perkembangan penelitian antropologi pendidikan di indonesia
DESCRIPTION
Presentasi yang disusun sebagai tugas mata kuliah antropologi di Pascasarjana UPI BandungTRANSCRIPT
Perkembangan Penelitian Antropologi Pendidikan di
IndonesiaYudi Wahyu Widiana,M.Pd
Antropologi Pendidikan dipandu Antropologi Sosial berupaya
menemukan pola belajar masyarakat pedesaan dan perkotaan yang dapat
menciptakan perubahan Sosial. Demikian juga mengenai perwujudan
kebudayaan para pengambil kebijakan pendidikan yang
berorientasi pada perubahan sosial budaya
Skema Perkembangan awal Penelitian Antropologi Pendidikan di Indonesia
2. Perwujudan Kebudayaan Para
Pengambil Kebijakan Pendidikan yg
berorientasi pd Perubahan Sosial
ANTROPOLOGI PENDIDIKAN
ANTROPOLOGI
SOSIAL1. Pola Belajar
Masyarakat Desa dan Kota yang dapat
menciptakan perubahan Sosial
Selanjutnya Konferensi Antropologi Pendidikan yg berorientasi pd perubahan sosial dinegara baru merdeka khususnya melalui pendidikan persekolahan mulai digelar, dan pada Th 1954 diterbitkan Kajian pendidikan di sekolah melalui Antropologi (Spindler 1963)
Penelitian-penelitian Antropologi Pendidikan 1. David Redclife (1971) Penelitian mengenai pendidikan Ki
Hajar Dewantara yg berkaitan dg perubahan sosisal2. Hildred Geerz (1983)Meneliti orientasi pola pengasuhan
keluarga jawa dalam konteks demokrasi3. Jane Belo (1986) Penelitian mengenai pola pembelajaran
budaya wayang yg berorientasi masa lalu pd masyarakat BaliPenelitian pada tahun 1990 oleh peneliti muda dlm bentuk thesis1. Selly Riawati (1990) penelitian adanya theori reproduksi dlm
pendidikan kolonial di Indonesia.2. Hajrianto Tohari (1993) Pola pewarisan perusahaan batik3. 3. Jajang Gunawijaya (1995) Sistem pengasuhan anak di
Bogor4. Z.A.M Syadili (1995) Sosialisasi siswa dalam suatu
lingkungan sekolah formal Keagamaan5. Ayat Suyatna (1996) Pola bertahannya pendidikan melukis pd
masyarakat Jelekong Bandung6. .................................................(2012)
KONSEP BUDAYA BELAJAR SEBAGAI KAJIAN ANTROPOLOGI PENDIDIKAN
LANDASAN PENGAMAT
AN EMPIRIKINDIVIDU
KELOMPOK
SOSIAL
SIFAT BUDAY
A
SADARTDK
SADAR
KONSEP TRANSMI
SI BUDAYA
Landasan ini yg memperkuat konsep dasar Antropologi Pendidikan dlm konteks konsep budaya belajar
Kajian Transmisi budaya dlm Antropologi PendidikanKonsep Budaya belajar ditafsirkan sbg pengetahuan belajar yg bersifat dinamis serta fleksibel dlm menghadapi perubahan yg berlangsung dilingkungannya
Komparasi Transmisi Budaya dengan Konsep Budaya Belajar
Konsep Pola belajar suatu masyarakat mengalami perubahan mengikuti pola perubahan masyarakatnya yg berimplikasi ditemukannya teori-teori perubahan budaya belajar pd masyarakat, baik dlm skala keluarga, masyarakat, nasional maupun global
Rujukan Komparasi Transmisi Budaya dg Konsep Budaya Belajar
Sperangkat Pengetahuan berisi model pewarisan budaya yang
berupa sistem pengetahuan, nilai, ketrampilan belajar dari satu
individu atau kelompok yg sudah mapan (dewasa) kpd individu atau
kelompok lainnya yg belum mapan
Individu atau kelompok yg belum mapan adalah anggota masyarakat yg tengah mengembangkan potensi belajarnya unt dpt menjalankan fungsi dan peran sosialnya dlm kehidupan di lingkungan setempat (Riawati,1998; Ember1986s 69; Mayer,1970s XIII)
Tujuan Budaya Belajar1. Diciptakan dan dipertahankan sbg sarana
unt mempertahankan kehidupan(mempertahankan usaha pewarisan)2. Mengembangkan kehidupan(mengembangkan usaha pewarisan)
Perubahan budaya belajar suatu masyarakat tergantung dari kesepakatan bersama
BUDAYA BELAJAR
TUJUAN FUNGSI
Pemenuhan kebutuhan Hidup
Berdaya guna dalam pencapaian kebutuhan
hidup
Budaya belajar adalah sistem pembelajaran yg berlangsung dlm kehidupan masyarakat yg dilakukan secara terus menerus dg melibatkan banyak pihak , termasuk didalamnya melibatkan pendidikan formal (Ember,1986:18)
Prasyarat-prasyarat yg dapat memenuhi kebutuhan fungsional dalam upaya mempertahankan dan mengembangkan kebudayaan menurut Talcot Parson (1977)
1. Adaftation
• Budaya belajar mampu menyesuaikan diri dg lingkungan yg dihadapi
2. Goal Ettainment
• Keharusan sistem budaya belajar unt bertindak dlm kerangka pencapaian tujuan bersama
3. Integration
• Keharusan sistem budaya belajar memiliki kemampuan menjaga solidaritas dan kerelaan bekerja antar anggotanya
4. Latent patern maintenance
• Persyaratan fungsional yg mengarah pd keharusan budaya belajar memiliki kemampuan menjamin tindakan yg sesuai aturan dan norma yg berlaku
Norma-norma dan aturan-aturan dijadikan petunjuk dlm modifikasi budaya belajar agar dpt mencapai
tujuan yg diharapkan (Erikson,1989:136)
Dalam kenyataan dilapangan budaya belajar harus memperhatikan hubungan
timbal balik antara individu atau kelompok sg lingkungan budaya
masyarakat yg berubah tersebut, sehingga seorang individu atau kelompok
anak pd suatu masyarakat mempunyai kesanggupan menyesuaikan diri dengan
perubahan budaya belajar lingkungan masyarakat yg mungkin belum berubah
Teori-teori1. Lingkungan keluarga sbg unit sosial
terkecil memiliki peranan yg besar bagi keberlangsungan budaya budaya belajar (Kaluger,1974:19)
2. Mengingat lingkungan keluarga menjadi awal bagi setiap individu dlm menggali kebudayaannya , yakni melalui upaya sosialisasi dalam bentuk pola pengasuhan anak (Whiting,1972)
Demikian juga budaya belajar diciptakan dalam pranata resmi yakni lembaga pendidikan formal
Pranata dibentuk kelompok masyarakat yg memiliki kehidupan komplek unt menjadi sarana pewarisan budaya yg lebih efektif dan efisien
Lembaga pendidikan sbg sarana budaya belajar dikelola oleh orang yg profesional dan berfungsi ganda:1. Mempertahankan nilai norma dan aturan yg berlangsung dlm kehidupan bermasyarakat2. Mengembangkan nilai, norma dan aturan yg dibutuhkan dlm kehidupan masyarakat