pertumbuhan ekonomi

5
Pertumbuhan ekonomi II : teknologi, bukti empiris dan kebijakan Bab ini meneruskan analisis kita tentang kekuatan-kekuatan yang mengarahkan pertumbuhan ekonomi jangka panjang. Dengan versi dasar dari modal pertumbuhan solow sebagai titik awal, kita jalani empat tugas baru. Tugas pertama kita adalah membuat model solow lebih umum dan lebih realistis, pada bab 3 kita membahas bahwa modal tenaga kerja dan teknologi adalah determinan penting dari produksi barang dan jasa suatu negara. Pada bab 7 kita mengembangkan model solow untuk menunjukkan bagaimana perubahan modal (tabungan dan investasi) dan perubahan angkatan kerja (pertumbuhan populasi) mempengaruhi output perekonomian. Kita sekarang siap menambahkan sumber pertumbuhan ketiga perubahan teknologi ke dalam bauran itu. Model solow tidak menjelaskan kemajuan teknologi namun memasukkannya sebagai variabel lainnya pada proses pertumbuhan ekonomi. Tugas kedua kita adalah berpindah dari teori ke fakta empiris yaitu, mempertimbangkan apakah model solow sesuai dengan fakta. Selama dua dekade terakhir, sebuah literatur besar menelah prediksi model solow dan model pertumbuhan ekonomi lainnya, dan ternyata ada beberapa yang sesuai dan ada yang tidak. Model solow dapat mencakup banyak pengalaman dalam pertumbuhan internasional, tetapi masih agak jauh dari pertumbuhan itu sendiri. Tugas ketiga adalah mengkaji bagaimana kebijakan publik suatu negara bisa mempengaruhi tingkat dan pertumbuhan standar kehidupannya. Lalu, kita ajukan lima pertanyaan: apakah seharusnya masyarakat kita menabung lebih banyak atau lebih sedikit? Bagaimana kebijakan dapat mempengaruhi tingkat tabungan? Apakah ada beberapa jenis investasi yang seharusnya secara khusus didukung oleh kebijakan? Institusi apa yang bisa memastikan sumber daya ekonomi dialokasikan untuk penggunaan terbaiknya? Bagaimana kebijakan mampu meningkatkan tingkat kemajuan teknologi? Model pertumbuhan solow memberikan kerangka kerja teoretis yang terkait dengan setiap isu kebijakan yang sedang kita pertimbangkan itu. Tugas keempat dan terakhir kita adalah mempertimbangkan hasil dari model solow, seperti yang telah dibahas sebelumnya, model itu membantu kita untuk untuk memahami dunia ini dengan membuatnya menjadi

Upload: rama-ayunastitipermana

Post on 19-Nov-2015

45 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

Pertumbuhan ekonomi di Indonesia

TRANSCRIPT

Pertumbuhan ekonomi II : teknologi, bukti empiris dan kebijakan Bab ini meneruskan analisis kita tentang kekuatan-kekuatan yang mengarahkan pertumbuhan ekonomi jangka panjang. Dengan versi dasar dari modal pertumbuhan solow sebagai titik awal, kita jalani empat tugas baru. Tugas pertama kita adalah membuat model solow lebih umum dan lebih realistis, pada bab 3 kita membahas bahwa modal tenaga kerja dan teknologi adalah determinan penting dari produksi barang dan jasa suatu negara. Pada bab 7 kita mengembangkan model solow untuk menunjukkan bagaimana perubahan modal (tabungan dan investasi) dan perubahan angkatan kerja (pertumbuhan populasi) mempengaruhi output perekonomian. Kita sekarang siap menambahkan sumber pertumbuhan ketiga perubahan teknologi ke dalam bauran itu. Model solow tidak menjelaskan kemajuan teknologi namun memasukkannya sebagai variabel lainnya pada proses pertumbuhan ekonomi.Tugas kedua kita adalah berpindah dari teori ke fakta empiris yaitu, mempertimbangkan apakah model solow sesuai dengan fakta. Selama dua dekade terakhir, sebuah literatur besar menelah prediksi model solow dan model pertumbuhan ekonomi lainnya, dan ternyata ada beberapa yang sesuai dan ada yang tidak. Model solow dapat mencakup banyak pengalaman dalam pertumbuhan internasional, tetapi masih agak jauh dari pertumbuhan itu sendiri.Tugas ketiga adalah mengkaji bagaimana kebijakan publik suatu negara bisa mempengaruhi tingkat dan pertumbuhan standar kehidupannya. Lalu, kita ajukan lima pertanyaan: apakah seharusnya masyarakat kita menabung lebih banyak atau lebih sedikit? Bagaimana kebijakan dapat mempengaruhi tingkat tabungan? Apakah ada beberapa jenis investasi yang seharusnya secara khusus didukung oleh kebijakan? Institusi apa yang bisa memastikan sumber daya ekonomi dialokasikan untuk penggunaan terbaiknya? Bagaimana kebijakan mampu meningkatkan tingkat kemajuan teknologi? Model pertumbuhan solow memberikan kerangka kerja teoretis yang terkait dengan setiap isu kebijakan yang sedang kita pertimbangkan itu.Tugas keempat dan terakhir kita adalah mempertimbangkan hasil dari model solow, seperti yang telah dibahas sebelumnya, model itu membantu kita untuk untuk memahami dunia ini dengan membuatnya menjadi sederhana. Oleh karenanya, setelah menyelesaikan analisis tentang suatu model adalah pnting untuk mempertimbangkan apakah kita telah membuatnya menjadi terlalu sederhana. Di bagian terakhir, kita menelah satu set teori baru yang disebut teori pertumbuhan endogen, yang berusaha menjelaskan kemajuan teknologi yang pada model solow dianggap sebagai eksogen.Kemajuan teknologi dalam model solowSejauh ini, presentasi kita mengenai model solow mengasumsikan hubungan yang tidak berubah antara input model dan tenaga kerja serta output barang dan jasa. Tetapi model itu bisa dimodifikasi untuk mencakup kemajuan teknologi yang merupakan variabel eeksogen, yang meningkatkan kemampuan masyarakat untuk berproduksi sepanjang waktu.

Efisiensi tenaga kerjaUntuk memasukkan kemajuan teknologi, kita harus kembali ke fungsi produksi yang mengaitkan modal total K dan tenaga kerja total L dengan output total Y, jadi, fungsi produksi itu adalahY = F(K, L)Kini kita tulis fungsi produksi sebagai Y = F(K, L X E)Dimana E adalah variabel baru (dan abstrak) yang disebut efisiensi tenaga kerja mencerminkan pengetahuan masyarakat tentang metode-metode produksi: ketika teknologi mengalami kemajuan, efisiensi tenaga kerja meningkat, sebagai contoh, efisiensi tenaga kerja meningkat ketika produksi lini perakitan mentransformasi sistem manufaktur pada awal abad kedua puluh, dan meningkat lagi ketika komputerisasi diperkenalkan di akhir abad kedua puluh. Efisiensi tenaga kerja juga meningkat ketika ada pengembangan dalam kesehatan, pendidikan, atau keahlian angkatan kerja.L x E mengukur jumlah para pekerja efektif. Perkalian ini memperhitungkan jumlah pekerja L dan efisiei masing-masing pekerja E. fungsi produksi yang baru ini menyatakan bahwa output total Y bergantung pada jumlah unit modal K dan jumlah pekerja efektif, L x E.Inti dari pendekatan terhadap model kemajuan teknologi ini adalah bahwa peningkatan efisiensi tenaga kerja E sejalan dengan peningkatan angkatan kerja L, sebagai contoh, anggaplah bahwa kemajuan metode produksi telah melipatgandakan efisiensi tenaga kerja E antara tahun 1980 dan 2010. Hal ini berarti bahwa dua orang pekerja di tahun 1980 sama produktifnya dengan satu orang pekerja di tahun 2010, artinya meskipun jumlah pekerja aktual (L) sama antara tahun 1980 dan 2010, jumlah pekerja efektif (L x E) meningkat dua kali lipat dan perekonomian mendapatkan keuntungan dari peningkatan produksi barang dan jasa.Asumsi yang paling sederhana tentang kemajuan teknologi adalah bahwa kemajuan teknologi menyebabkan efisiensi tenaga kerja E tumbuh pada tingkat konstan g, sebagai contoh: jika g = 0,02 maka setiap unit tenaga kerja menjadi 2 persen lebih efisien setiap tahun, output meningkat jika angkatan kerja meningkat sampai 2 persen tambahan dan bentuk kemajuan teknologi itu disebut pengoptimalan tenaga kerja, g disebut tingkat kemajuan teknologi yang mengoptimalkan tenaga kerja (labor augmenting technological progress), karena angkatan kerja L tumbuh pada tingkat n dan efisiensi ddari setiap unit tenaga kerja E tumbuh pada tingkat g, maka jumlah pekerja efektif L x E tumbuh pada tingkat n + g.Kondisi mapan dengan kemajuan teknologiKarena kemajuan teknologi yang dimodelkan di sini menambah efisiensi tenaga kerja, maka hal itu memiliki pengaruh yang sama terhadap populasi, meskipun kemajuan teknologi tidak menyebabkan jumlah pekerja aktual meningkat, namun sebenarnya setiap pekerja menghasilkan unit yang lebih banyak sepanjang waktu, jadi kemajuan teknologi menyebabkan jumlah pekerja efektif meningkat. Alat analitis yang kita gunakan pada bab 7 untuk mempelajari model solow dengan pertumbuhan populasi mudah diadaptasikan untuk mempelajari model solow dengan kemajuan teknologi yang mengoptimalkan tenaga kerja.Untuk melakukan hal ini, kita perlu mempertimbangkan kembali notasi kita, sebelumnya kita menganalisis perekonomian dalam kuantitas per pekerja, sekarang kita menganalisis perekonomian dalam hal kuantitas per pekerja efektif. Kita nyatakan k = K / (L x E) menunjukkan modal per pekerja efektif dan y = Y / (L x E) menunjukkan output per pekerja efektif, dengan definisi ini kita bisa menulis kembali y = f(k).Analisis kita tentang perekonomian membuahkan hasil ketika kita mengkaji pertumbuhan populasi. Persamaan yang menunjukkan evolusi k sepanjang waktu sekarang berubah menjadi

Seperti sebelumnya perubahan persediaan modal delta k sama dengan investasi sf(K) dikurangi investasi pulang-pokok ( rumus ) namun demikian, karena k = k / (L x E), maka investasi pulang-pokok meliputi tiga kaidah: untuk menjaga k tetap konstan, kosong dibutuhkan untuk mengganti modal yang terdepresiasi, nk dibutuhkan untuk memberi modal bagi para pekerja baru, dan gk dibutuhkan untuk memberi modal bagi para pekerja efektif, baru yang diciptakan oleh kemajuan teknologi.Sebagaimana ditampilkan dalam gambar 8-1, penjelasan tentang kemajuan teknologi tidak secara mencolok membedakan analisis kita tentang kondisi mapan. Ada satu tingkat k yang dinyatakan dengan k, di mana modal per pekerja efektif dan output per pekerja efektif adalah konstan, seperti sebelumnya. Kondisi mapan ini menunjukkan ekuilibium perekonomian jangka panjang.Dampak kemajuan teknologiTabel 8-1 menunjukkan bagaimana kinerja empat variabel kunci dalam kondisi mapan dengan kemajuan teknologi. Sebagaimana kita lihat model per pekerja efektif k adalah konstan dalam

Kemajuan teknologi dan model pertumbuhan solow kemajuan teknologi yang mengoptimalkan tenaga kerja pada tingkat g mempengaruhi model pertumbuhan solow dalam cara yang sama dengan pertumbuhan populasi pada tingkat n. sekarang k didefinisikan sebagai jumlah modal per pekerja efektif yang meningkatkan jumlah pekerja efektif karena kemajuan teknologi cenderung mengurangi k. dalam kondisi mapan investasi sf (k) secara tepat mengimbangi penuruanan k yang terkait dengan depresiasi, pertumbuhan populasi dan kemajuan teknologi.Kondisi mapan, karena y = f(k) maka output per pekerja efektif juga konstan. Variabel inilah yang menunjukkan kuantitas per pekerja efektif yang stabil pada kondisi mapan.Berdasarkan informasi ini, kita juga dapat menduga apa yang akan terjadi dengan variabel lainnya, yang tidak dinyatakan per pekerja efektif efektif. Sebagai contoh perhatikan output per pekerja aktual Y / L = y x E. karena y konstan pada keadaan yang stabil dan E tumbuh sebesar g, output per pekerja juga harus tumbuh sebesar g pada keadaan yang stabil. Demikian total output output perekonomian adalah Y = y x (E x L). karena y adalah konstan pada keadaan yang stabil, E tumbuh pada tingkat g dan L tumbuh pada tingkat n, maka output total tumbuh sebesar n + g pada keadaan yang stabil.Dengan adanya kemajuan teknologi, model ini bisa menjelaskan kenaikan yang bekelanjutan dalam standar kehidupan yang diamati, yaitu ketika menunjukkan bahwa kemajuan teknologi bisa mengarah ke pertumbuhan yang bekelanjutan dalam output per pekerja, sebaliknya tingkat tabungan yang tinggi mengarah ke tingkat pertumbuhan yang tinggi hanya jika kondisi mapan dicapai. Sekali perekonomian berada dalam kondisi mapan, tingkat pertumbuhan output per pekerja hanya bergantung pada tingkat kemajuan teknologi.Tingkat Pertumbuhan Kondisi Mapan dalam Model Solow dengan Kemajuan Teknologi