perpajakan di internet

23
PERPAJAKAN DI INTERNET (INTERNET TAX) 1. e-Freedom Coalition 1.1 e-Freedom Coalition, Komisi Penasihat e-Commerce Desakan teknologi dapat terhambat oleh skema perpajakan baru. Akan tetapi permasalahan pengenaan pajak atas e-Commerce ternyata melebihi penyebaran permasalahan itu sendiri. Dengan memungkinkan pemerintah lokal untuk mengenakan pajak melewati perbatasan secara fundamental tidak dapat disesuaikan. Remote taxation adalah pengenaan pajak tanpa representatif (perwakilan) pada skala yang tidak dapat dibandingkan. Peraturan pajak yang benar haruslah mendukung fungsi-fungsi yang disandangnya dalam peraturan pemerintah. Electronic commerce memungkinkan konsumen untuk mengambil keuntungan dari tingkat pajak yang kompetitif pada wilayah yurisdiksi ditempat lain yang dengan demikian dapat melayani dengan batasan- batasan tertentu pada pemerintahan yang berlebih. Prioritas pertama seharusnya mengurangi pengeluaran yang tidak perlu dan memperpendek sistem pemungutan pajak.Dengan demikian akan cukup jelas surplus anggaran di tingkat federal, daerah dan local. Menyadari akan kemampuan warga negara untuk mengambil keuntungan dari semua penawaran internet, termasuk atas e-commerce, benar-benar tergantung pada kemungkinan akses internet. Diberikan 5 rekomendasi untuk menjelaskan dan mencegah munculnya kembali pajak-pajak dan peraturan-peraturan pemerintah yang memberatkan, yang hanya

Upload: gunadarma

Post on 05-Dec-2014

4.641 views

Category:

Business


1 download

DESCRIPTION

 

TRANSCRIPT

Page 1: Perpajakan Di Internet

PERPAJAKAN DI INTERNET

(INTERNET TAX)

1. e-Freedom Coalition

1.1 e-Freedom Coalition, Komisi Penasihat e-Commerce

Desakan teknologi dapat terhambat oleh skema perpajakan baru. Akan tetapi

permasalahan pengenaan pajak atas e-Commerce ternyata melebihi penyebaran

permasalahan itu sendiri. Dengan memungkinkan pemerintah lokal untuk

mengenakan pajak melewati perbatasan secara fundamental tidak dapat

disesuaikan. Remote taxation adalah pengenaan pajak tanpa representatif

(perwakilan) pada skala yang tidak dapat dibandingkan.

Peraturan pajak yang benar haruslah mendukung fungsi-fungsi yang disandangnya

dalam peraturan pemerintah. Electronic commerce memungkinkan konsumen

untuk mengambil keuntungan dari tingkat pajak yang kompetitif pada wilayah

yurisdiksi ditempat lain yang dengan demikian dapat melayani dengan batasan-

batasan tertentu pada pemerintahan yang berlebih.

Prioritas pertama seharusnya mengurangi pengeluaran yang tidak perlu dan

memperpendek sistem pemungutan pajak.Dengan demikian akan cukup jelas

surplus anggaran di tingkat federal, daerah dan local. Menyadari akan kemampuan

warga negara untuk mengambil keuntungan dari semua penawaran internet,

termasuk atas e-commerce, benar-benar tergantung pada kemungkinan akses

internet.

Diberikan 5 rekomendasi untuk menjelaskan dan mencegah munculnya kembali

pajak-pajak dan peraturan-peraturan pemerintah yang memberatkan, yang hanya

Page 2: Perpajakan Di Internet

akan mengakibatkan semakin tingginya biaya yang ditanggung konsumen dan

memperlambat investasi yang diperlukan untuk memperkuat dan memelihara

infrastruktur informasi nasional.

Ada 5 pajak penghambat terhadap akses internet :

1. Pajak pembelian sebesar 3% pada telekomunikasi. Pajak ini adalah sebuah

anakronisme dan harus segera ditinjau ulang.

2. Discriminatoryi ad valorem taxation of interstate telecommunication.

Limabelas pernyataan tentang tingkat pajak properti bisnis telekomunikasi

lebih tinggi dibanding properti yang lain, menyebabkan tingginya biaya

yang ditanggung konsumen. Perlindungan pemerintah terhadap jenis pajak-

pajak ini telah digunakan untuk jalan kereta api, pesawat terbang, dan truk,

yang seharusnya diperluas mencakup telekomunikasi.

3. Internet tolls, pengenaan pajak baru dan biaya yang dibebankan pada

penyelenggaraan telekomunikasi dan konsumen mereka ketika kabel telah

terinstal sepanjang jalan dan highway. Pajak-pajak baru ini, yang dapat

menaikan pendaptan gross mencapai 5%, dapat meningkatkan biaya yang

ditanggung konsumen, dan sudah seharusnya dihapuskan.

4. Negara dan pajak-pajak telekomunikasi local, keruwetan auditing dan

prosedur pangisian. Banyak pemerintahan yang menggunakan tagihan

telapon sebagai sapi perah, dengan mengenakan pajak tinggi dan berganda

atas layanan yan diberikan. Pajak-pajkak seperti ini seharusnya dihilangkan

menjadi pajak tunggal per pemerintahan local, dan penyederhanaan aliran

prosedur pengisian atau auditing.

5. Pajak akses internet. Pelarangan sementara federal pada pajak akses internet

seharusnya dibuat permanen. Pemerintah local yang memberlakukan pajak

Page 3: Perpajakan Di Internet

ini sebelum adanya larangan diberlakukan seharusnya meninjau ulang setiap

pajak atas akses untuk menjaga rendahnya biaya pada konsumen.

Selanjutnya, diusulkan jika pajak penjualan masih tetap dikenakan secara online,

sebuah system pertumbuhan untuk pengumpulan pajak penjualandan penggunaan

oleh perusahaan dengan suatu kehadiran secara fisik dalam yuridiksi pajak adalah

yang paling sesuai. Sistem ini akan menguatkan, memperbaharui dan

mengklarifikasi hukum konstitusional yang ada melalui penetapan standar

yuridiksi yang jelas sehingga dapat dengan mudah dipahami dan relevan dalam

ekonomi baru ini.

Pendekatan pada rekomendasi perpajakan e-commerce ;

1. Secara permanen melarang pajak atas akses internet. Pemerintahan local

yang memberlakukan pajak atas akses internet mengacu pada moratorium

federal harus menghapuskan pajak-pajak tersebut, dan tidak ada lagi pajak

baru atas akses (layanan) yang akan dikenakan.

2. Mengubah Internet Tax Freedom Act untuk moratorium permanen atas

diskriminasi pajak penjualan dan penggunaan. Bagian 1101 (a) (1) dari

Internet Tax Freedom Act enyebutkan 3 tahun moratorium terhadap setiap

pajak layanan akses internet baru yang tidak ditetapkan pada tanggal 1

Oktober 1998. Pengertian “layanan akses internet” menurut ITFA adalah

“sebuah layanan yang memungkinkan user untuk mengakses isi, informasi,

e-mail atau layanan lain yang ditawarkan di internet yang mungkin termasuk

akses pada isi, informasi, maupun layanan lain dengan kepemilikan sebagai

bagian dari paket layanan yang ditawarkan kepada konsumen.Dalam hal ini

tidak termasuk layanan telekomunikasinya”.

Page 4: Perpajakan Di Internet

Dengan demikian ITFA telah mempelopori pajak akses internet yang ada sekarang

di beberapa daerah yang kemudian menggunakannya sebagai sumber pendapatan

sebelum masa berlakunya moratorium. Bagian 1101 (a) (2) dari IFTA juga

menyinggung tentang moratorium atas pajak berganda dan diskriminasi pajak atas

electronic commerce, termasuk didalamnya pajak penjualan lokal dan daerah serta

pajak penggunaan lokal dan daerah.

Untuk mengkombinasi efek dari kedua klausa IFTA ini maka diadakan tax-free-

zone sementara untuk akses internet dan berbagai tipe electronic commerce. E-

freedom Coalition mengajukan taz-free-zone sementara ini dibuat permanen baik

untuk pajak akses serta pajak penjualan dan penggunaan pada electronic

commerce.

Pajak seperti ini sangat tidak efisien. Pengenaan pajak akses dan penjualan secara

berganda, tumpang tindih ataupun diskriminasi pada internet dan electronic

commerce secara umum akan sulit dan prakteknya menjadi tidak efisien. Dengan

memiliki 30.000 maupun 50 yurisdiksi dan kebijakan pajak hanya akan

menimbulkan kebingungan dan rezim pajak domestic yang kontra produktif.

Pelaksanaan rezim pajak ini pada internet atau electronic commerce hanya akan

menimbulkan efek yang sangat menggangu pada sektor internet padahal internet

sedang dalam tahap pertumbuhan dan perluasan. Output industri dan kaum

pengusaha akan dibatasi secara besar-besaran. Efek negatif dari rezim pajak

internet yang baru gaungnya terdengar pada ekonomi nasional. Pengenaan pajak

tidak terbatas pada internet akses atau penjualan akan mengurangi usaha-usaha di

masa dating dan sangat disesalkan dapat mengurangi inovasi, panciptaan lapangan

kerja baru, dan pertumbuhan ekonomi secara general.

Page 5: Perpajakan Di Internet

Penciptaan rezim pajak ini akan menimbulkan sebuah peningkatan yang signifikan

pada kesilapan pajak pemerintah dan usaha-usaha penyelenggaraannya. Penarikan

pajak di setiap tingkatan pemerintahan akan tumbuh semakin besar dan lebih

merusak jika usaha pengenaan pajak atas electronic commerce mulai

dikembangkan. Hasil dari perluasan kesemua ukuran pemerintahan akan mengarah

pada semakin campur tangannya pemerintahan atas sektor privat pada umumnya

dan sektor teknologi tinggi khususnya.

Pengadilan tinggi telah lama menahan usaha-usaha pemerintahan local untuk

memajaki atau mengatur aktivitas di luar wilayah-nya atau disebut juga remote

commerce yang dianggap unkonstitusional. Pemerintahan local hanya dapat

memajaki pihak-pihak yang memiliki nexus atau “keberadaan fisik secara

substansial” di wilayah yurisdiksi nya. Memantapkan sistem perpajakan yang

mengijinkan pihak pemerintahan local hak untuk mengenakan pajak berganda dan

over-lapping akan memakan waktu 2 abad untuk menyelesaikan kasus-kasus

hukum pengadilan tinggi dan hanya menciptakan contoh yang buruk bagi

perpajakan dalam bentuk lain atas perdagangan antar daerah.

Untuk alasan-alasan ekonomi dan hukum ini, sangatlah vital bagi Advisory

Commission untuk mengajukan pelarangan permanen atas pajak akses atau segala

bentuk diskriminasi pajak penjualan ataupun penggunaan pada electronic

commerce.

Beberapa anggota dari Advisory Commission boleh tetap bertahan pada

pengadopsian pelarangan permanen atas pajak akses internet dan penjualan karena

adanya beberapa argumen keadilan yang mereka dengar berulang kali dari para

kritikus Internet Tax Freedom Act. Argumen-argumen keadilan ini secara tipikal

memiliki 2 macam, yaitu:

Page 6: Perpajakan Di Internet

1. Sangatlah tidak adil untuk membebaskan remote internet vendor dari pajak

akses dan penjualan ketika usah-usaha jalanan atau bricks and mortar yang

ada di suatu daerah harus membayar pajak ini.

2. Sangatlah tidak adil untuk mencabut pendapatan daerah atau pemerintahan

local yang dapat diperoleh dari pengenaan pajak atas akses internet dan

penjualan secara elektronis.

Kedua argument ini mewakili keprihatinan yang mulai ditumbuhkan oleh para

pejabat daerah dan pemerintahan lokal dan beberapa pengusaha jalanan.

Argumen pertama yang didasarkan atas pembebasan remote internet vendor dari

pengenaan pajak akses dan penjualan ternyata melupakan sebuah poin penting,

yaitu bahwa remote vendor tidak menggunakan atau menghabiskan sumber daya

daerah lokal yang didanaidari pajak daerah maupun pajak lokal.

Kenyataannya, akan sangat tidak adil memaksa perusahaan-perusahaan di luar

wilayah untuk membayar pajak layanan atau program pemerintah suatu wilayah

karena mereka tidak akan menikmati keuntungan yang diberikan. Bisnis-bisnis

local atau daerah membayar pajak karena mereka dapat mengambil keuntungan

dari program-program dan layanan-layanan pemerintah yang didanai dari pajak

tersebut. Remote vendor yang terikat oleh transaksi elektronik antar daerah tidak

mendapat keuntungan seperti halnya vendor local dari adanya pajak local, di mana

perusahaan pengirimanlah yang telah membayarkan pajak untuk menutup

penggunaan barang dan layanan umum.

Pertumbuhan sektor industri baru yang tidak berundang-undang dan lebih dari itu

tidak berpajak ini telah membantu menghidupi pertumbuhan terus menerus tidak

hanya pada aktivitas ekonomi tetapi juga pendapatan dari pajak pemerintah.

Page 7: Perpajakan Di Internet

Perkembangan internet dan ekonomi informasi telah menciptakan kesempatan

kerja dan kesempatan bisnis baru yang belum pernah ada sebelumnya. Pada

gilirannya perkembangan aktivitas ekonomi dan output akan meningkatkan

pendapatan individual dan keuntungan usaha, diman konsekuensinya,merupakan

sumber pajak baru dan pendapatan baru secara keseluruhan untuk seluruh

pemerintahan. Sangatlah penting untuk mengulangi pernyataan karena transaksi

internet antar daerah telah dibebaskan dari penarikan pajak. Hal ini bukan berarti

perusahaan yang terikat dengan electronic commerce benar-benar bebas pajak.

Vendor elektronik masih bertanggungjawab dalam membayar pajak pendapatan

perusahaan secara rutin dan diperlakukan sama dengan bisnis lainnya oleh

pemerintah daerah atau local di mana dia berkedudukan. Permanen moratorium

atas pajak internet bagaimanapun juga tidak akan merusak keseimbangan ini.

Karena itu pihak Advisory Commission seharusnya dengan ikhlas

merekomendasikan pengadopsian moratorium permanen dan komprehensif dalam

pajak akses dan penjualan bagi internet dan perdagangan jarak jauh secara umum.

1.2 Menghilangkan Hambatan perpajakan pada Akses Internet.

Pajak telekomunikasi adalah juga, dan tidak terelakan, pajak atas internet. Apakah

melalui akses dial-up atau Digital Subscriber Llines (DSL), lewat kabel modem

atau wireless, akses internet menggunakan sarana jaringan telekomunikasi. Lebih

dari 50% lalu-lintas dalam jaringan telepon public saat ini merupakan data dari

pada suara. Dengan demikian tingginya pajak telekomunikasi akan mengerem laju

akses internet dan mengurangi pengembangan jaringan broadband yang diperlukan

untuk pertumbuhan internet generasi mendatang.

Page 8: Perpajakan Di Internet

�Pelarangan praktek pendeskriminasian pajak atas telekomunikasi antar

daerah.

Ini akan menguatkan infrastruktur internet dengan melarang adanya praktek-

praktek diskriminasi pengenaan pajak ad volerm property didaerah atas

telekomunikasi antar daerah. Hal ini hanya memperluas perlindungan yang sama

melawan diskriminasi ynag oleh hukum federal yang telah dibuat sebelumnya

untuk jalan kereta api, pesawat terbang, dan industry lain yang sangat kritikal

dengan perdagangan antar daerah.

Sebagaimana aks internet memilki ketergantungan yang sangat tinggi pada

backbone telekomunikasi, setiap pajak yang berlebihan pada akses telekomunikasi

akan berdampak pada internet. Begitu pula tingginya biaya bagi user atau

kurangnya investasi capital dalam perluasan infrastruktur telekomunikasi. Industri

antar daerah lain juga menghadapi ketidakseimbangan perlakuan pajak yang telah

mencari dan memperoleh perundangan-undangan yang membolehkan daerah dan

pemerintahan lokal untuk mengenakan pajak properti industri ini dengan cara yang

berbeda dengan bisnis properti lainnya secara umum.

�Diskriminasi pajak property daerah menghadapi telekomunikasi antar

daerah.

Tindakan-tindakan pendiskriminasian dalam pengenaan pajak property biasanya

menggunakan 2 bentuk. Sebagai bagian dari konsep penilaian per unit, banyak

daerah memajaki asset intangible dari kebutuhan public sementara tidak memungut

pajak atas asset yang sama yang diselenggarakan oleh bisnis lainnya. Asset-asset

intangible ini, termasuk pula asset yang sebagaimana dibedakan menurut ijin

operasi federal atas penyatuan kekuatan kerja, biasanya merupakan bagian paling

bernilai dari kebutuhan bisnis. Kedua, daerah sering mengenakan tingkat pajak

Page 9: Perpajakan Di Internet

yang tinggi untuk property personal tangible yang timbul karena kebutuhan

perusahaan daripada yang ditimbulkan oleh pembayar bisnis lain umumnya.

�Pengaruh dari tindakan-tindakan diskriminatif atas pemajakan properti.

1. Pemindahan beban pajak kepada konsumen non-resident.

Konsumen bukan residen adalah korban tidak sengaja dari praktek-praktek

pengenaan pajak property secara diskriminatif. Karena tingkat jangka

panjang biasanya ditetapkan secara nasional, beban pajak menyebar

melewati batasan negara, tanpa peduli apakah pengenaan beban pajak

dilakukan diwilayah yurisdiksi lokal konsumen.

2. Pengenaan pajak diskriminatif mengakibatkan meningkatnya tingkat pajak,

lebih jauh pembagian digital.

Untuk menentukan tingkatan yang mendiskriminasikan pajak property

secara keseluruhan atau sebagian dikenakan kepada konsumen menurut

tingginya kebutuhan yang diperlukan, mereka merupakan sasaran dari pajak

regresif sebagai warga negara yang kurang beruntung secara nasional.

Pendiskriminasian pengenaan pajak property meningkatkan biaya telepon

dan hanya memperburuk pembagian digital.

3. Persaingan yang terbatasi.

Penyelenggara jasa telekomunikasi yang merupakan subyek dari

diskriminasi pajak properti tidak punya kemampuan untuk bersaing di

medan permainan dengan mereka yang tidak mendapat diskriminasi pajak.

Pada perkembangan industri yang tinggi ini, berbagai jenis perusahaan

sekarang menyediakan sejumlah pelayanan telekomunikasi.

4. Kurangnya perbaikan yang ada.

Page 10: Perpajakan Di Internet

Meskipun sebuah kasus besar menghadapi pendiskriminasian pajak properti

yang dibuat, hukum federal yang ada akan membatasi tantangan tersebut bila

terdengar di pengadilan federal kecuali jika ada penunjukan yang sangat

besar dilakukan di mana wajib pajak tidak memiliki “usaha-usaha perbaikan

yang efisien, cepat dan jelas”. Hasilnya, para wajib pajak ini harus

mengajukan permohonan ke sistem peradilan daerah dan mungkin beberapa

agen administrasi local yang bias menangani penaksiran property, yang

dengan demikian hanya menjadikannya lebih sulit untuk mendapatkan

pemeriksaan yang cukup adil. Tanpa adanya perlindungan federal,

perusahaan-perusahaan telekomunikasi dipaksa untuk membayar pajak

diskriminatori sebelum mereka mencari tinjauan hukum.

5. Kurangnya penanaman modal pada infrastruktur backbone internet.

Akibatnya yang ditimbulkan dari keseluruhan faktor-faktor ini sangat

membahayakan, dimana perusahaan-perusahaan telekomunikasi akan

kekurangan investasi infrastruktur backbone yang sangat esensial bagi

perkembangan internet. Pendeskriminasian pajak atas property

telekomunikasi akan menurunkan pengembalian property dan investasi

internet backbone yang nantinya dapat menghilang. Meningkatkan akses

konsumen ke internet, world wide web dan electronic commerce hanya akan

menyebabkan rendahnya biaya berhubungan karena semakin tingginya

persaingan dan meningkatnya investasi.

�Melarang pemerintah membangun internet toll berdasarkan biaya yang harus

ditanggung untuk instalasi kabel telekomunikasi sepanjang jalan yang ada.

Daerah dan pemerintahan local menggunakan penafsiran dari Telecommunication

Act tahun 1996 untuk mengadakan internet toll dalam bentuk franchise taxes yang

baru hinga mencapai 5 persen pada bisnis dan penggunaan telekomunikasi

Page 11: Perpajakan Di Internet

konsumen. Dengan rata-rata 18,2 persen transaksi beban pajak telah dikenakan

(Committee on State Taxation, 50 State study and Report on Telecommunications

Taxation, Testimony before the Advisory Commission on Electronic Commerce,

September 14, 1999), pajak-pajak baru ini dan biaya-biaya special yang berkaitan

dapat dengan mudah membuat telekomunikasi menjadi rodu dan layanan paling

tinggi pajaknya di Amerika. Dengan memberi aturan kritis pada layanan ini dalam

mengakses internet, pajak baru tersebut benar-benar menjadi penghalang

pertumbuhan penggunaan internet secara nasional.

Meskipun dengan pajak franchise baru, persyaratan-persyaratan peraturan

manajemen lokal yang baru memiliki efek dari penciptaan hambatan-hambatan

masuk, mengecilkan pembangunan persaingan berbasis fasilitas, dan membuat

layanan-layanan telekomunikasi secara artificial menjadi lebih mahal. Untuk

menghalangi kesalahan peraturan tingkat ini, disarankan bentuk bahasa subbagian

sebagai berikut:

� Tidak satupun dalam bagian ini mempengaruhi kewenangan daerah ataupun

pemerintahan lokal untuk mengatur sarana umum sepanjang hal-hal tersebut

adil dan biaya tambahan yang masuk akal dari penyedia layanan

telekomunikasi.

� Penarikan kembali sejumlah uang tersebut seharusnya dikenakan secara

kompetitif netral dan tidak diskriminatif.

� Biaya tambahan yang cukup adil dan masuk akal harus dibatasi berdasar

biaya langsung dan seharusnya ditransparansikan oleh pemerintah tersebut.

Tidak ada daerah dan pemerintahan lokal yang mengharuskan setiap penyedia

layanan telekomunikasi untuk memproduksi, mengirimkan, ataupun menunjukkan

Page 12: Perpajakan Di Internet

setiap bentuk kepemilikan informasi yang berhubungan dengan peraturan sarana

umum daerah atau pemerintahan lokal yang bersangkutan.

Page 13: Perpajakan Di Internet

~Menyederhanakan pajak telekomunikasi daerah dan lokal, dengan

mendokumentasi dan mengaudit prosedur-prosedur yang ada.

Pajak-pajak telekomunikasi yang terdapat di daerah dan pemerintahan lokal

sangatlah tinggi dan juga sangat beragam. Konsumen terbabani dengan berbagi

macam pajak dan terkadang regresif pada layanan telephone yang mereka terima

yang sering mereka gunakan untuk mengakses internet, sementara para

penyelenggara layanan harus berhadapan dengan prosedur audit yang pada

akhirnya dikenakan kepada konsumen juga.Commission harus mempertimbangkan

beberapa usulan berikut :

� Memungkinkan pajak transaksi telekomunikasi berskala daerah dengan satu

tarif dan pajak yang dikenakan pada semua daerah.

� Memungkinkan yurisdiksi lokal untuk menarik pajak transaksi

telekomunikasi untuk melanjutkan penarikan pajak, dengan syarat yurisdiksi

lokal tidak boleh menarik lebih dari dari satu kali pajak telekomunikasi.

� Memungkinkan hanya satu kali audit per daerah untuk setiap periode yang

dapat dikenai pajak.

� Penetapan penyeragaman penarikan pajak secara nasional untuk

menghindari Negara bagian yang lebih makmur melakukan penambahan

sumber pendapatan dengan alasan pajak.

� Menyediakan waktu yang memadai untuk mengimplementasikan perubahan

pada pokok pajak atau tarif pajak.

� Memberikan kompensasi penghargaan kepada vendor untuk mengganti

kerugian biaya sesuai dengan pajak lokal. Mengharuskan setiap transaksi

Page 14: Perpajakan Di Internet

pajak daerah dan pemerintahan lokal untuk mengikuti pokok pajak seragam

di setiap daerah.

� Melaksanakan aturan yang sama disetiap daerah dan level lokal untuk

membebaskan transaksi dan konsumen. Mengharuskan hanya satu kali

penarikan pada level daerah.

� Mengikuti penyeragaman peraturan-peraturan yang ditetapkan secara

nasional untuk menghindari daerah yang kaya melakukan penambahan

pendapatan dengan alasan pajak.

� Mengikuti definisi nasional atau istilah-istilah yang menunjuk pada

komponen umum perpajakan dan pebebasan telekomunikasi.

~Mendorong perluasan e-commerce dengan memperbaiki kepastian

kewajiban pajak negara dan lokal.

Salah satu rintangan terbesar yang dihadapi bisnis yang berkaitan dengan

perdagangan antar negara dengan mudah diketahui agen pajak mana yang

dilibatkan. Untuk on-line bisnis, ketidakpastian secara positif tidak

mengejutkan karena teknologi sendiri telah menimbulkan pernyataan baru atas

staandar yurisdiski.

Setiap keputusan merupakan subjek dari perselisihan dan argument berikutnya

melalui pengaplikasian yang seharusnya. Teori-teori baru dikembangkan dan

semakin banyak waktu dan energi dikeluarkan untuk membuat kepastian dan

kemudahan untuk dipahami. Definisi dari substantial nexux lebih sering

merupakan subyek perselisihan.

Kestabilan tidak langsung dari keberadaan substansial pada orang diluar daerah

adalah kontroversi dalam bentuk lain. Lebih dari 10 tahun terakhir daerah telah

Page 15: Perpajakan Di Internet

berusaha untuk memperluas teori attributuonal nexus yang melengkapi

keberadaan substansial secara fisik seseorang dengan pihak lain baik itu agensi

atau afiliasi perusahaan. Apakah iklan dari perusahaan diluar daerah di halaman

web yang kebetulan servernya berada di daerah yang memungut pajak sudah

mencukupi ?, Bagaimana dengan logo di laman web hot-linked dengan vendor

diluar daerah ?.

Memperhitungkan kemungkinan pengenaan pajak yang tepat merupakan aspek

paling menggangu dari perpajakan dan dibanyak kasus merupakan aspek paling

memberatkan pada perpajakan. Dengan semakin banyak agen pajak yang

terlihat, akan semakin berat pemenuhannya nanti.

~Melindungi privasi konsumen dengan melaran pemerintah untuk

mengumpulkan data transaksi-transaksi individu.

Memberikan moratorium pada pajak internet merupakan cara terbaik untuk

melindungi privasi konsumen dalam menghadapi pengumpulan informasi

pemerintah yang sangat menggangu. Jika penggunaan pajak online diperhatikan

secara keseluruhan, ketetapan menurut privasi konsumen cukup kritis. Sudah

jelas setiap bentuk skema pengumpulan pajak baru untuk e-commerce kurang

diharapkan. Biarpun pengumpulan pajak tetap dilaksanakan sesuai kerangka

konstitusional, privasi konsumen harus dilindungi, sama halnya atau lebih baik

dari dunia analog, yang sebelumnya telah melindungi privasi konsumen dengan

memungkinkan transaksi cash, yang pada dasarnya tdak beridentitas atau tanpa

nama. Pengembangan dalam perlindungan privasi di dunia digital, tidak

seharusnya dilekatkan dengan skema pajak yang baru. Dengan peningkatan dari

soste, e-cash anonymous yang diharapkan, satu-satunya transaksi yang

dikumpulkan adalah daerah asal konsumen tersebut. Dalam penjualan barang-

Page 16: Perpajakan Di Internet

barang secara fisik, informasi ini dapat diperoleh dari alamat pengiriman yang

diberikan oleh si konsumen. Jika pembelian dilakukan untuk barang-barang

secara elektronik, seperti software yang dapat di download, vendor hanya perlu

mengumpulkan daerah asal konsumen. Setiap informasi lebih lanjut yang

dibutuhkan vendor di dapat dari kesepakatan antara konsumen dan si pedagang.

Meskipun pada kasus transaksi debet – kredit secara personal mengidentifikasi

informasi yang ada ke vendor tidak dilakukan oleh otoritas pajak, dapat

dikatakan bahwa identitas konsumen tidak diungkapkan pada pengumpulan

pajak secara sungguh-sungguh.Di dunia analog, pedagang adalah bagian yang

bertanggung jawab atas pengumpulan dan penetapan tagihan pajak, pedagang

diminta untuk menyimpan bukti-bukti penjualan barang sebagai bukti transaksi

yang terjadi dari volume bisnis.Prinsip ini seharusnya digunakan di dunia

digital.

Terdapat 4 landasan dimana para pembuat undang-undang harus dengan

sungguh – sungguh mengikuti:

� Tidak ada persyaratan untuk pengumpulan informasi pengidentifikasi

personal yang mungkin perlu untuk mengumpulkan pajak dengan

pengakuan secara substansial.

� Tidak ada persyaratan untuk mengumpulkan informasi lebih dari

dunia elektronik lebih dari dunia analog.

� Kesadaran pengumpulan informasi oleh pihak swasta, di mana

konsumen memilikipengetahuan tentang pengumpulan dan

penggunaan informasi tersebut, secara fundamental berbeda dengan

pengumpulan informasi pemerintah.

Page 17: Perpajakan Di Internet

� Tidak ada persyaratan untuk setiap pengumpulan informasi konsumen

ileh pedagang yang tidak memiliki nexus di daerah konsumen,

sehingga tidak ada pajak yang harus dibebankan.

1.3 Kelancaran sistem Pajak Penjualan Abad 21

Perbedaan-perbedaan dalam hukum pajak di antara daerah, berhubungan

dengan luasnya penggunaan pajak oleh pemerintah local di banyak daerah,

mendorong beban yang sangat menyulitkan bagi pedagan multidaerah, halangan

di mana mereka tidak diberi kompensasi di banyak hal. Sistem perpajakan tidak

melakukan perubahan pada ekonomi Amerika dan global dan pada dasarnya

ketinggalan langkah dengan electronic commerce.

Hukum pajak penjualan seharusnya dibuat lebih berseragam di setiap daerah,

dan administrasi pajak juga secara substansial dilakukan dengan teliti dan

sederhana. Tujuannya ialah membangun sistem yang lebih sederhana, seragam,

dan adil dari pajak penjualan daerah yang dapat menurunkan halangan yang

dihadapi oleh para pengecer, melindungi kekuasaan daerah dan pemerintahan

local, meningkatkan kemampuan perusahaan-perusahaan Amerika untuk

bersaing di ekonomi global dan ekonomi informasi. Tujuan ini memiliki

komponen jangka pendek dan jangka panjang.

Langkah 1 : Menghilangkan hambatan sistem dalam 2-5 tahun

mendatang.

Tujuan jangka pendek adalah menciptakan sistem tanpa penghalang dan

mengumpulkan pajak penjualan dan penggunaan yang ditanggung oleh para

Page 18: Perpajakan Di Internet

pembeli. Prinsip kunci ini adalah mencapai penyederhanaan signifikan dari

sistem pajak penjualan agar sesuai dengan cepatnya perkembangan ekonomi

informasidalam perdagangan global. Sistem ini akan menggabungkan teknologi

pemrosesan informasi tingkat lanjut dan penyederhanaan strategi sistem pajak

pembelian.

Kelancaran sistem Pajak Penjualan abad 21 akan didesain untuk pencapaian

tujuan-tujuan berikut bagi para penjual yang terlibat. Karateristik kunci dari

sistem ini akan :

• Mengurangi hambatan bagi perusahaan-perusahaan untuk mengumpulkan

pajak penjualan daerah dan local.

• Menyederhanakan sistem pembebasan administrasi yang ada melalui

kombinasi perubahan hukum daerah (propinsi), standarisasi prosedur

administrasi, dan teknologi.

• Menawarkan system ini sebagai pendekatan bertingkat bagi semua penjual

berdasar kesukarelaan.

• Mengurangi biaya pemenuhan, pembayaran dan pengembalian pajak, dan

audit pajak

• Mengurangi pengawasan tingkat pajak dan implementasinya serta

mengurangi persyaratan menyimpan data bagi penjual.

• Mengurangi risiko (hutang-hutang yang buruk, pertanggungjawaban audit,

dll) bagi penjual melatih perlindungan yang masuk akal (tidak ada kealpaan

atau penipuan).

Page 19: Perpajakan Di Internet

Langkah 2: Penggunaan komplet penyatuan system lebih dari 6-8 tahun

waktu periode.

Sementara langkah pertama akan menyederhanakan dan melancarkan system

yang ada, langkah kedua, atau tujuan pokok, adalah bagi seluruh daerah dan

pemerintahan lokal untuk menggunakan sistem klasifikasi, definisi, dan audit

yang sama.

Pada akhirnya sistem sukarela yang diperluas ke daerah dan lokal, begitu juga

untuk seluruh remote sales, berakhir dengan ketidakadilan dari sistem yang ada.

Daerah yang tidak melaksanakan pendekatan dan mekanisme ini pada hari yang

telah ditetapkan akan tidak diakui pengumpulan pajaknya atas remote sales

sampai mereka menggunakan sistem seragam ini. Sistem ini dapat secara

bertahap diperluas keseluruh pedagang dan semua jenis transaksi, tanpa

terkecuali apakah mereka menawarkannya melalui took, catalog, atau via

internet. Semua pedagang harus memperoleh keuntungan dari sistem yang

seragam, sederhana dan adil ini yang memperkecil hambatan-hambatan yang

sebelumnya selalu dikaitkan dengan pengumpulan pajak.

1.4 Tidak ada Pajak Internet

Pandangan yang berbeda di mana internet mengubah segalanya, kecuali

pemerintah. Pandangan ini berharap untuk penarikan pajak penjualan yang

sangat menekan berdasarkan atas tempat transaksi bisnis menurut transaksi

berbasis internet di mana membutuhkan PC to PC dari setiap sudut dunia.

Page 20: Perpajakan Di Internet

Pandangan ini telah disampaikan oleh Ronald Reagen beberapa tahun yang lalu

ketika beliau mengatakan kepada sekelompok kecil pemimpin usaha kecil :

“Pandangan pemerintah atas ekonomi dapat disingkat dalam prase pendek : Jika

ekonomi bergerak, maka pajak juga akan bergerak. Jika terus bergerak, maka

aturlah dia, dan jika berhenti bergerak, berikanlah subsidi.”

Pada ekonomi baru, yang bergerak adalah internet, bisnis dan kemakmuran

yang dimotori oleh internet, dan banyak pihak di pemerintahan ingin

mengenakan pajak atas internet, dan pada akhirnya mengatur internet, meskipun

surplus pajak sebagian besar disebabkan oleh internet di semua wilayah

Amerika. Dengan membatasi consumen internet dengan hambatan perpajakan,

dengan membebani para usahawan berbasis internet dengan penarikan pajak

baru, atau melaporkan semua transaksi penjualan ke pihak ketiga agen

pengumpulan pajak dari pemerintah yang akan melihat pembelian privat setiap

konsumen, bukti cukup jelas jika pemerintah akan benar-benar menghalangi

pertumbuhan ekonomi dari ekonomi internet dan secara jelas mempengaruhi

usahawan internet kecil dan konsumen. Profesor Austan Goolsbee dari

University of Chicago mengumpulkan bukti yang menunjukkan volume

penjualan di internet akan mengalami penurunan sebesar 30% jika pajak

penjualan dikenakan pada perdagangan internet.

Untuk semua kebijakan ini,publik Amerika seharusnya merangkul internet dan

ekonomi tanpa batas yang diciptakannya daripada menetapkan cara berpikir

lama dan struktur pajak berdasarkan tempat yang sudah kuno.

~Perlakuan Pajak Penjualan Transaksi Elektronik

Page 21: Perpajakan Di Internet

Kongres harus melarang semua pajak penjualan dan penggunaan pada transaksi

di internet. Moratorium federal pada pajak-pajak internet seharusnya diubah

untuk melarang semua pajak penjualan transaksi jarak jauh yang difasilitasi

internet. Pelarangan ini jelas dikenakan pada penjualan barang-barang dan

property intangible dan tangible, intelektual property, barang-barang digital,

layanan sekuritas, informasi dan isi, dan hiburan.

~Pajak Pendapatan dan Pajak Aktivitas Bisnis Pada Ekonomi Cyber

Kongres harus melindungi perusahaan-perusahaan dari pajak pendapatan dan

aktivitas bisnis yang tidak adil yang dibebankan kepada mereka secara virtual di

daerah.

~Pajak atas Akses Internet

Hilangkan semua pajak atas akses internet. Pajak atas akses internet telah

menjadi chip tawar-menawar bagi mereka yang berkeinginan untuk menarik

pajak penjualan pada transaksi internet – pajak yang menguntungkan bagi

pemerintah.

~Pajak Telekomunikasi

Pajak pada penggunaan telepon oleh konsumen adalah pajak atas akses internet

karena sebagian besar warga Amerika menggunakan saluran telepon untuk

masuk ke internet.

Page 22: Perpajakan Di Internet

~Perlakuan Tarif Internasional pada e-Commerce

Pajak internasional dan tariff akan mempengaruhi tingkat persaingan global

Amerika. Commission telah mengambil suara untuk menentang pengenaan

setiap bentuk tariff internasional atas transaksi dan penjualan yang berbasiskan

internet.

~Perlakuan Pajak Internasional atas e-Commerce

Tidak ada pajak e-commerce. Pengenaan pajak internasional pada penjualan

dan transaksi berbasis internet yang terjadi di Amerika untuk mencerminkan

kepemilikan domestic “zon bebas pajak” Amerika Serikat atas internet.

~Menghilangkan Pembagian Digital pada seluruh Konsumen

Kongres harus mengklarifikasi hukum federal agar mengijinkan negara –

daerah memanfaatkan surplus TANF untuk membeli computer dan akses

internet bagi keluarga yang membutuhkannya. Amerika dapat menghindari

pembagian digital dan mendorong keluarga yang membutuhkan di wilayah rural

Amerika dan di dalam kota untuk berpartisipasi dalam ekonomi internet atau

bahkan turut serta di permainan dengan keluarga-keluarga yang lebih mampu.

Keluarga-keluarga miskin harus memperoleh kesempatan beban pajak yang

sama seperti untuk membeli pakaian dan makanan, untuk investasi dalam

sekuritas, dan mendapat informasi penting mengenai pekerjaan dan kesempatan

pendidikan seperti halnya yang lain.

Page 23: Perpajakan Di Internet