perkembangan kemandirian anak usia 3-4 tahun studi …

194
PERKEMBANGAN KEMANDIRIAN ANAK USIA 3-4 TAHUN STUDI KASUS DI KELOMPOK BERMAIN-TAMAN KANAK KANAK GEMINTANG BOJONGSARI DEPOK SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan dalam Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Oleh Nama : Sri Maryani NIM : 2013810003 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMDIYAH JAKARTA 2018

Upload: others

Post on 19-Oct-2021

76 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PERKEMBANGAN KEMANDIRIAN ANAK USIA 3-4 TAHUN STUDI …

PERKEMBANGAN KEMANDIRIAN ANAK USIA 3-4 TAHUN STUDI KASUS DI KELOMPOK BERMAIN-TAMAN KANAK

KANAK GEMINTANG BOJONGSARI DEPOK

SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan dalam Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan (S.Pd.)

Oleh

Nama : Sri Maryani NIM : 2013810003

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMDIYAH JAKARTA 2018

Page 2: PERKEMBANGAN KEMANDIRIAN ANAK USIA 3-4 TAHUN STUDI …

i

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI Skripsi Agustus 2018 Sri Maryani (2013810003) PERKEMBANGAN KEMANDIRIAN ANAK USIA 3-4 TAHUN STUDI KASUS DI KELOMPOK BERMAIN-TAMAN KANAK KANAK GEMINTANG BOJONGSARI DEPOK xvi + 92, 1 tabel, 2 gambar, 9 lampiran

ABSTRAK Penulisan skripsi ini dilatarbelakangi oleh adanya beberapa anak yang memiliki perbedaan perkembangan kemandirian di KBTK Gemintang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perkembangan kemandirian anak usia 3-4 tahun. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif deskriftif. Subjek penelitian ini adalah seorang anak laki-laki (SA) dan anak perempuan (GE) yang berusia 3 tahun. Dengan informan penelitian adalah ibu, nenek dan guru disekolah. Tehnik pengumpulan data penelitian dengan pengamatan, wawancara, dokumentasi dan triangulasi. Dengan menggunakan tehnik analisis data yang dimulai dengan merumuskan masalah sebelum dan selama di lapangn melalui tahapan reduksi, penyajian data, memverifikasi, sehingga menghasilkan kesimpulan berupa interpretasi data yang dituangkan secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat intervensi orangtua yang mendominasi perkembangan kemandirian SA dan GE. SA yang masih bersikap ketergantungan kepada orangtua, dan GE yang mulai mandiri dan percaya diri. Dapat dipahami bahwa setiap anak itu cenderung untuk mandiri dan memilki potensi mandiri. Hal tersebut karena setiap anak dikaruniai perasaan, pikiran, kehendak sendiri, yang kesemuanya itu merupakan totalitas psikis dan sifat-sifat, serta struktur yang berlainan pada tiap fase-fase perkembangannya. Anak yang diawasi secara ketat, banyak dicegah atau selalu dilarang dalam setiap aktivitasnya dapat berakibat patahnya kemandirian anak. Sikap yang bijak dan perlakuan yang wajar pada anak dapat memicu tumbuhnya kemandirian anak. Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi banyak pihak, khususnya guru dan orangtua. Kata kunci : Kemandirian Anak, Orangtua

Daftar Pustaka: 30 (2002- 2017)

Page 3: PERKEMBANGAN KEMANDIRIAN ANAK USIA 3-4 TAHUN STUDI …

ii

UNIVERSITY OF MUHAMMADIYAH JAKARTA FACULTY OF SCIENCE EDUCATION STUDY PROGRAM EARLY CHILDHOOD TEACHER EDUCATION Thesis August 2018 Sri Maryani (2013810003) THE DEVELOPMENT OF THE CHILDREN AGE 3 - 4 YEARS OF CASE STUDY IN PLAYGROUP AND KINDERGARTEN GEMINTANG BOJONGSARI DEPOK xvi + 92, tables, 2 drawings, 9 attachments

ABSTRACT The writing of this thesis is motivated by the presence of several children who have differences in the development of independence in the Gemintang KBTK. The purpose of this study was to determine the development of the independence of children aged 3-4 years. The method used is descriptive qualitative method. The subject of this study was a boy (SA) and a daughter (GE) who was 3 years old. With research informants are mothers, grandmothers and teachers at school. Research data collection techniques with observation, interviews, documentation and triangulation. By using data analysis techniques that begin by formulating the problem before and during the field through the stages of reduction, data presentation, verification, so as to produce conclusions in the form of data interpretation that is expressed descriptively. The results showed that there were parental interventions that dominated the development of the independence of SA and GE. SA is still dependent on parents, and GE is starting to be independent and confident. It is understandable that every child tends to be independent and has independent potential. This is because each child is blessed with feelings, thoughts, own will, all of which are psychic totality and traits, and different structures in each phase of its development. Children who are closely monitored, prevented a lot or are always banned in every activity can result in the breakdown of children's independence. Wise attitudes and fair treatment for children can trigger the growth of children's independence. The results of this study are expected to be useful for many parties, especially teachers and parents. Keywords: Independence, Children, Parents.

References 30 (2002-2017)

Page 4: PERKEMBANGAN KEMANDIRIAN ANAK USIA 3-4 TAHUN STUDI …

iii

Page 5: PERKEMBANGAN KEMANDIRIAN ANAK USIA 3-4 TAHUN STUDI …

i

Page 6: PERKEMBANGAN KEMANDIRIAN ANAK USIA 3-4 TAHUN STUDI …

2

Page 7: PERKEMBANGAN KEMANDIRIAN ANAK USIA 3-4 TAHUN STUDI …

3

Page 8: PERKEMBANGAN KEMANDIRIAN ANAK USIA 3-4 TAHUN STUDI …

4

Page 9: PERKEMBANGAN KEMANDIRIAN ANAK USIA 3-4 TAHUN STUDI …

i

Page 10: PERKEMBANGAN KEMANDIRIAN ANAK USIA 3-4 TAHUN STUDI …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Anak adalah harta yang dititipkan oleh Allah SWT yang harus

kita lindungi, sayangi, cintai serta diberikan ilmu, dan diberikan hak dan

kewajibannya sebagai seorang anak. Sudah kewajiban bagi orangtua

untuk memberikan pelajaran bagi anak mereka, dari mulai

mengajarkan bicara, berjalan, makan, mandi, serta beribadah dan

pendidikan akhlak. Hal ini dijelaskan dalam firman Allah SWT :

“ Harta dan anak-anak adalah perhiasan kehidupan dunia tetapi

amalan-amalan yang kekal lagi saleh adalah lebih baik pahalanya di

sisi Tuhanmu serta lebih baik untuk menjadi harapan ”.(Q.S Al Kahfi

:46)

Masa usia dini merupakan periode emas (golden age) bagi

perkembangan anak untuk memperoleh proses pendidikan. Periode

ini adalah masa-masa yang paling berharga bagi seorang anak

untuk mengenali berbagai macam fakta di lingkungannya sebagai

stimulans terhadap perkembangan kepribadian, psikomotor, kognitif

maupun sosialnya. Berdasarkan hasil penelitian, sekitar 50%

Page 11: PERKEMBANGAN KEMANDIRIAN ANAK USIA 3-4 TAHUN STUDI …

2

kapabilitas kecerdasan orang dewasa telah terjadi ketika anak

berumur 4 tahun, 80% telah terjadi ketika berumur 8 tahun. Anak

mencapai titik kulminasi ketika berumur sekitar 18 tahun (Suyanto,

2005:6).

Hal ini berarti bahwa perkembangan yang terjadi dalam

kurun waktu 4 tahun pertama sama besarnya dengan

perkembangan yang terjadi pada kurun waktu 14 tahun berikutnya.

Sehingga periode emas (golden age) ini, merupakan periode kritis

bagi anak, di mana perkembangan yang diperoleh pada periode ini

sangat berpengaruh terhadap perkembangan periode berikutnya

hingga masa dewasa. Sementara masa emas ini hanya datang

sekali, sehingga apabila terlewat berarti habislah peluangnya.

Untuk itu, pendidikan untuk usia dini dalam bentuk pemberian

rangsangan-rangsangan (stimulasi) dari lingkungan terdekat sangat

diperlukan untuk mengoptimalkan kemampuan anak.

Usia dini juga merupakan peluang terbaik untuk

mengembangkan berbagai potensi yang dimiliki anak, dan

mengembangkan kemandirianya. Hal ini dirasa sangat penting

karena dengan aktivitas pengembangan potensi yang dimiliki, anak

dapat mengikuti perkembangan zaman dan tidak larut dalam arus

kemajuan yang belum tentu memiliki efek baik. Dengan pendidikan

di masa emasnya, anak akan memiliki kualitas di masa depanya,

Tapi bila kita berbicara tentang pendidikian anak usia dini maka tidak

Page 12: PERKEMBANGAN KEMANDIRIAN ANAK USIA 3-4 TAHUN STUDI …

3

bisa lepas dari metode atau cara memberikan pendidikan tersebut

agar anak tetap enjoy, menyenangkan, tidak merasa tertekan, atau

terhambat kreativitasnya. Pendidikan Anak usia Dini tidak bisa

disamakan dengan pendidikan orang dewasa. Pendidikan anak usia

dini ini bertujuan untuk mendewasakan mereka, selain untuk

mencetak generasi yang mandiri tentunya ditempuh melalui

pendidikan yang bermutu.

Menurut kerangka dasar kurikulum pendidikan anak usia dini

yang diterbitkan tahun 2007, seorang anak dapat dikatakan

memiliki sikap kemandirian apabila anak mampu berinteraksi, mulai

mematuhi aturan, dapat mengendalikan emosinya, menunjukkan

rasa percaya diri, dan dapat menjaga diri sendiri. Bila ditinjau dari

hal tersebut dapat ditemukan bahwa saat ini masih banyak anak

yang kemandiriannya tidak mengikuti tingkat kedewasaan usianya.

Anak yang tidak dilatih mandiri sejak usia dini akan menjadi individu

yang bergantung pada orang lain sampai remaja bahkan dewasa

nanti. Bila kemampuan-kemampuan yang seharusnya sudah

dimiliki dan dikuasai anak di usia tertentu dan anak belum dapat

melakukannya dapat dikatakan anak yang manja dan tidak mandiri.

Banyak fenomena yang menggambarkan hal di atas, di

Indonesia adalah seperti berita yang dituliskan oleh Arowana

(2016) dalam malangvoice.com yang bertajuk “Calon Mahasiswa

Diantar Orangtua, bukti turunnya kemandirian” yang terbit pada

Page 13: PERKEMBANGAN KEMANDIRIAN ANAK USIA 3-4 TAHUN STUDI …

4

tanggal 31 Mei 2016 disebutkan masih banyaknya calon

mahasiswa baru yang diantar dan didampingi orangtuanya dalam

mengurus serba-serbi penerimaan mahasiswa, hal ini dipandang

sebagai turunya kemandirian oleh Haryono (Arowana, 2016).

Selain itu ditambah pula di era globalisasi seharusnya kemandirian

adalah sesuatu yang harus dimiliki oleh setiap orang. Fenomena

tentang rendahnya kemandirian ini sudah terjadi sejak anak-anak

TK, dikhawatirkan jika hal ini terus membudaya, kecerdasan sosial

dan kemerdekaan berpikir mahasiswa menjadi lemah. Tak hanya

itu, ketangkasaan, kemandirian, dan kemampuan menyelesaikan

masalah juga lemah. (Arowana, 2016).

Kemandirian menjadi salah satu aspek penting ranah

perkembangan anak usia dini. Kemandirian berkaitan dengan

kemampuan dan keterampilan anak dalam mengurus diri sendiri.

Ketika anak mulai mengeksplorasi berbagai keterampilan dengan

kemampuan yang dimiliki, maka termasuk dalam kemandirian.

Seperti dikemukakan Wiyani (2012:54) bahwa kemampuan dan

keterampilan yang dimiliki anak merupakan bentuk kemandirian

anak usia dini, yang disesuaikan dengan tugas perkembangannya,

seperti belajar berjalan, belajar makan, dan belajar berinteraksi

dengan orang lain. Erickson dalam Wiyani (2012:55) menyatakan

bahwa anak harus mulai dilatih kemandiriannya sejak usia 1,5 – 3

tahun. Tugas perkembangan yang harus diselesaikan pada masa

Page 14: PERKEMBANGAN KEMANDIRIAN ANAK USIA 3-4 TAHUN STUDI …

5

ini adalah kemandirian (otonomi) sekaligus dapat memperkecil

perasaan malu dan ragu-ragu.

Hasil observasi di Kelompok Bermain (KB) Taman Kanak-

kanak (TK) Gemintang, Bojongsari Depok masih ditemukan anak yang

belum mandiri, penakut, pencemas, manja, cengeng, pemalu, dan

tidak mau ditinggal orang tuanya. Oleh karena itu, penelitian ini

akan fokus pada persoalan perkembangan kemandirian pada anak

usia dini yang akan memberikan solusi alternatif pada problem

pendidikan anak usia dini. Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)

sering kali dianggap sebagai pelengkap pendidikan, padahal anak

usia tersebut memiliki sifat yang berbeda dengan anak yang memiliki

usia di atasnya. Anak belum kehilangan sifat asli, belum

terkontaminasi dengan hal-hal yang negatif, jadi pendidikan akan

lebih mudah diberikan kepada anak.

Berdasarkan permasalahan di atas, maka dalam penelitian ini

akan telaah lebih jauh berkaitan dengan pentingnya meningkatkan

kemandirian anak dan dituangkan ke dalam karya ilmiah (Skripsi)

dengan judul “Perkembangan Kemandirian Anak Usia 3-4 Tahun

(Penelitian Kualitatif Deskriptif Di KB/TK Gemintang, Bojongsari

Depok)”.

B. Fokus Masalah

Permasalahan dalam penelitian ini dibatasi hanya pada

perkembangan kemandirian anak usia 3-4 tahun di KB/TK Gemintang,

Bojongsari Depok.

Page 15: PERKEMBANGAN KEMANDIRIAN ANAK USIA 3-4 TAHUN STUDI …

6

C. Rumusan Masalah

Mengacu pada permasalahan dan batasan masalah, maka

perumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimana perkembangan kemandirian anak usia 3-4 tahun di

KB/TK Gemintang, Bojongsari Depok?

D. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui:

1. Perkembangan kemandirian anak usia 3-4 tahun di KB/TK

Gemintang, Bojongsari Depok.

E. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat baik secara

teoritis maupun praktis bagi semua pihak yang terkait.

1. Secara Teoritis

Diharapkan hasil penelitian ini berguna bagi disiplin ilmu

yang dimiliki terutama berkaitan dengan kemandirian pada anak

usia dini.

2. Secara Praktis

a. Lembaga PAUD

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai

bahan masukan dan evaluasi terutama berkaitan dengan

meningkatkan kemandirian anak.

Page 16: PERKEMBANGAN KEMANDIRIAN ANAK USIA 3-4 TAHUN STUDI …

7

b. Tenaga Pendidik atau Guru PAUD

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai

bahan masukkan untuk bahan evaluasi diri terutama dalam

menerapkan strategi pembelajaran berkaitan dengan

peningkatan kemandirian anak.

c. Penelitian Lanjutan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai

referensi dalam pengembangan variabel dan indikator yang

diteliti berkaitan dengan kemandirian anak.

Page 17: PERKEMBANGAN KEMANDIRIAN ANAK USIA 3-4 TAHUN STUDI …

8

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Kajian Teori

1. Hakikat Anak Usia Dini

a. Pengertian Anak Usia Dini

Bredekamp dalam (Susanto, 2017:1) menyebutkan

bahwa Definisi anak usia dini menurut Nation Association

Education Young Children (NAEYC) menyatakan bahwa anak

usia dini “early childhood” merupakan anak yang berada pada

usia nol sampai delapan tahun. Pada masa tersebut merupakan

proses pertumbuhan dan perkembangan dalam berbagai aspek

dalam rentang kehidupan manusia. Proses pembelajaran

terhadap anak tersebut harus memerhatikan karakteristik yang

dimiliki dalam tahap perkembangan anak.

Menurut Bacharuddin Musthafa (2002:35), anak usia dini

merupakan anak yang berada pada rentang usia antara satu

hingga lima tahun. Pengertian ini didasarkan pada batasan

pada psikologi perkembangan yang meliputi bayi (infancy atau

babyhood)berusia 0-1 tahun, usia dini (early childhood) berusia

1-5 tahun, masa kanak-kanak akhir (late childhood), berusia 6-

12 tahun.

Page 18: PERKEMBANGAN KEMANDIRIAN ANAK USIA 3-4 TAHUN STUDI …

9

Menurut Wijaya (2010:16) anak yang berusia 0-6 tahun

digolongkan dengan anak usia dini, yang terbagi menjadi empat

tahapan, yaitu : (a) masa bayi dari usia lahir sampai dengan 12

bulan; (b) masa kanak-kanak atau batita dari usia 1 tahun

hingga 3 tahun; (c) masa prasekolah dari usia 3 tahun sampai 6

tahun.

Menurut Mulyasa dalam (Wiyani, 2016:98) mengartikan

anak usia dini sebagai individu yang sedang mengalami proses

tumbuh kembang yang sangat pesat, bahkan dikatakan sebagai

lompatan perkembangan. Anak usia dini memilki rentang yang

sangat berharga disbanding usia-usia selanjutnya karena

perkembangan kecerdasannya tengah berlangsung luar biasa.

Usia tersebut merupakan fase kehidupan yang unik dan berada

pada masa proses perubahan berupa pertumbuhan,

perkembangan, pematangan, dan penyempurnaan baik pada

aspek jasmani maupun rohaninya yang berlangsung seumur

hidup, bertahap, dan berkesinambungan.

Menurut Berk dalam Yuliani (2012:6) anak usia dini

adalah sosok individu yang sedang menjalani sustu proses

perkembangan dengan pesat dan fundamental bagi kehidupan

selanjutnya. Anak usia dini berada pada rentang usia 0-8 tahun.

Pada masa ini proses pertumbuhan dan perkembangan dalam

Page 19: PERKEMBANGAN KEMANDIRIAN ANAK USIA 3-4 TAHUN STUDI …

10

berbagai aspek sedang mengalami masa yang cepat dalam

rentang perkembangan hidup manusia.

Menurut Wiyani (2014: 32) menyatakan bahwa anak usia

dini adalah anak yang baru dilahirkan sampai usia 6 tahun. usia

ini merupakan usia yang sangat menentukan dalam

pembentukan karakter dan kepribadian anak. Usia dini

merupakan usia ketika anak mengalami pertumbuhan dan

perkembangan yang pesat. Usia dini merupakan periode awal

yang paling penting dan mendasar dalam sepanjang rentang

pertumbuhan serta perkembangan kehidupan manusia. Masa

ini ditandai oleh berbagai periode penting yang fundamen dalam

kehidupan anak selanjutnya sampai periode akhir

perkembangannya.

Sebagaimana tertera dalam Lampiran Permendiknas No

58 tahun 2009 tentang Standar Pendidikan Anak Usia Dini,

pemerintah juga mengelompokkan usia anak dengan tahapan

dan rentang waktu sebagai berikut: (1). Tahap usia 0-2 tahun:

a). 0-3 bulan, b). 4-6 bulan, c). 7-9 bulan, d). 10-12 bulan, e).

13-18 bulan, f). 19-24 bulan, (2). Tahap usia 2-4 tahun: a). 2-3

tahun, b). 3-4 tahun, (3). Tahap usia 4-6 tahun: a). 4-5 tahun, b).

5-6 tahun.

Masa anak usia dini sering disebut dengan istilah “golden

age” atau masa emas. Pada masa ini hampir seluruh potensi

Page 20: PERKEMBANGAN KEMANDIRIAN ANAK USIA 3-4 TAHUN STUDI …

11

anak mengalami masa peka untuk tumbuh dan berkembang

secara cepat dan hebat. Perkembangan setiap anak tidak sama

karena setiap individu memiliki perkembangan yang berbeda.

Makanan yang bergizi dan seimbang serta stimulasi yang

intensif sangat dibutuhkan untuk pertumbuhan dan

perkembangan tersebut. Apabila anak diberikan stimulasi

secara intensif dari lingkungannya, maka anak akan mampu

menjalani tugas perkembangannya dengan baik.

Masa kanak-kanak merupakan masa saat anak belum

mampu mengembangkan potensi yang ada dalam dirinya.

Mereka cenderung senang bermain pada saat yang bersamaan,

ingin menang sendiri dan sering mengubah aturan main untuk

kepentingan diri sendiri. Dengan demikian, dibutuhkan upaya

pendidikan untuk mencapai optimalisasi semua aspek

perkembangan, baik perkembangan fisik maupun

perkembangan psikis. Potensi anak yang sangat penting untuk

dikembangkan. Potensi-potensi tersebut meliputi kognitif,

bahasa, sosio emosional, kemampuan fisik dan lain sebagainya.

Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa

anak usia dini adalah anak yang berusia 0-6 tahun yang sedang

dalam tahap pertumbuhan dan perkembangan, baik fisik

maupun psikis.

Page 21: PERKEMBANGAN KEMANDIRIAN ANAK USIA 3-4 TAHUN STUDI …

12

b. Karakteristik Anak Usia Dini

Anak usia dini memiliki karakteristik yang khas, baik

secara fisik, sosial, moral dan sebagainya. Menurut Siti Aisyah,

dkk (2010: 1.4-1.9) karakteristik anak usia dini antara lain; a)

memiliki rasa ingin tahu yang besar, b) merupakan pribadi yang

unik, c) suka berfantasi dan berimajinasi, d) masa paling

potensial untuk belajar, e) menunjukkan sikap egosentris, f)

memiliki rentang daya konsentrasi yang pendek, g) sebagai

bagian dari makhluk sosial, penjelasannya adalah sebagai

berikut.

Usia dini merupakan masa emas, masa ketika anak

mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang pesat. Pada

usia ini anak paling peka dan potensial untuk mempelajari

sesuatu, rasa ingin tahu anak sangat besar. Hal ini dapat kita

lihat dari anak sering bertanya tentang apa yang mereka lihat.

Apabila pertanyaan anak belum terjawab, maka mereka akan

terus bertanya sampai anak mengetahui maksudnya.

Di samping itu, setiap anak memiliki keunikan sendiri-

sendiri yang berasal dari faktor genetik atau bisa juga dari faktor

lingkungan. Faktor genetik misalnya dalam hal kecerdasan

anak, sedangkan faktor lingkungan bisa dalam hal gaya belajar

anak. Anak usia dini suka berfantasi dan berimajinasi. Hal ini

penting bagi pengembangan kreativitas dan bahasanya. Anak

Page 22: PERKEMBANGAN KEMANDIRIAN ANAK USIA 3-4 TAHUN STUDI …

13

usia dini suka membayangkan dan mengembangkan suatu hal

melebihi kondisi yang nyata. Salah satu khayalan anak misalnya

kardus, dapat dijadikan anak sebagai mobil-mobilan.

Menurut Berg (dalam Rahman, 2002:43), rentang

perhatian anak usia 5 tahun untuk dapat duduk tenang

memperhatikan sesuatu adalah sekitar 10 menit, kecuali hal-hal

yang biasa membuatnya senang. Anak sering merasa bosan

dengan satu kegiatan saja. Bahkan anak mudah sekali

mengalihkan perhatiannya pada kegiatan lain yang

dianggapnya lebih menarik. Anak yang egosentris biasanya

lebih banyak berpikir dan berbicara tentang diri sendiri dan

tindakannya yang bertujuan untuk menguntungkan dirinya,

misalnya anak masih suka berebut mainan dan menangis ketika

keinginannya tidak dipenuhi. Anak sering bermain dengan

teman-teman di lingkungan sekitarnya. Melalui bermain ini anak

belajar bersosialisasi. Apabila anak belum dapat beradaptasi

dengan teman lingkungannya, maka anak anak akan dijauhi

oleh teman-temannya. Dengan begitu anak akan belajar

menyesuaikan diri dan anak akan mengerti bahwa dia

membutuhkan orang lain di sekitarnya.

Pendidik perlu memahami karakteristik anak untuk

mengoptimalkan kegiatan pembelajaran. Pendidik dapat

memberikan materi pembelajaran sesuai dengan

Page 23: PERKEMBANGAN KEMANDIRIAN ANAK USIA 3-4 TAHUN STUDI …

14

perkembangan anak. Karakteristik anak usia dini adalah

sebagai berikut.

1) Usia 0–1 tahun

Perkembangan fisik pada masa bayi mengalami

pertumbuhan yang paling cepat dibanding dengan usia

selanjutnya karena kemampuan dan keterampilan dasar

dipelajari pada usia ini. Kemampuan dan keterampilan dasar

tersebut merupakan modal bagi anak untuk proses

perkembangan selanjutnya. Karakteristik anak usia bayi

adalah sebagai berikut:

a) Keterampilan motorik antara lain anak mulai berguling,

merangkak, duduk, berdiri dan berjalan.

b) Keterampilan menggunakan panca indera yaitu anak

melihat atau mengamati, meraba, mendengar, mencium,

dan mengecap dengan memasukkan setiap benda ke

mulut.

c) Komunikasi sosial anak yaitu komunikasi dari orang

dewasa akan mendorong dan memperluas respon verbal

dan non verbal bayi.

2) Anak Usia 2–3 tahun

Usia ini anak masih mengalami pertumbuhan yang

pesat pada perkembangan fisiknya. Karakteristik yang dilalui

anak usia 2-3 tahun antara lain:

Page 24: PERKEMBANGAN KEMANDIRIAN ANAK USIA 3-4 TAHUN STUDI …

15

a) Anak sangat aktif untuk mengeksplorasi benda-benda

yang ada di sekitarnya. Eksplorasi yang dilakukan anak

terhadap benda yang ditemui merupakan proses belajar

yang sangat efektif.

b) Anak mulai belajar mengembangkan kemampuan

berbahasa yaitu dengan berceloteh. Anak belajar

berkomunikasi, memahami pembicaraan orang lain dan

belajar mengungkapkan isi hati dan pikiran.

c) Anak belajar mengembangkan emosi yang didasarkan

pada faktor lingkungan karena emosi lebih banyak

ditemui pada lingkungan.

3) Anak usia 4–6 tahun

Anak pada usia ini kebanyakan sudah memasuki

Taman Kanak-kanak. Karakteristik anak 4-6 tahun adalah:

a) Perkembangan fisik, anak sangat aktif dalam berbagai

kegiatan sehingga dapat membantu mengembangkan

otot-otot anak.

b) Perkembangan bahasa semakin baik anak mampu

memahami pembicaraan orang lain dan mampu

mengungkapkan pikirannya.

c) Perkembangan kognitif (daya pikir) sangat pesat

ditunjukkan dengan rasa keingintahuan anak terhadap

Page 25: PERKEMBANGAN KEMANDIRIAN ANAK USIA 3-4 TAHUN STUDI …

16

lingkungan sekitarnya. Anak sering bertanya tentang apa

yang dilihatnya.

d) Bentuk permainan anak masih bersifat individu walaupun

dilakukan anak secara bersama-sama.

4) Anak usia 7–8 tahun

Karakteristik anak usia 7-8 tahun adalah:

a) Dalam perkembangan kognitif, anak mampu berpikir

secara analisis dan sintesis, deduktif dan induktif (mampu

berpikir bagian per bagian).

b) Perkembangan sosial, anak mulai ingin melepaskan diri

dari orangtuanya. Anak sering bermain di luar rumah

bergaul dengan teman sebayanya.

c) Anak mulai menyukai permainan yang melibatkan banyak

orang dengan saling berinteraksi.

d) Perkembangan emosi anak mulai berbentuk dan tampak

sebagai bagian dari kepribadian anak. Karakteristik anak

usia dini merupakan individu yang memiliki tingkat

perkembangan yang relatif cepat merespon (menangkap)

segala sesuatu dari berbagai aspek perkembangan yang

ada.

Menurut Solehuddin (2002:27) menyatakan bahwa

karakteristik anak usia prasekolah adalah sebagi berikut:

Pertama, Anak bersifat unik. Anak sebagai seorang individu

Page 26: PERKEMBANGAN KEMANDIRIAN ANAK USIA 3-4 TAHUN STUDI …

17

berbeda dengan individu lainnya. Perbedaan ini dapat

dilihat dari aspek bawaan, minat, motivasi dan pengalaman

yang di peroleh dari kehidupan nya masing-masing. Ini berarti

bahwa walaupun ada acuan pola perkembangan anak secara

umum, dan kenyataan anak sebagai individu berkembang

dengan potensi yang berbeda-beda.

Kedua, Anak mengekspresikan prilakunya secara relatif

spontan. Ekspresi perilaku secara spontan oleh anak akan

menampakan bahwa perilaku yang dimunculkan anak bersifat

asli atau tidak ditutup-tutupi. Dengan kata lain tidak ada

penghalang yang dapat membatasi ekspresi yang di rasakan

oleh anak. Anak membantah atau menentang kalau ia merasa

tidak suka. Begitu pula halnya dengan sikap marah, senang,

sedih, dan menangis kalau ia dirangsang oleh situasi yang

sesuai dengan ekspresi tersebut.

Ketiga, Anak bersifat aktif dan energik. Bergerak secara

aktif bagi anak usia prasekolah merupakan suatu kesenangan

yang kadang kala terlihat seakan-akan tidak ada hentinya.

Sikap aktif dan energik ini akan tampak lebih intens jika ia

menghadapi suatu kegiatan yang menyanangkan.

Keempat, Anak itu egosentris. Sifat egosentris yang

dimiliki anak menyebabkan ia cenderung melihat dan memiliki

sesuatu dari sudut pandang dan kepentingan sendiri.

Page 27: PERKEMBANGAN KEMANDIRIAN ANAK USIA 3-4 TAHUN STUDI …

18

Kelima, Anak memiliki rasa ingin tahu yang kuat dan

antusias terhadap banyak hal. Anak pada usia ini juga

mempunyai sifat banyak memperhatikan, membicarakan dan

mempertanyakan berbagai hal yang dilihat dan didengarnya

terutama berkenaan dengan hal-hal yang baru.

Keenam, Anak bersifat eksploratif dan petualang. Ada

dorongan rasa ingin tahu yang sangat kuat terhadap segala

sesuatu, sehingga anak lebih senang untuk mencoba,

menjelajah, dan ingin mempelajari hal-hal yang baru. Sifat

seperti ini misalnya, terlihat pada saat anak ingin membongkar

pasang alat-alat mainan yang ada.

Ketujuh, Anak umumnya kaya dengan fantasi. Anak

menyenangi hal yang bersifat imajinatif. Oleh karena itu, mereka

mampu untuk bercerita melebihi pengalamannya. Sifat ini

memberikan implikasi terhadap pembelajaran bahwa bercerita

dapat dipakai sebagai salah satu metode belajar.

Kedelapan, Anak masih mudah frustrasi. Sifat frustrasi

ditunjukkan dengan marah atau menangis apabila suatu

kejadian tidak sesuai dengan apa yang diinginkannya. Sifat ini

juga terkait dengan sifat lainnya seperti spontanitas dan

egosentris.

Kesembilan, Anak masih kurang pertimbangan dalam

melakukan sesuatu. Apakah suatu aktivitas dapat berbahaya

Page 28: PERKEMBANGAN KEMANDIRIAN ANAK USIA 3-4 TAHUN STUDI …

19

atau tidak terhadap dirinya, seorang anak bahaya belum

memiliki pertimbangan yang matang untuk itu. Oleh karena itu

lingkungan anak terutama untuk kepentingan pembelajaran

perlu terhindar dari hal atau keadaan yang membahayakan.

Kesepuluh, Anak memiliki daya perhatian yang pendek.

Anak umumnya memiliki daya perhatian yang pendek kecuali

untuk hal-hal yang sangat disenanginya.

Kesebelas, Anak merupakan usia belajar yang paling

potensial. Dengan mempelajari sejumlah ciri dan potensi yang

ada pada anak, misalnya rasa ingin tahu, aktif, bersifat

eksploratif dan mempunyai daya ingat lebih kuat, maka dapat

dikatakan bahwa pada usia anak-anak terdapat kesempatan

belajar yang sangat potensial. Dikatakan potensial karena pada

usia ini anak secara cepat dapat mengalami perubahan yang

merupakan hakikat dari proses belajar. Oleh karena itu,

lingkungan pembelajaran untuk anak perlu dikembangkan

sesuai potensi yang dimilikinya.

Keduabelas, Anak semakin menunjukkan minat terhadap

teman.Anak mempunyai keinginan yang tinggi untuk berteman.

Anak memiliki kemampuan untuk bergaul dan bekerjasama

dengan teman lainnya.

Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa

karakteristik anak usia dini yaitu anak yang mengalami

Page 29: PERKEMBANGAN KEMANDIRIAN ANAK USIA 3-4 TAHUN STUDI …

20

pertumbuhan yang pesat pada perkembangan fisiknya, aktif,

menyukai permainan, unik, egosentris, memiliki rasa ingin tahu

yang tinggi, makhluk sosial, kaya kreativitas dan imajinasi

dengan masa belajar yang paling potensial.

c. Perkembangan Anak Usia Dini

Menurut Montessori (dalam Asmani, 2009:17),

mengatakan bahwa “masa anak usia dini ini merupakan periode

sensitif di mana anak secara mudah menerima stimulus-

stimulus dari lingkungannya. Pada masa peka inilah terjadi

pematangan fungsi-fungsi fisik dan psikis sehingga anak siap

merespon dan mewujudkan semua tugas-tugas perkembangan

yang diharapkan muncul pada pola perilakunya sehari-hari”.

Berdasarkan teori perkembangan anak, diyakini bahwa

setiap anak lahir dengan lebih dari satu bakat. Untuk itulah anak

perlu diberikan pendidikan yang sesuai dengan

perkembangannya dengan cara memperkaya lingkungan

bermainnya. Orang dewasa perlu memberi peluang pada anak

untuk menyatakan diri, berekspresi, berkreasi, dan menggali

sumber-sumber terunggul pada anak. Untuk itu, paradigma baru

bagi ana usia dini atau anak prasekolah adalah harus

berorientasi pada anak (student centered) dan perlahan-lahan

menyeimbangkan dominasi pendekatan lama yang berpusat

pada guru (teacher centered).

Page 30: PERKEMBANGAN KEMANDIRIAN ANAK USIA 3-4 TAHUN STUDI …

21

Menurut Piaget dalam Suyanto (2003: 56-72), anak

memiliki 4 tingkat perkembangan kognitif yaitu tahapan sensori

motorik (0-2 tahun), pra operasional konkrit (2-7 tahun),

operasional konkrit (7-11 tahun), dan operasional formal (11

tahun ke atas). Dalam tahap sensori motorik (0-2 tahun), anak

mengembangkan kemampuannya untuk mengorganisasikan

dan mengkoordinasikan dengan gerakan dan tindakan fisik.

Anak lebih banyak menggunakan gerak reflek dan inderanya

untuk berinteraksi dengan lingkungannya.

Pada perkembangan pra operasional, proses berpikir

anak mulai lebih jelas dan menyimpulkan sebuah benda atau

kejadian walaupun itu semua berada di luar pandangan,

pendengaran, atau jangkauan tangannya. Pada tahap

operasional konkrit, anak sudah dapat memecahkan persoalan-

persoalan sederhana yang bersifat konkrit dan dapat

memahami suatu pernyataan, mengklasifikasikan serta

mengurutkan. Pada tahap operasional formal, pikiran anak tidak

lagi terbatas pada benda-benda dan kejadian di depan

matanya. Pikiran anak terbebas dari kejadian langsung. Dilihat

dari perkembangan kognitif, anak usia dini berada pada tahap

pra operasional. Anak mulai proses berpikir yang lebih jelas dan

menyimpulkan sebuah benda atau kejadian walaupun itu semua

berada di luar pandangan, pendengaran, atau jangkauan

Page 31: PERKEMBANGAN KEMANDIRIAN ANAK USIA 3-4 TAHUN STUDI …

22

tangannya. Anak mampu mempertimbangkan tentang besar,

jumlah, bentuk dan benda-benda melalui pengalaman konkrit.

Kemampuan berfikir ini berada saat anak sedang bermain.

Menurut Montessori (dalam Asmani, 2009:18), paling

tidak ada beberapa tahap perkembangan sebagai berikut:

1) Sejak lahir sampai usia 3 bulan, anak memiliki kepekaan

sensoris dan daya pikir yang sudah mulai dapat “menyerap”

pengalaman-pengalaman melalui sensorinya.

2) Usia setengah tahun sampai kira-kira tiga tahun, mulai

memiliki kepekaan bahasa dan sangat tepat untuk

mengembangkan bahasanya (berbicara, bercakap-cakap).

3) Masa usia 2-4 tahun, gerakan-gerakan otot mulai dapat

dikoordinasikan dengan baik, untuk berjalan maupun untuk

banyak bergerak yang semi rutin dan yang rutin, berminat

pada benda-benda kecil, dan mulai menyadari adanya

urutan waktu (pagi, siang, sore, malam).

4) Rentang usia tiga sampai enam tahun, terjadilah kepekaan

untuk peneguhan sensoris, semakin memiliki kepekaan

indrawi, khususnya pada usia sekitar 4 tahun memiliki

kepekaan menulis dan pada usia 4-6 tahun memiliki

kepekaan yang bagus untuk membaca.

Menurut Catron Allen Catron dan Allen (dalam Nurin

Hasan, 2007:34) menyebutkan bahwa terdapat 6 aspek

Page 32: PERKEMBANGAN KEMANDIRIAN ANAK USIA 3-4 TAHUN STUDI …

23

perkembangan anak usia dini yaitu kesadaran personal,

kesehatan emosional, sosialisasi, komunikasi, kognisi, dan

keterampilan motorik sangat penting dan harus dipertimbangkan

sebagai fungsi interaksi. Kreatifitas tidak dipandang sebagai

perkembangan tambahan, melainkan sebagai komponen yang

integral dari lingkungan bermain yang kreatif.

Pertumbuhan anak pada enam aspek perkembangan di

bawah ini membentuk fokus sentral dari pengembangan

kurikulum bermain kreatif pada anak usia dini.

1) Kesadaran Personal

Permainan kreatif memungkinkan perkembangan

kesadaran personal. Bermain membantu anak untuk tumbuh

secara mandiri dan memiliki kontrol atas lingkungannya.

Melalui bermain anak dapat menemukan hal baru,

bereksplorasi, meniru, dan mempraktikkan kehidupan sehari-

hari sebagai sebuah langkah dalam membangun

keterampilan menolong diri sendiri, keterampilan ini

membuat anak menjadi berkompeten.

2) Pengembangan Emosi

Melalui bermain anak dapat belajar menerima,

berekspresi dan mengatasi masalah dengan cara yang

positif. Bermain juga memberikan kesempatan pada anak

untuk mengenal diri mereka sendiri dan untuk

Page 33: PERKEMBANGAN KEMANDIRIAN ANAK USIA 3-4 TAHUN STUDI …

24

mengembangkan pola perilaku yang memuaskan dalam

hidup.

Perkembangan emosi anak usia 48-60 bulan adalah

anak akan dengan cepat belajar marah karena marah

merupakan cara yang sederhana dan mudah untuk

memuaskan kebutuhannya, anak dapat menyadari bahaya

yang dahulu belum diketahuinya, ketika perhatian orang tua

dialihkan kepada orang lain anak mulai merasakan

kedudukannya sebagai anak yang dikasihi mulai terancam,

masa yang paling menyenangkan bagi anak ialah senang

akan keberhasilan, rasa ingin tahu anak akan segala hal

besar, adanya keinginan anak untuk selalu menang dari

seorang anak sangat besar, yang dinyatakan melalui

perilaku selalu ingin mendapat pujian.

3) Membangun Sosialisasi

Bermain memberikan jalan bagi perkembangan sosial

anak ketika berbagi dengan anak lain. Bermain adalah

sarana paling utama bagi pengembangan kemampuan

bersosialisasi dan memperluas empati terhadap orang lain

serta mengurangi sikap egosentrisme. Bermain dapat

menumbuhkan dan meningkatkan rasa sosialisasi anak.

Melalui bermain anak dapat belajar perilaku prososial

seperti menunggu giliran, kerja sama, saling membantu, dan

Page 34: PERKEMBANGAN KEMANDIRIAN ANAK USIA 3-4 TAHUN STUDI …

25

berbagi. Saat bermain, ketika bertengkar, anak biasanya

mengambil barang yang sedang dipegang temannya, atau

merusak barang/pekerjaan temannya. Berteriak dengan

keras, menangis, menendang, marah, tetapi hanya dalam

waktu singkat, pertengkaran itu segera terlupakan dan tidak

menaruh dendam, bahkan sudah berdamai lagi.

4) Pengembangan Komunikasi

Bermain merupakan alat yang paling kuat untuk

membelajarkan kemampuan berbahasa anak. Melalui

komunikasi inilah anak dapat memperluas kosakata dan

menembangkan daya penerimaan serta pengekspresian

kemampuan berbahasa mereka melalui interaksi dengan

anak-anak lain dan orang dewasa pada situasi bermain

spontan.

Secara spesifik, bermain dapat memajukan

perkembangan dari segi komunikasi berikut ini : bahasa

reseptif (penerimaan), yaitu mengikuti petunjukpetunjuk dan

memahami konsep dasar; bahasa ekspresif, yaitu kebutuhan

mengekspresikan keinginan, perasaan: penggunaan kata-

kata, frase-frase, kalimat: berbicara secara jelas dan terang;

komunikasi nonverbal, yaitu penggunaan komunikasi

kongruen, ekspresi muka, isyarat tubuh,isyarat tangan dan

Page 35: PERKEMBANGAN KEMANDIRIAN ANAK USIA 3-4 TAHUN STUDI …

26

memori pendengaran/perbedaan, yaitu memahami bahasa

berbicara dan membedakan bunyi.

5) Pengembangan Kognitif

Bermain dapat memenuhi kebutuhan anak untuk

secara aktif terlibat dengan lingkungan, untuk bermain dan

bekerja dalam menghasilkan suatu karya, serta untuk

memenuhi tugas-tugas perkembangan kognitif lainnya.

Selama bermain, anak menerima pengalaman baru,

memanipulasi bahan dan alat, berinteraksi dengan orang

lain dan mulai memasukkan dunia mereka.

Bermain adalah awalan dari semua fungsi kognitif

selanjutnya, oleh karenanya bermain sangat diperlukan

dalam kehidupan anak-anak. Konsep yang dimiliki oleh anak

usia 48-60 bulan adalah konsep tentang mati dan hidup yaitu

bahwa barang dan manusia itu sama, memiliki nyawa atau

hidup. Anak-anak suka memanusiakan barang-barang,

menganggap mereka “hidup”, jadi sulit bagi anak-anak untuk

mengerti tentang kematian.

Selain itu, adalah konsep tentang ruang, melalui

bermain anak belajar mengenal jarak, kanan dan kiri, serta

mampu membedakan bentuk besar atau kecil. Sedangkan

mengenai konsep tentang angka yaitu bagi anak-anak,

angka tidak memunyai arti yang besar. Anak memang

Page 36: PERKEMBANGAN KEMANDIRIAN ANAK USIA 3-4 TAHUN STUDI …

27

mengenal arti angka satu hingga sepuluh tetapi masih kabur

tentag konsep angka. Selain itu, konsep tentang diri yaitu

anak akan merasa tertarik akan dirinya sendiri dan dapat

membedakan dirinya laki-laki atau perempuan, bahkan

mengenal nama-nama organ tubuhnya.

6) Pengembangan Kemampuan Motorik

Kesempatan yang luas untuk bergerak, pengalaman

belajar untuk menemukan, aktivitas sensori motor yang

meliputi penggunaan otot-otot besar dan kecil

memungkinkan anak untuk memenuhi perkembangan

perseptual motorik.

Bermain dapat memacu perkembangan perseptual

motorik pada beberapa area yaitu: koordinasi mata-tangan

atau mata-kaki, seperti saat menggambar, menulis,

manipulasi objek, mencari jejak secara visual, melempar,

menangkap, menendang; kemampuan motorik kasar, seperti

gerak tubuh ketika berjalan, melompat, berbaris, berlari,

berguling-guling, dan merayap; kemampuan bukan motorik

kasar (statis) seperti menekuk, meraih, bergiliran, memutar,

meregangkan tubuh, jongkok, duduk, berdiri, bergoyang;

manajemen tubuh dan kontrol seperti menunjukkan

kepekaan tubuh, kepekaan akan tempat, keseimbangan,

Page 37: PERKEMBANGAN KEMANDIRIAN ANAK USIA 3-4 TAHUN STUDI …

28

kemampuan untuk memulai, berhenti dan mengubah

petunjuk.

Menurut Susanto (2017:13) perkembangan setiap anak

memiliki pola yang sama, walaupun kecepatannya berbeda.

Setiap anak mengikuti pola yang dapat diramalkan dengan cara

dan kecepatannya sendiri. Beberapa pola perkembangan

tersebut antara lain sebagai berikut : (1) perekembangan fisik,

mengikuti hokum perkembangan yang disebut “cephalocaudal”

dan “proximodistal”. Hokum cephalocausal menyatakan bahwa

perkembangan dimulai dari kepala kemudian menyebar

keseluruh tubuh sampai kaki. Sementara itu, hokum

proximodistal menyatakan bahwa perkembangan bergerak dari

pusat sumbu ke ujungnya, atau dari sebagian yang dekat

sumbu pusat tubuh kebagian yang lebih jauh; (2)

perkembangan bergerak dari tanggapan umum menuju ke

tanggapan khusus, bayi pada awal perkembangan memberikan

reaksi dengan menggerakkan seluruh tubuh. Semakin lama ia

kan mampu memberikan reaksi dalam bentuk gerakan khusus.

Demikian seterusnya dalam hal lain-lain; (3) perkembangan

berlangsung secara berkesinambungan. Proses

perekembangan diawali dari bertemunya sel sperma dan ovum

yang disebut ovulasi; (4) terdapat periode keseimbangan dan

ketidakseimbangan. Setiap anak mengalami periode masa

Page 38: PERKEMBANGAN KEMANDIRIAN ANAK USIA 3-4 TAHUN STUDI …

29

bahagia, mudah menyesuaikan diri dan lingkungan bersikap

positif terhadapnya, terdapat juga masa ketidakseimbangan

yang ditandai dengan kesulitan anak untuk menyesuaikan diri,

sulit diatur, dan emosi negatif; (5) terdapat tugas perkembangan

yang harus dilalui anak dari waktu kewaktu. Tugas

perkembangan adalah sesuatu yang harus dilalui atau dicapai

oleh anak berdasarkan tahap usianya. Bersifat khas sesuai

dengan tuntutan dan ukuran yang berlaku di masyarakat.

Dari uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa

perkembangan anak usia dini adalah suatu tahapan

perkembangan yang terdiri atas perkembangan fisik dan psikis

yang harus dilalui dengan pola yang berbeda pada setiap anak

dan saling berkaitan dan berkesinambungan.

2. Hakikat Kemandirian Anak

a. Pengertian Kemandirian Anak

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, Mandiri diartikan

sebagai keadaan yang dapat menjadikan individu berdiri sendiri,

tidak bergantung pada orang lain. Kemandirian sendiri

merupakan hal atau keadaan dapat berdiri sendiri tanpa

bergantung pada orang lain (Alwi, 2012:710).

Kemandirian merupakan suatu sikap individu yang

diperoleh kumulatif selama masa perkembangan, dimana

individu akan terus belajar untuk bersikap mandiri dalam

Page 39: PERKEMBANGAN KEMANDIRIAN ANAK USIA 3-4 TAHUN STUDI …

30

menghadapi berbagai situasi di lingkungan, sehingga individu

tersebut pada akhirnya akan mampu berpikir dan bertindak

sendiri. Kemadirian adalah satu pribadi yang harus dibentuk

sejak dini, karena kemandirian adalah sikap dan perilaku yang

tidak mudah tergantung pada orang lain dalam menyelesaikan

tugas-tugas (Syafri, 2012:1).

Kemandirian juga dapat diartikan sebagai keterampilan

untuk membantu diri sendiri, baik kemandirian secara fisik

maupun secara psikologis. Kemadirian secara fisik adalah

kemampuan untuk mengurus dirinya sendiri, sedangkan

kemampuan kemandirian secara psikologis adalah kemampuan

untuk membuat keputusan dan memecahkan masalah yang

dihadapi.

Parker (dalam Yamin, 2012:88) mengatakan bahwa

kemandirian adalah kemampuan untuk mengelola waktu,

berjalan dan berfikir secara mandiri, disertai dengan kemampuan

untuk memecahkan masalah.

Sedangkan Koentjaraningrat (dalam Yamin, 2012:88)

berpendapat bahwa kemandirian adalah bagian dari kepribadian

yang merupakan susunan akal yang dapat menentukan

perbedaan tingkah laku atau tindakan dari setiap individu.

Pribadi yang mandiri adalah kemampuan hidup yang

utama dan salah satu kebutuhan setiap manusia diawal usianya.

Page 40: PERKEMBANGAN KEMANDIRIAN ANAK USIA 3-4 TAHUN STUDI …

31

Anak meskipun usianya sangat muda namun diharuskan

memiliki pribadi yang mandiri. Hal ini diperlukan karena ketika

anak terjun kelingkungan di luar rumah sudah tidak tergantung

kepada orang tua (Yamin, 2012:77).

Menurut Bachruddin Musthafa (Wiyani, 2017:35)

kemandirian adalah kemampuan untuk mengambil pilihan dan

menerima konsekuensi yang menyertainya. Kemandirian pada

Anak-anak terwujud jika mereka menggunakan pikirannya

sendiri dalam mengambil berbagai keputusan. Tumbuhnya

kemandirian pada anak-anak bersamaan dengan munculnya

rasa takut atau kekhawatiran dalam berbagai bentuk dan

intensitas yang berbeda-beda.

Sementara menurut Syamsu Yusuf (Wiyani, 2017:35)

menyatakan kemandirian dapat disebut juga dengan istilah

autonomi merupakan karakteristik dari kepribadian yang sehat

(healty personality). Kemandirian individu tercermin dalam cara

berpikir dan bertindak, mampu mengambil keputusan,

mengarahkan dan mengembangkan diri serta menyesuaikan diri

secara konstruktif dengan norma yang berlaku dilingkungannya.

Berdasarkan uraian di atas, maka dapat disimpulkan

bahwa kemandirian adalah bagian dari kepribadian yang

merupakan kemampuan untuk mengelola waktu, berjalan dan

berfikir secara mandiri, disertai dengan kemampuan untuk

memecahkan masalah.

Page 41: PERKEMBANGAN KEMANDIRIAN ANAK USIA 3-4 TAHUN STUDI …

32

b. Aspek-aspek Kemandirian

Menurut Wiyani (2017:39) kemandirian pada anak usia

dini ditandai dengan beberapa aspek yaitu:

1) Memiliki kepercayaan kepada diri sendiri.

Anak yang memiliki kepercayaan diri sendiri memiliki

keyakinan untuk melakukan sesuatu sesuai yang dipilihnya

sendiri.

2) Memiliki motivasi intrinsik yang tinggi.

Motivasi intrinsik merupakan dorongan yang berasal dari

dalam diri untuk melakukan suatu perilaku maupun

perbuatan. Motivasi yang datang dari dalam akan mampu

menggerakkan anak untuk melakukan sesuatu yang

diinginkannya.

3) Mampu dan berani menentukan pilihan sendiri.

Anak yang mandiri memiliki kemampuan dan berani dalam

menentukan pilihannya sendiri. Contohnya seperti memilih

makanan yang akan dimakan, memilih baju yang akan

dipakai, dan dapat memilih mainan yang akan digunakan

untuk bermain.

4) Kreatif dan inovatif.

Anak melakukan atau menciptakan sesuatu atas ide yang

dimiliki oleh dirinya sendiri dan suka mencoba hal-hal yang

baru.

Page 42: PERKEMBANGAN KEMANDIRIAN ANAK USIA 3-4 TAHUN STUDI …

33

5) Bertanggung jawab.

Anak yang mandiri akan bertanggung jawab atas keputusan

yang diambilnya apapun yang terjadi. Misalnya tidak

menangis ketika ia salah mengambil alat mainan, dengan

senang hati mengganti dengan alat mainan yang lain yang

diinginkannya.

6) Mampu menyesuaikan diri dengan lingkungannya.

Anak yang mandiri akan cepat menyesuaikan diri dengan

lingkungannya. Contohnya anak tidak menangis dan tetap

belajaar di sekolah meski tidak didampingi atau ditunggu

oleh orang tua di sekolah.

7) Tidak bergantung pada orang lain.

Anak yang memiliki karakter mandiri selalu ingin mencoba

sendiri dalam melakukan segala sesuatu dan dia akan tahu

kapan waktunya meminta bantuan orang lain. Karakter

mandiri ditunjukkan dengan adanya kemampuan untuk

mengambil inisiatif dan mengatasi masalah, penuh

ketekunan, memperoleh kepuasan dari usahanya, serta

ingin melakukan sesuatu tanpa bantuan orang lain.

Menurut Martin (dalam Yamin, 2013:79) terdapat

beberapa aspek dalam kemandirian pada anak, yaitu:

1) Self-regulation, anak mampu menyesuaikan tingkah laku

agar sesuai dengan apa yang mereka ketahui dapat diterima

Page 43: PERKEMBANGAN KEMANDIRIAN ANAK USIA 3-4 TAHUN STUDI …

34

oleh lingkungan sosialnya. Anak berusaha menghindari

tingkah laku-tingkah laku yang menurut pengalamannya tidak

harus dan tidak patut dilakukan. Tingkah laku-tingkah laku

yang menjadi indicator adanya self-regulation diantaranya

dapat memasukkan makanan ke dalam mulut dengan benar,

dapat menggunakan alat makan/minum dengan benar,

membuang sampah pada tempatnya, mau merapikan mainan

ke tempat semula, makan dengan rapi, mau bersalaman

dengan orang baru, makan dan minum pada waktu yang

ditetapkan, mau menghabiskan makanan atau

memberitahukan kalau sudah kenyang, mau mengikuti

permainan dengan teman-teman dan mematuhi peraturan

yang ada, tidak meminta bantuan terus menerus, mau tidur

sendiri, tidak menangis saat ditinggal, dan mau meminjamkan

mainan pada temannya.

2) Self-control, anak mengendalikan tingkah lakunya susai

dengan tuntutan sosial yaitu jenis perilaku yang disenangi

oleh orangtua dirumah atau guru disekolah. Tingkah laku –

tingkah laku yang menjadi indicator adanya self-control

diantaranya bisa duduk atau jongkok di WC dengan posisi

yang benar, tidak mengompol, dan tidak merengek saat

menyampaikan sesuatu.

Page 44: PERKEMBANGAN KEMANDIRIAN ANAK USIA 3-4 TAHUN STUDI …

35

3) Self-efficacy, anak memiliki perasaan mampu mengerjakan

sendiri sesuatu secara efektif. Tingkah laku – tingkah laku

yang menjadi indicator adanya self-efficacy diantaranya mau

membereskan mainan tanpa disuruh, mengambil gelasnya

sendiri dengan satu tangan, mencoba menyisir rambut

sendiri, mencoba menggososk gigi sendiri tanpa dibantu,

menolak bantuan yang ditawarkan apabila merasa mampu.

4) Self-determination, anak mampu menentukan sendiri apa

yang ingin atau dilakukannya. Tingkah laku-tingkah laku yang

menjadi intikator adanya self determination diantaranya bisa

memilih baju yang akan dipakai, memilih mainan sendiri, dan

mampu menentukan makanan atau hal lain kesukaannya.

Secara hakiki, perkembangan kemandirian seseorang

adalah merupakan perkembangan hakikat eksitensi manusia,

dimana perilaku mandiri itu adalah perilaku yang sesuai dengan

hakikat eksistensi diri. Oleh karena itu kemandirian adalah hasil

dari suatu prosedur perkembangan diri yang normatif, terarah

sejalan dengan tujuan hidup manusia. Kemandirian merupakan

suatu kekuatan internal individu seseorang yang diperoleh

melalui proses mencari jati diri menuju kesempurnaan (Yamin,

2013:80).

Kemandirian seseorang juga berkembang secara

bertahap sesuai dengan tingkat perkembangan hidupnya. Hal ini

Page 45: PERKEMBANGAN KEMANDIRIAN ANAK USIA 3-4 TAHUN STUDI …

36

juga diperlukan dengan tujuan pendidikan nasioanl yaitu untuk

mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia

yang beriman, bertaqwa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,

kreatif, mandiri dalam menjadi warga negara yang demokratif

serta bertanggung jawab (Yamin, 2013:80).

Kemandirian pada anak sangat diperlukan karena dengan

kemandirian, anak bisa menjadi lebih bertanggung jawab dalam

memenuhi kebutuhannya. Anak-anak yang memiliki kemandirian

secara normal akan cenderung lebih positif di masa depannya.

Anak yang mandiri cenderung berprestasi karena dalam

menyelesaikan tugas-tugasnya anak tidak lagi tergantung pada

orang lain. Sehingga anak bisa lebih percaya diri. Anak yang

mandiri yakin, jika ada resiko ia mampu untuk menyelesaikannya

tanpa bantuan dari orang lain.

Dengan begitu anak akan tumbuh menjadi orang yang

mampu untuk berfikir serius dan berusaha untuk menyelesaikan

sesuatu yang menjadi targetnya. Demikian juga di lingkungan

keluarga dan sosial, anak yang mandiri akan mudah

menyesuaikan diri. Ia akan mudah untuk diterima oleh anak-

anak dan teman-teman di sekitarnya. Anak yang sudah mandiri

juga dapat memanfaatkan lingkungan untuk belajar, dapat

membantu temannya untuk belajar mandiri.

Page 46: PERKEMBANGAN KEMANDIRIAN ANAK USIA 3-4 TAHUN STUDI …

37

Dari uraian di atas, maka maka dapat disimpulkan

beberapa aspek kemandirian anak usia dini, antara lain: (1)

Memiliki kepercayaan kepada diri sendiri; (2) Memiliki motivasi

intrinsik yang tinggi; (3) Mampu dan berani menentukan pilihan

sendiri; (4) Kreatif dan inovatif.; (5) Bertanggung jawab; (6)

Penyesuaian diri; (7) tidak ketergantungan; (8) pengendalian

diri.(9) Komunikasi; dan (10) dapat berinteraksi.

c. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kemandirian Anak

Muhammad Asrori (dalam Yamin, 2013:82) menyatakan

bahwa faktor yang mempengaruhi kemandirian adalah keturunan

orang tua, pola asuh orang tua, sistem pendidikan di sekolah,

sistem kehidupan di masyarakat.

1) Keturunan Orang Tua

Faktor keturunan lebih menekankan pada aspek

biologis yang dibawa melalui aliran darah dalam kromosom.

Karena itu, faktor genetis cenderung bersifat statis untuk

mengarahkan pertumbuhan dan perkembangan seseorang.

Kalau sejak awal, orang tua memiliki karakteristik fisiologis

dan psikologis yang sehat, maka dapat dipastikan akan

menurunkan generasi yang sehat, dan sebaliknya apabila

orang tua tidak sehat maka keturunanannya pun mengalami

gangguan atau penyimpangan secara fisik maupun psikis.

Aspek psikis yang dapat diturunkan kepada generasi

Page 47: PERKEMBANGAN KEMANDIRIAN ANAK USIA 3-4 TAHUN STUDI …

38

berikutnya adalah seperti: intelligensi, bakat, kemampuan,

minat, dan kepribadian (Dariyo, 2007:44).

Menurut paparan di atas jelas, bahwa salah satu faktor

yang mempengaruhi kemandirian seorang anak adalah

keturunan orang tua sebab di dalam tubuh anak mengalir

darah dari orang tuanya, dari aspek psikis orang tua yang

menurun kepada anak salah satunya adalah kepribadian,

dimana kepribadian menurut McDougal (dalam Yusuf,

2013:126) adalah tingkatan sifat-sifat dimana biasanya sifat

yang tinggi tingkatannya mempunyai pengaruh yang

menentukan. Kepribadian yang dapat menentukan

keberhasilan seorang anak salah satunya adalah

kemandirian.

2) Pola Asuh Orang Tua

Untuk dapat mandiri seseorang membutuhkan

kesempatan, dukungan dan dorongan dari keluarga serta

lingkungan di sekitarnya. Dalam keluarga, kemandirian

adalah sifat yang harus dibentuk oleh orang tua dalam

membangun kepribadian anak-anak mereka. Pada saat ini

orang tua dan respon dari lingkungan sangat diperlukan bagi

anak untuk setiap perilaku yang telah dilakukannya. Maka

dari itu orang tua harus memperhatikan pola asuh yang baik

untuk anaknya, untuk melatih kemandirian anak (Mustari,

2014:77).

Page 48: PERKEMBANGAN KEMANDIRIAN ANAK USIA 3-4 TAHUN STUDI …

39

3) Sistem Pendidikan di Sekolah

Pendidikan di sekolah adalah salah satu faktor yang

mempengaruhi kemandirian anak. Karena, di sekolah anak

mendapatkan pendidikan di luar lingkungan keluarga atau

orang tuanya. Dari kegiatan kegiatan yang dilakukan di

sekolah, dengan tidak sengaja akan menumbuhkan

kemandirian pada diri anak. Misalnya: anak dapat

menyelesaikan permainan terlebih dahulu dibandingkan

dengan temannya, bertanggung jawab akan tugas yang

diberikan guru, membereskan peralatan makan sendiri dan

lain-lain, mudah bersosialisasi dan berempati kepada orang

lain.

4) Sistem Kehidupan di Masyarakat

Kehidupan di masyarakat atau lingkungan dimana

tempat anak tinggal tentu memiliki peran besar bagi

perubahan kemandirian anak, akankah peran itu akan

menjadi positif ataupun negatif. Hal ini, tergantung

bagaimana karakteristik kehidupan di masyarakat dimana

anak tinggal. Lingkungan yang baik tentu akan membawa

pengaruh yang positif untuk anak, sebaliknya lingkungan

yang kurang baik cenderung memperburuk perkembangan

anak termasuk kemandiriannya.

Page 49: PERKEMBANGAN KEMANDIRIAN ANAK USIA 3-4 TAHUN STUDI …

40

Menurut Soetjiningsih (1995:64) menyatakan bahwa

setiap anak mempunyai kemampuan yang berbeda antara

anak satu dengan anak yang lainnya. Banyak faktor yang

menyebabkan perbedaan individual anak. Berikut faktor-

faktor yang mempengaruhi tingkat kemandirian anak, yaitu:

1) Faktor internal

a) Faktor emosi ditunjukkan dengan kemampuan

mengontrol emosi dan tidak terganggunya kebutuhan

emosi anak.

b) Faktor intelektual yang ditunjukkan dengan

kemampuan mengatasi masalah yang dihadapi anak.

2) Faktor Eksternal

a) Lingkungan merupakan faktor yang menentukan

tercapai atau tidaknya kemandirian anak prasekolah.

Pada usia ini anak membutuhkan kebebasan untuk

bergerak ke sana ke mari dan mempelajari

lingkungan.

b) Karakteristik sosial mempengaruhi kemandirian anak,

misalnya tingkat kemandirian anak dari keluarga

miskin berbeda dengan tingkat kemandirian anak-

anak dari keluarga kaya.

c) Anak yang mendapat stimulasi terarah dan teratur

akan lebih cepat mandiri disbanding dengan anak

yang kurang mendapat stimulasi.

Page 50: PERKEMBANGAN KEMANDIRIAN ANAK USIA 3-4 TAHUN STUDI …

41

d) Poal asuh, anak dapat mandiri dengan diberi

kesempatan, dukungan dan peran orangtua sebagai

pengasuh.

e) Cinta dan kasih sayang kepada anak hendaknya

diberikan sewajarnya karena jika diberikan

berlebihan, anak menjadi kurang mandiri. Hal ini

dapat diatasi bila interaksi dua arah anatar orangtua

dan anak berjalan lancer dan baik.

f) Kualitas informasi anak dan orangtua yang

dipengaruhi pendidikan orangtua, dengan pendidikan

yang baik, informasi dapat diberikan pada anak

karena orangtua dapat menerima informasi dari luar

terutama cara meningkatkan kemandirian anak.

g) Status pekerjaan ibu, apabila ibu bekerja di luar

rumah untuk mencari nafkah maka ibu tidak bisa

memantau kemandirian anak sesuai perkembangan

usianya. Sedangkan ibu yang tidak bekerja dapat

memantau langsung kemandirian anak dan bisa

memandirikan anaknya.

Berdasarkan faktor-faktor kemandirian di atas, dapat kita

ketahui bahwasannya keturunan orang tua, pola asuh orang tua,

sistem pendidikan di sekolah dan sisten kehidupan di

masyarakat sangat berpengaruh pada kemandirian anak. Namun

Page 51: PERKEMBANGAN KEMANDIRIAN ANAK USIA 3-4 TAHUN STUDI …

42

dari beberapa faktor tersebut, yang harus kita perhatikan dengan

baik adalah faktor dimana anak akan terjun ke sekolah, dari

sistem pendidikan di sekolah kegiatan permainan yang diberikan

oleh guru akan melatih kemandirian anak. Oleh sebab itu,

seorang guru TK harus melatih kemandirian anak dengan baik,

memberikan rangsangan-rangsangan sehingga akan tumbuh

sikap kemandirian pada anak.

d. Perkembangan Kemandirian Anak usia 3-4 tahun

Kemandirian pada anak mulai berkembang di usia 3-4

tahun atau ketika anak memasuki tahapan autonomy vs shame

and doubt menurut teori perkembangan psikososial Erikson.

Ketika memasuki tahapan ini, anak mulai merasa kalau dirinya

sudah besar dan berusaha untuk melepaskan diri dari Caregiver

atau orang-orang yang dekat dengan mereka dengan cara

menjadi mandiri. Bentuk kemandirian anak ditahapan ini

biasanya ditunjukkan dengan adanya penolakan terhadap

bantuan yang ditawarkan. Misalnya menolak dibantu saat

berpakaian, ingin makan sendiri meskipun ada yang tercecer,

ingin membereskan mainan sendiri meskipun belum rapi benar,

ingin jalan sendiri dan lain semacamnya (Papalia, Ods, &

Feldman, 2009).

Pada usia-usia ini, tingkah laku-tingkah laku mandiri yang

ditampilkan anak cenderung berupa tingkah laku yang sesuai

Page 52: PERKEMBANGAN KEMANDIRIAN ANAK USIA 3-4 TAHUN STUDI …

43

dengan tingkah laku yang diinginkan lingkungannya. Caregiver

pada tahapan ini memiliki tugas untuk mendorong perilaku-

perilaku itu agar muncul tidak lagi karena perilaku itu diinginkan

lingkungannya, tetapi karena adanya keinginan dari dalam diri

anak untuk berlaku mandiri (Martin, 2000).

Erikson (1950) dalam (papalia, Old, & Feldman, 2009)

mengidentifikasi usia 1,5-3 tahun sebagai tahap kedua dalam

perkembangan kepribadian (autonomy vs shame and doubt)

yang ditandai dengan adanya perubahan dari control eksternal

ke control internal (self-control). Pada tahapan ini, nilai yang

berkembang adalah will.

Setiap anak memiliki kemampuan yang unik untuk

memahami sesuatu, tidak hanya menerima saja, tetapi punya

inisiatif untuk mandiri, dalam memahami dan mengambil

keputusan sendiri dalam tindakannya. Anak yang mandiri adalah

anak yang memiliki kepercayaan diri dan motivasi yang tinggi.

Sehingga setiap tingkah lakunya tidak banyak menggantungkan

diri pada orang lain. Anak yang kurang mandiri selalu ingin

ditemani oleh orang tua atau orang terdekatnya, baik pada saat

sekolah maupun pada saat bermain.

Watkins (dalam Yamin, 2013:85) berpendapat bahwa

seorang anak yang memiliki kemandirian yang tinggi cenderung

memiliki gaya belajar yang kreatif. Anak yang mandiri adalah

Page 53: PERKEMBANGAN KEMANDIRIAN ANAK USIA 3-4 TAHUN STUDI …

44

anak yang kreatif yang mempunyai nilai penting dalam

kehidupan individunya yang dipengaruhi oleh faktor keluarga (di

rumah) maupun dilingkungan sekitarnya (sekolah). Anak yang

mandiri untuk ukuran anak usia dini terlihat dengan ciri sebagai

berikut:

1) Dapat melakukan segala aktivitasnya secara sendiri

Anak mulai mengembangkan kemandirian ditandai

dengan kebebasan melakukan sesuatu dengan sendiri.

Kebebasan disini yaitu anak melakukan segala aktivitas yang

mereka inginkan dengan sendiri namun tetap pada

pengawasan orang dewasa. Misalnya: anak dapat pergi

ketoilet sendiri, memakai baju dan sepatu sendiri, mengambil

makan dan minum sendiri.

2) Dapat membuat keputusan dan pilihan sesuai dengan

pandangan

Pandangan itu sendiri diperolehnya dari melihat

perilaku atau perbuatan orang-orang disekitarnya. Dalam hal

ini, anak mampu mengambil contoh dari apa yang mereka

lihat/pandang. Oleh karena itu, perlulah anak dilatih

kemandiriannya sejak dini, agar anak mampu mengambil

keputusan yang positif untuk diri anak.

Page 54: PERKEMBANGAN KEMANDIRIAN ANAK USIA 3-4 TAHUN STUDI …

45

3) Dapat bersosialisasi dengan orang lain

Bersosialisasi ditunjukkan dengan kemampuan untuk

mengadakan interaksi dengan orang lain dan tidak

tergantung atau menunggu orang lain untuk melakukan

tindakan. Bersosialisasi sangat berpengaruh pada

perkembangan kemandirian anak, anak yang mudah

bersosialisasi akan mudah mencari teman dan berinteraksi

kepada orang lain dengan baik.

4) Dapat mengontrol emosinya bahkan dapat berempati

terhadap orang lain

Emosi yang baik akan membuat teman-teman dan

orang lain di lingkungan sekitar anak akan merasa nyaman

sehingga anak pun akan merasakan hal yang sama. Dengan

anak merasa nyaman dengan orang lain, anak akan mudah

untuk berempati dengan orang lain. Namun jika hal tersebut

tidak terjadi maka anak mungkin akan mengalami masa sulit

dan terbelakang karena minder. Oleh karena itu, peran orang

dewasa (guru dan orang tua) dalam membantu anak untuk

melatih kemandiriannya (Yamin, 2013:83).

Sementara itu, menurut Wiyani (2017:33) ciri-ciri

kemandirian anak usia dini adalah sebagai berikut:

Page 55: PERKEMBANGAN KEMANDIRIAN ANAK USIA 3-4 TAHUN STUDI …

46

1) Memiliki kepercayaan kepada diri sendiri

Anak yang memiliki rasa percaya diri memiliki

keberanian untuk melkaukan sesuatu dan menentukan pilihan

sesuai dengan kehendaknya sendiri dan bertanggung jawab

terhadap konsekwensi yang dapat ditimbulkan karena

pilihannya.

2) Memiliki motivasi instrinsik yang tinggi.

Motivasi instrinsik merupakan dorongan yang berasal

dari dalam diri untuk melakukan suatu perilaku maupun

perbuatan. Motivasi instrinsik ini pada umumnya lebih kuat

dan abadi dibandingkan dengan motivasi ekstrinsik walaupun

kedua motivasi tersebut bisa berkurang dan bertambah.

Motivasi yang datang dari dalam mampu menggerakkan anak

untuk melakukan sesuatu yang diinginkannya.

3) Mampu dan berani menentukan pilihannya sendiri

Anak yang berkarakter mandiri memiliki kemampuan

dan keberanian dalam menentukan pilihannya sendiri.

Contohnya seperti memilih makanan yang akan dimakan,

memilih baju yang akan dipakai, dan dapat memilih mainan

yang akan digunakan untuk bermain, serta dapat memilih

mana sandal untuk kaki kanan dan mana sandal untuk kaki

kiri.

Page 56: PERKEMBANGAN KEMANDIRIAN ANAK USIA 3-4 TAHUN STUDI …

47

4) Kreatif dan inovatif

Kreatif dan inovatif pada anak usia dini merupakan

salah satu ciri anak yang memiliki karakter mandiri, seperti

dalam melakukan sesuatu atas kehendak sendiri tanpa

disuruh oleh orang lain, tidak bergantung terhadap orang lain

dalam melakukan sesuatu, menyukai dan selalu ingin

mencoba hal-hal baru.

5) Bertanggung jawab menerima konsekuensi yang menyertai

pilihannya

Pada saat anak usia dini mengambil keputusan atau

pilihan tentu ada konsekuensi yang melekat pada pilihannya.

Anak yang mandiri akan bertanggung jawab atas keputusan

yang diambilnya apapun yang terjadi.

6) Mampu menyesuaikan diri dengan lingkungannya

Lingkungan sekolah merupakan lingkungan yang baru

bagi anak usia dini, bagi mereka yang memiliki karakter

mandiri, anak akan cepat menyesuaikan diri dengan

lingkungan yang baru dan dapat belajar walaupun tidak

ditunggui oleh orangtuanya.

7) Tidak bergantung pada orang lain

Anak yang memiliki karakter mandiri selalu ingin

mencoba sendiri dalam melakukan segala sesuatu, tidak

bergantung kepada orang lainbdan dia tau kapan waktunya

meminta bantua orang lain.

Page 57: PERKEMBANGAN KEMANDIRIAN ANAK USIA 3-4 TAHUN STUDI …

48

Dari beberapa uraian di atas, dapat dipahami bahwa

kemandirian anak adalah keadaan dapat berdiri sendiri tanpa

bergantung pada orang lain, mampu bersosialisasi, dapat

melakukan aktivitasnya sendiri, dapat membuat keputusan

sendiri dalam tindakannya, dan dapat berempati dengan orang

lain. Oleh karena itu, mendidik anak untuk mandiri dibutuhkan

kesabaran dan pengetahuan yang cukup. Orang tua maupun

guru tidak boleh melupakan bahwa anak bukanlah miniatur

orang dewasa, maka anak tidak boleh dituntut menjadi seperti

orang dewasa.

Beberapa hal yang harus menjadi perhatian orangtua dan

para guru dalam menanamkan kemandirian pada anak usia dini

adalah sebagai berikut:

1) Memberikan Kepercayaan

Suasana sekolah yang terasa asing dan berat bagi

anak-anak, menumbuhkan harapan bagi orang tua dan guru

agar anak bisa menjadi anak yang lebih baik. Dalam hal ini,

guru perlu menanamkan rasa percaya diri dalam diri anak-

anak dengan memberikan kepercayaan untuk melakukan

sesuatu yang mampu dilakukan sendiri.

2) Memberikan Kebiasaan

Seorang guru harus memberikan kebiasaan yang baik

kepada anak sesuai usia dan tingkat perkembangannya,

Page 58: PERKEMBANGAN KEMANDIRIAN ANAK USIA 3-4 TAHUN STUDI …

49

sikap kemadirian akan muncul dengan sendirinya melalui

pembiasaan yang dilakukan oleh guru. Misalnya: membuang

sampah pada tempatnya, mencuci tangan, merapikan alat

permainan lalu meletakkan pada tempatnya Melakukan

Komunikasi

Bahasa merupakan sarana yang efektif untuk menjalin

komunikasi sosial. Komunikasi merupakan hal penting dalam

melatih kemandirian anak. Oleh karena itu, seorang guru

harus melakukan komunikasi yang baik dengan peserta

didik, yaitu melalui bahasa yang dimengerti oleh anak dan

gaya komunikasi yang baik.

3) Menanamkan Sikap Disiplin

Disiplin adalah tindakan yang menunjukkan perilaku

tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan peraturan.

Maka dari itu, kemandirian erat kaitannya dengan disiplin,

yang merupakan proses yang dilakukan oleh pengawasan

dan bimbingan dari orang tua dan guru yang menunjukkan

perilaku tertib dan patuh dengan peraturan yang sesuai

dengan usia anak (Yamin, 2013:94-95).

B. Kerangka Berpikir

Hasil observasi di Kelompok Bermain (KB) - Taman Kanak-

kanak (TK) Gemintang, Bojongsari Depok masih ditemukan anak yang

yang tidak mandiri, penakut, pencemas, manja, cengeng, pemalu,

Page 59: PERKEMBANGAN KEMANDIRIAN ANAK USIA 3-4 TAHUN STUDI …

50

atau tidak mau ditinggal orang tuanya. Oleh karena itu, penelitian

ini akan fokus pada persoalan pendidikan kemandirian pada anak

usia dini yang akan memberikan solusi alternatif pada problem

pendidikan anak usia dini.

Kemandirian anak adalah keadaan dapat berdiri sendiri tanpa

bergantung pada orang lain, mampu bersosialisasi, dapat melakukan

aktivitasnya sendiri, dapat membuat keputusan sendiri dalam

tindakannya, dan dapat berempati dengan orang lain. Oleh karena itu,

mendidik anak untuk mandiri dibutuhkan kesabaran dan pengetahuan

yang cukup. Oleh sebab itu, baik guru maupun orang tua sangat

bertanggungjawab terhadap perkembangan kemandirian anak. Bagi

orang tua, untuk dapat mandiri seseorang membutuhkan kesempatan,

dukungan dan dorongan dari keluarga serta lingkungan di sekitarnya.

Dalam keluarga, kemandirian adalah sifat yang harus dibentuk oleh

orang tua dalam membangun kepribadian anak-anaknya.

Selain itu, pendidikan di sekolah adalah salah satu faktor yang

mempengaruhi kemandirian anak. Karena, di sekolah anak

mendapatkan pendidikan di luar lingkungan keluarga atau orang

tuanya. Dari kegiatan kegiatan yang dilakukan di sekolah, dengan

tidak sengaja akan menumbuhkan kemandirian pada diri anak.

Misalnya: anak dapat menyelesaikan permainan terlebih dahulu

dibandingkan dengan temannya, bertanggung jawab akan tugas yang

Page 60: PERKEMBANGAN KEMANDIRIAN ANAK USIA 3-4 TAHUN STUDI …

51

diberikan guru, membereskan peralatan makan sendiri dan lain-lain,

mudah bersosialisasi dan berempati kepada orang lain.

Page 61: PERKEMBANGAN KEMANDIRIAN ANAK USIA 3-4 TAHUN STUDI …

52

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian dilakukan di KB/TK Gemintang, yang terletak di

Jalan Serua Kencana VI Blok B1/G12A, Wates Bojongsari, Depok.

2. Waktu Penelitian

Adapun waktu penelitian dilakukan pada bulan Nopember

tahun 2017 sampai dengan Mei tahun 2018, terlihat pada tabel di

bawah ini:

Tabel 3.1 Waktu Penelitian

No

Kegiatan

Bulan

10 11 12 1 2 3 4 5

1 Konsultasi Pembimbing

2 Penyusunan Pedoman

Observasi dan Wawancara

3 Memberikan Surat izin

Penelitian

4 Observasi

5 Wawancara

6 Pengumpulan Data

7 Analisis Data

Page 62: PERKEMBANGAN KEMANDIRIAN ANAK USIA 3-4 TAHUN STUDI …

53

8 Perlengkapan skripsi

9 Pendaftaran Sidang Skripsi

B. Metode Penelitian

Menurut Sugiyono (2013:59) metode penelitian adalah cara

ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat

ditemukan, dibuktikan, dikembangkan suatu pengetahuan tertentu

sehingga pada gilirannya dapat digunakan untuk memahami,

memecahkan dan mengantisipasi masalah.

Penelitian kualitatif, sebagaimana dikemukakan oleh Sugiyono

(2013:61), merupakan metode baru karena popularitasnya belum

lama, metode ini juga dinamakan postpositivistik karena berlandaskan

pada filsafat post positifisme, serta sebagai metode artistik karena

proses penelitian lebih bersifat seni (kurang terpola), dan disebut

metode interpretive karena data hasil peneletian lebih berkenaan

dengan interprestasi terhadap data yang di temukan di lapangan.

Metode penelitian kualitatif sering disebut metode penelitian

naturalistik karena penelitianya dilakukan pada kondisi yang alamiah

(natural setting), disebut juga metode etnographi, karena pada

awalnya metode ini lebih banyak digunakan untuk penelitian bidang

antropologi budaya.

Sedangkan menurut Bogdan dan Taylor dikutip oleh Moleong

(2009:181) mengemukakan pendekatan kualitatif sebagai prosedur

Page 63: PERKEMBANGAN KEMANDIRIAN ANAK USIA 3-4 TAHUN STUDI …

54

penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata atau

lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati.

Penelitian deskriptif dalam penelitian ini dimaksudkan untuk

mendapatkan gambaran secara nyata dan faktual dimana dalam

penelitian ini akan digambarkan mengenai keadaan atau situasi terkait

dengan perkembangan kemandirian anak usia 3-4 tahun di KB-TK

Gemintang, Bojongsari Depok.

Menurut Moleong (2009:184), dalam penelitian kualitatif data

yang dikumpulkan berupa kata-kata, gambar dan bukan angka-angka,

hal ini dijabarkan oleh adanya penerapan metode kualitatif. Selain itu

semua yang dikumpulkan berkemungkinan menjadi kunci terhadap

apa yang sudah diteliti. Laporan penelitian akan berisi kutipan-kutipan

untuk memberikan gambaran penyajian laporan tersebut. Dalam

penelitian ini metode interpretatif kualitatif digunakan untuk mencari

makna fenomena-fenomena yang berkaitan dengan perkembangan

kemandirian anak usia 3-4 tahun di KB-TK Gemintang, Bojongsari

Depok.

C. Desain Penelitian

Dengan digunakan metode kualitatif ini, maka data yang

didapatkan akan lebih lengkap, lebih mendalam, kredibel dan

bermakna. Desain yang disiapkan oleh peneliti ini terdiri dari tiga

tahap, yaitu:

Page 64: PERKEMBANGAN KEMANDIRIAN ANAK USIA 3-4 TAHUN STUDI …

55

1. Tahap Persiapan

Kegiatan yang dilakukan dalam tahap ini adalah sebagai

berikut: (a) penyusunan rancangan awal penelitian yakni;

mengadakan observasi awal dengan metode pengamatan dan

wawancara untuk memperoleh informasi tentang perkembangan

kemandirian anak usia 3-4 tahun di KB-TK Gemintang Bojongsari

Sawangan Depok, (b) pengurusan izin penelitian dari kampus, (c)

Penjajakan lapangan dan penyempurnaan rancangan penelitian,

(d) Pemilihan dan interaksi dengam subjek dan informasi, (e)

Penyiapan peralatan penelitian untuk diajadikan alat bantu dalam

kegiatan lapangan.

2. Tahap Pelaksanaan

Pada tahap ini peneliti sebagai pelaksana penelitian,

sekaligus sebagai human instrument mencari informasi data, yaitu

membuat kesepakatan dengan subjek mengenai waktu dan tempat

untuk melakukan observasi lapangan, dokumentasi, serta

wawancara mendalam kepada responden yaitu; bunda, nenek,

guru, dan Kepala Sekolah berdasarkan pedoman yang dibuat.

Setelah wawncara dilakukan, peneliti memindahkan hasil rekaman

berdasarkan wawancara dalam bentuk data deskriptif.

Page 65: PERKEMBANGAN KEMANDIRIAN ANAK USIA 3-4 TAHUN STUDI …

56

3. Tahap Penyelesaian

Dalam tahap ini, peneliti berusaha mengumpulkan hasil

observasi lapangan, wawancara dan kemudian menafsirkan serta

menyusun data dalam bentuk hasil penelitian atau laporan.

D. Subjek Data

Subjek penelitian ini adalah SA usia 3 tahun, yang kurang

mandiri di kelas namun memiliki perkembangan bahasa yang baik.

Subyek lainnya yaitu GE usia 3 tahun yang sudah cukup memiliki

kemandirian. Untuk menguatkan menguatkan hasil penelitian ini, maka

sumber data didukung oleh informan yaitu orangtua anak, nenek,

kakek dan guru.

E. Teknik Pengumpulan Data

Menurut Sugiyono (2013: 308-309) teknik pengumpulan data

merupakan langkah yang paling utama dalam penelitian, karena tujuan

utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Tanpa mengetahui

teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan mendapatkan data

yang memenuhi standar data yang ditetapkan. Maka pengumpulan

data dapat menggunakan sumber primer dan sumber skunder.

Sumber primer adalah sumber data yang langsung memberikan

data kepada pengumpulan data, yang merupakan sumber data utama

dalam penelitian ini, yaitu SA dan GE. Sumber ini diambil dari data

tertulis, rekaman, atau pengambilan foto. Pencatatan sumber data ini

Page 66: PERKEMBANGAN KEMANDIRIAN ANAK USIA 3-4 TAHUN STUDI …

57

melalui wawancara dan pengamatan serta merupakan hasil gabungan

dari melihat, mendengarkan dan bertanya. Jawaban dan pertanyaan

yang dilontarkan pada subjek penelitian dicatat sebagai data utama

ditambah dengan hasil pengamatan dari tindakan subjek penelitian.

Sedangkan sumber sekunder merupakan sumber yang tidak

langsung memberikan data kepada pengumpul data atau tidak

berhubungan langsung dengan masalah yang diteliti, seperti bunda,

nenek, guru di sekolah atau lewat dokumen.

Menurut Sugiyono (2013:309) mengemukakan bahwa bila

dilihat dari segi cara atau teknik pengumpulan data, maka teknik

pengumpulan data dapat dilakukan dengan observasi (pengamatan),

interview (wawancara), dokumentasi, dan tringulasi atau gabungan

ketiganya. Lebih jelasnya akan dijabarkan sebagai berikut:

1. Observasi (Pengamatan)

Nasution dalam Sugiyono (2013: 310) menyatakan bahwa,

observasi adalah dasar semua ilmu pengetahuan. Para ilmuwan

hanya dapat bekerja berdasarkan data, yaitu fakta mengenai dunia

kenyataan yang diperoleh melalui observasi. Observasi yang

digunakan adalah observasi langsung, yaitu untuk memperoleh

data dari subjek maka peneliti menggunakan pedoman observasi

sebagai penguat hasil observasi dan mencatat beberapa hal yang

berkaitan dengan perkembangan kemandirian.

Page 67: PERKEMBANGAN KEMANDIRIAN ANAK USIA 3-4 TAHUN STUDI …

58

Jenis pengamatan ini adalah pengamatan partisipan yaitu

peneliti dengan melakukan pengamatan secara mendalam dan

menyeluruh mengenai hal-hal yang berkaitan dengan objek

penelitian dengan melibatkan interaksi sosial antara peneliti dan

responden dalam suatu penelitian selama pengumpulan data.

Adapun ketika pengamatan dilakukan, penelitian ini

mencatat beberapa kegiatan yang dilakukan oleh subjek penelitian

seperti sikap dan tingkah lakunya. Hasil observsi kemudian diolah

dan hasilnya kemudian dibuat dalam bentuk kata-kata atau tulisan.

Hasil observasi dijadikan sebagai penduan dengan tujuan

memudahkan peneliti dalam menarik kesimpuan.

2. Wawancara (Interview)

Pada penelitian ini wawancara akan dilakukan dengan

menggunakan pedoman wawancara, digunakan untuk

mengingatkan interviewer mengenai aspek-aspek apa yang harus

dibahas, juga menjadi informasi tertulis apakah aspek-aspek

relevan tersebut telah dibahas atau ditanyakan sesuai dengan

pedoman wawancara yang telah dibuat. Interviewer harus

memikirkan bagaimana pertanyaan tersebut akan dijabarkan

secara kongkrit dalam kalimat tanya, sekaligus menyesuaikan

pertanyaan tersebut dengan konteks actual saat wawancara

berlangsung.

Page 68: PERKEMBANGAN KEMANDIRIAN ANAK USIA 3-4 TAHUN STUDI …

59

Alat-alat wawancara sangat dibutuhkan, supaya hasil

wawancara terekam dengan baik, dan peneliti memiliki bukti telah

melakukan wawancara kepada sumber data, maka diperlukan

bantuan alat-alat sebagai berikut: (1) Buku catatan: untuk mencatat

semua percakapan dengan sumber data, untuk mencatat hasil data

wawancara, (2) recorder: untuk merekam semua percakapan/

pembicaraan, (3) Camera: untuk memotret kalau peneliti

melakukan pembicaraan dengan sumber data. Adanya foto dapat

mengingatkan keabsahan penelitian akan lebih terjamin, karena

peneliti betul-betul melakukan pengumpulan data.

3. Dokumentasi

Menurut Sugiyono (2013: 240) dokumentasi adalah metode

pengumpulan data yang datanya diperoleh dari buku, internet, atau

dokumen lain yang menunjang penelitian yang dilakukan. Dokumen

merupakan catatan mengenai peristiwa yang sudah berlalu. Peneliti

mengumpulkan dokumen yang dapat berupa tulisan, gambar, atau

karya-karya monumental dari seseorang.

4. Triangulasi

Menurut Sugiyono (2013: 330) menyatakan bahwa dalam

teknik pengumpulan data, trigulasi diartikan sebagai teknik

pengumpulan data yang bersifat menggabungkan dari berbagai

Page 69: PERKEMBANGAN KEMANDIRIAN ANAK USIA 3-4 TAHUN STUDI …

60

teknik pengumpulan data dan sumber data yang telah ada,. Bila

peneliti melakukan pengumpulan data dengan trigulasi, maka

sebenarnya peneliti mengumpulkan data yang sekaligus menguji

kredibilitas data, yang mengecek data dengan berbagai teknik

pengumpulan data dan berbagai sumber data.

Penelitian menggunakan observasi partisipatif, wawancara

mendalam, dan dokumentasi untuk sumber data yang sama secara

serempak. Tringulasi sumber berarti, untuk mendapatkan data dari

sumber yang berbeda-beda dengan teknik yang sama. Oleh karena

itu, dengan menggunakan teknik tringulasi dalam pengumpula data,

maka data yang diperoleh akan lebih konsisten, tuntas dan pasti.

Dengan tringulasi akan lebih meningkatkan kekuatan data, bila

dibandingkan dengan satu pendekatan.

F. Teknik Analisis Data

Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara

sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan

lapangan, dan dokumentasi, dengan cara mengorganisasikan data ke

dalam kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesa,

menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan

dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah difahami oleh diri

sendiri maupun orang lain.

Analisa data kualitatif adalah induktif, yaitu suatu analisa

berasarkan data yang diperoleh, selanjutnya dikembangkan pola

Page 70: PERKEMBANGAN KEMANDIRIAN ANAK USIA 3-4 TAHUN STUDI …

61

hubungan atau menjadi hipotesis. Berdasarkan hipotesis yang

dirumuskan data tersebut, selanjutnya dicarikan data lagi secara

berulang-ulang sehingga selanjutnya dapat disimpulkan apakah

hipotesis tersebut diterima atau ditolak berdasarkan data yang

terkumpul. Bila berdasarkan data yang dapat dikumpulkan secara

berulang-ulang dengan teknik tringulasi, ternyata hipotesis diterima,

maka hipotesis tersebut berkembang menjadi teori.

1. Proses Analisa Data

Analisa data dalam penelitian kualitatif dilakukan sejak

sebelum memasuki lapangan, selama dilapangan, dan setelah di

lapangan. Dalam hak ini Nasution dalam Sugiyono (2013:336)

menyatakan bahwa analisis setelah dimulai sejak merumuskan dan

menjelaskan masalah, sebelum terjun ke lapangan, dan

berlangsung terus menerus sampai penulisan hasil penelitian.

Analisa data menjadi pegangan bagi penelitian selanjutnya

sampai jika mungkin, teori yang grounded. Namun, dalam

penelitian kualitatif, analisis data lebih difokuskan selama proses di

lapangan bersamaan dengan pengumpulan data.

a. Analisis Sebelum di lapangan

Penelitian kualitatif lebih melakukan analisis data

sebelum peneliti memasuki lapangan. Analisis dilakukan setelah

data hasil studi pendahuluan, atau data sekunder, yang akan

digunakan menentukan fokus penelitian. Namun, demikian

Page 71: PERKEMBANGAN KEMANDIRIAN ANAK USIA 3-4 TAHUN STUDI …

62

fokus penenlitian ini masih bersifat sementara, dan akan

berkembanag setelah penenliti masuk di lapangan. Namun, bagi

penenliti kualitatif, jika fokus penenlitian yang dirumuskan pada

proposal tidak ada di lapangan, maka peneliti akan mengubah

fokusnya.

b. Analisis Selama di Lapangan Model Miles dan Huberman

Analisis data dalam penelitian kualitatif, dilakukan pada

saat pengumpulan data berlangsung, dan setelah selesai

pengumpulan data dalam priode tertentu. Pada saat

wawancara, penilitian sudah melakukan analisis terhadap

jawaban yang diwawancarai. Bila jawaban yang diwawancarai

setelah dianalisis terasa belum memuaskan, maka peneliti akan

melanjutkan pertanyaan lagi, sampai tahap tertentu diperoleh

yang dianggap kredibel.

Miles dan Huberman dalam Sugiyono (2013:337)

mengemukakan bahwa aktivitas dalam analisis data kualitatif

dilakukan secara interaktif dan belangsung secara terus

menerus sampai tuntas, sehingga datanya jenuh. Aktivitas atau

komponen dalam analisis data, yaitu data reduction, data

display, dan conlusion drawing atau verification.

1) Reduksi data atau reduction, terdiri dari kegiatan

menajamkan, mengolahkan, mengarahkan, menyimpan data

yang tidak sesuai penenlitian, dan mengorganisasikan data

Page 72: PERKEMBANGAN KEMANDIRIAN ANAK USIA 3-4 TAHUN STUDI …

63

hasil wawancara sehingga kesimpulan final dapat ditarik dan

diverifikasikan.

2) Penyajian data atau display data, pada kualitatif biasanya

bersifat naratif dilengkapi dengan matriks agar informasi

tersusun dalam bentuk uraian singkat atau deskripsi agar

mudah dimengerti oleh para pembaca. Dalam prakteknya

tidak semudah ilustrasi yang diberikan, karena fenomena

sosial bersifat kompleks, dan dinamis. Peneliti harus selalu

menguji apa yang telah ditemukan pada saat memasuki

lapangan yang masih bersifat hipotetik itu berkembang atau

tidak. Bila setelah lama memasuki lapangan ternyata

hipotesis yang dirumuskan selalu didukung oleh data pada

saat dikumpulkan di lapangan, maka hipotesis tersebut

trebukti, dan akan berkembang menjadi teori grounded yaitu,

teori yang ditemukan di lapangan, dan selanjutnya diuji

melalui pengumpulan data yang terus-menerus.

3) Menarik kesimpulan atau conclusion drawing atau verifikasi.

Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat

sementara, namun apabila kesimpulan pada tahap awal

didukung oleh bukti-bukti yang valid dan konsisiten saat

peneliti kembali kelapangan mengumpulkan data, maka

kesimpulan kredibel. Verifikasi juga dilakukan dengan cara

meninjau ulang pada catatan lapangan, bertukar pikiran

Page 73: PERKEMBANGAN KEMANDIRIAN ANAK USIA 3-4 TAHUN STUDI …

64

dengan teman sejawat untuk mengembangakn kesepakatan

yang subjektif.

4) Data-data yang berkaitan dengan perkembangan

kemandirian anak 3-4 tahun akan dianalisis dengan

menggunakan teknik analisis data deskriptif kualitatif yang

menghasilkan yaitu: ucapan atau tulisan dan perilaku yang

dapat diamati dari subjek itu sendiri.

c. Analisis Setelah di lapangan

Setelah melakukan pengambilan data di lapangan, maka

langkah selanjutnya adalah pengolahan data dari lapangan.

Pengolahan data beupa reduksi data dan analisis data dengan

menafsirkan dan memberikan interpretasi data dari hasil yang

diperoleh di lapangan.

G. Validitas dan Reliabilitas Penelitian

1. Pengujian Validitas dan Reliabilitas Penelitian Kualitatif

Menurut Sugiyono (2015:368) menyatakan bahwa uji

keabsahan data dalam penelitian kualitatif meliputi uji, credibility,

(validitas internal). ransfererability (validitas eksternal),

dependability (reliabilitas), dan confirmability (obyektivitas).

a. Uji Kredibilitas

Uji kredibilitas data atau kepercayaan terhadap data hasil

penenlitian kualitatif antara lain dilakukan dengan perpanjangan

Page 74: PERKEMBANGAN KEMANDIRIAN ANAK USIA 3-4 TAHUN STUDI …

65

pengamatan, peningkatan ketekunan dalam penelitian,

tringulasi, diskusi dengan teman sejawat, analisis kasus negatif

dan member check.

1) Perpanjangan Pengamatan

Perpanjang pengamatan berarti peneliti kembali ke

lapangan, melakukan pengamatan, wawancara lagi dengan

sumber data yang pernah ditemui atau yang baru. Dengan

perpanjang pengamatan ini penenlitian mengecek kembali

apakah data yang telah diberikan selama ini merupakan data

yang sudah benar atau tidak. Bila data yang diperolah

selama ini setelah dicek kembali pada sumber data asli atau

sumber data lain ternyata tidak benar, maka penenliti

melakukan pengamatan lagi yang lebih luas dan mendalam

sehingga diperoleh data yang pasti kebenarannya.

Dalam perpanjang pengamatan untuk menguji

kredibilitas data penenlitian ini, sebaiknya difukuskan pada

pengujian terhadap data yang diperoleh, apakah data yang

diperoleh itu setelah dicek kembali ke lapangan benar atau

tidak, berubah atau tidak. Bila sudah dicek kembali ke

lapangan data sudah benar berarti kredibel, maka waktu

perpanjang pengamatan diakhiri.

2) Meningkatkan Ketekunan

Page 75: PERKEMBANGAN KEMANDIRIAN ANAK USIA 3-4 TAHUN STUDI …

66

Meningkatkan ketekunan berarti melakukan

pengamatan secara lebih cermat dan berkesinambungan.

Dengan cara tersebut maka kepastian data dan urutan

peristiwa akan dapat direkam secara pasti dan sistematis.

3) Tringulasi

Tringulasi dalam pengujian kredibilitas ini diartikan

sebagai pengecekan dari berbagai sumber dengan berbagai

cara, dan berbagai waktu. Dengan demikian terdapat

tringulasi sumber, tringulasi sumber, tringulasi teknik

pengumpulan data, dan waktu.

a) Tringulasi Sumber

Tringulasi sumber untuk menguji kredibiltas data

dilakukan dengan cara mengecek data yang telah

diperoleh melalui beberapa sumber. Untuk menguji

kredibilitas data tentang perkembangan kemandirian

anak 3-4 tahun, maka pengumpulan dan pengujian data

yang telah diperoleh dapat dilakukan ke mama, guru di

sekolah dan tetangga didekat rumahnya. Data yang telah

dianalisis oleh peneiti sehingga menghasilkan suatu

kesimpulan selajutnya dimintakan kesepakatan (member

check) dengan beberapa sumber tersebut.

Page 76: PERKEMBANGAN KEMANDIRIAN ANAK USIA 3-4 TAHUN STUDI …

67

Gambar 3.1

Tringulasi Sumber

b) Tringulasi Teknik

Tringulasi teknik untuk menguji kredibilitas data

dilakukan dengan cara mengecek data kepada sumber

yang sama dengan teknik yang berbeda. Data diperoleh

dengan wawancara, lalu dicek dengan observasi,

dokumentasi, atau kuesioner. Bila tiga teknik pengujian

kredibilitas tersebut, menghasilkan data yang berbeda-

beda, maka peneliti melakukan diskusi lebih lanjut

kepada sumber data yang bersangkutan atau yang lain,

untuk memastikan mana yang dianggap benar, atau

mungkin semuanya benar, karena sudut pandangnya

berbeda-beda.

Mama Nenek

Guru di

sekolah

Page 77: PERKEMBANGAN KEMANDIRIAN ANAK USIA 3-4 TAHUN STUDI …

68

Gambar 3.2

Tringulasi Teknik

Teknik

c) Triangulasi Waktu

Waktu juga mempengaruhi kredibilitas data. Data

yang nara sumber masih segar, belum banyak masalah

akan memberikan data yang lebih valid sehingga lebih

kredibel, untuk itu dalam rangka pengujian kredibilitas

data dapat dilakukan dengan melakukan pengecekan

dengan wawancara, observasi atau teknik lain dalam

waktu atau situasi yang berbeda. Bila hasil uji

menghasilkan data yang berbeda, maka dilakukan

secara berulang-ulang sehingga dapat ditemukan

kepastian datanya.

Informan

Wawancara

Dokumen

Observasi

Page 78: PERKEMBANGAN KEMANDIRIAN ANAK USIA 3-4 TAHUN STUDI …

69

4) Analisis Kasus Negatif

Kasus negatif adalah kasus yang tidak sesuai atau

berbeda dengan hasil penelitian hingga pada saat tertentu.

Melakukan kasus negatif berarti peneliti mencari data yang

berbeda atau bahkan bertentangan dengan data yang telah

ditemukan. Bila tidak ada lagi data yang berbeda atau

bertentangan dengan temuan, berarti data yang ditemukan

sudah dapat dipercaya. Tetapi jika peneliti masih

mendapatkan data-data yeng bertentangan dengan data

yang ditemukan, maka peneliti mungkin akan merubah

temuannya.

5) Menggunakan Bahan Referensi

Maksudnya dengn menggunakan bahan referensi di

sini adalah adanya bahan pendukung untuk membuktikan

data yang telah ditemukan oleh peneliti. Yaitu, data hasil

wawancara perlu didukung dengan adanya rekaman

wawancara. Data tentang interaksi peneliti dengan sumber

data perlu didukung dengan foto-foto, kamera, alat perekam

suara sangat diperlukan untuk mendukung kredibilitas data

yang telah ditemukan oleh peneliti.

6) Adanya Member Check

Member Check adalah proses pengecekan data yang

diperoleh peneliti kepada pemberi data. Tujuan member

Page 79: PERKEMBANGAN KEMANDIRIAN ANAK USIA 3-4 TAHUN STUDI …

70

check adalah untuk mengetahui seberapa jauh data yang

diperoleh sesuai dengan apa yang diberikan oleh pemberi

data. Apabila data yang ditemukan disepakati oleh para

pemberi data berarti datanya tersebut valid, sehingga

semakin kredibel/dipercaya. Setelah data disepakati

bersama, maka para pemberi data diminta untuk

menandatangani, supaya lebih otentik. Selain itu juga

sebagai bukti bahwa penenliti telah melakukan member

check.

b. Pengujian Transferability

Nilai transfer ini berkenaan dengan pertanyaan, hingga

hasil penenlitian dapat diterapkan atau digunakan dalam situasi

lain. Bagi penenliti natulistik, nilai transfer bergantung pada

pemakai, hingga manakala hasil penenlitian tersebut dapat

digunakan dalam konteks dan situasi sosial lain. Peneliti tidak

menjamin validitas eksternal ini.

c. Pengujian Dependability

Menurut Sanafiah Faisal dalam Sugiyono (2015: 377)

menyatakan bahwa uji dependability dilakukan dengan

melakukan audit terhadap keseluruhan proses penelitian.

Caranya dilakukan pembimbing untuk mengaudit keseluruhan

aktivitas peneliti dalam melaukan kegiatan. Jika peneliti tidak

Page 80: PERKEMBANGAN KEMANDIRIAN ANAK USIA 3-4 TAHUN STUDI …

71

mempunyai dan tidak dapat menunjukan jejak aktivitas

lapangannya., maka dependalibitas penelitiannya patut

diragukan.

d. Pengujian Konfirmability

Uji konfirmability mirip dengan uji dependability,

sehingga pengujiannya dapat dilakukan secara bersamaan.

Menguji konfirmability berarti menguji hasil penelitian, dilakukan

dengan proses yang dilakukan. Bila hasil penelitian merupakan

fungsi dari proses penelitian yang dilakukan, maka penelitian

tersebut telah memenuhi standar konfirmability. Dalam

penelitian, jangan sampai prosesnya tidak ada, tetapi hasilnya

ada.

Page 81: PERKEMBANGAN KEMANDIRIAN ANAK USIA 3-4 TAHUN STUDI …

72

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data

1. Deskripsi Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Serua yang berada di Kecamatan

Bojongsari Kelurahan Serua Kota Depok Provinsi Jawa Barat.

Berdasarkan data Sensus Tahun 2006, jumlah penduduk yang ada

di wilayah Kecamatan Ciputat berjumlah 116.650 jiwa. Kecamatan

Bojongsari terdiri dari 7 kelurahan yaitu: Duren Seribu, Duren

Mekar, Bojongsari Lama, Bojongsari Baru, Curug, Pondok Petir,

Serua. Lokasi Kecamatan Bojongsari terletak di ujung barat Kota

Depok, berbatasan langsung dengan Kabupaten Bogor dan Kota

Tangerang Selatan Provinsi Banten. Kantor Kecamatan Bojongsari

beralamat di Jl. Raya Ciputat - Parung Km. 24, Bojongsari – Depok.

Kecamatan Bojongsari terletak di sebelah barat Kota Depok,

dengan batas-batas wilayah: Sebelah utara, berbatasan dengan

Kota Tangerang Selatan, Sebelah Selatan, berbatasan dengan

Kabupaten Bogor, Sebelah Barat, berbatasan dengan Kabupaten

Bogor, Sebelah Timur, berbatasan dengan Kecamatan Sawangan.

Luas wilayah kecamatan Bojongsari sekitar 1.827 Ha. Dengan

ketinggian wilayah dari permukaan laut berkisar 50 s.d 60 m,

dengan permukaan tanah yang relatif datar dan tidak berbukit-bukit.

Page 82: PERKEMBANGAN KEMANDIRIAN ANAK USIA 3-4 TAHUN STUDI …

73

Jarak tempuh dari Universitas Muhammadiyah Jakarta yang

berada di daerah Cirendeu Provinsi Tangerang Selatan, menuju

Bojongsari memerlukan waktu 30 menit atau sekitar 9,45 km.

Namun, jarak tempuh dari Serua ke Bojongsari tidak memerlukan

waktu yang lama, hanya 5 menit atau 0,95 km. Angkutan umum

yang dapat mengantar seseorang menuju parung bisa

menggunakan angkutan umum 106 via Cireudeu-Lebak Bulus-

Bojongsari, angkutan umum D29 ke Parung via Ciputat-Parung dan

bisa juga menggunakan jasa layanan ojek untuk sampai ketempat

tujuan.

Dalam sejarahnya penduduk kawasan Bojongsari terdiri dari

berbagai etnis yaitu Sunda, Betawi, Arab dan Tiong Hoa. Sejak

dahulu yang terbanyak yang dimanfaatkan dari Bojongsari adalah

hasil pertanian, rempah-rempah, panen pangan, dan buah-buahan.

Kini Bojongsari mengalami perubahan seiriing dengan arus

modernisasi, Bojongsari menjadi sebuah kota padat penduduk dan

menjadi sebuah kota mata pencaharian penduduk. Banyak lahan-

lahan perdagangan, perkantoran, dan perindustrian.

Kini Bojongsari mengalami perubahan seiriing dengan arus

modernisasi, Bojongsari menjadi sebuah kota padat penduduk dan

menjadi sebuah kota mata pencaharian penduduk. Banyak lahan-

lahan perdagangan, perkantoran, dan perindustrian dan beberapa

cluster atau perumahan elit. Mayoritas penduduk Bojongsari

Page 83: PERKEMBANGAN KEMANDIRIAN ANAK USIA 3-4 TAHUN STUDI …

74

kebanyakan memiliki usaha yang di bangun sendiri seperti toko

bangungan, dealer motor, tempat steam motor, salon, toko kue,

toko baju anak dan orang dewasa.

Sarana pendidikan yang ada di Bojongsari mulai pendidikan

yang paling terendah hingga pendidikan menengah ke atas.

Lembaga pendidikan yang terendah ialah lembaga Pendidikan

Anak Usia Dini (PAUD) yaitu; AL BIRUNI, AL ISTIQOMAH, AN

NAJAH, AZHIMAR, CERIA 2, CITRA LESTARI, AAELAYAH, AKAR

CERIA, AL HIDAYAH, AL IKHLAS, AL QOHHAR, AULIA, AZMIA,

BAHAGIA, BAKTI UTAMA, BAMBIM NURAZKIA, BUNDA SARI,

CERDAS, HANIFA, KUNTUM MEKAR, NURI, NURUL IKHLAS,

SALSABILA, GEMINTANG, PERMATA, MERPATI, ELOK.

Sarana pendidikan untuk Sekolah Dasar (SD) yaitu; SDN

BOJONGSARI 1, SDN BOJONGSARI 2, SDN BOJONGSARI 3,

SDN BOJONGSARI 4, SDN CURUG 1, SDN CURUG 2, SDN

CURUG 3, SDN DURENSERIBU 1, SDN DURENSERIBU 2, SDN

DURENSERIBU 3, SDN DURENSERIBU 4, SDN PONDOK PETIR

1, SDN PONDOK PETIR 2, SDN PONDOK PETIR 3, SDN SERUA

1, SDN SERUA 2, SDN SERUA 3, SD IT AZKIA, SD IT AZMIA, SD

DALIAN, SD IT DARUSSALAM, SD EKA PRASETIA, SD ISLAM

NURUL HIDAYAH, SD PERMATA BUNDA, SD PUTRA BANGSA,

SD TADIKA PURI, SD IT AL-AMANAH, SD ISLAM DARUL

Page 84: PERKEMBANGAN KEMANDIRIAN ANAK USIA 3-4 TAHUN STUDI …

75

ULUM, SD IT AMEC (AL-MA‟MUN EDUCATION CENTER), SD IT

AZ-ZAHRA.

Sarana pendidikan untuk Sekolah Menengah Pertama

(SMP) yaitu; M.TS. AL HIDAYAH, AL-NADHLAH, ASSADATAIN,

DAARU SYAFA, DARUT TAFSIR ALHUSAINI, NURUL AMANAH,

NURUL HUDA, ASYURIYAH, ULUMUL QUR‟AN, YAPIMA,

YAPINA, SMP AL HASRA, AZ-ZAHRA, BINA AZKIA,

DAARUNIMAH, DARUL ULUM, ARRIHLAH, NURUL HIDAYAH,

ISLAMIYAH, MUARA ILMU, PERMATA BUNDA, PONDOK PGRI

363 PONDOK PETIR, RAUDLATUL FALAH, TERPADU BAITUL

HIKMAH, TERPADU DARUSSALAM.

Sarana pendidikan untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)

dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yaitu; SMA NEGERI 10

DEPOK, SMK AL-HASRA, SMK AMEC (AL-MA‟MUN EDUCATION

CENTER), SMK DARUL ULUM, SMK INDONESIA GLOBAL, SMK

ISLAMIYAH SERUA, SMK KHARISMAWITA 3 DEPOK, SMK

KHARISMAWITA 4 DEPOK, SMK MUARA ILMU DEPOK.

Bojongsari memiliki begitu banyak sarana pendidikan untuk

anak usia dini, dan peneliti memilih KB TK Gemintang sebagai

informan penelitian. KB TK Gemintang berdiri pada 04 mei 2017,

yang terletak diarea perumahan yang nyaman dan aman dan

kondusif. Di wilayah Kelurahan Serua, Bojongsari Depok. Nama

Gemintang berasal dari kata jamak bintang yang banyak di luar

Page 85: PERKEMBANGAN KEMANDIRIAN ANAK USIA 3-4 TAHUN STUDI …

76

angkasa, diharapkan akan ada banyak anak yang berpotensi di

sekolah dan menjadi bintang yang masa mendatang. KB TK

Gemintang memiliki Visi dan Misi sebagai berikut :

a. Visi

Menjadi lembaga pendidikan anak usia dini yang menanamkan

dasar pembentukan sikap, perilaku, pengetahuan, keterampilan

anak dalam inovasi kemajuan zaman, pada lingkungan dan

suasana yang menyenangkan.

b. Misi

1) Memberikan program pendidikan yang berkualitas dan

memenuhi standar nasional.

2) Memberikan kesempatan pada anak menikmati masa

bermainnya secara aman, nyaman dan menyenangkan.

3) Mengembangkan dan menerapkan nilai-nilai moral dalam

pembentukan karakter dan jiwa pemimpin anak.

4) Mengembangkan rasa percaya diri, rasa ingin tahu, dan

kreatifitas anak melalui kegiatan yang berpusat pada anak

(Children Center).

2. Deskripsi Data Penelitian

Hasil data-data yang didapat dari lapangan mengenai

“perkembangan kemandirian anak usia 3-4 tahun (studi kasus di

KB TK Gemintang, Bojongsari Depok)”, menunjukkan seperti di

bawah ini:

Page 86: PERKEMBANGAN KEMANDIRIAN ANAK USIA 3-4 TAHUN STUDI …

77

a. Pengaruh Perkembangan Kemandirian anak usia 3 – 4

tahun

1) SA

Orangtua memiliki pengaruh yang dominan terhadap

perilaku keseharian SA saat berada disekolah dan dirumah.

Ia selalu ingin ditemani dan didampingi saat berkegiatan

disekolah. SA minta digendong saat masuk kekelas, Sikap

ketergantungan nya terlihat Saat Ibu diam-diam

meninggalkan SA langsung menangis dan merengek

sehingga membuat Ibu tidak tega dan datang kembali pada

SA. (CP.SA.SK.01).

SA belum dapat berinteraksi dengan teman-temannya, SA

terlihat hanya bermain sendiri dan tidak mau meminjamkan

mainannya pada temannya. Dan saat Ibu mengancam untuk

meninggalkannya, SA kembali merengek dan tidak mau ditinggal

ibunya. (CP.SA.SK.01).

SA belum dapat mengendalikan diri yang terlihat saat

SA langsung memukul temannya dan merasa tidak nyaman

dengan temannya yang berisik dikelas, Ketika diarahkan

guru untuk meminta maaf SA tidak mau dan Ibu kembali

mengancam untuk meninggalkannya saat SA tidak mau

meminta maaf. (CP.SA.SK.01).

Page 87: PERKEMBANGAN KEMANDIRIAN ANAK USIA 3-4 TAHUN STUDI …

78

Ibu melayani SA saat kegiatan makan, SA diambilkan

tas, disiapkan bekal makannya dan langsung menyuapi SA.

Hal yag sama juga terjadi saat diantar oleh nenek kesekolah.

(CP.SA.SK.03).

Nenek membuat SA ketergantungan saat dirumah

dengan menuruti SA yang minta diambilkan susu dan minta

dibukakan pakaiannya saat akan mandi. ketika SA bersikap

manja, ia terlihat mulai merengek dan merasa cemburu pada

adiknya,saat ibu akan menyusui adiknya Ibu langsung

memberikan ponsel untuk SA agar tenang dan tidak

mengganggu. (CP.SA.RM.02).

Sambil menyuapi SA, Nenek juga hanya mengajak

main SA di sekitar pekarangan rumah, dan menakuti-nakuti

SA saat ingin main keluar rumah. Hal ini membuat SA

kurang berinteraksi dengan lingkungan diluar rumah.

(CP.SA.RM.02).

Saat peneliti datang juga terlihat SA masih

memerlukan motivasi untuk bertanggung jawab, terlihat saat

SA tidak mau membereskan mainannya saat ibunya menyuruh

untuk merapihkan mainannya, dan malah mencari perhatian

dengan melempar-lempar mainannya. (CP.SA.RM.02).

Page 88: PERKEMBANGAN KEMANDIRIAN ANAK USIA 3-4 TAHUN STUDI …

79

SA adalah cucu pertama dari nenek, dan selalu

dituruti setiap keinginan SA, seperti membelikan es krim dan

membawakan mainan baru. (CW.02.NE.SA).

Nenek selalu memberikan bantuan pada SA untuk

merapihkan mainan, saat SA beralasan capek dan tidak mau

merapihkan mainan yang telah dimainkannya.

(CW.02.NE.SA).

Dan saat SA merengek minta sesuatu pada nenek,

SA selalu mendapatkan apa yang ia mau, karena nenek

tidak tega padanya. (CW.02.NE.SA).

Walaupun SA mulai nyaman saat bermain di sekolah,

namun sang nenek selalu mendampinginya disekolah.dan

terkadang nenek sering membantu SA menyelesaikan

kegiatan yang diberikan guru. (CW.G.KS.01).

Namun saat guru mengarahkan SA untuk membereskan

mainan setelah selesai, SA mulai mau bertanggung jawab

meskipun dengan bantuan guru saat berkegiatan disekolah.

2) GE

Motivasi yang diberikan Ibu membuat GE mulai mau

masuk kelas, membuka sepatu sendiri dan menyimpannya

tanpa dibantu oleh ibunya. Ibu langsung memberinya pujian

kepada GE. (CP.GE.SK.01). Saat masuk kelas GE langsung

Page 89: PERKEMBANGAN KEMANDIRIAN ANAK USIA 3-4 TAHUN STUDI …

80

mengarahkan diri nya untuk bergabung dengan teman-temannya

dan bermain bersama. (CP.GE.SK.01).

GE mencoba menjalin komunikasi dengan temannya saat

akan meminjam mainan yang dipegang temannya. Sambi mengajak

guru untuk main bersama GE. Sikap GE menunjukkan mau

berinteraksi dengan guru dan teman-temannya. (CP.GE.SK.01).

Sikap tanggung jawab GE muncul saat guru memberi

arahan untuk selesai saat main, dan GE langsung membereskan

mainannya.GE meletakkan kembali mainannya kedalam rak

mainan. (CP.GE.SK.01).

GE bersemangat melakukan kegiatan fingerpainting. Dan

dapat mememunculkan sikap kreatif yang terlihat dengan

mengutarakan kemauannya dalam memilih warna dan langsung

mengarahkan tangannya ke wadah cat. (CP.GE.SK.01).

Rasa tanggung jawab GE juga ditunjukkan saat selesai

kegiatan fingerpaint, GE langsung mencuci tangannya tanpa

disuruh, GE langsung begegas kearah tempat cuci tangan.

(CP.GE.SK.01).

Sikap tanggung jawab GE juga mulai muncul saat kegiatan

makan, GE dapat mengambil, menyiapkan dan makan sendiri tanpa

dibantu oleh guru. GE pun dapat merapihkan kembali bekal makan

dan tasnya kembali kedalam lokernya. (CP.GE.SK.01).

Page 90: PERKEMBANGAN KEMANDIRIAN ANAK USIA 3-4 TAHUN STUDI …

81

Pengarahan diri GE ditunjukkan saat dirumah GE mau

main sendiri sementara ibunya berada didapur, namun sesekali

memanggil sang ibu, memastikan apa ibu ada atau tidak.

(CP.GE.RM.02)

Ketika ibu memintanya untuk merapihkan mainan dan

memintanya untuk mandi karena sudah sore, GE langsung mau

membereskan mainannya., namun GE meminta untuk

membawakan mainan kesukaannya saat mandi. (CP.GE.RM.02).

GE mulai menunjukan sikap mengarahkan diri, hal ini

terlihat setelah selesai mandi, ibu sudah menyiapkan pakaian untk

GE, namun GE ingin memakai baju pilihannya sendiri, dan sang

ibu menurutinya. (CP.GE.RM.02).

GE diberikan pilihan oleh ibunya saat ingin menoton TV

dengan memberikan remote control pada GE untuk dapat

menyalakan TV sendiri dan menonton acara kesukaannya. Dan

sang ibu dapat menyuapi makan GE dengan tenang. Namun GE

mulai insitaif untuk meminta pegang sendok dan mencoba makan

sendiri. Sikap ibu hanya menuruti keinginan anaknya.

(CP.GE.RM.02).

GE mulai diarahkan untuk mengarahkan diri, terlihat saat

selesai makan GE ditawari ibunya untuk main sepeda keluar

rumah, dengan semangat GE langsung mau dan bergegas

mengambil sepedanya. (CP.GE.RM.02).

Page 91: PERKEMBANGAN KEMANDIRIAN ANAK USIA 3-4 TAHUN STUDI …

82

Peneliti mendapatkan hasil wawancara dengan ibu jika GE

adalah anak pertama dan cucu pertama dari Ibu, dan keseharian

selalu ditemani ibu tanpa bantuan asisten rumah tangga. GE selalu

didampingi saat main, mandi, dan menonton televisi serta saat

bermain keluar rumah. Namun terkadang GE bersikap kesal saat

ada rutinitas pagi bersama ayahnya yang terlewat yaitu berkeliling

komplek sebelum ayah berangkat kekantor.

B. Interpretasi Hasil Penelitian

a. Perkembangan Kemandirian anak usia 3-4 tahun

Berdasarkan hasil pengamatan terhadap “Perkembangan

Kemandirian anak usia 3-4 tahun (Studi Kasus di KB TK

Gemintang),” bahwa orangtua dan lingkungan mempengaruhi

kemandirian masing-masing anak. Walaupun SA dan GE memiliki

kesamaan sebagai anak pertama dan cucu pertama, namun

memilki perbedaan dalam hal perkembangan kemandirian.

Kemandirian pada anak mulai berkembang diusia 3 – 4

tahun atau ketika anak memasuki tahapan autonomy vs shame and

doubt menurut teori perkembangan psikososial Erikson. Ketika

memasuki tahapan ini, anak mulai merasa kalau dirinya sudah

besar dan berusaha untuk melepaskan diri dari Caregiver atau

orang – orang yang dekat dengan mereka dengan cara menjadi

mandiri. Bentuk kemandirian anak ditahapan ini biasanya

ditunjukkan dengan adanya penolakan terhadap bantuan yang

Page 92: PERKEMBANGAN KEMANDIRIAN ANAK USIA 3-4 TAHUN STUDI …

83

ditawarkan. Misalnya menolak dibantu saat berpakaian, ingin

makan sendiri meskipun ada yang tercecer, ingin membereskan

mainan sendiri meskipun belum rapi benar, ingin jalan sendiri dan

lain semacamnya (Papalia, Ods, & Feldman, 2009).

Keseharian sikap dan perilaku SA dipengaruhi oleh orangtua

dan lingkungannya,SA selalu dibantu dan di dampingi dalam setiap

kegiatan yang dilakukan disekolah maupun dirumah, seperti pada

saat makan, mandi dan membereskan mainannya. Ibu dan Nenek

selalu ada di dekat SA setiap saat.

SA bersikap ketergantungan saat berada disekolah, ia selalu

minta didampingi oleh ibu atau neneknya, saat pendamping

berusaha untuk meninggalkannya, SA merengek dan menangis

tanpa bisa dibujuk, dan membuat pendamping tidak tega untuk

meninggalkannya dan kembali menemani SA di sekolah.

Sikap orangtua yang selalu membantu menyelesaikan

kegiatan yang diberikan oleh sekolah membuat SA menjadi kurang

kreatif, dan belum dapat mengarahkan diri.

Menurut Sutari Imam Barnadib dalam Yamin (2010:90)

kemandirian meliputi perilaku mampu berinisiatif, mampu

mengatasi hambatan/masalah, mempunyai rasa percaya diri dan

dapat melakukan sesuatu sendiri tanpa bantuan orang lain.

Pendapat tersebut juga diperkuat oleh Kartini dan Dali dan Yamin

Page 93: PERKEMBANGAN KEMANDIRIAN ANAK USIA 3-4 TAHUN STUDI …

84

(2013:91) yang mengatakan bahwa kemandirian adalah hasrat

untuk mengerjakan segala sesuatu bagi diri sendiri.

Pribadi yang mandiri menurut Dowling dalam Yamin

(2013:92) adalah kemampuan hidup yang utama dan salah satu

kebutuhan setiap manusia diawal usianya. Anak meskipun usianya

masih sangat muda namun diharuskan memiliki pribadi yang

mandiri, alasan mengapa hal ini diperlukan karena ketika anak

terjun di luar rumah sudah tidak tergantung kepada orangtua,

Misalnya ketika anak sudah mulai sekolah, orangtua tidak perlu

selalu menemani anak setiap saat.

SA selalu disuapi oleh orangtuanya, Nenek juga hanya

mengajak main SA di sekitar pekarangan rumah, dan menakuti-

nakuti SA saat ingin main keluar rumah. Hal ini membuat SA

kurang berinteraksi dengan lingkungan diluar rumah dan tidak

dapat menentukan pilihannya sendiri.

Menurut Bachruddin Musthafa dalam Susanto (2017:35)

kemandirian merupakan kemampuan untuk mengambil pilihan dan

menerima konsekuensi yang menyertainya. Kemandirian pada

anak-anak terlihat ketika anak menggunakan pikirannya sendiri

dalam mengambil berbagai keputusan.

Dalam upaya mendorong tumbuhnya kemandirian anak usia

dini, Bachrudin Musthafa dalam Susanto (2017:36) menyarankan

agar orangtua dan guru perlu memberikan berbagai pilihan dan

Page 94: PERKEMBANGAN KEMANDIRIAN ANAK USIA 3-4 TAHUN STUDI …

85

memberikan gambaran kemungkinan konsekuensi yang menyertai

pilihan yang diambilnya.

Berbeda dengan sikap yang ditunjukkan oleh GE. Hal ini

terlihat saat motivasi yang diberikan Ibu membuat GE mulai mau

masuk kelas, membuka sepatu sendiri dan menyimpannya tanpa

dibantu oleh ibunya. Ibu langsung memberinya pujian kepada GE.

Saat masuk kelas GE langsung mengarahkan diri nya untuk bergabung

dengan teman-temannya dan bermain bersama.

GE bersemangat melakukan kegiatan fingerpainting. Dan dapat

mememunculkan sikap kreatif dan percaya diri yang terlihat dengan

mengutarakan kemauannya dalam memilih warna dan langsung

mengarahkan tangannya ke wadah cat.

Menurut Zimmerman yang dikutip oleh Tiilman dan Weiss, dalam

Susanto (2017:37) bahwa anak yang mandiri itu adalah anak yang

mempunyai kepercayaan diri dan motivasi intrinsik yang tinggi.

Zimmerman yakin bahwa kepercayaan diri dan motivasi intrinsik tersebut

merupakan kunci utama bagi kemandirian anak. Dengan kepercayaan

dirinya, anak berani tampil dan menentukan pilihan sendiri, sementara itu

motivasi intrinsic atau motivasi bawaan dapat membawa anak untuk

berkembang lebih cepat, terutama perkembangan otak atau kognitifnya.

Anak yang memilki motivasi yang tinggi dapat terlihat dari perilaku yang

aktif, kreatif, dan memiliki sifat ingin tahu (curiosity) yang tinggi. Anak

Page 95: PERKEMBANGAN KEMANDIRIAN ANAK USIA 3-4 TAHUN STUDI …

86

tersebut biasanya selalu banyak bertanya dan serba ingin tahu, selalu

mencobanya, mempraktikkannya, dan memcoba sesuatu yang baru.

GE diberikan pilihan oleh ibunya saat ingin menoton TV dengan

memberikan remote control pada GE untuk dapat menyalakan TV sendiri

dan menonton acara kesukaannya. Dan sang ibu dapat menyuapi makan

GE dengan tenang. Namun GE mulai insitaif untuk meminta pegang

sendok dan mencoba makan sendiri. Sikap ibu hanya menuruti keinginan

anaknya.

Untuk mendorong pertumbuhan dan kemadirian anak, Tracy Hogg

dan Melinda Blau dalam bukunya” Secrets of the Baby Whisperer for

Toddlersa” memperkenalkan konsep baru yang disebut dengan HELP

(Hold your self back, Encourage exploration, Limit, and Praise),

menjelaskan lebih lanjut bahwa dengan menahan diri kita sebagai orangtua

akan banyak mengumpulkan informasi, dengan memperhatikan,

mendengarkan, dan menyerap seluruh gambar untuk menentukan karakter

anak sehingga dapat mengantisipasi kebutuhan dan memahami proses

respons anak tersebut pada lingkungan sekitar. Dengan menahan diri, kita

juga dapat mengirimkan sinyal bahwa ia kompeten dan kita mempercayai

anak melakukan sesuatu sesuai dengan keinginannya (Susanto, 2017:42).

GE adalah anak pertama dan cucu pertama dari Ibu, dan keseharian

selalu ditemani ibu tanpa bantuan asisten rumah tangga. GE selalu

didampingi saat main, mandi, dan menonton televisi serta saat bermain

keluar rumah.

Page 96: PERKEMBANGAN KEMANDIRIAN ANAK USIA 3-4 TAHUN STUDI …

87

Susanto (2017:43) menyebutkan kegiatan membatasi (limit),

orangtua melakukan perannya sebagai orang dewasa, menjaga anak dalam

batas aman, membantunya membuat pilihan yang tepat, dan melindungi

anak tersebut dari situasi berbahaya baik secara fisik maupun secara

emosional. Kegiatan ini merupakan cara orangtua untuk memberikan

contoh kepada anak agar dapat menjalani kehidupan.

Pujian (praise) dapat memberikan pembelajaran yang telah

diberikan, pertumbuhan, dan perilaku yang bermanfaat bagi anak ketika

memasuki dunia dan berinteraksi dengan anak-anak, serta orang dewasa

lainnya. Hasil riset menunjukkan bahwa anak-anak yang diberi pujian

dengan benar, ia semakin terdorong untuk belajar lebih, dan dapat

menikmati kerjasama yang terjalin antara dirinya dengan orangtuanya.

Anak yang biasa diberikan pujian dengan benar dapat lebih menerima

masukan dari orangtuanya. Pujian hanya diberikan jika anak telah

melakukan pekerjaan dengan baik. Tujuan pujian, bukanlah untuk

membuat anak senang, melainkan untuk menekankan bahwa pekerjaan

yang telah dilakukan dengan baik. Dengan pujian, anak akan tahu ia telah

melakukan sesuatu dengan baik dan benar. Kasih sayang dan cinta yang

proporsional merupakan unsur penting menjadi orangtua. Rasa dicintai dan

disayangi membuat anak merasa aman dan ingin menyenangkan

orangtuanya.

Itulah temuan peneliti terhadap perkembangan kemandirian

anak usia 3-4 tahun, menurut peneliti SA belum dapat

Page 97: PERKEMBANGAN KEMANDIRIAN ANAK USIA 3-4 TAHUN STUDI …

88

memaksimalkan perkembangan kemandiriannya meskipun ia

sudah masuk kesekolah. Kurangnya kemandirian SA dipengaruhi

oleh pola asuh yang diberikan oleh orang tua SA dirumah yang

membuat SA begitu ketergantungan dan kurang percaya diri,

terlihat dari tindakannya pada saat peneliti melakukan pengamatan

dan jawaban yang diberikan ibu, nenek dan guru di sekolah pada

saat peneliti melakukan wawancara, yang juga menjadi salah satu

informan dalam penelitian ini.

Sementara GE mulai tumbuh perkembangan

kemandiriannya, karena GE diberi motivasi dan dukungan dari

orangtua dan gurunya, GE dibiarkan untuk mencoba mengerjakan

segala sesuatu saat berkegiatan di rumah dan disekolah. Orangtua

dan guru melatih GE untuk dapat mengungkapkan perasaan dan

keinginannya. Dengan cara berkomunikasi dan berinteraksi dengan

teman sebayanya. Kemandirian GE pun mulai tumbuh terlihat dari

tindakannya pada saat peneliti melakukan pengamatan dan

jawaban yang diberikan ibu dan guru di sekolah pada saat peneliti

melakukan wawancara, yang juga menjadi salah satu informan

dalam penelitian ini. terlihat dari tindakannya pada saat peneliti

melakukan pengamatan dan jawaban yang diberikan ibu, nenek

dan guru di sekolah pada saat peneliti melakukan wawancara, yang

juga menjadi salah satu informan dalam penelitian ini.

Page 98: PERKEMBANGAN KEMANDIRIAN ANAK USIA 3-4 TAHUN STUDI …

89

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang berjudul “Perkembangan

Kemandirian anak usia 3-4 tahun (Studi Kasus di KB TK Gemintang,

Bojongsari Depok).” Penulis dapat menarik kesimpulan sebagai

berikut: Perkembangan kemandirian SA belum berkembang dengan

baik, meskipun usia SA sudah dapat di stimulasi kemandiriannya.

Namun orangtua membuat SA belum mampu memutuskan dan

menentukan pilihan sendiri, belum dapat percaya diri dan bersikap

ketergantungan pada orangtuanya, terbukti dari keseharian SA saat

dengan teman-teman dan guru-guru di sekolah, Pola asuh orangtua

dan lingkungan terdekat mempengaruhi perkembangan kemandirian

anak .

Sementara sikap dan perilaku GE mulai menunjukkan

perkembangan kemandirian, terlihat pada keseharian GE yang mulai

mau menentukan pilihan, bertanggung jawab, percaya diri dan

mengarahkan dirinya dalam berkegiatan di rumah dan di sekolah.

Peran orangtua membantu memaksimalkan perkembangan

kemandirian GE.

Dapat dipahami bahwa setiap anak itu cenderung untuk mandiri

dan memilki potensi mandiri. Hal tersebut karena setiap anak

Page 99: PERKEMBANGAN KEMANDIRIAN ANAK USIA 3-4 TAHUN STUDI …

90

dikaruniai perasaan, pikiran, kehendak sendiri, yang kesemuanya itu

merupakan totalitas psikis dan sifat-sifat, serta struktur yang berlainan

pada tiap fase-fase perkembangannya. Selain itu, kemandirian anak

juga sangat dipengaruhi oleh perlakuan orangtua atau saudara-

saudaranya dalam keluarga. Anak yang diawasi secara ketat, banyak

dicegah atau selalu dilarang dalam setiap aktivitasnya dapat berakibat

patahnya kemandirian anak. Sikap yang bijak dan perlakuan yang

wajar pada anak dapat memicu tumbuhnya kemandirian anak.

Orangtua yang terlalu protektif pada anaknya, terlalu mengawasi anak,

anak banyak dicegah, dengan alasan takut kotor, takut merusak, atau

kekhawatiran terjadi kecelakaan, pada akhirnya bisa berdampak pada

anak. Bermaksud untuk melindungi atau menjaga anak, tetapi malah

membuat anak menjadi penakut, kurang percaya diri, serta serba

ketergantungan pada orang lain.

B. Saran

Dari hasil penelitian ini ada beberapa hal yang perlu

diperhatikan sebagai sumbangsih pemikiran penulis untuk dijadikan

bahan masukan dan arahan oleh orang tua ataupun guru dalam

menstimulasi perkembangan sosial bagi anak usia dini.

1. Bagi Guru

Guru merupakan orangtua kedua yang ikut serta berperan dalam

memberikan pendidikan kepada anak, guru juga memiliki tanggung

jawab atas perkembangan kemandirian anak selama anak di

Page 100: PERKEMBANGAN KEMANDIRIAN ANAK USIA 3-4 TAHUN STUDI …

91

sekolah. maka dari itu, peran guru juga sangat berpengaruh dalam

perkembangan anak supaya berkembang secara optimal.

2. Bagi Orang Tua

Orang tua merupakan orang yang paling pertama dalam

memberikan pengasuhan dan pendidikan kepada anak sampai

dewasa, orang tua juga orang yang memiliki tanggung jawab

paling besar dalam memberikan pengasuhan dan pendidikan

kepada anaknya sampai dewasa, oleh karena itu peran dari orang

tua sangat berpengaruh bagi pertumbuhan dan perkembangan

anak supaya anak dapat berkembang secara optimal.

3. Bagi Lembaga Pendidikan Anak Usia Dini

Lembaga Pendidikan Anak Usia Dini juga memiliki peran yang

sangat penting sebagai wadah atau tempat untuk membantu anak

didik berkembang dengan baik, guru di sekolah dapat mencatat apa

saja yang telah dilakukan oleh anak dalam keseharian nya dan juga

memberikan perhatian kepada peserta didiknya. Agar terlihat

peningkatan perkembangan yang sudah di capai oleh anak, guru

juga harus menjalin hubungan baik dengan orang tua dan bekerja

sama dengan baik oleh orang tua dirumah supaya pendidikan yang

sudah diberikan di sekolah dapat seimbang dengan pendidikan di

rumah.

Page 101: PERKEMBANGAN KEMANDIRIAN ANAK USIA 3-4 TAHUN STUDI …

92

4. Bagi Peneliti Lain

Peneliti lain juga memiliki peran penting dalam perkembangan anak

supaya berkembang secara optimal, karena saat peneliti lain yang

akan melakukan penelitian, peneliti lain juga ikut serta dalam

mendidik dan memberikan stimulasi kepada anak usia dini.

Page 102: PERKEMBANGAN KEMANDIRIAN ANAK USIA 3-4 TAHUN STUDI …

93

DAFTAR PUSTAKA

Aisyah, Siti dkk. 2014. Perkembangan Dan Konsep Dasar Pengembangan Anak Usia Dini. Tangerang Selatan: Universitas Terbuka.

Alwi, Hasan. 2012. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Gramedia

Pustaka Utama. Arikunto, S. 2005. Manajeman Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta. Arowana, A. 2016. Calon Mahasiswa Diantar Orangtua, Bukti Turunnya

Kemandirian. (http://malangvoice.com/calon-mahasiswa-diantar-orangtua-bukti-turunnya-kemandirian/, diakses pada 15 Juni 2016).

Asmani, Jamal Ma‟mur. 2009. Manajemen Strategi Pendidikan Anak Usia

Dini (PAUD), Yogyakarta: Diva press. Diane E. Papalia, Sally Wendkos Olds, Ruth Duskin Feldman, 2009.

Human Development (Psikologi Perkembangan), Terj. A.K. Anwar, Jakarta: Kencana.

Dimyati, Johni, 2013. Metodologi Penelitian Pendidikan dan Aplikasinya

Pada Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Jakarta: Kencana. Moleong, Lexy J. 2009. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja

Rosdakarya. Nurinhasan, Juntika. 2007. Buku Materi Pokok Perkembangan Peserta

Didik. Jakarta. Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan

RI, 2013. Pedoman Umun Ejaan Bahasa Indonesia Yang Disempurnakan & Pedoman Umum Pembentukan Istilah. Bandung: Yrama Widya.

Rahman, Hilbana S. 2002. Konsep dasar Pendidikan Anak Usia Dini.

Yogyakarta: Grafindi Litera Media. Santrock, J.W. 2002. Life-Span Development: Perkembangan Masa Hidup

(edisi kelima). Jakarta: Erlangga. Sevilla, Consuelo G. dkk. 2006. Pengantar Metode Penelitian. Jakarta: UI

Press.

Page 103: PERKEMBANGAN KEMANDIRIAN ANAK USIA 3-4 TAHUN STUDI …

94

Sobur, Alex. 2013. Psikologi Umum Dalam Lintasan Sejarah. Bandung: Pustaka Setia.

Solehuddin, M. 2002. Konsep Dasar Pendidikan Prasekolah. Bandung: Depdikbud-FIP IKIP.

Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sujiono, Yuliani, Nurani, 2012. Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini, Jakarta: Indeks.

Sunaryo, Kartadinata. 1988. Profil Kemandirian dan Orientasi Timbangan Sosial Mahasiswa serta Kaitannya dengan Prilaku Empatik dan Orientasi Nilai Rujukan. Bandung:UPI.

Susanto, Ahmad. 2012. Perkembangan Anak Usia Dini:Pengantar Dalam

Berbagai Aspeknya. Jakarta: Kencana. ______________. 2017. Pendidikan Anak Usia Dini (Konsep dan Teori).

Jakarta: Bumi Aksara. Suyadi, Maulidya Ulfah. 2013. Konsep Dasar Paud. Bandung: Remaja

Rosda Karya. Suyanto, Slamet.2003. Perkembangan Peserta Didik. Jakarta :

Depdiknas. Syafri, Ulil Amri. 2012. Pendidikan Karakter Berbasis Al-Quran. Jakarta:

PT Raja Grafindo. Vitahafyan. 2011. Pengembangan Kemandirian Peserta Didik.

http://www.vitahafyan.blogspot.com Widarmi D, Wijaya, dkk. 2010. Kurikulum Pendidikan Anak Usia Dini.

Jakarta: Unversitas Terbuka. Wiyani, N. A. 2012. Bina Karakter Anak Usia Dini: Panduan Orangtua dan

Guru Dalam Membentuk Kemandirian dan Kedisiplinan Anak. Yogyakarta: Ar-ruzz Media.

___________. 4102. Psikologi Perkembangan Anak Usia Dini.

Yogyakarta: Gava Media. __________. 2016. Konsep Dasar Paud. Yogyakarta: Gava Media.

Page 104: PERKEMBANGAN KEMANDIRIAN ANAK USIA 3-4 TAHUN STUDI …

95

Yamin, Martinis dan Jamilah Sabri Sanan. 2013. Panduan PAUD Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta: Referensi.

Yusuf, Syamsu. 2011. Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja.

Bandung: Remaja Rosda Karya.

Page 105: PERKEMBANGAN KEMANDIRIAN ANAK USIA 3-4 TAHUN STUDI …

96

Lampiran 1

PEDOMAN WAWANCARA

GURU SEKOLAH (G)

1. Dengan siapa biasanya anak diantar kesekekolah?

2. Bagaiman ekspresi anak saat awal datang kesekolah ?

3. Diarea mana anak tersebut merasa nyaman disekolah ?

4. Kegaiatan apa yang paling digemari anak disekolah ? Mengapa?

5. Kepada siapa saja anak berinteraksi disekolah ?

6. Apakah anak mau berinteraksi dengan temannya?

7. Bagaimana sikap anak saat mengerjakan aktifitas kegiatan

disekolah?

8. Apakah anak bertanggungjawab akan tugas yang diberi ?

9. Pada saat kapan anak mulai menunjukkan rasa kemandiriannya ?

10. Bentuk penguatan apa yang diberikan guru terhadap

perkembangan kemandirian anak disekolah ?

Page 106: PERKEMBANGAN KEMANDIRIAN ANAK USIA 3-4 TAHUN STUDI …

97

PEDOMAN WAWANCARA

ORANGTUA (OT)

1. Dengan siapa keseharian anak dirumah?

2. Kegiatan rutin yang biasa dilakukan anak dirumah?

3. Bagaimana kemandirian anak dirumah ?

4. Bagaimana sikap orangtua terhadap anak saat melakukan

kegiatan dirumah ?

5. Kegiatan yang paling disukai anak saat dirumah ?

6. Saat kapan orangtua mulai memberikan tanggung jawab

kepada anak ?

7. Bagaimana sikap anak tersebut terhadap tanggung jawab

yang diberikan ?

8. Pada saat kapan biasanya anak membutuhkan bantuan

dirumah ?

9. Adakah kendala orangtua dalam menghadapi perilaku anak

dirumah?

10. Bagaimana sikap orangtua terhadap tanggung jawab yang

diberikan pada anak ?

Page 107: PERKEMBANGAN KEMANDIRIAN ANAK USIA 3-4 TAHUN STUDI …

98

PEDOMAN WAWANCARA

ORANG TERDEKAT (NE/KE)

1. Sesering apa bertemu dengan anak ? bagaimana reaksi

anak saat bertemu?

2. Bagaimana sikap anda terhadap perilaku anak tersebut ?

3. Adakah kesepakatan yang dibuat antara orangtua dengan

orang terdekat terkait tentang aturan yang berkaitan dengan

anak ?

4. Bagaimana sikap anak jika orang terdekat memberikan

tanggung jawab ? misal : merapihkan mainan, dst.

5. Bagaimana sikap orang terdekat terhadap tanggung jawab

yang diberikan pada anak ?

6. Adakah kendala orang terdekat dalam menghadapi perilaku

anak dirumah?

Page 108: PERKEMBANGAN KEMANDIRIAN ANAK USIA 3-4 TAHUN STUDI …

99

KISI – KISI PEDOMAN OBSERVASI

PERKEMBANGAN KEMANDIRIAN

NO ASPEK YANG DIAMATI

1. Percaya diri

2. Menentukan pilihan (inisiatif)

3. Mengarahkan diri

4. Ketergantungan

5. Komunikasi

6. Interaksi

7. Penyesuaian diri

8. Kerjasama

9. Pengendalian diri

10. Tanggung jawab

11. Kreatif

Page 109: PERKEMBANGAN KEMANDIRIAN ANAK USIA 3-4 TAHUN STUDI …

100

Lampiran 2

HASIL OBSERVASI

LOKASI dan LINGKUNGAN PERKEMBANGAN KEMANDIRIAN

KODE : CP.SA.SK.01

HARI/TANGGAL : SENIN / 15 JANUARI 2018

TEMPAT : SEKOLAH

WAKTU : 10.00 – 12,00

N

O

ASPEK YANG

DIAMATI

CODE KATEGORI TEMA

KEMANDIRIAN

1. SA : meminta

untuk

digendong oleh

ibunya saat

turun dari mobil

untuk

memasuki area

sekolah.

IB : menuruti

kemauan SA

Anak bersikap

manja dengan

ibunya dan

ibunya selalu

menuruti

keinginan SA

Anak

mendominasi

keinginannya

ketergantungan

2. SA : saat

disapa

Anak tidak mau

dan ragu

Kurangnya

kepercayaan

Kurang percaya

diri

Page 110: PERKEMBANGAN KEMANDIRIAN ANAK USIA 3-4 TAHUN STUDI …

101

guru,Tidak

mau masuk

kelas tanpa di

dampingi ibu,

akhirnya

ibunya ikut

masuk

kedalam kelas

sambil

membawakan

tas SA dan

menuruti

keinginan SA

masuk kelas

tanpa

didampingi ibu,

dan akhirnya

ibunya ikut

masuk kelas

dan menuruti

keinginan SA

diri saat

disekolah

3. SA : sambil

digendong oleh

ibunya,

langsung

menuju dan

duduk di area

playground

namun masih

terlihat belum

nyaman

Anak langsung

ditentukan

pilihan

mainannya

oleh ibunya

tanpa ditanya

terlebih dahulu

keinginan si

anak yang

masih terlihat

Anak tidak

diberi

kesempatan

menentukan

pilihan

Kurang

penentuan

pilihan

Page 111: PERKEMBANGAN KEMANDIRIAN ANAK USIA 3-4 TAHUN STUDI …

102

dikelas.

GU: meminta

anak

mengambil

mainan yang

SA inginkan

IB : langsung

mengambilkan

box berisi

mainan mobil-

mobilan.

belum nyaman

dikelas

4. SA :

memainkan

mainan sendiri

dekat IB dan

saat ada

temannya

datang

mendekat, SA

terlihat tidak

mau

meminjamkan

mainan dengan

Anak belum

mau

berinteraksi

dengan

temannya yang

ingin

meminjam

mainan dari SA

SA belum

berinteraksi

dengan teman

Kurang

interaksi

Page 112: PERKEMBANGAN KEMANDIRIAN ANAK USIA 3-4 TAHUN STUDI …

103

temannya.

IB : “ main

sama-sama ya,

atau bunda

pulang?”,

akhirnya SA

hanya

merengek

untuk tidak

ditinggal.

5. SA : terlihat

asyik

berkeliling-

keliling kelas

sendiri saat

teman yang

lain

melakukan

kegiatan

senam

bersama.

IB : duduk

Anak tidak mau

melakukan

kegiatan

senam

bersama

sesuai arahan

guru dan asyik

dengan

kegiatannya

sendiri

Belum mau

mengarahkan

diri untuk

bergabung

Kurang

Mengarahkan

diri

Page 113: PERKEMBANGAN KEMANDIRIAN ANAK USIA 3-4 TAHUN STUDI …

104

disudut kelas

sambil

memegang

smartphone.

Sambil

sesekali

mengacungkan

telunjuknya

untuk

menyuruh SA

duduk.

6. Saat ibu

mencoba

meninggalkan

SA secara

diam-diam, SA

melihat dan

langsung

merengek

untuk tidak

pergi. Ibunya

bilang “

makanya

SA sedih saat

akan ditinggal

oleh Ibunya

diam-diam dan

masih

ketergantungan

oleh

keberadaan ibu

SA

ketergantungan

dengan ibunya

ketergantungan

Page 114: PERKEMBANGAN KEMANDIRIAN ANAK USIA 3-4 TAHUN STUDI …

105

duduk manis,

kalau tidak

bunda pergi”.

7. SA terlihat

memukul

temannya saat

ada temannya

yang berisik

dan berkata “

jangan berisik

“. Guru

langsung

mengarahkan

SA untuk minta

maaf, namun

SA tidak mau

minta maaf.

Saat itu Ibunya

kembali

mengancam “

kalo ngga good

bunda pulang

ya….”. dan SA

SA bermaksud

baik namun

tidak dapat

mengendalian

diri sehingga

memukul

temannya

secara

spontan.

SA kurang

pengendalian

diri dalam

emosi

Kurang

pengendalian

diri

Page 115: PERKEMBANGAN KEMANDIRIAN ANAK USIA 3-4 TAHUN STUDI …

106

akhirnya mau

minta maaf

8. Sambil

merengek, SA

meminta

bantuan ibunya

untuk

menyelesaikan

tugas yang

diberikan guru,

dan ibunya

menuruti

kemauan SA

Ibu menuruti

kemauan SA

saat SA

kesulitan

mengerjakan

tugas kegiatan

dikelas

SA

menunjukkan

sikap

ketergantungan

Ketergantungan

9. Saat kegiatan

makan SA

terlihat disuapi

oleh ibunya

tanpa memberi

kesempatan

SA untuk

makan sendiri

Ibu selalu

melayani

kebutuhan

makan SA

dengan

menyuapinya

Perlakuan ibu

membuat SA

ketergantungan

Ketergantungan

10. Saat pulang

ibunya

Ibu selalu

melayani setiap

SA selalu

dilayani

Ketergantungan

Page 116: PERKEMBANGAN KEMANDIRIAN ANAK USIA 3-4 TAHUN STUDI …

107

langsung

membawakan

tas dan

memakaikan

sepatu SA

sambil

digendong.

SA bersikap

mengikuti

perlakuan

ibunya

kebutuhan SA

dengan

memakaikan

sepatu dan

membawakan

tas.

kebutuhannya

Page 117: PERKEMBANGAN KEMANDIRIAN ANAK USIA 3-4 TAHUN STUDI …

108

HASIL OBSERVASI

LOKASI dan LINGKUNGAN PERKEMBANGAN KEMANDIRIAN

KODE : CP.GE.SK.01

HARI/TANGGAL : SELASA / 16 JANUARI 2018

TEMPAT : SEKOLAH

WAKTU : 10.00 – 12.30

N

O

ASPEK YANG

DIAMATI

CODE KATEGORI TEMA

KEMANDIRIAN

1. GE : sembunyi

dibalik IB saat

awal datang

kesekolah, saat

dibujuk IB

dengan

kesepakatan

GE mau masuk

kelas

IB : membujuk

untuk masuk

kelas dengan

menawarkan

GE ragu saat awal

datang kesekolah

dan Ibunya

membujuk dengan

kesepakatan yang

dibuatnya

Anak mulai

percaya diri

Percaya diri

Page 118: PERKEMBANGAN KEMANDIRIAN ANAK USIA 3-4 TAHUN STUDI …

109

kesepakatan

pada GE

2. GE : melepas

dan

menyimpan

sepatu sendiri

sesuai

tempatnya

IB : memberi

pujian kepada

GE, sambil

bilang “ anak

pintar nanti

mamy jemput

lagi ya?”

GE mulai mau

menyesuailkan diri

dengan lingkungan

sekolah dengan

mau menyimpan

tas sendiri

GE mulai

dapat

menyesuaikan

diri

Penyesuaian

diri

3. GE : langsung

bergabung

dengan teman

dan memilih

sendiri mainan

yang akan ia

mainkan.

GE dapat

mengarahkan diri

menuju teman-

taman dan area

mainan

GE

mengarahkan

diri untuk

main bersama

Mengarahka

n diri

4. GE : meminta GE GE mau Komunikasi

Page 119: PERKEMBANGAN KEMANDIRIAN ANAK USIA 3-4 TAHUN STUDI …

110

ijin pada

temannya saat

ingin

meminjam

mainan dekat

temannya .

“boleh aku

pinjam ini?”

mengkomunikasika

n keinginan untuk

meminjam mainan

berkomunikasi

untuk sesuatu

hal

5. GE : mengajak

guru untuk

main

bersamanya

saat di

playground

GE mulai

melakukan

interaksi dengan

lingkungan sekolah

yaitu dengan

gurunya

Interaksi

terjalin antara

GE dan Guru

Interaksi

6. GE : langsung

merapihkan

mainan saat

guru bilang

“mainnya

selesai”

GE bertanggung

jawab atas mainan

yang ia mainkan

Sikap

tanggung

jawab mulai

muncul

Tanggung

jawab

7. GE :

bersemangat

melakukan

Anak mulai tumbuh

sikap kreatif

melalui kegiatan

Sikap kreatif

mulai tumbuh

Kreatif

Page 120: PERKEMBANGAN KEMANDIRIAN ANAK USIA 3-4 TAHUN STUDI …

111

kegiatan

fingerpainting.

Dan bilang

“aku mau

warna pink”

dan langsung

mengarahkan

tangannya ke

wadah cat

fingerpainting

dikelas

8. GE : langsung

cuci tangan

saat selesai

kegiatan dan

melihat tangan

nya terkena

cat, padahal

guru belum

mengintruksika

n untuk cuci

tangan

GE memiliki sikap

bertanggung jawab

atas dirinya sendiri

dengan mencuci

tangan saat kotor

sebelum mendapat

instruksi guru

Tanggung

jawab diri

muncul

melalui

mencucitanga

n sendiri

Tanggung

jawab

9. GE :

menyiapkan

dan

GE mampu

menyiapkan

peralatan makan

Sikap

tanggung

jawab GE

Tanggung

jawab

Page 121: PERKEMBANGAN KEMANDIRIAN ANAK USIA 3-4 TAHUN STUDI …

112

merapihkan tas

dan

perlengkapan

makannya

sendiri dan

langsung

mencari kursi

yang kosong

dan tas nya sendiri

tanpa

diperintahkan guru

muncul

10. GE : mengikuti

kegiatan

recalling

sebelum

berakhir

kegiatan kelas,

dan saat guru

bertanya

tentang apa

yang dilakukan

dikelas, ia

langsung

menyebutkan

kegiatan hari

ini walaupun

GE mau menjawab

pertanyaan tentang

kegiatan hari ini

yang ditanyakan

guru

GE

komunikatif

dalam

menjawab

Komunikasi

Page 122: PERKEMBANGAN KEMANDIRIAN ANAK USIA 3-4 TAHUN STUDI …

113

tidak secara

urut

Page 123: PERKEMBANGAN KEMANDIRIAN ANAK USIA 3-4 TAHUN STUDI …

114

Lampiran 3

HASIL OBSERVASI

LOKASI dan LINGKUNGAN PERKEMBANGAN KEMANDIRIAN

KODE : CP.SA.RM.02

HARI/TANGGAL : RABU / 17 JANUARI 2018

TEMPAT : RUMAH

WAKTU : 14.00 – 16.30

NO ASPEK YANG

DIAMATI

CODE KATEGORI TEMA

KEMANDIRIAN

1. Saat bangun

tidur SA

langsung

meminta

diambilkan susu

oleh nenek nya,

dan langsung

dibawakan

sebotol susu.

Anak

mendominasi

keinginannya

dan langsung

dituruti oleh

nenek

Anak

mendominasi

keinginannya

ketergantungan

2. Melihat ibu

bersama adik,

SA terlihat

SA bersikap

cemburu

melihat Ibu

SA kurang

pengendalian

diri

Kurang

pengendalian

diri

Page 124: PERKEMBANGAN KEMANDIRIAN ANAK USIA 3-4 TAHUN STUDI …

115

gemas dan

menarik tangan

adik bayinya

saat Ibu sedang

memberi ASI,

dan ibu

langsung

berteriak “

jangan kakak”.

yang sedang

bersama

adiknya dan

bersikap

gemas.

3. Ibunya

langsung

memberikan

Smartphone

agar SA tidak

mengganggu

adik yang

sedang

menyusu. Dan

SA terlihat

senang diberi

smartphone

Ibu

memberikan

pengalihan

smartphone

pada SA

untuk tidak

mengganggu

sang adik bayi

yang sedang

menyusu

Anak

ketergantungan

pada

smartphone

Ketergantungan

4. SA meminta

dibukakan

SA dibukakan

bajunya oleh

SA

ketergantungan

Ketergantungan

Page 125: PERKEMBANGAN KEMANDIRIAN ANAK USIA 3-4 TAHUN STUDI …

116

bajunya saat

ingin mandi dan

nenek

membukakan

baju dan

langsung

menggendong

kekamar mandi

nenek dan di

gendong

menuju kamar

mandi

pada nenek

5. SA disuapi saat

makan sore

oleh nenek

sambil asyik

bermain dan

berkeliling

didalam rumah.

SA selalu

dibantu

kebutuhannya

oleh nenek

dengan

menyuapi

makanan

SA menjadi

kurang mandiri

Ketergantungan

6. SA tidak mau

membereskan

mainannya saat

ibunya

menyuruh untuk

merapihkan

mainannya, dan

SA tidak mau

mengikuti

perintah ibu

untuk

merapihkan

mainan

SA belum

bertanggung

jawab

Belum Tanggng

jawab

Page 126: PERKEMBANGAN KEMANDIRIAN ANAK USIA 3-4 TAHUN STUDI …

117

malah mencari

perhatian

dengan

meilempar-

lempar

mainannya.

7. SA merengek

minta ditemani

ibu saat ingin

main sepeda,

namun ibunya

mengarahkan

agar SA

bermain dengan

nenek dan SA

menuju kearah

nenek

SA ingin

ditemani ibu

saat bermain,

namun ibu

menolak dan

mengarahkan

bermain

dengan nenek

SA

ketergantungan

dengan ibu

Ketergantungan

8. Nenek hanya

menemani SA

bermain sepeda

di area dalam

rumah, padahal

SA ingin

Nenek

melarang SA

saat ingin

berinteraksi

keluar rumah

dengan

SA kurang

berinteraksi

Kurang

interaksi

Page 127: PERKEMBANGAN KEMANDIRIAN ANAK USIA 3-4 TAHUN STUDI …

118

bermain diluar

rumah, sambil

menakut-nakuti

jika bermain

diluar nanti ada

ondel-ondel

bermain

sepeda.

Page 128: PERKEMBANGAN KEMANDIRIAN ANAK USIA 3-4 TAHUN STUDI …

119

HASIL OBSERVASI

LOKASI dan LINGKUNGAN PERKEMBANGAN KEMANDIRIAN

KODE : CP.GE.RM.02

HARI/TANGGAL : KAMIS / 18 JANUARI 2018

TEMPAT : RUMAH

WAKTU : 15.00 – 17.30

NO ASPEK YANG

DIAMATI

CODE KATEGORI TEMA

KEMANDIRIAN

1. GE terlihat

sedang asyik

bermain sendiri

dengan mainan

masak-

masakannya,

sementara Ibu

berada di dapur

GE mau

bermain

sendiri saat

ibunya tidak

dapat

menemaninya

bermain

Anak percaya diri

main sendiri

Percaya diri

2. Ibu meminta

GE

membereskan

mainannya

karena sudah

GE mau

menuruti

perintah

ibunya untuk

membereskan

GE mulai

bertanggungjawab

membereskan

mainan

Tanggung

jawab

Page 129: PERKEMBANGAN KEMANDIRIAN ANAK USIA 3-4 TAHUN STUDI …

120

waktunya

mandi sore,

dan GE

langsung

menuruti

perintah ibu

dan bilang “ aku

bawa boneka

little ponny

mandi juga ya.”

Dan ibunya

mengangguk,

mengiyakan

keinginnya GE.

mainan saat

akan mandi

dengan

membawa

mainan

kesukaannya.

3. GE mencoba

membuka baju

sendiri, dan

menolak saat

ibu ingin

membantu

melepas

bajunya

GE berusaha

mandiri dalam

membuka

baju saat

mandi dan

menolak

bantuan ibu

GE dapat

mengarahkan diri

Mengarahkan

diri

4. Saat selesai GE ingin GE dapat Inisiatif diri

Page 130: PERKEMBANGAN KEMANDIRIAN ANAK USIA 3-4 TAHUN STUDI …

121

ibunya sudah

menyiapkan

pakaian, namun

GE ingin

memakai

pakaian yang

lain dan ibu

menuruti

keinginan GE

memakai

pakaian

sesuai

pilihannya

sendiri

menentukan

pilihan

5. Saat selesai

mandi GE

meminta

kepada Ibu

untuk

menyalakan

televisi, sambil

berkata “ aku

mau nonton

little pony”.

Ibunya

memberikan

remote tv

kepada GE

GE

menentukan

pilihan sendiri

ingin

menonton

acara

favoritnya di

televisi saat

selesai mandi

GE dapat

menentukan

pilihan sendiri

Menentukan

pilihan

Page 131: PERKEMBANGAN KEMANDIRIAN ANAK USIA 3-4 TAHUN STUDI …

122

untuk

menyalakan

sendiri

6. Sambil

menonton

acara televisi

ibu mencoba

menyuapi

makan pada

GE, namun ia

tidak mau

disuapi dan

meminta untuk

pegang sendok

dan makan

sendiri

kemudian

diberikan oleh

ibunya sambil

menasehatinya

untuk berhati-

hati nanti

tumpah.

Keinginan GE

dipenuhi

ibunya saat ia

menolak

disuapi dan

ingin

mencoba

makan sendiri

dengan

arahan untuk

hati-hati agar

tidak tumpah.

GE mulai

mencoba makan

sendiri

Inisiatif

Page 132: PERKEMBANGAN KEMANDIRIAN ANAK USIA 3-4 TAHUN STUDI …

123

7. Ibu GE

menawarkan

padanya apa

GE mau main

sepeda keluar,

dengan

semangat GE

langsung

mengiyakan

tawaran ibunya

Ibu

memberikan

pilihan pada

GE untuk

bermain

sepeda diluar

rumah, dan

GE antusias

Kesempatan

menentukan

pilihan

Menentukan

pilihan

Page 133: PERKEMBANGAN KEMANDIRIAN ANAK USIA 3-4 TAHUN STUDI …

124

Lampiran 4.

HASIL OBSERVASI

LOKASI dan LINGKUNGAN PERKEMBANGAN KEMANDIRIAN

KODE : CP.SA.SK.03

HARI/TANGGAL : RABU / 30 JANUARI 2018

TEMPAT : SEKOLAH

WAKTU : 10.00 – 12,00

N

O

ASPEK YANG

DIAMATI

CODE KATEGORI TEMA

KEMANDIRIA

N

1. SA : Awal

datang

digandeng

tangannya oleh

sang nenek,

sampai masuk

kedalam kelas.

Sambil bilang “

nenek temenin

aku ya. “

NE :

Anak ingin

ditemani sang

nenek saat

sekolah dan

masuk ke dalam

kelas. Dan

nenek menuruti

keinginan anak.

Anak

mendominasi

keinginannya

ketergantunga

n

Page 134: PERKEMBANGAN KEMANDIRIAN ANAK USIA 3-4 TAHUN STUDI …

125

membiarkan

tangannya

terus dipegang

oleh SA dan

menuruti

keinginan

untuk

menemani nya

masuk kelas

2. SA : tidak mau

main bersama

dan terus

berada didekat

nenek.

NE: menyuruh

SA untuk

bergabung

dengan nada

ancaman “ ayo

main sama

teman, kalau

ngga nenek

pulang ya?”

Anak tidak mau

bermain

bersama, lalu

sang nenek

memberi

ancaman untuk

meninggalkanny

a jika SA tidak

mau main

bersam teman

SA menuruti

keinginan

nenek untuk

main bersama

Kurang inisiatif

Page 135: PERKEMBANGAN KEMANDIRIAN ANAK USIA 3-4 TAHUN STUDI …

126

dan akhirnya

SA menuruti

kemauan

nenek

3. SA :

mengabaikan

guru yang

sedang

berbicara dan

asik berlarian

dikelas saat

kegiatan

dilingkaran.

NE : kembali

mengancam

SA “ duduk

ngga, nenek

pulang nih”

SA : “jangan

nek” dan

langsung

duduk

Awalnya SA

mengabaikan

guru dan

berlarian

dikelas, dan

nenek kembali

mengancam SA,

akhirnya SA

duduk .

Anak

mengabaikan

guru

Kurang

pengarahan

diri

4. NE : diam-diam Anak menangis Anak sedih Ketergantunga

Page 136: PERKEMBANGAN KEMANDIRIAN ANAK USIA 3-4 TAHUN STUDI …

127

pergi

meninggalkan

SA tanpa

pamit.

SA : saat sadar

neneknya tidak

ada, ia

langsung

menangis

keras dan

bilang “ Mau

sama nenek”

GU : berusaha

membujuk SA

sambil

menggendong,

namun SA

tetap menangis

saat sadar

neneknya pergi

dan tidak ada

didalam kelas,

dan tetap

menangis saat

dibujuk guru

ditinggal

pendamping

(nenek)

n

5. NE : masuk

kembali dan

langsung

memeluk SA,

Nenek kembali

masuk untuk

menemani SA

sambil

Nenek kembali

menemani SA.

Ketergantunga

n

Page 137: PERKEMBANGAN KEMANDIRIAN ANAK USIA 3-4 TAHUN STUDI …

128

sambil berkata

: “ nenek ada

ko, tadi pipis

sebentar” dan

kembali

menemani.

SA : Langsung

terus minta

digendong oleh

nenek dan

tidak mau

duduk sendiri.

menggendong

dan memangku

SA

6. SA : Rebutan

kursi dengan

temannya dan

tidak mau

mengalah saat

memilih kursi

untuk duduk,

akhirnya

memukul

temannya.

GU : mencoba

SA memukul

teman dan tidak

mau mengalah

saat memilih

kursi untuk

duduk dikelas

dan tidak mau

meminta maaf

SA tidak mau

mengalah dan

meminta maaf

Kurang

pengendalian

diri

Page 138: PERKEMBANGAN KEMANDIRIAN ANAK USIA 3-4 TAHUN STUDI …

129

menenangkan

muridnya,

sambil

memberikan

pilihan kursi

lain. dan

menesehati SA

untuk tidak

memukul.

NE : bersikap

marah pada

SA, sambil

menyuruh SA

untuk meminta

maaf pada

temannya,

namun SA

tidak mau

7. Saat kegiatan

makan SA

langsung

diambilkan dan

disiapkan bekal

NE melayani SA

saat kegiatan

makan,

menyapkan dan

menyuapinya

Perlakuan

nenek

membuat SA

ketergantunga

n.

Ketergantunga

n

Page 139: PERKEMBANGAN KEMANDIRIAN ANAK USIA 3-4 TAHUN STUDI …

130

makan oleh

neneknya.

NE : langsung

menyiapkan

dan menyuapi

SA.

8. Saat pulang

nenek

langsung

mengambilkan

tas dan

memakaikanny

a ke punggung

SA. Sambil

membawa

sepatu

SA : meminta

gendong saat

keluar kelas

dan menuju ke

mobil

Nenek

mengambilkan

dan

memakaikan tas

dan

menggendog SA

saat pulang

sekolah

SA selalu

dilayani nenek

Ketergantunga

n

Page 140: PERKEMBANGAN KEMANDIRIAN ANAK USIA 3-4 TAHUN STUDI …

131

HASIL OBSERVASI

LOKASI dan LINGKUNGAN PERKEMBANGAN KEMANDIRIAN

KODE : CP.GE.SK.03

HARI/TANGGAL : SELASA / 16 JANUARI 2018

TEMPAT : SEKOLAH

WAKTU : 10.00 – 12.30

N

O

ASPEK YANG

DIAMATI

CODE KATEGORI TEMA

KEMANDIRIAN

1. GE : sambil

digandeng oleh

Ibunya, langsung

bilang “ mau

ditemani mamy

sebentar”

MY : “ boleh, tapi

10 menit aja ya?”.

GE mengangguk

dan langsung

masuk kelas

GE meminta

untuk di

temani mamy,

dan mamynya

mau

menemani

dengan

kesepakatan

waktu.

Anak masih

kurang percaya

diri diawal

masuk

Kurang

Percaya diri

2. GE : duduk

disebelah Ibu dan

GE masih

ragu untuk

GE masih ragu -

ragu

Ragu-ragu

Page 141: PERKEMBANGAN KEMANDIRIAN ANAK USIA 3-4 TAHUN STUDI …

132

sambil menunjuk

mainan, dan

bicara ke ibunya “

boleh ambil

mainan yang itu”

GU : menjawab “

tentu boleh, yuk

kita main sama-

sama”

MY : hanya

senyum dan

mengangguk

tanpa bersuara.

memainkan

mainan

dikelas dan

meminta

persetujuan

mamynya,

3. GU : berkata “ GE

sudah 10 menit,

mamy boleh

keluar ya?”, dan

GE langsung

bilang “ tapi nanti

mamy jemput aku

lagi? “

MY : “ ya nanti

pasti dijemput

GE mau

ditinggal oleh

mamy nya

saat

diyakinkan

nanti pulang

dijemput

kembali.

GE mulai

percaya diri

Percaya diri

Page 142: PERKEMBANGAN KEMANDIRIAN ANAK USIA 3-4 TAHUN STUDI …

133

mamy lagi,

sekarang mamy

pulang dulu ya?”.

GE : tidak sedih

saat melihat

mamy nya pergi

meninggalkannya

.

4. GE : meminta ijin

pada temannya

saat ingin

meminjam

mainan dekat

temannya . “boleh

aku pinjam ini?”

GE

berkomunikas

i saat ingin

pinjam

mainan

dengan

temannya

GE mau

berkomunikasi

Komunikasi

5. GE : tidak mau

memakai baju

lukis saat

kegiatan melukis,

dan berkata : “aku

ngga suka pake

baju itu”

GE bicara

tidak suka

memakai baju

lukis saat

kegiatan

melukis.

GE

mengungkapka

n keinginannya

Komunikasi

Page 143: PERKEMBANGAN KEMANDIRIAN ANAK USIA 3-4 TAHUN STUDI …

134

GU : “ ya sudah,

tapi hati2 nanti

catnya kena

bajunya GE ya”.

6. GE : segera

mencuci tangan

saat terkena cat

dan tidak mau

menyelesaikan

kegiatan

mengecatnya.

GU : membujuk

GE untuk

menyelesaikan,

atau jika sudah

selesai meminta

untuk merapihkan

sesuai

tempatnya.

GE : menuruti

guru untuk

merapihkan

kertas dan alat

gambarmya

GE tidak suka

tangannya

kotor, namun

mau muruti

guru untuk

merapihkan

alat

gambarnya.

GE bertanggung

jawab

merapihkan alat

gambar

Tanggung

jawab

Page 144: PERKEMBANGAN KEMANDIRIAN ANAK USIA 3-4 TAHUN STUDI …

135

7. GE : menyiapkan

dan merapihkan

tas dan

perlengkapan

makannya sendiri

dan langsung

mencari kursi

yang kosong

GE mampu

menyiapkan

peralatan

makan dan

tas nya

sendiri tanpa

diperintahkan

guru

Sikap tanggung

jawab GE

muncul

Tanggung

jawab

8. GE : saat

kegiatan makan

selesai, ia

bertanya “ mamy

udah jemput?”

GU :” belum, kan

kelasnya belum

selesai, nanti

pasti dijemput.”

GE : sambil

digandeng Guru,

GE kembali

bergabung

dengan teman-

temannya.

GE

menanyakan

Ibunya, saat

diberi arahan

Gurunya, GE

mau

bergabung

kembali

dengan

teman-teman.

GE dapat

mengendalikan

diri

Pengendalia

n diri

Page 145: PERKEMBANGAN KEMANDIRIAN ANAK USIA 3-4 TAHUN STUDI …

136

Lampiran 5.

HASIL WAWANCARA DENGAN GURU

KODE : CW.G.KS.01

Identitas Informan

Nama : Shella Puspitasari, M.M.

Usia : 26 tahun

Jenis kelamin : Perempuan

Hari/Tanggal : Senin / 8 januari 2018

Perkembangan kemandirian anak usia 3-4 tahun (kelompok bermain)

NO REALITA DATA CODE KATEGORI TEMA

1 P : Dengan siapa

biasanya SA

diantar

kesekolah?

G : biasanya SA

paling sering

diantar

kesekolah

dengan

neneknya tapi

terkadang diantar

bundanya

Saat

kesekolah

biasanya SA

paling serin

diantar oleh

Nenek, namun

sesekali

dengan

bundanya

SA sering

ditemani

nenek

Pendampingan

2 P: bagaimana

ekspresi dan

SA kelihatan

mengantuk

Sikap belum

dapat

Kurang

mengarahkan

Page 146: PERKEMBANGAN KEMANDIRIAN ANAK USIA 3-4 TAHUN STUDI …

137

reaksi SA saat

awal datang?

G : saat awal

datang SA

keliatan masih

mengantuk dan

kurang semangat

saat datang, tapi

mau senyum dan

salam saat

disapa kakak

guru.

dan belum

bersemangat,

namun mau

senyum dan

salam dengan

guru

mengarahkan

diri

diri

3 P : apakah SA

langsung mau

ditinggal oleh

pendamping saat

masuk kelas?

G : SA nggak

mau jauh dari

pendamping,

apalagi ditinggal.

Jadi sepanjang

kelas selalu

SA tidak mau

berpisah jauh

dengan

pendamping

dari rumah,

dan selalu

didampingi

sepanjang

kelas

berlangsung

SA kurang

percaya diri

Kurang percaya

diri

Page 147: PERKEMBANGAN KEMANDIRIAN ANAK USIA 3-4 TAHUN STUDI …

138

ditemani

4 P : pernah

dicoba untuk

ditinggal didalam

kelas tanpa

pendamping dari

rumah?

Bagaimana

reaksi SA?

G : pernah waktu

masa adaptasi

sekolah selesai

dan anak murid

harus

dimandirikan,tapi

si SA nangis

kejer-kejer

sepanjang

kelas,akhirnya

ibu atau

neneknya ga

tega, dan masuk

kelas.

SA bersikap

menolak untuk

ditinggal

dikelas tanpa

pendamping

dan menangis

keras

SA selalu

minta

didampingi

Ketergantungan

Page 148: PERKEMBANGAN KEMANDIRIAN ANAK USIA 3-4 TAHUN STUDI …

139

5 P : diarea mana

biasanya SA

merasa nyaman

saat disekolah ?

G : SA itu

senengnya

diarea indoor

playground,

karena disana

ada mainan

dinosaurus dan

dia seneng

banget.

SA merasa

nyaman saat

berada diarea

indoor

playground

dan bermain

mainan

dinosaurus

SA merasa

nyaman di

indoor

playground

Pengarahan diri

6 P : Saat kegiatan

apa dikelas

biasanya

perhatian SA

mau dialihkan?

G : sebenernya

SA seneng

banget saat

opening time,

tapi karena

SA senang

dengan

kegiatan

opening time,

karena nenek

selalu

mengikuti SA

tidak dapat

mengalihkan

perhatiaannya

SA selalu

diikuti oleh

nenek

Ketergantungan

Page 149: PERKEMBANGAN KEMANDIRIAN ANAK USIA 3-4 TAHUN STUDI …

140

neneknya selalu

mengikutinya

semua kegiatan

dikelas, jadi SA

tidak bisa jauh

dari nenek

dari sang

nenek

7 P : Apakah SA

mau berinteraksi

bermain dengan

teman-temannya

saat dikelas ?

G : SA jarang

mau main

dengan

temannya, paling

suka merhatiin

perilaku

temannya.

SA kurang

berinteraksi

dengan teman-

teman dikelas

dan hanya

memerhatikan

perilaku

temannya.

SA kurang

berinteraksi

dikelas

Kurang

interaksi

8 P : bagaimana

sikap SA saat

mengerjakan

aktifitas kegiatan

? masih dibantu

SA mau

mengerjakan

aktifitas dikelas

tapi nenek

selalu

SA selalu

dibantu saat

mengerjakan

tugas

Kurang kreatif

Page 150: PERKEMBANGAN KEMANDIRIAN ANAK USIA 3-4 TAHUN STUDI …

141

atau dapat

mengerjakan

sendiri?

G : SA mau

mengerjakan

aktifitas dikelas

dengan dibantu

sang nenek,

meskipun guru

suka

mengingatkan

nenek untuk

tidak membantu

SA

membantu

menyelesaikan

tugas SA

9 P : Apakah SA

mau

bertanggung

jawab saat

merapihkan

mainan dan

tasnya sendiri ?

G : SA mau

merapihkan

SA mau diajak

merapihkan

mainan, hanya

menyiapkan

tas saat

makan selalu

dibantu nenek

SA mau

diajak

merapihkan

mainan

kerjasama

Page 151: PERKEMBANGAN KEMANDIRIAN ANAK USIA 3-4 TAHUN STUDI …

142

mainan jika

selesai main, tapi

kalau

menyiapkan tas

saat makan

selalu nenek

yang

menyiapkan dan

merapihkan

kembali.

10. P : Apa bentuk

motivasi yang

dilakukan guru

terhadap

kemandirian

anak disekolah?

Bagaimana sikap

SA ?

G : biasanya

kakak selalu

memberikan

stamp atau stiker

pada anak yang

SA antusias

saat dimotivasi

untuk mandiri

dikelas dengan

pemberian

stamp atau

stiker.

SA

termotivasi

dengan

reward

Motivasi

Page 152: PERKEMBANGAN KEMANDIRIAN ANAK USIA 3-4 TAHUN STUDI …

143

bersikap mandiri

dikelas. Dan

sikap SA

antusias mau

dapat stamp atau

stiker juga.

Page 153: PERKEMBANGAN KEMANDIRIAN ANAK USIA 3-4 TAHUN STUDI …

144

HASIL WAWANCARA DENGAN GURU

KODE : CW.G.KS.02

Identitas Informan

Nama : Shella Puspitasari, M.M.

Usia : 26 tahun

Jenis kelamin : Perempuan

Hari/Tanggal : Senin / 8 januari 2018

Perkembangan kemandirian anak usia 3-4 tahun (kelompok bermain)

NO REALITA DATA CODE KATEGORI TEMA

1 P : Dengan siapa

biasanya GE

diantar

kesekolah?

G : GE selalu

diantar kesekolah

oleh mamynya

Saat

kesekolah GE

selalu diantar

Mamy nya

GE sering

ditemani

mamy

Pendampingan

2 P: bagaimana

ekspresi dan

reaksi GE saat

awal datang?

G : GE selalu

datang dengan

semangat, tapi

terkadang minta

SA semangat

awal datang

kesekolah,

terkadang

ditemani

mamy

Sikap

semangat

Semangat

Page 154: PERKEMBANGAN KEMANDIRIAN ANAK USIA 3-4 TAHUN STUDI …

145

ditemani mamy

nya untuk mulai

masuk kedalam

kelas

3 P : apakah GE

langsung mau

ditinggal oleh

pendamping saat

masuk kelas?

G :

keseringannya

sih selalu mau

ditinggal saat

sekolah, hanya

kadang kalau GE

merasa ngga

mood pasti ia

minta ditemanin

sebentar dikelas,

abis itu mamynya

ijin sama dia

untuk keluar

GE sering

tidak ditemani

saat masuk

kelas, hanya

terkadang

minta ditemani

mamynya

sebentar

GE percaya

diri masuk

kelas

Percaya diri

4 P : diarea mana GE merasa GE merasa Rasa nyaman

Page 155: PERKEMBANGAN KEMANDIRIAN ANAK USIA 3-4 TAHUN STUDI …

146

biasanya GE

merasa nyaman

saat disekolah ?

G : GE senang

sekali main di

indoor karena

ada AC nya, dan

ia paling tidak

tahan panas, jadi

kurang suka main

di outdoor

playground

nyaman saat

berada diarea

indoor

playground

karena ada

pendingin

udara

nyaman di

indoor

playground

5 P : Kegiatan apa

yang paling

digemari anak

disekolah ?

Mengapa?

G : GE paling

suka kegiatan

bermain pasir

disekolah, karena

ia bilang dirumah

GE ngga ada.

GE suka

kegiatan

bermain pasir

karena

menurutnya

dirumah tidak

ada.

GE suka

bermain pasir

Penentuan

pilihan

Page 156: PERKEMBANGAN KEMANDIRIAN ANAK USIA 3-4 TAHUN STUDI …

147

6 P : Apakah GE

mau berinteraksi

bermain dengan

teman-temannya

saat dikelas ?

G : GE awalnya

pemalu, dan tidak

suka dengan

teman yang laki-

laki. Tapi setelah

kurang lebih tiga

bulan sekolah

berjalan, ia mau

bergabung main

dengan semua

temannya.

Awal masuk

GE pemalu,

namun

sekarang mau

bermain

dengan semua

temannya

GE mau

berinteraksi

dikelas

interaksi

7 P : bagaimana

sikap GE saat

mengerjakan

aktifitas kegiatan

? masih dibantu

atau dapat

mengerjakan

GE mau

mengerjakan

kegiatan yang

diberikan dan

mau

mengerjakan

sendiri tanpa

GE tidak

dibantu saat

mengerjakan

tugas

Percaya diri

Page 157: PERKEMBANGAN KEMANDIRIAN ANAK USIA 3-4 TAHUN STUDI …

148

sendiri?

G : GE mau

mengerjakan

kegiatan yang

diberikan, dan

sudah tidak

dibantu, tapi

kalau main cat

dia ngga mau

lama-lama, takut

kotor tangannya

dibantu

8. P : Apakah GE

mau bertanggung

jawab saat

merapihkan

mainan dan

tasnya sendiri ?

G : GE mau

merapihkan

mainan jika

selesai main dan

juga mau

menyiapkan dan

GE mau

bertanggung

jawab saat

merapihkan

mainan dan

tasnya

GE mau

bertanggung

jawab

Tanggung

jawab

Page 158: PERKEMBANGAN KEMANDIRIAN ANAK USIA 3-4 TAHUN STUDI …

149

beresin tas nya

lagi kalau pas

kegiatan makan

9. P : Apa bentuk

motivasi yang

dilakukan guru

terhadap

kemandirian anak

disekolah?

Bagaimana sikap

GE ?

G : biasanya

kakak selalu

memberikan

stamp atau stiker

pada anak yang

bersikap mandiri

dikelas. Dan

sikap GE

antusias sekali

ingin dapat juga

dan selalu bilang

“aku good kan

GE antusias

saat dimotivasi

untuk mandiri

dikelas

dengan

pemberian

stamp atau

stiker.

GE

termotivasi

dengan

reward

motivasi

Page 159: PERKEMBANGAN KEMANDIRIAN ANAK USIA 3-4 TAHUN STUDI …

150

hari ini?”

Page 160: PERKEMBANGAN KEMANDIRIAN ANAK USIA 3-4 TAHUN STUDI …

151

Lampiran 6

HASIL WAWANCARA DENGAN ORANGTUA

KODE : CW.01.BU.SA

Identitas Informan

Nama : Bunda Mildha

Usia : 26 tahun

Jenis kelamin : Perempuan

NO REALITA

DATA

CODE KATEGORI TEMA

1. P : Apakah ibu

menemani dan

bersama anak

seharian penuh

dirumah?

BU : karena

saya ibu rumah

tangga jadi SA

setiap hari

dengan saya,

dan saya

dibantu oleh

ibu saya

Ibu sebagai

ibu rumah

tangga dan

selalu

bersama anak

seharian

penuh

dirumah.

Anak selalu

ditemani Ibu

dan nenek

Pendampingan

Page 161: PERKEMBANGAN KEMANDIRIAN ANAK USIA 3-4 TAHUN STUDI …

152

2. P: kegiatan

apa yang

paling sering

dilakukan anak

dirumah

bersama ibu?

BU: kalo saya

sedang tidak

repot dengan

adik bayi,

biasanya SA

paling suka

main „thomas‟

sama saya,

tapi kadang-

kadang saya

kasih gadget

kalo saya

sedang dengan

adik bayi, biar

anteng. Dan

saya batasi

waktunya

Memberikan

gadget kepada

anak saat ibu

tidak dapat

menemani

main

Pengalihan

fokus dan

mengatasi

kerepotan ibu

Ketergantungan

Page 162: PERKEMBANGAN KEMANDIRIAN ANAK USIA 3-4 TAHUN STUDI …

153

3. P : bagaimana

biasanya sikap

SA saat ibu

bersama adik

bayi?

Bu : sebetulnya

sayang dengan

adiknya, hanya

terkadang suka

cemburu kalo

saya lagi

gendong adik,

tiba-tiba Tarik

tangan adik

lah, kerauk

mukanya lah.

Makanya saya

minta bantuan

ibu saya untuk

menjaga SA

Perasaan tidak

suka terhadap

adik bayi

muncul saat

konsentrasi

Ibu terbagi

Cemburu

dengan adik

Kurang

mengendalian

diri

4. P : jika

dirumah,

apakah SA

Anak bersikap

untuk selalu

ingin ditemani

Sikap manja

dan

ketergantungan

Ketergantungan

Page 163: PERKEMBANGAN KEMANDIRIAN ANAK USIA 3-4 TAHUN STUDI …

154

selalu minta

ditemani Ibu?

BU : emang

iya, kalo

dirumah dia

manja banget,

sampe saya

mau ketoilet

aja dia

ikut.pokonya

saya ngga bisa

berkutik.

ibu

5. P : bagaimana

kebiasaan saat

kegiatan

makan?

BU : dia itu

orangnya

susah makan,

jadi kalau ngga

disuapi ngga

bakalan minta

makan. Jadi

Anak selalu

disuapi saat

jadwal makan,

agar

makannya

rutin

Anak

ketergantungan

disuapi

ketergantungani

Page 164: PERKEMBANGAN KEMANDIRIAN ANAK USIA 3-4 TAHUN STUDI …

155

sambil diajak

jalan-jalan si

nenek pasti

rutin menyuapi

SA untuk

makan. Biar

cepet habis

dan ngga

berantakan

6. P : pada saat

kapan

biasanya SA

ngambek /

marah ? Apa

yang Bunda

Lakukan ?

BU : kalau

keinginannya

ngga dituruti

biasa nya dia

ngambek,

misalnya kalo

disuruh udahan

Rasa marah

SA muncul

saat dilarang

main HP oleh

bundanya,

namun

mendapat

pembelaan

dari nenek

Ketergantungan

Page 165: PERKEMBANGAN KEMANDIRIAN ANAK USIA 3-4 TAHUN STUDI …

156

main HP pasti

dia ngambek.

Dan saya

biasanya

diemin , tapi

neneknya

kadang

ngebelain.

7. P : perilaku

apa yang

ditunujkkan

saat SA

marah?

BU : kalo lagi

marah

biasanya dia

langsung

mukul-mukul

saya, langsung

saya larang

biar ngga

pukul-pukul

Perilaku

memukul

ibunya saat

sedang marah

kurang

pengendalian

diri dalam

emosi

Kurang

pengendalian

diri

8. P : apa pernah Perilaku ibu Anak menjadi Ketergantungan

Page 166: PERKEMBANGAN KEMANDIRIAN ANAK USIA 3-4 TAHUN STUDI …

157

bunda

memberi tugas

ringan untuk

SA ? seperti

membereskan

mainan saat

selesai main,

dan

sebagainya?

BU : saya sih

suka kasih tau

SA, kalo habis

main

dibereskan lagi

ya. Tapi

kebanyakan

kita yang

beresin, karena

dia mood-

mood an. Dan

kitanya yang

pusing kalo

berantakan

yang selalu

membantu

membereskan

mainan anak

saat selesai

main

ketergantungan

Page 167: PERKEMBANGAN KEMANDIRIAN ANAK USIA 3-4 TAHUN STUDI …

158

9. P : pada saat

kapan

biasanya

bunda merasa

kewalahan

oleh perilaku

SA?

BU : saat dia

ngga mau

nurut dan suka

sengaja

lompat-lompat

ditempat tidur

terus sayanya

repot boboin

adik.

Kegiatan

sengaja

melompat

dikasur yang

membuat ibu

repot

bersamaan

dengan adik

bobo.

Sengaja

mencari

perhatian

Mencari

perhatian

10. P : Apa SA

mau

mengutarakan

jika

menginginkan

sesuatu dari

Bunda?

Anak mau

mengutarakan

keinginan dan

lancar

berkomunikasi

Dapat

berkomunikasi

komunikasi

Page 168: PERKEMBANGAN KEMANDIRIAN ANAK USIA 3-4 TAHUN STUDI …

159

BU : emang

dasarnya di

cerewet, apa

aja pasti

diomongin,

jangankan

minta sesuatu,

lagi asyik main

aja suka

ngomong

sendiri ama

mainannya.

Page 169: PERKEMBANGAN KEMANDIRIAN ANAK USIA 3-4 TAHUN STUDI …

160

HASIL WAWANCARA DENGAN ORANGTUA

KODE : CW.02.MY.GE.

Identitas Informan

Nama : Mamy Zwitsy

Usia : 31 tahun

Jenis kelamin : Perempuan

NO REALITA

DATA

CODE KATEGORI TEMA

1. P : Apakah ibu

menemani dan

bersama anak

seharian penuh

dirumah?

MY : karena

kita dirumah

Cuma bertiga,

jadi GE pasti

selalu sama

mamy dan

papinya

Ibu sebagai

ibu rumah

tangga dan

selalu

bersama anak

seharian

penuh

dirumah.

Anak selalu

ditemani Ibu

Pendampingan

2. P: kegiatan Ibu seslalu Mendampingi Pendampingan

Page 170: PERKEMBANGAN KEMANDIRIAN ANAK USIA 3-4 TAHUN STUDI …

161

apa yang

paling sering

dilakukan anak

dirumah

bersama ibu?

MY : dia suka

sekali nonton

TV kabel dan

saya harus ada

didekatnya

saat dia nonton

mendampingi

anak

menonton TV.

anak

3. P : berapa

lama Ibu

menemani GE

menonton TV ?

MY : Saya buat

kesepakatan

dengannya

saya pasang

mode sleep on

setelah 1 jam

TV menyala,

jadi pasti GE

Kesepakatan

dibuat oleh

orangtua dan

anak

memahaminya

Sikap tanggung

jawab anak

muncul

Tanggung

jawab

Page 171: PERKEMBANGAN KEMANDIRIAN ANAK USIA 3-4 TAHUN STUDI …

162

langsung

paham kalau

TV nya mati

berarti sudah

selesai

4. P : jika

dirumah,

apakah GE

selalu minta

ditemani Ibu?

MY : tidak

selalu minta di

temani, ia

paham kalau

saya sedang

didapur ngga

minta ditemani

main. Dan

saya arahin

main dengan

mainannya

Anak

memahami

kondisi ibu

yang tidak

selalu dapat

menemani,

sehingga

dapat

mengarahkan

diri untuk

bermain

sendiri

Anak dapat

mengarahkan

diri

Mengarahkan

diri

5. P : bagaimana

kebiasaan GE

saat kegiatan

Anak terbiasa

makan

bersama

Pemberian

kesempatan

pada anak

Pengarahan diri

Page 172: PERKEMBANGAN KEMANDIRIAN ANAK USIA 3-4 TAHUN STUDI …

163

makan?

MY : saya sih

bukan tipe

orang yang

maksain anak

harus makan

nasi dan

nyuapin sampe

habis, jadi

biasanya kalau

saya makan

pasti GE juga

minta ikutan

makan. Dan

saya ambilin

paling 3-4 suap

dipiring

kesukaannya.

Jadi

keseringan kita

makan bareng

ga pake

disuapin. Yang

penting ada

dengan ibu

dengan

memberi

kesempatan

untuk anak

makan sendiri

Page 173: PERKEMBANGAN KEMANDIRIAN ANAK USIA 3-4 TAHUN STUDI …

164

yang masuk

6. P : pada saat

kapan

biasanya GE

ngambek /

marah ? Apa

yang Mamy

Lakukan ?

MY : karena

rutinitas pagi ia

minta keliling

komplek sama

papi nya. Dia

suka marah

kalo bangun

papinya udah

berangkat

duluan.

Bakalan bete

seharian ampe

papi nya

pulang.

Anak akan

marah jika

tidak

melakukan

rutinitas pagi

bersama ayah

Penyesuaian

diri dengan

rutinitas

Penyesuaian

diri

7. P : perilaku Menangis Menangis dan Luapan emosi

Page 174: PERKEMBANGAN KEMANDIRIAN ANAK USIA 3-4 TAHUN STUDI …

165

apa yang

ditunjukkan

saat GE

marah?

MY: paling kalo

marah nangis

dan teriak

bilang “mami

ngga sayang

aku” dan bilang

saya jelek.

dengan

meluapkan

ocehan pada

orangtuanya

meracau

8. P : apa pernah

Mami memberi

tugas ringan

untuk GE ?

seperti

membereskan

mainan saat

selesai main,

dan

sebagainya?

MY : kalo itu

anak paham

tanggung

jawab dengan

merapihkan

mainan

Tanggung

jawab terbentuk

Tanggung

jawab

Page 175: PERKEMBANGAN KEMANDIRIAN ANAK USIA 3-4 TAHUN STUDI …

166

mah ngga usah

pake disuruh,

dia paling ga

mau

mainannya

rusak apalagi

hilang. Jadi

pasti abis main

langsung

beberes.

9. P : pada saat

kapan

biasanya

bunda merasa

kewalahan

oleh perilaku

GE?

MY : pada saat

mati lampu dan

AC nya juga

mati, langsung

rewel dan

serba salah.

GE bersikap

rewel saat

kepanasan

tanpa

pendingin

ruangan

Ketergantungan

pada AC

Ketergantungan

Page 176: PERKEMBANGAN KEMANDIRIAN ANAK USIA 3-4 TAHUN STUDI …

167

Saya jadi

bingung

mengahapinya

10. P : Apa GE

mau

mengutarakan

jika

menginginkan

sesuatu dari

Mamy?

MY : ya, dia

selalu nanya

boleh ngga

ngelakuin apa

yang dia

pengenin.kalo

pun ngga

dibolehin

selama reason

masuk akal dia

ngerti ko.

Anak mau

mengutarakan

keinginan dan

lancar

berkomunikasi

Dapat

berkomunikasi

Komunikasi

Page 177: PERKEMBANGAN KEMANDIRIAN ANAK USIA 3-4 TAHUN STUDI …

168

Lampiran 7.

HASIL WAWANCARA DENGAN ORANG TERDEKAT (NENEK)

KODE : CW.02.NE.SA

Identitas Informan

Nama : Nenek Fatimah

Usia : 55 tahun

Jenis kelamin : Perempuan

NO REALITA DATA CODE KATEGORI TEMA

1 P :Sesering apa

nenek bertemu

dengan anak ?

bagaimana

reaksi anak saat

bertemu dengan

nenek?

NE : sering

sekali, karena

bundanya

kerepotan

ngurus adik, jadi

saya sering

Nenek sering

datang

kerumah SA,

dan SA

bersikap

manja

terhadap

neneknya

SA sering

bertemu dan

bersikap

manja pada

nenek

ketergantungan

Page 178: PERKEMBANGAN KEMANDIRIAN ANAK USIA 3-4 TAHUN STUDI …

169

datang kerumah

SA. Dan SA

pasti manjanya

ke saya kalau

saya datang.

2 P: Bagaimana

sikap anda

terhadap

perilaku SA saat

bersama nenek?

NE: Mohon

maklum ya, SA

itu cucu pertama

dari anak saya

satu-satunya,

jadi saya pasti

kasih kalau dia

minta sesuatu,

asal ngga yang

macem-macem.

SA adalah

cucu pertama

sang nenek,

jadi sang

nenek selalu

memberikan

keinginan SA

SA selalu

diikuti

keinginannya

oleh nenek

Ketergantungan

3 P : Adakah

kesepakatan

yang dibuat

SA mau

makan dan

minum susu

SA mau

melakukan

sesuatu

Ketergantungan

Page 179: PERKEMBANGAN KEMANDIRIAN ANAK USIA 3-4 TAHUN STUDI …

170

antara orangtua

dengan orang

terdekat terkait

tentang aturan

yang berkaitan

dengan

keinginan anak

? apakah SA

selalu menagih

? bagaimana

jika tidak

diberikan ?

NE : paling saya

cuma bilang

kalau SA pinter

pasti nenek

belikan SA

mainan sama es

krim, tapi kalau

makan sama

minum susunya

pinter.

P : Apakah SA

karena

dijanjikan

eskrim oleh

nenek, dan SA

menagih janji

neneknya.

karena iming-

iming

Page 180: PERKEMBANGAN KEMANDIRIAN ANAK USIA 3-4 TAHUN STUDI …

171

menagih ?

NE : Dan

biasanya SA

langsung inget

tuh, kalau nggak

dikasih ya

ngambek

4 P : Bagaimana

sikap SA jika

nenek

memberikan

tanggung jawab

? misal :

merapihkan

mainan, dst.

NE : paling dia

mau kalau saya

suruh rapihin

mainan lagi

sehabis main,

tapi ngga sampe

selesai, trus dia

bilang “aku

Awalnya SA

mau diberi

tanggung

jawab

merapihkan

mainan, tapi

tidak sampai

selesai karena

alasan lelah

SA belum

mau

bertanggung

jawab

Belum

tanggung jawab

Page 181: PERKEMBANGAN KEMANDIRIAN ANAK USIA 3-4 TAHUN STUDI …

172

capek nek.”

5 P : Lalu

bagaimana

sikap nenek?

NE : Karena

saya paling

ngga betah

kalau rumah

berantakan,

tetep aja saya

yang beresin

semuanya. SA

nya mah

palingan cuek

aja.

Nenek selalu

merapihkan

kembali rumah

yang

berantakan

dengan

mainan SA,

sementara SA

bersikap acuh.

Anak bersikap

acuh terhadap

mainan yang

dibereskan

nenek

Belum

mengarahkan

diri

6 P : Adakah

kendala nenek

dalam

menghadapi

perilaku SA

dirumah?

NE : SA tau

kalau saya

SA menangis

dan dijadikan

senjata agar

nenek

menuruti

kemauannya

Nenek

didominasi

oleh SA

Ketergantungan

Page 182: PERKEMBANGAN KEMANDIRIAN ANAK USIA 3-4 TAHUN STUDI …

173

paling ngga tega

kalau dia

nangis, dan itu

jadi senjatanya

dia biar diturutin

ama saya.

Kadang-kadang

sih saya diemin

tapi sayanya

yang kalah.

Page 183: PERKEMBANGAN KEMANDIRIAN ANAK USIA 3-4 TAHUN STUDI …

174

Lampiran 8

DOKUMENTASI FOTO

SA datang digendong nenek SA disuapi oleh nenek

Page 184: PERKEMBANGAN KEMANDIRIAN ANAK USIA 3-4 TAHUN STUDI …

175

SA dipaksa makan oleh nenek SA tidak mau masuk kelas

GE bermain dengan teman

Page 185: PERKEMBANGAN KEMANDIRIAN ANAK USIA 3-4 TAHUN STUDI …

176

GE makan sendiri GE diberi motivasi Ibu

GE antusias mendengarkan cerita

Page 186: PERKEMBANGAN KEMANDIRIAN ANAK USIA 3-4 TAHUN STUDI …

177

Wawancara dengan guru

Wawancara dengan Orangtua

Page 187: PERKEMBANGAN KEMANDIRIAN ANAK USIA 3-4 TAHUN STUDI …

178

Page 188: PERKEMBANGAN KEMANDIRIAN ANAK USIA 3-4 TAHUN STUDI …

179

Kelompok Bermain & Taman Kanak-

Kanak

GEMINTANG

Serua Residence Blok B I/G 12 A - Kelurahan Serua, Kecamatan

Bojongsari – Depok 16517

Telp : (021) - 275 988 09 email : [email protected]

SURAT KETERANGAN No. 002/S.Ket/GEM/IV/2018

Yang bertanda tangan dibawah ini adalah kepala KB TK

Gemintang, menerangkan bahwa :

Nama : Sri Maryani

NIM : 2013810003

Alamat : Jl. Talas III Rt 01/Rw 02 Gang

Labu 1. No.6

Pondok Cabe Ilir – Pamulang –

TangSel – Banten 15418

Bahwa nama tersebut diatas telah mengadakan penelitian di KB TK

Gemintang dari bulan Januari 2018 sampai dengan April 2018 .

dalam rangka menyusun skripsi dengan judul :

“ PERKEMBANGAN KEMANDIRIAN ANAK USIA 3 – 4 TAHUN

(Studi Kasus di KB TK Gemintang).”

Demikian surat keterangan ini kami buat agar digunakan

sebagaimana mestinya. Atas perhatiannya kami ucapkan terima

kasih.

Page 189: PERKEMBANGAN KEMANDIRIAN ANAK USIA 3-4 TAHUN STUDI …

180

Mengetahui,

Bojongsari, 7 Mei 2018

Kepala Yayasan

Kepala KB TK Gemintang

Tri Agustini, M.Psi,.

Sri Maryani

Page 190: PERKEMBANGAN KEMANDIRIAN ANAK USIA 3-4 TAHUN STUDI …

181

Page 191: PERKEMBANGAN KEMANDIRIAN ANAK USIA 3-4 TAHUN STUDI …

182

Lampiran 11 Kartu Bimbingan Skripsi

Page 192: PERKEMBANGAN KEMANDIRIAN ANAK USIA 3-4 TAHUN STUDI …

183

Page 193: PERKEMBANGAN KEMANDIRIAN ANAK USIA 3-4 TAHUN STUDI …

184

RIWAYAT HIDUP PENULIS

Nama : Sri Maryani

Tempat, Tanggal Lahir : Jakarta, 13 Maret 1982

Agama : Islam

Alamat : Jl. Talas III RT 01/02

Gg. Labu 1 No. 6 Pondok Cabe Ilir –

Pamulang Tangerang Selatan – Banten 15418

Riwayat Keluarga

Orang tua : a. Ayah : Maryono

b. Ibu : Ponny

Suami : Muhammad Yunus, S.Ag

Anak : 1. Sunan Kanjeng Mustopo

2. El Maraghi Saturo Muhammad

3. Akina Dzakirah Sarasvati

Riwayat Pendidikan

1. SD Negeri Pondok Cabe Ilir 3 : Tamat tahun 1994

2. SMP Negeri 01 Cireundeu : Tamat tahun 1997

3. SMA Negeri 74 Jakarta : Tamat tahun 2000

4. LPGTK Tadika Puri Jakarta : Tamat tahun 2001

5. Fakultas Ilmu sosial dan Politik,Universitas Terbuka tahun

2001– 2003 (tidak tamat).

6. Diterima di Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah

Jakarta, tahun 2013

Riwayat Pekerjaan

1. Mengajar di TK Bunga Bangsa 2000-2003

2. Mengajar di Kidsports Indonesia 2001-2010

Page 194: PERKEMBANGAN KEMANDIRIAN ANAK USIA 3-4 TAHUN STUDI …

185

3. Mengajar Di Kidspace Indonesia 2010-2015

4. Mengajar di KBTK Labschool FIP UMJ tahun 2016-2017

5. Kepala Sekolah di KB TK Gemintang tahun 2017 – sekarang.