perlu ibu sri mulyani ketahui - centerofrisk-sia.com filekepemimpinan politik harus mampu...
TRANSCRIPT
Perlu Ibu Sri Mulyani ketahui bahwa sumber data
yang kami sampaikan adalah berbasiskan Nota Keuangan 2018.
Dalam dokumen Nota Keuangan tersebut :
Tidak terdapat Pos Pembayaran Pokok Hutang dengan nilai Rp 396 triliun sebagaimana yang dimaksud Ibu Sri Mulyani.
Kami hanya menemukan Pos Pembayaran Bunga Hutang sebesar Rp 238 triliun dan
Pembiayaan Hutang sebesar
Rp 399 triliun (mendekati Rp 400 triliun)
PEMBAYARAN POKOK UTANG
TOTAL BEBAN UTANG
Anggaplah data Pembayaran Pokok Hutang yang disampaikan
Ibu Sri Mulyani sebesar
Rp 396 triliun benar, maka
bila ditambah dengan
Pembayaran Bunga Hutang
sebesar Rp 238 trilun
Rp 634 trilun dan ini adalah
total beban hutang yang sebenarnyakarena kita tidak mungkin membayar hutang
hanya pokoknya, tapi pasti juga
membayar bunganya setiap tahun.
ANGGARAN KESEHATAN & DESA
RUMAH SAKIT
RUMAH SAKIT
RUMAH SAKIT
RUMAH SAKIT
RUMAH SAKIT
RUMAH SAKIT
Rp 634 triliun ini
setara dengan
5,71 kali lipat anggaran kesehatan (Rp 111 triliun), atau
10,56 kali lipat anggaran desa (Rp 60 triliun)
Ibu Sri Mulyani mengungkit-ungkit bahwa sebagian utang dibuat pada pemerintahan sebelum Jokowi, khususnya ketika saya masih menjabat Menteri Kehutanan pada pemerintahan Pak SBY periode 2009-2014.
Saya rasa Ibu Sri Mulyani lupa bahwa Ibu juga sempat menjadi bagian pemerintahan SBY.
Sebagai Menhut saya tak bisa membuat kebijakan tentang hutang. Tapi Ibu Sri Mulyani sebagaiMenteri Keuangan era Pak SBY dulu jelas punya kewenangan untuk menentukan berapa banyak kita berhutang dan berapa bunganya.
Kenapa sekarang malah menyalahkan masa lalu?
Sri Mulyani Indrawati
Menteri Keuangan (2005-2010)
TUGAS MPR
MPR adalah lembaga politik yang menyerapdan menyampaikan aspirasi rakyat kepada pemerintah.
Menjadi kewajiban Konstitusional Ketua MPRuntuk mengingatkan Pemerintah dan memastikan bahwa anggaran negara digunakansebesar besarnya untuk kemakmuran rakyat.
Perlu dicatat bahwa dalam Sidang Tahunan MPR 16 Agustus lalu saya juga sampaikan apresiasi kepada Pemerintahan Jokowi - JK yang saya dukung atas beberapa capaiannya .
Kepemimpinan Politik harus mampu mengarahkan energi nasional untuk memenangi masa depan, bukan untuk terus terusan mengutuk
dan memolitisasi masa lalu. Proyek historisnya bukan hanya mempertahankan, melainkan juga memperbaiki keadaan negeri.
dikutip dari tulisan Yudi Latif di Kompas 17 Agustus lalu
“
Terima Kasih
Salam
Zulkifli Hasan