pertimbangan jaringan periodontal sebelum, selama dan setelah perawatan orthodontik

5
Sebelum Perawatan Dimulai Kondisi gigi harus sebaik mungkin sebelum perawatan ortodontik dimulai. Karies gigi dan penyakit periodontal harus dirawat sebisa mungkin, konsisten dengan setiap keterbatasan akibat maloklusi yang ada. Pasien harus diberi instruksi yang cermat mengenai cara pemeliharaan gigi sehari-hari, khususnya dalam hubungannya dengan cara pembersihan gigi dan diet, dan harus mau serta mampu mempertahankan standar perawatan gigi sehari-hari yang baik. Kondisi gigi yang buruk pada mulanya, tidak berarti bahwa perawatan ortodontik tidak boleh dilakukan, tapi disini kerjasama pasien yang baik dan kesehatan gigi yang optimal harus diperoleh jika perawatan ortodontik ingin berhasil. Perawatan ortodonti pada pasien dengan kelainan periodontal minimal, sedang dan parah harus disertai dengan instruksi kebersihan mulut yang baik, karena keberadaan alat cekat akan menyulitkan pembersihan gigi dan menyebabkan peningkatan plak bakterial yang merupakan etiologi penyakit periodontal. Pasien dengan kelainan periodontal minimal sampai parah mendapatkan perawatan awal

Upload: nabel-abel-bela

Post on 17-Sep-2015

45 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

Pertimbangan Jaringan Periodontal Sebelum, Selama Dan Setelah Perawatan Orthodontik

TRANSCRIPT

Sebelum Perawatan Dimulai Kondisi gigi harus sebaik mungkin sebelum perawatan ortodontik dimulai. Karies gigi dan penyakit periodontal harus dirawat sebisa mungkin, konsisten dengan setiap keterbatasan akibat maloklusi yang ada. Pasien harus diberi instruksi yang cermat mengenai cara pemeliharaan gigi sehari-hari, khususnya dalam hubungannya dengan cara pembersihan gigi dan diet, dan harus mau serta mampu mempertahankan standar perawatan gigi sehari-hari yang baik. Kondisi gigi yang buruk pada mulanya, tidak berarti bahwa perawatan ortodontik tidak boleh dilakukan, tapi disini kerjasama pasien yang baik dan kesehatan gigi yang optimal harus diperoleh jika perawatan ortodontik ingin berhasil. Perawatan ortodonti pada pasien dengan kelainan periodontal minimal, sedang dan parah harus disertai dengan instruksi kebersihan mulut yang baik, karena keberadaan alat cekat akan menyulitkan pembersihan gigi dan menyebabkan peningkatan plak bakterial yang merupakan etiologi penyakit periodontal. Pasien dengan kelainan periodontal minimal sampai parah mendapatkan perawatan awal berupa skeling untuk menghilangkan kalkulus dan iritan yang dapat menyebabkan inflamasi pada jaringan periodontal. Bila perlu pada pasien dapat dilakukan operasi flap untuk pembersihan yang lebih baik.

Pada Saat Dimulainya Perawatan Beberapa saat sebelum pemasangan alat, gigi-gigi harus dibersihkan dan dipoles. Fluor topikal bisa diaplikasikan kecuali jika akan dilakukan bonding langsung. Pada beberapa situasi, gigi-gigi posterior yang bebas karies dan baru bererupsi bisa diberi fissure sealant sebelum aplikasi fluor topikal. Instruksi yang cermat harus diberikan mengenai cara membersihkan alat. Untuk alat lepasan, ada kecenderungan terjadi infeksi kandida jika kebersihan alat buruk. Keadaan ini bisa menimbulkan stomatitis hipertrofi yang akut, disertai pembengkakan dan kemerahan dari gingiva serta jaringan mukosa yang terletak dibawah alat, kadang-kadang bahkan disertai juga dengan cheilitis angularis. Pada kondisi ini, organisme penyebab bisa diisolasi terutama pada plak yang menutupi permukaan jaringan alat bukan pada jaringan mukosa (Davenport, 1970). Pengobatan spesifik mungkin diperlukan untuk merawat kondisi tersebut, tetapi cara pencegahannya bisa dilakukan dengan pembersihan alat dan rongga mulut yang baik.

Selama Perawatan Ada dua aspek perawatan preventif selama perawatan alat cekat, yaitu mempertahankan kesehatan rongga mulut dan aplikasi fluor topikal secara teratur pada gigi-geligi. Pada setiap kunjungan pasien, disamping memeriksa perkembangan perawatan ortodontik dan melakukan tindakan yang perlu pada alat, kondisi umum dari kesehatan rongga mulut perlu diperiksa. Hal ini terutama diperlukan dalam kaitannya dengan kebersihan rongga mulut. Larutan disklosing bisa digunakan untuk melihat plak gigi, dan instruksi kebersihan mulut yang berkesinambungan sering kali perlu diberikan. Disini perlu ditekankan bahwa semua perawatan operatif yang diperlukan harus dilanjutkan. Aplikasi fluor secara teratur pada gigi-gigi juga akan memberi manfaat, khususnya selama perawatan alat jangka panjang. Ogaard dkk (1988) menemukan bahwa aplikasi topikal dari fluor fosfat asidulat dengan F 0,6% pada pH 1,9 setiap kunjungan bulanan bisa mengahambat perkembangan lesi dekalsifikasi pada pasien yang memakai alat ortodontik cekat, sedangkan Geiger dkk (1988) menganjurkan aplikasi F 1,2% pada pH 3,2 segera setelah bonding, ditambah kumur-kumur tiap hari dengan larutan natrium fluorida. Pemakaian pasta gigi atau gel yang mengandung fluor juga dianjurkan. Terapi pemeliharaan pada pasien dengan kelainan periodontal sedang diberikan dalam interval waktu 2-4 bulan dengan disertai obat kumur chlorhexidine antar kunjungan. Bagi pasien dengan kelainan periodontal yang parah dilakukan modifikasi perawatan ortodonti dalam 2 cara, yaitu pertama pemberian terapi pemeliharaan dalam interval yang lebih sering setiap 4-6 minggu dan kedua tujuan dari perawatan ortodonti maupun mekanika ortodonti harus dimodifikasi sehingga pemberian gaya pada gigi minimum.3 Dengan metode-metode seperti diuraikan di atas, sebelum dan selama perawatan, tidak ada alasan mengapa perawatan ortodontik harus merupakan perawatan yang membahayakan kesehatan mulut pasien. Perawatan ortodontik, jika direncanakan dan dilaksanakan dengan cermat, harus dan dapat bermanfaat bagi pasien yaitu memperbaiki kesalahan oklusal yang menimbulkan efek merugikan terhadap fungsi, kesehatan rongga mulut, dan penampilan.

DAFTAR PUSTAKANasir, Nooman. Juni 2011. Effect of Orthodontic Treatment on Periodontal Health. Pakistan Oral & Dental Journal Vol 31, No. 1.Claudia, Ana. 2012. The Impact of Orthodontic Treatment on Periodontal Support Loss. Dental Press J Orthod 2012 Jan-Feb;17(1):18-20.Krisnawati, Yovela. 2009. Penatalaksanaan Kasus Protusif Gigi Anterior Atas Dengan Kelainan Periodontal Pada Pasien Dewasa. Indonesian Journal of Dentistry 2009; 16 (1): 25-31.Foster, T.D. 1997. Buku Ajar Ortodonsi. Jakarta: EGC.