pertemuan 4 (kalimat)

32
KALIMAT

Upload: gideon-irvan

Post on 11-Sep-2015

23 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

asd

TRANSCRIPT

KALIMAT

KALIMATKalimat merupakan satuan bahasa yang berupa rangkaian kata yang dapat berdiri sendiri yang mengungkapkan pikiran secara utuh, baik dengan cara lisan maupun tulisan.Pengertian Kalimat Jumlah klausatunggalmajemuksetarabertingkatKelengkapan unsurIsiSusunan S-PAda/tidak objekBerita/deklaratifTanya/interogatifPerintah/imperatifSeru/eksklamatifmayorminortransitifintransitifversiinversiPengucapanlangsungtak langsungcampuranKedudukan SubjekaktifpasifKalimat TunggalKalimat yang memiliki satu pola atau satu klausa saja. Contoh:Mahasiswa STTS mengikuti studi banding di Bandung. S PK

Kalimat Berdasarkan Jumlah KlausaKalimat MajemukKalimat majemuk terdiri atas dua atau lebih kalimat tunggal yang saling berhubungan baik kordinasi maupun subordinasi. Kalimat majemuk dapat dibedakan atas3 jenis, yaitu: Kalimat Majemuk SetaraKalimat ini terbentuk dari 2 atau lebih kalimat tunggal dan kedudukan kalimat yang sederajat. Contoh:Mahasiswa STTS mengikuti studi banding dan S P O K. Hubmelakukan penelitian di Bandung. PK

Kalimat Berdasarkan Jumlah KlausaKalimat majemuk setara dapat dikelompokkan ke dalam beberapa bagian, yaitu:KMS Penggabungan. Dua atau lebih kalimat tunggal yang dihubungkan oleh kata dan atau serta.KMS Pertentangan. Dua kalimat tunggal yang dihubungkan oleh kata tetapi, sedangkan, namun, melainkan. Kedua kalimat tersebut menunjukkan hubungan pertentangan.KMS Pemilihan. Dua atau lebih kalimat tunggal yang dihubungkan oleh kata atau.KMS Penguatan. Dua atau lebih kalimat tunggal dihubungkan dengan kata bahkan.KMS yang dibentuk dari dua atau lebih kalimat tunggal yang dihubungkan oleh kata lalu dan kemudian, untuk menandakan suatu kejadian yang berurutan.

Kalimat Majemuk BertingkatKalimat majemuk bertingkat terdiri atas satu suku kalimat bebas dan satu suku kalimat yang tidak bebas. Kedua kalimat tersebut memiliki pola hubungan yang tidak sederajat. Bagian yang memiliki kedudukan lebih penting (inti gagasan) disebut sebagai klausa utama (induk kalimat). Bagian yang lebih rendah kedudukakannya disebut dengan klausa sematan (anak kalimat).Contoh:Mahasiswa STTS mengikuti seminar proposal supaya S P O K. Hubmemahami dalam penyusunan skripsi. P KKalimat Berdasarkan Jumlah KlausaAda beberapa penanda hubungan/konjungsi yang dipergunakan pada kalimat majemuk bertingkat, antara lain:Waktu: ketika, sejakSebab: karena, oleh karena itu, sebab, oleh sebab ituAkibat: hingga, sehingga, makaSyarat: jika, asalkan, apabilaPerlawanan: meskipun, walaupunPengandaian: andaikata, seandainyaTujuan: agar, supayaPerbandingan: seperti, laksana, ibarat, seolaholahPembatasan: kecuali, selainAlat: dengan+ kata bendaKesertaan: dengan+ orang Kalimat Majemuk CampuranKalimat yang terdiri dari kalimat majemuk setara dan kalimat majemuk bertingkat atau kebalikannya.Contoh:Karena hari sudah malam, kami berhenti dan KMBlangsung pulang. KMS

Kalimat Berdasarkan Jumlah KlausaKalimat BeritaKalimat yang isinya memberitahukan sesuatu. Dalam penulisannya, biasanya diakhiri dengan tanda titik (.) dan dalam pelafalannya dilakukan dengan intonasi menurun. Kalimat ini mendorong orang untuk memberikan tanggapan.Macam-macam kalimat berita:Kalimat berita kepastianKalimat berita pengingkaranKalimat berita kesangsianKalimat berita bentuk lainnyaKalimat Berdasarkan IsiContoh kalimat berita:Nenek akan datang dari Jakarta besok pagi. (kepastian)Saya tidak akan datang pada acara ulang tahunmu. (pengingkaran)Bapak mungkin akan tiba besok pagi. (kesangsian)Kami tidak tahu mengapa dia datang terlambat. Kalimat Berdasarkan IsiKalimat TanyaKalimat yang bertujuan untuk memperoleh suatu informasi atau reaksi (jawaban) yang diharapkan. Kalimat ini diakhiri dengan tanda tanya (?) dalam penulisannya dan dalam pelafalannya menggunakan intonasi menurun. Contoh:Mengapa dia tidak hadir minggu lalu?Bagaimana menganalisis penelitian ini?Kapan presiden akan berkunjung ke Surabaya?Kalimat Berdasarkan IsiKalimat PerintahKalimat yang bertujuan memberikan perintah kepada orang lain untuk melakukan sesuatu. Kalimat perintah biasanya diakhiri dengan tanda seru (!) dalam penulisannya. Sedangkan dalam bentuk lisan, kalimat perintah ditandai dengan intonasi tinggi.Macam-macam kalimat perintah:Kalimat perintah biasa, ditandai dengan partikel lah.Kalimat larangan, ditandai dengan penggunaan kata jangan.Kalimat ajakan, ditandai dengan kata mohon, tolong, silahkan.Kalimat Berdasarkan IsiContoh kalimat perintah: Gantilah bajumu! Jangan membuang sampah sembarangan! Mohon membuang sampah pada tempatnya! Dilarang merokok! Harap tenang ada ujian.Kalimat Berdasarkan IsiKalimat SeruKalimat yang digunakan untuk mengungkapakan perasaan yang kuat atau yang mendadak. Kalimat seru biasanya ditandai dengan intonasi yang tinggi dalam pelafalannya dan menggunakan tanda seru (!) atau tanda titik (.) dalam penulisannya. Contoh:Aduh, pekerjaan rumah saya tidak terbawa.Bukan main, eloknya.

Kalimat Berdasarkan IsiKalimat MayorKalimat yang sekurang-kurangnya mengandung dua unsur pusat (inti). Contoh:Kakak membaca. Ia mengambil buku itu.Kalimat Berdasarkan Kelengkapan UnsurKalimat MinorKalimat yang terdiri dari satu unsur pusat (inti). Contoh:X: Kemana kamu minggu lalu?Y: Ke Surabaya.

A: Apakah mereka sudah datang?B: Belum.Kalimat Berdasarkan Kelengkapan UnsurKalimat TransitifKalimat yang predikatnya diikuti oleh objek.Contoh:Dia sedang mengerjakan tugas kuliahnya. S P O

Mahasiswa STTS mengadakan lomba robotik.S P OKalimat Berdasarkan Ada/Tidaknya ObjekKalimat IntransitifKalimat yang predikatnya tidak diikuti oleh objek.Contoh:Dia sedang tidur. SP

Dia berlari menuju lapangan. S P KKalimat Berdasarkan Ada/Tidaknya ObjekKalimat VersiKalimat yang susunan dari unsur-unsur kalimatnya sesuai dengan pola kalimat dasar bahasa Indonesia (S-P-O-K). Contoh:Penelitian ini dilakukan mereka sejak Januari lalu.S P O K

Aku dan dia bertemu di cafe ini. S P K

Kalimat Berdasarkan Susunan S-PKalimat InversiKalimat yang predikatnya mendahului subjeknya. Kata atau frasa tertentu yang pertama muncul akan menjadi kunci yang akan mempengaruhi makna untuk menimbulkan kesan tertentu, dibandingkan jika kata atau frasa ditempatkan pada urutan kedua. Kalimat ini biasanya dipakau untuk penekanan atau ketegasan makna. Contoh:Ambilkan koran yang di atas kursi itu! P SSepakat kami untuk berkumpul di taman kota. P S KKalimat Berdasarkan Susunan S-PKalimat LangsungKalimat yang secara cermat menirukan ucapan orang. Kalimat langsung juga dapat diartikan kalimat yang memberitakan bagaimana ucapan dari orang lain (orang ketiga). Kalimat ini biasanya ditandai dengan tanda petik dua (.) dan dapat berupa kalimat tanya atau kalimat perintah. Contoh:Ibu berkata: Jenni, jangan meletakkan sepatu di sembarang tempat!Saya gembira sekali, kata ayah karena kamu lulus ujian.Kalimat Berdasarkan PengucapanKalimat Tak LangsungKalimat yang menceritakan kembali ucapan atau perkataan orang lain. Kalimat tak langsung tidak ditandai lagi dengan tanda petik dua dan sudah dirubah menjadi kalimat berita. Contoh:Ibu berkata bahwa beliau senang sekali karena aku lulus ujian.Kakak berkata bahwa buku itu harus segera dikembalikan.Kalimat Berdasarkan PengucapanKalimat AktifKalimat yang subjeknya melakukan suatu pekerjaan/tindakan. Kalimat ini biasanya memiliki predikat berupa kata kerja yang berawalan me- dan ber-. Contoh: Kakak membantu ibu di dapur. Mereka akan berangkat besok lusa.Kalimat Berdasarkan Kedudukan SubjekKalimat PasifKalimat yang subjeknya dikenai pekerjaan/tindakan. Kalimat ini biasanya memiliki predikat berupa kata kerja berawalan di- dan ter- dan biasanya diikuti oleh kata depan oleh. Contoh: Ibu dibantu kakak di dapur. Kapal TNI AL terdampar di pulau terpencil.Kalimat Berdasarkan Kedudukan SubjekSubjek adalah bagian klausa yang menandai apa yang dibicarakan oleh pembicara. Bagian klausa yang lain selain subjek adalah predikat. Subjek tidak selalu sama dengan pelaku atau aktor, terutama dalam kalimat pasif. Ciri-ciri subjek adalah sebagai berikut:Jawaban atas pertanyaan apa atau siapaDisertai kata ituDidahului kata bahwaMempunyai keterangan pewatas yangTidak didahului preposisiBerupa nomina atau frasa nominalSubjekDalam tata bahasa, predikat adalah bagian kalimat yang menandai apa yang dikatakan oleh pembicara tentang subjek. Predikat suatu kalimat dapat berupa:Kata, misalnya verba, adjektiva, atau nomina.Frasa, misalnya frasa verbal, frasa adjektival, frasa nominal, frasa numeralia (bilangan).Ciri-ciri predikat adalah sebagai berikut:Jawaban atas pertanyaan mengapa atau bagaimanaKata adalah atau ialahDapat diingkarkanDapat disertai kata-kata aspek atau modalitasPredikatUnsur kalimat ini bersifat wajib dalam susunan kalimat aktif transitif yaitu kalimat yang sedikitnya mempunyai tiga unsur utama, subjek, predikat, dan objek. Predikat yang berupa verba intransitif (kebanyakan berawalan ber- atau ter-) tidak memerlukan objek, sedangkan verba transitif yang memerlukan objek kebanyakan berawalan me-. Ciri-ciri objek adalah sebagai berikut:Langsung di belakang predikatDapat menjadi subjek pada kalimat pasifTidak didahului preposisiDidahului kata bahwaObjekKeterangan merupakan unsur kalimat yang memberikan informasi lebih lanjut tentang suatu yang dinyatakan dalam kalimat, misalnya memberi informasi tentang tempat, waktu, cara, sebab, dan tujuan. Keterangan ini dapat berupa kata, frasa, atau anak kalimat. Keterangan yang berupa frasa ditandai oleh preposisi, seperti di, ke, dari, dalam, pada, kepada, terhadap, tentang, oleh, dan untuk. Keterangan yang berupa anak kalimat ditandai dengan kata penghubung, seperti ketika, karena, meskipun, supaya, jika, dan sehingga. Berikut ini beberapa ciri unsur keterangan.Bukan unsur utamaTidak terikat posisiKeteranganPelengkap dan objek memiliki kesamaan. Kesamaan itu antara lain kedua unsur kalimat ini:Bersifat wajib ada karena melengkapi makna verba/predikat kalimat.Menempati posisi di belakang predikat.Tidak didahului preposisi.Perbedaannya terletak pada kalimat pasif. Pelengkap tidak menjadi subjek dalam kalimat pasif. Jika terdapat objek dan pelengkap dalam kalimat aktif, objeklah yang menjadi subjek kalimat pasif, bukan pelengkap. Berikut ciri-ciri pelengkap.Di belakang predikatTidak didahului preposisiPelengkapKelompok 4 (Struktur Kalimat)Pola-pola kalimatKlausa dan frasa