persepsi diri

20

Click here to load reader

Upload: mochcholik

Post on 01-Jul-2015

566 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PERSEPSI DIRI

PERSEPSI DIRIPERSEPSI DIRI

OLEH:OLEH:

YULI DARWATI,M.SiYULI DARWATI,M.Si

Page 2: PERSEPSI DIRI

MEMBENTUK KESANMEMBENTUK KESAN

Kesan pertama: Aspek yang paling penting dari kesan

pertama adalah evaluasi.(Apakah kita menyukai atau membenci seseorang?)

Penelitian Osgood, Suci, dan Tannenbaum (1957): evaluasi merupakan dimensi utama yang mendasari persepsi, di samping potensi (kuat-lemah), dan aktivitas (aktif-pasif).

Page 3: PERSEPSI DIRI

Lanjut…..Lanjut…..

• Penelitian lain yang menunjang: Rosenberg, Nelson, dan Vivekananthan (1968) : orang mengevaluasi orang lain sesuai dengan kualitas intelektual atau yang berhubungan dengan tugas terpisah mereka, dan kualitas sosial atau interpersonal mereka, paling tidak untuk beberapa waktu.

Page 4: PERSEPSI DIRI

Bagaimana orang memproses Bagaimana orang memproses informasi tentang orang lain?informasi tentang orang lain?

• Pendekatan belajar: menyamaratakan informasi secara mekanis.

• Pendekatan kognitif, di mana orang membentuk kesan yang lebih melekat dan berarti.

Page 5: PERSEPSI DIRI

Model Penyamarataan:Model Penyamarataan:

Contoh:

Penilaian dewi atas teman kencannya,Amir

Ciri individual evaluasi dewiHumoris +10

Bijaksana +10

Sopan +4

Sangat pendek -5

Berbusana buruk -9

Kesan menyeluruh +10/5=+2

Page 6: PERSEPSI DIRI

Model Menambahkan:Model Menambahkan:

• Orang mempersatukan potongan-potongan informasi yang terpisah-pisah dengan menambahkan nilai ukuran dan bukan membuat rata-ratanya.

Page 7: PERSEPSI DIRI

Konsistensi:Konsistensi:

• Orang cenderung membentuk karakteristik konsisten secara evaluatif akan orang lain, meskipun mereka hanya memiliki sedikit informasi.

• Kita cenderung berpikir bahwa seseorang yang kita sukai adalah baik dalam segala dimensi.

• Kecenderungan ini dinamakan: pengaruh halo (Halo effect)

Page 8: PERSEPSI DIRI

Lanjut….Lanjut….

• Bukti : penelitian Dion,Berscheid, dan Walster (1972):Hanya karena mempunyai satu ciri positif orang dinilai memiliki ciri positif laiinnya dan sebaliknya.

Page 9: PERSEPSI DIRI

Seberapa jauh pengaruh halo?Seberapa jauh pengaruh halo?

• Pengaruh halo dapat berasal dari daya tarik fisik dan dapat berasal dari segala hal yang menghasilkan kesan positif.

• Pengaruhnya besar dan kadang kala tidak masuk akal meskipun kadangkala juga realistis.

• Dion (1972) menemukan bahwa pelanggaran yang dilakukan anak berdaya tarik dianggap lebih ringan daripada pelanggaran anak yang tidak menarik.

• Aronson (1969) menemukan bahwa hakim buatan telah menghukum tertuduh yang berwajah tidak menarik untuk dipenjara lebih lama dibandingkan dengan tertuduh yang berwajah menarik.

Page 10: PERSEPSI DIRI

Lanjut……Lanjut……

• Ostrove (1975): Penipu yang cantik mendapat hukuman lebih berat daripada penipu yang tidak cantik.

• Goldman dan Lewis (1977) menambahkan bahwa orang menarik lebih banyak memiliki keahlian sosial.

Page 11: PERSEPSI DIRI

Prasangka positivitas:Prasangka positivitas:

• Evaluasi dapat bersifat positif dan negatif.

• Evaluasi positif lebih umum daripada evaluasi negatif.

• Kecenderungan ini dinamakan prasangka posivitas atau pengaruh kelunakan.

Page 12: PERSEPSI DIRI

Prasangka positivitas?Prasangka positivitas?

• Maltin dan Stang (1978): kecenderungan ini berasal dari apa yang dinamakan prinsip polyanna. Orang akan merasa lebih senang jika dikelilingi hal-hal yang baik, pengalaman yang menyenangkan,masyarakat yang ramah, cuaca cerah dan sebagainya.

Page 13: PERSEPSI DIRI

Pendekatan kognitif:Pendekatan kognitif:

• Akarnya psikologi gestalt.

• Para pengamat membuat kesan yang berarti tentang seluruh pribadi, katimbang hanya sepotong informasi yang terpisah-pisah.

• Pemahaman tiap penggal informasi sebagian tergantung konteks.

Page 14: PERSEPSI DIRI

Lanjut…..Lanjut…..

• Asch (1946): setiap ciri yang diberikan akan mempunyai arti yang berbeda dalam konteks yang berbeda. Contoh: memakai bikini di panggung konser dibandingkan dengan di pantai.

• Disamping itu, menurut pendekatan kognitif, beberapa ciri yang melekat itu lebih melekat dari ciri lainnya. Contoh pasangan ciri hangat-dingin.

• Ciri-ciri yang banyak diasosiasikan dengan berbagai macam karakteristik ini disebut ciri pusat.

Page 15: PERSEPSI DIRI

Lanjut…..Lanjut…..

• Disamping ciri pusat, pendekatan ini lebih menekankan pada pengaruh negativitas, artinya ciri negatif lebih berpengaruh atas kesan dibanding ciri positifnya.

• Hodges (1974): kesan positif lebih mudah berubah daripada kesan negatif.

• Contoh: pemimpin bajingan, menimbulkan kesan agak negatif.

Page 16: PERSEPSI DIRI

KEAKURATAN PENILAIAN:KEAKURATAN PENILAIAN:

• Prasangka kognitif dan evaluatif tentang persepsi manusia tidak dapat sangat akurat.

• Agar akurat, maka orang harus berinteraksi dengan orang lain dalam jangka waktu yang cukup lama.

• Persepsi orang tentang ciri-ciri fisik atau lahiriyah biasanya lebih akurat, dibandingkan dengan kondisi intern seseorang.

• Kondisi intern : emosi, kepribadian.

Page 17: PERSEPSI DIRI

Pengenalan emosi:Pengenalan emosi:

• Penilaian kita tentang orang lain tidak selalu akurat, terutama kita mengalami kesulitan dalam menilai emosi seseorang dari ekspresi di wajahnya.

• Kita dapat cukup mudah untuk mengetahui emosi itu positif atau negatif, tetapi kita menemui kesulitan emosi positif atau negatif mana yang sedang dialami.

• Namun demikian, ekspresi wajah tertentu bersifat universal antar budaya.

Page 18: PERSEPSI DIRI

Komunikasi non verbal:Komunikasi non verbal:

• Kita memakai beberapa petunjuk untuk sampai pada kesan atas orang : penampilan fisik, perilaku verbal, petunjuk non verbal.

• Komunikasi non verbal mencakup : saluran yang terlihat (jarak, kontak mata,isyarat) dan parabahasa (tinggi rendahnya suara, kecepatan dan penundaan ucapan).

Page 19: PERSEPSI DIRI

Lanjut….Lanjut….

• Komunikasi verbal seseorang mungkin merupakan sumber informasi yang paling penting, akan tetapi informasi yang terlihat dan parabahasa memberikan sumbangan besar dan penting, khususnya jika isinya membantu kita menginterpretasikan artinya.

• Mehrabian(1972) : memperkirakan hanya 7 persen dari komunikasi emosi tercapai melalui komunikasi verbal, 55 persen dicapai melalui saluran yang terlihat dan 38 persen dari parabahasa.

Page 20: PERSEPSI DIRI

Lanjut…..Lanjut…..

• Dalam komunikasi verbal seringkali terjadi kebocoran penipuan yang terjadi dengan berbagai cara non verbal seperti gerakan gugup, atau ucapan bernada tinggi dan cepat.

• Para pengamat biasanya dapat mendeteksi penipuan lebih menyerupai kebetulan, tetapi mereka membutuhkan ketiga saluran komunikasi untuk melakukannya secara efektif.