perlindungan hukum terhadap karyawan swasta …

92
PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KARYAWAN SWASTA DITINJAU DARI UNDANG-UNDANG NOMOR 13 TAHUN 2003 TENTANG KETENAGAKERJAAN (Studi Kasus Rumah Makan Ayam Bakar Wong Solo Jambi) SKRIPSI Diajukan Untuk Melengkapi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu (S.1) Dalam Hukum Ekonomi Syariah Pada Fakultas Syariah Oleh : NOVITA SARI NIM. 104170315 PEMBIMBING Dr. Rasito S.H., M.Hum Irsadunas Noveri S.H., M.H FAKULTAS SYARIAH JURUSAN HUKUM EKONOMI SYARIAH UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI 2021

Upload: others

Post on 19-Oct-2021

5 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KARYAWAN SWASTA …

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KARYAWAN SWASTA

DITINJAU DARI UNDANG-UNDANG NOMOR 13 TAHUN 2003

TENTANG KETENAGAKERJAAN

(Studi Kasus Rumah Makan Ayam Bakar Wong Solo Jambi)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Melengkapi Salah Satu Syarat Guna

Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu (S.1)

Dalam Hukum Ekonomi Syariah

Pada Fakultas Syariah

Oleh :

NOVITA SARI

NIM. 104170315

PEMBIMBING

Dr. Rasito S.H., M.Hum

Irsadunas Noveri S.H., M.H

FAKULTAS SYARIAH

JURUSAN HUKUM EKONOMI SYARIAH

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SULTHAN THAHA SAIFUDDIN

JAMBI

2021

Page 2: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KARYAWAN SWASTA …

ii

Page 3: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KARYAWAN SWASTA …

iii

Page 4: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KARYAWAN SWASTA …

iv

Page 5: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KARYAWAN SWASTA …

v

Page 6: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KARYAWAN SWASTA …

vi

MOTTO

يحب إذا عمل أحدكم عملا أن يتقنو ( رواه الطبراني) إن الله

Artinya : “Allah mencintai pekerjaan yang apabila bekerja ia menyelesaikannya

dengan baik”. ( HR. Thabrani )

Page 7: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KARYAWAN SWASTA …

vii

PERSEMBAHAN

Untaian syukur yang sudah seharusnya tiada henti dilantunkan atas semua

karunia yang tak pernah putus serta limpahan kasih sayang dan Ridho-Nya. Sebab

karena-Nya lah segala halangan dan rintangan serta ujian dan cobaan dapat dilalui

dengan ketegaran dan kesabaran.

Alhamdulillah saya ucapkan kepada Allah Subhanahu Wa Ta‟ala, karya

ini merupakan wujud dari upaya untuk mengharapkan Rahmat dan Ridha-Nya.

Saya persembahkan skripsi ini kepada orangtua yang saya hormati dan saya

sayangi Ayahanda tercinta (Ariono), Ibunda tercinta (Sri Wahyuni) yang telah

melahirkan, membesarkan, dan juga mendidikku. sudah mengorbankan banyak

hal; uang, waktu dan tenaga untuk terus membuatku tumbuh dan mendapat

pendidikan serta kehidupan yang layak. Terima kasih untuk doa dan usaha yang

tak kenal lelah demi pendidikan dan tercapainya cita-citaku.

Terima kasih kepada orang-orang terdekat yang selama ini selalu memberi

dukungan. Kepada seluruh teman-temanku, tanpa semangat, dukungan dan

bantuan kalian semua tak kan mungkin aku sampai disini, terimakasih untuk

canda tawa, tangis dan perjuangan yang kita lewati bersama dan terimakasih

untuk kenangan manis yang telah diukir selama ini.

Terima kasih untu k keluarga ked ua ku dijambi yaitu paman dan bibiku,

karena telah memberiku tumpangan hidup selama dijambi, terimakasih juga untuk

semangat dan dukungannya. Terima kasih kepada almamater Biruku yang telah

berhasil mendidik dan memberiku pengalaman dibanyak hal, tetaplah menjadi

tempat pengabdian yang luar biasa, anak bangsa sangat membutuhkanmu.

Page 8: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KARYAWAN SWASTA …

viii

ABSTRAK

Novita Sari, 104170315, Program Studi Hukum Ekonomi Syariah, Fakultas

Syariah, Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Syaifuddin Jambi 2021, Judul

Skripsi : Perlindungan Hukum Terhadap Karyawan Swasta Ditinjau Dari

Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan (Studi

Kasus Rumah Makan Ayam Bakar Wong Solo Jambi ). Rumah Makan Ayam

Bakar Wong Solo Jambi ini brdiri sejak bulan Desember tahun 2006, dengan

jumlah seluruh pekerja yaitu 20 orang, dengan 4 staff dan 17 karyawan, skripsi

yang berjudul “Perlindungan hukum terhadap karyawan swasta ditinjau dari UU

No. 13 Tahun 2003 (studi kasus rumah makan ayam bakar wong solo jambi)” ini

bertujuan untuk mengetahui bagaimana perlindungan hukum terhadap semua

karyawan disana apakah sudah sesuai degan UU No. 13 tahun 2003 dan

bagaimana perlindungan dari BPJS ketenagakerjaan yang seharusnya disediakan

oleh perusahaan. Skripsi ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan

instrumen pengumpulan data melalui observasi, wawancara dan dokumentasi.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan diperoleh hasil kesimpulan sebagai

berikut: Dalam perusahaan wong solo, jika terjadi kecelekaan kerja perusahaan ini

siap menanggung biaya pengobatan yang sudah di klaim ke kantor, dan biasanya

perusahaan ini akan mengeluarkan biaya klaim tersebut sesuai dengan tingkat

kecelakaan itu sendiri, artinya surat kalim tersebut akan di pertimbangkan terlebih

dahulu, ini berlaku bagi karyawan yang tidak memiliki BPJS Ketenagakerjaan.

Kata Kunci: Perlindungan Hukum Karyawan Swasta, Undang- Undang Dan

Bpjs Ketenagakerjaan

Page 9: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KARYAWAN SWASTA …

ix

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur kehadirat Allah Subhanahu wa Ta‟ala yang

telah melimpahkan rahmat dan hidayah-nya serta anugerah yang tiada terkira,

shalawat dan salam selalu tercurahkan kepada Rasullah Shallallahu „Alaihi wa

Sallam yang telah mengajarkan suri tauladan, dan yang telah membawa kita dari

jaman jahiliyah ke jaman modern seperti yang kita rasakan sekarang dengan

kemudahannya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul:

“Perlindungan Hukum Terhadap Karyawan Swasta Ditinjau Dari UU No. 13

Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan (Studi Kasus Rumah Makan Ayam Bakar

Wong Solo Jambi)”.

Skripsi ini disusun guna melengkapi persyaratan dalam menyelesaikan

kelulusan studi pada Program Sarjana (S1) Fakultas Syariah prodi Hukum

Ekonomi Syariah Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi. Oleh

karena itu, hal yang pantas penulis ucapkan adalah kata terima kasih kepada

semua pihak yang turut membantu penyelesaian skripsi ini, terutama sekali

kepada yang terhormat:

1. Bapak Prof. Dr. H. Su‟aidi Asy‟ari, MA., Ph.D selaku Rektor UIN STS Jambi.

2. Bapak Dr. Sayuti, MH selaku Dekan Fakultas Syariah UIN STS Jambi.

3. Bapak Agus Salim, M.A., M.I.R., Ph.D selaku Wakil Dekan I Fakultas Syariah

UIN STS Jambi.

4. Bapak Dr. Ruslan Abdul Gani, SH., MH selaku wakil Dekan II Fakultas

Syariah UIN STS Jambi.

Page 10: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KARYAWAN SWASTA …

x

Page 11: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KARYAWAN SWASTA …

xi

DAFTAR ISI

HALAMAN DEPAN ............................................................................. i

PERNYATAAN ORISINALITAS SKRIPSI ..................................... ii

LEMBAR PERNYATAAN .................................................................. iii

NOTA DINAS ........................................................................................ iv

MOTTO ................................................................................................. v

PERSEMBAHAN .................................................................................. vi

ABSTRAK ........................................................................................... vii

KATA PENGANTAR .......................................................................... viii

DAFTAR ISI ........................................................................................ x

DAFTAR SINGKATAN ...................................................................... xiii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ............................................................. 1

B. Rumusan Masalah ....................................................................... 6

C. Batasan Masalah.......................................................................... 6

D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian ................................................ 7

E. Kerangka Teori............................................................................ 7

F. Tinjauan Pustaka ......................................................................... 18

BAB II METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian ........................................................................... 22

B. Pendekatan Yuridis ..................................................................... 22

C. Teknik Pengumpulan Data ......................................................... 23

D. Teknik Analisis Data .................................................................. 24

BAB III GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN

A. Sejarah Berdirinya RM Wong Solo ............................................ 26

B. Visi Dan Misi RM Wong Solo .................................................... 28

C. Logo RM Wong Solo .................................................................. 29

D. Managemen RM Wong Solo ....................................................... 29

E. Struktur Organisasi RM Wong Solo ........................................... 30

F. Menu RM Wong Solo ................................................................. 31

Page 12: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KARYAWAN SWASTA …

xii

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Upaya Penerapan UU No. 13 Tahun 2003 Di Rumah

Makan Wong Solo Jambi ............................................................ 33

B. Bentuk Perlindungan Yang Diberikan Terhadap Tenaga

Kerja Yang Mengalami Kecelakaan Kerja Yang Tidak

Terdaftar Dalam Program BPJS (Badan Penyelenggara

Jaminan Sosial) Oleh Rumah Makan Ayam Bakar

Wong Solo Jambi ........................................................................ 58

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ................................................................................. 65

B. Saran ............................................................................................ 66

C. Penutup ........................................................................................ 66

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

RIWAYAT HIDUP PENULIS

Page 13: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KARYAWAN SWASTA …

xiii

DAFTAR SINGKATAN

UU : Undang-Undang

BPJS : Badan Penyelenggara Jaminan Sosial

HAM : Hak Asasi Manusia

JKK : Jaminan Kecelakaan Kerja

K3 : Keselamatan Kesehatan Kerja

GBHN : Garis-Garis Besar Haluan Negara

UUD : Undang-Undang Dasar

JKM : Jaminan Kesehatan Masyarakat

PP : Peraturan Pemerintah

P3K : Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan

Page 14: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KARYAWAN SWASTA …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Tenaga kerja adalah salah satu langkah pembangunan ekonomi, yang mempunyai

peranan signifikan dalam segala aktivitas nasional, khususnya perekonomian

nasional dalam hal peningkatan produktivitas dan kesejahteraan. Tenaga kerja

yang melimpah sebagai penggerak tata kehidupan ekonomi serta merupakan

sumber daya yang jumlahnya melimpah.1 Oleh sebab itu dibutuhkannya lapangan

pekerjaan yang dapat menampung seluruh tenaga kerja, tetapi tenaga kerja yang

memiliki keterampilan dan keahlian yang sesuai dengan kemampuannya,

sehingga tenaga kerja yang dibutuhkan dapat meningkatkan produktifitas

perusahaan.2

Tenaga kerja yang terampil banyak dibutuhkan oleh perusahaan-perusahaan,

dimana untuk menjamin kesehatan dan keselamatan tenaga kerja maka perlu

dibentuk perlindungan tenaga kerja, karena banyak resiko yang dapat dialami oleh

pekerja dalam melakukan pekerjaannya. Apabila sewaktu ketika tenaga kerja

mengalami sakit akibat pekerjaannya, kecelakaan kerja maupun hari tua, sudah

ada penggantian yang sesuai atas apa yang telah di kerjakannya.3 Perlindungan

Tenaga Kerja bagi pekerja sangatlah penting, sesuai dengan pelaksanaan amanat

Undang-Undang Dasar Tahun 1945 (UUD 1945).

1 Lalu Husni, 2014, Pengantar Hukum Ketenagakerjaan, Ed-Revisi, Raja Grafindo Persada,

Jakarta, hlm.47 2 Zainal Asikin, dkk, 2002, Dasar-Dasar Hukum Perburuhan, Cet 4, Raja Grafindo Persada,

Jakarta, hlm.76 3 Ibid, h.77

1

Page 15: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KARYAWAN SWASTA …

2

Khususnya Pasal 27 (2) tentang hak warga negara atas pekerjaan dan penghidupan

yang layak bagi kemanusiaan. Mengingat betapa pentingnya peran

ketenagakerjaan bagi lembaga/badan usaha milik negara maupun milik swasta

dalam upaya membantu tenaga kerja untuk memperoleh hak-hak nya maka

dirumuskanlah Undang - Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan

(yang selanjutnya disebut UU Ketenagakerjaan).

Peran tenaga kerja sebagai modal usaha dalam melaksanakan pembangunan harus

didukung juga dengan jaminan hak setiap pekerja.4 Setiap tenaga kerja diberikan

kesempatan untuk memperoleh pekerjaan yang sesuai dengan kemampuan dan

keahliannya serta diberikan penghasilan yang layak sehingga dapat menjamin

kesejahteraan dirinya beserta keluarga yang menjadi tanggungannya.

Dalam Pasal 86 ayat (1) UU Ketenagakerjaan disebutkan bahwa setiap

pekerja/buruh mempunyai hak untuk memperoleh perlindungan atas:

1) Keselamatan dan kesehatan kerja.

2) Moral dan kesusilaan.

3) Perlakuan yang sesuai dengan harkat dan martabat manusia serta nilai-nilai

agama.

Untuk melindungi keselamatan tenaga kerja guna mewujudkan produktifitas kerja

yang optimal diselenggarakan upaya keselamatan dan kesehatan kerja.

Perlindungan tersebut dilaksanakan sesuai dengan Undang Undang yang berlaku.

Perlindungan tenaga kerja timbul karena adanya perjanjian yang disepakati oleh

pihak pengusaha dengan pekerja/buruh, sehingga menimbulkan apa yang disebut

4 Asri Wijayanti, 2009, Hukum Ketenagakerjaan Pasca Reformasi, Penerbit Sinar Grafika,

Jakarta, hlm. 6.

Page 16: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KARYAWAN SWASTA …

3

dengan hubungan kerja. Dalam lapangan perburuhan, kebijakan- kebijakan yang

dijalankan oleh pemerintah sesuai dengan kebijakan ketenagakerjaan adalah untuk

meningkatkan kesejahteraan para pekerja/buruh dengan berbagai upaya

diantaranya perbaikan upah, jaminan sosial, perbaikan kondisi kerja, dalam hal ini

untuk meningkatkan kedudukan harkat dan martabat tenaga kerja.

Hak atas Jaminan Sosial muncul karena memang sudah kodratnya bahwa manusia

memiliki kehidupan yang tidaklah abadi. Seringkali manusia itu tertimpa ketidak

beruntungan. Kehidupan manusia dapat diibaratkan seperti magnet yang memiliki

dua kutub yaitu kutub utara dan selatan. Dimana hal tersebut sesuai dengan

keadaan manusia yang berada dalam ketidak pastian.5

Kemajuan pembangunan telah meningkatkan kapasitas produksi yang berarti

memperluas lapangan kerja atau memberikan tingkat penghasilan, sehingga taraf

hidup pekerja dapat bertambah. Namun, keadaan ini tidak berlangsung secara

permanen, karena penghasilan dapat berhenti sementara atau selamanya sehingga

menimbulkan kerugian bagi individu yang bersangkutan. Terhentinya penghasilan

biasanya ditimbulkan karena terjadinya peristiwa kehidupan yang menyebabkan

ketidak mampuan seseorang untuk mencari nafkah dan bekerja, misalnya karena

kecelakaan kerja ataupun hari tua, maka penanggulangannya harus dilakukan

secara sistematis, terencana dan teratur.

Adanya perlindungan tenaga kerja adalah untuk memberikan perlindungan

keselamatan bagi pekerja/buruh pada saat bekerja, sehingga apabila di kemudian

hari terjadi kecelakaan kerja pekerja/buruh tidak perlu khawatir karena sudah ada

5 Zaeni Asyhadie, Aspek-aspek Hukum Jaminan Sosial Tenaga Kerja, Cet.1, PT.Rajawali, Jakarta,

2008, hlm.2

Page 17: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KARYAWAN SWASTA …

4

peraturan yang mengatur keselamatan bekerja dan tata cara penggantian ganti rugi

dari kecelakaan kerja tersebut.

Kecelakaan kerja adalah kecelakaan yang terjadi dalam hubungan kerja, termasuk

kecelakaan yang terjadi dalam perjalanan dari rumah menuju tempat kerja atau

sebaliknya dan penyakit yang disebabkan oleh lingkungan kerja. Kecelakaan kerja

merupakan resiko yang harus dihadapi oleh tenaga kerja dalam melakukan

pekerjaannya.6 Untuk menanggulangi hilangnya sebagian atau seluruh

penghasilan yang diakibatkan oleh adanya resiko-resiko sosial seperti sakit atau

cacat karena kecelakaan kerja baik fisik maupun mental, maka diperlukan adanya

jaminan kecelakaan kerja. Kesehatan dan keselamatan tenaga kerja merupakan

tanggung jawab pengusaha sehingga pengusaha memiliki kewajiban untuk

membayar iuran jaminan kecelakaan kerja yang berkisar antara 0,24% s/d 1,74%

sesuai kelompok jenis usaha.7

Menurut UU Ketenagakerjaan pada Pasal 99 Ayat (1) dikatakan bahwa setiap

pekerja/buruh dan keluarganya berhak untuk memperoleh jaminan sosial tenaga

kerja. Kemudian, Pasal 15 Ayat (1) Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011

tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (yang selanjutnya disebut UU

BPJS), menyebutkan :

“Pemberi kerja secara bertahap wajib mendaftarkan dirinya dan pekerjanya

sebagai peserta kepada badan penyelenggara jaminan sosial sesuai dengan

program jaminan sosial yang diikuti”.

6 Tim Visi Yustisia, 2014, Memperoleh Jaminan Sosial Dari BPJS, cet.1, Transmedia Pustaka,

Jakarta, hlm.8 7 Ibid.

Page 18: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KARYAWAN SWASTA …

5

Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (yang selanjutnya disebut BPJS) merupakan

badan hukum yang dibentuk untuk menyelenggarakan program jaminan sosial

sebagai salah satu bentuk perlindungan sosial untuk menjamin seluruh rakyat agar

dapat memenuhi kebutuhan dasar hidupnya yang layak. BPJS merupakan

transformasi dari Jaminan Sosial Tenaga Kerja (JAMSOSTEK) yang berdiri pada

tahun 1992. BPJS sebagaimana dimaksud yaitu BPJS Kesehatan dan BPJS

Ketenagakerjaan. BPJS Ketenagakerjaan suatu program jaminan sosial bagi

tenaga kerja bersifat wajib yang menyelenggarakan program Jaminan Kecelakaan

Kerja (JKK), Jaminan Hari Tua (JHT), Jaminan Pensiun (JP) dan Jaminan

Kematian (JKM)8. Jaminan sosial dimaksudkan untuk memberikan perlindungan

bagi tenaga kerja terhadap resiko sosial-ekonomi yang menimpa tenaga kerja

dalam melakukan pekerjaan baik berupa kecelakaan kerja, sakit, hari tua maupun

meninggal dunia, dengan demikian diharapkan ketenangan bagi pekerja akan

terwujud, sehingga produktivitas akan semakin meningkat. Dalam prakteknya

meski program jaminan sosial telah di rancang sejak tahun 1992, tenyata masih

ada pekerja/buruh yang belum terdaftar sebagai peserta program ini sesuai

ketentuan yang berlaku yang salah satunya terdapat pada Rumah Makan Ayam

Bakar Wong Solo Jambi.

Dalam meningkatkan produktifitasnya, Rumah Makan Ayam Bakar Wong Solo

Jambi memiliki banyak tenaga kerja yang berkualitas dalam berbagai bidangnya.

Salah seorang karyawan yang bernama Daus berusia 23 tahun yang mengalami

kecelakaan kerja, ia mengalami terkena minyak panas dibagian tangan saat

8 Ibid. hlm.5

Page 19: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KARYAWAN SWASTA …

6

menggoreng ikan dan ayam, saat itu daus belum terdaftar dalam program BPJS

dikarenakan dia adalah karyawan yang baru bekerja beberapa bulan. Atas dasar

latar belakang diatas, maka penulis tertarik untuk mengusulkan penelitian guna

menyusun skripsi dengan judul “Perlindungan Hukum Terhadap Karyawan

Swasta Ditinjau Dari UU No. 13 Tahun 2003 (Studi Kasus Rumah Makan

Ayam Bakar Wong Solo Jambi).

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana Pelaksanaan Undang- Undang Nomor 13 Tahun 2003 Dirumah

Makan Ayam Bakar Wong Solo Jambi ?

2. Apa saja upaya bentuk perlindungan yang diberikan terhadap tenaga kerja

yang mengalami kecelakaan kerja yang tidak terdaftar dalam program

BPJS (badan Penyelenggara Jaminan Sosial ) oleh Rumah Makan Ayam

Bakar Wong Solo Jambi ?

C. Batasan Masalah

Berdasarkan rumusan masalah di agar tidak terjadi perluasan permasalahan, maka

dalam skripsi ini penulis hanya memfokuskan tentang bagaimana perlindungan

hukum terhadap tenaga kerja di Rumah Makan Ayam Bakar Wong Solo menurut

Undang Undang Nomor 13 Tahun 2003 dan bagaimana hak untuk mendapatkan

BPJS ketenagakerjaan.

D. Tujuan Dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian :

a. Untuk mengetahui bagaimana penerapan UU No. 13 Tahun 2003 di

Rumah Makan Ayam Bakar Wong Solo

Page 20: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KARYAWAN SWASTA …

7

b. Ingin mengetahui bagaimana upaya perusahaan wong solo untuk

mendaftarkan semua karyawannya di BPJS ketenagakerjaan.

2. Manfaat Penelitian :

a. Secara teoritis untuk menambah wawasan ilmu pengetahuan

khususnya tentang perlindungan hukum terhadap karyawan swasta.

b. Secara praktis untuk mengimplementasikan antara ilmu pengetahuan

yang diperoleh di perkuliahan dengan fakta yang sesuai dengan

kondisi yang ada di dalam ketenagakerjaan.

c. Secara akademis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana Strata Satu (S1) pada Jurusan Hukum Ekonomi Syariah,

Universitas Islam Negeri Sultan Thaha Saifuddin Jambi.

E. Kerangka Teori

1. Perlindungan Hukum

Perlindungan hukum adalah memberikan pengayoman kepada hak asasi manusia

yang dirugikan orang lain dan perlindungan tersebut diberikan kepada masyarakat

agar mereka dapat menikmati semua hak-hak yang diberikan oleh hukum.

Sedangkan pengertian perlindungan hukum menurut para ahli adalah sebagai

berikut :

1. Menurut CST Kansil Perlindungan Hukum adalah berbagai upaya hukum yang

harus diberikan oleh aparat penegak hukum untuk memberikan rasa aman, baik

secara pikiran maupun fisik dari gangguan dan berbagai ancaman dari pihak

manapun.

Page 21: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KARYAWAN SWASTA …

8

2. Menurut Philipus M. Hadjon Perlindungan Hukum adalah perlindungan akan

harkat dan martabat, serta pengakuan terhadap hakhak asasi manusia yang

dimiliki oleh subjek hukum berdasarkan ketentan hukum dari kesewenangan.

Dalam menjalankan dan memberikan perlindungan hukum dibutuhkan suatu

tempat atau wadah dalam pelaksanaannya yang sering disebut dengan sarana

perlindungan hukum. Sarana perlindungan hukum dibagi menjadi dua macam

yaitu sebagai berikut :

1. Sarana Perlindungan Hukum Preventif Pada perlindungan hukum preventif ini,

subyek hukum diberikan kesempatan untuk mengajukan keberatan atau

pendapatnya sebelum suatu keputusan pemerintah mendapat bentuk yang

definitif, tujuannya adalah mencegah terjadinya sengketa. Perlindungan hukum

preventif sangat besar artinya bagi tindakan pemerintahan yang didasarkan pada

kebebasan bertindak karena dengan adanya perlindungan hukum yang preventif

pemerintah 12 terdorong untuk bersifat hati-hati dalam mengambil keputusan

yang didasarkan pada diskresi. Di indonesia belum ada pengaturan khusus

mengenai perlindungan hukum preventif.

2. Sarana Perlindungan Hukum Represif Perlindungan hukum yang represif

bertujuan untuk menyelesaikan sengketa.Penanganan perlindungan hukum oleh

Pengadilan Umum dan Pengadilan Administrasi di Indonesia termasuk kategori

perlindungan hukum ini. Prinsip perlindungan hukum terhadap tindakan

pemerintah bertumpu dan bersumber dari konsep tentang pengakuan dan

perlindungan terhadap hak-hak asasi manusia diarahkan kepada

pembatasanpembatasan dan peletakan kewajiban masyarakat dan pemerintah.

Page 22: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KARYAWAN SWASTA …

9

Prinsip kedua yang mendasari perlindungan hukum terhadap tindak pemerintahan

adalah prinsip negara hukum.Dikaitkan dengan pengakuan dan perlindungan

terhadap hak-hak asasi manusia mendapat tempat utama dan dapat dikaitkan

dengan tujuan dari negara hukum.9

2. Tenaga Kerja

Pasal 1 angka 3 Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang

Ketenagakerjaan menentukan bahwa :

“setiap orang yang bekerja dengan menerima upah atau imbalan dalam bentuk

lain”.

Berdasarkan ketentuan Pasal 1 angka 2 Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003

tentang ketenagakerjaan menentukan bahwa :

“setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan guna menghasilkan barang Dan

atau jasa baik untuk memenuhi kebutuhan sendiri maupun untuk Masyarakat”.

Secara sosiologis kedudukan pekerja adalah tidak bebas, sebagai orang yang

tidak mempunyai bekal hidup lain daripada itu, ia terpaksa bekerja pada orang

lain, majikan inilah yang pada dasarnya menentukan syaratsyarat kerja.

Mengingat kedudukan pekerja yang lebih rendah daripada majikan maka perlu

adanya campur tangan pemerintah untuk memberikan perlindungan hukumnya.

Perlindungan hukum bagi buruh sangat diperlukan mengingat kedudukannya

yang lemah. Disebutkan oleh Zainal Asikin yaitu :

9 http://portaluniversitasquality.ac.id:55555/169/4/BAB%20II.pdf

Page 23: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KARYAWAN SWASTA …

10

Perlindungan hukum dari kekuasaan majikan terlaksana apabila peraturan

perundang-undangan dalam bidang perburuhan yang mengharuskan atau

memaksa majikan bertindak seperti dalam perundang undangan tersebut benar-

benar dilaksanakan semua pihak karena keberlakuan hukum tidak dapat diukur

secara yuridis saja, tetapi diukur secara sosiologis dan filosofis.

Dari uraian di atas maka dapat ditarik permasalahan yaitu bagaimana bentuk

perlindungan hukum bagi pekerja yang diputus hubungan kerjanya oleh

majikan karena melakukan kesalahan berat. Selain itu juga bagaimana upaya

hukum yang dapat dilakukan oleh pekerja apabila pekerja tidak mendapatkan

haknya sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

1. Tujuan Perlindungan Hukum Terhadap Tenaga Kerja

Tujuan Pembangunan Ketenagakerjaan berdasarkan ketentuan Pasal 4 UU

No.13 Tahun 2003 adalah :

a. Memberdayakan dan mendayagunakan tenaga kerja secara optimal dan

manusiawi

b. Mewujudkan pemerataan kesempatan kerja dan penyediaan tenaga kerja

yang sesuai dengan kebutuhan pembangunan nasional dan daerah

c. Memberikan perlindungan kepada tenaga kerja dalam mewujudkan

kesejahteraan dan;

d. Meningkatkan kesejahteraan tenaga kerja dan keluarganya.

Pemberdayaan dan pendayagunaan tenaga kerja merupakan suatu kegiatan yang

terpadu untuk dapat memberikan kesempatan kerja seluasluasnya bagi tenaga

Page 24: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KARYAWAN SWASTA …

11

kerja Indonesia. Melalui pemberdayaan dan pendayagunaan ini diharapkan

tenaga kerja Indonesia dapat berpartisipasi secara optimal dalam pembangunan

nasional, namun dengan tetap menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaannya.

Pemerataan kesempatan kerja harus diupayakan di seluruh wilayah negara

kesatuan Republik Indonesia sebagai satu kesatuan pasar kerja dengan

memberikan kesempatan yang sama untuk memperoleh pekerjaan bagi seluruh

tenaga kerja Indonesia sesuai bakat, minat, dan kemampuannya. Demikian pula

pemerataan penempatan tenaga kerja perlu diupayakan agar dapat mengisi

kebutuhan di seluruh sektor dan daerah.

Penekanan pembangunan ketenagakerjaan pada pekerja mengingat bahwa

pekerja adalah pelaku pembangunan, berhasil tidaknya pembangunan terletak

pada kemampuan dan kualitas pekerja. Apabila kemampuan pekerja (tenaga

kerja) tinggi maka produktifitas akan tinggi pula, yang dapat mengakibatkan

kesejahteraan meningkat, Tenaga kerja menduduki posisi yang strategis untuk

meningkatkan produktifitas nasional dan kesejahteraan masyarakat.

2. Bentuk Perlindungan Hukum Bagi Pekerja

Salah satu hak yang melekat pada hakikat dan keberadaan manusia adalah hak

atas jaminan sosial. Oleh karena itu, sering kali dikemukakan bahwa jaminan

sosial merupakan program yang bersifat universal/umum yang harus

diselenggarakan oleh semua Negara.

Menurut Imam Soepomo, yang dimaksud dengan Jaminan sosial adalah

pembayaran yang diterima oleh pihak buruh, dalam hal buruh diluar

Page 25: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KARYAWAN SWASTA …

12

kesalahannya tidak melakukan pekerjaan, jadi menjamin kepastian pendapatan

(Income Security) dalam hak buruh kehilangan upah karena alasan diluar

kehendaknya.10

Berdasarkan Pasal 86 Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 Tentang

Ketenagakerjaan menyebutkan :

a. Setiap Pekerja/buruh mempunyai hak untuk memperoleh perlindungan

atas:

1. Keselamatan dan Kesehatan Kerja;

2. Moral dan Kesusilaan; dan

3. Perlakuan yang sesuai dengan harkat dan martabat manusia serta

nilai-nilai agama.

b. Untuk melindungi keselamatan pekerja/buruh guna mewujudkan

produktifitas kerja yang optimal diselenggarakan upaya keselamatan dan

kesehatan kerja.

c. Perlindungan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dan (2) dilaksanakan

Sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Ruang lingkup program jaminan sosial tenaga kerja dalam undang undang ini

meliputi :

a. Jaminan Kecelakaan KerjaKecelakaan Kerja termasuk penyakit akibat kerja

merupakan risiko yang harus dihadapi oleh tenaga kerja dalam melakukan

pekerjaannya.Untuk menanggulangi hilangnya sebagian atau seluruh

10

ibid. hlm.88

Page 26: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KARYAWAN SWASTA …

13

penghasilan yang diakibatkan oleh adanya risiko risiko sosial seperti

kematian atau cacat karena kecelakaan kerja baik fisik ataupun mental, maka

diperlukan adanya jaminan kecelakaan kerja, kesehatan dan keselamatan

tenaga kerja merupakan tanggung jawab pengusaha, sehingga pengusaha

memiliki kewajiban untuk membayar iuran. Jaminan kecelakaan kerja yang

berkisar antara 0,24% - 1,74% sesuai kelompok jenis usaha. Jaminan

Kecelakaan Kerja (JKK) memberikan kompensasi dan rehabilitasi bagi

tenaga kerja yang mengalami kecelakaan pada saat dimulai berangkat kerja

sampai tiba kembali dirumah atau menderita penyakit akibat hubungan kerja.

b. Jaminan Pemeliharaan Kesehatan

Pemeliharaan Kesehatan adalah Hak Tenaga Kerja (JPK) adalah salah satu

program Jamsostek yang membantu tenaga kerja dan keluarganya mengatasi

masalah kesehatan. Mulai dari pencegahan, pelayanan di klinik kesehatan, rumah

sakit dan kebutuhan alat bantu peningkatan fungsi organ tubuh dan pengobatan

secara efektif dan efisien. Pemeliharaan Kesehatan dimaksudkan untuk

meningkatkan produktivitas pekerja/buruh sehingga dapat melaksanakan tugas

sebaik-baiknya dan merupakan upaya kesehatan di bidang penyembuhan.

Unsur yang terkandung dalam jaminan sosial tenaga kerja ini adalah sebagai

berikut :11

a. Program Publik

Jaminan sosial merupakan program publik, yaitu suatu program yang

memberikan hak dan kewajiban secara pasti (compulsory) bagi pengusaha dan

11

Ibid

Page 27: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KARYAWAN SWASTA …

14

pekerja/buruh berdasarkan Undang-Undang No. 3 tahun 1992 tentang Jaminan

Sosial Tenaga Kerja. Hak yang diberikan berupa santunan tunai dan pelayanan

medis bagi pekerja/buruh dan keluarganya, sedangkan kewajibannya berupa

kepesertaan dan pembiayaan dalam program ini.

b. Perlindungan

Jaminan social memberikan perlindungan yang sifatnya dasardengan

maksud untuk menjaga hakikat dan martabat manusia jika mengalami risiko-

risiko sosial ekonomi dengan pembiayaan yang dapat dijangkau oleh setiap

pengusaha dan pekerja/buruh sendiri.

c. Risiko Sosial Ekonomi

Risiko-risiko yang ditanggulangi terbatas pada peristiwa-peristiwa kecelakaan

sakit, hamil, bersalin, cacat, hari tua dan meninggal duniayang mengakibatkan

berkurangnya atau terputusnya penghasilan pekerja/buruh dan membutuhkan

perawatan medis.

Hubungan kerja terjadi setelah adanya perjanjian kerja antara buruh dan majikan,

yaitu suatu perjanjian dimana pihak kesatu, buruh, mengikatkan diri untuk bekerja

dengan menerima upah pada pihak lainnya, majikan, yang mengikatkan diri untuk

mempekerjakan buruh itu dengan membayar upah,“pada pihak

lainnya”mengandung arti bahwa pihak buruh dalam melakukan pekerjaan itu

berada di bawah pimpinan piha\ majikan. Hubungan kerja dilakukan oleh subyek

hukum. Subyek hukum yang terikat dalam hubungan kerja ini adalah pengusaha

dan pekerja. Pengertian pekerja/buruh berdasarkan Pasal 1 angka 3 Undang-

Page 28: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KARYAWAN SWASTA …

15

Undang Nomor 13 Tahun 2003 yaitu “Setiap orang yang bekerja dengan

menerima upah atau imbalan dalam bentuk lain”.

Undang-Undang No.13 Tahun 2003 membedakan pengertian antara pengusaha,

pemberi kerja dan perusahaan. Pasal 1 angka 4 Undang-Undang No. 13 Tahun

2003 pengertian pemberi kerja yaitu :

“Orang perseorangan, pengusaha, badan hukum, atau badan-badan lainnya yang

mempekerjakan tenaga kerja dengan membayar upah atau imbalan dalam bentuk

lain”

Pengertian pengusaha menurut Pasal 1 angka 5 Undang-Undang No.13 Tahun

2003 adalah :

a. Orang perseorangan, persekutuan, atau badan hukum yang menjalankan suatu

perusahaan bukan miliknya.

b. Orang perseorangan, persekutuan, atau badan hukum yang secara berdiri

sendiri menjalankan perusahaan bukan miliknya.

c. Orang perseorangan, persekutuan, atau badan hukum yang berada Indonesia

mewakili perusahaan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan b yang

berkedudukan di luar wilayah Indonesia.

Berdasarkan ketentuan Pasal 1 angka 6 Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003

pengertian perusahaan adalah :

a. Setiap bentuk usaha yang berbadan hukum atau tidak, milik orang

perseorangan, milik persekutuan, atau milik badan hukum, baik milik swasta

Page 29: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KARYAWAN SWASTA …

16

maupun milik negara yang mempekerjakan pekerja/buruh dengan membayar

upah atau imbalan dalam bentuk lain.

b. Usaha-usaha sosial dan usaha-usaha lain yang mempunyai pengurus dan

mempekerjakan orang lain dengan membayar upah atau imbalan dalam bentuk

lain.

Hubungan antara pengusaha dengan pekerja di dalam melaksanakan hubungan

kerja diharapkan harmonis supaya dapat mencapai peningkatan produktifitas dan

kesejahteraan pekerja. Untuk itu, para pengusaha dalam menghadapi para pekerja

hendaknya :

a. Menganggap para pekerja sebagai partner yang akan membantunya untuk

menyukseskan tujuan usaha.

b. Memberikan imbalan yang layak terhadap jasa-jasa yang telah dikerahkan

oleh partnernya itu, berupa penghasilan yang layak dan jaminan-jaminan

sosial tertentu agar dengan demikian pekerja tersebut dapat bekerja lebih

produktif (berdaya guna); dan

c. Menjalin hubungan baik dengan para pekerjanya.Agar kedua belah pihak

dapat melaksanakan hubungan kerjanya dengan baik, tanpa adanya tindakan

sewenang-wenang dari salah satu pihak maka diperlukan adanya campur

tangan dari pemerintah dalam bentuk peraturan perundang-undangan. Adanya

peraturan perundang-undangan ditujukan untuk pengendalian, baik pemberi

kerja maupun yang diberi pekerjaan, masing-masing harus terkendali atau

masing-masing harus menundukkan diri pada segala ketentuan dan peraturan

yang berlaku, harus bertanggung jawab dalam melaksanakan kegiatan masing-

Page 30: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KARYAWAN SWASTA …

17

masing sesuai dengan tugas dan wewenangnya, hingga terwujud keserasian

dan keselarasan kerja.

Selama pelaksanaan hubungan kerja, tidak tertutup kemungkinan terjadi

pemutusan hubungan kerja. Baik yang dilakukan atas inisiatif pengusaha atau

atas inisiatif pekerja. Berdasarkan ketentuan Pasal 1 angka 25 Undang-Undang

Nomor 13 Tahun 2003 pengertian pemutusan hubungan kerja yaitu:”Pengakhiran

hubungan kerja karena suatu hal tertentu yang mengakibatkan berakhirnya hak

dan kewajiban antara pekerja/buruh dan pengusaha “. Berdasarkan ketentuan

Pasal 150 UU No.13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan. Pemutusan hubungan

kerja meliputi pemutusan hubungan kerja yang terjadi di badan usaha yang

berbadan hukum atau tidak, milik orang perseorangan, milik persekutuan atau

badan hukum, baik milik swasta maupun milik negara, maupun usaha-usaha sosial

dan usaha-usaha lainnya yang mempunyai pengurus, dan mempekerjakan orang

lain dengan membayar upah atau imbalan dalam bentuk lain.

F. Tinjauan Pustaka

Sebagaimana yang telah penulis kemukakan dalam latar belakang masalah, maka

untuk mendukung pembahasan penelitian yang menyeluruh terhadap kajian

permasalahan, penulis melakukan peninjauan terhadap pustaka atau karya-karya

buku yang mempunyai relevansi terhadap topik yang diteliti.Kajian dan

pembahasan tentang ketenagakerjaan seharusnya juga kita pahami agar nanti

setelah lulus perkuliahan ini kita memiliki bekal untuk apa apa saja yang jika

terjadi dipermasalahan dalam kerja kita nanti. Setelah melakukan penelitian di

tempat yang saya teliti (ayam bakar wong solo) saya dapat menyimpulkan bahwa

Page 31: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KARYAWAN SWASTA …

18

perlindungan terhadap karyawan itu sangat penting, seperti yang sudah diatur

dalam undang-undang no 13 Tahun 2003.Dan ada beberapa masalah ternyata

selama aktivitas bekerja disana, seperti contohnya beberapa kecelakaan-

kecelakaan dalam kerja, dan bagaimana kepedulian atau reaksi atau upaya

perusahaan itu untuk bertanggung jawab. Setelah melakukan penelusuran pada

beberapa penelitian terdahulu, dapat disimpulkan bahwa penelitian tentang

perlindungan hukum karyawan swasta sudah pernah dilakukan akan tetapi objek

kajian dan permasalahan yang berbeda. Berdasarkan dari studi pustaka yang telah

dilakukan, terdapat beberapa penelitian sebelumnya yang cukup releven dengan

penelitian yang penulis lakukan, yaitu :

“Idriana Nodwita Sari Universitas Udayana 2017 yang berjudul perlindungan

bagi tenaga kerja yang mengalami kecelakaan kerja yang tidak terdaftar dalam

program BPJS (studi kasus hotel mercure resort sanura) bali” didalam skripsi itu

membahas tentang bagaimana perlindungan hukum terhadap karyawan yang

bekerja dihotel itu, skripsi ini menjelaskan bagaimanakah bentuk perlindungan

yang diberikan terhadap tenaga kerja yang mengalami kecelakaan kerja yang

tidak terdaftar dalam BPJS, dan solusi mereka adalah dengan membuat peraturan

yang diatur perusahaan itu sendiri tentang keselamatan kerja disana12

“Yuliana universitas mataram tahun 2018 yang berjudul perlindungan hukum bagi

pekerja/buruh harian lepas terhadap kecelakaan kerja dalam pengangkutan barang

milik perusahaan” beberapa pekerja/buruh harian lepas itu dipekerjakan oleh vila

12

Indriana nodwita sari universitas udayana bali tahun 2017 dalam skripsi yang berjudul

“perlindungan hukum bagi tenaga kerjayang mengalami kecelakaan kerja yang tidak terdaftar

dalam program BPJS(studi kasus pada hotel mercure resort sanuri).”

Page 32: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KARYAWAN SWASTA …

19

ombak dalam pengangkutan barang milik perusahaan, yang dimana sebelum

bekerja mereka diberi surat perjanjian secara tertulis oleh mandor untuk mengisi

surat perjanjian yang diwakili oleh ketua buruh kemudian ketua buruh

menginformasikan langsung secara individual pada pekerja atau buruh yang ingin

bekerja pada perusahaan Hotel Vila Ombak tersebut.13

“Raden paolo universitas indonesia jakarta tahun 2009 yang berjudul

perlindungan hukum terhadap hak hak pekerja akibat pemutusan hubungan

kerja karena mengundurkan diri” terdapat dua jenis perlindungan PHK yang

dibahas di skripisi ini adalah yang pertama di phk dengan cara ketentuan hukum

yang sebagaimana dijelaskan bahwa semua aturan phk perusahaan ini diatur oleh

undang- undang, dan yang kedua adalah perlindungan phk yang dilakukan dengan

berbagai perjanjian yang dibuat oleh perusahaan itu sendiri”14

Dengan demikian adapun beberapa perbedaan antara beberapa karya ilmiah yang

diatas dengan skripsi penulis, yang pertama karya ilmiah dari “Idriana Nodwita

Sari Universitas Udayana 2017 yang berjudul perlindungan bagi tenaga kerja

yang mengalami kecelakaan kerja yang tidak terdaftar dalam program BPJS

(studi kasus hotel mercure resort sanura) bali” jika di karya ilmiah tersebut lebih

membahas bagaimana tentang hak dari semua karyawan untuk terdaftar dalam

BPJS ketenagakerjaan, dan apa saja upaya yang mengkhususkan perusahaan

tersebut untuk mengoptimalkan tentang keselamatan kerja yang seharusnya

memiliki dan terdaftar di dalam program pemerintah yaitu BPJS ketenagakerjaan.

13

Yuliana universitas mataram tahun 2018 yang berjudul perlindungan hukum bagi pekerja/buruh

harian lepas terhadap kecelakaan kerja dalam pengangkutan barang milik perusahaan (hotel vila

ombak) 14

Raden paolo universitas indonesia jakarta tahun 2009 yang berjudul perlindungan hukum

terhadap hak hak pekerja akibat pemutusan hubungan kerja.

Page 33: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KARYAWAN SWASTA …

20

Jika karya ilmiah yang kedua dari “Yuliana universitas mataram tahun

2018 yang berjudul perlindungan hukum bagi pekerja/buruh harian lepas terhadap

kecelakaan kerja dalam pengangkutan barang milik perusahaan” di karya ilmiah

ini hanya membahas bagaimana tentang keselamatan kerja bagi para pekerja

harian lepas.

Lalu yang terakhir karya ilmiah dari “Raden paolo universitas indonesia

jakarta tahun 2009 yang berjudul perlindungan hukum terhadap hak hak pekerja

akibat pemutusan hubungan kerja karena mengundurkan diri” yang lebih dibahas

dari karya ilmiah ini adalah bagaimana hak bagi para pekerja yang memutuskan

hubungan kerja karena mengundurkan diri, apa saja yang diberikan dan

bagaimana tanggung jawab dari perusahaan tersebut.

Sementara yang penulis bahas di karya ilmiah atau skripsi adalah tentang

bagaimana perlindungan hukum bagi para karyawan di wong solo tersebut dan

bagaimana mengenai hak tentang harusnya semua karyawan terdaftar di dalam

program pemerintah yaitu BPJS (badan perlindungan jaminan sosial)

ketenagakerjaan.

Page 34: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KARYAWAN SWASTA …

21

BAB II

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian yang penulis lakukan bersifat kualitatif deskriptif menjelaskan tentang

penelitian lapangan yaitu tentang tinjauan bagaimana upaya perusahaan (Ayam

Bakar Wong Solo) ini, jika terjadi hal hal yang tidak diinginkan, dalam aktivitas

pekerjaan, bagaimana tanggung jawab perusahaan (Ayam Bakar Wong Solo),

bagaimana kesigapan mereka jika hal yang tak diinginkan tersebut terjadi,

bagaimana cara mereka untuk melindungi karyawan-karyawan mereka, apa saja

upaya keselamatan yang mereka siapkan atau lakukan untuk semua karyawan

disana.

Pendekatan tersebut adalah bersifat kualitatif deskriptif sedangkan

kualitatif deskriptif bertujuan menggambarkan secara tepat sifat- sifat suatu

individu,keadaan,gejala atau kelompok tertentu, atau untuk menentukan

penyebaran suatu gejala, atau untuk menentukan ada tidaknya hubungan antara

satu dengan gejala yang lain.15

B. Pendekatan Yuridis

pendekatan yuridis normatif adalah pendekatan yang dilakukan berdasarkan bahan

hukum utama dengan cara menelaah teori-teori, konsep-konsep, asas-asas hukum

serta peraturan perundang-undangan yan berhubungan dengan penelitian ini.

Pendekatan ini dikenal pula dengan pendekatan kepustakaan, yakni dengan

15

Amiruddin dan Zainal Asikin.Pengantar Metode Penelitian Hukum, (Jakarta: Raja Grafindo

Persada, 2004), hlm. 25.

21

Page 35: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KARYAWAN SWASTA …

22

mempelajari buku-buku, peraturan perundang-undangan dan dokumen lain yang

berhubungan dengan penelitian ini. 16

Pendekatan yuridis empiris yakni dilakukan dengan melihat kenyataan yang ada

dalam praktek dilapangan. Pendekatan ini dikenal pula dengan pendekatan secara

sosiologis yang dilakukan secara langsung ke lapangan.17

C. Teknik Pengumpulan Data

Untuk mendapatkan data yang betul- betul akurat dan lengkap, maka dalam

penulisan ini penulis menggunakan beberapa metode penelitian dalam

pengumpulan data antara lain :

1. Observasi

Observasi dalam penelitian ini adalah instrumen untuk mendapatkan data

utama dalam menilai hubungan antara peneliti dan rumah makan ayam bakar

wong solo tersebut. Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi

non partisipasi. Kedudukan peneliti hanya sebgai pengamat dan selama proses

observasi akan dibuat catatan catatan untuk keperluan analisis dan pengecekan

data kembali.

2. Wawancara

Wawancara adalah situasi peran antara peribadi bertatap muka (face- to-

face), ketika seseorang yakni pewawancara mengajukan pertanyaan- pertanyaan

yang di rancang untuk memperoleh jawaban- jawaban yang relevan dengan

masalah penilitian kepada seseorang responden.18

16

Yudiono 0S, 2013, “Metode Penelitian”, digilib.unila.ac.id, 17

Bambang Sunggono, 2006, Metode Penelitian Hukum, Rajawali Pers, Jakarta hlm. 75. 18

Amiruddin dan Zainal Asikin,Pengantar Metode Penelitian Hukum. Hlm. 72.

Page 36: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KARYAWAN SWASTA …

23

Dari wawancara yang saya lakukan dengan manager dan beberapa

karyawan Ayam Bakar Wong Solo Jambi, saya mendapatkan banyak informasi

bagaimana cara pengolahan sistem karyawan disana, bagaimana tentang

pertanggung jawaban keselamatan kerja disana, dan apa saja upaya yang

dilakukan untuk pemberdayaan karyawan.19

3. Dokumentasi

Dokumentasi adalah cara mencari data mengenai hal- hal atau variabel

yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat,

lengger, agenda dan sebagainya.20

Dokumentasi penulis gunakan untuk memperoleh semua data- data yang

berhubungan dengan perlindungan hukum terhadap karyawan wong solo, yang

penulis kumpulkan dengan menggunakan kajian pustaka dan penelaah buku yang

membahas tentang hukum ketenagakerjaan indonesia.

D. Teknik Analisis Data

Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data

yang di peroleh dari hasil wawancara, catatan, lapangan dan dokumentasi,dengan

cara mengorganisasikan data ke dalam kategori, menjabarkan kedalam unit-

unit,melakukan sintesa, menyusun kedalam pola, memilih mana yang penting dan

yang akan di pelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah di pahami oleh

diri sendiri dan orang lain.21

19

Dikutip pada tanggal 09 september 2020 20

Ibid,hlm 75 21

Sugiono, Metode Penelitian kombinasi ( Mixid Methods), ( Bandung : ALFABETA,

2012),hlm.333.

Page 37: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KARYAWAN SWASTA …

24

Analisis ini di gunakan untuk memperoleh gambaran umum dan

menyeluruh tentang situasi sosial yang di teliti atau objek penelitian.22

Analisis ini

untuk menganalisis data yang di peroleh dari lapangan penelitian secara garis

besarnya.

Analisis Taksonomi, Analisis yang di gunakan terhadap keseluruhan data

yang terkumpul berdasarkan domain yang telah diciptakan.23

Setelah

mengumpulkan data - data dilapangan mengemukakan permasalahan yang lebih

mendalam yang mengarah kepada tujuan yang ingin dicapai.

Dalam proses analisis ini terdapat tiga komponen utama yaitu:

1. Reduksi data yaitu merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan

pada hal-hal yang penting, mencari tema dan polanya. Sehingga data yang

telah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas dan

mmepermudah penulis untuk melakukan pengumpulan data selanjutnnya, dan

mencarinya bila diperlukan.24

2. Display data, setelah data direduksi maka langkah selanjutnya dalam

penelitian ini adalah display data atau penyajian data. Dengan mendisplay

data maka akan mempermudahkan untuk memahami apa yang terjadi,

merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan apa yang telah dipahami

tersebut.25

3. Penarikan kesimpulan merupakan hasil akhir sebuah penelitian yang disusun

22

Ibid,hlm.347. 23

Ibid,hlm.353. 24

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2008), hlm.

89. 25

Ibid., hlm. 95

Page 38: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KARYAWAN SWASTA …

25

dengan tujuan penelitian. kesimpulan nantinya merupakan jawaban atas

rumusan masalah. dalam kesimpulan dikemukakan secara singkat dan padat

tentang kebenaran dan terbuktinya hipotesis atau sebaliknya26

. kesimpulan

dalam penelitian kualitatif merupakan temuan baru yang sebelumnya belum

pernah ada. temuan dapat berupa deskripsi atau gambaran suatu obyek yang

sebelumnya kurang jelas sehingga menjadi jelas setelah diteliti.

26

Sayuti Una, Pedoman Penulisan Skripsi, (Jambi: Fakultas Syariah Iain Sts Jambi Dan Syariah

Press, 2014), Hlm.53

Page 39: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KARYAWAN SWASTA …

26

BAB III

GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN

A. Sejarah Rumah Makan Ayam Bakar Wong Solo Cabang Jambi

Rumah makan ayam bakar wong solo didirikan pada tanggal 10 desember 2006.

Rumah makan ayam bakar wong solo dijambi menjadi cabang ke 60 yang sudah

ada diindonesia. Rumah makan ayam bakar wong solo jambi beada di jalan M. H.

Yusuf singedekane nomor 2, Telanai Pura, Sungai Putri, Kota Jambi Yang dı

pimpin oleh Bapak Hurip dan memiliki pimpinan cabang bapak Haeruddin sejak

tahun 2020 , Wong Solo Jambi memiliki 6 outlet yang tersebar dikota jambi yang

terdiri darı Wong Solo, Sambal Lalap, Iga Bakar, Q5, Super Geprek dan Ayam

Penyet Surabaya. Rumah makan ayam bakar Wong Solo adalah cabang pertama

yang ada di kota Jambi yang memiliki 20 sampai 30 karyawan di setiap outlet

gerainya.

Sejarah Rumah Makan Ayam Bakar Wong Solo Jambi tidak bisa di lepas darı

sejarah perusahaan induknya. Rumah Makan Ayam Bakar Wong Solo di dirikan

oleh Puspo Wardoyo seorang pria kelahiran Surakarta 30 November 1957. Pada

tahun 1991 di medan sumatera utara tepatnya didaerah polonia Puspo Wardoyo

memulai berjualan kaki lima disana. Hanya menjual ayam bakar saja dengan

modal awal Rp.700 000 bersama istrinya Rini Purwanti yang juga Sarjana

Ekonomi lulusan Universitas Gadjah Mada Yogyakarta. Puspo Wardoyo asli

kelahiran Solo tepatnya didaerah Kleco Karang Asem pada tahun 1957 Pada awal

memulai usahanya hanya dilakukan berdua dengan istrinya tersebut dipinggiran

26

Page 40: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KARYAWAN SWASTA …

27

jalan di daerah dekat Bandara Polonia Medan. Suatu hari ada Wartawan harian

Waspada medan makan ditempat tersebut, dan sambil makan terjadi dialog antara

Wartawan dengan Puspo Wardoyo. Tanpa sepengetahuan Puspo Wardoyo

wartawan tersebut menerbitkannya pada harian Waspada, dengan judul Sarjana

buka warung Ayam Bakar kaki lima, semenjak dimuat di koran tersebut jualannya

semakin ramai di kunjungi dan semakin banyak pelanggannya. Akhırnya pihak

Bank Negara Indonesia (BNI) cabang Medan menawarkan kredit pengembangan

usaha, dan diterima dengan senang hati oleh Puspo Wardoyo. Sehingga uang

tersebut digunakan untuk membeli tanah di lokası tersebut dan berdirilah Rumah

makan yang lebih besar dan parmanen. Dari waktu ke waktu kemajuan usaha

rumah makan beliau semakin besar dan semakın luas dikenal oleh masyarakat di

kota Medan dan akhirnya di medan didirikan cabang di jalan Gadjah Mada Nomor

20M Pada tahun 1994 Puspo Wardoyo mulai mengembangkan usaha dengan

menggandeng lembaga keuangan PT Shrana Sumut Ventura ( SSV ) Kerja sama

dengan SUV antara lain untuk mendanai cabang cabang baru dibeberapa daerah,

dan untuk mengembangkan usahanya Puspo Wardoyo juga membuka beberpa

usaha yang berkaitan dengan rumah makannya seperti peternakan ayam dan lain

lain demi kelancaran pemasok bahan baku dan menjamin kualitas makanan yang

disajikan.

Dengan seiringnya waktu, ayam bakar wong solo membentuk kerjasama antara

Sarana Sumut Ventura (SSUV) sebagai lembaga keuanngan dengan “Wong Solo"

untuk dikembangkan di kota-kota besar di Indonesia Wong Solo pun berubah

menjadi PT Sarana Bakar Digdaya (PT SBD) dan puncak perkembangan restoran

Page 41: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KARYAWAN SWASTA …

28

Wong Solo adalah tahun 1998 dengan membuka cabang di Solo, Surabaya,

Denpasar Malang Yogyakarta, dan seluruh kota kota besar di Indonesia terutama

Jakarta Bandung. Bogor, dan sampai tahum 2005 hampir seluruh kota besar di

Indonesia berdiri rumah makan Ayam Bakar Wong Solo mulai dari Aceh hmaga

Makassar.

B. Visi dan Misi Rumah Makan Ayam Bakar Wong Solo

Untuk menunjang usahanya Ayam Bakar Wong Solo memiliki visi sebagai

berikut : “Rumah Makan Halalan Thayyiban demi upaya pemyelamatan dari siksa

api neraka dengan (QS As-Shaff 10-11) sebagai landasan filosofinya.

Untuk menunjang usahanya Wong Solo memliki misi sebagai berikut :

1. Menyajikan produk-produk makanan halal untuk hidup yang lebih berkah dan

berkualitas.

2. Menghadirkan Pelayanan dengan manajemen Islami yang profesional,

memuaskan, ramah, santun dengan pelayanan yang total (total service).

3. Terus mengembangkan usaha ke arah yang lebih baik lewat inovasi dan

teknologi.

4. Meningkatkan efektifitas operasional dengan kualitas organisasi dan

manajemen yang baik.

Page 42: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KARYAWAN SWASTA …

29

C. Logo Rumah Makan Ayam Bakar Wong Solo Cabang Jambi

Agar para konsumen mengingat akan adanya produk produk di Rumah Makan

Ayam Bakar Wong Solo, Rumah makan ini memiliki logonya tersendiri, adapun

logonya sebagai berikut :

Gambar 3.1 Logo Perusahaan

Sumber : wongsolo.co.id

D. Managemen Rumah Makan Ayam Bakar Wong Solo Jambi

Manajemen sendiri bisa diartikan sebagai sebuah proses perencanaan,

pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya untuk

mencapai sasaran secara efektif dan efisien. Lalu dimanagemen wong solo ini

sendiri juga menerapkan beberapa aturan yang mengharuskan semua

karyawannya beraga islam.

Dan pakaian seragam kerja para karyawan di wong solo ini juga amat sangat

islami, jika wanita menggunakan jilbab syar’i atau jilbab yang panjang,

menggunakan baju yang tertutup, setiap akan memulai pekerjaan semua karyawan

diwajibkan untuk bersama sama membaca dzikir pagi dan sore, dengan harapan

Page 43: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KARYAWAN SWASTA …

30

pekerjaan dapat berjalan dengan lancar dan barokah sampai dengan selesainya

pekerjaan.

Kerja sama Restoran Wong Solo yaitu dengan membuka outlet dengan

franchise. Restoran Ayam Bakar Wong Solo telah membangun mitra usaha

restoran dengan system bagi hasil yaitu 50 persen untuk pihak franchise, untuk

franchisor sebesar 40 persen dan 20 persen untuk keuntungan dikeluarkan sebagai

zakat, sebelumnya memakai system perjanjian franchise konvensional yaitu fee

sebesar 6-12 persen (negotable) dari penjualan kotor perbulan dengan hak

waralaba selama 10 tahun.

E. Struktur Organisasi Rumah Makan Ayam Bakar Wong Solo Jambi

Tabel 3.1

Pimpinan Cabang Wong Solo Jambi

Haeruddin

Bendahara

Leli Latifah

Kepala produksi

Ade Novriadi

Kapten Area

Rico A Wijaya

Belanja

Yusman

Asisten Bendahara

Novita

Karyawan

Penggorengan

1. Daus

2. Indra

Bumbu

Siti Masitoh

Tongseng

1. Yati

2. Husna

3. Ria

4. Yulia

Minuman

1. Heri

2. Rahmi

Kasir / cs

1. Esi

2. Frida

3. Eka

4. Ningsih

5. Ena

Page 44: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KARYAWAN SWASTA …

31

F. Identitas Karyawan Dan Staf Rumah Makan Ayam Bakar Wong Solo

Jambi

Dari seluruh karyawan dan staf wong solo jambi yang hanya terdaftar dalam

program BPJS hanya 11 orang, diantara yang terdaftar adalah Haerudin (Pimpinan

Cabang), Lely Latifah (Bendahara), Ade Novriyadi (Kaprod/ Kepala Produksi),

Elfrida (Kasir) Esi (Kasir) Ria (Tongseng/Bumbu), Husna (Tongseng/Bumbu),

Hery (Minuman), Eka (kasir) Sumaryati (Tongseng), Indra (Blonk) dan 9 orang

lainnya belum terdaftar ke dalam BPJS.

Berikut adalah beberapa data dari karyawan dan staf dari rumah makan ayam

bakar wong solo jambi

Tabel 3.2

Feb-21

NO NAMA

KARYAWAN JABATAN

TANGGAL TANGGAL TANGGAL MASA KERJA

MASUK

LEPAS

TRAINING MENJABAT 2/28/2021 DALAM BULAN

1 HAIRUDDIN

PIMPINAN

CABANG 15-Apr-20 15-Apr-20

0thn;10bln,13hari 10

2

RICO A

WIJAYA STAFF AREA 15-Apr-20 15-Apr-20

0thn;10bln,13hari 10

3

LELY

LATIFAH BENDAHARA 28-Dec-15 28-Mar-16 16-Jul-20

4thn;11bln,0hari 59

4 NOVI

ASISTEN

BENDAHARA 5-Jul-17 5-Sep-17 16-Nov-20

3thn;5bln,23hari 41

5

ADE

NOVRIYADI KAPROD 1-Dec-06 1-Mar-07 1-Feb-18

13thn;11bln,27hari 167

6 YUSMAN BELANJA 1-Oct-16 1-Oct-16 1-Apr-20 4thn;4bln,27hari 52

7 ELFRIDA KASIR 1-Nov-07 1-Feb-08 13thn;0bln,27hari 156

8 ESI KASIR 18-Dec-11 18-Mar-12 8thn;11bln,10hari 107

9

RIA(Siti

Komariah)

TONGSENG,

BUMBU 16-Apr-13 16-Jul-13

7thn;7bln,12hari 91

10 HUSNA NINGSIH

TONGSENG, BUMBU

7-Apr-14 7-May-14 6thn;9bln,21hari 81

11

HERY

AFRIANTO MINUMAN 10-May-15 10-Aug-15

5thn;6bln,18hari 66

12 EKA KASIR 6-Aug-15 6-Nov-15 5thn;3bln,22hari 63

13 SUMARYATI TONGSENG 27-Oct-15 27-Jan-16 5thn;1bln,1hari 61

14 ELENA KASIR 1-Feb-16 1-Apr-16 4thn;10bln,27hari 58

15 YULIA TONGSENG 1-Mar-16 1-May-16 4thn;9bln,27hari 57

16 INDRA BLONK 8-Aug-16 8-Oct-16 4thn;4bln,20hari 52

17 SITI BUMBU 1-Nov-16 1-Nov-16 4thn;3bln,27hari 51

18 DAUS BLONK 1-Aug-17 1-Oct-17 3thn;4bln,27hari 40

19 NINGSIH CS 7-Nov-17 7-Jan-18 3thn;1bln,21hari 37

20 RAHMI TONGSENG 1-Jan-20 1-Mar-20 0thn;11bln,27hari 11

Page 45: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KARYAWAN SWASTA …

32

G. Daftar Menu Makanan Dan Minuman Wong Solo Jambi

Berikut daftar menu makanan dan minuman di wong solo cabang jambi :

Tabel 3.3

NO. MENU PAKET HARGA

SPESIAL MENU PAKET

1 PAKET AYAM BAKAR Rp 24.500

2 PAKET AYAM PENYET Rp 24.500

3 PAKET AYAM GORENG Rp 24.500

4 PAKET NASI UDUK Rp 25.500

5

PAKET BEBEK GORENG/

BAKAR Rp 30.000

6 PAKET PECEL LELE Rp 24.500

7

PAKET NILA BAKAR/

GORENG Rp 27.000

8 AYAM BAKAR Rp 17.000

9 AYAM GORENG Rp 17.000

10 AYAM PENYET Rp 17.000

11 LELE GORENG/BAKAR Rp 17.000

12 NILA GORENG/BAKAR Rp 19.000

13 BEBEK GORENG/BAKAR Rp 23.500

ANEKA LAUK DAN SAYUR

1 OSENG TERI LOMBOK IJO Rp 17.000

2 AYAM KECAP Rp 20.000

3 SUP AYAM Rp 20.000

4 NASI GORENG Rp 16.000

5 CUMI GORENG TEPUNG Rp 26.000

6 UDANG GORENG TEPUNG Rp 26.000

7 BALADO UDANG Rp 26.000

8 BALADO CUMI Rp 26.000

9 MIE GORENG Rp 16.000

10 OSENG TEMPE LOMBOK IJO Rp 14.000

11 KENTANG GORENG Rp 16.000

12 SAYUR ASEM Rp 14.000

13 CAPCAY Rp 18.000

14 BALADO PETE Rp 20.000

15 CAH KANGKUNG Rp 13.000

16 CAH TAUGE Rp 14.000

17 BALADO TERONG Rp 13.000

18 TUMIS GENJER Rp 14.000

19 TAHU/TEMPE GORENG Rp 13.000

20 TAHU/TEMPE PENYET Rp 14.000

Page 46: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KARYAWAN SWASTA …

33

21 NASI PUTIH Rp 7.000

22 NASI UDUK Rp 8.000

23

SAMBAL

PENYET/BAKAR/GORENG Rp 2.000

MINUMAN

1

MILKSHAKE

STRAWBERRRY Rp 20.000

2 MILKSHAKE ORANGE Rp 20.000

3 MILKSHAKE MELON Rp 20.000

4 JERUK PANAS/ES Rp 13.000

5 LEMON SIRUP Rp 12.000

6 ES TEH MANIS Rp 5.000

7 TEH TAWAR PANAS Rp 2.500

8 TEH MANIS PANAS Rp 4.000

9 LEMON TEA PANAS/ES Rp 11.000

10 AIR MINERAL Rp 5.000

11 TEH BOTOL KACA Rp 5.000

12 FRUIT TEA 500ML Rp 8.000

13 TEH BOTOL 500ML Rp 8.000

14 ES SIRUP Rp 8.000

15 CAPPUCINO PANAS/ES Rp 12.000

16 SODA GEMBIRA Rp 20.000

17 TEH TARIK PANAS/ES Rp 14.000

18 TEH SUSU PANAS/ES Rp 12.000

19 ES KELAPA MUDA Rp 13.000

20 ES BUAH Rp 20.000

21 ES CAMPUR Rp 20.000

22 JUICE SEMANGKA Rp 14.000

23 JUICE TOMAT Rp 13.000

24 JUICE ALPUKAT Rp 16.000

25 JUICE WORTEL Rp 14.000

26 JUICE MELON Rp 14.000

27 JUICE TIMUN Rp 13.000

28 JUICE JAMBU Rp 14.000

29 JUICE MANGGA Rp 14.000

30 SUSU COKLAT PANAS/ES Rp 12.000

31 SUSU PUTIH PANAS/ES Rp 12.000

32

ES KELAPA MUDA

COCOPANDAN Rp 14.000

33 KOPI HITAM Rp 10.000

Page 47: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KARYAWAN SWASTA …

34

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Undang-Undang Yang Mengatur Tentang Perlindungan Hukum

Terhadap Karyawan Swasta

Upaya untuk mengatasi krisis ekonomi yang dilakukan melalui program reformasi

di bidang ekonomi, belum memberi hasil memadai. Lambatnya proses pemulihan

ekonomi ini terutama disebabkan dua faktor. Pertama, penyelenggaraan negara di

bidang ekonomi selama ini dilakukan atas dasar kekuasaan yang terpusat dengan

campur tangan pemerintah yang terlalu besar telah mengakibatkan kedaulatan

ekonomi tidak berada di tangan rakyat dan mekanisme pasar tidak berfungsi

secara efektif. Kedua, kesenjangan ekonomi yang meliputi kesenjangan antara

pusat dan daerah, antar daerah, antar pelaku, dan antar golongan pendapatan, telah

meluas ke seluruh aspek kehidupan, sehingga struktur ekonomi tidak mampu

menopangnya. Hal ini ditand dengan masih berkembangnya monopoli serta

pemusatan kekuatan ekonomi di tangan sekelompok kecil masyarakat atau daerah

tertentu.

Lambatnya pemulihan ekonomi mengakibatkan pengangguran meningkat, jumlah

penduduk miskin makin bertambah, lapangan kera menjadi hal yang langka.

Akibat lainnya, hak dan perlindungan tenaga kerja tidak terjamin dan kesehatan

masyarakat menurun. Pemulihan ekonomi bertujuan untuk mengembalikan

tingkat pertumbuhan dan pemerataan yang memadai, serta tercapainya

pembangunan berkelanjutan.

34

Page 48: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KARYAWAN SWASTA …

35

Oleh karena itu, dalam pelaksanaan pembangunan nasional, tenaga kerja

mempunyai peranan dan kedudukan yang sangat penting sebagai pelaku dan

tujuan pembangunan. Sesuai dengan peranan dan kedudukan tenaga kerja,

diperlukan pembangunan ketenagakerjaan untuk meningkatkan kualitas tenaga

kerja dan peran sertanya dalam pembangunan serta peningkatan perlindungan

tenaga kerja dan keluarganya sesuai harkat dan martabat kemanusiaan.

Perlindungan terhadap tenaga kerja dimaksudkan untuk menjamin hak-hak dasar

pekerja/buruh dan menjamin kesamaan kesempatan serta perlakuan tanpa

diskriminasi atas dasar apa pun untuk mewujudkan kesejahteraan pekerja/buruh

dan keluarganya dengan tetap memperhatikan perkembangan kemajuan dunia

usaha.27

Dalam hubungan ini, maka suatu perekonomian yang digerakka oleh rakyat untuk

kepentingan rakyat banyak, merupakan cita-cita yang perlu diwujudkan.

Perekonomian rakyat semacam ini akan lebih tahan atas gejolak yang terjadi,

karena pada dasarnya kuat berakar ke bawah. Sejalan dengan upaya untuk

menggerakkan perekonomian rakyat dan sekaligus memberikan peran yang lebih

besar terhadap partisipasi masyarakat dalam pembangunan nasional, proses

otonomi daerah mulai dilakukan pada akhir pembangunan jangka panjang 25

tahun kedua ini. Dengan demikian, demokratisasi ekonomi dan sekaligus politik

akan menampakkan wujudnya secara lebih nyata. Proses demokratisasi semacam

ini pada gilirannya akan mampu menumbuhkan nilai tambah kemartabatan yang

akan mengarah pada terciptanya kemandirian dan keswadayaan dalam melakukan

27

Sumber : http://www.balitbangham.go.id/detail4.php?ses=&id=39, pusjianbanglin hamnaker.

Page 49: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KARYAWAN SWASTA …

36

kegiatan-kegiatan pembangunan.

Dalam kaitannya dengan pekerja/buruh, Garis-Garis Besar Haluan Negara

(GBHN) 1999-2004 mengamanatkan bahwa pengembangan ketenagakerjaan

secara menyeluruh dan terpadu diarahkan pada peningkatan kompetensi dan

kemandirian tenaga kerja, peningkatan pengupahan, penjaminan kesejahteraan,

perlindungan tenaga kerja, atas dan kebebasan berserikat.

Oleh karena itu, hal-hal seperti diuraikan di atas tentu harus menjadi prioritas

kebijakan pemerintah untuk dapat lebih peka dan dengan demikian, maka perlu

diadakan suatu analisis dan evaluasi perlindungan Hak Asasi Manusia bagi

Tenaga Kerja berdasarkan Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang

Ketenagakerjaan.

Berbicara mengenai masalah perlindungan terhadap tenaga kerja pada umumnya

berkenaan dengan perlindungan hukum tenaga kerja, yang secara rinci diuraikan

sebagai berikut.

1. Perlindungan Hukum Pekerja

Perlindungan hukum pekerja, termasuk di dalamnya adalah pekerja perempuan.

Yang dimaksudkan orang perempuan di sini adalah perempuan dewasa, Berarti

seorang perempuan yang telah berumur delapan belas tahun atau lebih (Pasal 76

ayat (1) Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003). Seorang perempuan yang

berumur kurang dari delapan belas tahun termasuk orang muda atau anak.

Untuk seorang perempuan prinsip yang dianut sama dengan prinsip untuk orang

muda, yakni pada umumnya diperbolehkan menjalankan pekerjaan, tetapi

Page 50: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KARYAWAN SWASTA …

37

diadakan pembatasan. Untuk orang perempuan tidak jaan ada larangan mutlak

menjalankan pekerjaan.

Pasal 76 Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 terdapat pembatasan- pembatasan

terhadap tenaga kerja wanita adalah sebagai berikut.

a. Pekerja/buruh perempuan yang berumur kurang dari 18 (delapan belas)

Tahun dilarang dipekerjakan antara pukul 23.00 sampai dengan dengan

pukul 07.00.

b. Pengusaha dilarang mempekerjakan pekerja/buruh perempuan hamil yang

menurut keterangan dokter berbahaya bagi kesehatan dan keselamatan

kandungannya maupun dirinya apabila bekerja antara pukul 23.00 sampai

dengan pukul 07.00.

c. Pengusaha yang mempekerjakan pekerja/buruh perempuan antara pukul

23.00 sampai dengan pukul 07.00 wajib:

1. memberikan makanan dan minuman bergizi; dan

2. menjaga kesusilaan dan keamanan selama di tempat kerja

d. Pengusaha wajib menyediakan angkutan antar jemput bagi pekerja/ burüh

perempuan yang berangkat dan pulang bekerja antara pukul 23.00 sampai

pukul 05.00.

Ketentuan di atas jika dibandingkan dengan ketentuan dalam Undang-Undang

Kerja No. 12 Tahun 1948 (undang-undang ini telah dicabut dengan Undang-

Undang No. 13 Tahun 2003) maka orang wanita tidak beoleh menjalankan

pekerjaan pada malam hari, kecuali jika pekerjaan itu menurut sifat, tempat dan

keadaan seharusnya dijalankan oleh wanita (Pasal 7 ayat (1) Undang-Undang No.

Page 51: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KARYAWAN SWASTA …

38

12 Tahun 1948). Dapat dikecualikan dari larangan termaksud pada ayar (1) jika

pekerjaan wanita pada malam hari itu tidak dapar dihindarkan karena kepentingan

atau kesejahteraan umum (ayat (2). Malam hari yang dimaksudkan oleh pasal ini

adalah waktu antara jam 18.00 sampai jam 6.00. Orang wanita tidak boleh

menjalankan pekerjaan di dalam tambang, lobang di dalam tanah atau tempat lain

untuk mengambil logam dan bahan dari dalam tanah (Pasal 8 ayat (1)). Larangan

tersebut pada ayat (1) tidak berlaku terhadap orang wanita yang karena

pekerjaannya kadang-kadang harus turun di bagian tambang di bawah tanah dan

tidak menjalankan pekerjaan tangan (ayat (2).

Orang wanita tidak boleh menjalankan pekerjaan yang berbahaya bagi kesehatan

atau keselamatannya, demikian pula pekerjaan yang menurut sifat, tempat dan

keadaannya berbahaya bagi kesusilaan (Pasal 9 ayat (1). Dalam Peraturan

Pemerintah akan ditetapkan pekerjaan yang termaksud pada ayat (1).

Ada tiga pasal dalam Undang-Undang No. 12 Tahun 1948 vana merupakan pasal

pembatasan pekerjaan orang wanita, yaitu Pasal 7, Pasal 8, dan Pasal 9. Pasal 8

telah dinyatakan berlaku oleh Peratur Nomor 7 Tahun 1948 mulai tanggal 1 Mei

1948, mula-mula untuk daerah Republik Indonesia yang beribu kota Yogyakarta

dan kemudian dengan Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 1951 mulai tanggal 8

Januari 1951 juga untuk daerah Indonesia lainnya. Sementara itu, Pasal 7 dan

Pasal 9 sampai saat ini belum dinyatakan berlaku. Oleh karena itu, selain hal-hal

yang telah diatur dalam Pasal 8 berlaku Maatregelen.

Page 52: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KARYAWAN SWASTA …

39

Menurut Maatregelen orang wanita "hanya" dilarang menjalankan pekerjaan

tertentu antara jam 22.00 dan jam 05.00. Kata "tertentu" di sini menunjukkan

bahwa ada pekerjaan yang boleh dikerjakan oleh orang wanita pada jam 22.00

sampai jam 05.00. Di dalam Pasal 3 Maatregelen ditegaskan bahwa pekerjaan

yang tidak boleh dilakukan oleh orang wanita adalah pekerjaan yang tercantum

pada Pasal 2 ayat (1) Maatregelen (sama dengan pekerjaan yang tidak boleh

dilakukan oleh anak).

Kalau Undang-Undang No. 12 Tahun 1948 dibandingkan dengan Maatregelen

mengenai pekerjaan orang wanita, ada beberapa perbedaan. Pertama, pengertian

malam dalam Undang-Undang No. 12 Tahun 1948 adalah antara jam 18.00

sampai jam 06.00, sedangkan Maatregelen hanya membatasi antara jam 22.00

sampai jam 05.00 (Maatregelen tidak secara tersurat membatasi pengertian

malam, melainkan melarang orang wanita melakukan pekerjaan pada jam

tertentu). Kedua, menurut Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1948 pada dasarnya

melarang semua.

pekerjaan dilakukan oleh orang wanita pada malam hari, sedangkan Maatregelen

hanya pekerjaan tertentu saja yang dilarang dilakukan oleh orang wanita pada

malam hari.

menurut Pasal 3 Maatregelen selengkapnya berbunyi sebagai berikut:

“Seorang wanita antara pukul sepuluh malam dan pukul lima pagi tidak boleh

menjalankan pekerjaan seperti yang termaksud pada ayat pertama Pasal 2 di atas

ini, sepanjang untuk hal itu tidak ada izin dari atau berdasarkan surat keputusan

Page 53: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KARYAWAN SWASTA …

40

pemerintah untuk tertentu pada khususnya, sesuatunya berhubung perusahaan

dengan kepentingan khusus dari perusahaan".

Berdasarkan ketentuan tersebut berarti antara jam 22.00 dan jam 05.00, orang

wanita boleh menjalankan pekerjaan asalkan tidak di perusahaan-perusahaan

tertentu, dan antara jam 05.00 sampai jam 2.00 orang wanita boleh menjalankan

pekerjaan apa saja. Karena oda klausula "sekadar untuk itu tidak ada izin dari atau

berdasarkan Keputusan Pemerintah untuk perusahaan-perusahaan tertentu pada

umumnya atau untuk pabrik, tempat kerja atau usaha tertentu pada khususnya

berhubung dengan kekhususan keperluan perusahaan, maka pemerintah

mengeluarkan Staatblad 1925 nomor 648 yang langsung mengizinkan

mempekerjakan orang wanita antara pukul 22.00 dan pukul 05.00 di:

1. pabrik gula selama giling;

2. pabrik serat;

3. pabrik sagu-ketela;

4. pabrik minyak kelapa dan minyak kelapa sawit;

5. pabrik garam di Krampon dan Kalianget (Madura)

Di samping memberikan izin secara langsung itu, Staatsblad 1925 Nomor 648

juga memberikan izin untuk masa yang ditetapkan dan wanita sampai suatu

jumlah tertentu, antara jam 22.00 dan jam 05.00 dengan syarat-syarat yang

diadakan olehnya, mempekerjakan orang perusahaan tersebut di bawah ini: 28

1. pabrik teh

28

"Iman Soepomo, "Hukum Perburuhan Bidang Kesehatan Kerja (Perlindangan Buruh)", (jakarta:

Pradnya Pararmita, 1986), hlm. 61.

Page 54: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KARYAWAN SWASTA …

41

2. perusahaan kopi

3. perusahaan tembakau

4. perusahaan penggilingan beras

5. perusahaan pembersihan kapuk

6. pabrik petasan

7. perusahaan batik.

Karena sifat kaku, maka Staatsblad 1925 Nomor 648 dicabut dan diganti dengan

Staatsblad 1941 Nomor 45. Staatsblad 1941 Nomor 45 ini memberi kuasa kepada

Kepala Perburuhan dari Departemen Sosial (Departemen van Sociale Zaken),

sekarang Kepala Direktorat Pembinaan Norma-norma Perlindungan Tenaga

Kerja, untuk berdasarkan kepentingan khusus suatu perusahaan, memberikan izin

kepada pabrik tempat kerja atau perusahaan tertentu selama waktu yang

ditetapkan dan dengan syarat-syarat yang diadakannya, mempekerjakan ora

wanita sampai satu jumlah tertentu, antara jam 22.00 dan jam 05.00.

Di dalam Pasal 6 Maatregelen ditegaskan bahwa kepala atau pengurus orang

yang bekerja di perusahaan wajib memberi keterangan kepada petugas negara

yang berwenang yang dimintanya mengenai soal dan kejadian yang berkenaan

dalam pelaksanaan aturan ini. Pelanggaran terhadap ketentuan-ketentuan tersebut

dipidana dengan pidana kurungan selama-lamaya satu bulan atau denda sebanyak-

banyaknya seribu lima ratus rupiah (Rp1.500,00). Jika pada waktu melakukan

tindak pidana belum berselang 2 tahun lamanya sejak yang bersalah dikenakan

pidana yang tidak dapat diubah lagi, maka dapat dikenakan kurungan selama-

lamanya dua bulan atau denda sebanyak-banyaknya tiga ribu rupiah

Page 55: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KARYAWAN SWASTA …

42

(Rp3.000,00).Dalam Undang-Undang No. 13 Tahun 2003, perlindungan terhadap

hak-hak pekerja perempuan sudah diatur dalam peraturan perundang undangan

yang meliputi sebagai berikut.

2. Perlindungan Norma Kerja

Perlindungan ini dimaksudkan untuk memberikan kepastlan pekerja wanita yang

berkaitan dengan riorma kerja yang meliputi waktu kerja, mengaso, istirahat

(cuti), waktu kerja malam hari bagi pekerja wanita. Ketentuan ini diatur dalam

Pasal 77 sampai dengan Pasal 85 Undang-Undang No. 13 Tahun 2003.

Pasal 77 :

Waktu kerja meliputi:

a. 7 jam dalam 1 hari dan 40 jam dalam 1 minggu untuk 6 hari kerja dalam 1

minggu.

b. Atau 8 jam dalam 1 hari dan 40 jam dalam 1 minggu untuk 5 hari kerja

dalam 1 minggu.

Pasal 78:

Apabila melebihi waktu kerja sebagaimana yang ditentukan, harus memenuhi

syarat:

a. Ada persetujuan pekerja/buruh yang bersangkutan

b. Waktu kerja lembur hanya dapat dilakukan paling banyak 3 jam dalam 1

hari dan 14 jam dalam l minggu.

c. pengusaha wajib membayar upah kerja lembur

Page 56: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KARYAWAN SWASTA …

43

Pasal 79:

Waktu istirahat dan cuti meliputi:

a. Istirahat antara jam kerja, sekurang-kurangnya setengah jam setelah

bekerja selama 4 jam terus-menerus dan waktu istirahat tersebut tidak

termasuk jam kerja.

b. istirahat mingguan 1 hari untuk 6 hari kerja dalam 1 minggu atau 2 hari

untuk 5 hari kerja dalam 1 minggu

c. cuti tahunan sekurang-kurangnya 12 haris kerja setelah pekerja/buruh yang

bersangkutan bekerja selama 12 bulan secara terus-menerus.

d. Istirahat panjang sekurang-kurangnya 2 bulan dan dilaksanakan pada

tahun ketujuh dan kedelapan masing-masing 1 bulan bagi pekerja/buruh

yang telah bekerja selama 6 Tahun berturut-turut pada perusahaan yang

sama dengan ketentuan pekerja/buruh tersebut tidak berhak lagi atas

istirahat tahunannya dalam 2 tahun berjalan dan selanjutnya berlaku untuk

setiap kelipatan masa kerja 6 tahun.

Pekerja/buruh juga diberikan kesempatan untuk beribadah (Pasal 80).

Pekerja/buruh perempuan yang dalam masa haid merasakan sakit tidak wajib

bekerja pada hari pertama dan kedua waktu haid (Pasal 81).

Pekerja/buruh perempuan harus diberi istirahat selama satu setengah bulan

sebelum saatnya ia menurut perhitungan akan melahirkan anak dan satu setengah

bulan sesudah melahirkan anak atau gugur kandung (Pasal 82), Waktu istirahat

sebelum saat buruh menurut perhitungan bulan, jikalau dalam suatu keterangan

Page 57: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KARYAWAN SWASTA …

44

dokter dinyatakan, bahwa hal itu perlu untuk menjaga kesehatannya. Buruh

perempuan yang anaknya masih menyusu, harus diberi kesempatan untuk

menyusukan anaknya, akan melahirkan anak, dapat diperpanjang sampai selama-

laman jikalau hal itu harus dilakukan selama waktu kerja (Pasal 83).

3. Keselamatan Dan Kesehatan Kerja

Mengenai Keselamatan Kerja Pasal 86 (1) Undang-undang Ketenagakerjaan

menyebutkan bahwa:

Setiap pekerja/buruh mempunyai hak untuk memperoleh perlindungan atas:

a. Keselamatan dan kesehatan kerja.

b. Moral kesusilaan.

c. Perlakukan yang sesuai dengan harkat dan martabat manusia serta nilai-nilai

agama.

Undang-undang yang khusus mengatur keselamatan kerja adalah Undang-

Undang Nomor 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja. Ditinjau dari segi

hukum keilmuan, keselamatan dan kesehatan kerja dapat diartikan sebagai ilmu

pengetahuan dan penerapannya dalam usaha mencegah kemungkinan terjadinya

kecelakaan dan penyakit akibat kerja di tempat kerja. Keselamatan dan kesehatan

kerja harus diterapkan dan dilaksanakan di setiap tempat kerja (perusahaan).

Tempat kerja adalah setiap tempat yang di dalamnya terdapat 3 (tiga) unsur,

yaitu:29

29

Lalu Husni, “Pengantar Hukum Ketenagakerjaan Indonesia”, (Jakarta: PT RajaGrafindo

Persada, 2003) hlm. 100

Page 58: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KARYAWAN SWASTA …

45

a. Adanya suatu usaha, baik itu usaha yang bersifat ekonomis maupun usaha

social.

b. Adanya sumber bahaya.

c. Adanya tenaga kerja yang bekerja di dalamnya, baik secara terus menerus

maupun hanya sewaktu-waktu.

Yang bertanggung jawab atas keselamatan dan kesehatan kerja di tempat kerja

adalah pimpinan atau pengurus tempat kerja/perusahaan dalam melaksanakan

keselamatan dan kesehatan kerja adalah:30

a. Terhadap tenaga kerja yang baru bekerja, ia berkewajiban menunjukan dan

menjelaskan tentang :

1. Kondisi dan bahaya yang dapat timbul di tempat kerja.

2. Semua alat pengamanan dan perlindungan yang diharuskan.

3. Cara dan sikap dalam melakukan pekerjaannya.

4. memeriksa kesehatan baik pisik maupun mental tenaga kerja yang

bersangkutan

b. Terhadap tenaga kerja yang telah/sedang dipekerjakan, ia berkewajiban :

1. Melakukan pembinaan dalam hal pencegahan kecelakaan penanggulangan

kebakaran, pemberian Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K) dan

peningkatan usaha keselamatan dan kesehatan kerja pada umumnya.

2. memeriksakan kesehatan baik fisik maupun mental secara berkala.

30

Ibid, hlm 101.

Page 59: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KARYAWAN SWASTA …

46

3. menyediakan secara cuma-cuma semua alat perlindungan diri yang

diwajibkan untuk tempat kerja yang bersangkutan bagi seluruh tenaga

kerja

4. memasang gambar dan Undang-undang Keselamatan Kerja serta bahan

pembinaan lainnya di tempat kerja sesuai dengan petunjuk pegawai

pengawas atau ahli keselamatan dan kesehatan kerja.

5. melaporkan setiap peristiwa kecelakaan termasuk peledakan, kebakaran

dan penyakit akibat kerja yang terjadi di tempat kerja tersebut kepada

Kantor Depertemen Tenaga Kerja setempat.

6. membayar biaya pengawasan keselamatan dan kesehatan kerja ke Kantor

Perbendaharaan Negara setempat setelah mendapat penetapan besarnya

biaya oleh Kantor Wilayah Departemen tenaga kerja setempat.

7. menaati semua persyaratan keselamatan dan kesehatan kerja baik yang

diatur dalam peraturan perundang-undangan maupun yang diterapkan oleh

pegawai pengawas.

Mengenai kesehatan kerja adalah bagian dari ilmu kesehatan yang bertujuan agar

tenaga kerja memperoleh keadaan kesehatan yang sempurna baik fisik, mental

maupun sosial sehingga memungkinkan dapat bekerja secara optimal.

Tujuan kesehatan kerja adalah sebagai berikut:

a. Meningkatkan dan memelihara derajat kesehatan tenaga kerja yang setinggi-

tingginya baik fisik, mental maupun sosial.

b. Mencegah tenaga kerja dari gangguan kesehatan yang disebabkan oleh kondisi

lingkungan kerja.

Page 60: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KARYAWAN SWASTA …

47

c. Menyesuaikan tenaga kerja dengan pekerjaan atau pekerjaan dengan tenaga

kerja.

d. Meningkatkan produktivitas kerja.

4. Perlindungan Upah

Pasal 88 (1) Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 disebutkan bahwa setiap

buruh berhak memperoleh penghasilan yang memenuhi penghidupan yang layak

bagi kemanusiaan. Dalam Peraturan Pemerintah No. 8 Tahun 1981 tentang

Perlindungan Upah disebutkan bahwa upah adalah suatu penerimaan sebagai

imbalan dari pengusaha kepada buruh untuk suatu pekerjaan atau jasa yang telah

atau akan dilakukan, dinyatakan atau dinilai dalam bentuk uang yang ditetapkan

menurut persetujuan atau peraturan perundang-undangan yang berlaku dan

dibayarkan atas dasar suatu perjanjian kerja antara pengusaha dengan buruh,

termasuk tunjangan, baik untuk buruh itu sendiri maupun keluarganya.

Pasal 88 Ayat (1) Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 disebutkan bahwa

kebijakan pengupahan meliputi:

a. Upah minimum.

b. Upah kerja lembur.

c. Upah tidak masuk kerja karena berhalangan.

d. Upah tidak masuk kerja karena melakukan kegiatan lain di luar

pekerjaannya.

e. Upah karena menjalankan hak waktu istirahat kerjanya.

f. Bentuk dan cara pembayaran upah.

g. Denda dan potongan upah.

Page 61: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KARYAWAN SWASTA …

48

h. Hal-hal yang dapat diperhitungkan dengan upah.

i. Struktur dan skala pengupahan yang proporsional.

j. Upah untuk pembayaran pesangon.

k. Upah untuk perhitungan pajak penghasilan.

Pasal 93 Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 disebutkan bahu upah tidak dibayar

apabila pekerja/buruh tidak melakukan pekerjaan kecuali:

a. Pekerja/buruh sakit sehingga tidak dapat melakukan pekerjaan.

b. Pekerja/buruh perempuan yang sakit pada hari pertama dan kedua masa

haidnya sehingga tidak dapat melakukan pekerjaan.

c. Pekerja/buruh tidak masuk bekerja karena pekerja/buruh menikah,

menikahkan, mengkhitankan, membaptiskan anaknya, istri melahirkan atau

keguguran kandungan, suami atau istri atau anak atau menantu atau orang

tua atau mertua atau anggota keluarga dalam satu rumah meninggal dunia.

d. Pekerja/buruh tidak dapat melakukan pekerjaannya karena sedang

menjalankan kewajiban terhadap negara.

e. Pekerja/buruh tidak dapat melakukan pekerjaannya karena menjalankan

ibadah yang diperintahkan agamanya.

f. Pekerja/buruh bersedia melakukan pekerjaan yang telah dijanjikan, tetapi

pengusaha tidak mempekerjakannya, baik karena kesalahan sendiri maupun

halangan yang seharusnya dapat dihindari pengusaha.

g. Pekerja/buruh melaksanakan hak istirahat.

h. pekerja/buruh melaksanakan tugas serikat pekerja/serikat buruh pekerja atas

persetujuan pengusaha.

Page 62: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KARYAWAN SWASTA …

49

i. pekerja/buruh melaksanakan tugas pendidikan dari perusahaan.

Upah yang dibayarkan kepada pekerja/buruh yang sakit adalah:

a. untuk 4 (empat) bulan pertama, dibayar 100% (seratus per seratus) dari upah.

b. untuk 4 (empat) bulan kedua, dibayar 75% (tujuh puluh lima per seratus) dari

upah.

c. untuk 4 (empat) bulan ketiga, dibayar 50% (lima puluh pe rseratus) dari upah

d. untuk bulan selanjutnya dibayar 25% (dua puluh lima per seratus) lari upah

sebelum pemutusan hubungan kerja dilakukan oleh pengusaha.

5. Kesejahteraan Atau Jaminan Sosial

Kesejahteraan pekerja diatur dalam Pasal 99 sampai dengan Pasal 101 Undang-

undang Ketenagakerjaan. Pasal 99 ayat (1) disebutkan bahwa setiap pekerja/buruh

dan keluarganya berhak untuk memperoleh jaminan sosial tenaga kerja.Untuk

meningkatkan kesejahteraan bagi pekerja/buruh dan keluarganya, pengusaha

wajib menyediakan fasilitas kesejahteraan ngan memperhatikan kebutuhan

pekerja/buruh dan ukuran kemampuan perusahaan (Pasal 100 Undang-Undang

No. 13 Tahun 2003) Di samping Itu, untuk meningkatkan kesejahteraan buruh

dibentuk koperasi pekerja/buruh dan usaha-usaha produktif diperusahaan (Pasal

101).

Page 63: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KARYAWAN SWASTA …

50

Undang-undang yang mengatur Jaminan Sosial Tenaga Kerja adalah Undang-

Undang No. 3 Tahun 1992 tentang Jamsostek jo. Peraturan Pemerintah No. 14

Tahun 1993 tentang Penyelenggaraan Jamsostek.

Pekerja produktif Jaminan sosial tenaga kerja yang diatur dalam Undang-Undang

No. 3 Tahun 1992 adalah merupakan hak setiap tenaga kerja yang sekaligus

merupakan kewajiban dari majikan. Pada hakikatnya program jaminan sosial

tonaga kerja dimaksudkan untuk memberikan kepastian berlangsungnya arus

penerimaan penghasilan keluarga sebagai pengganti sebagian atau seluruh

penghasilan yang hilang. Di samping itu, program jaminan sosial perusahaan

(Pasal 101). tenaga kerja mempunyai beberapa aspek antara lain sebagai berikut.

a. Memberikan perlindungan dasar untuk memenuhi kebutuhan hidup

minimal bagi tenaga kerja beserta keluarganya.

b. Merupakan penghargaan kepada tenaga kerja yang telab menyumbangkan

tenaga dan pikirannya kepada perusahaan tempatnya bekerja.

Dengan demikian, jaminan sosial tenaga kerja mendidik kemandirian pekerja

sehingga pekerjaan tidak harus meminta belas kasihan orang lain jika dalam

hubungan kerja terjadi risiko seperti kecelakaan kerja, sakit, hari tua, dan lainnya.

Ruang lingkup jaminan sosial bagi tenaga kerja meliputi sebagai berikut.

a. Jaminan Kecelakaan Kerja; Kecelakaan kerja merupakan kecelakaan yang

terjadi dalam hubungan kerja termasuk sakit akibat hubungan kerja, demikian

pula terhadap kecelakaan kerja yang terjadi dalam perjalanan berangkat dari

rumah menuju tempat kerja dan pulang kembali melalui jalan yang

Page 64: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KARYAWAN SWASTA …

51

biasa/wajar dilalui. Iuran jaminan kecelakaan kerja ini sepenuhnya ditanggung

oleh pengusaha yang besarnya antara 0,24-1,74% dari upah kerja sebulan.

Besarnya sangat tergantung dari tingkat risiko kecelakaan yang terjadi dari

suatu jenis usaha tertentu, semakin besar tingkat risiko, semakin besar iuran

yang harus dibayar dan sebaliknya, semakin kecil tingkat risiko semakin kecil

pula iuran yang harus dibayar.

b. Jaminan Kematian; Kematian yang mendapatkan santunan adalah tenaga kerja

yang meninggal dunia pada saat menjadi peserta Jamsostek. jaminan ini

merupakan suplemen terhadap jaminan hari tua yang keduanya merupakan

jaminan masa depan tenaga kerja. Jaminan ini dimaksudkan untuk turut

menanggulangi meringarikan beban keluarga rang ditinggalkan dengan cara

pemberian santunan biaya pemakaman. Besarnya jaminan kematian ini adalah

0,30% dari upah pekerja selama sebulan yang ditanggung sepenuhnya oleh

pengusaha.

Jaminan ini merupakan suplemen terhadap jaminan hari tua yang keduanya

merupakan jaminan masa depan tenaga kerja. Jaminan ini dimaksudkan untuk

turut menanggulangi meringarikan beban keluarga rang ditinggalkan dengan cara

pemberian santunan biaya pemakaman. Besarnya jaminan kematian ini adalah

0,30% dari upah pekerja selama ebulan yang ditanggung sepenuhnya oleh

pengusaha.

Dalam Pasal 22 Peraturan Pemerintah No. 83 Tahun 2000 tentang Derubahan atas

Peraturan Pemerintah No. 14 Tahun 1993 tentang Penyelenggaraan Program

Jaminan Sosial Tenaga Kerja sebagaimana telah diubah dengan Peraturan

Page 65: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KARYAWAN SWASTA …

52

Pemerintah No. 79 Tahun 1998 menyatakan bahwa jaminan-jaminan kematian

dibayar sekaligus (lumpsum) kepada janda atau duda atau anak yang meliputi:

1) santunan berupa uang sebesar Rp3.000.000,00 (tiga juta rupiah);

2) biaya pemakaman sebesar Rp 600.000,00 (enam ratus ribu rupiah).

Jika janda atau duda atau anak tidak ada maka jaminan kematian dibayarkan

sekaligus kepada keturunan sedarah yang ada dari tenaga kerja, menurut garis

lurus ke bawah dan garis lurus ke atas dihitung sampai dengan derajat kedua.

c. Jaminan Pemeliharaan Kesehatan, Pemeliharaan kesehatan dimaksudkan untuk

meningkatkan produktivitas tenaga kerja sehingga dapat melaksanakan tugas

dengan sebaik-baiknya. Program pemeliharaan kesehatan ini merupakan upaya

penanggulangan dan pencegahan gangguan kesehatan yang memerlukan

pemeriksaan, pengobatan dan/atau perawatan termasuk kehamilan dan persalinan.

Jaminan ini meliputi upaya peningkatan kesehatan (promotif) dan pemulihan

(rehabilitatif). Iuran jaminan pemeliharaan kesehatan ini ditanggung sepenuhnya

oleh pengusaha yang besarnya 6% dari upah tenaga kerja sebulan bagi tenaga

kerja yang sudah berkeluarga dan 3% sebulan bagi tenaga kerja yang belum

berkeluarga. Jaminan pemeliharaan kesehatan diberikan kepada tenaga kerja atau

suami istri yang sah dan anak sebanyak-banyaknya 3 (tiga) orang. Jaminan ini

meliputi:

1) perawatan rawat jalan tingkat pertama;

2) rawat jalan tingkat lanjutan;

3) rawat nginap;

Page 66: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KARYAWAN SWASTA …

53

4) pemeriksaan kehamilan dan pertolongan persalinan;

5) penunjang diagnostic;

6) pelayanan khusus

7) pelayanan gawat darurat

Dalam penyelenggaraan paket jaminan pemeliharaan kesehatan dasar, badan

penyelenggara wajib:

1) memberikan kartu pemeliharaan kesehatan kepada setlap dasar, peserta;

2) memberikan keterangan yang perlu diketahui peserta mengenai paket

pemeliharaan kesehatan yang diselenggarakan.

d. Tabungan Hari Tua. Hari tua adalah umur pada saat produktivitas tenaga kerja

menurun, sehingga perlu diganti dengan tem kerja yang lebih muda. Termasuk

dalam penggantian ini adala jika tenaga kerja tersebut cacat tetap dan total (total

and permaneni disability). Pembayaran iuran jaminan hari tua menjadi tanggung

jawab bersama antara pekerja dan pengusaha yakni 3,70% ditanggung pengusaha

dan 2% ditanggung oleh pekerja (Pasal 9 ayat 2 Peraturan Pemerintah No. 14

Tahun 1993). Adanya peran serta tenaga kerja dalam pembayaran iuran jaminan

hari tua ini dimaksudkan semata-mata untuk mendidik tenaga kerja agar perlunya

perlindungan di hari tua. Untuk itu perlu menyisihkan sebagian penghasilannya

untuk menghadapi hari tua tersebut.

Page 67: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KARYAWAN SWASTA …

54

Sementara diperjanjian kerja yang sudah dibuat oleh pihak rumah makan

ayam bakar wong solo terhadap calon karyawannya bagaimana mekanisme

tentang bagaimana apabila terjadi kecelakaan tidak dijelaskan apa jaminan yang

didapatkan apabila terjadi kecelakaan, atau hal hal yang tidak diinginkan lainnya,

tidak ada jaminan bahwa semua karyawan akan mendapatkan jaminan BPJS, jika

tidak mendapakan jaminan BPJS, juga tidak dijelaskan apa saja yang menjadi

kereteria bahwa karyawan tersebut pantas untuk didaftarkan kedalam program

BPJS, berikut adalah surat kesepakan kerja yang buat oleh pihak rumah makan

ayam bakar wong solo untuk calon karyawannya.

Lampiran 4.1

KESEPAKATAN HUBUNGAN KERJA

Yang bertanda tangan di bawah ini

I Nama :

Jabatan :

Bertindak untuk dan atas nama RM.WONG SOLO dan dengan jabatan Pimpinan

Cabang yang selanjutnya disebut sebagai pihak pertama

II Nama :

Alamat :

Bertindak untuk dan atas namanya sendiri yang selanjutnya disebut pihak kedua.

Page 68: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KARYAWAN SWASTA …

55

Kedua pihak dengan ini telah saling sepakat secara sadar untuk membuat suatu

kesepakatanhubungan kerja dengan syarat sesuai pasal – pasal di bawah ini.

Pasal .1

SUBYEK PERJANJIAN

Pihak Pertama dan Pihak Kedua sepakat bahwa Peraturan Perusahaan adalah

ketentuan yang dijadikan pedoman dalam perjanjian Hubungan Kerja ini.

Pasal 2

STATUS

Pihak Pertama dan Pihak Kedua sepakat bahwa hubungan kerja antara Pihak

Pertama dan Pihak Kedua adalah hubungan kerja untuk waktu tertentu.

1.Pihak Kedua sepakat bahwa ia menerima untuk ditempatkan oleh Pihak Pertama

pada:

Unit Kerja : Semua unit yang di perintahkan Pimpinan

Tugas / Job : Semua Tugas/ Job yang berlangsung di jam kerja

2. Pihak Pertama berhak menempatkan Pihak Kedua ke Cabang atau Unit Kerja

yang lain atau rotasi yang di sesuaikan dengan kebutuhan perusahaan.

3. Pihak Kedua bersedia memenuhi segala peraturan dan kebijaksanaan yang

berlaku pada perusahaan di mana pihak Kedua dipekerjakan.

Pasal 3

MASA BERLAKU DAN PENGHASILAN

1. Surat Kesepakatan ini berlaku untuk waktu .............. bulan, yaitu mulai

tanggal ........ 2017 s/d .................. 2017

2. Masa berlaku surat kesepakatan ini dapat diperpanjang untuk waktu

tertentu berikut dengan syarat perusahaan atau pimpinan cabang ditempat.

3. Pihak Pertama akan memberikan upah per bulan kepada Pihak Kedua

berdasarkan ketentuan perusahaan.

4. Pembayaran upah atau imbalan dilaksanakan setiap tanggal 1 (satu) pada

bulan yang telah berjalan

Page 69: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KARYAWAN SWASTA …

56

Pasal 4

PEMOTONGAN PENGHASILAN

Pihak Kedua menyetujui pemotongan dari penghasilannya untuk kepentingan

sebagai berikut:

1. Ganti rugi harta milik perusahaan yang hilang atau rusak akibat kelalaian

Pihak Kedua dalam melaksanakan tugas.

2. 1. Angsuran atau hutang pribadinya atau yang menjadi tanggungannya

dalam lingkungan perusahaan.

3. Biaya-biaya yang telah dikeluarkan perusahaan untuk pengurusan

administrasi Pihak Kedua sebagau Tenaga Kerja Asing (terlampir)

Pasal 5

PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA SEBELUM AKHIR MASA TUGAS

1. Pihak Pertama dan Pihak Kedua sepakat bahwa dengan berakhirnya masa

Surat Kesepakatan ini sebagaimana Pasal 3 ayat 1, maka hubungan kerja

antara Pihak Pertama dan Pihak Kedua menjadi berakhir.

2. Pihak Pertama dapat memutuskan hubungan kerja secara sepihak dan

mendesak tanpa memberikan uang pesangin apabila Pihak Kedua

melakukan salah satu perbuatan atau tindakan-tindakan seperti 11 ayat

bawah ini dan perusahaan atau pimpinan.

3. Tindaka-tindakan yang akan berakibat diputusnya kontrak kerja sepihak

dan dengan konsekuensi sesuai pasal 7 adalah :

1. Menyalahgunakan peralatan atau barang, uang, dokumen, atau surat

berharga milik perusahaan dan atau membawanya keluar dari

lingkungan perusahaan tanpa meminta izin dari Pimpinan Perusahaan

atau yang berwenang.

2. Menolak perintah dari atasan atau pejabat yang berwenang atau

melakukan sesuatu usaha untuk memperlambat maupun menghambat

kelancara perusahaan.

3. Membocorkan atau memanfaatkan rahasia perusahaan untuk

kepentingan pribadi, golongan atau pihak lain.

4. Memberikan ketenangan yang tidak benar tentang dirinya atau

mengenai kesanggupan keerjanya maupun tentang pekerjaan yang

menjadi kewajibannya.

5. Langsung atau tidak langsung bekerja untuk perusahaan lain yang

sejenis atau menjalankan usahanya sendiri yang sejenis dengan

kegiatan perusahaan.

6. Menganiaya, menghina, melakukan perkelahian atau mengancam

sesama karyawan atau pimpinan perusahaan maupun keluarganya.

Page 70: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KARYAWAN SWASTA …

57

7. Minum-minuman keras sehingga mabuk ditempat kerja, membawa,

menyimpan dan atau menyalahgunakan bahan narkotika serta

melakukan segala perjudian di dalam lingkungan perusahaan.

8. Menempelkan atau mengedarkan poster, tulisan yang tidak ada

hubungannya dengan kelancaran pekerjaan tanpa seizin dari pimpinan

perusahaan.

9. Mencuri, menipu, menggelapkan harta dan segala sesuatu yang

menyangkut barang milik perusahaan atau terlibat dengan cara

apapundalam tindakan tersebut.

10. Membawa senjata api atau senjata tajam ke dalam lingkungan

perusahaan.

11. Melakukan tindakan yang melanggar undang-undang yang berlaku

atau melakukan kegiatan-kegiatan yang dilarang oleh pemerintah atau

aparat yang berwajib maupun melanggar kesusilaan yang dapat

mencemarkan nama baik perusahaan.

Pasal 6

AKHIR HUBUNGAN KERJA

Perjanjian kontrak kerja ini berakhir apabila :

1. Jangka waktu tersebut dalam pasal 3 ayat 1 Surat Kesepakatan ini

2. Pihak Kedua telah melakukan salah satu dari perbuatan-perbuatan atau

tindakan-tindakan seperti dalam pasal 5 dalam surat ini dan akan

dilakukan tindakan sesuai pasal 7.

3. Selama masa hubungan kerja seperti dalam pasal 3 ayat 1 dan 2, Pihak

Kedua tidak dibenarkan mengundurkan diri apabila tidak menemui

kesepakatan dengan Pihak Pertama.

4. Apabila Pihak Kedua karena sesuatu hal mengundurkan diri, sekurang-

kurangnya 1 (satu) bulan sebelumnya diwajibkan memberitahukan kepada

Pihak Pertama dan Pihak Kedua diwajibkan mengembalikan semua biaya

yang pernah dikeluarkan Pihak Pertama.

Pasal 7

LAIN-LAIN

Karyawan wajib memenuhi semua tata tertib yang ditetapkan perusahaan dan

pimpinan cabang. Perselisihan yang mungkin timbul sebagai akibat dari

pelaksanaan perjanjian ini akan diselesaikan secara musyawarah dan mufakat

bersyarat dari pihak pertama antar kedua belah pihak namun apabila menyangkut

tindak kriminal seperti mengancam keselamatan, mencuri atau menggelapkan

segala sesuatu yang menyangkut barang atau harta perusahaan (WONGSOLO)

Page 71: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KARYAWAN SWASTA …

58

maka pihak pertama berhak mengadukan dan menuntut pelaku atau pihak kedua

yang bersangkutan dengan tindakan kriminal kepada aparat keamanan.

Pasal 8

PENUTUP

Surat Perjanjian Hubungan Kerja ini dibuat bermaterai, dibuat rangkap dua dan

masing-masing mempunyai kekuatan hukum yang sama.

Ditetapkan di : JAMBI

Tanggal : ..............................

Pihak Pertama Pihak Kedua

(pimpinan cabang wong solo jambi) (calon karyawan)

B. Faktor Penghambat Pemenuhan Kewajiban Terhadap Tenaga Kerja

Yang Mengalami Kecelakaan Kerja Yang Belum Terdaftar Dalam BPJS

Oleh Rumah Makan Ayam Bakar Wong Solo Jambi

1. Faktor Penghambat Pemenuhan Kewajiban dalam Pendaftaran

Program BPJS oleh Rumah Makan Ayam Bakar Wong Solo Jambi

Untuk melindungi keselamatan tenaga kerja guna mewujudkan produktifitas kerja

yang optimal diselenggarakan upaya keselamatan dan kesehatan kerja.

Perlindungan tersebut dilaksanakan sesuai dengan peraturan perundang-undangan

yang berlaku.31

Dalam lapangan perburuhan, kebijakan-kebijakan yang dijalankan

oleh pemerintah sesuai dengan kebijakan ketenagakerjaan adalah untuk

31

Lalu Husni, 2014, Pengantar Hukum Ketenagakerjaan Indonesia, Ed.Revisi, PT.

Raja Grafindo Persada, Jakarta. Hlm 133

Page 72: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KARYAWAN SWASTA …

59

meningkatkan kesejahteraan para pekerja/buruh dengan berbagai upaya

diantaranya perbaikan upah, jaminan sosial, perbaikan kondisi kerja, dalam hal ini

untuk meningkatkan kedudukan harkat dan martabat tenaga kerja.

Penyelenggaraan program jaminan sosial merupakan salah satu tanggung jawab

dan kewajiban Negara dalam memberikan perlindungan sosial ekonomi kepada

masyarakat demi terciptanya kemanusiaan yang adil dan beradab serta keadilan

sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Selain diamanatkan dalam pancasila,

mengenai kewajiban Negara menyelenggarakan program jaminan sosial juga

tersurat dalam Pasal 28 H dan Pasal 34 UUD 1945 yang menyatakan Negara

wajib memberikan kepastian perlindungan dan kesejahteraan sosial terhadap

seluruh rakyat Indonesia. Jaminan sosial merupakan bentuk pelayanan pemerintah

kepada masyarakat sesuai dengan kemampuan negara demi memberikan

keringanan bagi masyarakat dari segi ekonomi serta tepat guna melalui badan atau

organisasi. Sejalan dengan hal ini, maka pemerintah memandang perlu adanya alat

yang berbentuk organisasi atau badan khusus yang menangani jaminan sosial.

Pembentukan UU BPJS untuk melaksanakan program Jaminan Sosial di

seluruh Indonesia. Dengan Undang-Undang ini dibentuk BPJS Ketenagakerjaan

yang menyelenggarakan program jaminan kecelakaan kerja, jaminan hari tua,

jaminan pensiun, dan jaminan kematian. Pasal 15 Ayat (1) UU BPJS,

menyebutkan “Pemberi kerja secara bertahap wajib mendaftarkan dirinya dan

pekerjanya sebagai peserta kepada badan penyelenggara jaminan sosial sesuai

dengan program jaminan sosial yang diikuti”. Kemudian ketentuan Pasal 12 ayat

(3) Keputusan Menteri Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Nomor KEP-

Page 73: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KARYAWAN SWASTA …

60

100/MEN/VI/2004 tentang Ketentuan Pelaksanaan Perjanjian Kerja Waktu

Tertentu yaitu “Daftar pekerja/buruh sebagaimana dimaksud dalam ayat (2)

disampaikan kepada instansi yang bertanggung jawab di bidang ketenagakerjaan

setempat selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari kerja sejak memperjakan

pekerja/buruh” dalam hal ini adalah ketentuan mengenai perjanjian kerja harian

atau lepas.

Meski telah dikeluarkan ketentuan mengenai kewajiban pemberi kerja

mendaftarkan pekerjanya sebagai peserta jaminan sosial, masih ada hambatan

yang dihadapi oleh Rumah Makan Ayam Bakar Wong Solo Jambi dalam

mendaftarkan pekerjanya, yang pada saat itu terjadi kecelakaan pada Saudara

Daus seorang pekerja dibagian produksi (bagian penggorengan) yang

mengakibatkan luka dibagian tangan karena terkena minyak panas Saudara Daus

belum terdaftar dalam program BPJS.

Salah satu pekerja yang bernama saudari Rahmi yang bekerja di bagian

produksi (dapur) ia juga tidak terdaftar dalam program jaminan sosial yang

diberikan hotel baik BPJS Kesehatan maupun BPJS Ketenagakerjaan bahkan ia

tidak mengetahui mengenai adanya jaminan sosial tersebut. Menurutnya, ia belum

didaftarkan karena masa kerjanya belum ada setahun. Namun, ia diberikan

pelatihan teknis oleh kepala produksi saat menyesuaikan lingkungan kerja, selain

itu di Rumah Makan Ayam Bakar Wong Solo Jambi juga menyediakan kotak P3K

apabila terjadi kecelakaan kerja. Apabila terjadi kecelakaan kerja yang

mengakibatkan ia tidak dapat bekerja maka perusahaan memberi kebijakan

dengan tidak memotong gaji pada hari itu (wawancara tanggal 20 oktober 2020).

Page 74: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KARYAWAN SWASTA …

61

Berdasarkan keterangan tersebut pihak Rumah Makan Ayam Bakar Wong

Solo Jambi belum mengoptimalkan perlindungan hukum dalam hal jaminan sosial

bagi pekerja sejak tahun 2017 hingga saat ini terhadap pekerja, dikarenakan masih

ada pekerja yang belum terdaftar dalam program BPJS tersebut dengan masalah

yang sama yaitu karena pekerja itu baru bekerja, dan pihak perusahaan wong solo

juga membatasi beberapa karyawan saja yang terdaftar dalam program BPJS itu di

karenakan perusahaan tersebut belum bisa menanggung semua pembayaran BPJS

karyawannya.

Adapaun faktor-faktor penghambat pemenuhan kewajiban pihak wong solo

terhadap tenaga kerja dalam pendaftaran program BPJS sejak tahun 2017 sampai

saat ini antara lain:

1. Faktor pihak perusahaan belum mampu menanggung semua biaya BPJS

para karyawannya, jadi yang terdaftar dalam program BPJS tersebut hanya

orang yang sudah lama bekerja di wong solo.

2. Faktor pekerja yang baru beberapa bulan bekerja.

3. Faktor kurangnya pengetahuan pekerja mengenai BPJS.

2. Upaya Menangani Hambatan Pemenuhan Kewajiban Dalam

Pendaftaran Program BPJS Oleh Rumah Makan Ayam Bakar Wong

Solo Jambi

Dalam melaksanakan perlindungan terhadap tenaga kerja harus diusahakan

adanya perlindungan dan perawatan yang layak bagi semua tenaga kerja dalam

melakukan pekerjaannya sehari-hari, terutama dalam bidang keselamatan kerja

Page 75: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KARYAWAN SWASTA …

62

serta menyangkut norma-norma perlindungan tenaga kerja.32

Tujuan perlindungan

tenagakerja adalah untuk menjamin berlangsungnya sistem hubungan kerja secara

harmonis tanpa disertai adanya tekanan dari pihak yang kuat kepada pihak yang

lemah, pengusaha wajib melaksanakan ketentuan perlindungan tenaga kerja sesuai

peraturan perundang-undangan yang berlaku.33

Dalam PP Nomor 44 Tahun 2015 ditegaskan, setiap Pemberi Kerja selain

penyelenggara negara wajib mendaftarkan dirinya dan Pekerjanya sebagai Peserta

dalam program JKK dan JKM kepada BPJS Ketenagakerjaan sesuai dengan

ketentuan peraturan perundang-undangan. “Setiap orang yang bekerja wajib

mendaftarkan dirinya sebagai Peserta dalam program JKK dan JKM kepada BPJS

Ketenagakerjaan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan,”

ketentuan Pasal 4 ayat (2) PP tersebut.

Dalam PP Nomor 44 Tahun 2015 ini, peserta program JKK dan JKM terdiri dari:

1) Peserta penerima Upah yang bekerja pada Pemberi Kerja selain penyelenggara

Negara, meliputi:

a. Pekerja pada perusahaan.

b. Pekerja pada orang perseorangan.

c. Orang asing yang bekerja di Indonesia paling singkat 6 (enam) bulan.

2) Peserta bukan penerima upah, meliputi:

a. Pemberi Kerja.

b. Pekerja di luar hubungan kerja atau pekerja mandiri.

c. Pekerja yang tidak termasuk huruf b yang bukan menerima upah.

32

Wiwiho Soedjono, 2000, Hukum Perjanjian Kerja, Bina Aksara, Jakarta, hlm. 42. 33

Abdul Khakim, 2007, Pengangar Hukum Ketenagakerjaan Indonesia, PT. Citra Aditya

Bakti, Bandung, hlm. 103.

Page 76: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KARYAWAN SWASTA …

63

Bagi peserta yang pindah tempat kerja, menurut Ketentuan Pasal 8 PP Nomor 44

Tahun 2015 ini, wajib memberitahukan kepesertaannya kepada Pemberi Kerja

tempat kerja baru dengan menunjukkan Kartu Peserta BPJS Ketenagakerjaan

yang dimilikinya. Selanjutnya, Pemberi Kerja tempat kerja baru wajib

meneruskan kepesertaan Pekerja dengan melaporkan Kartu Peserta BPJS

Ketenagakerjaan dan membayar iuran kepada BPJS Ketenagakerjaan sejak

Pekerja bekerja pada Pemberi Kerja tempat kerja baru.

Ketentuan Pasal 8 Ayat (3) bunyi Pasal 8 Ayat (3) “Dalam hal Pemberi Kerja

belum melaporkan dan membayar Iuran maka bila terjadi risiko terhadap

Pekerjanya, Pemberi Kerja wajib memberikan hak-hak Pekerja sesuai dengan

ketentuan dalam Peraturan Pemerintah ini”. Dalam hal Pemberi Kerja nyata-nyata

lain tidak mendaftarkan Pekerjanya, menurut PP Nomor 44 Tahun 2015 ini,

Pekerja berhak mendaftarkan dirinya sendiri dalam program jaminan sosial

kepada BPJS Ketengakerjaan sesuai program yang diwajibkan dalam penahapan

kepesertaan.

Sebagaimana ketentuan diatas maka sudah ada tahapan-tahapan bagi setiap

pemberi kerja dan pekerja mendaftarkan diri dalam program BPJS. Pemberi Kerja

maupun pekerja wajib mendaftarkan dirinya dalam program BPJS yang

diselenggarakan Pemerintah. Selain mendapatkan manfaat proteksi sosial bagi

Pemberi Kerja dan Pekerja, mendaftarkan diri kedalam BPJS merupakan tugas

sebagai warga Negara. Adapun upaya dalam menghadapi hambatan pendaftaran

pekerja dalam program BPJS yaitu:

Page 77: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KARYAWAN SWASTA …

64

1. Jika perusahaan belum mampu menanggung biaya dan belum mampu

mendaftarkan karyawannya di program BPJS, upanya yang dilakukan adalah

menjamin apabila terjadi kecelakaan dalam bekerja maka perusahaan bertanggung

jawab penuh atas itu

2. Adanya perjanjian, yaitu ketentuan mengenai pekerja yang baru beberapa bulan

bekerja tersebut Perjanjian dibuat dengan jelas mengenai hak dan kewajiban

masing-masing pihak, dalam perjanjian tersebut tentunya juga mengutamakan

bentuk perlindungan bagi tenaga kerja baru.

3. Memberikan sosialisasi kepada seluruh pekerja mengenai resiko kecelakaan

kerja dan kewajiban mendaftar pada program BPJS meskipun baru bekerja selama

beberapa bulan.

4. Memberikan sosialisasi bagi pekerja yang baru bekerja pada perusahaan tentang

bentuk jaminan sosial yang diselenggarakan Pemerintah yaitu BPJS.

Adapun upaya yang diberikan wong solo sampai saat ini bagi tenaga kerja yang

tidak terdaftar dalam program BPJS yaitu dengan adanya penyesuaian lingkungan

kerja terlebih dahulu, kemudian memberikan kebijakan kepada pekerja yang

belum terdaftar BPJS apabila sakit saat jam kerja maka pihak wong solo tidak

akan memotong gaji pekerja tersebut. Upaya lain yaitu apabila pekerja mengalami

kecelakaan kerja yang tidak terdaftar dalam program BPJS bisa meng-Klaim

biaya perobatan, dan biasanya pihak wong solo akan mempertimbangkan biaya

perobatan tersebut akan diberikan 80% atau hanya diberikan setengah dari biaya

klaim tersebut.

Page 78: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KARYAWAN SWASTA …

65

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan dari uraian bab-bab sebelumnya maka diperoleh kesimpulan

sebagai berikut:

1. Bentuk perlindungan yang diberikan terhadap tenaga kerja yang

mengalami kecelakaan kerja yang tidak terdaftar dalam program BPJS

oleh Rumah Makan Ayam Bakar Wong Solo Jambi adalah dengan

upaya perlindungan represif yaitu memberikan santunan yang besaran

nominalnya akan dilihat dari berapa banayk biaya pengobatan yang

dikeluarkan, lalu pihak Wong Solo akan mempertimbangkan apakah

biaya akan ditanggung sepenuhnya atau 80 % saja setengah dari biaya

pengobatan tersebut.

2. Adapun faktor-faktor penghambat pemenuhan kewajiban yang dialami

pihak Wong Solo , Faktor pihak perusahaan belum mampu

menanggung semua biaya BPJS para karyawannya, jadi yang terdaftar

dalam program BPJS tersebut hanya orang yang sudah lama bekerja di

wong solo. Kedua Faktor pekerja yang baru beberapa bulan bekerja,

dan yang ketiga Faktor kurangnya pengetahuan pekerja mengenai

BPJS.

65

Page 79: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KARYAWAN SWASTA …

66

B. Saran

1. Untuk menanggulangi resiko seperti kecelakaan kerja, pihak Wong Solo

seharusnya lebih mengoptimalkan upaya kesehatan dan keselamatan kerja

terhadap pekerjanya, dan sebaiknya pihak hotel langsung mendaftarkan

pekerjanya pada hari pertama ia bekerja kedalam program BPJS. Sebaiknya

Pemerintah juga lebih memperhatikan atau lebih tegas memberi sanksi terhadap

pemberi kerja atau pengusaha agar memenuhi ketentuan yang berlaku.

2. Sebaiknya pihak Wong Solo atau pemberi kerja memberikan sosialisasi

pentingnya keselamatan kerja serta sosialiasi mengenai adanya program jaminan

sosial Pemerintah yaitu BPJS. Selain itu pekerja yang baru bekerja beberapa bulan

harus diberikan sosialisasi bahwa kartu pendaftaran jaminan sosial BPJS tetap

dapat digunakan meskipun bekerja ditempat yang baru.

C. Penutup

Puji syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kepada Allah Subhanahu Wa Ta‟ala,

berkat rahmat, hidayah dan Inayah-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini

sesuai dengan kemampuan yang penulis miliki. Kemudian dari pada itu,

perkenankanlah penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak dan Ibu

pembimbing atas jerih payah dalam memberikan bimbingan kepada penulis

sehingga terwujud skripsi ini. Selanjutnya penulis menyadari bahwa skripsi ini

masih jauh dari kesempurnaan baik dari segi isi, bahasa dan susunannya. Hal ini

disebabkan karena keterbatasan penulis. Oleh karena itu, diharapkan kepada para

Page 80: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KARYAWAN SWASTA …

67

pembaca dapat memberikan kritik dan saran yang bersifat konstruktif dan

membangun demi kesempurnaan skripsi ini dan penulis akan menerima dengan

baik. Mudah - mudahan Allah Subhanahu Wa Ta‟ala memberikan balasan yang

setimpal kepada semua pihak yang turut membantu sehingga dapat

diselesaikannya skripsi ini, Aamiin ya Robbal‟alamin.

Page 81: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KARYAWAN SWASTA …

68

DAFTAR PUSTAKA

Abdul Khakim, 2007, Pengangar Hukum Ketenagakerjaan Indonesia, PT. Citra

Aditya Bakti, Bandung.

Agusmidah, Hukum Ketenagakerjaan Indonesia: “Dinamika dan kajian

teori”Ghalia, Indonesia Bogor,2010.

Amiruddin dan Zainal Asikin.Pengantar Metode Penelitian Hukum, (Jakarta: Raja

Grafindo Persada, 2004).

Anwar Prabu Mangkunegara,”Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan”.

PT.Remaja Rosdakarya Offset,Bandung, 2000.

Asri Wijayanti, 2009, Hukum Ketenagakerjaan Pasca Reformasi, Penerbit Sinar

Grafika, Bakti, Bandung.

Bambang Sunggono, 2006, Metode Penelitian Hukum,

Rajawali Pers, Jakarta.

Iman Soepomo, "Hukum Perburuhan Bidang Kesehatan Kerja (Perlindungan

Buruh)" jakarta: Pradnya Pararmita, 1986.

Indriana nodwita sari universitas udayana bali tahun 2017 dalam skripsi yang

berjudul “perlindungan hukum bagi tenaga kerjayang mengalami kecelakaan kerja

yang tidak terdaftar dalam program BPJS(studi kasus pada hotel mercure resort

sanuri).”

Lalu Husni, “Pengantar Hukum Ketenagakerjaan Indonesia”,(Jakarta: PT

Raja Grafindo Persada, 2003).

Lalu Husni, 2014, Pengantar Hukum Ketenagakerjaan, Ed-Revisi, Raja Grafindo

Persada, Jakarta.

68

Page 82: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KARYAWAN SWASTA …

69

Lili Rasjidi dan I.B Wysa Putra, Hukum Sebagai Suatu Sistem, Bandung : Remaja

Rusdakarya, 1993.

Raden paolo universitas indonesia jakarta tahun 2009 Dalam skripsi yang berjudul

perlindungan hukum terhadap hak hak pekerja akibat pemutusan hubungan

kerja.

Satjipto Raharjo, Ilmu Hukum, Bandung : PT. Citra Aditya Bakti, 2000.

Sugiono, Metode Penelitian kombinasi (Mixid Methods), Bandung :

ALFABETA, 2012.

Tim Visi Yustisia, 2014, Memperoleh Jaminan Sosial Dari BPJS, cet.1,

Transmedia Pustaka, Jakarta.

Wiwiho Soedjono, 2000, Hukum Perjanjian Kerja, Bina Aksara, Jakarta.

Yudiono 0S, 2013, “Metode Penelitian” digilib.unila.ac.id.

Yuliana universitas mataram tahun 2018 Dalam skripsi yang berjudul

perlindungan hukum bagi pekerja/buruh harian lepas terhadap kecelakaan kerja

dalam pengangkutan barang milik perusahaan (hotel vila ombak).

Zaeni Asyhadie, Aspek-aspek Hukum Jaminan Sosial Tenaga Kerja, Cet.1,

PT.Rajawali, Jakarta, 2008.

Zainal Asikin, dkk, 2002, Dasar-Dasar Hukum Perburuhan, Cet 4, Raja Grafindo

Persada, Jakarta.

Lain- lain :

http://www.balitbangham.go.id/detail4.php?ses=&id=39

Page 83: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KARYAWAN SWASTA …

70

Lampiran

Wawancara Dengan Manager Rumah Makan Ayam Bakar Wong Solo Jambi

Wawancara Dengan Manager Serta Bendahara Rumah Makan Ayam Bakar Wong

Solo Jambi

Page 84: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KARYAWAN SWASTA …

71

Lampiran 4.1

KESEPAKATAN HUBUNGAN KERJA

Yang bertanda tangan di bawah ini

I Nama :

Jabatan :

Bertindak untuk dan atas nama RM.WONG SOLO dan dengan jabatan Pimpinan

Cabang yang selanjutnya disebut sebagai pihak pertama

II Nama :

Alamat :

Bertindak untuk dan atas namanya sendiri yang selanjutnya disebut pihak kedua.

Kedua pihak dengan ini telah saling sepakat secara sadar untuk membuat suatu

kesepakatanhubungan kerja dengan syarat sesuai pasal – pasal di bawah ini.

Pasal .1

SUBYEK PERJANJIAN

Pihak Pertama dan Pihak Kedua sepakat bahwa Peraturan Perusahaan adalah

ketentuan yang dijadikan pedoman dalam perjanjian Hubungan Kerja ini.

Pasal 2

STATUS

Pihak Pertama dan Pihak Kedua sepakat bahwa hubungan kerja antara Pihak

Pertama dan Pihak Kedua adalah hubungan kerja untuk waktu tertentu.

1.Pihak Kedua sepakat bahwa ia menerima untuk ditempatkan oleh Pihak Pertama

pada:

Unit Kerja : Semua unit yang di perintahkan Pimpinan

Tugas / Job : Semua Tugas/ Job yang berlangsung di jam kerja

Page 85: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KARYAWAN SWASTA …

72

2. Pihak Pertama berhak menempatkan Pihak Kedua ke Cabang atau Unit Kerja

yang lain atau rotasi yang di sesuaikan dengan kebutuhan perusahaan.

3. Pihak Kedua bersedia memenuhi segala peraturan dan kebijaksanaan yang

berlaku pada perusahaan di mana pihak Kedua dipekerjakan.

Pasal 3

MASA BERLAKU DAN PENGHASILAN

1. Surat Kesepakatan ini berlaku untuk waktu .............. bulan, yaitu mulai

tanggal ........ 2017 s/d .................. 2017

2. Masa berlaku surat kesepakatan ini dapat diperpanjang untuk waktu

tertentu berikut dengan syarat perusahaan atau pimpinan cabang ditempat.

3. Pihak Pertama akan memberikan upah per bulan kepada Pihak Kedua

berdasarkan ketentuan perusahaan.

4. Pembayaran upah atau imbalan dilaksanakan setiap tanggal 1 (satu) pada

bulan yang telah berjalan

Pasal 4

PEMOTONGAN PENGHASILAN

Pihak Kedua menyetujui pemotongan dari penghasilannya untuk kepentingan

sebagai berikut:

1. Ganti rugi harta milik perusahaan yang hilang atau rusak akibat kelalaian

Pihak Kedua dalam melaksanakan tugas.

2. Angsuran atau hutang pribadinya atau yang menjadi tanggungannya dalam

lingkungan perusahaan.

3. Biaya-biaya yang telah dikeluarkan perusahaan untuk pengurusan

administrasi Pihak Kedua sebagau Tenaga Kerja Asing (terlampir)

Pasal 5

PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA SEBELUM AKHIR MASA

TUGAS

1. Pihak Pertama dan Pihak Kedua sepakat bahwa dengan berakhirnya masa

Surat Kesepakatan ini sebagaimana Pasal 3 ayat 1, maka hubungan kerja

antara Pihak Pertama dan Pihak Kedua menjadi berakhir.

2. Pihak Pertama dapat memutuskan hubungan kerja secara sepihak dan

mendesak tanpa memberikan uang pesangin apabila Pihak Kedua

melakukan salah satu perbuatan atau tindakan-tindakan seperti 11 ayat

bawah ini dan perusahaan atau pimpinan.

Page 86: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KARYAWAN SWASTA …

73

3. Tindaka-tindakan yang akan berakibat diputusnya kontrak kerja sepihak

dan dengan konsekuensi sesuai pasal 7 adalah :

1. Menyalahgunakan peralatan atau barang, uang, dokumen, atau surat

berharga milik perusahaan dan atau membawanya keluar dari

lingkungan perusahaan tanpa meminta izin dari Pimpinan Perusahaan

atau yang berwenang.

2. Menolak perintah dari atasan atau pejabat yang berwenang atau

melakukan sesuatu usaha untuk memperlambat maupun menghambat

kelancara perusahaan.

3. Membocorkan atau memanfaatkan rahasia perusahaan untuk

kepentingan pribadi, golongan atau pihak lain.

4. Memberikan ketenangan yang tidak benar tentang dirinya atau

mengenai kesanggupan keerjanya maupun tentang pekerjaan yang

menjadi kewajibannya.

5. Langsung atau tidak langsung bekerja untuk perusahaan lain yang

sejenis atau menjalankan usahanya sendiri yang sejenis dengan

kegiatan perusahaan.

6. Menganiaya, menghina, melakukan perkelahian atau mengancam

sesama karyawan atau pimpinan perusahaan maupun keluarganya.

7. Minum-minuman keras sehingga mabuk ditempat kerja, membawa,

menyimpan dan atau menyalahgunakan bahan narkotika serta

melakukan segala perjudian di dalam lingkungan perusahaan.

8. Menempelkan atau mengedarkan poster, tulisan yang tidak ada

hubungannya dengan kelancaran pekerjaan tanpa seizin dari pimpinan

perusahaan.

9. Mencuri, menipu, menggelapkan harta dan segala sesuatu yang

menyangkut barang milik perusahaan atau terlibat dengan cara

apapundalam tindakan tersebut.

10. Membawa senjata api atau senjata tajam ke dalam lingkungan

perusahaan.

11. Melakukan tindakan yang melanggar undang-undang yang berlaku

atau melakukan kegiatan-kegiatan yang dilarang oleh pemerintah atau

aparat yang berwajib maupun melanggar kesusilaan yang dapat

mencemarkan nama baik perusahaan.

Pasal 6

Page 87: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KARYAWAN SWASTA …

74

AKHIR HUBUNGAN KERJA

Perjanjian kontrak kerja ini berakhir apabila :

1. Jangka waktu tersebut dalam pasal 3 ayat 1 Surat Kesepakatan ini

2. Pihak Kedua telah melakukan salah satu dari perbuatan-perbuatan atau

tindakan-tindakan seperti dalam pasal 5 dalam surat ini dan akan

dilakukan tindakan sesuai pasal 7.

3. Selama masa hubungan kerja seperti dalam pasal 3 ayat 1 dan 2, Pihak

Kedua tidak dibenarkan mengundurkan diri apabila tidak menemui

kesepakatan dengan Pihak Pertama.

4. Apabila Pihak Kedua karena sesuatu hal mengundurkan diri, sekurang-

kurangnya 1 (satu) bulan sebelumnya diwajibkan memberitahukan kepada

Pihak Pertama dan Pihak Kedua diwajibkan mengembalikan semua biaya

yang pernah dikeluarkan Pihak Pertama.

Pasal 7

LAIN-LAIN

Karyawan wajib memenuhi semua tata tertib yang ditetapkan perusahaan dan

pimpinan cabang. Perselisihan yang mungkin timbul sebagai akibat dari

pelaksanaan perjanjian ini akan diselesaikan secara musyawarah dan mufakat

bersyarat dari pihak pertama antar kedua belah pihak namun apabila menyangkut

tindak kriminal seperti mengancam keselamatan, mencuri atau menggelapkan

segala sesuatu yang menyangkut barang atau harta perusahaan (WONGSOLO)

maka pihak pertama berhak mengadukan dan menuntut pelaku atau pihak kedua

yang bersangkutan dengan tindakan kriminal kepada aparat keamanan.

Pasal 8

PENUTUP

Surat Perjanjian Hubungan Kerja ini dibuat bermaterai, dibuat rangkap dua dan

masing-masing mempunyai kekuatan hukum yang sama.

Ditetapkan di : JAMBI

Tanggal : ..............................

Pihak Pertama Pihak Kedua

(pimpinan cabang wong solo jambi) (calon karyawan)

Page 88: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KARYAWAN SWASTA …

75

Tabel 3.1

Tabel 3.3

NO. MENU PAKET HARGA

SPESIAL MENU PAKET

1 PAKET AYAM BAKAR Rp 24.500

2 PAKET AYAM PENYET Rp 24.500

3 PAKET AYAM GORENG Rp 24.500

4 PAKET NASI UDUK Rp 25.500

5

PAKET BEBEK

GORENG/BAKAR Rp 30.000

6 PAKET PECEL LELE Rp 24.500

7

PAKET NILA

BAKAR/GORENG Rp 27.000

8 AYAM BAKAR Rp 17.000

9 AYAM GORENG Rp 17.000

10 AYAM PENYET Rp 17.000

11 LELE GORENG/BAKAR Rp 17.000

12 NILA GORENG/BAKAR Rp 19.000

13 BEBEK GORENG/BAKAR Rp 23.500

Pimpinan Cabang Wong Solo Jambi

Haeruddin

Bumbu

Siti Masitoh

Penggorengan

1. Daus

2. Indra

3. Rahmad

Karyawan

Asisten Bendahara

Novita

Belanja

Yusman

Kapten Area

Rico A Wijaya

Kepala produksi

Ade Novriadi

Bendahara

Leli Latifah

Minuman

1. Heri

2. Rahmi

Tongseng

1. Yati

2. Husna

3. Ria

4. Yulia

Kasir / cs

1. Esi

2. Frida

3. Eka

4. Ningsih

5. Ena

Page 89: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KARYAWAN SWASTA …

76

ANEKA LAUK DAN SAYUR

1 OSENG TERI LOMBOK IJO Rp 17.000

2 AYAM KECAP Rp 20.000

3 SUP AYAM Rp 20.000

4 NASI GORENG Rp 16.000

5 CUMI GORENG TEPUNG Rp 26.000

6 UDANG GORENG TEPUNG Rp 26.000

7 BALADO UDANG Rp 26.000

8 BALADO CUMI Rp 26.000

9 MIE GORENG Rp 16.000

10 OSENG TEMPE LOMBOK IJO Rp 14.000

11 KENTANG GORENG Rp 16.000

12 SAYUR ASEM Rp 14.000

13 CAPCAY Rp 18.000

14 BALADO PETE Rp 20.000

15 CAH KANGKUNG Rp 13.000

16 CAH TAUGE Rp 14.000

17 BALADO TERONG Rp 13.000

18 TUMIS GENJER Rp 14.000

19 TAHU/TEMPE GORENG Rp 13.000

20 TAHU/TEMPE PENYET Rp 14.000

21 NASI PUTIH Rp 7.000

22 NASI UDUK Rp 8.000

23

SAMBAL

PENYET/BAKAR/GORENG Rp 2.000

MINUMAN

1

MILKSHAKE

STRAWBERRRY Rp 20.000

2 MILKSHAKE ORANGE Rp 20.000

3 MILKSHAKE MELON Rp 20.000

4 JERUK PANAS/ES Rp 13.000

5 LEMON SIRUP Rp 12.000

6 ES TEH MANIS Rp 5.000

7 TEH TAWAR PANAS Rp 2.500

8 TEH MANIS PANAS Rp 4.000

9 LEMON TEA PANAS/ES Rp 11.000

10 AIR MINERAL Rp 5.000

11 TEH BOTOL KACA Rp 5.000

12 FRUIT TEA 500ML Rp 8.000

13 TEH BOTOL 500ML Rp 8.000

14 ES SIRUP Rp 8.000

15 CAPPUCINO PANAS/ES Rp 12.000

16 SODA GEMBIRA Rp 20.000

17 TEH TARIK PANAS/ES Rp 14.000

18 TEH SUSU PANAS/ES Rp 12.000

Page 90: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KARYAWAN SWASTA …

77

19 ES KELAPA MUDA Rp 13.000

20 ES BUAH Rp 20.000

21 ES CAMPUR Rp 20.000

22 JUICE SEMANGKA Rp 14.000

23 JUICE TOMAT Rp 13.000

24 JUICE ALPUKAT Rp 16.000

25 JUICE WORTEL Rp 14.000

26 JUICE MELON Rp 14.000

27 JUICE TIMUN Rp 13.000

28 JUICE JAMBU Rp 14.000

29 JUICE MANGGA Rp 14.000

30 SUSU COKLAT PANAS/ES Rp 12.000

31 SUSU PUTIH PANAS/ES Rp 12.000

32

ES KELAPA MUDA

COCOPANDAN Rp 14.000

33 KOPI HITAM Rp 10.000

Tabel 3.2

Feb-21

NO NAMA

KARYAWAN JABATAN

TANGGAL TANGGAL TANGGAL MASA KERJA

MASUK

LEPAS

TRAINING MENJABAT 2/28/2021

DALAM

BULAN

1 HAIRUDDIN PIMPINAN CABANG

15-Apr-20 15-Apr-20 0thn;10bln,13hari 10

2

RICO A

WIJAYA STAFF AREA 15-Apr-20 15-Apr-20

0thn;10bln,13hari 10

3 LELY LATIFAH BENDAHARA

28-Dec-15 28-Mar-16 16-Jul-20 4thn;11bln,0hari 59

4 NOVI

ASISTEN

BENDAHARA 5-Jul-17 5-Sep-17 16-Nov-20

3thn;5bln,23hari 41

5 ADE NOVRIYADI KAPROD

1-Dec-06 1-Mar-07 1-Feb-18 13thn;11bln,27hari 167

6 YUSMAN BELANJA 1-Oct-16 1-Oct-16 1-Apr-20 4thn;4bln,27hari 52

7 ELFRIDA KASIR 1-Nov-07 1-Feb-08 13thn;0bln,27hari 156

8 ESI KASIR 18-Dec-11 18-Mar-12 8thn;11bln,10hari 107

9 RIA(Siti Komariah)

TONGSENG, BUMBU

16-Apr-13 16-Jul-13 7thn;7bln,12hari 91

10

HUSNA

NINGSIH

TONGSENG,

BUMBU 7-Apr-14 7-May-14

6thn;9bln,21hari 81

11 HERY AFRIANTO MINUMAN

10-May-15 10-Aug-15 5thn;6bln,18hari 66

12 EKA KASIR 6-Aug-15 6-Nov-15 5thn;3bln,22hari 63

13 SUMARYATI TONGSENG 27-Oct-15 27-Jan-16 5thn;1bln,1hari 61

14 ELENA KASIR 1-Feb-16 1-Apr-16 4thn;10bln,27hari 58

15 YULIA TONGSENG 1-Mar-16 1-May-16 4thn;9bln,27hari 57

16 INDRA BLONK 8-Aug-16 8-Oct-16 4thn;4bln,20hari 52

17 SITI BUMBU 1-Nov-16 1-Nov-16 4thn;3bln,27hari 51

18 DAUS BLONK 1-Aug-17 1-Oct-17 3thn;4bln,27hari 40

19 NINGSIH CS 7-Nov-17 7-Jan-18 3thn;1bln,21hari 37

20 RAHMI TONGSENG 1-Jan-20 1-Mar-20 0thn;11bln,27hari 11

Page 91: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KARYAWAN SWASTA …

78

Gambar 3.1

Page 92: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KARYAWAN SWASTA …

79

RIWAYAT HIDUP PENULIS

Novita Sari, SH

Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi

Nomor Telepon: +6282276921798 Email: [email protected]

INFORMASI PRIBADI

Tempat Tanggal Lahir : Paluh Merbau 09 – Mei - 2000

Alamat : Jln Letkol Saman Idris Rt. 001

Kelurahan Sungai putri

Kecamatan Danau Sipin

Provinsi Jambi

Kewarganegaraan : Indonesia

Status : Single

Jurusan/Fakultas : Hukum Ekonomi Syariah/Syariah

NIM : 104170315

PENDIDIKAN

• Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi

• SMK NEGERI 1 LUBUK PAKAM

• MTS NEGERI 1 MODEL MEDAN

• MIS ALMUKLISHIN