pertemuan v metode pengujian audit 1univbsi.id/pdf/2014/440/440-p05.pdf · 2019-03-04 · 2. cara...
TRANSCRIPT
PERTEMUAN V
METODE PENGUJIAN AUDIT 1
I. PENAKSIRAN RESIKO
1. Pemahaman Bisnis Klien
a. Membantu auditor dalam:
1). Penaksiran risiko dan identifikasi masalah
2). Perencanaan dan pelaksanaan audit efektif dan efisien
3). Evaluasi bukti audit
4). Penyediaan jasa yang lebih baik bagi klien
b. Faktor ekonomi umum
c. Industri kondisi penting yang berdampak terhadap bisnis klien
d. Entitas
e. Pengelolaan dan kepemilikan
1). Bisnis entitas produk,pasar, pemasok, biaya, operasi
2). Kinerja keuangan
3). Perundang-undangan
2. Cara Pemerolehan Data Bisnis Klien
a. Pengalaman sebelumnya
b. Diskusi dengan orang dalam entitas
c. Diskusi dengan personel dari fungsi audit intern dan review
terhadap laporan audit intern
d. Diskusi dengan auditor lain dan dengan penasehat hukum
atau penasehat lain yang telah memberikan jasa kepada
entitas atau dalam industri
e. Diskusi dengan orang yang berpengetahuan di luar entitas
f. Publikasi yang berkaitan dengan industri
g. Perundangan dan peraturan yang secara signifikan berdampak
terhadap entitas
h. Kunjungan ke tempat atau fasilitas pabrik entitas
• i. Dokumen yang dihasilkan oleh entitas
j. Case study:
1). Perguruan Tinggi
2). Kontraktor
3). Rumah sakit
2. Penentuan Resiko
a. Karena sifat bukti audit dan karakteristik kecurangan, auditor
dapat memperoleh keyakinan memadai, bukan mutlak, bahwa
salah saji material terdeteksi
b. Risiko audit adalah risiko yang timbul karena auditor tanpa
disadari tidak memodifikasi pendapatnya sebagaimana
mestinya, atas suatu LK yang mengandung salah saji material
II. KOMPONEN RESIKO AUDIT
1. Risiko Bawaan
Kerentanan suatu saldo akun atau golongan transaksi terhadap
suatu salah saji material, dengan asumsi bahwa tidak terdapat
pengendalian yang terkait
2. Risiko Pengendalian
Resiko bahwa suatu salah saji material yang dapat terjadi dalam
suatu asersi tidak dapat dicegah atau dideteksi secara tepat
waktu oleh pengendalian intern entitas ( efektivitas internal
control entitas)
3. Risiko Deteksi
Resiko bahwa auditor tidak dapat mendeteksi salah saji material
yang terdapat dalam suatu asersi (efektivitas prosedur audit)
Rumus Resiko Audit
RA = RB X RP X RD
Keterangan:
RA : Resiko Audit
RB : Resiko Bawaan
RP : Resiko Pengendalian
RD : Resiko Deteksi
Faktor resiko audit harus ditetapkan rendah:
a. Pengguna laporan
b. Kemungkinan timbul masalah keuangan
c. Integritas manajemen
III. UJI PENGENDALIAN (TEST OF CONTROL)
Langkah Langkahnya adalah:
Step 1 Plan the sample.
Step 2Select the sample
and perform the tests.
Step 3 Evaluate the results.
Langkah 1 (Plan The Sample) :
Step 1 State the objectives of the audit test.
Step 2 Decide whether audit sampling applies.
Step 3 Define attributes and exception conditions.
Step 4 Define the population.
Step 5 Define the sampling unit.
Langkah 1 (Plan The Sample) :
Estimate the population exception rate.
Determine the initial sample size.
Step 7
Step 8
Specify the tolerable exception rate.Step 6
Langkah 2 (select the sample & perform test) :
Select the sample.
Perform the audit procedures.
Step 9
Step 10
Langkah 3 (evaluate result) :
Generalize from the sampleto the population.
Analyze exceptions.
Decide the acceptability of the population.
Step 11
Step 12
Step 13
Begin
Plan
Audit Proses
Audit Planing
Asersi Inhernt Risk Kontrol RiskDevelop Subtantive
Program
Interim Audit
Phase
Final Audit
Phase
Audit Report
Disclaimer
Opinion
Advers
Opinion
Qualified
Opinion
Unqualified
Opinion
Report
Conduct
Perform Subtantive
Audit Test
Pemeriksaan Akuntansi
IV. AUDIT PROSES
V. IKHTISAR PROSES AUDIT
TAHAP I Perencanaan Dan Perancangan Pendekatan Audit
Perencanaan Awal
Laksanakan prosedur
Analisis pendahuluan
Dapatkan informasi
mengenai latar belakang
Dapatkan informasi lain
Tentang kewajiban
hukum klien
Tentukan materialitas dan tetapkan
Risiko audit yang dapat diterima
dan risiko bawaan
Memahami struktur pengendalian
Intern dan menetapkan risiko pengendalian
Kembangkan rencana dan
Program audit menyeluruh
Pemeriksaan Akuntansi
TAHAP II Pengujian Pengendalian Dan Subtantif Transaksi
Merencanakan
untuk mengurangi
Tingkat risiko pengendalian
Yang ditetapkan
Lakukan pengujian atas Pengendalian
Lakukan pengujian subtantif atas transaksi
Tetapkan kemungkinan salah saji dalam
Laporan keuangan
Pemeriksaan Akuntansi
TAHAP III Pelaksanaan Predur Analisis Dan Pengujian Saldo
Hasil:
Rendah SedangTinggi atau
Tidak diketahui
Lakukan Prosedur analitis
Lakukan Pengujian terinci tambahan
Lakukan Pengujian atas pos pos kunci
Pemeriksaan Akuntansi
TAHAP IV Penyelesaian Audit Dan Penerbitan Laporan Audit
Telaah kewajiban bersayar
Kumpulkan bahan bukti akhir
Telaah peristiwa kemudian
Evaluasi akhir
Terbitkan laporan audit
Bicarakan dengan komite Audit dan manajemen
Pemeriksaan Akuntansi
VI. DESAIN PROGRAM/PENGUJIAN AUDIT
Disain pengujian
pengendalian dan
Pengujian substantive untuk
mencapai tujuan audit
Prosedur audit
Sampel size
Item to select
Timing
VII. HUBUNGAN JENIS PENGUJIAN DAN AUDIT EVIDANCE
Jenis-jenis bukti
Jenis
Pengujian
pemeriksaa
n
phisik
Konfirmasi Dokumentasi Observasi Tanya
jawab
Pengujian
ulang
Prosedur
analitis
Rekal
kulasi
Pengujian
pengendalian
X X X X
Pengujian
substantive
X X X X
Prosedur
analitis
X X
Pengujian
Saldo akhir
X X X X X X
VIII. Variations in Evidence Mix
Pengujian
pengendalian
Pengujian
substantive
Prosedur
analitis
Pengujian
saldo akhir
Audit 1 ( Large size with sophisticated
internal control and low inherent risk )E S E S
Audit 2 ( Medium size with some
controls and significant inherent risk )M M E M
Audit 3 ( Medium size but has few
effective controls and significant
inherent risk )
M E M E
Audit 4 ( Internal control were not
effective)M E E E
E ( Extensive amount of
testing )
M (Medium amount of
testing )
S ( Small amount of testing
)
N ( No testing )
IX. JENIS PENGUJIAN DALAM AUDIT
Dalam mengembangkan rencana audit, auditor dapat menggunakan
4 jenis pengujian untuk menentukan apakah laporan keuangan
telah disajikan secara wajar.
Beberapa jenis pengujiannya adalah:
1. Test Of Control,
a. Lakukan tanya jawab dengan personal klient,
b. Memeriksa dokumen, catatan, dan laporan.
c. Observasi aktivititas pengendalian,
d. Pengujian ulang prosedur-prosedur client
2. Pengujian Substantive
Yaitu prosedur yang didesain untuk menguji salah saji dalam
bentuk angka - angka yang dapat mempengaruhi perhitungan
saldo laporan keuangan.
Misalnya:
a. Periksa kebenaran perhitungan penyusutan aktiva tetap,
b. Periksa penjumlahan ke bawah atau ke samping,
c. Periksa penilaian persediaan,
3. Prosedur Analitis
Pengujian yang mencakup perbandingan dan hubungan antara data keuangan dengan data non keuangan.
Misalnya:
Perbandingan:
a. Membandingkan realisasi dengan budget,
b. Membandingkan angka tahun berjalan dengan tahun lalu
Hubungan:
a. Angka-angka neraca dengan neraca,
b. Angka-angka laba-rugi dengan laba-rugi,
c. Angka-angka neraca dengan laba rugi
4. Pengujian Saldo-Saldo Akhir Akun
Yaitu meyakinkan saldo-saldo akhir akun neraca maupun laba-
rugi per tanggal laporan.
Misalnya:
a.Melakukan cash count
b. Melakukan rekonsiliasi
c. Melakukan konfirmasi
d. Melakukan pemeriksaan phisik persediaan
e. Memeriksa faktur-faktur pembelian hutang usaha
SOAL LATIHAN:
1. Resiko yang ditimbulkan karenakan auditor tanpa disadari tidak
memodifikasi pendapatnya sebagaimana mestinya disebut:
A. Bukti Audit
B. Resiko Audit
C. Hasil Audit
D. Review Audit
E. Audit Material
2. Meyakinkan saldo akhir akun neraca maupun laba-rugi per tanggal
laporan disebut:
A. Pengujian saldo akhir tahun
B. Pengujian Saldo awal tahun
C. Pengujian saldo tahun berjalan
D. Pengujian saldo pertengahan tahun
E. Laporan audit
3. Yang tidak termasuk cara memperoleh data bisnis klien adalah:
A. Kunjungan kefasilitas pabrik entitas
B. Pengalaman sebelumnya
C. Data dari pesaing klien
D. Diskusi dengan auditor lainnya
E. Publikasi yang berkaitan dengan industri
4. Resiko bahwa auditor tidak dapat mendeteksi salah saji material
yang terdapat dalam suatu asersi (efektivitas prosedur audit)
disebut:
A. Resiko bawaan
B. Resiko pengendalian
C. Resiko murni
D. Resiko deteksi
E. Resiko asumsi
5. Resiko Kerentanan suatu saldo akun atau golongan transaksi
terhadap suatu salah saji material, dengan asumsi bahwa tidak
terdapat pengendalian yang terkait disebut resiko:
A. Resiko bawaan
B. Resiko pengendalian
C. Resiko murni
D. Resiko deteksi
E. Resiko asumsi