perlindungan terhadap gaji dosen swasta menurut undang

13
Adi. Pedindungan Terhadap Gaji Dosen Swasta ... Perlindungan Terhadap Gaji Dosen Swasta Menurut Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru Dau Doseu Mila Karmila Adi Abstrak The article 52 verse (3), the Teacher and Lecturer's Act Number 14 Year 2005, says that a lecturer who works ina private Institution is given a payment basedon the work agreement or collective labor agreement. It shows that the private lecturer's payment will be regulated basically on the two party's agreement, the lecturer andthe private institution. Although there are some provisions that regulate about the payment'details from the Act, some questions will come up In the legal protection to the private lecturer in getting good payment, for example "how is the payment regulation based on the work agreement?", "how is the protection to the private lecturer's payment?" Pendahuluan Dosen sebagai suatu profesi yang memerlu- ^30 kualifikasi, kompeteHsi dan sertifikasi A M r H n i If Hh tertentu. Profesi Guru dan Dosen tidak hanya Undang-undang Guru dan Dosen^ maka.sudah , . x a , \ t , I I akan diatur berdasarkan peraturan perundang- cukup banyak kontroversi yang muncul. , ,. u ^ . . . . , . ux undangan, khususnya bagi Guru dan Dosen Kontroversi ini terutama tentang kese ahteraan _ x• ^-.i . a ..... ,, , A I Swasa juga didasarkan pada perjanjian kena yang menyangkut profesi Guru, sedangkanbagi ^ ' proLi Dosen tidak banyak yang menyinggung- kesepakatan kega bersama. nya. Namun demikian, pengatuL profesi Guru ^ag' Guru dan Dosen Negeri, yaitu yang dan Dosen di dalam UU gL dan Dosen akan Pemermlah, munculnya UU menimbulkan konsekuensi yang sangat 'I®" dianggap sebaga, berkah mendasar bagi profesi Gum dan Dosen. ^^"9 memungkmkan bag, mereka untuk Konsekuensi mendasar yang akan '"^ndapatkan peningkatan kesejafrteraan mempengaruhi profesi Guru dan Dosen ini =ebaga,mana yang diharapkan. Sedangkan menyangkut penegasan status Guru atau Guru dan Dosen Swasta, yaitu yang ^Saat ini telah disahkan menjadi UU Nomor 14Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen sejaktanggal 30 Desember 2005. Namun demikian beberapa pasalnya menunjukkan bahwa dalam beberapa hal tidak dapat langsung dilaksanakan, seperti sertifikasi paling cepat dapat diterapkan tahun 2007 mendatang karena menunggu pengaturan lebih lanjut. 113

Upload: others

Post on 28-Nov-2021

19 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Adi. Pedindungan Terhadap Gaji Dosen Swasta ...

Perlindungan Terhadap Gaji Dosen SwastaMenurut Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005

Tentang Guru Dau Doseu

Mila Karmila Adi

Abstrak

The article 52 verse (3), the Teacher andLecturer's Act Number 14 Year 2005, says that alecturer who works ina private Institution isgiven a payment basedonthework agreementorcollective labor agreement. It shows that the private lecturer's payment will be regulatedbasically on the two party's agreement, the lecturerandthe private institution. Although thereare some provisions that regulate about the payment'details from the Act, some questionswill come up In the legal protection to the private lecturer in getting good payment, forexample "howisthe payment regulation basedon the work agreement?", "howisthe protectionto theprivate lecturer's payment?"

Pendahuluan Dosen sebagai suatu profesi yang memerlu-^30 kualifikasi, kompeteHsi dan sertifikasi

A M r H n i If Hh tertentu. Profesi Guru dan Dosen tidak hanyaUndang-undang Guru dan Dosen^ maka.sudah , . x a, \ t , I I akan diaturberdasarkan peraturanperundang-cukup banyak kontroversi yang muncul. , ,. u • ^

. . . . , . ux undangan, khususnya bagi Guru dan DosenKontroversi ini terutama tentang kese ahteraan _ x • ^-.i . a ....., , , .« A I • Swasa juga didasarkan pada perjanjian kenayang menyangkut profesi Guru, sedangkanbagi ^ '

proLi Dosen tidak banyak yang menyinggung- kesepakatan kega bersama.nya. Namun demikian, pengatuL profesi Guru ^ag' Guru dan Dosen Negeri, yaitu yangdan Dosen di dalam UU gL dan Dosen akan Pemermlah, munculnya UUmenimbulkan konsekuensi yang sangat 'I®" dianggap sebaga, berkahmendasar bagi profesi Gum dan Dosen. ^^"9 memungkmkan bag, mereka untuk

Konsekuensi mendasar yang akan '"^ndapatkan peningkatan kesejafrteraanmempengaruhi profesi Guru dan Dosen ini =ebaga,mana yang diharapkan. Sedangkanmenyangkut penegasan status Guru atau Guru dan Dosen Swasta, yaitu yang

^Saat ini telah disahkan menjadi UU Nomor 14Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen sejaktanggal 30Desember 2005. Namun demikian beberapa pasalnya menunjukkan bahwa dalam beberapa hal tidak dapatlangsung dilaksanakan, seperti sertifikasi paling cepatdapat diterapkan tahun 2007 mendatang karena menunggupengaturan lebih lanjut.

113

diangkat oleh satuan pendidikan, yangdiselenggarakan oleh masyarakat, hal in!masih banyak menimbulkan pertanyaan.

Pertanyaan-pertanyaan muncul berkaitandengan kesejahteraan Guru dan DosenSwasta karena UU Guru dan Dosen tersebut

banyak memberlkan peluang bagi satuanpendidikan yang diselenggarakan olehmasyarakat untuk mengatur tersendiri melalulperj'anjlan kerja atau kesepakatan kerjabersama. Hal in! menunjukkan bahwapemberian kesejahteraan bagi Guru danDosen Swasta akan bergantung pada peraturanperundang-undangan dan kemampuan satuanpendidikan yang bersangkutan atas dasartawar-menawar yang dilakukan antara duapihak, Guru atau Dosen Swasta dan satuanpendidikan.

Pembahasan dalam tulisan ini dibalasi

pada perlindungan hukum terhadap gaji dosenswasta terutama dengan adanya pengaturandalam UU Guru dan Dosen yang memunculkanadanya perj'anjlan kerja atau kesepakatankerja bersama sebagai dasar hubunganantara dosen dan satuan pendidikan tinggi.

Masalah-masalah yang akan dibahaslebih lanjut adalah bagaimana pengaturan gajidosen swasta berdasarkan perjanjian kerja ataukesepakatan kerja bersama dan bagaimanaperlindungan terhadap gaji dosen swastaberdasarkan UU Guru dan Dosen.

Privatisasi Hubungan antara DosenSwasta dan Satuan Pendidikan Tinggimelalui Perjanjian Kerja atauKesepakatan Kerja Bersama

Sebeium munculnya UU Guru danDosen, pengaturan gaji dosen balk swastamaupun negeri secara umum mengacu pada

peraturan perundang-undangan. Peraturantentang gaji dosen ini berkaitan dengankebijakan pemerintah tentang kenaikanpangkat/jabatan akademik yang harus dilaluioleh dosen sebagai suatu jabatan fungsional.

Status dosen swasta, baik dosen tetapmaupun dosen tidak tetap, selain melaluisurat pengangkatan juga dapat dilakukandengan surat perjanjian kerja yang mengikatdosen yang bersangkutan sebagai pegawaidari suatu institusi pendidikan tinggi swasta.Akan tetapi surat perjanjian kerja tersebuthanya mengatur secara umum, sedangkandetail atau rincian mengenai hak dankewajiban para pihak mengacu padaperaturan perundang-undangan yangberlaku.

Peraturan yang berlaku dl lingkunganInstitusi swasta pada kenyataannya mengacupada peraturan perundang-undangan,sehingga secara tidak langsung yang berlakuselama ini adalah peraturan perundang-undangan, baik untuk dosen negeri maupunswasta. Atau tegasnya aturan yang mendasarihubungan antara dosen swasta dengansatuan pendidikan tinggi selama ini berasaldari peraturan perundang-undangan.

Hubungan antara dosen swasta dansatuan pendidikan tinggi yang didasarkanpada peraturan perundang-undanganmenunjukkan besarnya campur tangannegara/pemerinlah terhadap para pihakdalam hubungan itu. Sedemikian besarnyacampur tangan pemerintah tersebutmenyebabkan seolah-olah pemerintahmenjadi salah satu pelaku dalam hubunganitu, yaitu sebagai pihak ketiga, baikdalam halpengaturan, pengawasan dan penyelesaiansengketa yang terjadi antara dua pihak, yaitudosen dan satuan pendidikan tinggi.

114 JURNAL HUKUM NO. 1 VOL 13 JANUARI2006; 113-125

Adi. Perlindungan Terhadap Gaji Dosen Swasta ...

Campur tangan pemerintah ini disebutdengan freies ermessen/discretionaire,' yaituwewenang yang diberikan kepada pemerintahuntuk mengambil tindakan guna menyelesalkansuatu masalah pentlng yang mendesak, yangdatang secara tiba-tiba dimana belum adaperaturannya. Jadi kebijaksanaan itu diambiltanpa dilandasi oleh peraturan umum, yangmemberikan kewenangan kepada administrasinegara untuk membuat kebijaksanaan tersebut.

Kebijaksanaan Itu dalam praktiknyasering dituangkan dalam berbagai bentuk,seperti surat edaran, pedoman,pengumuman,surat keputusan yang bersifat abstrak danumum bahkan dalam bentuk peraturan yangdisebut pseudo-wet geving (perundang-undangan semu).^

Freies Ermessen tersebut tidaklah

bersifat semena-mena karena harus tetapmendasarkan dlrl hukum yang berlaku, balkhukum yang tertulls maupun yangtidak tertulls.Dengan demlkian walaupun pada plhakadministrasi negara ada wewenang yangbesar untuk membuat kebijaksanaan sendiri,akan tetapi harus tetap dapat dipertanggungjawabkan dalam kerangka perlindunganterhadap hak asasi manusla.

Campur tangan dari plhak pemerintah/administrasi negara in! semakin hari semakinmeluas sehingga pembagian hukum yangbersifat privat dan publik menjadi semakinbergeser. Semakin banyak hukum privat yangmengatur hubungan antar kepentingan dalammasyarakat diatur oleh "negara" sehingga

bergeser ke arah hukum publik, dengandemlkian hukum publik menjadi semakin luasdan besar. Hal ini dapat dilihat daiam skemayang digambarkan oleh Crince Le Roy yangmenunjukkan semakin berkembangnyaHukum Administrasi Negara,^ bahkan buktiyang lebih jelas lagi adalah pergeseranbeberapa bidang yang awalnyatermasukdalam hukum privat menjadi hukum publikatau termasuk dalam Hukum Administrasi

Negara Khusus, yaitu Hukum Kesehatan danHukum Ketenagakerjaan.

Campur tangan negara/pemerintahmelalui peraturan perundang-undangandalam hubungan antara dosen dan satuanpendldlkan tinggi, tanpa membedakan negeriatau swasta, menimbulkan hubungan yangbersifat publik dan lebih lanjut diatur dalamHukum Administrasi Negara yang mendasaritindakan pemerintah itu. Dengan demlkiansebelum munculnya UU Guru dan Dosen,hubungan antara dosen dan satuan pendldlkantinggi seluruhhya tunduk pada peraturanperundang-undangan dan masuk dalamlingkup hukum publik (publiekrechtelijk).- Khusus masalah perjanjian kerjaseringkall masih menjadi perdebatan, apakahperjanjian kerja masih tunduk pada HukumPerdata atau telah beralih di bawah Hukum

Publik. Perjanjian kerjaatau kesepakatan kerjabersama selama ini merupakan istilah yangdikena! dalam bidang ketenagakerjaan/perburuhan. KeduaIstilah tersebut mempunyaipengertian yang berbeda, sebagaimanadiatur

^E.Utrecht, PengantarHukum Tata UsahaNegara Indonesia, (Jakarta: Penerbitan dan Baiai BukuIndonesia, 1957), hlm.17-21.

SF.Marbun, PeradilanAdministrasiNegara danUpayaAdministrasi diIndonesia, (Yogyakarta: Liberty,1997)him.12.

*Sri Soemantri, Bunga RampaiHukum Tata Negara Indonesia, (Bandung:/Mumni, 1992), hlm.34.

115

dalam Pasal 1angka 14 dan angka 21UU Nomor13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan.

Perjanjian kerja adalah perjanjian antarapekerja/buruh dengan pengusaha ataupemberi kerja yang memuat syarat-syaratkerja, hak dan kewajiban para pihak,sedangkan kesepakatan kerja bersama^adalah perjanjian yang merupakan hasilperundingan antara serikat pekerja/serikatburuh atau beberapa serikat pekerja/serikatburuh yang tercatat pada instansi yangbertanggung jawab di bidang ketenagakeijaandengan pengusaha atau beberapa pengusahaatau perkumpulan pengusaha yang memuatsyarat-syarat kerja, hak dan kewajiban keduabelah pihak.

Istilah perjanjian kerja® jugatelah dikenaldalam Kitab Undang-undang Hukum Perdata/KUHPdt, dengan pengertian sebagai "suatupersetujuan bahwa pihak kesatu, yaitu buruh,mengikatkan diri untuk menyerahkantenaganya kepada pihak lain, yaitu majikan,dengan upah selama waktu yang tertenlu".'

Istilah perjanjian kerja atau kesepakatankerja bersama yang diatur dalam UUKetenagakerjaan maupun dalam KUHPdtmenunjuk pada hubungan yang timbul antaradua pihak, yaitu pekerja/buruh denganmajikan/pengusaha. Hubungan Ini disebut

®Istilah kesepakatan kerja bersama dalam UU Ketenagakerjaan telah diubah menjadi Perjanjian KerjaBersama.

®Menurut pendapat Iman Soepomo, bahwa istilah yang dipakai untuk perjanjian kerja dalam KUHPdtteijemahan oleh Subekti dan Tjitrosudibio, yaitu persetujuan perburuhan, adalah kurang tepat. Lihat ImanSoepomo, PengantarHukum Perburuhan, Cetakan kesebe!as{edisi revisi), {Jakarta: Djambatan, 1995), hlm.52.

'Pasa!1601a KUHPdt.

®Pasal 1601 KUHPdt berbunyi sebagai berikut "Selain persetujuan untuk menyelenggarakan beberapajasayang diatur oleh ketentuan-ketentuan khusus untuk itu dan oleh syarat-syarat yang diperjanjikan, dan bilaketentuan-ketentuan yang syarat-syarat ini tidak ada,persetujuan yang diatur menurut kebiasaan, ada duamacam persetujuan, dengan mana pihak kesatu mengikatkan diri untuk mengetjakan suatu pekerjaan bagi pihaklain dengan menerima upah, yakni: perjanjian kerja dan perjanjian pemborongan kerja.

sebagai hubungan kerja yang melibatkanindividu atau badan hukum, dan merupakanbagian dari hubungan keperdataan. Hubungankeperdataan termasuk dalam lingkup hukumperdatalprivaatrechtelijk, sehingga pemerintahsebagai pihak ketiga pada dasarnya tidakterlibat dalam hubungan tersebut.

KUHPdt sendiri mengenal 3 (tiga)macam perjanjian yang termasuk dalamperjanjian untuk melakukan pekerjaan, yaitu:^1. Perjanjian kerja, yaitu perjanjian antara

pekerja/buruh dan pengusaha yangdidasarkan pada suatu pekerjaan.Pekerjaan inilah yang menjadi objek dantujuan dalam perjanjian kerja, sehinggarincian mengenai jenis, wal^u, cara dansebagainya tentang pekerjaan itu dapatdiatur dalam perjanjian kerja sesuaikesepakatan para pihak. Dalam perjanjiankerja ini terdapat hubungan yang mengikatsatu pihak, yaitu pekerja/buruh, karenapekerja/buruh lah yang melakukanpekerjaan itu untuk kepentingan pihakpengusaha. Hal inilah yang menimbulkansuatu hubungan yang tidak sejajar/selmbang, yaitu hubungan diperatas(dienstverhouding), yaitu pihak pekerja/buruh dalam melakukan pekerjaannyahams tunduk/taat pada perintah/petunjuk

116 JURNAL HUKUM NO. 1 VOL 13JANUARI2006; 113-125

Adi. Perlindungan Terhadap Gaji Dosen Sivas/a ...

pengusaha. Dalam hubungan yangdisebut sebagai hubungan kerja ini, tidakada kebebasan bagi pekerja/buruh dalammelakukan pekerjaan.® Subjek darlperjahjian kerja adalah pekerja/buruh danpengusaha.

2. Perjanjian pemborongan/° yaitu perjanjianantara pemberi borongan dan penerimaborongan yang didasarkan pada suatupekerjaan. Yang menjadi tujuan dariperjanjian pemborongan pekerjaan adalahhasii/resuu/f dari suatupekerjaan, sehinggayang menjadi objek darl perjanjianpemborongan pekerjaan adalah hasilpekerjaan bukan pekerjaan itu sendirl. Parapihak tidak akan mengatur mengenalrincian jenis, cara dan sebagainya tentangpekerjaan itu sendiri, namun seringkaiiyang menjadi patokan adalah waktu untukselesainya pekerjaan tersebut. Para pihakmempunyai kedudukan yang seimbang,bahkan seringkaii pihak pemberi boronganmenyerahkan sepenuhnya kepadapenerima borongan mengenai cara danbagaimana pekerjaan itu dilakukan karenapihak penerima borongan dianggap lebihtahu atau mempunyai keahlian untukmelakukan pekerjaan. Subjek perjanjianpemborongan adalah pemberi borongandan penerima borongan.

3. Perjanjian melakukan pekerjaan/jasatertentu, yaitu perjanjian yang didasarkanpada suatu usaha/inspanning untukmencapai suatu tujuan tertentu.Pekerjaan/jasa tertentu yang dilakukanoleh seorang yang disebut profesional inidiukur berdasarkan "usaha maksimal"

yang dilakukan sebagai objek perjanjian,bukan mengenai pekerjaan atau hasil daripekerjaan itu. Walaupun ada standaratautolok ukur yang dapat diterapkan untukmenentukan bagaimana pekerjaan itudilakukan dan kemungkinan hasil yangakan dicapai, akan tetapi pekerjaan tidakdapatdijadikan objek perjanjian ini. Subjekperjanjian melakukan pekerjaan/jasa

- tertentu adalah pemberi iayanan danpenerima Iayanan, contoh dokter danpasien," pengacara dan kliennya, notarisdan kliennya, dosen dan mahasiswanya.Pengaturan hubungan antara dosen

swastadan pimpinan satuan pendidikan tinggimelalui perjanjian kerja atau KKB padadasarnya merupakan privatisasi hubungan,karena sebelum UU Guru dan Dosen muncul,hubungan dosen swastadan pimpinan satuanpendidikan tinggi sebaglan besar atau bahkanseluruhnya diatur melalui peraturan perundang-undangan yang menunjukkan besarnyacampur tangan negara atau pemerintah.

®Sebagaimana dljeiaskan oleh Iman Soepomo, bahwa buruh hanya mempunyai modal 1enaga"-nyasaja, walaupun secara yuridis bumh sejajar dengan pengusaha akan tetapi secara ekonomi dan soslologisadalah tidak bebas dan tidak sejajardengan majikan/pengusaha. Lihat Iman Soepomo, Ibid., him 6-7.

Pasal 1601 bKUHPdl: Perjanjian pemborongan kerja ialah suatu persetujuan bahwa pihak kesatu, yaitupemborong, mengikatkan diri untuk menyelesaikan suatu pekerjaan bagi pihak lain, yaitu pemberi tugas, denganhargayang telah ditentukan.

Perkembangan saat ini dalam bidang kedokteran muncul suatu hubungan antara dokter dan pasienyang didasarkan pada suatu hasil/resuu/f, karena ada tindakan-tlndakan medis, contoh operasi kecantikan,yang menjanjikan suatu hasil tertentu. Lihat juga Fred Amein, Kapita Selekta Hukum Kedokteran, CetakanPertama, (Jakarta: Grafikatama Jaya, 1991), hlm.43.

117

Dengan berkurangnya campur tangannegara/pemerintah tersebut, maka kesepakatanantara kedua beiah pihak, bajk dosen swastamaupun satuan pendidikan tinggi, merupakanhukum yang mengikat sebagai undang-undangbagi mereka. Kalau demikian halnya, makakekuatan tawar-menawar antara kedua belah

pihak akan sangat menentukan dalampembuatan peganjian.

Kekuatan tawar-menawar yang mendasarihubungan antara dosen swasta dan institusiyang bersahgkutan dapat dipengaruhi clehberbagai faktor, balk Internal maupuneksternal. Faktor-faktor Internal merupakanfaktor yang muncul dari kedua belah pihak,antara lain adalah kebutuhan, kepentingan,kemampuan dan kelnglnan. para pihak.

Faktor-faktor eksternal yang dapatmempengaruhi kekuatan tawar-menawarpara pihak, antara lain adalah kekuatan pasarkerja, angkatan kerja, peraturan perundang-undangan, kondisi soslal, ekonomi, politikmaupun budaya.

Faktor-faktor Internal maupun eksternaldalam hubungan dua pihak akan menentukankesepakatan yang dicapal oleh para pihak.Apabila para pihak mempunyai kekuatan tawar-menawar yang selmbang, maka.kesepakatanyang diperoleh akan menguntungkan keduapihak. Akan tetapi apabila kekuatan tawar-menawar para pihak tidak selmbang, makakesepakatan yangdicapal akanmerugikan salahsatu pihak dan menguntungkan pihak lain.

Dari aspek hukum perdata, maka Pasal1320 KUHPdt menyatakan bahwa untuksahnya peijanjian diperiukan empat syarat:1.- Sepakat mereka yang menglkatkan

dirlnya;

"Pasal! 1321 KUHPdL

2. Kecakapah untuk membuat suatuperikatan;

3. Suatu hai tertentu;4. Suatu sebab yang halal.

Kesepakatan sebagai salah satu syaratutama dalam suatu perjanjian dari aspekhukum perdata merupakan unsur yangmelekat pada subjek perjanjian (unsursubjektif), selain adanya unsur kedewasaan/kecakapan. Kesepakatan yang melekat padapihak pembuat perjanjian akan sangattergantung pada kondisi para pihak. Walaupundemikian dalam hukum perdata yang dlaturdalam KUHPdt jugamenyatakan bahwa unsur'kesepakatan tIdak boleh didasari olehpaksaan, penipuan atau kekhllafan dari parapihak.'

Pasal 1338 KUHPdt menyebutkan bahwasemua perjanjian yang dibuat secara sahberlaku sebagai undang-undang bagI merekayang membuatnya. Perjanjian Itu tidak bisaditarik kembali selain dengan sepakat keduabelah pihak atau alasan-alasan yang olehundang-undang dinyatakan cukup untuk itu.Perjanjian juga harus dllakukan dengan itlkadbalk.

Secara keperdataan, kedua pihak terlkatkuat oleh perjanjian yang dibuat, namundemikian perjanjian yang dibuat oleh para

,pihak haruslah memenuhi syaratobjektif yangmelekat pada objek perjanjian itu, yaltu haltertentu dan suatu sebab yang halal.

Hal tertentu berarti adalah adanyakejelasan dari objek perjanjian, balk dari segijenis, jumlah, mutu, dan sebagainya. Objekperjanjian juga harus didasarkan pada sebab/kausa yang halal, yaltu tidak bolehbertentangan dengan Undang-undang/UU,

118 JURNAL HUKUM NO. 1 VOL 13 JANUARI2006; 113-125

Adi. Periindungan Terhadap Gaji Dosen Swasta ...

kesusilaan dan ketertiban Dengandemikian objek perjanjian tidak bolehmenyimpangi ketentuan-ketentuan yang adadalam UU apabila ada UU yang terkait denganobjek perjanjian dan mengatur khusus untuk itu.

Ketentuan bahwa perjanjian tidak bolehbertentangan dengan UU menunjukkan bahwasekalipun perjanjian mengikat sebagai UU bag!para pihak, akan tetapl isi/materi perjanjian itusendiri tidak boleh bertentangan dengan UU."Dengan demikian isi perjanjian yang dibuat parapihak harus mengacu pada keadilan,kebiasaan, atau undang-undang, bukan hanyakehendak dari kedua belah pihak an sich.

Pengaturan Gaji Dosen Swasta menurutUU Guru dan Dosen

Gajl/penghasiian dosen termasuk salahsatu hak dengan ketentuan penghasilan yangdiperoleh di alas kebutuhan hidup minimum"dan hak atas jaminan kesejahteraan sosiai.Gaji tersebut terdiri dari:a. gaji pokok;b. tunjangan yang melekat pada gaji;0. serta penghasilan iain yang berupa tunjangan

profesi, tunjangan fungsiohai, tunjangankhusus, tunjangan kehormatan, sertamaslahattambahan yang terkaitdengan tugassebagai dosen yang ditetapkan denganprinsip penghargaan atasdasar prestasi.Ketentuan mengenai gaji dosen swasta

khususnya didasarkan pada perjanjian kerja ataukesepakatan kerja bersama, sehingga hal iniberbeda dengan ketentuan yang mengatur gajidosen negen yang secarategasdidasarkan padaperaturan perundang-undangan. Walaupundemikian, ada beberapa bagian dari gaji dosenswasta yang diberikan oieh pemerintah, yaitu:1. Tunjangan profesi, yaitu diberikan kepada

dosen yang telah memlliki sertifikatpendidik.

2. Subsidi tunjangan fungsional.3. Tunjangan khusus, yaitu diberikan kepada

dosen yang bertugas di daerah khusus.4. Tunjangan kehormatan kepada profesor.

Ketentuan tersebut juga menunjukkanbahwa bagian lain dari gaji dosen swastaharusditanggung oleh satuan pendidikan tinggi yangterkait, yaitu gaji pokok," tunjangan melekatpada gaji," sebagian atau seiuruh tunjanganfungsional, dan maslahat tambahan."

" Pasal 1337 KUHPdt: Suatu sebabadalah terlarang, jika sebabitu dOarang oleh undang-undang ataubila sebab itu bertentangan dengan kesusilaan atau dengan ketertiban umum.

" Lihatjuga ketentuan Pasal 1339 KUHPdt Persetujuan tidak hanya mengikat apa yang tegas dilentukandi dalamnya, melainkan jugasegalasesuatu yang menurut sifatnya persetujuan dituntut berdasarkan keadilan,kebiasaan, atau undang-undang.

" Yang dimaksud dengan penghasilan di atas kebutuhan hidup minimum adalah pendapatan yang cukupuntuk memenuhi kebutuhan hidup dosen dan keluarganyasecarawajar, baik sandang, pangan, papan, kesehatan,pendidikan, rekreasi, dan jaminan hari tua. LIhat Penjeiasan Pasal 51 ayat (1) hunifaUU Guru dan Dosen.

"Adalah satuan penghasilan yang ditetapkan berdasarkan pangkat, golongan, dan masa kerja. UhatPenjeiasan Pasal 52ayat(1) UU Guru dan Dosen.

"Adalah tambahan penghasilan sebagai komponen kesejahteraan yang dilentukan berdasarkan jumlahtanggungan keluarga. Ibid.

" Adalah tambahan kesejahteraan yang diperoleh dalam bentuk asuransi, pelayanan kesehatan, ataubentuk kesejahteraan lain. Ibid.

119

Terhadap gaji dosen swasta yang hamsditanggung oleh satuan pendldikan tinggi,ternyata pemerintah tidak begitu saj'a lepastangan, yaitu dengan adanya ketentuan yangmenegaskan bahwa "Pemerintah dan/ataupemerintah daerah menjamin terwujudnyamaslahat tambahan" dan "Ketentuan leblh

lanjut mengenai maslahat tambahan diaturdengan Peraturan Pemerintah"

Besar kecilnya gaji yang diperoleh dosententunya juga diukur dari kewajiban-kewajibanyang harus dilakukan dosen, yaitu:a. melaksanakan pendidikan, peneiitian, dan

pengabdian kepada masyarakat;b. merencanakan, melaksanakan proses

pembeiajaran, serta menilai danmengevaiuasi hasil pembeiajaran;

c. meningkatkan dan mengembangkankualifikasi akademik dan kompetensisecara berkeianjutan sejaian denganperkembangan iimu pengetahuan,teknologi, dan seni;

d. bertindak objektif dan tidak diskriminatif• atas dasar pertimbangan jenis keiamin,

agama, suku, ras, kondisi fisik tertentu,atauiatar belakang sosioekonomi pesertadidikdaiam pembeiajaran;

e. menjunjung tinggi peraturan perundang-undangan, hukum dan kode etik, sertanilai-niiai agama dan etika; dan

f. memeiihara dan memupuk persatuan dankesatuan bangsa.Kewajiban-kewajiban yang diiakukan

seorang dosen tersebut di atas apabiia akandijadikan toiok ukur untuk memberikanbesaran gaji dosen, maka hal ini akan sangatsuiit karena sifat dari kewajiban-kewajibantersebut umum dan abstrak. Untuk itu,

Pasal 57ayat (3) dan (4) UU Guru dan Dosen.

dibutuhkan adanya suatu standar yang jeiastentang besaran minimum bagi gaji dosensesuai dengan kewajiban-kewajiban tersebutdi atas. Apaiagi, di samping pengaturanmengenai kewajiban-kewajiban tersebut tidakhanya menyangkut besaran gaji yangseharusnya diterima seorang dosen, jugamenyangkut pelaksanaan tugas dosen yangberkonsekuensi pada peiaksanaan perjanjiankerja/kesepakatan kerja bersama yang teiahdisepakati para pihak.

Hak-hak yang menjadi imbai baiik darikewajiban dosen, adaiah:a. memperoieh penghasiian di atas

kebutuhan hidup minimum dan jaminankesejahteraan sosiai;

b. mendapat promosi dan penghargaansesuai dengan tugas dan prestasi kerja;

c. memperoieh periindungan daiammelaksanakan tugas dan hak ataskekayaan inteiektuai;

d. memperoieh kesempatan untukmeningkatkan kompetensi, akses sumberbeiajar, informasi, sarana dan prasaranapembeiajaran, serta peneiitian danpengabdian kepada masyarakat;

e. memiiiki kebebasan akademik, mimbarakademik, dan otonomi keiimuan; dan

f. memiiiki kebebasan daiam memberikan

peniiaian dan menentukan keiuiusanpeserta didik; dan

g. memiiiki kebebasan untuk berserikatdaiam organisasi profesi/organisasiprofesi keiimuan.Pengaturan mengenai hak dan kewajiban

dosen seharusnya dijeiaskan lebih lanjutdaiam perjanjian kerja/kesepakatan kerjabersama yang dibuat oieh kedua beiah pihak.

120 JURNAL HUKUM NO. 1 VOL 13 JANUARI2006; 113-125

Adi. Perlindungan Terhadap Gajl Dosen Swasta ...

Rincian lebih lanjut dari hak dan kewajibanpara pihak sangat dibutuhkan gunapengukuran lebih lanjut untuk menentukankapan, apa dan bagaimana salah satu pihakdianggap Ingkar janji/wan prestatie, karena halin! berkaitan dengan sanksl yang harusdiatursecara tegas dalam perjanjian kerja/kesepakatan kerja bersama untuk melindungikedua plhak.^

Perlindungan terhadap Gajl Dosen Swastaberdasarkan UU Guru dan Dosens

Perlindungan terhadap dosen daiampeiaksanaan tugasnya, tidak hanya metiputiperlindungan hukum, juga perlindunganprofesi, serta perlindungan keselamatan dankesehatan kerja

Perlindungan hukum mencakupperlindungan terhadap tindak kekerasan,ancaman, periakuan diskriminatif, intimidasi,atau periakuan tidak adii dari peserta didik,orang tua peserta didik, masyarakat, birokrasi,dan/atau pihak lain.^

Perlindungan profesi mencakupperlindungan terhadap peiaksanaan tugasdosen sebagai tenaga profesionai yangmeiiputi pemutusan hubungan kerja yang tidaksesuai dengan peraturan perundang-undangan, pemberian imbalan yang tidakwajar, pembatasan kebebasan akademik,

mimbar akademik, dan otonomi keiimuan,serta pembatasan/pelarangan lain yang dapatmenghambat dosen dalam peiaksanaantugas.^

Perlindungan keselamatan dankesehatan kerja meiiputi perlindunganterhadap resiko gangguan keamanan kerja,kecelakaan kerja, kebakaran padawaktu kerja,bencana alam, kesehatan lingkungan kerja,dan/atau resiko lain.^^

Periindungan pertama, perlindunganhukum terhadap gaji dosen swasta adalahmenyangkut kesepakatan antara para pihakyang dicapai dengan prinsip "non-diskriminasi", kesukarelaan (tanpa kekerasan,ancaman, paksaan] dan adii/keseimbangan.

Kesepakatan mengenai gaji dosenswasta yang diperoieh melaiui perjanjiankerja/kesepakatan kerja bersama harusiahdidasarkan pada prinsip non-diskriminasi,kesukarelaan dan keadllan bag! para pihak.Hal ini tentu harus juga sesuai dengan hakdan kewajiban yang dimiiiki oleh para pihak,sehingga kejelasan tentang hakdankewajibanpara pihak perlu diperinci dalam perjanjiankerja/kesepakatan kerja bersama yangmereka buat. Contoh konkrit pengaturanmengenai waktu kerja dosenyang dapatdibualdengan kuantitas tertentu adalah "SKS wajibbagi seorang dosen = 12 SKS yang setaradengan jam kerja 36 jam per minggu".

^ Pasal 78ayat (3) UU Guru dan Dosen, bahwa "dosen yang diangkat oleh penyelenggara pendidikanatau satuan pendidikan tinggi yang diseienggarakan oleh masyarakat yang tidak menjalankan kewajibansebagaimana dimaksud dalam Pasal 60 dikenai sanksi sesuai dengan perjanjian kerja atau kesepakatan kerjabersama'.

Pasal75ayat(1) UU Guru dan Dosen.^ Pasal 75ayat(3) UU Guru danDosen.^ Pasal75 ayat(4) UU Guru dan Dosen.

Pasal75ayat(5) UU Gum dan Dosen.

121

sehingga seorang dosen yang mengajar lebihdari 12 SKS berhak atas tambahan gajisedangkan yang mengajar kurang dari 12SKSwajib berkantor untuk memenuhi kekuranganwaktu kerja itu.

Prinsip non-diskriminasi, kesukarelaandan keadilan harus didukung secarakeseluruhan dalam pengaturan kepegawaiandi satuan pendidikan tinggi yang bersangkutan,yaitu pengaturan sejak awal penerimaan dosen,pengangkatan, pengaturan jabatan akademik,penggajian, sampai pemutusan hubungankeija atau pensiun.

Perlindungan kedua, perlindunganprofesi yang dapat diberikan terkait dengangaji yang diterima oleh dosen swasta dapatdiberikan berdasarkan status dan kedudukandosen sebagai seorang prcfesional, bukansebagal seorang pekerja, walaupun istllahyang digunakan dalam UU Guru dan Dosenuntuk perjanjian yang dibuat antara dosen dansatuan pendidikan tinggi adalah perjanjiankega/kesepakatan kerja bersama.

Istilah perjanjian kerja atau kesepakatankerja bersama/KKB di dalam UU Guru danDosen ternyata mempunyai satu pengertian,yaitu perjanjian tertulis antara guru atau dosendengan penyelenggara-pendidikan atausatuan pendidikan yang memuat syarat-syaratkerja serta hak dan kewajiban para plhakdengan prinsip kesetaraan dan kesejawatanberdasarkan peraturan perundang-undangan.

Subjek dalam perjanjian kerja atau KKBtersebut adalah dosen dan pemilik/pemimpinsatuan pendidikan tinggi. Ha! inimemunculkan pertanyaan mendasar "apakahhubungan yang muncul antara dosen danpemillk/pemimpin satuan pendidikan tinggitersebut termasuk dalam hubungan keija yangdidasarkan pada perjanjian kerja?" Apabila

jawabannya adalah "ya", maka status dankedudukan dosen adalah sebagai "pekerja"bukan sebagai "profeslonal"

Pengertian ini tentu saja tidak teriepas dariistilah "dosen" dalam UU Guru dan Dosen yangberarti adalah "pendldik profesional dan ilmuwandengan tugas utama mentransformasikan,mengembangkan, dan menyebar-luaskan ilmupengetahuan, teknologi, dan seni meialuipendidikan, penelitian dan pengabdianmasyarakaf.

"Pekerjaan" dosen dalammentransformasikan, mengembangkan danmenyebar-luaskan ilmu pengetahuan,teknologi, dan seni meialui pendidikan,penelitian dan pengabdian masyarakattersebut di atas, tidak dapat diperincisedemikian rupa sehingga dapat dijadikansebagai sua'tu objek perjanjian kerjasebagaimana dalam suatu hubungan kerja.Bahkan terutama terkait dengan sifathubungan kerja yang ditegaskan dengan sifat"hubungan diperatas" [dienstverhouding),bukan hubungan yang didasarkan padakesetaraan dan kesejawatan.

Dalam hubungan kerja, perintah/petunjukdari pengusaha kepada pekerja/buruhnyaharus ditaati dan tidak ada kebebasan bagipihak pekerja untuk menyimpangi petunjuk/perintah itu. Bahkan apabila pekerja/buruhmenyimpang dari perintah/petunjukpengusaha, maka ini dapat dijadikan dasarsebagai alasan adanya ingkar janji/wanprestatie.

Lebih lanjut hal tersebut jugamenunjukkan bahwa dosen bukan hanyaseorang pekerja yang teriibat dalam suatuhubungan kerja dan harus tunduk padaperintah/petunjuk majikan/pengusahanya.Dosen adalah suatu profesi yang dalam

122 JURNAL HUKUM NO. 1 VOL. 13JANUARI2006; 113-125

Adi. Perlindungan Terhadap Gaji Dosen Swasta ...

melaksanakan tugas keprofesionalannyasehingga dosen tidak hanya berhak atas gaji/penghasiian, juga memiliki hak-hak lain untukmendukung kebebasannya, terutama adalahhak:a. Memperoleh perlindungan daiam

meiaksanakan tugas dan hak ataskekayaan intelektual;

b. memperoieh kesempatan untuk- meningkatkan kompetensi, akses sumber

beiajar, informasi, sarana dan prasaranapembeiajaran, serta penelitian danpengabdian kepada masyarakat.

c. memiiiki kebebasan akademik, mimbarakademik, dan otonomi keiimuan;

d. memiiiki kebebasan daiam memberikanpenilaian dan menentukan keluiusanpeserta didik.Dengan adanya hak-hak dosen

sebagaimana dlatur daiam UU Guru danDosen, maka Dosen tidak hanya berhak atas-gaji pokok, akan tetapi juga berhak atastunjangan-tunjangan lain yang terkait denganprofesionaiitas kerja dosen.

Dosen sebagai suatu profesi menunjukkanpuia bahwa daiam melaksanakan tugas dankewajibannya, dosen mempunyai kebebasanyang cukup besar daiam usaha semaksimalmungkin untuk mencapai suatu tujuan tertentu.Dasar darl pelaksanaan kewajiban dosen

• adalah usaha sungguh-sungguh, bukan hanyamelaksanakan pekerjaan sesuai perintah/petunjuk pimpinan atau bahkan darlmahaslswa sebagai konsumen/cusfomer.Namun demikian dapat dlatur mengenai tolokukur tertentu bagi seorang dosen untukmelakukan kewajibannya dengan usaha

25pasal39ayat(2)UUSisdiknas.^ Penjelasan umum UU Guru dan Dosen.

sungguh-sungguh tersebut, terutama untukmenjaga profesionaiitasnya, baik meiaiulkualifikasi, kompetensi, sertifikasi dan jabatanakademik.

Kualifikasi, kompetensi, sertifikasi danjabatan akademik dosen secara umum diaturdaiam UU Guru dan Dosen, sedangkansecarakhusus pihak satuan pendidikan tinggi dapatmengatur tersendiri sesuai dengan peraturanperundang-undangan yang berlaku. Dengandemikian walaupun satuan pendidikan tinggimempunyai kebebasan untuk mengatursecarakhusus tentang kualifikasi, kompetensi,sertifikasi dan jabatan akademik dosen, akantetapi aturan dari satuan pendidikan tinggitidak boieh bertentangan dengan peraturanperundang-undangan.

Pengakuan profesi dosen juga diaturdaiam UU Nomor 20 Jahun 2003 TentangSistem Pendidikan Nasionai/Sisdiknas yangmenyatakan bahwa pendidik merupakantenaga profesionai.^® Kedudukan guru dandosen sebagai tenaga prof^ional mempunyaivisi terwujudnya penyeienggaraan pembeiajaransesuai dengan prinsip-prinsip profesionaiitasuntuk memenuhi hak yang sama bagi setiapwarga negara daiam memperoieh pendidikanyang bermutu.^®

Perlindungan ketiga yang diberikan olehUU Guru dan Dosen adalah perlindungankeselamatan dan kesehatan kerja yangdikaitkan dengan gaji dosen menunjukkanadanya bentuk lain dari gaji dosen yang tidakhanya berbentuk uang atau barang, akan tetapijuga gaji yang berbentuk jasa.

Gaji yang berbentuk jasa daiam UU Gurudan Dosen adalah gaji yang menyangkut

123

maslahat tambahan yang dapat dipefolehdosen dalam bentuk tunjangan pendidikan,asuransi pendidikan, beasiswa, danpenghargaan bagi dosen, serta kemudahanuntuk memperoieh pendidikan bagi putra danputri dosen, pelayanan kesehatan, atau bentukkesejahteraan lain. ' Terwujudnya maslahattambahan ini dijamin oleh pemerintah dan/atau pemerintah daerah melalui peraturanpemerintah.2®

Dosen yang diangkat oleh satuanpendidikan tinggi swasta berhak memperoiehjaminan sosial tenaga kerja sesuai denganperaturan perundang-undangan,^^ yangdalam hal ini adalah UU Nomor 3 Tahun 1992Tentang Jaminan Sosial Tenaga Kerja/Jamsostek.

UU Jamsostek merupakan UU yangmengatur tentang jaminan sosial bagi tenagakerja, yang adadi dalam atau di luar hubungankerja. Ruang lingkup program jamsostekadalah:

a. Jaminan Kecelakaan Kerja;b. Jaminan Kematian;c. Jaminan Harl Tua;d. Jaminan Pemeliharaan Kesehatan.

Dengan demikian perlindungankeselamatan dan kesehatan kerja bagi dosenswasta dapat berupa jasa-jasa yang tercakupdalam tunjangan-tunjangan sebagai baglandari gaji, baik tunjangan meiekat atautunjangan lain.

^ Pasal 57ayat (1) UU Guru danDosen.^ Pasal 57 ayat (2) dan {3} UU Gum dan Dosen.^ Pasal 58 UUGum dan Dosen.

Simpulan

Pengaturan gaji dosen yang didasarkanpada perjanjian kerja atau kesepakatan kerjabersama antara dosen swasta dan satuanpendidikan tinggi pada dasarnya tetapmengacu pada peraturan perundang-undangan, sehingga campur tanganpemerintah masih cukup besar dalamhubungan antara para pihak.

Perlindungan terhadap gaji dosen swastamenurut UU Guru dan Dosen terdiri dari 3(tiga)perlindungan, yaitu perlindungan hukum,perlindungan profesi, serta perlindungankeselamatan dan kesehatan kerja.

Daftar Pustaka

Utrecht, E., Pengantar Hukum Tata UsahaNegara Indonesia, Penerbitan danBaiai Buku Indonesia, Jakarta, 1957.

Fred Amein, Kapita Selekta HukumKedokteran, Cetakan Pertama,Grafikatama Jaya, Jakarta, 1991.

Iman Soepomo, Pengantar HukumPerburuhan, Cetakan kesebelas (edisirevisi), Djambatan, Jakarta, 1995.

SF.,Marbun, Peradilan Administrasi Negaradan Upaya Administrasi di Indonesia,Liberty, Yogyakarta, 1997.

Sri Soemantri, Bunga Rampai Hukum TataNegara Indonesia, Alumni, Bandung,1992.

124 JURNAL HUKUM NO. 1 VOL 13JANUARi 2006; 113-125

AdL Perlindungan Terhadap Gaji Dosen Swasfa ...

Kitab Undang-undang Hukum Perdata Undahg-undang Nomor 20 Tahun 2003(KUHPdt). Tentang Sistem Pendidikan Nasional.

Undang-undang Nomor 14 Tahun 1992 Undang-undang Nomor 14 Tahun 2005Tentang Jaminan Sosial Tenaga Kega. Tentang Guru dan Dosen.

125