Agus Alfinanda1207154301

Kuasa Hukum Freeport Minta Sidang Perselisihan Pekerja Tetap Digelar di PHI Jakarta Senin, 05 Desember 2011 Ditulis oleh UyungSy - PME Indonesia JAKARTAKuasa Hukum PT. Freeport, Anthony Hilman meminta agar sidang terkait perselisihan antara manajemen dan serikat pekerja Freeport gar tetap digelar di Pengadilan Hubungan Industri (PHI) Negeri Jakarta Pusat.Kami akan meminta Majelis Hakim untuk tetap menggelar sidang perselisihan ini tetap digelar di Pengadilan Hubungan Industri (PHI) Negeri Jakarta Pusat,kata Anthony, saat ditemui PME seusai sidang pembacaan eksepsi dari pihak tergugat Pengurus Pimpinan Unit Kerja Serikat Pekerja Kimia Energi dan Pertambangan (PP SPKEP SPSI), PT. Freeport Indonesia, Jakarta, Kamis (01/12).Menurut Anthony, Undang-undang PHI ini diatur dalam Undang-undang No. 2 tahun 2004, dan Sepanjang tidak diatur didalam hukum materilnya di Undang-undang No. 12 tahun 2003, maka tunduk pada hukum acara perdata biasa.Perselisihan perjanjian kerja bersama (PKB), ini bukan perselisihan biasa karena ada perselisihansyarat-syarat pekerja dimana secara khusus sudah diatur dalam Undang-undang tersebut. Kedudukan PKB didalam Undang-undang No. 12 tahun 2003 soal ketenaga kerjaan itu, paparnya.Anthony menerangkan, masalah PKB dibuat antara manajemen dan serikat pekerja, jika PKB itu berlaku ditingkat daerah, maka pengesahaannya atau pedaftarannya ada ditingkat Disnaker Kabupaten dan Kota. Sedangkan jika berada ditingkat lintas kabupaten dan kota maka didaftarakan ditingkat propinsi, dan kalau berlaku ditingkat Propinsi maka berlaku ditingkat Nasional. Karena itu berlaku secara nasiona, pertama PKB itu didaftar Depnaker di Kementerian Tenaga Kerja, yang kedua PKB itu ada ditingkat Kementerian tenaga Kerja maka perselisihan tentang syarat kerja itu mengikat pekerja karena PKB itu berlaku secara Nasional, maka ketika terjadi perselisihan PKB itu terjadi tidak diselesaikan secara bipartit kan harus dimediasi, maka ketika dilakukan mediasi mediatornyapun dari kementerian Tenaga Kerja dan anjuranpun dikeluarkan oleh mediator dari kementerian tenaga kerja. Bukan anjuran dari mediator yang ada di Timika, terang Anthony.Oleh karena itu menurut Anthony, perselisihan yang mengikat pekerja secara nasional tentu penyelesaian perselisihannya itu harus di Pengadilan Hubungan Industri Negeri Jakarta Pusat. Karena memang menurut ketentuan PPHI dalam hal yang perselesihan menyangkut kepentingan pekerja lintas propinsi maka kewenangannya itu ada di pengadilan PHI negeri pusat. Jika dikatakan tidak berwenang salah besar, kecuali kalau perselisihan PHK, kalau PHK sesuai dengan domisili kerjanya. Karena ini syarat kerja dan pekerjanya juga nasional bukan hanya dari Timika,ucapnya.Anthony menyatakan, Jika PHI Negeri Jakarta Pusat dikatakan tidak memenuhi kompetensinya oleh pihak tergugat, adalah suatu kekeliruan.Pihak tergugat tadi mengatakan gugatan kami ini prematur, sebetulnya syarat persidangan PHI ini jika sudah dilakukan pertemuan bipartit dan selama ini itu sudah dilakukan, selama ini mediasi sudah dilakukan di Kemeterian Tenaga Kerja. Bagaimana bisa dilakukan prematur jika pertemuan bipatitnya sudah dilakukan dan sudah ada anjuran dari mediatornya, imbuhnyaSelain itu Anthony mengatakan bahwa sSecara hukum tidak dilarang walau sedang mediasi persidangan tetap jalan. Selama palu hakim belum diketuk mediasi juga tetap dilakukan supaya parapihak berdamai. itu Itikad baik perusahaan untuk mencari agar tercapai perdamaian sebelum diputus persidangan PHI ini atas dasar itulah perusahaan terus mengundang serikat pekerja untuk berdamai. Sekarang ini masih terjadi pertemuan upaya perdamain antara manajemen dan pekerja di Timika,pukasnya.Sebelumnya dalam pembacaan eksepsi Pengurus Pimpinan Pusat Serikat Pekerja Kimia Energi dan Pertambangan (PP SPKEP SPSI), meminta kepada Majelis Hakim Pengadilan Hubungan Industrial (PHI), Negeri Jakarta Pusat yang dipimpin Hakim Ketua Supraja, untuk membatalkan persidangan. Pasalnya menurut kuasa hukum PP SPKEP SPSI Gindo L Tobing, bahwa PHI tidak berwenang untuk mengadili perkara a quo didasar pada asas actor rei forum (gugatan diajukan ditempat kedudukan tergugat) sesuai pasal 118 (1) hukum acara perdata HIP. Selain itu tergugat adalah PUK SPKEP SPSI PT. Freeport Indonesia sebagai organisasi serikiat pekerja yang berkedudukan sebagai Rechtpersoon legalitasnya dengan pencatatan dari dinas tenaga kerja Kabupaten Mimika.

http://pmeindonesia.com/berita-tambang/252-kuasa-hukum-freeport-minta-sidang-perselisihan-pekerja-tetap-digelar-di-phi-jakarta