peristiwa penting di masa demokrasi liberal · pdf fileperistiwa penting di masa demokrasi...

5
PERISTIWA PENTING DI MASA DEMOKRASI LIBERAL (1950-1959) KD : Mendeskripsikan peristiwa-peristiwa politik dan ekonomi Indonesia pasca pengakuan kedaulatan Disusun Oleh : Dwi Hatmoko, S.Pd http://dwihatmoko.wordpress.com A. KEMBALI KEBENTUK NKRI 1. Latar Belakang menggunakan sistem Liberal Situasi dunia yang sedang mengembangkan demokrasi Fasis dan Militerisme menjadi musuh bersama dunia Pihak pemenang Perang Dunia adalah blok demokrasi Penetapan pemerintah tentang kebebasan berorganisasi (maklumat pemerintah 3 Nov 1945 oleh wapres Moh Hatta) 2. Latar belakang kembali ke NKRI Bentuk federal dianggap merupakan bentukan Belanda untuk tetap menguasai Indonesia Rakyat menghendaki kembali ke NKRI SDM di negara-negara federal belum mencukupi untuk melakukan pembanguna NKRI merupakan cita-cita proklamasi 1945 Dengan bentuk NKRI kekuasaan di Indonesia berada ditangan bangsa Indonesia sendiri 3. Hambatan dan dukungan kembali ke NKRI Dukungan berasal dari kalangan rakyat dan pemimpin yang unitaris Hambatan banyak berasal dari Belanda dan orang-orang Indonesia yang telah dibina Belanda Beberapa pejabat negara federal takut akan kehilangan kekuasaan 4. Situasi politik dan ekonomi Untuk mengokohkan persatuan setelah dibubarkannya RIS, pemerintah cenderung sentralistik Terjadi ketimpangan pembangunan (ekonomi, politik, dsb) antara pusat dan daerah Partai politik yang begitu banyak cenderung mementingkan golongan Dengan kabinet parlementer maka kabinet bertanggung jawab pada DPR/Parlemen Jatuh bangun kabinet terjadi karena mosi tidak percaya DPR B. PENANGGULANGAN GANGGUAN KEAMANAN 1. Pemberontakan APRA (Angkatan Perang Ratu Adil) 23 Januari 1950 Pemimpin: Kapten Raymond Westerling Pemimpin/tokoh intelektual: Sultan Hamid II Tujuan: a. Mempertahankan keberadaan negara federal/boneka b. Menangkap semua menteri di Jakarta Lokasi: Bandung Sebab: a. APRIS merupakan peleburan TNI, KNIL, dan laskar b. Antara bekas KNIL dan TNI enggan bekerja sama c. Pertentangan golongan federalis (ingin tetap ada negara federal) dengan golongan unitaris (ingin negara kesatuan) d. Ultimatum APRA agar semua TNI meninggalkan Bandung tidak dihiraukan Penumpasan: a. Pengiriman pasukan Polisi dari Jateng dan Jatim yang saat itu berada di Jakarta b. Penangkapan tokoh intelektual dan tokoh Negara Pasundan yang terlibat c. APRA yang melarikan diri keluar Bandung dikejar oleh bantuan TNI yang baru datang d. Sultan Hamid II ditangkap, namun Raymond Westerling dapat melarikan diri ke Belanda

Upload: dinhnhi

Post on 06-Feb-2018

264 views

Category:

Documents


7 download

TRANSCRIPT

Page 1: PERISTIWA PENTING DI MASA DEMOKRASI LIBERAL  · PDF filePERISTIWA PENTING DI MASA DEMOKRASI LIBERAL (1950-1959) KD : Mendeskripsikan peristiwa-peristiwa politik dan ekonomi

PERISTIWA PENTING DI MASA DEMOKRASI LIBERAL (1950-1959)

KD : Mendeskripsikan peristiwa-peristiwa politik dan ekonomi Indonesia pasca pengakuan kedaulatan

Disusun Oleh : Dwi Hatmoko, S.Pd

http://dwihatmoko.wordpress.com

A. KEMBALI KEBENTUK NKRI

1. Latar Belakang menggunakan sistem Liberal

Situasi dunia yang sedang mengembangkan demokrasi

Fasis dan Militerisme menjadi musuh bersama dunia

Pihak pemenang Perang Dunia adalah blok demokrasi

Penetapan pemerintah tentang kebebasan berorganisasi (maklumat pemerintah 3

Nov 1945 oleh wapres Moh Hatta)

2. Latar belakang kembali ke NKRI

Bentuk federal dianggap merupakan bentukan Belanda untuk tetap menguasai

Indonesia

Rakyat menghendaki kembali ke NKRI

SDM di negara-negara federal belum mencukupi untuk melakukan pembanguna

NKRI merupakan cita-cita proklamasi 1945

Dengan bentuk NKRI kekuasaan di Indonesia berada ditangan bangsa Indonesia

sendiri

3. Hambatan dan dukungan kembali ke NKRI

Dukungan berasal dari kalangan rakyat dan pemimpin yang unitaris

Hambatan banyak berasal dari Belanda dan orang-orang Indonesia yang telah

dibina Belanda

Beberapa pejabat negara federal takut akan kehilangan kekuasaan

4. Situasi politik dan ekonomi

Untuk mengokohkan persatuan setelah dibubarkannya RIS, pemerintah cenderung

sentralistik

Terjadi ketimpangan pembangunan (ekonomi, politik, dsb) antara pusat dan daerah

Partai politik yang begitu banyak cenderung mementingkan golongan

Dengan kabinet parlementer maka kabinet bertanggung jawab pada DPR/Parlemen

Jatuh bangun kabinet terjadi karena mosi tidak percaya DPR

B. PENANGGULANGAN GANGGUAN KEAMANAN

1. Pemberontakan APRA (Angkatan Perang Ratu Adil) 23 Januari 1950

Pemimpin: Kapten Raymond Westerling

Pemimpin/tokoh intelektual: Sultan Hamid II

Tujuan:

a. Mempertahankan keberadaan negara federal/boneka

b. Menangkap semua menteri di Jakarta

Lokasi: Bandung

Sebab:

a. APRIS merupakan peleburan TNI, KNIL, dan laskar

b. Antara bekas KNIL dan TNI enggan bekerja sama

c. Pertentangan golongan federalis (ingin tetap ada negara federal) dengan

golongan unitaris (ingin negara kesatuan)

d. Ultimatum APRA agar semua TNI meninggalkan Bandung tidak dihiraukan

Penumpasan:

a. Pengiriman pasukan Polisi dari Jateng dan Jatim yang saat itu berada di

Jakarta

b. Penangkapan tokoh intelektual dan tokoh Negara Pasundan yang terlibat

c. APRA yang melarikan diri keluar Bandung dikejar oleh bantuan TNI yang

baru datang

d. Sultan Hamid II ditangkap, namun Raymond Westerling dapat melarikan diri

ke Belanda

Page 2: PERISTIWA PENTING DI MASA DEMOKRASI LIBERAL  · PDF filePERISTIWA PENTING DI MASA DEMOKRASI LIBERAL (1950-1959) KD : Mendeskripsikan peristiwa-peristiwa politik dan ekonomi

2. Pemberontakan Andi Azis (5 April 1950)

Pemimpin: kapten Andi Azis, bekas KNIL

Peminpin intelektual: Dr. Soumukil, mantan Jaksa Agung NIT

Lokasi: Makassar, Sulsel

Sebab:

a. Menentang masuknya APRIS dari TNI yang didatangkan dari Jawa ke

Makassar

b. Menawan Panglima Teritorium Indonesia Timur Letkol Achmad Mokoginta

c. Menuntut agar pasukan APRIS yang berasal dari KNIL saja yang

mengamankan Negara Indonesia Timur (NIT)

Penumpasan

a. Dengan jalan damai, berupa pemanggilan Andi Azis ke Jakarta untuk

menghadap pemerintah untuk bertanggungjawab, namun tidak dilakukan

b. Dengan jalan perang, berupa operasi keamanan dibawah pasukan ekspedisi

Kolonel Kawilarang yang didukung polisi dan TNI

3. Pemberontakan Republik Maluku Selatan (RMS)

Pemimpin: Dr. Soumukil, setelah Andi Azis gagal dalam pemberontakan

Lokasi: Ambon, Maluku

Tujuan: mendirikan negara baru yang lepas dari RIS

Sebab: keinginan mempertahankan negara federal NIT tidak mendapat dukungan

Penumpasan:

a. Penyelesaian dengan jalan damai berupa pengiriman utusan dibawah

pimpinan Dr Leimena, tapi tidak berhasil

b. Penggunaan kekuatan senjata, berupa pengiriman pasuka ekspedisi dibawah

pimpinan Kolonel Alex Kawilarang

c. Dr. Soumukil ditangkap dan dijatuhi hukuman mati, namun di pihak TNI

jatuh korban banyak, diantaranya Letkol Slamet Riyadi

4. Pemberontakan Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia (PRRI)

Pimpinan: Letkol Achmad Hussein

Lokasi: Sumbar, Sumsel, Sumut

Sebab:

a. Ketidakpuasan terhadap pemerintah pusat

b. Kurang diperhatikannya keadaan daerah

c. Ketidakseimbangan keuangan pusat dan daerah

d. Semakin kuatnya PKI karena didukung oleh Soekarno

Pendukung:

a. Dewan Banteng: dipimpin Letkol Achmad Hussein

b. Dewan Gajah (Sumut): dipimpin Kolonel Simbolon

c. Dewan Garuda (Sumsel): dipimpin Letkol Barlian

d. Dewan Manguni (Sulut): dipimpin Letkol Ventje Sumual

e. Sjafrudin Prawinegara, mantan penguasa PDRI

Penumpasan:

a. Jalan damai, dengan mengirimkan utusan untuk bermusyawarah penyelesaian

antara pusat dan daerah

b. Jalan perang:

Operasi Tegas (Riau): dipimpin Letkol Kaharudin Nasution

Operasi 17 Agustus (Sumbar): dipimpin Kolonel Ahmad Yani

Operasi Sapta Marga (Sumut): dipimpin Brigjend Djatikusumo

Operasi Sadar (Sumsel): dipimpin Letkol Ibnu Sutowo

5. Pemberontakan Perjuangan Rakyat Semesta (Permesta)

Pemimpin: Letkol Ventje Sumual

Lokasi: Sulut dan Sulteng

Tujuan: mendukung PRRI

Sebab:

a. Ketidakadilan keuangan dan politik antara pusat dan daerah

b. Dewan Manguni (Sulut) pimpinan Letkol Ventje Sumual

Page 3: PERISTIWA PENTING DI MASA DEMOKRASI LIBERAL  · PDF filePERISTIWA PENTING DI MASA DEMOKRASI LIBERAL (1950-1959) KD : Mendeskripsikan peristiwa-peristiwa politik dan ekonomi

Penumpasan:

a. Jalan damai, mengirimkan delegasi untuk perundingan, namun gagal

b. Jalan Perang, Operasi merdeka dilakukan dipimpin Letkol Rukminto

Hendraningrat

6. Pemberontakan PKI Madiun (18-9-1948)

Sering dikenal dengan nama Affair Madiun

Merupakan pemberontakan disaat Indonesia sedang menghadapi Belanda

Tokohnya : Musso (baru datang dari Uni Sovyet) dan Amir Syarifudin (mantan

Perdana Menteri)

Mendirikan Republik Sovyet Indonesia

Ditumpas oleh pasukan pimpinan Gatot Subroto

7. Pemberontakan Darul Islam dan Tentara Islam Indonesia (DI/TII)

Jawa Barat

SM Kartosuwryo memproklamirkan Negara Islam Indonesia (NII) pada

tahun 1950

Sebagai kekuatan adalah TII

Kartosuwiryo dapat membangun kekuatan selama terjadi perjanjian

Renville sehingga TNI Siliwangi harus long march ke Yogya

Kartosuwiryo akhirnya ditangkap setelah ada operasi Pagar Betis pada

tahun 1962

Jawa Tengah

Dipimpin oleh Amir Fatah untuk daerah Brebes, Tegal, Pemalang

Dipimpin oleh Kyai Somalangu untuk daerah Kabumen

Mereka semua menyatakan diri sebagai bagian NII Kartosuwiryo

Ditumpas oleh divisi Banteng Raiders

Kalimantan selatan

Dipimpin oleh Ibnu Hajar

Menyatakan diri sebagai bagian NII Kartosuwiryo

Sulawesi Selatan

Dipimpin oleh Kahar Muzakkar

Menyatakan diri sebagai bagian NII Kartosuwiryo

Aceh

Dipimpin oleh Tengku Daud Beureueh

Awalnya menginginkan daerah istimewa Aceh diwujudkan

Karena tuntutan tidak ditanggapi oleh pemerintah pusat, akhirnya

memberontak

Menyatakan diri sebagai bagian dari NII Kartosuwiryo

Diselesaikan dengan Musyawarah Kerukukan Rakyat Aceh

C. Kehidupan Politik Masa Liberal (1950-1959)

1. Ketidakstabilan Politik

Terdapat dua golongan dalam pemerintahan dan politik:

a. Golongan Administrator

Memiliki kecakapan dalam penyelanggaraan Negara

Menggunakan cara-cara modern

Mengutamakan pembangunan ekonomi

Pembangunan bertahap

Mau menerima tenaga dan modal asing

b. Golongan Persatuan (Unitaris)

Kemampuan untuk mempersatukan rakyat dari berbagai golongan

Memberi harapan yang ideal (idealis/tinggi)

Pembangunannya kurang praktis dan kurang rasional

Mengambil keputusan atas dasar sentimental/perasaan

Tidak mau menerima tenaga dan modal asing (anti Barat)

Kabinet silih berganti

a. Kabinet Natsir

PM Moh Natsir dari Masyumi

Hubungan sipil-militer baik

Perekonomian maju karena perang Korea

Jatuh karena terlalu lunak pada masalah Irian Barat

Page 4: PERISTIWA PENTING DI MASA DEMOKRASI LIBERAL  · PDF filePERISTIWA PENTING DI MASA DEMOKRASI LIBERAL (1950-1959) KD : Mendeskripsikan peristiwa-peristiwa politik dan ekonomi

b. Kabinet Soekiman

PM Soekiman dari Masyumi

Merupakan koalisi PNI-Masyumi

Kurang bersifat administrator

Kemajuan: kemajuan perusahaan kecil, pendidikan, perlindungan

buruh

Jatuh karena bekerjasama dengan USA (dianggap pro Barat), tidak

tegas menangani pemberontakan daerah

c. Kabinet Wilopo

PM Wilopo

Koalisi PNI-Masyumi

Banyak golongan muda administrator sehingga programnya

banyak yang berjalan

Dimasa ini NU menarik dukungan dari Masyumi

Jatuh karena banyak pemberontakan daerah, tuntutan rakyat

dibubarkannya parlemen, Peristiwa tanjung Morawa (protes petani

atas tanah yang dimiliki perkebunan)

d. Kabinet Ali I

PM Ali Sastroamidjojo

Koalisi PNI-Masyumi

Menyelenggarakan KAA

Penandatanganan Dwi Kewarganegaraan RI-RRC

e. Kabinet Burhanudin Harahap

PM Burhanudin Harahap dari Masyumi

Koalisi PNI-Masyumi

Berhasil menyelenggarakan Pemilu I

Jatuh karena Presiden tidak mau menandatangani UU Pembubaran

Uni Indonesia-Belanda

f. Kabinet Ali II

PM Ali Sastroamidjojo

PKI (empat besar pemilu) dilarang masuk cabinet

Pembangunan pabrik semen Gresik, surplus hasil bumi,

ditetapkannya UU Pemerintahan daerah

g. Kabinet karya (zakken cabinet)

PM Djuanda

Pemilihan menteri sesuai dengan bidangnya (the right man in the

right place)

Kemajuan: pendirian perguruan tinggi (ITB, ITS, IKIP), kunjungan

dari negara lain (Kamboja, Yugoslavia, India)

Adanya Dwi Fungsi ABRI atas usulan Nasution

Adanya Dekrit Presiden 5 Juli 1959

Menganjurkan merebut Irian Barat dengan berbagai cara

2. Pemilihan Umum I (1955)

Dilaksanakan dua tahap

a. Tahap I (29 September 1955): memilih anggota DPR

b. Tahap II (15 Desember 1955): memilih anggota Konstituante (pembuat

UUD)

Pemenang pemilu:

1. Masyumi

2. PNI

3. NU

4. PKI

DPR 272 orang, Konstituante 542

Diikuti banyak partai, organisasi, dan perseorangan

3. Kontituante sebagai MPR (penyusun UUD)

Sidang terjadi disaat terjadi banyak pemberontakan didaerah

Belum dapat menghasilkan keputusan tentang UUD

Sidang sulit mendapatkan kebulatan suara karena masing-masing

mempertahankan ideologi partainya sendiri

Anjuran presiden untuk kembali ke UUD 1945 tidak pernah mendapat

kebulatan suara

Page 5: PERISTIWA PENTING DI MASA DEMOKRASI LIBERAL  · PDF filePERISTIWA PENTING DI MASA DEMOKRASI LIBERAL (1950-1959) KD : Mendeskripsikan peristiwa-peristiwa politik dan ekonomi

4. Dekrit presiden

Mengingat situasi yang darurat, banyak pemberontakan, sedangkan UUD

yang diharapkan dihasilkan Kontituante tidak juga berhasil dan anjuran

kembali ke UUD 1945 belum dapat disepakati Konstituante maka presiden

mengeluarkan dekrit

Isi dekrit:

a. Pembubaran konstituante

b. Berlakunya kembali UUD 1945 dan tidak berlakunya UUDS 1950

c. Pembentukan MPRS dan DPAS

Sebenarnya Presiden tidak berhak membubarkan Kontituante karena

merupakan hasil Pemilu, pilihan rakyat

Dekrit didukung ABRI dan Rakyat

Sisi positif: menyelamatkan negara

Sisi negative: presiden bertindak otoriter/diktator

D. Latihan

1. Mengapa sistem liberal dipilih oleh pemerintah Indonesia diawal kemerdekaan ?

2. Bila ditinjau lagi, pemberontakan dimasa liberal dibagi menjadi tiga (3) sebab yaitu…

3. Mengapa dimasa liberal kabinet sering silih berganti ?

4. Apa bukti keterlibatan asing dalam pemberontakan di Indonesia?

5. Mengapa bentuk NKRI dianggap kekuasaan di Indonesia tetap ditangan Indonesia?

E. Pembahasan

1. Karena untuk membuktikan bahwa Indonesia merdeka karena hasil sendiri (bukan

hadiah Jepang yang otoriter militer), benar-benar didukung oleh rakyat

2. Ada tiga sebab pemberontakan

a. Ingin mempertahankan bentuk federal : APRA, Andi Azis, RMS

b. Ingin mendirikan negara baru : PKI, DI/TII (NII)

c. Ketidak puasan pada pemerintah pusat : PRRI, Permesta

3. Karena cabinet bertanggung jawab pada DPR/parlemen, sedangkan parlemen yang

terdiri dari partai-partai politik cenderung mementingkan golongan

4. Bukti asing terlibat dalam pemberontakan di Indonesia

a. KNIL (pasukan Belanda dari orang Indonesia menjadi inti kekuatan)

b. Dalam APRA ada Kapten Westerling, orang Belanda

c. Dalam RMS, ada bantuan senjata dari Belanda

d. Dalam PRRI/Permesta ada bantuan USA

e. Dalam PKI/Madiun, Musso merupakan tokoh binaan Uni Sovyet

5. Karena dalam RIS kekuasaan tertinggi berada di tangan Kerajaan Belanda

F. Daftar Pustaka

Sukmayani, Ratna dkk . 2008. Ilmu pengetahuan sosial 3: untuk SMP/MTs kelas IX.

Jakarta : Pusat Perbukuan-Departemen Pendidikan Nasional,

Sutarto, dkk. 2008. IPS 3: untuk SMP/MTs kelas IX. Jakarta: Pusat Perbukuan,

Departemen Pendidikan Nasional,

Fattah, Sanus dkk. 2008. Ilmu pengetahuan sosial : untuk SMP/MTs kelas IX.

Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional,

Wayan Legawa, I dkk. 2008. Contextual Teaching and Learning Ilmu Pengetahuan

Sosial: Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah Kelas IX Edisi 4. Jakarta:

Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional,

Budi Sutanto, Hasan dkk. 2005. Geografi untuk SMP kelas IX. Jakarta : Erlangga,

Widyaningsih, Titik Sunarti dkk. 2010. Sukses Ujian IPS SMP/MTs. Jakarta :

Yudhistira

Matroji, Drs. 2003. IPS Sejarah SLTP Jilid III. Jakarta : Erlangga

Ginting, Penerangan dkk. 2006. Geografi SMP jilid 3 untuk kelas IX.Jakarta:

Erlangga