perkembangan anak usia sekolah
TRANSCRIPT
1
PERKEMBA�GA� A�AK USIA SEKOLAH DITI�JAU
DARI ASPEK PERKEMBA�GA� FISIK,
PSIKOLOGIS, DA� SOSIAL
Adicakra Satyanugraha Sutan
090600079
Departemen Ilmu Kesehatan Gigi Anak
Mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Sumatera Utara
Jl. Alumni No. 2, Kampus USU Medan 20155
PE�DAHULUA�
Masa perkembangan anak merupakan suatu hal yang khusus yaitu sebagai masa
bertumbuh dan berkembangnya semua aspek dan fungsi yang ada dalam diri anak, meliputi
perkembangan fisik, intelektual, dan sosial yang berlangsung secara serentak dan seimbang
(multidimensional).1 Masa perkembangan anak dimulai dari sejak saat di dalam kandungan
sampai pada usia remaja. Kategori anak di atas dapat diketahui berdasarkan UU No.20 Tahun
2002 tentang Perlindungan anak dan WHO bahwa yang termasuk usia anak adalah sebelum
usia 18 tahun dan belum menikah. Selain itu dapat dipertegas berdasarkan UU No.23 Tahun
2002 tentang Perlindungan anak bahwa seseorang yang belum berusia 18 tahun termasuk
yang berada dalam kandungan dapat dikategorikan sebagai anak. 1,4
Masa anak usia sekolah merupakan masa kanak-kanak akhir yang berlangsung dari umur
enam tahun sampai umur dua belas tahun. Pada masa ini merupakan masa yang akan
menentukan kualitas seseorang manusia dewasa nantinya. Anak-anak pada masa ini memiliki
karakteristik yang unik dan berbeda-beda setiap anak. Ada anak yang memiliki tubuh yang
lebih besar atau lebih kuat dari yang lain sehingga mahir dalam olahraga tertentu dan ada
juga yang memiliki kecerdasan tertentu. Adanya perbedaan dalam intelegensi, perkembangan
fisik, kemampuan kognitif dan bahasa, serta perkembangan kepribadian dapat menghasilkan
pribadi-pribadi yang berbeda dalam segala aspek dan bidang. 2
2
Namun, apabila dikaitkan dengan perawatan gigi, berbagai macam perbedaan yang
ditunjukkan oleh setiap anak dapat mempersulit pekerjaan seorang dokter gigi. Dari sekian
banyak perbedaan dan keunikan, setiap anak pasti memiliki ciri-ciri mendasar berdasarkan
tahapan pertumbuhan dan perkembangannya. Ciri-ciri mendasar inilah yang harus kita
ketahui agar dapat memudahkan kita dalam melakukakan suatu tindakan medis / perawatan.
Oleh karena itu dalam makalah ini akan dibahas ciri-ciri / kararkteristik tersebut ditinjau
dari aspek perkembangan fisik anak, perkembangan psikologis, serta perkembangan
sosiologis sesuai dengan tahapan perkembangan usia sekolah.
KO�SEP DASAR PERKEMBA�GA� A�AK
Manusia terus berkembang selama hidupnya sehingga perkembangan bersifat spesifik
dan berbeda antara anak-anak dengan orang dewasa. Perkembangan anak merupakan hasil
maturasi atau pematangan organ-organ tubuh terutama susunan saraf pusat. Perkembangan
pula dipengaruhi oleh faktor biofisikopsikososial dan faktor genetik. 1
Dalam proses perkembangan terdapat berbagai tahapan yang harus dilalui oleh anak
dalam rangka menuju kedewasaan. Perkembangan anak meliputi perkembangan fisik,
kognitif, psikologis, bahasa, motorik, dan personal sosial serta adaptif. 1
Ciri-ciri perkembangan anak :
1. Perkembangan dimulai pada masa pranatal dan proses belajar dimulai setelah lahir.
Maksudnya adalah perkembangan dan proses belajar harus dimulai pada waktu prenatal
dan pascanatal. Hal ini akan berlangsung secara terus menerus.
2. Perkembangan memiliki berbagai dimensi yang saling berhubungan. Maksudnya adalah
aspek-aspek perkembangan yang telah disebutkan di atas saling mempengaruhi satu
sama lain. Kemajuan dalam suatu bidang menyebabkan kemajuan pula di bidang lainnya.
Namun kesalahan atau keterlambatan dalam suatu bidang akan pula mempengaruhi
bidang lainnya. Contohnya anak yang malas belajar seringg kurang percaya diri. Ciri ini
menunjukkan bahwa perkembangan bersifat holistik/utuh sehingga dalam
memperhatikan anak harus memperhatikan segala aspek perkembangan.
3
3. Perkembangan berlangsung pada tahap yang dapat diramalkan dan proses belajar terjadi
pada sekuen yang dapat dimengerti. Maksudnya anak tidak dapat diajarkan sesuatu
sebelum waktunya ia dapat belajar.
4. Perkembangan dan belajar berlangsung berkelanjutan sebagai hasil dari interaksi dengan
sekitarnya. Maksudnya peran orang tua adalah memberi kesempatan pada anak untuk
bekerja dangan benda yang kongkret, memiliki kesempatan memilih, melakukan
eksplorasi pada benda atau ide, bereksperimen dan mendapatkan suatu penemuan. Selain
itu anak juga membutuhkan kesempatan untuk berinteraksi dengan sekitaranya sehingga
anak merasa aman dan nyaman.
5. Anak sebagai peserta aktif dalam proses perkembangan belajarnya. Maksudnya
Ketrampilan sebagai dasar untuk membangun pengetahuan akan meningkat dengan
praktek. Oleh karena itu anak harus diberi kesempatan untuk membangun
pengetahuannya melalui eksplorasi. 1
PERKEMBA�GA� A�AK USIA SEKOLAH
Masa usia sekolah merupakan suatu masa usia anak yang sangat berbeda dengan usia
dewasa. Masa usia sekolah disebut juga masa pra remaja atau masa pra pubertas. Masa ini
dialami dari umur 6 – 12 tahun. Selain itu masa ini juga disebut sebagai masa laten yaitu
masa yang sangat mempengaruhi kehidupan anak pada saat dewasa. Misalnya perlakuan baik
yang diterima selama perawatan gigi pada masa ini akan berdampak baik bagi kehidupan
anak pada masa mendatang. Sebaliknya apabila perlakuan yang buruk yang ia terima maka
akan berdampak buruk pula pada kehidupan masa mendatang. 1,2
Dalam melakukan perawatan gigi pada anak khususnya pada usia sekolah, sebaiknya kita
harus memperhatikan perkembangan anak yang terjadi pada masa usia tersebut.
Perkembangan anak tersebut dapat dilihat dari segi perkembangan fisik, perkembangan
psikologis yang meliputi kemampuan kognitif, kemampuan motorik, kemampuan bahasa,
perkembangan emosi, dan intelektual, serta perkembangan sosial yang meliputi
perkembangan moral, sikap dan tingkah laku. Hal ini penting diketahui oleh seorang dokter
gigi agar perawatan yang dilakukan dapat dilakukan secara utuh / komprehensif, lancar, dan
4
tidak mempengaruhi kehidupan anak di masa mendatang. Oleh karena itu akan dibahas
secara rinci mengenai perkembangan anak ditinjau dari aspek-aspek tersebut.
A. PERKEMBA�GA� FISIK
Karakteristik fisik anak usia sekolah mencakup hal-hal berikut ini yaitu :
a). Disebut periode memanjangnya secara fisik fungsi organ, otak mulai terbentuk
dengan baik sehingga perkembangan kecerdasan cukup pesat. 1,3
b). Parameter umum
Tinggi badan rata-rata anak usia 6 tahun adalah 112,5 cm dan berat badan rata-
ratanya mencapai 21 kg. Pertambahan berat badan yaitu 2,5 kg/ tahun sedangkan
pertambahan tinggi badan yaitu 5 cm/ tahun. Selain itu lingkar kepala berkembang
dari 50 cm menjadi 52-53 cm dari usia 5 tahun sampai usia 12 tahun. Pada akhir
masa ini ukuran kepala anak sama dengan ukuran kepala orang dewasa. 6
c). Nutrisi
Kebutuhan kalori harian anak menurun berhubungan dengan pertambahan ukuran
tubuh dan rata-rata membutuhkan 2.400 kalori per hari. Kebanyakan anak pada
masa ini tidak menyukai sayuran. Apabila hanya terdapat satu jenis makanan yang
disukai oleh orang tua dapat mempengaruhi pilihan anak terhadap makanan.
Kebutuhan terhadap nutrisi juga berpengaruh terhadap perkembangan kecerdasan
anak, oleh karena itu kebutuhan akan nutrisi harus selalu diperhatikan oleh orang
tua. 5,6
d). Pola Tidur
Kebutuhan tidur tidak setiap anak bervariasi biasanya memiliki rentang 8 sampai
9,5 jam setiap malam. 6
e). Pola Makan
Pada usia ini anak cenderung memiliki kebiasaan pola makan yang tidak teratur.
Maksudnya pada masa ini anak sering makan secara berlebihan, jajan secara
berlebihan sehingga banyak anak mengalami kegemukan. Anak yang mengalami
5
kegemukan sangat mempengaruhi aktifitasnya. Selain itu, anak yang kegemukan
biasanya gerakannya lebih lambat dan cenderung malas untuk melakukan suatu
aktifitas. Hal ini dapat menyebabkan terhambatnya perkembangan anak baik secara
fisik maksudnya anak yang mengalami obesitas sulit untuk bertambah tinggi,
intelegensia maupun juga secara sosial maksudnya malas untuk bergaul. Oleh
karena itu anak-anak pada usia sekolah harus banyak berolah raga agar
obesitasnya dapat dikurangi atau bahkan dapat dicegah sehingga pertumbuhan dan
perkembangan anak berjalan sesuai dengan keadaan normal. 5
f). Kesehatan Gigi
Mulai pada usia 6 tahun, gigi permanen anak akan mengalami erupsi dan secara
bertahap akan kehilangan gigi susunya (desi dua). Anak pada usia ini sudah dapat
menyikat gigi dengan baik. Masa ini merupakan masa yang tepat untuk
mngajarkan anak mengenai kesehatan gigi. Selain itu, anak pada usia sekolah
sangat suka makan makanan yang manis sehingga dapat berakibat kerusakan pada
gigi. 3,5,6
g). Eliminasi
Pada usia 6 tahun, sekitar 85 % anak memiliki kendala penuh terhadap kandung
kemih dan defakasi. Anak-anak sering mengompol (Enurisis Nokturnal). Hal ini
sering terjadi pada 15 % anak berusia sekolah. 6
h). Perkembangan anak usia sekolah masih sangat dipengaruhi oelh lingkungan
keluarga. 5
i). Terjadi peningkatan manual dan ketangkasan jasmaniah. 3
j). Perubahan pra pubertas akan terjadi pada ahkir masa ini. 3
B. PERKEMBA�GA� PSIKOLOGIS
Perkembangan psikologis pada anak terbagi menjadi 5 yaitu :
1. Kemampuan Motorik
6
Anak-anak pada masa usia sekolah umumnya sudah dapat menggambar dan
melukis dengan baik. Anak juga sudah dapat berlatih dengan baik untuk
mendapatkan keahlian yang ia inginkan. Perkembangan motorik kasar yaitu pada
usia ini anak dapat bermain sepatu roda, berenang. Kemampuan berlari dan
melompat meningkat secara progresif. Sedangkan perkembangan motorik halus
yaitu anak mampu menulis dan merangkai kata dengan baik. Selain itu, karena
kontrol motorik anak berkembang dengan baik, anak dapat menggunakan alat-alat
seperti palu dan obeng. 3,6
2. Kemampuan Kognitif
Menurut Piaget, anak berusia antara 7-12 tahun berada dalam tahap konkret
operasional maksudnya anak telah berpikir secara logis untuk hal-hal yang nyata
yang ditandai dengan penalaran induktif, tindakan logis, dan pikiran konkret yang
reversibel. Karakteristik spesifik dari tahap ini antara lain : (1). Transisi dari
egeosentris ke pemikiran objektif yaitu melihat dari sudut pandang orang lain,
mancari validasi, dan bertanya, (2). Berfokus pada kenyataan fisik saat ini disertai
ketidakmampuan melihat untuk melebihi kondisi saat ini, (3). Kesulitan
manghadapi masalah yang jauh, masa depan, atau hipotesis, (4). Perkembangan
berbagai klasifikasi mental dan aktifitas yang diminta, (5). Perkembangan prinsip
konservasi yaitu volume, berat, massa, dan angka. Konservasi tidak berdasarkan
keadaan lingkuangan. Aktivitas yang khas pada tahap ini yaitu: (1).
Mengumpulkan dan menyortir benda (mis: boneka, kelereng). (2).
Meminta/memesan barang menurut ukuran, bentuk, berat, dan kriteria lain, (3).
Mempertimbangkan pilihan dan variabel ketika memecahkan masalah. 2,5,6
3. Kemampuan Bahasa
Kosakata berkembang sampai 2500 kata, mampu menggunakan kalimat kompleks,
dan menggunakan kata-kata dengan baik. Anak dapat mengembangkan pola
artikulasi orang dewasa (7-9 tahun), anak belajar bahwa kata-kata dapat dirangkai
dalam bentuk terstruktur. Pada masa usia ini anak melalui beberapa fase linguistik
yaitu: (1). Satu kata atau holofrase, (2). Lebih dari satu kata, dan (3). Diferensial.
Selain itu fungsi bicara adalah untuk mengevaluasi diri, menarik perhatian, dan
sebagai alat mempengaruhi perilaku orang lain. Terdapat beberapa pendukung
7
potensi anak dalam berbicara yaitu kematangan alat bicara, kesempatan berlatih,
dan motivasi untuk belajar dan berlatih. 3,5,6
4. Perkembangan Emosional
Pada umumnya stress disebabkan oleh rasa cemas dan takut terjadi pada anak-
anak. Sebagian perasaan takut yang terjadi sejak masa kanak-kanak awal dapat
terselesaikan atau berkurang, anak dapat mnyembunyikan rasa takutnya untuk
menghindari dikatakan sebagai pengecut atau bayi. Rasa takut yang sering terjadi
karena gagal dalam pendidikan, gertakan, guru yang mengintimidasi, sesuatu yang
buruk terjadi pada orang tua, menghadapi benda-benda besar, ditinggalkan oleh
orang tuanya, atau sangat dimanjakan oleh orang tua. Selain itu stress juga banyak
dialami oleh anak pada masa ini. Hal ini sering kali disebabkan oleh penyakit, rasa
tidak senang, frustasi, ataupun karena tekanan orang tua. Di samping itu stress anak
dapat juga disebabkan oleh tekanan akan harus berhasil dalam pendidikan, bersaing
dalam olah raga, dan harus dapat bersosialisasi dengan lingkungannya. Namun di
samping semu hal yang disebutkan diatas pada umumnya anak dengan alasan
tertentu takut terhadap ruangan yang gelap. 5,6
5. Perekembangan Intelektual
Menurut Piaget ada lima faktor yang menunjang perkembangan intelektual yaitu :
Kedewasaan (maturation), pengalaman fisik (physical experience), Pengalaman
logika matematika (logical mathematical experience), transmisi sosial, Social
transmission, dan proses keseimbangan (equilibriun) atau proses pengaturan sendiri
(self regulation). Erickson mengatakan bahwa anak pada masa usia ini tertarik
terhadap pencapaian hasil belajar. Pada masa usia sekolah, proses belajar mereka
tidak hanya terjadi pada lingkungan sekolah tetapi juga dapat terjadi di lingkungan
masyarakat sehingga menurut Nasution (1992) masa kelas tinggi sekolah dasar
memiliki beberapa ciri khas antara lain : (1). Adanya minat terhadap kehidupan
praktis sehari-hari yang konkrit, (2). Sangat realistik, ingin tahu, dan ingin belajar,
(3). Telah memiliki minat terhadap hal-hal dan mata pelajaran khusus, (4). Anak
mengahadapi tugasnya dengan bebas dan berusaha untuk menyelesaikannya
sendiri, (5). Anak memandang nilai sebagai ukuran yang tepat mengenai prestasi
sekolah, (6). Anak gemar membentuk kelompok atau “gang” dengan tingkat
kompetisi tinggi. 2,4-6
8
C. PERKEMBA�GA� SOSIAL, MORAL, DA� SIKAP
Masa usia sekolah merupakan periode perubahan dinamis dan kematangan seiring
dengan peningkatan keterlibatan anak dalam aktivitas yang lebih kompleks, membuat
keputusan, dan kegiatan yang memiliki tujuan. Hubungan dengan teman sebaya
memegang peranan penting yang baru. Aktivitas kolompok biasanya banyak
mengahabiskan waktu dan energi. Pada umumnya anak usia sekolah gemar untuk
bermain. Namun pada masa ini permainan yang dilakukan menjadi lebih kompleks dan
lebih kompetitif. Selain itu sangat baik bagi anak jika orang tua mengajarkan hal-hal
yang bersifat positif pada masa perkembangan ini seperti mengajarkan keterampilan
khusus (mis: musik dan seni, olah raga, bahasa), disiplin & tanggung jawab, dan juga
mengajarkan anak tentang konsep “Reward & Punishment”. 6
Disiplin sangat baik bagi anak pada usia ini. Memberikan tanggung jawab seperti
terhadap pekerjaan rumah tangga dapat membantu anak merasa bahwa mereka
merupakan bagian penting keluarga. Namun ketika mendisiplinkan anak, orang tua dan
pengasuh lain harus menyusun batasan yang kongkrit dan beralasan (memberikan
penjelasan yang meyakinkan) serta mempertahankan peraturan sampai batas minimal. 6
Mengenai konsep “Reward & Punishment”, penting bagi orang tua untuk
memperhatikan hal tersebut. Konsep “Reward” berarti jika anak berhasil mencapai suatu
hal atau berhasil dalam pendidikannya maka orang tua memberikan hadiah kepada anak.
Konsep “Punishment” berarti jika anak melakukan pelanggaran maka anak perlu
mendapat hukuman agar anak jera dan tidak mengulangi lagi. Pemberian hadiah sangat
penting dalam proses pendidikan anak karena dapat memberi motivasi kepada anak,
memiliki nilai pendidikan, dan dapat memperkuat perilaku. Namun pemberian hadiah
kepada anak tidak selamanya berdampak baik karena anak menjadikan hadiah sebagai
tujuan utama dalam melakukan suatu hal. Oleh karena itu konsep “Reward” tidak baik
dlakukan secara berkelanjutan. 5
Menurut Erickson menyatakan bahwa krisis psikososial yang dihadapi sebagai
“Industry VS Inferiority”. Anak usia sekolah secara normal telah menguasai tiga tugas
perkembangan pertama (kepercayaan, otonomi, dan inisiatif) dan saat ini berfokus pada
penguasaan kepandaian (Industry). Perasaan industri berkembang dari suatu keinginan
untuk pencapaian. Perasaan inferioritas dapat tumbuh dari harapan yang tidak realistis
9
atau perasaan gagal, dalam memenuhi standar yang ditetapkan orang lain untuk anak.
Ketika anak merasa tidak mampu, rasa percaya dirinya akan menurun. 6
Perkembangan sosial, moral, dan sikap lainnya yang terjadi pada anak usia sekolah
adalah meningkatnya ketertarikan dalam hobi, kemampuan khusus, dan olah raga
tertentu. Anak juga suka mengoleksi barang-barang tertentu (misal: perangko, boneka,
mainan) dan juga informasi yang ia dapat. Anak mulai memperluas pergaulan dan
pengalamannya ke dalam kelompok yang lebih besar. Anak mulai dapat lebih bersifat
lapang dada terhadap suatu hal dan mampu menyembunyikan perasaannya. Anak
cenderung menjauhi dan membeda-bedakan teman yang berlawanan jenis. Selain itu,
masa sekolah ini merupakan periode “Self-critical doubts” yaitu anak mulai
mempertanyakan dan mengkritik dirinya sendiri khususnya mengenai bentuk tubuh dan
penampilan. 2-6
PEMBAHASA�
Setelah membahas konsep perkembangan anak usia sekolah ditinjau dari aspek fisik,
psikologis, dan sosial kita dapat melihat bahwa anak-anak usia sekolah memiliki berbagai
macam karakteristik. Namun dari berbagai macam karakteristik tersebut, kita harus
mengetahui ciri-ciri mendasar yang terdapat pada anak khususnya usia sekolah.
Ciri-ciri mendasar tersebut dapat kita lihat dari aspek perkembangan fisik yaitu tinggi
badan rata-rata mencapai 112,5 cm dan berat badan rata-rata mencapai 21 kg, muculnya gigi
permanen menggantikan gigi susu (desi dua). Kemudian dari aspek psikologis yang
mencakup lima kategori yaitu (1). perkembangan kognitif dengan ciri anak berada dalam
tahap konkret operasional yang maksudnya anak telah berpikir secara logis untuk hal-hal
yang nyata, (2). Perkembangan motorik dengan ciri mampu menulis dan merangkai kata
dengan baik, (3). Perkembangan kemampuan bahasa dengan ciri mampu menggunakan
kalimat kompleks dan menggunakan kata-kata dengan baik, (4). Perkembangan emosional
dengan ciri munculnya stress dan rasa takut, (5). Perkembangan Intelektual dengan ciri proses
belajar mereka tidak hanya terjadi pada lingkungan sekolah tetapi juga di lingkungan
masyarakat, sangat realistik, ingin tahu, dan ingin belajar. Selanjutnya aspek perkembangan
sosial, moral, serta sikap dengan ciri lebih aktif, kompetitif, mulai memperluas pergaulan
dan pengalaman ke dalam kelompok yang lebih besar, dapat lebih bersifat lapang dada dan
10
mampu menyembunyikan perasaan. Selain itu pada anak usia sekolah diterapkan konsep
“Industry VS Inferiority” dimana Perasaan industri berkembang dari suatu keinginan untuk
pencapaian. Perasaan inferioritas dapat tumbuh dari harapan yang tidak realistis atau perasaan
gagal.
Ciri-ciri yang disebutkan di atas merupakan ciri mendasar yang dimiliki oleh setiap anak
usia sekolah pada umumnya. Ciri-ciri anak di atas sangat berguna bagi dokter gigi dalam
menangani pasien anak khusunya usia sekolah. Oleh karena itu kita sebagai dokter gigi harus
mengetahui ciri-ciri perkembangan anak khususnya usia sekolah agar dapat melakukan
perawatan gigi dengan baik, lancar, dan mencakup secara keseluruhan.
DAFTAR PUSTAKA
1. Narendra MB, Sularyo TS, Soetjiningsih, Suyitno H, Rahuh IGNG. Buku ajar 1 tumbuh
kembang anak dan remaja. 1st ed. Jakarta: Sagung Seto, 2002: 7-11, 86-94.
2. Anonymous. Karakteristik siswa sekolah dasar. <http://xpresiriau.com/teroka/artikel-
tulisan-pendidikan/karakteristik-siswa-sekolah-dasar/> (10 November 2009)
3. Parkin SF. #otes on paediatric dentistry. 1st ed. Great Britain: Butterworth-Heinemann
Ltd, 1991: 1-15.
4. Anonymous. Permasalahan umum kesehatan anak usia sekolah.
<http://anugerah.hendra.or.id/pasca-nikah/3-anak-anak/permasalahan-umum-kesehatan-
anak-usia-sekolah/> (10 November 2009)
5. Rosyid M. Karakteristik anak usia SD. <http://www.rosyid.info/2009/10/karakteristik-
anak-usia-sd.html> (10 November 2009)
6. Jauhari N. Pertumbuhan dan perkembangan anak usia 6 tahun.
<http://yudhim.dagdigdug.com/2008/01/24/pertumbuhan-dan-perkembangan-anak-usia-
6-tahun/> (10 November 2009)