perjalanan panjang mahasiswa kedokteran

6

Click here to load reader

Upload: hendrick-kurniawan

Post on 06-Dec-2015

21 views

Category:

Documents


8 download

DESCRIPTION

abc

TRANSCRIPT

Page 1: Perjalanan Panjang Mahasiswa Kedokteran

Perjalanan Panjang Mahasiswa   Kedokteran

03 Mei

Saya ingin bercerita sedikit tentang lika-liku perjalanan menjadi seorang dokter.

Mungkin, ada yang sudah tahu, tapi banyak juga orang awam yang belum.

Jika Anda adalah golongan orang awam yang masih belum mengerti tentang lika-liku perjalanan yang harus ditempuh untuk menjadi seorang dokter, maka ada baiknya Anda harus membaca posting ini. Nah, untuk menjadi seorang dokter, Anda dituntut untuk mengikuti jenjang-jenjang berikut ini :

1. Kuliah Fakultas Kedokteran Umum

Bung, kalau Anda berpikir untuk menjadi dokter spesialis akan langsung menempuh kuliah kedokteran sesuai bidang spesialis yang Anda minati, maka Anda salah. Karena, kuliah kedokteran selalu dimulai dari tahap dokter umum. Ibaratnya, dokter umum itu sama dengan S1, sedangkan dokter spesialis sama dengan S2.

Tahap Kuliah di Kedokteran Umum ini ditempuh minimal 3,5 tahun. Setelah lulus, Anda akan mendapatkan gelar Sarjana Kedokteran (S.Ked). Dalam tahap ini Anda akan dibekali dengan pengetahuan kedokteran secara umum. Anda belum menyentuh pasien sama sekali. Kecuali pada saat skill lab (pelatihan keterampilan skill dokter), Anda akan dilatih untuk menyentuh prototipe pasien (berupa boneka/manikin, atau teman Anda sendiri). Misal, saat skill lab ada pelatihan suntik, jadi Anda akan bergantian menyuntik teman Anda, dan Anda akan disuntik oleh teman Anda.

Foto saya saat Wisuda Sarjana Kedokteran

Setelah bergelar Sarjana Kedokteran, Anda masih belum boleh buka praktek. Karena, Anda sama sekali tidak bergelar dokter. Dan Anda sama sekali masih belum punya skill untuk menangani pasien secara langsung.Anda boleh hanya berhenti sampai tahap S.Ked lalu melanjutkan S2. Tapi S2 yang Anda ambil hanya terbatas pada ilmu lain di luar kedokteran spesialis. Misal seperti S2 Kesehatan Masyarakat dan lainnya yang tidak berkenaan dengan spesialistik kedokteran (spesialis Anak, Obsgyn, dan lainnya).

Page 2: Perjalanan Panjang Mahasiswa Kedokteran

Anda juga bisa melamar menjadi dosen pasca Sarjana Kedokteran. Jadi Anda tidak perlu melanjutkan Pendidikan Profesi untuk memperoleh gelar Dokter. Tapi, jaman sekarang, sangat sulit mencari pekerjaan menjadi dosen hanya dengan titel Sarjana Kedokteran. Ya, tapi itu kembali lagi kepada pilihan hidup Anda.

2. Pendidikan Profesi Dokter Umum (Koass)

Pada tahap ini, Anda akan melewati tahap terberat dari seluruh tahap pendidikan kedokteran.

Tahap ini dapat dilewati minimal 2 tahun (itu kalau Anda memiliki nasib yang beruntung, etika yang mutlak harus bagus, dan otak yang encer). Di tahap inilah Anda mulai memegang pasien secara langsung, dan Anda mutlak harus menerapkan ilmu kedokteran yang Anda dapat selama 3,5 tahun pada tahap S.Ked langsung kepada pasien.

Bisa dibayangkan jika dalam 3,5 tahun S.Ked Anda tidak serius belajar, maka saat Koass, Anda pasti keteteran. Maka jangan pernah menganggap remeh kuliah di kedokteran. Sekali Anda keteteran di tahap awal, maka di tahap berikutnya Anda pun akan terseok-seok. Kecuali, Anda bisa belajar dengan begitu gigih di tahap ini untuk memperbaiki kesalahan Anda di tahap S.Ked.

Sumber : http://puskesmasdotinfo.files.wordpress.com

Perlu diketahui, di tahap Koass, yang paling diutamakan adalah Etika, Etika, dan Etika. Apabila Anda merasa diri Anda sudah cukup sopan, tapi belum tentu Anda dianggap sopan oleh para dokter senior yang membimbing Anda selama Koass. Itu artinya, sopan saja tidak cukup, tetapi Anda harus Sangat Sangat Sopan (S3).

Jangan pernah berpikir jika Anda ingin menjadi preman, bertindak seenaknya saat jadi mahasiswa kedokteran. Maaf, jika Anda berpikir demikian, Anda harus segera mengurungkan niat Anda untuk menjadi seorang dokter. Dapat saya pastikan, jika Anda sengak, eror, tidak beretika, meskipun Anda jenius seperti Einstein, Anda tidak akan pernah lulus menjadi seorang dokter. Sudah dapat saya pastikan Anda akan menjadi bulan-bulanan para dokter senior saat tahap Koass.

Kenapa Etika begitu penting dan di atas segala-galanya? Karena, kemampuan Anda berbuat S3 (Sangat Sangat Sopan) saat Koass dapat menjadi paramater bagaimana Anda bersikap saat menjadi dokter kelak. Jika saat koass saja Anda sudah tidak beretika, apalagi ketika Anda

Page 3: Perjalanan Panjang Mahasiswa Kedokteran

menjadi dokter dan menangani pasien Anda. Ingat, dokter itu adalah pekerjaan mulia, dan diperlukan orang yang berakhlak mulia pula dalam melakukan pekerjaan ini. Gak ada tuh yang namanya anak kedokteran rusuh, gondrong, rusak.

3. Uji Kompetensi Dokter Indonesia (UKDI)

Baik, jika Anda sudah berhasil melewati Koass (yang merupakan tahap tersulit), maka Anda harus mengikuti tahap berikutnya yaitu UKDI. Anda sudah UAN khan? UAN adalah ujian nasional untuk kelulusan SMA. Di Kedokteran pun mengenal hal demikian. Anda bisa mendapat gelar dokter, jika dan hanya jika Anda lulus UKDI.

Jangan Anda bayangkan UKDI itu semudah UAN. Maaf jika saya harus mengatakan bahwa UAN itu mudah. Karena memang pada kenyataannya UAN memiliki kualitas soal yang sangat dasar, yang sebetulnya alangkah malunya bangsa kita jika saat UAN pun harus mencontek. Baiklah kembali ke topik, yaitu UKDI.

Dapat saya pastikan, soal UKDI akan sangat teramat sulit. Dan dapat saya pastikan pula, setiap UKDI pasti ada mahasiswa kedokteran yang tidak lulus dan akhirnya tertunda untuk mendapat gelar dokter.

Itulah mengapa untuk masuk Fakultas Kedokteran Umum diperlukan standar yang tinggi. Gak sembarangan orang bisa masuk (kecuali Anda masuk lewat jalur jalur hitam yang sebetulnya akan merugikan diri Anda sendiri). Sebelum Anda masuk kedokteran, saya sarankan agar Anda membenahi diri. Jika Anda memang berniat kuat, maka belajarlah sungguh sungguh. Buatlah diri Anda memiliki standar yang memang pantas untuk masuk kedokteran. Masalahnya, jika Anda tidak memiliki standar yang pantas, dan Anda kebetulan saja (atau lewat jalur hitam) bisa masuk kedokteran, diri Anda sendiri yang akan rugi. Apakah Anda mau berlama lama kuliah di kedokteran sampai tua dan tidak lulus lulus? Saya peringatkan, kuliah di kedokteran itu BERAT, Bung.

Mungkin Anda bisa lolos di tahap S.Ked dan Koass. Tapi, tahap UKDI, belum tentu. Justru di tahap inilah penentu segalanya (seperti UAN saat SMA).

Sistem UKDI adalah : Anda akan menjawab soal lewat komputer. Setiap soal anda diberi waktu 1 menit. Ketika 1 menit berlalu, soal akan langsung berubah ke soal berikutnya. Dan, Anda tidak bisa kembali ke soal sebelumnya.

Susah khan? Dan ditambah lagi, setiap soal itu merupakan soal analisa kasus. Yang sangat kompleks. Yang tidak bisa Anda jawab hanya dengan kemampuan menghafal. Tapi, jika selama tahap S.Ked dan Koass anda lalui dengan baik dan dengan giat, maka Anda tidak akan kesusahan melewati UKDI ini.

4. Sumpah Dokter

Jika Anda dinyatakan lulus UKDI, maka Anda mengikuti Sumpah Dokter. Dengan prosesi Sumopah Dokter inilah maka Anda akan resmi bergelar dokter umum. Itu baru dokter umum, Bung. Sampai tahap ini pun Anda belum mendapat izin praktek. Masih ada tahap berikutnya yang harus Anda lalui agar Anda bisa praktek (baik di tempat pribadi maupun di klinik).

Page 4: Perjalanan Panjang Mahasiswa Kedokteran

5. Internship

Internship dilalui selama 1 tahun. Terdiri dari 8 bulan Rumah Sakit, dan 4 bulan di Puskesmas.

Selama internship, Anda dituntut untuk menangani kasus dalam jumlah tertentu. Misal, Anda harus menangani 100 kasus diare dalam 1 tahun (dan kasus lainnya dengan jumlah yang berbeda beda), maka Anda akan dinyatakan lulus internship. Jika dalam 1 tahun Anda tidak mendapat 100 kasus diare, maka Anda tidak lulus Internship, dan harus memperpanjang Internship Anda sampai Anda memenuhi jumlah kasus yang seharusnya.

Setelah lulus Internship, alhamdulillah, artinya Anda sudah bisa membuka praktek. Tapi sebetulnya banyak surat2 yang harus diurus untuk membuka praktek ini, tapi tidak akan saya jelaskan disini, karena nanti Anda akan tahu sendiri setelah Anda kuliah di kedokteran.

6. Pegawai Tidak Tetap (PTT)

Tahap ini tidak wajib. Tapi, bagi Anda yang ingin mengambil program spesialis maka Anda sangat disarankan untuk melalui tahap ini. Biasanya PTT selalu diambil di daerah terpencil. Mengapa harus PTT di daerah terpencil?Sebab, beberapa universitas besar seperti UI, UGM, sangat memprioritaskan dokter yang sudah punya pengalaman PTT untuk mengambil spesialis di almamater mereka. Jadi, jika Anda berniat mengambil program spesialistik, sebaiknya Anda harus PTT. Meskipun tidak mutlak, tapi dengan jalan inilah akan membuka peluang Anda untuk bisa mengambil pendidikan spesialis. Biasanya, PTT ini dilalui selama 1-2 tahun. Gaji-nya pun tergolong besar. Jika Anda mengambil di tempat terpencil, biasanya Anda akan menerima gaji pokok sebesar 3 juta dan tunjangan sebesar 4 juta (Total 7 juta per bulan).

7. Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS)

Jika Anda sudah PTT dan ingin mengambil spesialis, maka segeralah persiapkan diri Anda untuk mengikuti PPDS. Setiap jurusan PPDS memiliki jangka waktu pendidikan yang berbeda beda. Tapi, untuk tahap PPDS ini sangat teramat banyak syarat mutlak yang harus Anda penuhi. Misal, TOEFL minimal 550, IPK minimal 3,0, dan lain lainnya.

Saya rasa, untuk tahap ini saya tidak perlu menjelaskan panjang lebar. Karena, Anda akan tahu dengan sendirinya ketika Anda sudah menjadi bagian dari keluarga besar Fakultas Kedokteran.

Baiklah, sekian dulu.