perbandingan pencatatan pernikahan di thailand...

66
PERBANDINGAN PENCATATAN PERNIKAHAN DI THAILAND DAN THAILAND SELATAN SKRIPSI DIAJUKAN KEPADA FAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA UNTUK MEMENUHI SEBAGIAN DARI SYARAT MEMPEROLEH GELAR SARJANA STRATA SATU DALAM ILMU HUKUM ISLAM OLEH: MISS. TANITA MAKNAB NIM: 12360025 PEMBIMBING: Dr. Sri Wahyuni, S.Ag., M.Ag., M.Hum PERBANDINGAN MAZHAB FAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA 2016

Upload: lamdieu

Post on 23-Mar-2019

267 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PERBANDINGAN PENCATATAN PERNIKAHAN DI THAILAND …digilib.uin-suka.ac.id/22284/1/12360025_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · perbandingan pencatatan pernikahan . di thailand dan thailand

PERBANDINGAN PENCATATAN PERNIKAHAN

DI THAILAND DAN THAILAND SELATAN

SKRIPSI

DIAJUKAN KEPADA FAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA

UNTUK MEMENUHI SEBAGIAN DARI SYARAT MEMPEROLEH

GELAR SARJANA STRATA SATU

DALAM ILMU HUKUM ISLAM

OLEH:

MISS. TANITA MAKNAB

NIM: 12360025

PEMBIMBING:

Dr. Sri Wahyuni, S.Ag., M.Ag., M.Hum

PERBANDINGAN MAZHAB

FAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA

YOGYAKARTA

2016

Page 2: PERBANDINGAN PENCATATAN PERNIKAHAN DI THAILAND …digilib.uin-suka.ac.id/22284/1/12360025_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · perbandingan pencatatan pernikahan . di thailand dan thailand

ii

PERBANDINGAN PENCATATAN PERNIKAHAN DI THAILAND

DAN THAILAND SELATAN

ABSTRAK

Pernikahan dianggap sah di mata hukum oleh Negara apabila memenuhi

syarat dan rukun Pernikahan, untuk memenuhi keabsahannya maka perlu

dilakukan pencatatan pernikahan agar tercapai ketertiban administrasi. Lembaga

yang berwewenang di Thailand dalam hal ini di pengadilan negeri yaitu di

kapubaten, sedangkan di Thailand Selatan lembaga yang berwenang untuk

pencatatan pernikahan tidak hanya di pengadilan negeri tetapi juga di Majelis

Agama Islam. Pernikahan sendiri dilangsungkan di hadapan Imam dan dicatat

oleh Imam tersebut.

Penelitian ini merupakan Penelitian libery research atau studi pustaka

yaitu penelitian dengan data yang perboleh dari kegiatan studi pustaka. Teknik

pengumpulan data penelitian ini adalah berupa studi kepustakaan dan studi

lapangan. Studi keperpustakaan dilakukan dengan cara mendokumentasikan

dokumen dan literatur yang berhubungan dengan materi penelitian. Metose

komparatif digunakan untuk melakukan perbandingan antara hukum pernikahan

di Thailand dan Thailand Selatan. Hal ini dilakukan untuk mengetahui perbedaan

dan persamaan hukum pernikahan di Thailand dan Thailand Selatan.

Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat persamaan dan perbedaan

dalam hukum pencatatan pernikahan di Thailand dan Thailand Selatan. Persamaan

diantara keduanya ialah Pertama, sama-sama terdapat undang-undang yang

mengatur tentang tidak boleh menikahi sesama saudara sedarah. Kedua, baik di

Thailand maupun di Thailand Selatan tidak terdapat aturan mengenai wajibnya

mencatatkan pernikahan ke Pengadilan. Ketiga, Hukum pencatatan pernikahan di

Thailand dan Thailand Selatan sama-sama memiliki unsur kerelaan atau atas dasar

kemauan sendiri (yakin/tidak ragu-ragu) untuk mencatatkan pernikahannya, tidak

diperbolehkan ada paksaan dari orang tua atau pihak lain. Sedangkan

Perbedaannya ialah hukum pencatatan pernikahan di Thailand tidak ada biaya

untuk pencatatan pernikahan, sedangkan di Thailand Selatan ada biaya untuk

pencatatan. Hukum pernikahan di Thailand tidak ada saksi, sedangkan hukum

pernikahan di Thailand Selatan harus ada saksi dua orang karena hukum

pernikahannya menurut hukum Islam. Faktor yang melatarbelakangi perbedaan

pencatatan pernikahan di Thailand dan Thailand Selatan adalah karena Thailand

mayoritas Budha sedangkang Thailand Selatan Mayoritas Islam. Oleh karena itu,

aturan di Thailand sepenuhnya menggunakan aturan umum tidak ada aturan

khusus untuk warna muslim, sedangkan di Thailand Selatan ada aturan khusus

yang telah dilegalkan oleh negara yang dikhususkan untuk warna Muslim di

Thailand Selatan.

Kata kunci: perbandingan, pencatatan, pernikahan dan Thailand

Page 3: PERBANDINGAN PENCATATAN PERNIKAHAN DI THAILAND …digilib.uin-suka.ac.id/22284/1/12360025_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · perbandingan pencatatan pernikahan . di thailand dan thailand

iii

Page 4: PERBANDINGAN PENCATATAN PERNIKAHAN DI THAILAND …digilib.uin-suka.ac.id/22284/1/12360025_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · perbandingan pencatatan pernikahan . di thailand dan thailand

iv

Page 5: PERBANDINGAN PENCATATAN PERNIKAHAN DI THAILAND …digilib.uin-suka.ac.id/22284/1/12360025_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · perbandingan pencatatan pernikahan . di thailand dan thailand

v

Page 6: PERBANDINGAN PENCATATAN PERNIKAHAN DI THAILAND …digilib.uin-suka.ac.id/22284/1/12360025_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · perbandingan pencatatan pernikahan . di thailand dan thailand

vi

MOTTO HIDUP

اجهد والتك غافال فالىدامةالعقبى لمه تكاسل

“Bersungguh-sungguhlah dan jangan bermalas-malas dan

jangan pula lengah, karena penyesalan itu bagi orang yang

malas-malas”

Page 7: PERBANDINGAN PENCATATAN PERNIKAHAN DI THAILAND …digilib.uin-suka.ac.id/22284/1/12360025_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · perbandingan pencatatan pernikahan . di thailand dan thailand

vii

HALAMAN PERSEMBAHAN

بسم اهلل الرحمه الرحم

BISMILLAHIRROHMANIRROHIM

Puji Syukur Alhamdulillah saya panjatkan kepada ALLAH SAW atas

sifat Rahmat-RahimNya saya menjadi manusia seutuhnya serta dapat

mempersembahkan karya ini. Shalawat wa Salamun senantiasa tercurah

limpahkan kepada Nabiyullah Muhammad SAW sebagai manusia rahmatan

lil’alamin yang tiada duanya.

Dengan mengucap kalamullah saya persembahkan karya kecil ini untuk

kedua orang tua saya; bapak Sobari Maknab dan Ibu Roteeyah Maknab yang

merupakan sumber kekuatan utama bagi saya. Yang tanpa mengenal lelah dan

tidak pernah mengeluh dalam menyemangati serta mendukung saya sehingga hari

ini. Kalian adalah penyemangatku, alasanku untuk tetap kuat berjuang di bumi

asing ini demi mendapatkan selembar ijazah.

Page 8: PERBANDINGAN PENCATATAN PERNIKAHAN DI THAILAND …digilib.uin-suka.ac.id/22284/1/12360025_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · perbandingan pencatatan pernikahan . di thailand dan thailand

viii

KATA PENGANTAR

بسم اهلل الرحمه الرحم

ه على أمىر وستع ه و ب أال اهلل ا لحمد اهلل رب العلم ه أشهد أن ال الدوا و الد

بعدي. أللهم صل و سلم ك ل وأشهد أن محمدا عبدي و رسىل الوب وحدي شر

ه. .يأما بعدعلى أسعد مخلىقاتك سدوا محمد وعلى أل وصحب أجمع

Puji syukur hadirat Allah Subhanallahu Wata’aia yang telah memberikan

sifat Rahman-Rahim-Nya, sehingga penyusun dapat menyelesaikan skripsi yang

berjudul “Perbandingan Pencatatan Pernikahan di Thailand dan Thailand Selatan”

Selama proses penulis Skripsi ini, penulis menyadari bahwa adanya

keterbatasan dalam diri penulis sehingga dalam penulisan Skripsi ini dibantu oleh

berbagai pihak yang senantiasa memberikan bantuan, dorongan, semangat, kritik

dan saran. Oleh karena itu, penulis ingin mempergunakan kesempatan ini untuk

menyampaikan rasa terima kasih dan rasa hormat kepada:

1. BapakProf. KH. Drs. Yudian Wahyudi., PH. D., selaku Rektor UIN Sunan

Kalijaga Yogyakarta.

2. Bapak Dr. H. Syafiq Hanafi, M.,Ag, selaku Dekan Fakultas Syari’ah dan

Hukum.

3. Bapak Dr. Fathorrahman, S, Ag. M,Si, selaku ketua prodi Perbandingan

Mazhab yang telah memberi dorongan berupa semangat untuk

menyelesaikan skripsi ini.

Page 9: PERBANDINGAN PENCATATAN PERNIKAHAN DI THAILAND …digilib.uin-suka.ac.id/22284/1/12360025_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · perbandingan pencatatan pernikahan . di thailand dan thailand

ix

4. Dr. Sri Wahyuni, M. Ag,. M. Hum., selaku pembimbing skripsi yang

dengan kesabaran dan kebesaran hati telah rela meluangkan waktu,

memberikan arahan, masukan, serta bimbingannya kepada penyusun

dalam menyelesaikan skripsi ini.

5. Bapak penguji I, dan Bapak penguji II, yang telah berkenan menguji

skripsi penyusun, serta memberikan masukan dan penilaian.

6. Bapak Badroddin selaku Staff TU Jurusan Perbandingan Mazhab, yang

memberikan semangat dan telah menuntun penyusun dengan sabar dalam

proses penyusunan skripsi hingga sidang munaqasah.

7. Seruruh Dosen dan Staff di Fakultas Syari’ah dan Hukum yang selaku

mengisi pundi-pundi keilmuan dan berbagi pengalamannya kepada

penyusun.

8. Terimakasih kepada seluruh Dosen Fakultas Syari’ah dan Hukum yang

dengan tulus ikhlas mebekuli ilmu penyusun untuk memperoleh ilmu yang

bermanfaat sehingga penyusun dapat menyelesaikan studi di Jurusan

Perbandingan Mazhab Fakultas Syari’ah dan Hukum Universitas Islam

Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta.

9. Special untuk Ayahanda Sobari dan Ibunda Roteeyah yang selalu

penyusun sangat cintai dan banggakan. Sosok yang tidak pernah lelah

dalam menghulurkan bantuan serta tidak henti-henti menyemangati

penyusun. Berkat doa kalian aku bisa disini hari ini.

10. Sangat terimakasih untuk KH. Ismail Daming kepala sekolah di Sekolah

Islamsart Wittaya yang mana mengusahakan untuk mengurus bisa

Page 10: PERBANDINGAN PENCATATAN PERNIKAHAN DI THAILAND …digilib.uin-suka.ac.id/22284/1/12360025_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · perbandingan pencatatan pernikahan . di thailand dan thailand

x

penyusun bisa kuliah di Indonesia dan sudah mengurus penyusun dari

sejak masa sekolah SMA.

11. Special untuk kakak yang tercintai kakak Suraida Saleh, Aisyah Roding,

Hanan Beraheng, Munirah Machu, Azurina Charu yang mana membantu

penyusun sampai skripsi ini selesai dan memberi motivasi bagi penyusun.

12. Special dan terkhusus untuk sahabat-sahabat yang tergabung dalam Group

Kesayangan yaitu Mbk Uzy, Karlinda, mbk Nia, Putri, Chi, Rita,dan kak

Han yang telah membersamai penyusus selama kuliah, yang telah

menghabiskan waktu bersama dalam keadaan apapun, melewati suka duka

baik dalam masalah perkuliahan maupun pribadi. Juga memberi masukan,

kritik, saran serta membagi ilmu-ilmu yang sangat membantu

menyelesaikan skripsi ini.

13. Keluarga Bersar PMH_REALTAMORFOSE yang telah memberikan

ruang diskusi intelektual serta informasi penting dalam kuliahan,

memberikan nasehat, masukan serta saran demi kelengkapan skripsi ini.

14. Saudari Yunainah Pathan serta Sainap Mama yang telah sabar dalam

membantu penyusun dalam proses penyusunan skripsi ini. Bantuan,

dukungan serta omelanmu tidak akan pernah penyusunan lupakan.

15. Teman-teman Ikatan Persaudaraan Mahasiswa Islam Thailand di

Indonesia (IPMITI)

16. Semua pihak yang telah membantu penyusun dalam penulisan skripsi ini

baik secara langsung maupun tidak langsung yang tidak dapat penyusun

sebutkan satu persatu.

Page 11: PERBANDINGAN PENCATATAN PERNIKAHAN DI THAILAND …digilib.uin-suka.ac.id/22284/1/12360025_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · perbandingan pencatatan pernikahan . di thailand dan thailand

xi

Skripsi ini merupakan hasil pikiran penyusun sendiri. Namun

penyusun menyadari bahwa karya ini belum mendekati kesempurnaan

baik teknik dan subtansialnya. Oleh karena itu, dengan kerendahan dan

kesadarannya, penyusun berhadap saran dan kritikan yang konstruktif dari

pihak-pihak yang menyempatkan waktunya untuk membaca karya ini.

Penyusun berharap semoga penulisan skripsi ini dapat memberikan

manfaat bagi dari penyusun dan kontribusi positif bagi pengembangan

ilmu pengetahuan pada umumnya serta menjadi bahan acuan bagi civitas

akademik untuk mendorong perbaikan system pernikahan di Thailand dan

Thailand Selatan

Yogyakarta, 10 Ramadhan 1437 H.

16 Juni 2016 M.

Penyusun

Miss. Tanita Maknab

NIM:12360025

Page 12: PERBANDINGAN PENCATATAN PERNIKAHAN DI THAILAND …digilib.uin-suka.ac.id/22284/1/12360025_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · perbandingan pencatatan pernikahan . di thailand dan thailand

xii

PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB - LATIN

Transliterasi kata-kata Arab yang dipakai dalam penyusunan ini

berpedoman pada Surat Keputusan Bersama Menteri Agama dan Menteri

Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor: 158/1987 dan

05936/U/1987.

I. Konsonan Tunggal

HurufArab Nama HurufLatin Nama

Alif Tidak

dilambangkan Tidak dilambangkan

Ba‟ B Be

Ta‟ T Te

Sa‟ Ṡ es (dengan titik diatas)

Jim J Je

Ha‟ Ḥ ha (dengan titik dibawah)

Kha‟ Kh kadan ha

Dal D De

Żal Ż zet (dengan titik diatas)

Ra‟ R Er

Za‟ Z Zet

Page 13: PERBANDINGAN PENCATATAN PERNIKAHAN DI THAILAND …digilib.uin-suka.ac.id/22284/1/12360025_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · perbandingan pencatatan pernikahan . di thailand dan thailand

xiii

Sin S Es

Syin Sy esdan ye

Sad Ş es (dengan titik dibawah)

Dad Ḍ de (dengan titik dibawah)

Ta‟ Ṭ te (dengan titik dibawah)

Za‟ Ẓ zet (dengan titik dibawah)

„Ain „ Koma terbalik diatas

Gain G Ge

Fa‟ F Ef

Qaf Q Qi

Kaf K Ka

Lam L El

Mim M Em

Nun N En

Waw W W

Ha‟ H Ha

Page 14: PERBANDINGAN PENCATATAN PERNIKAHAN DI THAILAND …digilib.uin-suka.ac.id/22284/1/12360025_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · perbandingan pencatatan pernikahan . di thailand dan thailand

xiv

Hamzah „ Apostrof

Ya‟ Y Ye

II. Konsonan Rangkap karena Syaddah Ditulis Rangkap

Ditulis Muta„addidah

Ditulis „iddah

III. Ta’ Marbutah di Akhir Kata

a. Bila dimatikan/sukunkan ditulis “h”

Ditulis Hikmah

Ditulis Jizyah

b. Bila diikuti dengan kata sandang „al‟ serta bacaan kedua itu

terpisah, maka ditulis h

Ditulis Karāmahal-auliyā„

c. Bila ta‟mar butah hidup atau dengan harakat, fathah, kasrah dan

dammah ditulis t

Ditulis Zakāh al-fiṭ ri

IV. Vokal Pendek

Fathah ditulis A

Kasrah ditulis I

Dammah ditulis U

Page 15: PERBANDINGAN PENCATATAN PERNIKAHAN DI THAILAND …digilib.uin-suka.ac.id/22284/1/12360025_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · perbandingan pencatatan pernikahan . di thailand dan thailand

xv

V. Vokal Panjang

اFathah diikuti Alif Tak

berharkat Ditulis Jāhiliyyah

يFathah diikuti Ya‟ Sukun

(Alif layyinah) Ditulis Tansā

Kasrah diikuti Ya‟ Sukun Ditulis Karīm ي

و Dammah diikuti Wawu

Sukun ditulis Furūd

VI. Vokal Rangkap

Fathah diikuti Ya‟ Mati Ditulis Ai ي

Fathah diikuti Wawu Mati Ditulis Au و

VII. Vokal Pendek yang Berurutan dalam Satu Kata Dipisahkan

dengan Apostrof

Ditulis a‟antum

Ditulis „u„iddat

Ditulis la‟insyakartum

VIII. Kata Sandang Alif + Lam

a. Bila diikuti huruf Qomariyah

Ditulis al-Qur‟ān

Ditulis al-Qiyās

b. Bila diikuti huruf Syamsiyah ditulis dengan menggunakan huruf

Page 16: PERBANDINGAN PENCATATAN PERNIKAHAN DI THAILAND …digilib.uin-suka.ac.id/22284/1/12360025_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · perbandingan pencatatan pernikahan . di thailand dan thailand

xvi

Syamsiyah yang mengikutinya, serta menghilangkan huruf „l‟ (el) nya.

Ditulis as-Samā‟

Ditulis asy-Syams

IX. Penulisan Kata-kata dalam Rangkaian Kalimat

Ditulis zawīlfurūdataual-furūd

Ditulis ahlussunnahatauahlas-sunnah

Page 17: PERBANDINGAN PENCATATAN PERNIKAHAN DI THAILAND …digilib.uin-suka.ac.id/22284/1/12360025_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · perbandingan pencatatan pernikahan . di thailand dan thailand

xvii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i

ABSTRAK .................................................................................................... ii

SURAT PERSETUJUAN SKRIPSI .......................................................... iii

HALAMAN PENGESAHAN .................................................................... iv

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ....................................... v

MOTTO HIDUP ......................................................................................... vi

HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................ vii

KATA PENGANTAR .............................................................................. viii

PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB - LATIN ................................... xii

DAFTAR ISI ............................................................................................ xvii

BAB I PENDAHULUAN .......................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ............................................................ 1

B. Rumusan Masalah ..................................................................... 9

C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian ............................................... 9

D. Telaah Pustaka ......................................................................... 10

E. Kerangka Teoretik ................................................................... 13

F. Metode Penelitian .................................................................... 17

1. Jenis Penelitian .................................................................. 17

2. Sifat Penelitian .................................................................. 17

3. Pendekatan ......................................................................... 18

4. Teknik Pengumpulan Data ................................................ 18

Page 18: PERBANDINGAN PENCATATAN PERNIKAHAN DI THAILAND …digilib.uin-suka.ac.id/22284/1/12360025_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · perbandingan pencatatan pernikahan . di thailand dan thailand

xviii

5. Analisis Data ..................................................................... 19

G. Sistematika Pembahasan ......................................................... 20

BAB II TINJAUN UMUM HUKUM PERNIKAHAN DI THAILAND

DAN THAILAND SELATAN ................................................................... 22

A. Sejarah Negara Thailand ......................................................... 22

B. Kondisi Masyarakat di Thailand ............................................. 26

C. Islam di Thailand ..................................................................... 32

D. Hukum Islam di Thailand ........................................................ 35

1. Hukum Pernikahan di Thailand ( Civil and Commercial

Code) dan Thailand Selatan (Hukum Islam) ...................... 39

2. Sejarah Penerapan Hukum Pernikahan di Thailand dan

Thailand Selatan ................................................................. 43

BAB III PENCATATAN PERNIKAHAN DI THAILAND DAN

THAIAND SELATAN ............................................................................... 47

A. Pencatatan Pernikahan di Thailand ......................................... 47

1. Dasar Hukum .................................................................... 47

2. Proses dan Prosedur Pencatatan Pernikahan di Thailand . 51

B. Pencatatan Pernikahan di Thailand Selatan ............................. 57

1. Dasar Hukum .................................................................... 57

Page 19: PERBANDINGAN PENCATATAN PERNIKAHAN DI THAILAND …digilib.uin-suka.ac.id/22284/1/12360025_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · perbandingan pencatatan pernikahan . di thailand dan thailand

xix

2. Proses dan Prosedur Pencatatan Pernikahan di Thailand

Selatan .............................................................................. 66

BAB IV ANALISIS PERBANDINGAN PENCATATAN

PERNIKAHAN DI THAILAND DAN THAILAND SELATAN ........ 69

A. Pencatatan Pernikahan di Thailand dan Thailand Selatan

Dilihat dari Aspek Peraturan Perundang-Undangan ............... 69

1. Sah Tidaknya Sebuah Pernikahan .................................... 69

2. Dampak Tidak Dicatatnya Pernikahan ............................. 70

B. Persamaan dan Perbedaan Hukum Pencatatan Pernikahan di

Thailand dan Thailand Selatan ................................................ 74

C. Faktor-Faktor yang Melatarbelakangi Pencatatan Pernikahan di

Thailand dan Thailand Selatan ................................................ 81

BAB V PENUTUP .................................................................................... 89

A. Kesimpulan .............................................................................. 89

B. Saran ........................................................................................ 92

C. Penutup .................................................................................... 93

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................... 95

LAMPIRAN-LAMPIRAN ........................................................................ I

LAMPIRAN I TERJEMAHAN BAHASA ASING ................................ I

LAMPIRAN II DATA WAWANCARA ............................................... II

Page 20: PERBANDINGAN PENCATATAN PERNIKAHAN DI THAILAND …digilib.uin-suka.ac.id/22284/1/12360025_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · perbandingan pencatatan pernikahan . di thailand dan thailand

xx

LAMPIRAN II BIOGRAFI ULAMA ................................................... IV

LAMPIRAN III DOKUMENTASI PENELITIAN ............................... V

LAMPIRAN IV CURRICULUM VITAE ........................................... XV

Page 21: PERBANDINGAN PENCATATAN PERNIKAHAN DI THAILAND …digilib.uin-suka.ac.id/22284/1/12360025_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · perbandingan pencatatan pernikahan . di thailand dan thailand

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Thailand merupakan salah satu negara di kawasan Asia Tenggara.

Secara geografis, Asia Tenggara merupakan kawasan antara benua Australia

dan daratan Cina, daratan India sampai laut Cina. Dengan demikian, Thailand

cukup mudah dijangkau para pelancong dari zaman ke zaman untuk mencari

penghidupan maupun penyebaran agama.

Mayoritas penduduk Thailand beragama Budha, hanya sedikit yang

beragama Islam dan Konghucu. Namun demikian, meskipun umat Islam di

Thailand merupakan umat minoritas tetapi perkembangannya sangat cepat,

oleh karena itu umat Islam di sana merupakan minoritas terbesar setelah

Cina, The Muslims are a significant minority group in Thailand.1 Seperti

halnya kaum minoritas di negara-negara lain, kawasan Thailand bagian

selatan yang merupakan basis masyarakat Melayu-Muslim adalah daerah

konflik agama dan persengketaan wilayah dengan latar belakang ras dan

agama yang berkepanjangan. Konflik tersebut semakin parah ketika kerajaan

melayu runtuh pada tahun 1902, masyarakat melayu Pattani merasa sangat

tertekan. Khususnya pada pemerintahan Pibul Songgram (1939-44), orang

Melayu telah menjadi sasaran asimilasi kebudayaan. Bahkan sampai saat ini

1 Thanet Aphornsuvan, “History and Politics of The Muslim in Thailand,” Skripsi

Universitas Thammasat Thailand, (2003), hlm., 3.

Page 22: PERBANDINGAN PENCATATAN PERNIKAHAN DI THAILAND …digilib.uin-suka.ac.id/22284/1/12360025_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · perbandingan pencatatan pernikahan . di thailand dan thailand

2

pun masyarakat Muslim minoritas Pattani Thailand menghadapi diskriminasi

konflik dan teror yang berlarut-larut. Oleh karena itu, kehidupan sosial

maupun politik menjadi sangat terbatas. Hal ini senada dengan apa yang

dikatakan Nik Anuar, “Sengketa di berbagai negara terjadi merata di dunia

sepanjang masa” Tidak sedikit tentara dan orang awam menjadi korban

sebelum Bukit Golan jatuh ke tangan Israel. India dan Pakistan terpecah

hingga saat ini karena perebutan hak atas Kashmir.2

Pada umumnya, Thailand merupakan negara yang mayoritas

penduduknya beragama Budha. Dengan demikian, Thailand masuk dalam

kelompok negara ketiga. Secara keseluruhan, kaum Muslim di Thailand

adalah penduduk minoritas yang hanya sampai 5% dari jumlah keseluruhan

penduduk Thailand. Mereka adalah ras melayu yang hingga kini masih

merpertahankan bahasa serta budaya mereka dalam praktek kehidupan sehari-

hari.3

Ras melayu tersebut, menghuni kawasan di Thailand Selatan, dan

penduduknya mencapai 80% memeluk agama Islam sebagai agama mayoritas

penduduknya. Data sejarah menunjukkan bahwa di Thailand Selatan pada

masa lalu terdapat kerajaan yang makmur, masyarakatnya sejahtera dan

berpengaruh di Asia Tenggara. Kerajaan tersebut adalah kerajaan Pattani.

Setelah beberapa lama, kerajaan Pattani mengalami kajayaan, pada tahun

2

Abdullah Hawash, Perkembangan Ilmu Tasawwuf & Tokoh-Tokohnya di

Nusantara, (Surabaya: Al-Ikhlas, 1980), hlm., 19.

3

Arong Suthasana, Hukum Islam dalam Sistem Politik Thailand dalam

Surdirman(ed), perkembangan Muthakhir Hukum Islam diAsia Tenggara: Studi kasus

Hukum Keluarga dan pengkodifikasinya, (Bandung: Mizan, 1993), hlm., 118.

Page 23: PERBANDINGAN PENCATATAN PERNIKAHAN DI THAILAND …digilib.uin-suka.ac.id/22284/1/12360025_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · perbandingan pencatatan pernikahan . di thailand dan thailand

3

1902 secara total kerajaan tersebut dikalahkan oleh kehebatan orang-orang

Budha. Hal ini disebabkan banyaknya perbedaan antara orang Budha

(Birokrasi pemerintah) dengan orang Thailand Selatan, seperti perbedaan

agama, bahasa dan kebudayaan yang menyebabkan kaum Muslim di daerah

itu terisolir dari birokrasi negara dan keberadaan mereka dipandang sebagai

masalah oleh pemerintah Thailand.4

Di Thailand Selatan, yakni Pattani, Yala, Narathiwat dan Satun dapat

dikategorikan sebagai daerah yang kelabu, karena terdapat dua budaya yang

berbeda, saling tarik-menarik dan tumpang tindih di antara keduanya. Ada

budaya yang berorientasi Islam di satu sisi dan budaya yang berorientasi

Budha di sisi lain. Secara budaya, kaum Muslim di daerah tersebut milik

budaya Melayu dan secara politik mereka adalah bagian dari negara Thailand

yang agama negaranya adalah Budha.5

Kaum Muslim di empat provinsi Thailand Selatan tersebut

menganggap diri mereka sebagai orang Muslim melayu bukan orang Thai

yang beragama Islam. Hal ini menjadi motivasi bagi pemerintah Thailand

untuk lebih lunak dan mulai merangkulnya dengan berbagai kebijakan

pemerintah untuk menjamin hak-hak kaum Muslim ketika mengakui dirinya

sebagai orang Thai yang beragama Islam. Salah satu kebijakan yang dikelua

rkan pemerintah adalah memberi otonomi khusus dalam bidang hukum yang

berkaitan dengan Keluarga dan Waris kepada kaum Muslim yang tinggal di

4 Seni Mudman, Pembangunan dan Kebangkitkan Islam di Asia Tenggara, (Jakarta:

Pustaka LP3ES, 1993), hlm., 325.

5 Ibid., hlm., 326.

Page 24: PERBANDINGAN PENCATATAN PERNIKAHAN DI THAILAND …digilib.uin-suka.ac.id/22284/1/12360025_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · perbandingan pencatatan pernikahan . di thailand dan thailand

4

provinsi Pattani, Yala, Narathiwat dan Satun. Untuk menyelenggarakan

Peradilan Agama tersendiri di tingkat provinsi ศาลชนตน6

, khususnya di

bidang hukum keluarga dan waris.7

Tidak hanya demikian, sekitar tahun 1946, pemerintah Thailand

mengeluarkan Undang-undang untuk kaum Muslim mengenai urusan agama

Islam, yaitu กฎหมายบญญตอสลาม8

(Undang-undang Perlindungan Muslim

Thailand), dan pada tahun 1947 mengeluarkan Undang-undang tentang

Urusan Masjid. Kedua Undang-undang ini berlaku tidak hanya khusus untuk

Thailand Selatan, namun juga berlaku untuk seluruh kaum Muslim di

Thailand.

Pemerintah Thailand secara resmi hanya mengakui hukum perdata

Islam yang berkaitan dengan keluarga dan waris saja, hal itu pun hanya

berlaku pada provinsi Pattani, Yala, Narathiwat dan Satun, selain dari itu

hukum Islam tidak diakui oleh pemerintah Thailand, sebagaimana yang

tertuang dalam Undang-undang pelaksanaan hukum Islam pada tahun 1946.

Dari sisi sejarah pembentukan Undang-undang Islam tentang Keluarga

dan Waris adalah untuk mengambil hati kaum Muslim di provisi Pattani,

Yala, Narathiwat dan Satun agar mendukung pemerintah Thailand. Dalam

realitas yang ada sekarang, kaum Muslim Thailand menyelesaikan

permasalahan yang berkaitan dengan hukum keluarga dan waris lebih

6 San Chan Ton adalah pengadilan sipil di Thailand

7 Narung Siripachana, Khwam Pen Ma Khod Mai Islam Le’ Dato Yutitam, (Bangkok:

PT. Popit Press, 1975), hlm., 47.

8 Kod May Ban Yat Islam adalah undang-undang perlindung muslim Thailand

Page 25: PERBANDINGAN PENCATATAN PERNIKAHAN DI THAILAND …digilib.uin-suka.ac.id/22284/1/12360025_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · perbandingan pencatatan pernikahan . di thailand dan thailand

5

cenderung datang langsung kepada para ulama setempat atau lembaga-

lembaga keagamaan non-pemerintah dari pada ke Pengadilan Agama.

Undang-undang Islam tentang keluarga dan waris secara garis besar

membahas dua hal. 1. Tentang keluarga, yang meliputi beberapa bab, yaitu:

syarat dan rukun nikah, ijab-kabul, saksi, wali dan hal-hal yang bisa

menyebabkan putusnya suatu ikatan pernikahan. 2. Tentang waris, yang

meliputi ahli waris, benda yang diwariskan, bagian-bagian ahli waris, dan

asabah. Jika dilihat dari isi atau materi Undang-undang ini bukan murni

ajaran Islam ala mazhab Syafi‟I, namun banyak muatan lokal yang juga

diserap dalam Undang-undang tentang hukum keluarga dan waris tersebut.

Hal inilah yang menjadikan ciri khas serta unik dari Undang-undang Hukum

keluarga Thailand.9

Hukum pernikahan yang berlaku di Thailand dalam กฎหมายแพง10

(hukum perdata) dalam hukum pencatatan pernikahan di Thailand (umum) di

dalamnya berisi tentang jika warga Thailand menikah tidak dicatat oleh

negara, dan jika secara hukum terjadi suatu permasalahan misalnya hendak

bercerai, maka istri tidak berhak terhadap harta suami, dan suami juga tidak

berhak terhadap harta istri. Oleh karena itu, proses pernikahan orang Islam di

Thailand diadakan sesuai ajaran agama Islam, namun pencatatannya tetap di

Pengadilan Negeri. Meskipun demikian, pencatatan pernikahan tersebut tidak

diwajibkan oleh negara baik orang Islam atau non-Islam.

9 Waeberaheng Waehayee, “Konsep Wali Nikah dalam Undang-Undang Hukum

Keluarga Islam Thailand”, skripsi fakultas syariah dan hukum Universitas Islam Negeri

Sunan Kalijaga, Yogyakarta (2008), hlm., 4.

10

Kod May Pheng adalah hukum perdata Thailand

Page 26: PERBANDINGAN PENCATATAN PERNIKAHAN DI THAILAND …digilib.uin-suka.ac.id/22284/1/12360025_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · perbandingan pencatatan pernikahan . di thailand dan thailand

6

Sedangkan hukum pernikahan yang berlaku di Thailand Selatan

khususnya di empat wilayah yaitu Pattani, Yala, Narathiwat dan Satun,

hukum pernikahannya mengikuti hukum Islam. Secara agama, pencatatan

pernikahan tersebut harus di Majlis Agama Islam (MAI) atau di Masjid,

bukan di Pengadilan Negeri. Setelah acara pernikahan di Majlis Agama,

barulah dicatatkan kembali di Pengadilan Negeri. Oleh karena itu, jika

seseorang yang menikah dan hanya dicatatkan di Majlis Agama Islam saja

tanpa dicatatkan di Pengadilan Negeri, maka jika terjadi suatu permasalahan

misalnya ingin bercerai yang berhak memutuskan adalah Majlis Agama Islam

bukan Pengadilan Negeri, dan perceraian tersebut langsung diputuskan oleh

imam-imam di masjid masing-masing. Akan tetapi, jika permasalahan

tersebut tidak bisa diselesaikan oleh imam di Majlis Agama, maka masalah

tersebut dapat diajukan ke Datok Yutitam atau tok qadi (Hakim di MAI) .

Hukum pernikahan dalam Islam yang berlaku di Thailand Selatan

mempunyai kedudukan yang sangat penting, diketahui dari banyaknya ayat

dalam al-Qur‟an maupun hadis dan penjelasan detailnya. Hal ini disebabkan

hukum pernikahan mengatur tata cara kehidupan keluarga yang merupakan

inti kehidupan masyarakat sejalan dengan kedudukan manusia sebagai

makhluk yang berkehormatan melebihi makhluk-makhluk lainnya.11

Dalam realitasnya, pernikahan yang terjadi di masyarakat menuai

berbagai persoalan. Hal Ini dikarenakan adanya gesekan yang terjadi di

masyarakat baik sosial, politik, ekonomi, maupun budaya. Dinamika

11

Ahmad Azhar Basyir, Hukum Perkawinan Islam, cet ke-9 (Yogyakarta: UII Press,

1999), hlm., 1.

Page 27: PERBANDINGAN PENCATATAN PERNIKAHAN DI THAILAND …digilib.uin-suka.ac.id/22284/1/12360025_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · perbandingan pencatatan pernikahan . di thailand dan thailand

7

masyarakat yang berkembang pesat sangat mempengaruhi perilaku hukum

manusai, sedangkan regulasi hukum Islam tidak cukup untuk mengakomodir

kebutuhan masyarakat dewasa ini. Oleh sebab itu dibutuhkan adanya regulasi

hukum yang revoulisoner terkait aturan pernikahan.

Berbagai respon mengalir dari berbagai kalangan masyarakat terkait

pencatatan Pernikahan. Ada yang menyambut secara positif karena

menyadari pentingnya pencatatan Pernikahan dan dirasa manfaat besar

yang ditimbulkan dari aturan tersebut. Ada pula yang menyambut secara

negatif, umumnya kalangan ini berasal dari kalangan Muslim fundamentalis

serta kalangan Muslim tradisionalis.

Di samping itu, dalam kajian literatur klasik (kitab fiqih) tidak

ditemukan perihal pencatatan Pernikahan sebagai sahnya Pernikahan.

Pernikahan merupakan ranah privat yang seharusnya Negara tidak berhak

ikut campur. Secara umum, alasan demikian yang menjadi dalih kalangan

yang menolak pencatatan pernikahan. Akan tetapi, mereka lupa melihat sisi

positif dari aturan tersebut, banyak manfaat dari pencatatan pernikahan, di

antaranya yaitu berfungsi untuk data kependudukan, perceraian, serta

berhubungan dengan status anak atas hak kewarisan dan sebagainya. Ketika

terjadi perselisihan atau masalah dengan perkawianan tersebut maka dapat

dilakukan upaya hukum yang sangat membutuhkan akta otentik.

Pernikahan memang ranah privat yang negara seharusnya tidak ikut

campur, akan tetapi dalam era dewasa ini, kita tidak bisa memisahkan diri

dari negara karena kita bagian dari warga negara. Oleh karrena itu, secara

Page 28: PERBANDINGAN PENCATATAN PERNIKAHAN DI THAILAND …digilib.uin-suka.ac.id/22284/1/12360025_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · perbandingan pencatatan pernikahan . di thailand dan thailand

8

tidak langsung kita telah menyatakan diri tunduk kepada penguasa,

meminjam istilah Jhon Locke kita telah terikat pada kontrak sosial12

.

Berkaitan dengan hal ini, terdapat kaidah usul fiqih yang menyatakan :

تصرف االهام على الرعيت هنىط بالوصلحت13

Kaidah di atas menjadi dasar atas legitimasi pemerintah terhadap

rakyatnya sejauh apa yang menjadi kebijakannya adalah maslahat untuk

rakyatnya. Selain hal itu, dalam al-Qur‟an akad jual-beli atau utang piutang

sangat dianjurkan untuk dicatatkan sesuai dengan al-Baqarah (2) : 282

14ىهفاكتب وىهس أجل ىلإ بدين نتنايدت اذإ ىاناهء ينرال يآأيها

Secara logis, akad nikah yang lebih penting dan sakral dari pada akad

jual beli atau utang-piutang tentu jauh lebih dianjurkan pencatatanya. Hal ini

didukung oleh sebuah sabda Nabi saw

15 بشاة ن ولىلاو

12

“John Locke dan Pemikirannya,” http://ilmutuhan.blogspot.com/2011/01/.htm,

akses 20 Februari 2016.

13

Al-Imam Jalaluddin, Al-Asybah wa An-Nadẓ air, (Beirut: Dar al-Kutb Al-Ilmiyah,

2005), hlm., 269.

14 Al-Baqarah (2) : 282

15

Al-Bukhari, Sahih Al-Bukhari, jilid II, terj. Muhammad Iqbal, Lc, (Jakarta:

Pustaka As-Sunnah, 2000 ), hlm., 384

Page 29: PERBANDINGAN PENCATATAN PERNIKAHAN DI THAILAND …digilib.uin-suka.ac.id/22284/1/12360025_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · perbandingan pencatatan pernikahan . di thailand dan thailand

9

Nabi mengutus para sahabat untuk menyiarkan pernikahan dan

melaksanakan walimah meski dengan satu kambing. Secara antropologis,

penjelasan terkait dua nash tersebut akan menjawab segala polemik terkait

pencatatan pernikahan.

Pemaparam mengenai perbedaan hukum pernikahan di Thailand dan

Thailand Selatan dihubungkan dengan pentingnya pencatatan pernikahan di

atas sangat menarik untuk dikaji bagaimana keadaan pencatatan pernikahan

di Thailand dan Thailand Selatan, dan bagaimana perbedaannya, serta faktor

apa saja yang melatarbelakangi perbedaan tersebut.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan pemaparan latar belakang masalah terdapat beberapa hal

yang menjadi rumusan masalah sebagai batasan pembahasan dalam penelitian

ini, yaitu:

1. Bagaimana pencatatan pernikahan di Thailand dan Thailand Selatan?

2. Bagaimana persamaan dan perbedaan pencatatan pernikahan di Thailand

dan Thailand Selatan, dan faktor apa saja yang melatarbelakangi

keduanya?

C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, penyusun mempunyai beberapa

tujuan yang diharapkan dapat tercapai, yaitu:

Page 30: PERBANDINGAN PENCATATAN PERNIKAHAN DI THAILAND …digilib.uin-suka.ac.id/22284/1/12360025_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · perbandingan pencatatan pernikahan . di thailand dan thailand

10

1. Untuk menggambarkan pencatatan pernikahan di Thailand dan

Thailand Selatan.

2. Untuk menjelaskan persamaan dan perbedaan pencatatan pernikahan

di Thailand dan Thailand Selatan, dan factor-faktor yang

melatarbelakangi keduanya.

Adapun kegunaan dari penelitian ini adalah:

1. Sebagai bentuk kontribasi dalam memperluaskan keilmuan bagi para

pembaca terutama mengenai hukum Pernikahan di Thailand dan

Thailand Selatan.

2. Sebagai bahan rujukan dalam ilmiah dan akademik bagi yang ingin

melakukan penelitian selanjutnya, terutama mengenai masalah hukum

Pernikahan di Thailand dan Thailand Selatan.

D. Telaah Pustaka.

Kajian tentang pencatatan pernikahan sebenarnya bukan merupakan

suatu kajian yang baru sama sekali, karena telah banyak cendekiawan atau

peneliti yang telah membahas tentang objek pencatatan pernikahan ini sejak

dulu. Namun demikian, belum pernah ada satu pun cendekiawan atau peneliti

yang telah membahas tentang objek ini dengan metode perbandingan antar

luar negeri. Oleh karena itu, penelitian ini merupakan penelitian pertama

yang membahas tentang pencatatan pernikahan di Thailand dan Thailand

Selatan. Namun demikian, ada beberapa penelitian yang sudah dilakukan

Page 31: PERBANDINGAN PENCATATAN PERNIKAHAN DI THAILAND …digilib.uin-suka.ac.id/22284/1/12360025_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · perbandingan pencatatan pernikahan . di thailand dan thailand

11

sebelumnya berkaitan dengan pelaksanaan hukum Pernikahan di Thailand

dan Thailand Selatan, antara lain:

Den Tokmina dan Bukhari Banraman, กฎหมายอสลาม16

( hukum Islam)

merupakan buku tentang hukum Islam. Buku ini menjelaskan mengenai

agama Islam dan hukum Islam yang dilaksanakan di Thailand, diantaranya

mencakup hukum keluarga, hukum kewarisan dan hukum lainnya yang

berkaitan dengan cara mengkonsumsi makanan. 17

Praserd Daeyiwa, ขอบญญต กฎหมายอสลาม วาดวย ครอบครว และมรดก18

(Undang-undang Pelaksanaan Hukum Keluarga Islam dan Hukum Waris

Islam). Buku ini menjelasan tentang undang-undang agama Islam mengenai

hukum Pernikahan dan hukum kewarisan. 19

Prof. Narungdet Sarukhosit, กฎหมายสามญประจ าบาน20

(hukum keluarga).

Buku ini menjelasan tentang undang-undang dalam hukum perdata di

Thailand (umum). 21

16

Kod May Islam adalah Hukum Islam

17

Den Tokmina dan Bukhari, Islamic Law, cet. IV (Bangkok, Ramkamheng

University, 2009), hlm., 1-231.

18

Kho Ban Yat Kod may Islam Wa Duay Krob Krua Lek Moraduk adalah Undang-

undang Pelaksanaan Hukum Keluarga Islam dan Hukum Waris Islam

19

Prasert Daeyiwa, Undang-undang Pelaksanaan Hukum Keluarga Islam dan

Hukum Waris Islam, (Songkhla: Prince of Sungkhla University, 2007), hlm. 1-89

20

Kod May Saman Prajamban adalah Hukum Keluarga

21

Narungdet Sarukhosit, กฎหมายสามญประจ าบาน, wongsawang (Bangkok: Publishing and

Printing:, 2014), hlm., 1-127.

Page 32: PERBANDINGAN PENCATATAN PERNIKAHAN DI THAILAND …digilib.uin-suka.ac.id/22284/1/12360025_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · perbandingan pencatatan pernikahan . di thailand dan thailand

12

Waeberaheng Waehayee, Konsep Wali Dalam Undangundang Hukum

Keluarga Islam Thailand. Penelitian ini menjelaskan tentang Undang-

undang hukum keluarga Islam di Thailand dan menjelaskan tentang keadaan

di Thailand dan di Thailand Selatan dari zaman dulu sampai sekarang. 22

Muhammad Ruslan Luebakaluting, Peran Lembaga Pernikahan Islam di

Indonesia dan Thailand Selatan (Perbandingan Antara Kantor Urusan

Agama ( KUI) dan Majelis Agama Islam(MIA). Penelitian menjelaskan

tentang pengadilan agama 2 negara yaitu Thailand dan Indonesia. 23

Usman Madami, Peranan Ulama dalam Pembinaan Hukum Islam di

Pattani, sebuah karya tulis tesis yang membicarakan tentang Pembina hukum

secara umum akan tetapi tidak memfokuskan kepada hukum dan mekanisme

pernikahan. 24

Secara umum, studi-studi tentang pencatatan pernikahan di Thailand dan

Thailand Selatan belum pernah ada yang dituangkan menjadi tulisan karya

ilmiah. Oleh karena itu, penyusun berupaya untuk meneliti lebih jauh tentang

pencatatan pernikahan di Thailand dan Thailand Selatan.

22

Mr. Muhammad Ruslan Leubakaluting, “Peranan Lembaga Perkawinan Islam di

Indonesia dan Thailand Selatan Perbandingan Antara Kantor Urusan Agama (KUA) dan

Majlis Agama Islam (MAI)”, Skripsi Universita Islam Negeri Yogyakarta 2008, hlm., 1-69

24

Usman Madami, “Peranan Ulama dalam Pembinaan Hukum Isam di Pattani”,

Disertasi Doktor Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga, Yogyakarta, 2014, hlm., 1-227.

Page 33: PERBANDINGAN PENCATATAN PERNIKAHAN DI THAILAND …digilib.uin-suka.ac.id/22284/1/12360025_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · perbandingan pencatatan pernikahan . di thailand dan thailand

13

E. Kerangka Teoretik

Berawal dari asumsi bahwa Thailand Selatan merupakan wilayah yang

80% penduduknya beragama Islam dengan tingkat pengamalan ajaran yang

cukup tinggi, dari situlah penelusuran tentang hukum Islam dimulai. Selain

ajaran Islam yang berlaku di sana, pemerintah yang notabenenya beragama

Budha menyediakan Undang-undang Islam untuk kaum muslim termasuk

dalam bidang hukum keluarga. Disamping itu meskipun di Thailand

mayoritas beragama Budha tapi ada sebagian kecil beragama Islam. Oleh

karena itu, beberapa teori di bawah ini penyusun gunakan dalam menyusun

dan menganalisis penelitian ini, diantaranya adalah:

Teori Politik hukum regal policy kebijaksanaan hukum “Politik

mempengaruhi hukum dengan secara melihat konfigurasi kekuatan yang ada

di belakang pembuatan dan penegakan hukum itu”25

Hubungan kausalitas antara hukum dan politik pada saat konfigurasi

politik tampil secara demokratis maka produk-produk hukum yang di

lahirkannya. Pada saat konfigurasi politik tampil secara demokratis, maka

produk-produk hukum yang dilahirkannya berkarakter responsive ,

sebaliknya ketika konfigurasi politik tampil secara otoriter, hukum-hukum

yang dilahirkannya berkarakter ortodoks.26

25

Mahfud MD. Politik Hukum di Indonesia , (Jakarta: Raja Wali Press, 2011),

hlm.9

26 Ibid., hlm., 373

Page 34: PERBANDINGAN PENCATATAN PERNIKAHAN DI THAILAND …digilib.uin-suka.ac.id/22284/1/12360025_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · perbandingan pencatatan pernikahan . di thailand dan thailand

14

Politik hukum sebagai aktivitas memilih dan cara yang hendak dipakai

untuk mencapai suatu tujuan social dan hukum tertentu dalam masyarakat.27

Pernikahan yang sah di Thailand, sesuai dengan Undang-undang

pernikahan dalam pasal 1457, undang-undang buku kelima tentang keluarga

bahwa: “Pernikahan dengan cara ini akan dianggap sah apabila telah di

daftarkan”

Namun, selanjutnya diperkuat lagi dengan ketentuan pasal 1458 yang

menjelaskan bahwa “Pernikahan dapat terjadi apabila antara laki-laki dan

perempuan telah bersepakat menjadikan satu sama lain sebagai pasangan

suami dan istri, dan kesepakatan tersebut harus dinyatakan secara langsung

dihadapan petugas sebelum didaftarkan kepada petugas pencatatan

pernikahan.

Perkembangan teori dan praktek ilmu-ilmu kenegaraan terdapat Teori

Sekuler dapat menunjang kebebasan beragama dan kebebasan dari

pemaksaan kepercayaan dengan menyediakan sebuah rangka yang netral

dalam masalah kepercayaan serta tidak menganakemaskan sebuah agama

tertentu. Adapun teori sekuler, tidak ada hubungan antara agama dan negara,

negara adalah urusan hubungan antara manusia dengan manusia, sedangkan

agama adalah hubungan manusia dengan Tuhannya, keduanya tidak dapat

disatunya. Dalam teori sekuler ini, system dan norma-norma hukum positif

dipisahkan dengan nilai-nilai dan norma-norma agama. Norma dan hukum

ditentukan atas kesepakatan manusia dan tidak berdasarkan agama atau

27 Imam syaukani, Dasar-Dasar Politik Hukum, (Jakarta: PT Rajagrafindo

Persada , 2004), hlm., 29

Page 35: PERBANDINGAN PENCATATAN PERNIKAHAN DI THAILAND …digilib.uin-suka.ac.id/22284/1/12360025_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · perbandingan pencatatan pernikahan . di thailand dan thailand

15

bahkan mungkin bertentangan dengan agama. Namun demikian, negara-

negara sekuler ini juga membebaskan warga negaranya untuk memeluk

agama apa saja yang mereka yakini. Tetapi negara tidak ikut campur dalam

urusan agama.

Di Thailand dan Thailand Selatan yang mendefinisikan pernikahan

yang sah apabila sudah dicatat, maka kelakuan itu menjadi berkekuatan dan

akibat hukum.

Penelitian ini mengunakan yuridis-historis sebagai pisau analisa untuk

menjawab permasalahan-permasalahan yang ada. Pendekatan ini digunakan

untuk memberikan penjelasan terhadap proses pembentukan dan

pelaksanaannya hukum pernikahan di Thailand dan Thailand Selatan.

Secara yuridis, ketentuan hukum nasional tentang hukum pernikahan

dapat dilandaskan kepada hukum perdata yang menjadi dasar dalam praktek

masyarakat, dalam hukum perdata yang mencukupi VI bab dari pasal1435-

pasal 1598 yang menjadi pertimbangan dan landasan dalam menyelesaikan

perkara-perkara pernikahan di Thailand.

Begitu juga di Thailand Selatan berdasarkan Keputusan Perdana

Mentri Tentang pemberlakuan hukum nasional di seluruh negara dan hukum

Islam di wilayah Pattani, Yala, Narathiwat dan Satun pada tahun 2489 B.

oleh karena itu, hukum Islam menjadi salah satu hukum yang deperbolehkan

di Thailand khusus bagi empat wilayah di begian selatan yang mayolitasnya

Muslim. Hukum Islam yang dilaksanakan di Thailand yakni hukum

pernikahan dan hukum kewarisan.

Page 36: PERBANDINGAN PENCATATAN PERNIKAHAN DI THAILAND …digilib.uin-suka.ac.id/22284/1/12360025_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · perbandingan pencatatan pernikahan . di thailand dan thailand

16

Dalam pelaksanaannya dengan mendasarkan pada Hukum Islam

tentang Keluarga dan Kewarisan, yang dalam hal pernikahan tercantum

dalam Bab I dan mempunyai V bagian serta dijelaskan dalam pasal-pasal dari

22-187.

Secara historis, penelitian ini dilakukan dengan melihat hubungan

agama dan negara. Dimana hal tersebut tidak dapat diabaikan dalam

penetapan suatu hukum di dalam sebuah negara. Agar aturan yang bertujuan

untuk membenahi tatanan masyarakat dapat diterima oleh mereka. Dimana

negara itu perlukan untuk mencapai tujuan yang dicita-citakan masyarakat

manusia secara bersama-sama. Negara dengan otoritasnya mengatur

hubungan yang diperlukan antara masyarakat. Sedangkan agama mempunyai

otoritas untuk mengatur hubungan manusia dengan Tuhannya.

Sementara itu dalam konteks di Thailand, hubungan relasi antara

agama dan negara tertuang dalam ideology negara Thailand itu sendiri, yakni

nasions, religion and kings. Dengan adanya aspek religiusitas dalam ideologi

negara Thailand maka dapat dianggap sebagai sebuah campur tangan agama

pada negara. Oleh karenanya nilai-nilai yang terkadang dalam agama

memberikan pengaruh pada system terbentuknya undang-undang di Thailand.

Sehingga dapat dikatakan bahwa Thailand juga menggunakan pola relasi

simbiosis mutualisme antara agama dan negara. Pola relasi ini juga didukung

kuat dengan adanya pasal 9 Dalam Konstitisi Kerajaan Thailand bahwa Raja

adalah Budha dan sebagai penopang agama Budha, sehingga pengaruh

Page 37: PERBANDINGAN PENCATATAN PERNIKAHAN DI THAILAND …digilib.uin-suka.ac.id/22284/1/12360025_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · perbandingan pencatatan pernikahan . di thailand dan thailand

17

agama Budha sangat kuat pada politik hubungan agama dan negara di

Thailand

F. Metode Penelitian

Dalam penyusunan suatu karya ilmiah penggunaan metode mutlak

diperlukan karena untuk permudah penelitian sebagai cara kerja yang efektif

dan rasional guna mencapai hasil penelitian yang optimal. Berikut

pemaparannya:

1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian literer atau library research,

artinya penelitian ini didasarkan kepada data tertulis yang berasal dari

Undang-Undang, kitab, buku-buku, jurnal dan sumber-sumber data

tertulis lainnya yang berguna dan mendukung penelitian ini. Penelusuran

data ini dilakukan terhadap undang-undang dan buku-buku terkait studi

tentang pencatatan pernikahan lainnya yang berkaitan dengan tema

dalam penelitian ini.

2. Sifat Penelitian

Sifat penelitian deskriptif-analitis-komparatif di dalam penelitian

ini. Deskriptif adalah menggambarkan secara tepat pencatatan

pernikahan di Thailand dan Thailand Selatan. Setelah itu, dilakukan

analisis terhadap masalah tersebut berdasarkan teori di atas. Sedangkan

komparatif yaitu untuk membandingkan pencatatan pernikahan di

Page 38: PERBANDINGAN PENCATATAN PERNIKAHAN DI THAILAND …digilib.uin-suka.ac.id/22284/1/12360025_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · perbandingan pencatatan pernikahan . di thailand dan thailand

18

Thailand dan Thailand Selatan yang menjadi obyek penelitian, dengan

perbandingan tersebut diharapkan dapat ditemukan persamaan dan

perbedaan sahingga hakikat obyek dapat dipahami.

3. Pendekatan

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah

pendekatan yuridis-historis. Pendekatan yuridis yaitu adalah pendekatan

yang memandang hukum sebagai doktrin atau seperangkat aturan yang

bersifat normatif (law in book). Pendekatan ini dilakukan melalui upaya

pengkajian atau penelitian hukum kepustakaan. Dalam hal ini penulis

menganalisis asas-asas hukum, norma-norma hukum dan pendapat para

sarjana. Dalam pendekatan ini terdapat prinsip bahwa suatu fenomena

yang ada secara historis tidak bisa dipisahkan keterkaitannya dengan

fenomena masa lalu.

4. Teknik Pengumpulan data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini

adalah studi kepustakaan dan dokumentasi yang bersifat tertulis terutama

buku-buku yang terkait dengan penelitian tersebut ataupun data tertulis

lainnya, yang dikumpulkan kemudian dilakukan penelaahan terhadap

naskah tersebut. Selain hal tersebut, dilakukan pula wawancara terhadap

beberapa tokoh agama di Thailand Selaatan,

Adapun sumber data yang penyusun ganakan dalam penelitian ini

terdiri dari data Primer dan Skunder.

Page 39: PERBANDINGAN PENCATATAN PERNIKAHAN DI THAILAND …digilib.uin-suka.ac.id/22284/1/12360025_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · perbandingan pencatatan pernikahan . di thailand dan thailand

19

a. Data primer yang digunakan adalah Undang-undangan Islam

Thailand dan Thailand Selatan seperti, กฎหมายแพง28 (Undang-

undang hukum perdata Thailand) dan กฎหมายครอบครวอสลาม29

(Undang-undang hukum keluarga Islam Thailand Selatan).

b. Data sekunder adalah buku-buku lain tentang pencatatan

pernikahan dan hukum Thailand seperti , Islam : Relasi Suami dan

Istri (Hukum Pernikahan I) Dilengkapi Perbandingan UU Negara

Muslim , hukum keluarga di Dunia Islam, hukum keluarga dan

kewarisan di Thailand Selatan, Hukum Islam di Thailand.

5. Analisis data

Proses Analisis data terhadap pelaksanaan hukum Pernikahan

Islam di Thailand dan Thailand Selatan ini digunakan metode deskrif

yaitu mengambarkan apa yang dijelaskan dalam undang-undang,

selanjutnya untuk menarik kesimpulan digunakan metode induktif dan

komparatif, yaitu:

a. Metode induktif yaitu menggambarkan apa yang dijelaskan dalam

aturan-aturan tentang pencatatan pernikahan yang berlaku di

Thailand dan Thailand Selatan, baru kemudian dirumuskan

menjadi satu kesimpulan.

b. Metose komparatif digunakan untuk melakukan perbandingan

antara hukum pernikahan di Thailand dan Thailand Selatan. Hal ini

29Kod May Krob Krua Islam adalah Hukum Keluarga Islam

Page 40: PERBANDINGAN PENCATATAN PERNIKAHAN DI THAILAND …digilib.uin-suka.ac.id/22284/1/12360025_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · perbandingan pencatatan pernikahan . di thailand dan thailand

20

dilakukan untuk mengetahui perbedaan dan persamaan hukum

pernikahan di Thailand dan Thailand Selatan.

G. Sistematika Pembahasan

Dalam rangka mempermudah pembahasan terhadap permasalahan

yang akan dibahas, pembahasan dalam skripsi ini disusun secara sistematika

sesuai tata urutan dari permasalahan yang ada. Sistematikanya tersusun

sebagai berikut;

Bab pertama, adalah pendahuluan yang terdiri dari tujuh sub bahasan

yaitu: latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan kegunaan

penelitian, telaah pustaka, metode penelitian, kerangka teoritik, dan

sistematika pembahasan.

Bab kedua, adalah tinjaun umum hukum pernikahan di Thailand,

sejarah negara Thailand, kondisi masyarakat di Thailand, Islam di Thailand,

dan hukum pernikahan di Thailand.

Bab ketiga, adalah bab yang membahas tentang pencatatan

pernikahan di Thailand yang meliputi dasar hukum, proses dan prosedur

pencatatan pernikahan di Thailand dan Thailand Selatan.

Bab keempat, merupakan bab yang menganalisis perbandingan antara

hukum pencatatan pernikahan di Thailand dan Thailand Selatan meliputi

persamaan dan perbedaan yang ditemukan dalam aturan hukum Pernikahan

di Thailand dan Thailand Selatan.

Page 41: PERBANDINGAN PENCATATAN PERNIKAHAN DI THAILAND …digilib.uin-suka.ac.id/22284/1/12360025_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · perbandingan pencatatan pernikahan . di thailand dan thailand

21

Bab kelima, merupakan penutup pembahasan-pembahasan

sebelumnya yang berisi kesimpulan dari kajian yang telah dilakukan dan

saran-saran yang perlu disampaikan terkait dengan kajian-kajian yang perlu

diteruskan oleh peneliti-peneliti berikutnya di masa mendatang. Bab ini

dimaksudkan untuk memberikan atau menunjukkan bahwa problem yang

diajukkan dalam penelitian ini bisa dijelaskan secara komprehentif, dan

diakhiri dengan saran-saran untuk pengembangan studi lebih lanjut

Page 42: PERBANDINGAN PENCATATAN PERNIKAHAN DI THAILAND …digilib.uin-suka.ac.id/22284/1/12360025_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · perbandingan pencatatan pernikahan . di thailand dan thailand

89

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis yang diperoleh dalam penelitian ini, dapat

diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1. Pencatatan pernikahan di Thailand dan Thailand selatan dilihat dari

aspek peraturan perundang-undangan, Pencatatan pernikahan di

Thailand dianggap sah apabila di daftarkan (pasal 1457 undang-

undang keluarga Thailand), Sedangkan pencatatan pernikahan di

Thailand Selatan adalah ikatan antara lelaki dan perempuan untuk

menjadi suami-istri oleh akad nikah. (Pasal 22 tentang Pernikahan

Hukum Keluarga Islam bab I) Pernikahan di Thailand sering disebut

juga dengan pernikahan negara. Ini adalah pernikahan yang sah dan

diakui secara hukum negara namun tidak menggunakan hukum agama

apa pun. Pernikahan sipil tidak membutuhkan persetujuan/kehadiran

orang tua jika kedua calon pengantin sudah berusia 17 tahun (Pasal

1448 undang-undang keluarga di Thailand) .Ini adalah pernikahan

yang dilakukan dengan persyaratan dan tata cara agama dan dianggap

sah secara hukum agama tersebut.

Pernikahan Islam di Thailand dianggap suci karena pasangan yang

menikah berjanji atas nama dan di hadapan Tuhan. Dalam hal

pencatatan pernikahan, hukum Islam di Thailand tidak mengatur

secara jelas apakah pernikahan itu harus dicatat atau tidak. Dengan

Page 43: PERBANDINGAN PENCATATAN PERNIKAHAN DI THAILAND …digilib.uin-suka.ac.id/22284/1/12360025_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · perbandingan pencatatan pernikahan . di thailand dan thailand

90

melihat tujuan dari pencatatan pernikahan seperti tersebut diatas,

maka sesungguhnya pencatatan pernikahan banyak kegunaannya bagi

kedua belah pihak yang melaksanakan pernikahan baik dalam

kehidupan pribadi maupun di dalam kehidupan masyarakat

2. Terdapat persamaan dan perbedaan dalam hukum pencatatan

pernikahan di Thailand dan Thailand Selatan. Persamaan diantara

kduanya ialah: Pertama, sama-sama terdapat undang-undang yang

mengatur tentang tidak boleh menikahi sesama saudara sedarah.

Kedua, baik di Thailand maupun di Thailand Selatan tidak terdapat

aturan mengenai wajibnya mencatatkan pernikahan ke Pengadilan.

Ketiga, Hukum pencatatan pernikahan di Thailand dan Thailand

Selatan sama-sama memiliki unsur kerelaan atau atas dasar kemauan

sendiri (yakin/tidak ragu-ragu) untuk mencatatkan pernikahannya,

tidak diperbolehkan ada paksaan dari orang tua atau pihak lain.

Sedangkan Perbedaannya ialah: hukum pencatatan pernikahan di

Thailand tidak ada biaya untuk pencatatan pernikahan, sedangkan di

Thailand Selatan ada biaya untuk pencatatan. Hukum pernikahan di

Thailand tidak ada saksi kecuali pria dan wanita usianya sebelum 17

tahun harus ada orang tua/ walinya, sedangkan hukum pernikahan di

Thailand Selatan harus ada saksi dua orang karena hukum

pernikahannya menurut hukum Islam. Pencatatan pernikahan di

Thailand Selatan diharuskan mengucapkan sumpah/janjian atas nama

Tuhan baik pria maupun wanit, Sedangkan hukum pencatatan di

Page 44: PERBANDINGAN PENCATATAN PERNIKAHAN DI THAILAND …digilib.uin-suka.ac.id/22284/1/12360025_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · perbandingan pencatatan pernikahan . di thailand dan thailand

91

Thailand hanya ditanya kesediaannya saja. Pencatatan pernikahan di

Thailand Selatan terdapat syarat harus lulus mengikuti pelatihan

kedudukan suami-istri, sedangkan di Thailand tidak ada. Hukum

pernikahan di Thailand Selatan calon suami harus ada surat kejaminan

tidak narkoba di daerah setempat, sedangkan hukum Pernikahan di

Thailand tidak harus ada surat tersebut.

3. Faktor-Faktor yang melatarbelakangi pencatatan pernikahan di

Thailand dan Thailand Selatan adalah faktor sejarah dan faktor agama

Di Thailand mayoritas warganya beragama Budha. Di Thailand

dari awal pembentukannya, warga yang beragama Budha terdapat 80%

dari jumlah seluruhnya. Jadi di Thailand mengikuti hukum sendiri

tidak mengikuti hukum Islam. Akan tetapi jika orang yang beragama

Islam dan tidak tinggal di empat wilayah boleh mengikuti hukum

Islam karena Thailand tidak memaksa warganya untuk mengikuti

agama tertentu, jadi bisa saja orang beragama Islam yang tinggal di

seluruh Thailand bisa mengikuti hukum Islam, tetapi tidak berhak

untuk menyelesaikan masalah di Majlis Agama Islam kerena yang bisa

menyelesaikan itu orang beragama Islam yang tinggal di empat

wilayah di Thailand Selatan saja.

Hukum Islam yang berlaku di Thailand meliputi hukum

perdata tentang hukum pernikahan dan hukum kewarisan yang berlaku

pada empat provinsi di bagian Thailand Selatan. Secara teori, undang-

undang biasanya diberlakukan pada seluruh wilayah negara. Oleh

Page 45: PERBANDINGAN PENCATATAN PERNIKAHAN DI THAILAND …digilib.uin-suka.ac.id/22284/1/12360025_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · perbandingan pencatatan pernikahan . di thailand dan thailand

92

karena itu, dengan diundangkan KUHPerdata Bab V dan Bab VI

tentang Hukum keluarga dan Hukum Kewarisan yang mulai

diberlakukan pada tanggal 27 Oktober 1935 sampai sekarang,

KUHPerdata tentu dinyatakan berlaku terhadap seluruh wilayah

negara, tetapi karena sebelumnya terdapat พระราชกฤษฎกา (Dikrit

Kerajaan) tentang Aturan Administrasi di Tujuh Kerajaan Tahun 1901,

maka ada pengecualian pada daerah-daerah yaitu pada hukum keluarga

dan hukum kewarisan, bahwa tidak diberlakukan KUHPerdata umum

dan digantikan dengan diberlakukannya hukum Islam. Hubungan

antara KUHPerdata dengan hukum Islam ini diposisikan bahwa

KUHPerdata merupakan hukum umum (ius generale) yakni hukum

yang dilakukan bagi seluruh wilayah negara, akan tetapi hukum Islam

merupakan hukum khusus (ius special) dengan alasan bahwa hal ini

merupakan hukum yang berlaku pada beberapa orang, beberapa hal

dan beberapa wilayah saja.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas, dapat diberikan saran-saran

sebagai berikut:

Dalam hukum percatatan pernikahan di Thailand Selatan

mengikuti hukum Islam dikatakan sah dalam mata kukum Islam, jika tidak

mencatat oleh negeri tidak berhak /tidak bisa mengajukan masalah oleh

pengadilan negara. Orang Thailand Selatan sangat rugi karena tidak

Page 46: PERBANDINGAN PENCATATAN PERNIKAHAN DI THAILAND …digilib.uin-suka.ac.id/22284/1/12360025_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · perbandingan pencatatan pernikahan . di thailand dan thailand

93

mencatat oleh negeri jadi bisa selesai masalah Cuma di Dato’ Yuttitham

saja. Jika bisa surat nikah langsung disahkan oleh mata hukum Islam dan

Hukum Negara, tidak harus catat dua kali karena jika ada masalah

masyarakat di Thailand Selatan berhak untuk menyelesaikan masalah

dengan hukum negara.

Bagi masyarakat dalam pencatatan pernikahan itu tidak wajib dan

tidak ada hukumnya untuk harus mencatatkan, tetapi jika tidak mencatat

masyarakat tidak berhak untuk mengajukan masalah di Pengadilan Negeri,

karena itu lebih baik mencatat saja baik di Majlis Agama Islam (khusus

untuk masyarakat Thailand Selatan) maupun di Pengadilan Negeri.

Bagi pemerintah jika masyarakat tidak mencatatkan surat nikah

oleh negara bisa saja untuk mendapatkan hak untuk menyelesaikan

masalah dalam rumah tangga di Pengadilan Negeri.

C. Penutup

Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT.

Dengan segala taufik dan hidayat-Nya, dapat menyelesaikan skripsi ini

dengan baik.

Dalam penulisan skripsi ini, penulis menyadari bahwa masih

banyak terdapat kekurangan baik dalam isi maupun susunan kata-kata.

Namun demikian penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi

penulis sendiri, dan kepada para pembaca umumnya.

Page 47: PERBANDINGAN PENCATATAN PERNIKAHAN DI THAILAND …digilib.uin-suka.ac.id/22284/1/12360025_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · perbandingan pencatatan pernikahan . di thailand dan thailand

94

Akhirnya semua pihak yang secara langsung maupun tidak

langsung telah memberikan bantuan dalam penulisan skripsi ini, sehingga

skripsi ini dapat diselesaikan. Sekali ini penulis mengucapkan terimakasih

yang tak terhingga kepada semua pihak, semoga segala amal kebaikan

yang telah diberikan diterima di Allah SWT... Amin.

Page 48: PERBANDINGAN PENCATATAN PERNIKAHAN DI THAILAND …digilib.uin-suka.ac.id/22284/1/12360025_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · perbandingan pencatatan pernikahan . di thailand dan thailand

95

DAFTAR PUSTAKA

Al-Qur’an

Departemen Agama RI, Al-Qur’an Tajwid &Terjemah, Bandung: CV Penerbit

Diponegoro, 1986

Al- Hadis

Al-Bukhari, Sahih Al-Bukhari, 4 jilid ,alih bahasa Muhammad Iqbal Lc,

Jakarta: Pustaka As-Sunnah, 2000

Fiqih/ Ushul fiqih

Abdullah, Shagir Muhammad. Perkembangan Ilmu Fiqh dan Tokoh-Tokoh di

Asia Tenggara, Solo: Ramadhani, 1985

Awae Affan, “Perkembangan Hukum Keluarga Islam di Thailand Selatan”,

Skripsi Universitas Muhammadiyah ,Malang, 2016

Basyir, Azhar Ahmad. Hukum Pernikahan Islam, Yogyakarta: UII Press, 1999

Daeyiwa, Presert. Undang-Undang Pelaksanaan Hukum Keluarga Islam dan

Hukum Waris Islam di Thailand, Songkhla: Prince of Songkhla

University, 2007

Dah-Umean, Khalid. “Hukum Islam dan Peraturan Masjid Agama Islam Pattani

di Pattani Thailand”, Universitas Islam Negeri, Jakarta, 2000

Jalaluddin, Al-Imam. Al-Asybah wa An-Nadzair, Beirut: Dar al-Kutb Al-Ilmiyah,

2005

Leubakaluting, Ruslan. “Peranan Lembaga Pernikahan Islam di Indonesia dan

di Thailand Selatan Perbandingan Antara Kantor Urusan Agama (KUI)

dan Majlis Agama Islam (MAI)”, Skripsi Universitas Islam Negeri,

Yogyakarta, 2008

Madami, Usman. “Peranan Urusan Agama Pembinaan Hukum Islam di Pattani”,

Disertasi Doktor Universitas Islam Negeri, Yogyakarta, 2014

Nasution, Khoiruddin. Hukum Perdata (keluarga) Islam Indonesia dan

Perbandingan Hukum Pernikahan di Dunia Muslim, Yogyakarta:

Academia, 2009

Siriphachana, Narung. Kwam Pen Ma Kod May Islam Le’ Dato’ Yittitham,

Bangkok, PT Popit Press, 1975

Page 49: PERBANDINGAN PENCATATAN PERNIKAHAN DI THAILAND …digilib.uin-suka.ac.id/22284/1/12360025_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · perbandingan pencatatan pernikahan . di thailand dan thailand

96

Prokti, Kittisak. “Permasalahan Pemberlakuan Hukum Islam di Thailand”,

Makalah disampaikan pada seminar ilmiah tahunan, Rangsit University,

Bangkok, 2006

Salae, Nureehan. “Studi Perbandingan Hukum Waris di Indonesia dan Thailand”,

Skripsi Universitas Islam Negeri Yogyakarta, 2016

Semsamai, Sasithorn. “Pernikahan Beda Agama di Indonesia dan Thailand”,

Skripsi Universitas Islam Negeri, Yogyakarta, 2016

Suthasan, Arong. “Hukum Islam Politik Thailand Dalam Surdirman

,Perkembangan Muthakhir Hukum Islam di Asia Tenggara”, Studi kasus

Hukum keluarga dan Pengkodifikasinya, Bandung, 1993

Tokmina, Den. Islamic Law, Bangkok, ISBN Ramkamheng University, 2008

Waehayee, Waeberaheng. “Konsep Wali Nikah Dalam Undang-Undang Hukum

Keluarga Islam Thailand”,Skripsi Universitas Islam Negeri,

Yogyakarta, 2008

Muhammad, Ramizah, “The DatoYuttitham and the administration of Islamic

Law in Southern Thailand, Bangkok: ARD Federation Fellowship, 1989

Lain-lain

Apornsuvan Thanat, “Historis and Politice of The Muslim in Thailand”, Skripsi

Universitas Thammasart Thailand, 2003

Burnasomphop, Uthai. Hukum Khusus Empat Provinsi Bagian Selatan Thailand,

Undang-Undang Tentang Urusan Agama Islam,2013

Hawash, Abdullah. Perkembangan Ilmu Tasawwuf dan Tokoh-Tokohnya di

Nusantara, Jakarta: Pustaka LP3ES, 1993

Histobio,“KerajaanAyitthiya/Ayutthaya”,vivahistory.blogspot.co.id/2011/10/keraj

aan-ayutthiyaayutthaya.html, akses 05 Februari 2016..

“John Locke dan Pemikirannya,” http://ilmutuhan.blogspot.com/2011/01/.htm,

akses 20 Februari 2016

“Khodi Neikan Cut Tabian Sombrot (Manfaat dalam Pencatatan Pernikahan )”

book.weddingsquare.com/wedding_info.aps?TID=360, akses 10 Mei

2016.

Mudman, Seni. Pembangunan dan Kebangkitkan Islam di Asia Tenggara,

Jakarta: Pustaka LP3ES, 1987

Pitsuwan, Surin. Muslim di Muangthai, Jakarta: LP3ES, 1989

Page 50: PERBANDINGAN PENCATATAN PERNIKAHAN DI THAILAND …digilib.uin-suka.ac.id/22284/1/12360025_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · perbandingan pencatatan pernikahan . di thailand dan thailand

97

Sarukhosit Narungdet, Hukum Keluarga Thailand, Bangkok: Publishing and

Printer, 2014

Perundang-undangan

Undang-undang Tentang Penetapan Hukum Islam Di Provinsi Pattani, Yala,

Narathiawat, dan Satun BE 2489 (1946), Pasal 4.

Undang-undang Hukum Keluarga Thailand

Undang-undang Hukum Keluarga dan Waris di Thailand Selatan

Page 51: PERBANDINGAN PENCATATAN PERNIKAHAN DI THAILAND …digilib.uin-suka.ac.id/22284/1/12360025_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · perbandingan pencatatan pernikahan . di thailand dan thailand

I

LAMPIRAN I TERJEMAHAN BAHASA ASING

Bab Hlm. Ftn. Terjemahan

I 4 6 Pengadilan sipil

I 4 8 Undang-undang perlindungan Muslim di Thailand

I 4 10 Hukum perdata di Thailand

I 9 13 Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu bermuamalah

tidak secara tunai untuk waktu yang ditentukan, hendaklah

kamu menuliskannya

I 9 14 Umumkan / rayakan pernikahanmu walau hanya dengan satu

kambing

I 11 16 Hukum Islam di Thailand

I 11 18 Undang-undang Pelaksanaan Hukum Keluarga Islam dan

Hukum Waris Islam

I 11 20 Hukum keluarga di Thailand

I 18 28 Hukum keluarga Islam

II 39 54 Mas untuk menjadi maskawin dalam acara pernikahan

II 41 57 Majlis Agama Islam di Thailand

II 45 62 Salah satu kabupaten di provinsi Yala

III 51 67 Undang-undang Hukum Keluarga Bab II, Syarat-syarat

Pernikahan Bab II, Pasal 1448.

III 57 77 Dato yuttitham atau kadi adalah bentuk dari kata qadi Arab atau

hakim Yuttitam adalah kata Thai yang artinya keadilan. Dato’

adalah gelar melayu untuk yang terhormat atau dihormati orang.

Muslim melayu di selatan biasanya menyebut dato’ yuttitham

sebagai tok kadi.

IV 67 87 Kartu keluarga di Thailand

Page 52: PERBANDINGAN PENCATATAN PERNIKAHAN DI THAILAND …digilib.uin-suka.ac.id/22284/1/12360025_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · perbandingan pencatatan pernikahan . di thailand dan thailand

II

LAMPIRAN II DATA WAWANCARA

1. Miss. Tanita: Apakah persamaan dan perbedaan pencatatan pernikahan di Thailand

dan Thailand selatan?

Nara sumber: pencatatan pernikahan di Thailand dan Thailand Selatan sangat

beda, karena di Thailand Selatan menggunakan Hukum Islam dan di Thailand

Umum menggunakan hukum perdata atau hukum nasional Thailand.

2. Miss. Tanita: Apakah pencatatan pernikahan ada manfaat bagi masyarakat?

Nara sumber: Iya, pencatatan pernikahan sangat penting, karena jika suami-istri

tidak catat surat nikah maka tidak berhak untuk menyelesaikan masalah di

Pengadilan Negeri maupun di Majlis agama Islam.

3. Miss. Tanita: Apa saja manfaat pencatatan pernikahan di Thailand dan Thailand

Selatan?

Nara sumber: jika sebut manfaat bagi masyarakat yang sudah mencatatkan surat

nikah adalah suami istri yang sudah catat surat nikah su

4. Miss. Tnaita: Apakah dalam pencatatan pernikahan harus bayar, dan jika ada

biayanya harus bayar berapa untuk sepasang?

Nara sumber: kalau di Thailand tidak ada biaya untuk pencatatan pernikahan,

tetapi di Thailand Selatan ada biayanya buat 2 orang saksi 1 Imam dan untuk bikin

surat nikah, harga tersebut sudah ditentukan oleh Majlis Agama Islam.

5. Miss. Tanita: Apa saja syarat pernikahan?

Page 53: PERBANDINGAN PENCATATAN PERNIKAHAN DI THAILAND …digilib.uin-suka.ac.id/22284/1/12360025_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · perbandingan pencatatan pernikahan . di thailand dan thailand

III

Nara sumber: jika di Thailand yang harus siapkan adalah KTP dua-duanya dan

jika pasangan yang umunrnya belum 17 tahun harus disetujui orang tuanya dan

orang tuanya harus hadir sama pasangan juga. Sedangkan di Thailand Selatan

harus siap sertifikat pelatihan kedudukan suami istri dalam rumah tangga dan surat

jaminan pihak lelaki untuk jamin lelaki tersebut tidak ada penyakit social dan tidak

narkoba, dan dalam akad nikah harus ada mas kawin dan saksi 2 orang.

6. Miss. Tanita: Bagi masyarakat di Thailand wajib atau tidak untuk mencatatan surat

nikah?

Nara sumber: di Thailand dan Thailand Selatan tidak ada undang-undang yang

sebut diwajibkan atau dipaksakan, tetapi jika tidak ada surat nikah tidak sah

dalam mata hukum baik di Thailand maupun Thailand Selatan.

Page 54: PERBANDINGAN PENCATATAN PERNIKAHAN DI THAILAND …digilib.uin-suka.ac.id/22284/1/12360025_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · perbandingan pencatatan pernikahan . di thailand dan thailand

IV

LAMPIRAN III

BIOGRAFI ULAMA

Wahbah az-Zuhaili Dr. Wahbah Mustafa al-Zuhaili adalah merupakan seorang

professor Islam yang terkenal lafi agak kontrovesi di Syiria

dan merupakan seorang cendekiawan Islam khusus dalam

bidang perundangan Islam. Beliau juga adalah merupakan

seorang pendakwah di Masjid Badar di Dair Atiah. Beliau

adalah penulis sejumlah buku mengenai undang-undang Islam

dan diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris. Beliau merupakan

pengurusi Islam di Fakulty Syaiah, Universiyi Damsyik

( Damascus University)

Sheikh Daud

Al-Fathoni

Syeikh Daud al-Fathani Beliau yang lebih dikenali dengan

panggilan Tok Syeikh dilahirkan di Kampung Parit Marhum,

Kerisek, Patani. Ketokohan Sheikh Daud al-Fathani dalam

bidang fiqh diperakui oleh semua ulama di Asia Tenggara yang

memahami dan mengkaji sejarah Islam di rantau ini. Demikian

juga ketokohannya dalam bidang usuluddin, tauhid dan ilmu

kalam yang kiranya tidak perlu dijelaskan lagi. Ketokohan

beliau dalam bidang tasauf serba ringkas telah disentuh penulis

sebelum ini. Juga dibicarakan dengan mendalam dalam buku

berjudul Perkembangan Ilmu Tasauf (Jilid 1). Syaikh Daud

Al-Fathani menghabiskan usianya selama 30 tahun di Makkah

dan lima tahun di Madinah untuk menimba ilmu. Setelah

sekian lama menuntut ilmu di Dua Tanah Suci, ia pulang ke

Patani, negeri kelahirannya

Page 55: PERBANDINGAN PENCATATAN PERNIKAHAN DI THAILAND …digilib.uin-suka.ac.id/22284/1/12360025_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · perbandingan pencatatan pernikahan . di thailand dan thailand

V

Page 56: PERBANDINGAN PENCATATAN PERNIKAHAN DI THAILAND …digilib.uin-suka.ac.id/22284/1/12360025_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · perbandingan pencatatan pernikahan . di thailand dan thailand

VI

Page 57: PERBANDINGAN PENCATATAN PERNIKAHAN DI THAILAND …digilib.uin-suka.ac.id/22284/1/12360025_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · perbandingan pencatatan pernikahan . di thailand dan thailand

VII

Page 58: PERBANDINGAN PENCATATAN PERNIKAHAN DI THAILAND …digilib.uin-suka.ac.id/22284/1/12360025_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · perbandingan pencatatan pernikahan . di thailand dan thailand

VIII

Page 59: PERBANDINGAN PENCATATAN PERNIKAHAN DI THAILAND …digilib.uin-suka.ac.id/22284/1/12360025_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · perbandingan pencatatan pernikahan . di thailand dan thailand

IX

Page 60: PERBANDINGAN PENCATATAN PERNIKAHAN DI THAILAND …digilib.uin-suka.ac.id/22284/1/12360025_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · perbandingan pencatatan pernikahan . di thailand dan thailand

X

Page 61: PERBANDINGAN PENCATATAN PERNIKAHAN DI THAILAND …digilib.uin-suka.ac.id/22284/1/12360025_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · perbandingan pencatatan pernikahan . di thailand dan thailand

XI

Page 62: PERBANDINGAN PENCATATAN PERNIKAHAN DI THAILAND …digilib.uin-suka.ac.id/22284/1/12360025_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · perbandingan pencatatan pernikahan . di thailand dan thailand

XII

Page 63: PERBANDINGAN PENCATATAN PERNIKAHAN DI THAILAND …digilib.uin-suka.ac.id/22284/1/12360025_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · perbandingan pencatatan pernikahan . di thailand dan thailand

XIII

Page 64: PERBANDINGAN PENCATATAN PERNIKAHAN DI THAILAND …digilib.uin-suka.ac.id/22284/1/12360025_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · perbandingan pencatatan pernikahan . di thailand dan thailand

XIV

Page 65: PERBANDINGAN PENCATATAN PERNIKAHAN DI THAILAND …digilib.uin-suka.ac.id/22284/1/12360025_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · perbandingan pencatatan pernikahan . di thailand dan thailand

XV

LAMPIRAN IV

CURRICULUM VITAE

Data pribadi

1. Nama Lengkap : Miss. Tanita Maknab

2. Tempat, Tanggal Lahir :Thailand/ 26 Desember 1993

3. Domisili :Jl. Veteran No. 1010, Rt37 Rw09,

Warungboto, UH4, Yogyakarta

4. Anak ke : 4 (empat)

5. Jenis Kelamin :Perempuan

6. Pekerjaan :Pelajar

7. Nama Ayah :Mr. Somrak Maknab

Pekerjaan :Petani

8. Nama Ibu :Mrs. Roteeyah Maknab

Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga

9. Nama Saudara :Mrs. Nittaya Maknab

:Mr. Zakareeya Maknab

:Miss. Kanistha Maknab

:Mr. Kittinan Maknab

10. Agama : Islam

11. Nomor Handphone :089618931524

12. Email :[email protected]

Page 66: PERBANDINGAN PENCATATAN PERNIKAHAN DI THAILAND …digilib.uin-suka.ac.id/22284/1/12360025_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · perbandingan pencatatan pernikahan . di thailand dan thailand

XVI

13. Facebook :Thanita Makhnab

14. Motto Hidup : Bersungguh-sungguhlah dan jangan

bermalas-malas dan jangan pula lengah, karena penyesalan itu bagi orang

yang malas-malas.

RIWAYAT PENDIDIKAN

1. Lulus sekolah dasar Banwangsaithong Satun 2007

2. Lulus Sekolah Menengah Pertama Santisart Suksa Satun pada tahun 2009

3. Lulus Sekolah Menengah Akhir Islamsart wittaya Pattani pada tahun 2012

4. Sekarang Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogkarta 2012- 2016

PENGALAMAN ORGANISASI

1. Ketua Dewan Sekolah bagian Administrasi di SMA Islamsart wittaya pada

tahun 2011

2. Ketua kabid bagian Perpustakaan Dan Keputrian di Organisasi Ikatan

Persaudaraan Islam Thailand di Indonesia (IPMITI), periode 2013-2014

3. Sekretaris Organisasi Ikatan Persuadaraan Mahasiswa Isam Thailand di

Indonesia (IPMITI), periode 2014-2015