pernyataan keaslian karya tulis skripsi · di rumah sakit umum pusat sanglah denpasar periode 2014...
TRANSCRIPT
iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya
tulis yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu
perguruan tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya tidak terdapat karya atau
pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan orang lain, kecuali yang secara
tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.
Apabila kemudian hari terbukti bahwa saya melakukan tindakan menyalin
atau meniru tulisan orang lain sebagai hasil pemikiran saya sendiri, maka gelar
dan ijazah yang telah diberikan oleh universitas batal saya terima.
Denpasar, 15 Nopember 2014
Yang menyatakan
Made Bayu Permasutha
v
ABSTRAK
HUBUNGAN KENDALI GLIKEMIK TERHADAP STATUS NUTRISI
BERDASARKAN PATIENT GENERATED-SUBJECTIVE GLOBAL ASSESSMENT (PG-SGA) PADA PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2
DI RUMAH SAKIT UMUM PUSAT SANGLAH DENPASAR PERIODE
2014
Beberapa studi epidemiologi menunjukkan insidensi dan prevalensi
diabetes melitus tipe 2 mengalami peningkatan. Menurut data dari WHO hingga
tahun 2012 tercatat 347 juta orang di dunia telah menderita diabetes dengan angka
kematian mencapai 277 juta kematian. Perbaikan penyakit pada pasien DMT2
sebaiknya juga berpatokan pada kualitas hidup pasien yang dapat diukur melalui
status nutrisinya. Pemantauan status nutrisi dianggap penting mengingat beberapa
hal sebagai berikut: 1) Beberapa penelitian menunjukkan hubungan yang kuat
antara status nutrisi dengan resiko komorbiditas; 2) Status nutrisi dengan kualitas
hidup seseorang; 3) Status nutrisi dengan clinical outcome; 4) Status nutrisi
berhubungan dengan tingkat mortalitas.
Tujuan penulisan skripsi ini ialah untuk mengetahui gambaran status
nutrisi pasien DMT2 serta hubungan kendali glikemik dan status nutrisi pada
pasien DMT2. Penelitian ini mengggunakan desain penelitian potong lintang
dengan teknik consecutive sampling, n=86 sampel.
Hasil penelitian menunjukkan mayoritas pasien DMT2 termasuk dalam
kendali glikemik buruk (70,9%) dan status nutrisi buruk (67,4%). Hasil analisis
statistik chi-square pada hubungan kendali glikemik terhadap status nutrisi
menghasilkan nilai p = 0,000 dan koefisien korelasi 0,604.
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan gambaran status nutrisi pada
pasien DMT2 mayoritas pada status nutrisi buruk dan terdapat hubungan yang
signifikan dengan korelasi positif dan kuat antara kendali glikemik dengan status
nutrisi.
Kata kunci: Kendali glikemik, status nutrisi, DMT2
vi
ABSTRACT
RELATIONSHIP BETWEEN GLYCEMIC CONTROL AND
NUTRITIONAL STATUS BASED ON PATIENT GENERATED-
SUBJECTIVE GLOBAL ASSESSMENT (PG-SGA) IN TYPE 2 DIABETES
MELLITUS PATIENTS IN SANGLAH GENERAL HOSPITAL FOR THE
PERIOD 2014
Several epidemiological studies indicate the incidence and prevalence of
type 2 diabetes mellitus has increased. According to the data from WHO until
2012 has recorded 347 million people worldwide have diabetes and its mortality
reached 277 million people. Improvement in patients with type 2 diabetes should
be based on the patient's quality of life which is measured by nutritional status.
Monitoring of nutritional status is important because of the following: 1) Some
studies show a strong association between nutritional status with the risk of
comorbidities; 2) association between nutritional status with quality of life; 3)
association between nutritional status with clinical outcome; 4) nutritional status
associated with mortality.
The purpose of this thesis is to describe the nutritional status of patients
with type 2 diabetes as well as the relationship of glycemic control and nutritional
status in patients with type 2 diabetes. This study use cross-sectional study design
with consecutive sampling technique, n = 86 samples.
The results showed the majority of patients with type 2 diabetes included
in poor glycemic control (70.9%) and poor nutritional status (67.4%). The results
of the chi-square statistical analysis on relationship between the glycemic control
and nutritional status resulted in a p-value < 0.001 and a correlation coefficient of
0.604.
In conclusion mostly of patients with type 2 diabetes are in poor nutritional
status and there is significant relationship with positive and strong correlation
between glycemic control and nutritional status.
Keywords: glycemic control, nutritional status, type 2 diabetes
vii
RINGKASAN
DM merupakan salah satu kelompok penyakit yang ditandai dengan
hiperglikemia atau peningkatan kadar gula darah yang terus-menerus dan
bervariasi, yang disebabkan oleh kelainan kerja insulin dengan gejala klasik
meliputi poliuri, polidipsi, dan polifagi. Prevalensi penderita DM di dunia
didominasi oleh jumlah penderita DM Tipe 2 (DMT2) yang mencapai 90-95%
dari seluruh penderita DM dewasa. Diperkirakan pada tahun 2030 penderita DM
di dunia telah mencapai angka 366 juta penderita DM. Data yang didapatakan
oleh International Diabetes Federation (IDF) pada tahun 2010 menyatakan
jumlah penderita DM di Indonesia sebanyak 7 juta penderita yang diperkirakan
akan terus mengalami peningkatan hingga mencapai angka 12 juta penderita pada
tahun 2030.
Perbaikan penyakit pada pasien DMT2 sebaiknya juga berpatokan pada
kualitas hidup pasien yang dapat diukur melalui status nutrisinya. Pemantauan
status nutrisi dianggap penting mengingat beberapa hal sebagai berikut: 1)
Beberapa penelitian menunjukkan hubungan yang kuat antara status nutrisi
dengan resiko komorbiditas; 2) Status nutrisi dengan kualitas hidup seseorang; 3)
Status nutrisi dengan clinical outcome; 4) Status nutrisi berhubungan dengan
tingkat mortalitas.
Secara umum penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran status
nutrisi pasien DMT2 serta hubungan kendali glikemik dan status nutrisi pada
pasien DMT2. Manfaat teoritis diharapkan penelitian ini dapat berguna dalam
pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan komunikasi terkait kendali
glikemik dengan status nutrisi pasien DMT2 di Bali. Manfaat praktis dari
penelitian ini diharapkan hasil dari penelitian ini dapat dipergunakan sebagai
informasi dalam penelitian selanjutnya dan juga dalam upaya perbaikan status
nutrisi pada pasien DMT2 di Bali.
Desain penelitian ini adalah analitik potong lintang. Populasi terjangkau
ialah pasien DMT2 di Poliklinik Rawat Jalan dan Rawat Inap Bagian Interna
Fakultas Kedokteran Universitas Udayana/Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah –
Denpasar periode 2014. Teknik pengambilan sampel ialah consecutive sampling.
Status nutrisi dinilai menggunakan form patient generated-subjective global
assessment (PG-SGA) yang telah diterjemahkan. Analisis menggunakan uji
statistik chi-square untuk melihat kedua hubungan variabel nominal.
Hasil analisis mengenai karakteristik dasar sampel menunjukkan distribusi
frekuensi usia mayoritas pada usia dewasa pertengahan, jenis kelamin mayoritas
pada jenis kelamin wanita, tingkat pendidikan mayoritas pada tingkat pendidikan
SD, durasi DM mayoritas pada kelompok durasi 1-6 tahun, komplikasi DM
mayoritas pada komplikasi vaskuler saja, kendali glikemik mayoritas pada kendali
glikemik yang buruk, dan status nutrisi mayoritas pada status nutrisi yang buruk.
Hasil uji statistik chi-square menunjukkan nilai p < 0,001 pada hubungan kendali
glikemik dan status nutrisi yang berarti terdapat hubungan yang signifikan antara
kendali glikemik terhadap status nutrisi. Hasil uji korelasi contingency coefficient
didapatkan koefisien korelasi sebesar 0,604. Hasil ini menunjukkan korelasi
positif yang berarti kendali glikemik baik berkorelasi terhadap status nutrisi yang
viii
baik dan kendali glikemik yang buruk berkorelasi terhadap status nutrisi yang
buruk. Nilai koefisien korelasi sebesar 0,604 menunjukkan adanya hubungan yang
kuat antara kendali glikemik terhadap status nutrisi. Maka hasil dari penelitian ini
H0 ditolak.
ix
SUMMARY
DM is one of a group of diseases characterized by hyperglycemia or
elevated blood sugar levels constantly and varied, which is caused by
abnormalities of insulin with the classic symptoms include polyuria, polydipsia,
and polyphagy. Prevalence of diabetes in the world is dominated by type 2 DM
which reaches 90-95% of the entire adult DM patients. It is estimated that in 2030
people with diabetes in the world will reach 366 million people. Data from
International Diabetes Federation in 2010 stated number of patients with DM in
Indonesia has reached 7 million people and expected to continue to increase to
reach 12 million people by 2030.
Improvement in patients with type 2 diabetes should be based on the
patient's quality of life which is measured by nutritional status. Monitoring of
nutritional status is important because of the following: 1) Some studies show a
strong association between nutritional status with the risk of comorbidities; 2)
association between nutritional status with quality of life; 3) association between
nutritional status with clinical outcome; 4) nutritional status associated with
mortality.
In general, this study aims to describe the nutritional status of type 2
diabetes patients and the relationship between glycemic control and nutritional
status in patients with type 2 diabetes. The theoretical benefits of this research are
expected to be useful in the development of science, technology, and
communications related to the relationship between glycemic control and
nutritional status in patients with type 2 diabetes in Bali. Practical benefits of this
research are this study can be used as background information in future studies
and also in improving nutritional status in patients with type 2 diabetes in Bali.
The study design was cross-sectional analytic. The populations are patients
with type 2 diabetes in the Outpatient Polyclinic and Inpatient in Internist
Department General Hospital Sanglah - Denpasar period of 2014. The sampling
technique is consecutive sampling. Nutritional status was assessed using a form of
subjective patient-generated global assessment (PG-SGA) which has been
translated. Data analysis using chi-square statistical test to see the relationship
between nominal variables.
The analysis results of the basic characteristics of the sample shows the
distribution of the age is majority at adulthood, the majority of the sex is female
gender, the majority of education level is elementary school, the majority of
duration of DM is in the group of 1-6 years, the majority of DM complications is
vascular complications, the majority of glycemic control is poor glycemic control,
and the majority of nutritional status is poor nutritional status. The results of the
chi-square statistical test showed the p value < 0.001 on the relationship of
glycemic control and nutritional status, which means there is a significant
relationship between glycemic control and nutritional status. Contingency
coefficient test results correlation coefficient of 0.604. These results indicate a
positive correlation which means good glycemic control correlated to good
nutritional status and poor glycemic control correlated to poor nutritional status.
x
Correlation coefficient of 0.604 indicates a strong correlation between glycemic
control on nutritional status. Thus the results of this study H0 is rejected.
xi
KATA PENGANTAR
Puji syukur Penulis panjatkan ke hadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa karena
atas berkat rahmat-Nya penulisan skripsi dengan judul “Hubungan Kontrol
Glikemik terhadap Status Nutrisi Berdasarkan Patient Generated-Subjective
Global Assessment (PG-SGA) pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 di Rumah
Sakit Umum Pusat Sanglah Denpasar Periode 2014” dapat selesai tepat pada
waktu yang telah ditentukan.
Dalam kesempatan yang berbahagia ini, penulis ingin menyampaikan ucapan
terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu kelancaran dalam
pembuatan proposal ini, antara lain kepada Prof. Dr. dr. Ketut Suastika, SpPD-
KEMD, FINASIM sebagai pembimbing atas bantuan dalam bimbingannya, dr.
Made Ratna Saraswati, SpPD yang telah memberikan bantuan bimbingan serta
semangatnya, orang tua, keluarga, serta sahabat yang telah memberikan
bantuannya baik materi, moral, dan spiritual.
Semoga Ida Sang Hyang Widhi Wasa/ Tuhan Yang Mahaesa selalu
melimpahkan rahmat-Nya kepada semua pihak yang telah membantu
pelaksanaandan penyelesaian skripsi ini, serta kepada penulis sekeluarga.
Denpasar, 14 Nopember 2014
Penulis
xii
DAFTAR ISI
SAMPUL DALAM .............................................................................................. i
PERSETUJUAN PEMBIMBIING ...................................................................... ii
PENETAPAN PANITIA PENGUJI ................................................................... iii
PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN .................................................... iv
ABSTRAK ........................................................................................................... v
ABSTRACT ........................................................................................................ vi
RINGKASAN ..................................................................................................... vii
SUMMARY ........................................................................................................ ix
KATA PENGANTAR ........................................................................................ xi
DAFTAR ISI ....................................................................................................... xii
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xvi
DAFTAR TABEL .............................................................................................. xvii
DAFTAR SINGKATAN .................................................................................... xx
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xxi
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ......................................................................................... 1
1.2 Identifikasi Masalah ................................................................................. 3
1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1 Tujuan Umum Penelitian ................................................................ 4
1.3.2 Tujuan Khusus Penelitian ................................................................ 4
1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1 Manfaat Teoritis .............................................................................. 4
1.4.2 Manfaat Praktis .............................................................................. 4
xiii
BAB II KAJIAN PUSTAKA
2.1 Konsensus Diabetes Melitus Tipe 2 ......................................................... 5
2.1.1 Definisi dan Klasifikasi Diabetes .................................................... 5
2.1.2 Diagnosis Diabetes Melitus Tipe 2 ................................................. 6
2.1.3 Tatalaksana Diabetes Melitus Tipe 2 .............................................. 7
2.1.4 Komplikasi Diabetes Melitus Tipe 2 ............................................... 9
2.2 HbA1C, Gula Darah Sewaktu, dan Gula Darah Puasa ........................... 10
2.3 Status Nutrisi ........................................................................................... 11
BAB III KERANGKA BERPIKIR, KONSEP, DAN HIPOTESIS
3.1 Kerangka Berpikir ................................................................................... 13
3.2 Kerangka Konsep .................................................................................... 14
3.3 Hipotesis Penelitian ................................................................................. 15
BAB IV METODE PENELITIAN
4.1 Rancangan Penelitian
4.1.1 Desain Penelitian ............................................................................ 16
4.1.2 Waktu Penelitian ............................................................................ 16
4.1.3 Tempat Penelitian ........................................................................... 17
4.2 Subjek dan Sampel
4.2.1 Variabilitas Populasi ...................................................................... 17
4.2.2 Kriteria Subjek ............................................................................... 18
4.2.3 Besaran Sampel .............................................................................. 18
4.2.4 Teknik Pengumpulan Sampel ......................................................... 18
4.3 Variabel
4.3.1 Identifikasi Variabel ....................................................................... 19
4.3.2 Klasifikasi Variabel ........................................................................ 19
4.3.3 Definisi Operasional Variabel ........................................................ 19
4.4 Instrumen Penelitian ................................................................................ 22
4.5 Protokol Penelitian .................................................................................. 23
4.6 Analisis Data ........................................................................................... 23
4.7 Kelemahan Penelitian .............................................................................. 24
xiv
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1 Hasil Penelitian ....................................................................................... 25
5.1.1 Analisis Univariat ........................................................................ 25
5.1.1.1 Gambaran Usia Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 di
Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah Denpasar .............. 25
5.1.1.2 Gambaran Jenis Kelamin Pasien Diabetes Melitus
Tipe 2 di Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah
Denpasar ........................................................................ 26
5.1.1.3 Gambaran Tingkat Pendidikan Pasien Diabetes
Melitus Tipe 2 di Rumah Sakit Umum Pusat
Sanglah Denpasar .......................................................... 26
5.1.1.4 Gambaran Durasi Menderita Diabetes Melitus pada
Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 di Rumah Sakit
Umum Pusat Sanglah Denpasar .................................... 27
5.1.1.5 Gambaran Komplikasi Penyakit pada Pasien
Diabetes Melitus Tipe 2 di Rumah Sakit Umum
Pusat Sanglah Denpasar ................................................ 29
5.1.1.6 Gambaran Kendali Glikemik pada Pasien Diabetes
Melitus Tipe 2 di Rumah Sakit Umum Pusat
Sanglah Denpasar .......................................................... 29
5.1.1.7 Gambaran Status Nutrisi pada Pasien Diabetes
Melitus Tipe 2 di Rumah Sakit Umum Pusat
Sanglah Denpasar .......................................................... 30
5.1.2 Analisis Bivariat .......................................................................... 31
5.1.2.1 Hubungan Usia terhadap Status Nutrisi pada Pasien
Diabetes Melitus Tipe 2 di Rumah Sakit Umum
Pusat Sanglah Denpasar ................................................ 31
5.1.2.2 Hubungan Jenis Kelamin terhadap Status Nutrisi
pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 di Rumah Sakit
Umum Pusat Sanglah Denpasar .................................... 32
xv
5.1.2.3 Hubungan Tingkat Pendidikan terhadap Status
Nutrisi pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 di
Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah Denpasar .............. 32
5.1.2.4 Hubungan Durasi Menderita Diabetes Melitus
terhadap Status Nutrisi pada Pasien Diabetes Melitus
Tipe 2 di Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah
Denpasar ........................................................................ 33
5.1.2.5 Hubungan Komplikasi Penyakit terhadap Status
Nutrisi pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 di
Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah Denpasar .............. 35
5.1.2.6 Hubungan Kendali Glikemik terhadap Status Nutrisi
pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 di Rumah Sakit
Umum Pusat Sanglah Denpasar .................................... 35
5.2 Pembahasan Hasil Penelitian .................................................................. 36
5.2.1 Karakteristik Dasar Sampel ........................................................... 36
5.2.2 Hubungan Kendali Glikemik terhadap Status Nutrisi pada
Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 di Rumah Sakit Umum Pusat
Sanglah Denpasar .......................................................................... 39
BAB VI SIMPULAN DAN SARAN
6.1 Simpulan .................................................................................................. 41
6.2 Saran ........................................................................................................ 41
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
xvi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Nilai Konversi Gula Darah Rerata dari % HbA1C ..................... 11
Gambar 3.1 Kerangka Konsep Penelitian ....................................................... 14
xvii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Klasifikasi Diabetes ...................................................................... 5
Tabel 2.2 Kriteria Pengendalian DM ............................................................ 7
Tabel 2.3 Rekomendasi Alat Skrining Status Nutrisi dan Alat Penilaian
Status Nutrisi ............................................................................... 12
Tabel 4.1 Waktu Penelitian ......................................................................... 16
Tabel 5.1 Statistik Deskriptif Usia Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 di
Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah Denpasar............................. 25
Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi Usia Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 di
Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah Denpasar............................. 26
Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi Jenis Kelamin Pasien Diabetes Melitus
Tipe 2 di Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah Denpasar ............. 26
Tabel 5.4 Distribusi Frekuensi Tingkat Pendidikan Pasien Diabetes
Melitus Tipe 2 di Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah
Denpasar ...................................................................................... 27
Tabel 5.5 Statistik Deskriptif Durasi Menderita DM pada Pasien
Diabetes Melitus Tipe 2 di Rumah Sakit Umum Pusat
Sanglah Denpasar ........................................................................ 28
Tabel 5.6 Distribusi Frekuensi Durasi Menderita DM pada Pasien
Diabetes Melitus Tipe 2 di Rumah Sakit Umum Pusat
Sanglah Denpasar ........................................................................ 28
xviii
Tabel 5.7 Distribusi Frekuensi Komplikasi Penyakit pada Pasien
Diabetes Melitus Tipe 2 di Rumah Sakit Umum Pusat
Sanglah Denpasar ........................................................................ 29
Tabel 5.8 Distribusi Frekuensi Kendali Glikemik pada Pasien Diabetes
Melitus Tipe 2 di Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah
Denpasar ...................................................................................... 30
Tabel 5.9 Distribusi Frekuensi Status Nutrisi pada Pasien Diabetes
Melitus Tipe 2 di Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah
Denpasar ...................................................................................... 30
Tabel 5.10 Hubungan Usia terhadap Status Nutrisi pada Pasien Diabetes
Melitus Tipe 2 di Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah
Denpasar ...................................................................................... 31
Tabel 5.11 Hubungan Jenis Kelamin terhadap Status Nutrisi pada Pasien
Diabetes Melitus Tipe 2 di Rumah Sakit Umum Pusat
Sanglah Denpasar ........................................................................ 32
Tabel 5.12 Hubungan Tingkat Pendidikan terhadap Status Nutrisi pada
Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 di Rumah Sakit Umum Pusat
Sanglah Denpasar ........................................................................ 33
Tabel 5.13 Hubungan Durasi Menderita Diabetes Melitus terhadap
Status Nutrisi pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 di Rumah
Sakit Umum Pusat Sanglah Denpasar ......................................... 34
Tabel 5.14 Hubungan Komplikasi Penyakit terhadap Status Nutrisi pada
Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 di Rumah Sakit Umum Pusat
Sanglah Denpasar ........................................................................ 35
xix
Tabel 5.15 Hubungan Kendali Glikemik terhadap Status Nutrisi pada
Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 di Rumah Sakit Umum Pusat
Sanglah Denpasar ........................................................................ 35
xx
DAFTAR SINGKATAN
ADA American Diabetes Association
DMT2 Diabetes Melitus Tipe 2
DPP-IV Dipeptidyl Peptidase IV
GDP Gula Darah Puasa
GDS Gula Darah Sewaktu
GLP-1 Glucagon Like Peptide-1
HbA1C Hemoglobin A1C
HDL High Density Lipoprotein
IDF International Diabetes Federation
IMT Indeks Masa Tubuh
LDL Low Density Lipoprotein
MNA Mini Nutritional Assessment
MODY Maturity-Onset Diabetes of the Young
MUST Malnutrition Screening Tool
PERKENI Perkumpulan Endokrinologi Indonesia
PG-SGA Patient Generated-Subjective Global Assessment
SGA Subjective Global Assessment
TNM Terapi Nutrisi Medis
TTGO Tes Toleransi Glukosa Oral
TZD Tiazolidindion
WHO World Health Organization
xxi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Informasi Pasien Terkait Penelitian
Lampiran 2 Formulir Persetujuan Tertulis
Lampiran 3 Formulir Data Diri Pasien
Lampiran 4 Formulir PG-SGA (Patient Generated-Subjective Global
Asessment) yang Telah Diterjemahkan
Lampiran 5 Hasil Analisis Data
xxii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Transisi epidemiologis pola penyakit yang ditandai oleh pergeseran pola
penyakit dari infeksi akut ke penyakit degeneratif yang menahun disebabkan oleh
perubahan perilaku pola konsumsi makanan, dimana salah satu yang terkenal
diantaranya adalah diabetes mellitus (DM). DM merupakan salah satu kelompok
penyakit yang ditandai dengan hiperglikemia atau peningkatan kadar gula darah
yang terus-menerus dan bervariasi, yang disebabkan oleh kelainan kerja insulin
dengan gejala klasik meliputi poliuri, polidipsi, dan polifagi (Chiasson dan Lhoret,
2004).
Prevalensi penderita DM di dunia didominasi oleh jumlah penderita DM
Tipe 2 (DMT2) yang mencapai 90-95% dari seluruh penderita DM dewasa.
Menurut data dari WHO hingga tahun 2012 tercatat 347 juta orang di dunia telah
menderita diabetes dengan angka kematian mencapai 277 juta kematian.
Diperkirakan pada tahun 2030 penderita DM di dunia telah mencapai angka 366
juta penderita DM (Wild dkk, 2004; WHO, 2012). Indonesia adalah salah satu
negara yang masuk sebagai 10 besar negara dengan kasus DM tertinggi di dunia.
Data yang didapatakan oleh International Diabetes Federation (IDF) pada tahun
2010 menyatakan jumlah penderita DM di Indonesia sebanyak 7 juta penderita
yang diperkirakan akan terus mengalami peningkatan hingga mencapai angka 12
juta penderita pada tahun 2030 (IDF, 2009).
1
xxiii
DMT2 merupakan penyakit metabolik dengan faktor resiko multifaktorial
yang saling berinteraksi, diantaranya ialah usia, tingkat dan lamanya obesitas,
distribusi lemak tubuh, kurangnya aktivitas jasmani, hiperinsulinemia, dan faktor
genetik seperti polimorfisme gen TCF7L2 (Chandak dkk, 2007; Hayashi dkk,
2007; Purnamasari, 2009). Sasaran pengelolan pada pasien DMT2 meliputi
glukosa darah, HbA1C (%), profil lipid, tekanan darah, dan berat badan
(Soegondo, 2009). Sasaran pengendalian ini dikelola melalui 4 pilar tatalaksana
DM, yakni edukasi, terapi gizi, aktivitas jasmani, dan farmakoterapi.
Perbaikan penyakit pada pasien DMT2 sebaiknya juga berpatokan pada
kualitas hidup pasien yang dapat diukur melalui status nutrisinya. Berdasarkan
penelitian yang dilakukan oleh Paris dkk (2013) menunjukkan pada 1.090 subjek
pasien geriatri dengan DMT2 terdapat 39,1% dalam risiko malnutrisi dan 21,2%
didiagnosis malnutrisi mealui penilaian status nutrisi menggunakan Mini
Nutritional Assessment (MNA). Hal ini juga didukung oleh penelitian
Abedalrahman dan Al-Hadithi (2013) yang menyebutkan 58% pasien geriatri
dengan DMT2 menunjukkan diagnosis malnutrisi melalui penilaian status nutrisi
menggunakan MNA dan data antropometri. Pemantauan status nutrisi dianggap
penting mengingat beberapa hal sebagai berikut: 1) Beberapa penelitian
menunjukkan hubungan yang kuat antara status nutrisi dengan resiko
komorbiditas; 2) Status nutrisi dengan kualitas hidup seseorang; 3) Status nutrisi
dengan clinical outcome; 4) Status nutrisi berhubungan dengan tingkat mortalitas
(Kalender, 2010; Prasad dkk, 2009; Prasad dan Sinha, 2012; Qureshi dkk, 2002;
Vavruk dkk, 2012).
2
xxiv
Dalam penelitian Vischer dkk (2010) diungkapkan bahwa terdapat
hubungan secara paradoks dan berkebalikan, dimana malnutrisi yang terjadi pada
pasien diabetes berkontribusi pada kendali glikemik yang baik (HbA1C < 7,5%
atau <43 mmol/mol atau gula darah puasa < 7,5 mmol/L; nilai p: 0,0014). Hal ini
mengingat terdapat restriksi diet, pemberian obat secara ketat, dan efek dari
pengobatan yang didapat. Sedangkan menurut penelitian Putri dan Larasati (2013)
menunjukkan tidak ada hubungan antara indeks masa tubuh seseorang (salah satu
indikator status nutrisi) dengan kadar HbA1C seseorang.
Berdasarkan latar belakang di atas, data penelitian mengenai status nutrisi
pada populasi umum masih sangat kurang dengan tidak adanya alat pemantau
status nutrisi yang tepat. Dalam penelitian ini penulis ingin menilai status nutrisi
pada populasi umum dengan mempergunakan alat penilai status nutrisi berupa
patient generated- subjective global assessment (PG-SGA) yang merupakan
pengembangan dari subjective global assessment (SGA). Pengkajian lebih lanjut
mengenai hubungan kendali glikemik seseorang dengan status nutrisi pada
populasi pasien DMT2 di Bali bertujuan dalam penatalaksanaan nutrisi pasien
lebih lanjut.
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat dirumuskan masalah
sebagai berikut:
1) Bagaimanakah gambaran status nutrisi pasien DMT2 di Bali?
2) Bagaimanakah hubungan kendali glikemik dengan status nutrisi pada
pasien DMT2 di Bali?
3
xxv
1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1 Tujuan Umum Penelitian
Secara umum penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran status
nutrisi pasien DMT2 serta hubungan kendali glikemik dan status nutrisi pada
pasien DMT2.
1.3.2 Tujuan Khusus Penelitian
Secara khusus penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kendali
glikemik dengan menggunakan indikator HbA1C atau gula darah sewaktu atau
gula darah puasa terkait status nutrisi pada pasien DMT2.
1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1 Manfaat Teoritis
Secara teoritis diharapkan penelitian ini dapat berguna dalam
pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan komunikasi terkait kendali
glikemik dengan status nutrisi pasien DMT2 di Bali.
1.4.2 Manfaat Praktis
Manfaat praktis dari penelitian ini diharapkan hasil dari penelitian ini
dapat dipergunakan sebagai informasi dalam penelitian selanjutnya dan juga
dalam upaya perbaikan status nutrisi pada pasien DMT2 di Bali.
4