cta vs sap berbasis akrual

Click here to load reader

Upload: odhemamad

Post on 24-Jan-2017

2.253 views

Category:

Business


1 download

TRANSCRIPT

PENGELOLAAN ASET MENUJU OPINI WTP

CTA vs SAP BERBASIS AKRUAL1

1

Pengaruh transaksi dan peristiwa lainnya diakui pada saat terjadinya aliran kas atau setara kasPengaruh transaksi dan peristiwa lainnya diakui pada saat transaksi dan peristiwa tersebut terjadiBASIS KASBASIS AKRUAL2KONSEP BASIS AKUNTANSI

2

DASAR HUKUM PENERAPAN BASIS AKRUAL

3

3

lanjutan

4

4

5

PERBEDAAN CTA DAN AKRUALCASH TOWARDS ACCRUALACCRUALBasis Akuntansi

Basis kas untuk pengakuan pendapatan, belanja dan pembiayaan dalam LRA Basis akrual untuk pengakuan aset, kewajiban, dan ekuitas dalam Neraca (Par 39)Basis Akuntansi

Basis akrual untuk pengakuan pendapatan-LO, beban, aset, kewajiban, dan ekuitas (Par 42)Dalam hal anggaran disusun dan dilaksanakan berdasar basis kas, maka LRA disusun berdasarkan basis kas.Bilamana anggaran disusun dan dilaksanakan berdasarkan basis akrual, maka LRA disusun berdasarkan basis akrual. (Par 44)

6lanjutanCASH TOWARDS ACCRUALACCRUALPengakuan Unsur Laporan Keuangan

Pengakuan Pendapatan (Par 88)Pendapatan menurut basis akrual diakui pada saat timbulnya hak atas pendapatan tersebut atau ada aliran masuk sumber daya ekonomi. Pendapatan menurut basis kas diakui pada saat kas diterima di Rekening Kas Umum Negara/Daerah atau oleh entitas pelaporan. Pengakuan Belanja (Par 89)Belanja menurut basis akrual diakui pada saat timbulnya kewajiban atau pada saat diperoleh manfaat.

Belanja menurut basis kas diakui pada saat terjadinya pengeluaran dari Rekening Kas Umum Negara/Daerah atau entitas pelaporanPengakuan Unsur Laporan Keuangan

Pengakuan Pendapatan (Par 95)Pendapatan-LO diakui pada saat timbulnya hak atas pendapatan tersebut atau ada aliran masuk sumber daya ekonomi.

Pendapatan-LRA diakui pada saat kas diterima di Rekening Kas Umum Negara/Daerah atau oleh entitas pelaporanPengakuan Belanja dan Beban (Par96-97)Beban diakui pada saat timbulnya kewajiban, terjadinya konsumsi aset, atau terjadinya penurunan manfaat ekonomi atau potensi jasa.Belanja diakui berdasarkan terjadinya pengeluaran dari Rekening Kas Umum Negara/Daerah atau entitas pelaporan

7lanjutanCASH TOWARDS ACCRUALACCRUALUnsur Laporan Keuangana. LRA-Pendapatan-Belanja-Transfer-Pembiayaanb. NeracaAsetKewajibanEkuitas Dana (Ekuitas dana lancar, investasi dan dana cadangan)

(Par 57-77)Unsur Laporan KeuanganLaporan Pelaksanaan Anggarana. LRA-Pendapatan-LRA-Belanja-Transfer-Pembiayaanb. Laporan Perubahan SAL

Laporan Finansiala. Neraca-Aset-Kewajiban Ekuitas

(Par 60-83)

8lanjutanCASH TOWARDS ACCRUALACCRUALUnsur Laporan Keuangan (lanjutan)

c. Laporan Kinerja KeuanganLaporan realisasi pendapatan (basis akrual) & belanja (basis akrual) bersifat OPTIONAL

d. Laporan Perubahan Ekuitas (LPE)Kenaikan dan penurunan ekuitas tahun pelaporan dibandingkan tahun sebelumnya - bersifat OPTIONALe. Laporan Arus Kas-Penerimaan Kas-Pengeluaran Kasf. CaLKUnsur Laporan Keuangan (lanjutan)

b. Laporan Operasional (LO)-Pendapatan-LO-Beban-Transfer-Pos Luar Biasac. Laporan Perubahan Ekuitas (LPE) Kenaikan dan penurunan ekuitas tahun pelaporan dibandingkan tahun sebelumnya

d. Laporan Arus Kas-Penerimaan Kas-Pengeluaran Kase. CalK

9lanjutanCASH TOWARDS ACCRUALACCRUALLAPORAN REALISASI ANGGARAN

Diperlukan dalam rangka memenuhi kewajiban pemerintah yang diatur dalam peraturan perundangan (statutory)

LAPORAN REALISASI ANGGARAN

Tetap diperlukan untuk memenuhi kewajiban pemerintah yang diatur dalam peraturan perundangan (statutory)

10lanjutanCASH TOWARDS ACCRUALACCRUALLAPORAN PERUBAHAN SAL

Tidak ada laporan tersendiri

LAPORAN PERUBAHAN SAL

Laporan Perubahan SAL menyajikan secara komparatif dengan periode sebelumnya pos-pos berikut: a. Saldo Anggaran Lebih awal;b. Penggunaan Saldo Anggaran Lebih;c. Sisa Lebih/Kurang Pembiayaan Anggaran tahun berjalan;d. Koreksi Kesalahan Pembukuan tahun Sebelumnya; dane. Lain-lain;f. Saldo Anggaran Lebih Akhir.

(Par 41)

11lanjutanCASH TOWARDS ACCRUALACCRUALNERACA

Ekuitas Dana terbagi; Ekuitas Dana Lancar: selisih antara aset lancar dan kewajiban jangka pendek, termasuk sisa lebih pembiayaan anggaran/saldo anggaran lebihEkuitas Dana Investasi: mencerminkan kekayaan pemerintah yang tertanam dalam investasi jangka panjang, aset tetap, dan aset lainnya, dikurangi dengan kewajiban jangka panjangEkuitas Dana Cadangan: mencerminkan kekayaan pemerintah yang dicadangkan untuk tujuan tertentu sesuai dengan peraturan perundang-undangan. (Par 78-81)NERACA

Hanya Ekuitas, yaitu kekayaan bersih pemerintah yang merupakan selisih antara aset dan kewajiban pemerintah pada tanggal laporan.Saldo ekuitas di Neraca berasal dari saldo akhir ekuitas pada Laporan Perubahan Ekuitas(Par 84-85)

12lanjutanCASH TOWARDS ACCRUALACCRUALLAPORAN ARUS KAS

Disajikan oleh unit yang mempunyai fungsi perbendaharaan (Par 15)

Arus masuk dan keluar kas diklasifikasikan berdasarkan aktivitas operasi, investasi aset non keuangan, pembiayaan, dan non anggaran (Par 86)LAPORAN ARUS KAS

Disajikan oleh unit yang mempunyai fungsi perbendaharaan umum (Par 15)

Arus masuk dan keluar kas diklasifikasikan berdasarkan aktivitas operasi, investasi, pendanaan, dan transitoris (Par 90)

13lanjutanCASH TOWARDS ACCRUALACCRUALLAPORAN KINERJA KEUANGAN

Bersifat optional Disusun oleh entitas pelaporan yang menyajikan laporan berbasis akrualSekurang-kurangnya menyajikan pos-pos :a) Pendapatan dari kegiatan operasional;b) Beban berdasarkan klasifikasi fungsional dan klasifikasi ekonomi;c) Surplus atau defisit.

(Par 20 & 86)LAPORAN OPERASIONAL

Merupakan Laporan Keuangan PokokMenyajikan pos-pos sebagai berikut:a) Pendapatan-LO dari kegiatan operasional;b) Beban dari kegiatan operasional ; c) Surplus/defisit dari Kegiatan Non Operasional, bila ada;d) Pos luar biasa, bila ada;e) Surplus/defisit-LO.

(Par 14 & 92)

14lanjutanCASH TOWARDS ACCRUALACCRUALLAPORAN PERUBAHAN EKUITAS

Bersifat optional Sekurang-kurangnya menyajikan pos-pos: a) Sisa Lebih/Kurang Pembiayaan Anggaran; b) Setiap pos pendapatan dan belanja beserta totalnya seperti diisyaratkan dalam standar-standa lainnya, yang diakui secara langsung dalam ekuitas;e) Efek kumulatif atas perubahan kebijakan akuntansi dan koreksi kesalahan yang mendasar diatur dalam suatu standar terpisah .

(Par 20 & 95)LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS

Merupakan Laporan Keuangan PokokSekurang-kurangnya menyajikan pos-pos:a) Ekuitas awal;b) Surplus/defisit-LO pada periode bersangkutan;c) Koreksi-koreksi yang langsung menambah/mengurangi ekuitas, misalnya: koreksi kesalahan mendasar dari persediaan yang terjadi pada periode-periode sebelumnya dan perubahan nilai aset tetap karena revaluasi aset tetap.d) Ekuitas akhir.(Par 14 & 101)

15lanjutanCASH TOWARDS ACCRUALACCRUALCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Disajikan secara sistematis. Setiap pos dalam LRA, Neraca, LAK harus mempunyai referensi silang dengan informasi terkait dalam Catatan atas Laporan Keuangan.CaLK meliputi penjelasan atau daftar terinci atau analisis atas nilai suatu pos yang disajikan dalam LRA, Neraca, dan LAK(Par 98 & 99)CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Disajikan secara sistematis. Setiap pos dalam LRA, Laporan Perubahan SAL, Neraca, LO, LAK, dan LPE harus mempunyai referensi silang dengan informasi terkait dalam Catatan atas Laporan Keuangan.Catatan atas Laporan Keuangan meliputi penjelasan atau daftar terinci atau analisis atas nilai suatu pos yang disajikan dalam LRA, Laporan Perubahan SAL, Neraca, LO, LAK, dan LPE.(Par 105 & 106)

KOMPONEN LK(Lampiran I.02 PSAP 01 paragraph 14 )Laporan Realisasi Anggaran;Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih;Neraca;Laporan Operasional;Laporan Arus Kas;Laporan Perubahan Ekuitas;Catatan atas Laporan Keuangan.16

16

PENDAPATANBEBANPendapatan-LO adalah hak pemerintah pusat/daerah yang diakui sebagai penambah ekuitas dalam periode tahun anggaran yang bersangkutan dan tidak perlu dibayar kembali.JENIS-JENIS PENDAPATAN LO:PADPendapatan TransferLain-lain Pendapatan yang sah

Beban-LO adalah penurunan manfaat ekonomi atau potensi jasa dalam periode pelaporan yang menurunkan ekuitas, yang dapat berupa pengeluaran atau konsumsi aset atau timbulnya kewajiban. Jenisnya:Beban pegawaiBeban persediaanBeban jasaBeban pemeliharaan Beban Perjalanan DinasBeban BungaBeban subsidiBeban hibahBeban bantuan sosialBeban penyusutan

17

17

STRUKTUR LAPORAN OPERASIONAL

Surplus/Defisit LO Selisih lebih/kurang antara pendapatan dan beban selama satu periode pelaporan18

18

Pendapatan LO dan beban dalam bentuk barang/jasa harus dilaporkan berdasarkan nilai wajarnya pada tanggal transaksi dan diungkap dalam CaLKTransaksi pendapatan dan beban dalam bentuk barang/jasa antara lain hibah dalam wujud barang, barang rampasan, dan jasa konsultasiPembiayaan tidak diperhitungkan dalam perhitungan surplus/defisit LO karena transaksi pembiayaan tidak terkait dengan operasi pada periode pelaporan.KONSEPSI BASIS AKRUAL DAN FEATURE LAPORAN OPERASIONAL 19

19

AKUNTANSI PENDAPATAN PADA LAPORAN OPERASIONALPengakuanPencatatanPendapatan LOPengungkapanKlasifikasiMenurut sumber pendapatan Rincian lebih lanjut sumber pendapatan disajikan dalam CaLKBerdasarkan azas bruto20

20

TRANSAKSI PENDAPATANAKRUAL - LOTelah terbit Surat Ketetapan Pajak (SKP) di tahun 2009 sebesar Rp500 Dicatat sebagai pendapatan pajak pada periode dikeluarkannya SKPJurnal:Piutang Pajak 500 Pendapatan Pajak 5002. Pajak diterima oleh kas negara Rp300Dicatat sebagai pelunasan piutang

Jurnal: Kas 300 Piutang Pajak 3003. Pada tanggal neraca terdapat SKP yang belum dibayar oleh Wajib Pajak Rp200Tidak ada jurnal

CONTOH TRANSAKSI PADA LAPORAN OPERASIONAL21

21

AKUNTANSI BEBAN PADA LAPORAN OPERASIONAL

PengakuanPencatatanPengungkapanKlasifikasiBeban LOBeban berdasarkan klasifikasi organisasi dan klasifikasi lain yang dipersyaratkan menurut ketentuan perundangan disajikan dalam CaLK22

22

TRANSAKSI BEBANAKRUAL-LOSatuan Kerja menerima tagihan listrik sebesar Rp200 pemakaian bulan Desember 20xxDicatat sebagai bebanJurnal:Beban langganan daya dan jasa 200 Utang Belanja 2002. Pada tanggal 31 Desember 20xx belum dilakukan pembayaran tagihan listrikTidak ada jurnal

CONTOH TRANSAKSI PADA LAPORAN OPERASIONAL TRANSAKSI NON OPERASIONALAKRUAL-LOSatker menjual aset non lancar pada Desember 20xx sebesar Rp 150, dengan harga perolehan Rp 90Dicatat sebagai Surplus penjualan aset non lancar.Jurnal:Kas 150 Aset tetap 90 Surplus penjualan aset non lancar 60

23

23

Laporan Perubahan Ekuitas menyajikan informasi kenaikan atau penurunan ekuitas tahun pelaporan dibandingkan dengan tahun sebelumnya.Laporan Perubahan Ekuitas menyajikan sekurang- kurangnya pos-pos: Ekuitas awal Surplus/defisit-LO pada periode bersangkutan; Koreksi-koreksi yang langsung menambah/ mengurangi ekuitas, yang antara lain berasal dari dampak kumulatif yang disebabkan oleh perubahan kebijakan akuntansi dan koreksi kesalahan mendasar, misalnya: koreksi kesalahan mendasar dari persediaan yang terjadi pada periode-periode sebelumnya; perubahan nilai aset tetap karena revaluasi aset tetap. d)Ekuitas akhir. 24LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS

LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS PERANAN LAPORAN OPERASIONAL DALAM PERUBAHAN EKUITAS

25

25

Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih menyajikan informasi kenaikan atau penurunan Saldo Anggaran Lebih tahun pelaporan dibandingkan dengan tahun sebelumnya.Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih menyajikan secara komparatif dengan periode sebelumnya pos-pos berikut: Saldo Anggaran Lebih awal;Penggunaan Saldo Anggaran Lebih; Sisa Lebih/Kurang Pembiayaan Anggaran tahun berjalan; Koreksi Kesalahan Pembukuan tahun Sebelumnya; dan Lain-lain; Saldo Anggaran Lebih Akhir. 26LAPORAN PERUBAHAN SALDO ANGGARAN LEBIH

AKUNTANSI PERSEDIAANPengakuanPencatatanPengungkapanPengukuranBiaya perolehanHarga pokok produksiNilai wajar

Kebijakan akuntansi dalam pengukuran;Penjelasan tentang jenis persediaan Catatan persediaan disesuaikan dengan hasil inventarisasi fisik pada akhir periode akuntansi;Pencatatan beban persediaan dalam rangka penyajian LO.27Persediaan

27

28PERBANDINGAN ANTARA CTA DAN AKRUALKAS MENUJU AKRUALAKRUALPada akhir periode akuntansi, persediaan dicatat berdasarkan hasil inventarisasi fisik(par 16, PP 24/2005)Pada akhir periode akuntansi catatan persediaan disesuaikan dengan hasil inventarisasi fisik(par 14, PP 71/2010)Nilai pembelian yang digunakan adalah biaya perolehan persediaan yang terakhir diperoleh

(par 20, PP 24/2005)Persediaan dapat dinilai dengan menggunakan :Metode sistematis (FIFO atau rata-rata tertimbang)Harga pembelian terakhir(par 17 PP 71/2010)

29lanjutanKAS MENUJU AKRUALAKRUALPengukuran Persediaan yang diproduksi sendiri (par 18 (b) dengan

biaya standarPengukuran Persediaan yang diproduksi sendiri (par 15 (b) dengan

harga pokok produksi

30lanjutanKAS MENUJU AKRUALAKRUALTidak adaTerdapat bagian yang mengatur mengenai beban persediaan :Dicatat sebesar pemakaian persediaan-Dalam rangka penyajian LO-Pengukuran persediaan secara perpetual dan periodik(par 22 s.d. 25, PP 71/2010)

TRANSAKSI PEMBELIANNeracaRSUD membeli persediaan obat sebesar Rp200 pada bulan Maret 20xxDicatat sebagai persediaan obatJurnal:Persediaan obat 200 Kas 200LRADicatat sebagai belanjaJurnal:Belanja Barang dan Jasa 200 Estimasi Perubahan SAL 200TRANSAKSI PEMAKAIANNeraca Akrual LO2.RSUD memakai persediaan obat sebesar Rp100 pada bulan April 20xxDicatat sebagai pengurang persediaanJurnal:Beban Persediaan 100 Persediaan 100

CONTOH TRANSAKSI PERSEDIAAN 31

31

AKUNTANSI PIUTANGPengakuanPencatatanPengungkapanPengukuranNilai yang belum dilunasi;Nilai bersih yang dapat direalisasikan.

Metode penyisihan piutang;Penjelasan tentang jenis piutang

Dicatat sebesar nominal

32Pada saat hak klaim untuk mendapatkan arus kas masuk atau manfaat ekonomi lainnya dari entitas lain dan dapat diukur dengan andal

Piutang

32

33PERBANDINGAN ANTARA CTA DAN AKRUALKAS MENUJU AKRUALAKRUALsamaPiutang diakui ketika hak klaim untuk mendapatkan arus kas masuk atau manfaat ekonomi lainnya dari entitas lain telah atau tetap masih terpenuhi, dan nilai klaim tersebut dapat diukur atau diestimasi.

(PSAP 01, par 91. PP 71/2010)

34PERBANDINGAN ANTARA CTA DAN AKRUALKAS MENUJU AKRUALAKRUALsama, namun sebagian besar pemda belum menerapkanMetode penyisihan terhadap piutang yang tidak tertagih terdiri atas taksiran kemungkinan tidak tertagih pada setiap akhir periode. Penyisihan tersebut dapat dilakukan berdasarkan umur piutang atau dari jumlah yang ditetapkan.

(Bultek 16))

No.UraianUmur PiutangJumlah1 s/d 2 thn2 s/d 3 thn> 3 thn1Piutang5.0002.0001.0008.000% Penyisihan5%10%20%Penyisihan PTT250200200650

ILUSTRASI DAFTAR DAN PENCATATAN PENYISIHAN PIUTANG TAK TERTAGIH (PTT)35No.Kode AkunUraianDebetKredit1XXXBeban Penyisihan PTTXXXXXXPenyisihan PTTXXX

35

AKUNTANSI INVESTASIPengakuanPencatatanPengungkapanPengukuranInvetasi Permanen:Nilai perolehan;Nilai nominal;Nilai wajarInvestasi Non Permanen:Nilai Bersih yang Dapat Direalisasikan (NRV)Kebijakan akuntansi untuk penentuan nilai;Penjelasan tentang jenis persediaan;dll

Dicatat sebesar nilai perolehan, nominal, atau wajar

36Pada saat terdapat kemungkinan manfaat ekonomi/sosial di masa datang;Saat diperoleh;Saat serah terima.

Investasi

36

37PERBANDINGAN ANTARA CTA DAN AKRUALKAS MENUJU AKRUALAKRUALTidak adaParagraf 34 : Paragraf 35 :Tidak adaPenyajian sebagai keuntungan/rugi atas selisih pelepasan investasi dalam laporan operasional (par 41 s.d. 42, PP 71/2010)sama, namun sebagian besar pemda belum menerapkanDana bergulir disajikan sebesar nilai bersih yang dapat direalisasikan

AKUNTANSI ASET TAK BERWUJUDPengakuanPenyajianPengungkapanPengukuranNilai perolehanKebijakan amortisasi;Jenis-jenis;dll

Disajikan dalam nilai netto

38Pada saat terdapat kemungkinan untuk menghasilkan barang dan jasa atau digunakan untuk tujuan lainnya termasuk hak atas kekayaan intelektual

Aset Tak Berwujud

38

39PERBANDINGAN ANTARA CTA DAN AKRUALKAS MENUJU AKRUALAKRUALsama, namun sebagian besar pemda belum menerapkanAset tak berwujud harus diperhitungkan penyusutan/amortisasi baik akumulasi penyusutan/amortisasi dalam neraca maupun beban penyusutan dalam LO.

AKUNTANSI ASET TETAPPengakuanPenyajianPengungkapanPengukuranBiaya perolehan;Nilai wajar saat perolehan.Dasar penilaian;Rekonsiliasi jumlah tercatat pada awal dan akhir periode;Informasi penyusutan;dll

Dicatat sebesar nilai perolehan dan disandingkan dengan akumulasi penyusutan

40Pada saat manfaat ekonomi masa depan dapat diperoleh dan dapat diukur dengan andal;Saat diterima;Hak kepemilikan diserahkan;Penguasaan berpindah

Aset Tetap

40

41PERBANDINGAN ANTARA CTA DAN AKRUALKAS MENUJU AKRUALAKRUALPerolehan suatu aset tetap yang memenuhi kriteria perolehan aset donasi, maka perolehan tersebut diakui sebagai pendapatan pemerintah dan belanja modal dalam jumlah yang sama dalam LRA(par 49, PP 24/2005)Perolehan suatu aset tetap yang memenuhi kriteria perolehan aset donasi, maka perolehan tersebut diakui sebagai pendapatan operasional

(par 48, PP 71/2010)

42lanjutanKAS MENUJU AKRUALAKRUALsama, namun sebagian besar pemda belum menerapkanAset tetap harus diperhitungkan penyusutannya baik akumulasi penyusutan dalam neraca maupun beban penyusutan dalam LO.

Metode penyusutan terdiri dari:Garis lurusSaldo menurun gandaUnit produksi

(par 52-54, PP 71/2010)

HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM PENYUSUTAN ASET TETAP43PENYUSUTAN ASET TETAP PEROLEHAN LEBIH DARI 1 TAHUN SEBELUM SAAT PENYUSUNAN NERACA AWAL

43

lanjutan44PENYUSUTAN ASET TETAP HASIL IP

44

AKUNTANSI KEWAJIBANPengakuanPenyajianPengungkapanPengukuranNilai nominal;Kewajiban dalam mata uang asing dijabarkan dan dinyatakan dalam mata uang rupiah.Klasifikasi kewajiban berdasarkan pemberi pinjaman, jenis sekuritas dan jatuh temponya;Bunga pinjaman terutangdll

Dicatat sebesar nilai nominal

45Pada saat dana pinjaman diterima oleh pemerintah atau dikeluarkan oleh kreditur sesuai dengan kesepakatan, dan/ atau pada saat kewajiban timbulKewajiban

45

46PERBANDINGAN ANTARA CTA DAN AKRUALKAS MENUJU AKRUALAKRUALKewajiban diakui pada saat dana pinjaman diterima dan/atau pada saat kewajiban timbul

(par 21, PP 24/2005)Kewajiban diakui pada saat dana pinjaman diterima oleh pemerintah atau dikeluarkan oleh kreditur sesuai dengan kesepakatan, dan/atau pada saat kewajiban timbul(par 21, PP 71/2010)Belum ada pengukuran untuk utang transfer

Utang Transfer adalah kewajiban suatu entitas pelaporan untuk melakukan pembayaran kepada entitas lain sebagai akibat ketentuan perundang-undangan. Utang transfer diakui dan dinilai sesuai dengan peraturan yang berlaku(par 38-39, PP 71/2010)

KOREKSI KESALAHAN, PERUBAHAN KEBIJAKAN AKUNTANSI, DAN PERUBAHAN ESTIMASI AKUNTANSI 4747

47

AKUNTANSI KOREKSI DAN PENGEMBALIAN PENDAPATAN48Normal dan Berulang/RecurringTidak berulang/Non-recurringPeriode PenerimaanPeriode Sebelumnya48

48

AKUNTANSI KOREKSI DAN PENERIMAAN KEMBALI BEBAN49Menambah bebanMengurangi/penerimaan kembali bebanPeriode beban dibukukanPeriode sebelumnya

49

49

Contoh perubahan kebijakan akuntansi: perubahan di dalam perlakuan, pengakuan, atau pengukuran akuntansi sebagai akibat dari perubahan atas basis akuntansi, kriteria kapitalisasi, metode, dan estimasi.Perubahan kebijakan akuntansi harus disajikan pada Laporan Perubahan Ekuitas dan diungkapkan dalam Catatan atas Laporan Keuangan.50PERUBAHAN KEBIJAKAN AKUNTANSI

Pengaruh atau dampak perubahan estimasi akuntansi disajikan pada Laporan Operasional pada periode perubahan dan periode selanjutnya sesuai sifat perubahan. Sebagai contoh, perubahan estimasi masa manfaat aset tetap berpengaruh pada LO tahun perubahan dan tahun-tahun selanjutnya selama masa manfaat aset tetap tersebut. Pengaruh perubahan terhadap LO periode berjalan dan yang akan datang diungkapkan dalam Catatan atas Laporan Keuangan. Apabila tidak memungkinkan, harus diungkapkan alasan tidak mengungkapkan pengaruh perubahan itu.51PERUBAHAN ESTIMASI AKUNTANSI

Pada TA 2015, Pemda mencatat Piutang PBB yang telah diterbitkan ketetapannya pada bulan Maret 2012 sebesar Rp50jt.Piutang tersebut baru ditemukan atau diidentifikasi setelah pemda melakukan inventarisasi dokumen Piutang PBB pada TA 2015. BAGAIMANA PERLAKUAN ATAS PERISTIWA TERSEBUT?52HAL YANG PERLU DIDISKUSIKAN

BASIS AKRUALBASIS KASLO disusun untuk melengkapi pelaporan dan siklus akuntansi berbasis akrual sehingga penyusunan LO, Laporan perubahan ekuitas dan Neraca mempunyai keterkaitan yang dapat dipertanggungjawabkanKONSEPSI AKRUAL BASIS DAN KETERKAITAN ANTAR LAPORAN

53

53

54NOAkunAnggaranRealisasiI.Pendapatan-LRA140160II.Belanja(100)(90)III.Transfer(15)(15)IV.Surplus/Defisit (I - II - III)2555V.Penerimaan Pembiayaan:- Penggunaan SAL/SiLPA Tahun Sebelumnya1010- Pencairan DanaCadangan55Jumlah PenerimaanPembiayaan1515VI.Pengeluaran Pembiayaan(40)(35)VII.Pembiayaan Netto (V - VI)(25)(20)VIII.SAL/SiLPA (Tahun Berjalan) (IV + VII)035

I.SAL/SiLPA (Awal)10II.Penggunaan SAL/SiLPA Tahun Sebelumnya (sebagai penerimaan pembiayaan tahun berjalan)(10)III.SAL/SiLPA (Tahun Berjalan)35IVKoreksi kesalahan pembukuan tahun sebelumnya1VLain-lain0IV.SAL/SiLPA (Akhir) (I - II + III +IV+V)36

a. Laporan Realisasi Anggaran (LRA)b. Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih (LPSAL)

55I. Pendapatan-LO145II.Beban75III.Surplus/Defisit Operasional (I- II)70IV.Kegiatan Non Operasional20V.Pos Luar Biasa(5)VI.Surplus/Defisit - LO (III + IV + V)85

I.Ekuitas Awal350II.Surplus/Defisit - LO85III.Ekuitas Akhir (I - II)435

I.Aset515II.Kewajiban dan Ekuitas5151. Kewajiban802. Ekuitas435

I.Arus Kas dari Aktivitas Operasi (Arus MasukKas - Arus Keluar Kas)xxxII.Arus Kas dari Aktivitas Investasi (Arus MasukKas - Arus Keluar Kas)xxxIIIArus Kas dari Aktivitas Pendanaan (ArusMasuk Kas - Arus Keluar Kas)xxxIVArus Kas dari Aktivitas Transitoris (Arus MasukKas - Arus Keluar Kas)xxxVKenaikan/Penurunan Kas (I + II + III + IV)xxxVISaldo Awal Kas di BUN/BUD, BendaharaPengeluaran, dan Bendahara PenerimaanxxxVISaldo Akhir Kas di BUN/BUD, Bendahara Pengeluaran, dan Bendahara Penerimaan (V + VI)xxx

a. Laporan Operasional (LO)

b. Laporan Perubahan Ekuitas (LPE)

c. Neraca

d. Laporan Arus Kas (LAK)

56

56