permodelan sumberdaya geologi

Upload: try-cahyo

Post on 02-Jun-2018

251 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

  • 8/11/2019 permodelan sumberdaya geologi

    1/27

    OLEH:

    ABDUL RAUF

  • 8/11/2019 permodelan sumberdaya geologi

    2/27

  • 8/11/2019 permodelan sumberdaya geologi

    3/27

    Daerah

    Bumi

    Komponen

    Utama

    Keadaan

    Utama

    Tebal

    (km)

    Atmosfer

    Nitrogen, Oxygen, Uap air,

    Carbon diok., Gas2mulia Gas -

    HydrosferAir (asin dan segar),

    Es & Salju

    cair, se-

    bag.padat3,8

    Kerak Batu2

    an Silikat Padat 17

    MantelSilikat2, Magnesium, Besi

    padat (rapat) dan Oksida2Padat 2.866

    Inti Besi dan NikelCair, pdt

    di pusat3.471

    DAERAH BUMIKarakteristik fisik dan kimia

    daerah bumi (Mason,1966).

  • 8/11/2019 permodelan sumberdaya geologi

    4/27

  • 8/11/2019 permodelan sumberdaya geologi

    5/27

    MAGMAKomposisi kimia :

    1. Senyawa non volatile: 99%, mayor elemen,

    SiO2, Al2O3, Fe2O3, FeO, MnO, CaO, Na2O, K2O,TiO2dan P2O5.

    2. Senyawa volatile (gas): CH4, CO2,HCl, H2S,

    SO2, NH3dsb.

    3. Trace element (minor): Rb, Ba, Sr, Ni, Co, V,Li, Cr, S, Pb.

    DELAPAN UNSUR TERBANYAK PADA KERAK

    Unsur % Berat Unsur % BeratO 46,60 Mg 2,09

    Si 27,72 Ca 3,63

    Al 8,13 Na 2,83

    Fe 5,0 K 2,59

  • 8/11/2019 permodelan sumberdaya geologi

    6/27

    PERUBAHAN SIFAT MAGMA

    Magma dapat berubah sifatnya oleh ada-

    nya proses :

    Hibridisasi

    Percampuran dua magma yang berlainan

    jenisnya.

    Sinteksis

    proses asimilasi dengan batuan samping.

    Anteksis

    peleburan batuan di lokasi yang sangat

    dalam.

  • 8/11/2019 permodelan sumberdaya geologi

    7/27

    a. Tahapan kristalisasi

    b. Jarak dgn asal magma: - Intra magmatic- Peri magmatic

    - Krypto magmatic

    - Apo magmatic

    - Tele magmaticc. Pengendapan: - Kristalisasi dalam magma.

    - Terbentuk pada lubang.

    - Metasomatisme/replacement

    d. Bentuk endapan : - Massif (irregular)

    - Stockwork.- Vein(urat).

    - Lapisan.

    e. Waktu : - Syngenetic(bersamaan).

    - Epigenetic(tidak bersamaan).

  • 8/11/2019 permodelan sumberdaya geologi

    8/27

  • 8/11/2019 permodelan sumberdaya geologi

    9/27

    1. Fragsinasi

    Pemisahankristal dari larutan magma,

    Proses kristalisasi

    Perubahan temperatur dan tekanan

    2. Gravitational settling (crystal settling)

    Pengendapankristal oleh gaya gravitasi.

    3. Liquid Immisibility

    Pembekuanlarutan magma

    Membentuk bahan yang heterogen.

    4. Crystal flotation

    Pengapungan kristal ringan (sodium potasium)5. Vesiculation

    Banyak volatilCO

    2

    ,SO

    2

    , Cl

    2

    dan H

    2

    O,

    6. Diffusion

    Percampurandinding dan magma

  • 8/11/2019 permodelan sumberdaya geologi

    10/27

    Batuan beku: terbentuk dari pembekuan magma.

    Batuan sedimen (detritus): dari pengendapan

    bahan-bahan padat dan diangkut dalam

    suspensi oleh media angkut(air, udara).

    Batuan metamorphic: telah berubah dari aslinya,

    tekstur dan komp. mineral, oleh panas, tekanan

    dan larutan didalam bumi.

    Batuan beku dikelompokkan :

    1. Batuan beku dalam (deep seated

    rock/tiefengestiene)

    2. Batuan beku gang (dike rock/gangestiene)

    3. Batuan beku luar (effusive rock/ergusngestein)

  • 8/11/2019 permodelan sumberdaya geologi

    11/27

    Nama Batuan yg terbentuk dr pembekuan magma

    TEMPAT

    PEMBE-

    KUAN

    SIFAT BATUAN

    ASAM INTERMEDIATE

    BASA ULTRABASA

    LUAR

    GANG

    DALAM

    LOGAM UNSUR MINERAL

    RUMUS

    KIMIA

    PRIMER/

    SEKUNDER

    Besi Fe

    Magnetit

    HematitIlmenit

    Fe3O4

    Fe2O3FeTiO3

    Primer

    Sekunder

    Timah Pth Sn Casiterite SnO2Primer

    Sekunder

    Timah Htm Pb

    Air Raksa Hg

  • 8/11/2019 permodelan sumberdaya geologi

    12/27

    GEOLOGI PERTAMBANGAN

    Keberadaan endapan bahan galian tidak terle-

    pas dari kondisi geologinya. Geologi Pertam-bangan, dapat menjelaskan tentang Fisiografi,

    Stratigrafi dan Struktur Geologi.

    1. Penjelasan FisiografiBerkaitan dengan kondisi fisik suatu wilayah :

    1. Ketinggian dan Relief

    2. Topografi

    3. Morfologi

    4. Geomorfologi5. Pola pengeringan

    6. Gerakan Tanah

    7. Hidrologi

  • 8/11/2019 permodelan sumberdaya geologi

    13/27

    2. Penjelasan Stratigrafi

    Berkaitan dengan Formasi dan Litologi :

    1. Perlapisan

    2. Susunan perlapisan batuan3. Ketidak selarasan

    4. Nama batuan

    5. Jenis batuan

    6. Sifat batuan7. Umur batuan

    3. Penjelasan Struktur Geologi

    Berkaitan dengan :1. Sesar

    2. Rekahan

    3. Patahan

    4. Pelipatan

  • 8/11/2019 permodelan sumberdaya geologi

    14/27

  • 8/11/2019 permodelan sumberdaya geologi

    15/27

    PETUNJUK REGIONAL

    Pelajari literatur sebelum mencari EBG. Petunjuk ada-nya

    EBG meliputi petunjuk mineralogis, petunjuk fisiografis,petunjuk geomorfologi, petunjuk litologi, petunjuk

    stratigrafi, petunjuk struktur dan petunjuk iklim dan

    topografi.

    1. Petunjuk Mineralogis

    Metallogenic province : kesatuan kandungan mine-ral,

    dicirikan dengan komposisi mineral, bentuk dan intensitas

    mineralisasi (Petroscheck, 1965).Bateman (1950): satuan wilayah dicirikan adanya

    mineralisasi dengan satu tipe mineral dominan.

    Konsep ini telah digunakan oleh Lindgren (1909,1933),

    Launay (1913) dan Spurr (1923).

  • 8/11/2019 permodelan sumberdaya geologi

    16/27

    Metallogenic province membentang ratus-

    an sampai ribuan kilometer.

    Berdasarkan data distribusi mineral yang

    ditemukan, tempat penemuan, struktur

    tektonik dan umur batuan dapat dibuatmetallogenic province berupa jalur

    mineralisasi.

    Di Indonesia beberapa ahli menamakanmandala metalogen yang terbagi menjadi

    beberapa jalur yaitu :

  • 8/11/2019 permodelan sumberdaya geologi

    17/27

  • 8/11/2019 permodelan sumberdaya geologi

    18/27

    a. Jalur Nias

    Dari Asia, P. Simelue, P. Enggano dan Selatan Jawa. Berumur

    Kapur sampai Tersier Awal dengan kemungkinan endapan Mn.

    b. Jalur BengkuluKep. Banyak, Selatan Jawa, Nusa Tenggara. Batuan volkanik

    dan pluton (intermediet), Kapur Akhir-Tersier. Di bagian luar Fe,

    bagian tengah Au, Ag dan Cu, bagian dalam Cu, Zn, Hg dan Mn.

    c. Jalur Barisan- BobarisAceh, Peg Bukit Barisan, Lampung, Bobaris (Meratus). Di

    Sumatera (Asam-Int): Ag, Au, Pb dan Zn. Di Kalimantan (Ultra

    Basa): Au, Ag dan Pt. Di P. Sebuku (Basa): U, Th, Ra dan (U

    Basa): Su, Ni dan Fe.

    d. Jalur Bangka

    Dari Malaysia Barat, Riau, P. Lingga, P. Singkep, P. Bangka dan

    P. Belitung. Batuannya Asam (Paleozoik Akhir - Mesozik Awal):

    Sn, Wo, Monasit dan Zirkon. Dimungkinkan jalur ini terus ke

    Malaysia (jalur kucing) dg kandungan Fe, Au, Cu, Pb, Zn, Sb, Mc.

    J l S k S l

  • 8/11/2019 permodelan sumberdaya geologi

    19/27

    e. Jalur Serawak-Sulu

    Dari daerah Serawak Utara, Tarakan, Sabah sampai ke Kepulauan

    Sulu. Beberapa batuan sedimen dan batuan beku asam

    intermediet yang berumur Kapur akhir sampai Tersier Awal.

    Asosiasi mineralnya adalah Au, Ag, Hg dan Mn.

    f. Busur Barat Sulawesi

    Dari kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara, Sulawesi Selatan sampai

    Pulau Selayar. Umumnya terdiri dari batuan vulkanik, pluton asam

    dan intermediet. Mineralisasi pada kala Tersier Awal sampai

    Pliosen Au, Ag, U, Pb, Zn dan Mc.

    g. Jalur Sulawesi Tenggara

    Kep. Talaud - Sulawesi Tenggara, Ultra basa, Mezoikum Tengah,

    Ni-Fe laterit, Cr dan Mg.

    h. Jalur Waigeo

    Halmahera Timur, Kepala Burung Utara - Irian Jaya Utara. Ultra

    basa, asam dan intermediet, Tersier Akhir. Asosiasi Cr, Co, Ni, Fe

    laterit, Au dan Cu.

  • 8/11/2019 permodelan sumberdaya geologi

    20/27

    i. Jalur Timor

    Dari Australia yang bercampur dengan batuan kerak asia pada suatu

    palung. TimorButon, Mezoikum, Cu (tipe cyprus/hawai) dan Mn.

    j. Jalur Ertsberg/Jaya WijayaPeg. Jaya Wijaya, Uberupa batuan ultra basa yang berasosiasi dengan

    Cr, Co dan sedikit Ni, Fe laterit. Di bagian Selatan berupa batuan asam

    sampai intermediet yang mineralisasinya pada Kapur Akhir sampai

    Tersier Awal dan berasosiasi dengan Au dan Cu.k. Jalur Sula

    Dari Kepulauan Sula, Banggai, Misool, sebagian Irian Jaya dan

    Australia Utara. Batuan sedimen dari daratan Australia. Asosiasi placer

    Au dan Mn. Mineralisasi terjadi pada Mesozik Akhir-Mesozoik Awal.

  • 8/11/2019 permodelan sumberdaya geologi

    21/27

    2. Petunjuk FisiografisMenurut Westerveld (1949) penyebaran endapan bahan galian di

    Indonesia dapat dikelompokkan berdasarkan teori orogen, tektonik,

    magnetik purba serta jenis batuan dan umurnya. Orogen diikuti intrusidibagi menjadi 5 orogen yaitu :

    a. Orogen Malaya

    Pulau2 di Timur Sumatera dan Kalimantan Barat, Yura, Intrusi magma

    granit, Sn, Al, Au, Cu dan Mo.b. Orogen Sumatra

    P. Sumatera dan Kal. Selatan bag Timur, Kapur. Ciri-ciri intrusi masa

    granit sampai agak Basa, Kapur Atas. Fe, Zn, Cu, Au, Ag, Intan dan Ni.

    c. Orogen Sunda

    Meliputi daerah pantai Barat Sumatera, Jawa, Nusa Tenggara bagian

    Barat, Sulawesi dan Sulawesi Utara yang berumur Miosen Tengah. Ciri-

    ciri intrusi masa granit dan diorit dengan urat kuarsa. Asosiasi

    mineralnya mengandung Au, Ag dan Mn.

  • 8/11/2019 permodelan sumberdaya geologi

    22/27

    d. Orogen Maluku

    Meliputi pulau-pulau bagian Barat Sumatera, Timor, Maluku dan

    Sulawesi bagian Timur yang berumur Pliosen. Ciri-cirinya intrusi masa

    gabro - peridotit dengan endapan bahan galian yang diharapkanmengandung Ni, Fe, Cr dan Cu.

    e. Orogen Halmahera - Irian

    Meliputi Halmahera dan Irian dengan ciri-ciri intrusi batuan ultra basa

    dan asam yang mengandung Au, Ni dan Cu.

    3. Petunjuk GeomorfologiPetunjuk berdasarkan kenampakan morfologi dan pola pengaliran,

    misalnya :

    a. Air terjun menunjukkan adanya batuan yang resisten atau sesar.b. Bukit memanjang menunjukkan adanya vein atau urat.

    c. Dataran aluvial dan teras sungai menunjukkan endapan bijih placer.

    d. Tanggul pantai, berasosiasi dengan endapan pasir besi.

    e. Bukit-bukit berbentuk kerucut menunjukkan batu gamping.

    4 P t j k Lit l i

  • 8/11/2019 permodelan sumberdaya geologi

    23/27

    4. Petunjuk Litologia. Emas pada batuan ultra basa (peridotit) dan batuan intermediet

    (andesit mononite) contoh di Cikotok.

    b. Batubara, pd bt sedimen klastik misal serpih, batulempung,

    batulanau dan batupasir.

    c. Batuan gunung api: Perlit, obsidian, bt apung, S dan kalsedon.

    Jenis batuan dan sifat batuan:

    a. Batuan asam asosiasinya adalah :Mineral2 sulfida: Cu, PbS, ZnS, HgS, Au, Ag. Mineral oksida : Sn,

    Mineral hidroksida : Al dan Mineral2 radioaktif

    b. Batuan intermediet umumnya Au dan Ag.

    c. Basa dan Ultra Basa : intan, Ni, Co, Pt, Cr, Norite dan permataseperti garnet. Asbes (ultra basa) peridotit, serpentin di Halmahera.

    d. Batuan metamorf berasosiasi marmer, asbes dan batu permata.

    e. Batuan sedimen karbonatan: CaCO3, MnCO3. Aluvial: SnO2, Au

    dalam bentuk nugget, Ag dan pasir besi (Fe). Pada endapan laut dapat

    dijumpai nikel nodula dan Gips (Ca).

  • 8/11/2019 permodelan sumberdaya geologi

    24/27

    5. Petunjuk StratigrafiPetunjuk yang mengkaitkan formasi batuan yang mengandung mineral.

    Adanya sedimentologi untuk mengenali lingkungan pengendapan.

    6. Petunjuk StrukturPetunjuk yang mengkaitkan kontrol struktur geologi dengan

    terdapatnya mineral. hal ini disebabkan terbentuknya mineral pada

    tempat tertentu yang merupakan daerah lemah sehingga mudah dilaluilarutan pembawa mineral. Misal yang berkaitan dengan gunung api

    adalah hidrotermal, yang berkaitan dengan sesar adalah peningkatan

    mutu batubara.

    7. Petunjuk iklim dan topografiKondisi iklim dan topografi dapat pula menjadi petunjuk adanya

    endapan bahan galian, misalnya dataran tinggi beriklim tropis

    merupakan petunjuk pembentuk-an laterit. Bauksit laterit di Pulau

    Bintan dan di Inggris, Besi laterit di Cuba.

  • 8/11/2019 permodelan sumberdaya geologi

    25/27

    PEMBATASAN DAERAH EKSPLORASIPer-Men Pertbgan dan Energi, Nomor:04.P/21/M.PE/1984,

    KP Penyelidikan umum maksimum 5.000 hektar

    KP Eksplorasi maksimum 2.000 hektar.

    Menurut Kreiter (1968), batasan daerah eksplorasi

    disesuaikan dengan tahapannya, skala peta geologi yang

    digunakan dan peta yang dibuat .1. Prospeksi: Tahap reconnaissance skala 1: 1.000.000

    atau 1 : 500.000, Tahap preliminary skala 1 : 200.000 atau

    1 : 100.000, Tahap detailled skala 1 : 50.000.

    2. Eksplorasi Pendahuluan skala 1 : 10.000 antara 10 s.d.

    100 km2, skala 1 : 5.000 antara 5 s.d 25 km2.3. Eksplorasi Detil skala 1 : 2.000 antara 1 s.d. 3 km2, skala

    1 : 1.000 adalah 1 km2.

    4. Eksplorasi Lanjut: skala 1 : 200 atau peta skala 1 : 100.

    Luasan daerah Prospeksi dan Eksplorasi lanjut ini tidak

  • 8/11/2019 permodelan sumberdaya geologi

    26/27

    PENELITI

    IR.DRS. ABDUL RAUF, M.SC.

    Geografi, UGM, 1985

    Teknik Pertambangan, UPN, 1987

    Eksplorasi, ITB, 1992

    Lingkungan, AMDAL, 2001

  • 8/11/2019 permodelan sumberdaya geologi

    27/27