pernapasan hewan

6
Pernapasan Hewan Tujuan : Membuktikan bahwa pernapasan hewan membutuhkan Oksigen. - Mengukur laju konsumsi oksigen pada jangkrik menggunakan respirometer. - Mengukur laju konsumsi oksigen pada kecoa menggunakan respirometer. Teori Dasar Laju metabolisme adalah jumlah total energi yang diproduksi dan dipakai oleh tubuh per satuan waktu (Seeley, 2002). Laju metabolisme berkaitan erat dengan respirasi karena respirasi merupakan proses ekstraksi energi dari molekul makanan yang bergantung pada adanya oksigen (Tobin, 2005). Secara sederhana, reaksi kimia yang terjadi dalam respirasi dapat dituliskan sebagai berikut: C6H12O6 + 6O2 → 6 CO2 + 6H2O + ATP (Tobin, 2005). Laju metabolisme biasanya diperkirakan dengan mengukur banyaknya oksigen yang dikonsumsi makhluk hidup per satuan waktu. Hal ini memungkinkan karena oksidasi dari bahan makanan memerlukan oksigen (dalam jumlah yang diketahui) untuk menghasilkan energi yang dapat diketahui jumlahnya juga. Akan tetapi, laju metabolisme biasanya cukup diekspresikan dalam bentuk laju konsumsi oksigen. Beberapa faktor yang mempengaruhi laju konsumsi oksigen antara lain temperatur, spesies hewan, ukuran badan, dan aktivitas (Tobin, 2005). Laju konsumsi oksigen dapat ditentukan dengan berbagai cara, antara lain dengan menggunakan mikrorespirometer, metode Winkler, maupun respirometer Scholander. Penggunaan masingmasing cara didasarkan pada jenis hewan yang akan diukur laju konsumsi oksigennya. Alat dan Bahan a. Respirometer b. Larutan KOH 4% atau kristal NaOH c. Larutan Eosin ( Boleh pewarna lain, hanya sebagai tanda) d. Jangkrik e.kecambah Langkah Kerja 1. Masukkan kapas ke dalam botol respirometer,

Upload: vesti-atmaja

Post on 24-Jun-2015

1.312 views

Category:

Documents


10 download

TRANSCRIPT

Page 1: Pernapasan Hewan

Pernapasan Hewan Tujuan : Membuktikan bahwa pernapasan hewanmembutuhkan Oksigen.- Mengukur laju konsumsi oksigen pada jangkrikmenggunakan respirometer.- Mengukur laju konsumsi oksigen pada kecoamenggunakan respirometer. Teori DasarLaju metabolisme adalah jumlah total energi yang diproduksidan dipakai oleh tubuh per satuan waktu (Seeley, 2002). Lajumetabolisme berkaitan erat dengan respirasi karena respirasimerupakan proses ekstraksi energi dari molekul makanan yangbergantung pada adanya oksigen (Tobin, 2005). Secara sederhana,reaksi kimia yang terjadi dalam respirasi dapat dituliskan sebagaiberikut:C6H12O6 + 6O2 → 6 CO2 + 6H2O + ATP(Tobin, 2005).Laju metabolisme biasanya diperkirakan dengan mengukurbanyaknya oksigen yang dikonsumsi makhluk hidup per satuanwaktu. Hal ini memungkinkan karena oksidasi dari bahan makananmemerlukan oksigen (dalam jumlah yang diketahui) untukmenghasilkan energi yang dapat diketahui jumlahnya juga. Akantetapi, laju metabolisme biasanya cukup diekspresikan dalambentuk laju konsumsi oksigen. Beberapa faktor yangmempengaruhi laju konsumsi oksigen antara lain temperatur,spesies hewan, ukuran badan, dan aktivitas (Tobin, 2005).Laju konsumsi oksigen dapat ditentukan dengan berbagaicara, antara lain dengan menggunakan mikrorespirometer, metodeWinkler, maupun respirometer Scholander. Penggunaan masingmasingcara didasarkan pada jenis hewan yang akan diukur lajukonsumsi oksigennya. Alat dan Bahana. Respirometerb. Larutan KOH 4% atau kristal NaOHc. Larutan Eosin ( Boleh pewarna lain, hanya sebagai tanda)d. Jangkrike.kecambah Langkah Kerja1. Masukkan kapas ke dalam botol respirometer,kemudian beri kristal NaOH. Sehingga terjadi pengikatankarbondioksida dengan dimikian udara di dalam botol bebaskarbondioksida.2. Masukkan satu jenis serangga ke dalam respirometer.3. Tutuplah botol respirometer pada ujung pipa kaca ( ataupipa sedotan) tetesi dengan larutan eosin/larutan pewarnalainnya sebagai tanda (letakan respirometer secara mendatarjaga agar jangan terguling. Biarkan serangga melakukan

Page 2: Pernapasan Hewan

respirasi di dalam botol.4. Beri tanda dengan spidol pada pipa bertepatandenganpewarna merah, amati apakah terjadi gerakan air berwarnamenuju ke arah botol.5. Catat waktunya dalam 1 menit beberapa cm gerkantetes air berwarna tersebut? Lakukan pengukuran setiapmenit hingga seluruhnya mencapai 5 menit.6. Lakukan berulang kali dengan menggunakan jenis-jeniserangga lainnya bandingkan hewan mana yang memilikilaju respirasi tercepat7. Matikan salah satu hewan tersebut kemudian masukkanke dalam respirasi meter adakah gerakan air pada pipa?8. Apakah kesiumpulan kalian? Catat dan diskusikan dan

laporkan hail praktikum.

Page 3: Pernapasan Hewan

Selasa, 18 Agustus 2009

laporan percobaan respirasi menggunaka respirometer

A. JUDULRespirasi Makhluk Hidup

B. TUJUANMengetahui kecepatan respirasi pada hewan (serangga) dan pada tumbuhan (kecambah)

C. DASAR TEORIRespirasi adalah suatu proses pengambilan O2 untuk memecah senyawa-senyawa organik menjadi CO2, H2O dan energi. Namun demikian respirasi pada hakikatnya adalah reaksi redoks, dimana substrat dioksidasi menjadi CO2 sedangkan O2 yang diserap sebagai oksidator mengalami reduksi menjadi H2O. Yang disebut substrat respirasi adalah setiap senyawa organik yang dioksidasikan dalam respirasi, atau senyawa-senyawa yang terdapat dalam sel tumbuhan yang secara relatif banyak jumlahnya dan biasanya direspirasikan menjadi CO2 dan air. Sedangkan metabolit respirasi adalah intermediat-intermediat yang terbentuk dalam reaksi-reaksi respirasi.Karbohidrat merupakan substrat respirasi utama yang terdapat dalam sel tumbuhan tinggi. Terdapat beberapa substrat respirasi yang penting lainnya diantaranya adalah beberapa jenis gula seperti glukosa, fruktosa, dan sukrosa; pati; asam organik; dan protein (digunakan pada keadaan & spesies tertentu). Secara umum, respirasi karbohidrat dapat dituliskan sebagai berikut: C6H12O6 + O2 6CO2 + H2O + energiLaju respirasi dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain:Ketersediaan substrat. Tersedianya substrat pada tanaman merupakan hal yang penting dalam melakukan respirasi. Tumbuhan dengan kandungan substrat yang rendah akan melakukan respirasi dengan laju yang rendah pula. Demikian sebliknya bila substrat yang tersedia cukup banyak maka laju respirasi akan meningkat.Ketersediaan Oksigen. Ketersediaan oksigen akan mempengaruhi laju respirasi, namun besarnya pengaruh tersebut berbeda bagi masing-masing spesies dan bahkan berbeda antara organ pada tumbuhan yang sama. Fluktuasi normal kandungan oksigen di udara tidak banyak mempengaruhi laju respirasi, karena jumlah oksigen yang dibutuhkan tumbuhan untuk berrespirasi jauh lebih rendah dari oksigen yang tersedia di udara.Suhu. Pengaruh faktor suhu bagi laju respirasi tumbuhan sangat terkait dengan faktor Q10, dimana umumnya laju reaksi respirasi akan meningkat untuk setiap kenaikan suhu sebesar 10oC, namun hal ini tergantung pada masing-masing spesies.Tipe dan umur tumbuhan. Masing-masing spesies tumbuhan memiliki perbedaan metabolsme, dengan demikian kebutuhan tumbuhan untuk berespirasi akan berbeda pada masing-masing spesies. Tumbuhan muda menunjukkan laju respirasi yang lebih tinggi dibanding tumbuhan yang tua. Demikian pula pada organ tumbuhan yang sedang dalam masa pertumbuhan.Serangga mempunyai alat pernapasan khusus berupa system trachea yang berfungsi untuk mengengkut dan mngedarkan O2 ke seluruh tubuh serta mengangkut dan mengeluarkan CO2 dari tubuh. Trschea memanjang dan bercabang-cabang menjadi saluran hawa halus yang masuk ke seluruh jaringan tubuh oleh karena itu, pengangkutan O2 dan CO2 dalam system ini tidak membutuhkan bantuan sitem transportasi atau darah.Udara masuk dan keluar melalui stigma, yaitu lubang kecil yang terdapat di kanan-kiri tubuhnya. Selanjutnya dari stigama, udara masuk ke pembuluh trachea yang memanjang dan sebagian ke kantung hawa.Pada serangga bertubuh besar terjadinya pengeluaran gas sisa pernafasan terjadi karena

Page 4: Pernapasan Hewan

adanya pengaruh kontraksi otot-otot tubuh yang bergerak secara teratur.

D. ALAT DAN BAHANv Alat:¤ 1 buah neraca¤ 1 buah stop watch¤ 2 buah respirometer¤ 1 buah plastisin¤ Eosin secukupnya¤ Kapas¤ 1 buah pipetv Bahan¤ 1 ekor jangkrik¤ 1 ekor belalang¤ 2 gram kecambah kedelai¤ 2 gram kecambah hijau

E. CARA KERJA1. membersihkan respirometer dengan hati-hati, lalu meletakkannya dalam keadaan terbuka.2. Menimbang bahan-bahan yang dibutuhkan dengan menggunakan neraca.3. Membungkus NaOH kristal dengan menggunakan kapas dan memasukannya dalam respirometer.4. memasukan 1 ekor jangkrik dan menutup respirometer dengan memberi plastisin pada sambungan penutupnya untuk menghindari udara keluar atau masuk ke respirometer.5. menetesi ujung respirometer yang berskala dengan eosin secukupnya dengan menggunakan alat suntik (hati-hati jangan sampai eosin terserap keluar dari pipa berskala tersebut.6. mengmati pergerakan eosin setiap menitnya pada berskala tersebut.7. mencatat hasilnya dalam tabel pengamatan.8. Setelah eosin masuk dalam tabung respirometer, bersihkan respirometer.9. Menulangi cara kerja diatas, dengan bahan belalang, kecambah kedelai dan kecambah hijau.

G. PEMBAHASANBerdasarkan percobaan, kecepatan respirasi belalang yang memiliki massa 2 gram adalahOksigen yang diperlukanBerdasarkan percobaan, kecepatan respirasi jangkrik yang memiliki massa 1 gram adalahOksigen yang diperlukanBerdasarkan percobaan, kecepatan respirasi kecambah kedelai yang memiliki massa 2 gram adalahOksigen yang diperlukan Berdasarkan percobaan, kecepatan respirasi kecambah hijauyang memiliki massa adalah 2 gramOksigen yang diperlukanH. KESIMPULANNaOH berfungsi sebagai peningkat suhu agar respirasi terpicu menjadi cepat. Selain itu NaOH juga berfungsi sebagai pengikat CO2Respirasi dipengaruhi oleh massa tubuh, suhu dan jenis hewan/tumbuhan.

Page 5: Pernapasan Hewan