = 400

Pendapatan investasi LO = Pendapatan investasi LRA + kenaikan investasi – pembiayaan investasi = 200 + 650 – 600 = 250.

Pendapatan hibah aset LO = Kenaikan nilai aset tetap – Belanja Modal + penjualan aset

Page 44: Perubahan CTA ke Akrual Daerah 20112013

KESIMPULAN PENYESUAIAN CTA - AKRUAL

Beban gaji = Belanja gaji + kenaikan utang gaji = 3.000 + 150 = 3.150

Beban barang dan jasa = belanja barang + penurunan persediaan + penurunan biaya dibayar dimuka = 2.620 + 20 + 110 = 2.750

Beban bansos = Belanja bansos LRA Beban hibah = Belanja hibah LRA Beban bunga = belanja bunga + keniakan utang bunga = 100

+ 20 = 120 Beban depresiasi = akumulasi depresiasi akhir – akumulasi

depresiasi awal + akumulasi depresiasi aset yang dijual = 300 – 200 = 100

Page 45: Perubahan CTA ke Akrual Daerah 20112013

LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS

Ekuitas 31 Desember 20X0 4.100

Surplus LO 1.430

Ekuitas 31 Desember 20X1 5.530

Page 46: Perubahan CTA ke Akrual Daerah 20112013

LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS

1 Diterima pendaptan transfer sebesar 4.000juta2 Diterima pelunasan pajak yang telah diakui pada 20X0 sebesar 500.3 Diterima pendapatan pajak sebesar 2.000

4Diterima pendapatan pajak sebesar 700, di mana 200 merupakan pendapatan pajak untuk tahun 20X2

5Pendapatan pajak diterima dimuka pada awal peride 250, semuanya merupakan pendapatan pajak untuk tahun 20X1

6Pemda telah mengirimkan SKP senilai 600, namun belum diterima pembayarannya.

7Diterima pendapatan sewa sebear 500, dari jumlah tersebut 300 merupakan sewa untuk tahun 20X2.

8Pendapatan sewa awal periode sebesar 250 semuanya merupakan pendapatan tahun 20X1.

9Dibayar belanja gaji 3.000juta. Dari jumlah tersebut 100 merupakan gaji pada 20X0 yang telah diakui sebagai utag gaji.

10 Gaji yang masih terutang sebesar 250.12 Membeli persediaan sebesar 62013 Hasil perhitungan, persediaan yang tersisa di akhir periode sebesar 120

14Mengeluarkan biaya barang dan jasa sebesar 2.000. dari jumlah tersebut 120 merupakan biaua dibayar dimuka.

15Biaya dibayar dimuka sebesar 230 merupakan biaya sewa yang telah menjadid beban pada tahun 20X1.

16 Mengeluarkan belanja bansos sebesar 40017 Mengeluarkan belanja hibah sebsar 30018 Membayaar bunga sebesar 100. 19 Biaya bunga yang terjadi namun belun dibayarkan sebesar 20

20SAL awal periode sebesar 300 semunya digunakan sebagai sumber dana untuk kegiatan tahun 20X1.

21 Melakukan tembahan investasi di BUMD sebesar 60022 Menerima utang sebesar 30023 Beban depresiasi pada 20X1 sebesar 100

Page 47: Perubahan CTA ke Akrual Daerah 20112013

SIMULASI - 1

Jurnal Finansial1 Maret Kas 4 .000

Pendapatan - LO 4 .000

Jurnal angggaran tetap dibuat dengan menggunakan basis kas

1 Maret Estimasi Perubahan SAL 4 .000Pendapatan LRA 4 .000

Pemda menerima transfer dari pemerintah pusat sebesar 4 .000 pada tanggal 1 Maret 2012

Page 48: Perubahan CTA ke Akrual Daerah 20112013

SIMULASI - 2

Jurnal Finansial10 Maret Beban pegawai 2 .000

Kas 2 .000

Jurnal angggaran tetap dibuat dengan menggunakan basis kas

10 Maret Belanja Pegawai 2 .000 Estimasi Perubahan SAL 2 .000

Pemda membayar belanja pegawai sebesar 2 .000 pada tanggal 10 Maret 2012

Page 49: Perubahan CTA ke Akrual Daerah 20112013

SIMULASI - 3

Jurnal Finansial30 Juni Kas 240

Pendapatan sewa-LO 60 Pendapatan sewa diterima dimuka 180

• Atau dengan alternatif30 Juni Kas 240

Pendapatan sewa-LO 240 31 Des Pendapatan sewa-LO 180

Pendapatan sewa diterima dimuka 180

Jurnal angggaran tetap dibuat dengan menggunakan basis kas30 Juni Estimasi Perubahan SAL 240

Pendapatan sewa 240

Diterima pendapatan sewa sebesar Rp 240 juta untuk sewa selama 2 tahun dimulai 1 Juli 2012 sampai dengan 30 Juni 2014.

Page 50: Perubahan CTA ke Akrual Daerah 20112013

SIMULASI - 4

Jurnal Laporan Keuangan1 Agt Bangunan 1 .000

Kas 1 .000

Jurnal angggaran tetap dibuat dengan menggunakan basis kas

1 Agt Belanja Modal 1 .000 Estimasi Perubahan SAL 1 .000

Pemda membayar belanja modal untuk membangun gedung DPR sebesar 1 .000 pada tanggal 1 Agt 2012

Page 51: Perubahan CTA ke Akrual Daerah 20112013

SIMULASI - 5

Jurnal Finansial1 April Persediaan 400

Kas 400 Penyesuaian 31 Des Beban barang dan jasa 300

Persediaan 300

Jurnal angggaran tetap dibuat dengan menggunakan basis kas1 April Belanja barang 400

Estimasi Perubahan SAL 400

Pemda melakukan belanja barang sebesar Rp 400 juta pada 1 April . Pada tanggal 31 Desember 2012 barang tersebut masih tersisa sebesar 100 juta.

Page 52: Perubahan CTA ke Akrual Daerah 20112013

SIMULASI - 6

Jurnal Laporan Keuangan1 Okt Investasi non permanen 200

Kas 200

Jurnal angggaran tetap dibuat dengan menggunakan basis kas

1 Okt Pengeluaran pembiayaan - penyertaan 200 Estimasi Perubahan SAL 200

Pemda memberikan pinjaman kepada BUMD Rp 200 juta pada 1 Okt.

Page 53: Perubahan CTA ke Akrual Daerah 20112013

SIMULASI - 7

Jurnal Laporan Keuangan1 Nop Beban barang dan jasa 360

Kas 360

Jurnal angggaran dicatat sebagai belanja dan diklasifikasikan sebagai belanja barang.

1 Nop Belanja Barang dan jasa 360 Estimasi Perubahan SAL 360

Pemda membayar pemeliharaan Rp 200 , perjalanan dinas sebesar Rp 100 dan biaya jasa sebesar Rp 60 pada 1 Nop

Page 54: Perubahan CTA ke Akrual Daerah 20112013

SIMULASI - 8

Jurnal Laporan Keuangan1 Okt Beban Depresiasi 50

Akumulasi Depresiasi 50

Jurnal angggaran tidak ada karena tidak terkait dengan anggaran

Beban Depresiasi selama tahun 2012 sebesar Rp 50

Page 55: Perubahan CTA ke Akrual Daerah 20112013

SIMULASI - 9

Jurnal Finansial25 Nop Piutang Pajak 500

Pendapatan pajak -LO 500 5 Des Kas 500

Piutang Pajak 500

Jurnal angggaran 5 Des Estimasi Perubahan SAL 500

Pendapatan pajak - LRA 500

Pada 25 Nopember 2012, telah diterbitkan Surat Ketetapan pajak sebesar Rp 500 , SKP tersebut dibayar 5 Desember

Page 56: Perubahan CTA ke Akrual Daerah 20112013

SIMULASI - 10

Jurnal Laporan Keuangan25 Des Piutang Pajak 200

Pendapatan pajak 200

Jurnal angggaran belum dimasukkan dalam LRA karena kasnya belum diterima. Akan dimasukkan sebagai pendapatan LRA pada tahun 2013 saat pendapatan tersebut diterima.

Pada 25 Desember 2012, terdapat pendapatan pajak yang belum dibayar namun telah diterbitkan Surat Ketetapan Pajaknya sebesar Rp 200 .

Page 57: Perubahan CTA ke Akrual Daerah 20112013

SIMULASI - RINGKASAN

Laporan LRAPendapatan transfer 4 .000Pendapatan pajak 500 Pendapatan sewa 240 Total pendapatan - LRA 4.740 Beban

Belanja Pegawai 2 .000 Belanja Barang dan Jasa 660 Beban Depresiasi 50

• Total beban 2.710 • Surplus Operasional 1.550

Page 58: Perubahan CTA ke Akrual Daerah 20112013

NERACAASET KEWAJIBAN DAN EKUITASKas 280 Pendapatan diterima dimuka 180.000

Piutang 200

Persediaan 100 Ekuitas 1.550

Bangunan 1 .000

Akumulasi dep (50 )

Bangunan net 950

Investasi non per 200

Total Aset 1.730 Total kewajiban dan ekutias 1.730

SIMULASI - RINGKASAN

Page 59: Perubahan CTA ke Akrual Daerah 20112013

SIMULASI - RINGKASAN

Laporan Realisasi AnggaranPendapatan transfer - LRA 4 .000Pendapatan pajak - LRA 240 Total pendapatan - LRA 4.240 Beban

Belanja Pegawai 2 .000Belanja Barang dan Jasa 760 Belanja Modal 1 .000

Total Belanja 2.960 • Surplus LRA 480 • Pengeluaran pembiayaan inv non permanen 200 • Saldo Anggaran Lebih / SILPA 280