persepsi guru pendidikan agama islam terhadap …repository.iainambon.ac.id/507/1/bab 1,3,5.pdf ·...
TRANSCRIPT
1
PERSEPSI GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM TERHADAP
IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 PADA MATA
PELAJARAN AGAMA ISLAM KELAS XI (TKJ)
SMK MUHAMMADIYAH AMBON
SKRIPSI
Ditulis Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana pendidikan (S.Pd.)
Oleh:
FAIJA MAHU
NIM: 150301129
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
(IAIN) AMBON
2019
2
3
4
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO
Biarkan saja setiap kegagalan yang anda dapatkan hari ini
dan kemarin dan jadikanlah kegagalan itu sebagi
alat untuk terus melangkah maju ke depan
PERSEMBAHAN
Kupersemabahkan karya ilmiyah ini kepada sumber inspirasi hidupku, kedua
orang tuaku tercinta ayahanda Maatita Mahu dan ibunda Souda
Manuputy.
Atas kasih syang, cintanya, sehingga pendidikanku dapat di selesaikan dengan
baik.
5
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Swt. Berkat
limpahan rahmat, karunia dan kasih sayang-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi ini sebagaimana mestinya. Tak lupa pula sholawat beserta salam penulis haturkan
ke junjungan besar Nabi Muhammad Saw yang telah menaungi kita dari zaman jahiliyah
sehingga kita berada dalam manisnya Iman dan Islam seperti sekarang ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini, banyak hambatan dan
kesulitan yang dihadapi. Namun, berkat keyakinan, bantuan, serta dukungan dari
keluarga, dosen pembimbing, dan teman-teman semua, sehingga segala kesulitan yang
dihadapi dapat diatasi. Lewat kesempatan inipenulis menyampaikan penghargaan yang
setinggi-tingginya kepada:
1. Dr. H. Hasbollah Toisuta, M.Ag selaku Rektor IAIN Ambon, Dr. Mohdar
Yanlua, M.H selaku Wakil Rektor 1 Bidang Akademik dan Pengembangan
Lembaga, Dr. Ismail DP, M.Pd., selaku Wakil Rektor II Bidang Administrasi
Umum Perencanaan dan Keuangan, Dr. Abdullah Latuapo, M.Pd.I, selaku
Wakil Rektor III Bidang kemahasiswaan dan Kerjasama.
2. Dr. Samad Umarella, M.Pd selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan, Dr. Patma Sopamena, M.Pd. selaku Wakil Dekan 1, Ummu Sa’idah
6
M.Pd.I. selaku Wakil Dekan II, dan Dr. Ridwan Latuapo, M.Pd.I selaku Wakil
Dekan III.
3. Dr. Hj. St. Jumaeda M.Pd.I selaku Ketua Program Studi Pendidikan Agama
Islam, Saddam Husein, M.Pd.I, selaku Sekretaris Program Studi Pendidikan
Agama Islam.
4. Husni Suruali M.Ag, selaku pembimbing 1 dan Saddam Husein M.Pd.I
pembimbing II yang dengan kerendahan hati, kebaikan, kesabaran, motivasi
telah meluangkan waktu untuk membimbing peneliti hingga selesainya hasil
penelitian ini.
5. Dr. Hj. St. Jumaeda, S,S., M.Pd.I selaku penguji 1 dan Nur Khozin M.Pd.I
selaku penguji II yang dengan kerendahan hati telah meluangkan waktu untuk
menguji serta mengarahkan penulis dalam menyelesaikan hasil penelitian ini.
6. Seluruh staf-staf dosen dan pegawai Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Dr.Yusuf Abd. Rahman M.Ag, Hayati Nufus, M.A.Pd, Dr. H. F Arifin
Toatubun M.Ag, dan yang tak dapat penulis tuliskan satu per satu atas ilmu dan
pelayanan yang diberikan kepada penulis dalam proses perkuliahan.
7. Kepala unit perpustakaan IAIN Ambon dan staf-stafnya atas pelayanan di
perpustakaan.
8. Kepala Sekolah SMK Muhammadiyah Ambon beserta staf yang telah
memberikan Izin dan Tempat Penulis Melakukan Penelitian.
9. Secara khusus Penulis sampaikan terima kasih yang tak terhingga kepada
Ayahandaku Maatita Mahu, Ibundaku Souda Manuputy, Nenekku tersayang
Hj, Salama sanahuyo, kedua kakak saya Sundari Mahu dan Imran Mahu,
7
adikku tersayang Nengsi Mahu, Khonita Zilfa Mahu dan keponakan tersayang
Faiz Latua.
10. Sahabat-sahabat tercinta, April, Zaitun, Amel, Ani, Ica, narsi, iin, aslan, ardi,
atid dan semuanya yang tak bisa disebut satu persatu.
11. Teman-teman PPKT agkatan 2018 SMK Muhammadiyah Ambon, Desi,
Misni, Nisa, Fariyanty, ida, Mutia, Ona, Indira, Sada, dan Sendi.
12. Teman-teman seperjuangan angkatan 2015 Pendidikan Agama Islam, tiada
kata yang pantas penulis ucapkan selain dari do’a, semogah apa yang telah
diberikan menjadi amal yang yang diterima di sisi Allah SWT.
13. Kepada ibu Nur hasanah M.S.I dan Herdi Tofan Abdullah SE, yang saya
anggap sebagi orangtua kedua saya terimah kasi atas kebaikan kalian berdua
atas apa yang telah kalian berikan kepada saya semenjak saya kuliah di
Ambon, tiada kata yang pantas penulis ucapkan selain dari do’a, dan apa yang
telah diberikan menjadi amal yang yang diterima di sisi Allah SWT.
14. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu , terimakasih atas
bantuan dan dukungannya.
Ambon, 2019
Penulis,
8
ABSTRAK
Faija Mahu, NIM. 150301129. Pembimbing I Husni Suruali M. Ag. dan Pembimbing II
Saddam Husein M.Pd.I. Program Studi Pendidikan Agama Islam, Fakultas Ilmu Tarbiyah
dan Keguruan IAIN Ambon 2019. Judul: Persepsi Guru Pendidikan Agama Islam
Terhadap Implementasi Kurikulum 2013 Pada Mata Pelajaran Agama Islam kelas X1
(TKJ) SMK Muhammadiyah Ambon.
Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Subjeknya adalah
kepala sekolah, guru mata pelajaran pendidikan agama, kaur kurikulum, dan peserta
didik SMK Muhammadiyah kelas X1 (TKJ). Teknik pengumpulan data yang digunakan
adalah: observasi, wawancara, dan dokumentasi. Data yang diperoleh selanjutnya
dianalisis dan diolah dengan meggunakan tiga langkah berikut: reduksi data, penyajian
data, dan penarikan kesimpulan.
Tujuan penelitian ini adalah untuk: (1) Untuk mengetahui persepsi guru
pendidikan agama Islam terhadap implementasi Kurikulum 2013 di kelas X1
SMK Muhammadiyah Ambon (2) Untuk mengetahui apasaja faktor pendukung
dan kendala dalam implementasi kurikulum 2013 Hasil penelitin menunjukan bahwa persepsi guru Pendidikan Agama Islam
terhadap implementasi kurikulum 2013 sudah cukup bagus, terkaiat rencana
pelaksanaan pembelajaran (RPP) dan pembuatan Silabus. Akan tetapi pada pelaksanaan
dalam proses pembelajaran didalam kelas terkesan biasa-biasa saja guru hanya
menyuruh siswa untuk mencatat, dan pada proses pembelajaran hanya menggunakan
metode ceramah. Sistem penilaian Pendidikan Agama Islam di SMK Muhammadiyah
Ambon masih menganut sistem KTSP, guru Pendidikan Agama Islam belum mampu
mengimplementasikan penilaian autentik yang terdiri dari penilaian sikap, pengetahuan,
dan keterampilan, adapun faktor kendala yang dihadapi guru pendidikan agama Islam
dalam proses pembelajaran diantaranya sarana prasarana yang kurang mendukung yaitu
penggunaan LCD yang dimana infokus di SMK Muhammadiyah hanya dua, kemudian
terdapat 12 kelas maka penggunaan infokus kurang memadai, dan penilaian yang ada
pada kurikulum 2013 guru mengalami kesulitan melaksanakan prosedur yang ada dalam
kurikulum 2013.
Kata Kunci: Persepsi guru, Implementasi kurikulum 2013
9
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL .................................................................................................... i
LEMBARAN PERSETUJUAN ..................................................................................... ii
PERNYATAAN KEASLIAN HASIL PENELITIAN .......................................................... iii
MOTO DAN PERSEMBAHAN .................................................................................. vii
KATA PENGANTAR................................................................................................ viii
ABSTRAK ............................................................................................................... xii
DAFTAR ISI............................................................................................................. xiii
DAFTAR TABEL ..................................................................................................... xvi
BAB 1 PENDAHULUAN .......................................................................................... xvii
A. Konteks Penelitian ......................................................................................... 1
B. Fokus Penelitian ............................................................................................ 6
C. Rumusan Maslah .......................................................................................... 7
D. Tujuan Penelitian ........................................................................................... 7
E. Manfaat Penelitian ......................................................................................... 7
BAB II KAJIAN PUSTAKA ..................................................................................... 9
A. Persepsi guru PAI ........................................................................................... 9
1. Pengertian Persepsi .................................................................................... 9
2. Syarat-syarat terjadinya persepsi…………………………………… 9
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi Persepsi ............................................... 12
B. Implementasi Kurikulum 2013 .................................................................... 13
1 Implementasi ............................................................................................... 13
10
2. Kurikulum ................................................................................................... 15
3. Kurikulum 2013 .......................................................................................... 17
4. Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum 2013……………………… 19
5. Perencanaan Kurikulum 2013………………………………………….22
6. Pelaksanaan Kurikulum 2013………………………………………….24
7. Evaluasi Kurikulum 2013…………………………………………… 26
BAB III METODE PENELITIAN ............................................................................ 28
a. Jenis Penelitian .............................................................................................. 28
b. Kehadiran Peneliti ................................................................................ 28
c. Lokasi Penelitian .................................................................................. 28
d. Sumber Data ......................................................................................... 29
e. Prosedur Pengumpulan Data .............................................................. .. 29
f. Teknik Pengumpulan Data ............................................................................ 29
g. Teknik Analisis Data ....................................................................................... 29
h. Pengecekan Keabsahan Data .......................................................................... 31
i. Tahap-tahap Penelitian ...................................................................................... 32
BAB VI HASIL DAN PEMBAHASAN .................................................................. 34
A. Profil Sekolah SMK Muhammadiyah Ambon .................................... … 34
1. Sejarah Berdirinya SMK Muhammadiyah Ambon ……. ............. … 34
2. Deskripsi wilayah sekolah ............................................................. . 35
3. Visi, Misi SMK Muhammadiyah ................................................... … 35
4. Sarana dan Prasarana ...................................................................... .… 37
B. Hasil Penelitian …………………………………………………………… 41
1. Persepsi guru PAI terhadap implementasi K13…….. ..................... ….. 41
a. Perencanaan pembelajaran PAI dalam K13............................................ 43
11
b. Pelaksanan pembelajaran Pendidikan Agama Islam……………… 44
c. Evaluasi pembelajaran PAI dalam K13…………...……………… 46
2. Faktor Pendukung dan Kendala Implementasi K13…………………… 48
C. Pembahasan Hasil Penelitian ............................................................... … 50
1. Persepsi guru PAI terhadap implementasi K13 ............................... … 50
2. Faktor pendukung dan kendala implementasi K13……………………. 57
PENUTUP
A. Kesimpulan ....................................................................................... … 58
B. Saran ................................................................................................. … 59
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................. … 60
12
DAFTAR BAGAN DAN TABEL
Halaman
Tabel 4.1 Data Sarana Prasarana ……………..................................................38
Tabel 4.2 Data Keadaan Guru.………………..................................................39
Tabel 4.3 Data Keadaan Siswa …...…………...................................................40
13
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Hasil Observasi
Lampiran 2 Hasil Wawancara
Lampiran 3 Pedoman Wawancara
Lampiran 4 Foto-Foto Dokumentasi
Lampiran 4 Surat Izin Penelitian
Lampiran 5 Surat Rekomendasi Penelitian
Lampiran 6 Surat Keterangan Selesai Penelitian
14
BAB I
PENDAHULUAN
A. Konteks Penelitian
Pendidikan pada dasarnya adalah sebagai usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran untuk peserta didik secara
aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat. Pengertian Pendidikan
dapat di artikan sebagai usaha sadar dan sistematis untuk mencapai taraf hidup
atau untuk kemajuan lebih baik. Secara sederhana, pendidikan dapat diartikan
sebagai proses pembelajaran bagi peserta didik untuk dapat mengerti, paham, dan
membuat manusia lebih kritis dalam berpikir.
Pengertian pendidikan secara etimologi atau asal-usul kata pendidikan
dalam bahasa Inggris disebut dengan education, dalam bahasa latin pendidikan
disebut dengan educatum yang tersusun dari dua kata yaitu E dan Duco dimana
kata E berarti sebuah perkembangan dari dalam keluar atau dari sedikit banyak,
sedangkan duco berarti perkembangan atau sedang berkembang. Jadi secara
Etimologi Pengertian pendidikan adalah proses pengembangan kemampuan diri
sendiri dan kekuatan individu. Sedangkan menurut kamus besar Bahasa
Indonesia. Pendidikan adalah proses pengubahan sikap tingkah laku seseorang
atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya
pengajaran dan pelatihan.1
1S. Nasution, Sosiologi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2013), hal. 10.
15
Pendidikan berkenaan dengan perkembangan dan perubahan kelakuan
anak didik. Pendidikan berkaitan dengan transmisi pengetahuan, sikap,
kepercayaan, keterampilan dan aspek-aspek kelakuan lainnya kepada generasi
mudah. Pendidikan adalah proses mengajar dan belajar pola kelakuan manusia
menurut apa yang diharapkan oleh masyarakat. Sejak masa kemerdekaan,
kurikulum telah mengalami beberapa kali perubahan, yaitu ada sembilan kali
perubahan kurikulum, yaitu tahun 1947 disebut kurikulum Rencana Pelajaran;
tahun 1952 disebut Rentjana Pelajaran Terurai; pada tahun 1964 bernama
Rentjana Pendidikan; Tahun 1968, 1975, 1984,bernama CBSA; Tahun 1994,
2004 bernama KBK; Tahun 2006 disebut KTSP; dan tahun 2013 disebut
K13.2
Selain itu, globalisasi juga telah menembus batas-batas ruang dan waktu.
Dinamika yang demikian cepat di bidang teknologi dan informasi, menuntut
tindakan antisipasi dan adaptasi yang cepat. Perkembangan sosial budaya,
pengetahuan, dan teknologi, telah membawa kehidupan siswa pada suatu tahapan
kehidupan yang lebih cepat dari usianya. Karena itu, kurikulum sebagai acuan
pembelajaran dalam pendidikan seharusnya bertujuan untuk menjawab berbagai
tantangan yang dihadapi di era globalisasi ini, misalnya dengan membentuk
peserta didik yang berkarakter, berahlak mulia, bertanggung jawab, pantang
menyerah, dan berjiwa nasionalisme.
Perubahan Kurikulum Pendidikan dari masa ke masa mengindikasikan
bahwa pemerintah tidak mempunyai rencana jangka panjang untuk membangun
2Marwiyah Daulay, Persepsi Guru Pendidikan Agama Islam (PAI) Terhadap
Implementasi Kurikulum 2013 Studi Kasus pada Sekolah Dasar Islam Teratai Putih Global Kota
Bekasi, (Jakarta: FITK UIN, 2016), hal. 4.
16
kualitas pendidikan di Indonesia. Dapat dinilai bahwa hampir setiap periode
kekuasaan atau setiap pergantian mentri pendidikan di Indonesia akan muncul
kurikulum baru. Alasan klise yang dikemukakan oleh pemerintah pada setiap
pergantian kurikulum adalah membawa sistem pendidikan Indonesia kearah yang
lebih baik dan menghasilkan generasi muda terpelajar yang dapat bersaing di
tingkat dunia.3
Sebagai tenaga pendidikan, guru ditantang untuk menjembatani kondisi
ideal dan kondisi nyata dunia pendidikan karena masyarakat memandang
kurikulum belum membawa perubahan besar terhadap peningkatan pengetahuan,
sikap dan perilaku serta keterampilan dan kreativitas. Karena itu, untuk suksesnya
pelaksanaan Kurikulum 2013 diperlukan guru professional yang bisa
merencanakan, melaksanakan, melakukan monitoring dan evaluasi serta
memberikan jaminan mutu dan pertanggungjawaban akan pembelajaran yang
sesuai dengan karakteristik perkembangan peserta didik.
Pelaksanaan kurikulum 2013 yang telah berlangsung secara serentak pada
tahun 2014 ditingkat sekolah dasar dan menengah sesungguhnya memberikan
posisi yang sangat penting bagi guru untuk melaksanakan pembelajaran kendati
adanya pengurangan peran dan fungsi guru terutama yang berkaitan dengan hal
administratif. Guru tidak dituntut untuk menjabarkan kompetensi dasar ke dalam
indikator hasil belajar yang memusingkan, dan membuat silabus, namun
cukup membuat perencanaan singkat tentang pembelajaran yang akan
dilaksanakannya berdasarkan buku pedoman guru, buku pedoman peserta didik
3Loeloek E. Poeerwati, Kurikulum 2013, (Jakarta: Prestasi Pustakarya, 2013), hal. 113.
17
dan standar nasional pendidikan yang semuanya telah disiapkan oleh pemerintah
pusat dan pemerintah daerah provinsi. Guru hanya perlu memahami mengenai
Kompetensi Inti (KI) yang memiliki empat kategori kemampuan: sikap spiritual
(KI-1), sikap sosial (KI-2), pengetahuan (KI-3) dan keterampilan (KI-4). Point
penting kurikulum ini terletak pada pembentukan sikap atau karakter sehingga
sering disebut juga kurikulum berbasis karakter, yaitu menjadikan karakter
sebagai fondasi pendidikan secara keseluruhan.
Dalam implementasi Kurikulum 2013, pendidikan karakter dapat di
integrasikan dalam seluruh pembelajaran pada setiap bidang studi yang terdapat
dalam kurikulum. Materi pelajaran yang berkaiatan dengan norma atau nilai-nilai
pada setiap bidang studi perlu dikembangkan, dieksplisitkan, dihubungkan dengan
konteks kehidupan sehari-hari. Dengan demikian pendidikan nilai dan
pembentukan karakter tidak hanya dilakukan pada aturan kognitif, tetapi
menyentuh internalisasi, dan pengalaman nyata dalam kehidupan sehari-hari.
Implementasi Kurikulum 2013 menuntut kerja sama yang optimal di antara para
guru, sehingga memerlukan pembelajaran berbentuk tim, dan menuntut kerja
sama yang kelompok di antara para guru sangat penting dalam proses pendidikan
yang akhir-akhir ini mengalami perubahan yang sangat pesat.4
Dalam proses pembelajaran, siswa merupakan pusat pembelajar,
sedangkan guru hanya sebagai fasilitator. Dalam melakukan penilaian, guru
harus membuat penilaian yang utuh dan komprehensif dalam hal sikap,
keterampilan maupun kognitif setiap siswa. Kesimpulannya, guru adalah
4E. Mulyasa, Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013, (Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2016), hal. 9.
18
pelaksana dari suatu kurikulum karena berdasarkan Undang-Undang Nomor 14
Tahun 2005 tentang guru dan dosen ”guru adalah pendidik profesional dengan
tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai,
dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan dasar dan pendidikan
menengah”. Karena hal inilah, kiranya persepsi guru besar pengaruhnya dalam
keberhasilan pelaksanaan Kurikulum 2013. Persepsi seseorang tentang sesuatu
akan mempengaruhi perilakunya terhadap objek atau peristiwa yang dialaminya.
Oleh karena itu, persepsi guru yang baik tentu akan berpengaruh positif
dalam menunjang keterlaksanaan Kurikulum 2013. Implementasi kurikulum 2013
dilaksanakan pada tahun 2013, dengan menunjuk beberapa sekolah percontohan.
Pada tahun pertama kelas yang melaksanakan adalah kelas X dan XI. Kemudian
pada tahun 2014 semua sekolah mulai menerapkan kurikulum 2013. Namun
implentasi kurikulum ini menimbulkan pro dan kontra.
Berdasarkan hasil observasi awal di kelas XI SMK Muhammadiyah
Ambon ditemukan bahwa SMK Muhammadiyah telah melaksanakan kurikulum
2013, Implementasi kurikulum 2013 di SMK Muhammadiyah Ambon pada
awalnya hanya diberlakukan khusus pada mata pelajaran pendidikan agama Islam
yaitu sejak kurikulum 2013 resmi diberlakukan oleh pemerintah, sedangkan untuk
mata pelajaran yang lain tetap menggunakan KTSP. Sesuai tuntutan mutu
program pendidikan, maka pemberlakuan kurikulum 2013 di SMK
Muhammadiyah Ambon diterapkan pada Tahun 2017 untuk semua mata
pelajaran. Walaupun kurikulum 2013 telah diberlakukan untuk semua mata
pelajaran, akan tetapi ditemukan bahwa banyak guru yang masih merasa
19
bingung dengan pemberlakuan kurikulum 2013 tersebut. Dalam hal ini guru-
guru belum optimal dalam sistim pembelajaran, sehingga pemberlakuan
kurikulum 2013 di SMK Muhammadiyah Ambon belum optimal. Pada tahun
2015 pemerintah mengintruksikkan bahwa sekolah yang belum siap dan masi
bingung tentang pelaksanaan kurikulum 2013 agar tetap mengikuti
perkembangannya dan terus berusaha untuk mempelajari pelaksanaan kurikulum
2013 guna bisa menerapkannya pada sekolah masing-masing. Sementara itu,
untuk sekolah yang sudah melaksanakan kurikulum 2013 selama tiga semester
atau sekolahan percontohan diwajibkan menggunakan kurikulum ini. Bila
dianggap telah mampu untuk melanjutkan kurikulum tersebut.5
Berdasarkan masalah di atas, maka peneliti terdorong untuk menelaah
lebih lanjut tentang perihal tersebut: Persepsi Guru Pendidikan Agama Islam
(PAI) Dalam Implementasi Kurikulum 2013 Pada Mata Pelajaran Agama Islam
Kelas XI SMK Muhammadiyah Ambon.
B. Fokus Penelitian
Berdasarkan konteks penelitian di atas, dan mengungkapkan subtansi
permasalahan tersebut, maka fokus penelitian ini diarahkan pada tiga (3) sub
fokus, berikut:
1. Persepsi guru terhadap perencanaan pembelajaran Pendidikan Agama Islam;
2. Pelaksanaan pembelajaran Pendidikan Agama Islam dalam kurikulum 2013;
3. Evaluasi pembelajaran Pendidikan Agama Islam dalam kurikulum 2013.
5Marwiyah Daulay, Persepsi Guru Pendidikan Agama Islam (PAI) Terhadap
Implementasi Kurikulum 2013 Studi Kasus pada Sekolah Dasar Islam Teratai Putih Global Kota
Bekasi, (Jakarta: Jur. Pend. I. FITK UIN Syarif Hidayatullah, 2016), hal. 5.
20
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan fokus penelitian di atas, maka rumusan masalah penelitian ini
adalah berikut:
1. Bagaimana Persepsi Guru Pendididkan Agama Islam terhadap perencanaan
pembelajaran dalam Kurikulum 2013 di kelas X1 SMK Muhammadiyah
Ambon?
2. Apa faktor pendukung dan penghambat dalam implementasi Kurikulum
2013 di kelas X1 SMK Muhammadiyah Ambon?
D. Tujuan Penelitian
Bardasarkan rumusan masalah tersebut maka tujuan penelitian ini adalah
berikut:
1. Untuk mengetahui Persepsi Guru Pendididkan Agama Islam terhadap
perencanaan pembelajaran dalam Kurikulum 2013 di kelas X1 SMK
Muhammadiyah Ambon
2. Untuk mengetahui faktor pendukung dan penghambat dalam implementasi
Kurikulum 2013 di kelas X1 SMK Muhammadiyah Ambon
E. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dalam penelitian ini dapat dirumuskan dalam dua unsur,
yaitu berikut:
1. Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi sala satu khazana keilmuan tentang
peningkatkan kurikulum.
21
a. Manfaat Praktis
1) Bagi Peneliti
Dengan penelitian ini, peneliti lebih dapat meningkatkan pemahamannya
tentang aktivitas dan cara operasional melakukan suatu penelitian
2) Bagi Sekolah (kepala sekolah dan para guru)
Dengan penelitian ini, diharapkan kepala sekolah dan para guru agar
pemahaman mereka terhadap kurikulum 2013 lebih baik lagi.
41
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
metode penelitian kualitatif yang merupakan suatu metode penelitian yang
bertujuan untuk memahami fenomena yang terjadi pada diri si subjek penelitian,
contohnya dalam hal persepsi, motivasi, tindakan dan sebagainya secara
menyeluruh, dengan cara menggambarkannya dalam bentuk kata-kata dan bahasa
yang kontekstual yang alamiah dan menggunakan berbagai metode ilmiah.29
B. Kehadiran Peneliti
Kehadiran Peneliti sebagai instrumen kunci dalam penelitian ini untuk
melihat bagaimana Persepsi guru terhadap Implementasi kurikulum 2013 dalam
Pembelajaran Pendidikan agama Islam apakah pembelajaran suda sesuai dengan
pengembangan kurikulum 2013. Dalam hal ini peneliti akan mewawancarai guru
bidang studi mata pelajaran pendidikan agama islam dengan menggunakan
porpause sebagai teknik penentuan informan.
C. Waktu dan Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian ini dilakukan di SMK Muhammadiyah Ambon
Kecamatan Sirimau kota Ambon Provinsi Maluku. Adapun penelitian ini
dilakukan selama 1 bulan terhitung dari tanggal 10 April 2019 sampai dengan 10
Mei 2019.
29
Lexi J.Maleong, Metodologi Penelitian Kualitatif edisi revisi, (Jakarta: PT Remaja
Rosdakarya, 2007), hal.7.
28
42
D. Sumber Data
Sumber data diperoleh dalam penelitian ini melalui data-data yang
diperoleh dari dua sumber yaitu:
2. Sumber data primer, yaitu data langsung dikumpulkan oleh peneliti dari
sumber pertamanya yaitu observasi dan wawancara.
3. Sumber data sekunder, yaitu data langsung dikumpulkan oleh peneliti
sebagai penunjang dari sumber pertama. Dapat juga dikatakan data yang
tersusun dalam bentuk dokumen-dokumen.30
E. Prosedur Pengumpulan Data
Penelitian dilakukan dengan menggunakan penelitian lapangan (field
research ). Penelitian lapangan adalah penelitian yang dilakukan secara langsung
oleh peneliti untuk memperoleh data di lapangan sesuai dengan permasalahan
yang diteliti, kemudian mengiterprestasikan dengan teori-teori para ahli serta
buku-buku yang berkaiatan dengan objek yang akan diteliti. Adapun
pengumpulan data dalam penelitian ini, melalui teknik berikut:
1. Observasi
Observasi yaitu pengamatan yang dilakukan secara sengaja dan langsung
ke obyek yang diteliti guna memperoleh gambaran yang sebenarnya terhadap
permasalahan yang diteliti dalam hal peneliti akan mengobservasi tentang
Persepsi guru terhadap Implementasi Kurikulum 2013 dalam proses pembelajaran
Pendidikan Agama Islam di SMK Muhammadiyah Ambon.
30
Suharsimi arikunto Prosedur Penilitian Suatu Pendekatan Praktek, ( Jakarta:PT Rineka
Cipta, 1998), hal. 129.
43
2. Wawancara
Wawancara digunakan untuk mengetahui dan mendapatkan informasi
secara langsung dari obyek penelitian terkait atas permasalahan yang dikaji. yang
dimaksut dengan wawancara disini ialah wawancara terstruktur dan juga
wawancara tidak terstruktur yaitu bagaimana peneliti mendapatkan informasi
terkait dengan persepsi guru terhadadap Implementasi Kurikulum 2013 dalam
proses pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SMK Muhammadiyah Ambon.
4. Dokumentasi
Dokumentasi yaitu suatu metode pengumpulan data dengan jalan mencatat
secara langsung dokumen yang terdapat di lokasi penelitian.31
Dokumentasi disini
dapat berupa foto-foto maupun hasil transkip wawancara sebagai bukti bahwa
peneliti melakukan penelitian di SMK Muhammadiyah Ambon.
F. Teknik Analisis Data
Data yang dihimpun atau yang diperoleh dalam kegiatan penelitian
dianalisis secara deskriptif. Mengelolah data merupakan suatu bentuk usaha
dalam mendapatkan jawaban terhadap permasalahan. Menurut Milles dan
Huberman bahwa secara umum terknis dalam analisis data penilitian kualitatif
adalah dimulai dengan: (1) pengumpulan data; (2) penyajian data dan (3)
penarikan kesimpulan atau varivikasi. Selanjutnya data yang dikumpul itu
dianalisis secara deskriptif kualitatif.
31Nana Saodih Sukmadinata, Metode Penilitian Pendidikan, (Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, 2015), hal. 219.
44
Adapun langkah-langkah untuk mengelola data dilakukan tiga hal berikut:
1. Reduksi Data
Pada tahap ini peneliti membaca, mempelajari dan menelaah data yang
telah diperoleh dari wawancara dan kemudian direduksi. Reduksi data adalah
suatu analisis yang mengacu kepada proses yang menajamkan,
menggolongkan, membuang yang tidak perlu dan mengorganisasikan data
mentah yang diperoleh dari lapangan. Semua data yang diperoleh sesuai
dengan kebutuhan untuk menjawab pertanyaan peneliti.
2. Penyajian Data
Tahap ini dilakukan dengan mengorganisir data atau mengorganisir
sekumpulan informasi untuk memberikan makna, dan kategori, serta menarik
kesimpulan dari jawaban informan yang peneliti peroleh dilapangan.
3. Menarik Kesimpulan
Pada tahap ini peneliti berusah menarik kesimpulan terhadap semua
informasi yang diperoleh di lapangan..
G. Pengecekan Keabsahan Data
Bila penelitian kualitatif menghadapi berbagai persoalan penting mengenai
keabsahan data, maka untuk menetralisir hal tersebut peneliti akan menggunakan
Trigulasi yaitu penulis menggunakan hasil penelitian lapangan (Field research)
dan didukung oleh penelitian kepustakaan (Library Research). Kemudian sumber
data yang diperoleh dari penelitian ini adalah diperoleh dari informan, yaitu orang
yang memberikan informasi baik secara primer maupun secra sekunder sebagai
cara yang dapat digunakan untuk menguji keabsahan hasil penelitian.
45
Uji keabsahan data melalui trigulasi ini dilakukan karena dalam penelitian
kualitatif, untuk menguji keabsahan data tidak menggunakan alat-alat uji statistik.
Ini dilakukan agar dapat melakukan pengecekan terhadap penggunaan metode
pengumpulan data, apakah informasi yang didapat dengan metode interview sama
dengan metode observasi, ataukah hasil observasi sesuai dengan informasi yang
diberikan ketika interview.
Begitu pula teknik yang dilakukan untuk menguji sumber data, apakah
sumber data ketika interview dan diobservasi akan memberikan informasi yang
sama atau berbeda. Jika berbeda, maka penelitian akan menjelaskan perbedaan itu
agar tujuannya dapat dipahami. Untuk dapat melakukan itu bahan- bahan
yang dibutuhkan adalah berikut:
1. Data Primer yaitu Pengambilan data primer akan dilakukan dengan
menggunakan dua metode pengumpulan data berupa observasi partisipasi, dan
wawancara mendalam
2. Data sekunder yaitu dengan cara membandingkan data yang diperoleh melalui
observasi partisipasi dan wawancara.
H. Tahap-Tahap Penelitian
Adapun penelitian ini akan dilakukan melalui tiga tahapan berikut:
1. Tahap Perencanaan
Dalam hal ini peneliti mengumpulkan berbagai masalah yang akan
dijadikan sebagai bahan penelitian. Ketika masaalah telah dianggap cukup untuk
dijadikan bahan penelitian tersebut, selain untuk disusun dalam bentuk proposal.
46
2. Tahap Pelaksanaan
Setelah proposal penelitian yang disusun telah diterimah selanjutnya
peneliti menyusun pedoman wawancara untuk ditanyakan kepada para informan
(guru pendidikan agama Islam di SMK Muhammadiyah Ambon.
3. Tahap Analisis dan Kesimpulan
Tahap ini peneliti melakukan analisis berdasarkan data pada hasil
wawancara dan pengamatan di lapangan. Selanjutnya data-data tersebut akan
direduksi, disimpulkan dan disajikan dalam bentuk laporan yang komprehensif.
71
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari hasil penelitian dan pembahasan maka, dapat disimpulkan bahwa:
1. Guru Pendidikan Agama Islam di SMK Muhammadiyah Ambon, pada
perencanaan pembelajaran sudah sesuai dengan kurikulum 2013, akan
tetapi pada pelaksanaannya di dalam kelas belum optimal, yang dimana
pada proses pembelajaran di dalam kelas terkesan biasa-biasa saja, guru
hanya menyuruh siswa untuk mencatat, kemudian pada proses
pembelajaran hanya menggunakan metode ceramah. kegiatan
pembelajaran pendidikan agama Islam dalam prespektif kurikulum 2013
terlihat sesuai jadwal yang berlaku dan alokasi waktu yang ditetapkan di
dalam silabus dan RPP. Tetapi langkah-langkah pembelajaran yang
ditempu oleh guru Pendidikan agam Islam sangat berbeda dengan yang
tertulis pada RPP, sistem penilaian Pendidikan Agama Islam di SMK
Muhammadiyah Ambon masih menganut sistem KTSP, guru Pendidikan
Agama Islam belum mampu mengimplementasikan penilaian autentik
yang terdiri dari penilaian sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
2. Faktor pendukung implementasi kurikulum 2013 yakni adanya pelatihan
yang dilakukan oleh pemerintah, dan buku paket yang sangat memadai
dalam proses pembelajaran. Serta faktor kendala yang dihadapi guru
pendidikan agama Islam diantaranya sarana prasarana seperti keterbatasan
infokus, dan proses penilaian yang ada pada kurikulum 2013 guru
72
mengalami kesulitan untuk melaksanakan prosedur yang ada dalam
kurikulum 2013.
3) Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, maka perlu peneliti memberikan beberapa
saran sebagai berikut:
1. Diharapkan kepada lembaga pendidikan SMK Muhammadiyah Ambon agar
media dan sarana prasarana harus memadai sehingga proses pembelajaran dapat
berjalan dengan baik;
2. Diharapkan agar guru Pendidikan Agama Islam lebih kreatif lagi dalam
mengajar dimana menggunakan berbagai macam strategi pembelajaran yang ada
agar peserta didik semangat dalam memotivasi dalam belajar. Agar tujuan
pembelajaran dapat tercapai dengan baik.;
3. Kepada peneliti selanjutnya, semoga hasil penelitian ini bisa dijadikan
sebagai rujukan dan referensi yang masih ada relevansinya dengan judul persepsi
guru pendidikan agama Islam terhadap implementasi kurilum 2013.
73
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, Abu. 1991. Perbandingan Agama. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Arikunto, Suharsimi. 1998. Prosedur Penilitian Suatu Pendekatan Praktek.
Jakarta:PT Rineka Cipta.
Arifin, Rahmat. 2014. Persepsi Guru Terhadap Implementasi Kurikulum 2013
Bidang Keahlian Teknik Bangunan di SMK Negeri 2 Yogyakarta. Jur. P.
Yogyakarta: FITK No. 1. Vol. 2.
Arifin Zainal, Evaluasi Pembelajaran, Cet, IX, Bandung: Rosdakarya, 2017.
Daulay, Marwiyah 2016. Persepsi Guru Pendidikan Agama Islam (PAI) Terhadap
Implementasi Kurikulum 2013 Studi Kasus pada Sekolah Dasar Islam
Teratai Putih Global Kota Bekasi. Jur. P. I, Jkt: FITK UIN Sy. H.
Depdiknas Jendral Direktorat Pendidika Dasar, Lanjutan Pertama dan Menengah.
2004. Pedoman Khusus Pengembangan Silabus Berbasis Kompetensi
Sekolah Menengah Pertama. Jakarta: Depdiknas.
Djamarah, Syaiful Bahri. 2005. Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif.
Jakarta: Rineka Cipta.
Djumransjah, M. 2004. Filasafat Pendidikan. Malang: Bayumedia Publishing.
Poerwati, E. Loeloek. 2013. Kurikulum 2013. Jakarta: Prestasi Pustakarya.
Hamalik, Oemar. 2007. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta : Bumi Aksara.
Nara Hartini, Siregar Evelyn. 2011. Teori Belajar dan Pembelajaran. Bogor:
Ghalia Indonesia.
Hidayat Sholeh. 2013. Pengembangan Kurikulum Baru. Bandung : PT. Remaja
Rosda Karya.
Himpunan Sarjana Pendidikan Agama Islam (HSPAI). 2014. Epistemologi Islam
dan Pendekatan Saintifik dalam Pembelajaran; Tantangan
Profesionalisme Guru PAI Pasca Sertifikasi Era Kurikulum 2013, Medan:
Perdana Mulya Sarana.
Kemendikbud. 2013. Permendikbud Nomor 68 Tahun 2013 tentangKurikulum
SMP-MTs. Jakarta: Mendikbud.
74
Kusnandar. 2007. Guru Profesional Implementasi KTSP dan Sukses Dalam
Sertifikasi Guru. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Kurinasih, Imas . 2014. Implementasi Kurikulum 2013 konsep & Penerapan.
Surabaya: Kata Pena.
Kotler Philip. 1997. Manajemen Pemasaran, Analisis, Perencanaan,
lmplementasi dan Pengendalian. Jakarta : Erlangga.
Majid Abdul dkk. 2004. Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi.
Bandung: Remaja Rosdakarya.
Maleong Lexi J. 2007. Metodologi Penelitian Kualitatif edisi revisi Jakarta: PT
Remaja Rosdakarya,
Mulyasa. 2016. Pengembangan dan implementasi kurikulum 2013. Bandung:
Remaja Rosdakarya.
Nasution Harun. 1974. Islarn Ditinjau dari Berbagai Aspek. Jakarta: Press.
Nata Abudin. 2001. Persepktif Islam Tentang Pola Hubungan Guru-Murid.
Jakarta: Raja Grafindo.
Uhbiyati Nur dan Abu Ahmadi. 1991. Ilmu Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.
Aly Nur Hery. 1999. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Logos.
Nasution S. 2013. Sosiologi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Purwanto dkk. 1991. Analisis Kebijakan dari Formulasi ke Implementasi
Kebijakan. Jakarta: Bumi Aksara.
Porwodarminto. 2007. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Rouf Abdul. 2015. Persepsi Guru Pai Tentang Kurikulm 2013 dan Pengaruhnya
Terhadap Motivasi Mengajar Guru SMP di MGMP PAI SMP Kabupatenn
Demak, (Jur. P. I, Smrg: FITK UIN W. No. 2. Vol. 2.
Rasak Nasruddin. 1971 Dinul Islam. Bandung: PT. A1 Ma'arif.
Rafida Tien. 2017. Psikolinguistik; Pendekatan & Konsep Psikologi untuk
Pembelajaran Bahasa. Bandung: Cita Pustaka Media.
Kementrian Agama RI. 2007. Al-Quran Tajwid dan Terjemahannya. Jakarta:
Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Quran.
75
Shaleh, Abdul Rahman. 2009. Psikologi Suatu Pengantar dalam Perspektif
Islam. Jakarta: Kencana.
Suwarno, Wiji. 2009. Psikologi Perpustakaan. Jakarta: CV Sagung Seto.
Sunaryo. 2002. Psikologi Untuk Keperawatan. Jakarta: Buku Kedokteran EGC.
Wagito, Bimo. 2004. Pengantar Psikologi Umum. Surabaya: Bina Ilmu.
Yani, Ahmad. 2014. Mindset Kurikulum 2013. Bandung: Alfabeta.
---------. 2009. Undang-undang Guru dan Dosen. Yokyakarta: Pustaka Pelajar.
Sukmadinata dan Nana Saodih. 2015. Metode Penilitian Pendidikan. Bandung;
PT.Remaja Rosdakarya.
Uno B Hamzah & Satria Koni, Assessment Pembelajaran, Cet. II, Jakarta: Aksara
BUMI, 2012.
Zuhairini. 2004. Metodologi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam. Malang:
UIN Press
76
Lampiran 1
HASIL OBSERVASI
1. Identitas observasi
a. Lembaga yang di amati: Sekolah SMK Muhammadiyah Ambon
b. Hari, tangga: 15 April 2019
c. Waktu: 10.00 Wit
2. Aspek-aspek yang diamati
a. Sarana dan prasaran SMK Muhammadiyah Ambon
b. Pelaksanan pembelajaran di dala kelas
3.Lembar Observasi
a. Sarana dan prasarana pendukung pelaksanaan pembelajaran Pendidikan
Agama Islam. Pengamatan dilakukan untuk mengamati keadaaan sarana
prasarana yang dimiliki oleh sekolah SMK Muhammadiyah Ambon kelas
X1 TKJ diantaranya:
No Sarana Prasarana Memadai Belum
Memadai
Keterangan
1 Ruang Kelas Berdasarkan pengamatan
dalam proses pembelajaran
yang dilakukan di kelas X1
kurang konduktif karena
jumlah siswa banyak
ruangannya terlalu sempit,
hal ini tentunyan akan
menggangu aktifitas belajar
pada peserta didik, belum
juga sampah-sampah yang
berserakan di ruang kelas
mereka biarkan saja. Tetapi
kondisi ini suda dianggap
biasa saja.
77
2 ICT Berdasarkan pengamatan
peneliti, dalam proses
pembelajaran guru PAI tidak
menggunakan media seperti
penggunaan ICT dalam
proses pembelajaran, padahal
dalam RPP suda di
cantumkan penggunaan ICT
tetapi pada pelaksanannya
tidak ada.
b. Pelaksanaan pembelajaran Pendidikan Agama Islam.
No Proses Penilaian Ada Tidak
Ada
Keterangan
1 Pelaksanaan
Pembelajaran
Berdasarkan pengamatan
langsung yang dilakukan,
sistem pembelajaran di kelas
guru hanya menyuruh siswa
untuk mencatat, kemudian
menjelaskan, jadi
pembelajaran di dalam kelas
hanya guru yang aktif siswa
hanya mendengar apa yang
guru sampaikan, dan juga
tidak ada timbal balik antara
guru dan siswa maka
pembelajaran akan pasif.
78
2 Metode
pembelajaran
Metode yang digunakan di
dalam RPP yaitu metode
saintifik, akan tetapi dalam
proses pembelajaran yang
peneliti lihat di lapangan guru
memakai metode ceramah.
79
Lampiran 2
Data Wawancara
Wawancara dengan kepala sekolah SMK Muhammadiyah Ambon
Hari/ Tanggal : Senin 22 April 2019
Waktu : 09.00
Nama : Siti Hajar Tukang SP.d I
Jenis Kelamin : Perempuan
Peneliti : Berapa lama ibu mengajar di SMK Muhammadiyah Ambon ?
Informen : SK nya itu di 2012 sampai saat ini
Peneliti : Kurikulum apasaja yang pernah diterapkan di SMK Muhammadiyah
Ambon ?
Informen : Pertama saya masuk tahun 2012 sekolah masi memakai KTSP karna
2013 diterapkan Kurikulum 2013 khususnya untuk mata pelajaran PAI tapi untuk
keseluruhan Matapelajaran itu baru dua tahun kemarin yaitu 2017.
Peneliti : APa persamaan K13 dengan KTSP ?
Informen : kalau kita melihat bahwa kurikulum tingkat satuan pendidikan
(KTSP) untuk khusus Pendidikan Agama Islam, kalau untuk KTSP saya rasa
memang ada perbandingan karna disitu tidak ada spesivikasi dalam hal banwa ada
nilai sikap spritualnya, sikap sosialnya, pengetahuan sama keterampilan kalau
untuk KTSP, digabungkan jadi satu tidak nampak disitu, palingan kita cuman
melihat bahwa KTSP itu ada prakteknya tetapi tidak ada yang menjerumus ke
satu inilah, tepapi untuk K13 itu suda di desain . Sikap spritualnya sendiri, sikap
sosialnya sendiri, pengetahuannya sendiri, sama keterampilannya sendiri sehingga
pada saat pembelajaran kita suda bisa bisa tau mana yang masuk KI3, mana yang
masuk KI4, mana yang masuk KI2 dan Mana yang masuk KI1. Jadi memang ada
perbedaan signifikan disecara KI dan KD.
Peneliti : Apakah ibu setuju dengan penerapam K13 ?
Informen : Sangat setuju
Peneliti : Apa persamaan K13 dengan KTSP ?
Informen : Kalau mau dilihat KTSP untuk khusus PAI, kalau untuk KTSP saya
rasa memang ada perbandingan karna disitu tidak ada spesivikasi dalam hal
banwa ada nilai sikap spritualnya, sikap sosialnya, pengetahuan sama
keterampilan kalau untuk KTSP itu digabungkan jadi satu tidak nampak disitu,
palingan kita cuman lihat bahwa di KTSP ada praktek tapi tidak ada yang
menjerumus ke satu inilah, tepapi untuk K13 itu suda di desain .Sikap spritualnya
80
sendiri, sikap sosialnya sendiri, pengetahuannya sendiri, sama keterampilannya
sendiri sehingga pada saat pembelajaran kita suda bisa bisa tau mana yang masuk
KI3, mana yang masuk KI4, mana yang masuk KI2 dan Mana yang masuk KI1.
Jadi memang ada perbedaan signifikan disecara KI dan KD.
Peneliti : Bagaimana tanggapan ibu mengenai implementasi kurikulum 2013 ?
Informen : Berbicara mengenai Kurikulum 2013 SMK Muhammadiyah suda
menjalnkan K13, khususnya PAI itu sejak tahun 2013, pada saat itu masi
mentriagama. yang pertama menerapkan K13 itu kebetulan beliau juga orang
kementrian agama pernah menjadi mentri agama dan pada saat beliau menjadi
mentri pendidikan dan menerapkan K13, kementrian agama merespon hal tersebut
sehingga, pada saat itu juga khususnya mata pelejaran PAI itu langsung di
terapkan K13 Versi yang pertama, kalau mau lihat bahwa K13 inikan udah ada
perubahan-perubahan yang terahir itu,boleh dikatakan uda ada revisi untuk K13
edisi 2018 punya jadi kalu mau melihat K13 menyangkut dengan pendidikan
agama Islam itu cukup bagus yah saya lihat karena yang pertama menyangkut
dengan penilain, kalau di 2013 yang pertama itu sikap spiritual dan sikap sosial itu
per individu kemudian untuk Versi K13 edisi 2018 itu tidak perindividu tapi
diapunya formatnya itu yng terbaik dan terburuk, jadi ada perubahan dan dilihat
juga bahwa K13 berkaitan dengan Pendidikan Agama Islam cukup bagus dimana
kita bisa melihat bahwa perkembangan anak-anak didik itu mulai dari sikap
spiritual, sikap sosial, sikap pengetahuan, dan keterampilan bisa kita ukur per Ki
yang ada.
Peneliti : bagaimana peran ibu dalam memfasilitasi guru PAI untuk
mengaplikasikan K13 ?
Informen : kalau menyangkut implementasi yang pertama guru PAI harus
mampu membuat perangkat pembelajaran yang baik sebelum masuk didalam
kelas. Kemudian disegi sarana prasarana setidanya harus kami kepala sekolah
harus memfasilitasi karena kita lihat bahwa pendidikan agama juga ada berapa
tidak terlalu banyak prakteknya palingan praktek itu penyelenggaraan jenazah,
dibutuhkan alat, kemudian menyangkut dengan haji tapi kalu yang lain-lain saya
rasa itu tidak terlalu bnyak dituntut untuk peran guru untuk melaksanakan hal-hal
tersebut.
Peneliti : apakah Implementasi kurukulum 2013 dalam pembelajaran PAI suda
sesuai atau tidak
Informen : kalau menurut saya 90 Persen suda sesuai.
Peneliti : Apaka ada dampak peserta didik setelah implementasi kurikulum
2013 diterapkan
Informen : Dampaknya disinikan kita lihat kalau menyangkut dengan sikap
spiritual otomatis kita bisa melihat mengukur nilai peserta didik dalam hal sikap
spritualnya, sikap sosialnya bermasyarakat dengan teman, kemudian menyangkut
81
dengan KI3 berarti kemampuan dalam menyikapi diapunya materi sedangkan
keterampilan otomatis dia mampu melakukan praktek, mampu melakukan
sesuatu yang diajarkan oleh dewan guru baik itu disekolah atau di luar misalnya
mengenai Tablig Khotba itukan adalah teori yang dia dapatkan di sekolah bisa
diluar dia mengimplementasikan.
Peneliti: Bagaimana Sistim evaluasi pada Implementasi kurikulum 2013?
Informen: Seluruh guru yang mengajar di kelas sasaran sering diperhadapkan
dengan masalah penilaian kurikulum 2013, saya telah berupaya mendapkan
aplikasi penilaian untuk membantu mereka, dan saya juga telah berkordinasi
denga instruktur kurikulum untuk membimbing guru-guru yang mengajar pada
kelas sasaran.”
Peneliti : Apakah ibu perana mengikuti worshop atau trening tentang K13
khusus materi PAI berapa kali dan berapa lama setiap treningnya
Informen : saya pertama kali itu mengikuti di bogor sekitar empat hari,
kemudian dua minggu untuk LPMP
Peneliti : dalam kegiatan itu apakah ada yang memonitoring
Informen : Kalau untuk worshop itu kita ikut diklat di Jakarta lalu di bogor itu
langsung di fasilitasi dari kementrian Agama RI sedangkan yang untuk kedua
kalinya itu bukan worshop lagi suda tingkat pelatiahan K13 itu LPMP selama 2
mimggu bukan worshop lagi, worslop itu hanya satu dua minngu tapi kalu
pelatiahan itu per minggu
Peneliti : apa saran ibu untuk kedepannya tentang kurikulum 2013
Informen : Harapan saya yang pertama dengan adanya K13 semogah peran dari
guru PAI semakin di tingkatnkan karna kita melihat bahwa K13 ini yang mata
pelajaran yang memiliki empat KI itu cuman ada pada mata pelajaran agama
islam sama PKN yang lain sisa itu cuman 2KI yang 4KI itu cuman ada pada
Agama dan PKN sehingga disiti kita bisa mengukurur sikap spiritual, Sosial,
Pengetahuan sama keterampilan.sehingga saya harapkan bahwa guru-guru mampu
melaksanakan tugasnya dengan baik , mampu membuat perangkat sesuai dengan
aturan K13 kemudian jika auputnya gurunya suda baik insa allah pasti akan
memberiksn ysng terbaik pada peserta didik, karena kita melihat pada saat guru
dia masuk kedalam kelas itu setidaknya harus memiliki kesiapan dalam hal,
perangkat pembelajarannya karena yang namanya perangkat pembelajaran adalah
peta bagaimna guru itu dia membawa siswa kea rah tujuan yang dia inginkan jadi
prinsipnya saya selaku kepala sekolah berharap bahwa khusnya Guru-guru PAI
mampu membuat yang terbaik sehingga kedepan mampu menciptakan anak-anak
yang baik di samping itu juga seluruh guru Mapel terkait dengan adanya K13
mari kita berlomba-lomba untuk melakukan segala hal yang terbaik guna
mempersiapkan peserta didik untuk mendapatkan hasil, sehingga keluar dari SMK
82
Muhammdiyah mampu menjadi anak-anak yang berkualitas dan bisa bersaing di
dunia industri
Peneliti : Bagaimana hasil supervisi administarasi guru PAI di SMK
Muhammadiyah Ambon
Informen : kalau menyangkut dengan supervisi administrasi karna posisi saya
pada saat ini baru menjabat sebagai kepala sekolah minimal masi satu bulan lebih
dan saya juga sendiri selaku guru PAI alhamdulilla untuk PAI administrasi
terlengkap .
Peneliti : Apakah seluruh guru PAI untuk klas 1-3 suda memiliki perangkat
pembelajaran
Informen : suda
Peneliti : Apa kendala guru PAI dalam menyusun perangkat pembelajran
Informen : Dalam menerapkan metode santifik, kepada siswa saya
membutuhkan waktu yang lumayan lama untuk bagaimana peserta didik
memahaminya.
Peneliti : Apa faktor Pendukung dalam Persepsi guru pendidikan agama
Islam
Informen : Saya sangat senag dengan berlakunya kurikulum 2013, karena
dengan adanya dukungan dari pemerintah, Dinas pendidikan, dan Sekolah dalam
menfasilitasi sosiaisasi, worskop, dan seminar terkait dengan metode pendekatan
santifik, penilaian dan teknik mengajar.
Wawancara dengan Guru mata pelajaran Pendidikan Agama Islam kelas
X1 SMK Muhammadiyah Ambon
Hari/ Tanggal : Rabu 24 April 2019
Waktu : 10.49 Wit
Nama : Ramayani Wagola S.Ag
Jenis Kelamin : laki-laki
Peneliti : Bagaimana tanggapan bapak mengenai Implementasi kurikulum 2013
Informen : Pelaksanaan Implementasi itu suda berjalan dengan baik suda
beberapa tahun ini kita suda melaksanakan mata pelajaran pendidikan agama
Islam suda berjalan dengan baik.
Peneliti : Apakah imlementasi kurikulum 2013 suda sesuai atau tidak
Informen : suda sesuai
83
Peneliti : Bagaimana sistem penilaian kurikulum 2013 yang di terapkan
khususnya pada mata pelajaran PAI
Informen : Penilaiannya itu apa yang di sampaikan di kurikulum K13 itu kita
laksankan jadi sistemnya dia melihat hasil kinerja siswa disitu ,
Peneliti : Bagaimana perencanaan K13 yang bapak buat pada mata pelajaran PAI
Informen : Rencananya sesuai dengan jiblak yang ada, berdasarkan petujuk dari
jiblak itu kemudian arahan dari kurikulum beta laksanakan seperti itu , jadi
apapun yang kita rencanakan sesuai dengan jiblak dan arahan dari kurikulum
Peneliti : Apa kendala dalam bapak membuat perencanaan pembelajaran PAI di
SMK Muhammadiyah Ambon
Informen : iyah ada kendala seperti ketersediayaan media kurang memadai
Peneliti : Bagimana ketersediyaan buku siswa pada buku guru di SMK
Muhammadiyah Ambon
Informen : Kalau K13 per sisiwa itu satu buku untuk siswa
Peneliti : Apakah pembelajaran Pendidikan Agama Islam dalam kurikulum 2013
suda menggunakan media pembelajaran yang efektif seperti pemanfatan ACT
Informen : Iyah kita suda melaksakan dengan pembelajaran yang ada
Peneliti : Apakah ada buku pedoman yang digunakan sebagai bahan rujukan
untuk pelajaran PAI
Informen : Pelajaran PAI Ini kita rujuk ke Al-Qur’an, tafsir, hadis yang berkaitan
dengan materi pembelajran
Peneliti : Apa persamaan dan perbedaan K13 dengan KTSP
Informen : Persamaannya itu sama- sama di kurikulum klau perbedaanya itu
KTSP kan hanya itu dia menoton artinya hanya gutu saja yang aktis, tetapi K13
ini kan baagimana menggunakan kreasi pada sisiwa guru hanya fasilitaor itu yang
membuat perbedaannya disitu, jadi siswa hanya bersifat pasif, dan bagaimana
siswa dia mencari dan mengembangkan
Peneliti : suda berepa lama bapak mengajar di SMK Muhamdiyah Ambon
Informen : saya masuk dari 2013
Peneliti : Kurikulum apasaja yang pernah digunakan di SMK Muhammadiyah
ambon
Informen : kurikulum KTSP dan Kurikulum 2013
Peneliti : Suda berepa lama menggunakan Kurikulum 2013
84
Informen : Sejak 2013
Peneliti : Apakah bapak setuju dengan penerapan K13
Informen : Sangat setuju
Alasanya bagaimana kita memberikan siswa itu supaya dia berfikir secara
kreatif, kemudian bisa mengembangkan teorinya walaupun pekerjaan K13 itu
sangat bnyak tapi bagimana yang di cantumkan pemerintah kita harus ikuti
Peneliti : Berapa jam lamanya bapak mengajar mata pejaran PAI
Informen : satu kali pertemuan 3 jam dikalikan perminggu
Peneliti : Apakah bapak pernah mengikuti Worskop atau trening K13 khus PAI
Informen : KalauWoskop di sekolah itu pernah dan pelatijhan –pelatihan juga
suda
Dan setiap treningnya itu paling lama dua hari atau tiga hari
Peneliti : Bagaimana Sistem evaluasi pada mata pelajaran Pendidikan Agama
Islam ?
Informen : “Penilaian pada kurikulum 2013 ini sangat meresahkan kami, jumlah
peserta didik sangat banyak membuat kita harus ekstra waktu. Kalau pada KTSP
kita hanya menentukan nilai akhir dengan mengginakan angka, tetapi pada
kurikulum 2013ini nilainya harus per KD, mata pelajaran PAI sendiri memiliki
KD yang lebih bnayak dari semua mata pelajaran
Peneliti : Apakah ada buku pedoman yang kita gunakan sebagai bahan rujukan
untuk pembelajaran PAI
Informen : Ada pedoman
.
85
Wawancara Dengan kaur Kurikulum
Hari/Tanggal : Senin 29 April 2019
Waktu : 02.10 Wit
Nama : Sulawati landau SPd
Jenis Kelamin : Perempuan
Peneliti : Bagaimana peran urusan Kurikulum di SMK Muhammadiyah ambon
Informen :Mengawal, mengatur, mengurus semua kegiatan PBM yang ada di
sekolah
Peneliti :Apakah ibu pernah memeriksa perangkat pembelajaran kurikulum 2013
guru PAI, sebelum disahkan oleh kepala sekolah
Informen : Iyah
Peneliti : Bagaimana perangkat perencanaan kurikulum 2013 pada mata
pelajaran PAI di SMK Muhammadiyah Ambon
Informen : Baik Sama saya dengan mata pelajaran yang lain
Peneliti :Bagaimana Instrumen penilaian kurikulum 2013 pada mata pelajaran
PAI di SMK Muhammadiyah Ambon
Informen : Sama saya dengan mata pelajaran yang lain
Aktif, mengumpukan setiap selesai tes
Peneliti : Bagaimana keterlibatan guru PAI dalam keterlibatan leger nilai
kurikulum 2013
Informen : Aktif, mengumpukan setiap selesai tes
Tidak ada karena semua telah mengikuti diklat implementasi K13
Informen : Tidak ada karena semua telah mengikuti diklat implementasi K13
Peneliti : Bagaimana tanggapan ibu mengenai Persepsi Kurikulum 2013
Informen : Persepsi saya sebagian besar guru-guru SMK Muhammadiyah ambon
telah mengikuti pelatihan-pelatihan implementasi kurikulum 2013 tapi untuk
penerapannya tidak terlalu banyak kesulitan, memang ada sebagian yang belum
86
mengikuti pelatihan tapi masi bisa diatasi dengan bimbingan sejawat yang telah
mengikiti kegiatan K13.
Peneliti : Bagaimana sistem evaluasi pada implementasi kurikulum 2013?
Informen: Penilaian kurikulum 2013 pada SMK Muhammadiyah Ambon dalam
satu s 1 semester ini sudah berjalan dengan baik dengan berbagai persoalan
maupun tantangan yang dihadapi oleh para guru yang mengajar di kelas sasaran
implementasi kurikulum 2013, termasuk guru Pendidikan Agama Islam juga
awalnya masih bingung dengan format daftar nilai yang diberikan oleh bagian
kurikulum, berulang kali guru Pendidikan Agama Islam sering menanyakan ke
bagian kurikulum tentang cara pengisian daftar nilai dan buku nilai, kami telah
menyediakan dua bentuk format rekapan nilai peserta didik selama satu semester
yaitu dalam bentuk aplikasi penilaian (Softcopy) dan daftar nilai hardcopy yang
suda di print out.
Wawancara dengan pesrta didik
Hari Tanggal : Senin 15 April 2019
Waktu :10.00 Wit
Nama : Putri Rahayu
Jenis Kelamin: Perempuan
Peneliti : Pengalaman apa yang kamu dapat ketika belajar PAI
Informen: Pengalaman saya adalah saya mendapatkan nasehat agar menjadi
orang yang lebih baik.
Peneliti : Apakah guru PAI di kelas kamu pada saat mengajar menggunakan leptop
dan infokus
Informen : Tidak sama sekali
Peneliti : Apakah kamu selalu diajak untuk praktek atau kerja kelompok dalam
pembelajaran PAI
Informen : Tidak perna diajak praktek
Peneliti : Bagaimana tugas yangsering diberikan guru PAI kepada kamu
Informen : Ada yang susah dan ada yang gampang
Peneliti : Bagimana proses pembelajaran yang dilakuan oleh guru PAI
Informen : Pelajaran PAI di kelas kami kurang menyenangkan, bapak guru hanya
berbicara, dan menyuruh kami untuk mencatat. Tidak sama dengan pelajaran lain
87
kalau kami suda merasa bosan dalalam belajar kita di suruh untuk keluar ruangan
agar supaya tidak merasa bosan.
Hari Tanggal : Senin 15 April 2019
Waktu :10.00 Wit
Nama : Rizki Abd. Rahman
Jenis Kelamin: Laki-laki
Peneliti : Pengalaman apa yang kamu dapat ketika belajar PAI
Informen: Pengalaman saya adalah saya mendapatkan nasehat agar menjadi
orang yang lebih baik.
Peneliti : Apakah guru PAI di kelas kamu pada saat mengajar menggunakan leptop
dan infokus
Informen : Tidak pernah
Peneliti : Apakah kamu selalu diajak untuk praktek atau kerja kelompok dalam
pembelajaran PAI
Informen : Tidak perna diajak praktek
Peneliti : Bagaimana tugas yang sering diberikan guru PAI kepada kamu
Informen : Ada yang susah dan ada yang gampang
Peneliti : Bagimana proses pembelajaran yang dilakuan oleh guru PAI
Informen : Pelajaran PAI di kelas kami kami hanya disuruh untuk mencatat,
kemudian pada praktek contohnya memandikan jenazah pak guru hanya
memberikan teori saja jarang untuk praktek.
88
Lampiran 3
DOKUMENTASI
Wawancara dengan ibu Siti hajar Tukang SPd I Selaku Kepala sekolah SMK
Muhammadiyah Ambon
89
Wawancara dengan bapak Ramayani Wagolla S.Ag Selaku guru mata
pelajaran Pendidikan Agama Islam kelas X1 TKJ
Wawancara dengan ibu Sulawati Lanudu SPd Selaku kaur kurikulum sekolah
SMK Muhammadiyah Ambon
90
Wawancara dengan peserta didik SMK Muhammadiyah Ambon kelas XI TKJ