perkembangan hadis pasca kodifisa
TRANSCRIPT
ASSALAMU'ALAIKUM
KELOMPOK IV Nama: Muhammad Agus Fauzan Adzim A (933202416) Muhammad Agus Faisal (933202216) M.Alif Mahmudin (933200416) Madina Ilma Liana (933203016) Arbaah Al Samarkandi (933202116) Kurnia Nasution (933200916) Dzuriyatul Jannah (933201616)
PASCA KODIFIKASI HADIST codification yaitu mengumpulkan dan
menyusun Secara istilah kodifikasi adalah penghimpunan, penulisan, dan pembukuan hadis Nabi atas perintah resmi dari penguasa negara (khalifah) bukan dilakukan atas inisiatif perorangan atau untuk keperluan pribadi. Kodifikasi ini bertujuan untuk menjaga hadis Nabi dari kepunahan dan kehilangan baik dikarenakan banyaknya periwayat penghafal hadis yang meninggal maupun karena adanya hadis-hadis palsu yang dapat mengacaubalaukan keberadaan hadis-hadis Nabi.
PERKEMBANGAN HADIST SESUDAH MASA KODIFIKASI
Pada masa ini kodifikasi dilakukan dengan cara seleksi atau penyaringan hadis. Kodifikasi ini terjadi ketika pemerintahan dipegang oleh dinasti Bani Abbas, khususnya pada masa Al-Makmun sampai dengan Al-Muktadir(sekitartahun 201-300 H).
KODIFIKASI HADIS ABAD III HIJRIAH
Pada abad ketiga Hijriah ini merupakan masa penyaringan dan pemisah antara sabda Rasulullah dengan fatwa sahabat dan tabi’in.Masa penyeleksian ini terjadi pada zaman Bani Abbasyiyah, yakni al-Ma’mun sampai al-Muktadir (sekitar tahun 201-300 H). Pada saat ini pula mulai dibuat kaidah-kaidah dan syarat-syarat untuk menentukan apakah suatu hadis itu sahih atau dho’if. Para periwayat juga tidak luput dari sasaran penelitian mereka untuk diteliti kejujuran, kekuatan hafalan, dan lain sebagainya. Para ulama hanya menulis dan mengumpulkan hadis-hadis Nabi lengkap dengan sanadnya,yang kemudian kitab-kitab hadis hasil karya mereka disebut Musnad.
ENAM PEDOMAN BUKU INDUK HADIST DAN REFERENSI PARA
ULAMA’ HADISTAl-Jami’ Ash-Shahih li Al-Bukhari (194-256 H)Al-Jami’ Ash-Shahih li Muslim bin Al-Hajjaj Al-
Qusyayri (204-261 H)Sunan An-Nasa’i li Ahmad ibn Syu’aib al-
Khurasani al-Nasa’i (215-303 H)Sunan Abu Dawud li Abu Dawud Sulayman
ibn al-Asy’ast al-Sijintani (202-276 H)Jami’ At-Tirmidzi li Abu ‘Isa Muhammad ibn
‘Isa ibn Surah al-Turmudzi (209-269 H)Sunan Ibn Majah Al-Qazwini li ‘Abd Allah ibn
Muhammad ibn Yazid ibn’Abd Allah al-Qazwini (209-276 H)
PARA ULAMA’ MENGKODIFIKASIKAN HADIST BERDASARKAN NAMA PERIWAYAT SAHABAT DENGAN
BENTUK MUSNAD
Musnad Abu Dawud Sulaiman bin Dawud Ath-thayalisi (w.204 H).
Musnad Abu Bakar Abdullah bin Az-Zubair Al-Humaidi (w.219 H).
Musnad Al-Imam Ahmad bin Hanbal (w. 211 H).
Musnad Abu Bakar Ahmad bin Amar Al-Bazzar (w. 204 H).
Musnad Abi Ya’la Ahmad bin Ali Al-Mutsanna Al-Mushili (w. 307 H).
KODIFIKASI HADIS ABAD IV-VII HIJRIAHKalau abad pertama, kedua, dan ketiga,
hadis berturut-turut mengalami masa periwayatan, penulisan, pembukuan, serta penyaringan dari fatwa-fatwa sahabat dan tabi’in, yang sistem pengumpulannya didasarkan pada pencarian sendiri, maka pada abad keempat dan seterusnya digunakan metode yang berlainan. Demikian pula, para ulama yang terlibat pada sebelum abad keempat disebut ulama mutaqaddimun dan ulama yang terlibat dalam kodifikasi hadis pada abad keempat dan seterusnya disebut ulama mutaakhirun.
THANK YOU…