permasalahan kerusakan jembatan

Upload: ddprayoedha

Post on 08-Mar-2016

29 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Rek. Jembatan

TRANSCRIPT

3. PERMASALAHAN KERUSAKAN

Permasalahan kerusakan lantai jembatan rangka baja yang menggunakan bahan beton merupakan salah satu kerusakan yang langsung terlihat oleh pengguna jalan yaitu masyarakat. Dengan melihat jumlah kerusakan lantai jembatan yang rusak dengan nilai kondisi > 2, sebanyak 25 % dari jumlah panjang jembatan, maka sangat ironis, begitu tidak nyamannya pengguna jalan dalam melewati ruas-ruas jalan nasional dan propinsi ini. Berikut akan dibahas secara umum mengenai penyebab-penyebab kerusakan yang mungkin menjadi pemicu kerusakan lantai beton jembatan.

3.1. PERENCANAAN vs PELAKSANAANPerencanaan suatu jembatan secara umum dapat dikatakan selalu mengikuti peraturan, pedoman atau manual yang tersedia, dan dapat dengan mudah di periksa kebenarannya. Tetapi apabila perencanaan tersebut sudah menjadi acuan dalam pelaksanaan, maka banyak hal yang tidak tertulis atau tergambar dengan jelas, apa yang harus dilakukan oleh pelaksana di lapangan. Hal ini sering menimbulkan kesalahan Pelaksana dalam menawar pekerjaan (memang tidak semua Pelaksana demikian), karena kurangnya informasi penting yang harus diperhatikan oleh seorangPelaksana. Jenis sambungan pada rangka baja dihitung berdasarkan slip critical friction type atau baut geser dengan mempertimbangkan kondisi kritis baut tersebut. Lapangan atau pengawas sering kurang mengerti apa yang dimaksud dengan jenis sambungan seperti itu, dan bagaimana penerapannya di lapangan. Di lapangan, penyambungan baut yang mempunyai jenis perhitungan seperti itu, permukaan pelat yang akan disambung harus dibersihkan dan dikasarkan tanpa merusak lapisan pelindungnya, baru kemudian baut dipasang dan dikencangkan. Kondisi dilapangan, apapun kondisi pelat baja atau profil baja yang akan dipasang, .ya dipasang saja. Baik kotor maupun bersih, dikasarkan atau tidak, tidak pernah menjadi suatu permasalahan. Tetapi apabila kondisi ini diijinkan di lapangan, maka akan terjadi lawan lendut (camber) pada jembatan rangka baja yang tidak tercapai. Besaran camber yang tidak tercapai, akan mengakibatkan lendutan atau getaran dan goyangan yang berlebihan pada rangka baja, yang kemudian akan menimbulkan kerusakan pada lantai beton jembatan rangka baja, yang akan terlihat secara langsung oleh pengguna jalan.Jadi disini ada suatu gap atau kesenjangan antara perencanaan dan pelaksanaan, kurangnya komunikasi antara pengawas dan pelaksana, karena kekurang tahuan atau kekurang pahaman tentang manual pemasangan rangka baja yang harus dipelajari dan dipahami sebelum dilakukan pemasangan. Di lapangan, pemasangan atau perakitan rangka baja seringkali di sub kontrakkan, dan pelaksananya juga secara umum bekerja sebagaimana biasanya saja, dan bukan seharusnya.