perlindungan hukum terhadap pembajakan hak...

106
PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PEMBAJAKAN HAK SIAR EKSKLUSIF PT.MNC SKY VISION BERDASARKAN UNDANG- UNDANG NO.28 TAHUN 2014 TENTANG HAK CIPTA Studi Kasus Putusan Pengadilan Negeri Nomor: 130/Pid.B/2013/PN.Parepare Skripsi Diajukan kepada Fakultas Syariah dan Hukum Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Hukum (S.H) Oleh: Kharisma Putri Kumalasatki NIM: 1112048000046 K O N S E N T R A S I H U K U M B I S N I S PROGRAM STUDI ILMU HUKUM FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH J A K A R T A 1437 H/2016 M

Upload: dinhxuyen

Post on 22-Mar-2019

225 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PEMBAJAKAN HAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42504/1/KHARISMA... · EKSKLUSIF PT.MNC SKY VISION BERDASARKAN UNDANG- ... dan Hukum

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PEMBAJAKAN HAK SIAR

EKSKLUSIF PT.MNC SKY VISION BERDASARKAN UNDANG-

UNDANG NO.28 TAHUN 2014 TENTANG HAK CIPTA

Studi Kasus Putusan Pengadilan Negeri Nomor: 130/Pid.B/2013/PN.Parepare

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Syariah dan Hukum Untuk Memenuhi Persyaratan

Memperoleh Gelar Sarjana Hukum (S.H)

Oleh:

Kharisma Putri Kumalasatki

NIM: 1112048000046

K O N S E N T R A S I H U K U M B I S N I S

PROGRAM STUDI ILMU HUKUM

FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

J A K A R T A

1437 H/2016 M

Page 2: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PEMBAJAKAN HAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42504/1/KHARISMA... · EKSKLUSIF PT.MNC SKY VISION BERDASARKAN UNDANG- ... dan Hukum
Page 3: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PEMBAJAKAN HAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42504/1/KHARISMA... · EKSKLUSIF PT.MNC SKY VISION BERDASARKAN UNDANG- ... dan Hukum
Page 4: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PEMBAJAKAN HAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42504/1/KHARISMA... · EKSKLUSIF PT.MNC SKY VISION BERDASARKAN UNDANG- ... dan Hukum
Page 5: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PEMBAJAKAN HAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42504/1/KHARISMA... · EKSKLUSIF PT.MNC SKY VISION BERDASARKAN UNDANG- ... dan Hukum

iv

ABSTRAK

KHARISMA PUTRI KUMALASATKI. NIM 1112048000046.

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PEMBAJAKAN HAK SIAR

EKSKLUSIF PT. MNC SKY VISION BERDASARKAN UNDANG-UNDANG

NO.28 TAHUN 2014 TENTANG HAK CIPTA Studi Kasus Putusan Pengadilan

Negeri Nomor: 130/Pid.B/2013/PN.Parepare. Program Studi Ilmu Hukum,

Konsenterasi Hukum Bisnis, Fakultas Syariah dan Hukum, Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. 1437 H/ 2016 M. x + 71 halaman + 3 halaman

Daftar Pustaka + Lampiran. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana

perlindungan hukum terhadap pembajakan hak siar eksklusif studi kasus putusan

pengadilan negeri nomor: 130/Pid.B/2013/PN.Parepare berdasarkan Undang-

Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta. Dalam penelitian ini, dibahas

mengenai sejarah hukum peraturan hak siar dan hak cipta di indonesia,

perlindungan hukum terhadap pembajakan hak siar eksklusif pada PT. MNC SKY

VISION menurut Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta dan

penyelesaian sengketa dalam Hak Cipta dan hak terkait menurut Undang-Undang

Nomor 28 Tahun 2014. Metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian

ini adalah yuridis normatif yaitu penelitian hukum yang meletakan hukum sebagai

bangunan sistem norma. Penelitian ini menggunakan pendekatan perundang-

undangan dan pendekatan konseptual. Peraturan Undang-Undang dalam

penelitian ini diantaranya adalah Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang

Hak Cipta dan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2002 tentang Penyiaran. Hasil

penelitian ini menunjukan bahwa, Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang

Hak Cipta memberikan perlindungan yang lebih baik dibandingkan undang-

undang sebelumnya yaitu terhadap hak ekonomi para pencipta atau pemilik hak

terkait, yang salah satunya adalah lembaga penyiaran dan juga membatasi

pengalihan hak ekonomi. Penyelesaian sengketa dilakukan secara efektif melalui

proses mediasi, arbitrase atau pengadilan, serta penerapan delik aduan untuk

tuntutan pidana. Pemegang hak cipta dan pemilik hak terkait diberikan

pelindungan secara menyeluruh secara pidana maupun perdata.

Kata Kunci : Pelindungan Hak Terkait, Lembaga Penyiaran, Undang-

Undang No. 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta

Pembimbing : Prof. Dr. Abdullah Sulaiman, S.H., M.H.

Daftar Pustaka : Tahun 1979 sampai Tahun 2014

Page 6: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PEMBAJAKAN HAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42504/1/KHARISMA... · EKSKLUSIF PT.MNC SKY VISION BERDASARKAN UNDANG- ... dan Hukum

v

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Segala puji bagi Allah Swt. Tuhan Yang Maha Esa yang atas Rahmat dan

Hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul

“PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PEMBAJAKAN HAK SIAR

EKSKLUSIF PT. MNC SKY VISION BERDASARKAN UNDANG-UNDANG

NO.28 TAHUN 2014 TENTANG HAK CIPTA Studi Kasus Putusan Pengadilan

Negeri Nomor: 130/Pid.B/2013/PN.Parepare” dengan baik. Skripsi ini merupakan

salah satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana Hukum pada Fakultas Syariah

dan Hukum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Shalawat serta

salam semoga senantiasa terlimpahkan pada Nabi Muhammad Saw, beserta

keluarga, sahabat dan pengikutnya.

Penulisan skripsi ini dalam penyusunannya tidak terlepas dari bantuan,

bimbingan serta dukungan dari berbagai pihak karena keterbatasan yang dimiliki

penulis, oleh karena itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih

yang sebesar-besarnya kepada yang terhormat:

1. Dr. Asep Saepudin Jahar, M.A., Dekan Fakultas Syariah dan Hukum UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Drs. H. Asep Syarifuddin Hidayat, S.H., M.H. Ketua Program Studi Ilmu

Hukum dan Drs. Abu Thamrin, S.H., M.Hum. Sekretaris Program Studi

Ilmu Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang sudah memberikan

arahan serta masukan atas penyusunan skripsi ini.

Page 7: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PEMBAJAKAN HAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42504/1/KHARISMA... · EKSKLUSIF PT.MNC SKY VISION BERDASARKAN UNDANG- ... dan Hukum

vi

3. Prof. Dr. Abdullah Sulaiman, S.H., M.H. Selaku Dosen Pembimbing yang

telah bersedia meluangkan waktunya untuk membimbing dalam penulisan

skripsi ini dengan penuh kesabaran dan memberikan arahan, saran serta

kritik yang membangun demi terselesaikannya skripsi ini.

4. Pimpinan dan segenap staf Perpustakaan Utama UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta dan Perpustakaan Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan fasilitas untuk mengadakan

studi kepustakaan dalam penulisan skripsi ini.

5. Segenap Dosen Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta khususnya Dosen Program Studi Ilmu Hukum yang telah

memberikan ilmu pengetahuan dengan tulus dan ikhlas, semoga dapat

bermanfaat dan kebaikan-kebaikannya dibalas oleh Allah Swt.

6. Kedua orang tua yang sangat saya cintai, Mama Jumini, S.E., M.A. dan

Papa Hendrayanto, S.E. yang selalu memberikan cinta, kasih sayang,

nasihat dan tak pernah lelah untuk mendoakan penulis dunia dan akhirat.

Semoga selalu diberikan rahmat oleh Allah SWT. Aamiin.

7. Kakak dan adik-adik tersayang, Kharisma Annisa Kumalasatki, S.E.,

Anneke Lionie Kumalasatki, Yusuf Henanda Kumalasakti, Muhammad

Michael Al Bari Kumalasakti yang senantiasa memberikan doa, semangat

dan motivasi dalam penulisan skripsi ini.

8. Sigit Ganda Prabowo, kekasih yang selalu memberikan cinta, semangat,

doa dan dukungan serta yang selalu meluangkan waktunya untuk

Page 8: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PEMBAJAKAN HAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42504/1/KHARISMA... · EKSKLUSIF PT.MNC SKY VISION BERDASARKAN UNDANG- ... dan Hukum

vii

membantu penulis hingga terselesaikannya skripsi ini. Semoga Allah SWT

selalu meridhoi kebersamaan kita. Aamiin

9. Sahabat-sahabat tersayang, Novia Andriani, Herlina, Mawaddatul Ummah

dan Lidia Tri Handayani. atas kebersamaannya yang selalu memberikan

dukungan dan doa agar dapat menyelesaikan skripsi ini, serta Tiara

Agustavia, Juwita Daningtyas, Sahar Afra Fauziyyah dan Tiffany Ratna

Suri. Semoga silatuhrahmi kita tetap terjalin.

10. Teman-teman seperjuangan Ilmu Hukum angkatan 2012 yang tidak dapat

penulis sebutkan satu persatu, atas kekompakkan dan kebersamaannya,

semoga kelak kalian sukses.

11. Teman-teman seperjuangan yang tergabung dalam KKN KAYU, yang

tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, atas kerjasama dan

kebersamaannya. Semoga sukses dan silahturahmi tetap terjalin.

Semoga skripsi ini dapat bermanfaat khususnya bagi penulis dan

umumnya bagi yang membaca. Sekian dan terima kasih.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Jakarta, 19 September 2016

Kharisma Putri Kumalasatki

Page 9: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PEMBAJAKAN HAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42504/1/KHARISMA... · EKSKLUSIF PT.MNC SKY VISION BERDASARKAN UNDANG- ... dan Hukum

viii

DAFTAR ISI

PERSETUJUAN PEMBIMBING.......................................................................i

PENGESAHAN PANITIA UJIAN SKRIPSI................................................... ii

LEMBAR PERNYATAAN................................................................................ iii

ABSTRAK........................................................................................................... iv

KATA PENGANTAR......................................................................................... v

DAFTAR ISI.......................................................................................................viii

DAFTAR LAMPIRAN....................................................................................... x

BAB I PENDAHULUAN......................................................................................1

A. Latar Belakang Masalah..................................................................1

B. Pembatasan dan Rumusan Masalah.................................................8

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian........................................................8

D. Tinjauan (Review) Kajian Terdahulu...............................................9

E. Kerangka Teoritis dan Konseptual.................................................11

F. Asumsi............................................................................................14

G. Metode Penelitian...........................................................................16

H. Sistematika Penulisan.....................................................................19

BAB II SEJARAH HUKUM PENGATURAN HAK SIAR DAN HAK

CIPTA DI INDONESIA

A. Pengertian Hak Cipta.....................................................................21

B. Sejarah Hukum Pengaturan Hak Siar dan Hak Cipta di Indonesia24

1. Sejarah Hukum Pengaturan Hak Siar di Indonesia....................24

2. Sejarah Hukum Pengaturan Hak Cipta di Indonesia..................26

C. Hak Ekonomi dan Hak Moral dalam Esensi Hak Cipta................30

D. Hak Terkait....................................................................................36

E. Hak Siar.........................................................................................39

1. Hak Siar.....................................................................................39

2. Lembaga Penyiaran...................................................................40

Page 10: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PEMBAJAKAN HAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42504/1/KHARISMA... · EKSKLUSIF PT.MNC SKY VISION BERDASARKAN UNDANG- ... dan Hukum

ix

BAB III PERLINDUNGAN HUKUM HAK SIAR EKSKLUSIF PT. MNC

SKY VISION GROUP INDONESIA

A. Kategori Pembajakan Hak Siar Eksklusif dan Hak Cipta di

Indonesia......................................................................................44

B. Hak Siar Eksklusif Pada PT.MNC SKY VISION.......................47

C. Pola Perlindungan Hukum Terhadap Pembajakan Hak Siar

Eksklusif Pada PT.MNC SKY VISION......................................48

D. Pengaturan Perlindungan Hukum Atas Pembajakan Hak Siar

Eksklusif pada PT. MNC SKY VISION Berdasarkan Undang-

Undang Hak Cipta di Indonesia...................................................49

BAB IV PENYELESAIAN HUKUM SENGKETA HAK SIAR PADA

PERADILAN SEBAGAI HAK CIPTA DI INDONESIA

A. Penyelesaian Hukum Sengketa Hak Siar Pada Pengadilan

Sebagai Hak Cipta di Indonesia..................................................54

B. Kasus Putusan Hak Siar Pada Pengadilan Negeri

Nomor:130/Pid.B/2013/PN.Parepare..........................................61

1. Kasus Putusan Pada Pengadilan Negeri Parepare..................61

2. Penyelesaian Hak Siar Pada Putusan Pengadilan Negeri

Nomor: 130/Pid.B/2013/PN.Parepare....................................63

C. Peran Pemerintah Dalam Menanggulangi Perlindungan

Pembajakan Hak Eksklusif Secara Khusus dan Hak Kekayaan

Intelektual Secara Umum di Indonesia.......................................66

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan.................................................................................69

B. Saran...........................................................................................71

DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................72

LAMPIRAN.........................................................................................................75

Page 11: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PEMBAJAKAN HAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42504/1/KHARISMA... · EKSKLUSIF PT.MNC SKY VISION BERDASARKAN UNDANG- ... dan Hukum

x

DAFTAR LAMPIRAN

1. Salinan Putusan Pengadilan Negeri Nomor: 130/Pid.B/2013/PN.Parepare

Page 12: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PEMBAJAKAN HAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42504/1/KHARISMA... · EKSKLUSIF PT.MNC SKY VISION BERDASARKAN UNDANG- ... dan Hukum

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perkembangan kreatifitas manusia dalam menciptakan suatu karya yang

dapat mempunyai nilai ekonomis membutuhkan perlindungan hukum.

Perlindungan ini sangat penting untuk mendorong minat inovasi orang-orang yang

kreatif. Hak Kekayaan Intelektual (HKI) merupakan jawaban terhadap

perlindungan hukum tersebut. Perkembangan sistem HKI yang modern dan efektif

merupakan kebutuhan nyata karena kondisi domestik suatu negara seiring dengan

pembangunan ekonomi serta adaptasi terhadap dampak globalisasi. Hak Kekayaan

Intelektual (HKI) menjadi sangat penting untuk meningkatkan laju perekonomian

negara yang pada akhirnya membawa kesejahteraan rakyat.

Secara normatif, Hak Kekayaan Intelektual (HKI) adalah “product of mind”

atau oleh Word Intellectual Property Organization atau (WIPO) disebut “creation

of the mind” yaitu yang berarti suatu karya manusia yang lahir dengan curahan

tenaga, karsa, cipta, waktu dan biaya. Segala jerih payah ini menjadi kontribusi

yang memiliki nilai ekonomi. Oleh karena itu setiap kekayaan intelektual patut

diakui, dihargai dan dilindungi baik secara moral dan etika maupun secara

hukum.1

Convention Estabilishing The World Intellectual Property Organization

menjelaskan bahwa HKI dibagi dalam dua kelompok subtansi yaitu Hak Cipta

1Henry Soelistyo, Hak Cipta Tanpa Hak Moral, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2011),h.2

Page 13: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PEMBAJAKAN HAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42504/1/KHARISMA... · EKSKLUSIF PT.MNC SKY VISION BERDASARKAN UNDANG- ... dan Hukum

2

dan Hak Atas Kekayaan Industri. Lingkup Hak Cipta mencakup di dalamnya Hak

Terkait atau Related Right yang lazim disebut Neighboring Right. Bidang yang

kedua meliputi Paten, Merk, Desain Industri dan Rahasia Dagang yang

kesemuanya lazim dikategorikan dalam Industrial Property.2 Hak Kekayaan

Intelektual tersebut mempunyai hukumnya sendiri dan masing-masing

mempunyai objek perlindungan hukumnya sendiri.

Hak Cipta merupakan bagian Hak Kekayaan Intelektual yang diatur dalam

Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta. Undang-Undang

Nomor 28 Tahun 2014 bukanlah produk undang-undang pertama di Indonesia

tentang Hak Cipta. Indonesia tercatat memiliki 5 (lima) buah undang-undang di

bidang Hak Cipta yaitu Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1982, Undang-Undang

Nomor 7 Tahun 1987, Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1997, Undang-Undang

Nomor 19 Tahun 2002, dan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014.

Hak Cipta terdiri atas Hak Ekonomi (economic rights) dan Hak Moral

(moral rights). Hak Ekonomi adalah hak untuk mendapatkan manfaat ekonomi

atas ciptaan serta produk Hak Terkait seperti memproduksi karya dalam segala

bentuk, mengedarkan perbanyakan karya kepada publik, menyewakan

perbanyakan karya, membuat terjemahan atau adaptasi dan mengumumkan karya

kepada publik. Hak Moral adalah hak yang melekat pada diri pencipta atau pelaku

yang tidak dapat dihilangkan atau dihapuskan tanpa alasan apapun, walaupun Hak

Cipta atau Hak Terkait telah dialihkan.

2Henry Soelistyo, Hak Cipta Tanpa Hak Moral, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2011),h.2

Page 14: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PEMBAJAKAN HAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42504/1/KHARISMA... · EKSKLUSIF PT.MNC SKY VISION BERDASARKAN UNDANG- ... dan Hukum

3

Secara umum Hak Moral berkaitan dengan hubungan spirit atau dengan

jiwa pencipta dengan karyanya. Secara historis, Hak Moral berasal dari tradisi

droit d’auteur (Perancis) yang melihat kreasi intelektual sebagai perwujudan

semangat atau jiwa pencipta.3 Menurut pasal 1 angka 5 Undang-Udang Nomor 28

Tahun 2014 tentang Hak Cipta, Hak Terkait adalah hak yang berkaitan dengan

Hak Cipta yang merupakan hak eksklusif bagi pelaku pertunjukan, produser

fonogram, atau lembaga penyiaran.

Dalam era globalisasi saat ini, perkembangan teknologi penyiaran telah

melahirkan masyarakat yang makin besar tuntutannya akan hak untuk mengetahui

dan hak untuk mendapatkan informasi melalui media penyiaran baik media cetak

maupun media elektronik. Saat ini informasi telah menjadi kebutuhan bagi

masyarakat dan telah menjadi komoditas penting dalam kehidupan masyarakat.

Semakin tinggi minat masyarakat dalam mencari informasi memberi peluang bagi

stasiun penyiaran untuk meningkatkan kinerja mereka dalam memberikan

informasi baik secara langsung maupun tidak langsung.4

Saat ini lembaga penyiaran televisi sangat penting dalam memberikan

informasi yang berkaitan dalam segenap aspek kehidupan masyarakat. Televisi

dianggap sebagai media yang paling tepat dalam menyampaikan berita dalam

bidang politik, ekonomi, sosial, pendidikan, hiburan, olahraga, dan lainnya.

Lembaga penyiaran salah satu bagian dari media komunikasi, tidak begitu saja

3Tomi Sunaryo Utomo, Hak Kekayaan Intelektual (HKI) di Era Global,(Yogyakarta: Graha

Ilmu, 2010),h.89

4www.akademia.edu, Sejarah Dunia Penyiaran TV & Radio, diakses pada tanggal 19

Januari 2016 pukul 14.00 WIB

Page 15: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PEMBAJAKAN HAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42504/1/KHARISMA... · EKSKLUSIF PT.MNC SKY VISION BERDASARKAN UNDANG- ... dan Hukum

4

dapat menyiarkan program yang akan ditayangkan kepada masyarakat dalam

konteks penggunaan Hak Siar.

Pasal 43 Undang-Undang No.32 Tahun 2002 tentang Penyiaran mengatur

bahwa setiap mata acara yang disiarkan wajib memiliki Hak Siar. Dalam

penayangan acara siarannya, lembaga penyiaran wajib mencantumkan Hak Siar

tersebut. Dalam Undang-Undang No.28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta, lembaga

penyiaran merupakan salah satu kelompok pemegang hak-hak yang berkaitan

dengan Hak Cipta yang dapat perlindungan oleh Hak Cipta. Lembaga-lembaga

Penyiaran (Broadcasting Organization) mempunyai hak untuk memberi izin atau

melarang dilakukan tindakan-tindakan tertentu, misalnya penyiaran ulang

siarannya, fiksasi siaran, reproduksi siaran, dan menyampaikan kepada publik

siaran televisi jika siaran ulang itu ditujukan kepada publik yang dipungut bayaran

untuk menyaksikannya.5

Dalam lembaga penyiaran, pemegang hak ingin memonopoli hak siaran dan

memperoleh manfaat ekonomi atau insentif semaksimal mungkin sebagai imbalan

atau kompensasi atas jerih payah dan biaya yang telah dikeluarkan. Disisi lain,

pengguna atau user ingin memaksimalkan manfaat hak ekonomis dari hak

kekayaan intelektual tersebut tanpa batasan-batasan yuridis. Misalnya, pengguna

bebas menggubah suatu lagu dan memperbanyaknya untuk dijual kembali tanpa

5Otto Hasibuan, Hak Cipta Di Indonesia Tinjauan Khusus Hak Cipta Lagu, Neighbouring

Rights dan Collecting Society, (Bandung:Alumni, 2008),h.45

Page 16: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PEMBAJAKAN HAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42504/1/KHARISMA... · EKSKLUSIF PT.MNC SKY VISION BERDASARKAN UNDANG- ... dan Hukum

5

adanya rasa takut bahwa tindakan tersebut telah dianggap melanggar HKI, dalam

hal ini Hak Cipta.6

Menurut Gatot Soepramono, seorang yang menciptakan sesuatu yang

merupakan hasil karya ciptaannya, selain untuk digunakan sendiri, juga kemudian

diperbanyak untuk dapat dimanfaatkan kepada orang lain karena orang yang

menciptakan kemampuanya terbatas, sehingga tidak mampu dikerjakan sendiri

dalam jumlah yang banyak sesuai permintaan masyarakat.7 Orang lain diwajibkan

menghormati dan hal ini merupakan suatu kebutuhan yang tidak boleh diabaikan.

Mereka sudah pasti mengetahui sebuah karya cipta pasti ada penciptanya,

sehingga mereka tidak dapat seenaknya mengatasnamakan ciptaan yang bukan

merupakan hasil karya ciptanya.

Orang yang menciptakan (pencipta) mempunyai hak yang timbul atas karya

cipta, untuk mengawasi karya ciptanya yang beredar di masyarakat. Apabila

seseorang dengan sengaja memperbanyak (mengkomersilkan) karya cipta

seseorang tanpa seizin si pencipta dengan maksud menguntungkan diri sendiri dan

orang lain secara moral maupun secara ekonomi, maka orang tersebut telah

melanggar hukum. Karena pihak pemegang Hak Cipta telah merasa dirugikan atas

perbuatan orang lain yang tidak bertanggung jawab.

Adapun latar belakangnya adalah menyangkut bidang ekonomi, karena

sesuatu ciptaan yang diperbanyak tanpa seizin pemegang hak ciptanya kemudian

6Elyta Ras Ginting, Hukum Hak Cipta Indonesia, (Bandung: Citra Adya Bakti, 2012),h.9

7Gatot Supramono, Hak Cipta dan Aspek-Aspek Hukumnya, (Jakarta: Rineka Cipta,

2010),h.1

Page 17: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PEMBAJAKAN HAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42504/1/KHARISMA... · EKSKLUSIF PT.MNC SKY VISION BERDASARKAN UNDANG- ... dan Hukum

6

dijual kepada masyarakat maka akan menguntungkan orang lain yang

memperbanyak ciptaan tersebut, sehingga pemegang Hak Cipta akan merasa

dirugikan atas perbuatan tersebut karena secara moril nama pencipta yang dijual

dan secara materil pencipta tidak memperoleh keuntungan dari ciptaan yang

diperbanyak orang lain.8 Dengan kata lain disebut sebagai pembajakan.

Dalam Pasal 1 angka 23 Undang-Undang No.28 Tahun 2014 tentang Hak

Cipta, pembajakan diartikan sebagai penggandaan Ciptaan dan/atau produk Hak

Terkait secara tidak sah dan pendistribusian barang hasil penggandaan dimaksud

secara luas untuk memperoleh keuntungan ekonomi. Dengan demikian Hak Cipta

memberikan hak milik eksklusif atas suatu karya si pencipta, setiap orang yang

ingin melakukan atau memperbanyak hasil ciptaan orang lain, wajib terlebih

dahulu meminta izin kepada pencipta yaitu pemegang hak cipta melalui perjanjian

lisensi.

Kasus pelanggaran Hak Cipta yaitu pembajakan Hak Siar Eksklusif dalam

Putusan Mahkamah Agung Nomor 130/Pid.B/2013/PN.Parepare di mana Hak Siar

Eksklusif yang dimiliki oleh lembaga penyiaran berbayar yaitu Indovision atau

PT. MNC SKY VISION di bajak oleh PT. Visual Vision. Pemenang tender

terbuka yang dilakukan oleh ESPN Star Sport yang mendapatkan lisensi atas

program BPL (Barclays Premier League) dengan kompensasi yang diberikan

maka PT MNC SKY VISION mendapatkan Hak Siar Eksklusif atas program BPL

tersebut. PT. Visual Vision menggunakan alat parabola yang dimiliki PT. MNC

8Gatot Supramono, Hak Cipta dan Aspek-Aspek Hukumnya, (Jakarta: Rineka Cipta,

2010),h.2

Page 18: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PEMBAJAKAN HAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42504/1/KHARISMA... · EKSKLUSIF PT.MNC SKY VISION BERDASARKAN UNDANG- ... dan Hukum

7

SKY VISION dengan cara menjadi pelanggan reguler untuk menangkap siaran

yang dimiliki PT. MNC SKY VISION dan siaran tersebut didistribusikan kepada

pelanggannya dengan cara berlangganan TV kabel, yang dipungut biaya.

Hak eksklusif atau lisensi BPL (Barclays Premier League), Star Movie, Star

Sport sebenarnya dapat diserahkan kepada pihak lain yaitu dengan memberikan

Hak Siar konten selama pihak tersebut mengadakan kontrak kerja sama dengan

PT. MNC SKY VISION. Alat yang dipakai untuk menyalurkan ke pelanggan PT.

Visual Vision yaitu dengan parabola yang disalurkan ke decoder yang terdapat

viewing card yang berfungsi untuk mengaktifkan siaran yang sudah ditangkap

parabola dan decoder tersebut. Dengan jalan tersebut PT. Visual Vision ingin

meraup keuntungan yang sebesar-besarnya tanpa harus membayar royalti kepada

pemilik konten siaran, yang usahanya sudah berjalan 1 tahun tersebut.

Berdasarkan permasalahan di atas, maka penulis mencoba melakukan

penelitian yang dituangkan dalam sebuah penulisan yang berbentuk skripsi,

dengan judul:

“PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PEMBAJAKAN HAK

SIAR EKSKLUSIF PT. MNC SKY VISION BERDASARKAN UNDANG-

UNDANG NO. 28 TAHUN 2014 TENTANG HAK CIPTA Studi Kasus

Putusan Pengadilan Negeri Nomor: 130/Pid.B/2013/PN.Parepare”

Page 19: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PEMBAJAKAN HAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42504/1/KHARISMA... · EKSKLUSIF PT.MNC SKY VISION BERDASARKAN UNDANG- ... dan Hukum

8

B. Pembatasan dan Rumusan Masalah

1. Pembatasan Masalah

Dalam hal permasalahan, Bambang Sunggono menyebutkan bahwa,

permasalahan merupakan kesenjangan antara apa yang seharusnya dengan apa

yang sebenarnya, antara apa yang diperlukan dengan apa yang tersedia, antara

harapan dengan capaian atau singkatnya das sollen dengan das sein.9

Berkenaan dengan definisi tersebut, dengan mengingat luasnya cakupan

masalah maka penelitian dibatasi pada bentuk perlindungan hukum Hak Siar

Eksklusif dari pembajakan.

2. Rumusan Masalah

Berdasarkan apa yang telah diuraikan pada latar belakang dan

pembatasan masalah di atas, maka penulis merumuskan permasalahan, sebagai

berikut:

a. Bagaimana sejarah hukum pengaturan Hak Siar dam Hak Cipta di

Indonesia?

b. Bagaimana perlindungan hukum terhadap pembajakan Hak Siar Eksklusif

pada PT. MNC SKY VISION menurut Undang-Undang No.28 Tahun 2014

tentang Hak Cipta?

c. Bagaimana penyelesaian sengketa dalam Hak Cipta dan hak terkait pada

Putusan Pengadilan Negeri Nomor:130/Pid.B/2013/PN.Parepare?

9Bambang Sunggono, Metodologi Penelitian Hukum, (Jakarta: Raja Grafindo Persada,

2005)h. 103

Page 20: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PEMBAJAKAN HAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42504/1/KHARISMA... · EKSKLUSIF PT.MNC SKY VISION BERDASARKAN UNDANG- ... dan Hukum

9

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

a. Untuk mengetahui sejarah penerapan Hak Siar dan Hak Cipta di Indonesia.

b. Untuk mengetahui bagaimana perlindungan hukum terhadap pembajakan

Hak Siar Eksklusif pada PT. MNC SKY VISION menurut Undang-Undang

No.28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta.

c. Untuk mengetahui penyelesaian sengketa Hak Cipta dan hak terkait pada

Putusan Pengadilan Negeri Nomor:130/Pid.B/2013/PN.Parepare.

2. Manfaat Penelitian

a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi mahasiswa lainnya

untuk menambah wawasan dan pengetahuan tentang masalah yang dikaji,

yaitu tentang perlindungan hukum Hak Siar Eksklusif dari pembajakan.

b. Bagi penulis, penelitian ini diharapkan menjadi proses dan hasil

pengetahuan perlindungan hukum Hak Siar Eksklusif yang berguna dan

menjadi aset pustaka untuk dilanjutkan pada penelitian yang sejenis

khususnya mahasiswa hukum.

D. Tinjauan (Review) Kajian Terdahulu

Sub bab tinjauan atau review kajian terdahulu berfungsi untuk mengetahui

hal-hal apa yang telah diteliti dan yang belum diteliti sehingga tidak terjadi

duplikasi dalam penelitian. Rujukan yang menjadi beberapa pertimbangan yaitu :

1. Skripsi Salman Alfarisi mahasiswa Universitas Bengkulu pada tahun 2014

dengan judul “Hak Siar Ditinjau Dari Hukum Persaingan Usaha (Analisis

Page 21: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PEMBAJAKAN HAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42504/1/KHARISMA... · EKSKLUSIF PT.MNC SKY VISION BERDASARKAN UNDANG- ... dan Hukum

10

Putusan KPPU No.3.KPPU-L/2008 tentang Kepemilikan Hak Siar Eksklusif

Barclays Premier League (EPL) Musim 2007-2012 Oleh Astro Group” yang

mengambil titik fokus terhadap Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak

Sehat dalam kepemilikan Hak Siar Eksklusif suatu penyelenggara TV

Berlangganan. Perbedaanya dengan judul yang saya ambil membahas tentang

Perlindungan Hukum Hak Siar Eksklusif dari Pembajakan yang ditinjau

menurut Undang-Undang Hak Cipta.

2. Skripsi Andri Tambun mahasiswa Universitas Sumatera Utara pada tahun 2009

dengan judul “Perlindungan Hukum Terhadap Industri Perekaman Suara dari

Ttindak Pidana Pembajakan Kaset (Studi Kasus Putusan No.

3683/Pid.B/2008/PN Medan)” yang membahas tentang perlindungan hukum

terhadap industri perekaman suara dari pembajakan. Dalam skripsi tersebut

membahas sedikit tentang pengertian Hak Cipta, dan objek yang dikaji oleh

skripi ini yaitu industri perekaman suara. Perbedaanya judul skripsi yang saya

ambil membahas perlindungan hukum terhadap Hak Siar Ekskulusif dari

pembajakan dimana dalam judul skripsi yang saya ambil ini objeknya adalah

lembaga penyiaran.

3. Buku berjudul Hukum Hak atas Kekayaan Intelektual Pelindungan dan

Dimensi Hukumnya di Indonesia yang ditulis oleh Rachmadi Usman, S.H.

Dalam buku ini dijelaskan dan diuraikan secara komperhensif tentang hukum

HaKI di Indonesia, termasuk didalamnya perlindungan-perlindungan hukum

disetiap tujuh cabang hukum HaKI tersebut. Perbedaanya dengan judul skripsi

yang saya ambil yaitu, dalam buku ini tidak membahas mengenai perlindungan

Page 22: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PEMBAJAKAN HAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42504/1/KHARISMA... · EKSKLUSIF PT.MNC SKY VISION BERDASARKAN UNDANG- ... dan Hukum

11

hukum yang lebih mendalam tentang lembaga penyiaran, sedangkan skripsi

saya membahas lebih mengeniperlindungan Hak Siar Eksklusif lembaga

penyiaran dari pembajakan.

4. Jurnal Salam yang diterbitkan oleh Fakultas Syariah dan Hukum Universitas

Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta Salam. Jurnal yang

mengkhususkan diri dalam pengkajian ilmu-ilmu filsafat dan budaya sosial.

Dan salah satunya didalam jurnal ini membahas Hak Milik Intelektual dan

Putusan-putusan Pengadilan yang ditulis oleh Erman Rajagukguk.

Perbedaanya dengan judul skripsi yang saya ambil yaitu, jurnal ini tidak

membahas tentang perlindungan hukum terhadap Hak Siar Eksklusif lembaga

penyiaran.

E. Kerangka Teoritis dan Konseptual

1. Kerangka Teoritis

Perlindungan Hukum

Hukum merupakan suatu instrumen untuk mengatur hak-hak dan

kewajiban-kewajiban subyek hukum. Di samping itu, hukum juga berfungsi

sebagai instrumen pelindung bagi subyek hukum. Menurut Sudikno

Mertokusumo hukum berfungsi sebagai pelindung kepentingan manusia. Agar

kepentinganya tersebut terlindungi, hukum wajib dilaksanakan.10

Sedangkan

Philipus M. Hadjon mendefinisikan perlindungan hukum adalah perlindungan

akan harkat dan martabat, serta pengakuan terhadap hak-hak asasi manusia

10

Sudikno Mertokusumo, Bab-Bab Tentang Penemuan Hukum, (Bandung: Citra Aditya

Bakti, 1993),h.140

Page 23: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PEMBAJAKAN HAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42504/1/KHARISMA... · EKSKLUSIF PT.MNC SKY VISION BERDASARKAN UNDANG- ... dan Hukum

12

yang dimiliki oleh subyek hukum berdasarkan ketentuan hukum dan

kesewenangan. Satjipto Raharjo berpendapat bahwa perlindungan hukum

adalah memberikan pengayoman terhadap hak asasi manusia yang dirugikan

orang lain dan perlindungan tersebut diberikan kepada masyarakat agar mereka

dapat menikamti semua hak-hak yang diberikan hukum.

Untuk penegakan hukum dalam pelanggaran hak cipta yang mana

pelanggaran hak cipta tersebut termasuk dalam pelanggaran hak asasi manusia.

Dalam Hak Asasi Manusia tercantum dalam Pasal 28H ayat (4) yang berbunyi

setiap orang berhak mempunyai hak milik pribadi hak milik tersebut tidak

boleh diambil alih secara sewenang-wenang oleh siapapun. Dari bunyi pasal

tersebut bahwa hak cipta dapat dimasukan dalam hak milik pribadi,

dikarenakan hak cipta merupakan hasil karya cipta seseorang yang mana dalam

penciptaan karya tersebut memiliki arti bagi seseorang yang telah

menciptakannya.

Apabila dalam pelanggaran hak cipta terjadi, maka pelanggaran tersebut

telah bertentangan dengan Undang-Undang Dasar 1945 yang mana

pelanggaran tersebut harus diberantas karena pelanggaran hak cipta tersebut

telah mengambil hak seseorang yang telah dilindungi oleh undang-undang

tanpa seizin dari orang yang mempunyai hak atas suatu karya cipta. Oleh

karena itu pelanggaran terhadap hak cipta harus dilindungi dan ditegakkan.

Negara sangat berperan dalam melindungi pelanggaran terhadap hak-hak yang

dimiliki individu agar pemilik suatu karya cipta merasa aman dan bersemangat

menciptakan karya-karya yang lebih baik lagi agar dapat menopang kehidupan

Page 24: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PEMBAJAKAN HAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42504/1/KHARISMA... · EKSKLUSIF PT.MNC SKY VISION BERDASARKAN UNDANG- ... dan Hukum

13

masyarakat. Pemerintah yang berwenang dalam melindungi dan menegakkan

terhadap pelanggaran hak cipta adalah Kementrian Hukum dan Hak Asasi

Manusia bagian Direktorat Jendral Hak Kekayaan Intelektual.

2. Kerangka Konseptual

Dalam pembahasan kerangka konseptual, akan diuraikan beberapa konsep-

konsep terkait terhadap beberapa istilah yang akan sering digunakan dalam

penelitian ini, yaitu:

1) Hak Cipta

Dalam Pasal 1 ayat (1) Undang-Undang No. 28 Tahun 2014 tentang

Hak Cipta, merumuskan bahwa pengertian dari Hak cipta adalah hak

eksklusif pencipta yang timbul secara otomatis berdasarkan prinsip

deklaratif setelah suatu ciptaan diwujudkan dalam bentuk nyata tanpa

mengurangi pembatasan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-

undangan.

2) Hak Eksklusif

Hak Eksklusif adalah hak yang hanya dimiliki pencipta, tidak

diberikan kepada orang lain diluar pencipta. Orang lain yang ingin

mempergunakan hak eksklusif tersebut wajib meminta izin kepada pencipta.

Izin ini dinamakan lisensi.11

11

Muhammad Djumhana, Djubaedillah, Hak Milik Intelektual Sejarah, Teori, dan

Praktiknya di Indonesia, (Bandung: Citra Aditya Bakti, 2014),h.61

Page 25: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PEMBAJAKAN HAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42504/1/KHARISMA... · EKSKLUSIF PT.MNC SKY VISION BERDASARKAN UNDANG- ... dan Hukum

14

3) Hak Siar

Hak yang dimiliki lembaga penyiaran untuk menyiarkan program atau

acara tertentu yang diperoleh secara sah dari pemilik Hak Cipta atau

pencipta.12

Hak Siar merupakan hak yang berkaitan dengan Hak Cipta

yang selanjutnya dinamakan Hak Terkait.

4) Hak Terkait

Hak Terkait adalah hak yang berkaitan dengan Hak Cipta, yaitu hak

eksklusif bagi pelaku untuk memperbanyak atau menyiarkan pertunjukan;

bagi produser rekaman suara untuk memperbanyak atau menyewakan karya

rekaman suara atau rekaman bunyinya; dan bagi lembaga penyiaran untuk

membuat, memperbanyak atau menyiarkan karya siarannya.13

5) Pembajakan

Dalam Pasal 1 angka 23 Undang-Undang No.28 Tahun 2014 tentang

Hak Cipta, pembajakan diartikan sebagai penggandaan Ciptaan dan/atau

produk Hak Terkait secara tidak sah dan pendistribusian barang hasil

penggandaan dimaksud secara luas untuk memperoleh keuntungan ekonomi

F. Asumsi

1. Sejarah awal mula Hak Cipta masuk ke Indonesia yaitu dengan diadopsinya

Konvensi Bern oleh Indonesia dalam pengaturan Hak Cipta di Indonesia.

Indonesia semenjak tahun 1912 telah mempunyai Undang-Undang Hak Cipta

12

Judharikswana, Hukum Penyiaran, (Jakarta: Rajawali Pers, 2010),h.137

13

Budi Agus Riswadi, M Syamsyudin, Hak Kekayaan Intelektual dan Budaya Hukum,

(Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2004),h.13

Page 26: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PEMBAJAKAN HAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42504/1/KHARISMA... · EKSKLUSIF PT.MNC SKY VISION BERDASARKAN UNDANG- ... dan Hukum

15

(Auteureswet 1912) berdasarkan Undang-Undang Belanda tanggal 29 Juni

1911 (Staatblad Belanda Nomor 197). Namun, aturan tentang Hak Cipta ini

sudah tidak sesuai dengan kebutuhan masyarakat serta cita-cita hukum

nasional. Pemerintah Indonesia akhirnya mencabut peraturan tentang Hak

Cipta berdasarkan Auteurswet 1912 Staatsblad Nomor 600 Tahun 1912 dan

menetapkan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1982 tentang Hak Cipta. Hingga

kini mengalami perubahan yang terakhir yaitu dengan Undang-Undang Hak

Cipta Nomor 28 Tahun 2014 yang kini akan berlaku.

2. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 memberikan perlindungan yang lebih

baik dibandingkan Undang-Undang Hak Cipta sebelumnya yaitu dengan

memberikan perlindungan yang lebih baik terhadap hak ekonomi para pencipta

atau pemilik hak terkait yang diantaranya adalah pelaku pertunjukan, produser

fonogram dan lembaga penyiaran. Termasuk juga membatasi pengalihan hak

ekonomi.

3. Mekanisme penyelesaian sengketa dalam hak cipta dan hak terkait di indonesia

menurut Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 Tentang Hak Cipta yaitu

dengan penyelesaian sengketa secara efektif melalui proses mediasi, arbitrase,

atau pengadilan, serta penerapan delik aduan untuk tuntutan pidana.

G. MetodePenelitian.

Metode penelitian yang digunakan oleh penulis dalam penyusunan skripsi

ini adalah sebagai berikut :

Page 27: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PEMBAJAKAN HAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42504/1/KHARISMA... · EKSKLUSIF PT.MNC SKY VISION BERDASARKAN UNDANG- ... dan Hukum

16

1. Tipe Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penulisan ini adalah yuridis

normatif yaitu penelitian hukum yang meletakan hukum sebagai bangunan

sistem norma.14

Didasarkan pada peraturan perundang-undangan yang ada,

serta berasal dari gejala hukum serta norma-norma yang berlaku dimasyarakat.

2. Pendekatan Masalah

Pendekatan dalam penelitian hukum ini menggunakan pendekatan

Perundang-undangan (Statute Approach) dan pendekatan Konseptual

(Conseptual Approach). Pendekatan Perundang-undangan (Statute Approach)

adalah menelaah semua undang-undang dan regulasi yang berkaitan dengan

perumusan masalah yang sedang ditangani. Adapun undang-undang yang

digunakan dalam penelitian yaitu Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014

tentang Hak Cipta dan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2002 tentang

Penyiaran.

3. Bahan Hukum

Bahan hukum dari penelitian terdiri atas bahan hukum primer dan bahan

hukum sekunder dengan perincian sebagai berikut:

a. Bahan Hukum Primer terdiri atas Putusan Pengadilan Negeri

Nomor.130/Pid.B/2013/PN.Parepare tentang pelanggaran Hak Cipta yaitu

Hak Siar Eksklusif, Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak

Cipta dan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2002 tentang Penyiaran. Yang

14

Fahmi M Ahmadi, Jaenal Arifin, Metode Penelitian Hukum, (Jakarta: Lembaga

Penelitian UIN Syarif Hidayatullah, 2010),h.31

Page 28: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PEMBAJAKAN HAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42504/1/KHARISMA... · EKSKLUSIF PT.MNC SKY VISION BERDASARKAN UNDANG- ... dan Hukum

17

bertujuan untuk melengkapi dan mendukung data-data penelitian ini, agar

penelitian menjadi lebih sempurna.

b. Bahan Hukum Sekunder diperoleh dengan menggunakan penelitian

kepustakaan (library research) yang diperoleh dari berbagai literatur yang

terdiri dari dokumen-dokumen resmi, buku-buku, dan hasil penelitan yang

mempunyai hubungan erat terhadap permasalahan yang diteliti.

c. Bahan Hukum Tersier yaitu bahan hukum yang memberikan petunjuk dan

juga penjelasan terhadap data primer dan data skunder yang berupa kamus,

ensiklopedia, majalah, surat kabar dan jurnal-jurnal, serta laporan-laporan

ilmiah yang akan dianalisis dengan tujuan untuk lebih memahami dalam

penelitian ini.

4. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang dilakukan dalam skripsi ini yaitu dengan

studi pustaka yang akan dilakukan dengan cara mempelajari, mendalami dan

mengutip teori-teori dan konsep-konsep dari sejumlah literatur yaitu buku,

jurnal, koran, majalah dan karya tulis lainnya yang berkaitan dengan judul dari

penelitian skripsi ini.

5. Analisis Data

Teknis analisis data dalam penelitian ini diawali dengan menggabungkan

dari berbagai dokumen peraturan perundang-undangan serta bahan hukum

lainya yang berhubungan atau relevan dengan judul yang di ambil penulis.

Kemudian dari hasil penggabungan dokumen-dokumen tersebut, selanjutnya

dikaji isi (content), baik terkait kata-kata (word), makna (meaning), simbol,

Page 29: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PEMBAJAKAN HAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42504/1/KHARISMA... · EKSKLUSIF PT.MNC SKY VISION BERDASARKAN UNDANG- ... dan Hukum

18

ide, tema-tema dan berbagai pesan lainya yang dimaksudkan dalam isi undang-

undang tersebut.

Secara detail langkah-langkah yang dilakukan dalam melakukan analisis

tersebut adalah: Pertama, semua bahan hukum yang diperoleh melalui normatif

disistematisir dan diklasifikasikan menurut objek bahasanya. Kedua setelah

disistematisir dan diklasifikasikan kemudian dilakukan eksplikasi, yakni

diuraikan dan dijelaskan objek yang diteliti berdasarkan teori. Ketiga bahan

yang telah ada kemudian dilakukan evaluasi, yakni dinilai dengan

menggunakan ukuran ketentuan hukum yang berlaku.

6. Teknik Penulisan

Teknik penulisan dan pedoman yang digunakan oleh penulis dalam skripsi

ini yaitu disesuaikan dengan kaidah-kaidah penulisan karya ilmiah dan buku

“Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Syariah Dan Hukum Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2012”

H. Sistematika Penulisan

Dalam penulisan penelitian ini, penulis menyajikan 5 (lima) bab, dengan

harapan dengan adanya sistematika ini dapat membantu dan memudahkan untuk

memberikan penjelasan menyeluruh tentang isi skripsi. Adapun sistematika

penulisan skripsi sebagai berikut :

BAB I Merupakan bab pendahuluan yang memuat latar belakang masalah,

pembatasan dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat penulisan,

Page 30: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PEMBAJAKAN HAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42504/1/KHARISMA... · EKSKLUSIF PT.MNC SKY VISION BERDASARKAN UNDANG- ... dan Hukum

19

tinjauan (review) kajian terdahulu, kerangka konseptual, asumsi,

metode penelitian, sistematika penulisan.

BAB II Dalam bab ini dijelaskan mengenai tinjauan pustaka yang terdiri

dari sejarah hukum pengaturan hak siar dan hak cipta di indonesia,

pengertian hak cipta, hak ekonomi dan hak moral dalam esensi hak

cipta, hak terkait dalam pengaturan hak cipta, definisi hak siar dan

lembaga penyiaran.

BAB III Bab ini membahas mengenai perlindungan hukum hak siar

eksklusif PT. MNC SKY VISION di Indonesia. yang terdiri dari

kategori pembajakan hak siar eksklusif dalam hak cipta di

Indonesia, hak siar eksklusif pada PT. MNC SKY VISION, pola

perlindngan hukm terhadap pembajakan hak siar eksklusif pada PT.

MNC SKY VISION, pengaturan perlindungan hukum atas

pembajakan hak siar eksklusif pada PT. MNC SKY VISION

berdasarkan undang-undang hak cipta yang baru di Indonesia.

BAB IV Bab ini menjelaskan penyelesaian hukum sengketa hak cipta dan

hak terkait pada peradilan sebagi hak cipta di Indonesia, Kasus

putusan hak siar pada pengadilan dan penyelesaian hak siar pada

putusan pengadilan negeri No:130/Pid.B/2013/PN.Parepare, dan

peran pemerintah dalam menanggulangi perlindungan pembajakan

eksklusif secara khusus dan hak kekayaan intelektual secara umum

di Indonesia.

Page 31: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PEMBAJAKAN HAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42504/1/KHARISMA... · EKSKLUSIF PT.MNC SKY VISION BERDASARKAN UNDANG- ... dan Hukum

20

BAB V Bab ini merupakan penutup dalam penelitian skripsi ini. Yang

terdiri dari kesimpulan dan saran yang menjadi penutup dari skripsi

ini.

Page 32: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PEMBAJAKAN HAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42504/1/KHARISMA... · EKSKLUSIF PT.MNC SKY VISION BERDASARKAN UNDANG- ... dan Hukum

21

BAB II

SEJARAH HUKUM PENGATURAN HAK SIAR DAN HAK CIPTA DI

INDONESIA

A. Pengertian Hak Cipta

Istilah Hak Cipta mula-mula diusulkan oleh St. Moh. Syah pada tahun 1951

di Bandung15

dalam kongres kebudayaan (yang kemudian diterima oleh kongres

tersebut) sebagai penggati istilah Hak Pengarang yang dianggap kurang luas

lingkup pengertiannya. Istilah Hak Pengarang itu sendiri merupakan terjemahan

dari bahasa Belanda Auteursrecht.16

Dikatakan kurang luas karena istilah Hak

Pengarang memberikan kesan penyempitan arti, seolah-olah yang dicakup oleh

Hak Pengarang itu hanyalah berasal dari Hak Pengarang saja. Sedangkan istilah

Hak Cipta lebih luas dan ia mencakup juga tentang karang mengarang.

Keaslian suatu karya baik berupa karangan atau ciptaan merupakan suatu

hal esensial dalam perlindungan hukum melalui Hak Cipta. Suatu karya tersebut

harus benar-benar hasil karya orang yang mengakui bahwa karya tersebut sebagai

ciptaanya. Demikian juga, harus ada relevansi antara hasil karya dengan yurisdiksi

apabila hasil karya tersebut ingin dilindungi di Indonesia. Perlindungan hukum

melalui Hak Cipta dewasa ini melindungi hasil karya atau kreasi dari pengarang,

pencipta, artis, musisi, programer, dramawan dan lainnya, yakni melindungi hak-

15

Naning Ramdlon, Perihal Hak Cipta Indonesia, Tinjauan Terhadap Auteursrecht 1912

Dan Undang-Undang Hak Cipta 1997, (Yogyakarta: Liberty, 1997)

16Ajip Rosidi, Undang-Undang Hak Cipta 1982. Pandangan Seorang Awam, (Jakarta:

Djambatan, 1984),h.3

Page 33: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PEMBAJAKAN HAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42504/1/KHARISMA... · EKSKLUSIF PT.MNC SKY VISION BERDASARKAN UNDANG- ... dan Hukum

22

hak pencipta atau perbuatan pihak lain yang tanpa izin memproduksi atau meniru

hasil karyanya.17

Kesuliatan utama memahami Hak Cipta pada dasarnya lebih banyak

berpangkal pada penggunaan kata “cipta” dan “ciptaan” yang selama ini menjadi

ungkapan umum untuk meunjuk kegiatan manusia yang menghasilkan suatu

karya.18

Selama ini masyarakat menilai bahwa setiap kegiatan yang membuat

sesuatu dikatakan mencipta dan hasilnya disebut ciptaan apapun bentuk dan jenis

ciptaanya. Selama ini pula, kata “cipta” lazim digunakan untuk menunjuk

kegiatan kreatif yang menghasilkan ciptaan. Upaya memahami hak cipta dapat

diawali dengan mengenali objeknya yaitu segala bentuk ciptaan yang bernuansa

ilmu pengetahuan, seni dan sastra.

Hak Cipta sendiri secara harfiah berasal dari dua kata yaitu hak dan cipta,

kata “hak” yang sering dikaitkan dengan kewajiban adalah suatu kewenangan

yang diberikan kepada pihak tertentu yang sifatnya bebas untuk digunakan atau

tidak. Sedangkan kata “cipta” atau ciptaan tertuju kepada hasil karya manusia

dengan menggunakan akal pikiran, perasaan, pengetahuan, imajinasi, dan

pengalaman. Sehingga dapat dikatakan bahwa Hak Cipta berkaitan erat dengan

intelektual manusia.19

17

Endang Purwaningsih, Perkembangan Hukum Intellectual Property Rights, (Bogor:

Ghalia Indonesia, 2005),h.1

18Henry Soelistyo, Hak Cipta Tanpa Hak Moral, (Jakarta: Raja Grafindo Persada,

2001),h.46

19Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan Dengan Pengembangan Bahasa, Kamus Besar

Bahasa Indonesia,h.210

Page 34: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PEMBAJAKAN HAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42504/1/KHARISMA... · EKSKLUSIF PT.MNC SKY VISION BERDASARKAN UNDANG- ... dan Hukum

23

Menurut Perjanjian Hak Cipta Sedunia (Universal Copyrights Convention)

Pasal V yaitu “Copyrights shall include the exclusive right of the author to make,

publish, and authorize the making and publication of translation of works

protected under this convention” atau “Hak Cipta meliputi hak tunggal si

pencipta untuk membuat, menerbitkan dan memberi kuasa untuk membuat dan

menerbitkan terjemahan dari karya yang dilindungi oleh perjanjian ini.”20

Menurut Undang-undang Hak Cipta Auteurswet tahun 1912 Staatsblad

Nomor 600 tahun 1912, Pasal 1 menyatakan bahwa : “Hak Cipta adalah hak

tunggal dari pencipta, atau hak dari yang mendapatkan hak tersebut, atas hasil

ciptaanya dalam lapangan keasastraan, pengetahuan dan kesenian untuk

mengumukan dan memperbanyakan, dengan mengingat pembatasan yang

ditentukan dalam Undang-Undang.21

Menurut Pasal 1 angka 1 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 Tentang

Hak Cipta, Hak Cipta adalah hak eksklusif pencipta yang timbul secara otomatis

berdasarkan prinsip deklaratif setelah suatu ciptaan diwujudkan dalam bentuk

nyata tanpa mengurangi pembatasan sesuai dengan ketentuan perundang-

undangan.

B. Sejarah Hukum Pengaturan Hak Siar dan Hak Cipta di Indonesia

1. Sejarah Hukum Pengaturan Hak Siar di Indonesia

20

Naning Ramdlon, Perihal Hak Cipta Indonesia, Tinjauan Terhadap Auteursrecht 1912

Dan Undang-Undang Hak Cipta 1997, (Yogyakarta: Liberty, 1997),h.2

21Tomy Suryo Utomo, Hak Kekayaan Intelektual (HKI) di Era Global, (Yogyakarta:

Graha Ilmu, 2010),h.91

Page 35: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PEMBAJAKAN HAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42504/1/KHARISMA... · EKSKLUSIF PT.MNC SKY VISION BERDASARKAN UNDANG- ... dan Hukum

24

Pengaturan tentang penyiaran di Indonesia bermula sejak sebelum

kemerdekaan, dengan dikeluarkannya Radiowet oleh pemerintah Hindia

Belanda pada tahun 1934. Secara tidak langsung peraturan tersebut dijadikan

pijakan untuk pendirian Nederlands Indische Radio Omroep Maatschaapij

(NIROM) yang memperoleh hak-hak istimewa dari pemerintah Hindia

Belanda. Setelah kemerdekaan Republik Indonesia, pengaturan radio siaran

swasta berkembang seiring dengan bermunculannya radio-radio siaran dan

radio komunikasi terutama pada masa peralihan orde lama ke orde baru.

Oleh karena itu, pemerintah menerbitkan Peraturan Pemerintah Nomor 55

Tahun 1970 tentang Radio Siaran Non Pemerintah. Selama hampir 27 tahun,

radio siaran hanya diatur oleh aturan-aturan yang tersebar di berbagai peraturan

perundang-undangan. Namun memasuki tahun 1997, dengan proses yang

cukup alot, DPR-RI akhirnya menyetujui Rancangan Undang-Undang tentang

Penyiaran yang kemudian disahkan oleh Presiden menjadi Undang-Undang

Nomor 24 Tahun 1997 tentang Penyiaran pada tanggal 29 September 1997.

Pada masa berlakukannya, Undang-Undang Nomor 24 Tahun 1997

tentang Penyiaran diwarnai dengan pro kontra terutama berkaitan dengan

lembaga pengawas (BP3N), selain itu dengan penghapusan Departemen

Penerangan oleh Presiden (saat itu Presiden Abdurahman Wahid), membuat

substansi dari Undang-Undang Nomor 24 Tahun 1997 tentang Penyiaran tidak

lagi sesuai. Oleh sebab itu, pada tahun 2002, Undang-Undang Nomor 24 Tahun

1997 tentang Penyiaran dicabut dengan diundangkanya Undang-Undang

Nomor 32 Tahun 2002 tentang Penyiaran.

Page 36: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PEMBAJAKAN HAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42504/1/KHARISMA... · EKSKLUSIF PT.MNC SKY VISION BERDASARKAN UNDANG- ... dan Hukum

25

Berdasarkan substansi Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2002 tentang

Penyiaran, beberapa pasal mengharuskan pemerintah mengeluarkan beberapa

peraturan pemerintah diantaranya adalah Peraturan Pemerintah Nomor 11

Tahun 2005 tentang Penyelenggara Penyiaran Publik; Peraturan Pemerintah

Nomor 12 Tahun 2005 tentang Lembaga Penyiaran Publik Radio Republik

Indonesia; Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2005 tentang Lembaga

Penyiaran Publik Televisi Republik Indonesia; Peraturan Pemerintah Nomor 49

Tahun 2005 tentang Pedoman Kegiatan Peliputan Lembaga Penyiaran Asing;

Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 2005 tentang Penyelenggaraan

Penyiaran Lembaga Penyiaran Swasta; Peraturan Pemerintah Nomor 51 Tahun

2005 tentang Penyelenggaraan Penyiaran Lembaga Penyiaran Komunitas;

Peraturan Pemerintah Nomor 52 Tahun 2005 tentang Penyelenggaraan

Penyiaran Lembaga Penyiaran Berlangganan.

Meskipun hal-hal pokok penyiaran telah dituangkan dalam Undang-

Undang Nomor 32 Tahun 2002 tentang Penyiaran, namun peraturan

perundang-undangan lain juga banyak yang berkaitan dengan hal-hal

penyiaran. Peraturan perundang-undangan itu diantaranya adalah Kitab

Undang-Undang Hukum Pidana, Undang-Undang Perlindungan Konsumen,

Undang-Undang Telekomunikasi, Undang-Undang HAM, Undang-Undang

Pers, Undang-Undang Hak Cipta.22

22

http://elib.unikom.ac.id/download.php?id=104821 diakses pada tanggal 20 Mei 2016

pukul 16.00 WIB

Page 37: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PEMBAJAKAN HAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42504/1/KHARISMA... · EKSKLUSIF PT.MNC SKY VISION BERDASARKAN UNDANG- ... dan Hukum

26

2. Sejarah Hukum Pengaturan Hak Cipta di Indonesia

Dalam Kepustakaan hukum di Indonesia yang pertama dikenal adalah

Hak Pengarang/ Hak Pencipta (author right), yaitu setelah diberlakukannya

Undang-Undang Hak Pengarang (Auteurswet 1912 Stbl. 1912 Nomor 600),

kemudian menyusul istilah Hak Cipta. Pengertian kedua istilah tersebut

menurut sejarah perkembangannya mempunyai perbedaan yang cukup besar.

Istilah hak cipta yang kemudian dipakai dalam peraturan perundang-undangan

selanjutya.

Istilah Hak Penggarang/Pencipta (author right) berkembang dari daratan

Eropa yang menganut sistem Hukum Sipil sehingga di negara-negara Eropa

undang-undang yang mengatur karya cipta tersebut diberi nama Undang-

Undang Hak Pencipta. Pada mulanya pengertian Hak Cipta menggambarkan

hak untuk menggandakan atau memperbanyak suatu karya cipta. Istilah

copyright (Hak Cipta) menurut Stanley Rubenstain, sekitar tahun 1740 tercatat

pertama kali orang menggunakan istilah tersebut.23

Di Inggris, pemakaian istilah Hak Cipta (copyright) pertama kali

berkembang untuk menggambarkan konsep guna melindungi penerbit dari

tindakan penggandaan buku oleh pihak lain yang tidak mempunyai hak untuk

menerbitkannya. Perlindungan bukan diberikan kepada si Pencipta (author),

melainkan diberikan kepada pihak penerbit. Perlindungan tersebut

dimaksudkan untuk memberikan jaminan atas investasi penerbit dalam

membiayai percetakan suatu karya.

23

Muhammad Djumhana, Djubaedillah, Hak Milik Intelektual Sejarah, Teori, dan

Praktiknya di Indonesia, (Bandung: Citra Aditya Bakti, 2014),h.47

Page 38: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PEMBAJAKAN HAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42504/1/KHARISMA... · EKSKLUSIF PT.MNC SKY VISION BERDASARKAN UNDANG- ... dan Hukum

27

Hanya saja perkembangan selanjutnya perlindungan dalam hukum hak

cipta bergeser lebih mengutamakan untuk si Penciptanya (author), tidak lagi

hanya untuk perlindungan si Penerbit. Pergeseran tersebut membuat perubahan

bahwa kemudian perlindungan tersebut tidak hanya menyangkut pada bidang

buku, tetapi juga perlindungan diperluas mencakup bidang drama, musik, dan

pekerjaan artistik (artistic work). Setelah perkembangan teknologi, maka karya

cipta sinematografi, fotografi, rekaman suara, dan penyiaran, juga dilindungi

dalam cakupan Hak Cipta.

Sekarang ini kita mengenal secara global ada tiga sistem hukum

mengenai Hak Cipta, yaitu sistem Common Law, sistem Hukum Sipil, dan

sistem Hukum Sosialis. Dari negara yang menganut sitem Common Law, maka

kita bisa melihat sejarah perlindungan Hak Cipta dari Inggris. Sedangkan

mengenai sistem Hukum Sipil, kita bisa mempelajari dari beberapa negara

Eropa daratan seperti Perancis, Belanda, Italia, dan Jerman. Adapun negara-

negara sosialis, kita bisa tengok sejarah perkembangan di Uni Soviet sebelum

bubar atau di negara Cina dan Korea Utara serta negara-negara sosialis lainnya

yang masih berdiri.24

Pada akhir abad ke-19, terus berkembang adanya kebutuhan

perlindungan hak cipta yang tidak hanya di dalam negeri tetapi juga di luar

negeri. Guna memenuhi tuntutan tersebut, pada tahun 1886 dibentuklah sebuah

konvensi yang mencoba untuk membuat suatu sistem aturan hak cipta untuk

24

Muhammad Djumhana, Djubaedillah, Hak Milik Intelektual Sejarah, Teori, dan

Praktiknya di Indonesia, (Bandung: Citra Aditya Bakti, 2014),h.48

Page 39: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PEMBAJAKAN HAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42504/1/KHARISMA... · EKSKLUSIF PT.MNC SKY VISION BERDASARKAN UNDANG- ... dan Hukum

28

seluruh dunia. Konvensi ini ditandatangani di Bern, Swiss, yang kemudian

dikenal dengan International Convention for the Protection of the Literary and

Artistic Works. Konvensi Bern yang tergolong sebagai Law Making Treaty,

terbuka bagi semua negara yang belum menjadi anggota. Keikutsertaan sebagai

negara anggota baru harus dilakukan dengan meratifikasi dan menyerahkan

ratifikasinya kepada WIPO.25

Awal mula Hak Cipta masuk ke Indonesia yaitu dengan diadopsinya

Konvensi Bern oleh Indonesia dalam pengaturan Hak Cipta di Indonesia.

Konvensi Bern semenjak ditandatangani sampai dengan 1 Januari 1996 telah

117 negara yang meratifikasinya. Belanda yang menjajah Indonesia pada 1

November 1912 juga memberlakukan keikutsertaannya pada Konvensi Bern

berdasarkan asas konkordansi bagi Indonesia dengan kata lain, Indonesia

semenjak tahun 1912 telah mempunyai Undang-Undang Hak Cipta

(Auteureswet 1912) berdasarkan Undang-Undang Belanda tanggal 29 Juni

1911 (Staatblad Belanda Nomor 197) yang memberi wewenang kepada Ratu

Belanda untuk memberlakukannya bagi Negara Belanda sendiri dan negara-

negara jajahannya.26

Konvensi Bern 1886 berikut revisi yang dilakukan pada

tanggal 13 November 1908 di Berlin.

Namun demikian, semenjak 15 Maret 1958 Indonesia menyatakan

berhenti menjadi anggota Konvensi Bern berdasarkan surat NO.15.140 XXI

25

Muhammad Djumhana, Djubaedillah, Hak Milik Intelektual Sejarah, Teori, dan

Praktiknya di Indonesia, (Bandung: Citra Aditya Bakti, 2014),h.50

26Rosen Harjowidigdo, Mengenal Hak Cipta Indonesia, (Jakarta: Pustaka Sinar Harapan,

1994),h.13

Page 40: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PEMBAJAKAN HAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42504/1/KHARISMA... · EKSKLUSIF PT.MNC SKY VISION BERDASARKAN UNDANG- ... dan Hukum

29

tanggal 15 Maret 1958. Menteri Luar Negeri Soebandrio pada waktu itu

menyatakan pada Direktur Biro Berne Convention menyatakan tidak menjadi

anggota The Bern Convention. Dalam kurun waktu hampir 100 (seratus) tahun

keberadaan konvensi Bern. Tercatat lima negara anggota yang menyatakan

berhenti menjadi anggota konvensi, yaitu: Haiti (1887-1943), Monenegro

(1893-1900), Liberia (1908-1930), Indonesia (1913-1960), Syiria (1924-1962).

Tiga puluh tujuh tahun kemudian, tepatnya 7 Mei 1997, Indonesia menyatakan

ikut serta kembali menjadi anggota konvensi Bern dengan melakukan ratifikasi

dengan Keppres RI No. 16 tahun 1997, hal ini sebagai konsekuensi

keikutsertaan Indonesia dalam forum WTO, yang diratifikasi dengan Undang-

Undang Nomor 7 Tahun 1994.

Sejak jaman Belanda Hak Cipta diatur pada Auteurswet 1912 Staatsblad

Nomor 600 Tahun 1912 aturan tentang Hak Cipta ini nampaknya sudah tidak

sesuai dengan kebutuhan masyarakat serta cita-cita hukum nasional. Sehingga

pada tahun 1982, Pemerintah Indonesia mencabut peraturan tentang Hak Cipta

berdasarkan Auteurswet 1912 Staatsblad Nomor 600 Tahun 1912 dan

menetapkan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1982 tentang Hak Cipta, yang

merupakan Undang-Undang Hak Cipta yang pertama di Indonesia. Undang-

Undang tersebut kemudian diubah dengan Undang-Undang Nomor 7 Tahun

1987, Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1997, Undang-Undang Nomor 19

Tahun 2002 dan pada akhirnya dengan Undang-Undang Hak Cipta Nomor 28

Tahun 2014 yang kini akan berlaku.

Page 41: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PEMBAJAKAN HAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42504/1/KHARISMA... · EKSKLUSIF PT.MNC SKY VISION BERDASARKAN UNDANG- ... dan Hukum

30

C. Hak Ekonomi dan Hak Moral dalam Esensi Hak Cipta

Di dalam Hak Cipta terkandung dua hal pokok, yaitu Hak Ekonomi dan Hak

Moral. Kedua hak tersebut terkandung pada si pencipta atau pemegang Hak Cipta

untuk mengeksploitasikan karya ciptanya.

Berbicara mengenai Hak Ekonomi, Hak Ekonomi adalah hak yang berkaitan

dengan pemanfaatan secara komersial suatu ciptaan dan berhubungan dengan

perlindungan kebutuhan ekonomi pencipta misalnya hak untuk mendapatkan

bayaran royalti atas penggunaan (pengumuman perbanyakan) karya cipta yang

dilindungi. Suatu ciptaan merupakan hasil karya intelektual yang diperoleh

melalui pengorbanan waktu, tenaga, dan dana. Dilihat dari aspek ekonomi

pengorbanan tersebut merupakan suatu investasi yang perlu dikelola secara

komersial untuk mendapatkan pengembalian modal dan memperoleh kentungan.

Semakin bermutu suatu ciptaan semakin tinggi pula potensi nilai komersilnya.27

Menurut penjelasan diatas, dapat disimpulakan bahwa Hak Ekonomi secara

tidak langsung mempunyai arti hak keuntungan yang akan didapatkan si pencipta

atas karya ciptaanya. Ini merupakan suatu bentuk penghargaan dan keuntungan

atas karya ciptaan si pencipta agar si pencipta dapat termotivasi untuk membuat

satu ciptaan baru yang bernilai tinggi dan bermutu.

27

Sanusi Bintang, Hukum Hak Cipta, (Bandung: Citra Aditya Bakti, 1998),h.4

Page 42: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PEMBAJAKAN HAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42504/1/KHARISMA... · EKSKLUSIF PT.MNC SKY VISION BERDASARKAN UNDANG- ... dan Hukum

31

Djumhana mengklasifikasikan Hak Ekonomi itu lebih terinci lagi meliputi

dibawah ini:28

- Hak reproduksi atau penggandaan (reproduction right) yaitu hak untuk

menggandakan ciptaan

- Hak adaptasi (adaption right) hak untuk mengandakan adaptasi terhadap hak

cipta yang sudah ada, misalnya penerjemahan dari satu bahasa ke bahasa lain,

isi novel diubah menjadi skenario film.

- Hak distribusi (distribution right) yaitu hak untuk menyebarkan kepada

masyarakat setiap hasil ciptaan dalam bentuk penjualan atau penyewaan.

- Hak pertunjukan (public performance right) yaitu hak untuk mengungkapkan

karya seni dalam bentuk pertunjukan atau penampilan oleh pemilik, dramawan,

seniman, peragawati.

- Hak penyiaran (broadcasting right) yaitu hak untuk menyiarkan ciptaan

melalui transmisi dan transmisi ulang.

- Hak program kabel (cable casting right) yaitu hak untuk menyiarkan ciptaan

melalui kabel misalnya siaran televisi pelanggan yang bersifat komersial. Hak

ini hampir sama dengan hak penyiaran, tetapi tidak melalui transmisi

melainkan kabel.

- Droit de suitc yaitu hak tambahan pencipta yang bersifat kebendaan.

- Hak pinjaman masyarakat (public leading right) yaitu hak pencipta atas

pembayaran ciptaan yang tersimpan di perpustakaan umum yang dipinjam oleh

masyarakat.

28

Abdulkadir Muhammad, Kajian Hukum Ekonomi Intelektual, (Bandung: Citra Aditya

Bakti, 2001),h.20

Page 43: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PEMBAJAKAN HAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42504/1/KHARISMA... · EKSKLUSIF PT.MNC SKY VISION BERDASARKAN UNDANG- ... dan Hukum

32

Perlindungan Hak Cipta khususnya terhadap Hak Ekonomi ini pada

dasarnya lebih diberikan kepada siapa pemilik Hak Cipta (Copyright Owner) dan

bukan kepada pencipta sesungguhnya (The Author).29

Namun terkadang pemilik

Hak Cipta adalah pemilik Hak Cipta yang sesungghnya juga. Contohnya adalah

seorang penulis yang mendistribusikan dan menerbitkan karyanya sendiri tanpa

bantuan penerbit. Dimana dalam hal ini penulis tersebut adalah pencipta yang

sesungguhnya dari karyanya tersebut dan juga sebagai pemilik Hak Cipta dari

karya tersebut.

Selain Hak Ekonomi terdapat satu hak pokok lagi yang terkandung dalam

suatu ciptaan, yaitu Hak Moral. Hak Moral adalah hak pencipta untuk mengklaim

sebagai pencipta suatu ciptaan dan hak pencipta untuk mengajukan keberatan

terhadap setiap perbuatan yang bermaksud mengubah, mengurangi, atau

menambah keaslian ciptaanya, yang dapat meragukan kehormatan dan reputasi

pencipta.30

Hak moral memberikan berbgai kontrol kepada pencipta terhadap

penggunaan karya-karya ciptanya dengan memberikan hak kepada seorang

pencipta untuk mengklaim hasil karyanya sebagai pencipta dari sebuah karya dan

29

Agus Sardjono, Pengetahuan Tradisional: Studi Mengenai Perlindungan Hak

Kekayaan Intelektual Atas Obat-Obatan, (Jakarta: Program Pasca Sarjana Fakultas Hukum

Universitas Indonesia, 2004),h.137

30Eddy Damian, Hukum Hak Cipta, (Bandung: Alumni, 2003),h.62

Page 44: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PEMBAJAKAN HAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42504/1/KHARISMA... · EKSKLUSIF PT.MNC SKY VISION BERDASARKAN UNDANG- ... dan Hukum

33

mencegah penggunaannya dengan cara yang oleh pencipta layak tolak atau yang

tidak disepakati.31

Menurut Muhammad Djumhana, Hak Moral mempunyai tiga dasar:

a. Hak untuk mengumumkan (the right of publication)

b. Hak Paterniti (the right paternity)

c. Hak Integritas (the right of integrity).32

Sedangkan Komen da Verkade sebagaimana yang disebut dalam buku

Simorangkir menyatakan bahwa Hak Moral yang dimiliki seorang pencipta itu

meliputi:

a. Hak untuk melarang mengadakan perubahan dalam ciptaan

b. Hak untuk menlarang mengubah judul

c. Hak untuk mengubah penentuan pencipta

d. Hak untuk mengadakan perubahan.33

Apabila dilihat dari kedua pendapat diatas, terdapat pandangan yang sama

terhadap Hak Moral, yaitu Hak Moral diartikan sebagai suatu hak yang dimiliki

oleh pencipta atau pemegang Hak Cipta untuk diketahui oleh publik sebagai

pencipta dari ciptaanya tersebut dan hak untuk menjaga integritas atau reputasi

pencipta maupun ciptaanya. Hak Moral juga diatur dalam Konvensi Internasional

31

Hendra Tanu Atmaja, Perlindungan Hak Cipta Berdasarkan Undang-Undang No.19

Tahun 2002 tentang Hak Cipta (Analisis Kasus-Kasus Indonesia dan Luar Negeri), (Jakarta:

Pratiwi Jaya Abadi, 2013),h.38

32Muhammad Djumhana, Djubaedillah, Hak Milik Intelektual Sejarah, Teori, dan

Praktiknya di Indonesia, (Bandung: Citra Aditya Bakti, 2014),h.74

33J.C.T. Simorangkir, Hak Cipta Lanjutan II, (Jakarta: Djambatan, 1979),h.39

Page 45: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PEMBAJAKAN HAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42504/1/KHARISMA... · EKSKLUSIF PT.MNC SKY VISION BERDASARKAN UNDANG- ... dan Hukum

34

di bidang hak cipta yaitu Bern Convention, yang antara lain menyebutkan bahwa

pencipta memiliki hak untuk mengklaim kepemilikan atas karyanya dan

mengajukan keberatan atas perubahan, pemotongan, pengurangan atau modifikasi

lain serta aksi pelanggaran lain yang berkaitan dengan karya tersebut, dimana hal

tersebut merugikan kehormatan atau reputasi si pencipta.34

Begitu eratnya hubungan pencipta dan Hak Moral, maka Hak Moral tersebut

tidak dapat dilepaskan atau dengan kata lain melekat pada si pencipta. Oleh

karena itu Hak Cipta yang dimiliki oleh pencipta, setelah penciptanya meninggal

dunia, Hak Cipta tersebut menjadi milik ahli warisnya atau penerima wasiat,

sehingga Hak Cipta tersebut tidak dapat di sita oleh siapapun, kecuali jika hak itu

diperoleh secara melawan hukum.

Terhadap Hak Moral ini, walaupun hak ciptanya (Hak Ekonominya) telah

diserahkan seluruhnya atau sebagian, pencipta tetap berwenang menjalankan suatu

tuntutan hukum untuk mendapatkan ganti rugi tehadap seseorang yang melanggar

Hak Moral pencipta. Hal ini sesuai dengan ketentuan Pasal 1365 Kitab Undang-

Undang Hukum Perdata, yang menyatakan bahwa tiap perbuatan melanggar

hukum yang membawa kerugian kepada seseorang lain, mewajibkan orang yang

karena salahnya menerbitkan kerugian itu, mengganti kerugian tersebut.

Berdasarkan uraian diatas maka dapat diketahui bahwa makna dari Hak

Moral adalah pencipta dari suatu karya cipta memiliki hak untuk :

34

Tim Lindsey, Hak Kekayaan Intelektual Suatu Pengantar, (Bandung: Alumni,

2002),h.117

Page 46: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PEMBAJAKAN HAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42504/1/KHARISMA... · EKSKLUSIF PT.MNC SKY VISION BERDASARKAN UNDANG- ... dan Hukum

35

a. Dicantumkan nama atau nama samaran di dalam ciptaanya ataupun salinannya

dalam hubungan dengan penggunaan secara umum;

b. Mencegah bentuk-bentuk distorsi, mutilasi, atau bentuk perubahan lainnya

yang meliputi pemutarbalikan, pemotongan, perusakan, penggantian yang

berhubungan dengan karya cipta yang pada akhirnya akan merusak apresiasi

dan reputasi pencipta. Disamping itu tidak satupun dari hak-hak tersebut dapat

dipindahkan selama penciptanya masih hidup, kecali atas wasiat pencipta

berdasarkan peraturan perundang-undangan.35

D. Hak Terkait (Neighboring Rights) dalam Pengaturan Hak Cipta

Hak terkait merupakan hak yang senantiasa timbul dari ciptaan yang berasal

dari pengalihwujudan suatu karya karena hak tersebut merupakan perwujudan dari

ciptaan yang telah ada. Oleh karena itu, yang dilindungi oleh Hak Terkait adalah

bentuk lain dari suatu ciptaan yang telah ada sebelumnya yang telah beralih wujud

menjadi suatu ciptaan yang baru.36

Bila dalam konsepsi Hak Cipta yang

dilindungi adalah karya ciptanya, yaitu ciptaan yang bersifat kebendaan,

sebaliknya dalam konsepsi Hak Terkait yang dilindungi adalah hak perorangan,

badan hukum, atau lembaga.

Perbedaan ini tampak jelas pada definisi Hak Terkait yang dirumuskan

dalam Pasal 1 angka 5 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta

yaitu : “Hak Terkait adalah hak yang berkaitan dengan Hak Cipta yang

35

Tim Lindsey, Hak Kekayaan Intelektual Suatu Pengantar, (Bandung: Alumni,

2002),h.118

36Elyta Ras Ginting, Hukum Hak Cipta Indonesia, (Bandung: Citra Adya Bakti,

2012),h.72

Page 47: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PEMBAJAKAN HAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42504/1/KHARISMA... · EKSKLUSIF PT.MNC SKY VISION BERDASARKAN UNDANG- ... dan Hukum

36

merupakan hak eksklusif bagi pelaku pertunjukan, produser fonogram, atau

lembaga penyiaran.”

Subjek hukum Hak Terkait jelas tertulis dalam Pasal 6,7 dan 8 Undang-

Undang Nomor 28 Tahun 2014 bahwa:

- Pelaku Pertunjukan adalah seseorang atau beberapa orang yang secara

sendiri-sendiri atau bersama-sama menampilkan dan mempertunjukan suatu

Ciptaan.

- Produser Fonogram adalah orang atau badan hukum yang pertama kali

merekam dan memiliki tanggung jawab untuk melaksankan perekaman suara

atau perekaman bunyi, baik perekaman pertunjukan maupun perekaman suara

atau bunyi lain.

- Lembaga Penyiaran adalah penyelenggara penyiaran, baik lembaga penyiaran

publik, lembaga penyiaran swasta, lembaga penyiaran komunitas maupun

lembaga penyiaran berlangganan yang dalam melaksanakan tugas, fungsi, dan

tanggung jawabnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Dalam Undang-Undang Hak Cipta, terdapat empat hak eksklusif dari Hak

Terkait yang meliputi:

1. Hak Moral Pelaku Pertunjukan, merupakan hak yang melekat pada Pelaku

Pertunjukan yang tidak dapat dihilangkan atau tidak dapat dihapus dengan

alasan apapun walaupun hak ekonominya telah dialihkan yang meliputi hak

untuk namanya dicantumkan sebagai Pelaku Pertunjukan dan tidak dilakukan

distorsi ciptaan, atau hal-hal yang bersifat merugikan kehormatan diri atau

reputasi pencipta kecuali disetujui sebaliknya.

Page 48: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PEMBAJAKAN HAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42504/1/KHARISMA... · EKSKLUSIF PT.MNC SKY VISION BERDASARKAN UNDANG- ... dan Hukum

37

2. Hak Ekonomi Pelaku Pertunjukan, yaitu Pelaku Pertunjukan memiliki Hak

Ekonomi yang meliputi hak melaksanakan sendiri, memberikan izin, atau

melarang pihak lain melakukan penyiaran, fiksasi, penggandaan,

pendistribusian, penyewaan, penyediaan atas fiksasi pertujukan kepada publik.

3. Hak Ekonomi Pelaku Produser Fonogram, yaitu Pelaku Pertujukan memiliki

Hak Ekonomi yang meliputi hak melaksanakan sendiri, memberikan izin, atau

melarang pihak lain untuk melakukan penggandaan, pendistribusian,

penyewaan, penyediaan atas Fonogram dengan atau tanpa kabel yang dapat

diakses publik

4. Hak Ekonomi Lembaga Penyiaran, yaitu Lembaga Penyiaran memiliki Hak

Ekonomi yang meliputi hak melaksanakan sendiri, memberikan izin, atau

melarang pihak lain untuk melakukan Penyiaran ulang siaran, komunikasi

siaran, fiksasi siaran, dan penggandaan fiksasi siaran.

Perlindungan Hak Terkait (Neighboring rights) saat ini pengaturannya

terdapat juga dalam kaedah hukum Internasional yakni :

a. Konvensi untuk Perlindungan Pelaku Pertunjukan, Produser Rekaman dan

Lembaga Penyiaran Penyiaran. “Convention for the Protection of Performers,

Producers of Phonograms and Broadcasting Organization (Rome

Convention/Neighboring Convention 1961)”

b. Konvensi untuk Perlindungan Produser Rekaman terhadap resiko

penduplikasian rekaman yang tidak sah terhadap rekamannya. “Convention for

the Protection of Producers of Phonograms againts Unautorized Duplication

of Their Phonograms (Geneva Convention 1971)”

Page 49: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PEMBAJAKAN HAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42504/1/KHARISMA... · EKSKLUSIF PT.MNC SKY VISION BERDASARKAN UNDANG- ... dan Hukum

38

c. Persetujuan tentang Aspek Perdagangan Terkait Hak Kekayaan Intelektual

“Agreement on Trade Related Aspects of Intellectual Property Rights (Trips

1994)”.37

Rome Convention (1961) secara khusus mengatur tentang perlindungan

hukum neighboring rights, sedangkan konvensi Jenewa (Geneva Convention)

mengatur tentang hak produser rekaman.38

Maksud tujuan utama diadakannya

Konvensi Roma/Rome Convention adalah menetapkan pengaturan secara

internasional perlindungan hukum tiga kelompok pemegang hak cipta atas hak-

hak yang berkaitan yang sampai sekarang ini hanya terdiri dai tiga kelompok

(kemungkinan hari berkembang lebih yang masing-masing mempunyai hak

tersendiri yang dinamakan hak-hak yang berkaitan (Related

Rights/NeighboringRights).39

Menurut ketentuannya Pasal 3 Rome Convention, yang tercakup dalam

pengertian pelakon (performers) adalah para aktor, penyanyi, musisi, penari, dan

orang lain yang beraksi dalam sebuah tampilan lagu, penyampai berita, pembaca

deklamasi (sajak), pelakon dalam permainan sandiwara atau drama, atau orang

yang tampil dalam kegiatan seni dan sastra lainnya.40

E. Hak Siar

37

Eddy Damian, Hukum Hak Cipta, (Bandung: Alumni, 2003),h.73

38OK Saidin, Aspek Hukum Hak Kekayaan Intelektual (Intellectual Property Rights),

(Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2004),h.136

39Eddy Damian, Hukum Hak Cipta, (Bandung: Alumni, 2003),h.75

40OK Saidin, Aspek Hukum Hak Kekayaan Intelektual (Intellectual Property Rights),

(Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2004),h.136

Page 50: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PEMBAJAKAN HAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42504/1/KHARISMA... · EKSKLUSIF PT.MNC SKY VISION BERDASARKAN UNDANG- ... dan Hukum

39

1. Hak Siar

Dalam penjelasan Pasal 43 ayat 2 Undang-Undang tentang Penyiaran,

dijelaskan bahwa Hak Siar adalah “Hak yang dimiliki lembaga penyiaran untuk

menyiarkan program atau acara tertentu yang diperoleh secara sah dari pemilik

hak cipta atau penciptanya.” Hak siar merupakan hak yang berkaitan dengan

hak cipta yang selanjutnya dinamakan hak terkait. Dalam Pasal 1 angka 5

Undang-Undang No. 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta hak terkait diartikan

sebagai hak yang berkaitan dengan hak cipta yang merupakan hak eksklusif

bagi pelaku pertunjukan, produser fonogram, atau lembaga penyiaran.

Persoalan hak siar mengemuka dalam industri penyiaran di Indonesia,

diantaranya penayangan siaran langsung kegiatan olahraga seperti Liga Inggris

atau perhelatan Piala Dunia (World Cup). Selain itu, salah satu kasus yang

menjadi perhatian masyarakat internasional adalah terhadap kegiatan

redistribusi siaran dengan memungut biaya yang dilakukan oleh operator-

operator televisi berlangganan (biasa disebut dengan “TV Kabel”) di beberapa

wilayah Indonesia.41

2. Lembaga Penyiaran

Dalam pasal 1 angka 8 Undang-Undang No.28 Tahun 2014 tentang Hak

Cipta dan Pasal 1 angka 9 Undang-Undang No.32 Tahun 2002 tentang

Penyiaran, Lembaga Penyiaran diartikan sebagai penyelenggara penyiaran,

baik lembaga penyiaran publik, lembaga penyiaran swasta, lembaga penyiaran

41

Judharikswana, Hukum Penyiaran, (Jakarta: Rajawali Pers, 2010),h.137

Page 51: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PEMBAJAKAN HAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42504/1/KHARISMA... · EKSKLUSIF PT.MNC SKY VISION BERDASARKAN UNDANG- ... dan Hukum

40

komunitas maupun lembaga penyiaran berlangganan yang dalam

melaksanakan tugas, fungsi dan tanggung jawabnya sesuai dengan ketentuan

peraturan perundang-undangan.

Lembaga penyiaran merupakan organanisasi berbadan hukum, maka

secara otomatis lembaga penyiaran mempunyai hak dan kewajiban. Menurut

Achmad Zen Umar Purba di dalam bukunya yang berjudul Hak Kekayaan

Intelektual Pasca Trips, menjelaskan hak bagi lembaga penyiaran yaitu berupa

perlindungan terhadap pelaku (performers), produser perekaman suara dan

lembaga penyiaran misalnya mengenai faxtion dan penampilan pada rekaman

suara, pelaku dapat mencegah pihak lain memanfaatkan hak terkait tersebut

tanpa otoritasi darinya.42

OK Saidin dalam bukunya Aspek Hukum Hak Kekayaan Intelektual

(Intellectual Property Rights), menjelaskan hak-hak yang dimiliki oleh

lembaga siaran yaitu :

1. Moral Rights yaitu hak dari seorang performer untuk disebutkan namanya

dalam kaitannya dengan pertunjukan mereka dan hak untuk menolak

kerugian yang ditimbulkan akibat dari pertunjukan mereka.

2. Exclusive Rights yaitu dalam hal reproduksi, distribusi, rental, dan rekaman

suara online terhadap pertunjukan mereka.

42

Achmad Zen Umar Purba, Hak Kekayaan Intelektual Pasca Trips, (Bandung: Alumni,

2005),h.66

Page 52: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PEMBAJAKAN HAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42504/1/KHARISMA... · EKSKLUSIF PT.MNC SKY VISION BERDASARKAN UNDANG- ... dan Hukum

41

3. Hak untuk memperoleh pembayaran yang wajar dari siaran dan komunikasi

kepada khalayak dari penayangan ulang siaran mereka.43

Lembaga penyiaran merupakan media komunikasi yang memberikan

siaran berupa suara atau gambar kepada publik. Lembaga penyiaran sesuai

dengan Undang-Undang No. 32 Tahun 2002 tentang Penyiaran yaitu terdiri

dari lembaga penyiaran publik, lembaga penyiaran swasta, lembaga penyiaran

komunitas maupun lembaga penyiaran berlangganan. Lembaga penyiaran

publik adalah lembaga penyiaran yang berbentuk badan hukum yang didirikan

oleh negara, bersifat independen, netral, tidak komersial, dan berfungsi

memberikan layanan untuk kepentingan masyarakat. Lembaga penyiaran

swasta adaah lembaga penyiaran yang bersifat komersial berbentuk badan

hukum Indonesia, yang bidang usahanya hanya menyelenggarakan jasa

penyiaran radio atau televisi.

Lembaga penyiaran komunitas merupakan lembaga penyiaran yang

berbentuk badan hukum Indonesia, didirikan oleh komunitas tertentu, bersifat

independen, dan tidak komersial, dengan daya pancar rendah, luas jangkauan

wilayah terbatas serta untuk melayani kepentingan komunitasnya. Lembaga

penyiaran berlangganan merupakan lembaga penyiaran berbentuk badan

hukum Indonesia, yang bidang usahanya hanya menyelenggarakan jasa

penyiaran berlangganan dan wajib terlebih dahulu memperoleh izin

penyelenggaan penyiaran berlangganan.

43

OK Saidin, Aspek Hukum Hak Kekayaan Intelektual (Intellectual Property Rights),

(Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2004),h.144

Page 53: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PEMBAJAKAN HAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42504/1/KHARISMA... · EKSKLUSIF PT.MNC SKY VISION BERDASARKAN UNDANG- ... dan Hukum

42

Lembaga penyiaran televisi menjadi satu instrumen penting dalam

segenap aspek kehidupan masyarakat. Televisi telah memberi andil besar

dalam percepatan demokrasi politik, ekonomi, pendidikan, hiburan, dan aspek

lainnya. Peran yang dilakukan televisi seperti saat ini, sudah tentu tidak

terlepas dari pilihan ideologis media yang ditransformsikan ke dalam realitas

sehari-hari masyarakat. Televisi dianggap sebagai media yang paling tepat

dalam mentransformasikan informasi. Diantara beberapa media yang tersedia,

televisi memiliki kelebihan-kelebihan yang disampaikan dengan gambar visual

yang bergerak, bukan gambar diam seperti di media cetak. Media penyiaran

televisi mampu menyiarkan pesan multimedia yang berupa teks gambar/video

dan audio sekaligus.44

Di sisi lain, media penyiaran televisi atau radio mempunyai karakteristik

sebagai media yang menguasai ruang, tetapi tidak menguasai waktu. Artinya

siaran dari suatu media televisi atau radio dapat diterima dimana saja dalam

jangkauan pancarannya (menguasai ruang) tetapi siaranya tidak dapat dilihat

kembali (tidak menguasai waktu).45

Setiap lembaga penyiaran wajib terlebih

dahulu memiliki izin penyelenggaraan penyiaran sebelum melaksankaan

aktivitas penyiaran. Untuk itu, terdapat beberapa tahapan yang harus dilalui

untuk memperoleh izin tersebut.

44

Mutia Ulfa, Perlindungan Hak Terkait Lembaga Televisi Menurut Undang-Undang

Nomor 19 Tahun 2002 Tentang Hak Cipta, (Sumatera Utara: Badan Penerbit Program Studi

Kenotariatan Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara, 2009),h.1. http://gobookee.net.

Diakses Tanggal 4 Mei 2016 pukul 17.00 WIB

45Haidajanto Djamal, Andi fachrudin, Dasar-Dasar Penyiaran (Sejarah, Organisasi,

Operasional, dan Regulasi), (Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2011),h.63

Page 54: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PEMBAJAKAN HAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42504/1/KHARISMA... · EKSKLUSIF PT.MNC SKY VISION BERDASARKAN UNDANG- ... dan Hukum

43

Namun sebelum melakukan proses perizinan, harus diperiksa terlebih

dahulu apakah dapat peluang untuk menyelenggarakan lembaga penyiaran.

Untuk mengetahui peluang tersebut, adalah kewajiban Menteri Komunikasi

dan Informatika untuk mengumumkan secara terbuka melalui media cetak

dan/atau elektronik peluang penyelenggaraan penyiaran lembaga penyiaran

swasta dan penyiaran lembaga penyiaran berlangganan melalui teresterial

secara periodik setiap 5 tahun sekali untuk jasa penyiaran radio dan 10 tahun

sekali untuk jasa penyiaran televisi.46

Lembaga penyiaran mempunyai berbagai bentuk diantaranya adalah

radio, televisi, kabel transmisi dan berbagai sarana multimedia lainnya. Sejalan

dengan ketentuan yang berlaku di Indonesia, terdapat beberapa status badan

usaha yang dapat dipilih oleh organisasi penyiaran, baik yang dimiliki

pemerintah maupun swasta yaitu Badan Usaha Milik Negara (BUMN/BUMD),

Badan Usaha Milik Swasta Murni dan Badan Usaha Gabungan Pemerintah

Swasta. Bagi badan usaha swasta murni dapat berorientasi pada profit sedang

bagi BUMN/BUMD orientasinya yaitu perolehan keuntungan materi,

pemerataan pelayanan, pengembangan kebijaksanaan pemerintah dan

industri.47

46

Judharikswana, Hukum Penyiaran, (Jakarta: Rajawali Pers, 2010),h.69

47OK Saidin, Aspek Hukum Hak Kekayaan Intelektual (Intellectual Property Rights),

(Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2004),h.146

Page 55: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PEMBAJAKAN HAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42504/1/KHARISMA... · EKSKLUSIF PT.MNC SKY VISION BERDASARKAN UNDANG- ... dan Hukum

44

BAB III

PELINDUNGAN HUKUM HAK SIAR EKSKLUSIF PT. MNC SKY

VISION DI INDONESIA

A. Kategori Pembajakan Hak Siar Eksklusif dalam Hak Cipta di Indonesia

Pembajakan dapat dilakukan terhadap berbagai macam ciptaan. Salah satu

bentuk pembajakan yang marak saat ini adalah pembajakan dalam tayangan

televisi. Tindakan pembajakan dapat dikategorikan sebagai pelanggaran Hak

Cipta. Hal ini dikarenakan ada salah satu materi Hak Cipta yang dilanggar oleh

tindakan pembajakan dalam tayangan televisi yaitu adalah hak siar.

Hak siar adalah hak yang dimiliki lembaga penyiaran untuk menyiarkan

program atau acara tertentu yang diperoleh secara sah dari pemilik Hak Cipta atau

penciptanya. Dari pengertian tersebut, maka dapat ditarik kesimpulan, bahwa hak

siar adalah suatu hak untuk menyiarkan atau mengumumkan suatu karya ciptaan

apapun bentuknya sebagai hasil karya dari penciptanya.

Undang-Undang No.28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta telah menjelaskan

yang dimaksud pembajakan yaitu penggandaan Ciptaan dan/atau produk Hak

Terkait dengan secara tidak sah dan pendistribusian barang hasil penggandaan

dimaksud secara luas untuk memperoleh keuntungan ekonomi. Penggandaan yaitu

proses, pembuatan, atau cara menggandakan suatu salinan Ciptaan dan/atau

fonogram atau lebih dengan cara dan dalam bentuk apapun, secara permanen atau

sementara. Sedangkan yang dimaksud pendistribusian yaitu penjualan,

pengedaran, dan/atau penyebaran Ciptaan dan/ atau produk Hak Terkait.

Page 56: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PEMBAJAKAN HAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42504/1/KHARISMA... · EKSKLUSIF PT.MNC SKY VISION BERDASARKAN UNDANG- ... dan Hukum

45

Hak atas suatu acara lahir dari ciptaan, dimana suatu ciptaan menurut

Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 Tentang Hak Cipta, setiap hasil karya

cipta di bidang ilmu pengetahuan, seni dan sastra yang dihasilkan atas inspirasi,

kemampuan, pikiran, imajinasi, kecekatan, keterampilan, atau keahlian yang di

ekspresikan dalam bentuk nyata. Oleh sebab itu dalam penggunaan suatu ciptaan

khususnya mengenai ciptaan dari suatu bentuk acara yang pemanfaatannya dan

pendistribusiannya melalui mekanisme penyiaran, pengaturannya diatur dalam

dalam suatu hak yang disebut Hak Siar.

Hak siar sebagai Intangible Assets dapat dialihkan haknya kepada pihak

lain. Pengalihan hak siar dilakukan melalui mekanisme pemberian lisensi hak siar.

Pemegang Hak Cipta berhak memberikan izin atau lisensi tersebut kepada siapa

saja termasuk lembaga penyiaran berdasarkan kesepakatan yang dituangkan

dalam perjanjian lisensi. Dalam dunia penyiaran, praktik jual beli satuan acara

sebagai ciptaan sering dilakukan oleh pelaku usaha penyiaran. Dalam hal ini

pelaku usaha lembaga penyiaran membeli beberapa satuan acara dari pihak lain

(seperti rumah produksi film atau distributor film asing),48

yang berupa hak akan

ciptaan yang dihasilkan oleh rumah produksi atau ciptaan yang kepemilikannya

berada pada distributor.

Lembaga penyiaran apabila ingin memperoleh hak siar suatu satuan acara,

dapat melakukan pendekatan kepada pihak lain yang berkepentingan baik pihak

dalam negeri maupun luar negeri. Tindakan pembajakan dalam tayangan televisi

48

Anita Wulandari, “Manajemen Televisi Swasta di Indonesia: Studi Deskriptif Strategi

Trans TV dalam Meraih Peringkat”, (Thesisi FISIP Universitas Indonesia, 2004),h.28

Page 57: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PEMBAJAKAN HAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42504/1/KHARISMA... · EKSKLUSIF PT.MNC SKY VISION BERDASARKAN UNDANG- ... dan Hukum

46

dapat dikategorikan sebagai pelanggaran hak siar dalam lembaga penyiaran

melakukan penayangan program-program acara televisi tanpa miliki izin atau

lisensi dari pemegang Hak Cipta atas tayangan televisi tersebut untuk

menayangkannya. Padahal seharusnya dalam menayangkan suatu tayangan

televisi lembaga penyiaran harus memiliki izin atau lisensi dari pemegang Hak

Cipta, yang didalam hal ini berbentuk Hak Siar.

B. Hak Siar Eksklusif Pada PT. MNC SKY VISION

PT. MNC SKY VISION memiliki kontrak kerja sama dengan STAR untuk

mendapatkan Hak Siar dalam menayangkan siaran BPL (Barclays Peremier

League), Star Movie, Star Sport, dan ESPN serta MNC Sport. Konten siaran BPL,

melalui konten Star Movies, Star Sport serta MNC Sport, merupakan karya siaran

yang dilindungi sebagai Hak Cipta sebagaimana diatur dalam Pasal 1 (5) Undang-

Undang No.28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta

PT. MNC SKY VISION adalah pemenang tender terbuka yang dilakukan

oleh ESPN Star Sport untuk mendapatkan lisensi atas program siaran BPL

(Barclays Premier League) dengan kompensasi yang diberikan tersebut maka PT.

MNC SKY VISION mendapatkan Hak Siar Eksklusif atas program BPL tersebut.

Siaran BPL (Barclays Premier League) adalah siaran milik PT. MNC SKY

VISION sesuai dengan perjanjian afiliasi penyiaran antara ESPN Star Sport

dengan PT. MNC SKY VISION tertanggal 02 September 2012, dimana pada

pokoknya menyatakan bahwa PT. MNC SKY VISION memiliki Hak Siar

Eksklusif untuk penayangan program BPL (Barclays Premier League) mulai 01

Agustus 2010 sampai dengan 31 Mei 2013 di wilayah teritorial Indonesia.

Page 58: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PEMBAJAKAN HAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42504/1/KHARISMA... · EKSKLUSIF PT.MNC SKY VISION BERDASARKAN UNDANG- ... dan Hukum

47

Dengan adanya kepemilikan Hak Siar Eksklusif yang dimiliki PT. MNC

SKY VISION, setiap lembaga penyiaran yang menyiarkan program BPL, Star

Movies, ESPN harus terlebih dahulu memiliki kerjasama dengan PT. MNC SKY

VISION serta membayar sejumlah biaya atau royalti yang telah diatur dalam

Perjanjian Kerjasama tersebut kepada PT. MNC SKY VISION. Hak Lisensi BPL

tidak dapat diserahkan lagi kepada pihak lain, namun sebagai pemegang Hak Siar

Eksklusif, PT. MNC SKY VISION dapat memberikan Hak Siar Konten tersebut

kepada pihak lain yang telah melakukan kontrak kerjasama dengan PT. MNC

SKY VISION.

Tidak hanya menyiarkan, segala bentuk Highlight pertandingan BPL baik

untuk kepentingan komersil atau pemberitaan di media pun haruslah

mencantumkan courtesy dari pemegang Hak Siar Eksklusif, tidak bisa beralasan

menggambil dari luar negeri, karena bagaimana pun PT. MNC SKY VISION

memegang Hak Siar Eksklusif untuk penayangan di wilayah Indonesia.

C. Pola Perlindungan Hukum Terhadap Pembajakan Hak Siar Eksklusif Pada

PT. MNC SKY VISION

Dalam perlindungan hukum terhadap pembajakan Hak Siar Eksklusif pada

PT. MNC SKY VISION, sejumlah tim pemantauan lapangan diterjunkan untuk

memantau penayangan BPL (Barclays Premier League) di berbagai lokasi dan

tempat hiburan, tidak hanya di Jakara tetapi di berbagai daerah. Indovision dalam

hal ini PT. MNC SKY VISION secara khusus juga mengirimkan tim untuk

memetakan kemungkinan terjadinya piracy (pembajakan) siaran BPL di beberapa

kota. Apabila ditemukan indikasi pembajakan siaran atau penayangan siaran tanpa

Page 59: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PEMBAJAKAN HAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42504/1/KHARISMA... · EKSKLUSIF PT.MNC SKY VISION BERDASARKAN UNDANG- ... dan Hukum

48

izin resmi dari PT. MNC SKY VISION, maka akan segera dilakukan proses

penegakan hukum atas tindakan ilegal tersebut.49

Indovision dalam hal ini PT. MNC SKY VISION merupakan anggota

APMI (Asosiasi Penyelenggara Multimedia Indonesia) yaitu yang merupakan

sebuah himpunan penyelenggara multimedia yang bertujuan untuk

mengembangkan industri multimedia melalui pengembangan Broadband dan

industri kreatif digital. APMI merupaka asosiasi multimedia yang aktif menindak

pembajakan siaran televisi berlangganan.50

Dalam pembajakan PT. MNC SKY VISION memberikan kuasanya

kepada APMI (Asosiasi Penyelenggara Multimedia Indonesia) untuk melakukan

segala tindakan hukum untuk menangani pembajakan/ pelanggaran hukum hak

siar terhadap penyelenggaraan TV berlangganan ilegal.

D. Pengaturan Perlindungan Hukum Atas Pembajakan Hak Siar Eksklusif

pada PT. MNC SKY VISION Berdasarkan Undang-Undang Hak Cipta Di

Indonesia

Hak Terkait (Neighboring Rights) merupakan bagian dari Hak Atas

Kekayaan Intelektual. Banyak karya cipta yang dilahirkan dari individu-individu

seperti seorang pengarang novel yang karyanya dibuat menjadi sekenario sebuah

drama atau sinetron, yang melibatkan para aktor untuk menunjang promosi dan

daya saing novel tersebut dan juga seperti dalam bidang musik yaitu dengan

49

http://techno.okezone.com/read/2010/10/19/54/384069/siaran-liga-inggris-kian-marak

dibajak diakses pada tanggal 30 Mei 2016 pukul 18.30 WIB

50https://id.wikipedia.org/wiki/Asosiasi_Penyelenggara_Multimedia_Indonesia diakses

pada tanggal 30 Mei 2016 pukul 19.00 WIB

Page 60: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PEMBAJAKAN HAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42504/1/KHARISMA... · EKSKLUSIF PT.MNC SKY VISION BERDASARKAN UNDANG- ... dan Hukum

49

semakin berkembangnya dunia rekaman suara yang dalam hal ini melibatkan

seorang produser untuk merekam suatu karya suara atau bunyi lainnnya. Contoh

tersebut adalah gambaran keterkaitan antara Hak Cipta dengan Hak Terkait

(Neighboring Rights).

Sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya, berdasarkan Pasal 1 angka 1

Undang-Undang No. 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta. “Hak Cipta merupaka

hak ekskulsif pencipta yang timbul secara otomatis berdasarkan prinsip deklaratif

setelah suatu ciptaan diwujudkan dalam bentuk nyata tanpa mengurangi

pembatasan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.” Hak

eksklusif merupakan hak istimewa yang hanya dimiliki oleh pencipta atau

pemegang hak cipta. Secara otomatis seorang pencipta akan mempunyai hak

eksklusif setelah ia berhasil menciptakan karya berdasarkan kerja kerasnya dan

diwujudkan dalam bentuk nyata.

Berdasarkan pasal 1 angka 4 Undang-Undang Hak Cipta. “Pemegang hak

cipta adalah pencipta sebagai pemilik hak cipta, pihak yang menerima hak

tersebut secara sah dari pencipta, atau pihak lain yang menerima lebih lanjut hak

dari pihak yang menerima hak tersebut secara sah.” Jadi, setelah Hak Cipta

dialihkan dari pemilik hak cipta kepada orang lain, maka orang tersebut dapat

untuk mengalihkan kembali hak ciptanya kepada orang lain dengan cara menjual

belikannya.

Selanjutnya yang dimaksud ciptaan menurut Abdulkadir Muhammad

adalah hasil setiap karya pencipta dalam bentuk yang khas menunjukan keaslian

Page 61: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PEMBAJAKAN HAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42504/1/KHARISMA... · EKSKLUSIF PT.MNC SKY VISION BERDASARKAN UNDANG- ... dan Hukum

50

dalam lapangan ilmu pengetahuan, seni dan sastra.51

Sedangkan yang dimasud

ciptaan dalam Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta “ciptaan

adalah setiap hasil karya cipta di bidang ilmu pengetahuan, seni dan sastra yang

dihasilkan atas inspirasi, kemampuan, pikiran, imajinasi, kecekatan, keterampilan,

atau keahlian yang diekspesikan dalam bentuk nyata.” Undang-Undang Hak Cipta

mengelompokan 3 (tiga) bidang ciptaan yang dilindungi oleh undang-undang hak

cipta, yakni ciptaan yang termasuk dalam bidang ilmu penegetahuan, seni dan

sastra.

Hak Terkait berdasarkan Undang-Undang No. 28 Tahun 2014 tentang Hak

Cipta dijelaskan dalam Pasal 1 angka 5 yaitu: “Hak yang berkaitan dengan Hak

Cipta yang merpakan Hak ekslusif bagi pelaku pertunjukan, produser fonogram,

atau lembaga penyiaran. Yang dikategorikan sebagai pelaku pertunjukan menurut

undang-undang adalah seorang atau beberapa orang yang secara sendiri-sendiri

atau bersama-sama menampilkan atau mempertujukan suatu ciptaan.

Produser Fonogram adalah orang atau badan hukum yang pertama kali

merekam dan memiiki tanggung jawab untuk melaksanakan perekaman suara atau

perekaman bunyi baik perekaman pertujukan maupun pererkaman suara atau

bunyi lain. Selanjutnya yang dimaksud dengan Lembaga Penyiaran adalah

penyelenggara penyiaran, baik lembaga penyiaran publik, lembaga penyiaran

swasta, lembaga penyiara komunitas maupun lembaga penyiaran berlangganan

51

Abdulkadir Muhammad, Kajian Hukum Ekonomi Intelektual, (Bandung: Citra Aditya

Bakti, 2001),h.112

Page 62: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PEMBAJAKAN HAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42504/1/KHARISMA... · EKSKLUSIF PT.MNC SKY VISION BERDASARKAN UNDANG- ... dan Hukum

51

yang dalam melaksanakan tugas, fungsi, dan tanggung jawab sesuai dengan

ketentuan perundang-undangan.

Dalam Undang-Undang No. 28 Tahun 2014 tentang hak Cipta terdapat

Lembaga Manajemen Kolektif yang menghimpun dan mengelola hak ekonomi

pencipta dan pemilik hak terkait. Dengan menjadi anggota, pencipta dan pemilik

hak terkait dapat menarik imbalan atau royalti. Pembayaran royalti adalah

merupakan salah satu bentuk implementasi ditegakkanya pengakuan atas Hak

Cipta secara umum dan secara khusus penegakan atas Hak Terkait dikalangan

lembaga penyiaran. Royalti adalah pembayaran berupa imbalan sejumlah uang

tertentu yang diterima oleh pemegang Hak Cipta atau pemegang Hak Terkait atas

digunakan/dimanfaatkan ciptaanya tersebut oleh pihak lain untuk kepentingan

yang sifatnya komersial.52

Subyek-subyek diatas adakalanya bukan pencipta, tetapi memiliki andil

besar dalam mendistribusiakan sarana hiburan yang dapat dinikmati dan

digunakan oleh masyarakat. Adanya andil dan keterlibatan untuk

mendistribusikan karya-karya yang berasal dari Hak Cipta, tentu saja memberikan

suatu manfaat tersendiri bagi penciptanya yaitu berupa nilai ekonomi dari

ciptaanya. Maka sudah selayaknya diberikan suatu penghargaan berupa

perlindungan hukum dan mendapatkan royalti dari penampilan tersebut mana kala

penampilan tersebut ditayang ulang.53

52

Pipin Syaripin dan Dedah Jubaedah, Peraturan Hak Kekayaan Intelektual di Indonesia,

(Bandung: Pustaka Banu Quraisy,2004),h.90

53OK Saidin, Aspek Hukum Hak Kekayaan Intelektual (Intellectual Property Rights),

(Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2004),h.136

Page 63: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PEMBAJAKAN HAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42504/1/KHARISMA... · EKSKLUSIF PT.MNC SKY VISION BERDASARKAN UNDANG- ... dan Hukum

52

Dengan adanya undang-undang hak cipta maka undang-undang sebagai

peraturan yang fungsinya mengatur dan melindungi hak dan kewajiban dari

subyek hukum agar terciptanya ketertiban. Undang-Undang Hak Cipta melindungi

hak-hak dari pencipta dan pemegang hak cipta terhadap tindakan-tindakan

pelanggran yang dilakukan oleh pihak yang tanpa hak melakukan hak-hak yang

dimiliki oleh pencipta dan pemegang hak cipta. Perlindungan hukum terhadap hak

cipta seperti yang terdapat dalam undang-undnag hak cipta melindungi hak moral,

hak ekonomi dan hak terkait.

Lembaga Penyiaran merupakan satu dari tiga Hak Terkait yang

mempunyai hak eksklusif yang ada didalam Undang-Undang Hak Cipta. Hak

eksklusif yang dimiliki oleh lembaga penyiaran adalah hak ekonomi yang terdapat

pada Pasal 25 Undang-Undang No. 28 tahun 2014 tentang Hak Cipta sebagai

bentuk perlindungan terhadap hak yang berkaitan denga Hak Cipta. Salah satunya

perlindungan ini diberikan kepada Pemegang Hak Siar Eksklusif lembaga

penyiaran. Perlindungan tersebut diberikan terhadap mereka untuk memberikan

pemahaman terhadap masyarakat bahwa Lembaga Penyiaran juga termasuk

kedalam hak yang berkaitan dengan Hak Cipta. Sehingga orang lain tidak dapat

dengan semena-mena menggunakannya tanpa seizin pencipta atau pemegang hak

ciptanya.

Adapun hak ekonomi dalam Undang-Undang Hak Cipta Pasal 20

merupakan hak eksklusif meliputi hak moral pelaku pertunjukan, hak ekonomi

pelaku pertunjukan, hak ekonomi produser fonogram, dan hak ekonomi lembaga

penyiaran. Dalam Pasal 25 ayat 2 hak ekonomi lembaga penyiaran meliputi hak

Page 64: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PEMBAJAKAN HAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42504/1/KHARISMA... · EKSKLUSIF PT.MNC SKY VISION BERDASARKAN UNDANG- ... dan Hukum

53

melaksanakan sendiri, memberikan izin, atau melarang pihak lain untuk

melakukan: penyiaran ulang siaran, komunikasi siaran, fiksasi siaran dan

penggandaan fiksasi siaran.

Namun meski telah ada peraturan yang secara jelas mengatur bahwa Hak

Terkait memiliki hak eksklusif yaitu hak ekonomi, masih ada saja sebagian

masyarakat yang menggunakanya tanpa hak. Adapun perlindungan yang secara

tegas diatur di dalam Undang-Undang Hak Cipta No.28 Tahun 2014 tentang Hak

Cipta adalah pencipta, pemegang Hak Cipta dan/atau pemegang Hak Terkait atau

ahli warisnya yang mengalami kerugian hak ekonomi berhak memperoleh ganti

rugi. Bagi mereka yang melanggar hak ekonomi lembaga penyiaran, dikenakan

sanksi sesuai Pasal 118 Undang-Undang No.28 tahun 2014 tentang Hak Cipta.

Page 65: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PEMBAJAKAN HAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42504/1/KHARISMA... · EKSKLUSIF PT.MNC SKY VISION BERDASARKAN UNDANG- ... dan Hukum

54

BAB IV

HAK SIAR PADA PUTUSAN PENGADILAN NEGERI

NOMOR:130/Pid.B/2013/PN.PAREPARE

A. Penyelesaian Hukum Sengketa Hak Siar Pada Peradilan Sebagai Hak Cipta

di Indonesia

Berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan Pasal 1 ayat 1

Undang- Undang Hak Cipta No. 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta adalah hak

eksklusif pencipta yang timbul secara otomatis berdasarkan prinsip deklaratif

setelah suatu ciptaan diwujudkan dalam bentuk nyata tanpa mengurangi

pembatasan. Di dalam Hak Cipta terdapat Pencipta dan Ciptaan, dalam Undang-

Undang No. 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta disebutkan Pencipta adalah

seorang atau beberapa orang yang secara sendiri-sendiri atau bersama sama

menghasilkan suatu ciptaan yang bersifat khas dan pribadi, sedangkan Ciptaan

adalah setiap hasil karya cipta dibidang ilmu pengetahuan, seni, dan sastra yang

dihasilkan atas inspirasi, kemampuan, pikiran, imajinasi, kecekatan, keterampilan,

atau keahlian yang diekspresikan dalam bentuk nyata.

Undang-Undang Hak Cipta No. 28 Tahun 2014 merupakan perubahan

terhadap Undang-Undang Hak Cipta No. 19 Tahun 2002. Perubahan terhadap

Undang-Undang Hak Cipta dimaksudkan untuk lebih memberikan perlindungan

kepada Pencipta, Pemegang Hak Cipta dan Pemilik Hak terkait. Undang-Undang

Hak Cipta yang baru terdapat perbaikan-perbaikan dan penyempurnaan serta

memberikan perlindungan yang lebih baik lagi bagi pencipta, pemegang hak cipta

Page 66: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PEMBAJAKAN HAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42504/1/KHARISMA... · EKSKLUSIF PT.MNC SKY VISION BERDASARKAN UNDANG- ... dan Hukum

55

dan pemilik hak terkait terutama dalam perkembangan informasi dan tekhnologi

sekarang ini, dan hal ini sebagaimana tercantum didalam beberapa pasal pada

Undang-Undang Hak Cipta No. 28 Tahun 2014. Undang-Undang Hak Cipta No.

28 Tahun 2014 juga memberikan perlindungan hukum kepada Pencipta,

Pemegang Hak Cipta dan Pemilik Hak Terkait secara menyeluruh, perlindungan

hukum dimaksudkan sebagai perlindungan hukum secara Pidana dan Perdata.

Bentuk perlindungan hukum baik itu secara pidana maupun perdata yang

diatur oleh Undang-Undang Hak Cipta No. 28 Tahun 2014 yaitu berdasarkan pada

Bab XIV tentang Penyelesaian Sengketa di dalam Pasal 95 ayat 1 disebutkan

bahwa: "Penyelesaian sengketa Hak Cipta dapat dilakukan melalui alternatif

penyelesaian sengketa, arbitrase, atau pengadilan". Berdasarkan pada Pasal 95

ayat 1 tersebut, bahwa upaya penyelesaian sengketa Hak Cipta bisa dilakukan

melalui alternatif penyelesaian sengketa dan arbritase sebelum ke Pengadilan,

yang merupakan pasal baru yang terdapat dalam Undang-Undang Hak Cipta No.

28 Tahun 2014. Selain itu juga bahwa untuk penyelesaian hak cipta yang salah

satu pihaknya berada di luar negeri, diakomodir ketentuan penyelesainnya di

dalam Pasal 95 ayat 4, yang berbunyi: "Selain pelanggaran Hak Cipta dan/atau

Hak Terkait dalam bentuk Pembajakan, sepanjang para pihak yang bersengketa

diketahui keberadaannya dan/atau berada di wilayah Negara Kesatuan Republik

Indonesia harus menempuh terlebih dahulu penyelesaian sengketa melalui

mediasi sebelum melakukan tuntutan pidana".

Page 67: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PEMBAJAKAN HAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42504/1/KHARISMA... · EKSKLUSIF PT.MNC SKY VISION BERDASARKAN UNDANG- ... dan Hukum

56

Selain itu, setiap Pencipta, Pemegang Hak Cipta dan Pemilik Hak Terkait

bisa juga mengajukan gugatan ganti rugi melalui Pengadilan Niaga atas

pelanggaran hak cipta atau produk terkait. Ketentuan tentang Ganti Rugi ini

disebutkan di dalam Pasal 99 ayat 1 Undang-Undang Hak Cipta No. 28 Tahun

2014. Bentuk Ganti Rugi yang bisa dilakukan oleh Pencipta, Pemegang Hak Cipta

dan Pemilik Hak Terkait menurut ketentuan Pasal 99 ayat 2 disebutkan bahwa:

"Gugatan ganti rugi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat berupa permintaan

untuk menyerahkan seluruh atau sebagian penghasilan yang diperoleh dari

penyelenggaraan ceramah, pertemuan ilmiah, pertunjukan atau pameran karya

yang merupakan hasil pelanggaran Hak Cipta atau produk Hak Terkait". Dan juga

Pencipta, Pemilik Hak Cipta dan Pemegang Hak Terkait juga bisa bisa

mengajukan putusan sela kepada Pengadilan Niaga. Yang bisa dimintakan

putusan sela oleh Pencipta, Pemegang Hak Cipta dan Pemilik Hak Terkait

tersebut menurut Pasal 99 ayat 3 Undang-Undang Hak Cipta No. 28 Tahun 2014

diterangkan bahwa putusan sela dimintakan ke Pengadilan Niaga untuk:

a. Meminta penyitaan Ciptaan yang dilakukan Pengumuman atau Penggandaan,

dan/atau alat Penggandaan yang digunakan untuk menghasilkan Ciptaan hasil

pelanggaran Hak Cipta dan produk Hak Terkait; dan/atau

b. Menghentikan kegiatan Pengumuman, Pendistribusian, Komunikasi, dan/atau

Penggandaan Ciptaan yang merupakan hasil pelanggaran Hak Cipta dan

produk Hak Terkait.

Page 68: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PEMBAJAKAN HAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42504/1/KHARISMA... · EKSKLUSIF PT.MNC SKY VISION BERDASARKAN UNDANG- ... dan Hukum

57

Selain disebutkan tentang Penyelesaian Sengketa melalui alternatif

penyelesaian sengketa dan arbritase, Pencipta, Pemegang Hak Cipta dan Pemilik

Hak Terkait yang merasa dirugikan juga bisa meminta Penetapan Sementara

Pengadilan, Pengadilan Niaga dapat mengeluarkan penetapan sementara untuk:

a. Mencegah masuknya barang yang diduga hasil pelanggaran Hak Cipta atau

Hak Terkait ke jalur perdagangan;

b. Menarik dari peredaran dan menyita serta menyimpan sebagai alat bukti yang

berkaitan dengan pelanggaran Hak Cipta atau Hak Terkait tersebut;

c. Mengamankan barang bukti dan mencegah penghilangannya oleh pelanggar;

dan/atau

d. Menghentikan pelanggaran guna mencegah kerugian yang lebih besar.

Proses Permohonan penetapan sementara pengadilan diajukan kepada

ketua Pengadilan Niaga di wilayah hukum tempat ditemukannya barang yang

diduga merupakan hasil pelanggaran Hak Cipta atau Hak Terkait. Dan sebagai

tambahan berdasarkan Pasal 105 Undang-Undang Hak Cipta No. 28 Tahun 2014

disebutkan bahwa: "Hak untuk mengajukan gugatan keperdataan atas pelanggaran

Hak Cipta dan/atau Hak Terkait tidak mengurangi Hak Pencipta dan/atau pemilik

Hak Terkait untuk menuntut secara pidana".

Disamping itu juga setiap pihak yang berkepentingan terhadap ciptaan

yang sudah dicatat, maka dapat juga mengajukan gugatan pembatalan pencatatan

ciptaan dalam daftar umum ciptaan melalui Pengadilan Niaga. Gugatan

Page 69: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PEMBAJAKAN HAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42504/1/KHARISMA... · EKSKLUSIF PT.MNC SKY VISION BERDASARKAN UNDANG- ... dan Hukum

58

sebagaimana dimaksud ditujukan kepada Pencipta dan/atau Pemegang Hak Cipta

terdaftar.

Ketentuan Pidana merupakan ketentuan yang selalu dicantumkan di dalam

setiap Undang-undang yang ada di Indonesia, ketentuan Pidana ini dimaksudkan

untuk memberikan efek jera kepada para pelaku pelanggaran terhadap Undang-

undang tersebut. Di dalam hukum pidana Indonesia yang mengatakan bahwa

hukum pidana hendaklah dijadikan upaya terakhir dalam hal penegakan hukum.

Hal ini memiliki makna apabila suatu perkara dapat diselesaikan melalui jalur lain

(kekeluargaan, negosiasi, mediasi, perdata, ataupun hukum administrasi)

hendaklah jalur tersebut terlebih dahulu dilalui.

Undang-Undang Hak Cipta No. 28 Tahun 2014 mengatur tentang

Ketentuan Pidana, berdasarkan pada Bab XVII Undang-Undang Hak Cipta, yaitu

terdapat sekitar 8 Pasal yang mengatur tentang Ketentuan Pidana, sedangkan di

dalam Undang-Undang Hak Cipta No. 19 Tahun 2002, Pasal yang mengatur

tentang ketentuan Pidana terdapat 1 Pasal saja, yaitu Pasal 72. Ke 8 Pasal yang

mengatur tentang Pidana diatur didalam Pasal 112,113,114,115,116,117,118 dan

119. Didalam ke 8 Pasal tersebut diatur tentang Pidana Penjara dan Pidana Denda.

Pidana Penjara menurut Undang-Undang Hak Cipta No. 28 Tahun 2014

disebutkan; pidana penjara paling lama 10 (sepuluh) tahun. Sedangkan di dalam

Undang-Undang Hak Cipta No. 19 Tahun 2002) disebutkan bahwa pidana

penjaranya paling lama 7 (tujuh) tahun. Sedangkan untuk Pidana Denda menurut

Undang-Undang Hak Cipta No.28 Tahun 2014 ditentukan; paling banyak Rp

4.000.000.000,00 (empat miliar rupiah), sedangkan di dalam Undang-Undang

Page 70: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PEMBAJAKAN HAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42504/1/KHARISMA... · EKSKLUSIF PT.MNC SKY VISION BERDASARKAN UNDANG- ... dan Hukum

59

Hak Cipta No.19 Tahun 2002 ketentuan pidana dendanya paling banyak

1.500.000.000,00 (satu miliar lima ratus juta rupiah).

Undang-Undang Hak Cipta No.28 Tahun 2014 juga secara tegas

menyebutkan di dalam Pasal 120 bahwa Tindak Pidana Hak Cipta merupakan

delik aduan. Istilah delik aduan (klacht delict), ditinjau dari arti kata klacht atau

pengaduan berarti tindak pidana yang hanya dapat dilakukan penuntutan setelah

adanya laporan dengan permintaan untuk dilakukan penuntutan terhadap orang

atau terhadap orang tertentu. Pada delik aduan, jaksa hanya akan melakukan

penuntutan apabila telah ada pengaduan dari orang yang menderita, dirugikan oleh

kejahatan tersebut. Sedangkan Undang-Undang Hak Cipta No. 19 Tahun 2002

tidak menerangkan secara tegas pasal yang menyebutkan tentang delik aduan.

Jadi, bisa dikatakan bahwa Undang-Undang Hak Cipta No. 28 Tahun 2014

lebih secara rinci dan detail memberikan perlindungan hukum baik secara pidana

dan perdata terhadap Pencipta, Pemilik Hak Cipta dan Pemilik Hak Terkait. Dan

Undang-Undang Hak Cipta No. 28 Tahun 2014 telah lebih baik, dengan

memberikan ruang untuk menyelesaikan sengketa dengan jalur Penyelesaian

sengketa secara efektif melalui proses mediasi, arbitrase. Tentunya kemajuan-

kemajuan yang ada di dalam Undang-Undang Hak Cipta No. 28 Tahun 2014

membawa dampak positif bagi Pencipta, Pemegang Hak Cipta dan Pemilik Hak

Terkait untuk selalu berkarya dan berkreasi serta produktif dalam menciptakan

karya ciptanya yang baru.

Page 71: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PEMBAJAKAN HAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42504/1/KHARISMA... · EKSKLUSIF PT.MNC SKY VISION BERDASARKAN UNDANG- ... dan Hukum

60

B. Kasus Putusan Hak Siar Pada PN Nomor:130/Pid.B/2013/PN.Parepare

1. Kasus Pada Pengadilan Negeri Parepare

Berawal dari hasil pengamatan lapangan yang dilakukan oleh Asosisasi

Penyelenggara Multimedia Indonesia (APMI) yang merupakan Asosiasi yang

beberapa lembaga penyiaran berlangganan seperti Indovision, Telkomvision,

Skynindo, First Media, Fasindo, dan masih banyak lagi yang dimana APMI

(Asosiasi Penyelenggara Multimedia Indonesia) mendapatkan kuasa dari

Indovision yang dikeluarkan di Jakarta pada tanggal 23 Maret 2009 untuk

melakukan upaya hukum terhadap penyelenggaraan TV Kabel ilegal.

Sekitar bulan November tahun 2012 bertempat di Jalan Gelantik tepatnya

di station TV Kabel Visual Vision Kabel Parepare Provinsi Sulawesi Selatan

Terdakwa selaku pemilik station TV Kabel Visual Vision telah

menyiarkan/menayangkan program BPL (Barclays Premier Leauge), Star

Movie, Star Sport, serta MNC Sport tanpa izin yang ditemukan oleh Asosiasi

Penyeleggara Multimedia Indonesia (APMI).

Bahwa siaran BPL (Barclays Premier League) adalah siaran milik PT.

MNC SKY VISION sesuai dengan perjanjian afiliasi penyiaran antara ESPN

Star Sport dengan PT. MNC SKY VISION tertanggal 2 September 2010,

dimana pada pokoknya menyatakan bahwa PT.MNC SKY VISION memiliki

hak siar eksklusif untuk penanyangan program BPL (Barclays Premier League)

mulai 1 Agustus 2012 sampai dengan 31 Mei 2013 di wilayah teritorial

Indonesia.

Page 72: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PEMBAJAKAN HAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42504/1/KHARISMA... · EKSKLUSIF PT.MNC SKY VISION BERDASARKAN UNDANG- ... dan Hukum

61

Bahwa terdakwa, pada hari dan tanggal yang sudah tidak dapat ditentukan

lagi, sejak bulan Juli tahun 2011 sampai dengan bulan November 2011,

awalnya karena tuntutan dari pelanggan terdakwa untuk meyiarkan siaran BPL,

terdakwa takut pelanggan terdakwa pindah ke TV Kabel lain. Maka terdakwa

ingin berlangganan siaran pada PT. MNC SKY VISION dengan cara

meminjam aplikasi berlangganan reguler atas nama Harun Suwondo. Agar

dapat menerima siaran yang dimiliki oleh PT. MNC SKY VISION, yang salah

satunya adalah siaran BPL (Barclays Premier League).

Terdakwa memakai aplikasi milik Harun Sundowo karena pada saat itu

terdakwa menyampaikan bahwa terdakwa ingin berlangganan Indovision,

namun Harun Sundowo yang sudah terlebih dulu berlangganan Indovision

menyerahkan aplikasinya tersebut kepada terdakwa dan menyuruh terdakwa

untuk membayar iuran bulanannya ke Indovision, karena Harun Sundowo

sudah bisa dapat siaran Liga Inggris melalui Antena UHF di Makassar. Sejak

saat itu terdakwa berlangganan siaran PT. MNC SKY VISON dengan aplikasi

atas nama Harun Sundowo secara pribadi atau reguler dan untuk pelanggan

reguler digunakan hanya untuk pribadi saja tidak untuk didistribusikan ke

pihak lain.

Namun, setelah menerima siaran BPL (Barclays Premier League) melalui

alat yang dimiliki oleh PT. MNC SKY VISION tersebut, tanpa seizin atau

sepengetahuan PT.MNC SKY VISION, sejak bulan Juli tahun 2011 sampai

dengan bulan November 2011 terdakwa telah mendistribusikan/

memperbanyak siaran BPL (Barclays Premier League) kepada para

Page 73: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PEMBAJAKAN HAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42504/1/KHARISMA... · EKSKLUSIF PT.MNC SKY VISION BERDASARKAN UNDANG- ... dan Hukum

62

pelanggannya dengan menggunakan sarana kabel yang tersambung kepada

para pelanggan terdakwa yang berjumlah sekitar 200 (dua ratus) orang, padahal

terdakwa mengetahui sebagai pelangan reguler terdakwa hanya berhak untuk

menikmati siaran yang diterima dari PT. MNC SKY VISION secara pribadi

dan tidak berhak untuk mendistribusikannya.

Terdakwa mengambil siaran atau program tersebut dari parabola setelah

itu disalurkan ke alat yang disebut Decoder/ Reciver yang mana dalam alat

decoder tersebut terdapat kartu yang disebut Viewing Card yang berfungsi

untuk mengaktifkan siaran yang sudah ditangkap oleh parabola dan juga

decoder tersebut. Terdakwa dalam menyiarkan karya siaran PT. MNC SKY

VISION pun tidak memiliki izin Penyelenggaraan Penyiaran (IPP) yang

seharusnya sebelum menyelenggarakan kegiatan lembaga penyiaran wajib

memperoleh izin penyelenggaraan penyiaran.

Setiap pelanggan TV Kabel terdakwa mempunyai kewajiban untuk

membayar biaya berlangganan TV Kabel terhadap terdakwa sebesar

Rp.20.000,- (dua puluh ribu rupiah) setiap bulan dan terdakwa juga tidak

pernah membayar royalti kepada PT. MNC SKY VISION. Atas perbuatan

terdakwa tersebut PT.MNC SKY VISION mengalami kerugian sekitar

Rp.499.000.000,- (empat ratus sembilan puluh sembilan juta rupiah).

2. Penyelesaian Hak Siar Pada Putusan PN No.130/Pid.B/2013/PN.Parepare

Dalam Memberikan Putusan PN No.130/Pid.B/2013/PN.Parepare

pertimbangan hakim dalam kasus Hak Cipta dimulai dari tahap-tahap

pemeriksaan. Pertimbangan hakim dalam putusannya berdasarkan pada

Page 74: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PEMBAJAKAN HAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42504/1/KHARISMA... · EKSKLUSIF PT.MNC SKY VISION BERDASARKAN UNDANG- ... dan Hukum

63

pembuktian yaitu pembuktian berdasarkan keterangan-keterangan dari saksi

dan bukti lainnya.

Bahwa terdakwa telah diajukan kehadapan persidangan dengan Surat

Dakwaan berbentuk Alternatif, yaitu yang kesatu Pasal 72 ayat (5) Undang-

Undang Nomor 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta dan yang kedua Pasal 58

huruf b Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2002 tentang Penyiaran. Karena

terdakwa didakwa dengan surat dakwaan berbentuk alternatif, maka majelis

hakim akan mempertimbangkan dakwaan yang paling memenuhi unsur

dakwaan penuntut umum.

Setelah majelis hakim memperhatikan fakta persidangan maka perbuatan

terdakwa yang paling memenuhi unsur dari dakwaan yang kesatu penuntut

umum yaitu melanggar Pasal 72 ayat (5) Undang-Undang Nomor 19 Tahun

2002 tenang Hak Cipta. Karena dengan senggaja melanggar Pasal 49 (3) yaitu :

lembaga penyiaran memiliki hak eksklusif untuk memberikan izin atau

melarang pihak lain yang tanpa persetujuan membuat, memperbanyak dan atau

menyiarkan ulang karya siarannya melalui transmisi dengan atau tanpa kabel

atau melalui sistem elektromagnetik lain.

Dengan unsur dari tindak pidana dalam dakwaan kesatu adalah barang

siapa; dengan sengaja; melanggar Pasal 19, Pasal 20, atau Pasal 49 ayat (3)

Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta. Bahwa selama

persidangan majelis hakim tidak menemukan alasan pemaaf maupun pembenar

yang dapat meniadakan kesalahan dan pertanggungan jawab pidana terdakwa

Page 75: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PEMBAJAKAN HAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42504/1/KHARISMA... · EKSKLUSIF PT.MNC SKY VISION BERDASARKAN UNDANG- ... dan Hukum

64

dinyatakan terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak

pidana melanggar Hak Cipta.

Sebelum majelis hakim menjatuhkan pidana maka akan mpertimbangkan

hal-hal yang meringankan dan memberatkan dari perbuatan terdakwa. Hal-hal

yang memberatkan yaitu perbuatan terdakwa telah merugikan PT. MNC SKY

VISION. Hal-hal yang meringankan yaitu terdakwa bersikap sopan

dipersidangan, terdakwa menyesali perbuatannya dan berjanji tidak akan

mengulangi perbuatannya lagi, terdakwa belum pernah dihukum, terdakwa

memiliki tanggugan keluarga.

Berdasarkan hal-hal yang memberatakan dan meringankan maka pidana

yang dijatuhkan telah dipandang tepat dan adil karena tujuan pemidanaan

terdakwa adalah pemasyarakatan dan pemanusiaan kembali dirinya maka harus

bersifat korektif, rehabilitatif, preventif dan edukatif agar terdakwa menyadari

dan menyesali perbuatanya dan tidak mengulangi perbuatannya di masa

mendatang.

Menimbang bahwa terdapat barang bukti berupa 1 (satu) buah kartu VC

(Viewing Card) dengan nomor 0112895637, 1 (satu) buah decoder Top TV

Merk Humax nd-10 yang karena barang tersebut milik terdakwa maka

dikembalikan kepada terdakwa. Dan barang bukti berupa 2 (dua) lembar

aplikasi berlangganan dengan nomor 20207423 yang karena merupakan satu

kesatuan dengan berkas perkara maka barang bukti tersebut tetap terlampir

dalam berkas perkara.

Page 76: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PEMBAJAKAN HAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42504/1/KHARISMA... · EKSKLUSIF PT.MNC SKY VISION BERDASARKAN UNDANG- ... dan Hukum

65

Maka terdakwa Ahmad Hidayat terbukti secara sah dan meyakinkan

melakukan tindak pidana “Melanggar Hak Cipta” dan dengan pidana penjara

selama 5 (lima) bulan berdasarkan hal-hal yang memberatkan dan yang

meringankan dan dengan menetapkan barang bukti diatas. Karena terdakwa

dijatuhi pidana, maka terdakwa juga harus dibebani untuk membayar biaya

perkara sebesar Rp. 1000,- (seribu rupiah).

C. Peran Pemerintah Dalam Menanggulangi Perlindungan Pembajakan Hak

Eksklusif Secara Khusus dan Hak Kekayaan Intelektual Secara Umum di

Indonesia.

Dengan banyaknya karya yang dihasilkan, tidak dipungkiri akan ada

banyak pelanggaran hak cipta yang dilakukan. Maka langkah-langkah pemerintah

hingga saat ini dalam menanggulanginya, antara lain:

1. Pelaksanaan pembahasan RPP sebagaimana disyaratkan dalam Undang-

Undang Hak Cipta dengan instansi terkait (interdep) secara intensif (Dewan

Hak Cipta, Foklor, Optical Disk, Hak Informasi Manajemen bagi Pencipta

2. Dibentuknya Tim Nasional Penanggulangan Pelanggaran HKI oleh pemerintah

yang bertugas merumuskan kebijakan nasional penanggulangan pelanggaran

HKI, menetapkan langkah-langkah nasional dalam menanggulangi pelanggaran

HKI, serta melakukan koordinasi sosialisasi dan pendidikan di bidang HKI

guna penanggulangan pelanggaran HKI. Dengan adanya Tim Nasional

Penanggulangan Pelanggaran HKI yang dibentuk oleh pemerintah diharapkan

mampu membantu kinerja pemerintah untuk melindungi hasil karya dari warga

negaranya. Meminimalisir pelanggaran Hak Cipta berupa pembajakan karya,

Page 77: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PEMBAJAKAN HAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42504/1/KHARISMA... · EKSKLUSIF PT.MNC SKY VISION BERDASARKAN UNDANG- ... dan Hukum

66

mengklaim karya orang lain, dan lain-lain. Melalui tim ini, pemerintah juga

mudah mengawasi warga negaranya untuk hasil karya yang ada.

3. Pelatihan PPNS HKI Seluruh Indonesia dan Aparat Penegak Hukum lainnya di

bidang Hak Cipta, Sosialisasi di Mall, Perusahaan dan bagi kalangan Pimpinan

Pemerintah.

4. Pelaksanaan sosialisasi UHC dalam benuk seminar dan direcly mailer kepada

Perusahaan-perusahaan pengguna jasa piranti lunak komputer.

5. Pemerintah memeberikan contoh produk Open Source jika belum mampu

membeli lisence berbayar. Berbagai institusi pemerintah sudah memakai Open

Source untuk sistem Operasinya yaitu bahwa “Indonesia, Go Open Source!”

(IGOS) adalah sebuah semangat gerakan untuk meingkatkan penggunaan dan

pengembangan perangkat lunak sumber terbuka di Indonesia. IGOS

dideklarasikan pada 30 Juni oleh 5 kementrian yaitu Kementrian Negara Riset

dan Teknologi Departemen Komunikasi dan Infrmatika, Kementrian Hukum

dan Hak Asasi Manusia, Kementrian Negara Pendayagunaan Apratur Negara,

Departemen Pendidikan Nasional. Gerakan ini melibatkan seluruh stakeholder

TI (akademisi, sektor bisnis, instansi pemerintah dan masyarakat) yang dimulai

dengan program untuk menggunakan perangkat lunak sumber terbuka di

lingkungan instansi pemerintah. Dengan langkah ini diharapkan dapat diikuti

oleh semua lapisan masyarakat untuk menggunakan perangkat lunak legal.

6. Menggunakan program yang menggunakan lisensi Open Source, lisensi Open

Source adalah lisensi dimana setiap orang yang menggunakan perangkat lunak

diperbolehkan membuat salinan tak terbatas, menjuak atau bahkan memberikan

Page 78: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PEMBAJAKAN HAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42504/1/KHARISMA... · EKSKLUSIF PT.MNC SKY VISION BERDASARKAN UNDANG- ... dan Hukum

67

program komputer secara baebas tanpa ada kewajiban membayar kepada

siapapun. Denmenggunakan progam dan sistem oprasi yang memiiki lisence

Open Source maka dapat meminimalisir adanya pelanggaran hak cipta yanga

da. Ketersediaan Source Code dalam program degan lisence ini menjadi syarat

utama dilakukannya modifikasi dan perbaikan program.

7. Dibuatnya undang-undang oleh pemerintah tentang Hak Cipta. Undang-

Undang tentang Hak Cipta yang berisi pada Pasal 1-5 adalah:

1. Hak Cipta adalah hak eksklusif bagi Pencipta yang timbul secara otomatis

berdasarkan prinsip deklaratif setelah suatu ciptaan diwujudkan dalam

bentuk nyata tanpa mengurangi pembatasan sesuai dengan ketentuan

peraturan perundang-undangan.

2. Pencipta adalah seorang atau beberapa orang yang secara sendiri-sendiri

atau bersama-sama mengasilkan suatu ciptaan yang bersifat khas dan

pribadi.

3. Ciptaan adalah hasil setiap karya cipta dibidang ilmu penegtahuan, seni, dan

satra yang dihasilkan atas inspirasi, kemampuan, pikira, imajinasi,

kecekatan, keterampilan, atau keahlian yang diekspresikan dalam bentuk

nyata.

4. Pemegang Hak Cipta adalah Pencipta sebagai Pemilik Hak Cipta, pihak

yang menerima hak tersebut secara sah dari Pencipta, atau pihak lain yang

menerima lebih lanjut hak dari pihak yang menerima hak tersebut secara

sah.

Page 79: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PEMBAJAKAN HAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42504/1/KHARISMA... · EKSKLUSIF PT.MNC SKY VISION BERDASARKAN UNDANG- ... dan Hukum

68

5. Hak Terkait adalah hak yang berkaitan dengan Hak Cipta yang merupakan

hak eksklusif bagi pelaku pertunjukan, produser fonogram, atau lembaga

penyiaran.

Dengan adanya undang-undang tentang hak cipta yang baru diharap dapat

mengatasi pelanggaran hak cipta, karena peraturan yang mengatur tentang hak

cipta sudah ada pada isi undang-undang tentang hak cipta, apa bila ada yang

melanggar undang-undang hak cipta tersebut, maka akan ada sanksi yang akan

menjerat pelaku. Sehingga adanya efek jera yang didapat pelaku, karena denda

beserta hukum pidana akan menjeratnya. Pelanggaran Hak Cipta dapat

dikenakan hukuman sesuai dengan Pasal 112,113,114,115,116,117,118 dan

119 Undang-Undang No. 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta. Dengan adanya

hukuman pidana yang sangat berat kepada pelaku maka diharapkan akan

mencegah terjadinya pelanggaran Hak Cipta di masa yang akan mendatang.

Page 80: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PEMBAJAKAN HAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42504/1/KHARISMA... · EKSKLUSIF PT.MNC SKY VISION BERDASARKAN UNDANG- ... dan Hukum

69

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari hasil yang telah dipaparkan oleh penulis maka kesimpulan yang dapat

diambil oleh penulis adalah :

1. Sejarah Hukum Pengaturan Hak Siar di Indonesia yaitu bermula dengan

dikeluarkannya Radiowet oleh pemerintah Hindia Belanda pada tahun

1934. Pemerintah menerbitkan Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun

1970 tentang Radio Siaran Non Pemerintah. Memasuki tahun 1997,

DPR-RI akhirnya menyetujui Rancangan Undang-Undang tentang

Penyiaran yang kemudian disahkan oleh Presiden menjadi Undang-

Undang Nomor 24 Tahun 1997 tentang Penyiaran. Kemudian yang

terakhir adalah Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2002 tentang

Penyiaran. Meskipun hal-hal pokok penyiaran telah dituangkan dalam

Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2002 tentang Penyiaran, namun

peraturan perundang-undangan lain juga banyak yang berkaitan dengan

hal-hal penyiaran salah satunya adalah Undang-Undang Hak Cipta

karena dalam hak cipta terdapat hak terkait yang salah satu didalamnya

terdapat lembaga penyiaran. Sejarah Hukum Pengaturan Hak Cipta di

Indonesia yaitu dengan diadopsinya Konvensi Bern oleh Indonesia

dalam pengaturan Hak Cipta di Indonesia. Indonesia semenjak tahun

1912 telah mempunyai Undang-Undang Hak Cipta (Auteureswet 1912)

Page 81: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PEMBAJAKAN HAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42504/1/KHARISMA... · EKSKLUSIF PT.MNC SKY VISION BERDASARKAN UNDANG- ... dan Hukum

70

berdasarkan Undang-Undang Belanda tanggal 29 Juni 1911 (Staatblad

Belanda Nomor 197). Namun, aturan tentang Hak Cipta ini sudah tidak

sesuai dengan kebutuhan masyarakat serta cita-cita hukum nasional.

Pemerintah Indonesia akhirnya menetapkan Undang-Undang Nomor 6

Tahun 1982 tentang Hak Cipta. Hingga kini mengalami perubahan yang

terakhir yaitu dengan Undang-Undang Hak Cipta Nomor 28 Tahun

2014 yang kini berlaku.

2. Pengaturan perlindungan hukum Undang-Undang Nomor 28 Tahun

2014 memberikan perlindungan yang lebih baik dibandingkan

Undang-Undang Hak Cipta sebelumnya yaitu dengan memberikan

perlindungan yang lebih baik terhadap hak ekonomi para pencipta atau

pemilik hak terkait yang diantaranya adalah pelaku pertunjukan,

produser fonogram dan lembaga penyiaran. Termasuk juga membatasi

pengalihan hak ekonomi.. Bagi mereka yang melanggar hak ekonomi

lembaga penyiaran, akan dikenakan sanksi yang terdapat dalam Pasal

118 Undang-Undang No. 28 tahun 2014 tentang Hak Cipta.

3. Penyelesaian sengketa dalam hak cipta dan hak terkait di indonesia

menurut Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 Tentang Hak Cipta

pada Bab XIV tentang Penyelesaian Sengketa yaitu dengan

penyelesaian sengketa secara efektif melalui proses mediasi, arbitrase,

atau pengadilan, serta penerapan delik aduan untuk tuntutan pidana.

Undang-Undang Hak Cipta No. 28 Tahun 2014 merupakan perubahan

terhadap Undang-Undang Hak Cipta No. 19 Tahun 2002. Perubahan

Page 82: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PEMBAJAKAN HAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42504/1/KHARISMA... · EKSKLUSIF PT.MNC SKY VISION BERDASARKAN UNDANG- ... dan Hukum

71

terhadap Undang-Undang Hak Cipta dimaksudkan untuk lebih

memberikan perlindungan yang lebih baik kepada Pencipta, Pemegang

Hak Cipta dan Pemilik Hak terkait secara menyeluruh, secara Pidana

dan Perdata.

B. Saran

1. Untuk menghindari terjadinya pelanggaran hak cipta yaitu dengan

membangun budaya masyarakat untuk menghargai hasil karya orang

lain. Ketika masyarakat yang merupakan pengguna terbesar suatu karya

sudah sadar akan sikapnya, maka pelanggara hak cipta seperti

mengkopi, membajak dan memperjual belikan hasil karya orang lain

dapat diatasi.

2. Setiap mata acara di televisi hendaknya mencantumkan kepemilikan

Hak Siarnya secara jelas dalam mata acara untuk meminimalisir

terjadinya pembajakan karya siaran oleh lembaga penyiaran lain yang

tidak memiliki hak siar.

3. Perlunya dilakukan sosialisasi tentang perlindungan hukum terhadap

Hak Terkait (Neighbouring right) agar masyarakat mengetahui lebih

jelas.

Page 83: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PEMBAJAKAN HAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42504/1/KHARISMA... · EKSKLUSIF PT.MNC SKY VISION BERDASARKAN UNDANG- ... dan Hukum

72

DAFTAR PUSTAKA

Buku-Buku

Ahmadi, Fahmi M, Metode Penelitian Hukum, Jakarta: Lembaga Penelitian UIN

Syarif Hidayatullah, 2010.

Bintang, Sanusi, Hukum Hak Cipta, Bandung: Citra Aditya Bakti, 1998.

Damian, Eddy, Hukum Hak Cipta, Bandung: Alumni, 2003.

Djaja, Ermansjah, Hukum Hak Kekayaan Intelektual, Jakarta: Sinar Grafika, 2009.

Djamal, Haidajanto dkk, Dasar-Dasar Penyiaran (Sejarah, Organisasi,

Operasional, dan Regulasi), Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2011.

Djumhana, Muhammad dkk, Hak Milik Intelektual Sejarah, Teori, dan Praktiknya

di Indonesia, Bandung: Citra Aditya Bakti, 2014.

Ginting, Elyta Ras, Hukum Hak Cipta Indonesia, Bandung: Citra Adya Bakti,

2012.

Harjowidigdo, Rosen, Mengenal Hak Cipta Indonesia, Jakarta: Pustaka Sinar

Harapan, 1994.

Hasibuan, Otto, Hak Cipta Di Indonesia Tinjauan Khusus Hak Cipta Lagu,

Neighbouring Rights dan Collecting Society, Bandung: Alumni, 2008.

Judharikswana, Hukum Penyiaran, Jakarta: Rajawali Pers, 2010.

Mertokusumo, Sudikno, Bab-Bab Tentang Penemuan Hukum, Bandung: Citra

Aditya Bakti, 1993.

Muhammad, Abdulkadir, Kajian Hukum Ekonomi Intelektual, Bandung: Citra

Aditya Bakti, 2001.

Nainggolan, Bernard, Pemberdayaan Hukum Hak Cipta dan Lembaga

Manajemen Kolektif, Bandung: Alumni, 2011.

Purwaningsih, Endang, Perkembangan Hukum Intellectual Property Rights,

Bogor: Ghalia Indonesia, 2005.

Page 84: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PEMBAJAKAN HAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42504/1/KHARISMA... · EKSKLUSIF PT.MNC SKY VISION BERDASARKAN UNDANG- ... dan Hukum

73

Ramdlon, Naning, Perihal Hak Cipta Indonesia, Tinjauan Terhadap Auteursrecht

1912 Dan Undang-Undang Hak Cipta 1997, Yogyakarta: Liberty, 1997.

Riswadi, Budi Agus dkk, Hak Kekayaan Intelektual dan Budaya Hukum, Jakarta:

Raja Grafindo Persada, 2004.

Rosidi, Ajip, Undang-Undang Hak Cipta 1982. Pandangan Seorang Awam,

Jakarta: Djambatan, 1984.

Saidin, OK, Aspek Hukum Hak Kekayaan Intelektual (Intellectual Property

Rights), Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2004.

Sardjono, Agus, Pengetahuan Tradisional: Studi Mengenai Perlindungan Hak

Kekayaan Intelektual Atas Obat-Obatan, Jakarta: Program Pasca Sarjana

Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2004.

Simorangkir, J.T.C, Hak Cipta Lanjutan II, Jakarta: Djambatan, 1979.

Soelistyo, Henry, Hak Cipta Tanpa Hak Moral, Jakarta: Raja Grafindo Persada,

2011.

Sunggono, Bambang, Metodologi Penelitian Hukum, Jakarta: Raja Grafindo

Persada, 2005.

Supramono, Gatot, Hak Cipta dan Aspek-Aspek Hukumnya, Jakarta: Rineka Cipta,

2010.

Syaripin, Pipin, Dedah Jubaedah, Peraturan Hak Kekayaan Intelektual di

Indonesia, Bandung: Pustaka Banu Quraisy,2004.

Tanu Atmaja, Hendra, Perlindungan Hak Cipta Berdasarkan Undang-Undang

No.19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta (Analisis Kasus-Kasus Indonesia dan

Luar Negeri), Jakarta: Pratiwi Jaya Abadi, 2013.

Tim Lindsey, Hak Kekayaan Intelektual Suatu Pengantar, Bandung: Alumni,

2002.

Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan Dengan Pengembangan Bahasa, Kamus

Besar Bahasa Indonesia.

Utomo, Tomi Sunaryo, Hak Kekayaan Intelektual (HKI) di Era Global,

Yogyakarta: Graha Ilmu, 2010.

Page 85: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PEMBAJAKAN HAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42504/1/KHARISMA... · EKSKLUSIF PT.MNC SKY VISION BERDASARKAN UNDANG- ... dan Hukum

74

Wulandari, Anita, Manajemen Televisi Swasta di Indonesia: Studi Deskriptif

Strategi Trans TV dalam Meraih Peringkat , Thesisi FISIP Universitas

Indonesia, 2004.

Zen, Achmad, Umar Purba, Hak Kekayaan Intelektual Pasca Trips, Bandung:

Alumni, 2005.

Jurnal

Rajagukguk, Erman, Hak Milik Intelektual dan Putusan-putusan Pengadilan,

Jurnal Salam, Vol.1 No.1 Juni 2014.

Internet

Mutia Ulfa, Perlindungan Hak Terkait Lembaga Televisi Menurut Undang-

Undang Nomor 19 Tahun 2002 Tentang Hak Cipta, Sumatera Utara:

Badan Penerbit Program Studi Kenotariatan Sekolah Pascasarjana

Universitas Sumatera Utara, 2009) http://gobookee.net. Diakses Tanggal 4

Mei 2016 pukul 17.00 WIB.

http://elib.unikom.ac.id/download.php?id=104821 diakses pada tanggal 20 Mei

2016 pukul 16.00 WIB.

http://techno.okezone.com/read/2010/10/19/54/384069/siaran-liga-inggris-kian-

marak dibajak diakses pada tanggal 30 Mei 2016 pukul 18.30 WIB.

https://id.wikipedia.org/wiki/Asosiasi_Penyelenggara_Multimedia_Indonesia

diakses pada tanggal 30 Mei 2016 pukul 19.00 WIB.

www.akademia.edu, Sejarah Dunia Penyiaran TV & Radio, diakses pada tanggal

19 Januari 2016 pukul 14.00 WIB.

Perundang-Undangan

Undang-Undang Republik Indonesia No.28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta.

Undang-Undang Republik Indonesia No.32 Tahun 2002 tentang Penyiaran.

Undang-Undang Republik Indonesia No. 8 Tahun 1981 tentang KUHAP.

Page 86: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PEMBAJAKAN HAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42504/1/KHARISMA... · EKSKLUSIF PT.MNC SKY VISION BERDASARKAN UNDANG- ... dan Hukum

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

P U T U S A NNomor:130 /Pid.B/2013/PN.Parepare.

“DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA”

Pengadilan Negeri Parepare yang mengadili perkara perkara pidana pada peradilan tingkat pertama, menjatuhkan putusan dalam perkara atas nama Terdakwa:

Nama lengkap : AHMAD HIDAYAT, S.Pd Bin ABDUL RAHIMTempat lahir : Kab. ButonUmur / tanggal lahir : 49 Tahun / 27 November 1963Jenis Kelamin : Laki – lakiKebangsaan / Kewarganegaraan

: Indonesia

Tempat tinggal : Jalan M. Arsyad No.38 C, Kel. Ujung Baru, Kec. Soreang, Kota Parepare.

Agama : IslamPekerjaan : WiraswastaPendidikan : S -1 (Tamat)

Terdakwa dalam perkara ini tidak didampingi oleh Penasihat Hukum; Terhadap Terdakwa tidak dilakukan penahanan;Pengadilan Negeri tersebut; Setelah membaca dan mempelajari berkas perkara yang bersangkutan beserta

seluruh lampirannya; Setelah mendengar keterangan saksi-saksi dan keterangan terdakwa;Setelah memperhatikan barang bukti dalam perkara ini; Setelah mendengar Surat Tuntutan (Requisitor) Penuntut Umum pada

pokoknya agar Majelis Hakim Pengadilan Negeri Parepare yang mengadili perkara ini memutuskan sebagai berikut:

1. Menyatakan terdakwa AHMAD HIDAYAT,S.Pd Bin ABDUL RAHIM terbukti bersalah melakukan tindak pidana Hak Cipta, sebagaimana dakwaan kami yaitu pasal 72 ayat (5) UU Nomor 19 Tahun 2002 Tentang Hak Cipta;

2. Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa AHMAD HIDAYAT,S.Pd Bin ABDUL RAHIM dengan pidana penjara selama 8 (delapan) bulan;

3. Menetapkan barang bukti berupa :• 1 (satu) buah kartu VC (Viewing Card) dengan nomor 0112895637;

• 1 (satu) buah decoder Top TV Merk Humax nd-10;

Dikembalikan kepada terdakwa;• 2 (dua) lembar Aplikasi Berlangganan dengan nomor 20207423;

Tetap terlampir dalam berkas perkara;4. Menetapkan agar terdakwa membayar biaya perkara sebesar Rp. 1000,- (seribu

Rupiah);Setelah mendengar Pembelaan lisan terdakwa yang pada pokoknya agar

Majelis Hakim menjatuhkan hukuman yang seringan-ringannya dengan alasan

1

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 1

Page 87: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PEMBAJAKAN HAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42504/1/KHARISMA... · EKSKLUSIF PT.MNC SKY VISION BERDASARKAN UNDANG- ... dan Hukum

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

Terdakwa mengakui terus terang perbuatannya dan berjanji tidak akan mengulangi perbuatannya lagi, Terdakwa mempunyai tanggungan keluarga dan Terdakwa belum pernah dihukum;

Menimbang, bahwa setelah mendengar tanggapan lisan Penuntut Umum atas pembelaan lisan Terdakwa yang menyatakan tetap pada tuntutannya dan selanjutnya Terdakwa juga menyatakan tetap pada pembelaannya;

Menimbang, bahwa Terdakwa diajukan kemuka persidangan oleh Jaksa Penuntut Umum dengan Surat Dakwaan Alternatif sebagai berikut: Dakwaan,PERTAMABahwa terdakwa AHMAD HIDAYAT, S.Pd Bin ABDUL RAHIM, pada hari dan tanggal yang sudah tidak dapat ditentukan lagi, sejak bulan Juli Tahun 2011 sampai dengan bulan November 2011 atau setidak – tidaknya pada suatu waktu lain dalam tahun 2011 bertempat di station PT Visual Vision Kabel, Jalan Gelatik, Kota Parepare atau setidak – tidaknya disuatu tempat lain yang masih termasuk dalam daerah Hukum Pengadilan Negeri Parepare, dengan sengaja melanggar pasal 49 (3) yaitu : lembaga penyiaran memiliki hak eksklusif untuk memberikan izin atau melarang pihak lain yang tanpa persetujuannya membuat, memperbanyak dan atau menyiarkan ulang karya siarannya melalui transmisi dengan atau tanpa kabel atau melalui sistem elektromagnetik lain, perbuatan tersebut dilakukan oleh terdakwa antara lain dengan cara sebagai berikut :

• Pada waktu dan tempat sebagaimana tersebut di atas, awalnya terdakwa

berlangganan siaran PT MNC SKY VISION dengan cara meminjam aplikasi berlangganan reguler atas nama Harun Suwondo agar dapat menerima siaran yang dimiliki oleh PT. MNC SKY VISION, salah satunya adalah siaran BPL (Barclays Premier League);

• Bahwa siaran BPL (Barclays Premier League) adalah siaran milik PT MNC SKY

VISION sesuai dengan perjanjian afiliasi penyiaran antara ESPN Star Sport dengan PT MNC SKY VISION tertanggal 02 September 2010, dimana pada pokoknya menyatakan bahwa PT. MNC SKY VISION memiliki hak siar eksklusif untuk penayangan program BPL (Barclays Premier League) mulai 01 Agstus 2010 sampai dengan 31 Mei 2013 di wilayah teritorial Indonesia;

• Setelah menerima siaran BPL (Barclays Premier League) melalui alat yang

dimiliki oleh PT. MNC SKY VISION tersebut, selanjutnya terdakwa tanpa seijin atau sepengatahuan dari PT MNC SKY VISION, sejak bulan Juli Tahun 2011 sampai dengan bulan November 2011, telah mendistribusikan / memperbanyak siaran BPL (Barclays Premier League) kepada para pelanggan TV kabel terdakwa dengan menggunakan sarana kabel yang tersambung kepada para pelanggan terdakwa yang berjumlah sekitar 200 (dua ratus) orang, salah satunya adalah kepada saksi M. Tahir Bin Umar, padahal terdakwa mengetahui sebagai pelanggan reguler dari PT MNC SKY VISION hanya berhak untuk menikmati siaran yang diterima dari PT MNC SKY VISION

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 2

Page 88: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PEMBAJAKAN HAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42504/1/KHARISMA... · EKSKLUSIF PT.MNC SKY VISION BERDASARKAN UNDANG- ... dan Hukum

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

untuk dinikmati pribadi, tidak berhak untuk mendistribusikan kepada pihak lain;

• Bahwa setiap pelanggan TV kabel terdakwa yang menerima siaran dari

terdakwa, mempunyai kewajiban untuk membayar biaya berlangganan TV kabel kepada terdakwa sebesar Rp.20.000,- (dua puluh ribu rupiah) setiap bulan dan terdakwa juga tidak pernah membayar royalty kepada PT. MNC SKY VISION;

• Atas perbuatan terdakwa tersebut PT MNC SKY VISION mengalami kerugian

sekitar Rp.499.000.000,- (empat ratus sembilan puluh sembilan juta rupiah);Perbuatan terdakwa tersebut diatur dan diancam pidana dalam pasal 72 ayat (5) Undang – Undang Nomor 19 Tahun 2002 Tentang Hak Cipta;ATAU KEDUA :Bahwa terdakwa AHMAD HIDAYAT, S.Pd Bin ABDUL RAHIM, pada hari dan tanggal yang sudah tidak dapat ditentukan lagi, sejak bulan Juli Tahun 2011 sampai dengan bulan November 2011 atau setidak – tidaknya pada suatu waktu lain dalam tahun 2011 bertempat di station PT Visual Vision Kabel, Jalan Gelatik, Kota Parepare atau setidak – tidaknya disuatu tempat lain yang masih termasuk dalam daerah Hukum Pengadilan Negeri Parepare, setiap orang yang melanggar ketentuan dimaksud dalam pasal 33 ayat (1) yaitu : sebelum menyelenggarakan kegiatannya lembaga penyiaran wajib memperoleh izin penyelenggaraan penyiaran, perbuatan tersebut dilakukan oleh terdakwa antara lain dengan cara sebagai berikut :

• Pada waktu dan tempat sebagaimana tersebut di atas, awalnya terdakwa mendirikan PT.Visual Kabel Vision dan menyiarkan / mendistribusikan karya siaran PT MNC SKY VISION, antara lain siaran BPL (Barclays Premier League), Star Movie, Star Sport kepada para pelanggan TV kabel terdakwa yang berjumlah sekitar 200 (dua ratus) pelanggan, dengan sarana kabel yang tersambung kepada para pelanggan terdakwa, salah satunya adalah kepada saksi M. Tahir Bin Umar;

• Bahwa pada saat terdakwa menyiarkan / mendistribusikan karya siaran PT

MNC SKY VISION kepada para pelanggannya, sejak bulan Juli 2011 sampai dengan bulan November 2011 tersebut, terdakwa belum mempunyai Ijin Penyelenggaraan Penyiaran (IPP);

Perbuatan terdakwa tersebut diatur dan diancam pidana dalam pasal 58 huruf b Undang – Undang Nomor 32 Tahun 2002 Tentang Penyiaran;

Menimbang, bahwa atas dakwaan tersebut Terdakwa menyatakan telah mengerti isi dakwaan Penuntut Umum tersebut dan tidak mengajukan keberatan atau eksepsi;

Menimbang, bahwa untuk membuktikan dakwaannya, Penuntut Umum telah mengajukan saksi yang memberikan keterangannya dibawah sumpah/janji pada pokoknya sebagai berikut:

3

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 3

Page 89: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PEMBAJAKAN HAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42504/1/KHARISMA... · EKSKLUSIF PT.MNC SKY VISION BERDASARKAN UNDANG- ... dan Hukum

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id1. Saksi SUROSO bin SUKIRMAN: • Bahwa saksi pernah memberikan keterangan di Penyidik Kepolisian dan

keterangan yang saksi berikan dalam Berita Acara Pemeriksaan di Penyidik kepolisian sudah benar dan saksi menandatangani Berita Acara Pemeriksaan penyidik tersebut;

• Bahwa saksi mengerti dihadirkan sebagai saksi pada persidangan ini

sehubungan dengan penyiaran / penayangan program siaran BPL (Barclays Premier League), Star Movie, Star Sport serta MNC Sport tanpa izin yang ditemukan oleh Asosiasi Penyelenggara Multi Media Indonesia (APMI);

• Bahwa peristiwa tersebut terjadi sekitar bulan November 2011 bertempat di Jalan Gelatik tepatnya di Stasiun TV Kabel PT. Visual Vision Kabel Kota Parepare Propinsi Sulawesi Selatan;

• Bahwa APMI (Asosiasi Penyelenggara Multi Media Indonesia) merupakan Asosiasi yang beranggotakan beberapa lembaga penyiaran berlangganan seperti Indovision, Telkomvision, Skynindo, First Media, Fasindo dan masih banyak lagi yang mana APMI (Asosiasi Penyelenggara Multi Media Indonesia) mendapatkan kuasa dari Indovision yang dikeluarkan di Jakarta pada tanggal 23 Maret 2009 untuk melakukan upaya hukum terhadap penyelenggara TV Kabel Ilegal;

• Bahwa Penyelenggara dari TV Kabel PT. Visual Vision adalah Terdakwa;

• Bahwa saksi mengetahui hal tersebut dari laporan pihak Idovision dalam hal ini adalah saksi SAMUEL AITIWISIMA PANDIANGAN yang selama ini telah melakukan kontak dengan TV Kabel PT. Visual Vision tersebut;

• Bahwa saksi tidak mengetahui Bagaimana cara atau prosedur PT. MNC SKY

VISION mendapatkan hak siar ekslusif atas program siaran BPL (Barclays Premier League), Star Movie, Star Sport serta MNC Sport tersebut yang jelas PT. MNC SKY VISION memiliki perjanjian kerja sama dengan Content Provider;

• Bahwa PT. MNC SKY VISION memiliki perjanjian kerja sama dengan Content

Provider sehubungan dengan beberapa Content yang kami dapati disiarkan oleh PT. Visual Vision antara lain : (a) bukti untuk Program Siaran BPL (Barclays Premier League) yaitu Perjanjian Afiliasi Penyiaran antara ESPN Star Sport dengan PT. MNC SKY VISION tertanggal 01 Agustus 2010 kemudian berakhir pada tanggal 31 Mei 2013 yang menyatakan bahwa PT. MNC SKY VISION memiliki hak siar eksklusif untuk penayangan program BPL (Barclays Premier League) di wilayah Indonesia, (b) bukti untuk Star Movie, Star Sport dan MNC Sport belum dapat kami tunjukkan;

• Bahwa PT. MNC SKY VISION telah atau mendapatkan hak untuk menyiarkan di

wilayah Indonesia namun untuk sekarang ini saya belum dapat memperlihatkan perjanjian kontraknya;

• Bahwa PT. Visual Vision menggunakan alat yang dimiliki oleh PT. MNC SKY VISION dan kemudian dengan alat tersebut digunakan untuk menangkap siaran

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 4

Page 90: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PEMBAJAKAN HAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42504/1/KHARISMA... · EKSKLUSIF PT.MNC SKY VISION BERDASARKAN UNDANG- ... dan Hukum

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

yang dimiliki oleh PT. MNC SKY VISION dan selanjutnya siaran tersebut didistribusikan kepada pelanggan dengan cara berlangganan TV Kabel yang mana TV Kabel tersebut dipungut biaya;

• Bahwa hak eksklusif atau lisensi dari BPL (Barclays Premier League), Star Movie,

Star Sport dan MNC Sport yang dimiliki oleh PT. MNC SKY VISION dapat diserahkan lagi kepada pihak lain selama pihak tersebut terlebih dahulu melakukan kontrak kerjasama dengan PT. MNC SKY VISION;

• Bahwa PT. Visual Vision tidak memiliki kontrak kerjasama dengan PT. MNC SKY

VISION;• Bahwa PT. Visual Vision mendapatkan alat tersebut dengan cara menjadi

pelanggan regular dari PT. MNC SKY VISION;• Bahwa untuk Pelanggan regular digunakan hanya untuk pribadi saja tidak untuk

didistribusikan kepada pihak lain apalagi dengan cara berlangganan dan langganan tersebut dipungut biaya;

• Bahwa siaran atau program tersebut diambil dari parabola setelah itu disalurkan

ke alat yang disebut Dekoder / Reciver yang mana dalam alat decoder tersebut terdapat kartu yang disebut Viewing Card yang berfungsi untuk mengaktifkan siaran yang sudah ditangkap oleh parabola dan juga decoder tersebut;

• Bahwa saksi tidak mengetahui siapa saja dan berapa banyak pelanggan TV

Kabel dari PT. Visual Vision yang dikelola oleh Terdakwa tersebut tetapi yang pasti disalurkan kepada rumah-rumah;

• Bahwa saksi tidak mengetahui berapa besar biaya yang dipungut oleh PT. Visual Vision terhadap pelanggannya;

• Bahwa untuk besarnya kerugian yang dialami oleh PT. MNC SKY VISION atas kejadian tersebut saksi tidak mengetahui, yang bisa memberikan keterangan tentang hal itu adalah dari pihak PT. MNC SKY VISION sendiri;

• Bahwa saksi tidak mengetahui apa maksud Terdakwa menyelenggarakan penyiaran program siaran BPL (Barclays Premier League), Star Movie, Star Sport serta MNC Sport tersebut tanpa ada izin dari PT. MNC SKY VISION;

• Bahwa menurut perkiraan saksi Terdakwa menyelenggarakan penyiaran

program siaran BPL (Barclays Premier League), Star Movie, Star Sport serta MNC Sport tersebut tanpa ada izin dari PT. MNC SKY VISION sudah lebih dari 1 (satu) tahun;

• Bahwa setahu saksi Terdakwa masih menyelenggarakan penyiaran program

siaran dari PT. MNC SKY VISION dan Terdakwa belum mengganti besarnya kerugian kepada PT. MNC SKY VISION

Atas keterangan saksi tersebut, terdakwa tidak keberatan dan membenarkannya;2. Saksi SAMUEL AITIWASIMA PANDIANGAN:• Bahwa saksi pernah memberikan keterangan di Penyidik Kepolisian dan

keterangan yang saksi berikan dalam Berita Acara Pemeriksaan di Penyidik

5

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 5

Page 91: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PEMBAJAKAN HAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42504/1/KHARISMA... · EKSKLUSIF PT.MNC SKY VISION BERDASARKAN UNDANG- ... dan Hukum

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

kepolisian sudah benar dan saksi menandatangani Berita Acara Pemeriksaan penyidik tersebut;

• Bahwa saksi mengerti dihadirkan sebagai saksi pada persidangan ini

sehubungan dengan adanya PT. Visual Vision Kabel milik Terdakwa yang telah mendistribusikan siaran BPL (Barclays Premier League) ke orang lain tanpa izin dari PT. MNC SKY VISION sebagai Pemegang Hak Lisensi atas content program siaran tersebut;

• Bahwa saksi mengetahui kejadian tersebut yang terjadi pada bulan November

tahun 2011 bertempat di Jalan Gelatik Kecamatan Soreang Kota Parepare;• Bahwa Terdakwa mendistribusikan siaran BPL (Barclays Premier League) ke

orang lain dengan cara melalui satelit milik PT. MNC SKY VISION ke decoder lalu disambungkan ke orang lain dengan menggunakan kabel;

• Bahwa Terdakwa sebelumnya memiliki satelit dari PT. MNC SKY VISION sehingga

dia bisa menyambungkan satelit tersebut ke decoder lalu disambungkan ke orang lain / pelanggannya dengan menggunakan kabel tersebut;

• Bahwa saksi mengetahui Terdakwa memiliki satelit PT. MNC SKY VISION tersebut

dari kartu pelanggan TOP TV (Viewing Card) yang diambil pihak APMI (Asosiasi Penyelenggara Multi Media Indonesia) dalam hal ini saksi SUROSO Bin SUKIRMAN dari studio milik Terdakwa karena kartu pelanggan tersebut tidak dapat aktif apabila tidak menggunakan decoder dan satelit dari PT. MNC SKY VISION;

• Bahwa saksi tidak mengetahui bagaimana cara Terdakwa bisa memiliki satelit,

decoder dan kartu pelanggan TOP TV dari PT. MNC SKY VISION tersebut akan tetapi saksi dapat jelaskan bahwa setiap alat-alat terebut dapat dimiliki harus melalui permohonan paket pinjam pakai dari PT. MNC SKY VISION tersebut;

• Bahwa ada kontrak kerjasama yang dimiliki oleh Terdakwa dimana Terdakwa

sebagai pelanggan regular saja yang hanya dapat menikmati siaran program milik PT. MNC SKY VISION secara pribadi yang tidak bisa didistribusikan ke orang lain;

• Bahwa setahu saksi Terdakwa telah memiliki izin penyiaran dari KPI (Komisi

Penyiaran Indonesia) tingkat Daerah Sulawesi Selatan;• Bahwa Terdakwa mendistribusikan siaran BPL (Barclays Premier League) milik

PT. MNC SKY VISION tersebut kepada banyak pelanggannya;• Bahwa Terdakwa mengenakan biaya kepada setiap pelanggannya;

• Bahwa ada aturan yang mengikat Terdakwa sebagai pelanggan PT. MNC SKY VISION dengan PT. MNC SKY VISION sendiri untuk mendistribusikan siaran BPL (Barclays Premier League) tersebut yaitu aturan yang tercantum dalam syarat-syarat dan ketentuan berlangganan produk PT. MNC SKY VISION;

• Bahwa ada kerugian yang dialami oleh PT. MNC SKY VISION sehubungan dengan

pendistribusian siaran yang dilakukan oleh Terdakwa, dimana pelanggan Terdakwa yang menikmati siaran milik PT. MNC SKY VISION tidak membayar

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 6

Page 92: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PEMBAJAKAN HAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42504/1/KHARISMA... · EKSKLUSIF PT.MNC SKY VISION BERDASARKAN UNDANG- ... dan Hukum

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

kepada PT. MNC SKY VISION sebagai pemegang lisensi atas program siaran BPL (Barclays Premier League);

• Bahwa saksi mengenal kartu tersebut karena kartu berlangganan itulah yang

diambil oleh saksi SUROSO bin SUKIRMAN di studio Terdakwa;• Bahwa ada orang lain yang melihat atau setidaknya mengetahui kejadian

tersebut yaitu Saksi SUROSO bin SUKIRMAN; • Bahwa kalau kita berlangganan secara khusus dan secara tehnis maka bisa

mendistribusikan siaran kepada orang lain hanya dengan menggunakan kabel dimana kita harus bermohon atau mengajukan izin untuk berlangganan secara khusus terlebih dahulu kepada PT. MNC SKY VISION sebagai pemegang lisensi atas program siaran tersebut;

• Bahwa pada saat kejadian, saksi masih bertugas sebagai Marketing di wilayah Sulawesi Selatan;

• Bahwa atas perbuatan yang dilakukan oleh Terdakwa kepada PT. MNC SKY VISION, saksi secara pribadi telah saksi maafkan namun secara perusahaan hal ini bukan kewenangan saksi;

Atas keterangan saksi tersebut, terdakwa tidak keberatan dan membenarkannya;3. Saksi Drs. H. MUH. YUNUS Bin NGAJI: • Bahwa saksi pernah memberikan keterangan di Penyidik Kepolisian dan

keterangan yang saksi berikan dalam Berita Acara Pemeriksaan di Penyidik kepolisian sudah benar dan saksi menandatangani Berita Acara Pemeriksaan penyidik tersebut;

• Bahwa saksi mengerti dihadirkan sebagai saksi pada persidangan ini sehubungan dengan adanya laporan dari pihak Indovision yang diwakili oleh APMI (Asosiasi Penyelenggara Multi Media Indonesia) mengenai penyiaran tanpa izin yang dilakukan oleh PT. Visual TV;

• Bahwa peristiwa tersebut terjadi sekitar bulan November 2011 bertempat di

Jalan Gelatik tepatnya di Stasiun TV Kabel PT. Visual Vision Kabel Kota Parepare Propinsi Sulawesi Selatan;

• Bahwa penyelenggara dari PT. Visual TV tersebut adalah Terdakwa;

• Bahwa siaran yang disiarkan oleh PT. Visual TV tanpa izin antara lain BPL

(Barclays Premier League), Star Movie, Star Sport serta MNC;• Bahwa pihak Indovision merasa dirugikan karena Indovision adalah pemegang

hak eksklusif dari penyiaran BPL (Barclays Premier League), Star Movie, Star Sport serta MNC tersebut sehingga bagi penyelenggara TV Kabel yang akan melakukan penyiaran tersebut harus mendapatkan izin dari pihak Indovision;

• Bahwa PT. Visual TV yang dikelola oleh Terdakwa tidak memiliki izin siar untuk

menyiarkan siaran BPL (Barclays Premier League), Star Movie, Star Sport serta MNC;

• Bahwa PT. Visual TV menyiarkan secara luas siaran-siaran itu dan memungut biaya penyiaran dari para pelanggannya;

7

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 7

Page 93: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PEMBAJAKAN HAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42504/1/KHARISMA... · EKSKLUSIF PT.MNC SKY VISION BERDASARKAN UNDANG- ... dan Hukum

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id• Bahwa bisa saksi jelaskan karena saksi juga sebagai pengelola TV Kabel

sehingga saksi pernah konfirmasi ke pihak Indovision wilayah Makassar mengenai siapa saja penyelenggara TV Kabel di Kota Parepare yang memiliki kontrak kerja sama dengan pihak Indovision dan ternyata pihak Indovision menyatakan bahwa di Parepare hanya satu yaitu PT. Yusma Vision parepare yang dikelola oleh saksi sendiri yang mana saksi ikut atau berada di bawah naungan PT. M3 (Makassar Multi Media) yang memiliki kontrak kerja sama dengan pihak Indovision;

• Bahwa saksi mengetahuinya karena PT. Visual TV sudah memiliki banyak

langganan TV Kabel di Parepare dan PT. Visual TV juga memungut biaya sebesar Rp. 20.000,- (dua puluh ribu rupiah) kepada pelanggannya setiap bulannya;

• Bahwa untuk dapat menyiarkan secara luas dan memungut biaya dari

langganan TV Kabel maka pihak atau pengelola TV Kabel terlebih dahulu harus mendapat izin siar untuk disebarluaskan dalam hal ini izin kerjasama setelah mendapatkan izin barulah pengelola dapat mengkomersialkan siaran-siaran tersebut kepada umum / pelanggan TV Kabel;

• Bahwa tidak semua siaran televisi harus mendapat izin siar dari pihak Indovision

namun untuk melakukan penyiaran harus juga mendapat izin dari pihak KPI (Komisi Penyiaran Indonesia);

• Bahwa saksi tidak mengetahui apakah PT. Visual TV yang dikelola oleh Terdakwa

memiliki izin siar dari KPI (Komisi Penyiran Indonesia); • Bahwa saksi tidak mengetahui berapa besar kerugian yang dialami oleh pihak

Indovision akibat perbuatan Terdakwa tersebut;• Bahwa biaya yang harus dikeluarkan untuk dapat mengadakan kontrak

kerjasama dengan pihak Indovision adalah sebesar Rp. 6.000.000,- (enam juta rupiah) setiap bulannya;

• Bahwa jika biaya tersebut tidak dibayarkan maka kontrak kerja sama langsung

dihentikan; • Bahwa bentuk kontrak kerjasama dengan pihak Indovision antara lain ada

kontrak pribadi dan ada juga kontrak berlangganan; • Bahwa yang dilakukan oleh Terdakwa adalah kontrak secara pribadi namun oleh

Terdakwa disalurkan / disiarkan ke rumah-rumah dengan cara melalui kabel dan memungut biaya kepada pelanggannya;

• Bahwa perbedaan antara kontrak pribadi dan kontrak berlangganan beda pada

cara pembayarannya; Atas keterangan saksi tersebut, terdakwa tidak keberatan dan membenarkannya;

4. Saksi M.TAHIR bin UMAR: • Bahwa saksi pernah memberikan keterangan di Penyidik Kepolisian dan

keterangan yang saksi berikan dalam Berita Acara Pemeriksaan di Penyidik

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 8

Page 94: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PEMBAJAKAN HAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42504/1/KHARISMA... · EKSKLUSIF PT.MNC SKY VISION BERDASARKAN UNDANG- ... dan Hukum

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

kepolisian sudah benar dan saksi menandatangani Berita Acara Pemeriksaan penyidik tersebut;

• Bahwa saksi mengerti dihadirkan sebagai saksi pada persidangan ini

sehubungan dengan adanya TV Kabel yang dikelola oleh Terdakwa ada masalah dengan Indovision;

• Bahwa Terdakwa memiliki usaha TV Kabel yang mendistribusikan siaran Televisi

saat ini; • Bahwa saksi mengetahui hal tersebut karena saksi berlangganan TV Kabel

dengan Terdakwa di rumah saksi sendiri; • Bahwa TV kabel yang dikelola oleh Terdakwa pernah menyiarkan BPL (Barclays

Premier League), Star Movie, Star Sport serta MNC di rumah saksi;• Bahwa Terdakwa mengenakan biaya kepada saksi sebagai pelanggan TV Kabel

yang dikelolanya;• Bahwa saksi melakukan pembayaran kepada Terdakwa setiap bulannya sebesar

Rp. 20.000,- (dua puluh ribu rupiah); • Bahwa ada buku tanda pembayaran sebagai bukti pembayaran pelanggan TV

Kabel yang dikelola oleh Terdakwa; • Bahwa yang disiarkan melalui TV Kabel milik Terdakwa adalah salah satunya

siaran sepak bola Liga Inggris;

• Bahwa setahu saksi Terdakwa tidak memiliki izin untuk menyiarkan siaran sepak bola Liga Inggris tersebut;

• Bahwa saksi tidak mengetahui bagaimana cara Terdakwa menyiarkan BPL (Barclays Premier League), Star Movie, Star Sport serta MNC di rumah saksi yang saksi tahu hanya melalui TV Kabel;

Atas keterangan saksi tersebut, terdakwa tidak keberatan dan membenarkannya;Menimbang, bahwa terhadap saksi HANDHIANTO SURYO KENTJONO dan ahli,

AGUNG DAMAR SASONGKO, SH, MH dan RUSDIN TOMPO, SH menurut Penuntut Umum walaupun telah dipanggil berkali-kali secara sah dan patut untuk hadir dipersidangan namun tidak pernah hadir, selanjutnya Penuntut Umum atas izin Majelis Hakim dengan persetujuan Terdakwa keterangan saksi dan ahli tersebut yang telah diberikan di bawah sumpah dihadapan penyidik dibacakan dipersidangan;

Menimbang, bahwa dengan berpodaman pada Pasal 162 KUHAP Majelis Hakim mempersilahkan kepada Penuntut Umum membacakan keterangan saksi dan ahli tersebut di depan persidangan, yaitu sebagai berikut:

Keterangan saksi HANDHIANTO SURYOKENTJONO,

• Bahwa sekitar bulan November tahun 2012 bertempat di Jalan Gelatik tepatnya

di Station TV Kabel Visual Vision Kabel Parepare Provinsi Sulawesi Selatan Terdakwa selaku pemilik stasion TV Kabel Visual Vision telah menyiarkan/menayangkan program BPL (Barclays Premier League), Star Movie, Star Sport

9

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 9

Page 95: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PEMBAJAKAN HAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42504/1/KHARISMA... · EKSKLUSIF PT.MNC SKY VISION BERDASARKAN UNDANG- ... dan Hukum

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

serta MNC Sport tanpa izin yang ditemukan oleh Asosiasi Penyelenggara Multi Media Indonesia (APMI);

• Bahwa PT. MNC SKY VISION merupakan anggoa dari Asosiasi Penyelenggara

Multi Media Indonesia (APMI) dan PT. MNC SKY VISION merasa dirugikan oleh PT. Visual Vision karena telah menyiarkan / menayangkan program siaran BPL (Barclays Premier League), Star Movie, Star Sport serta MNC Sport tanpa izin dari PT. MNC SKY VISION. Sehingga PT. MNC SKY VISION melaporkan hal tersebut kepada APMI untuk melakukan segala tindakan hukum untuk menangani pembajakan / pelanggaran hukum hak siar yang dilakukan oleh PT. Visual Vision tersebut.

• Bahwa PT. MNC SKY VISION memiliki kontrak kerja sama dengan STAR untuk mendapatkan Hak Siar dalam menyiarkan siaran BPL (Barclays Premier League), Star Movie, Star Sport, dan ESPN serta MNC Sport serta saksi juga dapat memperlihatkan fotocopi salinan Perjanjian Kerjasama antara PT. MNC SKY VISION dengan STAR.

• Bahwa saksi mengetahui bahwa TV Kabel PT. Visual Vision melakukan penyiaran tanpa izin adalah dari hasil pengamatan kami di lapangan.

• Bahwa PT. MNC SKY VISION adalah Pemenang Tender terbuka yang dilakukan

oleh ESPN Star Sport untuk mendapatkan lisensi atas program siaran BPL (Barclays Premier League) dengan kompensasi yang diberikan tersebut maka PT. MNC SKY VISION mendapatkan hak siar Eksklusif atas Program BPL tersebut.

• Bahwa setiap lembaga penyiaran yang menyiarkan program BPL, Star Movies,

ESPN harus memiliki kerjasama dengan PT. MNC SKY VISION serta membayar sejumlah biaya yang telah diatur dalam Perjanjian Kerjasama tersebut kepada PT. MNC SKY VISION.

• Bahwa Hak Lisensi BPL tidak dapat diserahkan lagi kepada pihak lain, namun PT.

MNC SKY VISION dapat memberikan Hak Siar Konten tersebut kepada pihak lain yang telah melakukan kontrak kerjasama dengan PT. MNC SKY VISION.

• Bahwa PT. Visual Vision tidak memiliki izin dari PT. MNC SKY VISION dalam hal

penyiaran program siaran Star Movies, Star Sport, MNC Sport, serta sepak bola BPL (Barclays Premier League) / Liga Inggris karena sejauh ini tidak ada kontrak kerjasama Hak Siar terkait konten tersebut.

• Bahwa PT. Visual Vision sampai saat ini tidak pernah membayar royalty kepada

PT. MNC SKY VISION atas program siaran BPL, Star Movies, Star Sport dan ESPN.

• Bahwa dengan menjadi pelanggan regular tidak dapat menyiarkan program siaran BPL, Star Movies, Star Sport dan ESPN karena berdasarkan perjanjian antara lembaga penyiaran dan pelanggan regular, pelanggan regular hanya dapat menggunakan program siaran tersebut untuk pribadi dan tidak dapat disiarkan kembali kepada orang lain. JIka pelanggan regular ingin menyiarkan

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 10

Page 96: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PEMBAJAKAN HAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42504/1/KHARISMA... · EKSKLUSIF PT.MNC SKY VISION BERDASARKAN UNDANG- ... dan Hukum

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

kembali program siaran tersebut, maka pelanggan tersebut wajib memiliki IPP dan melakukan perjanjian kerjasama dengan PT. MNC SKY VISION.

• Bahwa PT. Visual Vision harus memiliki izin Penyelenggaraan Penyiaran (IPP)

yang dikeluarkan oleh KEMENKOMINFO dan selanjutnya PT. Visual Vision harus melakukan perjanjian kerjasama dengan PT. MNC SKY VISION untuk menyiarkan program siaran tersebut dan mengenakan biaya kepada konsumennya.

• Bahwa PT. Visual Vision memiliki kurang lebih 1000 (seribu)orang pelanggan, namun saksi tidak mengetahui siapa saja pelanggan TV Kabel dari PT. Visual Vision.

• Bahwa PT. Visual Vision memungut biaya sebesar Rp. 25.000,- (dua puluh lima ribu rupiah) per pelanggan.

• Bahwa kerugian PT. MNC SKY VISION sebesar Rp. 499.000.000,- (empat ratus sembilan puluh sembilan juta rupiah).

• Bahwa maksud dari PT. Visual Vision menyelenggarakan penyiaran program

BPL, Star Movies, Star Sport serta MNC Sport tanpa adanya izin dari PT. MNC SKY VISION adalah untuk meraup keuntungan sebesar-besarnya tanpa harus membayar royalty kepada pemilik konten siaran.

Menimbang, bahwa atas keterangan saksi yang dibacakan tersebut Terdakwa tidak keberatan dan membenarkannya;

Menimbang, bahwa setelah membacakan keterangan saksi tersebut, selanjutnya Majelis Hakim mempersilahkan kepada Penuntut Umum untuk membacakan keterangan ahli tersebut:

Keterangan AHLI AGUNG DAMAR SASONGKO, SH, MH

• Bahwa Ahli merupakan Kepala seksi pertimbangan hokum dan Litigasi, Direktorat Hak Cipta, Desain Industeri, DTLST dan Rahasia Dagang, Direktorat jenderal Hak dan kekayaan Intelektual, Dep. Hukum dan HAM RI;

• Bahwa Sesuai dengan pasal 49 ayat (3) UU No.19 Tahun 2002, PT.MNC SKY VISION, sebagai lembaga penyiaran memiliki hak eksklusif untuk memberikan izin atau melarang pihak lain yang tanpa persetujuannya membuat, memperbanyak, dan atau menyiarkan ulang karya siarannya melalui transmisi dengan atau tanpa kabel atau melalui system elektromagnetik lain;

• Bahwa kontens siaran BPL, melalui countent Star Movies, Star Sport serta MNC Sport, merupakan karya siaran yang dilindungi sebagai hak cipta sebagaimana diatur dalam pasal 1 (9) UU No.19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta;

• Bahwa PT. MNC SKY VISION adalah penerima lisensi dari pemilik karya siaran untuk menyiarkan konten siaran Star Movie, star Sport, serta MNC Sport di wilayah Indonesia;

11

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 11

Page 97: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PEMBAJAKAN HAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42504/1/KHARISMA... · EKSKLUSIF PT.MNC SKY VISION BERDASARKAN UNDANG- ... dan Hukum

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

Menimbang, bahwa atas keterangan ahli tersebut Terdakwa menyatakan tidak tahu;

Keterangan AHLI RUSDIN TOMPO, SH

• Bahwa PT Visual Kabel Vision Parepare belum mendapatkan ijin penyiaran tapi

sudah melalui tahapan proses FRB (Forum Rapat Bersama) dan PT Visual Kabel Vision tidak memiliki kontrak dengan pemilik konten provider sehingga tidak berhak menyiarkan program siaran Star Movie, Star Sport, MNC Sport dan Barclays Primere Legue (BPL) secara berlangganan;

• Bahwa karena PT Visual Kabel Vision Parepare belum mendapatkan ijin

penyiaran, maka perbuatan PT Visual Kabel Vision Parepare yang menyiarkan siaran tersebut melanggar UU RI Nomor 32 Tahun 2002 Tentang Penyiaran;Menimbang, bahwa atas keterangan ahli tersebut Terdakwa menyatakan tidak

tahu;

Menimbang, bahwa Majelis Hakim telah memberitahukan dan menjelaskan kepada Terdakwa atas hak nya untuk mengajukan saksi yang meringankan baginya ad’ charge, akan tetapi Terdakwa menyatakan tidak mengajukan saksi ad’ charge;

Menimbang, bahwa Terdakwa AHMAD HIDAYAT, S.Pd Bin ABDUL RAHIM memberikan keterangan yang pada pokoknya sebagai berikut:

• Bahwa Terdakwa pernah diperiksa di penyidik Kepolisian dan Keterangan yang Terdakwa berikan dalam Berita Acara Pemeriksaan di penyidik sudah benar dan Terdakwa telah menandatangani Berita Acara Pemeriksaan di Penyidik;

• Bahwa Terdakwa mengerti di hadirkan di persidangan ini sehubungan dengan

adanya Terdakwa telah menyiarkan beberapa content provider tanpa izin dari PT. MNC SKY VISION selaku penerima lisensi dari pemilik karya siaran;

• Bahwa usaha Terdakwa yaitu PT. Visual Kabel Vision berdiri atau dimulai sejak

tahun 2000 sampai dengan sekarang; • Bahwa pada saat itu Terdakwa hanya menyiarkan siaran BPL (Barclays Premier

League) dan Terdakwa menyiarkan siaran tersebut sejak bulan Juli tahun 2011;• Bahwa Terdakwa tidak memiliki izin atau kontrak kerja sama baik dari pemilik

karya siaran maupun dari pemegang lisensi atas content provider BPL (Barclays Premier League);

• Bahwa pemegang lisensi siaran tersebut adalah PT. Indovision dalam hal ini PT.

MNC SKY VISION; • Bahwa siaran tersebut Terdakwa siarkan secara luas kepada pelanggan TV Kabel

secara berlangganan;• Bahwa Terdakwa memiliki IPP (Izin Penyelenggara Penyiaran) untuk melakukan

penyiaran;• Bahwa Terdakwa melakukan hal tersebut karena adanya tuntutan pelanggan

Terdakwa dan Terdakwa takut kalau pelanggan Terdakwa akan berpindah ke tempat lain;

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 12

Page 98: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PEMBAJAKAN HAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42504/1/KHARISMA... · EKSKLUSIF PT.MNC SKY VISION BERDASARKAN UNDANG- ... dan Hukum

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id• Bahwa langganan TV Kabel wajib membayar iuran per bulan kepada Terdakwa

sebesar Rp. 20.000,- (dua puluh ribu rupiah);• Bahwa Terdakwa tidak memiliki aplikasi berlangganan dengan PT. MNC SKY

VISION; • Bahwa Terdakwa menggunakan aplikasi berlangganan atas nama HARUN

SUWONDO sejak bulan Juni tahun 2011;• Bahwa Terdakwa memakai aplikasi tersebut karena pada saat itu Terdakwa

menyampaikan kepada HARUN SUWONDO bahwa Terdakwa ingin berlangganan dengan Indovision namun SUWONDO mengatakan “kebetulan saya sudah berlangganan dengan Indovision dan kamu pakai saja aplikasi saya tapi kamu (Terdakwa) harus bayar iuran bulanannya ke Indovision”;

• Bahwa HARUN SUWONDO menyerahkan aplikasi tersebut kepada Terdakwa

karena alasannya di Makassar sudah bisa dapat siaran Liga Inggris melalui Antena UHF;

• Bahwa pelanggan PT. Visual kabel Vision yang Terdakwa kelola adalah sebanyak

220 (dua ratus dua puluh) pelanggan;• Bahwa tidak ada sama sekali kewajiban untuk membayar kepada HARUN

SUWONDO atas aplikasi berlangganan yang Terdakwa ambil tersebut;• Bahwa Terdakwa berlangganan siaran PT. MNC SKY VISION aplikasi atas nama

HARUN SUWONDO secara pribadi atau regular;• Bahwa untuk Pelanggan regular digunakan hanya untuk pribadi saja tidak untuk

didistribusikan kepada pihak lain apalagi dengan cara berlangganan dan langganan tersebut dipungut biaya;Menimbang, bahwa dalam persidangan telah diajukan pula barang bukti berupa:

1 (satu) buah kartu VC (Viewing Card) dengan nomor 0112895637, 1 (satu) buah decoder Top TV Merk Humax nd-10 dan 2 (dua) lembar Aplikasi Berlangganan dengan nomor 20207423, barang bukti tersebut telah diperlihatkan kepada saksi saksi dan Terdakwa dan atas barang bukti tersebut, saksi saksi dan Terdakwa membenarkannya;

Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan saksi-saksi, keterangan Terdakwa, serta dihubungkan pula dengan barang bukti yang diajukan Penuntut Umum dipersidangan yang saling berhubungan dan bersesuaian, maka terungkap fakta-fakta hukum sebagai berikut:

1. Bahwa Terdakwa selaku pemilik PT. Visual Kabel Vision pada bulan Juli tahun 2011 bertempat di Jalan Gelatik tepatnya di Stasiun TV Kabel PT. Visual Kabel Vision Kota Parepare Propinsi Sulawesi Selatan telah menyiarkan siaran BPL (Barclays Premier League);

2. Bahwa Terdakwa tidak memiliki izin atau kontrak kerja sama baik dari pemilik karya siaran maupun dari pemegang lisensi atas content provider BPL (Barclays Premier League), yaitu PT. Indovision dalam hal ini PT. MNC SKY VISION;

13

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 13

Page 99: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PEMBAJAKAN HAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42504/1/KHARISMA... · EKSKLUSIF PT.MNC SKY VISION BERDASARKAN UNDANG- ... dan Hukum

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

3. Bahwa Terdakwa menyiarkan siaran BPL (Barclays Premier League) tersebut kepada pelanggan Terdakwa melalui kabel yang disambungkan ke Televisi milik Pelanggang TV Kabel Terdakwa;

4. Bahwa Terdakwa melakukan hal tersebut karena adanya tuntutan pelanggan Terdakwa dan Terdakwa takut kalau pelanggan Terdakwa akan berpindah ke tempat lain;

5. Bahwa Terdakwa tidak memiliki aplikasi berlangganan dengan PT. MNC SKY VISION, namun Terdakwa menggunakan aplikasi berlangganan atas nama HARUN SUWONDO sejak bulan Juni tahun 2011;

6. Bahwa Terdakwa memakai aplikasi tersebut karena pada saat itu Terdakwa menyampaikan kepada HARUN SUWONDO bahwa Terdakwa ingin berlangganan dengan Indovision namun HARUN SUWONDO mengatakan “kebetulan saya sudah berlangganan dengan Indovision dan kamu (Terdakwa) pakai saja aplikasi saya tapi kamu (Terdakwa) harus bayar iuran bulanannya ke Indovision”;

7. Bahwa HARUN SUWONDO menyerahkan aplikasi tersebut kepada Terdakwa karena alasannya di Makassar sudah bisa dapat siaran Liga Inggris melalui Antena UHF;

8. Bahwa Terdakwa berlangganan siaran PT. MNC SKY VISION aplikasi atas nama HARUN SUWONDO secara pribadi atau regular dan untuk Pelanggan regular digunakan hanya untuk pribadi saja tidak untuk didistribusikan kepada pihak lain apalagi dengan cara berlangganan dan langganan tersebut dipungut biaya sebesar Rp. 20.000,- (dua puluh ribu rupiah) per bulan;

Menimbang, bahwa mengingat pula segala sesuatu yang terjadi dihadapan persidangan dan sebagaimana tercantum dalam Berita Acara untuk mempersingkatnya dianggap sudah termasuk dalam putusan ini;

Menimbang, bahwa Majelis Hakim mempertimbangkan Tuntutan Penuntut Umum dan Pembelaan lisan terdakwa yang diajukan dimuka persidangan;

-Menimbang, bahwa selanjutnya Majelis akan mempertimbangkan apakah berdasarkan fakta hukum tersebut di atas, terdakwa dapat dinyatakan telah melakukan tindak pidana yang didakwakan kepadanya;

-Menimbang, bahwa untuk menyatakan Terdakwa telah melakukan tindak pidana, maka perbuatan terdakwa tersebut haruslah memenuhi seluruh unsur dari dakwaan tindak pidana;

Menimbang, bahwa Terdakwa telah diajukan kehadapan persidangan dengan Surat Dakwaan berbentuk Alternatif, yaitu: Kesatu : Pasal 72 ayat (5) UU Nomor 19 Tahun 2002 Tentang Hak Cipta

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 14

Page 100: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PEMBAJAKAN HAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42504/1/KHARISMA... · EKSKLUSIF PT.MNC SKY VISION BERDASARKAN UNDANG- ... dan Hukum

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.idAtau :

Kedua : Pasal 58 huruf b UU Nomor 32 Tahun 2002 Tentang PenyiaranMenimbang, bahwa Terdakwa telah didakwa dengan surat dakwaan berbentuk

Alternatif, maka Majelis Hakim akan mempertimbangkan dakwaan yang paling memenuhi dakwaan Penuntut Umum;

Menimbang, bahwa setelah Majelis Hakim memperhatikan fakta persidangan maka perbuatan Terdakwa paling memenuhi unsur dari dakwaan Kesatu Penuntut Umum;

Menimbang, bahwa terlepas dari tuntutan Penuntut Umum, Majelis Hakim secara ex officio akan tetap mempertimbangkan dakwaan aqou sebagaimana fakta hukum yang terjadi dipersidangan;

Menimbang, bahwa unsur dari tindak pidana dalam dakwaan Kesatu adalah sebagai berikut:

1. Barangsiapa; 2. Dengan sengaja;3. Melanggar Pasal 19, Pasal 20, atau Pasal 49 ayat (3);

Unsur ”Barangsiapa”Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan unsur "Barangsiapa” adalah setiap

subjek hukum baik pribadi kodrati pengemban hak dan kewajiban yang dapat mempertanggung-jawabkan perbuatannya secara umum;

Menimbang bahwa berdasarkan definisi diatas, penuntut umum telah menghadapkan terdakwa kemuka persidangan yang berdasarkan keterangan saksi-saksi dan keterangan terdakwa sendiri dapat disimpulkan bahwa orang yang dihadapkan di persidangan ini benar terdakwa bernama Terdakwa AHMAD HIDAYAT, S.Pd Bin ABDUL RAHIM, orang yang dimaksud oleh penuntut umum sesuai identitas yang tercantum dalam surat dakwaan (dan bukan orang lain selain terdakwa) sebagaimana dalam tempus dan locus delicti dalam perkara aquo;

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan diatas, Majelis Hakim berpendapat tidak terjadi error in persona dan unsur ini telah terpenuhi; Unsur “Dengan Sengaja”

Menimbang, bahwa kata dengan sengaja ( opzet/dolus ) mengandung arti, bahwa perbuatan tersebut merupakan tujuan yang disadari dari kehendak untuk melakukan suatu kejahatan tertentu. Dalam Memorie Van Teolicthin ( MvT ), disebutkan kesengajaan adalah sebagai melakukan tindakan yang terlarang secara kehendaki dan diketahui ( Willens en Wetens );

Menimbang, bahwa unsur sengaja oleh karena itu dapat diartikan sebagai “menghendaki dan mengetahui” ; ‘Menghendaki’, berarti ada akibat yang diharapkan atau diinginkan dari tindakan atau perbuatan yang dilakukan tersebut. ‘Mengetahui’ berarti si-pelaku sebelum melakukan suatu perbuatan tersebut telah menyadari bahwa perbuatannya itu apabila dilaksanakan akan membawa akibat sebagaimana yang diharapkan dan ia mengetahui pula bahwa perbuatan yang hendak dilakukannya adalah melawan hukum;

15

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 15

Page 101: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PEMBAJAKAN HAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42504/1/KHARISMA... · EKSKLUSIF PT.MNC SKY VISION BERDASARKAN UNDANG- ... dan Hukum

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

Menimbang, bahwa unsur kesengajaan menurut doktrin hukum dapat mengandung dapat dikelompokkkan menjadi tiga, yaitu:

1. Kesengajaan/maksud sebagai tujuan;

2. keinsyafan/kesadaran dengan kepastian;

3. Keinsyafan/kesadaran dengan kemungkinan;

Menimbang, bahwa unsur dengan sengaja ini tidak dapat berdiri sendiri melainkan harus diikutkan dengan unsur yang mengikut padanya, yaitu Melanggar Pasal 19, Pasal 20, atau Pasal 49 ayat (3);

Menimbang, bahwa oleh karenanya sebelum lebih lanjut mempertimbangkan unsure dengan sengaja tersebut terlebih dahulu Majelis Hakim akan mempertimbangkan unsure Melanggar Pasal 19, Pasal 20, atau Pasal 49 ayat (3) sebagai berikut:

Menimbang, bahwa unsur ini bersifat alternatif, maka apabila salah satu sub unsur dari unsur ini telah terpenuhi, maka unsur ini dianggap telah terpenuhi juga;

Menimbang, bahwa sebelum mempertimbangkan unsur tersebut, Majelis Hakim terlebih dahulu akan menguraikan Pasal-Pasal tersebut sebagai berikut:

Menimbang, bahwa Pasal 19, Pasal 20 dan Pasal 49 ayat (3) Undang-Undang No.19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta menyebutkan: Pasal 19(1) Untuk memperbanyak atau mengumumkan Ciptaannya, Pemegang Hak Cipta atas

Potret seseorang harus terlebih dahulu mendapatkan izin dari orang yang dipotret, atau izin ahli warisnya dalam jangka waktu 10 (sepuluh) tahun setelah orang yang dipotret meninggal dunia;

(2) Jika suatu Potret memuat gambar 2 (dua) orang atau lebih, untuk Perbanyakan atau Pengumuman setiap orang yang dipotret, apabila Pengumuman atau Perbanyakan itu memuat juga orang lain dalam potret itu, Pemegang Hak Cipta harus terlebih dahulu mendapatkan izin dari setiap orang dalam Potret itu, atau izin ahli waris masing-masing dalam jangka waktu 10 (sepuluh) tahun setelah yang dipotret meninggal dunia;

(3) Ketentuan dalam pasal ini hanya berlaku terhadap Potret yang dibuat:a. atas permintaan sendiri dari orang yang dipotret;b. atas permintaan yang dilakukan atas nama orang yang dipotret; atauc. untuk kepentingan orang yang dipotret;

Pasal 20Pemegang Hak Cipta atas Potret tidak boleh mengumumkan potret yang dibuat:a. Tanpa persetujuan dari orang yang dipotret;b. Tanpa persetujuan orang lain atas nama yang dipotret; atauc. Tidak untuk kepentingan yang dipotret,apabila Pengumuman itu bertentangan dengan kepentingan yang wajar dari orang yang dipotret, atau dari salah seorang ahli warisnya apabila orang yang dipotret sudah meninggal dunia;Pasal 49 ayat (3)

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 16

Page 102: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PEMBAJAKAN HAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42504/1/KHARISMA... · EKSKLUSIF PT.MNC SKY VISION BERDASARKAN UNDANG- ... dan Hukum

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

Lembaga Penyiaran memiliki hak eksklusif untuk memberikan izin atau melarang pihak lain yang tanpa persetujuannya membuat, memperbanyak, dan/atau menyiarkan ulang karya siarannya melalui transmisi dengan atau tanpa kabel, atau melalui sistem elektromagnetik lain;

Menimbang, bahwa lebih lanjut Majelis Hakim akan mempertimbangkan lebih lanjut pengertian dari unsur-Unsur tersebut:

Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan Perbanyakan adalah penambahan jumlah sesuatu Ciptaan, baik secara keseluruhan maupun bagian yang sangat substansial dengan menggunakan bahan-bahan yang sama ataupun tidak sama, termasuk mengalihwujudkan secara permanen atau temporer (Vide: Pasal 1 angka 6 Undang-Undang Nomor:19 tahun 2002 tentang Hak Cipta);

Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan Pengumuman adalah pembacaan, penyiaran, pameran, penjualan, pengedaran, atau penyebaran suatu Ciptaan dengan menggunakan alat apa pun, termasuk media internet, atau melakukan dengan cara apa pun sehingga suatu Ciptaan dapat dibaca, didengar, atau dilihat orang lain (Vide: Pasal 1 angka 5 Undang-Undang Nomor:19 tahun 2002 tentang Hak Cipta);

Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan Hak Cipta adalah hak eksklusif bagi Pencipta atau penerima hak untuk mengumumkan atau memperbanyak Ciptaannya atau memberikan izin untuk itu dengan tidak mengurangi pembatasan-pembatasan menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku (Vide: Pasal 1 angka 1 Undang-Undang Nomor:19 tahun 2002 tentang Hak Cipta);

Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan Ciptaan adalah hasil setiap karya Pencipta yang menunjukkan keasliannya dalam lapangan ilmu pengetahuan, seni, atau sastra (Vide: Pasal 1 angka 3 Undang-Undang Nomor:19 tahun 2002 tentang Hak Cipta);

Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan Pemegang Hak Cipta adalah Pencipta sebagai Pemilik Hak Cipta, atau pihak yang menerima hak tersebut dari Pencipta, atau pihak lain yang menerima lebih lanjut hak dari pihak yang menerima hak tersebut (Vide: Pasal 1 angka 4 Undang-Undang Nomor:19 tahun 2002 tentang Hak Cipta);

Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan Potret adalah gambar dari wajah orang yang digambarkan, baik bersama bagian tubuh lainnya ataupun tidak, yang diciptakan dengan cara dan alat apa pun (Vide: Pasal 1 angka 7 Undang-Undang Nomor:19 tahun 2002 tentang Hak Cipta);

Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan Lembaga Penyiaran adalah organisasi penyelenggara siaran yang berbentuk badan hukum, yang melakukan penyiaran atas suatu karya siaran dengan menggunakan transmisi dengan atau tanpa kabel atau melalui sistem elektromagnetik;

Menimbang, bahwa selain itu yang dimaksud dengan pengertian “mengumumkan atau memperbanyak”, adalah termasuk kegiatan menerjemahkan, mengadaptasi, mengaransemen, mengalihwujudkan, menjual, menyewakan, meminjamkan, mengimpor, memamerkan, mempertunjukkan kepada publik,

17

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 17

Page 103: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PEMBAJAKAN HAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42504/1/KHARISMA... · EKSKLUSIF PT.MNC SKY VISION BERDASARKAN UNDANG- ... dan Hukum

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

menyiarkan, merekam, dan mengomunikasikan Ciptaan kepada publik melalui sarana apa pun;

Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan Hak Eksklusif berdasarkan penjelasan pasal 2 ayat 1 UU Nomor 19 tahun 2002 Tentang Hak Cipta adalah hak yang semata-mata diperuntukkan bagi pemegangnya sehingga tidak ada pihak lain yang boleh memanfaatkan hak tersebut tanpa izin pemegangnya;

Menimbang, bahwa berdasarkan defenisi tersebut dihubungkan dengan fakta hukum yang terungkap dipersidangan, Mejelis Hakim mempertimbangkan sebagai berikut:

Menimbang, bahwa berdasarkan fakta yang terungkap dipersidangan Terdakwa selaku pemilik PT. Visual Kabel Vision pada bulan Juli tahun 2011 bertempat di Jalan Gelatik tepatnya di Stasiun TV Kabel PT. Visual Kabel Vision Kota Parepare Propinsi Sulawesi Selatan telah menyiarkan siaran BPL (Barclays Premier League) dimana dalam menayangkan atau menyiarkan siaran BPL (Barclays Premier League) tersebut Terdakwa tidak memiliki izin atau kontrak kerja sama baik dari pemilik karya siaran maupun dari pemegang lisensi atas content provider BPL (Barclays Premier League), yaitu PT. Indovision dalam hal ini PT. MNC SKY VISION;

Menimbang, bahwa berdasarkan fakta pula berawal ketika adanya tuntutan dari pelanggan Terdakwa kepada Terdakwa untuk menyiarkan siaran sepak bola BPL (Barclays Premier League), kemudian dengan adanya tuntutan tersebut kemudian Terdakwa menggunakan aplikasi berlangganan atas nama HARUN SUWONDO sejak bulan Juni tahun 2011 sedangkan Terdakwa sendiri tidak memiliki aplikasi berlanggangan tersebut;

Menimbang, bahwa Terdakwa memakai aplikasi tersebut karena pada saat itu Terdakwa menyampaikan kepada HARUN SUWONDO bahwa Terdakwa ingin berlangganan dengan Indovision namun HARUN SUWONDO mengatakan “kebetulan saya sudah berlangganan dengan Indovision dan kamu (Terdakwa) pakai saja aplikasi saya tapi kamu (Terdakwa) harus bayar iuran bulanannya ke Indovision”;

Menimbang, bahwa selanjutnya HARUN SUWONDO menyerahkan aplikasi tersebut kepada Terdakwa karena alasannya di Makassar sudah bisa dapat siaran Liga Inggris melalui Antena UHF;

Menimbang, bahwa berdasarkan fakta pula Terdakwa berlangganan siaran PT. MNC SKY VISION aplikasi atas nama HARUN SUWONDO secara pribadi atau regular dan untuk Pelanggan regular digunakan hanya untuk pribadi saja tidak untuk didistribusikan kepada pihak lain apalagi dengan cara berlangganan dan langganan tersebut dipungut biaya sebesar Rp. 20.000,- (dua puluh ribu rupiah) per bulan;

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut telah nyata Terdakwa telah menyiarkan siaran BPL (Barclays Premier League) tanpa ada Izin dari PT. Indovision dalam hal ini PT. MNC SKY VISION sebagai pemegang Hak Siar dari siaran BPL (Barclays Premier League) tersebut dan oleh karenanya Majelis Hakim berpendapat sub unsur melanggar Pasal 49 ayat (3) telah terpenuhi oleh perbuatan Terdakwa;

Menimbang, bahwa selanjutnya Majelis Hakim akan mempertimbangkan apakah Terdakwa menyiarkan siaran BPL (Barclays Premier League) tersebut dengan sengaja ataukah tidak;

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 18

Page 104: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PEMBAJAKAN HAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42504/1/KHARISMA... · EKSKLUSIF PT.MNC SKY VISION BERDASARKAN UNDANG- ... dan Hukum

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

Menimbang, bahwa berdasarkan fakta persidangan Terdakwa menyiarkan siaran BPL (Barclays Premier League) tersebut karena adanya tuntutan dari pelanggan Terdakwa dan Terdakwa takut apabila pelanggan Terdakwa tidak lagi berlangganan TV kabel dengan Terdakwa;

Menimbang, bahwa berdasarkan fakta pula Terdakwa tahu bila Terdakwa berlangganan dengan PT. Indovisian dengan menggunakan aplikasi berlangganan Harun Suwando secara pribadi/ reguler, namun demikian Terdakwa tetap menyiarkan siaran BPL (Barclays Premier League) tersebut secara luas kepada pelanggangnya melalui kabel dan menagih setiap pelanggannya Rp. 20.000,- (dua puluh ribu rupiah) setiap bulannya;

Menimbang, bahwa berdasarkan fakta pula Terdakwa mengetahui apabila berlangganan secara pribadi/reguler siaran BPL (Barclays Premier League) tersebut tidak boleh disiarkan secara luas kepada pelanggan TV kabel Terdakwa;

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut telah nyata Terdakwa telah mengetahui akibat dari perbuatannya tersebut akan merugikan PT. Indovision dalam hal ini PT. MNC SKY VISION, namun Terdakwa secara sadar tetap menyiarkan siaran BPL (Barclays Premier League) tanpa izin dari PT. Indovision dalam hal ini PT. MNC SKY Vision;

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut unsur ‘dengan sengaja’ telah terpenuhi oleh perbuatan Terdakwa;

Menimbang, bahwa oleh karena unsur-unsur perbuatan terdakwa telah terpenuhi maka terdakwa telah terbukti melakukan perbuatan sebagaimana dalam Dakwaan Kesatu;

Menimbang, bahwa oleh karena alat bukti di persidangan telah memenuhi batas minimal pembuktian menurut undang-undang dan berdasarkan hal tersebut timbulah keyakinan Majelis Hakim bahwa terdakwa telah melakukan perbuatan sebagaimana dalam Dakwaan Kesatu Penuntut Umum;

Menimbang, pula bahwa selama persidangan Majelis Hakim tidak menemukan alasan pemaaf maupun pembenar yang dapat meniadakan kesalahan dan pertanggungan-jawab pidana maka terdakwa haruslah dinyatakan telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana “MELANGGAR HAK CIPTA”;

Menimbang, bahwa oleh karena Dakwaan Penuntut Umum tersebut diatas selain mengatur ancaman pidana penjara juga mengatur ancaman pidana denda secara komulatif alternatif maka menurut pendapat Majelis Hakim, selain dapat menjatuhkan pidana penjara Majelis Hakim juga dapat menjatuhkan pidana denda secara bersamaan ataupun hanya menjatuhkan salah satu dari pidana tersebut (penjara atau denda) dan berdasarkan hal tersebut Majelis Hakim berpendapat dalam perkara ini hanya akan menjatuhkan pidana penjara kepada Terdakwa;

Menimbang, bahwa oleh karena Terdakwa terbukti telah melakukan tindak pidana sebagaimana tersebut diatas maka terhadap diri Terdakwa haruslah dijatuhi pidana setimpal dengan perbuatannya;

Menimbang, bahwa sebelum Majelis Hakim menjatuhkan pidana maka akan mempertimbangkan hal-hal yang meringankan dan memberatkan dari perbuatan terdakwa:

19

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 19

Page 105: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PEMBAJAKAN HAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42504/1/KHARISMA... · EKSKLUSIF PT.MNC SKY VISION BERDASARKAN UNDANG- ... dan Hukum

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

Hal-hal yang memberatkan: • Perbuatan Terdakwa telah merugikan PT. MNC SKY VISION;

Hal-hal yang meringankan: • Terdakwa bersikap sopan dipersidangan;• Terdakwa menyesali perbuatannya dan berjanji tidak akan mengulangi

perbuatannya lagi;• Terdakwa belum pernah dihukum;• Terdakwa memiliki tanggungan keluarga;

Menimbang, bahwa berdasarkan hal-hal yang memberatkan dan meringankan diatas, maka pidana yang akan dijatuhkan sebagaimana tersebut dalam amar putusan dibawah telah dipandang tepat dan adil;

Menimbang, bahwa sejatinya tujuan dari pemidanaan Terdakwa adalah pemasyarakatan dan pemanusiaan kembali dirinya maka hal tersebut haruslah bersifat korektif, rehabilitatif, preventif dan edukatif sehingga diharapkan terdakwa menyadari dan menyesali perbuatannya serta tidak akan mengulangi perbuatannya di masa mendatang;

Menimbang, bahwa terhadap barang bukti berupa: 1 (satu) buah kartu VC (Viewing Card) dengan nomor 0112895637, 1 (satu) buah decoder Top TV Merk Humax nd-10 oleh karena barang bukti tersebut telah disita secara sah menurut hukum dan ternyata barang bukti tersebut adalah milik Terdakwa yang telah berlangganan secara pribadi/reguler dengan PT. MNC SKY VISION, maka barang bukti tersebut haruslah dikembalikan kepada Terdakwa

Menimbang, bahwa mengenai barang bukti 2 (dua) lembar Aplikasi Berlangganan dengan nomor 20207423 oleh karena barang tersebut telah disita secara sah menurut hukum dan barang bukti tersebut merupakan satu kesatuan dengan berkas perkara, maka barang bukti tersebut tetaplah terlampir dalam berkas perkara;

Menimbang, bahwa oleh karena Terdakwa dijatuhi pidana maka Terdakwa juga haruslah dibebani membayar biaya perkara yang akan diredaksikan dalam amar di bawah ini (Pasal 222 ayat (1) KUHAP);

Memperhatikan Musyawarah Majelis Hakim Pengadilan Negeri Parepare;Mengingat Pasal Pasal 72 ayat (5) UU Nomor 19 Tahun 2002 Tentang Hak

Cipta dan undang-undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang KUHAP serta peraturan perundang-undangan lainnya yang bersangkutan;

M E N G A D I L I

1. Menyatakan bahwa Terdakwa AHMAD HIDAYAT, S.Pd Bin ABDUL RAHIM terbukti secara sah dan menyakinkan bersalah melakukan tindak pidana “MELANGGAR HAK CIPTA";

2. Menjatuhkan pidana kepada Terdakwa oleh karena itu dengan pidana penjara selama 5 (lima) bulan;

3. Menetapkan barang bukti berupa: • 1 (satu) buah kartu VC (Viewing Card) dengan nomor 0112895637;

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 20

Page 106: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PEMBAJAKAN HAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42504/1/KHARISMA... · EKSKLUSIF PT.MNC SKY VISION BERDASARKAN UNDANG- ... dan Hukum

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

• 1 (satu) buah decoder Top TV Merk Humax nd-10; Dikembalikan kepada Terdakwa;• 2 (dua) lembar Aplikasi Berlangganan dengan nomor 20207423;

Tetap terlampir dalam berkas perkara;4. Membebankan kepada Terdakwa untuk membayar biaya perkara sebesar Rp.

1.000,-(seribu rupiah).

Demikianlah diputuskan dalam rapat permusyawaratan Majelis Hakim Pengadilan Negeri Parepare pada hari: SENIN tanggal 21-OKTOBER-2013, oleh, YUSWARDI,SH., sebagai Hakim Ketua Majelis, ANDI MUSYAFIR,SH., dan NUR KAUTSAR HASAN,SH.,MH., masing-masing sebagai Hakim Anggota, putusan mana diucapkan dalam persidangan yang terbuka untuk umum pada hari: RABU tanggal 23-OKTOBER-2013 oleh Hakim Ketua Majelis tersebut dengan didampingi oleh Hakim-Hakim Anggota tersebut di atas dan dihadiri oleh ARIFUDDIN,SH sebagai Panitera Pengganti pada Pengadilan Negeri Parepare serta dihadiri oleh ARIEFULLOH,SH., Jaksa Penuntut Umum pada Kejaksaan Negeri Parepare serta Terdakwa.

Hakim Anggota, Ketua Majelis,

1. ANDI MUSYAFIR,SH.

2. NUR KAUTSAR HASAN,SH.,MH.

YUSWARDI, SH

Panitera Pengganti,

ARIFUDDIN,SH.

21

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 21