perlukah pemekaran kabupaten lampung timur

4
Perlukah pemekaran kabupaten Lampung Timur? Oleh: Trian Hermawan Ketua Ikatan Mahasiswa Lampung Timur 2012-2013 pemekaran daerah secara intensif berkembang di Indonesia sebagai satu jalan untuk pemerataan pembangunan dan kesejahteraan masyarakat di daerah. Pasca reformasi provinsi lampung terdiri dari 13 Kabupaten dan 2 Kota. Beberapa waktu lalu terdapat 2 pengajuan Daerah otonomi baru (DOB) yang direstui oleh DPRD Provinsi Lampung yakni kabupaten Lampung Seputih Timur dan Kabupaten Lampung Seputih Barat. Terbaru, kembali muncul wacana pemekaran satu daerah lagi, yakni kabupaten Lampung Tenggara. Penulis lebih fokus ingin mengetahui aspek ekonomi, keuangan pemerintah, dan ketahanan Sumber daya Alam daerah Kabupaten Lampung Timur dan gambaran wacana Daerah Otonomi Baru Kabupaten Lampung Tenggara. Sampai saat ini banyak pihak masih ragu apakah tujuan pemekaran tersebut dapat tercapai atau tidak, apakah pemekaran suatu daerah hanya untuk kepentingan segelintir orang atau untuk kesejahteraan rakyat. Kabupaten Lampung Timur merupakan salah satu daerah pemekaran dari Kabupaten Lampung Tengah Provinsi Lampung pasca reformasi berdasarkan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1999, diresmikan pada tanggal 27 April 1999. Kabupaten ini memiliki luas daerah 5325,03 km 2 atau 15,0% dari luas wilayah Provinsi Lampung dengan 24 Kecamatan. Jumlah penduduk 988.720 jiwa dengan pertumbuhan penduduk sebesar 0,04% (BPS, 2014). Realisasi belanja daerah pada tahun 2014 sebesar 1,5 triliun dimana 56,7% merupakan alokasi belanja pegawai. Sumbangan dana alokasi umum (DAU) pada tahun 2014 sebesar 60,74%. Pemerintah daerah belum mampu memberdayakan kemampuan daerah dalam pembangunan, hal ini dikarenakan berdasarkan data sumbangan Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebesar 5,37%. Sumber daya manusia merupakan mesin penggerak pembangunan. Karenanya merupakan hal yang penting bagi suatu negara untuk meningkatkan sumber daya manusia guna mencapai pertumbuhan

Upload: trian-hermawan

Post on 10-Apr-2016

15 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

pemekaran daerah secara intensif berkembang di Indonesia sebagai satu jalan untuk pemerataan pembangunan dan kesejahteraan masyarakat di daerah. Pasca reformasi provinsi lampung terdiri dari 13 Kabupaten dan 2 Kota. Beberapa waktu lalu terdapat 2 pengajuan Daerah otonomi baru (DOB) yang direstui oleh DPRD Provinsi Lampung yakni kabupaten Lampung Seputih Timur dan Kabupaten Lampung Seputih Barat. Terbaru, kembali muncul wacana pemekaran satu daerah lagi, yakni kabupaten Lampung Tenggara. Penulis lebih fokus ingin mengetahui aspek ekonomi, keuangan pemerintah, dan ketahanan Sumber daya Alam daerah Kabupaten Lampung Timur dan gambaran wacana Daerah Otonomi Baru Kabupaten Lampung Tenggara. Sampai saat ini banyak pihak masih ragu apakah tujuan pemekaran tersebut dapat tercapai atau tidak, apakah pemekaran suatu daerah hanya untuk kepentingan segelintir orang atau untuk kesejahteraan rakyat.

TRANSCRIPT

Page 1: Perlukah Pemekaran Kabupaten Lampung Timur

Perlukah pemekaran kabupaten Lampung Timur?

Oleh: Trian Hermawan

Ketua Ikatan Mahasiswa Lampung Timur 2012-2013

pemekaran daerah secara intensif berkembang di Indonesia sebagai satu jalan untuk pemerataan pembangunan dan kesejahteraan masyarakat di daerah. Pasca reformasi provinsi lampung terdiri dari 13 Kabupaten dan 2 Kota. Beberapa waktu lalu terdapat 2 pengajuan Daerah otonomi baru (DOB) yang direstui oleh DPRD Provinsi Lampung yakni kabupaten Lampung Seputih Timur dan Kabupaten Lampung Seputih Barat. Terbaru, kembali muncul wacana pemekaran satu daerah lagi, yakni kabupaten Lampung Tenggara. Penulis lebih fokus ingin mengetahui aspek ekonomi, keuangan pemerintah, dan ketahanan Sumber daya Alam daerah Kabupaten Lampung Timur dan gambaran wacana Daerah Otonomi Baru Kabupaten Lampung Tenggara. Sampai saat ini banyak pihak masih ragu apakah tujuan pemekaran tersebut dapat tercapai atau tidak, apakah pemekaran suatu daerah hanya untuk kepentingan segelintir orang atau untuk kesejahteraan rakyat.

Kabupaten Lampung Timur merupakan salah satu daerah pemekaran dari Kabupaten Lampung Tengah Provinsi Lampung pasca reformasi berdasarkan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1999, diresmikan pada tanggal 27 April 1999. Kabupaten ini memiliki luas daerah 5325,03 km2 atau 15,0% dari luas wilayah Provinsi Lampung dengan 24 Kecamatan. Jumlah penduduk 988.720 jiwa dengan pertumbuhan penduduk sebesar 0,04% (BPS, 2014).

Realisasi belanja daerah pada tahun 2014 sebesar 1,5 triliun dimana 56,7% merupakan alokasi belanja pegawai. Sumbangan dana alokasi umum (DAU) pada tahun 2014 sebesar 60,74%. Pemerintah daerah belum mampu memberdayakan kemampuan daerah dalam pembangunan, hal ini dikarenakan berdasarkan data sumbangan Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebesar 5,37%.

Sumber daya manusia merupakan mesin penggerak pembangunan. Karenanya merupakan hal yang penting bagi suatu negara untuk meningkatkan sumber daya manusia guna mencapai pertumbuhan ekonomi. Salah satu tolak ukur yang digunakan tingkat pencapaian pembangunan manusia ialah Indeks Pembangunan Manusia (IPM). IPM merupakan indikator komposit yang disusun dari 3 komponen, yaitu Angka Harapan Hidup (AHH), rata-rata lama sekolah (MYS) dan tingkat pengeluaran perkapita yang disesuaikan (PPP). Semakin tinggi angka IPM, maka semakin tinggi kualitas dan kesejahteraan penduduknya. Pada tahun 2014 angka IPM Lampung timur sebesar 66,42. Angka IPM tersebut merupakan penurunan presentase penduduk miskin menjadi 17,38%.

Sektor Ekonomi dan Ketahanan Sumber daya Alam

Kabupaten lampung timur merupakan salah satu lumbung padi di provinsi lampung. Kabupaten ini merupakan penghasil padi terbesar ke dua setelah kabupaten Lampung Tengah. Total produksi padi Lampung Timur menyumbang 15,27% produksi padi provinsi Lampung. Selain pendapatan perekonomian yang didominasi (35% dari total perekonomian) dari sektor pertanian, kehutanan, perikanan. kabupaten lampung Timur juga memiliki sektor pertambangan. Nilai PDRB nominal Migas 29,24 triliun dan PDRB nominal Non Migas

Page 2: Perlukah Pemekaran Kabupaten Lampung Timur

mencapai 20,97 triliun Rupiah. Secara riil perekonomian lampung timur tumbuh sekitar 2,74% dari sisi PDRB migas, serta 5,32% dari sisi PDRB non Migas. Laju pertumbuhan ekonomi migas turun 4 tahun terakhir dikarenakan oleh pertumbuhan negatif yang dialami sub katagori pertambangan minyak dan gas bumi sebesar 3,44%

Bagaimana dengan Kabupaten Lampung Tenggara?

Inisiasi kabupaten Lampung tenggara yang mulanya bernama Kabupaten Melinting merupakan sebuah kabupaten yang diwacanakan menjadi DOB dari Kabupaten Lampung Timur yang digulirkan beberapa waktu lalu. Hasil Penilaian pembentukan Kabupaten Lampung Tenggara adalah layak dan mampu untuk dimekarkan. Penilaian didasarkan pada hasil studi kelayakan oleh tim universitas Lampung yang terdiri dari Prof. Wan Abas Zakaria, Prof. Iwan Bana dan Prof. Sumoharjo. Dari Analisis tersebut terdapat 2 sekenario pembagian wilayah antara kabupaten pemekaran dan kabupaten induk. Sekenario Pertama Kabupaten induk terdiri dari 13 Kecamatan (60,23%) yakni kecamatan Metro Kibang, Batanghari, Sekampung, Sukadana, Bumi Agung, Batanghari Nuban, pekalongan, Raman Utara, margatiga, Purbolinggo, Way Bungur, Labuhan Ratu dan Kecamatan Way Jepara. Pada Kabupaten pemekaran yakni Kabupaten lampung tenggara (39,77%) terdiri dari 11 kecamatan yakni labuhan maringgai, Bandar Sribawono, Pasir Sakti, Jabung, Melinting, Gunung Pelindung, Waway Karya, Marga Sekampung, Sekampung Udik, Mataram Baru dan Kecamatan Braja Selebah.

Sedangkan pada sekenario kedua, kabupaten induk dan pemekaran masing-masing 12 Kecamatan. Untuk Kabupaten induk (55,92%) terdiri atas kecamatan Metro Kibang, Batanghari, Sekampung, Sukadana, Bumi Agung, Batanghari Nuban, pekalongan, Raman Utara, margatiga, Purbolinggo, Way Bungur, dan Kecamatan Labuhan Ratu. Sementara kabupaten pemekaran (44,08%) terdiri dari kecamatan Way Jepara, labuhan maringgai, Bandar Sribawono, Pasir Sakti, Jabung, Melinting, Gunung Pelindung, Waway Karya, Marga Sekampung, Sekampung Udik, Mataram Baru dan Kecamatan Braja Selebah. (radar Lampung, 29-12-2015)

Penulis mencoba menelaah dari hasil analisis kelayakan sekenario kedua oleh tim ahli dari universitas lampung dengan data Badan Statistik Nasional Kabupaten Lampung Timur tahun 2015. Kabupaten induk yang terdiri dari 12 kecamatan memiliki luas 2977,74 km2 dengan jumlah penduduk 572.796 jiwa. Potensi perekonomian dari kegiatan perekonomian di setiap kecamatan masih di dominasi dari sektor pertanian, perkebunan, perikanan. Selain itu, terdapat 62 perusahaan dari total 102 perusahaan di kabupaten lampung timur.

Sedangkan kabupaten Lampung Tenggara yang terdiri dari 12 Kecamatan memiliki luas 2347,29 km2 dengan jumlah penduduk 415.924 jiwa. Potensi perekonomian yang dominan adalah bidang pertanian, perikanan dan perkebunan. Selain itu terdapat 40 perusahaan dari total 102 perusahaan di kabupaten lampung timur. Kabupaten Lampung Tenggara memiliki kelebihan sumber daya Alam dibandingkan Kabupaten Induk seperti sumber Migas di kecamatan Labuhan maringgai dan sumber tambang galian tipe C di kecamatan pasir sakti.

Fasilitas sosial di daerah induk maupun DOB jika di mekarkan memiliki fasilitas yang sama baik fasilitas kesehatan maupun fasilitas pendidikan seperti sekolah di berbagai tingkat pendidikan.

Page 3: Perlukah Pemekaran Kabupaten Lampung Timur

Berdasarkan uraian tersebut penulis menyimpulkan terbentuknya Daerah Otonomi Baru (DOB) hendaknya di prakarsai oleh keterbutuhan kesejahteraan masyarakat dan pelayanan publik, bukan hanya kepentingan segelintir orang untuk mendapatkan kekuasaan. sehingga daerah otonomi baru maupun daerah induknya dapat sama-sama maju baik bidang perekonomian dan kesejahteraan rakyat. Dari analisis penulis menganggap pemekaran daerah layak dan mampu berkembang, baik kabupaten induk maupun DOB-nya. Namun, pemerintah perlu memberdayakan kemampuan daerah dalam pembangunan untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) sehingga tidak bergantung pada dana penyeimbangan. Melihat potensi pertanian, perkebunan dan perikanan, kedua daerah dapat mengembangan daerah agroindustri untuk meningkatkan perekonomian daerah.