pertemuan 4 pengelolaan limbah migas

12
Regulasi Pengelolaan Limbah Kegiatan Usaha Hulu Migas

Upload: didik-hartadi

Post on 07-Apr-2016

44 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

Pertemuan 4 Pengelolaan Limbah Migas

TRANSCRIPT

Page 1: Pertemuan 4 Pengelolaan Limbah Migas

Regulasi Pengelolaan LimbahKegiatan Usaha Hulu Migas

Page 2: Pertemuan 4 Pengelolaan Limbah Migas

Kegiatan Usaha Hulu MigasYang Berpotensi Menimbulkan Dampak Terhadap Lingkungan

1. Eksplorasia. Survey Seismikb. Pemboran Eksplorasi1) Pemboran Eksplorasi Wildcat2) Pemboran Eksplorasi Delineasi 2. Eksploitasia. Pengembangan Lapangan b. Produksi dan Pemeliharaanc. Penutupan Kegiatan (Pasca Operasi)

Page 3: Pertemuan 4 Pengelolaan Limbah Migas

Pengelolaan Limbah Pemboran

Pemboran Eksplorasi (Wildcat dan Delineasi) Pemboran Eksploitasi (Infill Drilling) Pemboran Pemeliharaan Sumur/KUPL

Page 4: Pertemuan 4 Pengelolaan Limbah Migas

Peraturan Perundangan1. UU No. 32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan dan Pengelolaan

Lingkungan Hidup.2. PP No. 17 Tahun 1974 Tentang Pengawasan Kegiatan Eksplorasi dan

Eksploitasi Minyak dan Gas Bumi di Lepas Pantai.3. Perpres No. 32 Tahun 1990 Tentang Pengelolaan Kawasan Lindung.4. PP No. 18 Tahun 1999 jo PP No. 85 Tahun 1999 Tentang

Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3). 5. Permen ESDM No. 045 Tahun 2006 Tentang Pengelolaan Lumpur

Bor, Limbah Lumpur dan Limbah Bor Pada Kegiatan Pengeboran Minyak dan Gas Bumi.

6. Kepmen LH No. 128 Tahun 2003 Tentang Tata Cara dan Persyaratan Teknis Pengolahan Limbah Minyak Bumi dan Tanah Terkontaminasi oleh Minyak Bumi Secara Biologis.

Page 5: Pertemuan 4 Pengelolaan Limbah Migas

Peraturan Perundangan

7. Kepmen LH No. 19 Tahun 2010 Tentang Baku Mutu Air Limbah Bagi Usaha Dan/Atau Kegiatan Minyak Dan Gas Serta Panas Bumi

7. Permen ESDM No. 01 Tahun 2011 Tentang Pedoman Teknis Pembongkaran Instalasi Lepas Pantai Minyak dan Gas Bumi.

Page 6: Pertemuan 4 Pengelolaan Limbah Migas

Kegiatan Pemboran

Aturan Pokok:Permen ESDM No. 045 Tahun 2006 Tentang Pengelolaan Lumpur

Bor, Limbah Lumpur dan Limbah Bor Pada Kegiatan Pengeboran Minyak dan Gas Bumi.

BU/BUT yang melakukan pemboran pada suatu struktur geologi wajib melakukan pengelolaan:

• Lumpur Bor• Limbah Lumpur Bor• Serbuk BorWajib menggunakan Lumpur Bor yang ramah lingkungan.

Page 7: Pertemuan 4 Pengelolaan Limbah Migas

Lumpur Bor Bahan Dasar• Bahan dasar yang digunakan sebagai bahan dasar lumpur bor adalah

berupa:• Air Water Based Mud• Minyak Oil Based Mud• Sintetis Synthetic Based Mud Bahan Aditif• Pemberat (a.l.: Barite, Hematite)• Pengental/Viscosifier (a.l.: Bentonite, polymer)• Pengatur pH (a.l.: Caustic Soda/HaOH, potassiun Hydroxyde)• Bahan tambahan lain (a.l.: pengatur air tapisan/ fluid loss control,

penstabil lapisan lempung/shale stabilizer. Bahan dasar lumpur bor (Oil Based Mud & Synthetic Based Mud) dan

bahan aditif yang digunakan harus ada MSDS.

Page 8: Pertemuan 4 Pengelolaan Limbah Migas

Lumpur Bor

Material Safety Data Sheet (MSDS)Bahan dasar lumpur bor (Oil Based Mud & Synthetic Based

Mud) dan bahan aditif yang digunakan harus ada MSDS.Kandungan Toksik harus sama atau > dari 30.000 ppm (nilai

uji LC50-96 jam) dan/atau dilakukan uji Total Characteristic Leaching Procedure (TCLP).

Apabila kandungan toksik tidak tercantum di MSDS, wajib dilakukan uji LC50-96 jam dan uji TCLP.

Page 9: Pertemuan 4 Pengelolaan Limbah Migas

Kewajiban BU/BUT Dalam Pengelolaan Limbah Lumpur Bor dan Serbuk Bor

Sebelum melakukan pemboran, BU/BUT wajib menyampaikan rencana pengelolaan Limbah Lumpur Bor dan Serbuk Bor kepada Dirjen Migas.

Rencana pengelolaan Limbah Lumpur Bor dan Serbuk Bor disampaikan bersama-sama Studi Amdal atau UKL & UPL (Upaya Pengelolaan Lingkungan dan rencana pemantauan Lingkungan).

Pengeboran dapat dilakukan setelah Rencana pengelolaan Limbah Lumpur Bor dan Serbuk Bor dan Studi Amdal atau UKL & UPL disetujui oleh instansi yang berwenang.

Page 10: Pertemuan 4 Pengelolaan Limbah Migas

Pembuangan Akhir Limbah Lumpur Bor dan Serbuk Bor

Pembuangan Akhir Limbah Lumpur Bor dan Serbuk Bor dilarang dilakukan di daerah sensitif (Perpres No. 32 Tahun 1990) adalah sbb:•Kawasan lindung•Kawasan hutan lindung•Kawasan bergambut•Kawasan resapan air•Sempadan pantai•Sempadan Sungai•Kawasan sekitar waduk/danau•Kawasan sekitar mata air•Kawasan suala alam

• Kawasan pantai berhutan bakau

• Taman Nasional• Taman Hutan Raya• Taman Wisata Alam• Kawasan Cagar Budaya

dan Ilmu Pengetahuan• Kawasan rawan bencana

alam.

Page 11: Pertemuan 4 Pengelolaan Limbah Migas

Tata Cara Pengujian dan PembuanganLimbah Lumpur Bor dan Serbuk Bor

• Pengujian:• Perlakuan Limbah Lumpur Bor• Sumur eksplorasi di darat, uji TCLP dilakukan pada saat mencapai

total depth untuk setiap jenis lumpur. Untuk memastikan keberadaan logam berat pada suatu struktur yang di bor,

• Sumur eksplorasi di lepas pantai perlu dilakukan uji LC50-96 jam sebelum dibuang ke lepas pantai untuk setiap jenis lumpur. Sebagai bahan evaluasi untuk program evaluasi berikutnya.

• Sumur pengembangan tidak perlu dilakukan Uji LC50-96 jam dan uji TCLP tidak perlu dilakukan selama menggunakan jenis lumpur bor yang sama.

• Apabila bahan dasar dan bahan aditif yang digunakan berbeda, maka uji ulang perlu dilakukan.

Page 12: Pertemuan 4 Pengelolaan Limbah Migas

Tata Cara Pengujian dan PembuanganLimbah Lumpur Bor dan Serbuk Bor

• Pengujian:• Perlakuan Serbuk Bor• Sumur eksplorasi di darat, uji TCLP dilakukan pada saat mencapai

total depth untuk setiap jenis lumpur. Untuk memastikan keberadaan logam berat pada suatu struktur yang di bor,

• Sumur eksplorasi di lepas pantai perlu dilakukan uji LC50-96 jam sebelum dibuang ke lepas pantai untuk setiap jenis lumpur. Sebagai bahan evaluasi untuk program evaluasi berikutnya.

• Sumur pengembangan tidak perlu dilakukan Uji LC50-96 jam dan uji TCLP tidak perlu dilakukan selama menggunakan jenis lumpur bor yang sama.

• Apabila bahan dasar dan bahan aditif yang digunakan berbeda, maka uji ulang perlu dilakukan.