materi migas

31
ESDM untuk Kesejahteraan Rakyat KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL KEBIJAKAN PEMANFAATAN BAHAN BAKAR GAS PADA SEKTOR TRANSPORTASI DIREKTORAT JENDERAL MINYAK DAN GAS BUMI www.migas.esdm.go.id

Upload: samson5e

Post on 06-Aug-2015

141 views

Category:

Documents


9 download

TRANSCRIPT

Page 1: Materi Migas

ESDM untuk Kesejahteraan Rakyat

KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL

KEBIJAKAN PEMANFAATAN BAHAN BAKAR GAS PADA SEKTOR TRANSPORTASI

DIREKTORAT JENDERAL MINYAK DAN GAS BUMI

www.migas.esdm.go.id

Page 2: Materi Migas

ESDM untuk Kesejahteraan Rakyat

AGENDA

I. LATAR BELAKANG

II. DASAR HUKUM

III. UPAYA PEMERINTAH

IV. REALISASI DAN RENCANA PEMBERIAN BANTUAN CONVERTER KIT UNTUK

KENDARAAN DINAS DAN TRANSPORTASI UMUM

V. LOKASI SPBU ViGas dan CNG PERTAMINA

VI. ROADMAP SPBG DAN BENGKEL

VII. INFRASTRUKTUR DAN ALOKASI GAS BUMI UNTUK SEKTOR TRANSPORTASI

VIII. KEUNTUNGAN BAGI NEGARA DAN MASYARAKAT

2

Page 3: Materi Migas

ESDM untuk Kesejahteraan Rakyat

LATAR BELAKANG

Page 4: Materi Migas

ESDM untuk Kesejahteraan Rakyat

LATAR BELAKANG

a. Perpindahan penggunaan BBM ke bahan bakar gas harus dikerjakan

untuk meningkatkan ketahanan energi nasional baik jangka pendek

maupun jangka panjang.

b. Sumber daya minyak semakin menipis dan sumber daya gas masih

cukup besar mendorong diversifikasi energi, serta mendukung

penggunaan energi yang lebih bersih.

c. Pemanfaatan gas untuk transportasi akan didorong sesuai dengan

ketersediaan gas dan infrastruktur.

d. Untuk pelaksanaan diversifikasi BBM ke gas, Pemerintah mendorong

melalui percepatan pembangunan infrastruktur.

e. Untuk angkutan umum, converter kit akan diberikan secara gratis.

Page 5: Materi Migas

ESDM untuk Kesejahteraan Rakyat

DASAR HUKUM

Page 6: Materi Migas

ESDM untuk Kesejahteraan Rakyat

Undang-Undang Nomor : 30 tahun 2007 tentang diversifikasi energi

Perpres Nomor 5 tahun 2006 tentang bauran energi nasional;

Permen ESDM Nomor 03 tahun 2010 tentang Alokasi pemanfatan gas bumi untuk pemenuhan kebutuhan dalam negeri;

Permen ESDM Nomor : 12 tahun 2012 tentang pengendalian penggunaan bahan bakar minyak;

Berdasarkan Perpres Nomor 64 th 2012 tentang Penyediaan, Pendistribusian, dan Penetapan Harga Bahan Bakar Gas untuk Transportasi Jalan;

DASAR HUKUM

Page 7: Materi Migas

ESDM untuk Kesejahteraan Rakyat

A. Pemanfaatan gas bumi diprioritaskan untuk kebutuhan Dalam Negeri dengan tetap mempertimbangkan keekonomian pengembangan lapangan.

B. Alokasi pemanfaatan cadangan gas bumi yang baru diketemukan, diprioritaskan untuk memenuhi kebutuhan setempat. Apabila terdapat kelebihan dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan wilayah lainnya.

C. Pemanfaatan gas bumi untuk Dalam Negeri dilakukan dengan mempertimbangkan ketersediaan infrastruktur, besarnya cadangan dan keekonomian lapangan, dengan urutan prioritas:

1. Upaya peningkatan produksi minyak dan gas bumi;

2. Sebagai bahan baku industri pupuk;

3. Sebagai penyediaan tenaga listrik ;dan

4. Sebagai bahan bakar/ bahan baku untuk industri lainnya termasuk sektor transportasi.

KEBIJAKAN PEMERINTAH DALAM

PENGELOLAAN GAS NASIONAL BERDASARKAN

PERMEN ESDM No. 03/ 2010 TENTANG ALOKASI DAN

PEMANFAATAN GAS BUMI

7

Page 8: Materi Migas

ESDM untuk Kesejahteraan Rakyat

IBT = 10% NTB dan NTT

= 2% Sumatera Kota Besar

= 4%

Sumatera exc Kota Besar

= 18% Kalimantan Kota Besar

= 2% Kalimantan exc Kota Besar =

5%

Jawa – Bali =

59% (Termasuk

Jabodetabek

18% dari total atau

30% dari Jawa-Bali)

Premium

= 60 %

M. Tanah= 6 %

M. Solar

= 34 %

KONDISI BBM BERSUBSIDI 2010 KUOTA 38,38 Juta KL

Konsumsi Premium

Sektor Transportasi

Darat

Per Sektor

Pengguna

Konsumsi Premium Per

Wilayah

transportasi (darat) =

89%

transportasi (air) = 1 %

rumah tangga = 6%

usaha kecil = 1%

perikanan = 3%

Per Jenis BBM

Bersubsidi

Motor = 40%

Mobil Pribadi = 53%

Umum = 3%

Mobil Barang

= 4%

Target Pengaturan

8

Page 9: Materi Migas

ESDM untuk Kesejahteraan Rakyat

PRODUKSI MINYAK BUMI VS PRODUKSI GAS BUMI INDONESIA

Page 10: Materi Migas

ESDM untuk Kesejahteraan Rakyat

UPAYA PEMERINTAH

Page 11: Materi Migas

ESDM untuk Kesejahteraan Rakyat

DIV

ER

SIF

IKA

SI

EN

ER

GI

DIVERSIFIKASI ENERGI (UU Energi No. 30 tahun 2007)

Penyediaan energi baru dan energi terbarukan wajib

ditingkatkan oleh Pemerintah dan Pemerintah Daerah

sesuai dengan kewenangannya;

Penyediaan energi dari sumber energi baru dan

sumber energi terbarukan yang dilakukan oleh badan

usaha, bentuk usaha tetap, dan perseorangan dapat

memperoleh kemudahan dan/atau insentif untuk

jangka waktu tertentu hingga tercapai nilai

keekonomiannya.

Page 12: Materi Migas

ESDM untuk Kesejahteraan Rakyat

TARGET BAURAN ENERGI NASIONAL (Peraturan Presiden No. 5 Tahun 2006)

Energi Mix Tahun 2025

Elastisitas Energi < 1

EBT MINIMUM 17 %

CO2 ~ 950 MtCO

2e

Batubara, Batubara,

33%33%

Gas,Gas,

30%30%

MinyakMinyak BumiBumi,,

20% 20%

BahanBahan BakarBakar NabatiNabati, 5%, 5%

PanasPanas BumiBumi, 5%, 5%

BiomasaBiomasa, , NuklirNuklir, , TenagaTenaga

air, air, EnergiEnergi MatahariMatahari, ,

TenagaTenaga anginangin, 5%, 5%

Batubara Batubara caircair, 2%, 2%

EBT,EBT,

17%17%

Batubara, Batubara,

33%33%

Gas,Gas,

30%30%

MinyakMinyak BumiBumi,,

20% 20%

BahanBahan BakarBakar NabatiNabati, 5%, 5%

PanasPanas BumiBumi, 5%, 5%

BiomasaBiomasa, , NuklirNuklir, , TenagaTenaga

air, air, EnergiEnergi MatahariMatahari, ,

TenagaTenaga anginangin, 5%, 5%

Batubara Batubara caircair, 2%, 2%

EBT,EBT,

17%17%

Bauran Energi (Primer)

2006

Elastisitas Energi ± 1,80

ENERGI NON FOSIL ± 4,4%

CO2 ~ 350 MtCO2e

Gas

Bumi

28.6%

Minyak

Bumi

51.7%

Batubara

15.3%

Panas

Bumi

1.3%

Air

3.1%

Page 13: Materi Migas

ESDM untuk Kesejahteraan Rakyat

KEBIJAKAN ENERGI NASIONAL

Peningkatan

Kegiatan

ekonomi

Ketahanan

Nasional

P E

R A

N E

N E

R G

I

KE

TA

HA

NA

N

EN

ER

GI

EKSPLORASI

PRODUKSI

KONSERVASI (OPTIMASI PRODUKSI)

SUBSIDI

LANGSUNG

DIVERSIFIKASI

KONSERVASI

(EFISIENSI)

SUPPLY SIDE

POLICY

DEMAND SIDE

POLICY

JAMINAN

PASOKAN

PENINGKATAN

KESADARAN

PELAKU USAHA

DAN

MASYARAKAT

HARGA ENERGI

SH

IFT

ING

PA

RA

DIG

M

MENUJU HARGA

KEEKONOMIAN

Page 14: Materi Migas

ESDM untuk Kesejahteraan Rakyat

Permen ESDM 12/2012 tentang Pengendalian Penggunaan Bahan Bakar Minyak

Peraturan ini mengatur tentang pengendalian penggunaan BBM bagi:

1. Kendaraan Dinas:

a) Dilaksanakan mulai tanggal 1 Juni 2012 untuk kendaraan dinas instansi pemerintah, BUMN, dan BUMD di wilayah DKI Jakarta, Tangerang, Bogor, Depok, dan Bekasi

b) Untuk kendaraan dinas instansi pemerintah, BUMN, dan BUMD di wilayah Jawa Bali dilakukan mulai tanggal 1 Agustus 2012

2. Kendaraan Sektor Perkebunan dan Pertambangan

Untuk konsumen pengguna Jenis BBM Tertentu Minyak Solar (Gas Oil) mobil barang dan kendaraan khusus untuk kegiatan perkebunan dan pertambangan mineral dan batubara, dilarang menggunakan jenis BBM tertentu Minyak Solar (Oil Gas) mulai 1 September 2012

Page 15: Materi Migas

ESDM untuk Kesejahteraan Rakyat

BBM subsidi

BBM non

subsidi

LGV

CNG

Angkutan Umum

(termasuk UMKM)

Roda 4

Mobil dinas, mobil pribadi, taksi eksekutif

Taksi

Kendaraan dengan

premium Ko

nve

rte

r

Kit

Roda 2 dan 3

SKEMA IDEAL PENGGUNAAN BAHAN BAKAR TRANSPORTASI

Page 16: Materi Migas

ESDM untuk Kesejahteraan Rakyat

REALISASI DAN RENCANA PEMBERIAN BANTUAN CONVERTER KIT UNTUK KENDARAAN DINAS DAN TRANSPORTASI UMUM

Page 17: Materi Migas

ESDM untuk Kesejahteraan Rakyat

PENYEDIAAN CONVERTER KIT • Berdasarkan Perpres 64 tahun 2012 tentang Penyediaan,

Pendistribusian, dan Penetapan Harga Bahan Bakar Gas Untuk

Transportasi Jalan

Pasal 9: Dalam rangka mendorong penggunaan Bahan Bakar Gas

berupa CNG, Pemerintah memberikan bantuan Konverter

Kit dan pemasangannya secara gratis kepada

kendaraan bermotor angkutan penumpang umum

Pasal 10: Penyediaan dan pemasangan Konverter Kit

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 dilaksanakan oleh Badan

Usaha melalui penugasan dari Menteri Perindustrian.

Pasal 22: Untuk tahun 2012, pelaksanaan penyediaan dan

pemasangan Konverter Kit dilaksanakan oleh Menteri

berkoordinasi dengan Menteri Perindustrian.

Page 18: Materi Migas

ESDM untuk Kesejahteraan Rakyat

KENDARAAN BERBAHAN BAKAR GAS DAN

SPBG CNG/LGV SAAT INI

Wilayah Jenis Pengguna Jumlah Kendaraan Jumlah SPBG

CNG LGV CNG LGV

Jakarta, Jawa

Barat dan

Banten

Angkot 150

11 10 Taxi 2.314 46

Taxi Eksekutif 1.193

Busway 433

Surabaya &

Sidoarjo

Angkot 440 2 -

Taxi 800

Palembang Angkutan Umum 666 5 -

Tambahan Converter Kit Tahun 2011 dari Ditjen

Migas:

CNG di Palembang : 200 unit

LGV di Jabodetabek : 300 unit

Total kendaraan berbahan bakar gas:

CNG : 5003 unit

LGV : 1539 unit

Page 19: Materi Migas

ESDM untuk Kesejahteraan Rakyat

Infrastruktur dan Alokasi Pasokan Gas Bumi untuk Sektor Transportasi

Page 20: Materi Migas

ESDM untuk Kesejahteraan Rakyat

Nama Kegiatan

TAHUN

2010 2011 2012 2013 2014

FEED

Pembangunan

SPBG

(CNG dan LPG)

Palembang

Surabaya

(termasuk

Gresik dan

Sidoarjo),

Bali, Medan, dan

Jabodetabek

Balikpapan,

Samarinda,

Pekanbaru,

Jogakarta,

Bandung dan

Cirebon

Sengkang Semarang

Pembangunan/ Konstruksi

-

Palembang

(4 unit SPBG

CNG)

Surabaya

(termasuk

Gresik &

Sidoarjo) dan

Jabodetabek

Kalimantan

Timur

Cirebon,

Pekanbaru

dan

Sengkang

ROAD MAP PEMBANGUNAN SPBG UNTUK ANGKUTAN UMUM PERKOTAAN 2010 - 2014

Page 21: Materi Migas

ESDM untuk Kesejahteraan Rakyat

PEMBANGUNAN SPBG • Berdasarkan Perpres 64 tahun 2012 tentang Penyediaan, Pendistribusian, dan

Penetapan Harga Bahan Bakar Gas Untuk Transportasi Jalan,

Pasal 7

(1) Untuk pertama kali sampai dengan akhir tahun 2013, PT Pertamina

(Persero) mendapat penugasan untuk melakukan penyediaan dan

pendistribusian Bahan Bakar Gas berupa CNG

(2) Selain penugasan kepada PT Pertamina (Persero) sebagaimana

dimaksud pada ayat (1), Menteri dapat menunjuk Badan Usaha lain

dalam penyediaan dan pendistribusian Bahan Bakar Gas berupa CNG

sesuai ketentuan dalam Pasal 6

• Pemerintah mendorong percepatan pembangunan SPBG CNG dengan APBN

sampai tahun 2013 dan alokasi pasokan gas

• Pada tahun 2014 dan selanjutnya, pemerintah mendorong swasta untuk

mengembangkan SPBG CNG melalui alokasi pasokan gas

Page 22: Materi Migas

ESDM untuk Kesejahteraan Rakyat

ROADMAP PEMBANGUNAN BENGKEL KENDARAAN BERBAHAN BAKAR GAS

TAHUN 2012

1415

17

21

23 23

2526

2728

0

5

10

15

20

25

30

Eksisting Apr Mei Jun Jul Agu Sep Okt Nov Des

(KUMULATIF)

Keterangan:

- Existing : 14 bengkel

- KESDM : 8 bengkel

- KESDM : 2 bengkel (percontohan)

- APM : 4 bengkel (Hyundai, Toyota, Suzuki, Daihatsu)

serta Honda dan Nissan sedang tahap perencanaan

- Principle Converter Kit yang telah memiliki

bengkel:

• Landirenzo 1 unit bengkel

• BRC 1 unit bengkel

Page 23: Materi Migas

ESDM untuk Kesejahteraan Rakyat

Rencana Alokasi Gas Bumi untuk Sektor Transportasi

Page 24: Materi Migas

ESDM untuk Kesejahteraan Rakyat

KEBUTUHAN GAS UNTUK DIVERSIFIKASI BBM KE CNG

WILAYAH TAHUN 2012 TAHUN 2013 TAHUN 2014

Jawa-Bali (CNG hanya Jawa) 33,3 42,3 82,0

Sumatera 2,2 2,2 2,2

Kalimantan - - -

Sulawesi - - -

Maluku dan Papua - - -

Total 35,5 44,5 84,2

MMSCFD

Catatan:

1 MMSCFD gas bumi dapat dimanfaatkan untuk 1000 kendaraan dengan perkiraan penggunaan 30 liter/hari

Page 25: Materi Migas

ESDM untuk Kesejahteraan Rakyat

RENCANA ALOKASI PASOKAN GAS BUMI UNTUK SEKTOR TRANSPORTASI

TAHUN 2012

No Lokasi Produsen Gas Volume

(MMSCFD)

1

Jabodetabek

Pertamina EP 10,1

Medco E&P Indonesia 2

PHE ONWJ 4

PGN 5

JOBP Talisman 2

Total 23,1

2 Surabaya, Gresik

dan Sidoarjo

PHE WMO 5,2

Santos (Madura Offshore) Pty Ltd 5

Total 10,2

3 Palembang

Pertamina EP 1,35

Sarana Pembangunan Palembang Jaya 0,85

Total 2,2

Total Keseluruhan 35,5

Page 26: Materi Migas

ESDM untuk Kesejahteraan Rakyat

RENCANA ALOKASI PASOKAN GAS BUMI

UNTUK SEKTOR TRANSPORTASI TAHUN 2013

NO. LOKASI PRODUSEN GAS VOLUME (MMSCFD)

1. Jabodetabek

Pertamina EP 10,10

Medco E&P Indonesia 6,00

PT PHE ONWJ 6,00

Perusahaan Gas Negara 8,00

JOB Talisman Jambi-Merang 2,00

Total 32,10

2.

Surabaya, Gresik

dan Sidoarjo

PHE WMO 5,20

Santos (Madura Offshore) Pty Ltd. 5,00

Total 10,20

3. Palembang

Pertamina EP 1,35

Sarana Pembangunan Palembang Jaya 0,85

Total 2,20

Total Keseluruhan 44,50

Page 27: Materi Migas

ESDM untuk Kesejahteraan Rakyat

Keuntungan Penggunaan Bahan Bakar Gas

Page 28: Materi Migas

ESDM untuk Kesejahteraan Rakyat 28

KEUNTUNGAN PENGGUNAAN BAHAN BAKAR GAS

KEUNTUNGAN PENGGUNAAN BBG

MASYARAKAT

PEMERINTAH

HARGA BBG LEBIH MURAH

EMISI LEBIH RENDAH

SESUAI TUNTUTAN TEKNOLOGI MESIN

PENGHEMATAN SUBSIDI BBM

PENINGKATAN JAMINAN PASOKAN ENERGI DOMESTIK

MENSUKSESKAN PROGRAM LANGIT BIRU

PENINGKATAN KESEJAHTERAAN

& KESEHATAN MASYARAKAT

PEMBANGUNAN NASIONAL

Page 29: Materi Migas

ESDM untuk Kesejahteraan Rakyat

ASUMSI KEUNTUNGAN DARI SISI EKONOMI

MENGGUNAKAN BAHAN BAKAR GAS Pemerintah

Pengurangan Subsidi :

15.500 x 30 liter x 365 hari x (9.200 – 4.500) = 797.7 Miliar,-/ tahun

Rp. 4.700,-

Pengurangan Emisi

Diversifikasi Energi

Masyarakat

CNG untuk Angkot

30 liter x 365 hari x (4.500 – 3.100) = Rp 15.330.000,- / tahun

Rp. 1.400,-

LGV untuk Angkot/Taksi

30 liter x 365 hari x (4.500 – 3.600) = Rp 9.885.000,- / tahun

Rp. 900,-

Besar subsidi Premium / liter

CNG (BBG) Premium

Premium tanpa subsidi

Premium dengan subsidi

Selisih Harga Premium dengan CNG/ liter

Penghematan APBN / tahun

Mobil Terkonversi 2011 s.d. 2012

Asumsi Konsumsi BBM / hari

Asumsi Konsumsi BBM / hari

Asumsi Konsumsi BBM / hari

Selisih Harga Premium dengan LGV/ liter

Page 30: Materi Migas

ESDM untuk Kesejahteraan Rakyat

TANTANGAN PEMANFAATAN BAHAN BAKAR GAS

UNTUK SEKTOR TRANSPORTASI

No. PERMASALAHAN INSTANSI TERKAIT USULAN SOLUSI

1. Insentif Fiskal Kendaraan

berbahan bakar gas dan

infrastruktur pendukung

Kemkeu dan Pemda • insentif pajak bagi kendaraan berbahan

bakar gas (PPN, Bea Masuk, Pajak

Kendaraan Bermotor)

• Pembangunan SPBG dan peralatan

Converter Kit (PPN, Bea Masuk, Pinjaman

Lunak)

2. Penegasan Pajak Penjualan

Bahan Bakar Gas

Kemkeu Penegasan bahan bakar gas bukan sebagai

objek PPN (tidak ada proses untuk

pertambahan nilai)

3. Rendahnya Penggunaan Bahan

Bakar Gas untuk Transportasi

umum

Kemdagri dan Pemda Peraturan Daerah untuk mewajiban angkutan

umum menggunakan bahan bakar gas

4. Rendahnya jumlah Kendaraan

Berbahan Bakar Gas

Kemperin • Mewajibkan produksi kendaraan bermotor

menggunakan dual fuel

• Revitalisasi angkutan umum dengan

kendaraan berbahan bakar gas

5. Kepercayaan masyarakat terhadap

keamanan penggunaan kendaraan

berbahan bakar gas

Kemhub, Kemnakertrans

dan Kemperin

Pemeriksaan teknis kendaraan berbahan

bakar gas secara berkala

Page 31: Materi Migas

ESDM untuk Kesejahteraan Rakyat

www.migas.esdm.go.id