persia pan
DESCRIPTION
ini namanya persiapanTRANSCRIPT
persiapan
Dalam persiapan pengelasan bukan hanya tukang las yang harus menyiapkan segala
sesuatu tentang perlengkapan las, tetapi yang lebih utama adalah persiapan lingkungan
kerja yang diusahakan oleh pihak pengawas kerja ataupuri pengawas instalasi
Peralatan yang akan .dilas
Peralatan yang akan dilas harus dipersiapkan sedemikian rupa supaya layak dilas,
artinya: peralatan telah dibebaskan dari tugas operasinya, telah dikosongkan dan
dibilas, diperiksa lebih dahulu kandungan gasnya yang berbahaya dengan hasil
pemenksaan yang memuaskan menyediakan sarana ventilasi seperti bukaan (opening),
paling tidak dua buah dan diperlengkapi dengan blower pensuplai udara segar serta
lampu penerangan 24 volt (jika pengelasan dilak sanakan di dalam peralatan).
3 Peralatan pengelasan
Mesin las atau transformer las hatus dalam keadaan baik dan dapat mensuplai arus
dan tegangan yang tidak selalu berubah dangan sendirinya, serta tidak sebentar-sebentar
rusak.
Kabel las harus tidak boleh ada cacat yang menyebabkan kebocoran busur nyala
yang akibatnya dapat sangat berbahaya bagi keselamatan instalasi dan personal.
(akan dijelaskan dibagian lain).
Terminal-terminal kabel serta kutub-kutub harus dalam keadaan
baik dan terpelihara. Ujung-ujung kabel yang telanjang tidak boleh dihubun~an
langsung dengan benda kerja melalui kelam. karen a sisa cairan tembaga yang menempel
pada permukaan baja dapat menyebabkan keretakan yang sangat cepat pada baja tersebut.
Fenomena alam ini lazim disebut copper burnt (bekas tercairkannya tembaga).
Tangkai las dan kelam la~ harus dalam kead~n ~aik,dan terpelihara. Tangkai las yang
terkelupas akan menjadi tak terpegangkan lagi karena isolasi panasnya telah hilan~
dan, suhu las yang sangat tinggi tersebut merambat ke tangkai '. Aklba~nya pengelasan
terhenti-henti/tertegu_n-tegun dan hasilnya tidak dapat
. . .
Rambu-rambu peringatan dan lembar/selubung pelindung busurnyala listrik
dipersiapkan sesuai kebutuhan dan keadaanlingkungan.
Alat pengatur arus yang portable (dapat 'dijinjing] harus menunjukkan arus yang
sebenarnya.
Peralatan bantu
Botol-botol acetylene, propan, zat asam harus masih dalam masa berlakunya
pemeriksaan dan uji tekan yang terakhir oleh Departemen Tenaga Kerja. Harus dalam
keadaan baik tanpa cacat yang berarti, (tidak ada goresan dalam, taktik, cekungan
dalam pada badan botol serta ulirnya masih baik).
Katup pengurang tekanan (reducing valve) harus masih berfungsi dengan baik.
Penunjukannya harus benar).
Selang-selang gas dan zat asam tidak boleh cacat yang mengakibatkan kebocoran gas
acetylene/propan,
Brander-brander/obor potong harus dalam keadaan baik dan terawat.
Gerinda las harus masih baik. Mata gerinda harus sesuai dengan pemakaian (tepat
guna) serta dipasang pada mesin pemutar dengan putaran yang sesuai dengan
spesifikasi batu gerinda. Batu gerinda diputar melebihi spesifikasinya dapat pecah
beran takan, pecahan-pecahannya beterbangan ke mana-man~ sebagai pecahan peluru
mortir dan sangat berbahaya.
Alat pemadam kebakaran harus selalu tersedia di dekat lokasi pengelasan. Alat
tersebut harus masih dapat berfungsi dengarr baik dan masa pemeriksaan dan uji
cobanya masih berlaku.
Peralatan keselamatan perorangan
Baju Iengan panjang dan celana panjang yang terbuat dari katun. Bahan-bahan
seperti tetoron, dacron, nylon dan polyes ter lainnya tidak tepat untuk dipakai
sebagai pakaian kerja panas, karena percikan las dapat membakar kain tersebut secara
cepat. Cairan plastik panas akan lengket ke tubuh pelaksana pengelasan. Pelaksana
pengelasanvakan kesakitan dan terkejut. Jika ia sedang bekerja pada lokasi yang sangat
tinggi atau di atas permukaan laut yang menggelora, maka dapat dibayangkan
akibatnya.
Pada waktu pengelasan, leher baju harus dikancingkan dan bagian bawahnya
dimasukkan ke dalam celana untuk menghin dari percikan las masuk di balik baju.
Topi pet katun yang dapat diputar ke belakang untuk pemasangan topeng las.
Topeng las (pelindung mata dan muka) yang baik dan tepat guna. Untuk p
ngelasan titik dapat dipakai topeng yang bertangkai, sedarig untuk pengelasan
biasa memakai topeng yang dilekatkan di kepala.
Sarung tangan kulit (untuk melindungi tangan dan jari-jari tangan).
Selongsong kaki (sleeve) yang terbuat dari kulit.
Sepatu keselamatan.
Pelindung dada, (apron) dari kulit.
Peralatan las perorangan
Peralatan biasa seperti: martil pembersih (chipping hammer) yang terbuat dari
besi (untuk pekerjaan besi/baja), yang terbuat dari stainless steel (untuk pengelasan
stainless steel), dan yang terbuat dari paduan tembaga (untuk pengelasan paduan
temba ga). Pemakaiannya tidak boleh tertukar karen a akan berakibat pengkaratan pada
sambungan las. Sikat kawat yang juga terbuat dari tiga macam logam sebagaimana
halnya martil. Pahat runcing yang terbuat dari dua jenis logam (baja dan stainless
steel) , Peralatan khusus seperti: tang pengukur arus/tegangan listrik, dan kapur
pengukur suhu permukaan bahan (tempi! stick).
b. Pelaksanaan
Selama pelaksanaan pengelasan, seluruh alat dan perlengkapan keselamatan kerja
harus dipakai dan dimanfaatkan. Hal ini dirnak-
sudkan bukan hanya untuk keselamatan pribadi pelaksana itu send i ri, namun juga
untuk para pembantu serta orang-orang yang berada di sekitar lokasi pengelasan.
.
Selanjutnya semua petunjuk dan nasehatpihak pengawas pelaksana pekerjaan atau
pengawas operasi instalasi harus ditaati demi keselamatan instalasi yang akibatnya
menyangkut kelangsungan produksi dan kelestarian lingkungan.
Pelaksanaan pengelasan harus benar-benar sesu ai dengan prosedur pengelasan .
(WPS/welding procedure specification) yang telah disetujui. Pelanggaran atas
WPS dapat berakibat fatal.
Percikan api pengelasan dapat membahayakan lingkungan sekitar lokasi pengelasan,
maka di sekitar lokasi dilindungi dengan tabir 'air
atau kabut serta- lantai pengelasan dibasahi untuk mematikan percikan las yang
berjatuhan dan masih membara,
,
. ~
Pengelasarr tidak boleh dimulai sebelum ada lampu hijau dari
pengawas operasi instalasi (dalam halnya pengelasan untuk perbaikan/pemeliharaan),
mengingat persiapan-persiapan pengamanan tertentu perlu dilaksanakan sebelum
pengelasan dapat dimulai guna mencegah terjadinya.rbahaya peledakan atau
kebakaran. Persiapan tersebut meliputi pengujian kandungan gas (gas testeing),
purging atau pembilasan, pengucilan (isolation) peralatan yang akan dilas dan lain-
lain.
Pelaksanaan singgung nyala (arc strike) tidak boleh di sem barang
tempat, harus pada kapuh las bersangkutan guna menghindarkan
terjadinya peristiwa penuaan (quencing) pada permukaan yang tersinggung arc
strike dan menyebabkan retak permukaan yang sang at potensial untuk
menyebabkan bahaya pada kemudian hari. Pada waktu pengelasan, badan pelaksana
jangan dalam keadaan bas~ karena akan terkena kejutan/sengatan listrik.
Walaupun karena rendahnya tegangan listrik terse but tidak berbahaya, namun karena
mengakibatkan keterkejutan, maka apabila pengelasan dilak sanakan di tempat yang
tinggi dan licin , kejutan dapat berakibat fatal.
Jangan mengelas langsung pada permukaan yang berlapiskan cat,
karena di samping hasilnya buruk akibat cat tersebut, juga berbaha ya bagi pelaksana
akibat ' terhirup gas yang berasal dari terbakarnya cat tersebut. Gas tadi dapat pula
merupakan gas yang beracun. Pada waktu pengelasan di ruang tertutup, ruang
harus dilengkapi dengan ventilasi, fasilitas suplai udara segar (blower) dan lampu
penerangan yang mernadai dengan tegangan hanya 24 volt.