perkembangan perdagangan indonesia dan brasil

4
PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - BRASIL PERIODE : JANUARI AGUSTUS 2014 A. Perkembangan perekonomian dan perdagangan Brasil Total perdagangan Brasil dengan Dunia pada periode Januari - Agustus 2014 sebesar US$ 307,79 milyar atau turun sebesar 2,9% dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2013, yang tercatat sebesar US$ 317,06 milyar. Total perdagangan tersebut terdiri dari ekspor sebesar US$ 154,02 milyar, atau turun sebesar 1,7% apabila dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2013 yang tercatat sebesar US$ 156,65 milyar, dan impor sebesar US$ 153,77 milyar atau turun sebesar 4,1% apabila dibandingkan dengan nilai impor periode yang sama tahun 2013, yang tercatat sebesar US$ 160,41 milyar. Pada periode ini, neraca perdagangan Brasil dengan Dunia surplus sebesar US$ 250,89 juta, atau turun sebesar 106,7% dibanding periode yang sama tahun 2013, yang tercatat defisit sebesar US$ 3,75 milyar. Pertumbuhan GDP Brasil pada tahun 2013 sebesar : 2,20% ; Sementara itu, inflasi bulan Agustus 2014, stabil sebesar : 6,51% ; Tingkat pengangguran bulan April 2014, turun sebesar : 4,90% ; Nilai tukar Real Brasil (BRL) terhadap US Dollar, bulan Agustus 2014, naik yaitu : BRL 2,29 / US$ 1 ; Tingkat suku bunga Bank Sentral Brasil, stabil sebesar : 7,25% per tahun . B. Perkembangan Perdagangan Bilateral Brasil dengan Indonesia 1. Ekspor Brasil ke Indonesia periode Januari-Agustus 2014 sebesar US$ 1.315,55 juta, atau naik 29,9% apabila dibandingkan dengan nilai ekspor periode Januari-Agustus 2013, sedangkan impor Brasil dari Indonesia sebesar US$ 1.175,09 juta, naik 10,8% bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2013, sehingga neraca perdagangan Indonesia dengan Brasil pada periode ini, tercatat defisit bagi Indonesia sebesar US$ 140,46 juta. 2. Komoditi ekspor Indonesia ke Brasil periode Januari-Agustus 2014, antara lain : Natural Rubber, Balata, Gutta-Percha, Guayule (HS 4001) sebesar US$ 141,00 juta, turun sebesar 15,40% dibanding periode yang sama tahun 2013, dengan pangsa pasar 38,92% ;

Upload: eduardus-beni-sulistyo

Post on 01-Oct-2015

7 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Perdagangan

TRANSCRIPT

  • PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - BRASIL

    PERIODE : JANUARI AGUSTUS 2014

    A. Perkembangan perekonomian dan perdagangan Brasil

    Total perdagangan Brasil dengan Dunia pada periode Januari - Agustus 2014

    sebesar US$ 307,79 milyar atau turun sebesar 2,9% dibandingkan dengan periode yang

    sama tahun 2013, yang tercatat sebesar US$ 317,06 milyar. Total perdagangan tersebut

    terdiri dari ekspor sebesar US$ 154,02 milyar, atau turun sebesar 1,7% apabila

    dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2013 yang tercatat sebesar US$ 156,65

    milyar, dan impor sebesar US$ 153,77 milyar atau turun sebesar 4,1% apabila

    dibandingkan dengan nilai impor periode yang sama tahun 2013, yang tercatat sebesar

    US$ 160,41 milyar. Pada periode ini, neraca perdagangan Brasil dengan Dunia surplus

    sebesar US$ 250,89 juta, atau turun sebesar 106,7% dibanding periode yang sama tahun

    2013, yang tercatat defisit sebesar US$ 3,75 milyar.

    Pertumbuhan GDP Brasil pada tahun 2013 sebesar : 2,20% ;

    Sementara itu, inflasi bulan Agustus 2014, stabil sebesar : 6,51% ;

    Tingkat pengangguran bulan April 2014, turun sebesar : 4,90% ;

    Nilai tukar Real Brasil (BRL) terhadap US Dollar, bulan Agustus 2014, naik yaitu :

    BRL 2,29 / US$ 1 ;

    Tingkat suku bunga Bank Sentral Brasil, stabil sebesar : 7,25% per tahun .

    B. Perkembangan Perdagangan Bilateral Brasil dengan Indonesia

    1. Ekspor Brasil ke Indonesia periode Januari-Agustus 2014 sebesar US$ 1.315,55 juta,

    atau naik 29,9% apabila dibandingkan dengan nilai ekspor periode Januari-Agustus

    2013, sedangkan impor Brasil dari Indonesia sebesar US$ 1.175,09 juta, naik 10,8%

    bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2013, sehingga neraca

    perdagangan Indonesia dengan Brasil pada periode ini, tercatat defisit bagi Indonesia

    sebesar US$ 140,46 juta.

    2. Komoditi ekspor Indonesia ke Brasil periode Januari-Agustus 2014, antara lain :

    Natural Rubber, Balata, Gutta-Percha, Guayule (HS 4001) sebesar US$ 141,00

    juta, turun sebesar 15,40% dibanding periode yang sama tahun 2013, dengan

    pangsa pasar 38,92% ;

  • Coconut (copra), Palm Kernel or Babassu Oil & Fractions (HS 1513) sebesar

    US$ 129,90 juta, naik sebesar 69,91% dibanding periode yang sama tahun 2013,

    dengan pangsa pasar 82,28%;

    Palm Oil and Its Fractions (HS 1511) sebesar US$ 102,94 juta, naik sebesar

    12,00% dibanding periode yang sama tahun 2013, dengan pangsa pasar 79,49% ;

    Yarn (oth th sewing thread) Of Synthetic Staple Fibres (HS 5509) sebesar

    US$ 100,03 juta, meningkat 3,71% dibanding periode yang sama tahun 2013,

    dengan pangsa pasar 55,22% ;

    Parts and Accessories Of The Motor Vehicles (HS 8708) sebesar US$ 91,11 juta,

    naik 1,42% dibanding periode yang sama tahun 2013, pangsa pasarnya 1,61% ;

    Yarn (other than sewing thread) Of Artificial Staple Fibres (HS 5510) sebesar

    US$ 82,20 juta, turun 2,55% dibanding periode yang sama tahun 2013, dengan

    pangsa pasar 49,89% .

    Sementara itu, impor Indonesia dari Brasil antara lain :

    Soybean Oil Cake & Other Solid Residue, Wh/Not Ground (HS 2304) sebesar

    US$ 542,45 juta, meningkat sebesar 190,92%, dengan pangsa pasar 10,84% ;

    Cotton, Not Carded Or Combed (HS 5201) sebesar US$ 124,39 juta, naik sebesar

    3,16%, dengan pangsa pasar 26,82% ;

    Unmanufactured Tobacco; Tobacco Refuse (HS 2401) sebesar US$ 72,52 juta,

    naik sebesar 8,60% dibanding periode yang sama tahun 2013, dengan pangsa

    pasar 5,49% ;

    Iron Ores & Concentrates (HS 2601) sebesar US$ 63,20 juta, naik sebesar 24,77%

    , dengan pangsa pasar 0,35% ;

    Semi-finished Products Of Iron Or Non-alloy Steel (HS 7207) sebesar US$ 63,92

    juta, turun sebesar 1,67% , dengan pangsa pasar 4,00% ;

    Cane Or Beet Sugar And Chemically (HS 1701) sebesar US$ 61,94 juta, turun

    74,07% dibanding periode yang sama tahun 2013, dengan pangsa pasar 1,05% .

    C. Informasi lainnya

    Kebijakan Perdagangan Brasil saat ini.

    CAMEX membentuk Panel Konsultasi pembatasan ekspor daging sapi Brasil

    ke Indonesia.

    Komisi Perdagangan Luar Negeri Brazil (CAMEX) memberikan kewenangan

    kepada Kementerian Pembangunan, Industri dan Perdagangan Luar Negeri Brasil

  • untuk melakukan konsultasi resmi dengan Indonesia mengenai pembatasan yang

    dikenakan untuk impor daging sapi dari Brasil. CAMEX akan membawa dispute ini

    ke WTO berdasarkan permintaan dari Asosiasi industri dan eksportir daging Brasil

    (ABIEC) terkait pelarangan produk daging sapi Brasil masuk ke Indonesia.

    Indonesia dianggap melanggar artikel 6 perjanjian WTO tentang Sanitary and

    Phytosanitary (SPS), ketentuan dalam general agreement GATT, dan Perjanjian

    tentang Hambatan Teknis Perdagangan (TBT). Brasil merupakan produsen terbesar

    kedua daging sapi dan juga eksportir terbesar dunia, dan pasar Indonesia masih

    tertutup. Australia merupakan eksportir daging sapi terbesar ke Indonesia.

    Konsultasi formal dengan Indonesia dilakukan setelah dimulainya kerja teknis

    proses litigasi.

    Camex kurangi pajak impor produk ikan sarden beku

    Pemerintah Brasil mengurangi pajak impor Sarden beku (NCM 0303.53.00) dari 10

    % menjadi 2 % untuk 60.000 ton periode 1 Oktober 2014 hingga 30 September

    2015. Kuota ini di-distribusikan sebagai berikut: 30.000 ton untuk impor terdaftar

    dengan deklarasi 1 Oktober 2014 sampai 31 Maret 2015, dan 30.000 ton impor

    pada 1 April 2015 hingga 30 September 2015. Kebijakan ini diterapkan karena

    kurangnya pasokan, dan menjaga pasokan sarden beku selama jeda musim pancing.

    Camex mengurangi tarif impor beberapa produk yang kurang di pasar

    Ketetapan pengurangan sementara bea masuk karena kurangnya stok di pasar Brasil

    atas produk-produk :

    Polimer poliester industri (kode NCM 3907.60.00). Produk untuk pembuatan

    jaring ikan, jaring pengaman, jaring penahan, tali tambat, tali dan selang

    mixed use. Tingkat penurunan dari 14% menjadi 2% dengan kuota 20.000 ton

    untuk jangka waktu 12 bulan.

    Artificial cellulose fiber/Serat selulosa buatan (NCM 5504.10.00). Digunakan

    untuk tekstil bukan tenunan dan rajut, pembuatan pakaian, kain rumah tangga,

    dicampur atau tidak dengan poliester atau katun. Tingkat pengurangan 12%

    menjadi 2% untuk kuota 4.800 ton jangka waktu 12 bulan.

    Luffing crane, dengan kapasitas angkat melebihi 750 ton (NCM 8705.10.90).

    Jenis crane ini digunakan untuk mengangkat beban pada konstruksi,

    pemeliharaan dan operasi lainnya yang bergerak. Tingkat bea masuk dari 35%

    menjadi 2% untuk kuota 2 unit dalam jangka waktu enam bulan.

  • Camex mengenakan Bea Masuk Anti Dumping untuk beberapa produk

    Kimia

    Pengenaan kebijakan anti dumping untuk importasi Sodium Acid Pyrophosphate,

    Polyvinyl Chloride (garam cair instan sebagai penyedap makanan).

    Pengenaan kebijakan anti dumping untuk importasi Sodium Acid Pyrophosphate

    (SAPP), NCM 2835.39.20, dari Kanada sebesar US$ 546,30 / ton dan US$

    2.281,23 / ton. Sedangkan, dari China dikenakan dalam berbaai variasi dari US$

    684,27 / ton sampai US$ 2.534,07 / ton. Untuk dari Amerika Serikat dikenakan

    US$ 418,13 / ton dan US$ 2.147,30 / ton.

    Camex juga mengenakan kebijakan anti dumping lebih dari 5 tahun untuk

    Polyvinyl Chloride Obtained NCM 3904.10.10 untuk dari China dikenakan

    Definitif Antidumping Law yang sama sebesar 21,6 % . Sedangkan, dari Korea

    Selatan dikenakan bervariasi yaitu 2,7 % dan 18,9 % . Produk ini digunakan dalam

    produksi Pipa, Perkakas, Rigid and Flexible Profiles, Rigid and Flexible Laminates,

    Packaging, Footwear, Wire and Cable, dan sejenisnya.

    Camex menyetujui pengenaan bea masuk Anti-Dumping Resin Polypropylene

    Melalui Resolusi Nomor 75 pemerintah Brasil memberlakukan bea masuk

    antidumping untuk impor produk Resin Polypropylene, dari Afrika Selatan, Korea

    Selatan dan India. Produk ini terdaftar di kode NCM 3902.10.20 dan 3902.30.00 .

    Untuk produk-produk ini dari Afrika Selatan dikenakan Definitif Antidumping Law

    yang sama sebesar 16 % . Untuk dari Korea Selatan dikenakan Definitif

    Antidumping Law yang bervariasi antara 2,4 % sampai dengan 6,3 % . Sedangkan,

    dari India dikenakan Definitif Antidumping Law sebesar 6,4 % dan 9,9 % .

    Sumber : Laporan ITPC/Atdag, Sao Paulo, Agustus 2014