peritonitis tb

13
 Tu berkulo sis Perito neal A. Pendahuluan Wa laupun paru merupakan pr edil eksi utama penyaki t tuber kul osis (TB) , namun bukan merupakan satu-satunya tempat infeksi, sebab TB praktis dapat mengenai semua jaringan tubuh manusia. Tuberkulosis peritoneal merupakan suatu peradangan peritoneum parietal atau visceral yang dis eba bkan ole h yc obac ter ium tuberc ulosi s, dan ter lihat peny akit ini juga ser ing mengena i sel uru h per ito neum, ala t-a lat system gas troinbtes tin al, mesente ri um dan org an geneta lia interna. !enyakit ini jaran g bersi ri sendi ri dan biasanya merup akan kelanjutan proses tuberkulosa di tempat lain terutama dari tuberkulosa paru, namun sering ditemukan bah"a pada "aktu diagnosa ditegakkan proses tuberkulosa di paru sudah tidak kelihatan lagi. #al ini bisa terjadi karena proses tuberkulosa di paru mungkin sudah menyembuh terlebih dahulu sedangkan  penyebaran masih berlangsung di tempat lain. $i negara yang sedang berkembang tuberkulosis  peritoneal masih sering dijumpai termasuk di %ndonesia, sedangkan di negara &merika dan  'egara barat lainnya "alaupun sudah jarang ada kecendrungan meningkat dengan meningkatnya  jumlah penderita &%$ dan imigran. arena perjalanan penyakitnya yang berlangsung secara  perlahan-lahan dan sering tanpa keluhan atau gejala yang jelas maka diagnosa sering tidak terdiagnosa atau terlambat ditegakkan. B.Isi Anamnesis &namnesi s adal ah pengambil an data yang di lakukan ol eh seor ang dok ter dengan cara melakukan serangkaian "a"ancara dengan pasien atau keluarga pasien. *a ng ditanyakan saat anamnesis adalah+ $ata umum identitas pasien el uha n uta ma pasien (meliputi lokasi , ons et, dur asi , dan faktor yang memper bera t keluhan) eluhan penyerta pasien i"ayat penyakit sekarang i"ayat penyakit dahulu i"ayat penyakit keluarga

Upload: bventisak

Post on 05-Mar-2016

29 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

tuberkulosis peritoneal PBL

TRANSCRIPT

7/21/2019 Peritonitis TB

http://slidepdf.com/reader/full/peritonitis-tb-56dab8ccb8f89 1/13

  Tuberkulosis Peritoneal

A. Pendahuluan

Walaupun paru merupakan predileksi utama penyakit tuberkulosis (TB), namun bukan

merupakan satu-satunya tempat infeksi, sebab TB praktis dapat mengenai semua jaringan tubuh

manusia. Tuberkulosis peritoneal merupakan suatu peradangan peritoneum parietal atau visceral

yang disebabkan oleh ycobacterium tuberculosis, dan terlihat penyakit ini juga sering

mengenai seluruh peritoneum, alat-alat system gastroinbtestinal, mesenterium dan organ

genetalia interna. !enyakit ini jarang bersiri sendiri dan biasanya merupakan kelanjutan proses

tuberkulosa di tempat lain terutama dari tuberkulosa paru, namun sering ditemukan bah"a pada

"aktu diagnosa ditegakkan proses tuberkulosa di paru sudah tidak kelihatan lagi. #al ini bisa

terjadi karena proses tuberkulosa di paru mungkin sudah menyembuh terlebih dahulu sedangkan

 penyebaran masih berlangsung di tempat lain. $i negara yang sedang berkembang tuberkulosis

 peritoneal masih sering dijumpai termasuk di %ndonesia, sedangkan di negara &merika dan

 'egara barat lainnya "alaupun sudah jarang ada kecendrungan meningkat dengan meningkatnya

 jumlah penderita &%$ dan imigran. arena perjalanan penyakitnya yang berlangsung secara

 perlahan-lahan dan sering tanpa keluhan atau gejala yang jelas maka diagnosa sering tidak terdiagnosa atau terlambat ditegakkan.

B. Isi

Anamnesis

&namnesis adalah pengambilan data yang dilakukan oleh seorang dokter dengan cara

melakukan serangkaian "a"ancara dengan pasien atau keluarga pasien.

*ang ditanyakan saat anamnesis adalah+ $ata umum identitas pasien

eluhan utama pasien (meliputi lokasi, onset, durasi, dan faktor yang memperberat

keluhan) eluhan penyerta pasien

i"ayat penyakit sekarang

i"ayat penyakit dahulu

i"ayat penyakit keluarga

7/21/2019 Peritonitis TB

http://slidepdf.com/reader/full/peritonitis-tb-56dab8ccb8f89 2/13

i"ayat kebiasaan sosial

Pemeriksaan Fisik 

$engan gejala adanya asites maka pemeriksaan fisik bisa dilakukan secara inspeksi untuk 

melihat adanya asites, juga palpasi dengan menggunakan teknik undulasi, teknik shifting

dullness, dan puddle sign.

Pemeriksaan Penunjang

a. !emeriksaan ontgen

!emeriksaan sinar tembus pada system pencernaan mungkin dapat membantu jika didapat

kelainan usus kecil atau usus besar.

 b. /ltrasonografi

!ada pemeriksaan ultrasonografi (/0) dapat dilihat adanya cairan dalam rongga peritoneum

yang bebas atau terfiksasi (dalam bentuk kantong-kantong), gambaran sonografi tuberculosis

yang sering dijumpai antara lain cairan yang bebas atau terlokalisasi dalam rongga abdomen,

abses dalam rongga abdomen, massa didaerah ileocaecal dan pembesaran kelenjar limfe

retroperitoneal, adanya penebalan mesenterium, perlengketan lumen usus dan penebalan

omentum, mungkin bisa dilihat dan harus diperiksa dengan seksama.

1

i22unoe dkk berhasil menggunakan /0 sebagai alat Bantu biopsy secara tertutup dalam

menegakkan diagnosa peritonitis tuberkulosa .3

c. 4T can

!emeriksaan 4T can untuk peritoneal tuberculosis tidak ada ditemui suatu gambaran yang khas,

namun secara umum ditemui adanya gambaran peritoneum yang berpasir dan untuk 

 pembuktiannya perlu dijumpai bersamaan dengan adanya gejala klinik dari tuberculosis

 peritoneal. odrigue2 5 dkk yang melakukan suatu penelitian yang membandingkan tuberculosis

 peritoneal dengankarsinoma peritoneal dan karsinoma peritoneal dengan melihat

7/21/2019 Peritonitis TB

http://slidepdf.com/reader/full/peritonitis-tb-56dab8ccb8f89 3/13

gambaran 4T can terhadap peritoneum parietalis. &danya peritoneum yang licin dengan

 penebalan yang minimal dan pembesaran yang jelas menunjukkan suatu peritoneum tuberculosis

sedangkan adanya nodul yang tertanam dan penebalan peritoneum yang teratur menunjukkan

suatu perintoneal karsinoma.6

d. !eritonoskopi (7aparoskopi)

!eritonoskopi 8 laparoskopi merupakan cara yang relatif aman, mudah dan terbaik untuk 

mendiagnosa tuberculosis peritoneal terutama bila ada cairan asites dan sangat berguna untuk 

mendapat diagnosa pasien-pasien muda dengan simptom sakit perut yang tak jelas penyebabnya

dan cara ini dapat mendiagnosa tuberculosis peritoneal 96: sampai ;6: dan dengan biopsy

yang terarah dapat dilakukan pemeriksaan histology dan bisa menemukan adanya gambaran

granuloma sebesar 96: hingga ;<: dari seluruh kasus dan bila dilakukan kultur bisa ditemui

BT& hampir =6:. #asil histology yang lebih penting lagi adalah bila didapat granuloma yang

lebih spesifik yaitu jika didapati granuloma dengan pengkejutan.>

0ambaran yang dapat dilihat pada tuberculosis peritoneal +=

. Tuberkel kecil ataupun besar dengan ukuran yang bervariasi yang dijumpai tersebar luas pada

dinding peritoneum dan usus dan dapat pula dijumpai permukaan hati atau alat lain tuberkel

dapat bergabung dan merupakan sebagai nodul.

. !erlengketan yang dapat bervariasi dari hanya sederhana sampai hebat(luas) diantara alat-alat

didalam rongga peritoneum. ering keadaan ini merubah letak anatomi yang normal. !ermukaan

hati dapat melengket pada dinding peritoneum dan sulit untuk dikenali. !erlengketan diantara

usus mesenterium dan peritoneum dapat sangat ekstensif.

1. !eritoneum sering mengalami perubahan dengan permukaan yang sangat kasar yang kadang-

kadang berubah gambarannya menyerupai nodul.

3. 4airan asites sering dijumpai ber"arna kuning jernih, kadang-kadang cairan tidak jernih lagi

tetapi menjadi keruh, cairan yang hemoragis juga dapat dijumpai.

Biopsi dapat ditujukan pada tuberkel-tuberkel secara terarah atau pada jaringan lain yang

tersangka mengalami kelainan dengan menggunakan alat biopsy khusus sekaligus cairan dapat

dikeluarkan. Walupun pada umumnya gambaran peritonoskopi peritonitis tuberculosis dapat

1

7/21/2019 Peritonitis TB

http://slidepdf.com/reader/full/peritonitis-tb-56dab8ccb8f89 4/13

dikenal dengan mudah, namun gambaran-gambarannya bisa menyerupai penyakit lain seperti

 peritonitis karsinomatosis, karena itu biopsy harus selalu diusahakan dan pengobatan sebaiknya

diberikan jika hasil pemeriksaan patologi anatomi menyokong suatu peritonitis tuberkulosa.

!eritonoskopi tidak selalu mudah dikerjakan dan dari 1< kasus, 3 kasus tidak dilakukan

 peritonoskopi karena secara teknis dianggap mengandung bahaya dan sukar dikerjakan.

&danya jaringan perlengketan yang luas akan merupakan hambatan dan kesulitan dalam

memasukkan trokar dan lebih lanjut ruangan yang sempit di dalam rongga abdomen juga

menyulitkan pemeriksaan dan tidak jarang alat peritonoskopi terperangkap didalam suatu rongga

yang penuh dengan perlengketan, sehingga sulit untuk mengenal gambaran anatomi alat-alat

yang normal dan dalam keadaan demikian maka sebaiknya dilakukan laparotomi diagnostic.1

e. 7aparatomi

$ahulu laparotomi eksplorasi merupakan tindakan diagnosa yang sering dilakukan, namun saat

ini banyak yang menganggap pembedahan hanya dilakukan dengan cara yang lebih sederhana

tidak meberikan kepastian diagnosa atau jika dijumpai indikasi yang mendesak seperti obstruksi

usus, perforasi, adanya cairan asites yang bernanah.

Pemeriksaan Laboratorium

 Pemeriksaan darah tepi   sering dijumpai adanya anemia penyakit kronis, leukositosis ringan

ataupun leukopenia , trombositosis, gangguan faal hati dan sering dijumpai laju endap darah

(75$) yang meningkat, sedangkan pada pemeriksaan tes tuberculin hasilnya sering negative.

!ada pemeriksaan analisa cairan asites umumnya memperlihatkan e?udat dengan protein @ 1

gr8dl jumlah sel diatas <<-1<<<sel8ml. Biasanya lebih dari ;<: adalah limfosit 7$# biasanya

meningkat.= 4airan asites yang perulen dapat ditemukan begitu juga cairan asites yang bercampur 

darah (serosanguinous).

 Pemeriksaan basil tahan asam (BTA) didapati hasilnya kurang dari 6 : yang positif dan dengan

kultur cairan asites ditemukan kurang dari <: hasilnya positif.9

 Perbandingan serum asites albumin (SAAG) pada tuberculosis peritoneal ditemukan rasionya A

, gr8dl namun hal ini juga bisa dijumpai pada keadaan keganasan, sindroma neprotik, penyakit

3

7/21/2019 Peritonitis TB

http://slidepdf.com/reader/full/peritonitis-tb-56dab8ccb8f89 5/13

 pancreas , kandung empedu atau jaringan ikat sedangkan bila ditemukan @, gr8dl ini

merupakan cairan asites akibat portal hipertensi.9

!enurunan p# cairan asites dan peningkatan kadar laktat dapat dijumpai pada tuberculosis

 peritoneal dan dijumpai signifikan berbeda dengan cairan asites pada sirosis hati yang steril,

namun pemeriksaan !# dan kadar laktat cairan asites ini kurang spesifik dan belum merupakan

suatu kepastian karena hal ini juga dijumpai pada kasus asites oleh karena keganasan atau

spontaneous bacterial peritonitis.;

!emeriksaan cairan asites lain yang sangat membantu, cepat dan non invasive adalah

 pemeriksaan ADA (adenosin deminase actifity), interferon gamma (!" ) dan P#$ϒ  . $engan

kadar &$& @ 11 u8l mempunyai sensitifitas <<:. pesifitas ;6:, dan dengan 4utt off @ 11 u8l

mengurangi false positif dari sirosis hati atau malignancy.= !ada sirosis hati konsentrasi &$&

signifikan lebih rendah dari tuberculosis peritoneal.

/ntuk ini pemeriksaan 0ama  interferon (%' ) adalah lebih baik "alaupun nilainya adalahϒ 

sama dengan pemeriksaan &$&, sedangkan pada pemeriksaan !4 hasilnya lebih rendah lagi

dibanding kedua pemeriksaan tersebut.<

adar &$& @1> u8l pada cairan asites dan @ 63 u8l pada serum mendukung suatu diagnosis

tuberculosis peritoneal.

!erbandingan cairan asites dan serum (asscitic 8 serum &$& ratio) lebih tingggi pada

tuberculosis peritoneal dari pada kasus lain seperti sirosis, sirosis dengan spontaneous bacterial

 peritonitis, Budd chiary dan atio @ <,;93 menyokong suatu tuberculosis.<

!emeriksaan lain adalah pemeriksaan CA-12. 4&-6 (4ancer antigen 6) termasuk tumor 

associated glycoprotein dan terdapat pada permukaan sel. 4&-6 merupakan antigen yang

terkait karsinoma ovarium, antigen ini tidak ditemukan pada ovarium orang de"asa normal,

namun 4&-6 ini dilaporkan, juga meningkat pada keadaan benign dan maligna, dimana kira-

kira 9<: meningkat pada "anita dengan keganasan ovarium, >: pada trimester pertama

kehamilan, menstruasi, endometriosis, myoma uteri daan salpingitis, juga kanker primer 

ginekologi yang lain sepeerti endometrium, tuba falopi, endocervi?, pancreas,ginjal,colon juga

 pada kondisi yang bukan keganasan seperti gagal ginjal kronik, penyakit autoimum, pancreas,

sirosis hati, peradangan peritoneum seperti tuberculosis, pericardium dan pleura, namun

 beberapa laporan yang menemukan peningkatan kadar 4&-6 pada penderita tuberkulossis

 peritoneal seperti yang dilaporkan oleh insek # (Turkey ;;>).<

6

7/21/2019 Peritonitis TB

http://slidepdf.com/reader/full/peritonitis-tb-56dab8ccb8f89 6/13

Cain 7# di edan pada tahun ;;> menemukan dari 9 kasus tuberculosis peritoneal dijumpai

kadar 4&-6 meninggi dengan kadar rata-rata 1=<,= u8ml (>>, D ;<= u8ml) dan menyimpulkan

 bila dijumpai peninggian serum 4&-6 disertai dengan cairan asites yang eksudat, jumlah sel @

16<8m1, limfosit yang dominan maka tuberculosis peritoneal dapat dipertimbangkan sebagai

diagnosa.<

&khir-akhir ini Teruya E dkk pada tahun <<< di Eepang menemukan peningkatan kadar #A %&'&

 pada serum dan cairan asites penderita tuberculosis peritoneal dan setelah diobati selama >

minggu dijumpai penurunan 4&;-; menjadi normal.<

!iagnosis "erja

Tuber#ulosis Peritoneal

Tuberculosis peritonitis bisa terjadi pada semua umur baik laki-laki maupun perempuan, dan

 paling sedikit <: dari kasus asites.

Patologi

Terdapat 1 bentuk peritonitis tuberkulosa+,>

1. Bentuk eksudati$ 

Bentuk ini dikenal juga sebagai bentuk yang basah atau bentuk asites yang banyak, gejala

menonjol ialah perut membesar dan berisi cairan (asites). !ada bentuk ini perlengketan tidak 

 banyak dijumpai. Tuberkel sering dijumpai kecil-kecil ber"arna putih kekuning-kuningan milier,

nampak tersebar di peritoneum atau pada alat-alat tubuh yang berada di rongga peritoneum.

$isamping partikel yang kecil-kecil yang dijumpai tuberkel yang lebih besar sampai sebesar 

kacang tanah. $isekitar tuberkel terdapat reaksi jaringan peritoneum berupa kongesti pembuluh

darah. 5ksudat dapat terbentuk cukup banyak, menutupi tuberkel dan peritoneum sehingga

merubah dinding perut menjadi tegang, 4airan asites kadang-kadang bercampur darah dan

terlihat kemerahan sehingga mencurigakan kemungkinan adanya keganasan. Fmentum dapat

terkena sehingga terjadi penebalan dan teraba seperti benjolan tumor.

2. Bentuk adhesi$ 

>

7/21/2019 Peritonitis TB

http://slidepdf.com/reader/full/peritonitis-tb-56dab8ccb8f89 7/13

$isebut juga sebagai bentuk kering atau plastik dimana cairan tidak banyak dibentuk. !ada jenis

ini lebih banyak terjadi perlengketan. !erlengketan yang luas antara usus dan peritoneum sering

memberikan gambaran seperti tumor, kadang-kadang terbentuk fistel. #al ini disebabkan karena

adanya perlengketan-perlengketan. adang-kadang terbentuk fistel, hal ini disebabkan karena

 perlengketan dinding usus dan peritoneum parintel kemudian timbul proses necrosis. Bentuk ini

sering menimbulkan keadaan ileus obstruksi . Tuberkel-tuberkel biasanya lebih besar.

%. Bentuk #ampuran

Bentuk ini kadang-kadang disebut juga kista, pembengkakan kista terjadi melalui proses

eksudasi bersama-sama dengan adhesi sehingga terbentuk cairan dalam kantong-kantong

 perlengketan tersebut. Beberapa penulis menganggap bah"a pembagian ini lebih bersifat untuk 

melihat tingkat penyakit, dimana pada mulanya terjadi bentuk e?udatif dan kemudian bentuk 

adhesive. 

!emberian hispatologi jaringan biopsy peritoneum akan memperlihatkan jaringan granulasi

tuberkulosa yang terdiri dari sel-sel epitel dan sel datia langerhans, dan pengkejutan umumnya

ditemukan.,=

0ambaran klinis pada pasien, mungkin ada tanda atau gejala seperti+

Berat badan menurun, nafsu makan berkurang + sangat sering.  'yeri perut (sering kali hanya samar-samar)G demam, keringat malam, diare, hilangnya

siklus haid. assa dalam abdomen (sering kali agak lunak untuk diraba). ering kali ada cairan

dalam abdomen (asites). adang-kadang ada begitu banyak cairan sehinggatidak teraba

ada massa, maka gejala utama adalah asites. !ada tuberculosis ileo-sekal hiperplastik

mungkin terdapat nyeri dan massa yang teraba pada daerah kanan ba"ah perut. ungkin

tidak ada gejala di tempat lain. #al ini dapat dikacaukan dengan kanker pada usus. erangan sumbatan usus dengan nyeri akut dan distensi abdomen. Batuk dan sputum bila penyakit usus disebabkan oleh tertelannya sputum pada

tuberculosis paru (bentuk sekunder).

!iagnosis Banding

=

7/21/2019 Peritonitis TB

http://slidepdf.com/reader/full/peritonitis-tb-56dab8ccb8f89 8/13

"anker &'arium

anker ovarium merupakan suatu diagnosa penting untuk dipertimbangkan dengan TB

 peritonitis karena memiliki kemiripan gejala dan respon yang baik dengan pera"atan medis.

!asien "anita yang datang dengan asites, massa adneksa, dan peningkatan 4&-6 biasanya

didiagnosis memiliki karsinoma ovarium lanjut.

anker ovarium dulu dikenal sebagai silent disease, karena gejala tidak jelas. #al ini

menyebabkan banyak pasien yang datang dengan 4& ovarium tingkat lanjut. Bukti saat ini

menunjukan bah"a salah satu dari ketiga gejala apabila sering timbul maka diperhatikan

mengarah pada kanker ovarium.1

nyeri panggul dan perut persisten

 peningkatan ukuran perut atau kembung persisten (bukan kembung yang datang dan pergi)

kesulitan makan, dan cepat merasa penuh.

eperti ada contoh kasus perempuan 33 tahun dengan distensi abdominal, berat badan turun,

demam tidak terlalu tinggi. #asil 4& 6 adalah ;<; /8ml. pemeriksaan menunjukkan

adanya asites dan lesi adneksa. !aru-paru normal dan tes antou? hasilnya negative,

dicurigai malignansi ovarium. !emeriksaan cytology dari asites hasilnya negative untuk 

malignant cells. !emeriksaan histology dari laparotomi menunjukan granuloma kaseosa

dengan sel epitel dan sel datia langhans. !engobatan dengan antituberkulosis bereaksi baik 

dengan normalnya level 4& 6, menunjukan bah"a pasien terkena peritoneal tuberkulosis.

Terapi kanker ovarium terutama bersifat bedah yang melibatkan pembuangan uterus, tuba,

ovarium, dan omentum (tempat la2im penyebaran), maupun evaluasi sitologi peritoneum.

ebanyak mungkin ovarium harus dibuang dari sisi lain pada stadium lebih lanjut penyakit ini.ebanyakan ahli onkologi ginekologi percaya bah"a terapi tambahan diharuskan untuk semua

 pasien dalam bentuk kemoterapi, radioterapi intra peritoneum serta radiasi eksterna pelvis danabdomen. 7aparoskopi dan laparostomi setelah terapi tambahan juga berguna untuk menevaluasi

keadaan penyakit dan individualisasi usaha terapi lebih lanjut.3

(tiologi

9

7/21/2019 Peritonitis TB

http://slidepdf.com/reader/full/peritonitis-tb-56dab8ccb8f89 9/13

Bentuk bakteri ycobacterium tuberculosis ini adalah basil tuberkel yang merupakan batang

ramping dan kurus, dapat berbentuk lurus ataupun bengkok yang panjangnya sekitar -3 mm dan

lebar <, D <,6 mm yang bergabung membentuk rantai. Besar bakteri ini tergantung pada kondisi

lingkungan.6

ycobacterium tuberculosis tidak dapat diklasifikasikan sebagai bakteri gram positif atau bakteri

gram negatif, karena apabila di"arnai sekali dengan 2at "arna basa, "arna tersebut tidak dapat

dihilangkan dengan alkohol, meskipun dibubuhi iodium. Fleh sebab itu bakteri ini termasuk 

dalam bakteri tahan asam. ycobacterium tuberculosis cenderung lebih resisten terhadap faktor 

kimia dari pada bakteri yang lain karena sifat hidrofobik permukaan selnya dan pertumbuhan

 bergerombol. ycobacterium tuberculosis tidak menghasilkan kapsul atau spora serta dinding

selnya terdiri dari peptidoglikan dan $&!, dengan kandungan lipid kira-kira setinggi ><:. !ada

dinding sel mycobacteria, lemak berhubungan dengan arabinogalaktan dan peptidoglikan di ba"ahnya. truktur ini menurunkan permeabilitas dinding sel, sehingga mengurangi efektivitas

dari antibiotik. 7ipoarabinomannan, suatu molekul lain dalam dinding sel mycobacteria,

 berperan dalam interaksi antara inang dan patogen, menjadikanycobacterium

tuberculosis dapat bertahan hidup di dalam makrofag.6

Bakteri ycobacterium memiliki sifat tidak tahan panas serta akan mati pada >H4 selama 6-<

menit. Biakan bakteri ini dapat mati jika terkena sinar matahari langsung selama jam. $alam

dahak, bakteri mycobacterium dapat bertahan selama <-1< jam. Basil yang berada dalam

 percikan bahan dapat bertahan hidup 9-< hari. Biakan basil ini apabila berada dalam suhu

kamar dapat hidup >-9 bulan dan dapat disimpan dalam lemari dengan suhu <H4 selama

tahun. ycobacterim tahan terhadap berbagai khemikalia dan disinfektan antara lain phenol 6:,

asam sulfat 6:, asam sitrat 1: dan 'aF# 3:. Basil ini dihancurkan oleh iodium tinctur dalam

6 menit, dengan alkohol 9< : akan hancur dalam -< menit.6

ycobacterium tuberculosis dapat tahan hidup di udara kering maupun dalam keadaan dingin

atau dapat hidup bertahun-tahun dalam lemari es. #al ini dapat terjadi apabila kuman berada

dalam sifat dormant (tidur). !ada sifat dormant ini apabila suatu saat terdapat keadaan dimana

memungkinkan untuk berkembang, kuman tuberculosis ini dapat bangkit kembali.6

(pidemiologi

Tuberkulosis peritoneal lebih sering dijumpai pada "anita dibanding pria dengan perbandingan

,6+ dan lebih sering decade ke 1 dan 3. Tuberkulosis peritoneal dijumpai : dari seluruh

;

7/21/2019 Peritonitis TB

http://slidepdf.com/reader/full/peritonitis-tb-56dab8ccb8f89 10/13

Tuberkulosis paru dan 6;,9: dari tuberculosis &bdominal. $i &merika erikat penyakit ini

adalah keenam terbanyak diantara penyakit e?tra paru sedangkan peneliti lain menemukan hanya

6-<: dari penderita tuberkulosis peritoneal yang mempunyai TB paru yang aktif. ;

!ada saat ini dilaporkan bah"a kasus tuberculosis peritoneal di negara maju semakin meningkat

dan peningkatan ini sesuai dengan meningkatnya insiden &%$ di negara maju. 1 $i &sia dan

&frika dimana tuberculosis masih banyak dijumpai, tuberculosis peritoneal masih merupakan

masalah yang penting. anohar dkk melaporkan di umah akit ing 5d"ard %%% $urban &frika

elatan menemukan 36 kasus tuberculosis peritoneal selama periode 6 tahun (;93-;99)

sedangkan dengan cara peritonoskopi. $aldiono menemukan sebanyak 6 kasus di umah akit

4ipto angunkusumo Eakarta selama periode ;>9-;= dan ulaiman di rumah sakit yang

sama periode ;=6-;=; menemukan sebanyak 1< kasus tuberkulosa peritoneal begitu juga

ibuea dkk melaporkan ada kasus Tuberkulosis peritoneal di umah sakit Tjikini Eakarta

untuk periode ;=6-;==. edangkan di edan, Cain 7# melaporkan ada 9 kasus selama

 periode ;;1-;;6.;

Pato$isiologi

!eritoneum dapat dikenai oleh tuberculosis melalui beberapa cara+=

. elalui penyebaran hematogen terutama dari paru-paru

. elalui dinding usus yang terinfeksi

1. $ari kelenjar limfe mesenterium

3. elalui tuba falopi yang terinfeksi

!ada kebanyakan kasus tuberkulosis peritoneal terjadi bukan sebagai akibat penyebaran

 perkontinuitatum tapi sering karena reaktifasi proses laten yang terjadi pada peritoneum yang

diperoleh melalui penyebaran hematogen proses primer terdahulu (infeksi laten I$orman

infectionJ). 

eperti diketahui lesi tuberkulosa bisa mengalami supresi dan menyembuh. %nfeksi masih dalam

fase laten dimana ia bisa menetap laten selama hidup namun infeksi tadi bisa berkembang

menjadi tuberkulosa pada setiap saat. Eika organism intrasseluler tadi mulai bermutiplikasi secara

cepat.

<

7/21/2019 Peritonitis TB

http://slidepdf.com/reader/full/peritonitis-tb-56dab8ccb8f89 11/13

Penatalaksanaan

!ada dasarnya pengobatannya sama dengan pengobatan tuberculosis paru, obat-obat seperti

treptomisin, %'#, 5tambutol, ifampicin dan !ira2inamid memberikan hasil yang baik, dan

 perbaikan akan terlihat setelah bulan pengobatan dan lamanya pengobatan biasanya mencapai

sembilan bulan sampai 9 bulan atau lebih.1

Beberapa penulis berpendapat bah"a kortikosteroid dapat mengurangi perlengketan peradangan

dan mengurangi terjadinya asites. $an juga terbukti bah"a kortikosteroid dapat mengurangi

angka kesakitan dan kematian,namun pemberian kortikosteroid ini harus dicegah pada daerah

endemis dimana terjadi resistensi terhadap ycobacterium tuberculosis.;

&lrajhi dkk yang mengadakan penelitian secara retrospektif terhadap 16 pasien dengan

tuberculosis peritoneal mendapatkan bah"a pemberian kortikosteroid sebagai obat tambahan

terbukti dapat mengurangi insidensi sakit perut dan sumbatan pada usus.

!ada kasus-kasus yang dilakukan peritonoskopi sesudah pengobatan terlihat bah"a partikel

menghilang namun di beberapa tempat masih dilihat adanya perlengketan.

Prognosis

!eritonitis tuberkulosa jika dapat segera ditegakkan dan mendapat pengobatan umumnya akan

menyembuh dengan pengobatan yang adeKuate.

Pen#egahan

!ada umumnya pen)akit TBC menular melalui udara, dan biasanya bakteri mikobakterium

tuberkulosa terba"a pada saat seseorang batuk lalu mengeluarkan dahak, oleh karena itu

dibutuhkan kesadaran dari penderita TB untuk tidak sembarangan membuang sputumnya karena

dapat menular kepada siapa saja.

ebelum terjadi pada diri kita sebaiknya kita melakukan pencegahan, agar kita bisa terhindar dari

 penyakit TB4 tersebut. &dapun cara pencegahannya adalah sebagai berikut+

• Tidak meludah di sembarang tempat, usahakan meludah di tempat yang terkena sinar 

matahari atau ditempat sampah.

7/21/2019 Peritonitis TB

http://slidepdf.com/reader/full/peritonitis-tb-56dab8ccb8f89 12/13

• etika ada seseorang ingin batuk atau bersin sebaiknya anda menutup mulut untuk 

menjaga terjadinya penularan penyakit.

• esehatan badan harus sering di jaga supaya sistem imun senantiasa terjaga dan kuat.

• Eangan terlalu sering begadang karena kurang istirahat akan melemahkan sistem

kekebalan tubuh.• Eaga jarak aman terhadap penderita penyakit TB4

• ering-seringlah berolahraga supaya tubuh kita selalu sehat.

• 7akukan imunisasi terhadap bayi untuk mencegah penyakit TB4

• Eemur tempat tidur bagi penderita TB4, karena kuman TB4 dapat mati apabila terkena

dengan sinar matahari.

C. "esimpulan

Tuberculosis adalah penyakit yang di sebabkan oleh ycobacterium tuberculosis, suatu

 bakteri basil tahan asam (BT&). ebanyakan TB mengenai pada paru-paru, tetapi bisa

 juga mengenai ekstra-pulmonal salah satunya terkena pada peritoneal. Berdasarkan

gejala-gejala yang dikeluhkan oleh pasien dan dengan beberapa pemeriksaan lainnya

maka perempuan tersebut didiagnosis menderita peritoneal TB, maka hipotesis diterima.

!a$tar Pustaka

. aputra 7. %ntisari ilmu penyakit dalam. Tangerang+ !enerbit Binarupa &ksaraG

<<3.p.16

. ulaiman &. !eritonitis tuberkulosa. $alam + ulaiman &, $aldiyono, &kbar ',ani &

Buku ajar gastroenterologi hepatologi. Eakarta + %nfomedikaG <<1.p.36>->1. Cain 7#. Tuberkulosis peritoneal. $alam + 'oer ed. Buku ajar ilmu penyakit dalam.

Eakarta+ Balai penerbit /%G <<.p. 3<1->

3. &hmad . Tuberkulosis peritonitis + fatality associated "ith delayed diagnosis. Eakarta+

outh ed EG <<6. p.3<>-3<9.6. ulaiman &. !eritonisis tuberculosa dalam + #adi , Thahir 0, $aldiyono,ani &, &kbar 

 '. 5ndoskopi dalam bidang 0astroentero #epatologi. Eakarta + !50%G <<<. p. >6-=<

>. &hmad . Tuberkulosis peritonitis + fatality associated "ith delayed diagnosis. Eakarta+

outh ed E G<<3. p.3<>-3<9=. piro #. !eritoneal tuberculosis + clinical gastroenterology. 3 th  ed. 'e" *ork + c

0ra" hill %'4G <<6. p.66-

7/21/2019 Peritonitis TB

http://slidepdf.com/reader/full/peritonitis-tb-56dab8ccb8f89 13/13

9. 7yche $. iscelaneous disease of the peritoneum L mesentery in + 0rendell Eh, c

Muaid , riedman. 4urrent diagnosis L treatment gastroenterology. 'e" *ork +

!rentice #all international G<<3. p. 33-6

;. andikci /, 4olacoglus, 5rgun *.!resentation and role of peritonoscopy and diagnosis

of tuberculous peritonitis. E 0astroenterol hepato G<<=.p.;9-1<<. athy 5, 57 alam &,7ashin &# et al & 4omparative study of different procedures for 

diagnosis of tuberculous ascites. $iunduh dari+

http+88tripod.com8ejimunology8prviuous8jan ;;8jan;;-;.html

. 4rofton E, 'orman #, iller . Tuberkulosis klinis. 5disi ke-. Eakarta+ !enerbit Widya

edikaG <<.. 0osein &, 'arinesingh $, 'arayansingh 0N, Bhim '&, ylvester !&. !eritoneal

tuberculosis mimicking ovarian carcinoma+ an important differential diagnosis to

consider. $iunduh dari+ http+88""".biomedcentral.com8=6>-<6<<8>8991. no" the symptoms of ovarian cancer. $iunduh dari+

http+88""".nhs.uk87ive"ell8preventing-cancer8!ages8ovarian-cancer-symptoms.asp?3. abiston. Buku ajar bedah. 5disi ke-. Eakarta+ !enerbit Buku edokteran 504G ;;;

6. Ea"et2, elnick, &delberg. ikrobiologi kedokteran. 5disi ke-1. Eakarta+ !enerbit Buku

edokteran 504G <<=

1