perlindungan sosial - tnp2k.go.id sosial lansia/180521 tnp2k paparan... · 5. mengapa program...
TRANSCRIPT
222 Mei 2018
Perlindungan SosialBagi Penduduk Lansia
Sekretariat Wakil Presiden Republik Indonesia
Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K)
3
Program Perlindungan Sosial bagi Penduduk Lansiadan analisis keterjangkauannya
Dampak Pemberian Program Perlindungan Sosial(Bantuan Sosial) Lansia, pengalaman internasional danpraktik baik
Opsi Perlindungan Sosial bagi Lansia
Outline1 |
2 |
3 |
4
Program Perlindungan Sosial bagi Lansiadan Analisis Keterjangkauannya
1
5
Mengapa Program Perlindungan SosialPenting untuk Lansia?
Penduduk lansia menghadapi beberapa tantangansecara ekonomi termasuk:
• Meningkatnya tantangan memperoleh pendapatan
• Meningkatnya tantangan pengeluaran terutamapengeluaran untuk kesehatan
6
Masih banyak Lansia merupakan bagian darisistem kekeluargaan dan kekerabatan yang kompleks….
Karena keterbatasanProgram Perlindungan Sosial
yang diterima oleh lansia, seringkali Lansia hanya
menerima bantuankeuangan dan perawatandari anak-cucu mereka...
……biasanya jumlahnyaterbatas dan terkadang
dapat menjadi beban bagianggota keluarga…
Sumber: HelpAge International, 2017
7
Pemberian Program Perlindungan Sosial/Bantuan Sosialbagi Lansia dapat berguna untuk membantu keluarga
dan kerabat lansia…
Sumber: HelpAge International, 2017
…Pemberiaan bantuansosial dapat meningkatkanmartabat, rasa percaya diri
dan otonomi, sertamembantu mengurangi
beban keluarga… danmemberikan kesempatanbagi Lansia berkontribusi
dalam keluarga
8
Saat ini Program Perlindungan Sosial untuk LansiaMasih Sangat Terbatas…
1. Penerima Bantuan Iuran (PBI) Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) diberikan kepada 92,4 juta jiwa yang berada pada tingkat kesejahteraan sosialdan ekonomi di 40% terbawah, termasuksekitar 11,9 juta lansia dalam Data Terpadu.
2. Rumah tangga lansia yang memiliki/ menerima jaminan sosialketenagakerjaan hanya 12,6% (BPS, Statistik Penduduk Lansia 2017)
3. Program Keluarga Harapan (PKH), yang dikelola oleh Kementerian Sosial, memasukkan komponen lansia berusiadiatas 70 tahun sebanyak 150.000 (2017) pada keluarga peserta PKH dengan nilaibantuan Rp2.000.000 per tahunTantangan memasukkan komponenlansia dalam PKH (slide berikutnya)
Pro
po
rsi p
op
ula
si
Jaminansosial
“MissingMiddle”Kelompokmenengah yang belumterjangkauperlindungansosial
Bantuansosial
Kelompokmenengah
Kelompokrentan
Scooter class
KelompokBerkembang
(emergingcustomer)
Kaya100%
90%
80%
70%
60%
50%
40%
30%
20%
10%
0%
Kelompokmiskin
9
Akses Lansia ke Jaminan Kesehatan33% dari rumah tangga lansia mendapatkan manfaat
dari Program JKN-PBI*
*PBI-JKN (Penerima Bantuan Iuran-Jaminan Kesehatan Nasional):Sumber: Publikasi BPS, Statisitk Penduduk Lansia 2017
Karakteristik demografi
Persentase Lansia Yang Memiliki Jaminan Kesehatan
Lansia yang memiliki Jaminan
Kesehatan(%)
(1)
Penerima Bantuan
Iuran (PBI)(2)
Non PBI(3)
Jamkesda(4)
Asuransi swasta
(5)
Perusahaan/ kantor
(6)(7)
Total 33,47 17,08 12,88 0,83 1,51 63,24
Tipe daerahPerkotaanPerdesaan
31,2535,67
24,619,65
10,5415,18
1,410,25
2,690,35
67,5359,01
Jenis kelaminLaki-lakiPerempuan
33,1833,73
17,7216,49
12,6013,13
0,880,78
1,771,28
63,6362,89
Kelompok pengeluaran 40% terbawah40% menengah20% teratas
40,3431,5122,34
7,9216,2938,04
13,7313,489,97
0,200,422,91
0,371,164,58
60,4660,6273,92
10
Akses Lansia ke Jaminan SosialHanya 13% rumah tangga lansia yang memiliki menerima
Jaminan Sosial Ketenagakerjaan
Sumber: Publikasi BPS Statistik Penduduk Lansia 2017
Kepemilikan Jaminan Sosial Tipe DaerahTotal
(%)
(1)Perkotaan
(2)Perdesaan
(3)(4)
Rumah tangga lansia yang memiliki/menerimajaminan sosial ketenagakerjaan
18,83 6,47 12,63
Jenis jaminan sosial- Jaminan pensiun/veteran- Jaminan hari tua- Asuransi kecelakaan kerja- Jaminan/asuransi kematian- Pesangon pemutusan hubunga kerja (PHK)
15,255,274,384,081,45
4,921,631,511,570,51
10,073,442,942,820,98
11
Akses Lansia ke Program RASKIN/RASTRASekitar 43% rumah tangga lansia menerima Raskin/Rastra
Sumber: Publikasi BPS Statistik Penduduk Lansia2017
Karakteristik penyaluran Raskin Tipe Daerah Total
(1)Perkotaan
(2)Perdesaan
(3)(4)
Persentase rumah tangga lansia yang membeli/menerima Raskin/Rastra (%)
32,09 53,11 42,63
Rata-rata banyaknya (Kg) Raskin/Rastrayang diterima/dibeli rumah tanggalansia per bulan
6,35 6,94 6,72
Rata-rata harga per kg (Rupiah) Raskin/Rastra yang dibeli rumah tanggalansia
2.088 2.014 2.042
Kelompok pengeluaran rumah tanggalansia penerima Raskin/Rastra (%)40% terbawah40% menengah20% teratas
52,4933,039,12
60,0249,6231,67
57,0041,9614,47
12
Akses Lansia ke PKH – Lansia:4,25% rumah tangga lansia menerima bantuan PKH
Penerimaan PKH Tipe daerah Total
(1)Perkotaan
(2)Perdesaan
(3)(4)
Rumah tangga lansia yang tercatat/menjadi penerimaPKH (%)
2,99 5,50 4,25
Sumber: Publikasi BPS Statistik Penduduk Lansia 2017
13
Tantangan memasukkan Lansia danPenyandang Disabilitas dalam Komponen PKH
• Tidak ada jaminan bahwa manfaat bantuan dinikmati/menjangkau anggota keluargalansia dan difabel dalam keluarga.
• Pengurus keluarga mungkin akan memprioritaskan anggota keluarga lain (misalnya anak-anak dan/atau mereka yang bekerja)
Lansia dan difabel dalam posisi subservient/bergantung padadukungan/bantuan lain yang akan memengaruhi martabat sertakesejahteraannya (dignity & well-being);
• Jika dukungan/bantuan hanya diberikan kepada sejumlah penerima bantuan yang ada sekarang dengan anggota keluarga lansia dan difabel, program tidak dapatsecara maksimal menjangkau penduduk lansia lain yang masih rentan.
Di Indonesia, sekitar 14% Lansia perempuan hidup sendiri dibandingkan4% Lansia laki-laki yang hidup sendiri; banyak yang sangat rentan danbelum/tidak menerima bantuan
14
Dampak PemberianProgram Perlindungan Sosial/Bantuan Sosial Lansia
Pengalaman Internasional dan Praktik Baik
2
15
Dampak Pemberian Bantuan Sosial untuk Lansiapada Keluarga, Anak dan Masyarakat
Sumber: Development Pathways (2017)
Program
BantuanSosialuntukLansia
Kuantitas makanan lebihbanyak, kualitas gizi lebih
baik dan dapat berkontribusimengurangi stunting
Meningkatkankehadiran
anak di sekolah
Orang tua/PengasuhLansia dapat
berinvestasi lebihbanyak
pada anaknya
Meringankan beban ekonomiuntuk lansia membantu orang
tua anak/pengasuh
Orang tua dapatberinvestasi lebih di
kegiatan mencaridan meningkatkan
pendapatan
Bantuan Sosial diterimaLansia sebagian diberikan ke
Anak
Lansia dapat membantumengasuh cucu mereka
Ibu dari anak balita dapat kembali bekerjadan meningkatkan pendapatan keluarga
Mengurangi FertilitasKeluarga inti yang lebih kecil dapat lebih baik
dalam mengasuh anak anaknya
Banyak orang tua muda dapat bekerja danmeningkatkan pendapatannya
Lansia dapat secara sukarelamembantu di masyarakat
Dapat membantu melakukan kegiatan lainmisalnya perlindungan anak
Pemberian bantuan sosiallansia menciptakan efek
multiplier ekonomi
Dapat menciptakan lebih banyak lapangankerja dan meningkatkan pendapatan dariorang tua anak sebagai pengasuh lansia
Lansia yang bekerja dapatpensiun
16
Program Perlindungan Sosial dalam bentukBantuan Sosial untuk Lansia dapat meningkatkan
Kualitas Tenaga Kerja di Masa Depanmembantu penurunan STUNTING
Anak stunting ketika dewasa cenderungmemiliki penghasilan 26% lebih sedikitdibandingkan dengan anak lain:
• Afrika Selatan: Rumah Tangga dengananggota yang menerima BantuanSosial Lansia dapat membantumeningkatkan tinggi badan anak di RT tersebut sebesar 5 cm(Sumber: Case A, 2001).
• Uganda: Pemberian bantuan/transfer sosial telah berkontribusi dalammeningkatkan tinggi badan anakhingga 0.86 Standar Deviasi/SD (Sumber: EPRI, 2016).
Jumlah anak stunting di bawah5 tahun berdasarkan provinsi
di Indonesia
Lebih dari 37 persen anak di bawah5 tahun stunting pada 2013 atau
hampir 9 juta anak secara Nasional (Riskesdas 2013)
Sumber: Development Pathways (2017)
17
Program Perlindungan Sosial Dalam Bentuk Bantuan SosialUntuk Lansia Dapat Meningkatkan Kualitas Tenaga Kerjadi Masa DepanMembantu Meningkatkan PENDIDIKAN
• AFRIKA SELATAN: rumah tangga penerimabantuan sosial lansia telah berkontribusidalam mengurangi jumlah anak yang tidakberpartisipasi di sekolah hingga25 persen. Sumber: Samon et al. (2004).
• BOLIVIA: Partisipasi sekolah lebih tinggisebanyak 8 persen di rumah tanggapenerima bantuan/transfer lansia.Sumber: Mendizabal and Escobar (2013).
• CINA: Bantuan Sosial/Transfer untuk Lansiatelah membantu meningkatkan partisipasisekolah anak perempuan yang terlambatmasuk sekolah, serta menurunkan tingkatputus sekolah pada anak perempuan.Sumber: Huang and Zhang (2016).
Hanya sekitar 56% dari siswa di Indonesia menyelesaikan jenjang SMA/MA/sederajat
Sumber: Kemendikbud dan UNICEF (2017)
Persentase Tingkat Kehadiran Siswaberdasarkan Usia dan Jenjang Pendidikan,
2015
Sumber: Development Pathways (2017)
18
Bantuan Sosial untuk Lansiamembantu penduduk berinvestasidalam usaha kecil dan menghasilkanpendapatan
• Uganda: The Senior Citizen’s Grant/BantuanWarga Senior telah berkontribusi dalam meningkatkanpembelian ternak dari penerima manfaat hingga77% dan peningkatan nilai ternak yang dibeli hingga 42%. (Sumber: RHVP et al., 2010).
• Studi di Swaziland menemukan 19% penerimatransfer/bantuan social untuk lansia dapat menanamlebih banyak karena meningkatnya kemampuan dalammembeli bibit, pupuk, menyewa traktor, membelipupuk kandang dan bensin pompa air.(Sumber: RHVP et al., 2010).
• Bolivia: konsumsi pangan penerima bantuan social untuklansia di daerah perdesaan, meningkat hingga hampir165% dari nilai transfer karena meningkatnya investasidi pertanian dan peternakan (HLPE, 2012) seperti dikutipdalam Holmes & Bhuvanendra, 2013).
Sumber: Development Pathways (2017)
19
Bantuan Sosial untuk Lansia MembantuMengurangi Kesenjangan/Inequality
Situasi Kesenjangan Indonesia:
Tingginya tingkat kesenjangan pendapatandi Indonesia dengan koefisien gini sebesar0,408 diukur pada 2015.Sumber: Bappenas dan UNICEF (2017)
Bukti Pengalaman tingkat Global:
• Negara-Negara EU/European Union:pemberian bantuan sosial untuk Lansiaberkontribusi pada penurunan hinggasetengah dari tingkat kesenjangan.
• Brazil: transfer kepada lansia diperkirakanberkontribusi pada penurunankesenjangan hingga 12 persen.
• Georgia: transfer sosial telah menurunkankoefisien gini dari 0,41 menjadi 0,36.
Sumber: ISSA (2013)
Sumber: Development Pathways (2017)
Aus
A…Bel
Can
Chi
Cze
Den
Est
Fin
Fra
Ger
Gre
Hun
Ice
Ire
Isr
Ita
Jap
Kor
Lux
Mex
Ned
NZ
NorPol
Por
Slk
Slv
Spa
Swe
Swi
Tur
UK
USA
0
5
10
15
20
25
30
35
0.2 0.3 0.4 0.5 0.6
Pe
rse
nta
se P
en
ge
lua
san
So
sia
l d
ari
GD
P
Koefisien Gini
Pengeluaran Sosial dan Kesenjangandi Negara Maju
R2 = 0,38
20
Bantuan Sosial untuk Lansia Juga TerbuktiMengurangi Kemiskinan…
Italy
Greece
France
Austria
Portugal
Slovenia
Poland
Germany
Spain
Finland
Japan
Belgium
Hu…
Czech-…Luxembourg
Turkey
Sweden
Slovak Republic
Estonia
United States
Switzerland
Denmark
United Kingdom
Netherlands
NorwayIreland
New Zealand
Israel
Canada
Australia
Chile
Korea
Iceland
Mexico
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
90%
100%
0.00% 2.00% 4.00% 6.00% 8.00% 10.00% 12.00% 14.00% 16.00% 18.00%
Re
du
ctio
n in
old
ag
e (6
5+) p
ove
rty
rate
(%) b
efo
re a
nd
af
ter
soci
al t
ran
sfe
rs
National spending on pensions as % of GDP
• Georgia: 69% dari penurunankemiskinan anak merupakandampak dari pemberian bantuansosial universal bagi lansia
• Filipina: simulasi mikro yang membandingkan dampak daripemberian transfer sosialuniversal dengan PMT Kemiskinan diperkirakan turunhingga:
0,33 persen (Universal)
0,18 persen (PMT)
Sumber: Microsimulation on APIS 2014 in Knox-Vydmanoc et al. (2017)
Keterkaitan antar Penurunan Kemiskinan Lansia (65+)di Negara Negara OECD setelah
Pemberian Transfer/Bantuan Sosial
Sumber: Development Pathways (2017)
21
OpsiPerlindungan Sosial bagi Lansia
3
22
Alokasi Anggaran Program Bantuan Sosial 2017
No. ProgramPenerima Manfaat Alokasi Anggaran
(RP/Trilyun)Persentase (%) terhadap PDBJumlah Unit
1. Raskin 14,3 Juta
Keluarga
19,7 0,14
2. BPNT 1,4 Juta 1,6 0,01
3. PKH 6 Juta 11,3 0,08
4. PIP 19,7 Juta Individu 10,8 0,08
Total 43,4 0,32
Catatan: • Program PBI-JKN tidak dimasukkan dalam tabel diatas. Pada 2017, jumlah penerima program
adalah 92,4 juta individu dengan nilai anggaran sebesar Rp26 Triliun• PDB 2017 : Rp13.717 Triliun• APBN 2017 : Rp2.080 Triliun
Saat ini, anggaran Program Bantuan Sosial adalah sekitar Rp43.4 Trilyun (di luar Anggaran untuk PBI-JKN) atau sekitar 0,32% dari total PDB dan 2% dari total APBN
23
Opsi Bantuan Sosial Lansia
Dua skenario Bantuan Sosial bagi Lansia dengan nilai manfaat Rp300.000 per bulan per Lansia dengan simulasi dampak terhadap kemiskinan dankesenjangan menggunakan data dan proyeksi dari Susenas 2017:
• Skenario 1: semua lansia usia 60 tahun ke atas* yang berada di bawah40% tingkat kesejahteraan sosial dan ekonomi
• Skenario 2: semua lansia usia 70 tahun keatas**
Catatan:
* Jumlah penerima manfaat bantuan mempertimbangkan tingkat mortalitas lansia ** Jumlahpenerima manfaat bantuan adalah semua lansia kecuali yang sudah menerima jaminan pensiundari BPJS Ketenagakerjaan, PT Taspen and Asabri
24
Opsi Bantuan Sosial Lansia
IDR300,000
per Bulan
per Lansia
TargetDiatas 60 tahun
(tingkat kesejahteraan 40%terbawah)
9,85%(7,4%)
Perkiraan Penerima Manfaat10.300.688 lansia
PenurunanTingkat
Kemiskinan
PenurunanTingkat
Ketimpangan
0,38%(0,87%)
10,27%(3,5%)
0,39%(0,43%)
Perkiraan BiayaIDR33 T
(90% Take Up Rate)
TargetDiatas 70 tahun(Pension tested)
(mengeluarkan lansia yang telah menerima
bantuan/jaminan pensiun
Perkiraan Penerima Manfaat7.659.165 lansia
Perkiraan BiayaIDR 25T
(90% Take Up Rate)
PenurunanTingkat
Kemiskinan
PenurunanTingkat
Ketimpangan
25
Opsi Perlindungan Sosial bagi Lansia
Usulan Model Program Perlindungan Sosial bagi Lansia
Pe
rlin
du
ng
an S
osi
al b
agi L
ansi
a
Tingkat 3:Jaminan/Asuransi Pensiun Swasta
KayaMiskin
Tingkat 1: Bantuan Lansia
Tingkat 2:Jaminan Pensiun dari BPJS TK &PT Taspen/Aspari
Jumlah Bantuan Lansia berkurang dengan meningkatnya peserta pada
Tingkat 2
Bantuan Sosial Lansia bagian
terbesar
Jangkauan Bantuan Lansia berkurang secara bertahap dengan bertambahnya jumlah peserta jaminan pensiun/hari tua
dengan iuran/kontribusi)
26
Terima kasih