operasi woyla_ pembebasan korban pembajakan pesawat garuda di thailand - vivaforum

5
8/23/2014 Operasi Woyla: Pembebasan Korban Pembajakan Pesawat Garuda di Thailand - VIVAforum http://forum.viva.co.id/sejarah/1724370-operasi-woyla-pembebasan-korban-pembajakan-pesawat-garuda-di-thailand.html 1/5 Quote: Peristiwa pembajakan pesawat Garuda DC-9 Woyla ini terjadi selama empat hari dan menjadi peristiwa terorisme bermotif “jihad” pertama yang menimpa Indonesia dan semoga hanya menjadi satu-satunya dalam sejarah maskapai penerbangan Indonesia. Peristiwa Woyla adalah sebuah peristiwa dalam penerbangan maskapai Garuda Indonesia bernama “Woyla” dengan nomer penerbangan 206, berkode ekor PK-GNJ, rute jurusan Jakarta – Medan, namun harus transit dahulu dipelabuhan udara sipil Talangbetutu, Palembang dan berencana akan ke Bandara Polonia Medan, tapi kemudian pesawat itu mengalami insiden pembajakan saat lepas landas dari Palembang. Peristiwa ini terjadi pada hari Sabtu, tanggal 28 Maret 1981 oleh lima orang teroris yang dipimpin Imran bin Muhammad Zein, dan mengidentifikasi diri sebagai anggota kelompok Islam ekstremis “Komando Jihad” adalah kelompok ekstrimis Islam Indonesia yang ada dari tahun 1968 sampai dibubarkan melalui aksi pembersihan oleh anggota intelijen pada pertengahan tahun 1980-an. Penerbangan dengan pesawat DC-9 Woyla berangkat dari Jakarta pada pukul 08.00 pagi, transit di Palembang, dan akan terbang ke Medan dengan perkiraan sampai pada pukul 10.55. Dalam penerbangan, pesawat tersebut tiba-tiba dibajak oleh lima orang teroris Komando Jihad yang menyamar sebagai penumpang, lalu pembajak menyuruh pilot untuk terbang ke Penang Malaysia. Setelah mendarat sementara untuk mengisi bahan bakar di Bandara Penang, Malaysia, akhirnya pesawat tersebut terbang dan mengalami drama puncaknya di Bandara Don Mueang di Bangkok, Muangthai tanggal 31 Maret 1981. Imran bin Muhammad Zein, pemimpin ‘sel’ kelompok Komando Jihad yang melakukan peristiwa teror ini menuntut agar para rekannya yang ditahan pasca Peristiwa Cicendo di Bandung, Jawa Barat, supaya dibebaskan. Dalam Peristiwa Cicendo, 14 anggota Komando Jihad membunuh empat anggota polisi di Kosekta 65 pada 11 Maret 1981 dini hari. Usai peristiwa itu, sejumlah anggota Komando Jihad ditahan dan terancam hukuman mati. Peristiwa pembajakan pesawat Garuda DC-9 Woyla ini menjadi peristiwa terorisme bermotif “jihad” pertama yang menimpa Indonesia dan satu- satunya dalam sejarah maskapai penerbangan Indonesia. Kronologi Peristiwa Sabtu pagi 28 Maret 1981, pesawat Garuda Indonesia GA 206 tujuan Medan tinggal landas dari Bandara Talangbetutu, Palembang. Pembajakan bermula saat pesawat yang dikemudikan Kapten Herman Rante mendarat sejak penerbangannya dari Jakarta, lalu transit di Palembang. Pesawat di piloti oleh Kapten Pilot Herman Rante dan co-pilot Hedhy Djuantoro, dan tiga pramugari, Retna Wiyanna Barnas, Dewi Yanti dan Lydia. Pesawat di piloti oleh Kapten Pilot Herman Rante dan co-pilot Hedhy Djuantoro, dan tiga pramugari, Retna Wiyanna Barnas, Dewi Yanti dan Lydia.

Upload: angie-venus

Post on 22-Nov-2015

26 views

Category:

Documents


9 download

DESCRIPTION

Sejarah Operasi Woyla

TRANSCRIPT

  • 8/23/2014 Operasi Woyla: Pembebasan Korban Pembajakan Pesawat Garuda di Thailand - VIVAforum

    http://forum.viva.co.id/sejarah/1724370-operasi-woyla-pembebasan-korban-pembajakan-pesawat-garuda-di-thailand.html 1/5

    Quote:

    Peristiwa pembajakan pesawat Garuda DC-9 Woyla ini terjadi selama empat hari dan menjadi peristiwa terorisme bermotif jihadpertama yang menimpa Indonesia dan semoga hanya menjadi satu-satunya dalam sejarah maskapai penerbangan Indonesia.

    Peristiwa Woyla adalah sebuah peristiwa dalam penerbangan maskapai Garuda Indonesia bernama Woyla dengan nomer penerbangan 206,berkode ekor PK-GNJ, rute jurusan Jakarta Medan, namun harus transit dahulu dipelabuhan udara sipil Talangbetutu, Palembang danberencana akan ke Bandara Polonia Medan, tapi kemudian pesawat itu mengalami insiden pembajakan saat lepas landas dari Palembang.

    Peristiwa ini terjadi pada hari Sabtu, tanggal 28 Maret 1981 oleh lima orang teroris yang dipimpin Imran bin Muhammad Zein, danmengidentifikasi diri sebagai anggota kelompok Islam ekstremis Komando Jihad adalah kelompok ekstrimis Islam Indonesia yang ada dari tahun1968 sampai dibubarkan melalui aksi pembersihan oleh anggota intelijen pada pertengahan tahun 1980-an.

    Penerbangan dengan pesawat DC-9 Woyla berangkat dari Jakarta pada pukul 08.00 pagi, transit di Palembang, dan akan terbang ke Medandengan perkiraan sampai pada pukul 10.55.

    Dalam penerbangan, pesawat tersebut tiba-tiba dibajak oleh lima orang teroris Komando Jihad yang menyamar sebagai penumpang, lalupembajak menyuruh pilot untuk terbang ke Penang Malaysia.

    Setelah mendarat sementara untuk mengisi bahan bakar di Bandara Penang, Malaysia, akhirnya pesawat tersebut terbang dan mengalami dramapuncaknya di Bandara Don Mueang di Bangkok, Muangthai tanggal 31 Maret 1981.

    Imran bin Muhammad Zein, pemimpin sel kelompok Komando Jihad yang melakukan peristiwa teror ini menuntut agar para rekannya yangditahan pasca Peristiwa Cicendo di Bandung, Jawa Barat, supaya dibebaskan.

    Dalam Peristiwa Cicendo, 14 anggota Komando Jihad membunuh empat anggota polisi di Kosekta 65 pada 11 Maret 1981 dini hari. Usai peristiwaitu, sejumlah anggota Komando Jihad ditahan dan terancam hukuman mati.

    Peristiwa pembajakan pesawat Garuda DC-9 Woyla ini menjadi peristiwa terorisme bermotif jihad pertama yang menimpa Indonesia dan satu-satunya dalam sejarah maskapai penerbangan Indonesia.

    Kronologi Peristiwa

    Sabtu pagi 28 Maret 1981, pesawat Garuda Indonesia GA 206 tujuan Medan tinggal landas dari Bandara Talangbetutu, Palembang. Pembajakanbermula saat pesawat yang dikemudikan Kapten Herman Rante mendarat sejak penerbangannya dari Jakarta, lalu transit di Palembang.

    Pesawat di piloti oleh Kapten Pilot Herman Rante dan co-pilot Hedhy Djuantoro, dan tiga pramugari, Retna Wiyanna Barnas, Dewi Yanti danLydia.

    Pesawat di piloti oleh Kapten Pilot Herman Rante dan co-pilot Hedhy Djuantoro, dan tiga pramugari, Retna Wiyanna Barnas, Dewi Yanti danLydia.

  • 8/23/2014 Operasi Woyla: Pembebasan Korban Pembajakan Pesawat Garuda di Thailand - VIVAforum

    http://forum.viva.co.id/sejarah/1724370-operasi-woyla-pembebasan-korban-pembajakan-pesawat-garuda-di-thailand.html 2/5

    Awalnya, penumpang pesawat berisi 33 penumpang dari Jakarta dan 15 penumpang tambahan dari Palembang saat transit, jadi total 48 orangdidalamnya ditambah 5 krew pesawat tersebut (2 krew kokpit dan 3 crew kabin).

    Baru saja setelah Kapten Pilot Herman Rante yang menerbangkan DC-9 Woyla lepas landas dari Pelud Sipil Talang Betutu, Palembang seusaitransit untuk menuju Bandara Polonia, Medan.

    Tiba-tiba dua penumpang bangkit dari tempat duduk mereka, satu menuju ke kokpit dan menodongkan senjata. Sedangkan satunya lagi berdiridi gang antara tempat-duduk pesawat.

    Dari dalam kokpit, tiba-tiba co-pilot Hedhy Juwantoro mendengar suara ribut di arah belakang. Baru saja akan berpaling, seorang menyerbu kedalam kokpit sambil berteriak, Jangan bergerak, pesawat kami bajak

    Sabtu pagi 28 Maret 1981, pukul 10.10, pesawat tersebut dikuasai oleh lima pembajak, semuanya bersenjata api. Pembajak meminta pesawatterbang ke Kolombo, Sri Lanka. Permintaan tersebut tidak mungkin dipenuhi, sebab bahan bakar terbatas. Pembajak lantas mengatakan:

    Quote:

    Pokoknya terbang sejauh-jauhnya dari Indonesia teriak Mahrizal, seorang pembajak.

    Kemudian pesawat dialihkan ke Penang, Malaysia, untuk pengisian bahan bakar. Lalu, DC-9 Woyla meninggalkan Malaysia setelah mengisi bahanbakar, menuju ke Bandara Don Mueang, Thailand.

    Ketika masih di bandara Penang Malaysia untuk mengisi bahan bakar, seorang penumpang wanita lanjut usia bernama Hulda Panjaitan.

    Nenek yang berumur 76 tahun itu diperbolehkan turun oleh para teroris karena ia tak henti-hentinya menangis di dalam pesawat.

    Kemudian pesawat itu terbang lagi ke Thailand atas paksaan teroris dan adanya penerimaaan pemerintah Thailand untuk mengizinkan pesawattersebut mendarat di wilayahnya.

    Quote:

    Para teroris kemudian membacakan tuntutan mereka, yaitu:

    1. Anggota Komando Jihad di Indonesia yang berjumlah 80 orang sebagai tahanan politik segera dibebaskan.

    2. Meminta uang sejumlah US$ 1,5 juta.

    3. Orang Israel dikeluarkan dari Indonesia.

    3. Adam Malik dicopot sebagai Wakil Presiden.

    Mereka juga meminta pesawat itu untuk pembebasan tahanan dan untuk terbang ke tujuan yang dirahasiakan.

    Mereka mengancam telah memasang bom di pesawat Woyla dan tidak segan untuk meledakkan diri bersama pesawat tersebut.

    Operasi pembebasan pesawat DC-9 dikenal dengan sebutan Operasi Woyla yang dimulai sehari setelah tersiarnya kabar pembajakan tersebut.

    Sabtu malam 28 Maret 1981, pukul sepuluh lebih, Kol Teddy Rusdi, Benny Moerdani dan Sudomo diterima Presiden Suharto di Cendana. Hasilakhir pembicaraan menyimpulkan bahwa opsi militer akan dilakukan untuk membebaskan pesawat tersebut. Pada saat terjadinya peristiwa ini,pasukan komando Indonesia belum memiliki pengalaman dalam menangani peristiwa terorisme pembajakan pesawat.

  • 8/23/2014 Operasi Woyla: Pembebasan Korban Pembajakan Pesawat Garuda di Thailand - VIVAforum

    http://forum.viva.co.id/sejarah/1724370-operasi-woyla-pembebasan-korban-pembajakan-pesawat-garuda-di-thailand.html 3/5

    # 2

    Minggu 29 Maret 1981, pukul 21.00, sejumlah 35 anggota Kopassandha meninggalkan Indonesia dalam sebuah DC-10, mengenakan pakaian sipil.Pemimpin CIA di Thailand menawarkan pinjaman jaket anti peluru, namun ditolak karena pasukan Kopassandha Indonesia telah membawaperlengkapan mereka sendiri dari Jakarta.

    Minggu pagi telepon di meja Benny berdering. Dubes Amerika Serikat Edward Masters mengkhawatirkan akan keselamatan warganya yangberada di GA 206, apabila opsi militer dilakukan.

    Quote:

    I am sorry sir, but this is entirely an Indonesian problem. It is an Indonesian aircraft jawab Benny. Ditegaskan Indonesia berhakmengambil segala langkah dalam meringkus pembajak dan tidak perlu izin dari negara lain. We dont guarantee anything..

    Minggu 29 Maret 1981, pukul 21.00 lebih, setelah mendapat clearance dari pemerintah Thailand. bahwa pasukan anti teror boleh mendarat,Indonesia diizinkan mengirim pesawat terbang untuk menjemput sandera. Benny memutuskan menggunakan Garuda DC-10 Sumatera, pesawatini lebih cepat dan lebih lama terbang dari DC 9.

    Pasukan Anti Teror Tiba di Bangkok, Thailand

    Senin 30 Maret 1981, dini hari, pukul 00.30, pesawat DC-10 tiba di Don Muang dengan berkamuflase menjadi pesawat Garuda yang baruterbang dari Eropa. Pesawat diparkir dilokasi yang agak jauh dari Woyla.

    Kendaraan pasukan angkatan udara Thailand tiba, dan seorang perwira penghubung membawa Benny menemui Menlu Thailand Siddi Savitsila.Perundingan yang deadlock menyebabkan clearance untuk menyerbu pesawat tidak bisa diberikan, maka menlu Thailand mempertemukan Bennydengan PM Thailand Prem Tinsulanonda esok paginya.

    0Seneng

    Y E S TE RDA Y , 13: 42

    saniajo Senior Member

    Join Date: Apr 2014Location: 20Posts: 525

    Senin 30 Maret 1981, malam hari, pasukan anti teror satu demi satu turun dari pesawat DC-10. Sekali lagi mereka melakukan latihan ulanganmenggunakan DC-9 Digul. Pada kesempatan tersebut, Sintong mengajak pilot Garuda untuk ikut menonton.

  • 8/23/2014 Operasi Woyla: Pembebasan Korban Pembajakan Pesawat Garuda di Thailand - VIVAforum

    http://forum.viva.co.id/sejarah/1724370-operasi-woyla-pembebasan-korban-pembajakan-pesawat-garuda-di-thailand.html 4/5

    Penyerbuan ke Pesawat Woyla

    Selasa 31 Maret 1981, dini hari, pukul 02.30, prajurit bersenjata mendekati pesawat secara diam-diam. Mereka merencanakan agar Tim Merahdan Tim Biru memanjat ke sayap pesawat dan menunggu di pintu samping. Semua jendela pesawat telah ditutup. Tim Hijau akan masuk lewatpintu belakang. Semua tim akan masuk ketika kode diberikan.

    Selasa 31 Maret 1981, dini hari, pukul 02.43, Tim Thailand ikut bergerak ke landasan, menunggu di landasan agar tidak ada teroris yang lolos.Kode untuk masuk diberikan, ketiga tim masuk, dengan Tim Hijau terlebih dahulu, mereka berpapasan dengan seorang teroris yang berjaga dipintu belakang.

    Quote:

    Selasa 31 Maret 1981, dini hari, tepat pukul 02.45, serbuan dimulai. Menurut kesaksian penumpang, dalam kegelapan malam, semuapintu kabin pesawat segera terdengar didobrak dari luar. Sekejap kemudian bunyi tembakan riuh membangunkan seluruh isi pesawat.

    Dalam skenario awal, pasukan anti teror akan mendobrak pintu depan kiri. Disusul pendobrakan bersama, pintu darurat dan belakang. Setelahtahap ini selesai, seluruh pasukan serentak menyerbu ke kabin. Skenario tersebut tidak sepenuhnya terlaksana berurutan.

    Pembantu Letnan Achmad Kirang dari arah pintu belakang sudah terlanjur masuk sebelum pintu depan didobrak. Pembajak yang berjaga dibagian belakang sempat terjaga dan langsung menembak. Akibatnya, Kirang tidak sempat menunduk ketika sebuah peluru menembus tubuhnya.Tepat kena perut, bagian yang tidak tertutup flak jacket.

    Teroris tersebut menembak dan mengenai Achmad Kirang, salah seorang anggota Tim Hijau di bagian bawah perut yang tidak terlindungi.Teroris tersebut kemudian ditembak dan tewas di tempat.

    Tim Biru dan Tim Merah masuk, menembak dua teroris lain, sementara penumpang menunduk. Para penumpang kemudian disuruh keluar.Seorang teroris dengan granat tangan tiba-tiba keluar dan mencoba melemparkannya tetapi gagal meledak. Lalu anggota tim menembak danmelukainya sebelum dia sempat keluar.

  • 8/23/2014 Operasi Woyla: Pembebasan Korban Pembajakan Pesawat Garuda di Thailand - VIVAforum

    http://forum.viva.co.id/sejarah/1724370-operasi-woyla-pembebasan-korban-pembajakan-pesawat-garuda-di-thailand.html 5/5

    Drama pembajakan pesawat Garuda DC-9 Woyla tersebut berlangsung empat hari di Bandara Don Mueang Bangkok dan berakhir pada tanggal31 Maret setelah serbuan kilat Grup-1 Para-Komando yang dipimpin Letnan Kolonel Infanteri Sintong Panjaitan.

    Dengan cepat semua sandera dibebaskan. Pesawat Woyla sepenuhnya sudah dikuasai Kopasandha.

    Mimpi buruk yang dialami semua awak pesawat dan penumpang sejak Sabtu pagi, berakhir Selasa dini hari. Begitu Woyla sudah berhasildikuasai, Benny menyambar mic kokpit.