perpindahan harta terhadap anak angkat dalam...

77
i PERPINDAHAN HARTA TERHADAP ANAK ANGKAT DALAM PANDANGAN ISLAM (Studi Kasus di Kalibuket Kelurahan Tingkir Tengah) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana dalam Hukum Oleh: Habib Mansur NIM : 21112033 PROGRAM STUDI HUKUM KELUARGA ISLAM FAKULTAS SYARI’AH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2017

Upload: others

Post on 03-Oct-2020

4 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PERPINDAHAN HARTA TERHADAP ANAK ANGKAT DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2602/1/SKRIPSI... · 2018. 3. 9. · KATA PENGANTAR ۡمِيحِرَلٱۡۡنِۡم ۡح رَلٱِۡۡللَّٱۡۡمِۡس

i

PERPINDAHAN HARTA TERHADAP ANAK ANGKAT

DALAM PANDANGAN ISLAM

(Studi Kasus di Kalibuket Kelurahan Tingkir Tengah)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

guna Memperoleh Gelar Sarjana dalam Hukum

Oleh:

Habib Mansur

NIM : 21112033

PROGRAM STUDI HUKUM KELUARGA ISLAM

FAKULTAS SYARI’AH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

SALATIGA

2017

Page 2: PERPINDAHAN HARTA TERHADAP ANAK ANGKAT DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2602/1/SKRIPSI... · 2018. 3. 9. · KATA PENGANTAR ۡمِيحِرَلٱۡۡنِۡم ۡح رَلٱِۡۡللَّٱۡۡمِۡس

ii

NOTA PEMBIMBING

Lamp : 4 (empat) eksemplar

Hal : Pengajuan Naskah Skripsi

Kepada Yth.

Dekan Fakultas Syari’ah IAIN Salatiga

Di Salatiga

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Disampaikan dengan hormat, setelah dilaksanakan bimbingan, arahan

dan koreksi, maka naskah skripsi mahasiswa:

Nama : Habib Mansur

NIM : 21112033

Judul :

dapat diajukan kepada Fakultas Syari’ah IAIN Salatiga untuk diujikan

dalam sidang munaqasyah.

Demikian nota pembimbing ini dibuat, untuk menjadi perhatian dan

digunakan sebagimana mestinya.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Salatiga, 25 september 2017

Pembimbing,

Drs. Machfudz, M.Ag

NIP.19610210 198703 1 006

PERPINDAHAN HARTA TERHADAP ANAK

ANGKAT DALAM PANDANGAN ISLAM (Studi

Kasus di Kalibuket kelurahan Tingkir Tengah )

Page 3: PERPINDAHAN HARTA TERHADAP ANAK ANGKAT DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2602/1/SKRIPSI... · 2018. 3. 9. · KATA PENGANTAR ۡمِيحِرَلٱۡۡنِۡم ۡح رَلٱِۡۡللَّٱۡۡمِۡس

iii

PENGESAHAN

Skripsi Berjudul:

PERPINDAHAN HARTA TERHADAP ANAK ANGKAT

DALAM PANDANGAN ISLAM

(Studi Kasus di Kalibuket Kelurahan Tingkir Tengah)

Oleh:

Habib Mansur

NIM : 21112033

Telah dipertahankan di depan sidang munaqasyah skripsi Fakultas Syari’ah,

Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga, pada hari jum’at, tanggal 29, dan

telah dinyatakan memenuhi salah satu syarat guna memperoleh gelar sarjana

dalam hukum Islam

Dewan Sidang Munaqasyah

Ketua Sidang : Prof. Dr. H. Muh. Zuhri, M.A ..........................................

Sekretaris Sidang : Drs. Machfudz, M.Ag ..........................................

Penguji I : Tri Wahyu Hidayati, M.Ag ..........................................

Penguji II : Luhtfiana Zahriani, S.H., M.H ..........................................

Salatiga, 29 September 2017

Dekan Fakultas Syari’ah

Dr. Siti Zumrotun, M.Ag.

NIP.19670115 199803 2 002

KEMENTERIAN AGAMA

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

FAKULTAS SYARI’AH Jl. Nakula Sadewa V No.9 Telp.(0298) 3419400 Fax 323433 Salatiga 50722

Website : http://syariah.iainsalatiga.ac.id/ E-mail : [email protected]

Page 4: PERPINDAHAN HARTA TERHADAP ANAK ANGKAT DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2602/1/SKRIPSI... · 2018. 3. 9. · KATA PENGANTAR ۡمِيحِرَلٱۡۡنِۡم ۡح رَلٱِۡۡللَّٱۡۡمِۡس

iv

PERNYATAAN KEASLIAN

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Habib Mansur

NIM : 21112033

Jurusan : Hukum Keluarga Islam

Fakultas : Syari’ah

Judul Skripsi :

menyatakan bahwa skripsi ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri,

bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan orang lain yang

terdapat dalam skripsi ini dikutip dan dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.

Salatiga, 25 september 2017

Yang menyatakan

Habib Mansur

NIM: 21112033

PERPINDAHAN HARTA TERHADAP ANAK

ANGKAT DALAM PANDANGAN ISLAM (Studi Kasus

Di Kalibuket Kelurahahan Tingkir Tengah)

Page 5: PERPINDAHAN HARTA TERHADAP ANAK ANGKAT DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2602/1/SKRIPSI... · 2018. 3. 9. · KATA PENGANTAR ۡمِيحِرَلٱۡۡنِۡم ۡح رَلٱِۡۡللَّٱۡۡمِۡس

v

MOTTO

SLOW BUT SURE

(PERLAHAN TAPI PASTI)

Page 6: PERPINDAHAN HARTA TERHADAP ANAK ANGKAT DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2602/1/SKRIPSI... · 2018. 3. 9. · KATA PENGANTAR ۡمِيحِرَلٱۡۡنِۡم ۡح رَلٱِۡۡللَّٱۡۡمِۡس

vi

PERSEMBAHAN

Bapak Parsito dan Ibu Suyati tercinta yang rela dan ikhlas berkoban moril maupun

materil ,dan selalu memberikan doa nasehat kasih sayangnya

Ibu Hj. Khoiryah yang telah membesarkan dengan keikhlasannya dengan moril

maupun materil beserta doa dan memberikan bimbingan dengan kasih sayangnya.

Page 7: PERPINDAHAN HARTA TERHADAP ANAK ANGKAT DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2602/1/SKRIPSI... · 2018. 3. 9. · KATA PENGANTAR ۡمِيحِرَلٱۡۡنِۡم ۡح رَلٱِۡۡللَّٱۡۡمِۡس

vii

KATA PENGANTAR

لرحيمٱنم لرح ٱللٱمبس

Assalamualaikum wr.wb

Puji syukur penulis panjatkan kehadiran Allah SWT yang telah

melimpahkan rahmat-Nya serta hidayah taufiqnya, sehingga penulis dapat

menyelesaikan kewajiban mennyusun skripsi ini. Dan ini tidak lupa sholawat serta

salam senantiaasa tercurah pada nabi Muhammad SAW yang telah membawa

jalan yang benar penuntun umat yang di rindhoi oleh Allah SWT dan semoga kita

masih dalam lindunganya dengan jalannya yang benar.

Skripsi ini didalam penyususnanya memnuhi kewajiaban tugas akhir dan

lengkap guna memenuhi syarat dalam memperoleh gelar sarjana hukum strata

satu(S1) pada jurusan syariah INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

Salatiga. Adapun judul sekripsi ini adalah PERPINDAHAAN HARTA

TERHADAP ANAK ANGKAT DALAM PANDANGAN ISLAM (Studi

Kasus di Kalibuket Kelurahan Tingkir Tengah).

Penulis ini menyadari dalam sepenuhnya, bahwa bila masih banyak

kekurang atau keselahan dalam penyusunan ini. maka dari itu kritik dan saran

membangun mendidik kami nanti. Perkenankalah pada waktu kesempatan ini

kami sangat banyak mengucapkan terimakasih yang sebenar-benarnya dengan

ketulusan hati dan dukungan moril maupun materiil. Dengan penuh kerendahan

hati atas segala bantuan yang telah diberikan dalam penyusanan skripsi ini

kepaada :

Page 8: PERPINDAHAN HARTA TERHADAP ANAK ANGKAT DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2602/1/SKRIPSI... · 2018. 3. 9. · KATA PENGANTAR ۡمِيحِرَلٱۡۡنِۡم ۡح رَلٱِۡۡللَّٱۡۡمِۡس

viii

1. Dr. Rahmat Hariyadi, M.pd selaku Rektor IAIN Salatiga.

2. Dr. Siti Zumrotun, M. Ag selaku Dekan Fakultas Syari’ah

3. Sukron Ma’mun, M. Si selaku Ketua Jurusan Hukum Keluarga Islam.

4. Drs. Mahfudz, M. Ag selaku Dosen Pembimbing

5. Seluruh dosen IAIN Salatiga yang telah memberikan ilmunya

6. Kakak-kakakku dan adik-adikku Ampel saudarku Karanggede atas

dukungannya dan motivasinya.

7. Mbak Ifo dan Mas Wiji Terima Kasih dalam Bimbingannya dan

dukungannya.

8. Terimakasih kepada teman yang mendukung dalam penulisan ini skripsi

terutama mas Adul Majid wawan Rosadi, Daniel Javar dan Khoirul

Amri,mirza gulam. yang selalu mendukung lain-lainya.

9. Terimakasih teman–teman seperjuangan skripsi edisi oktober 2017.

10. Terima kasih untuk teman-teman AS angkatan 2012 dengan dukungan

motivasi.

Penulis sadar bahwa skripsi ini masih sangat jauh dari kesempurnaan,

maka kritik dan saran sangat diharapkan untuk memperbaiki segala

kekurangannya. Semoga penelitian ini bermanfaat baik bagi peneliti sendiri

maupun bagi masyarakat banyak.

Salatig 28 september 2017

Penulis

Habib Mansur

NIM: 211-12-033

Page 9: PERPINDAHAN HARTA TERHADAP ANAK ANGKAT DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2602/1/SKRIPSI... · 2018. 3. 9. · KATA PENGANTAR ۡمِيحِرَلٱۡۡنِۡم ۡح رَلٱِۡۡللَّٱۡۡمِۡس

ix

ABSTRAK

Mansur, Habib. 2017. Perpindahaan Harta Terhadap Anak Angkat dalam

Pandangan Islam (Studi Kasus di Kalibuket Kelurahahan Tingkir

Tengah). Skripsi. Fakultas Syariah. Jurusan Hukum Keluarga Islam.

Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Dosen Pembimbing:

Drs.Mahfudz., M.Ag.

Kata Kunci : Anak Angkat, perpindahan harta,pandangan Islam

Penelitian ini mencoba mencari kebenaran mengenai fenomena

Perpindahan Harta Terhadap Anak Angkat di Kalibuket, Kelurahan Tingkir

Tengah. Peneliti mengemukakan dua rumusan permasalahan utama sebagai batas

dari penelitian ini yaitu (1) Bagaimanakah Proses Perpindahan Harta Terhadap

Anak Angkat di Kalibuket, Kelurahan Tingkir Tengah ? (2) Bagaimana Tinjauan

Hukum Islam Terhadap Anak Angkat dalam Perpindahan Harta di Kalibuket,

Kelurahan Tingkir Tengah?.

Jenis dari penelitian ini yaitu penelitian lapangan (field research) dengan

menggunakan pendekatan Yuridis Sosiologis. Objek dari penelitian ini terletak di

Kalibening, sedangkan para pihak yang terkait dengan objek sengketa bertempat

tinggal di Kalibuket Kelurahan Tingkir. Teknik dan pengumpulan data pada

penelitian ini dengan cara observasi, wawancara, dan dokumentasi.

Proses perpindahan harta terhadap anak angkat di Kalibuket Kelurahan

Tingkir Tengah merupakan pemberian (hibah), hal tersebut dikarenakan dalam

pemberian harta ayah angkat (ZD) kepada anak angkat saat itu masih hidup.

Anak angkat dalam Hukum Islam tidak mendapatkan bagian warisan. Dia masih

menjadi bagian Ahli Waris orang tua kandungnya. Anak angkat terhadap orang

tua angkat mendapatkan harta dari jalan hibah atau wasiat. Apabila orang tua

angkat tidak memberikan wasiat maka ia bisa mendapatkan harta dengan jalan

wasiat wajibah sesuai dengan pasal 209 Kompilasi Hukum Islam.

Page 10: PERPINDAHAN HARTA TERHADAP ANAK ANGKAT DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2602/1/SKRIPSI... · 2018. 3. 9. · KATA PENGANTAR ۡمِيحِرَلٱۡۡنِۡم ۡح رَلٱِۡۡللَّٱۡۡمِۡس

x

DAFTAR ISI

SAMPUL

LEMBAR BERLOGO

JUDUL ................................................................................................................ i

NOTA PEMBIMBING ...................................................................................... ii

PENGESAHAN ................................................................................................ iii

PERNYATAAN KEASLIAN ........................................................................... iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ..................................................................... v

KATA PENGANTAR ....................................................................................... vi

ABSTRAK ......................................................................................................... ix

DAFTAR ISI ....................................................................................................... x

BAB I : PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ................................................................................. 1

B. Rumusan Masalah ............................................................................ 6

C. Tujuan Penelitian ............................................................................. 6

D. Kegunaan Penelitian ........................................................................ 7

E. Penegasan Istilah .............................................................................. 7

F. Tinjaun Pustaka ............................................................................... 8

G. Metode Penelitian ............................................................................ 11

H. Sistematika Penulisan ..................................................................... 14

Page 11: PERPINDAHAN HARTA TERHADAP ANAK ANGKAT DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2602/1/SKRIPSI... · 2018. 3. 9. · KATA PENGANTAR ۡمِيحِرَلٱۡۡنِۡم ۡح رَلٱِۡۡللَّٱۡۡمِۡس

xi

BAB II : TINJAUAN UMUM MENGENAI KEWARISAN,WASIAT,DAN

HIBAH

A. Waris

1. Definisi Waris ............................................................................. 15

2. Unsur Waris ................................................................................. 18

3. Sebab-sebab mendapatkan waris ................................................. 18

4. Azaz-azaz hukum kewarisan Islam ............................................. 19

5. Syarat warisan ............................................................................. 20

6. Penghalang warisan ..................................................................... 20

B. Wasiat

1. Pengertian dan Unsur Wasiat ...................................................... 23

2. Macam-macam Wasiat ................................................................ 24

C. Hibah

1. Pengertian Hibah ......................................................................... 30

2. Dasar Hukum Hibah .................................................................... 32

3. Rukun-rukun Hibah ..................................................................... 32

BAB III : PAPARAN HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum Desa Kalibuket

1. Letak Geografis Desa Kalibuket ................................................. 35

2. Jumlah Penduduk Desa Kalibuket .............................................. 36

3. Keadaan Penduduk berdasarkan mata pencaharian .................... 36

4. Keadaan Penduduk berdasarkan berdasarkan keagamaan ......... 38

5. Keadaan Penduduk berdasarkan pendidikan ............................... 38

Page 12: PERPINDAHAN HARTA TERHADAP ANAK ANGKAT DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2602/1/SKRIPSI... · 2018. 3. 9. · KATA PENGANTAR ۡمِيحِرَلٱۡۡنِۡم ۡح رَلٱِۡۡللَّٱۡۡمِۡس

xii

6. Keadaan kelembagaan ................................................................. 39

B. Data Hasil Penelitian

1. Harta Sengketa ............................................................................ 41

2. Profil Anak Angkat ..................................................................... 41

3. Silsilah ......................................................................................... 42

4. Kronolologi Kasus ....................................................................... 44

BAB IV: ANALISA PROSES PERPINDAHAN HARTA ORANG TUA

ANGKAT PADA ANAK ANGKATNYA DI KALI BUKET

BERDASAR HUKUM ISLAM

A. Analisa Perpindahan Harta

1. Harta ............................................................................................ 47

2. Penerimaan Harta ........................................................................ 50

B. Tinjauan Hukum Islam

BAB V : PENUTUP

A. Kesimpulan ...................................................................................... 56

B. Saran ................................................................................................. 56

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 58

LAMPIRAN ....................................................................................................... 59

Page 13: PERPINDAHAN HARTA TERHADAP ANAK ANGKAT DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2602/1/SKRIPSI... · 2018. 3. 9. · KATA PENGANTAR ۡمِيحِرَلٱۡۡنِۡم ۡح رَلٱِۡۡللَّٱۡۡمِۡس

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Anak adalah bagian dari segala tumpuhan dan harapan kedua orang tua,

utamanya adalah ayah dan ibu. Namun demikian, tujuan tersebut terkadang tidak

dapat tercapai sesuai dengan harapan. Beberapa pasangan hidup, tidaklah sedikit

dari mereka mengal ami kesulitan dalam memperoleh keturunan. Sehingga

kemudian di antara merekapun ada yang mengangkat anak.

Di Indonesia, ada tiga sistem hukum perdata yang berlaku dalam

mengatur permasalahan tentang pengangkatan anak. Ketiga sistem hukum itu

adalah Hukum Perdata Islam, Hukum Perdata Adat dan Hukum Perdata Barat

(Muderis Zaini, 2006: 31). Untuk sementara pembahasan mengenai hukum Adat

tidak kami sebutkan disini, melainkan lebih dikonsentrasikan mengacu pada

Kompilasi Hukum Islam . Jika yang pertama hukum Islam ditempatkan sebagai

blue-print atau cetak biru Tuhan yang selain sebagai kontrol juga sekaligus sebagai

social engineering terhadap keberadaan suatu Hukum Islam sebagai satu pranata

sosial memiliki dua fungsi; pertama, sebagai kontrol sosial dan kedua sebagai nilai

komunitas masyarakat. Sementara yang kedua, hukum lebih merupakan produk

sejarah yang dalam batas-batas tertentu diletakkan sebagai justifikasi terhadap

tuntutan perubahan sosial, budaya, dan politik. Oleh karena itu, dalam konteks ini,

hukum Islam dituntut akomodatif terhadap persoalan umat tanpa kehilangan

prinsip-prinsip dasarnya. Sebab kalau tidak, besar kemungkinan hukum Islam akan

Page 14: PERPINDAHAN HARTA TERHADAP ANAK ANGKAT DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2602/1/SKRIPSI... · 2018. 3. 9. · KATA PENGANTAR ۡمِيحِرَلٱۡۡنِۡم ۡح رَلٱِۡۡللَّٱۡۡمِۡس

2

mengalami kemandulan fungsi bagi kepentingan umat. Karena itu apabila para

pemikir hukum tidak memiliki kesanggupan atau keberanian untuk mereformulasi

dan mengantisipasi setiap persoalan yang muncul dalam masyarakat dan mencari

penyelesaian hukumnya, maka akan kehilangan aktualitasnya. Akan tetapi,

berkaitan dengan permasalahan dalam penelitian ini bahwa pengangkatan anak

telah dilakukan dengan cara dan motivasi yang berbeda-beda sejalan dengan sistem

hukum dan perasaan hukum yang hidup serta berkembang di dalam masyarakat

yang bersangkutan.

Kenyataan tersebut dapat dilihat antara lain dalam Kompilasi Hukum

Islam, Disebutkan bahwa anak angkat adalah anak yang dalam hal pemeliharaan

untuk hidupnya sehari-hari, biaya pendidikan dan sebagainya beralih tanggung

jawab dari orang tua asal kepada `orang tua angkatnya berdasarkan putusan

Pengadilan. Pengangkatan anak yang dimaksud bertujuan untuk menolong atau

sekedar meringankan beban hidup bagi orang tua kandung. Sedang pengangkatan

anak juga sering dilakukan dengan tujuan untuk meneruskan keturunan bilamana

dalam suatu perkawinan tidak memperoleh keturunan. Ada pula yang bertujuan

sebagai pancingan, seperti di Jawa khususnya. Menurut istilah kepercayaan

tersebut, dengan mengangkat anak, keluarga tersebut akan dikaruniai anak kandung

sendiri. Disamping itu ada yang disebabkan oleh rasa belas kasihan terhadap anak

yang menjadi yatim piatu, kekurangan yang tak kunjung henti-henti sehingga

menjadi terlantar atau disebabkan oleh keadaan orang tuanya yang tidak mampu

untuk memberi nafkah. Keadaan demikian, kemudian berlanjut pada permasalahan

mengenai pemeliharaan harta kekayaan (harta warisan) baik dari orang tua angkat

Page 15: PERPINDAHAN HARTA TERHADAP ANAK ANGKAT DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2602/1/SKRIPSI... · 2018. 3. 9. · KATA PENGANTAR ۡمِيحِرَلٱۡۡنِۡم ۡح رَلٱِۡۡللَّٱۡۡمِۡس

3

maupun orang tua asli (kandung). Sedang cara untuk meneruskan pemeliharaan

harta kekayaan inipun dapat dilakukan melalui berbagai jalur sesuai dengan tujuan

semula.

Hal-hal tersebut di atas, membuat penyusun ingin melihat lebih jauh

makna filosofis yang terkandung dari adanya pengangkatan anak yang kian marak

dilakukan dengan berbagai keinginan. Kompilasi Hukum Islam (KHI) memberikan

hak kepada anak angkat untuk mendapatkan harta dari orang tua angkat.

Menurut Rachmadi Usman (2009:01), dalam istilah bahasa arab hukum

kewarisan disebut Fara’id, yang kemudian dalam kepustakaan ilmu hukum belum

terdapat keseragaman istilah yang digunakan dan sementara terdapat beberapa

istilah seperti hukum warisan, hukum waris, hukum kewarisan, hukum mawaris,

hukum fara’id, dan lain-lain. Namun demikian dari segi kebahasaan, istilah yang

sesuai untuk penyebutan “Hukum fara’id” tersebut adalah “Hukum kewarisan”,

yang juga dipergunakan dalam undang-undang nomor 7 tahun 1989 tentang

peradilan Agama sebagaimana telah diubah dengan undang-undang nomor 3 tahun

2006 dan kompilasi hukum Islam.

Menurut istilah bahasa fara’id juga bisa mempunyai arti taqdir (qadar

atau ketentuan) dan pada syari’ah ialah bagian yang diqadarkan atau yang

ditentukan bagi waris. Adapun asal kalimat fara’id adalah jama’ dari faridlah yang

mempunyai arti satu bagian tertentu, jadi fara’id berarti beberapa bagian tertentu.

Dengan demikian fara’id dapat diartikan dengan bagian tertentu (yang besar

kecilnya sudah ditentukan) yang menjadi hak ahli waris.

Page 16: PERPINDAHAN HARTA TERHADAP ANAK ANGKAT DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2602/1/SKRIPSI... · 2018. 3. 9. · KATA PENGANTAR ۡمِيحِرَلٱۡۡنِۡم ۡح رَلٱِۡۡللَّٱۡۡمِۡس

4

Adapun Hadits Rasul yang berhubungan dengan hukum kewarisan di

antaranya adalah sebagai berikut:

Hadits Nabi dari Ibnu Abbas, riwayat Bukhari dan Muslim, Nabi

Muhammad SAW bersabda yang artinya :

“Berikanlah bagian-bagian tertentu kepada orang-orang yang berhak.

Sesudah itu sisanya untuk orang laki-laki yang lebih utama”.

Menurut Idris Djakfar dalam bukunya Rachmadi Usman (2009 : 26),

Adapun sebagai tindak lanjut dari Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 1991

Tersebut, dikeluarkan keputusan menteri agama Nomor 154 Tahun 1991, yang

berisikan antara lain agar seluruh lingkungan Instansi Departemen Agama dan

Instansi Pemerintah lainnya yang terkait, dalam menyelesaikan masalah-masalah di

bidang hukum perkawinan, kewarisan, dan perwaqafan, sedapat mungkin

menerapkan Kompilasi Hukum Islam tersebut di samping peraturan perundang-

undangan lainnya. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa Kompilasi Hukum

Islam bukanlah sekedar “Pedoman” bagi hakim di lingkungan Peradilan Agama

dalam menyelesaikan perkara-perkara dan permohonan- permohonan yang

diajukan kepadanya, melainkan sumber hukum materil yang harus dipergunakan

olehnya dalam mengadili, memutus dan menyelasaikan permasalahan-

permasalahan yang terdapat dalam perkawinan, kewarisan dan perwaqafan bagi

mereka yang beragama Islam, di samping peraturan perundang-undangan lainnya

yang berhubungan dengan perkawinan, kewarisan dan perwaqafan.

Menurut Kompilasi Hukum Islam dalam hukum kewarisan (2009 : 261),

Indonesia merupakan salah satu negara merdeka dan berdaulat sekaligus sebagai

Page 17: PERPINDAHAN HARTA TERHADAP ANAK ANGKAT DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2602/1/SKRIPSI... · 2018. 3. 9. · KATA PENGANTAR ۡمِيحِرَلٱۡۡنِۡم ۡح رَلٱِۡۡللَّٱۡۡمِۡس

5

Negara Hukum, yang mayoritas penduduknya memeluk agama Islam,bahkan

terdapat lembaga Peradilan Agama yang berasas personalitas keislaman yang

keberadaannya sama dengan persoalan lainnya yang berpuncak pada mahkamah

agung sebagai lembaga yudikatif tertinggi di indonesia. Salah satu hukum materiil

peradilan agama di indonesia yang di jadikan rujukan oleh para hakim adalah

kompilasi hukum Islam, walaupun berlakunya hanya melalui intruksi Presiden

Republik Indonesia nomor 1 tahun 1991, sedangkan salah satu materi Kompilasi

Hukum Islam adalah pemberian wasiat wajibah kepada anak angkat pasal 209

KHI, hal ini merupakan terobosan baru dalam hukum Islam yang tidak di temukan

dalam kitab- kitab klasik bahkan undang- undang Mesir dan Siria pun tidak

menyatakan wasiat wajibah kepada anak angkat. Pasal 209 KHI tidak mungkin

tanpa dasar hukum baik melalui istimbat atau istidlal hal ini karena keduanya

merupakan metode ijtihad yang tidak boleh ditinggalkan dalam penemuan hukum

Islam, terutama hal- hal yang tidak di atur secara jelas dalam nash syara’.

Dengan demikian penulis akan menelaah pasal 209 KHI melalui

pendekatan pemahaman petunjuk Al- Baqarah ayat 180 sehingga gerak pasal

tersebut tetap berpijak pada nash syara’ walaupun tidak menafikan metode nas lain.

Hak waris anak angkat terhadap harta warisan yang tertera pada pasal 209 dalam

kompilasi Hukum Islam adalah :

“Anak angkat yang tidak menerima wasiat diberi wasiat wajibah sebanyak-

banyaknya 1/3 dari harta warisan orang tua angkatnya.

Tetapi pada kenyataannya ada anak angkat di Desa Kalibuket

Kecamatan Tingkir yang menerima harta warisan sepenuhnya dari orang tua

Page 18: PERPINDAHAN HARTA TERHADAP ANAK ANGKAT DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2602/1/SKRIPSI... · 2018. 3. 9. · KATA PENGANTAR ۡمِيحِرَلٱۡۡنِۡم ۡح رَلٱِۡۡللَّٱۡۡمِۡس

6

angkatnya. Berangkat dari masalah di atas, maka penulis ingin meneliti

tentang bagaimana proses perpindahan harta terhadap anak angkat di desa

Kalibuket, serta bagaimana tinjauan hukum islam terhadap anak angkat dalam

mendapatkan harta yang di desa Kalibuket. Hasil penelitian di harapkan dapat

memberikan informasi, kontribusi dan wawasan tentang alasan positif dan

negatifnya memberikan harta sepenuhnya kepada anak angkat.

B. RUMUSAN MASALAH

Berawal dari permalasahan di atas,dapat dirumuskan rumusan

masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana proses perpindahan harta terhadap anak angkat di Kalibuket

Kelurahan tingkir tengah?

2. Bagaimana Tinjauan Hukum Islam terhadap anak angkat dalam

perpindahan harta di Kalibuket Kelurahan Tingkir Tengah ?

C. TUJUAN PENELITIAN

Dalam peneletian ini, peneliti mempunyai tujuan sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui bagaimana proses perpindahan Harta terhadap anak

angkat di Kalibuket kecamatan Tingkir Tengah?

2. Untuk mengetahu bagaimana Tinjauan Hukum Islam terhadap anak angkat

dalam perpindahan harta di Kalibuket Kelurahan Tingkir Tengah ?

Page 19: PERPINDAHAN HARTA TERHADAP ANAK ANGKAT DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2602/1/SKRIPSI... · 2018. 3. 9. · KATA PENGANTAR ۡمِيحِرَلٱۡۡنِۡم ۡح رَلٱِۡۡللَّٱۡۡمِۡس

7

D. KEGUNAAN PENELITIAN

Adapun kegunaan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Penelitian ini dapat berguna bagi penelitia dalam menambahkan wawasan

di bidang hukum islam yaitu Perpindahan harta terhadapap anak angkat

di daerah masyarakat Tingkir Salatiga.

2. Penelitian ini diharapkan dapat memberi sumbangan dan masukan

pemikiran terhadap masyarakat tentang hukum Islam khususnya tentang

kewarisan Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan rujukan ilmiah

bagi penelitian-penelitian selanjutnya tentang perpindadahan harta

terhadapa anak angkat. Diharapkan hasil penelitian ini juga bermanfaat

untuk memperkaya wacana keilmuan khususnya dalam bidang hukum

Islam dan juga menambah bahan pustaka bagi Institut Agama Islam Negeri

(IAIN).

E. PENEGASAN ISTILAH

Untuk mempermudah pemahaman mengenai penelitian ini, penulis

akan mengemukakan definisi istilah-istilah yang terkandung dalam judul

skripsi ini,sehingga tidak menimbulkan kerancuan. Skripsi ini berjudul

PERPINDAHAN HARTA TERHADAP ANAK ANGKAT DALAM

PANDANGAN ISLAM (Studi Kasus di Kalibuket Kelurahan Tingkir Tengah)

1. Anak Angkat

Anak yang tadinya tidak mempunyai hunungan darah dengan ayah

atau ibu angkatnya setelah di adaopsi di anggap sebagai anak sendiri .

2. Perpindahan harta

Page 20: PERPINDAHAN HARTA TERHADAP ANAK ANGKAT DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2602/1/SKRIPSI... · 2018. 3. 9. · KATA PENGANTAR ۡمِيحِرَلٱۡۡنِۡم ۡح رَلٱِۡۡللَّٱۡۡمِۡس

8

Suatu harta yang di pindahkan dari pemilik ke pemilik lain

3. Harta

Sesuatu yang ditinggalkan oleh orang yang meniggal dunia yang

dibenarkan oleh syariat untuk dipusakai oleh ahli waris.Apa-apa yang

ditinggalkan oleh orang yang meninggal dunia harus diartikan sedemikian

luas

4. Hukum Islam

Suatu sudut pandang beragama yang mana kebenaranya berdasarkan pada

Al-qur’an dan hadits yang soheh.

F. TINJAUAN PUSTAKA

Pembahasan mengenai kewarisan anak sudah banyak dilakukan.

Pembahasan yang biasa dilakukan biasanya merujuk kepada pengangkatan

anak serta kewarisan anak kandung atau tunggal.

Dalam penelitian ilmiah yang berupa skripsi peneliti menemukan

beberapa karya yang terkait dengan kewarisan atau pengangkatan hak anak.

Karya-karya tersebut adalah skripsi Fatkilatul Khasanah yang berjudul

“fenomena pengangkatan anak ( Studi Kasus di Dusun Dawung Desa

Candirejo Kecamatan Pringapus Kabupaten Semarang). Skripsi ini memiliki

hasil penelitian sebagai berikut: factor pengangkatan anak disebabkan karena

factor ekonomi keluarga pelaku pengangkatan anak yang pengangkatan para

pelaku kesulitan untuk mengurus permohonan pengangkatan anak di

pengadilan. Kedua faktor tolong menolong karena adanya rasa belas kasihan

dari para pelaku pengangkatan anak terhadap orang tua anak maupun anak itu

Page 21: PERPINDAHAN HARTA TERHADAP ANAK ANGKAT DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2602/1/SKRIPSI... · 2018. 3. 9. · KATA PENGANTAR ۡمِيحِرَلٱۡۡنِۡم ۡح رَلٱِۡۡللَّٱۡۡمِۡس

9

sendiri. Ketiga, factor ketidaktauan hukum yang mengatur tentang tata cara

pelaksanan pelaksanaan anak di pengadilan dikarenakan rendahnya tingkat

pendidikan pelaku pengangkatan anak. Ke empat, faktor administrasi dimana

dalam berperkara di pengadilan sangatlah rumit karena membutuhkan waktu

yang lama dan biaya yang tidak sedikit. Kemudian tinjuan hukum islam

mengenai penerapan hak anak angkat dalam Islam berupa pemeliharaan,

kesehatan dan pendidikan semuanya terpenuhi, akan tetapi hubungan dengan

orang tua kandung semuanya menjadi terputus. Hal ini berakibat pada

hubungan kemahraman, perwalian dan kewarisan yang tidak berdasarkan

pada syariat islam (Fatkilatul Khasanah. 2017 )

Penelitian selanjutnya adalah skripsi milik Aina Sufya Fuaida

dengan judul “pelaksanaan putusan dalam pembagian waris di pengadilan

agama ( studi analisis putusan nomor 632/pdt.G/2007/PA. Amb). Skripsi ini

memiliki hasil penelitian sebagai berikut : Berdasarkan penelitian ini

diperoleh hasil bahwa objek sengketa waris yang dimaksud ditetapkan

sebagai harta bersama karena tidak ada bukti bahwa harta tersebut telah

dibagi. Pembagian waris dilakukan setelah dilakukan pembagian harta

bersama. Terhadap dasar-dasar yang telah sesuai dalam putusan, pihak

keluarga telah melakukan pembagian waris berdasar putusan. Dapat

disimpulkan bahwa dalam memutuskan perkara waris nomor

632/Pdt.G/2007/PA.Amb hakim telah menggunakan Kompilasi Hukum

Islam. Penerapan Kompilasi Hukum Islam tersebut didukung oleh proses

persidangan yang teliti dalam menilai saksi dan bukti serta persidangan

Page 22: PERPINDAHAN HARTA TERHADAP ANAK ANGKAT DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2602/1/SKRIPSI... · 2018. 3. 9. · KATA PENGANTAR ۡمِيحِرَلٱۡۡنِۡم ۡح رَلٱِۡۡللَّٱۡۡمِۡس

10

tentang kewenangan mengadili dalam bidang kewarisan telah memenuhi

seperti yang tertuang dalam UU Nomor 3 tahun 2006. Dan pelaksanaan

dalam putusan tersebut telah dilakukan oleh keluarga.

Seterunsya penelitian skripsinya Slamet Aryanto dengan judul

“Pembagian warisan dengan jalan hibah menurut pandangan islam

(studikasus di desa Japan ,kecamatan Tegalrejo ,kabupaten Magelang) dalam

hasil penelitian ini membahas masalah berkaitandengan pembagian warisan

dengan jalan hibah yang dilakukan oleh masyarakat desa Japan, kecamatan

Tegalrejo , kabupaten Magelang, mengatuhui komponen- komponen yang

saling terkaitasatu sama lain mengatui persyaratan dalam waris itu adalah

adanya mawaris atau pewaris, adanya harta yang menjadi warisan (harta

yang di pinjam si mati), adanya ahli dan juga mengatui sebab-sebab

terjadinya warisan. Hibah yang berati pemberian atau hadiah memiliki fungsi

sosial yang urgensi dalam kehidupan masyarakat, hibah dapat di katakan

sarana untuk mewujudkan tali persuadaran antara sesama individual.

Dalam skripsi Muahammad Ali Asad yang judul “Pelaksanaan

Hukum Waris Dalam Masyarakat Islam (Studi Kasus Atas Pelaksanaan

Pembagian Waris Di Kelurahan Tingkir Lor Kecamatan Tingkir Kota)

pemnelituian ini mabahas pelaksanaan pembagian waris Islam :yang

praktinya merepkan aturan pembagian harta untuk laki-laki adalah dua

kalipatdari dua bagian anak perempuan kemuia dalam hukum positif yang

berlaku di Indonesia ketentuan tentang pembagian waris di atur pada

Kompilasi Hukum Islam buku II tentang kewarisan .penelitian ini melihat

Page 23: PERPINDAHAN HARTA TERHADAP ANAK ANGKAT DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2602/1/SKRIPSI... · 2018. 3. 9. · KATA PENGANTAR ۡمِيحِرَلٱۡۡنِۡم ۡح رَلٱِۡۡللَّٱۡۡمِۡس

11

pembagian penduduk tingkir lor aturan pembagian ini sering di kenal oleh

penduduk dengan istilah sepikul segendongan dan tingkat pemahaman

penduduk tingkir terhadap hukum waris islam yang berbagai cara macam-

macam dan berfariasi yng terdiri beberapa kelompok tinggi ,sedang, dan

rendah.

G. METODOLOGI PENELITIAN

1. Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian studi kasus dengan metode

penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud

untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek

penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, dan tindakan. Dengan

yuridis sosisologis yang berdasarkan teori hukum serta melihat realita

yang terjadi di masyarakat.

Penelitian kualitatif digunakan oleh peneliti bermaksud meneliti

sesuatu secara mendalam. (Moleong,2009: 6-7)

a. Sumber Data

1. Data Primer

Data Penelitian ini merupakan penelitian studi kasus

dengan metode penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif adalah

penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa

yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi,

motivasi, tindakan, dll. Secara holistik, dan dengan cara deskripsi

dalam bentuk kata-kata dan bahasa.

Page 24: PERPINDAHAN HARTA TERHADAP ANAK ANGKAT DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2602/1/SKRIPSI... · 2018. 3. 9. · KATA PENGANTAR ۡمِيحِرَلٱۡۡنِۡم ۡح رَلٱِۡۡللَّٱۡۡمِۡس

12

Penelitian kualitatif digunakan oleh peneliti bermaksud

meneliti sesuatu secara mendalam. (Moleong, 2009:6) primer

adalah data yang diperoleh dari pihak pertama berupa hasil

wawancara dengan subjek penelitian.

2. Data Sekunder

Data sekunder adalah data pendukung yang membantu

peneliti dalam melakukan proses penelitian, dalam penelitian ini

penulis menggunakan ayat-ayat Al-Qur’an dan hadist-hadist

tentang anak angkat sebagai waris tunggal atas Harta.

3. Data Tersier

Data tersier merupakan data penunjang yang dapat

memberi petunjuk terhadap data primer dan sekunder. Dalam hal

ini data tersier yang digunakan adalah Kamus Besar Bahasa

Indonesia

b. Teknik Pengumpulan Data

1. Wawancara

Dalam penelitian ini penulis menggunakan teknik

wawancara mendalam (in dept interview). Dengan wawancara

mendalam, bisa digali apa yang bersembuyi di sanubari seseorang

apakah yang menyangkut masa lampau, masa kini maupun masa

sekarang. (Bungin, 2010:67)

Page 25: PERPINDAHAN HARTA TERHADAP ANAK ANGKAT DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2602/1/SKRIPSI... · 2018. 3. 9. · KATA PENGANTAR ۡمِيحِرَلٱۡۡنِۡم ۡح رَلٱِۡۡللَّٱۡۡمِۡس

13

Yang diwawancarai dalam penelitian ini terhadap anak

angkat, kerabat dekat, dan pihak-pihak yang bersangkutan di desa

Kalibuket Kecamatan Tingkir.

2. Observasi

Observasi adalah pengamatan mengoptimalkan

kemampuan peneliti dari segi motif, kepercayaan, perhatian,

perilaku tak sadar, kebiasaan, dan sebagainya, pengamatan

memungkinkan pengamat untuk melihat dunia sebagaimana dilihat

oleh subjek penelitian (Moleong, 2009:175).

3. Telaah Dokumen

Dokumen yang dimaksud adalah segala catatan baik

berbentuk catatan dalam kertas (Hard Copy) maupun elektronik

(Soft Copy). Dokumen dapat berupa buku, artikel, media masa,

catatan harian, manifesto, undang-undang notulen, blok, halaman

web, foto, dan lainya.(Sarosa, 2012:61). Telaah dokumen dalam

penelitian ini menggunakan recorder, foto serta dokumen-

dokumen penting lainnya.

4. Teknik Analisis Data

Analisis data ini dilakukan dalam suatu proses. Proses

berarti pelaksanaanya sudah mulai dilakukan sejak pengumpulan

data dilakukan dan dikerjakan secara intensif sesudah

meninggalkan lapangan penelitian.(Moloeng, 2009:281). Penelitian

Page 26: PERPINDAHAN HARTA TERHADAP ANAK ANGKAT DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2602/1/SKRIPSI... · 2018. 3. 9. · KATA PENGANTAR ۡمِيحِرَلٱۡۡنِۡم ۡح رَلٱِۡۡللَّٱۡۡمِۡس

14

ini menggunakan analisi data diskriptif kualitatif yaitu dengan

mengambarkan keadaan yang sebenarnya terjadi di lapangan

mengenai hak kewarisan anak angkat sebagai waris tunggal,

kemudian di tinjau mengunakan analisis KHI dan fiqih.

H. SISTEMATIKA PENULISAN

Bab pertama ini berisi tentang latar belakang masalah, rumusan

masalah, tujuan penelitian, penegasan istilah, kerangka teori, kajian pustaka,

metodelogi penelitian dan sistematika penulisan.

Bab kedua, ini berisi tentang gambaran perpindahan harta berdasarkan

huukm islam secara keseluruhan yang meliputi waris, wasiat dan hibah.

Didalamya setiap macam perpindahan harta akan dijelaskan mengenai makna,

unsur, syarat dan dasar hukum dari masing-masing perpindahan harta

Bab ketiga, menjelaskan tentang identitas subjek, lokasi subjek

peneliti tinggal, menggali semua yang ada kaitannya dengan subjek yang

akan diteliti. Mencari tau cara proses penyerahan harta orang tua angkatnya

kepada anak angkatnya

Bab ke empat, ini membahas tentang analisis mengapa seorang anak

angkat bisa mendapatkan hak penuh atas harta yang dimiliki orang tua

angkatnya

Bab kelima, ini berisi kesimpulan dan saran.

Page 27: PERPINDAHAN HARTA TERHADAP ANAK ANGKAT DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2602/1/SKRIPSI... · 2018. 3. 9. · KATA PENGANTAR ۡمِيحِرَلٱۡۡنِۡم ۡح رَلٱِۡۡللَّٱۡۡمِۡس

15

BAB II

TINJAUAN UMUM MENGENAI KEWARISAN,WASIAT,DAN HIBAH

A. Waris Menurut Hukum Islam

1. Definisi waris

Al-miirats dalam bahasa arab adalah bentuk mashdar (infinitif ) dari

kata warista-yaritsu-irtsan-miiraatsan. Maknanya menurut bahasa ialah

“berpindahnya suatu dari orang ke orang lain”, atau dari suatu kaum kepada

kaum lain.

Pengertian menurut bahasa ini tidak lah terbatas hanya pada hal hal

yang berkaitan dengan harta ,tetapi nencakup dengan harta benda .Ayat-ayat

Al-Qur’an banyak menegaskan Hal ini, demikian pula sabda Rasulullah saw.

di antaranya Allah berfirman:

“dan Sulaiman telah mewarisi Daud[1092], dan Dia berkata: "Hai manusia,

Kami telah diberi pengertian tentang suara burung dan Kami diberi segala

sesuatu. Sesungguhnya (semua) ini benar-benar suatu kurnia yang nyata"

[1092] Maksudnya Nabi Sulaiman menggantikan kenabian dan kerajaan Nabi

Daud a.s. serta mewarisi ilmu pengetahuannya dan kitab Zabur yang

diturunkan kepadanya.

Page 28: PERPINDAHAN HARTA TERHADAP ANAK ANGKAT DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2602/1/SKRIPSI... · 2018. 3. 9. · KATA PENGANTAR ۡمِيحِرَلٱۡۡنِۡم ۡح رَلٱِۡۡللَّٱۡۡمِۡس

16

“dan berapa banyaknya (penduduk) negeri yang telah Kami binasakan, yang

sudah bersenang-senang dalam kehidupannya; Maka Itulah tempat kediaman

mereka yang tiada di diami (lagi) sesudah mereka, kecuali sebahagian kecil.

dan Kami adalah Pewaris(nya)[1129].

Maksudnya: sesudah mereka hancur tempat itu sudah kosong dan tidak

dimakmurkan lagi, hingga Kembalilah ia kepada pemiliknya yang hakiki Yaitu

Allah.

Selain itu kita dapati dalam hadits Nabi saw:

العلماء ورثة األنبياء

‘Ulama adalah ahli waris para nabi.

Sedangkan makna al-miirats menurut istilah yang di kenal para

ulama ialah berpindahnya hak kepemilakan orang dari orang yang meningggal

kepada ahli warisnya yang masih hidup , baik yang ditinggalkan itu berupa

harta, tanah, atau apa saja yang berupa hak milik legal secara syar’I ( Ahs-

Shabuni. 1995 : 33).

Dalam kompilasi hukum islam (KHI) dinyatakan bahwa “ hukum

kewarisan adalah hukum yang mengatur tentang pemindahan hak pemilikan

harta peninggalan (Harta) pewaris, menentukan siapa yang berhak mendapat

ahli waris dan berapa bagiannya masing-masing (AM Summa, 2005: 108).

Page 29: PERPINDAHAN HARTA TERHADAP ANAK ANGKAT DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2602/1/SKRIPSI... · 2018. 3. 9. · KATA PENGANTAR ۡمِيحِرَلٱۡۡنِۡم ۡح رَلٱِۡۡللَّٱۡۡمِۡس

17

Menurut Ash-Shabuni dalam bukunya “pembagian waris menurut

Islam”, harta peninggalan adalah segala sesuatu yang ditinggalakan pewaris

baik berupa harta (uang) atau lainnya. Jadi pada prinsipnya segala sesuatu yang

ditinggalkan oleh orang yang meninggal dinyatakan sebagai peninggalan.

Termasuk di dalamnya persangkutan utang-piutang, baik utang piutang itu

berkaitan dengan pokok hartanya (seperti harta yang berstatus gadai), atau

utang piutang yang berkaitan dengan kewajiban pribadi yang mesti ditunaikan

(misal pembayaran kredit atau mahar yang belum diberikan istrinya).

Ada beberapa hak yang harus ditunaikan dalam harta peninggalan di

antaranya:

a. Semua keperluan dan pembiayaan pemakaman pewaris hendaknya

menggunakan harta miliknya dengan catatan tidak boleh berlebihan.

Keperluan-keperluan pemakaman tersebut menyangkut segala sesuatu yang

di butuhkan mayit, sejak wafatnya hingga pemakamannya, diantaranya

biaya memandikan, pembelian kain kafan, biaya pemakaman dsb hingga

mayit sampai ditempat peristirahatan yang terakhir.

b. Hendaklah utang piutang yang masih di tanggung pewaris ditunaikan

terlebih dahulu. Artinya, seluruh harta peninggalan pewaris tidak dibenarkan

di bagikan pada ahli warisnya sebelum utang piutangnya di tunaikan

terlebih dahulu. Hal ini bersabda Rasullulah SAW,

” jiwa orang mukmin bergantung pada utangnya hingga ditunaikan”.

c. Wajib menunaikan seluruh wasiat pewaris selama tidak melebihi jumlah

sepertiga dari seluruh harta peninggalannya. Hal ini jika memang wasiat

Page 30: PERPINDAHAN HARTA TERHADAP ANAK ANGKAT DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2602/1/SKRIPSI... · 2018. 3. 9. · KATA PENGANTAR ۡمِيحِرَلٱۡۡنِۡم ۡح رَلٱِۡۡللَّٱۡۡمِۡس

18

tersebut di peruntukkan bagi orang yang bukan ahli waris serta tidak ada

protes dari salah satu atau bahkan dari seluruh ahli warisnya. Adapun

penuanaian wasiat pewaris dilakukan setelah pembagian harta tersebut di

ambil untuk membiayai keperluan pemakamannya termasuk di ambil untuk

membayar hutangnya.

2. Unsur Waris

a. Ahli waris orang yang benisbah (memiliki akses hubungan ) kepada si mayit

karena ada salah satu dari beberapa sebab yang menimbulkan kewarisan.

b. Harta (harta peninggalan) si mayit.

c. pewaris adalah setiap orang yang meninggal dengan meninggalkan harta

kekayaan.

3. Sebab sebab mendapatkan waris

Ketentuan yang mengakibatkan sseorang untuk berhak mendapatkan

harta warisan di dalam hukam islam adalah sebagai berikut:

a. Hubungan darah (keturunan/nasab)

Hubungan kekerabatan disi di dasarkan atas hubungan darah pewaris dan

ahli waris akibat kelarhiran seseorang (ahli waris mempunyai dengan

mawaris).oleh sebab itu dengan adnya hubungan darah menyebabkan

seseorang anak berhak mendapatkan waris.

b. Hubungan perkawinan

Perkawinan adalah bentuk perikatan antara lak-laki dan perempuan yang

secara hukum menimbulkan hak salimh mewrisi apabila salah satu

meninggal dunia.

Page 31: PERPINDAHAN HARTA TERHADAP ANAK ANGKAT DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2602/1/SKRIPSI... · 2018. 3. 9. · KATA PENGANTAR ۡمِيحِرَلٱۡۡنِۡم ۡح رَلٱِۡۡللَّٱۡۡمِۡس

19

c. Hubungan raja dan pembantunya

Diantara sebab seorang mendapatkan harta waris adalah hubungan bekas

budak dengan orang orang yang memerdekakannya,akan tetapi sebab

hubungan ini secara praktis tidak di perhatikan karena perbudakan sudah

lama hilang dalam masyarakat islam

d. Dalam tujuan Islam

Demi menjaga perbedaharaan negara dalam menampung harta warisa,

apabila seseorang meninggal tidak memilik ahli warsis sehingga harta

peninggalannya bisa diserahkan baitul mal unuk di gunakan dalam berbagai

kepentingan umum umat Islam

4. Asas Asas Hukum Kewarisan Islam

a. Asas berlakunya sendiri (ijabari)

Peralihan harta waris dari seorang anak yang meninggal

duni(pewaris)terhadap seorang yang ahli waris (anak dan keturunannya)

berlaku dengan sendirinya, sesui ketentuan dalam Al-Quran tanpa

dihubungkan kepada kehendak pewaris atau ahli warisnya, oleh karena

adanya kematian si pewaris secara otomatis hartanya akan beralih kepada

ahli waris sesui dengan ketentuan yang di peroleh masing-masing

berdasarkan aturan yang ad dalam nash Al-Qur’an .

b. Asas belateral

Istilah belateral apabila berkaitan dengan sistem kekerabatan berate

kesatuan kekeluargaan yang didasarkan atas garis keturunan pihak bapak

dan ibu. Oleh karena itu asa belateral dalam hukum kewarisan berarti

Page 32: PERPINDAHAN HARTA TERHADAP ANAK ANGKAT DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2602/1/SKRIPSI... · 2018. 3. 9. · KATA PENGANTAR ۡمِيحِرَلٱۡۡنِۡم ۡح رَلٱِۡۡللَّٱۡۡمِۡس

20

seorang ahli waris dapat menerima bagian harta pusaka ,baik dari pihak

ayah maupun pihak ibu .pengetian ini mempunyai makna yaitu harta pusaka

dari si pewaris dapat di miliki secara perorangan ahli waris bukan memiki

secara berkelompok.

c. Asas atas sama berhak

Hukum waris Islam tidak membedakan perbedaan antara laki-laki dan

perempuan , baik berstatus masih kecil, dan mereka sudah dewasa semua

memiliki hak mendapatkan waris.

5. Syarat Warisan

Basyir (2005:20) menyatakan ada tiga syarat warisan yaitu :

a. Pewaris benar–benar telah meninggal, atau dengan keputusan hakim

dinyatakan telah meninggal.

b. Ahli waris benar-benar masih hidup ketika pewaris meninggal atau dengan

keputusan hakim dinyatakan masih hidup pada saat pewaris meninggal.

c. Dapat dietahui adanya sebab warisan pada ahli waris.

6. Penghalang Warisan

Basyir (2005:21) menyebutkan ada tiga macam penghalang warisan yaitu

sebagai berikut :

a. Antara mawaris dan ahli waris terjadi perbedaan keyakinan atai agama.

b. Terjadinya peristiwa hukum berupa suatu tindak criminal pembunuhan.

Pembunuhan yang didasarkan karena untuk membela diri tidak dapat

diklasifikasikan dalam syarat ini.

c. Menjadi budak dari orang lain.

Page 33: PERPINDAHAN HARTA TERHADAP ANAK ANGKAT DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2602/1/SKRIPSI... · 2018. 3. 9. · KATA PENGANTAR ۡمِيحِرَلٱۡۡنِۡم ۡح رَلٱِۡۡللَّٱۡۡمِۡس

21

Para ulama biasa mengelompokkan ahli waris dalam dua kelompok besar

yaitu :

1. Kelompok Ashhabul –furudh

Ashhabul furudh ialah ahli waris secara pasti mendapatkan bagian

tertentu dari harta waris yang di tinggalkan si mayit . Mareka adalah 4 orang

dari kalangan laki-laki dan 8 orang dari kalangan perempuan. Empat orang

dari kalangan laki –laki adalah : (1) ayah (2) kakek dan terus ke atas (3) sauda

seibu (4)suami. Sedangkan 8 orang dari kalangan psermpuan mereka adalah :

(1) ibu (2) nenek terus ke atas (3) anak perempuan (4) anak perempuan dari

laki-laki (cucu prerempuan (5) saudara kandung perempuan (6) saudara

perempuan seayah (7) sauadara perempuan seibu (8) istri .

2. Kelompok Asabah

Yang di maksud Asabah ialah kelompok ahli waris yang berhubungan

langsung dengan si mayit ,yaitu setiap laki-laki yang antara dia dengan si mayit

dalam silsilah nashobahnya tidak pernah terselang dengan ahli waris

perempuan anak laki-laki si mayit dan ayahnya (kakek), naka laki-laki dari dari

anak laki-laki si mayit dan saudara si landing dari laki-laki atau sauadara

seayah, dan begitulah seterusnya .

Dalam Kitab Undang-Undang Hukum Perdata ,di kenal dua macam ahli

waris, yaitu:

1. Ahli waris secara langsung

Ahli waris langsung ialah yang mrwarisi berdasarkan kendudukan

sendiri (uit eigen hoofed), maksudnya jika ayah meningggal dunia, sekalian

Page 34: PERPINDAHAN HARTA TERHADAP ANAK ANGKAT DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2602/1/SKRIPSI... · 2018. 3. 9. · KATA PENGANTAR ۡمِيحِرَلٱۡۡنِۡم ۡح رَلٱِۡۡللَّٱۡۡمِۡس

22

anak-anaknya tampil sebagai ahli waris. Tentang ahli waris langsung, KUH

perda. Menggolongkannya ke dalam empat golongan sebagai berikut;

a. Golongan yang pertama yaitu sekalian anak-anak beserta keturunannya

dalam garis lencang ke bawah ;

b. Golongan kedua, orang tua dan suadara-saudara pewaris pada asasnya

bagian orang tua disamakan dengan bagian saudara-saudara pewaris, tetapi

ada jAMan dimana bagian orang tua tidak boleh kurang dari seperempat

harta peninggalan;

c. Golongan ketiaga, dalam hal terdapat ahli waris golongan pertama dan

kedua harta peninggalan harus di bagi dua (kloving), setengah bagian untuk

kakek-nenek pihak ayah dan separoh bagian lainya untuk kakek-nenek dari

pihak bapak ibu;

d. Golongan ke empat, sanak keluarga si pewaris dalam gratis menyimpang

sampe derajat ke enam.

2. Ahli waris tidak langsung

Yaitu ahli waris berdasarkan penggantian (bij plaatsvervuling),

misalnya A meninggal dunia dengan meninggalkan anak B dan C. B telah

meninggalkan terlebih dahulu dari A (pewaris ). B mempunyai anak D dan E.

maka, D dan E inilah yang tampil sebagai ahli waris A menggantikan B (cucu

mewarisi dari kakek/ nenek).

Di dalam Kompilasi Hukum Islam (KHI) mengatur tentang ahli waris

pengganti yaitu:

Page 35: PERPINDAHAN HARTA TERHADAP ANAK ANGKAT DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2602/1/SKRIPSI... · 2018. 3. 9. · KATA PENGANTAR ۡمِيحِرَلٱۡۡنِۡم ۡح رَلٱِۡۡللَّٱۡۡمِۡس

23

1. Ahli waris yang meniggal lebih dahulu dari pada si pewaris maka

kedudukannya dapat digantiakan oleh anaknya ,kecuali mereka yang tersebut

dalam pasal 173.

2. Bagian ahli pewaris peganti tidak boleh melebihi dari bagian ahli waris yang

sederajat dengan yang digantikan ( AM Summa. 2004 : 113-117).

B. Wasiat

1. Pengertian dan Unsur Wasiat

Wasiat secara harfiah adalah pesan, perintah dan nasehat. Ulama fiqih

mendefinisikan wasiat dengan: ”penyerahan harta secara sukarela dari

seseorang kepada pihak lain yang berlaku setelah orang tersebut wafat, baik

harta itu berbentuk materi maupun berbentuk manfaat.

Wasiat tampak memiliki kedudukan yang sangat penting dalam

masyarakat, lebih-lebih dalam masyarakat muslim. Dalam alqur’an terdapat

sejumlah ayat yang mengatur perihal wasiat yaitu surat albaqarah : 180 ,

“diwajibkan atas kamu, apabila seorang di antara kamu kedatangan (tanda-

tanda) maut, jika ia meninggalkan harta yang banyak, Berwasiat untuk ibu-

bapak dan karib kerabatnya secara ma'ruf, (ini adalah) kewajiban atas orang-

orang yang bertakwa.

Menurut mayoritas ulama fiqih yang lazim dikenal dengan sebutan

jumhur Al fuqaha, ada empat unsur wasiat:

Page 36: PERPINDAHAN HARTA TERHADAP ANAK ANGKAT DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2602/1/SKRIPSI... · 2018. 3. 9. · KATA PENGANTAR ۡمِيحِرَلٱۡۡنِۡم ۡح رَلٱِۡۡللَّٱۡۡمِۡس

24

a. Orang yang berwasiat (al mushi/ al muwashi)

b. Orang atau pihak yang menerima wasiat (al musha lah / al musha ilaih).

c. Barang / harta yang di wasiatkan (al musha bih)

d. Sighot atau ijab qabul wasiat.

Berlainan dengan tiga unsur wasiat yang di sebukan pertama, ke dua,

dan ketiga, yang keberadaannya dapat di katakan tidak di persoalkan oleh

semua ulama, sebagian ulama, sebagian ulam terutama dari kalangan mazhab

hanafi ada yang keberatan untuk menetapkan shighat (wujud pernyataan )

wasiat sebagai salah satu unsur (rukun) dalam wasiat. menurut hanafi dan

sebagian pengikutnya, dalam wasiat hanya di perlukan pernyataan pemberian

wasiat dari pemillik harta yang akan wafat . Karena menrut mereka wasiat

adalah akad yang hanya mengikat pihak yang berwasiat, sedangkan bagi pihak

yang menerima wasiat, akad itu tidak bersifat mengikat. mereka menyamakan

antar hak yang akan di terima melalui warisan dan yang di terima melalui

wasiat, yaitu hanya berlaku setlah pemilik harta meninggal dunia.

Keberadaan wasiat dalam sistem hukum keluarga Islam jika di

hubungkan dengan hukum kewarisan memiliki kedudukan yang sangat

penting. Urgensi wasiat semakin terasa keberadaannya dalam rangka

mengawal dan menjAM kesejahteraan keluarga bahkan masyarakat ( AM

Summa. 2004 : 135).

Page 37: PERPINDAHAN HARTA TERHADAP ANAK ANGKAT DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2602/1/SKRIPSI... · 2018. 3. 9. · KATA PENGANTAR ۡمِيحِرَلٱۡۡنِۡم ۡح رَلٱِۡۡللَّٱۡۡمِۡس

25

2. Macam-macam wasiat

a. Wasiat wajibah bagi anak angkat.

Secara umum orang memahami pengangkatan anak adalah adopsi.

Selama ini di Indonesia lembaga adopsi di kenal melalui putusan pengadilan

negeri, bahwa yang di katakana adopsi adalah pengambilan (pengangkatan)

anak orang lain sah menjadi anak sendiri, dan oleh petersalim di katakan

bahwa megadopsi anak adalah mengangkat anak orang menjadi anak sendiri

dengan proses hukum .

Pemikiran tersebut pada umumnya menghendaki pengangkatan

anak orang lain oleh seseorang itu memposisikan anak angkat itu sebagai

anak kandung secara hukum, sehingga seorang anak angkat akan

mendapatkan hak sebagaimana layaknya anak kandung dari orang tua

angkatnya. karena itu seorang anak yang telah di adopsi melalui kekuatan

putusan Pengadilan Negeri, ia akan memperoleh warisan dari orang tua

angkatnya sebagaimana lanyaknya seorang anak kandung. Begitupun bila

yang di angkat itu seorang anak perempuan, maka wali nikah anak tersebut

ketika ia menikah bukan lagi orang tua kandungnya, tetapi wali nikahnya

adalah bapak angkatnya. pemahami ini walau pun merupakan tradisi hukum

bukan Islam, tetapi telah di pahami dan dilaksanakan oleh masyarakat

muslim Indonesi pada umumnya.

Dalam pasal 171 huruf (h) Kompilasi Hukum Islam disebutkan:”

anak angkat adalah anak yang dalam Pemeliaharaan hidupnya sehari-hari,

Page 38: PERPINDAHAN HARTA TERHADAP ANAK ANGKAT DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2602/1/SKRIPSI... · 2018. 3. 9. · KATA PENGANTAR ۡمِيحِرَلٱۡۡنِۡم ۡح رَلٱِۡۡللَّٱۡۡمِۡس

26

biaya pendidikan dan sebagaimana berlalih tanggung jawabnya dari orang

tua asal pada orang tua angkatnya berdasarkan putusan pengadilan”.

Di Indonesia ,wasiat wajibah di atur pada pasal 209 Kompilasi

Hukum Islam, bunyinya sebagai berikut :

1) Harta peniggalan anak angkat dibagi berdasarkan pasal 176 sampai

dengan pasal 193 tersebut di atas,sedangkan terhadap orangtua angkat

yang tidak menerima wasiat wajibah sebanyak-banyaknya 1/3 dari serta

wasiat anak angkatnya

2) Terhadap anak angkat yang tidak merima wasiat di beri wasiat wajibah

sebenyak-banyaknya 1/3 dari harta warisan orang tua angkatnya.

Bunyi pasal 209 kompilasi hukum Islam tersebut menhendaki

wasiat hanya diberikan kepada seseorang terikat hubungan sebagai anak

angkat atau sebagai orang tua angkat bagi orang lain. Apa sebabnya

Kompilasi Hukum Islam hanya di peruntukkan wasiat wajibah di berikan

kepada orang yang terikat hubungan sebagai anak angkat atau sebagai orang

tua angkat. Hal ini diebabkan karena berdasarkan aturan ini, orang tua

angkat atau anak angkat tidak saling mewarisi, karena dia bukan ahli waris.

Status anak angkat dalam kewarisan Islam tetap tidak di tempatkan sebagai

ahli waris dari orang tua angkatnya, begitu pula sebaliknya, hal ini sesuai

dengan ketentuan QS.Al-Ahzab [33] :4 dan 5. Dari bunyi ayat tersebut

jelaslah bahwa status anak angkat dalam kewarisan tetap dengan statusnya

asalnya, dia mempunyai nasab dengan orang tua kandungnya, karena itu dia

hanya mempunyai hubungan kewarisan dengan orang tua kandung pula.

Page 39: PERPINDAHAN HARTA TERHADAP ANAK ANGKAT DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2602/1/SKRIPSI... · 2018. 3. 9. · KATA PENGANTAR ۡمِيحِرَلٱۡۡنِۡم ۡح رَلٱِۡۡللَّٱۡۡمِۡس

27

Dengan demikian pengangkatan anak tidaklah mengubah hubungan nasab

yang telah ada sebelumnya, dan pula tidak mengubah hak kewarisannya

antara dia dengan orang tua angkatnya atau sebaliknya, walaupun Pasal 171

huruf h Kompilasi Hukum Islam menegaskan bahwa “anak angkat adalah

anak yang dalam pemeliharaan untuk hidupnya sehari-hari, biaya

pendidikan dan sebagainya berlalih tangung jawabnya dari orang tua asal

kepada orang tua angkatnya berdasarkan putusan pengadilan.” Peraliahan

tanggung jawab jawab disini hanyalah menyangkut maslah pemiliharaan

hidup, pemenuhan kebutuhan hidup,membrikan pendidikan, tetapi sampai

menggeser kedudukan nasab daan juga hak-hak kewarisannya.

Menurut pasal 209 Kompilasi Hukum Islam tersebut di sebutkan,

bahwa terhadap orang tua angkat yang tidak menerima wasiat diberi wasiat

wajibah. kalimat ini menghendaki setiap anak angkat hendaklah berwasiat

kepada orang tua angkatnya ketika ia hendak meninggal dunia, tetapi jika

anak angkat tidak sempat atau lupa berwasiat kepada orang tua angkatnya

ketiak akan meninggal dunia, maka hukum menganggap seolah-olah dan

harus di anggap bahwa dia telah berwasiat kepada orang tua angkatnya,

karena itu menurut ketentuan pasal 209 tersebut terhadap orang tua angkat

itu di beri wasiat wajibah, maksimal 1/3 dari hartanya untuk diserahkan

kepada orang tua angkatnya. Begitu pula sebaliknya orang tua angkat

kepada anak angkatnya. dengan demikian sebulum harta warisan di

faraidkan kepada para ahli waris yang berhak menerimanya. wasiat wajibah

ini harus di tunaikan dahulu .

Page 40: PERPINDAHAN HARTA TERHADAP ANAK ANGKAT DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2602/1/SKRIPSI... · 2018. 3. 9. · KATA PENGANTAR ۡمِيحِرَلٱۡۡنِۡم ۡح رَلٱِۡۡللَّٱۡۡمِۡس

28

Menurut dalam perspektif fiqih menyatakan wasiat wajibah adalah

suatu wasiat yang diperuntukan kepada ahli waris atau kerabat yang tidak

memperoleh bagian harta warisan dari orang yang wafat, karena adanya

suatu halangan syara’. Suparman dalam bukunya Fiqh Mawaris (Hukum

Kewarisan Islam), mendefenisikan wasiat wajibah sebagai wasiat yang

pelaksanaannya tidak dipengaruhi atau tidak bergantung kepada kemauan

atau kehendak si yang meninggal dunia.

Dalam undang-undang hukum wasiat Mesir, wasiat wajibah

diberikan terbatas kepada cucu pewaris yang orang tuanya telah meninggal

dunia lebih dahulu dan mereka tidak mendapatkan bagian harta warisan

disebabkan kedudukannya sebagai zawil arham atau terhijab oleh ahli waris

lain. Para ahli hukum Islam mengemukakan bahwa wasiat adalah pemilikan

yang didasarkan pada orang yang menyatakan wasiat meninggal dunia

dengan jalan kebaikan tanpa menuntut imbalan atau tabarru'.

Sayyid Sabiq mengemukakan bahwa pengertian ini sejalan dengan

definisi yang dikemukakan oleh para ahli hukum Islam dikalangan madzhab

Hanafi yang mengatakan wasiat adalah tindakan seseorang yang

memberikan haknya kepada orang lain untuk memiliki sesuatu baik

merupakan kebendaan maupun manfaat secara suka rela tanpa imbalan yang

pelaksanaannya ditangguhkan sampai terjadi kematian orang yang

menyatakan wasiat tersebut (Sayyid Sabiq. 2008)

Page 41: PERPINDAHAN HARTA TERHADAP ANAK ANGKAT DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2602/1/SKRIPSI... · 2018. 3. 9. · KATA PENGANTAR ۡمِيحِرَلٱۡۡنِۡم ۡح رَلٱِۡۡللَّٱۡۡمِۡس

29

b. Wasiat Wajibah Bagi Ahli Waris Non Muslim

Para ulama telah sepakat bahwa antara seseorang muslim tidak saling

mewasisi apakah seorang bukan muslim itu sejak ia bukan muslim atau bukan

muslimnya itu disebabkan karena murtad (keluar dari agama Islam), tetapi

ketika warisan terbuka ia bukan muslim, terhadap mereka ini Islam

menyatakan tidak saling mewaris. Para Ulama mendasarkan prinsip ini kepada

hadis Rasulullah SAW. Dari Usman bin ziad: “laa yaristal muslimu kaafiraa

wa laal kaafiru muslimaa,” Artinya :”seorang muslim tidak mawaris terhadap

orang kafir dan seorang kafir tidak mewarisi terhadap seorang muslim.”

(HR.Bukhari dan Muslim).

Dari hadis ini dapat ditarik garis hukum, bahwa ahli waris muslim

tidak dapat mewarisi harta warisan pewaris yang non muslim, dan ahli waris

non mulim tidak dapat mewarisi harta warisan pewaris yang muslim. Terhadap

kententuan hadis tersebut kiranya tidak ada seorang ulama pun yang keberatan,

walaupun di kalangan ulama masih memperdebatkan masalah seperti masalah

apakah harta seorang yang murtad ketika ia belum murtad dapat di warisi oleh

ahli warisnya yang muslim, apakah seorang ahli muslim itu tidak secara mutlak

tidak boleh mewarisi harta warisan pewaris yang bukan muslim dan

seterusnya.

Di dalam Kompilasi Hukum Islam, tidak mengatur masalah berwasiat

kepala non muslim. Tetapi Mahkamah Agung RI telah menjatuhkan beberapa

putusan yang berkenaan dengan hal ini. Antara lain putusan mahkaman Agumg

RI No:368/AG/1995, tanggal 16 Juli 1998 yang telah menetapkan bahwa

Page 42: PERPINDAHAN HARTA TERHADAP ANAK ANGKAT DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2602/1/SKRIPSI... · 2018. 3. 9. · KATA PENGANTAR ۡمِيحِرَلٱۡۡنِۡم ۡح رَلٱِۡۡللَّٱۡۡمِۡس

30

seorang anak perempuan yang beragama nasrani berhak pula mendapatkan

harta warisan pewaris, tidak melalui warisan melainkan wasiat wajibah. Dan

besar diperolehnya adalah sama dengan bagian seorang anak perempuan,

bukan 1/3 dari harta warisan dan bukan pula ¾ bagian dari perolehan anak

perempuan pewaris.

Selanjutnya MA RI Nomor 51K/AG/1999, tanggal 29 September

1999 yang telah memberikan garis hukum sebagai berikut:

1) Beda agama, salah satu sebab untuk tidak saling, mewarisi, apakah

perbedaan agama itu antara pewaris dengan ahli waris atau antara sesama

ahli waris.

2) Penyelesaian pembagian harta warisan tergantung kepada agama

sipewaris. Bila pewarisnya beragama Islam maka penyelesaian masalah

harta warisannya di selesaikan menurut hukum kewarisan Islam.

3) Ahli waris yang non muslim dapat menerima bagian dari harta warisan

pewaris yang muslim melalui jalan wasiat wajibah, tidak melalui jalan

warisan.

4) Besarnya bagian ahli waris non muslim yang diperoleh dari harta warisan

pewaris dengan jalan wasiat wajibah, bukan 1/3 bagian sebagaimana

ketentuan batas maksimal jumlah wasiat tetapi ahli waris non muslim

mendapat bagian yang sama. Dengan ahli waris yang lain yang sederajat

(Anshary, 2013: 93-99).

Page 43: PERPINDAHAN HARTA TERHADAP ANAK ANGKAT DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2602/1/SKRIPSI... · 2018. 3. 9. · KATA PENGANTAR ۡمِيحِرَلٱۡۡنِۡم ۡح رَلٱِۡۡللَّٱۡۡمِۡس

31

C. Hibah

1. Pengertian Hibah

Menurut pengertian bahasa, hibah bererti mutlak “pemberian” baik

berupa harta maupun yang lainnya. Menurut istilah syara’ ialah, memberikan

hak memiliki sesuatu kepada orang lain dengan tanpa imbalan (Ramulyo.

2000: 145)

Hibah (pemberian) adalah perbuatan hukam sepihak dalam hal itu

pihak yang satu memberikan atau berjanji akan memberikan benda

kepunyaanya kepada pihak lain dengan tidak mendapatkan

tukaran/pengganti/imbalan( TahirHamid, 1996: 71).

Dalam kompulasi hukum Islam hibah bererti memberikan harta benda

secara sukarela dari seorang kepada orang lain yang masih hidup untuk

dimiliki. Jadi hibah merupakan kepada orang lain tanpa pemberian alasan dan

hibah mutlak tidak menghendaki imbalan, baik yang semisal atau yang lebih

rendah atau lebih tinggi darinya.

Selanjutnya K.H Ibrahim Hosen sebagaimana dikutib dalam Muh Idris

Ramulyo, menjelaskan bahwa dalam arti khusus menurut madzhab Syafi’i ada

perbedaan antara hibah, sedekah dan hadiah. Apabila pemberian itu

dimaksudkan untuk menghormati, memuliakan atau bukan karena dorongan

cinta, tidak pula dimaksudkan untuk deperoleh rodho Allah dan mendapatkan

pahalanya, maka pemberianya itu dinamakan hibah. bila pemberian itu

dimaksudkan untuk menghormati atau memulyakan kepada orang yang

diberinya atau karenanya cinta, maka dinamakan hadiah.

Page 44: PERPINDAHAN HARTA TERHADAP ANAK ANGKAT DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2602/1/SKRIPSI... · 2018. 3. 9. · KATA PENGANTAR ۡمِيحِرَلٱۡۡنِۡم ۡح رَلٱِۡۡللَّٱۡۡمِۡس

32

Dan apabila pemberian itu dimaksudkan untuk mendapatkan ridho

Allah dan pahalanya atau karena menutup kebutuhan orang yang diberinya

maka dinamakan sedekah( Ramulyo, 2000: 145)

2. Dasar hukum hibah

Dasar hukum hibah tidak secara gamblang disebutkan dalam Al-

Qur’an. Hibah menemukan dasar hukumnya pada sebuah hadis

(اخرجه البخاري والبيهقي)عن أيب هريرة هنع هللا يضر يقول الرسول ملسو هيلع هللا ىلص هتادوا حتابوا

Dari Abu Hurairah r.a RAsulullah SAW bersabda : ‘Saling memberilah kalian,

niscaya kamu sekalian kasih mengasihi.’

Dari hadis ini terlihat bahwasanya hibah bertujuan untuk

menyambung dan melestarikan hubungan antar manusia.

3. Rukun-rukun hibah

Adapun rukun hibah terdiri dari:

a. Shighot Hibah

Adalah kata-kata yang di ucapkan orang-orang yang melakukan

hibah. Karena hibah semacam akad, maka sighot gibah terdiri dari ijab dan

qabul. Ijab adalah kata-kata yang diucapkan oleh penghibah, sedangkan

kabul oleh orang yang menerima hibah. bagi orang yang tidak tahu kurang

dapat berbicara, maka shighat hibah cukup dengan isyarat, asal isyarat itu

benar-benar mengandung arti hibah dan dapat dipahami oleh orang-orang

yang berhibah. Malikiyah dan Syafi’iyah berpendapat bahwa setiap hibah

harus ada ijab dan kabulnya, tidak sah suatu hibah tanpa ada kedua macam

shighat hibah itu. (Departemen R.I,1986:201)

Page 45: PERPINDAHAN HARTA TERHADAP ANAK ANGKAT DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2602/1/SKRIPSI... · 2018. 3. 9. · KATA PENGANTAR ۡمِيحِرَلٱۡۡنِۡم ۡح رَلٱِۡۡللَّٱۡۡمِۡس

33

b. Harus ada yang memberi (pemberi hibah)

Syarat-syarat pemberi hibah sebagai berikut :

1) Penghibah memiliki apa yang akan dihibahkan.

2) Menghibah bukan orang yang dibatasi haknya karena suatu alasan.

3) Menghibah itu orang dewasa, sebab anak-anak kurang kemampuannya

4) Penghibah itu tidak dipaksa, sebab hibah itu akad yang

mempersyaratkan keridhoan dalam keabsahannya.

c. Harus ada orang yang diberi (penerima hibah)

1) Benar-benar ada diwaktu diberi hibah, bila tidak benar-benar ada, atau

diperkirakan adanya, misalkan dalam bentuk janin, maka hibah itu tidak

sah.

2) Apabila orang yang diberi hibah itu ada diwaktu pembagian hibah, akan

tetapi dia masih kecil atau gila, maka hibah itu diambil alih oleh

walinya, pemeliharaannya.atau orang yang mendidiknya sekalipun dia

orang asing. ( sabiq,1987:57)

d. Harus ada benda atau harta yang bernilai yang dimiliki secara sah yang akan

diberikan. Harta benda yang akan dihibahkan haruslah benar-benar milik

sendiri, tidak diperbolehkan harta yang bukan miliknya hibahkan atas

namanya. Kompilasi Hukum Islam(KHI) membatasi harta yang dihibahkan

sebanyak-sebanyaknya sepertiga (1/3) dari harta milik penghibah,

sebagaiman tersebut dalam pasal 210 ayat (1)

Page 46: PERPINDAHAN HARTA TERHADAP ANAK ANGKAT DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2602/1/SKRIPSI... · 2018. 3. 9. · KATA PENGANTAR ۡمِيحِرَلٱۡۡنِۡم ۡح رَلٱِۡۡللَّٱۡۡمِۡس

34

Seseorang yang hendak menghibahkan sebagian atau seluruh harta kekayaannya

semasa hidupnya, menurut Hukum Islam harus memenuhi beberapa persyaratan

sebagai berikut :

1) Orang tersebut harus sudah dewasa.

2) Harus waras akal pikirannya.

3) Orang tersebut haruslah sadar dan mengerti tentang apa yang diperbuatnya.

4) Baik Laki-laki maupun perempuan diperbolehkan melakukan hibah.

5) Perkawinan bukan merupakan suatu penghalang untuk melakukan hibah.

Tidaklah terdapat persyaratan tertentu bagi pihak yang akan menerima

hibah, sehingga hibah dapat saja diberikan kepada siapapun dengan beberapa

pengecualian sebagai berikut :

1) Bila hibah terhadap anak di bawah umur atau orang yang tidak waras akal

pikirannya, maka harus diserahkan kepada wali atau pengampu yang sah dari

anak di bawah umur atau orang yang tidak waras itu;

2) Bila hibah dilakukan terhadap anak di bawah umur yang diwakili oleh

saudaranya yang laki-laki atau oleh ibunya, hibah menjadi batal;

3) Hibah kepada seseorang yang belum lahir juga batal.

Pada dasarnya segala macam harta benda yang dapat dijadikan hak milik

dapat dihibahkan, baik harta pusaka maupun harta gono-gini seseorang. Benda

tetap maupun bergerak dan segala macam piutang serta hak-hak yang tidak

berwujud itu juga dapat dihibahkan oleh pemiliknya.

Page 47: PERPINDAHAN HARTA TERHADAP ANAK ANGKAT DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2602/1/SKRIPSI... · 2018. 3. 9. · KATA PENGANTAR ۡمِيحِرَلٱۡۡنِۡم ۡح رَلٱِۡۡللَّٱۡۡمِۡس

35

BAB III

PAPARAN HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum Desa Kali Buket Tengah Kecamatan Tingkir

Kabupaten Semarang

1. Letak geografis desa kali buket

Kota Salatiga memiliki 16 Kecamatan dan 177 Kelurahan. Salah

satu dari wilayah kota salatiga adalah Kecamatan Tingkir. Kecamatan

Tingkir ini terdapat 6 (enam) kelurahan, yaitu kelurahan gendongan,

Kelurahan Kalibening, kelurahan Kutowinangun, Kelurahan Sidorejo

Kidul, Kelurahan Tingkir Lor dan Kelurahan Tingkir Tengah. Adapun

yang akan menjadi obyek penelitian penulis terdapat di kelurahan tingkir

tengah.

Untuk menjangkau lokasi penelitian ini tidak sulit, karena

banyaknya transportasi yang memadai seperti sepeda motor, mobil,

angkotan dan lain-lain. Jalanan menuju desa ini juga mudah dijangkau

karena dekat dengan keramaian serta banyaknya jalan yang sudah diaspal.

Dalam pemerintahan Kelurahan Tingkir Tengah di pimpin oleh

lurah yang dibantu para stafnya. Adapun struktur pemerintah di Kelurahan

Tingkir tengah adalah sebagai berikut :

Kepala Desa : Okto Risang B.P,SH.MT

Seketaris Desa : Eko Yuniarko,SH

Ka. Seksi Pemerintahan Dan Ketertiban : Katino,SE

Page 48: PERPINDAHAN HARTA TERHADAP ANAK ANGKAT DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2602/1/SKRIPSI... · 2018. 3. 9. · KATA PENGANTAR ۡمِيحِرَلٱۡۡنِۡم ۡح رَلٱِۡۡللَّٱۡۡمِۡس

36

Ka. Seksi Ekonomi Dan Pembangunan : Chomsatun,SH

Ka. Seksi Sosial Dan Pemberdayaan : Wasyiti,SE

Secara geografis, desa Kalibuket Kelurahan Tingkir tengah

memiliki batas administrasi sebagai berikut:

a. Sebelah utara: kelurahan tingkir lor, Desa Nyamat

b. Sebelah selatan: Desa Benar, Cebongan

c. Sebelah timur : Desa Tegal Waton, Desa Baruakan

d. Sebelah barat: Kelurahan Cebongan

2. Jumlah penduduk Desa Kali Buket

Jumlah penduduk desa kalibuket adalah 5579, kelompok wanita

2746 dan kelompok laki-laki 2833 di desa kalibuket hampir setara. Hal ini

menunjukan adanya sebuah kesempatan serta kecenderungan untuk

membantu, bergotong-royong serta bekerja sama dalam memenuhi

kebutuhan dalam rumah tangga.

3. Keadaan penduduk berdasarkan mata pencaharian

Masyarakat adalah suatu perkumpulan manusia yang tentunya

terdiri dari banyak keluarga. dan pastinya setiap keluarga memiliki

penghasilan sendiri-sendiri berdasarkan pekerjaan mereka.

Berbicara mengenai status pekerjaan, tentunya kita merajuk

kepada kondisi ekonomi dan social seseorang yang berkaitan dengan

jabatan dan kekuasaan (Bahrein T. Sugihen, 1997 :139). Bidang ekonomi

adalah salah satu bidang yang penting dalam suatu proses pembangunan

potensi ekonomi yang dimiliki oleh masing-masing individu, yang mana

Page 49: PERPINDAHAN HARTA TERHADAP ANAK ANGKAT DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2602/1/SKRIPSI... · 2018. 3. 9. · KATA PENGANTAR ۡمِيحِرَلٱۡۡنِۡم ۡح رَلٱِۡۡللَّٱۡۡمِۡس

37

jika perekonomian ini baik maka otomatis masyarakat akan sejahtera.

Masyarakat desa kalibuket memiliki mata pencaharian yang beraneka

ragam.

Berikut adalah penduduk berdasarkan mata percaharian

NO Jenis Mata Pencaharian Jumlah

1 Belum/tidak bekerja 1232

2 Pelajar/mahasiswa 1051

3 TNI 31

4 POLRI 24

5 PNS 279

6 Pengusaha/pedagang 121

7 Petani 56

8 Pensiun 67

9 Buruh tani 22

10 Karyawan swasta 959

11 Buruh harian lepas 368

12 Peternak 3

13 Wiraswasta 483

14 Lain-lain 732

Jumlah 5064

Page 50: PERPINDAHAN HARTA TERHADAP ANAK ANGKAT DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2602/1/SKRIPSI... · 2018. 3. 9. · KATA PENGANTAR ۡمِيحِرَلٱۡۡنِۡم ۡح رَلٱِۡۡللَّٱۡۡمِۡس

38

4. Keadaan penduduk berdasarkan keagamaan

Berdasarkan pengamatan awal, tampak masyarat desa kali buket

termasuk masyarakat yang mayoritas beragama Islam. Hal ini terlihat dari

penduduk yang menganut agama Islam memiliki pemeluk agama yang

terbanyak. Hal tersebut dapat dilihat dari table dibawah ini

NO Kelompok

Agama

Laki-laki Perempuan Jumlah

1 ISLAM 2677 2597 5374

2 KRISTEN 118 113 231

3 KATHOLIK 33 33 66

4 HINDU 2 2 4

5 BUDHA 2 0 2

6 KONGHUCU 0 0 0

Sumber: data monografi kependudukan desa tingkir tengah tahun 2017

Berdasarkan tabel diatas, dapat diketahui bahwa mayoritas desa

tingkir tengah memeluk agama Islam.

5. Keadaan penduduk berdasarkan pendidikan

Tingkat pendidikan masyarakat kelurahan tingkir tengah rata-rata

memiliki tingkat pendidikan rendah. Hal ini dapat dilihat berdasarkan table

berikut ini

NO Jenis pendidikan Laki-laki perempuan Jumlah

1 Tidak/belum sekolah 529 510 1039

2 Bulum tamat SD/MI 338 334 672

Page 51: PERPINDAHAN HARTA TERHADAP ANAK ANGKAT DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2602/1/SKRIPSI... · 2018. 3. 9. · KATA PENGANTAR ۡمِيحِرَلٱۡۡنِۡم ۡح رَلٱِۡۡللَّٱۡۡمِۡس

39

3 Tamat SD/ sederajat 366 460 826

4 SLTP/Sederajat 437 375 812

5 SLTA/sederajat 781 658 1439

6 Diploma I/II 15 34 49

7 Akademi/diploma III 91 102 193

8 Strata I 221 238 459

9 Strata II 27 10 37

10 Strata III 1 0 1

6. Keadaan kelembagaan

Pembangunan di kelurahan tingkir lebih ditekankan kedalam

bidang fisik seperti pembangunan di balai desa, pembangunan sarana

ibadah dan jalan-jalan menuju pedesaan. Di kelurahan tingkir dibentuk

suatu sistem kelembagaan yang terdiri dari BPD (Badan Perwakilan Desa)

sebagai badan pengawasan penyelenggaraan pemerintah desa, kepala desa,

sekertaris desa, dan unsur-unsur dibawah naunganya. Berikut ini adalah

struktur kelembagaan perangkat desa tingkir tengah

B. Data Hasil Penelitian

Pengangkatan anak atau mengadopsi anak adalah suatu perbuatan

mengangkat anak orang lain untuk dijadikan anak sendiri dan mempunyai hak

yang sama dengan anak kandung. Meskipun disebutkan sama namun secara

hukum tidak seidentik atau sama persis hak - hak yang diterima oleh anak

angkat dibanding anak kandung, Seperti contoh peristiwa hukum mengenai

Page 52: PERPINDAHAN HARTA TERHADAP ANAK ANGKAT DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2602/1/SKRIPSI... · 2018. 3. 9. · KATA PENGANTAR ۡمِيحِرَلٱۡۡنِۡم ۡح رَلٱِۡۡللَّٱۡۡمِۡس

40

perpindahan harta baik itu hibah, wasiat, maupun waris. Terdapat aturan yang

mengatur bagaimana tata cara perpindahan harta dan besaran bagian yang

dapat diterima seorang anak angkat dari orang tua angkatnya. Maka

penyimpangan terhadap aturan perpindahan harta dalam sebuah peristiwa

hukum pada dasarnya adalah perbuatan yang salah. Di bawah ini terdapat

suatu sengketa mengenai perpindahan harta dari orang tua angkat kepada

anak angkat pada tahun 1980 an yang belum tuntas. Dikatakan belum tuntas

karena dari masing – masing pihak yang bersengketa sampai sekarang masih

berbeda pendapat mengenai hal keabsahan kepemilikan harta sengketa. Maka

dalam usaha menemukan kebenaran tentang permasalahan diatas, peneliti

perlu mengetahui perihal profil anak angkat, silsilah keluarga, dan bentuk

serta kronologi harta yang dipindahkan.

Peneliti kemudian melakukan wawancara dengan dua narasumber

sengketa yaitu para pihak yang langsung terlibat dalam sengketa. Narasumber

1 bernama Bapak Kn sebagai anak angkat. Ia seorang lulusan SMA sederajat

yang sekarang bertempat tinggal di Wiroyudan RT 02 / RW 06 Kelurahan

Tingkir Tengah Kecamatan Tingkir Kota Salatiga. Bekerja sebagai Kepala

Bank Pasar dan Kepala Organisasi Pasar Pagi (Pasar Raya) serta Kepala

Penyuluhan Bebek Potong. Mempunyai satu istri dan dikaruniai satu anak.

Narasumber 2 yaitu bernama Bapak RF sebagai keponakan Bapak ZD. Ia

bertempat tinggal di Kalibening, Kelurahan Tingkir Lor, Kecamatan Tingkir,

Kota Salatiga. Setelah melakukan wawancara secara langsung dengan kedua

narasumber diatas, kemudian didapatkan data hasil penelitian yang peneliti

Page 53: PERPINDAHAN HARTA TERHADAP ANAK ANGKAT DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2602/1/SKRIPSI... · 2018. 3. 9. · KATA PENGANTAR ۡمِيحِرَلٱۡۡنِۡم ۡح رَلٱِۡۡللَّٱۡۡمِۡس

41

kelompokan menjadi 4 bagian, yaitu harta sengketa, profil anak angkat,

silsilah, kronologi sengketa, sebagai berikut :

1. Harta sengketa

Objek dari penelitian ini yaitu berupa sebidang tanah kering

seluas 600 m2 dan sebuah rumah yang terletak didalam area tanah kering

tersebut. Harta tersebuit terletak di Dusun Kalibening, Kelurhan Tingkir

Lor, Kecamatan Tingkir, Kota Salatiga. Waktu itu tepatnya terletak di

perempatan jalan samping Masjid Dusun Kalibening. Sekarang harta

tersebut telah menjadi milik MHM yang dijadikan sebagai Pondok

Pesantren. Kedua harta tersebut dahulu adalah milik H, SH yang kemudian

di berikan kepada ZD anaknya. Dari ZD harta tersebut kemudian

berpindah kepemilikan kepada anak angkatnya yaitu KN. KN berpendapat

bahwa pada masa lalu sekitar 1980 an kedua harta tersebut telah sah

menjadi miliknya dengan bukti sertifikat.

2. Profil anak angkat

Dalam masalah ini yaitu Pak kasindoni itu berasal dari

Punkursari salatiga. Beliau merupakan anak dari Pak PD. Sebelum Pak

KN di angkat oleh bapak ZD beliau tinggal di Punkur sari bersama ibu

dan ayahnya kadung. Pada waktu ibu dari pak KN mengandung anaknya

yang ke dua, selang beberapa bulan tibalah ibuk dari pak KN melahirkan

anak keduanya yang dan berjenis kelAM perempuan, tepat waktu itu

sehabis lahir adiknya pak KN bertepatan dengan meninggalnya ayah

kandung pak KN yang lebih tepat Pak PD meninggal pada jam 5 sore.

Page 54: PERPINDAHAN HARTA TERHADAP ANAK ANGKAT DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2602/1/SKRIPSI... · 2018. 3. 9. · KATA PENGANTAR ۡمِيحِرَلٱۡۡنِۡم ۡح رَلٱِۡۡللَّٱۡۡمِۡس

42

Dengan keadaan yang demikian keadaan keluarga pak KN agak

kekurangan permasalahan ekonomi. Bertepatan dengan itu adek dari bu

ZLK tidak di karuniai anak sehingga mengadopsi pak KN untuk di bantu

dirawat. Setelah pak KN diangkat anak pak ZD yaitu adik ipar dari bapak

kandung pak KN, beliau diajak tinggal di kalibening untuk dirawat dan

dibesarkan disana. Hubungan bapak KN dengan pak KN baik sekali

seperti halnya anak kadung sendiri. Dan Pak KN di bimbing selayaknya

anak kandung sendiri. Dahulu pada saat pengapdosian pak KN tidak

melauli jalur pengadilan atau tidak secara resmi. Setelah pak KN

menginjak dewasa maka dinikahkanlah beliau dengan ibu KN.

Saat ini pak KN bertempat tinggal di kali buket tingkir tengah.

Dahulu beliau bekerja sebagai petani akan tetapi dengan penghasilan

tersebut ia merasa kurang untuk menafkahi satu istri dan empat anaknya.

Maka kemudian Pak KN mempunyai inisiatif yaitu selain bertani ia

membuka usaha berdagang dipasar salatiga pada tahun 1999 hingga

sekarang. Mata pencaharian tersebut kini digunakan untuk menguliahkan

empat anaknya

3. Silsilah

Pangkal yang dapat diketahui tentang silsilah perpindahan harta

ini sampai pada seorang bernama H. SH. Beliau mempunyai istri Hj ibu

SH dan mereka akhirnya memiliki 6 orang anak yang terdiri dari 3 laki-

laki dan tiga perempuan. Anak pertama yaitu bernama H. FD, beliau

mempunyai menikah dengan ibu FD dan di karuniani empat orang anak

Page 55: PERPINDAHAN HARTA TERHADAP ANAK ANGKAT DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2602/1/SKRIPSI... · 2018. 3. 9. · KATA PENGANTAR ۡمِيحِرَلٱۡۡنِۡم ۡح رَلٱِۡۡللَّٱۡۡمِۡس

43

yang terdiri dari dua laki-laki dan dua perempuan, yaitu anak pertama

bernama WSH, yang ke 2 SYN. Ke3 Khomsatun dan yang ke 4 Ahmad

Zakari. Anak ke 2 dari Pak H, SH berna Hj .ZD, beliau menikah dengan

ibu ZLK akan tetapi beliau tidak dikaruniai anak, akan tetapi beliau

mengangkat seorang anak dari adik Ibu ZLK yang bernama Pak KN.

Anak ketiga dari H. SH bernama MZH beliu menikah dengan

pak MZH Mempunyai lima anak, yang terdiri dari 2 laki-laki dan 3

perempuan. Anak pertama bernam MNH, anak ke 2 bernama SBH, Anak

ketiga bernama MWH, anak keempat bernama NJH dan anak kelima

bernama KRM.

Anak keempat dari pak H. SH Bernama RB. Beliau menikah

dengan pak RB di karuniai hanaya satu anak yamg berjenis kelAM laki-

laki yaitu AM.

Anak kelima dari Pak H. SH Bernama MRH , beliau meniklah

dengan bapk dan di karuniai lima orang anak yag terdiri dari enam

perempuan. Anak pertama bernama MDH, anak ke 2 bernama MH, anak

ke 3 bernama MIMH, anak ke 4 bernama MPH, anak ke 5 bernama Sofiah

Mardhotun.

Anak ke enam dari pak SH bernama H.ASHR yang menikah

dengan ibu hj ASHR beliau dikaruniai lima anak yang terdiri dari empat

laki-laki dan satu perempuan. Anak pertama bernama MLSN, anak ke 2

bernama Dhohari, anak ke 3 bernama Muh Rifai, anak ke 4 bernama N.

AZ dan anak ke 5 bernama AM.

Page 56: PERPINDAHAN HARTA TERHADAP ANAK ANGKAT DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2602/1/SKRIPSI... · 2018. 3. 9. · KATA PENGANTAR ۡمِيحِرَلٱۡۡنِۡم ۡح رَلٱِۡۡللَّٱۡۡمِۡس

44

4. Kronologi kasus

a. Hasil wawancara dengan bapak KN

Menurut Bapak KN sekitar awal tahun 80 an beliau diberikan

hibah dari harta pak ZD yaitu berupa sebuah rumah dan tanah yang

menurut beliau penyerahan tersebut sudah disaksikan oleh kedua orang

rua angkatnya, seluruh keluarga dari orang tua angkatnya dan didepan

pejabat desa. Setelah itu kemudian tanah tersebt disertifikatkan kala itu

atas nama KN melalui Pegawai Pencatat Akta Tanah. Hanya saja bukti-

bukti temtang sertifikat tersebut sudah hilang.

Masalah kemudian muncul pada tahun 1985 setelah Bapak ZD

meninggal dunia yaitu ada keluarga dari pihak keluarga saudara bapak

ibuk angkat Pak KN tidak terima dengan keputusan yang diambil oleh

bapak ibuk angkat pak KN yaitu menyerahkan hartanya yang berupa

rumah dan tanah tersebut di berikan kepada pak KN. Walaupun tanah

warisan itu sudah disertifikatkan akan tetapi juga ada yang masih tidak

terima. Akhirnya pada tahun 1990 harta sengketa diatas dibagi menjadi

dua menjadi milik KN dan Mbah ASHR.

Setelah dibagi dua pihak lawan masih tetap tidak terima dan

melakukan teror dengan cara melempari rumah kediaman KN. Oleh

sebab perkara harta dan terror tersebut kemudian KN dan keluarga yang

merasa sudah tidak nyaman lagi tinggal di Kalibening memutuskan

untuk pindah ke Jombor Tuntang. Setelah dari tuntang Pak KN pindah

Page 57: PERPINDAHAN HARTA TERHADAP ANAK ANGKAT DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2602/1/SKRIPSI... · 2018. 3. 9. · KATA PENGANTAR ۡمِيحِرَلٱۡۡنِۡم ۡح رَلٱِۡۡللَّٱۡۡمِۡس

45

ke tingkir dengan tujuan mendirikan rumah disitu sekaligus mengurusi

usaha mertua pak KN yang mau di tinggal naik haji mertua Pak KN

b. Hasil wawancara dengan Bapak RF

Menurut pak RF, asal usul sengketa tanah milik pas KN itu

berawal dari tanah tempat mbah Haji ZD yang mengadopsi anak

angkat dari adik istrinyta yaitu pak KN, setelah itu Pak KN dirawat dari

kecil sampe besar dan disekolahkan, dinikahkan sampe punya anak dan

istri sampe mbh Haji ZD meninggal(ayah angkat). Setelah mbah ZD

meninggal itu tidak memiliki keturunan waris kecuali ayah saya Mbh

ASHR

Tanah-tanah milik mbh ZD sebagian sudah di jual oleh KN

waktu keadaan ZD sedang sakit. Tapi penjualan itu sudah tidak saya

persoalkan. Namun untuk soal tanah yang berada di Kalibening yang

menjadi objek peenelitian ini RF selaku anak dari Mbah ASHR sudah

habis kesabaran dan tidak mau tinggal diam. Ia beralasan tanah milik

kakenya (SH) dekat masjid seharusnya dimiliki keturunan aslinya

bukan orang lain (KN). Saat itu harta sengketa diatas telah diatas

namakan KN dalam sebuah sertifikat.

Pada tahun 1985 karena Pak KN diajak menyelesaikan harta

sengketa diatas secara damai tidak mau, terpaksa RF melakukan terror

kepada KN dengan menurunkan gentingnya tapi tidak sampai merusak

rumah. Setelah peristiwa itu RF dilaporkan ke polsek. Di Polsek

sengketa harta diatas berakhir dengan kesepakatan bersama diatas

Page 58: PERPINDAHAN HARTA TERHADAP ANAK ANGKAT DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2602/1/SKRIPSI... · 2018. 3. 9. · KATA PENGANTAR ۡمِيحِرَلٱۡۡنِۡم ۡح رَلٱِۡۡللَّٱۡۡمِۡس

46

materai yang ditandatangani oleh semua pihak yang berbunyi semua

harta tersebut dimiliki oleh KN dengan disertai janji oleh KN akan

memberikan harta bagian waris milik ASHR kepadanya namun

serelanya.

Akan tetapi ketika sudah di rumah, RF tetap tidak terima atau

menyangkal keputusan tersebut. RF lalu sempat akan memenggal

kepala KN untuk menuntut bagian ayahnya. Setelah kejadian itu pak

KN menyerah dan akhirnya tanah tersebut dibagi mejadi dua. Ketika

RF tahu bahwa KN ingin menjual rumah dan tanah sengketa, RF

memberi syarat yang kemudian dipenuhi KN bahwa KN harus memberi

uang kepada ASHR sebesar 6 juta sebagai duit susuk. Harta sengketa

diatas akhirnya dijual oleh KN.

Page 59: PERPINDAHAN HARTA TERHADAP ANAK ANGKAT DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2602/1/SKRIPSI... · 2018. 3. 9. · KATA PENGANTAR ۡمِيحِرَلٱۡۡنِۡم ۡح رَلٱِۡۡللَّٱۡۡمِۡس

47

BAB IV

ANALISA PROSES PERPINDAHAN HARTA ORANG TUA ANGKAT

PADA ANAK ANGKATNYA DI KALI BUKET BERDASAR HUKUM

ISLAM

A. Analisa Peristiwa Perpindahan Harta

Setelah peneliti mengadakan observasi langsung terhadap peristiwa

hukum perpindahan harta atau biasa dikenal atau dianggap sebagai kewarisan

di Kalibuket, peneliti menemukan terdapat pebedaan versi mengenai

keterangan yang menyangkut unsur perpindahan harta atau lebih spesifiknya

waris anak angkat di Kalibuket. Perbedaan yang dimaksud terletak pada unsur

Harta dan penerima Harta. Khusus mengenai Harta terdapat kejanggalan

menyangkut bukti otentik kepemilikan Harta. Selain adanya perbedaan

mengenai beberapa unsur diatas, terdapat juga perbedaan keterangan

mengenai proses perpindahan Harta.

1. Harta

Berdasarkan hasil wawancara dengan Bapak KN, diperoleh poin-

poin mengenai Harta seperti dibawah ini.

a. Harta yang diberikan oleh ayah angkatnya (ZD) adalah berupa tanah

seluas 600 m dan sebuah rumah yang dulu bersama-sama ditempati oleh

Bapak KN dengan orangtua angkatnya.

b. Harta tersebut telah diberikan kepada KN saat kedua orang tua

anngkatnya masih sehat dengan disaksikan sanak saudara dari orangtua

Page 60: PERPINDAHAN HARTA TERHADAP ANAK ANGKAT DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2602/1/SKRIPSI... · 2018. 3. 9. · KATA PENGANTAR ۡمِيحِرَلٱۡۡنِۡم ۡح رَلٱِۡۡللَّٱۡۡمِۡس

48

angkatnya dan pejabat desa. Sehingga Kastoani menganggap harta

tersebut adalah sah beralih menjadi miliknya.

c. Semua harta yang telah dianggap sah menjadi miliknya diatas kemudian

telah disahkan kepemilikannya dengan akta otentik berupa sertifikat

yang dibuat oleh Pegawai Pencatat Akta Tanah pada waktu itu.

Berbeda dengan keterangan KN, Bapak RF yang merupakan

keponakan dari Simbah ZD (orang tua angkat KN) dan secara sadar

mengetahui bahwa ayahnya merupakan ahli waris dari ZD memberikan

keterangan mengenai harta – harta ZD yang adalah sebagai berikut :

a. Sebenarnya bukan hanya tanah seluas 600 m dan rumah yang dulu

adalah milik ZD. Akan terapi terdapat pula beberapa tanah lain. Tanah

tanah lain itu telah dijual oleh KN sewaktu ayah angkatnya (ZD ) sakit

dan mendekati ajalnya.

b. RF dan ayahnya (ASHR) menutup mata atas peristiwa poin (a) dan

dengan berat hati merelakan.

c. RF membenarkan bahwa kepemilikan tanah seluas 600 m dan rumah

dimaksud telah bersertifikat.

d. Namun. RF beserta keluarga tetap menolak dan tidak mengakui hak

kepemilikan tanah seluas 600 m dan rumah adalah menjadi milik KN.

RF berdalih bahwa tanah peninggalan seluas 600m dan rumah yang

telah bersertifikat atas nama KN masih terdapat bagian ahli waris ZD

didalamnya yaitu ASHR. Namun KN abai akan fakta itu.

Page 61: PERPINDAHAN HARTA TERHADAP ANAK ANGKAT DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2602/1/SKRIPSI... · 2018. 3. 9. · KATA PENGANTAR ۡمِيحِرَلٱۡۡنِۡم ۡح رَلٱِۡۡللَّٱۡۡمِۡس

49

Dari keterangan dua narasumber diatas terlihat jelas adanya

perbedaan mengenai persoalan yang menyangkut harta-harta ZD. Akan

tetapi kedua nara sumber sama-sama tidak mempunyai bukti untuk

membuktikan dalil masing-masing. KN berkilah bahwa semenjak dia

menjual tanah dimaksud , bukti kepemilikannya sudah tidak dia urusi.

Sementara RF juga tidak mampu membuktikan penjualan harta lain yang

dilakukan oleh KN. Meskipun memang soalini kemudian tidak menjadi

penting lagi karena RF dan keluarga telah merelakannya. Maka berdasar

kesamaan keterangan dua nara sumber mengenai persoalan harta

peninggalan ZD adalah benar bahwa :

a. Hanya tanah seluas 600 m dan rumah kediaman yang ditinggalkan ZD

ketika beliau meninggal.

b. Kedua harta tersebut telah diberikan seluruhnya oleh ZD kepada anak

angkatnya sewaktu dia masih hidup dengan persaksian keluarga dekat

ZD.

c. Harta tersebut pernah dimiliki secara sah oleh KN dengan bukti

kepemilikan berupa surat otentik kepemilikan barang berupa sertifikat.

Dari poin - poin tersebut maka sebenarnya peristiwa hukum yang

terjadi antara ZD dengan KN anak angkatnya adalah perpindahan harta

yang disebut hibah karena sesuai ketentuan hukum islam bahwa anak

angkat tidak mewarisi orang tua angkatnya (Abdurrahman, 1995:79).

Bukan pula dapat disebut wasiat karen wasiat pada dasarnya

adalah suatu bentuk perpindahan harta yang dilakukan ketika pewasiat

Page 62: PERPINDAHAN HARTA TERHADAP ANAK ANGKAT DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2602/1/SKRIPSI... · 2018. 3. 9. · KATA PENGANTAR ۡمِيحِرَلٱۡۡنِۡم ۡح رَلٱِۡۡللَّٱۡۡمِۡس

50

masih hidup akan tetapi waktu berlakunya setelah pewasiat meninggal

dunia. Dan jika memang orangtua angkat berkeinginan untuk memberikan

suatu harta kepada anak angkatnya maka dapat dilakukan pada saat mereka

(orangtua angkat) masih hidup atau kemudian disebut hibah (Muthiah,

2017:180).

Kemudian peristiwa tersebut masuk dalam peraturan yang

tercantum dalam Pasal 210 (1) Kompilasi Hukum Islam (KHI) “Orang

yang telah berumur sekurang-kurangnya 21 tahun berakal sehat tanpa

adanya paksaan dapat menghibahkan sebanyak-banyaknya 1/3 harta

bendanya kepada orang lain atau lembaga di hadapan dua orang saksi

untuk dimiliki.” Dari pasal tersebut dapat ditarik simpulan bahwa peristiwa

hukum tersebut telah memenuhi sebagaian besar unsur hibah yaitu shigat

hibah, penghibah, harta milik sendiri, penerima hibah. Serta telah

memenuhi syarat hibah yaitu aqil baligh atau berakal dan cukup umur,

tanpa ada paksaan, terdapat saksi.

2. Penerima Harta

Persoalan mengenai penerima harta tidak dapat dipisahkan dari

soal silsilah keluarga dari orang yang hartanya berpindah atau

dipindahkan. Menurut keterangan dua narasumber tidak diketemukan

perbedaan mengenai silsilah keluarga dari ZD. Hanya saja dari pihak KN

menganggap bahwa dirinya adalah penerima sah seluruh harta kekayaan

dari ZD. “Lak yo seka bapak (ZD) wis diwenehke aku disaksike keluarga

besar karo pejabat desa mangka ya wis sah.” Pengakuan dari KN tersebut

Page 63: PERPINDAHAN HARTA TERHADAP ANAK ANGKAT DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2602/1/SKRIPSI... · 2018. 3. 9. · KATA PENGANTAR ۡمِيحِرَلٱۡۡنِۡم ۡح رَلٱِۡۡللَّٱۡۡمِۡس

51

jelas bertentangan dengan hukum islam. Sebab berpindahnya seluruh harta

orang tua angkat kepada anak angkatnya adalah meniadakan hak ahli waris

mendapatkan hak warisnya yang kemudian dapat menimbulkan sengketa

(Muthiah, 2017:178). Meskipun telah disaksikan oleh keluarga dan pejabat

desa sebagai saksi.

Padahal waktu itu masih ada ahli waris dari ZD yang masih hidup

yaitu istri dari ZD dan setidaknya adik kandung dari ZD yaitu ASHR.

Sehingga dengan disaksikan pleh para pejabat desa dan keluarga sebgai

saksi, pengalihan harta tersebut tidak otomatis benar. Meskipun bukti saksi

adalah satu hal dalam hukum acara perdata namun ia tetap bertentangan

dengan esensi hukum islam. Kecuali jika memang hukum yang

diberlakukan atau digunakan kala itu adalah hukum adat atau kebiasaan,

yaitu hukum yang tumbuh dan diterima dengan baik di suatu masyarakat.

Namun jika hukum kebiasaan yang berlaku, seharusnya pihak ASHR dapat

menerimanya bukan sebaliknya. ASHR dan anaknya yaitu RF kemudian

mempermasalahkannya.

B. Tinjauan Hukum Islam atas Peristiwa Perpindahan Harta Orang Tua

Angkat kepada Anak Angkatnya di Kalibuket.

Peristiwa hukum perpindahan harta dari orang tua angkat kepada

anak angkatnya yang merupakan hibah tersebut ternyata menyimpangi

Hukum Islam karena besaran hibah yang diberikan melebihi batas maksimal

yang seharusnya diterima oleh seorang anak angkat yaitu hanya sebesar

maksimal 1/3 dari harta keseluruhan. dalam Pasal 210 (1) Kompilasi Hukum

Page 64: PERPINDAHAN HARTA TERHADAP ANAK ANGKAT DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2602/1/SKRIPSI... · 2018. 3. 9. · KATA PENGANTAR ۡمِيحِرَلٱۡۡنِۡم ۡح رَلٱِۡۡللَّٱۡۡمِۡس

52

Islam (KHI) “Orang yang telah berumur sekurang-kurangnya 21 tahun

berakal sehat tanpa adanya paksaan dapat menghibahkan sebanyak-

banyaknya 1/3 harta bendanya kepada orang lain atau lembaga di hadapan

dua orang saksi untuk dimiliki.” Walaupun begitu sebenarnya sengketa hibah

pada masa lampau itu tidak dapat diputus berdasarkan KHI karena KHI

berlaku sesudah hibah ini dilakukan dan dipermasalahkan oleh RF. Ketentuan

ini berdasar bahwa hukum tidak berlaku surut. Jadi semacam ada

pemahfuman. Tentu akan berbeda jika sengketa hibah tersebut sudah

tertampung dalam suatu hukum seperti KHI dan dapat dilaksanakan dengan

baik tanpa adanya dualisme hukum.

Jika besaran atau jumlah maksimal hibah dilihat secara lebih luas

berdasarkan fiqih klasik, dikatakan dalam Muthiah (2017:231) bahwa Sayyid

Sabiq berpendapat bahwa boleh menghibahkan seluruh harta penghibah.

Namun Hanafi dan Ibnul Hasan dahulu sudah menentang penghibahan

keseluruhan harta (Muthiah, 2017:225). Dengan kata lain terjadi perbedaan

pendapat mengenai persoalan ini. Sehingga pemahfuman diatas kemudian

mendapatkan penguat dengan adanya perbedaan pendapat para ahli fiqh

diatas.

Penyimpangan yang lain ialah meskipun telah disaksikan oleh

keluarga ZD, akan tetapi hibah itu selain melebihi batas maksimal harta yang

boleh dihibahkan hibah itu juga melanggar kepentingan ahli warisnya semisal

ASHR. Persoalannya pada waktu itu apakah ASHR ikut bersaksi atau tidak

dan jika bersaksi kenapa setelah ZD meninggal baru mensengketakannya.

Page 65: PERPINDAHAN HARTA TERHADAP ANAK ANGKAT DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2602/1/SKRIPSI... · 2018. 3. 9. · KATA PENGANTAR ۡمِيحِرَلٱۡۡنِۡم ۡح رَلٱِۡۡللَّٱۡۡمِۡس

53

Terlepas dari sikap ASHR, pengabaian hak ahli waris dalam suatu hibah

adalah melanggar hukum Islam. Sebab pengangkatan anak tidak boleh

menjadikan anak angkat sebagai pewaris tunggal dari harta kekayaan orang

tua angkatnya yang kemudian dapat mengakibatkan ahli waris tidak mendapat

hak warisnya (Muthiah, 2017:178).

Berdasarkan kenyataan yang telah terjadi, maka peneliti dengan

tegas mengambil posisi bahwa penghibahan seluruh harta tanpa

memperhatikan keberadaan ahli waris adalah tidak benar, Ia bertentangan

dengan KHI pasal 210. Hukum Islam bertujuan melindungi umatnya dan KHI

adalah perwujudan fiqh bagi muslim Indonesia yang bertujuan melindungi

kepentingan – kepentingan muslim Indonesia. Khusus KHI pasal 210, pasal

tersebut bertujuan melindungi baik kepentingan penghibah sendiri yang

masih hidup dan memerlukan biaya dan kepentingan ahli waris lain yang

mungkin masih ada. Sehingga kemudian mengantisipasi kemungkinan

sengketa yang akan muncul di masa mendatang. Namun khusus mengenai

sengketa hibah yang terjadi di Kalibuket, Tingkir Tengah Salatiga, peneliti

berpendapat bahwa ketidak pastian hukumlah yang menyebabkan sengketa

terjadi. Dengan kecenderungan mendukung atau membenarkan persepsi dari

RF yang sudah muncul pada masa itu bahwa hak anak angkat atas harta orang

tua angkatnya tidak boleh melanggar hak yang dimiliki oleh ahli waris dari

orang tua angkatnya. RF pernah berkata dengan nada ironi “Moso yo wangun

tanah e Mbah SH ko saiki sing nduweni wong lia ora anak turune.” sebagai

bentuk pembelaan terhadap hak waris ayahnya atas harta ZD.

Page 66: PERPINDAHAN HARTA TERHADAP ANAK ANGKAT DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2602/1/SKRIPSI... · 2018. 3. 9. · KATA PENGANTAR ۡمِيحِرَلٱۡۡنِۡم ۡح رَلٱِۡۡللَّٱۡۡمِۡس

54

Penyimpangan hukum yang bermula dari hibah kemudian berlanjut

kedalam praktik pengesahan hak milik berupa sertifikat. Apakah mungkin

seoarang anak angkat kemudian bisa mengakuisisi seluruh harta dari ayah

angkatnya. Mengingat kejadian ini terjadi pada masa 80 an maka

kemungkinan hal itu dapat terjadi. Karena pada masa itu dualisme hukum

masih terasa di bumi Indonesia sebelum kemunculan UU no 7 tahun 1989

tentang Peradilan Agama yang dengan cukup tegas memberikan kewenangan

kepada pengadilan agama untuk menangani kasus perdata Islam atau dengan

jelas memisahkan antara kewenangan Pengadilan Agama dan Pengadilan

Negeri. Sehingga memang mungkin saja KN pada waktu itu mendapatkan

kepemilikan harta tersebut secara sah lewat Pengadilan Negeri mengingat

BAB X dari pasal 1666 – 1693 KUH Perdata yang mengatur persoalan hibah

tidak menyebutkan besaran hibah dan justru di pasal yang lain tepatnya KUH

Perdata yang 169 KUH perdata yang berbunyi ‘hibah-hibah dapat berkenaan

dengan barang yang sudah ada seperti yang dirinci dalam akta hibahnya,

dapat pula seluruh harta atau sebagian harta dari si penghibah.” Sehingga

berdasarkan BAB X dan pasal 169 KUH Perdata diatas mungkin saja KN

mendapatkan kepemilikan melalui jalur Pengadilan Negeri.

Alternatif lain yang mungkin jika tanpa melalui jalur pengadilan

adalah mungkin KN mendapatkan kepemilikan harta tersebut dengan cara KN

dianggap telah membeli harta ayah angkatnya kemudian mencatatkannya

secara sah di Pegawai Pencatat Akta Tanah. Atau jika kedua kemungkinan itu

Page 67: PERPINDAHAN HARTA TERHADAP ANAK ANGKAT DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2602/1/SKRIPSI... · 2018. 3. 9. · KATA PENGANTAR ۡمِيحِرَلٱۡۡنِۡم ۡح رَلٱِۡۡللَّٱۡۡمِۡس

55

tidak terjadi maka kemungkinan KN juga tidak mempunyai sertifikat atas

harta-harta tersebut.

Page 68: PERPINDAHAN HARTA TERHADAP ANAK ANGKAT DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2602/1/SKRIPSI... · 2018. 3. 9. · KATA PENGANTAR ۡمِيحِرَلٱۡۡنِۡم ۡح رَلٱِۡۡللَّٱۡۡمِۡس

56

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Setelah melakukan penelitian dan kemudian menganalisa peristiwa

hukum berupa perpindahan harta orangtua angkat kepada anak angkatnya

yang terjadi di Kalibuket, Tingkir Tengah, Salatiga, maka didapatkan

kesimpulan sebagai berikut :

1. Proses perpindahan harta terhadap anak angkat di Kalibuket Kelurahan

Tingkir Tengah merupakan pemberian (hibah), hal tersebut dikarenakan

dalam pemberian harta ayah angkat (ZD) kepada anak angkat saat (KN) itu

masih hidup.

2. Anak angkat dalam Hukum Islam tidak mendapatkan bagian warisan. Dia

masih menjadi bagian Ahli Waris orang tua kandungnya. Anak angkat

terhadap orang tua angkat mendapatkan harta dari jalan hibah atau wasiat.

Apabila orang tua angkat tidak memberikan wasiat maka ia bisa

mendapatkan harta dengan jalan wasiat wajibah sesuai dengan pasal 209

Kompilasi Hukum Islam.

B. Saran

1. Hendaknya jika ingin mengangkat anak, perlu diperhatikan dan dipahami

perihal hak dan kewajiban yang akan timbul pada diri orang tua angkat dan

anak angkatnya.

Page 69: PERPINDAHAN HARTA TERHADAP ANAK ANGKAT DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2602/1/SKRIPSI... · 2018. 3. 9. · KATA PENGANTAR ۡمِيحِرَلٱۡۡنِۡم ۡح رَلٱِۡۡللَّٱۡۡمِۡس

57

2. Penting untuk melakukan pengangkatan anak sesuai hukum yang berlaku

agar didapatkan ke[astian hukum dan penjelasan mengenai hak dan

kewajiban yang mengikutinya.

3. Hibah itu suatu kebaikan. Namun jangan dijadikan suatu kebaikan sebagai

pemicu dari kemaksiatan.

4. Kepada muslim Indonesia jika ingin melakukan perbuatan perbuatan

hukum apapun khusunya mengenai keperdataan hendaknya menjadikan

atau menghormati KHI sebagai fiqh mereka guna mencapai tujuan hukum

atau syariah yaitu keadilan, kepastian dan kemanfaatan bagi umat.

Page 70: PERPINDAHAN HARTA TERHADAP ANAK ANGKAT DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2602/1/SKRIPSI... · 2018. 3. 9. · KATA PENGANTAR ۡمِيحِرَلٱۡۡنِۡم ۡح رَلٱِۡۡللَّٱۡۡمِۡس

58

DAFTAR PUSTAKA

Buku

Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya, Yayasan Penyelenggara

Penterjemah/Pentafsir Al-Qur’an, Jakarta, 1971.

Abdurrahman. Kompilasi Hukum Islam di Indonesia. 1992. Jakarta : Akademika

Pressindo.

Ash-Shabuni, Muhammad Ali. Tanpa tahun. Pembagian Waris Menurut Islam.

Terjemahan oleh Basalamah A.M. 1995. Jakarta: Gema Insani Press.

Basyir, Ahmad Azhar. 2005. Hukum Waris Islam. Yogyakarta : UII Press.

Khasanah, Fatkilatul. 2017. “fenomena pengangkatan anak (studi kasus di dusun

dawung desa candirejo kecamatan pringapus kabupaten semarang

Meleong, L. Y. 1996.” Metodologi Penelitian Kualitatif “. PT. Remaja

Rosdakarya. Bandung.

Muderis Zaini. 2006. Adopsi Suatu Tinjauan dari Tiga Sistem Hukum. Semarang:

Sinar Grafik.

Muthiah dan Hukum Kewarisan. Yogyakarta : Pustaka Baru Press. , Aulia. 2017.

Hukum Islam – Dinamika PerkembanganSeputar Hukum Perkawinan

Sarosa, S. 2012. Penelitian Kualitatif Dasar-Dasar. Jakarta: Indeks

Summa, Muhammad AM. 2005, Hukum Keluarga Islam di Dunia Islam. Jakarta:

PT. Raja Grafindo Persada.

Usman, Rachmadi. 2003. Pilihan Penyelesaian Sengketa di Luar Pengadilan.

Citra Aditya Bakti.

Usman, Rachmadi. 2009. Hukum kewarisan Islam dalam dimensi kompilasi

hukum Islam. Mandar Maju.

Anshori, Abdul Ghofur. 2005. Hukum Kewarisan Islam di Indonesia Eksistensi

dan Adabtabilitas. Yogyakarta: Fakultas Ekonomi UII Yogyakarta.

Rasyid, Sulaiman. 1978. Fikih Sunnah. Bandung: PT. Almaarif.

Undang-undang nomor 3 tahun 2006 dan kompilasi hukum islam.

Undang-undang nomor 7 tahun 1989 tentang peradilan

Inpres No. 1 Tahun 1991 Tentang Kompilasi Hukum Islam

Page 71: PERPINDAHAN HARTA TERHADAP ANAK ANGKAT DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2602/1/SKRIPSI... · 2018. 3. 9. · KATA PENGANTAR ۡمِيحِرَلٱۡۡنِۡم ۡح رَلٱِۡۡللَّٱۡۡمِۡس

59

DOKUMENTASI

Gambar Bapak KN

Gambar Bapak RF

Page 72: PERPINDAHAN HARTA TERHADAP ANAK ANGKAT DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2602/1/SKRIPSI... · 2018. 3. 9. · KATA PENGANTAR ۡمِيحِرَلٱۡۡنِۡم ۡح رَلٱِۡۡللَّٱۡۡمِۡس

60

Gambar Objek Penilitian

Page 73: PERPINDAHAN HARTA TERHADAP ANAK ANGKAT DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2602/1/SKRIPSI... · 2018. 3. 9. · KATA PENGANTAR ۡمِيحِرَلٱۡۡنِۡم ۡح رَلٱِۡۡللَّٱۡۡمِۡس

61

Page 74: PERPINDAHAN HARTA TERHADAP ANAK ANGKAT DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2602/1/SKRIPSI... · 2018. 3. 9. · KATA PENGANTAR ۡمِيحِرَلٱۡۡنِۡم ۡح رَلٱِۡۡللَّٱۡۡمِۡس

62

Page 75: PERPINDAHAN HARTA TERHADAP ANAK ANGKAT DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2602/1/SKRIPSI... · 2018. 3. 9. · KATA PENGANTAR ۡمِيحِرَلٱۡۡنِۡم ۡح رَلٱِۡۡللَّٱۡۡمِۡس

63

Page 76: PERPINDAHAN HARTA TERHADAP ANAK ANGKAT DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2602/1/SKRIPSI... · 2018. 3. 9. · KATA PENGANTAR ۡمِيحِرَلٱۡۡنِۡم ۡح رَلٱِۡۡللَّٱۡۡمِۡس

64

Page 77: PERPINDAHAN HARTA TERHADAP ANAK ANGKAT DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2602/1/SKRIPSI... · 2018. 3. 9. · KATA PENGANTAR ۡمِيحِرَلٱۡۡنِۡم ۡح رَلٱِۡۡللَّٱۡۡمِۡس

65