kebijakan politik pemerintah ri masa demokrasi liberal ... · pdf filei kebijakan politik...

169
i KEBIJAKAN POLITIK PEMERINTAH RI MASA DEMOKRASI LIBERAL 1950-1959 MAKALAH Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Sejarah Oleh YOSEP HENGKI UTAMA RIAWAN NIM : 091314033 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DARMA YOGYAKARTA 2016 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Upload: buiphuc

Post on 01-Feb-2018

280 views

Category:

Documents


32 download

TRANSCRIPT

Page 1: KEBIJAKAN POLITIK PEMERINTAH RI MASA DEMOKRASI LIBERAL ... · PDF filei KEBIJAKAN POLITIK PEMERINTAH RI MASA DEMOKRASI LIBERAL 1950-1959 MAKALAH Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu

i

KEBIJAKAN POLITIK PEMERINTAH RI MASA DEMOKRASI

LIBERAL 1950-1959

MAKALAH

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Sejarah

Oleh

YOSEP HENGKI UTAMA RIAWAN

NIM : 091314033

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DARMA

YOGYAKARTA

2016

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: KEBIJAKAN POLITIK PEMERINTAH RI MASA DEMOKRASI LIBERAL ... · PDF filei KEBIJAKAN POLITIK PEMERINTAH RI MASA DEMOKRASI LIBERAL 1950-1959 MAKALAH Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: KEBIJAKAN POLITIK PEMERINTAH RI MASA DEMOKRASI LIBERAL ... · PDF filei KEBIJAKAN POLITIK PEMERINTAH RI MASA DEMOKRASI LIBERAL 1950-1959 MAKALAH Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: KEBIJAKAN POLITIK PEMERINTAH RI MASA DEMOKRASI LIBERAL ... · PDF filei KEBIJAKAN POLITIK PEMERINTAH RI MASA DEMOKRASI LIBERAL 1950-1959 MAKALAH Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu

iv

PERSEMBAHAN

Makalah ini saya persembahka kepada :

1. Kedua orang tuaku Bapak Petrus Soring dan Ibu Helda Liberia yag telah

mendoaka saya, dan mendidik penuh kasih sayang.

2. Adiku Adreas Ario Atanggi dan Marselinus Celsi Lemambang yang selalu

memberikan semangat dalam menyelesaikan makalah ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: KEBIJAKAN POLITIK PEMERINTAH RI MASA DEMOKRASI LIBERAL ... · PDF filei KEBIJAKAN POLITIK PEMERINTAH RI MASA DEMOKRASI LIBERAL 1950-1959 MAKALAH Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu

v

MOTO

Setiap kesakitan adalah pengalaman , rasakan dan pelajari, karena itu adalah rahasia

untuk menemukan kebahagiaan yang sesungguhnya.

( Dedy Corbuzier )

Jangan menilai orang dari masa lalunya, karena kita semua sudah tidak hidup dimana

semua orang bisa berubah, biarkan mereka membuktikannya.

( Mario Teguh )

Orang lemah tidak pernah memaafkan, memaafkan adalah sifat orang perkasa.

( Mahatma Gandhi )

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: KEBIJAKAN POLITIK PEMERINTAH RI MASA DEMOKRASI LIBERAL ... · PDF filei KEBIJAKAN POLITIK PEMERINTAH RI MASA DEMOKRASI LIBERAL 1950-1959 MAKALAH Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu

vi

Yogyakarta 30 Maret 2016

Penulis

Yosep Hengki Utama Riawan

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa makalah yang saya tulis tidak

memuat karya atau bagian karya orang lain kecuali yang telah disebutkan di dalam

kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layak karya ilmiah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: KEBIJAKAN POLITIK PEMERINTAH RI MASA DEMOKRASI LIBERAL ... · PDF filei KEBIJAKAN POLITIK PEMERINTAH RI MASA DEMOKRASI LIBERAL 1950-1959 MAKALAH Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu

vii

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIK

Yang bertanda tangan di bawah ini, mahasiswa Universita Sanata Dharma

Nama : Yosep Hengki Utama Riawan

Nomor Mahasiswa : 091314033

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

Universitas Sana Dharma karya ilmiah saya yag berjudul:

“Kebijakan Politik Pemerintah Ri Masa Demokrasi Liberal 1950-1959”. Beserta

perangkat yang diperlukan ( bila ada ). Dengan demikian saya memberikan kepada

Perpustakaan Universitas Saata Dharma hak untuk menyimpan , mengalihkan dalam

bentuk media lain, mengolahnya dalam bentuk pangkalan data. Mendistribusikan

secara terbatas dan mempublikasinnya di internet atau media lain untuk kepentigan

akademis tanpa ijin dari saya maupun memberi royalti kepada saya selama tetap

mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta pada taggal 30 Maret 2016

Yang menyatakan

Yosep Hengki Utama Riawan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: KEBIJAKAN POLITIK PEMERINTAH RI MASA DEMOKRASI LIBERAL ... · PDF filei KEBIJAKAN POLITIK PEMERINTAH RI MASA DEMOKRASI LIBERAL 1950-1959 MAKALAH Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu

viii

ABSTRAK

KEBIJAKAN POLITIK PEMERINTAH RI MASA DEMOKRASI

LIBERAL 1950-1959

Yosep Hengki Utama Riawan

Universitas Sanata Dharma

2016

Tulisan ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis tiga

permasalahan pokok, yaitu : 1) Latar belakag lahirnya Demorasi Liberal 1950- 1959 ,

2) Proses Penerapan Kebijkan Politik Pemerintah RI Masa Demokrasi Liberal 1950-

1959, 3) dampak kebijakan Politik Pemerintah RI Masa Demokrasi Liberal 1950-

1959.

Tulisan ini disusun berdasarkan metode penulisan sejarah yang mecakup lima

tahapan yaitu perumusan judul, pengumpulan sumber, verifikasi, interpretasi, dan

historiografi dengan pendekatan sosial politik dan ditulis secara deskriptif naratif.

Hasil penulisan ini menunjukkan bahwa 1) Latar belakag lahirnya Demokrasi

Liberal 1950-1959 tidak lepas dari adanya pembentukan RIS 17 Agustus 1950; 2)

Proses Penerapan Kebijkan Politik Pemerintah RI Masa Demokrasi Liberal 1950-

1959 dimulai oleh para politikus Jakarta membentuk sistem perlementer. Namun

masa Demokrasi Liberal atau demokrasi perlementer sering terjadi pergantian kabinet

sehinggga mengakibatkan kebijakan yang diambil kurang berjalan dengan baik; 3)

dampak kebijakan Politik Pemerintah RI Masa Demokrasi Liberal 1950-1959 antara

lain ditandai dengan jatuh bangun kabinet pada masa Demokrasi Liberal dan kembali

ke UUD 1945.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: KEBIJAKAN POLITIK PEMERINTAH RI MASA DEMOKRASI LIBERAL ... · PDF filei KEBIJAKAN POLITIK PEMERINTAH RI MASA DEMOKRASI LIBERAL 1950-1959 MAKALAH Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu

ix

ABSRACT

INDONESIAN GOVERNMENT POLICY DURING LIBERAL DEMOCRACY

1950 – 1959

Yosep Hengki Utama Riawan

Sanata Dharma University

2016

This paper aims to describe and analyze three key issues, namely, 1)

Background of the Liberal Democracy 1950 – 1959 in Indonesian, 2) Implementation

process of the Indonesian government policy during the Liberal Democracy 1950-

1959, 3) The Impact of the Indonesian government policy during the Liberal

Democracy 1950-1959.

This paper is based on historical research method that includes five stages,

namely the formulation of the title, collection of the data, verification, interpretation

and historiography with political and social approach. The study was written in

narrative and descriptive style.

The results indicate that 1) Background to the Liberal Democracy 1950-1959

cannot be separated from the formation of RIS in August 17, 1950; 2) The

implementation process of the Indonesian government policy during Liberal

Democracy 1950-1959 startsed when Jakarta politicians established parliamentary

system. But in liberal democracy or parliamentary democracy period frequent change

of cabinet acouned. Thus, the policy taken do not work well; 3) The impacts of

Indonesian government policy during Liberal Democracy 1950-1959, among others,

is indicated by the rise and fall of the cabinet during the Liberal Democracy period

and the return to UUD 1945.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: KEBIJAKAN POLITIK PEMERINTAH RI MASA DEMOKRASI LIBERAL ... · PDF filei KEBIJAKAN POLITIK PEMERINTAH RI MASA DEMOKRASI LIBERAL 1950-1959 MAKALAH Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu

x

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan

rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “ KEBIJAKAN

POLITIK PEMERINTAH RI MASA DEMOKRASI LIBERAL 1950-1959”.

Penulis menyadari bahwa penyusunan makalah ini tidak lepas bantuan dari

berbagai pihak, maka pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan

terima kasih kepada:

1. Dekan Falkultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta.

2. Ketua Program Studi Pendidikan Sejarah Universitas Sanata Dharma yang telah

memberikan kesempatan kepada penulis untuk menyelesaikan makalah ini.

3. Dra. Theresia Sumini, M.Pd. selaku dosen pembimbing yang telah membimbing,

membantu, dan banyak memberikan pengarahan, serta masukan selama

penyusunan makalah ini.

4. Seluruh dosen dan pihak skretariat Program Studi Pendidikan Sejarah yang telah

memberikan dukungan dan bantuan selama penulis menyelesaikan studi di

Universitas Sanata Dharma.

5. Seluruh Karyawan Perpustakaan Universitas Sanata Dharma, yang telah

meberikan pelayanan dan membantu penulis dalam memproleh sumber penulisan

makalah ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: KEBIJAKAN POLITIK PEMERINTAH RI MASA DEMOKRASI LIBERAL ... · PDF filei KEBIJAKAN POLITIK PEMERINTAH RI MASA DEMOKRASI LIBERAL 1950-1959 MAKALAH Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu

xi

6. Kedua orang tua penulis Bapak Petrus Soring dan Ibu Helda Liberia dan adiku

Andreas Ario Atanggi dan Marselinus Celsi Lemambang yang telah memberikan

dorongan spiritual dan mental sehingga penulis dapat menyelesaikan studi di

Universitas Sanata Dharma serta seluruh keluarga besarku terima kasih atas

dorongan dan doanya.

7. Teman- teman Pendidikan Sejarah Angkatan 2009 yang telah membantu dan

mendorong penulis menyelesaikan makalah ini.

8. Semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu yang turut membantu

menyelesaikan makalah ini.

Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari sempurna oleh karena itu,

penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun bagi

makalah ini. Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi pembacanya.

Yogyakarta 30 Maret 2016

Yosep Hengki Utama Riawan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: KEBIJAKAN POLITIK PEMERINTAH RI MASA DEMOKRASI LIBERAL ... · PDF filei KEBIJAKAN POLITIK PEMERINTAH RI MASA DEMOKRASI LIBERAL 1950-1959 MAKALAH Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu

xii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ii

HALAMAN PENGESAHAN iii

HALAMAN PEREMBAHAN iv

MOTO v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI

KARYA ILMIAH vii

ABSTRAK viii

ABSTRACT ix

KATA PENGANTAR x

DAFTAR ISI xii

BAB I PENDAHULUAN 1

A. Latar Belakang Masalah 1

B. Rumusan Masalah 7

C. Tujuan Penulisan 7

D. Manfaat Penulisan 7

E. Sistematika Penulisan 8

BAB II LATAR BELAKANG LAHIRNYA DEMOKRASI

LIBERAL 1950-1959 10

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: KEBIJAKAN POLITIK PEMERINTAH RI MASA DEMOKRASI LIBERAL ... · PDF filei KEBIJAKAN POLITIK PEMERINTAH RI MASA DEMOKRASI LIBERAL 1950-1959 MAKALAH Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu

xiii

A. Kondisi kekuasan RI 10

B. Menghadapi Agresi Militer Belanda 23

1. Menghadapi Agresi Militer Belanda I 23

2. Menghadapi Agresi Militer Belanda II 27

C. Akhir Perang dan Pengakuan Kedaulatan 29

1. Pendekatan RI Dengan Negara- Negara Federal 29

2. Menuju KMB 35

3. Pembentukan RIS dan Pengakuan Kedaulatan 36

a. Republik Indonesia Serikat 36

b. Kembali ke NKRI 38

BAB III PROSES PENERAPAN KEBIJAKAN POLITIK PEMERINTAH RI

MASA DEMOKRASI LIBERAL 1950-1959 41

A. Penerapan kebijakan Politik Pemerintah RI Masa Demokrasi Liberal

1950-1959 42

1. Masa Kabinet- Kabinet 42

a. Kabinet Natsir ( September 1950- Maret 1951 ) 42

b. Kabinet Sukiman ( April 1951- Februari 1952 ) 44

c. Kabinet Wilopo ( April 1952- Juni !953 ) 49

d. Kabinet Ali I (Agustus 1953- Juli 1955) 54

e. Kabinet Burhanuddin

(Agustus 1955- Maret 1956) 63

f. Kabinet Ali II (April 1956- Maret 1957) 65

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: KEBIJAKAN POLITIK PEMERINTAH RI MASA DEMOKRASI LIBERAL ... · PDF filei KEBIJAKAN POLITIK PEMERINTAH RI MASA DEMOKRASI LIBERAL 1950-1959 MAKALAH Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu

xiv

g. Kabinet Djuanda (Maret 1957-Agustus 1959) 69

2. Politik Bebas Aktif 70

a. Politik Luar Negeri Setelah Pengakuan

Kedaulatan 70

b. Antara Dua Kekuatan Dunia 73

c. Konfrensi Asia-Afrika (KAA) 77

B. Ekonomi Nasional 80

1. Pemikiran Nasioal 80

2. Sistem Ekonomi Liberal 82

BAB IV DAMPAK KEBIJAKAN PEMERINTAH RI MASA DEMOKRASI

LIBERAL 1950-1959 87

A. Bidang Politik 87

B. Bidang Ekonomi 92

C. Bidang Sosial 94

1. Masalah Angkatan Perang 94

2. Krisis Tentara di Indonesia 97

3. Krisis Memuncak 98

a. Pergolakan di Daerah- Daerah 98

b. Pergolakan PRRI dan PERMESTA 108

BAB V KESIMPULAN 114

DAFTAR PUSTAKA 119

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: KEBIJAKAN POLITIK PEMERINTAH RI MASA DEMOKRASI LIBERAL ... · PDF filei KEBIJAKAN POLITIK PEMERINTAH RI MASA DEMOKRASI LIBERAL 1950-1959 MAKALAH Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu

xv

DAFTAR LAMPIRAN

SILABUS 121

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN 128

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: KEBIJAKAN POLITIK PEMERINTAH RI MASA DEMOKRASI LIBERAL ... · PDF filei KEBIJAKAN POLITIK PEMERINTAH RI MASA DEMOKRASI LIBERAL 1950-1959 MAKALAH Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dengan disetujui hasil Konferensi Meja Bundar (KMB ) pada tanggal 2

November 1949 di Den Hag maka terbentuklah Negara Republik Indonesia Serikat

(RIS ). RIS ini terdiri dari 16 negara bagian dengan masing- masing mempunyai luas

wilayah dan jumblah penduduk yang berbeda. Pada masa RIS ini yang terpilih

sebagai Presiden adalah Ir. Soekarno dan Drs. Muhammad Hatta sebagai Perdana

Menteri. Anggota kabinet sebagian besar merupakan pendukung Negara Kesatuan RI

dan hanya 2 orang mendukung sistem federal yaitu Sultan Hamid II dan Anak Agung

Gede Agung. Sehingga untuk membubarkan negara federal dan membentuk negara

kesatuan semakin kuat. Lebih- lebih dasar pembentukan negara federal amat sangat

lemah, tidak ada ikatan idiologi yang kuat, dan tujuan negara yang jelas menurut

kenyataan negara federal adalah ciptaan Belanda dan bukan menurut kehendak rakyat

negara- negara bagian. Pada umumnya rakyat merasakan bahwa pembentukan negara

bagian federal ini hanyalah sarana Belanda untuk berkuasa di Indonesia. negara

federal itu juga tidak mempunyai kekuatan militer sendiri untuk mempertahankan

negaranya.1

1 Sartono kartodirdjo, Sejarah Nasional Indonesia VI Jaman Jepang Dan Jaman Republik Indonesia

Edisi 2, Jakarta , Penerbit Balai Pustaka , 1977, hlm. 73

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: KEBIJAKAN POLITIK PEMERINTAH RI MASA DEMOKRASI LIBERAL ... · PDF filei KEBIJAKAN POLITIK PEMERINTAH RI MASA DEMOKRASI LIBERAL 1950-1959 MAKALAH Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu

2

Kabinet RIS dibawah Pimpinan Hatta memerintah sampai dengan tanggal 17

Agustus 1950, dan pada hari itu RIS menjelma Menjadi Negara Kesatuan Republik

Indonesia ( NKRI ), pada masa RIS ini tidak sedikit masalah yang dihadapi oleh

pemerintah RIS. Indonesia harus menghadapi rongrongan dari dalam yang dilakukan

oleh beberapa golongan yang mendapat dukungan dari pihak Belanda dan mereka

yang takut kehilangan hak-hak istimewanya bila Belanda meninggalkan Indonesia

masalah-masalah yang dihadapi pemerintah RIS yang pertama, dikenal dengan

Angkatan Perang Ratu Adil ( APRA ) di bawah pimpinan Raymond Westerling.

Gerakan ini didalangi oleh Belanda. Salah satu landasan gerakan ini adalah

kepercayaan akan datangnya Ratu Adil. Westerling memahami bahwa sebagian

rakyat Indonesia yang telah lama menderita karena penjajahan baik oleh Belanda

maupun oleh Jepang. Rakyat Indonesia mendambakan akan datangnya kemakmuran

seperti yang terdapat dalam ramalan Jayabaya. Menurut ramalan itu seorang

pemimpin yang disebut Ratu Adil akan memerintah rakyat dengan adil dan bijak sana

sehingga rakyat akan makmur dan sejahtera. Tujuan APRA adalah mempertahankan

bentuk negara yang federal di Indonesia dan adanya tentara sendiri pada negara-

negara bagian RIS. Rongrongan yang kedua yang dihadapi RIS adalah

pemberontakan Andi Azis di Makassar ( Ujung Pandang ) motif pemberontakan ini

adalah penolakan masuknya pasukan APRIS dan TNI ke Sulawesi Selatan. Ini

mengkhawatirkan KNIL takut terdesak oleh pasukan baru yang akan datang itu.

Mereka bergabung dan menamakan diri dengan nama pasukan bebas yang di bawah

pimpinnan Kapten Andi Azis. Pagi-pagi buta sekitar jam 05.00 Andi Azis dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: KEBIJAKAN POLITIK PEMERINTAH RI MASA DEMOKRASI LIBERAL ... · PDF filei KEBIJAKAN POLITIK PEMERINTAH RI MASA DEMOKRASI LIBERAL 1950-1959 MAKALAH Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu

3

pasukannya menyerang markas TNI di Makassar, dan kota Makassar berhasil

dikuasai oleh Andi Azis.

Pada tanggal 5 April Perdana Menteri NIT Ir. Diapari Mengundurkan diri

karena menyetujui tindakan Andi Azis. Pemerintah kemudian dipegang oleh Ir.

Patuhena dan pada tanggal 21 April Wali Negara NIT Sukawati mengumumkan

bahwa NIT bersedia meleburkan kedalam NKRI. Selain itu pemerintah pusat RIS

mengeluarkan ultimatum pada tanggal 8 April yang menginstruksikan Andi Azis

dalam waktu 2x24 jam datang melaporkan diri ke Jakarta. Dan juga diperintahkan

agar senjata dikembalikan dan semua tahanan dilepaskan.2

Cobaan terakhir yang dihadapi pemerintah RIS dan berlanjut kemasa NKRI

adalah gerakan speratis dengan membentuk negara sendiri yang disebut Republik

Maluku Selatan ( RMS ) pendiri RMS adalah Mr. Dr. Cristian Robert Steven

Soumokil yang merupakan bekas jaksa agung NIT. Soumokil sebenarnya terlibat

dalam gerakan Andi Azis di Makassar, tetapi karena usaha Andi Azis menemui

kegagalan, maka dia mengalihkan usahanya ke Maluku Tengah dan Tenggara,

Ambon sebagai pusatnya. Pada waktu keadaan di Ambon sedang kacau karena

banyak anggotan bekas KNIL bergabung dengan TNI maka RI akan menjadi lebih

kuat. Untuk mencegah hal tersebut, Belanda mulai menghasut dan menyebarkan

desas-desus yang buruk tentang TNI dan RI, mereka akan dipaksa masuk sebagai

anggota Islam. Keadaan ini menguntungkan Soumokil dan pada tanggal 5 April

Soumokil memproklamasikan berdirinya Republik Maluku Selatan ( RMS ).

2 Ibid, hlm. 73-77.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: KEBIJAKAN POLITIK PEMERINTAH RI MASA DEMOKRASI LIBERAL ... · PDF filei KEBIJAKAN POLITIK PEMERINTAH RI MASA DEMOKRASI LIBERAL 1950-1959 MAKALAH Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu

4

Pemerintah RIS berusaha mengatasi masalah ini dengan damai tapi ditolak

oleh Soumokil bahkan mereka meminta bantuan, perhatian, serta pengakuan dari

dunia luar, terutama bangsa Belanda, Amerika Serikat, dan PBB. Oleh karena ini

pemerintah RIS terpaksa menumpas pemberontakan Soumokil dengan senjata. Selain

menghadapi dan menyelesaikan pemberontankan terhadap RIS, kabinet Hatta

menyelesaikan masalah lain yang menyangkut ekonomi. Sosial, dan hubungan

dengan luar negeri. Masalah yang timbul ini merupakan masalah yang berat bagi

suatu negara yang baru lahir dengan suatu perang kemerdekaan. Sebagai akibat

perang banyak sarana dan prasarana hancur dan keadaan ekonomi pada umumnya

buruk pemerintah harus menghadapi inflasi dan defisit dalam anggaran belanja

negara.

Selain menghadapi soal ekonomi pemerintah harus menyelesaikan soal

dipegawaian dan dibidang militer. Jumlah pasukan harus dikurangi karena menjadi

beban bagi keuangan negara. Meraka ini perlu mendapatkan penampungan bila

diadakan rasionalisasi. Mereka yang terkena nasionalisasi untuk melanjutkan

pelajaran dalam pusat pendidikan, berupa pendidikan keahlian, juga dilakukan usaha

transmigrasi.3

Pada tanggal 17 Agustus 1950 dengan resmi RIS dibubarkan dan dibentuk

negara kesatuan baru yang diberi nama Negara Kesatuan Repoulik Indonesia. Negara

kesatuan baru ini merupakan dari RIS yang mengalami perubahan undang-undang,

tetapi oleh kebanyakan orang Indonesia negara kesatuan dianggap sebagai kelanjutan

3 Ibid, hlm. 80

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: KEBIJAKAN POLITIK PEMERINTAH RI MASA DEMOKRASI LIBERAL ... · PDF filei KEBIJAKAN POLITIK PEMERINTAH RI MASA DEMOKRASI LIBERAL 1950-1959 MAKALAH Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu

5

Republik proklamasi17 Agustus 1945. Negara bentuk federal dianggap sebagai

warisan penjajah yang dimaksudkan untuk mempertahankan pengarunya di Indonesia

bahkan negara federal adalah cara yang ditempuh Belanda untuk merintangi

perjuangan kemerdekaan, disampingkan mempertahankan RIS berarti

mempertahankan banyak posisi orang Indonesia pro Belanda yang hanya

mementingkan sendiri serta tidak mendapat dukungan rakyat.

Proses perubahan dari RIS ke NKRI dimulai dari Negara Pasundan, Sumatra,

Selatan, Jawa Timur, Jawa Tengah, Madura, dan lain-lain. Sehingga pada akhir Maret

1950 tanggal Kalimantan Barat, Sumatra Timur, dan Negara Indonesia Bagian Timur

ketiga sepakat untuk kembali ke NKRI. Untuk merealisasi tujuan tersebut UUD RIS

diganti dengan UUDS 1950. UUDS disahkan pada tanggal 15 Agustus 1950 dan

mulai 17 Agustus 1950. Dengan demikian terbentuklah NKRI dan RIS dibubarkan.

UUDS 1950 mengamanatkan NKRI menganut sistem demokrasi liberal. Dalam

demokrasi ini secara kongkrit menganut sistem demokrasi perlementer, dalam sistem

demokrasi ini presiden hanya berfungsi sebagai kepala negara, sedangkan kepala

pemerintahan dipegang oleh Perdana Menteri. Para Menteri dan Perdana Menteri

bertanggung jawab terhadap parlemen, sementara dari segi liberalnya berlakunya

multi partai politik. Dengan demikian rakyat diberi kebebasan untuk berpartisipasi

dalam politik.4

4 A Kardiyat Wiharyanto, Sejarah Indonesia Dari Proklamasi Sampai Pemilu 2009, Yogyakarta,

Penerbit Universitas Sanata Dharma, 2011, hlm.75.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: KEBIJAKAN POLITIK PEMERINTAH RI MASA DEMOKRASI LIBERAL ... · PDF filei KEBIJAKAN POLITIK PEMERINTAH RI MASA DEMOKRASI LIBERAL 1950-1959 MAKALAH Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu

6

Dalam Negara Kesatuan RI ini Indonesia dibagi menjadi 10 Provinsi yang

mempunyai otonomi. Dari tahun 1950-1959 terdapat 7 kali pergantian kabinet yang

memerintah sehingga rata-rata tiap tahun terjadi pergantian kabinet. Kabinet tersebut

adalah, Kabinet Natsir ( September 1950-Maret 1951 ), Kabinet Sukiman ( April

1951- Februari 1952 ), Kabinet Wilopo ( April 1952-Juni 1953 ). Kabinet Ali

Sastromidjojo I ( Juli 1953-Juli 1955 ) Kabinet Burhanudin Harahap ( Agustus 1955-

Maret 1956 ), Kabinet Ali Sastromidjojo II ( April 1956-Maret 1957 ), Kabinet Karya

( April 1957- Juli 1959 ). Dari sini tampak bahwa dengan dijalankan sistem

demokrasi liberal dimana disalurkan dengan mendirikan banyak partai politik.

Parlemen dapat menjatuhkan kabinet bila partai oposisi kuat dalam parlemen yang

mengakibatkan parlemen tidak berumur panjang yang terlihat dari seringnya

pergantian kabinet.5

Dalam parlemen terjadi persaingan yang besar antara satu partai politik

dengan partai politik lainnya. Setiap partai politik berusaha memperjuangkan

kepentingan partainya dan mengabaikan upaya untuk memperjuang kepentingan

rakyat. Kekuasaan menjadi tujuan perjuangan setiap partai akibatnya partai yang

berkuasa akan mendapat pengawasan yang ketat dari partai oposisi dan berusaha

mencari kesalahan-kesalahan kabinet atau pemerintah.

Kebijakan politik pemerintah RI masa demokrasi liberal 1950-1959 telah

membawa masyarakat Indonesia pada seringnya pergantian pemerintahan. Demokrasi

5 Marwati Djuned Poesponegoro, Sejarah Nasional Indonesia VI Edisi ke 4, Jakarta, penerbit PN Balai

Pustaka, Jakarta, 1984. hlm. 213.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: KEBIJAKAN POLITIK PEMERINTAH RI MASA DEMOKRASI LIBERAL ... · PDF filei KEBIJAKAN POLITIK PEMERINTAH RI MASA DEMOKRASI LIBERAL 1950-1959 MAKALAH Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu

7

liberal pada dasarnya merupakan sistem politik yang didasarkan asas liberal yang

ditandai besarnya peran partai-partai politik.

B . Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah yang saya ambil

sebagai berikut:

1. Apa latar belakang lahirnya demokrasi liberal 1950-1959 ?

2. Bagaimana proses penerapan kebijakan politik pemerintah RI masa demokrasi

liberal 1950- 1959 ?

3. Bagaimana dampak kebijakan politik pemerintah RI masa demokrasi liberal

1950-1959 ?

C. Tujuan Penulisan

Penulisan makalah ini bertujuan untuk:

1. Menjelaskan latar belakang lahirnya demokrasi liberal 1950-1959.

2. Menjelaskan proses penerapan kebijakan politik pemerintah RI masa

demokrasi liberal 1950-1959.

3. Menjelaskan bagaimana dampak kebijakan politik pemerintah RI masa

demokrasi liberal 1950-1959.

D. Manfaat Penulisan

a. Bagi pengembangan ilmu pengetahuan

Hasil penulisan makalah ini diharapkan dapat bermanfaat bagi ilmu

pengetahuan khususnya sejarah nasional Indonesia Tentang Kebijakn Politik

Pemerintah RI Masa Demokrasi Liberal 1950-1959.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: KEBIJAKAN POLITIK PEMERINTAH RI MASA DEMOKRASI LIBERAL ... · PDF filei KEBIJAKAN POLITIK PEMERINTAH RI MASA DEMOKRASI LIBERAL 1950-1959 MAKALAH Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu

8

b. Bagi Universitas Sanata Dharma

Penulisan makalah ini diharapkan dapat memberikan informasi yang

bermanfaat bagi para mahasiwa khususnya mahasiswa Universitas Sanata

Dharma yang ingin mengetahui sejarah nasional Indonesia tentang Kebijakan

Politik Pemerintah RI Masa Demokrasi Liberal 1950-1959 dan juga bisa

menambah koleksi kepustakaan khusunya karya ilmiah dan dapat menjadi

bahan referensi mahasiswa yang ingin melanjutkan penelitian tentang

Demokrasi Liberal 1950-1959.

c. Bagi penulis .

Hasil penulisan ini bagi penulis telah mebuka wawasan baru dan telah

memberikan kesempatan pada penulis untuk sekilas berbagi pengetahuan

mengenai sejarah nasional Indonesia kepada para pembaca khususnya sejarah

Kebijakan Politik Pemerintah RI Masa Demokrasi Liberal 1950- 1959.

d. Bagi pembaca.

Penulisan makalah ini diharapkan dapat memperluasa wawasan terutama bagi

para pembaca yang merasa tertarik mengetahui tentang sejarah Kebijakan

Politik Pemerintah RI Masa Demokrasi Liberal1950-1959

E. Sistematika Penuliasan

Penulisan tentang “Kebijakan Politik Pemerintah RI Masa Demokrasi Liberal

1950- 1959” terdiri dari 5 bab, yaitu:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: KEBIJAKAN POLITIK PEMERINTAH RI MASA DEMOKRASI LIBERAL ... · PDF filei KEBIJAKAN POLITIK PEMERINTAH RI MASA DEMOKRASI LIBERAL 1950-1959 MAKALAH Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu

9

BAB I : Berupa pendahuluan, memuat latar belakang masalah, rumusan

masalah, tujuan penulisan, manfaat penulisan, dan sistematika

penulisan.

BAB II : Membahas latar belakang lahirnya demokrasi liberal 1950-1959.

BAB III : Membahas proses penerapan kebijan politik pemerintah RI masa

demokrasi liberal 1950-1959.

BAB Iv : Membahas dampak kebijakan politik pemerintah RI masa demokrasi

liberal 1950-1959.

BAB V : Berupa kesimpulan Bab I, II, III, dan IV.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: KEBIJAKAN POLITIK PEMERINTAH RI MASA DEMOKRASI LIBERAL ... · PDF filei KEBIJAKAN POLITIK PEMERINTAH RI MASA DEMOKRASI LIBERAL 1950-1959 MAKALAH Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu

10

BAB II

LATAR BELAKANG LAHIRNYA

DEMOKRASI LIBERAL 1950-1959

A. Kondisi kekuasaan RI

Pemerintah mengeluarkan maklumat politik, dinyatakan dalam maklumat

tersebut pemerintah menginginkan pengakuan terhadap negara dan pemerintah

Republik Indonesia maupun Belanda sendiri. Pemerintah RI bersedia membayar

semua hutang-hutang Hindia Belanda sebelum perang dunia II dan berjanji

mengembalikan semua milik asing atau memberi ganti rugi atas milik asing yang

telah dikuasai oleh pemerintah. Bersamaan dengan ini dikeluarkan pernyataan bahwa

pemerintah menyukai berdirinya partai-partai politik sebagai sarana pembantu

perjuangan. Sebagai realisasi maklumat tersebut kabinet Presidensial yang dipimpin

oleh Presiden sendiri diganti dengan Kabinet Ministerial, sebagai Perdana Menteri

ditunjuk Sultan Sjahrir. Pemerintah baru ini segera mengadakan hubungan diplomatik

dengan pihak Belanda dan Inggris Pemerintah Inggris mengirimkan Sir Archibald

Clark Karr dan perwakilan dari Belanda Van Mook. Perundingan dimulai pada

tanggal 10 Februari 1946. Dalam perundingan itu Van Mook menyampaikan sistem

politik penerintah Belanda.6

6 Sartono Kartodirdjo, Sejarah Nasional VI Jaman Jepang Dan jaman Repoblik Indonesa, Jakarta,

Penerbit Depertemen Pendidikan Dan Kebudayaa, 1975. hlm 34.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: KEBIJAKAN POLITIK PEMERINTAH RI MASA DEMOKRASI LIBERAL ... · PDF filei KEBIJAKAN POLITIK PEMERINTAH RI MASA DEMOKRASI LIBERAL 1950-1959 MAKALAH Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu

11

1. Indonesia akan dijadikan negara Comenwealth berbentuk federasi yang

memiliki self government di dalam lingkungan kerajaan.

2. Masalah dalam negeri diurus oleh Indonesia sedangkan masalam luar negeri

diurus oleh pemerintah Belanda.

3. Sebelum dibentuk Comenwealth akan dibentuk pemerintah 10 tahun.

4. Indonesia akan dimasukan sebagai anggota PBB.

Pihak Indonesia dalam perundingan ini belum memberi usulan, sementara suatu

gabungan organisasi dengan nama Persatuan Perjuangan melakukan oposisi terhadap

kabinet Sjahrir. Mereka berpendapat bahwa perundingan hanya dapat dilakukan atas

dasar pengakuan sepenuhnya terhadap Republik Indonesia. Dalam sidang KNIP di

Solo ( 28 Februari-2 Maret 1946 ) mayoritas suara menentang Sjahrir. Karena oposisi

itu terlalu kuat kabinet Sjahrir menyerahakan mandatnya kembali kepada Presiden.

Tapi kemudian Presiden menunjuk kembali Sjahrir sebagai Perdana Menteri. Kabinet

Sjahrir yang kedua memberi usulan, diantaranya :

1. Republik Indonesia harus diakui sebagai negara yang berdaulat penuh atas

wilayah bekas jajahan Hidia-Belanda.

2. Pinjaman Belanda sebelum tanggal 8 Maret 1942 menjadi tanggung jawab

pemerintah RI.

3. Federasi Indonesia-Belanda akan dilaksanakan dalam masa tertentu, dan

mengenai urusan luar negerri dan pertahanan akan diserahkan pada suatu

badan federasi yang terdiri dari orang-orang Indonesia dan Belanda.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: KEBIJAKAN POLITIK PEMERINTAH RI MASA DEMOKRASI LIBERAL ... · PDF filei KEBIJAKAN POLITIK PEMERINTAH RI MASA DEMOKRASI LIBERAL 1950-1959 MAKALAH Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu

12

4. Tentara Belanda segara ditarik dari Indonesia jika perlu diganti dengan tentara

Republik Indonesia.

5. Pemerintah Belanda harus membantu Pemerintah Indonesia untuk dapat

diterima sebagai anggota PBB.

Balasan ini disampaikan kepada Van Mook, akan tetapi pihak Belanda tidak

dapat menerima dengan baik usulan balasan pemerintah RI tersebut, meskipun pihak

Republik sudah memberikan kosensi-kosensi yang oleh rakyat Indonesia sendiri

sukar diterima.

Dengan bercermin persetujuan tanggal 6 Maret 1946 dicapai antara Vietnam

dengan Prancis, diman Republik Vietnam akan merupakan negara yang bebas

didalam lingkungan Federatiom Ind-Chinoise, Van Mook mengajukan usulan pribadi

untuk mengakui Republik Indonesia sebagai wakil Jawa untuk mengadakan

kerjasama dalam rangka pembentukan negara federal yang bebas. Wakil semua

bagian Hindia Belanda dan wakil golongan minoritas akan berkumpul untuk

menentukan struktur negara Indonesia yang akan datang. Selanjutnya pasukan

Belanda akan mendarat menggantikan pasukan serikat pada tanggal 27 Maret 1946

Sultan Sjahrir memberikan jawaban yang disertai naskah, yang isi pokoknya adalah:

1. Supaya pemerintah Belanda mengakui RI de facto atas Jawa dan Sumatra.

2. Supaya Belanda dan RI berkerjasama membentuk RIS.

3. Republik Indonesia Serikat bersama-bersama dengan Nederland, Suriname,

dan Caracau menjadi peserta suatu ikatan kenegaraan Belanda.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: KEBIJAKAN POLITIK PEMERINTAH RI MASA DEMOKRASI LIBERAL ... · PDF filei KEBIJAKAN POLITIK PEMERINTAH RI MASA DEMOKRASI LIBERAL 1950-1959 MAKALAH Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu

13

Dengan usulan biasanya pemerintah RI maka kedua belah pihak dianggap

telah saling mengerti, karena itu perundingan perlu ditingkatkan. Perundingan di

Jakarta antara Sultan Sjahrir dan Van Mook dengan disaksikan oleh Archibald Clark

Karr. Hasil perundingan oleh Van Mook akan diserahkan kepada pemerintah

Belanda. Dengan perantara Clark Karr sekali lagi kedua pemerintah mengadakan

perundingan di Hooge Veluwe ( Negeri Belanda ). Pemerintah RI mengirimkan

delegasi yang terdiri dari Mr. Swardi, Dr. Sudarsono, dan Mr. Abdul Karim

Pringgodigdo.

Delegasi RI berangkat ke Belanda pada tanggal 4 April 1946 bersama- sama

dengan Sir Archibald Clark Karr. Delegasi Belanda yang diajukan dalam perundingan

ini adalah Van Mook, Prof. Legaman, Dr. Idebugh, Dr. Van Royen, Prof. Van

Asbeck, Sultan Hamid II dan Suryo Santoso. Didalam perundingan itu ternyata pihak

Beland memakai rancangan hasil pertemuan Sjahrir dan Van Mook serta Clark Karr

terutama mengenai usulan Clark Karr tentangan pengakuan secara de facto atas

Republik Indonesia di Jawa dan Madura saja, itu pun dikurangi daerah-daerah yang

diduduki pasukan serikat. Republik Indonesia yang dimaksud itu harus tetap menjadi

bagian kerajaan Belanda. Demikian juga campur tangan RI dalam menentukan

perwakilan daerah-daerah diluar daerah RI. Perundingan yang berlangsung selama 10

hari itu ( 14-24 April 1946 ) telah gagal. Untuk sementara waktu hubungan Indonesia

dan Belanda terrputus. Tetapi pada tanggal 2 Mei 1946 Van Mook kembali membawa

Usulan, yang terdiri dari tiga pokok:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: KEBIJAKAN POLITIK PEMERINTAH RI MASA DEMOKRASI LIBERAL ... · PDF filei KEBIJAKAN POLITIK PEMERINTAH RI MASA DEMOKRASI LIBERAL 1950-1959 MAKALAH Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu

14

1. Pemerintah Belanda mengakui Republik Indonesia sebagai persemakmuran

Indonesia yang berbentuk federal.

2. Persemakmuran Indonesia Serikat disatu pihak dengan Nederland, Suriname

dan Cracau dilain pihak akan merupakan bagian dari kerajaan Belanda.

3. Pemerintah Belanda akan mengakuai de facto kekuasaan atas Jawa, Madura,

dan Sumatra, dikurangi daerah yang diduduki oleh tentara Inggris dan

Belenda.

Usulan Belanda itu pada tanggal 17 Juli ditolak oleh Pemerintah RI karena dianggap

tidak mengandung suatu yang baru, adapun ususlan RI:

1. Repulik Indonesia berkuasa secara de facto atas Jawa, Madura, Sumatra, dan

ditambah daerah-daerah yang dikuasai oleh tentara Inggris dan Belanda.

2. Republik Indonesia menolak ikatan kenegaraan dengan Belanda dan

menghendaki perhentian pengiriman pasukan Belanda ke Indonesia

pemerintah Republik tidak akan menambahkan pasukan.

3. Pemerintah Republik menolak suatu periode peralihan dibawah kekuasaan

Belanda.

Usulan itu ditolak oleh pihak Belanda, sementara itu didalam negeri terjadi

krisis politik dengan jatuhnya Kabinet Sjahrir I. Sebenarnya Persatuan Perjuangan

mengharapkan Tan Malaka yang ditunjuk sebagai Perdana Menteri, tetapi Presiden

menunjuk kembali Sultan Sjahrir sebagai Perdana Menteri. Persatuan Perjuangan

tetap meneruskan oposisinya terhadap kabinet Sjahrir sekalipun program kabinet baru

itu kompromi pendapat antara Persatuan Perjuangan dengan haluan politik semula

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: KEBIJAKAN POLITIK PEMERINTAH RI MASA DEMOKRASI LIBERAL ... · PDF filei KEBIJAKAN POLITIK PEMERINTAH RI MASA DEMOKRASI LIBERAL 1950-1959 MAKALAH Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu

15

pemerintah. Program kabinet itu tidak memasukan golongan Tan Malaka. Karena itu

pemerintah mencurigai tindakan Tan Malaka dan kawan-kawan yang menginginkan

kedudukan dipemerintahan. Pada akhir bulan Maret tokoh politik khususnya dari

Persatuan Perjuangan ditangkap. Tujuan penangkapan untuk mencegah timbulnya

bahaya yang lebih besar yang disebabkan oleh pemimpin-pemimpin politik itu,

karena terdapat bukti bahwa mereka akan mengubah susunan negara diluar undang-

undang. Mereka yang ditangkap adalah Tan Malaka, Abikusumo Tjokrosuyoso,

Sayuti Malik, Charul Saleh, dan Muhamad Yamin.

Karena usulan ditolak. Pemerintah RI tetap membulatkan tekad mengerahkan

tenaga untuk menghadapi segala kemungkinan. Rekrontruksi dan realisasi angkatan

perang diselenggarakan untuk menyempurnakan kesatuan komando. Pada bulan Juni

di Solo terjadi pergolakan dimana rakyat Solo menuntut dilenyapkannya

pemerintahan kesunanan. Daerah istimewa Surakarta dinyatakan menjadi daerah RI,

yang berbentuk keresidenan. Untuk mencegah segala terjadinya kemungkinan

kekacauan didalam negeri. Presiden Soekarno pada tanggal 6 Januari 1946

mengesahkan Undang-undang keadaan bahaya atau Undang-undang No. 6 tahun

1946, sehubungan dengan keadaan didaerah Solo Presiden mengumumkan keadaan

bahaya untuk daerah Kesunanan dan Mangkunegara. Pergolakan di Solo semakin

meluas menjadi pergolakan politik. Pengikut Tan Malaka tetap berusaha menjatuhkan

Perdana Menteri Sjahrir dengan cara lain, sehari kemudian diumumkan keadaan

bahaya untuk daerah Jawa dan Madura, oleh Presiden dibentuk dewan militer yang

dipimpin oleh presiden sehubungan dengan keadaan bahaya. Kesatuan Komando

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: KEBIJAKAN POLITIK PEMERINTAH RI MASA DEMOKRASI LIBERAL ... · PDF filei KEBIJAKAN POLITIK PEMERINTAH RI MASA DEMOKRASI LIBERAL 1950-1959 MAKALAH Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu

16

Angkatan Perang ditugaskan dimana Panglima Besar Soedirman sebagai pemimpin

Angkatan Darat, Laut, dan Udara.

Selanjutnya Presiden pada tanggal 28 Juni 1946 menyatakan seluruh

Indonesia dalam keadaan bahaya. Berhubungan dengan adanya penculikan terhadap

Perdana Menteri Sjahrir dari penginapannya di Solo. Penculikan dilakukan oleh

pengikut Tan Malaka pada malam 27/28 Juni 1946. Sjahrir diculik bersama dengan

Mayor Jendral Sudibjo dan sehubungan dengan peristiwa Presiden menyerukan

kepada penculik agar segera mengembalikan Perdana Menteri Sjahrir. Sehari setelah

seruan itu penculik mengembalikan Sjahrir dalam keadaan selamat. Ketika terjadi

penculikan itu Presiden bersama kabinet mengambil alih pimpinan pemerintahan

untuk mengisi kekosongan.7

Sementara itu Belanda mendapat kemajuan dengan usaha mereka mencapai

penyelesaian federal. Pada bulan Juli 1946 mereka mengadakan suatu konferensi di

Malino ( Sulawesi Selatan ). Dimana tiga puluh orang Indonesia yang merupakan

wakil-wakil para Raja, umat Kristen, dan beberapa kelompok etnik dari Kalimantan,

dan Indonesia Timur mendukung tentang ide sebuah negara federal dan suatu bentuk

kelanjutan hubungan dengan Belanda. Akan tetapi pihak Belanda terkejut ketika

mengetahui orang-orang Indonesia menginginkan langkah-langkah kearah otonomi

yang murni. Disusunlah rencana untuk membentuk sebuah negara di Kalimantan dan

yang lain untuk Indonesia Timur.8

7 Ibid, hlm. 34-40.

8 M.C Ricklefs, Sejarah Indonesia Modern, Yoyakarta , Penerbit Gadjah Mada University, 1991.hlm 336.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: KEBIJAKAN POLITIK PEMERINTAH RI MASA DEMOKRASI LIBERAL ... · PDF filei KEBIJAKAN POLITIK PEMERINTAH RI MASA DEMOKRASI LIBERAL 1950-1959 MAKALAH Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu

17

Akhirnya pihak Belanda mencapai kesepakatan diplomatik dengan Republik

pada bulan November 1946. Pihak Inggris telah mendesak mencapai suatu

kesepakatan sebelum menarik semua pasukan mereka dari jawa dan sementara pada

bulan Desember. Pada bulan Oktober perundingan-perundingan dimulai dan

disepekati suatu gencatan senjata di Jawa dan Sumatra pada tanggal 12 November

diadakannya perjanjian Linggajati, isi perjanjian itu di antaranya:

1. Belanda mengakui secara de facto wilayah Repulik Indonesia atas Jawa,

Madura, dan Sumatra.

2. Akan dibentuk negara federal dengan nama Indonesia Serikat yang salah satu

negara bagiannya adalah Republik Indonesia.

3. Dibentuk Uni Indonesia- Belanda dengan Ratu Belanda sebagai kepala Uni.

4. Pembentukan Republik Indonesia Serikat ( RIS ) dan Uni Indonesia- Belanda

sebelum tanggal 1 Januari 19499

Kedua pihak sepakat untuk kerja sama dalam pembentukan ( pada tanggal 1 Januari

1949 ) suatu negara Indonesia Serikat yang berbentuk federal, di dalamnya Republik

akan menjadi salah satu negara federal, dan Ratu Belanda akan menjadi pemimpin

secara simbolis Uni Indonesia-Belanda. Persetujuan perdamaian ini hanya

berlangsung singkat, kedua belah pihak saling tidak mempercayai pengesahan

9 http://jagosejarah.blogspot.com/2014/09/perjanjian-linggarjati.html (diuduh tagggal 27 Maret 2015).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: KEBIJAKAN POLITIK PEMERINTAH RI MASA DEMOKRASI LIBERAL ... · PDF filei KEBIJAKAN POLITIK PEMERINTAH RI MASA DEMOKRASI LIBERAL 1950-1959 MAKALAH Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu

18

perjanjian itu di kedua negara tersebut menimbulkan pertikaian-pertikaian politik

yang sengit mengenai kesepakatan yang telah dibuat.

Pihak Belanda mulai kini menyadari bahwa federal tidak selalu merupakan

pemecahan cara yang mudah. Pada November 1946 kedudukan mereka di Sulawesi

Selatan terancam oleh pemuda Republik setempat yang kembali dari Jawa, dimana

mereka telah mendapatkan pendidikan militer. Pada bulan Desember pihak Belanda

menjawab dengan mengirimkan seorang tokoh yang sangat keji, yaitu kapten

Raymond Turk Westerling. Dia menggunakan terror dengan sewenang-wenang

diikuti oleh pihak- pihak yang anti Republik. Dalam waktu tiga bulan sekitar 3.000

orang Indonesia telah terbunuh sebagai akibat terror tersebut. Dan kelompok pemuda

Republik semakin besar dibinasakan.10

Pihak Belanda terus maju dengan rencana

mereka membentuk negara-negara federal sedapat mungkin. Sebuah Negara

Indonesia Timur ( NIT ) didirikan dalam suatu konferensi di Denpasar pada bulan

Desember 1946. Walaupun kekuasaan Belanda masih berlanjut di Denpasar ide-ide

nasionalisme tetap kuat, bisa dilihat dari penggunaan lagu Indonesia Raya sebagai

lagu kebangsaan NIT.

Ternyata mustahil mendirikan sebuah negara untuk seluruh rakyat di

Kalimantan, karena kaum Muslim di pantai Selatan dan Timur sangat pro- Republik,

sebuah negara yang terpisah untuk Kalimantan Barat. Dibentuk dibawah Sultan

Hamid II ( 1946- 1950 ), Sjahrir memprotes dengan pembentukan negara secara

sepihak.

10

M.C. Ricklefs, op.cit., hlm. 337.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: KEBIJAKAN POLITIK PEMERINTAH RI MASA DEMOKRASI LIBERAL ... · PDF filei KEBIJAKAN POLITIK PEMERINTAH RI MASA DEMOKRASI LIBERAL 1950-1959 MAKALAH Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu

19

Perkembangan- perkembangan tersebut justru memperdalam kecurigaan pihak

Republik terhadap Belanda dan ketidak senangan terhadap persetujuan Linggarjati

dalam rangka memperbesar peluang desakanya persetujuan itu oleh KNIP,maka

dirasa perlu oleh pemerintah Republik untuk memperbanyak jumlah anggotanya dari

200 menjadi 514 orang dengan jalan memasukan tokoh-tokoh pro- pemerintah yang

telah membentuk koalisi yang bernama sayap kiri pada bulan Desember 1946

Bulan Mei 1947 Belanda sudah memutuskan bahwa mereka akan menyerang

Republik secara langsung. Pasukan bersenjata sekitar 100.000 serdadu di Jawa yang

sebagian tidak aktif merupakan pemborosan keuangan yang serius, tidak mungkin

dipikul oleh perekonomian Belanda yang hancur karena perang. Apabila mereka

ingin mempertahankan pasukan ini maka Belanda memerlukan komoditi dari pulau

Jawa ( khususnya gula ) dan Sumatra ( minyak dan karet ). Kalangan militer Belanda

merasa yakin bahwa kota-kota yang dikuasai Republik dapat ditaklukkan dalam dua

minggu dan seluruh wilayah Republik dalam waktu enam bulan.

Pada tanggal 20 Juli 1947 tengah malam pihak Belanda melancarkan aksi

mereka yang pertama. Pasukan Bergerak dari Jakarta dan Bandung untuk menduduki

Jawa Barat, dan dari Surabaya untuk menduduki Madura dan Ujung Timur. Pasukan-

pasukan yang lebih kecil mengamankan kota Semarang, dengan demikian Belanda

menguasai pelabuhan di pulau Jawa. Di Sumatra perkebunan di sekitar Medan,

industri minyak di sekitar Palembang, dan daerah Padang.11

Pasukan Republik

11

A.H. Nasution, Sejarah perjuanagan Nasional Dibidang Bersenjata, Jakarta, Penerbit Mega Bookstore,

1966.hlm.100.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: KEBIJAKAN POLITIK PEMERINTAH RI MASA DEMOKRASI LIBERAL ... · PDF filei KEBIJAKAN POLITIK PEMERINTAH RI MASA DEMOKRASI LIBERAL 1950-1959 MAKALAH Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu

20

bergerak mundur dalam kebingungan dan menghancurkan apa yang mereka dapat

hancurkan. Amerika dan Inggris tidak menyukai aksi Belanda tersebut, mereka

menyuruh Belanda untuk menghentikan pendudukan secara penuh terhadap Republik.

PBB kini terlibat langsung dalam konflik tersebut. Australia dan India sangat aktif

mendukung Republik dalam PBB dan Uni Soviet memberikan dukungannya. Akan

tetapi peran yang paling penting dipegang oleh Amerika Serikat, mereka menentukan

kebijakan Belanda, bahkan yang paling progresif di antara meraka, merasa sejarah

dan pikiran sehat memberikan mereka hak untuk menentukan perkembangan

Indonesia. Sekutu Belanda Inggris, Australia, dan Amerika Serikat tidak mengakui

hak semacam itu kecuali rakyat Indonesia menghendakinya. Mereka segera mendesak

negeri Belanda untuk mengambil sikap yang tidak terlalu kaku. Keadaan ini justru

memperbesar hasrat Belanda untuk mencari cara penyelesaaian secepatnya di

Indonesia.

Pada akhir bulan Juni 1947 pihak Belanda menyadari bahwa mereka harus

mendengarkan himbauan PBB agar diadakannya suatu gencatan senjata yang

diperintahkan oleh pihak Belanda Soekarno pada tanggal 4 Agustus. PBB

memperkenankan Sjahrir untuk berbicara atas nama Republik, tetapi tidak menerima

wakil-wakil daerah yang dikuasai Belanda. Pada bulan Oktober dibentuklah komite

jasa-jasa baik PBB yang beranggotakan wakil-wakil Amerika, Australia dan Belgia

untuk membantu perundingan-perundingan Belanda Republik dalam mencapai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: KEBIJAKAN POLITIK PEMERINTAH RI MASA DEMOKRASI LIBERAL ... · PDF filei KEBIJAKAN POLITIK PEMERINTAH RI MASA DEMOKRASI LIBERAL 1950-1959 MAKALAH Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu

21

gencatan senjata yang baru. Sejak bulan Agustus pihak Belanda telah melanjutkan

operasi pembersihan. 12

Pada tanggal 17 Januari 1948 tercapai suatu persetujuan baru di atas kapal

Amerika ( Renville ), yang antara lain berisikan persetujuan gencatan senjata antara

Indonesia dan Belanda.

1. Belanda tetap berdaulat sampai terbentuknya Republik Indonesia Serikat

(RIS)

2. Sebelum Republik Indonesia Serikat terbentuk, Belanda dapat menyerahkan

kekuasaanya kepada pemerintah federal sementara.

3. Republik Indonesia sejajar kedaulatanya dalam Uni Indonesia-Belanda.

4. Republik Indonesia menjadi negara bagian dari Republik Indonesia Serikat.

5. Antara enam bulan sampai satu tahun akan diselengarakan pemilihan umum

untuk membentuk konstituante RIS.

6. Tentara Indonesia di daerah kekuasaan Belanda harus dipindah ke daerah

Republik Indonesia.13

Perjanjian Renvillle mengalami nasib yang sama dengan persetujuan Linggarjati.

Belanda melakukan aksi militer yang kedua pada tanggal 19 Desember 1948. KTN

melaporkan kepada Dewan Keamanan bahwa Belanda melakukan pelanggaran.

Dewan Keamanan bersidang pada tanggal 22 Desember 1948 yang menghasilkan

resolusi, mendesak supaya pemusnahan dihentikan dan pemimpin Indonesia yang

12

M.C. Ricklefs, op.cit., hlm . 337-340. 13

http://jagosejarah.blogspot.com/2014/09/perjanjian-linggarjati.html (diuduh tagggal 27 Maret

2015).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: KEBIJAKAN POLITIK PEMERINTAH RI MASA DEMOKRASI LIBERAL ... · PDF filei KEBIJAKAN POLITIK PEMERINTAH RI MASA DEMOKRASI LIBERAL 1950-1959 MAKALAH Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu

22

ditahan segera dibebaskan. KTN ditugaskan untuk mengawas pelaksanaan resolusi

itu.

Pada waktu Dewan Keamanan bersidang lagi pada tanggal 7 Januari 1949,

bahwa nampak sekali pendapat umum dunia terhadap Belanda makin lama makin

buruk. Perdana Menteri India Nehru menuntut dipulihkan Republik Indonesia kepada

keadaan semula, ditarik mundur tentara Belanda, dan diserahkan kedaulatan kepada

rakyat Indonesia dan diperluaskanya wewenang KTN. Konferensi New Delhi ini

diperkasai Perdana Menteri India dan dihadiri oleh wakil-wakil negara Afganistan,

Australia, Burma, Sri Langka, Mesir, Ethopia, Iran, Iraq, Lebanon, Pakistan, Filipina,

Saudi Arabia, Suriah, dan Yaman sebagai peserta dan wakil negara-negara Cina,

Nepal, slandia Baru, dan Muangthai sebagai peninjau.

Pada peserta Konferensi New Delhi merupakan unsur yang sangat besar

dalam PBB, maka sudah logis jika Dewan Keamanan memberikan perhatian yang

wajar terhadap tuntutan Konfrensi New Delhi ini, arab dan Australia berkumandang

di Dewan Keamanan menerima suatu resolusi, yang antara lain berbunyi sebagai

berikut:

1. Segera gencatan senjata .

2. Pemimpin-pemimpin Republik Indonesia segera dibebaskan dan

dikembalikan ke Yogyakarta.

Resolusi itu untuk pertama kali menentukan dengan jelas garis-garis dan jangka

waktu penyerahan dari KTN yang namanya diubah menjadi United Nation

Comention For Indonesia ( UNCI ) oleh karena Republik Indonesia dengan jujur

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: KEBIJAKAN POLITIK PEMERINTAH RI MASA DEMOKRASI LIBERAL ... · PDF filei KEBIJAKAN POLITIK PEMERINTAH RI MASA DEMOKRASI LIBERAL 1950-1959 MAKALAH Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu

23

menjalankan politik damai dan bersedia untuk menyelesaikan soal-soal Indonesia atas

prinsip Indonesia Merdeka dan siap berperang untuk membela diri apabila diserang,

maka perjuangan Republik Indonesia mendapat simpati dunia internasional di forum

PBB.14

B. Menghadapi Agresi Militer Belanda

1. Menghadapi Agresi Militer Belanda I

Agresi terbuka Belanda pada tanggal 21 Juli 1947 menimbulkan reaksi yang

hebat dari dunia. Pada tanggal 30 Juli pemerintah India dan Australia mengajukan

permintaan resmi agar masalah Indonesia segera dimasukkan dalam daftar acara

Dewan Keamanan. Permintaan itu diterima baik dan pada tanggal 31 Juli dimasukkan

dalam acara pembicaraan Dewan Keamanan. Tanggal 1 Agustus 1947 Dewan

Keamanan memerintahkan penghentian permusuhan kedua belah pihak yang dimulai

pada tanggal 4 Agustus 1947. Sementara itu untuk mengawasi gencatan senjata

dibentuk Komisi Konsuler. Dewan Keamanan yang memperdebatkan masalah

Indonesia akhirnya menyetujui usulan Amerika Serikat. Bahwa untuk mengawasi

penghenetian ini harus dibentuk suatu komisi jasa-jasa baik. Indonesia dan Belanda

dipersilahkan untuk memilih satu negara yang dipercayai mengawasi penghentian

permusuhan Pemerintah Indonesia meminta Australia menjadi angota komisi, dan

Belanda memilih Belgia. Australia diwakili oleh Richard Kirby, Belgia diwakili Paul

Van Seland, dan Amerika diwakili Dr. Frank Graham. Komite ini di Indonesia

dikenal dengan Komisi Tiga Negara (KTN). Dalam masalah militer KTN mengambil

14

Marwaty Djunet Poesponegoro , Sejarah Nasional VI Esai ke 4, Jakarta, PN Balai Pustaka, 1984.hlm.139.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: KEBIJAKAN POLITIK PEMERINTAH RI MASA DEMOKRASI LIBERAL ... · PDF filei KEBIJAKAN POLITIK PEMERINTAH RI MASA DEMOKRASI LIBERAL 1950-1959 MAKALAH Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu

24

inisiatif, tetapi di dalam masalah politik KTN hanya memberikan saran dan usulan,

tidak mempunyai hak untuk memasukkan persoalan politik. KTN mulai bekerja di

Indonesia pada bulan Oktober 1947. Setelah KTN mengadakan pembicaraan dengan

kedua belah pihak akhirnya disepakati untuk kembali ke meja prundingan. Belanda

mengajukan Jakarta sebagai tempat perundingan, tetapi ditolak oleh pihak Republik.

Republik menganggap di Jakarta tidak ada kebebasan untuk menyatakan pendapat,

Republik menginginkan perundingan dilaksanakan di luar daerah yang dikuasai

Belanda. KTN mengambil jalan tengah dan mengusulkan kedua belah pihak

menerima tempat perundingan di atas sebuah Kapal Amerika Serikat yang disediakan

atas permintaan KTN.

Sebelum itu sudah dibentuk suatu komisi untuk melaksanakan gencatan

senjata, yang disebut Komite Taktis. Di dalam perundingan Komisi Taktis yang telah

dilakukan, usulan mengenai daerah batas militer dianggap kurang praktis, dan

Belanda tetap mempertahankan garis Van Mook, yakni suatu garis yang

menghubungkan pucuk-pucuk pasukan Belanda yang dimajukan sesudah keluar

perintah dari Dewan Keamanan untuk menghentikan permusuhan. Kemudian mareka

mengeluarkan pernyataan dari tempat perundingan di Kaliurang, yang berisikan

dilarang melakukan sabotase, intimidasi, pembalasan dendam, dan tindakan yang

semacamnya terhadap orang-orang atau masyarakat.

Setelah jatuhnya Kabinet Sjahrir III, Presiden menunjuk Mr. Amir Sjarifudin

untuk menyusun kabinet baru. Perundingan dengan Belanda delegasi Republik

dipimpin oleh Mr. Amir Sjarifudin. Perundingan yang diselenggarakan di atas Kapal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: KEBIJAKAN POLITIK PEMERINTAH RI MASA DEMOKRASI LIBERAL ... · PDF filei KEBIJAKAN POLITIK PEMERINTAH RI MASA DEMOKRASI LIBERAL 1950-1959 MAKALAH Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu

25

Renville dibuka pada tanggal 8 Desember 1947 di bawah pimpinan Hermans wakil

Belgia dalam KTN. Sementara itu perundingan Komisi Taktis mengalami jalan

buntu. Hal ini disebabkan karena Belanda menolak saran dari KTN untuk

melaksanakan keputusan Dewan Keamanan PBB. Pihak Belanda tidak mau

berunding masalah politik sebelum gencatan senjata beres. Karena macetnya

perundingan, pemerintah Indonesia mengeluarkan keterangan mengenai sebab-sebab

kemacetan tersebut dinyatakan pihak Belanda hanya menyetujui hal-hal yang

menguntungkan dirinya. Kecepatan gerakan pasukan Belanda menunjukkan

keinginan untuk menduduki daerah seluas mungkin dengan dalih mengadakan

operasi-operasi pembersihan berdasarkan mereka yang terdepan. Namun situasi pada

tanggal 4 Agustus 1947 menunjukkan bahwa pihak Belanda hanya menduduki kota-

kota saja, di luar kota pemerintahan RI dan TNI tetap aktif.

Untuk mengatasi kemacetan perundingan ini KTN mengajukan usulan baru

supaya kedua belah pihak berunding dulu dengan KTN. Dari hasil perundingan itu

KTN menyimpulkan bahwa persetujuan Linggarjati dapat dijadikan dasar

perundingan namun terdapat kesulitan mengenai gencatan senjata, karena Belanda

tetap menekankan pada tuntutan pada garis Van Mook, sedangkan pihak Republik

menolak wakil Australia mengusulkan daerah demiliterisasi yang diawsai oleh polisi.

Pasukan masing-masing diundurkan sejauh 10 km, kemudian KTN memberikan usul

politik yang didasari atas persetujuan Linggarjati, yaitu:

1) kemerdekaan bagi bangsa Indonesia.

2) kerjasama Indonesia Belanda.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: KEBIJAKAN POLITIK PEMERINTAH RI MASA DEMOKRASI LIBERAL ... · PDF filei KEBIJAKAN POLITIK PEMERINTAH RI MASA DEMOKRASI LIBERAL 1950-1959 MAKALAH Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu

26

3) suatu negara yang berdaulat atas dasar federasi.

4) Uni antara Indonesia Serikat dan bagian lain kerajaan Nederland.

Sebagai balasan usulan KTN pihak Belanda mengajukan 12 prinsip politik

untuk disampaikan pada pihak Republik. Prinsip-prinsip Belanda di antaranya adalah

menghidupkan kegiatan ekonomi, tetapi dalam usul itu tidak ada masalah mengenai

penarikan pasukan Belanda, Belanda menyatakan itu adalah usaha mareka terakhir,

apabila ditolak Belanda tidak dapat melanjutkan perundingan dan RI diberi 48 jam

untuk menjawabnya. KTN menyadari sikap Belanda ini situasi berbahaya. Untuk

mengatasi hal ini KTN mengajukan 6 prinsip tambahan untuk mencapai penyelesaian

politik. Karena prinsip-prinsip itu disampaikan kepada dua belah pihak, pemerintah

RI mendapatkan jaminan dari KTN, bahwa kekuasaan Republik tidak berkurang

selama peralihan sampai diserahkan kedaulatan Belanda kepada negara federasi

Indonesia. Pihak Belanda berjanji juga akan menerima usulan KTN. Akhirnya pada

tanggal 17 Januari 1947 kedua belah pihak bertemu di atas kapal Renvile untuk

menandatangani persetujuan gencatan senjata dan prinsip-prinsip politik yang telah

disetujui bersama KTN. Sementara berlangsung perundingan pihak Belanda terus

berusaha membentuk negara-negara boneka. Konferensi Jawa Barat II diselengarakan

di Bandung pada tanggal 16-19 Desember 1947 untuk menentukan status Jawa Barat.

Menyatakan bahwa Jawa Barat adalah bagian dari RI dan status Jawa Barat tidak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: KEBIJAKAN POLITIK PEMERINTAH RI MASA DEMOKRASI LIBERAL ... · PDF filei KEBIJAKAN POLITIK PEMERINTAH RI MASA DEMOKRASI LIBERAL 1950-1959 MAKALAH Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu

27

dapat dipisahkan dari RI. Di samping itu Belanda juga membentuk Komite Indonesia

Serikat dan membentuk Negara Indonesia Timur.15

2. Menghadapi Agresi Militer Belanda II

Karena tidak ada kesesuaian pendapat perundingan dengan Belanda

mengalami kemacetan lagi. Indonesia merasa kecewa terhadap KTN, KTN dianggap

lebih banyak sebagai wasit daripada sbagai perantara perjuangan diplomatik

Indonesia dan Belanda. Jalan keluar itu sebenarnya telah dirintis oleh Du Bois

Crtchley, yakni masing-masing Amerika dan Australia di dalam KTN. Sementara itu

wakil Amerika Serikat dipanggil oleh pemerintahnya, dan diganti Marle Cochran.

Jalan buntu untuk berunding masih belum bisa ditembus. Setelah gagal perundingan 9

Desember 1948 RI mengirimkan usulan kepada KTN mengenai pendirian RI.16

Pada

hakikatnya RI tidak mau mengakui adanya gencatan senjata dan Renville.

Dengan berakhirnya pemberontakan PKI, pimpinan angkatan perang mulai

memikirkan kemungkinan serangan militer Belanda. Berdasarkan persetujuan

Renville, Belanda berusaha mengepung RI secara politik, ekonomi, dan militer.

Gejala-gejala akan datangnya seramgan militer dirasakan oleh pimpinan Angkatan

Perang, sejak Belanda mulai mengulur-ulur waktu mengenai pelaksanaan

perundingan Renville. Sebagai tanggapan tindakan Belanda pimpinan Angkatan

Perang merencanakan pelaksanaan daripada pertahanan RI. Adapun konsep

pertahanan yang dianut adalah pertahanan Rakyat Semesta. Namun konsep ini

15

Ibid, hlm.139-144. 16

Marwaty Djoened Poesponegoro, op.cit., hlm.157

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: KEBIJAKAN POLITIK PEMERINTAH RI MASA DEMOKRASI LIBERAL ... · PDF filei KEBIJAKAN POLITIK PEMERINTAH RI MASA DEMOKRASI LIBERAL 1950-1959 MAKALAH Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu

28

tadinya baru dicanangkan dalam tingkat politis dan belum dijabarkan secara nyata.

Penjabaran tersebut didasarkan pada pengalaman menghadapi Belanda pada agresi

militer I. pengalaman tersebut ditambah pula dengan kenyataan bahwa kurang lebih

dari 35.000 tentara keluar dari kantong-kantong dari daerah yang diduduki Belanda

baik di Jawa maupun Sumatra. Berdasarkan pengalaman tersebut pimpinan Angkatan

Perang menjabarkan konsep pertahanan semesta yang mudah dipahami dan

dilaksananakan, penjabaran diterangkan dalam perintah siasat No. I dari Panglima

Angkatan Perang. Isi pokok perintah itu adalah mengadakan perang dengan gerilya

yang agresif yang dilakukan oleh rakyat dan tentara untuk membela RI dan sekaligus

untuk memenangkan perang.

Beberapa hari setelah perundingan mengalami jalan buntu, Belanda

melakukan agresi militer yang kedua terhadap RI. Yogyakarta berhasil diuduki

dengan menggunakan pasukan terjun payung. Presiden serta sejumlah petingggi

negara ditawan oleh Belanda, tetapi sebelumnya pemerintah telah memberikan

mandat kepada Menteri Syarifudin Prawiranegara untuk membentuk dan memimpin

pemerintah Republik secara darurat.

Dewan Keamanan PBB segera bersidang pada tanggal 24 Januari 1949.

Amerika Serikat mengeluarkan resolusi yang ditunjukan pada semua anggota, yang

berisikan:

1. Hentikan permusuhan .

2. Bebaskan Presiden dan pemimpin RI yang ditawan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: KEBIJAKAN POLITIK PEMERINTAH RI MASA DEMOKRASI LIBERAL ... · PDF filei KEBIJAKAN POLITIK PEMERINTAH RI MASA DEMOKRASI LIBERAL 1950-1959 MAKALAH Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu

29

3. Memerintahkan kepada KTN agar memberikan laporan secara lengkap

mengenai situasi di Indonesia sejak 19 Desember 1948.

Sementara itu TNI dari satu bulan telah selesai dengan konsilidasinya dan sudah

mulai memberikan pukulan pada tentara Belanda. Pertama kali yang menjadi sasaran

adalah garis-gari komunikasi Belanda: kawat-kawat telepon diputuskan, jalan Kereta

Api dirusak, konvoi-konvoi Belanda dihadang dan diserang. Karena itu Belanda

terpaksa mendirikan pos-pos disepanjang jalan besar yang menghubungkan kota-kota

yang telah didudukinya. Serangan 1 Maret 1949 pada siang hari terhadap kota

Yogyakarta membuktikan pada dunia jauh dari kata hancur. Jalan buntu Belanda

dibidang militer disertai dengan Ameriaka Serikat memaksa Belanda untuk menerima

KMB yang bermuara kepada pengakuan kedaulatan bangsa Indonesia atas bekas

wilayah Hindia Belanda.17

C. Akhir Perang Dan Pengakuan Kedaulatan

1. Pendekatan RI Dengan Negaea-Negara Federal

Pada bulan pertama tahun 1949, karena didesak oleh Dewan keamanan PBB

Belanda mengadakan pendekatan-pendekatan politis, Perdana Menteri Belanda

mengundang Prof. Dr. Supomo untuk berunding. Pertemuan yang sama diadakan

tanggal 21 Januari 1949 antara negara-negara bagian buatan Belanda. Mr. Moh Room

memimpin delegasi Republik kemudian menyatakan bahwa RI bersedia berunding

dengan BFO dengan syarat diawasi komisi PBB apabila telah mencapai tingkatan

formal. Pada tanggal 13 Februari Wakil Presiden Mohamad Hatta secara resmi

17

Ibid, hlm.157-162.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: KEBIJAKAN POLITIK PEMERINTAH RI MASA DEMOKRASI LIBERAL ... · PDF filei KEBIJAKAN POLITIK PEMERINTAH RI MASA DEMOKRASI LIBERAL 1950-1959 MAKALAH Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu

30

menyatakan bahwa perundingan dapat saja dimulai dengan syarat dikembalikannya

pemerintah RI ke Yogyakarta dan pengunduran pasukan Belanda dari RI sesuai

dengan resolusi PBB.

Berdasarkan kenyataan dan penjajakan politik oleh pihak Belanda pada

dasarnya pemimpin-pemimpin bersedia berunding, maka pada tanggal 26 Februari

1949 mereka mengumumkan akan mengadakan Konferesi Meja Bundar ( KMB )

pada tanggal 12 Maret 1949, guna merundingkan masalah Indonesia dan

merundingkan syrat-syarat penyatuan kedaulatan, serta pembentukan Uni Indonesia-

Belanda. Konferensi Meja Bundar diadakan di Den Hag, isi penjelasan yang

disampaikan Ir. Soekarno adalah:

1. Pemerintah Belanda akan mengadakan KMB di Den Hag guna untuk

membahas penyerahan kedaulatan yang dipercepat.

2. Penarikan pasukan Belanda secepat-cepatnya setelah penyerahan kedaulatan.

3. Tentang pengembalian pemerintah ke Yogyakarta dinyatakan bahwa hal itu

tidak mungkin dilaksanakan.

Pada tanggal 3 Maret 1949 presiden Soekarno mengadakan pembicaraan dengan

dengan penghubung BFO, dan menegaskan adanya kedudukan pemerintah RI

dipulihkan sebagai syarat dilangsungkan perundingan yang selaras dengan resolusi

Dewan Keamanan PBB. Selesai pertemuan itu keesokan harinya pada tanggal 4

Maret 1949 Soekarno membalas undangan Wakil Tinggi Mahkota yang berisi

penolakan menghadiri KMB kecuali dengan syarat, yaitu:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: KEBIJAKAN POLITIK PEMERINTAH RI MASA DEMOKRASI LIBERAL ... · PDF filei KEBIJAKAN POLITIK PEMERINTAH RI MASA DEMOKRASI LIBERAL 1950-1959 MAKALAH Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu

31

1. Pengembalian kekuasaan RI adalah syarat mutlak untuk melakukan

perundingan.

2. Kedudukan dan kewajiban PBB untuk Indonesia membantu melaksanakan

resolusi PBB akan terganggu.

Dari BFO dikeluarkan pernyatan yang berisikan pemberitahuan bahwa BFO

telah pada pendirian semula:

1. Supaya pemerintah RI dikembalikan ke Yogyakarta.

2. Komisi PBB agar membantu melaksanakan resolusi.

3. RI menerima gencatan senjata.

Dari pihak Dewan Keaman PBB pada tanggal 23 Maret 1949 dikirimkan surat pada

perintah Belanda yang menyatakan bahwa komisi PBB untuk Indonesia telah bekerja

sesuai dengan resolusi Dewan Keamanan tanggal 28 Januari 1949 dan tidak

merugikan tuntutan kedua belah pihak. komisi PBB akan memberikan bantuan

terhadap:

1. Tercapainya tujuan sebagai pelaksanaan resolusi Dewan Keamanan pada

tanggal 28 Januari 1949 paragraf 1 dan 2 yang menghentikan aksi militer oleh

Belanda dan pengembalian pemimpin RI ke Yogyakarta.

2. Menetapkan tanggal dan waktu serta syarat untuk mengadakan KMB agar

dapat diselenggarakan.

Dengan adanya petunjuk dari Dewan Keamanan dan adanya pendekatan

antara RI dan Belanda. Maka pada tanggal 19 April atas inisiatif komisisi PBB untuk

Indonesia diadakan perundingan RI dan Belanda. Perundingan diadakan di Jakarta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: KEBIJAKAN POLITIK PEMERINTAH RI MASA DEMOKRASI LIBERAL ... · PDF filei KEBIJAKAN POLITIK PEMERINTAH RI MASA DEMOKRASI LIBERAL 1950-1959 MAKALAH Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu

32

Delegasi RI dalam pidatonya mengemukakan bahwa perundingan ini lebih dahulu

menyetujuai pengembalian pemerintah RI ke Yogyakarta. Dengan pengembalian

pemerintah RI ke Yogyakarta, baru terbuka kemungkinan delegasi untuk mengambil

keputusan bagi hal-hal lainya. Delegasi Belanda bersedia melakukan perundingan

dengan syarat-syarat untuk kemungkinan kembalinya pemerintah RI ke Yogyakarta,

tetapi tiap kewajiban yang mengikat yang muncul dalam perundingan harus ditunda

sampai tercapai persetujuan tentang perintah penghentian gerilya dan membuat

perjanjian mengenai waktu dan syarat KMB di Den Hag.

Karena Perundingan berjalan dengan lambat, bahkan hampir mengalami jalan

buntu. Pada tanggal 24 April Mohammad Hatta datang ke Jakarta, pihak RI

menempuh cara lain yakni, mengadakan perundingan informal dan langsung dengan

pihak Belanda dengan disaksikan Marle Cochran ( Amerika Serikat ). Pada tanggal

25 April diadakan pertemuan pertama antara RI dan Belanda, hasil pertemuan ini

tidak diumumkan, namun Hatta menyatakan perundingan informal itu untuk

membantu memberikan penjelasan pada delegasi Belanda. Pertemuan ini memberikan

harapan untuk tercapai persetujuan, komisi PBB bersikap menunggu matangnya

perundingn informal tersebut. Pada dasarnya pihak Belanda tidak setuju tentang

pengembalian pemerintah RI ke Yogyakarta dengan syarat perhentian perang gerilya,

masalah ini dapat diatasi tetapi mengenai luasnya kekuasaan RI. Delegasi RI

menuntut daerah seluas daerah Istimewa Yogyakarta termasuk lapangan terbang

Maguwo dengan batas samudra Indonesia. Pihak Belanda sebaiknya menafsirkan

resolusi Dewan Keamanan tentang pengembilan pemerintah RI ke Yogyakarta dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: KEBIJAKAN POLITIK PEMERINTAH RI MASA DEMOKRASI LIBERAL ... · PDF filei KEBIJAKAN POLITIK PEMERINTAH RI MASA DEMOKRASI LIBERAL 1950-1959 MAKALAH Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu

33

daerah sekitarnya adalah seluas lima mil persegi, mereka juga menolak menyerahkan

lapangan Maguwo.

Berkat usaha keras Marle Cochran anggota komisi PBB Amerika Serikat,

pada tanggal 17 Mei 1949 telah tercapai persetujuan. Presiden Soekarno dan Wakil

Presiden Mohamad Hatta menyatakan kesanggupan mereka sesuai resolusi Dewan

Keamanan tanggal 28 Januari 1949 serta petunjuk-petunjuk tanggal 23 Naret 1949

untuk memudahkan:

1. Pengeluaran perintah terhadap pengikut RI yang bersenjata untuk

menghentikan perang gerilya.

2. Kerja sama dalam pengembilan perdamaian dan menjaga keamanan dan

ketertiban.

3. Turut serta KMB di Den Hag dengan maksut untuk mempercepat penyerahan

kedaulatan yang sungguh-sungguh dan lengkap kepada negara Indonesia

Serikat tidak bersyarat.

Selanjutnya delegasi Belanda Dr. Van Royen memberikan pernyataan yang berisikan

tentang:

1. Delegasi Belanda menyetujui pembentukan panitia di bawah pengawasan

komisi PBB dengan tujuan mengadakan penyelidikan dan persiapan yang

perlu dan sebelum kembalinya pemerintah RI ,dan mempelajari atau

memberikan nasehat tentang tindakan yang diambil dalam pelaksanaan

penghentian perang gerilya dan kerja sama dalam hal pengembalian

perdamaian serta menjaga keamanan dan ketertiban.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: KEBIJAKAN POLITIK PEMERINTAH RI MASA DEMOKRASI LIBERAL ... · PDF filei KEBIJAKAN POLITIK PEMERINTAH RI MASA DEMOKRASI LIBERAL 1950-1959 MAKALAH Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu

34

2. Pemerintah Belanda setuju bahwa pemerintah RI harus bebas dan leluasa

melakukan jabatan sepatutnya dalam satu daerah meliputi keresidenan

Yogyakarta.

3. Pemerintah Belanda membebaskan dengan tidak bersyarat pemimpin-

pemimpin RI dan tahanan politik sejak tanggal 19 Desember 1949.

4. Pemerintah Belanda menyetujuii RI sebagai bagian Negara Indonesia Serikat

5. KMB di Den Hag akan diadakan setelah pemerintah RI ke Yogyakart. Pada

konferensi tersebut diadakan pembahasan tentang bagaimana cara

mempercepat penyerahan kedaulatan kepada Indonesia Serikat.

Dengan disepakati prinsip-prinsip Room-Royen pemerintah darurat RI sementara

memerintahkan kepada Sultan Hamengku Buwono IX untuk mengambil alih

perintahan di Yogyakarta apa bila Belanda mulai mundur dari Yogyakarta. Partai

politik yang pertama kali menyatakan persetujuan adalah Masyumi. Pihak Angkatan

Perang menyambut dengan adanya persetujuan itu dengan rasa curiga. Panglima

Besar Angkatan Perang pada tanggal 1 Mei 1949 mengingatkan pada komandan-

komandan agar tidak memikirkan masalah perundingan. Pernyataan yang sama untuk

mempertegas pernyataan Panglinma Besar Angkatan Perang dikeluarkan juga oleh

Panglima Tentara dan Tritorium Jawa Kolonel A.H. Nasution pada tanggal 5 Mei

1949. Pernyataan itu mengetengahkan bahwa perundingan yang dilaksanakan itu

hanyalah taktik perjuangan, dan diperingatkan kepada semua komandan agar

membedakan antara gencatan senjata untuk kepentingan politik dan untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: KEBIJAKAN POLITIK PEMERINTAH RI MASA DEMOKRASI LIBERAL ... · PDF filei KEBIJAKAN POLITIK PEMERINTAH RI MASA DEMOKRASI LIBERAL 1950-1959 MAKALAH Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu

35

kepentinagan militer. Pada pokoknya angkatan tidak percaya perundingan bisa

berhasil karena melihat dari pengalaman yang ada, seperti Linggarjati dan Renville.

Sebagai tindak lanjut antara persetujuan Room-Royen pada tanggal 22 Juli

diadakan perundingan formal antara, BFO dan Belanda di bawah pengawasan komisi

PBB, hasil perundingan itu adalah: Pengembalian pemerintah RI ke Yogyakarta

dilaksanakan pada tanggal 24 Juni 1949, Keresidenan. Pada pokoknya angkatan tidak

percaya perundingan bias berhasil karena melihat dari pengalaman yang ada, seperti

Linggarjati dan Renville. Sebagai tindak lanjut antara persetujuan Room-Royen pada

tanggal 22 Juli diadakan perundingan formal antara, BFO dan Belanda dibawah

pengawasan komisi PBB, hasil perundingan itu adalah:

1. Pengembalian pemerintah RI ke Yogyakarta dilaksanakan pada tanggal 24

Juni 1949, Keresidenan Yogyakarta dikosongkan oleh Belanda dan pada

tanggal 1 Juli 1949 dan pemerintah RI kembali ke Yogyakarta setelah TNI

menguasai keadan sepenuhnya di daerah itu.

2. Mengenai permusuhan akan dibahas setelah kembalinya pemerintah RI ke

Yogyakarta.

3. KMB diusulkan akan diadakan di Den Hag.

2. Menuju KMB

Sejak kembali pemimpin RI ke Yogyakarta perundingan dengan BFO yang

telah dirintis di Bangka dimulai lagi, yang dibahas dalam perundingan itu adalah

pembentukan pemerintah peralihan sebelum terbentuknya Negara Indonesia Serikat.

Kemudian pada tanggal 19-29 Juli 1949 diadakan perundingan kedua belah pihak,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: KEBIJAKAN POLITIK PEMERINTAH RI MASA DEMOKRASI LIBERAL ... · PDF filei KEBIJAKAN POLITIK PEMERINTAH RI MASA DEMOKRASI LIBERAL 1950-1959 MAKALAH Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu

36

yang disebut Konferensi Antar-Indonesia. Konferensi ini memperlihatkan bahwa

politik Devide Et Impera untuk memisahkan daerah di luar RI dari RI, akhirnya

mengalami kegagalan. Pada Konferensi Antar-Indonesia yang diselenggarakan di

Yogyakarta dihasilkan persetujuan dan hal-hal mengenai ketatanegaraan Negara

Indonesia Serikat.

1. Negara Indonesia Serikat disetujui dengan nama Republik Indonesia Serikat.

2. Akan dibentuk dua badan perwakilan yakni sebuah Dewan Perwakilan Rakyat

dan Perwakilan Negara Bagian ( Senat ).

3. Pemerintah federal sementara akan menerima kedaulatan bukan hanya dari

pihak Belanda, melainkan dari pihak RI.

3. Pembentukan RIS dan Pengakuan Kedaulatan

KMB kemudian diajukan kepada KNIP untuk diratifikasi KNIP yang

bersidang pada tanggal 2 November 1949, berhasil menerima KMB 226 pro lawan 62

kontra dan 31 meninggalkan sidang, selanjutnya pada tanggal 15 Desember 1949

diadakan pemilihan Presiden RIS pada tanggal 16 Desember 1946 dan pada tanggi 17

Desember. Pada tanggal 20 Desember kabinet RIS di bawah pimpinan Hatta selaku

Perdana Menteri, dan pada tanggal 27 Desember 1949 baik di Indonesia maupun di

Belanda untuk menandatangani akte penyerahan kedaulatan dari pemerintah Belanda

ke pemerintah RIS.

a. Republik Indonesia Serikat

Dari tanggal 23 Agustus sampai dengan tanggal 2 November 1949

diselenggarakan Konferensi Meja Bundar di Den Hag. Hatta mendominasi pihak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: KEBIJAKAN POLITIK PEMERINTAH RI MASA DEMOKRASI LIBERAL ... · PDF filei KEBIJAKAN POLITIK PEMERINTAH RI MASA DEMOKRASI LIBERAL 1950-1959 MAKALAH Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu

37

Indonesia selama berlangsung perundingan dan semua peserta mengaguminya, suatu

Uni yang longgar disepakati antara Belanda dengan RIS disepakati dan Ratu Belanda

sebagai pimpinan simbolis. Sukarno akan menjadi Presiden dan Hatta akan menjadi

Perdana Menteri dan merangkap sebagai Wakil Presiden. Beberapa jaminan

investasi-investasi Belanda di Indonesia dan disepakati bahwa akan diadakan

konsultasi-konsultasi mengenai beberapa masalah keuangan, banyak orang Indonesia

menganggap rencana-rencana sebagai pembatasan-pembatasan yang tidak adil

terhadap kedaulatan mereka. Pihak Indonesia harus memberikan konsensi-konsensi

dalam dua masalah yang paling sulit. Belanda tetap mempertahankan kedaulatan atas

Irian Barat sampai ada perundingan-perundingan lebih lnjut mengenai wilayah Irian

Barat. Dan RIS memikul tanggung jawab atas hutang Hindia Belanda, setelah tawar

menawar ditetapkan sebesar 4,3 miliyar golden sebagian besar dari jumlah ini

sebenarnya adalah biaya yang dipakai oleh pihak Belanda untuk menumpas revolusi.

Pada tanggal 27 Desember Belanda secara resmi menyerahkan kedaulatan atas

Indonesia, tidak termasuk wilayah Irian Barat. Kepada RIS sebuah negara federal

yang hanya bertahan beberapa minggu saja. Ada banyak sentimen pro RI di negara

federal yang didirikan oleh Belanda itu, sentimen semakin kuat dengan dibebaskanya

sekitar 12.000 orang tawanan RI dari penjara Belanda antara bulanAgustus sampai

bulan Desember 1949. Pada tanggal 23 Januari 1949 Westerling dan sekitar 800

orang serdadunya merebut tempat-tempat penting di Bandung, tetapi Komisaris

Belanda mendesaknya untuk mundur pada hari itu juga. Pada hari itu juga Westerling

merencanakan untuk menyerang kabinet RIS dan membunuh beberapa Mentri.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: KEBIJAKAN POLITIK PEMERINTAH RI MASA DEMOKRASI LIBERAL ... · PDF filei KEBIJAKAN POLITIK PEMERINTAH RI MASA DEMOKRASI LIBERAL 1950-1959 MAKALAH Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu

38

Serdadu Westerling telah menyusup ke Jakarta setelah meninggalkan Bandung, tetapi

mereka dapat dipukul mundur. Pada bulan Februari Westerling meninggalkan

Indonesia dengan jalan menyamar. Ditangkap beberapa pimpinan Pasundan karena

terlibat dengan komplotan Westerling mendorong parlemen negara bagian itu pada

tanggal 27 Februari agar Pasundan dibubarkan.

b. Kembali Ke NKRI

Setelah RIS menerima kedaulatan ternyata hanya enam minggu nasibnya tidak

diganggu gugat, sebab setelah itu muncul gerakan untuk kembali ke NKRI . RiS

dengan 16 negara bagian ciptaan Belanda dianggap berbau kolonial atau tidak

merdeka 100 persen. Ada kesan umum bahwa perubahan NKRI sebagai suatu hal

yang tidak tergesa-gesa, tetapi menurut Prof. Kahim dari Amerika Serikat kembalinya

RIS ke NKRI sebagai suatu yang wajar dan sehat. Jika RIS dibiarkan hidup secara

politik dan sosial bisa menimbulkan keadaan yang tidak sehat. Bangsa Indonesia

sebagai bentuk federasi warisan penjajah yang dimaksutkan untuk mempertahankan

pengaruhnya di Indonesia. Bahkan federasi ditempuh Belanda untuk merintangi

perjuangan kemerdekaan. Disamping mempertahankan RIS berarti mempertahankan

banyak orang yang pro Belanda yang hanya mementingkan kepentingannya sendiri

dan tidak mendapat dukungan dari rakyat. Dalam RIS negara bagian RI adalah

otonom, bukan hanya menikmati otonomi secara penuh dari jakartta tetapi banyak

pejabat negara-negara bagian berkibalat ke Yogyakarta dari pada ke Jakarta. Ini

mangakibatkan dualisme pemerintah pusat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: KEBIJAKAN POLITIK PEMERINTAH RI MASA DEMOKRASI LIBERAL ... · PDF filei KEBIJAKAN POLITIK PEMERINTAH RI MASA DEMOKRASI LIBERAL 1950-1959 MAKALAH Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu

39

Sebagian masyarakat dengan bentuk federal hasil KMB. Ketidakpuasan itu

dalam tuntutan agar negara bagian bersama dalam RI. Pemimpin RI dan orang-orang

yang duduk dipusat menanggapi bergabung dengan RI atau meleburkan RIS ke NKRI

semakin keras, terlebih setelah tentara Belanda ditarik dari negara-negara bagian dan

politisi yang pro RI dibebaskan. Politisi pro RIS menjadi lebih buruk karena diantara

yang bersekongkol dengan Westerling pembantai sekitar 40.000 orang di Sulawesi

Selatan, yang dengan APRA nya berkekuatan sekitar delapan ratus tentara menolong

Sultan Hamid II untuk membunuh Menteri Pertahanan ( Sultan HB IX ), Sekjen

Kementerian Pertahanan ( Ali Budihardjo ), dan Kastaf Angkatan Perang ( Kolonel

Simatupang ). Rencana pembunuhan ini dapat digagalkan.

Proses perubahan dari RIS ke NKRI dimulai dari Negara Pasundan, kemudian

Sumatra Selatan, Jawa Timur, Madura, Jawa Tengah, dan lain-lain sehingga pada

akhir Maret 1950 tinggal Kalimantan Barat, Sumatra Timur, dan Negara Indonesia

Timur. Ketiga Negara tersebut sepakat bersama RI sepakat kembali Ke NKRI dan

bukan melebur dalam RI .untuk merealisasikan tujuan tersebut, UUD RIS diganti

dengan UUDS 1950. UUDS ini disahkan oleh Presiden RIS pada tanggal 15 Agustus

1950 daan mulai berlaku 17 Agustus 1950 berbentuk NKRI dan RIS bubar dalam

waktu delapan bulan. Berbeda dengan UUD 1945, UUDS mengamanatkan negara

NKRI menganut sitem demokrasi liberal. NKRI secara kongkrit menganut sistem

demokrasi Parlementer. Dalam sistem ini Presiden hanya berfungsi sebagai kepala

Negara, sedangkan kepala pemerintahan dipegang oleh Perdana Menteri. Para

Menteri dan Perdana Menteri bertanggung jawab kepada parlemen. Sementara segi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: KEBIJAKAN POLITIK PEMERINTAH RI MASA DEMOKRASI LIBERAL ... · PDF filei KEBIJAKAN POLITIK PEMERINTAH RI MASA DEMOKRASI LIBERAL 1950-1959 MAKALAH Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu

40

liberalnya berlaku sitem multi partai, artinya rakyat diberi kebebasan berpolitik untuk

membentuk partai politik. Masing-masing partai diberi kebebasan yang sama untuk

berpolitik , asal tidak bertentangan dengn UUDS. Dengan terbentuknya NKRI maka

selesailah taraf revolusi nasional karena dengan terbentuknya NKRI terwujutlah

proklamasi 17 Agustus 1945, yaitu mendirikan negara kesatuan, hanya Irian Barat

yang harus diperjuangkan. 18

UUDS menetapakan menetapkan bahwa pembagian

daerah Indonesia atas daerah besar dan kecil ditetapkan dengan undang-undang,

dengan memandang dan mengingat dasar permusyawaratan dan dasar perwakilan

dalam sistem pemerintah negara, bahwa daerah-daerah diberi hak otonom. Wilayah

Indonesia dibagi menjadi 10 Propinsi.19

18

A.Kardiyat, Wiharyanto, op.cit., hlm.73-75. 19

George Mc Turnan Kahim, Nasinalisme dan Revolusi di Indonesia, Jakarta, penerbit UNS Pres dan

Pustaka,1995. hlm. 591.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: KEBIJAKAN POLITIK PEMERINTAH RI MASA DEMOKRASI LIBERAL ... · PDF filei KEBIJAKAN POLITIK PEMERINTAH RI MASA DEMOKRASI LIBERAL 1950-1959 MAKALAH Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu

41

BAB III

PROSES PENERAPAN KEBIJAKAN POLITIK PEMERINTAH

RI MASA DEMOKRASI LIBERAL 1950-1959

Pada tahun 1950 para politikus Jakarta tentu saja membentuk suatu sistem

parlementer seperti yang paling baik mereka ketahui. Demokrasi melalui partai dari

negeri Belanda. Kabinet bertanggung jawab kepada parlemen atau majelis ( Dewan

Perwakilan Rakyat ) yang anggotanya 232 orang yang mencerminkan sebagai

kekuatan partai. Masyumi mendapat 49 kursi, PNI 36 kursi, PSI 17 kursi, PKI 13

kursi, Partai Katolik 9 kursi, Partai Kristen 5 kursi, dan Murba 4 kursi, sedangkan

lebih dari 42 dibagi di antara partai-partai atau perorangan-perorangan lainnya. Ini

merupakan suatu struktur yang tidak menopang pemerintah yang kuat. Bahwa

struktur kepartaian tersebut akan disederhanakan apabila pemelihan umum

dilaksanakan. Soekarno sebagai presiden tidak memiliki kekuasaan secara riil kecuali

menunjuk para formatur untuk membentuk kabinet baru. Suatu tugas yang

melibatkan negosiasi yang rumit. 20

20

M. C. Ricklefs, Sejarah Indonesia Modern 1200-2008, Jakarta, PT. Ikrar Mandiri Abadi. 2009.

hlm. 503.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: KEBIJAKAN POLITIK PEMERINTAH RI MASA DEMOKRASI LIBERAL ... · PDF filei KEBIJAKAN POLITIK PEMERINTAH RI MASA DEMOKRASI LIBERAL 1950-1959 MAKALAH Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu

42

A. Penerapan Kebijakan Politik Pemerintah RI Masa Demokrasi Liberal 1950-

1959

1. Masa Kabinet-Kabinet

a. Kabinet Natsir (September 1950- Maret 1951)

Kabinet Natsir merupakan kabinet pertama dalam Negara Kesatuan Republik

Indonesia. Ia menunjuk Sjafruddin Prawiranegara sebagai Menteri Keuangan dan

serta Sumitro sebagai Menteri Perdagangan dan Industri. Natsir dan kawan-kawan

berhasil memanfaatkan situasi perang Korea untuk keperluan pembangunan. Ekspor

terdorong kuat sehingga mampu mengatasi kesulitan neraca pembayaran, sekaligus

manaikkan penerimaan Pemerintah. Impor diliberalisasikan sebagai upaya untuk

menekan tingkat harga-harga umum di dalam negeri. Kredit bagi perusahaan-

perusahaan asing yang mendominasi perekonomian diperketat, sementara bagi

perusahaan pribumi diperlunak. Suatu kombinasi kebijakan fiskal yang ketat dan

penerimaan yang tinggi dan sempat menghasilkan suplus anggaran yang cukup besar

pada tahun 1951. Pada masa Kabinet Natsir inilah untuk pertama kali terumuskan

suatu perencanaan pembangunan yang disebut Rencana Urgansi Perekoomian (RUP).

RUP itu sendiri yang diumumkan secara resmi beberapa minggu justru setelah

jatuhnya kabinet Natsir, menimbulkan pro dan kontra dalam kabinet. Walhasil

Kabinet Natsir tidak pernah sempat untuk melaksanakan RUP-nya. Akan tetapi,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: KEBIJAKAN POLITIK PEMERINTAH RI MASA DEMOKRASI LIBERAL ... · PDF filei KEBIJAKAN POLITIK PEMERINTAH RI MASA DEMOKRASI LIBERAL 1950-1959 MAKALAH Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu

43

walaupun demikian kabinet lain kabinet berikutnya dengan nama lain yakni Rencana

Lima Tahun. 21

Kabinet Natsir yang berintikan Masyumi dengan dukungan PSI setelah

membentuk koalisi Masyumi-PSI gagal. Kebijakan luar Natsir adalah bebas dan

netral, namun tetap bersimpati ke negara-negara Barat. Pada bulan September 1950

Indonesia menjadi anggota Perserikatan Bangsa-bangsa. Ketika para politikus yang

berkuasa di Jakarta mulai berebut keuntungan ekonomi, maka Menteri Keuangan

Sjafruddin dikecam karena menolak menggunakan pendapatan-pendapatan tersebut

untuk memberi keuntungan kepada mereka. Kebijakan Sjafruddin sejalan dengan

konsentrasi Kabinet Natsir pada kebutuhan-kebutuhan pembangunan kembali

perekonomian dan pemulihan keamanan. Pemberontakan Ambon berakhir pada bulan

November 1950. Tetapi tidak mencapai kemajuan sedikitpun dalam perundingan

dengan Kartosuwirjo di Jawa Barat. Pada tahun 1951 akhirnya mencapai

penyelesaian bagi serdadu-serdadu koloial asal Ambon menolak untuk

dimobilisasikan di Indonesia. Mereka bersama keluarganya yang berjumlah 12.300

orang diangkut ke negeri Belanda di mana mereka menghadapi masalah-masalah

integrasi yang baru. Akan tetapi, perundingan-perundingan dengan Belanda mengenai

kedaulatan atas Irian Barat tidak menghasilkan kemajuan. Harapan pemerintah untuk

merampingkan birokrasi juga tidak berhasil. Bagaimanapun juga kabinet berhasil

membangkitkan tanda-tanda oposisi yang pertama tehadap sistem politik yang baru

terbentuk itu. Sesuai dengan konstitusi Natsir bersikeras agar Soekarno sebagai

21 Dumary, Perekoomian Indonesia, Jakarta, Penerbit Erlangga,1996, hlm. 15-16.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: KEBIJAKAN POLITIK PEMERINTAH RI MASA DEMOKRASI LIBERAL ... · PDF filei KEBIJAKAN POLITIK PEMERINTAH RI MASA DEMOKRASI LIBERAL 1950-1959 MAKALAH Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu

44

lembaga saja. Soekarno tidak terlalu senang dengan peranannya seperti itu dan

merasa dirinya semakin cocok dengan pandangan PNI dan kelompok radikal bahwa

merebut kedaulatan atas Irian Barat tidak boleh diberi prioritas yang rendah hanya

adanya kebutuhan akan pembangunan ekonomi. Kabinet Natsir meletakkan jabatan

setelah berkuasa selama kurang lebih tujuh bulan tanpa mencapai banyak hal penting

dan tanpa membangun suatu basis pendudukan baik dalam maupun luar parlemen.22

b. Kabinet Sukiman (April 1951- Febuari 1952)

Masa pemerintahan Sukiman mencatat beberapa peristiwa dalam sejarah

perekonomian Indonesia. Di antaranya adalah nasionalisasi De Javasche Bank

menjadi Bank Indonesia (22 Mei 1951), awalnya terdapat peraturan bahwa mengenai

pemberian kredit harus dikonsultasikan pada pemerintah Belanda. Hal ini

menghambat pemerintah dalam menjalankan kebijakan ekonomi dan moneter.

Tujuannya adalah untuk menaikkan pendapatan dan menurunkan biaya ekspor, serta

melakukan penghematan secara drastis. Perubahan mengenai nasionalisasi De

Javasche Bank menjadi Bank Indonesia sebagai bank sentral dan bank sirkulasi

diumumkan pada tanggal 15 Desember 1951 berdasarkan Undang-undang No. 24

tahun 195123

. Dan memburuknya situasi fiskal. Ekspor mulai menurun akibat

berlalunya bom Korea. Sistem kurs berganda yang telah menjebak perekonomian

Indonesia sejak tahun 1950 dihapuskan atas saran Hjalmar Scbacbt yang diundang ke

22 M. C. Ricklefs, op. cit., hlm 503-505. 23 http://whatteeenagersneed.blogspot.com/2011/02/masa-pemerintahan-demokrasi-liberal-di.html

(diunduh 27 Maret 2015).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: KEBIJAKAN POLITIK PEMERINTAH RI MASA DEMOKRASI LIBERAL ... · PDF filei KEBIJAKAN POLITIK PEMERINTAH RI MASA DEMOKRASI LIBERAL 1950-1959 MAKALAH Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu

45

Indonesia oleh Sumitro sebagai penasehat ekonomi. Surplus anggaran pada masa

kabinet Natsir berbanding terbalik menjadi defisit besar masa kabinet Sukiman.

Strategi pembangunan secara umum sama seperti yang dijalankan oleh

kabinet Natsir, kabinet Sukiman jatuh pada bulan Februari 1952 meyusul isi

penandatanganan Persetujuan Keamanan Bersama dengan Amerika Serikat.24

Perdana Menteri Sukiman yang berhasil membentuk koalisi Masyumi-PNI

yang kebanyakan orang dianggap sebagai bentuk pemerintah yang wajar. Soekarno

lebih senang dengan susunan itu, paling tidak kabinet memberinya anggaran yang

lebih besar dan kebebasan yang lebih besar untuk berpidato. Tak seorangpun

pengikut Natsir di dalam Masyumi atau PSI masuk di dalamnya, dengan kelompok

yang sangat simpati kepada tentara pimpinan pusat ditempatkan di luar kabinet. Tidak

masuknya Hamemgku Buwono IX dalam kabinet untuk pertama kali semenjak tahun

1946 melemahkan hubungan tentara-Kabinet. Segera terjadi konflik dengan pihak

tentara. Tokoh radikal yang bukan anggota partai, Muhammad Yamin menjadi

Menteri Kehakiman di dalam kabinet baru tersebut. Pada saat itu terdapat 17.000

orang tahanan kebanyakan belum dituntut, yang telah ditahan oleh tentara sejak tahun

1949 karena terlibat dalam kelompok-kelompok pemberontakan atau kejahatan. Pada

bulan Juni, Yamin membebaskan 950 orang tahanan, termasuk kaum kiri yang

terkemuka. Pihak tentara berhasil menangkap mereka kembali kecuali mereka yang

bersembunyi. Yamin meletakkan jabatan dengan demikian pergulatan awal antara

pemerintah sipil dan pihak militer dimenangkan oleh pihak militer.

24 Dumairy, op. Cit., hlm. 16.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: KEBIJAKAN POLITIK PEMERINTAH RI MASA DEMOKRASI LIBERAL ... · PDF filei KEBIJAKAN POLITIK PEMERINTAH RI MASA DEMOKRASI LIBERAL 1950-1959 MAKALAH Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu

46

Kabinet Sukiman menjadi paling terkenal dengan dilakukannya satu-satunya

usaha yang serius pada saat itu untuk menumpas PKI. Kaum komunis menjadi marah

dengan bersedianya PNI berkoalisi dengan Masyumi, karena strategi mereka

bergantung pada masih terus bertikai kedua partai itu satu sama lain. Pada bulan Juni-

Agustus 1951, serangkaian pemogokan terjadi, sebuah granat tangan dilemparkan ke

kerumunan massa di Bogor, dan sebuah gerombolan yang bersenjata palu-arit

menyerang sebuah pos polisi. Pemerintah memutuskan bahwa PKI lah yang bersalah,

suatu tuduhan yang diingkari oleh Aidit tetapi sia-sia. Tanpa berkonsultasi dengan

pihak tentara, pemerintah memerintahkan penangkapan besar-besaran pada tanggal

11 Agustus para pemimpin PKI ditangkap di Medan. Beberapa hari kemudian

menyusul penangkapan besar-besaran di Jakarta. Termasuk 16 orang anggota

parlemen ditangkap pada waktu itu tetapi pada akhir bulan Oktober pemerintah

menyebut angka 15.000. tak seorangpun diajukan kepengadilan semuanya dibebaskan

oleh kabinet berikutnya.

Dari peristiwa itu pemimpin PKI menyimpulkan bahwa politikus Jakarta tidak

membiarkan mereka memainkan politik atas dasar yang sama dengan partai lainnya.

Oleh karena itu mereka memilih suatu strategi jangka panjang untuk membentuk

basis masa yang bebas yang begitu besarnya sehingga partai tersebut tidak dapat

diabaikan atau dilumpuhkan oleh penangkapan terhadap para pemimpinnya,

sementara waktu yang sama bekerja paling tidak untuk menetralkan kekuatan non

komunis. Dengan demikian kebijakan front nasioal diambil dan slogan-slogan

nasionalis lebih diutamakan dari pada tuntutan kelas. Kini mulai dilakukan suatu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: KEBIJAKAN POLITIK PEMERINTAH RI MASA DEMOKRASI LIBERAL ... · PDF filei KEBIJAKAN POLITIK PEMERINTAH RI MASA DEMOKRASI LIBERAL 1950-1959 MAKALAH Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu

47

kampanye untuk mendapatkan aggota, terutama di Jawa. Pada akhir tahun 1952

dinyatakan bahwa anggota partai tersebut meningkat dari 100.000 pada bulan Mei

manjadi 126.206 orang. Karena merasa tidak pasti dengan PNI sebagai sekutu, maka

PKI mulai mencari dukungan dengan Soekarno meskipun segala kebencian pribadi

mereka terhadap Presiden, mulai saat itu pemimpin PKI tidak menyebut sebagai

kolaborator Jepang atau fasis,dan tidak lagi menyalahkannya kerena memancing

meletusnya peristiwa Madiun. Rasionalisasi mereka kini melemparkan semua

kesalahan dari peristiwa itu pada Hatta, Sukiman, dan Natsir, untuk memenangkan

suatu yang potensial, partai tersebut mengambil peranan yang kurang militant mereka

tahu SOBSI pada bulan Maret 1952 bahwa melakukan pemogokan menuntut upah

yang lebih tinggi adalah mengancam strategi front persatuan nasional. Perkembangan

PKI sesudah itu sangat menabjubkan, tetapi sebagian besar adalah karena partai ini

meniggalkan sifat militannya demi kelangsungan hidupnya.

Setelah itu masalah keamanan muncul kembali setelah banyak mencapai

keberhasilan di berbagai daerah pada tahun 1950-1951. Di Sulawesi Selatan

dilakukan perundingan-perundingan mengenai pengurangan jumlah dan

penggabungan satuan-satuan tentara yang dipimpin oleh Letnan Kolonel Kahar

Muzhakar, seorang komandan Republik yang terkemuka dalam revulusi 1950. Kahar

bergabung dengan sekitar 20.000 tentara yang menolak untuk didemobilisasikan.

Setelah perundingan-perundingan gagal pada bulan Agustus 1951 dia lari

kepegunungan dan melancarkan serangan terbuka. Pada bulan Januari 1952 Kahar

menghubungi Kartosuwirjo dan secara resmi mejadikan pemberontakannya sebagai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: KEBIJAKAN POLITIK PEMERINTAH RI MASA DEMOKRASI LIBERAL ... · PDF filei KEBIJAKAN POLITIK PEMERINTAH RI MASA DEMOKRASI LIBERAL 1950-1959 MAKALAH Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu

48

bagian dari Darul Islam yang masih tetap belum mereda di Jawa Barat. Dampak

pemberontakan Kahar menyebar sampai dataran tinggi Toraja, Sulawesi Selatan. Para

pengikutnya menggunakan kekerasan memaksa penganut Kristen dan untuk masuk

islam. Desa-desa dibakar, banyak penduduk dibunuh, dan lainnya mengungsi. Reaksi

negatif terhadap anacaman islamisasi rupanya menjadi penyebab utama cepatnya

kristenisasi di antara rakyat Toraja dan pada tahun 1965 memenangkan partai.

Parkindo, pada tahun 1955 dengan perolehan lebih dari separuh suara. Setelah

pemberotakan Kahar Muzhakar 1965 penduduk Toraja lepas dari ancaman islamisasi

terpaksa dari suku Bugis.25

Kegagalan kabinet Sukiman menangani Kahar melemahkan kekuasaannya,

tetapi krisis kebijakan luar negerilah yang membuat dia terjungkal. Kabinet itu telah

menganut garis pro-Barat secara lebih aktif, dan pada bulan Januari 1952 Perdana

Menteri dari Masyumi tersebut secara diam-diam menandatangani persetujuan

dengan Amerika Serikat yang mengikat Indonesia pada pertahanan dunia bebas.

Segera setalah komitmen ini diketahui timbullah kegemparan politik. Pada bulan

Februari, Menteri Luar Negeri, dan kemudian disusul seluruh anggota kabinet,

meletakkan jabatan. Kabinet berikutnya mengahapus persetujuan itu dengan Amerika

Serikat dan berusaha memperoleh bantuan dengan syarat-syarat yang kurang

mengikat.

25 M. C. Ricklefs, op. cit., hlm. 505-508.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: KEBIJAKAN POLITIK PEMERINTAH RI MASA DEMOKRASI LIBERAL ... · PDF filei KEBIJAKAN POLITIK PEMERINTAH RI MASA DEMOKRASI LIBERAL 1950-1959 MAKALAH Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu

49

c. Kabinet Wilopo ( April 1952- Juni 1953 )

Kabinet Wilopo memperkenalkan konsep anggaran berimbang dalam PBN

impor bukan saja diperketat, tetapi juga harus melakukan pembayaran dimuka.

Pekerjaan ekonomi besar yang dilakukan Wilopo adalah rasionalisasi angkatan

bersenjata melalui moderenisasi dan pengurangan personil. Prestasi ekonomi yang

perlu dicatat oleh kabinet ini adalah menekan pengeluaran pemerintah, lebih dari 25

persen pengeluaran total pada tahun sebelumya. Akan tetapi cadangan devisa merosot

tajam, Strategi pembangunan yang ditempuh Wilopo tidak berbeda degan yang

dijalankan oleh pendahulunya, kabinetnya tetap menjalankan urgaisasi yag drastis

oleh kabinet.26

Termasuk program Sistem Ekonomi Gerakan Banteng merupakan

usaha pemerihtah Republik Indonesia untuk mengubah struktur ekonomi yang berat

sebelah yang dilakukan pada masa kabinet Natsir yang direncanakan oleh Sumitro

Joyohardikusumo ( Menteri Perdagangan ) program ini bertujuan untuk megubah

struktur ekonomi kolonial menjadi struktur ekonomi nasional (pembangunan

ekonomi nasioal). Programnya: menumbuhkan kelas pengusaha dikalagan bangsa

Indonesia yang bermodal lemah perlu dibimbing dan diberikan bantuan kredit. Para

pengusaha pribumi diharapkan secara bertahap akan berkembang menjadi maju.

Gagasan Sumitro ini dituangkan dalam program Kabinet Natsir dan Program Gerakan

Banteng dimulai pada April 1950. Hasilnya selama 3 tahun (1950-1953) lebih kurang

700 perusahaan bangsa Indonesia menerima bantuan kredit dari program ini. Tetapi

tujuan program ini tidak tercapai dengan baik meskipun beban keuangan pemeritah

26 M. C. Ricklefs.,op. cit., hlm. 16.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: KEBIJAKAN POLITIK PEMERINTAH RI MASA DEMOKRASI LIBERAL ... · PDF filei KEBIJAKAN POLITIK PEMERINTAH RI MASA DEMOKRASI LIBERAL 1950-1959 MAKALAH Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu

50

semakin besar. Kegagalan program ini disebabkan karena : para pengusaha pribumi

tidak dapat bersaing dengan pegusaha non pribumi dalam kerangka sistem ekonomi

liberal, para pengusaha pribumi mentalitas yang cenderung konsumtif, para

penngusaha pribumi sangat bergantung pada pemeritah, para pengusaha kurang

mandiri dalam mengembangkan usahanya. Pengusaha ini sangat cepat mendapat

keuntungan besar dan menikmati cara hidup mewah. Para pengusaha menyalah

gunakan kebijakan dengan mencari keuntungan secara cepat dari kredit yang mereka

peroleh. Dampakya program ini menjadi salah satu sumber defisit keuangan. Beban

defisit anggaran belanja pada 1952 sebayak 3 miliyar rupiah. Sehingga Menteri

Keuangan Jusuf Wibisono memberikan batuan kredit khususnya pada pengusaha dan

pedagang nasional dari golongan ekonomi lemah sehingga masih terdapat pengusaha

pribumi sebagai produsen yang dapat menghemat devisa dengan mengurangi volume

impor. 27

Kini berlangsung lagi peyusunan kekuatan politik secara besar-besaran, PNI

semakin mencurigai motifasi keagamaan dari Masyumi dan mencari sekutu

membantunya menunda pemilihan umum. Karena merasa takut Masyumi akan

memperoleh kemenangan yang besar. PKI dengan strategi front persatuan nasioalnya,

bersedia menawarkan bantuan kepada PNI dan tidak mencela kabinet yang

sebelumnya. Semua orang yang ditangkap dalam operasi pembersihan anti komunis

27

http://whatteeenagersneed.blogspot.com/2011/02/masa-pemerintahan-demokrasi-liberal-di.html

(diunduh 27 Maret 2015).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: KEBIJAKAN POLITIK PEMERINTAH RI MASA DEMOKRASI LIBERAL ... · PDF filei KEBIJAKAN POLITIK PEMERINTAH RI MASA DEMOKRASI LIBERAL 1950-1959 MAKALAH Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu

51

pada tahun 1951 kini dibebaskan. PKI dan PNI merupakan partai yang dukungan

utama berasal dari orang Jawa abangan.

Keadaan ekonomi kini semakin memburuk dengan berakhirnya perang Korea.

Antara bulan Februari 1951 dan September 1952, harga karet ekpor nasional yang

terpenting turun 71 %. Penghasilan pemerintah tentu saja merosot. Dalam upaya

untuk memperbaiki neraca perdagangan tidak menguntungkan serta keluarnya

cadangan emas dan devisa, maka pemerintah mengenakan biaya tambahan sebesar

100 sampai 200 persen tehadap impor barang mewah dan mengurangi pengeluaran.

Langkah-langkah tersebut untuk memperbaiki dampak-dampak yang paling buruk

dari kritis ekonimi, tetapi menimbulkan akibat-akibat yang paling buruk terhadap

PNI. Masyumi mendukung kebijakan itu, sehingga meningkatkan ketegangan PNI-

Masyumi. Kabinet juga berencana untuk memperkecil jumlah birokrasi dan militer.

PNI merasa tidak senang tiap usaha mengurangi jumlah birokrasi, sedangkan

pengurungan dikalangan militer menimbulka konflik yang gawat dalam tubuh tentara.

Sultan Hamengku Buwono IX menjadi Menteri Pertahanan lagi dalam Kabinet

Wilopo. Kerja sama yang erat dengan kelompok-kelompok professional dalam

pemerintah pusat tentara pun pulih lagi. Sultan, Nasution, Simatumpang, dan

sebagainya besar pendukung mereka di Jakarta adalah orang-orang non partai, namun

mereka mempunyai hubungan yang kuat dengan Sjahrir dan PSI. Akan tetapi,

Nasution lebih terikat pada tentara dari pada sipil manapun tokoh-tokoh ini dengan

suatu rencana sentralisasi dan demobilisasi untuk mengurangi jumlah tentara dari

200.000 mejadi 100.000 orang. Usulan ini mengadu domba kelompok pesat dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: KEBIJAKAN POLITIK PEMERINTAH RI MASA DEMOKRASI LIBERAL ... · PDF filei KEBIJAKAN POLITIK PEMERINTAH RI MASA DEMOKRASI LIBERAL 1950-1959 MAKALAH Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu

52

panglima daerah yang kebanyakan bersimpati dengan PNI dan Soekarno. Kritik

terhadap rencana tersebut menyatakan bahwa PSI bermaksud megurangi jumlah

tentara sampai menjadi suatu organisasi yang hanya setia padanya dan

menggunakannya untuk melancarkan suatu kudeta. Kudeta militer tarjadi di

Muangthai pada bulan November 1951 dan di Mesir pada bulan Juli 1952.

Para panglima daerah berusaha menentang rencana itu. Mereka didukung oleh

sekutu politik mereka di Jakarta. Didalam DPR tuntutan agar kepemimpinan tentara

pusat dibubarkan dan kementerian pertahanan diorganisasikan. Menghadapi

tantangan ini, maka tentara pusat mengadakan unjuk kekuatan namun secara fatal

salah menghitung kekuatan disekitar mereka. Pada tanggal 17 Oktober mereka

membawa tank-tank artileri dan banyak demonstran sipil, yang akhirnya konon

berjumlah 30.000 orang, menuju ke Istana Presiden menuntut dibubarkannya DPR.

Soekarno sendiri tidak begitu menghargai dengan demobilisasi yang akan banyak

menghentikan banyak pemimpin revolusi yang ia hormati. Dan walaupun dia, seperti

halnya Nasution tidak senang gaya politik DPR, dia tidak ingin ditunggangi oleh

pemimpin tinggi tentara. Dia berbicara pada masa kerumunan, dan mereka bubar atas

permintaannya. Sekali lagi Soekaro menganggap dirinya, dan lain-lainnya harus

memandang dirinya, sebagai orang yang dapat berbicara langsung kepada rakyat.

Kemudian dia menerima delegasi tentara dan secara samar-samar berjanji bahwa

kepentingan mereka akan dipenuhi.

Upaya kekuatan tersebut tidak menghasilkan apa-apa. Soekarno berbicara di

radio untuk menghimbau supaya masyarakat tenang dan menjelaskan upaya-upaya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: KEBIJAKAN POLITIK PEMERINTAH RI MASA DEMOKRASI LIBERAL ... · PDF filei KEBIJAKAN POLITIK PEMERINTAH RI MASA DEMOKRASI LIBERAL 1950-1959 MAKALAH Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu

53

untuk memaksa Presiden tidak dapat diterima. Kini para pendukung tentara pusat

segera dipecat. Selama bulan Oktober dan November, para panglima yang baru

dilantik oleh pimpinan pusat untuk memimpin pasukan-pasukan digulingkan oleh

para panglima sebelumnya. Pada Desember 1952, Nasution diskors selama tiga tahun

dalam daftar non aktif. Selama masa itu dia menjadi lebih matang dan

mempertimbangkan kembali taktik-taktiknya, lalu menyimpulkan lebih baik menjadi

Soekarno sebagai sekutu daripada sebagai lawan. Pada bulan Januari 1953, Sultan

Hamengku Buwono IX mengundurkan diri sebagai Menteri Pertahanan pada bulan

Maret, Sekretari Jendral Kementrian Pertahanan diganti. Pada bulan November,

Simatumpang dipecat ketika jabatannya sebagai kepala staf angkatan bersenjata

dihapuskan. Tak seorangpun dari mereka dituduh telah berusaha melancarkan kudeta,

tetapi kekuasaan pimpinan tentara pusat telah dipatahkan.

Tentara kini dibiarkan berada dalam keadaan sangat terdesentralisasi dan

bahkan lebih terbuka campur tangan sipil. Kekuata rundingan di Jakarta telah hancur,

sebagai akibat anggaran pemerintah untuk militer lebih kecil dan para panglima

daerah mulai mecari sumber-sumber dana yang lebih tidak lazim. Bahkan akhirnya

mereka pun terpaksa ada manfaat dalam suatu pimpinan pusat yang kuat. Dengan

timbulnya antara kelompok dalam tubuh tentara, maka kegiatannya dalam

menghadapi kaum pemberontakan menurun. Kabinet Wilopo kehilangan kepercayaan

akibat kegagalan rencana demobilisasinya.

Pembubaran DPR telah menjadi isu dalam peristiwa 17 Oktober, tidak begitu,

mudah lagi bagi kaum politikus untuk menunda pemilihan umum untuk jangka waktu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: KEBIJAKAN POLITIK PEMERINTAH RI MASA DEMOKRASI LIBERAL ... · PDF filei KEBIJAKAN POLITIK PEMERINTAH RI MASA DEMOKRASI LIBERAL 1950-1959 MAKALAH Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu

54

yang tidak terbatas. Pada bulan April 1953, undang-undang pemilihan umum

akhirnya disahkan. Waktu pemilihan anggota DPR kemudian ditetapkan pada bulan

September 1955 dan pemilihan anggota Majelis Konstituante, yang akan

merencanakan suatu undang-undang dasar ditetapkan berlangsung pada bulan

Desember 1955. Untuk pertama kalinya politikus Jakarta kini mulai bekerja

membangun dukungan masa yang akan memberikan suara. Dalam usaha mencari

dukungan rakyat itu mereka berusaha, mereka banyak meggunakan idiologi yang

meningkatkan ketegangan masyarakat-masyarakat di desa.28

d. Kabinet Ali I (Agustus 1953- Juli 1955)

Masa pemeritahan kabinet Ali ini diwarnai defisit baik dalam anggaran

belanja maupun neraca pembayaran. Menteri urusan perekonomian ini dijabat oleh

Iskaq Tjokroadisuryo, seorang tokoh sayap kiri partai Nasional Indonesia dan

merupakan penganjur Indonesianisasi yang paling gigih. Ia sangat melindungi

importir pribumi, sangat mengggebu-gebu mengubah perekonomian dari struktur

kolonial menjadi nasional. Begitunya mengebu-gebu sehingga dia ingin mengubah

secara drastis struktur distribusi devisa (yang ketika itu menurutya kurang melindungi

para importir pribumi) dengan cara membagi-bagikan lisensi import kepada orang

orang pribumi. Semasa sekitar lima tahun dia menjabat jumlah pengusaha nasional

yang tergolong dalam importer membengkak luar biasa dari 700 menjadi 4300

importir. Ditinjau dari segi fiskal masa enam bulan pertama kabinet ini bahkan dapat

dikatakan gagal. Kegagalan fiskal ini bahkan mengundang kecaman keras, sehingga

28 M. C. Ricklefs, op. cit., hlm. 508-513.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: KEBIJAKAN POLITIK PEMERINTAH RI MASA DEMOKRASI LIBERAL ... · PDF filei KEBIJAKAN POLITIK PEMERINTAH RI MASA DEMOKRASI LIBERAL 1950-1959 MAKALAH Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu

55

memaksa Ali mengganti anggota kabinetya termasuk penggantian Iskaq oleh

Rooseno Surjobadikusumo pada bulan November 1954.29

Setelah terjadi perundingan lebih dari enam minggu dan lima kali upaya

membentuk gabungan partai, sebuah kabinet PNI yang didukung NU dan partai-partai

kecil dibentuk oleh Ali Satroamijdojo. Masyumi dan PSI tidak dimasukkan dalam

kabinet, sedangkan dua tokoh simpatisan kepada PKI dimasukkan. Yamin kembali

menjadi Menteri Pendidikan, dia dan beberapa orang lainnya, termasuk Ali, dianggap

sebagai orang-orang sayap kiri. Akan tetapi, hanya sedikit terjadi perubahan dalam

kebijakan pemeritah. Sesungguhnya kebijakan menjadi kurang penting bagi

pemerintah yang berkuasa karena perhatian lebih ditujukan pada perhatian untuk

mendapatkan dukungan dan mempertahankan kekuasaan serta membagi hasil-

hasilnya. Kabinet Ali memperluas birokrasi dengan lebih banyak pendukung PNI,

sebagian kerena penguasa birokrasi diduga memiliki arti yang sangat penting dalam

pemilihan yang akan datang. Kabinet juga menekankan pada Indonesianisasi

perekonomian dan memberi dorongan kepada pengusaha baru hanya merupakan

kedok-kedok palsu bagi persetujuan antara para pendukung pemerintah dan orang

Cina, apa yang disebut perusahaan Ali Baba.30

Sistem ekonomi Ali-Baba diprakarsai oleh Iskaq Tjokrohadisurjo (Menteri

Perekonomian kabinet Ali I). Tujuan dari program ini adalah untuk memajukan

pegusaha pribumi, agar para pengusaha pribumi bekerjasama memajukan ekonomi

29 Dumairy, op. cit., hlm. 16-17. 30 M. C. Ricklefs, Sejarah Indonesia Modern 1200-2008, Jakarta, PT. Ikrar Mandiri Abadi, 2009. hlm.

489.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: KEBIJAKAN POLITIK PEMERINTAH RI MASA DEMOKRASI LIBERAL ... · PDF filei KEBIJAKAN POLITIK PEMERINTAH RI MASA DEMOKRASI LIBERAL 1950-1959 MAKALAH Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu

56

nasional, pertumbuahan dan pekembangan pengusaha swasta nasional pribumi dalam

rangka merombak ekonomi kolonial menjadi ekoomi nasional. Memajukan ekonomi

Indonesia perlu kerjasama antara pengusaha pribumi dan non pribumi. Ali

menggambarkan sebagai pengusaha pribumi sedangkan Baba degambarkan sebagai

pengusaha non pribumi khususnya Cina. Pelaksanaan kebijakan Ali-Baba, pengusaha

pribumi diwajibkan untuk memberikan latihan-latihan dan tanggung jawab kepada

tenaga-tenaga bangsa Indonesia agar dapat menduduki jabatan-jabatan staf.

Pemerintah memberikan perlindungan agar mampu bersaing dengan perusahaan-

perusahaan asing yang ada. Program ini tidak dapat berjalan dengan baik sebab:

pengusaha pribumi kurang pegalaman sehingga hanya dijadikan alat untuk

medapatkan bantuan kredit dari pemeritah. Sedangkan pengusaha non pribumi lebih

berpengalam dalam memperoleh bantuan kredit. Indonesia menerapkan sistem

Liberal sehigga lebih mengutamakan persaingan bebas. Pengusaha pribumi belum

sanggup bersaing dalam pasar bebas.31

Peristiwa-peristiwa korupsi yang melibatkan tokoh PNI menjadi semakin

biasa. Setelah harga relatif stabil pada tahun 1953, inflasi melonjak lagi. Selama

kabinet Ali persediaan uang meningkat menjadi 75% dan nilai tukar rupiah dalam

pasar bebas turun dari 44,7% dan dalam nilai resmi menjadi 24,6%. Para eksportir

banyak medukung Masyumi diluar Jawa, terkena dampak yang sangat buruk.

Penyelundupan meningkat, satuan tertara yang makin ikut dalam penyelundupan itu.

31 http://whatteeenagersneed.blogspot.com/2011/02/masa-pemerintahan-demokrasi-liberal-di.html

(diunduh 27 Maret 2015).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: KEBIJAKAN POLITIK PEMERINTAH RI MASA DEMOKRASI LIBERAL ... · PDF filei KEBIJAKAN POLITIK PEMERINTAH RI MASA DEMOKRASI LIBERAL 1950-1959 MAKALAH Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu

57

Sebagai imbalam perlindungan yang diberikan PNI, maka PKI meredam kecaman

terhadap korupsi dan masalah ekonomi. Pada bulan Mei anggota SOBSI bahkan

membantu mengakhiri pemogokan yang dilancarkan oleh sebuah serikat buruh PSI.

Perekonomian, sistem politik, dan negara pada umumnya mulai pecah-pecah pada

waktu politisi Jakarta hanya bermuslihat untuk keuntungan mereka.

Kaum militan Aceh telah cukup melihat politisi Jakarta yang hidup

menyenangkan, tidak religius dan tidak cakap. Pada tahun 1949 Aceh telah dijadikan

salah satu Provinsi Republik yang otonom, tercapai pada tahun 1950 provinsi ini

digabungkan dalam provinsi Sumatra Utara. Anggota Persatuan Ulama Seluruh Aceh

(PUSA) meliputi baik guru dan ulama maupun kaum muslim yang taat, kelompok

pertama tidak puas dengan rangkaian perkembangan nasional terutama atas nama

agama. Sementara kelompok ulama prihatin khususnya hilangnya otonomi provinsi

Aceh. Gabungan kekecewaan ini membentuk pahlawan yang potensial bagi Jakarta.

Pada tahun 1950 Daud Beareu dan orang kuat Aceh dan Benteng Republik dan

revolusi, menolak suatu pekerjaan di Jakarta dan tetap bermukim di Aceh sambil

memperhatikan perkembangan. Selama tokoh-tokoh Masyumi memegang kedudukan

penting dalam kabinet, dia tidak melakukan tindakan apapun. Akan tetapi, pada bulan

Mei 1953 ditemukan bahwa dia telah ditemukan bekerjasama dengan Karto Suwirjo

dari Darul Islam. Ketika kabinet Ali terbentuk, Daud menjadi curiga, terdengar desas-

desus bahwa kabinet bermaksud menangkap orang terkemuka Aceh.

Pada tanggal 19 Desember 1953 Daud dan pengikutnya terang-terangan

memberontak terhadap Jakarta dengan banyak dukungan orang-orang Aceh yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: KEBIJAKAN POLITIK PEMERINTAH RI MASA DEMOKRASI LIBERAL ... · PDF filei KEBIJAKAN POLITIK PEMERINTAH RI MASA DEMOKRASI LIBERAL 1950-1959 MAKALAH Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu

58

menjadi pengawal pegawai pemerintah dan tentara. Daud mengumumumkan, yakni di

Aceh merupakan Darul Islam, tidak ada lagi pemerintahan Pancasila. Pemeritahan Ali

mengirimkan pasukan untuk menghalau pemberontakan dari kota-kota yag penting.

PKI mendukung kebijakan kabinet dan mengecam pemberotakan Aceh sebagai

bersifat kolonial, militerisasi, feodal, dan fasis. Kebanyakan julukan oleh pihak Aceh

yag lebih tepat diterapkan untuk Jakarta. Daud mundur kebukit dan menemui jalan

buntu militer yang berlanjut sampai tahun 1959. Di Jawa Barat aktivitas Darul Islam

meningkat selama kabinet Ali. Darul Islam yang kini meliputi pedalaman-pedalam

Aceh, Jawa Barat, dan Sulawesi Selatan, telah menjadi tantangan dan bahkan

semakin besar bagi pemerintah. Pada tahun 1955 perhatian rakyat sementara

dialihkan dari masalah-masalah dalam luar negri oleh sebuah peristiwa diplomatik

yang besar. Konferensi Asia-Afrika di Bandung, Ali mennginginkan Indonesia

menjadi pemeimpin yang aktif dari blok negara-negara Asia-Afrika, suatu tujuan

yang didukungan hangat oleh Soekarno. Pada bulan April 1954, pertemuan antar

Perdana Mentrei India, Pakistan, Sri Lanka, Brima, dan Indonesia yang disebut

kekuatan Kolombo diselenggarakan di Kolombo. Disana Ali mengusulkan konferensi

besar suatu negara-negara Asia-Afrika, yang lain segera mendukung gagasan

tersebut, suatu konferensi di jadwalkan akan diadakan pada bulan April 1955.

Republik Rakyat Cina kini melupakan permusuhan dengan negara-negara

Asia yang non komunis dan netral. Indonesia mengirimkan data besarnya ke Cina

pada bulan Mei 1953. Pada bulan Desember pemerintah Ali menandatangani

persetujuan penandatanganan Cina-Indonesia yag pertama. Hubungan kedua negara

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: KEBIJAKAN POLITIK PEMERINTAH RI MASA DEMOKRASI LIBERAL ... · PDF filei KEBIJAKAN POLITIK PEMERINTAH RI MASA DEMOKRASI LIBERAL 1950-1959 MAKALAH Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu

59

itu semakin lama akrab dan mencapai puncaknya pada konferensi Bandung, dimana

suatu perjanjian ganda ditandatangani. Cina secara tradisional bahwa semua orang

cina perantauan adalah warga negara Cina, sehingga memberi komunitas ini status

ganda di Indonesia yang tidak jelas. Persetujuan kewarganegaraan ganda pada tahun

1955 mengharuskan orang-orang Cina untuk memilih kewarganegaraan Cina atau

Indonesia, tetapi dengan persyaratan yang meyulitkan mereka untuk memilih

kewarganegaraa Indonesia. Sementara itu, upaya diplomatik untuk mendapatkan

Papua mengalami kemacetan lagi. Perundingan-perundingan dengan Belanda

menghasilkan suatu protokol pada bulan Agustus1954 yang mengusulkan

penghapusan Uni Belanda-Indonesia dan beberapa perubahan kecil terhadap

persetujuan-persetujuan Meja Bundar, tetapi tidak tercapai sedikitpun megenai

kemajuan Papua. Indonesia gagal dalam usaha supaya emosi yang lunak mengenai

Papua diterima oleh PBB pada bulan yang sama. Didalam parlemen Indonesia,

Masyumi memanfaatka kegagalan-kegagala tesebut untuk mengajukan mosi tidak

percaya terhadap kebijakan pemerintah menyangkut masalah Papua pada bulan

Desember. Mosi itu gagal, tetapi pengungkapan pihak oposisi dapat mengumpulkan

bagitu banyak suara sehingga hanya kerja sama PKI didalam DPR yang menjamin

kelangsungan hidup pemerintah.

Pada bulan April 1955 koferensi Bandung diselenggarakan dan menunjukkan

kejayaan pemerintah Ali. Dalam konferensi ini hadir 29 negara diantara negara-

negara besar Asia dan Afrika. Segera sesudah konfrensi Bandung berakhir, para

politisi mengarahkan tenanga mereka pada pemilihan umum yang akan datang. Akan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: KEBIJAKAN POLITIK PEMERINTAH RI MASA DEMOKRASI LIBERAL ... · PDF filei KEBIJAKAN POLITIK PEMERINTAH RI MASA DEMOKRASI LIBERAL 1950-1959 MAKALAH Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu

60

tetapi, kekuatan yang akan menghancurkan seluruh sistem parlemen sudah mulai

terbentuk. Perkembangan PKI selama kabinet Ali, ketika partai ini bebas dari

penindasan, sangat menakjubkan. Antara bulan Maret dan November 1954 diklaim

bahwa jumlah anggota partai ini meningkat tiga kali lipat dari 165.206 menjadi

500.000 orang. PKI kini mulai melakukan usaha yang serius untuk menerima para

petani sebagai anggota. Barisan Tani Indonesia (BTI), suatu organisasi PKI

menyatakan mempunyai 360.000 anggota pada bulan September 1953, tetepi jumlah

tersebut mencapai lebih sembilan kali lipat (3,3 juta) pada akhir tahun 1955, hampir

90% anggotanya berada di Jawa, dan hampir 70% di Jawa Tengah dan Jawa Timur,

jumlah anggota pemuda rakyat, mengganti persindo dari masa revolusi meningkat

menjadi tiga kali lipat dari 202.605 pada bula Juni 1954 menjadi 616.605 orang, dan

pada akhir tahun 1955, 80% anggotanya adalah pemuda tani dan sebagian besar

berada di Jawa. PKI juga partai yang paling kaya diantara partai-partai politik dengan

penerimaan dari anggota, dari gerakan pemungutan dana, dan sumber-sumber

lainnya. Sebagian besar kemungkinan uangnya berasal dari komunitas dagang Cina,

yag memberikan baik dengan senang hati ataupun tekanan dari kedutaan besar Cina.

Akan tetapi, ketika PKI meluas kedaerah-daerah pedesaan Jawa Tengah dan

Jawa Timur, identitas kelas dan kemilitanan potensial benar-benar tenggelam. Banyak

partai kecil yang bergabung karena PKI berjanji akan membela kepentingan mereka,

tetapi banyak yang bergabung dengan alasan yang lain. Tim-tim PKI memperbaiki

jembatan, rumah, sekolah, bendungan, WC, kamar mandi umum, saluran air dan

jalan. Mereka membasmi hama, mengadakan kursus-kursus pemberantasan buta

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: KEBIJAKAN POLITIK PEMERINTAH RI MASA DEMOKRASI LIBERAL ... · PDF filei KEBIJAKAN POLITIK PEMERINTAH RI MASA DEMOKRASI LIBERAL 1950-1959 MAKALAH Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu

61

huruf, megorganisasi kelompok olah raga dan masuk desa, dan memberikan batuan

terhadap anggota pada saat-saat sulit. Sebagai organisasi masyarakat, PKI

menggulingkan semua organisasi lainnya, dan area partai ini tidak menganut

kekerasan, para penduduk perdesaan berduyun-duyun menjadi anggotanya. Di desa

partai ini sering dipimpin guru-guru, kepala desa, para petani megah dan kaya, dan

beberapa tuan tanah yang membawa mereka seluruh komunitas atau pengikut mereka

kedalam organisasi ini. Komunitas tersebut hampir seluruhnya muslim nominal

(abangan). Para santri sebagian besar adalah pendukung NU. Dengan demikian

perbedaa pilitik ini mencerminkan perbedaan kemasyarakatan perdesaan itu menjadi

lebih tajam karena adanya usaha untuk mempolitisasikannya. Namun selama

kampanye pemilihan umum berlangsung, NU, PKI dan PNI menahan diri untuk tidak

saling melontarkan kecaman satu sama lain di Jawa dan mengalihkan serangan

mereka terhadap Masyumi. Sementara itu kecaman Masyumi yang keras dan tajam

yang bersifat anti komunis dan mendorong lebih banyak kaum abangan bergabung ke

PKI.

Dengan perkembangan seperti itu PKI memeperoleh masa yang

memungkinkan partai ini menekan kekuatan politik lainnya dan dalam waktu singkat

penampilan yang mengesankan dalam pemilihan umum. Akan tetapi semua ini tidak

menjadi dasar revolusi. Kepemimpinan Aidit harus mengadakan kursus-kursus

pendidikan dasar sebelum partai ini mengumkapkan gagasan Marxisme-Leninis

kepada sebagian besar pengikut yang semakin cepat bertambah banyak itu. Strategi

mencari jalan melalui parlemen secara damai untuk mencapai ini begitu berhasil,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: KEBIJAKAN POLITIK PEMERINTAH RI MASA DEMOKRASI LIBERAL ... · PDF filei KEBIJAKAN POLITIK PEMERINTAH RI MASA DEMOKRASI LIBERAL 1950-1959 MAKALAH Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu

62

sehingga akan sulit bagi PKI untuk memikirkan jalan yang lain. Sementara itu lawan

utma PKI yaitu tentara sedang sibuk mengurusi urusan mereka sendiri. Kelompok-

kelompok tentara menyadari bahwa mereka harus menyelesaikan pertikaian-

pertikaian mereka apabila mereka ingin menghadapi politisi sipil dan PKI. Pada

pertengahan tahun 1954, dua kelompok utama yang muncul dari peristiwa 17 Oktober

mulai berdamai. Pada Februari 1955, sebuah konferensi yang diadakan di Yogyakarta

dan dihadirkan 270 perwira tersebut. Akan tetapi persatuan keropos, perwira yang

baru itu sangat rapuh. Nasution tidak hadir karena non aktif, dan dia masih tetap

mempunyai kawan yang banyak di kalangan tentara. Kemudian pihak tentara

menentang pemerintah perihal siapa yang diangkat sebagai kepala staf mereka. Para

perwira tidak mau mengakui orang yang diangkat oleh kabinet pada tanggal 27 Juni

1955, dan partai oposisi yang mendukung mereka. Persoalan tersebut belum

terpecahkan sampai pemilihan umum. Saat timbulnya krisis politik baru ini, Soekarno

memutuskan untuk berangkat 18 Juli menunaikan ibdah haji ke Mekah dan

melakukan kunjungan kenegaraan ke Mesir. NU sudah sejak lama merasa tidak puas

dengan kebijakan kabinet dalam bidang personel, dan keamanan, pada tanggal 20 Juli

memutuskan pemerintah harus mengundurkan diri. Karena dukungan yang diperoleh

DPR tidak mencukupi lagi, maka pemerintah Ali mengundurkan diri empat hari

kemudian. 32

32

Dumairy, op. cit., hlm. 489-495.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: KEBIJAKAN POLITIK PEMERINTAH RI MASA DEMOKRASI LIBERAL ... · PDF filei KEBIJAKAN POLITIK PEMERINTAH RI MASA DEMOKRASI LIBERAL 1950-1959 MAKALAH Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu

63

e. Kabinet Burhanuddin (Agustus 1955- Maret 1956)

Tak sampai dua minggu setelah krisis kabinet, Hatta yang waktu itu menjabat

Wakil Presiden mengundang kembali partai Masyumi kepemimpinan pemerintahan

dan menunjuk Burhanuddin berharap untuk membentuk kabinet. Ia sendiri menarik

Sumitro Djojoadikusumo untuk menduduki jabatan Menteri Keuangan. Kabinet ini

yang mengendalikan pemerintahan sampai pemilihan umum tersebut. Tindakan

ekonomi yang penting oleh kabinet Buhanuddin adalah diantaranya liberalisasi impor

(politik rasionalisme terhadap importir dihapuskan). Pada saat yang sama kebijakan

pembayaran di muka atas import ditingkatkan. Laju uang beredar berhasil ditekan,

berkurang sekitar 5% (senilai Rp 600 juta pada saat itu). Begitu juga barang impor,

yang pertama tahun 1955 telah naik sekitar 13%, merosot sekitar 15 persen, nilai

sempat naik sekitar 8 persen terhadap emas. Kabinet Burhanuddin dianggap berhasil

dalam melakukan RUP. Pembangungan ekoomi relatif berhasil berkat perluasan

pembentukan modal melalui penyempurnaan program benteng, yaitu dengan

membentuk suatu Dewan Alat-alat Pembayaran Luar Negeri. Modal asing tetap

diberikan izin, bersamaan dengan pemberian bantuan yang besar kepada pengusaha-

pengusaha Indonesia pribumi. Kabinet ini pulalah yang memutuskan untuk

membatalkan persetujuan Konferensi Meja Bundar yang berusaha mengakalkan

sistem ekonomi kolonial melalui dominasi perusahaan-perusahaan Belanda dalam

perekonomian. Sukses ini sedikit bayak berkat stabilitas politik nasional dan kerja

sama erat jajaran pimpian angkatan darat ketika itu Burhanuddin mengembalikan

mandatnya bulan Maret 1956.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: KEBIJAKAN POLITIK PEMERINTAH RI MASA DEMOKRASI LIBERAL ... · PDF filei KEBIJAKAN POLITIK PEMERINTAH RI MASA DEMOKRASI LIBERAL 1950-1959 MAKALAH Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu

64

Jumlah orang yang hadir dalam pemilihan umum untuk memilih anggota-

anggota DPR, pada bulan Desember 1955 sangat banyak. Lebih dari 39 orang

memberikan suara, mewakili 91,5% dari para pemilih terdaftar. Walaupun banyak

pemilih yang memberikan sesuai apa yang diperintahkan oleh para pemimpin

keagamaan, para kepala desa, para pejabat, para tuan tanah, atau para atsan lainnya,

bagaimanapun ini juga adalah pemilihan umum nasional yang terpenting dalam lima

puluh tahun pertama Indonesia merdeka. Pemilihan ini menawarkan pemilihan umum

yang paling bebas dikalangan partai yang tak terbatas, yang semua berkampanye

dengan semangat. Oleh karena itu, hasil pemilihan umum tersebut dapat menujukkan

kesetiaan-kesetian politik pada saat itu.

Kabinet Burhanuddin bertahan selama mungkin, melawan tekanan untuk

melapangkan jalan bagi DPR yang terpilih dan suatu pemerintah baru. Secepat

mungkin kabinet Burhanuddin menempatkan para birokrat PNI pada kedudukan-

kedudukan yang tanpa kekuasaan dan mengangkat para pendukung PSI dan Masyumi

pada tempat mereka. Kabinet juga mencapai penyelesaian dengan pihak tentara. Pada

bulan Agustus 1955, kabinet menerima usulan dari pihak tentara untuk melupakan

peristiwa 17 Oktober, sehingga para perwira yang diskor kemudian dapat kembali

bertugas secara aktif. Setelah berlangsung perundingan yang berlangsung memakan

waktu yang lama, Nasution tampil sebagai calon utama pihak tentara untuk

memenagkan jabatan kepala staf, dan kabinet mengangkatnya pada bulan Oktober.

Nasution mulai menjalankan tugasnya pada bulan November 1955 dan dinaikan

pangkatnya menjadi Mayor Jendral. Pemerintah juga mulai lagi perundingannya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: KEBIJAKAN POLITIK PEMERINTAH RI MASA DEMOKRASI LIBERAL ... · PDF filei KEBIJAKAN POLITIK PEMERINTAH RI MASA DEMOKRASI LIBERAL 1950-1959 MAKALAH Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu

65

dengan pihak Belanda pada akhir tahun 1955, tetapi sia-sia pada bulan Februari 1956

pemerintah mengumumkan pembubaran Uni Belanda-Indonesia yang tidak berarti

secara sepihak dan akan mengambil langkah yang lebih lanjut mengenai persetujuan

Meja Budar. Akan tetapi kabinet tidak mampu bertahan lagi setelah NU dukungannya

pada bulan Januari 1855 dan akhirnya menyerahkan mandat jabatannya pada awal

bulan Maret. 33

f. Kabinet Ali II (April 1956- Maret 1957)

Ali kembali naik panggung pemerintahan, merupakan kabinet pertama hasil

pemilihan umum pertama. Kabinet ini nyaris hampir tidak berbuat apa-apa dalam

bidang perekoomian pemerintah pada saat itu sibuk menghadapi letupan-letupan rasa

tidak puas yang bermunculan dari Jawa. Penyelundupan merajalela sehingga

merosotkan cadangan devisa, defisit besar dalam anggaran belanja Negara terjadi

lagi. Sertifikat pedorong ekspor, yang sebelumnya sempat dibekukan, dicairkan

kembali. Hutang pada Belada dihapuskan, sementara itu pemerintah menerima batuan

US$ 55 juta dari Dana Moneter Internasional (IMF) Undang-undang tentang

penanaman modal asing diajukan ke DPR. Pada saat yang sama diberlakukan

Undang-undang anti pemogokan dan pemilikan tanah secara tidak sah. Undang-

undang yang disebut ini merupakan upaya untuk melindungi perkebunan-perkebunan

yang dimiliki dan di oprasikan oleh orang asing. Selama kabinet Ali yang ke-2 ini

program benteng nyaris tak mendapat perhatian lagi. Pada tahun 1957 secara resmi

dihetikan oleh presiden Soekarno. Sebelum itu telah disiapkan rencana pembangunan

33

Ibiid, hlm. 495-498.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: KEBIJAKAN POLITIK PEMERINTAH RI MASA DEMOKRASI LIBERAL ... · PDF filei KEBIJAKAN POLITIK PEMERINTAH RI MASA DEMOKRASI LIBERAL 1950-1959 MAKALAH Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu

66

baru dengan nama Rencana Lima Tahun 1956-1960. Konsep Rencana Pembangunan

Lima Tahun (RPLT) mulai direncanakan semenjak 1952 oleh Biro Perancangan

Nasional yang dipimpi oleh Ir. Djuanda Kartawidjaja selesai diteruskan pada bulan

Mei 1956 dan disetujui pada bulan September tahun yang sama. Jadi RPLT ini

sesungguhnya upaya yang dirintis selama lebih dari empat tahun. Berbeda dengan

RUP bersifat sangat umum, RPLT bersifat agak lebih terinci. Rencana bertujuan

untuk mendorong industri dasar, jasa pelayanan umum dan sektor pabrik. Semua itu

diharapkan merangsang penanaman modal oleh pihak swasta.

Masa kerja kabinet pada masa liberal yang sangat singkat dan program yang

silih bergati menimbulkan ketidakstabilan politik dan ekonomi yang menyebabkan

terjadinya kemerosotan ekonimi, inflasi, dan lambatnya pelaksanaan pembangunan.

Program yang dilaksanakan umumnya merupaka program jangka pendek, tetapi pada

masa kabinet Ali Sastroamijoyo II, pemerintah membentuk Badan Perencanaan

Pembangunan Nasional yang disebut Biro Perancang Negara. Tugas biro ini

merancang pembangunan jangka panjang. Ir. Juanda diangkat sebagai menteri

perancang nasional. Biro ini berhasil meyusun Rencana Pembangunan Lima Tahun

(RPLT) yang rencananya akan dilaksanakan antara tahun 1956-1961 dan disetujui

DPR pada tanggal 11 November 1958. Tahun 1957 sasaran dan prioritas RPLT

diubah menjadi Musyawarah Nasional Pembangunan (Munap). Pembiayaan RPLT

diperkirakan 12,5 miliyar rupiah. RPLT tidak dapat berjalan dengan baik disebabkan

karena : adanya depresi ekonomi di Amerika Serikan dan Eropa Barat pada akhir

tahun 1957 dan awal tahun 1958 mengakibatkan ekspor dan pendapatan Negara

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: KEBIJAKAN POLITIK PEMERINTAH RI MASA DEMOKRASI LIBERAL ... · PDF filei KEBIJAKAN POLITIK PEMERINTAH RI MASA DEMOKRASI LIBERAL 1950-1959 MAKALAH Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu

67

merosot. Perjuangan pembebasan Irian Barat dengan melakukan nasionalisasi

perusahaan-perusahaa Belanda di Indonesia menimbulkan gejolak ekonomi. Adanya

ketegangan antara pusat dan daeran sehingga banyak daerah yang melaksanakan

kebijakan ekonominya masing-masing.

Hubungan dengan negeri Belanda semakin memburuk, terutama karena

penolakan oleh pihak Belanda untuk merundingkan penyerahan Irian Barat ke

Indonesia. Pada tanggal 4 Agustus 1956, Kabinet Ali secara sepihak meolak

mengakui hutang negara sebesar 3.661 miliyar golden dibawah persetujuan Meja

Bundar, 85% dari jumalah yang disepakati pada tahun 1949, atas dasar pemikiran

bahwa biaya tersebut adalah biaya perang Belanda untuk melawan revolusi.

Pengingkaran ini disambut hangat di Indonesia. Akan tetapi, hanya sedikit prestasi

lain yang dicapai oleh pemerintahan ini. Pemerintahan Ali merancang akan

menyelenggarakan pemilihan anggota DPR-DPR daerah pada tahun 1957, tetapi

diluar itu sebagian besar perhatian ditujukan pada pemanfaatan kekuasaan untuk

mendapat keuntungan sendiri.

Pembatalan Uni Belanda-Indonesia secara sepihak pada bulan Februari 1956

dan pengingkaran hutang dari persetujan Meja Bundar pada bulan Agustus

mengakibatkan hilangnya bukti utama yang dipegang PKI bahwa Indonesia berstatus

semi kolonial. Aidit mengubah caranya sedikit dan kini memberikan tekanan pada

masalah tetap dikuasainya Irian Barat oleh Belanda dan adanya kaum raksiner

didalam negeri yang secara sembunyi-sembunyi berkomplotan dengan kaum

imprealis asing untuk membatasi kemerdekaan bangsa. Semakin lama semakin sama

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: KEBIJAKAN POLITIK PEMERINTAH RI MASA DEMOKRASI LIBERAL ... · PDF filei KEBIJAKAN POLITIK PEMERINTAH RI MASA DEMOKRASI LIBERAL 1950-1959 MAKALAH Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu

68

masalah-masalah dan lawan-lawan PKI dengan masalah-masalah dan lawan-lawan

Soekarno. Struktur social dan politik kini mulai hancur para politisi Jakarta yang

telah menunjukkan betapa mudahnya norma hukum diabaikan mau tidak mau harus

gigit jari ketika orang-orang lain mengikuti contoh yang mereka lebih besar

kesulitannya ekonomi cenderung ditimpakan kepada orang Cina, khususnya di daerah

luar Jawa dan wilayah Jawa yang islamnya lebih kuat. Sentimen-sentimen kesukuan

dan kedaerahan semakin menjadi semakin jelas, yang didorong oleh perbedaan-

perbedaan daerah yang terungkap didalam pemilihan umum 1955. Suku Sunda

menyatakan kejanggalan mereka terhadap suku jawa, yang jumlahnya banyak

mendominasi aspek kehidupan dengan banyaknya orang jawa dianggakat meduduki

jabatan pemeritah. Di Sumatra Timur orang-orang Batak Toba menjadi sarana

permusuhan dan beberapa orang meninggal dalam keributan-keributan masa.

Pada saat itu kepentingan-kepentingan daerah berkaitan dengan urusan pihak

tentara. Pada tahun-tahun sejak 1952, banyak panglima daerah menjali hubugan yang

tidak resmi degan instansi-instansi daerah luar jawa sebagai cara untuk membiayai

satuan-satuan mereka dan penghasilan pribadi mereka, keadaan tersebut tidak terlalu

disenangi oleh Nasution dan para pendukugnya, yang mennginginkan tentara

dikendalikan oleh pusat, bersatu dan memisah dari ketertiban sipil. Pada tahun 1954

dan awal tahun 1955, pemerintah memerintahkan supaya pelabuhan penyelundupa

Minahasa ditutup, tetapi para pemimpin sempat membalas dengan ultimatum bahwa

pemerintah tersebut harus ditarik dalam waktu tujuh hari, Jakarta menyetujuinya.

Pada tahun 1956 diketahui operasi penyelundupan karet yang dilancarkan oleh

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: KEBIJAKAN POLITIK PEMERINTAH RI MASA DEMOKRASI LIBERAL ... · PDF filei KEBIJAKAN POLITIK PEMERINTAH RI MASA DEMOKRASI LIBERAL 1950-1959 MAKALAH Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu

69

panglima Sumatra Utara, Koloel Malidin Simbolon salah satu perwira tentara yang

paling dihormati dan saingan Nasution. Pada bulan Juli dia mencapai persetujuan

dengan Jakarta dan tidak pernah dituntut

g. Kabinet Djuanda (Maret 1957- Agustus 1959)

Kabinet disebut Kabinet Karya, karena bukan dibentuk berdasarkan

pertimbangan politis kepartaian. Kabiner ini juga disebut Kabinet Kerja Darurat

Ekstra Parlementer. Istilah darurat diletakkan mengingat kabinet ini dibentuk oleh

presiden Soekarno melandaskan pemberlakuan keadaan perang dan darurat perang

(SOB) pada waktu itu semasa pemerintahan dua tahun pemerintahan Djuanda ini

perekonomian kita bersifat terpimpin. Jadi meskipun periode demokrasi terpimpin

dimulai pada tahun 1959, dua tahun sebelum itu rakyat Indonesia telah

diprakondisikan dengan corak ekonomi terpimpin. Periode ekonomi ini terus

berlanjut sampai sepanjang periode demokrasi terpimpin. Semasa pemerintahan

Djuanda dengan perekonomian yang bersifat terpinpin, instrument ekspor berupa

Sertifikat Pendorong Ekspor (SPE) diganti atau disederhakan dengan Bukti Ekspor

(BE). Dalam bulan Desember 1957, dilakukan pengembalia perusahaaan-perusahaan

Belanda. Seperti halnya kabinet-kabinet sebelumya, kabinet Djuanda harus berperang

dan kalah melawan gejolak keuangan pemeritah bahkan harus menanggung defisit

anggaran sebesar Rp. 5,5 miliyar, atau hampir 22 persen dari pengeluaran totol

pemeritah.

Kendati telah diwarisi Rencana Lima Tahun oleh kabinet Ali II, bahkan

disusul dengan Musyawarah Nasional Perencanaan (Munap) pada bulan November

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: KEBIJAKAN POLITIK PEMERINTAH RI MASA DEMOKRASI LIBERAL ... · PDF filei KEBIJAKAN POLITIK PEMERINTAH RI MASA DEMOKRASI LIBERAL 1950-1959 MAKALAH Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu

70

1957, namun kabinet itu tidak bias berbuat banyak dalam pembangunan ekonomi.

Penyebab adalah karena situasi pada saa itu lebib menuntut pada perhatian

pengambilan wilayah Irian Barat. Pergulatan politik terus berlangsung sehingga

memicu inflasi, serta mengganggu penanaman modal, produksi dan distribusi.

Bahkan menuntut sebuah laporan, 1958 pendapatan nasional riil turun lebih kurang

13 persen. Kesulitan Djuanda mengimplementasikan rencana pembangunan

rencananya sendiri itu, juga karena dilakukan reorganisasi politik pada bulan Juli

1959, yakni kembali ke UUD 1945. Saat itu presiden Soekarno mengangkat dirinya

sebagai perdana menteri dan merencakan suatu gaya pembangunan sosialisme ala

Indonesia.34

2. Politik Bebas Aktif

d. Politik Luar Negeri Setelah Pengakuan Kedaulatan

Hubungan luar negeri yang dirintis setelah perang kemerdekaan berkembang

setelah pengakuaan kemerdekaan 1949. Kabinet RIS dibawah Perdana Menteri Hatta

melaksanakan hubungan luar negeri yang dititik beratkan pada negara-negara Asia

dan negara barat, karena kepentingan ekonomi Indonesia masih terkait dengan Eropa,

pasaran ekonomi Indonesia masih berpusat di Belanda dan Eropa Barat pada

umumnya. Untuk kepentingan yang sama pemerintah mengirimkan Djuanda guna

mencari bantuan yang tidak mengikat ke Amerika Serikat. Garis itu diteruskan oleh

kabinet penggantinya yaitu Kabinet Natsir (September 1950- Maret 1951) setelah

kembali terbentuk Negara Kesatuan adapun Kabinet Sukiman (April 1951- Februari

34

Dumairy, op. cit., hlm. 18-19.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: KEBIJAKAN POLITIK PEMERINTAH RI MASA DEMOKRASI LIBERAL ... · PDF filei KEBIJAKAN POLITIK PEMERINTAH RI MASA DEMOKRASI LIBERAL 1950-1959 MAKALAH Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu

71

1952) pengganti Kabinet Natsir, menempuh kebijakan yang menyimpang dari politik

bebas aktif. Pada bulan jauari 1952 menteri luar negeri Ahmad Subardjo mengadakan

pertukaran surat dengan duta besar Amerika Serikat dengan Marle Cochran dalam

rangka mendapatkan bantuan dari Amerika Serikat berdasarkan Murual Scurity Act

(MSA). Sekalipun masih tingkat pertukaran surat, kejadian ini mengundang reajsi

dari berbagai pihak. Dewan perwakilan rakyat sementara (DPRS) mengajukan

interplasi atas kebijakan politik luar negeri yang menyangkut MSA. Pemerintah

dianggap telah meninnggalkan politik bebas aktif dan memasukkan Indonesia pada

pertahanan blok barat. DPRS menolak meratifikasi perjanjian itu sehingga Kabinet

Sukiman Jatuh dan diganti oleh Kabinet Wilopo (April 1952- Juni 1953) dasar

hubungan dengan Amerika serikat oleh kabinet sukiman diteruskan, tetapi perjanjian

Sibarjo-Cochran diubah bentuk lain yang tidak melibihi batas kerja sama antar

bangsa, isi pejanjian diubah dan dibatasi pada bantuan ekonomi dan teknik saja. Bagi

pemerintah selanjutnya kebijakan yang ditempuh oleh cabinet Sukiman menentukan

batas bagi pelaksanaan politik bebas aktif demi kepentingan nasional. 35

Kabinet Ali I melaksanakan opensif diplomatik yang menonjol. Hal itu

tercermin dalam jawabannya pada tanggal 3 Juni 1953 kepada parlemen agar

pemerintah menetapkan sikap yag pasti antara tiga kemungkinana politik luar

negerinya, yaitu :

1. Kerjasama dengan semua negara dengan menitikberatkan kerja sama dengan

Amerika Serikat dengan segala konsekuensi.

35

Marwati Djoenet Poesponegoro, op. cit., hlm. 226.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: KEBIJAKAN POLITIK PEMERINTAH RI MASA DEMOKRASI LIBERAL ... · PDF filei KEBIJAKAN POLITIK PEMERINTAH RI MASA DEMOKRASI LIBERAL 1950-1959 MAKALAH Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu

72

2. Kerjasama dengan semua negara dengan menitikberatka pada kerjasama

denga Uni Soviet dengan segala konsekuensinya.

3. Kerjasama dengan semua negara denga menitikberatkan penyusunan kekuatan

ketiga disamping blok barat dan blok timur.

Selanjutnya dalam keterangan parlemen pada tanggal 19 Agustus 1953

perdana menteri Ali megungugkapkan betapa pentingnya usaha pemumpukan

kerjasama dengan negara-negara Asia-Afrika. Dalam keterangan tersebut

dikemukakan, kerjasama dengan gologan Asia-Afrika kami pandang penting benar,

karena kami yakin kerjasama erat antara negara-negara tersebut tentulah memperkuat

usaha kearah tercapainya perdamaian dunia yang kekal. Isi pernyataan tersebut berarti

bahwa Indonesia hendak membentuk blok ketiga. Sebagaimaa yang telah dijelaskan

oleh Perdana Menteri Ali, dalam hal ini bukan maksud pemerintah membentuk suatu

blok ketiga, akan tetapi menjadi pendapat Indonesia bahwa suatau konferensi Asia-

Afrika sangat mungkin mendorong tercapainya suatu pandangan dan dapat

memberikan sumbangan kepada perdamaian dunia, pejelasan pemerintah pada

tanggal 25 Agustus 1953 merupaka landasan dasar dalam rangka memupuk

solidaritas negara Asia-Afrika dan menyusun kekuatan agar mendapatkan posisi yang

menguntungkan bagi negara Asia-Afrika ditengah percaturan kancah dunia politik

internasional. Kabinet yang berikutnya yang dipimpin oleh Burhanuddin harahap

berusaha menjelaskan politik yang bebas aktif dengan agak dekat dengan barat.

Selain dengan Australia dan Amerika Serikat hubungan baik juga dijalin dengan

Kerajaan Inggris, Singapur, dan Malaysia. Indonesia memperoleh batuan surplus

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: KEBIJAKAN POLITIK PEMERINTAH RI MASA DEMOKRASI LIBERAL ... · PDF filei KEBIJAKAN POLITIK PEMERINTAH RI MASA DEMOKRASI LIBERAL 1950-1959 MAKALAH Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu

73

makanan dari Amerika Serikat sehigga $96.700.000 bedasarkan penjanjian yang

ditanda tangani pada tanggal 1956. Presiden Soekarno juga secara resmi diundang

untuk mengunjungi Amerika Seriakat yang datang ke Indonesia pada bulan Maret

1956.

Selain mengdakan hubungan baik dengan negara-negara barat, untuk

membuktikan Indonesia menganut politik bebas aktif, Presiden Soekarno pada 19

Agustus 1956 mengunjungi Uni Soviet. Telah ditanda tangani perjanjian kerja sama

dengan pemberian bantuan ekonomi tanpa ikatan dari Uni Soviet sebesar $

100.000.000. pada bulan yang sama Presiden melakukan kunjungan ke Cekoslovakia,

Yugoslavia dan kunjungan ke RRC pada bulan Oktober. Dengan belanda dicoba

hubungan baru untuk menyelasaikan masalah Uni Indonesia-Belanda dan masalah

Irian Barat. Perundingan tentang hal ini memakan waktu yang lama dan berlarut-

larut, sehingga menimbulkan tentangan dari partai-partai anggota kabinet sendiri.

Indonesia dengan merendahkan diri dan meminta-minta pada Belanda akhinya

memutuskan Uni Indonesia-Belanda secara sepihak. Tindakan ini disambut dengan

hangat. Pada tanggal 22-24 februari 1957 bendera merah putih dikibarkan sebagai

tanda syukur bahwa satu lagi ikatan kolonial diputuskan.

e. Antara Dua Kekuatan Dunia

Keterangan Kabinet Natsir pada parlemen bulan September 1952 yang

meninjau politik luar negri Indonesia dari segi pertentangan Amerika Serikat dan

Soviet, antara lain disebutkan : antara dua kekuasaan yang telah timbul muncul

persaingan atas dasar perbedaan idiologi dan haluan yang semakin meruncing. Kedua

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: KEBIJAKAN POLITIK PEMERINTAH RI MASA DEMOKRASI LIBERAL ... · PDF filei KEBIJAKAN POLITIK PEMERINTAH RI MASA DEMOKRASI LIBERAL 1950-1959 MAKALAH Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu

74

belah pihak mencari kawan sekutu, membentuk blok barat dan blok timut. Dengan

demikian pertentangan paham makim meluas dan mendalam, sehingga menimbulkan

perang dingin dan dikuatirkan sewaktu-waktu menimbukan perang didaerah-daerah

perbatasan antara dua pengaruh kekuasaan itu. Dalam keadaan yang berbahaya itu

Indonesia telah memutuskan politik luar negeri yang bebas. Dan menjalankan politik

luar negeri yang bebas, kepentingan rakyat lah yang menjadi pedomannya, disamping

itu pemerintah akan berusaha membantu tiap-tiap usaha utuk mengembalikan

perdamaian dunia, tanpa politik oportunis yang hanya memperhatikan untung dan

ruginya dan tidak berdasarkan cita-cita leluhur.

Keterangan Kabinet Sukiman kepada parlemen bulan Mei 1951 antara lain :

politik luar negeri Indonesia tetap berdasarkan pancasila, pandangan hidup bangsa

yang menghendaki perdamaian dunia. Pemerintah akan memelihara hubungan dengan

setiap negara dan bangsa yang menganggap Indonesia sebagai negara dan bangsa

sahabat, berdasarkan harga-menghargai, hormat-menghormati. Berhubungan dengan

ketegangan politik, yaitu antara blok barat dan blok timur, maka pemerintah

Indonesia tidak menambahkan ketegangan itu dengan turut campur dalam perang

digin yang terjadi antar blok itu. Maka Republik Indonesia sebagai anggota PBB

tentu menggunaka forum tersebut untuk membela cita-cita perdamaiaan duia. Kabinet

Wilopo menerangkan kepada perlemen pada 19 Mei 1952 antara lain: asal mulanya

pemerintah menyatakan bebas dalam berhubungan luar negeri, ialah untuk

menegaskan bahwa berhadapan dengan kenyataan ada dua aliran atau ideologi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: KEBIJAKAN POLITIK PEMERINTAH RI MASA DEMOKRASI LIBERAL ... · PDF filei KEBIJAKAN POLITIK PEMERINTAH RI MASA DEMOKRASI LIBERAL 1950-1959 MAKALAH Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu

75

bertentangan dalam kalangan internasional yag mewujudkan dua blok. RI besikap

bebas, yaitu:

1. Tidak mememilih salah satu pidak untuk selamaya dengan mengikat diri pada

salah satu dari dua blok dalam pertentangan itu.

2. Akan bersikap netral dalam peristiwa-peristiwa yang disebabkan oleh kedua

blok itu.

Ternyata demikian keterangan sikap yang semata-mata negatif itu

menimbulkan salah paham atau sedikit keragu-raguan dalam politik dalam negeri

ataupun luar negeri. Dalam suatu soal atau peristiwa yang timbul megenai

pertentangan antara dua blok itu, RI tetap berdasakan politiknya bebas aktif dengan

mengingat :

1. Paham tentang nilai atau tujuannya sebagai anggota yang ikhlas, setia, dan

bersungguh-sungguh dari pada PBB.

2. Pandangan tentang kepentigan negara dan bangsa yanga akan berpengaruh

besar pada jangka masa dekat atau masa jauh.

Dalam pada itu jelas bahwa politik luar negeri tidak semata-mata ditentukan

faktor subjektif, sesuai dengan keinginan negara, atau perasaan simpati atau pun anti

pating daripada negarawan serta pemimpin suatu negara. Faktor-faktor objektif turut

serta menentukan corak politik luar negeri itu. Karena itulah sering trjadi haluan

politik luar negeri suatu bangsa, berlainan politik dalam negerinya dan tidak

tergantung idiologi partai atau golongan yang sewaktu-waktu memegang kekuasaan.

Politik bebas aktif adalah subjek polisi dalam arti bersumber dan berakar pada hak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: KEBIJAKAN POLITIK PEMERINTAH RI MASA DEMOKRASI LIBERAL ... · PDF filei KEBIJAKAN POLITIK PEMERINTAH RI MASA DEMOKRASI LIBERAL 1950-1959 MAKALAH Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu

76

memilih sikap yang ditentukan oleh kepentingan bangsa sendiri. RI menggadangkan

politik bebas aktifnya dengan politik bertetangga baik. Politik bertengtangga baik

sering ditonjolkan terutama oleh Kabinet Ali I dalam bulan Januari 1953 tak kalah

melaksanakan hubungan dan konsultasi dengan negara-negara tetangga seperti india,

Pakistan, Birma, Sri Lanka yang sma pandangannya mengenai politik internasional,

terutama mengenai perang dingin, misalnya : usaha untuk menghentikan perang di

Korea. Menurut mereka perang dingin sangat ditakuti oleh umat mausia. Alat perang

yang semakin hebat dan dasyat dalam sekejap mata sanggup memusnakan daerah

yang luas beserta penduduknya, makin menebalkan keyakinan bangsa-bangsa akan

memerlukan perdamaian dan harus dicegahnya perang. Keyakinan inilah yang

menjadi pegangan Indonesia, utuk berjuang bagi perdamaian, sehingga tidak memilih

salah saatu pihak dari blok itu.

Sebagai hasil daripada hubugan-hungan bilateral tersebut, maka makin kokoh

pandangan yang sama mengenai kepentingan yang sama antara Indonesia dengan

tetangga-tetangganya. Misalnya pembangunan ekoomi, pembangunan politik,

kerjasama dibidang ekonomi dan lain-lain. Dan berdasarkan semangat demikian

terseleggaranya konferensi Asia-Afrika. Perkembangan baru politik bebas aktif ini

terjadi pada masa Kabinet Ali I (Juli 1953- Juli 1955). Kabinet Ali I tidak menitik

beratkan hubungannya ke barat, tatapi lebih mendekatkan diri ke negara-negara Asia-

Afrika dan kenegara blok sosialis. Ali telah merintis ofensif diplomatik bebas aktif

yang diwujudkan dengan menggalang solidaritas negara-negara Asia dan Afrika yang

bertujuan menghapuskan kolinialisme dan untuk memerdekakan ketegangan dunia

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: KEBIJAKAN POLITIK PEMERINTAH RI MASA DEMOKRASI LIBERAL ... · PDF filei KEBIJAKAN POLITIK PEMERINTAH RI MASA DEMOKRASI LIBERAL 1950-1959 MAKALAH Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu

77

yang ditimbulkan oleh ancaman perang nuklir antara kedua blok tersebut. Indonesia

kemudian berhasil menyelenggarakan konferensi Asia-Afrika di Bandung pada bulan

April 1955. Konferensi memulai suatu kerja sama baru dan pemberian dukungan

lebih tegas terhadap perjuangan kemerdekaan. Khususnya bagi Indonesia konferensi

memberikan dukungan utama bagi pembebasan Irian Barat.

Oleh Kabinet Ali II (sesudah pemilihan umum) dilaksanakan hubungan

dengan negara-negara blok timur dengan Uni Soviet pada bulan Maret 1954 dibuka

hubungan diplomatik. Berdasarkan politik bebas aktif sesudah pemilihan umum 1955

presiden melaksanakan kunjungan, baik ke blok timur atau blok barat. Walaupu RI

dan negara sosialis masing-masing mempuyai ideologi dan mengaut sistem politik

yang berlainan, namun perbedaan itu tidak menutup kemungkinan pandangan-

pandangan yang sama dengan berbagai soal. Titik pertemuan dituangkan dalam

pernyataan bersama. Pernyataan bersama RI-Uni Soviet yang dikeluarkan di Moscow

11 September 1956, mengundang pula reaksi berbagai pihak. DPR menganggap

pernyataan bersama itu sudah melewati batas dari politik bebas aktif. Karena itu

pernyataan dianggap masih jauh dari politik bebas aktif RI. Pernyatan bersama yang

menyangkut pelucutan senjata, pakta militer, senjata atom, sejiwa dengan Dasasila

Bandung.

3. Konferensi Asia-Afrika (KAA)

Sesudah perang dunia ke dua maka politik dunia ditandai dengan munculnya

dua raksasa dunia yang saling bertentanga, yakni Amerika Serikat dan Uni Soviet

kedua kekuatan itu masing-masing mempunyai sistem kekuatan politik dan bentuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: KEBIJAKAN POLITIK PEMERINTAH RI MASA DEMOKRASI LIBERAL ... · PDF filei KEBIJAKAN POLITIK PEMERINTAH RI MASA DEMOKRASI LIBERAL 1950-1959 MAKALAH Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu

78

pemerintahan yang berbeda. Kedua kekuatan itu saling berlomba-lomba dan

mengembangkan kekuatannya secara politis maupun militer meliputi perkembagan

senjata nuklir. Situasi pertentangan itu disebut perang dingin masing-masing pihak

menuntut bahawa semua negara di dunia ini menjatuhkan pilhannya kesalah satu blok

itu. Tidak pro dianggap anti sedang bersikap netral dikutuk. RI bukan menganut

politik luar ngeri netral, karena mengkaikan dirinya kepada Negara atau kekuatan

negara manapun. Politik dan sikap Indonesia dilandasi dengan negara atau kekuatan

manapun. Politik dan sikap Indonesia dilandaskan pada kemerdekaan dan bertujuan

untuk memperkuat perdamaian. Terhadap dua blok kekuatan raksasa dunia yang

bertetangan itu Indonesia tidak mau memilih salah satu pihak. Indonesia mengambil

jalan sendiri dalam menghadapi masalah-masalah internasional. Karena itu politik ini

diperjelas dengan sebutan politik bebas, sering pula pilitik ini diperjelas dengan

menambahkan kata aktif, jadi biasa dikenal dengan politik bebas aktif. Dengan aktif

dimaksudkan bahwa Indonesia berusaha sekuat-kuatnya memelihara perdamaian dan

kemerdekaan sesuai cita-cita PBB. Politik ini diusahakan mendapat bantuan dan

dukungan sebanyak mungkin dari negara-negara anggota PBB. Contoh konkrit pada

pemeritahan perdana mentri Ali dalam konferensi kolombo yang berlangsung dari

tanggal 22 April- 2 Mei 1954 dan dihadiri negara Birma, India, Sri Lanka, Pakistan,

dan Indonesia.

Dlam konferensi tersebut Ali menyarankan agar pertemuan-pertemuan

selanjutnya diperluas degan negara-negara lainnya dari Asia-Afrika. Selanjutnya

kunjungan Ali ke India dikeluarkan pernyataan bersama Indonesia-India yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: KEBIJAKAN POLITIK PEMERINTAH RI MASA DEMOKRASI LIBERAL ... · PDF filei KEBIJAKAN POLITIK PEMERINTAH RI MASA DEMOKRASI LIBERAL 1950-1959 MAKALAH Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu

79

menekankan kembali perlunya diselenggarakan konferensi di negra-negara Asia dan

Afrika yang akan bermafaat bagi usaha maunjang perdamaian dunia serta

mengadakan pendekatan-pendekatan mengenai masalah-masalah yang sedang

dihadapi. Setelah mengunjugi India Ali mengunjungi Birma. Pada akhir

kunjungannya dikeluarkan pernyataan bersama, didalam pernyataan bersama ini

perdana menteri Birma menganggap suatu konferensi Asia-Afrika perlu dan akan

bermafaat bagi perdamain dunia. Setelah itu diadakan pertemuan para perdana

menteri peserta konfrensi Kolombo di Indonesia untuk membicarakan persiapan-

persiapan konfresi negara-negara Asia-Afrika di Indonesia.

Pertemuan yang diselenggarakan di Bogor diselenggarakan dari tanggal 28

Desember 31-Desember 1954 dan disebut konferensi Bogor itu telah mengajuakan

rekomendasi utuk:

1. Mengadakan konferensi Asia-Afrika di Bandung dalam bulan April 1955

2. Menetapakan kelima negara tetap konferensi Bogor sebagai negar-negara spo

nsor.

3. Menetapkan 25 negara-negara Asia-Afrika yang akan diundang.

4. Menentukan empat tujuan pokok dari konferensi Asia-Afrika

Setelah konferensi persiapan di Bogor, maka dari tanggal 19-25 April

diadakannya konferensi Asia-Afrika di Bandung dengan dihadiri 24 negara undangan

dan kelima negara pengambil pelaksanaan. Negara kolonial belanda umumnya

menyaksikan kemampuan negara-negara baru itu untuk menyelenggarakan suatu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: KEBIJAKAN POLITIK PEMERINTAH RI MASA DEMOKRASI LIBERAL ... · PDF filei KEBIJAKAN POLITIK PEMERINTAH RI MASA DEMOKRASI LIBERAL 1950-1959 MAKALAH Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu

80

konferensi politik. Sambutan-sambutan dan dorongan positif telah terdengar dari

pihak negara-negara sosialis dan negara-negara lain.36

B. Ekonomi Nasional

3. Pemikiran Nasional

Perhatian kepada perkembangan pembanguna perekonomian, perekonomian

Indonesia pada hakikatnya adalah perkembanga ekonomi baru. Yang perlalu

dilakukan adalah megubah struktur ekonominya dari ekonomi kolonial ke ekonomi

nasional. Sumitro mencoba mempraktekan pembangunannya pada sector perdagan

sumitro berpendapat bahwa pada bangsa Indonesia harus selekas mungkin

ditumbuhkan kelas-kelas pengusaha. Para pengusaha bangsa Indonesia yang pada

umumnya bermodal lemah diberi kesempatan untuk berpartisipasi membangun

ekonomi asional. Pemerintah hendaknya membantu dan membimbing pengusaha itu,

baik dalam penentuan konkrit atau pemberian kredit, karena pemerintah menyadari

pegusaha-pengusaha Indonesia pada umumnya tidak mempunyai modal yang cukup.

Apabila usaha ini berhasil, pengusaha Indonesia secara bertahap berkembang maju,

maka tujuan mengubah struktu ekonomi kolonial dibidang perdagangan akan

tercapai. Gagasan sumitro kemudian dituangkan dalam Kabinet Natsir (September

1950-April 1951) ketika itu ia menjabats sebagai menteri perdagangan. Program ini

dikenal dengan program benteng. Gerakan Benteng telah dimualai pada bulan April

36

Ibid, hlm. 231-238.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: KEBIJAKAN POLITIK PEMERINTAH RI MASA DEMOKRASI LIBERAL ... · PDF filei KEBIJAKAN POLITIK PEMERINTAH RI MASA DEMOKRASI LIBERAL 1950-1959 MAKALAH Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu

81

1950. Selama tiga tahun (1950-1953) lebih kurang 700 perusahaan Indonesia yang

medapat kredit dari program benteng. 37

Program pemerintah ini pada hakikatnya adalah kebijakan untuk melindungi

usaha-usaha pribumi. Namun usaha ini tidak tercapai tujuannya. Pengusaha Indonesia

lamban dewasa, bahkan ada yang menyalahgunakan meksud pemerintah ini dengan

mencari keuntungan secara cepet. Bantuan kredit ini ternyata tidak efektif sehingga

program pemerintah tidak berhasil. Padahal pemerintah menambah beban

keuangannya, sehingga menjadi sumber defisit. Kabinet Sukiman yang memegang

pemerintahan selama 10 bulan sejak April 1951- Februari 1952 berusaha mengatasi

krisis moneter. Salah satu usaha yang ditempuh ialah melakukan nasionalisasi De

Javache Bank. Krisis moneter yang dihadapi pemerintah ialah defisit anggaran

belanja pada tahun 1952 sebanyak tiga miliyar rupiah, ditambah sisa defisit anggaran

pemerintah sebelumnya sebanyak 1,7 miliyar rupiah. Meskipun dilanda krisis

moneter, namun menteri keuaangan Juyus Wibisono masih memberi perhatiannya

kepada para pengusaha dan pedagang nasional golongan ekonomi lemah. Sesuai

dengan program Benteng kepada mereka masih diberikan pinjaman uang. Dengan

diberikan bantuan tersebut diharapkan para pengusaha yang merupakan produsen

tersebut diharapkan dapat menghemat devisa dengan mengurangi volume impor.

Mr. Iskaq Tjokrohadisurjo selaku Menteri perekonomian dibawah Kabinet Ali

lebih mengutamakan kebijakan Indonesia, yaitu mendorong tumbuh dan berkembang

pengusaha-pengusaha swasta nasional pribumi dalam usaha untuk merombak

37

Marwati Djoenet Poesponegoro, op. cit., hml. 240.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: KEBIJAKAN POLITIK PEMERINTAH RI MASA DEMOKRASI LIBERAL ... · PDF filei KEBIJAKAN POLITIK PEMERINTAH RI MASA DEMOKRASI LIBERAL 1950-1959 MAKALAH Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu

82

ekonomi kolonial menjadi ekonomi nasional. Langkah-langkah yang diambil antara

lain mewajibkan perusahaan-perusahaan asing memberikan latihan-latihan dan

tanggung jawab kepada tenaga-tenaga bangsa Indonesia agar dapat menduduki

jabata-jabatan staf, mendirikan perusahaan-perusahan negara, menyediakan kredit

dan lisensi bagi usaha-usaha swasta nasioanal serta memberikan perlindungan agar

mampu bersaing dengan perusahaan-perusahaan asing yang ada. Kebijakan

pemerintah, terutama lisensi istimewa telah menimbulkan perdebatan di parlemen.

Oleh Tjikwan dari Masyumi diajukan mosi tidak percaya terhadap Menteri

Perekonomian Iskaq. Meskipun mosi Tjikwan dapat dikalahkan, namun kabinet

menjadi goyah, karena NU menyampaikan nota politik yang menghendaki perubahan

personalia kabinet, pada bulan November 1954 Iskaq digantikan oleh Ir. Rooseno

Surjodikusumo. Megenai masalah pengolahan bank pemerintah dan swasta di

Indonesia, Sjafruddin Prawiranegara bukan Menteri Keuangan pada kabinrt RIS serta

kemudian menjabat gubenur Bank Indonesia mengatakan keberhasilan bank sentral,

dalam hal ini bank pemerintah, tergantung kerjasama dengan bank-bank lainnya.

Bank sentral demi keberlangsungan bank-bank yang lebih kecil harus dapat

mengurangi persaingan mereka.

4. Sistem Ekonomi Liberal

Setelah pengakuan kedaulatan pada tanggal 27 Desember 1949, kita

menanggung beban ekonomi dan keuangan sebagai akibat ketentuan-ketentuan KBM.

Beban hutang luar negri sebesar Rp. 1.500 juta dan hutang dalam negri sejumlah Rp.

2.800 juta. Struktur ekonomi yang kita warisi adalah berat sebelah. Ekspor kita masih

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: KEBIJAKAN POLITIK PEMERINTAH RI MASA DEMOKRASI LIBERAL ... · PDF filei KEBIJAKAN POLITIK PEMERINTAH RI MASA DEMOKRASI LIBERAL 1950-1959 MAKALAH Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu

83

bergantung kepada berapa jenis hasil perkebunan. Produksi barang ekspor dibawah

produksi sebelum perang Dunia II. Masalah jangka pendek yang harus diselesaikan

pemerintah adalah: mengurangi jumlah uang yang beredar dan mengatasi kenaikan

biaya hidup. Sedangkan masalah jangka panjang adalah masalah pertambahan

penduduk dang tingkat hidup yang rendah. Beban yang berat ini merupakan

konsekuensi daripada pengakuan kedaulatan. Defisit pemerintah pada waktu itu

sejumlah Rp. 5,1 miliyar. Defisit ini sebagian berhasil dikurangi dengan pinjaman

pemerintah, yaitu dengan cara melakukan tindakan keuangan pada tanggal 20 Maret

1950. Jumlah pinjaman wajib sebesar Rp. 1,6 miliyar. Kemudian dengan kesepakan

sidang menteri Uni Indonesia-Belanda diperoleh kredit sebesar Rp. 200 juta dari

Negara Belanda. Pada tanggal 13 Maret dibidang perdagangan diadakan usaha untuk

memajukan ekspor dengan sistem sertifikasi devisa, tujuannya untuk merangsang

ekspor.

Karena pecahnya perang Korea, ekspor RI pada tahun 1950 meningkat. Ekspor

Indonesia mencapai 187% pada bulan April 1950 dan 243% pada bulan Mei, atau

sebesar $ 115 juta. Disamping usaha tersebut pemerintah juga berusaha mendapatkan

kredit luar negeri, kredit ini dimaksudkan untuk membangun prasarana ekonomi.

Misi Mentri Kemakmuran Ir. Djuanda ke Amerika Serikat berhasil mendapat kredit

dari Exim Bank Wasington sebesar $ 52.245.000. Jumlah ini ditentukan untuk

membangun proyek-proyek pengangkutan otomotif, pembangunan jalan,

telekomunikasi, pelabuhan, kereta api, dan perhubungan udara. Sejak tahun 1951

penerimaan mulai berkurang sebab menurunnya volume perdagangan internasional.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: KEBIJAKAN POLITIK PEMERINTAH RI MASA DEMOKRASI LIBERAL ... · PDF filei KEBIJAKAN POLITIK PEMERINTAH RI MASA DEMOKRASI LIBERAL 1950-1959 MAKALAH Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu

84

Indonesia sebagai negara yang sedang berkembang, tidak memiliki barang-barang

ekspor lainnya selain hasil perkebunan. Perkembangan perekonomian Indonesia tidak

menunjukkan kearah yang stabil, bahkan sebaliknya. Pengeluaran pemerintah yang

semakin meningkat akibat tidak stabilnya situasi politik. Perluasan program

pemerintah, biaya untuk operasi-operasi keamanan dalam negeri adalah sebab utama

terjadinya defisit. Disamping itu pemerintah sendiri tidak berhasil meningkatkan

produksi dengan memanfaatkan sumber-sumber yang masih ada ntuk peningkatan

pendapatan nasional. Kelemahan pemerintah lainnya adalah politik keuangan tidak

dibuat di Indonesia melainkan dirancang di Belanda. Jadi sebab-sebab ketidakstabilan

perekonimian bukan semata-mata pada perluasan program, tetapi di pengaruhui oleh

dua faktor diatas. Dalam hal ini adalah akibat dari politik kolonial Belanda. Oleh

pemerintah belanda kita tidak diwarisi tenaga yang terampil ynag cukup, sehingga

usaha mengubah dari sistem ekonomi kolonial ke ekonomi nasional tidak mengalami

perubaha yang drastis.

Pada tahun berikutnya pemerintah berusaha keras untuk meningkatkan

penghasilan negara. Kebijakan moneter ditinjau kembali, sesudah pada akhir tahun

1951 nasionalisasi De Javache Bank. Usaha pemerintah menurunkan biaya ekspor

dan melakukan penghematan. Defisit pada tahun 1952 telah meningkat menjadi 3

miliyar. Oleh karena anggaran belanja pemerintah belum pernah disahkan oleh DPR,

maka sejak 1952 rencana anggaran belanja dimintakan persetujuan DPR. Karena

defisit ini ada kencenderungan mencetak mata uang baru, yang menimbulkan inflasi.

Sejak tahun 1953 defisit anggaran belanja pemerintah sebesar Rp. 3.047 dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: KEBIJAKAN POLITIK PEMERINTAH RI MASA DEMOKRASI LIBERAL ... · PDF filei KEBIJAKAN POLITIK PEMERINTAH RI MASA DEMOKRASI LIBERAL 1950-1959 MAKALAH Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu

85

peredaran uang pada waktu itu berjumlah Rp. 7,6 miliyar, defisit berlanjut terus

sampai tahun 1958. Defisit yang terus menerus sebagai akibat kebijakan budgeder

pemerintah yang mempunyai dua kelemahan yaitu tidak terdapat kontinuitas

penerimaan dan pengeluaran . Besar kecilnya pengeluaran bergantung pada

perkembangan luar negeri dan pengeluaran meningkat sebagai akibat perluasan

program pemerintah. Kebijakan yang kemudian ditempuh oleh pemerintah adalah

melaksanakan industrialisasi, yang dikenal sebagai rencana Sumitro. Sasaran rencana

Sumiro ditekankan pada pembangunan indutri dasar, seperti pendirian industry pabrik

semen, pemintalan, karung, percetakan dan lain-lain. Kebijakan Kabinet Natsir ini

diikuti pula dengan usaha peningkatan produksi pangan, perbaikan prasarana, dan

penanaman modal asing.

Pada masa Kabinet Ali I, pemerintah membentuk Biro Perancangan negara. Biro

ini dibentuk dengan tugas merancang pembangunan jangka panjang, Karen

pemerintah yang dahulu lebih menekankan program jangka pendek, sehingga

hasilnya belum bias dirasakan oleh masyarakat. Karena masa kerja masing-masing

kabinet cenderung singkat dan programnya selalu berganti-ganti, maka tidak ada

stabilitas politik. Tidak adanya stabilitas politik ini merupakan faktor penyebab

kemerosotan ekonomi, inflasi, dan lambatnya pembangunan. Biro ini dipimpin oleh

Ir. Djuanda yang kemudian diangkat menjadi Menteri Peerancangan Nasional. Pada

bulan Mei 1956, biro ini menghasilkan Rencana Pembangunan Lima Tahun (RPLT)

1956-1951. Rancangan undang-undang tentang RPLT terpaksa diubah prioritas dan

sasarannya pada tahun 1957 sesudah diadakan Musyawarah Nasional Pembangunan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: KEBIJAKAN POLITIK PEMERINTAH RI MASA DEMOKRASI LIBERAL ... · PDF filei KEBIJAKAN POLITIK PEMERINTAH RI MASA DEMOKRASI LIBERAL 1950-1959 MAKALAH Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu

86

(Munap). Pembiayaan RPLT ini diperkirakan berjumlah Rp. 12,5 miliyar. Didasarkan

harga barang dan upah buruh tidak berubah selama lima tahun. Tetapi karena adanya

depresi di Amerika Serikat dan Eropa Barat akhir tahun 1957 dan awal 1958, maka

pendapatan negara menjadi mundur, karena harga ekspor negara merosot. Demikian

perjuanagan pembebasan Irian Barat yang mendorong pemerintah untuk

melaksanakan tindakan nasionalisasi-nasionalisasi perusahaan milik Belanda di

Indonesia pada bulan Desember 1958. Faktor politik lainya yang memeberatkan

pelaksanaan RPLT adalah ketegangan antara Pusat dan Daerah.

Ketegangan antara Pusat dan Daerah ini dapat diredakan untuk sementara waktu

dengan diadakannya Musyawarah Nasional Pembangunan. Ir. Djuanda yang pada

saat itu sudah menjadi Perdana Menteri memberikan kesempatan kepada Munap

mengubah rencana pembangunan itu, agar menghasilkan rancangan pembangunan

yang menyeluruh jangka panjang. Namun pelaksanaan pembangunan ini dihambat

dengan kesulitan administratif, khususnya penentuan prioritas. Ketegangan politik

yang timbul tidak dapat diredakan lagi. 38

38

Ibid, hlm. 240-246.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: KEBIJAKAN POLITIK PEMERINTAH RI MASA DEMOKRASI LIBERAL ... · PDF filei KEBIJAKAN POLITIK PEMERINTAH RI MASA DEMOKRASI LIBERAL 1950-1959 MAKALAH Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu

87

BAB IV

DAMPAK KEBIJAKAN POLITIK PEMERINTAH RI

MASA DEMOKRASI LIBERAL 1950-1959

D. Bidang Politik

Masa Liberal di Indonesia (1950-1959) biasa pula disebut masa Kabinet

parlementer. Kabinet parlementer adalah kabinet yang pemerintahan sehari-hari

dipegang oleh seorang Perdana Menteri. Dalam masa Kabinet Parlementer ini

ternyata konflik partai di Indonesia sangat tinggi sehingga kabinet terpaksa jatuh

bangun. Kabinet disusun berdasarkan pertimbangan kekuatan kepartaian. Karena itu

bila dianggap tidak berhasil, sewaktu-waktu kabinet dapat dijatuhkan. Sehubungan

dengan itu pada masa demokrasi liberal sering terjadi pergantian kabinet. Hal ini

terjadi terutama karena sering terjadi konflik di antara partai-partai politik. Sebagai

contoh pertentangan antara Masyumi dan PNI. Pertentangan antara kedua partai besar

ini dalam parlemen tidak pernah dapat didamaikan sehingga menjadi berlarut-larut.

Seringnya pergantian kabinet membuat masa yang singkat (1950-1959) dikuasai oleh

beberapa kabinet. Kabinet-kabinet tersebut adalah : Kabinet Natsir (Masyumi 1950-

1951), Kabinet Sukiman (Masyumi 1951-1952), Kabinet Wilopo (1952-1953),

Kabinet Ali Sastroamidjojo I (PNI 1953-1955), Kabinet Burhanuddin Harahap

(Masyumi 1955-1956), Kabinet Ali Sastroamidjojo II (1956-1957), dan akhirnya

Kabinet Djuanda (Zaken Kabinet 1957-1959). Jatuh bangunnya kabinet pada masa

Demokrasi Liberal disebabkan karena adanya konflik antara partai politik. Misalnya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: KEBIJAKAN POLITIK PEMERINTAH RI MASA DEMOKRASI LIBERAL ... · PDF filei KEBIJAKAN POLITIK PEMERINTAH RI MASA DEMOKRASI LIBERAL 1950-1959 MAKALAH Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu

88

Kabinet Natsir jatuh karena PNI menentang kebijakannya mengenai Irian Jaya.

Konflik partai Masyumi dan PNI ini dimenangkan oleh Masyumi dan menjadikan

Kabinet Sukiman berkuasa.

Kabinet Sukiman tidak berlangsung lama karena ia dijatuhkan oleh PNI.

Partai Nasional Indonesia menentang penandatanganan program bantuan Amerika

Serikat kepada pemerintah RI. Alasan penolakannya adalah karena bantuan itu dapat

dipakai sebagai alat untuk memasukan RI ke dalam Blok Amerika Serikat. Dengan

demikian menunt PNI, Indonesia tidak bersikap bebas aktif lagi dalam melihat Perang

Dingin antara Uni Soviet dan Amerika Serikat. Untuk mengurangi konflik antara PNI

dan Masyumi itu Presiden menunjuk tokoh moderat dari PNI untuk memimpin

kabinet, maka terbentuklah Kabinet Wilopo (1952-1953). Kabinet ini bertugas

mengadakan persiapan pemilihan umum dan pembentukan dewan konstituante.

Namun sebelum tugas ini dapat diselesaikan, kabinet inipun harus meletakkan

jabatan. Hal ini disebabkan karena daerah-daerah makin tidak percaya kepada

pemerintah pusat. Di samping itu terjadi peristiwa 17 Oktober 1952, yaitu desakan

dari pihak-pihak tertentu agar Presiden segera membubarkan Parlemen yang tidak

mencenninkan keinginan rakyat.39

Peristiwa 17 Oktober 1952 dimanfaatkan oleh

TNI-AD untuk kepentingan politiknya. Golongan yang dipimpin Kol. Bambang

Sugeng itu tidak menyetujui Kol. A.H. Nasution sebagai KASAD. Sekelompok partai

dalam parlemen menyokong dan menuntut agar diadakan perombakan pimpinan

39 https://abigdream.wordpress.com/2010/04/01/indonesia-pada-masa-demokrasi-liberal-1950-1959

(diunduh tanggal 16 April 2015).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: KEBIJAKAN POLITIK PEMERINTAH RI MASA DEMOKRASI LIBERAL ... · PDF filei KEBIJAKAN POLITIK PEMERINTAH RI MASA DEMOKRASI LIBERAL 1950-1959 MAKALAH Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu

89

Kementerian Pertahanan dan TNI. Keterlibatan partai dianggap oleh pimpinan TNI

sebagai campur tangan sipil dalam urusan tentara. Oleh karena itu mereka menuntut

agar Presiden membubarkan Parlemen. Presiden menolak tuntutan ini sehingga

KASAD maupun KSAP meletakkan jabatan. Mandat pembentukan kabinet tetap

diserahkan kepada PNI. Dalam suasana konflik politik itu, Ali Sastroamidjojo terpilih

untuk memimpin kabinet.

Tugas Kabinet Ali Sastroamidjojo adalah melanjutkan program Kabinet

Wilopo, yaitu antara lain melaksanakan Pemilihan Umum untuk memilih DPR dan

Konstituante. Meskipun Kabinet Ali Sastroamidjojo berhasil dalam politik luar negeri

yaitu, dengan menyelenggarakan Konferensi Asia-Afrika di Bandung bulan April

1955, namun Kabinet Ali Sastroamidjojo harus meletakkan jabatan sebelum dapat

melaksanakan tugas utamanya yaitu pemilu, alasannya karena pimpinan TNI-AD

menolak pimpinan baru yang diangkat Menteri Pertahanan. Hal ini sebenarnya yang

berpangkal pada peristiwa 17 Oktober 1952. Calon pimpinan TNI yang diajukan

Kabinet ini ditolak oleh Korps perwira sehingga menimbulkan krisis kabinet. Pada

saat itu Presiden Soekarno akan berangkat ke tanah Suci Mekah. Sebelum berangkat

Presiden mengangkat tiga orang untuk menjadi formatur kabinet. Namun ketiga orang

ini tidak berhasil membentuk kabinet hingga terpaksa mengembalikan mandatnya

pada Wakil Presiden Drs. Mohammad Hatta. Hatta kemudian menunjuk Burhanuddin

Harahap dari Masyumi untuk membentuk kabinet.

Kabinet Burhanudin (1955-1956), ditugaskan untuk melaksanakan pemilihan

umum. Usaha ini berhasil sekalipun mengalami kendala-kendala yang berat. Pada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: KEBIJAKAN POLITIK PEMERINTAH RI MASA DEMOKRASI LIBERAL ... · PDF filei KEBIJAKAN POLITIK PEMERINTAH RI MASA DEMOKRASI LIBERAL 1950-1959 MAKALAH Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu

90

tanggal 29 September 1955 pemilihan anggota-anggota parlemem dilakukan, dan

pada tanggal 15 Desember 1955 diadakan pemilihan umum untuk Konstituante.

Setelah itu kabinet Burhanudin meletakkan jabatan dan kemudian dibentuk kabinet

baru yang sesuai dengan hasil pemilihan umum.

Selain masalah pemilihan umum Kabinet Burhanuddin juga berhasil

menyelesaikan masalah TNI-AD dengan diangkatnya kembali Kul. A.H. Nasution

sebagai KASAD pada bulan Oktober 1955. Selain itu dalam politik luar negeri

kabinet ini condong ke berat dan berusaha mengadakan perundingan dengan Belanda

mengenai masalah Irian Barat. Hasil pemilihan umum 1955 menunjukkan PNI adalah

partai yang terkuat. Oleh sebab itu Presiders mengangkat seorang formatur kabinet

dari PNI yaitu Ali Sastoramidjojo. Kabinet Ali Sastroamidjojo II (1956-1957) adalah

kabinet koalisi antara PNI dan Masyumi. Kabinet ini mempunyai rencana kerja untuk

lima tahun. Rencana kerja ini disebut rencana lima tahun. Isinya antara lain adalah

perjuangan untuk mengembalikan Irian Barat dalam wilayah RI. Otonomi daerah,

mengusulkan perbaikan nasib buruh, penyehatan keuangan, dan pembentukan Dewan

Ekonomi Nasional.

Sementara program berjalan timbul masalah-masalah baru. Pertama kegagalan

dalam memaksa pihak Belanda agar menyerahkan Irian Barat dan pembatalan

perjanjian KMB. Kedua, berkembangnya masalah anti Cina di kalangan rakyat yang

tidak senang melihat kedudukan istimewa golongan ini dalam perdagangan. Sehingga

perkelahian dan pengerusakan beberapa kota. Ketiga di beberapa daerah timbul

perasaan tidak puas terhadap pemerintah pusat. Hal ini menimbulkan terjadinya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: KEBIJAKAN POLITIK PEMERINTAH RI MASA DEMOKRASI LIBERAL ... · PDF filei KEBIJAKAN POLITIK PEMERINTAH RI MASA DEMOKRASI LIBERAL 1950-1959 MAKALAH Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu

91

pergolakan di beberapa daerah. Pergolakan daerah itu mendapat dukungan dari

beberapa panglima TNI-AD, mereka merebut kekuasaan di daerah dengan cara

membentuk Dewan Banteng di Sumatera Barat pada tanggal 20 Desember 1956,

Dewan Gajah di Sumatera Utara pada tanggal 22 Desember 1956. Dewan Garuda di

Sumatera Selatan dan Dewan Manguni di Sulawesi Utara.

Untuk mengatasi keadaan ini Presiden mengumumkan berlakunya undang-

undang SOB (negara dalam keadaan bahaya) dan angkatan perang mendapat

wewenang khusus untuk mengamankan negara di seluruh Indonesia. Tetapi usaha

Presiden untuk mempengaruhi partai-partai agar mau membentuk kabinet baru

ternyata gagal. Sebab itu ia mengangkat Ir. Djuanda yang tidak berpartai sebagai

formatur kabinet. Kabinet Djuanda (1957-1959) bertugas menyelesaikan kemelut

dalam negeri, selain memperjuangkan kembalinya Irian Barat dan menjalankan

pembangunan. Pertama-tama kabinet ini membentuk suatu Dewan Nasional yang

bertugas memberi nasehat kepada pemerintah dalam menjalankan tugas-tugasnya. Di

samping itu, diadakan musyawarah nasional untuk mencari jalan keluar dari kemelut

nasional. Sebelum musyawarah itu menghasilkan keputusan terjadi Peristiwa Cikini,

yaitu percobaan pembunuhan Presiden. Pada tanggal 10 Februari 1958, Ketua Dewan

Banteng mengeluarkan ultimatum agar Kabinet Djuanda dibubarkan dalam waktu

lima kali 24 jam. Presiden ternyata tidak menghiraukan hal ini sehingga akhimya

Dewan Banteng memproklarnasikan berdirinya Pemerintah Revolusioner Republik

Indonesia (PRRI) dengan Syarifudin Prawiranegara sebagai perdana menteri. Begitu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: KEBIJAKAN POLITIK PEMERINTAH RI MASA DEMOKRASI LIBERAL ... · PDF filei KEBIJAKAN POLITIK PEMERINTAH RI MASA DEMOKRASI LIBERAL 1950-1959 MAKALAH Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu

92

pula di Sulawesi dibentuk pemerintahan sendiri yaitu Permesta. Hal itu membuat

situaasi negara semakin mengkhawatirkan.

E. Bidang Ekonomi

Sesudah Pengakuan Kedaulatan 27 Desember 1949, KMB membebankan

pada Indonesia hutang luar negeri sebesar Rp 2.800 juta. Sementara ekspor masih

tergantung pada beberapa jenis hasil perkebunan saja. Masalah jangka pendek yang

harus diselesaikan oleh pemerintah adalah : (a) mengurangi jumlah uang yang beredar

dan (b) mengatasi kenaikan biaya hidup. Sedangkan masalah jangka panjang adalah

pertambahan penduduk dan tingkat hidup yang rendah. Dari sisi moneter pemerintah

sebagian berhasil dikurangi dengan pinjaman pemerintah pada 20 Maret 1950.

Jumlah itu didapat dari pinjaman wajib sebesar Rp 1,6 milyar. Kemudian dengan

kesepakatan Sidang Menteri Uni Indonesia-Belanda, diperoleh kredit sebesar Rp

200.000.000,00 dari negeri Belanda. Pada 13 Maret 1950 di bidang perdagangan

diusahakan untuk memajukan ekspor dengan sistem sertifikat devisa. Tujuan

pemerintah adalah untuk merangsang ekspor. Keadaan sedikit membaik tahun 1950.

Ekspor Indonesia menjadi 187% pada bulan April 1950, 243% pada bulan Mei atau

sejumlah $ 115 juta.

Selain itu diupayakan mencari kredit dari luar negeri terutama untuk

pembangunan prasarana ekonomi. Menteri Kemakmuran Ir. Djuanda berhasil

mendapatkan kredit dari Exim Bank of Washington sejumlah $ 100.000.000. Dari

jumlah tersebut direalisasi sejumlah $ 52.245.000. Jumlah ini untuk membangun

proyek-proyek pengangkutan automotif, pembangunan jalan. telekomunikasi,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: KEBIJAKAN POLITIK PEMERINTAH RI MASA DEMOKRASI LIBERAL ... · PDF filei KEBIJAKAN POLITIK PEMERINTAH RI MASA DEMOKRASI LIBERAL 1950-1959 MAKALAH Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu

93

pelabuhan, kereta api, dan perhubungan udara. Namun demikian sejak 1951

penerimaan mulai berkurang lagi, karena menurunnya volume perdagangan

internasional. Indonesia dengan ekonomi agrarianya memang tidak memiliki barang-

barang ekspor lain kecuali hasil perkebunan. Upaya perbaikan ekonomi secara

intensif diawali dengan Rencana Urgensi Perekonomian (1951) yang disusun Prof.

Dr. Soemitro Djojohadikusumo di masa Kabinet Natsir. Sasaran utamanya adalah

industrialisasi. Setahun kemudian, pada zaman Kabinet Sukiman, pemerintah

membentuk Biro Perancang Negara yang berturut-turut dipimpin oleh Prof. Dr.

Soemitro Djojohadikusumo, Ir. Djuanda, dan Mr. Ali Budiardjo. Pada tahun 1956

badan ini menghasilkan suatu Rencana Pembangunan Lima Tahun (1956-1960) dan

untuk melaksanakannya, Ir. Djuanda diangkat sebagai Menteri Perancang Nasional.

Pembiayaan RPLT ini diperkirakan berjumlah Rp 12,5 milyar, didasarkan harapan

bahwa harga barang dan upah buruh tidak berubah selama lima tahun. Ternyata harga

ekspor baraan mentah Indonesia merosot. Hal ini mendorong pemerintah untuk

melaksanakan nasionalisasi terhadap perusahaan-perusahaan milik Belanda di

Indonesia pada bulan Desember 1957.

Sementara itu, ketegangan politik yang timbul akibat pergolakan daerah

ternyata tidak dapat diredakan dan untuk menanggulanginya diperlukan biaya yang

besar, sehingga mengakibatkan meningkatnya defisit. Padahal ekspor justru sedang

menurun. Situasi yang memburuk ini berlangsung terus sampai tahun 1959. Dalam

bidang ekonomi satu fenomena moneter yang paling terkenal pada periode ini adalah

pemotongan mata uang rupiah menjadi dua bagian. Pengguntingan uang ini terkenal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: KEBIJAKAN POLITIK PEMERINTAH RI MASA DEMOKRASI LIBERAL ... · PDF filei KEBIJAKAN POLITIK PEMERINTAH RI MASA DEMOKRASI LIBERAL 1950-1959 MAKALAH Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu

94

dengan sebutan gunting Syafrudin. Tujuan dari penggun-tingan uang ini adalah untuk

menyedot jumlah uang beredar yang terlalu banyak, menghimpun dana pembangunan

dan untuk menekan defisit anggaran belanja.40

F. Bidang Sosial

1. Masalah Angkatan Perang

Pada hakikatnya pristiwa 17 Oktober ini mempunyai factor- factor penyebab,

Indonesia menghadapi banyak persoalan, antara lain:

1. keadaan politik yang labil dengan sistem demokrasi liberal model Eropa

khususnya Belanda.

2. keadaan sosial ekonomi yang semakin buruk dan korupsi yang semakin luas.

3. Persoalan Irian Barat yang tidak kurung selesai.

4. kemrosotan intgritas dan kemampuan operator pemerintah, misalnya

pertentangan antar partai- partai dan pergolakan ditubuh ABRI.

Setelah pengakuan kedaulatan pimpinan Angkatan Perang khususnya Kepala

Staf Angkatan Perang (KASAP) dan Kepala Staf Angkatan Darat (KASAD) sedang

berusaha mengkonsolidasi dan rnemajukan TNI. TNI yang terdiri dari pejuang-

pejuang yang bermodalkan semangat dan masih dekat dengan loyalitas pribadi akan

ditingkatkan menjadi angkatan perang yang lebih tinggi mutu teknis militernya

lagipula diikat dengan disiplin yang melambaga. Jika usaha ini berhasil. angkatan

perang menyatu satu kesatuan sosial-politik yang kompak yang dapat mengimbangi

40 https://mamaderka.wordpress.com/2012102/ l 31bakaco-pemerintahan-indonesia-pada-tahun-1950-

1959/ (diunduh tanggal 16 April 2015).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: KEBIJAKAN POLITIK PEMERINTAH RI MASA DEMOKRASI LIBERAL ... · PDF filei KEBIJAKAN POLITIK PEMERINTAH RI MASA DEMOKRASI LIBERAL 1950-1959 MAKALAH Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu

95

kekuatan partai-partai politik dan golongan politik pada umumnya.oleh karena itulah

melalui pion-pion kaum politik didalam tubuh Angkatan Perang untuk mencegah

upaya itu. Langkah- langkah mulai diambil melalui seorang perwira senior. Kolonel

Bambang Supono mendatangi panglima-panglima daerah dan mengajak mereka

untuk menandatangi pernyataan agar Presiden menggantikan Kolonel A.H. Nasution

sebagai KASAD. Pada tanggal 12 Juli 1952 diadakan pertemuan Perwira-perwira

pimpinan Angkatan Darat dari pusat serta daerah, dan kebanyakan mereka banyak

yang tidak menyetujui cara yang ditempuh oleh kolonel Bambang Supono karena

merusak solidaritas Angkatan Perang. Keesokan harinya Kolonel Bambang menulis

surat secara lang kepda Perdana Menteri, Menteri Pertahanan dan Perlemen. Didalam

surat ia menyatakan bahwa sudah kehilangan kepercayaan kepada atasanya. Perlemen

mengadakan sidang yang membahas sebuah mosi yang menuntut agar adanya

perbaikan dalam pimpinan dan organisasi Kementerian Pertahanan dan Angkatan

Perang.

Pada tanggal 18 Juli 1952 KASAP mengirim surat kepada pemerintah,

mendesak agar peristiwa tersebut diselesaikan sesuai prosedur militer. Karena

tindakan Kolonel Bambang Supono dianggap melanggar disiplin, maka Menteri

Pertahanan Sri Sultan Hamengku Buwono IX telah telah membebastugaskanya.

Sementara itu seksi- seksi pertahanan dan perlemen telah memberika perhatian yang

serius terhadap masalah ini.

Selanjutnya atas inisiatif Kolonel Jatikusumo dengan seijin KASAP

diselenggarakan rapat Kologial pada tanggal 10 Oktober yang dihadiri oleh para

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: KEBIJAKAN POLITIK PEMERINTAH RI MASA DEMOKRASI LIBERAL ... · PDF filei KEBIJAKAN POLITIK PEMERINTAH RI MASA DEMOKRASI LIBERAL 1950-1959 MAKALAH Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu

96

Pnglirna dan para Perwira menengah yang berada di Jakarta. Pada rapat tersebut telah

diadakan pertukaran pendapat mengenai perdebatan kebijakan Kementerian

Pertahanan dalam DPRS apakah membahayakan organisasi Angkatan Perang serta

negara. Mereka telah bersepakat berkumpul lagi apabila ternyata DPRS sampai

menerima mosi. Rapat khusus yang dilakukan oleh KASAD dan Panglima

membicarakan mosi DPRS diadakan pada tanggal 11 Oktober, hasil keputusan rapat

yalah mereka bersama akan solider menghadapai perkembangan selanjutnya. Masih

dalam rangkaian pembicaraan DPRS tentang Angkatan Perang, pada tanggal 15

Oktober para panglima diundang rapat lagi ke Staf Umum Angkatan Darat karena

DPRS menentukan putusan pada tanggal 16 Oktober, dalam DPRS sendiri ada tiga

mosi yang mempermasalahkan Angkatan Perang:

1. Mosi Burhanuddin sebagai mosi tidak percaya.

2. Mosi Kasimo/Natsir yang menuntut peninjauan kembali susuanan Kementrian

Pertahanan dan APRI.

3. Mosi Manai Sopian/ Aruji/ Than Chalid yang menuntut peninjauan kembali

pimpinan Angkatan Perang.

Menghadapi perkembangan DPRS yang dapat mengganggu stabilitas, maka

pimpinan AD berdasarkan hasil kosensus dengan panglima terotorium pada tanggal

16 dan 17 Oktober 1952 menyatakan pernyataan pimpinanan AD pernyatan pimpinan

AD diantaranya: mendesak kepala negara untuk membubarkan DPRS dan

membentuk DPR baru. Pemyataan yang ditandatangani oleh KASAD, pernyatan

Surat tersebut kepada Presiden dipercayakan kepada Wakil KSAD Letkol. Sutoko

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: KEBIJAKAN POLITIK PEMERINTAH RI MASA DEMOKRASI LIBERAL ... · PDF filei KEBIJAKAN POLITIK PEMERINTAH RI MASA DEMOKRASI LIBERAL 1950-1959 MAKALAH Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu

97

yang dipercayakan juga sebagai juru bicara. Karena malam sebelumnya Presiden

sudah diberitahu lewat Kolonel. Dr. Mustopo, maka ia tidak merasa begitu terkejut,.

Presiden menolak atas desakan itu dan menyelidiki terlebih dahulu keinginan rakyat

diluar Jakarta dan mempercepat pemilihan umum.

Demonstrasi di depan istana yang menuntut pembubaran perlemen menyerbu

gedung DPRS terjadi pada Siang hari 17 oktober 1952. Menghadapi demonstrasi

telah diadakan penjagaan pada posisi yang strategis. Kalangan militer menganggap

bahwa sikap DPRS itu tidak wajar dan dirasakan sebagai intervensi langsung dalam

soal intrn TNI- AD. Apalagi terdapat kenyataan kurang lebih separuh anggota DPRS

berasal dan negara- negara bentukan belanda, sehingga tidak memiliki wirayat

perjuangan dalam perang kemerdekaan yang merupakan sesuatu yang dijunjung

tinggi di kalangan TNI- AD. Dengan adanya peristiwa mulai menggoyahkan kabinet.

2. Krisis Tentara di Indonesia

Tentara Indonesia benar- benar meperlihatka kekompakan menolak kepala

Staf baru yang ditunjuk oleh Kabinet Ali menteri Pertahanan meletakan jabatan dan

terlihat bahwa kabinet bakal teijungkal. Para pengamat memperkirakan sebentar lagi

akan muncul pemerintahan militer di Indonesia. Krisis baru ini berlawanan dengan

kericuhan yang kemudian dikenal dengan peristiwa 17 Oktober 1952. Ketika tentara

terpecah menjadi dua kubu yang sama kuat. Yang satu mendukung Presiden Sukarno

dan satunya lagi berdiri dibelakang Menteri Pertahanan. Sejak bulan-bulan pertama

tahun ini, kelompok tentara telah bersepakat mengubur perbedaan- perbedaan lama

dan sekaligus menarik tentara dari ikatan-ikatan partai politik. Lambing persatuan ini

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: KEBIJAKAN POLITIK PEMERINTAH RI MASA DEMOKRASI LIBERAL ... · PDF filei KEBIJAKAN POLITIK PEMERINTAH RI MASA DEMOKRASI LIBERAL 1950-1959 MAKALAH Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu

98

adalah Deklarasi Yogya, yang ditandatangani pada 25 Februari oleh seluruh perwira

tinggi Angkatan Darat. Deklarasi meliputi penegasan bahwa untuk pengangkatan

pejabat, harus dibedakan tugas antara kualifikasi politik dan professional. Ujian bagi

Deklarasi muncul ketika Kepala Staf Bambang Sugeng mengundurkan diri. Pada 10

Juni presiden mengambil keputusan dan kabinet menunjuk Bambang Utoyo sebagai

penggantinya, pilihan baru ini bernasib malang. Karena Bambang Utoyo tidak meiliki

kualifikasi profesinal seperti seniornya, pengalaman, kesehatan sebagaimana disebut

di Deklarasi Yogya.

Tampaknya calon-calon yang lebih sesuai telah disingkirkan karena hubungan

lama mereka dengan penentang politik Presiden Soekarno. Pengangkatan ini berbau

politik lama, dan demikian ia diragukan oleh sebagian besar perwira Indonesia. Pada

tanggal 27 Juni Presiden Sukarno melantik Kolonel Bambang Utoyo, sekaligus

menaikan pangkatnya menjadi Mayor Jendral. Ini merupakan sederhana dan luar

biasa, Asisten Kepala Staf tidak hadir. Para komandan wilayah yang mempunyai

kekuatan besar memboikot upacara. Tidak ada pengawal kehormatan, dan musik

dimainkan oleh band oleh Dinas Kebakaran setempat. Peristiwa 27 Juni yang

memalukan itu segera ditangani oleh pemerintah, tapi tak efektif. Asisten Kepala Staf

Zulkifli Lubis dipanggil.

3. Krisis Memuncak

c. Pergolakan di Daerah- Daerah

Disamping gerakan anti Cina, Kabinet Ali menghadapi ketidak senangan yang

timbul di daerah- daerah. Bahwa dibeberapa daerah di Sumatra dan Sulawesi tidak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 114: KEBIJAKAN POLITIK PEMERINTAH RI MASA DEMOKRASI LIBERAL ... · PDF filei KEBIJAKAN POLITIK PEMERINTAH RI MASA DEMOKRASI LIBERAL 1950-1959 MAKALAH Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu

99

puas dengan alokasi biaya pembangunan yang diterimanya dari pusat. Selain daripada

ini mereka tidak menaruh kepercayaan lagi kepada pemerintah. Karena mengubah

pemerintah dengan jalan parlementer tidak dapat dilakukan. Gerakan-gerakan

pemerintah dapat dukungan dari para panglima dan terbentuklah dewan-dewan

daerah yaitu Dewan Benteng di Sumatra Barat yang dibentuk oleh Letnan Kolonel

Ahhmat Husein, Komandan Resimen Ifantri 4 pada tanggal 20 Desember 1956,

Dewan gajah dibentuk oleh Kolonel Maludin Simbolon Panglima Tentara Teritorium

I ( TT I ) di Medan pada tanggal 22 Desember 1956, Dewan garuda di Sumatra

Selatan, dan Dewan Manguni dibentuk oleh Letnan Kolonel Vantje Sumual di

Manado pada tanggal 18 Februari 1957.

Pembentukan Dewan Benteng dilaksanakan setelah dilangsungkan rapat reuni

Defisi Benteng di Kota Padang yang telah berlangsung dari tanggal 20-25 November

1956. Dalam partemuan itu telah diputuskan bahwa usaha pembangunan daerah

dilaksanakan dengan cara membuka otonomi seluas-luasnya, keputusan yang lainya

adalah menyusun sejarah perjuangan Sumatra Tengah, membangun museum

perjuangan, masalah janda dan yatim piatu. Semua masalah ini akan diatasi atau

diselesaikan oleh Dewan Benreng yang ada di Sumatra Tengah.41

Masalah yang menyangkut pemerintah pusat akan diperjuangkan secara

bertahap dengan berpedoman dengan keputusan rapat reuni. Pada sidang pemerintah

Daerah Dewan Benteng telah menyarankan agar daerah diberi kebebasan untuk

41 Maewati Djoenet, op. cit., hlm.272.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 115: KEBIJAKAN POLITIK PEMERINTAH RI MASA DEMOKRASI LIBERAL ... · PDF filei KEBIJAKAN POLITIK PEMERINTAH RI MASA DEMOKRASI LIBERAL 1950-1959 MAKALAH Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu

100

mengatur daerahnya secara lebih luas untuk pembangunan daerah-daerah. Juga

diharapkan ada penelitian mengenai penempatan pejabat-pejabat daerah, agar bisa

membuat daerah-daerah maju. Selanjutnya dalam bidang Pertahanan daerah

diusulkan agar dibentuk suatu Komando Pertahan Daerah, yang sesuai dengan

pembagian administratif dari Negara Republik Indonesia. Selain itu diusulkan bahwa

Dewan Benteng dijadikan Korps dalam Angkatan Darat. Pada bidang sosial dan

ekonomi menghendaki dihapuskan sistem sentralisasi yang pada kenyataanya

menimbulkan birokrasi yang kurang sehat.

Hasil pertemuan reuni kemudian dilaporkan ke Jakarta, dibentuklah delegasi

Dewan Benteng yang terdiri dari Kolonel Dahlan Djubek, A.Halim, Dahlan Ibrahim,

Sidi bakarudin, dan Ali Lubis. Delegasi ini pada tanggal 28 November 1956 berhasil

menemui Perdana Menteri Ali. Usaha menemui Presiden mengalami kegagalan

dikarenakan berbagai hal, sebagai kelanjutan keputusan dalam rapat reuni Dewan

Benteng Letkol Ahmad Husein untuk mengambil alih pemerintah daerah Sumatra

Tengah dari Gubernur Ruslan Muljohardjo. Peristiwa tersebut terjadi pada tanggal 20

Desember 1956, alasan yang dikemukakan adalah bahwa gubernur yang di tunjuk

oleh Pemerintah Pusat itu dipandang kurang berhasil dalam membangun Sumatra

Tengah.

Mengenai hasrat rakyat Sumatra Tengah yang disalurkan lewat Dewan

Benteng mengenai otonomi daerah dapat dipahami oleh Pemerintah Pusat. Tetapi

Pemerintah Pusat kemudian heran dengan tindakan Dewan Benteng mengambil alih

kekuasan pemerintah di Sumatra Tengah. Sejak itu muncul ketegangan antara

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 116: KEBIJAKAN POLITIK PEMERINTAH RI MASA DEMOKRASI LIBERAL ... · PDF filei KEBIJAKAN POLITIK PEMERINTAH RI MASA DEMOKRASI LIBERAL 1950-1959 MAKALAH Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu

101

pimpinan Dewan Benteng dengan Pemerintah Pusat. Tindakan Dewan Benteng

mengambil alih pemerintah di Sumatra Tengah oleh Pemerintah Pusat dipandang

sebagai tindakan yang menyalahi hukum. Mengenai alasan pembentukan Dewan

gajah di Sumatra Utara, Kolonel Maludin Simbolon menyatakan bahwa situasi

kondisi pada saat itu dipandang sangat kritis, dimana keadaan negara dan bangsa

dalam keadaan kacau. Sebenarnya tindakan Kolonel Simbolon pada saat itu justru

menambah kekacauan yang sudah ada. Jadi tidak mengurangi pergolakan yang sudah

tumbuh dimasyarakat. Setelah menguasai RRI Medan, Kolonel Simbolon

mengemukakan, meskipun keadan Medan pada saat itu nampak sangat kacau, tetapi

undang-undang hukum yang telah ada masih tetap berlaku. Ia menyatakan juga

bahwa tetap taat pada Presiden Soekarno. Sikapnya itu ternyata telah menimbulkan

kebingungan dikalangan masyaraka. Dilain pihak dia tetap taat pada Kepala negara,

tetapi dipihak lain ia menguasai instansi pemerintah yang fital di Kota Medan.42

Menanggapi peristiwa itu, Presiden Soekarno menyerukan kepada Simbolon

agar segera kembali kejalan yang seharusnya ditempuh oleh tentara. Seruan oleh

Presiden itu ternyata tidak dihiraukan oleh Simbolon. Ia kemudian menuntut agar

kerukunan Dwitunggal-Hatta dipulihkan kembali serta menuntut agar Presiden RI

berada dikendalian Dwitunggal. Tindakan Kolonel Maludin Simbolon dengan

membentuk Dewan Gajah dan memisahkan diri dari pemerintah pusat ternyata

mendapat tantangan dari beberapa penwira dan pejabat di Sumatra utara. Kepala Staf

42

Ibid, hlm. 273.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 117: KEBIJAKAN POLITIK PEMERINTAH RI MASA DEMOKRASI LIBERAL ... · PDF filei KEBIJAKAN POLITIK PEMERINTAH RI MASA DEMOKRASI LIBERAL 1950-1959 MAKALAH Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu

102

TT I Letkol Djamin Gintings bersama Letkol Wahap Makmur menentang tindakan

Kolonel Simbolon yang menantang ukum.

Kabinet Ali kemudian memecat Kolonel Maludin simbolon dari jabatan

Panglima TT I. selanjutnya berpedoman dengan keputusan Pemerintah Pusat dalam

menanggulangi masalah Sumatra utara, Letkol Djamin Gintings telah mengambil alih

kekuasan di TT I yang berlaku sejak tanggal 27 Desember 1956. Letkol Djamin

Gintings bersama dengan Letkol Wahap makmur berhasil mendesak pasukan-

pasukan Simbolon dari Kota Medan. Bersama sisa pasukan sebanyak 300 orang ia

kemudian mengundurkan diri ketanjung Morawa. Didaerah tersebut pasukan

Simbolon dapat perlindungan dari pasukan yang dibawah pengaruh Dewan Benteng.

Dengan mundurnya Simbolon berserta anak buahnya keluar Kota Medan, maka

praktis aktifitas Dewan Gajah telah dapat dilumpuhkan. Selanjutnya dalam

menghadapi masalah Dewan Benteng maka Pemerintah Pusat mengirimkan misi ke

Sumatra Tengah yang disebut: Komisi Penyelidik terdiri dari Kolonel Dahlan

Djambek, Kolonel Abdul Latief dan Soeleeman Effendi. Tugas Komisi ini

mengadakan penjagaan dan penyelidikan tentang dasar- dasar tuntutan daerah yang

disalurkan melalui Dewan Benteng. Tugas Komisi menghadapi hambatan, karena

ternyata Letkol Ahmad Husein selaku Kepala Dewan Benteng dan pimpinan daerah

Sumatra Tengah tidak bersedia mengadakan pembicaraan dengan anggota team

tersebut. Letkol Husein hanya mau berbicara dengan delegasi yang resmi dari Kepala

Negara.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 118: KEBIJAKAN POLITIK PEMERINTAH RI MASA DEMOKRASI LIBERAL ... · PDF filei KEBIJAKAN POLITIK PEMERINTAH RI MASA DEMOKRASI LIBERAL 1950-1959 MAKALAH Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu

103

Pergolakan juga terjadi di Sumatra Selatan, sekelompok golongan politik yang

telah berhasil mempengaruhi pimpinan militer setempat telah mencetuskan piagam

pembangunan sebagai wadah yang dikatakan menampung segala aspirasi daerah dan

kemudian membentuk suatu dewan dengan nama, Dewan Garuda. Sebagai tindak

lanjut kegiatannya Dewan tersebut kemudian mencetuskan tuntutan kepada

Pemerintah Pusat agar daerah Sumatera Selatan di beri otonomi seluas-luasnya.

Mereka juga menuntut adanya kerukunan kembali Dwitunggal Soekarno-Hatta dalam

mengendalikan pemerintahan RI. Kongres adat yang pernah di selenggarakan di

Palembang pada asasnya merupakan sumber lahirnya Dewan Garuda yang

dikendalikan oleh beberapa tokoh politik di daerah tersebut. Selanjutnya dengan dalih

kepentingan keaman dan ketentraman. Letkol Barlian selaku pejabat Panglima TT II

telah meneluarkan keputusan bahwa daerah Sumatra Selatan dinyatakan dalam

keadaan bahaya. Gubernur Sumatera Selatan Winarno Danuatmodjo diminta untuk

menyerahkan kekuasaannya dalam rangka memperlancar usaha pembangunan di

daerah Sumatera Selatan. Rentetan tindakan yang telah di ambil oleh Dewan Garuda

serupa dengan yang telah dilakukan oleh Dewan Benteng. Dewan Garuda di

Sumatera Selatan di pimpin oleh Wakil Kepala Staf TT II Mayor Nawawi yang

mendapat perlindungan dari panglimannya sendiri. Hubungan antara Dewan Benteng

di Sumatera Tengah dengan Dewan Garuda di Sumatera Selatan di lakukan melalui

seorang kurir yaitu Sidi Bakaruddin. Sidi Bakaruddin adalah tokoh Dewan Benteng

yang aktif di Sumatera Selatan, khususnya di kalangan kaum adat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 119: KEBIJAKAN POLITIK PEMERINTAH RI MASA DEMOKRASI LIBERAL ... · PDF filei KEBIJAKAN POLITIK PEMERINTAH RI MASA DEMOKRASI LIBERAL 1950-1959 MAKALAH Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu

104

Parlemen kemudian memberikan perhatian pada kejadian di Sumatra. Guna

menjajaki keinginan rakyat setempat, maka pada tanggal 4 Januari 1957 Parlemen

mengirimkan wakil-wakilnya ke Sumatra Utara, Tengah, dan Selatan. Sebenarnya

tugas yang di bebankan pada para utusan dari Parlemen tersebut sama dengan tugas

yang sebelumnya pernah diberikan kepada perutusan kabinet ke Sumatra Tengah

putusan di pimpin oleh Zainal Abidin Ahmad. Putusan berhasil mengadakan

pembicaraan dengan pimpinan Dewan Benteng. Zainal Abidin sekembalinya di

Jakarta menyatakan telah di dapat titik pertemuan pandangan antara tokoh-tokoh

masyarakat Dewan Benteng denagan Pemertintah Pusat. Menurut Zainal Abidin

posisi Dewan Benteng tidak membahayakan Pemerintah. Komisi Parlemen ke

Sumatera Selatan yang di pimpin oleh Sumarinan SH berhasil mengadakan

pembicaraan dengan para tokoh militer maupun sipil setempat.

Untuk memecahkan masalah Sumatra Barat pemerintah masih juga berusaha

menempuh jalan berunding, yaitu dengan mengirimkan suatu delegasi di bawah

pimpinan menteri pertanian Eny Karim. Misi tersebut mengalami kegagalan, karena

tidak berhasil mengadakan pendekatan dengan pimpinan Dewan Benteng. Dalam

perkembangan selanjutnya atas prakarsa pimpinan Dewan Benteng dan Dewan Gajah

telah di selenggarakan kongres rakyat Jambi. Dari pertemuan tersebut menghasilakan

keputusan bahwa daerah Jambi dinyatakan sebagai daerah otonom setingkat dengan

provinsi, meskipun administrasinya masih berada di bawah kekuasaan provinsi

Sumatra Tengah. Selain di Sumatra, maka di Indonesia bagian timur teijadi pula

pergolakan. Pada tanggal 2 Maret 1957 di Makasar Panglima TT VII Letkol. Ventje

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 120: KEBIJAKAN POLITIK PEMERINTAH RI MASA DEMOKRASI LIBERAL ... · PDF filei KEBIJAKAN POLITIK PEMERINTAH RI MASA DEMOKRASI LIBERAL 1950-1959 MAKALAH Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu

105

Sumual memproklamasikan Piagam Perjuangan rakyat Sumatra ( Permesta ).

Gerakan tersebut wilayahnya meliputi : Sulawesi, Kepulauan Nusa Tenggara dan

Maluku. Piagam tersebut ditandatangani oleh 51 tokoh masyarakat Indonesia Timur.

Guna memperlancar pelaksanaan programnya maka Letkol Sumual menyatakan

daerah Indonesia Bagian Timur dalam keadan bahaya. Seluruh pemerintahan daerah

diambil alih oleh kaum militer.

Peristiwa-peristiwa itu sangat melemahkan kedudukan Kabinet Ali II. Tak

lama setelah munculnya Dewan Manguni di Manado pada tanggal 14 Maret 1957

Perdana Menteri Ali mengemabalikan mandatnya kepada Presiden. Dalam keadaan

yang gawat dengan munculnya gerakan-gerakan separatis di daerah-daerah, Indonesia

tidak mempunyai pemerintah. Segera setelah meneriama penyerahan mandat,

Presiden mengumumkan berlakunya SOB ( negara dalam keadaan bahaya ) dan

dengan demikian Angkatan Perang mendapat wewenang khusus untuk mengamankan

negara. Selain itu Presiden menghubungi partai-partai untuk membentuk

pemerintahan baru. Tetapi kaum politisi dan partai-partai tetap mau melakukan

dengan tawar-menawar kedudukan untuk membentuk kabinet kualisi. Karena itu

akhirnya Presiden menunjuk dirinya sendiri sebagai formatur. Formatur Soekarno

kemudian membentuk kabinet karya dengan Ir. Djuanda seorang tokoh non partai

sebagai Perdana Menteri Kabinet Djuanda resmi di bentuk pada tanggal 9 April 1957

dalam keadaan yang tidak mengembirakan. Kabinet ini adalah zeken Kabinet. Dan

selain menghadapi pergolakan di daerah, bertugas melanjutkan perjuangan untuk

membebaskan Irian Barat, dan menghadapi keadaan ekonomi keuangan yang buruk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 121: KEBIJAKAN POLITIK PEMERINTAH RI MASA DEMOKRASI LIBERAL ... · PDF filei KEBIJAKAN POLITIK PEMERINTAH RI MASA DEMOKRASI LIBERAL 1950-1959 MAKALAH Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu

106

denagan kemerosotan jumlah devisa dan rendahnya angka-angka ekspor. Program

Kabinet Djuanda terdiri dari 5 fasal atau Panca Karya ( sehingga dinamakan kabinet

karya ). Yaitu :

1. Membentuk Dewan Nasional.

2. Normalisasi keadaan republik.

3. Melancarkan pelaksanaan pembatalan KMB.

4. Memperjuangkan Irian Barat.

5. Mempergiat pembanguan.

Dewan Nasional mempunyai fungsi menampung menyalurkan ke inginan

kekuatan- kekuatan sosial yang ada dalam masyarakat. Selain itu juga mempunyai

tugas sebagai penasehat guna melancarkan jalanya roda pemerintahan dan stabilitas

politik untuk mendukung pembangunan negara. Dewan Nasional anggotanya

berjumblah 45 oarang dari golongan funsional dan diketuai oleh Presiden sendiri.

Walupun Dewan Nasional sebagai dewan penasehat sudah berbentuk, tetapi

kesukaran- kesukaran yang dihadapi pemerintah tetap meningkat. Dari hari kehari

keadan negara semakin buruk. Masalah daerah- daerah yang timbul di Sumatra dan

Sulawesi menyebahkan hubungan pusat dan daerah terganggu. Masalah daerah juga

membawa pengaruh dibidang ekonomi dan pembangunan. Pemerintah sulit untuk

melaksanakan program- programnya.

Untuk meredakan pergolakan dareah- daerah. Dari tanggal 10- 14 September

1957 telah dilangsungkan musyawarah nasional (Munas) yang dihadiri oleh tokoh-

tokoh nasional baik di Pusat maupun di Daerah. Hadir dalam pertemuan itu juga

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 122: KEBIJAKAN POLITIK PEMERINTAH RI MASA DEMOKRASI LIBERAL ... · PDF filei KEBIJAKAN POLITIK PEMERINTAH RI MASA DEMOKRASI LIBERAL 1950-1959 MAKALAH Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu

107

bekas Wakil Presiden Moh. Hatta. Didalam musyawarah itu antara lain telah

dibicarakan masalah-masalah pemerintahan, soal-soal darah, ekonomi, keuangan,

angkatan perang, kepartaian serta masalah yang menyangkut Dwitunggal Soekarno-

Hatta. Musyawarah ini telah berhasil mengambil beberapa keputusan yang

mencerminkan suasana saling pengertian. Pada tanggal 14 September telah

dikeluarkan pernyatan bersama yang ditandatangani oleh Presiden Soekarno dan

bekas Wakil Presiden Hatta. Sebagai kelanjutan untuk melaksanakan keputusan

Munas dalam bidang ekonomi dan pembangunan dari tanggal 25 November samapai

tanggal 4 Desember 1957 dilangsungkan Musyawarah Pembangunan (Munap)

bertempat di gedung olahraga Medan Maedeka Selatan di Jakarta. Tujuan utama

untuk membahas dan merumuskan usaha- usaha pembangunan sesuai dengan

keinginan daerah- daerah. Musyawarah diikuti oleh para ahli ekonomi, wakil- wakil

partai dan organisasi, tokoh- tokoh pusat dan daerah, serta para pejabat militer. Para

pemimpin militer dam segenap teritorium hadir dari musyawarah ini, kecuali Letkol

Ahmad Husein dari komando daerah militer Sumatra Tengah.

Dilingkungan Angkatan Darat untuk membantu mengatasi persoalan Angkatan

Darat telah dibentuk panitia yang terdiri dari 7 orang yang disebut Panitia Tujuh.

Panitia ini terdiri Panglima Tertinggi Presiden Soekarno, Drs. Muh. Hatta, Perdana

Menteri Djuanda. Wakil Perdana Menteri dari Dr.Leimena, Menteri Kesehatan

Kolonel Dr. Azis Saleh, Sultan Hamengku Buwono IX dan KASAD Mayor Jendral

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 123: KEBIJAKAN POLITIK PEMERINTAH RI MASA DEMOKRASI LIBERAL ... · PDF filei KEBIJAKAN POLITIK PEMERINTAH RI MASA DEMOKRASI LIBERAL 1950-1959 MAKALAH Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu

108

A.H. Nasution. Tugas panitia ini merumuskan putusan- putusan untuk menyelesaikan

masalah Angkatan Darat. 43

d. Pergolakan PRRI dan PERMESTA

Dalam usahanya untuk menormalisasi Kabinet Karya menyelenggarakan

Musyawarah nasional (Munas) di Jakarta pada bulan September 1957 yang dihadiri

wakil-wakil pusat dan daerah-daerah serta Presiden Soekarno dan Wakil Presiden

Hattta. Nampaknya ada keserasian hubungan antara pusat dan daerah. Khususnya

yang bergolak, telah dapat dipulihkan. Sukarno-Hatta menandatangani piagam kerja

sama. Untuk mewujutkan keputusan Munas, dalam bulan Desember 1957 diadakan

Munap (Musyawarah Nasional Pembangunan) untuk menyusun rencana

pembangunan yang baik dan memenuhi harapan daerah. Keadaan selanjutnya

berkembang kea arah yang buruk. Bahkan sebelum Munap diselenggarakan, tepatnya

tanggal 30 November 1957 malam, terjadi percobaan pembunuhan atas diri Presiden

Soekarno yang saat itu menghadiri pesta Sekolah Dasar Cikini, yang kemudian

dikenal dengan Peristiwa Cikini. Pelakunya terdiri dari pemuda-pemuda, dalam

usahanya melakukan pembunuhan atas diri Presiden, mereka melepaskan beberapa

granat tangan yang tidak mengenai sasaran, melainkan menyebabkan beberapa orang

tewas.

Dalam bulan Desember 1957 kegagalan perjuangan pembebasan Irian Barat

melalui PBB. Kaum buruh mengambil alih perusahaan-perusahaan Belanda seperti

perbankan, perkapalan dan lain-lain. Keadaan ini menghawatirkan daerah-daerah

43

Ibid, hlm. 273-279.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 124: KEBIJAKAN POLITIK PEMERINTAH RI MASA DEMOKRASI LIBERAL ... · PDF filei KEBIJAKAN POLITIK PEMERINTAH RI MASA DEMOKRASI LIBERAL 1950-1959 MAKALAH Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu

109

penghasil bahan eksor dilutara Jawa. Pemimpin-pemimpin daerah yang bergolak

mengadakan berbagai pertemuan di Sumatra, kota kecil di perbatasan Sumatra Barat

dan Jambi pada tanggal 9 Januari 1958. Pertemuan itu dihadiria antara lain: Lubis,

Simbolon, Dahlan Jambek, Husein, Bekas Perdana Menteri Natsir, dan Sumitro

Joyohadikusumo mereka mendirikan gerakan yagn dikenal dengan, Gerakan

Perjuangan Menyelamatkan Republik Indonesia yang diketuai Husein .tujuan gerakan

ini menuju Indonesia yang adil dan makmur sesuai dengan pamphlek Lubis Yang

telah diadakan sejak 9 Juni 1957.44

Segera setelah berdiri gerakan tersebut mengirimkan ultimatum kepada

Kabinet Karya yang berisi:

1. Pembubaran Kabinet Karya dan pembentukan Kabinet Kerja bercorak

nasional Hatta-Hamengku Buwono IX.

2. Presiden supaya kembali kekedukanya yang konstitusional.

3. Tuntuntan supaya di penuhi dalam waktu 5X24 jam, bila ditolak akan diambil

tidakan sendiri.

Dengan tegas Kabinet Kerja menolak ultimatum itu dengan menjawab

pemecatan perwira-perwira AD yang terlibat langsung seperti: Husein, Simbolon,

Jambek, dan Lubis. Tepat pada masa ultimatum habis gerakan Lubis dan kawan-

kawan mendirikan PRRI ( Pemerintah Revolusioner Republik Indonesia) yang

berkedudukan di Bukitinggi. Permesta pada hari berikutnya bergabung dengan PRRI,

44 G. Moeejanto. M.A, Indonesia Abad ke- 20 Daei Perang Kemerdekaan Pertama sampai Pelita III,

Yogyakarta, Penerbit Kanisius. 1988.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 125: KEBIJAKAN POLITIK PEMERINTAH RI MASA DEMOKRASI LIBERAL ... · PDF filei KEBIJAKAN POLITIK PEMERINTAH RI MASA DEMOKRASI LIBERAL 1950-1959 MAKALAH Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu

110

sehingga gerakan mereka bersama disebut PRRI-PERMESTA. Kini Permesta

berpusat di Manado menumpang Markas Dewan Manguni. Karena itu KASAD

memerintahkan penangkapan pemimpin- pemimpin PRRI- PERMESTA.

Dalam usahanya untuk memperkuat kedudukan PRRI-PERMESTA

mengusahakan bantuan luar negeri, terutama negara- negara Sekutu dengan dalih

menghidari RI jatuh ketangan Komunis, lebih-lebih setelah pemilihan DPRD dalam

bulan Mei- Juli 1957 dimenangkan oleh PKI. Meski tidak jelas hubungan antara dua

belah pihak, tetapi bukti yang pasti bahwa PRRI-PERMESTA mempunyai

persenjataan modern melebihi TNI. Disamping itu juga PRRI-PERMESTA

mengunakan penerbang- penerbang AS. Salah satu pesawat B26 AS ditembak jatuh

dan penerbangnya ditangkap. Sementara itu kapal perang AS bersiap di Singapura

untuk memasuki Pekanbaru. Alasnnya untuk menyelamatkan perusahaan minyak

bermodal AS, serta pekerjanya yang berkebangsaan AS. Meskipun kapal perang itu

tidak jadi masuk ke Pekanbaru lantaran TNI telah menduduki kota itu dengan mudah

dan tampa pertempuran, tetapi gambaran rakyat Indonesia tentang AS adalah raksasa

yang buruk mukanya. Sementara pemerintah RI ditolak usahanya membeli senjata

AS, PRRI- PERMESTA telah memiliki senjata yang sangat modern bantuan AS.

Gambaran yang buruk itu akan dipakai PKI untuk mengobarkan semangat anti AS.

Diluar dengan operasi gabungan TNI dengan cepat menguasai keadaan tampa

pertempuran yang berati, kecuali Sulawesi Utara. Pemulihan keadaan dengan operasi

tegas di Riau dibawah pimpinan Letnan Kolonel Kaharudin Nasution, operasi 17

Agustus di Sumatra Barat dipimpin oleh Kolonel A.Yani, operasi Merdeka di

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 126: KEBIJAKAN POLITIK PEMERINTAH RI MASA DEMOKRASI LIBERAL ... · PDF filei KEBIJAKAN POLITIK PEMERINTAH RI MASA DEMOKRASI LIBERAL 1950-1959 MAKALAH Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu

111

Sulawesi Utara dipimpin Letnan Kolonel Rukmito Hendraninggrat, dan operasi mena

dibawah pimpinan Letnan Kolonel Pieter.45

e. Kembali ke UUD 1945

Dalam masa SOB maksud tersebut telah tercapai, karena telah banyak

perwira-perwira ABRI yang terlibat dalam kegiatan- kegiatan pemerintahan, usaha-

usaha ekonomi maupun sosial. Tetapi keadaan SOB sudah diakhiri, maka ikut

sertanya ABRI dalam kegiatan-kegiatan non-militer akan kehilangan fungsinya.

Karena itu suatu saluran baru yang memungkinkan ABRI tetap biasa bermultifungsi

harus ditemukan: kembali ke UUD 1945 yang antara lain menetapkan bahwa

keanggotan MPR terdiri dari anggota DPR dan wakil-wakil daerah serta golongan

dalam masyarakat atau golongan fungsional (pasal UUD 1945). Dan dalam situasi

yang genting itu ABRI berhasil memperjuangkan agar dia dimasukan dalam golongan

yang dimaksud. Oleh karena itu jalan formal yang paling baik, sementara

Konstituante tidak menunjukan kemajuan yang diharapkan, ABRI khususnya

KASAD Nasurtion mendesak agar UUD 1945 diundangkan lagi.

Berbagai partai mula-mula tidak setuju dengan gagasan Nasution terutama

mengenai golongan fungsional. Mereka umumnya segan menerima tuntutan ABRI

agar disetujui ikut serta dalam kegiatan- kegiatan non-militer. Tetapi menentang

gagasan itu dikhawatirkan akan terlibat lebih buruk seperti di negara Timur Tengah,

Asia Selatan dan Asia Tenggara. Nasution menyadari kekekhawatiran itu, karena itu

beberapa kali ia mengadakan konferensi antar Komando Daerah Militer

45

Ibid, hlm. 106-107.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 127: KEBIJAKAN POLITIK PEMERINTAH RI MASA DEMOKRASI LIBERAL ... · PDF filei KEBIJAKAN POLITIK PEMERINTAH RI MASA DEMOKRASI LIBERAL 1950-1959 MAKALAH Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu

112

(reaorganisasi dan defisi) dalam tahun 1958. Kanferensi itu sengaja diadakan untuk

mengertak partai-partai dan Nasution seolah-olah berbisik menerima UUD 1945.

Partai-partai sendiri telah berbuat bodoh dengan tidak melupakan pertentangan

mereka sendiri. Menyadari bahwa PKI, yang didirikan oleh perwira- perwira non-

aktif karena peristiwa 17 Oktober, memelopori persetujuanya untuk menerima UUD

1945 pada tanggal 30 Januari 1959. Partai- partai non Islam, terutama PNI, menyusul,

Presisden Soekarno sendiri mula- mula ragu, sebab ia bukan administrator meskipun

UUD 1945 memberi jalan ke arah realikasi demokrasi terpimpin.Dalam bulan

Februari 1949 nasution mengadakan lagi konferensi Komando Daerah Militer dan

diputuskan untuk mendesak, terutama kepala Kabinet karya, agar menerima kembali

gagasan kembali ke UUD 1945. Atas deaskan itu Kabinet karya kembali ke UUD

1945 pada tanggal 19 Februari 1959. 46

Menurut putusan sidang Kabinet Karya pada tanggal 19 Februari 1959

Presisden akan menyampaikan amanat kepada Konstituante berisi permintaan agar

UUD 1945 diundangkan kembali. Kalau Konstituante dapat menerima pennintaan

tersebut, maka pengundangan kembali UUD 1945 akan dilakukan di Bandung dengan

mengeluarkan suatu piagan yang biasa disebut Piagam Bandung. Menurut UUDS

1950 untuk mengambil keputusan tentang masalah itu, minimal 2/3 anggota

Konstituante harus menghadiri sidang dan 2/3 dan mereka itu memberikan suara

setuju. Tetapi sampai tiga kali Konstituante mengadakan pemungutan suara, ternyata

46 G. Moeejanto. M.A, op. cit., tam. 113.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 128: KEBIJAKAN POLITIK PEMERINTAH RI MASA DEMOKRASI LIBERAL ... · PDF filei KEBIJAKAN POLITIK PEMERINTAH RI MASA DEMOKRASI LIBERAL 1950-1959 MAKALAH Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu

113

mayoritas yang diperlukan tidak pernah tercapai, sehingga banyak anggota yang tidak

mau menghadiri sidang-sidang Konstituante lagi. Ini menyebabkan Konstituante

tidak bias berfungsi dalam mengemban tugas dari rakyat. Karena itu pihak yang pro

bersarna militer, mendesak Presiden untuk mengundangkan kembali UUD 1945

dengan dekrit.

Presiden Soekarno menyampaikan Dekrit Presiden kepada seluruh rakyat

pada tanggal 5 Juli 1959. Isi pokok dekrit itu ialah pembubaran konstituante,

berlakunya kembali UUD 1945 dan pemakluman bahwa pembentukan MPRS, dan

DPAS akan dilakukan dalam waktu sesingkat-singkatnya. Dinyatakan bahwa Piagam

Jakarta menjadi UUD 1945. Dengan berlakunya kembali UUD 1945, maka

demokrasi liberal berakhir.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 129: KEBIJAKAN POLITIK PEMERINTAH RI MASA DEMOKRASI LIBERAL ... · PDF filei KEBIJAKAN POLITIK PEMERINTAH RI MASA DEMOKRASI LIBERAL 1950-1959 MAKALAH Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu

114

BAB V

KESIMPULAN

Berdasarkan pembahasn "Kebijakan Politik Pemerintah RI Masa Demokrasi

Liberal 1950-1959" dibahas tiga permasalahan yaitu yang pertarna, latar belakang

Lahirnya Kebijakan Politik Pemerintah RI Masa Demokrasi Liberal 1950-1959;

kedua, proses Penerapan Kebijakan-Kebijakan Politik Pemerintah RI Masa

Demokrasi Liberal 1950-1959; ketiga, Dampak Kebijakan-Kebijakan Politik

Pemerintah RI Masa Demokrasi Liberal 1950- 1959. Berdasarkan uraian bab II, III,

dan IV, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. latar belakang Lahirnya Kebijakan Politik Pemerintah RI Masa Demokrasi

Liberal 1950- 1959 tidak lepas dari adanya pembentukan RIS, 17 Agustus 1950, dan

pada hari itu RIS menjelma menjadi Negara Kesatuan Repoblik Indonesia (NKRI).

Pada masa RIS ini tidak sedikit masalah yang dihadapi oleh pemerintah RIS. Idonesia

harus menghadapi rongrongan dari dalam yang dilakukan oleh beberapa golongan

yang mendapat dukungan dari pihak Belanda dan mereka yang takut akan kehilangan

hak- hak istimewanya bila Belanda meninggalkan Indonesia. Pada tanggal 17

Agustus 1950 dengan resmi RIS dibubarkan dan dibentuk negara kesatuan barn yang

diberi nama Negara Kesatuan Repoblik Indonesia, negara kesatuan yang barn

merupakan dari RIS yang mengalami perubahan undang-undang tetapi oleh

kebanyakan orang Indonesia negara kesatuan dianggap merupakan kelanjutan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 130: KEBIJAKAN POLITIK PEMERINTAH RI MASA DEMOKRASI LIBERAL ... · PDF filei KEBIJAKAN POLITIK PEMERINTAH RI MASA DEMOKRASI LIBERAL 1950-1959 MAKALAH Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu

115

repoblik Proklamasi 17 Agustus 1945. Bangsa Indonesia bentuk federal warisan

penjajah dimaksudkan untuk mempertahankan pengaruhnya di Indonesia. Bahkan

negara federal adalah cara yang ditempuh Belanda untuk merintangi perjuangan

kemerdekaan, disamping mempertahankan RIS berarti mempertahankan posisi

banyak orang Indonesia pro Belanda yang hanya mementingkan kepentingan sendiri

serta tidak mendapat dukungan rakyat. Dalam RIS negara bagian RI adalah otonom

bukan hanya menikmati otonomi penuh dari Jakarta Pusat. Untuk merealisasikan

tujuan tersebut UUD RIS diganti dengan UUDS 1950. UUDS 1950 disahkan oleh

presiden RIS pada tanggal 15 Agustus 1950 dan mulai berlaku 17 Agustus 1950,

dengan demikian terbentuklah NKRI dan RIS bubar dalam usia 8 bulan. UUDS 1950

mengamanatkan negara kesatuan RI menganut sistem demokrasi liberal.

2. Proses penerapan kebijakan Politik pemerintah RI masa demokrasi liberal

1950-1959, dimasa demokrasi liberal atau demokrasi pealementer sering terjadi

pergantian kabinet sehingga mengakibatkan kebijakan- kebijakan yang diambil

pemerintah kurang berjalan dengan baik. Impor diliberalisasikan sebagai upaya untuk

menekankan tingkat harga-harga umum di dalam negeri. Kredit bagi perusahaan-

perusahaan asing yang mendominasi prekonomian diperketat, sementara bagi

perusahaan pribumi diperlunak. Suatu kombinasi kebijakan fiskal yang ketat dan

penerimaan yang tinggi dan sempat menghasilkan surplus anggaran yang cukup besar

pada tahun 1951. Dan juga adanya kebijakan menasionalisi perusahaan Belanda.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 131: KEBIJAKAN POLITIK PEMERINTAH RI MASA DEMOKRASI LIBERAL ... · PDF filei KEBIJAKAN POLITIK PEMERINTAH RI MASA DEMOKRASI LIBERAL 1950-1959 MAKALAH Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu

116

Indonesia juga menjalankan politik beabs aktif, hubungan luar negeri yang dirintis

sejak perang kemerdekaan berkembang setelah pengakuan kedaulatan kemerdekaan

1949. Kabinet RIS dibawah Perdana Menteri Hatta melaksanakan hubungan luar

negeri yang dititikberatkan pada negara- negara Asia dan negara Barat, karena

kepentingan ekonomi Indonesia masih terkait dengan Eropa, pasaran ekonomi

Indonesia masih berpusat di Belanda dan Eropa Barat pada umumnya. Republik

Indonesia menggandengkan politik bebas aktifnya dengan politik bertetangga baik.

Politik bertetangga baik sering ditonjolkan terutama oleh kabinet Ali I dalam bulan

Januari 1953 tatkala melaksanakan hubungan dan konsultasi dengan negar- negara

tetangga seperti India, Pakistan, Birma, Sri Langka, yang sama pandangannya

mengenai politik internasional, terutama mengenai perang dingin, misalnya: usaha

untuk menghentikan perang di Korea. Menurut mereka perang dingin sangat ditakuti

oleh umat manusia. Sebagai basil daripada hubungan- hubungan bilateral tersebut,

maka makin kokoh pandangan yang sama mengenai kepentingan yang sama antara

Indonesia dengan tetangga-tetangganya. Misaalnya pembangunan ekonomi,

pembangunan politik, kerjasama di bidang ekonomi dan lain- lain. Dan berdasarkan

semangat demikian terselengaranya Konferensi Asia- Afrika.

3. Dampak Kebijakan Politik Pemerintah RI Masa Demokrasi Liberal 1950-

1959 sangat dirasakan oleh Indonesia. Bidang Politik, Jatuh bangunnya kabinet pada

masa Demokrasi Liberal disebabkan karena adanya konflik antar partai politik.

Misalnya Kabinet Natsir jatuh karena PNI menentang kebijakannya mengenai Irian

Barat. Demi menyelamatkan negara maka Presiden melakukan tindakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 132: KEBIJAKAN POLITIK PEMERINTAH RI MASA DEMOKRASI LIBERAL ... · PDF filei KEBIJAKAN POLITIK PEMERINTAH RI MASA DEMOKRASI LIBERAL 1950-1959 MAKALAH Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu

117

mengeluarkan keputusan Presiden RI No. 75/1959 sebuah dekrit yang selanjutnya

dikenal dengan Dekrit Presiden 5 Juli 1959. Tujuan dikeluarkan Dekrit Presiden

adalah untuk menyelesaikan masalah negara yang semakin tidak menentu dan untuk

menyelamatkan negara. Reaksi yang terjadi dengan adanya Dekrit Presiden Rakyat

menyambut baik sebab mereka telah memimpikan adanya stabilitas politik yang telah

rapuh selama masa Liberal. Bidang Ekunomi Sesudah Pengakuan Kedaulatan 27

Desember 1949, KMB membebankan pada Indonesia hutang luar negeri sebesar Rp

2.800 juta. Sementara ekspor masih tergantung pada beberapa jenis hasil perkebunan

saja. Masalah jangka pendek yang harus diselesaikan oleh pemerintah adalah : (a)

mengurangi jumlah uang yang beredar dan (b) mengatasi kenaikan biaya hidup.

Sedangkan masalah jangka panjang adalah pertambahan penduduk dan tingkat hidup

yang rendah. Dan sisi moneter difisit pemerintah sebagian berhasil dikurangi dengan

pinjaman pemerintah.Dalam Bidang Sosial, pada hakikatnya pristiwa 17 Oktober ini

mempunyai factor- factor penyebab, Indonesia menghadapi banyak persoalan, antar

lain: keadaan politik yang labil dengan sistem demokrasi liberal model Eropa

khususnya Belanda., keadaan sosial ekonomi yang semaki buruk dan korupsi yang

semakin luas, persoalan Irian Barat yang tidak kurung selesai, kemrosotan intgritas

dan kemampuan operator pemerintah, misalnya pertentangan antar partai- partai dan

pergolakan ditubuh ABRI, setelah pengakuan kedaulatan pimpinan Angkatan Perang

khususnya Kepala. Disamping gerakan anti Cina, kabinet Ali menghadapi ketidak

senangan yang timbul di daerah-daerah. Bahwa dibeberapa daerah di Sumatra dan

Sulawesi tidak puas dengan alokasi biaya pembangunan yang diterimanya dari pusat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 133: KEBIJAKAN POLITIK PEMERINTAH RI MASA DEMOKRASI LIBERAL ... · PDF filei KEBIJAKAN POLITIK PEMERINTAH RI MASA DEMOKRASI LIBERAL 1950-1959 MAKALAH Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu

118

Selain daripada ini mereka tidak menaruh kepercayaan lagi kepada pemerintah.

Karena mengubah pemerintah dengan jalan perlementer tidak dapat dilakukan.

Presiden Soekarno menyampaikan Dekrit Presiden kepada seluruh rakyat pada

tanggal 5 Juli 1959. Isi pokok dekrit itu ialah pembubaran konstituante, berlakunya

kembali UUD 1945 dan pemakluman bahwa pembentukan MPRS, dan DPAS akan

dilakukan dalam waktu sesingkat-singkatnya. Dinyatakan bahwa Piagam Jakarta

menjadi UUD 1945. Dengan berlakunya kembali UUD 1945, maka demokrasi liberal

berakhir.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 134: KEBIJAKAN POLITIK PEMERINTAH RI MASA DEMOKRASI LIBERAL ... · PDF filei KEBIJAKAN POLITIK PEMERINTAH RI MASA DEMOKRASI LIBERAL 1950-1959 MAKALAH Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu

119

DAFTAR PUSTAKA

A. Buku

Ali Facry. (1993). Komelut Demokrasi Liberal. Jakarta: PT Pustaka LP3ES

Indonesia.

Bantarto Bandoro. (1995). Refleksi Setengah Abad Kemerdekaan Indonesia. Jakarta:

Perpustakaan Nasional.

Dumairy. (1996). Perekonomian Indonesia. Jakarta: Erlangga.

Kahin.M.C. George Truman. (1995). Nasionalisme dan Revolusi di Indonesia.

Jakarta: UNS Pres dan Pustaka.

Kardiyat Wiharyanto.A. (2011). Sejarah Indonesia Dari Proklamasi sampai Pemilu

2009. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.

Marwati Djuned Poesponegoro. (1984). Sejarah Nasional VI Edisi ke 4. Jakarta: PN

Balai Pustaka.

Moedjanto.G. (1988). Indonesia Abad Ke-20 Dari Perang Kemerdekan Pertama

Sampai Pelita III. Yogyakarta: Kanisius.

Nasution.A.H. (1966). Sejarah perjuanagan Nasional Dibidang Bersenjata. Jakarta:

Penerbit Mega Bookstore.

Ricklefs. M.C. (1991). Sejarah Indonesia Modern. Yogyakarta:Gajah Mada

University.

(2009). Sejarah Indonesia Modern.Yogyakarta: Gajah Mada University.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 135: KEBIJAKAN POLITIK PEMERINTAH RI MASA DEMOKRASI LIBERAL ... · PDF filei KEBIJAKAN POLITIK PEMERINTAH RI MASA DEMOKRASI LIBERAL 1950-1959 MAKALAH Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu

120

Sartono kartodirdjo. (1977). Sejarah Nasional Indonesia VI Jaman Jepang Dan

Jaman Republik Indonesia Edisi 2. Jakarta: Balai Pustaka.

B. Internet

http://jagosejarah.blogspot.com/2014/09/perjanjian-linggarjati.html ( diuduh tagggal

27 Maret 2015 ).

http://whatteenagersneed.blogspot.com/2011/02/masa-pemerintahan-demokrasi-

liberal-di.html.( diunduh taggal 27 Maret2015 )

http://www.idsejarah.net/2014/11/pemilihan-umum1955.htm.( diunduh taggal 16

April 2015).

https://abigdream.wordpress.com/2010/04/01/idonesia-pada-masa-demokrasi-liberal-

1950-1959 (diunduh taggal 16 April 2016).

https://mamaderka.wordpress.com/2012/02/13/bakaco-pemerintahan-indonesia-pada-

1950-1959 (diunduh taggal16 April 2016)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 136: KEBIJAKAN POLITIK PEMERINTAH RI MASA DEMOKRASI LIBERAL ... · PDF filei KEBIJAKAN POLITIK PEMERINTAH RI MASA DEMOKRASI LIBERAL 1950-1959 MAKALAH Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu

121

SILABUS

Nama Sekolah : SMA

Materi Pembelajaran : Sejarah Indonesia (Wajib)

Kelas : XII

Kompetensi Inti :

1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

2. Menghayati dan mengamalkan prilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, (gotong royong, toleransi, kerjasama, toleransi,

santun, responsif, dan pro-aktif dan menunjukan sikap sebagai bagian sulusi alas berbagai permasalahan dalain berinteraksi secara

efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu

pengetahuan teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 137: KEBIJAKAN POLITIK PEMERINTAH RI MASA DEMOKRASI LIBERAL ... · PDF filei KEBIJAKAN POLITIK PEMERINTAH RI MASA DEMOKRASI LIBERAL 1950-1959 MAKALAH Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu

122

4. terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat

dan minatnya untuk memecahkan masalah.

5. Mengolah, menalar, dan menyajikan dalam ranah kongkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan yang dipelajarinya

disekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilnuan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 138: KEBIJAKAN POLITIK PEMERINTAH RI MASA DEMOKRASI LIBERAL ... · PDF filei KEBIJAKAN POLITIK PEMERINTAH RI MASA DEMOKRASI LIBERAL 1950-1959 MAKALAH Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu

123

Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Penilaian Alokasi waktu Sumber belajar

1.4. Menganalisis

Perkembangan

Politik dan

Ekonomi serta

Perubahan

Masyarakat di

Indonesia dalam

Upaya Mengisi

Kemerdekaan

Kebijakan Politik

Pemerintah RI Masa

Demokrasi Liberal

1950-1959.

Latar belakang

lahirnya demokrasi

liberal 1950- 1959

Proses penerapan

kebijakan politik

pemerintah RI masa

demokrasi Liberal

1950- 1959.

Dampak kebijakan

politik pemerintah

RI masa demokrasi

liberal 1950-1959

Mengamati

• Melalui menyimak

penjelasan guru,

membaca buku, dan

melihat gambar- gambar

tentang latar belakang

lahirnya demokrasi

liberal 1950-1959,

Proses penerapan

kebijakan politik

pemerintah RI masa

demokrasi Liberal 1950-

1959, Dampak kebijakan

politik pemerintah RI

masa demokrasi liberal

1950- 1959. Menanya

• Siswa bertanya dan

menyampaikan tentang

Observasi :

Mengamati kegiatan

peserta didik dalam

proses mengumpulkan

data, analisis dan

pembuatan laporan

Portofolio: Laporan

peserta didik tentang:

latar belakang

lahirnya demokrasi

liberal 1950-1959.

Proses penerapan

kebijakan politik

pemerintah RI masa

demokrasi Liberal

1950 1959.

Dampak kebijakan

245 Menit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 139: KEBIJAKAN POLITIK PEMERINTAH RI MASA DEMOKRASI LIBERAL ... · PDF filei KEBIJAKAN POLITIK PEMERINTAH RI MASA DEMOKRASI LIBERAL 1950-1959 MAKALAH Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu

124

latar belakang lahirnya

demokrasi liberal 1950-

1959, Proses penerapan

kebijakan politik

pemerintah RI masa

demokrasi Liberal 1950-

1959, Dampak kebijakan

politik pemerintah RI

masa demokrasi liberal

1950- 1959.

Mengekplorasikan

Mengurnpulkan imfon-

nasi dari buku niaupun

sumber lainnya terkait

dengan latar belakang

lahirnya demokrasi

liberal 1950-1959,

Proses penerapan

kebijakan- kebijakan

politik pemerintah

RI masa demokrasi

liberal 1950-1959.

Tes Tertulis:

kemampuan peserta

didik dalam

memahami:

Latar belakang

lahirnya demokrasi

liberal 1950-1959.

Proses penerapan

kebijakan politik

pemerintah RI masa

demokrasi liberal

1950- 1959.

Dampak kebijakan

politik pemerintah

RI masa demokrasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 140: KEBIJAKAN POLITIK PEMERINTAH RI MASA DEMOKRASI LIBERAL ... · PDF filei KEBIJAKAN POLITIK PEMERINTAH RI MASA DEMOKRASI LIBERAL 1950-1959 MAKALAH Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu

125

politik pemerintah RI

masa demokrasi

Liberal 1950- 1959,

Dampak kebijakan

politik pemerintah RI

masa demokrasi liberal

1950- 1959.

Mengasosiasikan

Menganalisis data yang

didapati baik dari

bacaan, sumber

sumber terkait untuk

mendapatkan

kesimpulan tentang

latar belakang lahirnya

demokrasi liberal 1950-

1959, Proses penerapan

kebijakan politik

pemerintah RI masa

liberal 1950-1959.

Tugas Tersruktur:

membuat makalah

tentang demokrasi

liberal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 141: KEBIJAKAN POLITIK PEMERINTAH RI MASA DEMOKRASI LIBERAL ... · PDF filei KEBIJAKAN POLITIK PEMERINTAH RI MASA DEMOKRASI LIBERAL 1950-1959 MAKALAH Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu

126

demokrasi Liberal

1950- 1959, Dampak

kebijakan politik

pemerintah RI masa

demokrasi liberal 1950-

1959.

Mengkomunikasikan

• Melaporkan hasil

evaluasi dalam bentuk

tulisan yang berisi

tentang latar belakang

lahirnya demokrasi

liberal 1950-1959,

Proses penerapan

kebijakan politik

pemerintah RI masa

demokrasi Liberal 1950-

1959, Dampak

kebijakan politik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 142: KEBIJAKAN POLITIK PEMERINTAH RI MASA DEMOKRASI LIBERAL ... · PDF filei KEBIJAKAN POLITIK PEMERINTAH RI MASA DEMOKRASI LIBERAL 1950-1959 MAKALAH Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu

127

pemerintah RI masa

demokrasi liberal 1950-

1959.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 143: KEBIJAKAN POLITIK PEMERINTAH RI MASA DEMOKRASI LIBERAL ... · PDF filei KEBIJAKAN POLITIK PEMERINTAH RI MASA DEMOKRASI LIBERAL 1950-1959 MAKALAH Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu

128

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Satuan Pendidikan : SMA

Kelas/ Smester : XII/IPS

Mata Pelajaran : Sejarah

Materi Pokok : Kebijakan Politik Pemerintah RI Masa Demokrasi Liberal

1950-1959.

Pertemuan ke : I

AlokasiWaktu : 2 X 45 menit

A. Kompetensi lnti

1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

2. Menghayati dan mengamalkan prilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli,

(gotong royong, toleransi, kerjasama, toleransi, damai), santun, responsif, dan

pro-aktif dan menunjukan sikap sebagai bagian sulusi atas berbagai

permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan

alam serta menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,

prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan

teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,

kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 144: KEBIJAKAN POLITIK PEMERINTAH RI MASA DEMOKRASI LIBERAL ... · PDF filei KEBIJAKAN POLITIK PEMERINTAH RI MASA DEMOKRASI LIBERAL 1950-1959 MAKALAH Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu

129

menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai

dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.

4. Mengolah, menalar, dan menyajikan dalam ranah kongkret dan ranah abstrak

terkait dengan pengembangan yang dipelajarinya disekolah secara mandiri,

dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.

B. Kompetensi Dasar

1.4. Menganalisis Perkembangan Politik dan Ekonomi Serta Perubahan

Masyarakat di Indonesia Dalam Upaya Mengisi Kemerdekaan.

C. Indikator Pencapaian Kompetensi

1. Menunjukkan sikap tanggung jawab dan disiplin dalam mengerjakan

tugas-tugas pembelajaran sejarah terkai tdemokrasi liberal 1950-1959.

(KI.1)

2. Menunjukkan sikap responsif dan pro-aktif dalam sikap kegiatan

pembelajaran di kelas (KI. 2).

3. Menganalisis latar belakang lahirnya demokrasi liberal 1950-1959.(KI. 3)

4. Menganalisis proses penerapan kebijakan politik pemerintah RI masa

demokrasi Liberal 1950- 1959.(KI. 4)

5. Menganalisis dampak kebijakan politik pemerintah RI masa demokrasi

liberal 1950- 1959. (KI.4)

D. Tujuan Pembelajaran

Melalui diskusi, mengamati, dan membaca referensi siswa dapat:

1. Menunjukkan sikap tanggungjawa bdisiplin dalam mengerjakan tugas-

tugas pembelajaran sejarah : terkait demokrasi liberal 1950- 1959.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 145: KEBIJAKAN POLITIK PEMERINTAH RI MASA DEMOKRASI LIBERAL ... · PDF filei KEBIJAKAN POLITIK PEMERINTAH RI MASA DEMOKRASI LIBERAL 1950-1959 MAKALAH Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu

130

2. Menunjukkan sikap responsif dan pro-aktif dalam sikap kegiatan

pembelajaran di kelas.

3. Menganalisis latar belakang lahirnya demokrasi liberal 1950-1959.

4. Menganalisis proses penerapan kebijakan politik pemerintah RI masa

demokrasi Liberal 1950- 1959.

5. Menganalisis dampak kebijakan politik pemerintah RI masa demokrasi

liberal 1950- 1959.

6. Menyajikan laporan lisan dalam bentuk persentasi tentang demokrasi

liberal 1950-1959.

E. Materi Ajar

Latar belakang lahirnya demokrasi liberal 1950-1959.

Proses penerapan kebijakan politik pemerintah RI masa demokrasi Liberal

1950- 1959.

Dampak kebijakan politik pemerintah RI masa demokrasi liberal 1950-

1959.

F. Alokasi Waktu

2 X 45

G. Pendekatan, Strategi, dan Metodologi Pembelajaran

Pendekatan : Scientific

Model : Koperatif Jigsaw

Metode : Ceramah, diskusi, observasi, persentasi, dan Tanya jawab

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 146: KEBIJAKAN POLITIK PEMERINTAH RI MASA DEMOKRASI LIBERAL ... · PDF filei KEBIJAKAN POLITIK PEMERINTAH RI MASA DEMOKRASI LIBERAL 1950-1959 MAKALAH Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu

131

H. Kegiatan Pembelajaran

Kegiatan Kegiatan Alokasi Waktu

Pendahuluan a. Guru memberikan salam

b. Guru mempersilahkan salah

satu siswa untuk memimpin

doa.

c. Gutru kepada siswa kesiapan

dan kenyamanan siswa untuk

belajar.

d. Mengabsen kehadiran siswa .

e. Mengajukan beberapa

pertanyaan kepada siswa.

10 menit

Inti Guru membagikan siswa

kedalam 6 kelompok yang

beranggotankan 5-6 siswa

(kelompok awal)

Mengamati :

• Melalui menyimak

penjelasan guru, mebaca

buku dan melihat gambar-

gambar tentang latar

belakang lahirnya demokrasi

liberal 1950- 1959,proses

penerapan kebijakan politik

pemerintah RI masa

demokrasi Liberal

1950¬1959, dampak

kebijakan politik pemerintah

RI masa demokrasi liberal

1950- 1959.

70 Menit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 147: KEBIJAKAN POLITIK PEMERINTAH RI MASA DEMOKRASI LIBERAL ... · PDF filei KEBIJAKAN POLITIK PEMERINTAH RI MASA DEMOKRASI LIBERAL 1950-1959 MAKALAH Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu

132

Menanya:

• Siswa dipersilahkan bertanya

dan mengemukakan pendapat

tentang latar belakang

lahirnya demokrasi liberal

1950-1959,proses penerapan

kebijakan politik pemerintah

RI masa demokrasi Liberal

1950- 1959, dampak

kebijakan politik pemerintah

RI masa demokrasi liberal

1950- 1959.

Mengeksplorasikan Menalar :

• Peserta didik diminta untuk

mengumpulkan informasi

dari buku maupun sumbe

lainya terkai dengan latar

belakang lahirnya demokrasi

liberal 1950-1959,proses

penerapan kebijakan politik

pemerintah RI masa

demokrasi Liberal 1950-

1959, dampak kebijakan

politik pemerintah RI masa

demokrasi liberal 1950-

1959.

Mengasosiasi :

• Peserta didik menganalisis

informasi dan data yang

didapat baik dari bacaan,

sumber- sumber

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 148: KEBIJAKAN POLITIK PEMERINTAH RI MASA DEMOKRASI LIBERAL ... · PDF filei KEBIJAKAN POLITIK PEMERINTAH RI MASA DEMOKRASI LIBERAL 1950-1959 MAKALAH Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu

133

• terkait untuk mendapatkan

kesimpulan tentang latar

belakang lahirnya demokrasi

liberal 1950- 1959,proses

penerapan kebijakan politik

pemerintah RI masa

demokrasi liberal 1950-1959,

dampak kebijakan politik

pemerintah RI masa

demokrasi liberal 1950-

1959.

Mengkomunikasikan :

• Melaporkan hasil evaluasi

dalam bentuk tulisan yang

berisi tentang latar belakang

lahirmya demokrasi liberal

1950-1959,proses penerapan

kebijakan politik

pemerintahRI masa

demokrasi Liberal 1950

1959, dampak kebijakan

politik pemerintah RI masa

demokrasi liberal 1950-

1959.

Penutup a. Kesimpulan

Guru dan siswa bersama-

sama menyimpulkan materi

tentang latar belakang

lahirnya demokrasi liberal

1950-1959, proses

penerapan kebijakan politik

10 menit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 149: KEBIJAKAN POLITIK PEMERINTAH RI MASA DEMOKRASI LIBERAL ... · PDF filei KEBIJAKAN POLITIK PEMERINTAH RI MASA DEMOKRASI LIBERAL 1950-1959 MAKALAH Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu

134

pemerintah RI masa

demokrasi Liberal 1950-

1959, kebijakan politik

pemerintah RI masa

demokrasi liberal 1950-

1959.

b. Refleksi

Peserta didik

menyimpulkan nilai- nilai

apa saja yang diproleh dari

pelajaran hari ini.

c. Tugas Lanjutan

Siswa membuat artikel

mengenai demokrasi liberal

1950-959.

d. Mengucapkan Salam

I. Penilaian Hasil belajar

a. Tes : uraian (terlampir)

b. Non Tes :

1. Lembar pengamatan sikap ( terlampir)

2. Lembar pengamatan prestasi (terlampir)

3. Membuat makalah tentang latar belakang lahirnya demokrasi liberal

1950-1959,proses penerapan kebijakan politik pemerintah RI masa

demokrasi Liberal 1950- 1959, dampak kebijakan politik pemerintah RI

masa demokrasi liberal 1950- 1959. (criteria penilaian terlampir)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 150: KEBIJAKAN POLITIK PEMERINTAH RI MASA DEMOKRASI LIBERAL ... · PDF filei KEBIJAKAN POLITIK PEMERINTAH RI MASA DEMOKRASI LIBERAL 1950-1959 MAKALAH Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu

135

Format penulisan makalah:

BAB I : Pendahuluan

BAB II : Isi

BAB III : Penutup

a. Kesimpulan

b. Saran

Daftar rujukan

Catatan:

Makalah diketik dengan huruf Time New Roman. 12, spasi 1,5, kertas A4,

maksimal 20 lembar.

J. Sumber Belajar

• Sumber

• White Board/papan flannel

• Pawer Point

• LCD

• Internet

• Gambar

Mengetahui,

Yogyakarta, Maret 2015

Kepala Sekolah

Dra. Beising

Guru Mapel

Yosep Hengki

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 151: KEBIJAKAN POLITIK PEMERINTAH RI MASA DEMOKRASI LIBERAL ... · PDF filei KEBIJAKAN POLITIK PEMERINTAH RI MASA DEMOKRASI LIBERAL 1950-1959 MAKALAH Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu

136

Ringkasan materi

1. Latar Belakang Lahirnya Dernokrasi Liberal 1950-1959

A. Konsolidasi Kekuasaan RI

Pemerintah mengeluarkan mamaklumat politik, dinyatakan dalam

maklumat tersebut bahwa pemerintah menginginkan pengakuan terhadap negara

dan pemerintah Repoblik Indonesia serikat maupun Belanda sendiri. Pemerintah

RI bersedia membayar semua hutang-hutang Hindia Belanda sebelum perang duni

II dan berjanji akan mengembalikan semua milik asing atau memberi ganti rugi

atas milik asing yang telah dikuasai oleh pemerintah. Bersamaan dengan ini

dikeluarkan pernyataan bahwa pemerintah menyukai berdirinya partai- partai

politik sebagai sarana pembantu perjuangan. Sebagai realisasi maklumat tersebut

kabinet presidensial yang dipimpin oleh Presiden sendiri diganti dengan kabinet

ministerial, sebagai perdana menteri ditunjuk Sultan Sjahrir. Pemerintah baru ini

segera mengadakan hubungan diplomatik dengan pihak Belanda dan Inggris.

B. Menghadapi Agresi Militer Belanda

Agresi terbuka Belanda pada tanggal 21 Juli 1947 menimbulkan reaksi

yang hebat dan dunia. Pada tanggal 30 Juli 1947 Pemerintah India dan Australia

mengajukan permintaan resmi agar masalah Indonesia segera dimasukan dalam

daftar acara Dewan Keamanan. Permintaan itu diterima baik dan pada tanggal 31

Juli dimasukan dalam acara pembicaraan Dewan Keamanan. Tanggal 1 Agustus

1947 Dewan keamanan memerintahkan pemberhentian permusuhan kedua belah

pihak, yang dimulai pada tanggal 4 Agustus 1947. Sementara itu untuk

mengawasi gencatan senjata dibentuk komisi konsuler. Dewan Keamanan yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 152: KEBIJAKAN POLITIK PEMERINTAH RI MASA DEMOKRASI LIBERAL ... · PDF filei KEBIJAKAN POLITIK PEMERINTAH RI MASA DEMOKRASI LIBERAL 1950-1959 MAKALAH Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu

137

mem perdebatkan masala Indonesia akhirnya menyetujui usul Amerika Serikat,

bahwa untuk mengawasi penghentian ini hams dibentuk suatu Komisi Jasa-jasa

Baik. Indonesia dan Belanda dipersilahkan untuk satu negara yang dipercayai

untuk mengawasi penghentian permusuhan. Pemerintahan Indonesia meminta

Australia menjadi anggota komisi, dan belanda memilih Belgia. Autralia diwakili

Richard Kirby, Belgia diwakili Paul Van Zeland, dan Amerika diwakili Dr. Frank

Graham. Komisi ini di indonesi dikenal dengan Komisi Tiga Negara (KTN).

Dalam masalah militer KTN mengambil inisiatif, tetapi dalam masalah politik

KTN hanya memberikan saran dan usul, tidak mempunyai hak untuk memasukan

persoalan politik. KTN mulai bekeija di Indonesia pada bulan Oktober 1947.

Setelah KTN mengadakan pembicaraan dengan kedua pemerintah, akhirnya

disepekati untuk kembali kemeja perundingan. Belanda mengajukan Jakarta

sebagai tempat perundingan, tetapi ditolak oleh pihak Republik. Republik

menganggap di Jakarta tidak ada kebebasan untuk menyatakan pendapat, republik

menginnginkan perundingan dilaksanakan di luar daerah yang dikuasai Belanda.

KTN mengambil jalan tengah dan mengusulkan kedua belah pihak menerima

tempat perundingan di atas sebuah Kapal Amerika Serikat yang disediakan atas

pennintaan KTN.

C. Akhir Perang dan Pengakuan Kedaulatan RI

Sejak kembali pemimpin RI ke Yogyakarta perundingan dengan BFO

yang telah dirintis di Bangka dimulai lagi. Yang dibahas dalam perundingan itu

yalah pembentukan pemerintah peralihan sebelum terbentuknya Negara Indonesia

Serikat. Kemudian pada tanggal 19-29 Jul 1949 diadakan perundingan kedua

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 153: KEBIJAKAN POLITIK PEMERINTAH RI MASA DEMOKRASI LIBERAL ... · PDF filei KEBIJAKAN POLITIK PEMERINTAH RI MASA DEMOKRASI LIBERAL 1950-1959 MAKALAH Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu

138

belah pihak, yang disebut Konferensi Antar-Indonesia. konferensi itu

memperlihatkan bahwa politik Devide Et Inpera untuk memisahkan daerah di luar

Republik dari Republik Indonesia, akhimya mengalami kegagalan. Pada

Konferensi Antar-Indonesia yang diselenggarakan di Yogyakarta dihasilkan

persetujuan mengenai bentuk dan hal- hal yang bertalian mengenai ketatanegaraan

Negara Indonesia Serikat.

1. Negara Indonesia Serikat disetujui dengan nama Republik Indonesia Serikat

(RIS) berdasarkan demokrasi dan federalis.

2. RIS akan dipakai seorang Presiden kondtitusional dibantu mentri-mentri yang

bertanggung jawab pada dewan perwakilan rakyat.

3. Akan dibentuk dua badan perwakilan, yakni sebuah dewan perwakilan akyat

dan dewan perwakilan negara bagian (senat) pertama kali akan dibentuk

dewan perwakilan rakyat.

4. Pemerintah federal sementara akan menerima kedaulatan bukan hanya pihak

Belanda, melainkan pada saat yang sama juaga dari Republik Indonesia.

Di bidang militer telah tercapai persetujuan:

1. Angkatan perang RIS adalah angkatan perang Nasional, Presiden RIS adalah

panglima tertinggi angkatan perang RIS

2. Pembentukan angkatan perang RIS adalah semata-mata soal Bangsa

Indomesia. Angkatan perang RIS akan dibentuk oleh Pemerintah RIS dengan

ini angkatan perang RI (TNI), bersama- sama orang Indonesia yang ada dalam

KNIL, ML, KM, VB, dan Teritoride bataljons.Pertahanan negara adalah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 154: KEBIJAKAN POLITIK PEMERINTAH RI MASA DEMOKRASI LIBERAL ... · PDF filei KEBIJAKAN POLITIK PEMERINTAH RI MASA DEMOKRASI LIBERAL 1950-1959 MAKALAH Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu

139

semata-semata hak pemerintah RIS, negara-negara bagian tidak memiliki

angkatan perang sendiri.

3. Pada masa permulaan RIS, menteri pertahanan dapat merangkap panglima

besar APRIS.

Pada tanggal 23 Agustus KMB dimulai di Den Hag. Konferensi selesai pada

tanggal 2 November 1949.

Pada tanggal 27 Desember negeri Belanda secara resmi menyerahkan

kedaulatan atas Indonesia, tidak termasuk Irian Barat. Kepada RIS sebuah negara

Federal yang hanya bertahan beberapa minggu saja. Ada banyak sentimen pro-

Republik di negara federal yang diidrikan oleh Belanda itu, sentimen menjadi

semakin kuat dengan dibebaskannya sekitar 12.000 orang tawanan Republik dari

penjara Belanda antara bulan Agustus sampai bulan Desember 1949. Pada tanggal

23 Januari 1949 Westerling dan sekitar 800 orang serdadunya merebut tempat-

tempat penting di Bandung, tetapi komisaris tinggi Belanda dan komandan

garnisun Belanda yang masih berada mendesaknya supaya mundur pada hari itu

juga. Hari itu juga bahwa Westerling merencanakan untuk menyerang kabinet RIs

dan membunuh beberapa mentri. Serdadu Westerling telah menyusup ke Jakarta

setelah meninggalkan Bandung, tetapi mereka dapat dipukul mundur. Pada bulan

Februari Westerling meninggalkan negeri ini dengan jalan menyamar. Ditangkap

beberap pemimpin Pasundan karena terlibat dalm komplotan Westerling

mendorong perlemen negara bagian itu meminta pada tanggal 27 Februari agar

Pasundan dibubarkan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 155: KEBIJAKAN POLITIK PEMERINTAH RI MASA DEMOKRASI LIBERAL ... · PDF filei KEBIJAKAN POLITIK PEMERINTAH RI MASA DEMOKRASI LIBERAL 1950-1959 MAKALAH Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu

140

Setelah RIS menerima pengakuan kedaulatan ternyata hanya enam minggu

nasibnya tidak diganggu gugat, sebab setelah itu muncul gerakan kembali ke

NKRI. RIS dengan 16 negara bagian ciptaan Belanda dianggap berbau colonial

atau tidak Merdeka 100 persen. Ada kesan umum bahwa perubahan NKRI sebagai

satu hal yang tidak perlu tergesa- gesa tetapi menurut Prof. Kahim dari Amerika

Serikat kembalinya RIS ke NKRI sebagai suatu yang wajar dan sehat. Jika RIS

dibiarkan hidup secara politis dan sosial bisa menimbulkan keadaan yang tidak

sehat. Bangsa Indonesia menilai berbentuk federasi sebagai warisan penjajah yang

dimaksudkan untuk mempertahankan pengaruhnya di Indonesia. Bahkan federasi

ditempuh Belanda untuk merintangi perjuangan kemerdekaan. Di samping

mempertahankan RIS berarti mempertahankan banyak orang yang pro Belanda

yang hanya mementingkan kepentingan sendiri dan mendapat dukungan dari

rakyat. Dalam RIS negara bagian RI adalah otonomi, bukan hanya menikmati

otonomi penuh dari Jakarta (pusat) tetapi bahkan banyak pejabat dari negara-

negara bagian banyak berkiblat ke Yogyakarta dari pada ke Jakarta. Ini berakibat

dualisme pemerintah pusat. Pretisk RI sebagai kampiun perjuangan bertambah

naik terutama terjaminnya law and order, kelancaran pemerintah dan relatif

korupsi tidak meluas seperti di negara- negara bagian lain. Sebagian masyarakat

Indonesia tidak puas dengan bentuk federasi hasil KMB. Ketidakpuasan itu

diwujutkan dalam tuntutan agar negara bagian bersatu dalam RI.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 156: KEBIJAKAN POLITIK PEMERINTAH RI MASA DEMOKRASI LIBERAL ... · PDF filei KEBIJAKAN POLITIK PEMERINTAH RI MASA DEMOKRASI LIBERAL 1950-1959 MAKALAH Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu

141

2. Proses Penerapan Kebijakan Politik Pemerintah RI Masa Demokrasi

Liberal 1950- 1959.

Kabinet Natsir merupakan kabinet pertama dalam negara Kesatuan Republik

Indonesia. Ia menunjuk Sjafruddin Prawiranegara sebagai Menteri keuangan dan

serta Sumitro sebagai Mentri Perdagangan dan Industri. Natssir dan kawan-

kawan berhasil memanfaatkan situasi perang Korea untuk keperluan

pembangunan. Ekspor terdorong kuat sehingga mampu mengatasi kesulitan

neraca pembayaran, sekaligus menaikan pemerintah. Impor diliberalisasikan

sebagai upaya untuk menekankan tingkat harga-harga urnum di dalam negri.

Kredit bagi perusahaan-perusahaan asing yang mendominasi prekonomian

diperketat, sementara bagi perusahaan pribumi diperlunak. Suatu kombinasi

kebijakan fiskal yang ketat dan penerimaan yang tinggi dan sempat menghasilkan

surplus anggaran yang cukup besar pada tahun 1951.

Masa pemerintahan Sukiman mencatat bebrapa peristiwa dalam sejarah

perekonomian Indonesia. Di antaranya adalah nasionalisasi De Javasche Benk

menjadi Bank Indonesia (22 Mei 1951), awalnya terdapat peraturan bahwa

mengenai pemberian kredit harus dikonsultasikan pada pemerintah Belanda.

Kabinet Wilopo memperkenalkan konsep anggaran berimbang dalam PBN impor

bukan saja diperketat, tetapi juga harus melakukan pembayaran dimuka. Pekerjaan

ekonomi besar yang dilakukan Wilopo adalah rasionalisasi angkatan bersenjata

melalui moderenisasi dan pengurangan personil. Prestasi ekonomi yang perlu

dicartat oleh kabinet ini adalah menekan pengeluaran pemerintah, lebih dan 25

persen pengeluaran total pada tahun sebelumnya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 157: KEBIJAKAN POLITIK PEMERINTAH RI MASA DEMOKRASI LIBERAL ... · PDF filei KEBIJAKAN POLITIK PEMERINTAH RI MASA DEMOKRASI LIBERAL 1950-1959 MAKALAH Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu

142

Masa pemerintahan Kabunet Ali ini diwarnai defisit baik dalam anggaran

belanja maupun neraca pembayaran. Menteri Urusan Perekonomian ini dijabat

oleh Iskaq Tjokroadisuryo, seorang tokoh sayap kin partai Nasional Indonesia dan

merupakan penganjur Indonesianisasi yang paling gigih. Ia sangat melindungi

importer pribumi, sangat menggebu-gebu mengubah perekonomian dari struktur

kolonial menjadi nasional. Begitu menggebunya sehingga dia ingin mengubah

secara drastik struktur distribusi devisa (yang ketika itu menurutnya kurang

melindungi para importer pribumi) dengan cara membagi-bagikan lisensi impor

kepada orang-orang pribumi,semasa sekitar lima bulan dia menjabat jumblah

pengusaha nasional yang tergolong dalam importir membengkak luar biasa dari

700 menjadi 4300 importir.

3. Dampak Kebijakan Politik Pemerintah Ri Masa Demokrasi Liberal 1950-

1959

Masa Liberal di Indonesia (1950-1959) biasa pula disebut masa kabinet

parlementer. Jatuh bangunnya kabinet pada masa demokrasi liberal disebabkan

karena adanya konflik antara partai politik. Misalnya Kabinet Natsir jatuh karena

PNI menentang kebijakannya mengenai Irian Barat. Konflik partai Masyumi dan

PNI ini dimenangkan oleh Masyumi dan menjadikan kabinet Sukiman

berkuasa.Sementara program berjalan timbul masalah-masalah baru. Pertama

kegagalan dalam memaksa pihak Belanda agar menyerahkan Irian Barat dan

pembatalan peijanjian KMB. Kedua, berkembangnya masalah anti Cina di

kalangan rakyat yang tidak senang melihat kedudukan istimewa golongan ini

dalam perdagangan. Sehingga perkelahian dan penegrusakan terjadi di beberapa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 158: KEBIJAKAN POLITIK PEMERINTAH RI MASA DEMOKRASI LIBERAL ... · PDF filei KEBIJAKAN POLITIK PEMERINTAH RI MASA DEMOKRASI LIBERAL 1950-1959 MAKALAH Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu

143

kota. Ketiga di beberapa daerah timbul perasaan tidak puas terhadap pernerintah

pusat. Hal ini menimbulkan terjadinya.pergolakan di beberapa daerah. Pergolakan

daerah itu mendapat dukungan dan beberapa panglirna TNI-AD, mereka merebut

kekuasaan di daerah dengan cara membentuk Dewan Banteng di Sumatra Barat

pada tanggal 20 Desember 1956, Dewan Gajah di Sumatra Utara pada tanggal 22

Desember 1956. Dewan Garuda di Sumatera Selatan dan Dewan Manguni di

Sulawesi Utara.Untuk mengatasi keadaan ini Presiden mengumumkan berlakunya

undang-undang SOB (negara dalam keadaan bahaya) dan angkatan perang

mendapat wewenang khusus untuk mengamankan negara di seluruh Indonesia.

Tetapi usaha Presiden untuk mempengaruhi partai-partai agar mau membentuk

kabinet baru ternyata gagal. Sebab itu is mengangkat Ir. Djuanda yang tidak

berpartai sebagai formatur kabinet.

Dekrit Presiden Pelaksanaan demokrasi terpimpin dimulai dengan

berlakunya Dekrit Presiden 5 Juli 1959. Narnun tindaklah serta merta bahwa

setelah diberlakukannya Dekrit Presiden 5 Juli 1959 Demokrasi Terpimpin

dilaksanakan karena telah disebutkan di atas bahwa demokrasi liberal berakhir

pada tanggal 10 Juli 1959. Latar Belakang dikeluarkan Dekrit Presiden :

1. Undang-undang Dasar yang menjadi dasar pelaksanaan pemerintahan negara

belum berhasil dibuat sedangkan Undang-undang Dasar Sementara (UUDS

1950) dengan sistem pemerintahan demokrasi liberal dianggap tidak sesuai

dengan kondisi kehidupan masyarakat Indonesia

2. Kegagalan konstituante dalam menetapkan dan menjalankan undang-undang

dasar, sehingga membawa Indonesia ke jurang kehancuran sebab Indonesia

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 159: KEBIJAKAN POLITIK PEMERINTAH RI MASA DEMOKRASI LIBERAL ... · PDF filei KEBIJAKAN POLITIK PEMERINTAH RI MASA DEMOKRASI LIBERAL 1950-1959 MAKALAH Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu

144

tidak mempunyai pijakan hukum yang mantap. Situasi politik yang kacau dan

semakin buruk.

3. Terjadinya sejumlah pemberontakan di dalam negeri yang semakin bertambah

gawat bahkan menjurus menuju gerakan separatisme.

4. Konflik antar partai politik yang mengganggu stabilitas nasional.

5. Masing-masing partai politik selalu berusaha untuk menghalalkan segala cara

agar tujuan partainya tercapai.

Demi menyelamatkan negara maka Presiden melakukan tindakan mengeluarkan

keputusan Presiden RI No. 75/1959 sebuah dekrit yang selanjutnya dikenal

dengan Dekrit Presiden 5 Juli 1959.

Sesudah Pengakuan Kedaulatan 27 Desember 1949, KMB membebankan

pada Indonesia hutang luar negeri sebesar Rp 2.800 juta. Sementara ekspor masih

tergantung pada beberapa jenis hasil perkebunan saja. Masalah jangka pendek

yang hams diselesaikan oleh pemerintah adalah : (a) mengurangi jumlah uang

yang beredar dan (b) mengatasi kenaikan biaya hidup. Selain itu diupayakan

mencari kredit dari luar negeri terutama untuk pembangunan prasarana ekonomi.

Menteri Kemakmuran Ir. Djuanda berhasil mendapatkan kredit dari Exim Bank of

Washington sejumlah $ 100.000.000. Dari jumlah tersebut direalisasi sejumlah $

52.245.000. Jumlah ini untuk membangun proyek-proyek pengangkutan

automotif, pembangunan jalan, telekomunikasi, pelabuhan, kereta api, dan

perhubungan udara.Sementara itu, ketegangan politik yang timbul akibat

pergolakan daerah ternyata tidak dapat diredakan dan untuk menanggulanginya

diperlukan biaya yang besar, sehingga mengakibatkan meningkatnya defisit.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 160: KEBIJAKAN POLITIK PEMERINTAH RI MASA DEMOKRASI LIBERAL ... · PDF filei KEBIJAKAN POLITIK PEMERINTAH RI MASA DEMOKRASI LIBERAL 1950-1959 MAKALAH Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu

145

Padahal ekspor justru sedang menurun. Situasi yang memburuk ini berlangsung

terns sampai tahun 1959.

Pada hakikatnya pristiwa 17 Oktober ini mempunyai faktor-faktor

penyebab, Indonesia menghadapi banyak persoalan, antar lain:

1. Keadaan politik yang labil dengan sistem demokrasi liberal model Eropa

khususnya Belanda.

2. Keadaan sosial ekonomi yang semaki buruk dan korupsi yang semakin luas.

3. Persoalan Irian Barat yang tidak kurung selesai.

4. Kemrosotan integritas dan kernampuan operator pemerintah, misalnya

pertentangan antar partai- partai dan pergolakan ditubuh ABRI.

Setelah pengakuan kedaulatan pimpinan Angkatan Perang khususnya

Kepala Staf Angkatan Perang (KASAP) dan Kepala Staf Angkatan Darat

(KASAD) sedang berusaha mengkonsolidasi dan memajukan TNI. Disamping

gerakan anti Cina, Kabinet Ali menghadapi ketidaksenangan yang timbul di

daerah- daerah. Bahwa dibeberapa daerah di Sumatra dan Sulawesi tidak puas

dengan alokasi biaya pembangunan yang diterimanya dan pusat. Selain daripada

ini mereka tidak menaruh kepercayaan lagi kepada pemerintah. Karena mengubah

pemerintah dengan jalan perlementer tidak dapat dilakukan. Gerakan-gerakan

pemerintah dapat dukungan dan para panglima dan terbentuklah dewan¬dewan

daerah yaitu Dewan Benteng di Sumatra Barat yang dibentuk oleh Letnan Kolonel

Achmat Husein, Komandan Resimen Ifantri 4 pada tanggal 20 Desember 1956,

Dewan gajah dibentuk oleh Kolonel Maludin Simbolon Panglima Tentara

Teritorium I (TT I)di Medan pada tanggal 22 Desember 1956, Dewan garuda di

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 161: KEBIJAKAN POLITIK PEMERINTAH RI MASA DEMOKRASI LIBERAL ... · PDF filei KEBIJAKAN POLITIK PEMERINTAH RI MASA DEMOKRASI LIBERAL 1950-1959 MAKALAH Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu

146

Sumatra Selatan, dan Dewan Manguni dibentuk oleh Letnan Kolonel \Tantje

Sumual di Manado pada tanggal 18 Februari 1957.

A. Evaluasi Hasil

Soal Uraian

1. Bagaimana latar belakang lahirnya demokrasi liberal ?

2. Apa kebijakan pemerintahan dalam bidang politik masa kabinet Wilopo?

3. Apa dampak demokrasi liberal dalam bidang politik?

Kunci Jawaban

1. Bagaimana latar belakang lahirnya demokrasi liberal ?

Setelah RIS menerima pengakuan kedaulatan ternyata hanya enam minggu

nasibnya tidak diganggu gugat, sebab setelah itu muncul gerakan kembali ke

NKRI. RIS dengan 16 negara bagian ciptaan Belanda dianggap berbau

koionial atau tidak Merdeka 100 persen. Ada kesan umum bahwa perubahan

NKRI sebagai satu hal yang tidak perlu tergesa- gesa tetapi menuru Prof.

Kahim dari Arnerika Serikat kembalinya RIS ke NKRI sebagai suatu yang

wajar dan sehat. Jika RIS dibiarkan hidup secara politis dan social bisa

menimbulkan keadaan yang tidak sehat. Bangsa Indonesia menilai bentuk

federasi sebagai warisan penjajah yang dimaksudkan untuk mempertahankan

pengaruhnya di Indonesia. Bahkan federasi ditempuh Belanda untuk

merintangi perjuangan kemerdekaan. Disamping mempertahankan RIS berarti

tnempertahankan banyak orang yang pro Belanda yang hanya mementingkan

kepentingan sendiri dan tidak mendapat dukungan dari rakyat. Dalam RIS

negara bagian RI adalah otonom, bukan hanya rnenikmati otonomi penuh dari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 162: KEBIJAKAN POLITIK PEMERINTAH RI MASA DEMOKRASI LIBERAL ... · PDF filei KEBIJAKAN POLITIK PEMERINTAH RI MASA DEMOKRASI LIBERAL 1950-1959 MAKALAH Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu

147

Jakarta (pusat) tetapi bahkan banyak pejabat dan negara-negara bagian banyak

berkiblat ke Yogyakarta daripada ke Jakarta. Ini berakibat dualisme

pemerintah pusat. Praktis RI sebagai kampiun perjuangan bertambah naik

terutama terjaminnya law and order, kelancaran pemerintah dan relatif korupsi

tidak meluas seperti di negara-negara bagian lain. Sebagian masyarakat

Indonesia tidak puas dengan bentuk federasi hasil KMB. Ketidakpuasan itu

diwujutkan dalam tuntutan agar negara bagian bersatu dalam RI. Pepemimpin

RI dan orang-orang yang duduk di pusat menanggapi bergabung dengan RI

atau melebur RIS makin keras, terlebih setelah tentara Belanda ditarik dari

negara-negara bagian dan politisi yang pro RI dibebaskan. Posis: pro RIS

menjadi lebih buruk karena diantara mereka ada yang berlaku jahat terhadap

RIS sendiri. Diantara mereka yakni Sultan Hamid II dari Kalimantan Barat

yang rnenjabat Menterei Negara. Ia bersekongkokol dengan Westerling,

pembatai 40.000 orang rakyat di Sulawesi Selatan, yang dengan APRA- nya

berkekuatan sekitar delapan ratus tentara menolong Sultan Hamid II untuk

membunuh Menteri Pertahanan (Sultan HB IX), sekjen kementrian Pertahanan

(Ali Budihardjo), dan Kastaf Angkatan Perang (Kolionel Simatupang).

Pertualangan Westerling Mulai di Bandung tetapi kemudian dapat

digagalkan.Proses perubahan dari RIS ke NKRI dimulai dan Negara

Pasundan. Kemudian Sumatra Selatan, Jawa Timur, Madura, Jawa Tengah,

dan lain- lain sehingga pada akhir Maret 1950 tinggal Kalimantan Barat,

Sumatra Timur, Negara Indonesia Timur (NIT) dan RI yang telah diperluas.

Ketiga negara tersebut bersama RI sepakat untuk kembali ke NKRI dan bukan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 163: KEBIJAKAN POLITIK PEMERINTAH RI MASA DEMOKRASI LIBERAL ... · PDF filei KEBIJAKAN POLITIK PEMERINTAH RI MASA DEMOKRASI LIBERAL 1950-1959 MAKALAH Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu

148

melebur dalam RI. Untuk merealisasi tujuan tersebut, maka UUD RIS diganti

dengan UUDS 1950. UUDS ini disahkan oleh Presiden RIS pada tanggal 15

Agustus 1950 dan mulai berlaku tanggal 17 Agustus 1950 terbentuklah NKRI

dan RIS bubar dalam waktu delapan bulan. Berbeda dengan UUD 1945,

UUDS mengamanatkan negara NKRI mengaunut sistem demokrasi liberal.

Dalam demokrasi liberal, NKRI secara kongkret menganut sistem demokrasi

perlementer.

2. Apa kebijakan pemerintahan dalam bidang politik masa kabinet Wilopo'?

Kabinet Wilopo memperkenalkan konsep anggaran berimbang dalam PBN

impor bukan saja diperketat, tetapi juga harus melakukan pembayaran

dimuka. Pekerjaan ekonomi besar yang dilakukan Wilopo adalah

rasionalisasi angkatan bersenjata melalui moderenisasi dan pengurangan

personil. Prestasi ekonomi yang perlu dicartat oleh kabinet ini adalah

menekan pengeluaran pemerintah, lebih dari 25 persen pengeluaran total

pada tahun sebelumnya.

B. Evaluasi pembelajaran (proses)

Lembar Pengamatan

Rubrik kegiatan Diskusi

No.

Aspek Pengamatan

Jumlah

skor

Nilai Ket. Kerjasama Menyampaikan

Pendapat

Toleransi Keaktifan Menghargai

pendapat teman

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 164: KEBIJAKAN POLITIK PEMERINTAH RI MASA DEMOKRASI LIBERAL ... · PDF filei KEBIJAKAN POLITIK PEMERINTAH RI MASA DEMOKRASI LIBERAL 1950-1959 MAKALAH Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu

149

Keterangan Skor

Masing- masing kolom diisi dengan kolom kriteria:

4 : Baik Sekali

3 : Baik

2 : Cukup

1 : Kurang

Keterangan nilai

A = 80- 100 : Baik Sekali

B = 70- 79 : Baik

C = 60-609 : Cukup

D =<60 : Kurang

Rubrik penilaian Prestasi

No.

Nama

Siswa

Aspek Pengamatan

Jumlah

skor

Nilai Ket. Komunikasi Sistematika

Penyampaian

Wawasan Kebranian Antusias

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 165: KEBIJAKAN POLITIK PEMERINTAH RI MASA DEMOKRASI LIBERAL ... · PDF filei KEBIJAKAN POLITIK PEMERINTAH RI MASA DEMOKRASI LIBERAL 1950-1959 MAKALAH Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu

150

Keterangan Skor

Masing- masing kolom diisi dengan kolom criteria:

4 : Baik Sekali

3 : Baik

2 : Cukup

1 : Kurang

Keterangan nilai

A = 80- 100 : Baik Sekali

B = 70- 79 : Baik

C = 60-609 : Cukup

D =<60 : Kurang

Rubrik penilaian sikap / Afektif dala KBM

No.

Nama

Siswa

Aspek Pengamatan

Jumlah

skor

Nilai Ket. Kerjasama Toleran Tanggung

jawab

Kebranian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 166: KEBIJAKAN POLITIK PEMERINTAH RI MASA DEMOKRASI LIBERAL ... · PDF filei KEBIJAKAN POLITIK PEMERINTAH RI MASA DEMOKRASI LIBERAL 1950-1959 MAKALAH Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu

151

A. Kerjasama

Skor 4: Selalu menjunjung tinggi siskap kerja sama dalam satu

kelompokdalam mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru baik

ketika diawasi oleh guru maupun tidak diawasi oleh guru.

Skor 3: Selalu berupaya menunjukan sikap kerjasama dal am suatu

kelompok kkerja pada dalam pengawasan guru.

Skor 2: Hanya mau berkerja sama ketika mendapatkan tugas yang

dianggap mudah saja, dan tidak mau berkerja sama ketika tugas

dianggp sulit.

Skor 1: Sering tidak mau berkerja sama dalam kelompok ketika

mengerjakan tugas kelompok.

B. Disiplin

Skor 4: Selalu menunjukan sikap toleran pada waktu memberikan

pendapat, menjawab pertanyaan, serta berdebat dalam diskusi baik

dalam pengawasan guru ataupuntidak.

Skor 3: Selalu menunjukan sikap toleran pada waktu memberikan

pendapat, menjawab pertanyaan, serta berdebat dalam diskusi

padasaat dalam pengawasan guru.

Skor 2: Bertindak kurang toleran pada teman tertentu pada

waktumemberikan pendapat, menjawab pertanyaan, serta berdebat

dalam diskusi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 167: KEBIJAKAN POLITIK PEMERINTAH RI MASA DEMOKRASI LIBERAL ... · PDF filei KEBIJAKAN POLITIK PEMERINTAH RI MASA DEMOKRASI LIBERAL 1950-1959 MAKALAH Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu

152

Skor 1: Bertindak tidak toleran pada semua teman pada waktu

memberikan pendapat, menjawab pertanyaan, serta berdebat

dalam diskusi.

C. Tanggung jawab

Skor 4: Selalu melaksanakan tugas dengan penuh kesadaran dan

melakukan upaya maksimal untuk hasil terbaik.

Skor 3: Berupaya melaksanakan tugas dengan penuh kesadaran dan

dengan hasil yang baik.

Skor 2: Melaksanakan tugasa pada bila diminta dengan pambrih atau

ancaman sangsi.

Skor 1: Seringt idak melaksanakan tugas.

Keterangan nilai

A = 80- 100 : BaikSekali

B = 70- 79 : Baik

C = 60-609 : Cukup

D =<60 : Kurang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 168: KEBIJAKAN POLITIK PEMERINTAH RI MASA DEMOKRASI LIBERAL ... · PDF filei KEBIJAKAN POLITIK PEMERINTAH RI MASA DEMOKRASI LIBERAL 1950-1959 MAKALAH Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu

153

Format Penilaian Makalah

StrukturMakalah

Pendahuluan Menunjukan dengan tepat:

Latar belakang

Rumusan masalah

Tujuan penulisan

Isi Ketepatan pemilihan gambar

Orisinalitas makalah

Struktur/ logika penulisan diusus

nsesuai dengan metode yang

dipakai

Bahasa yang dipakai sesuai

dengan EYD

Daftar pustaka yang dapat

dipertanggung jawabkan.

Menghindari sumber (akun) yang

belum di kaji secara ilmiah

Penutup Kesimpulan sesuai dengan

rumusan masalah .

Saran relevan dengan kajian

dan berisi pesan untuk

peningkatan kepedulian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 169: KEBIJAKAN POLITIK PEMERINTAH RI MASA DEMOKRASI LIBERAL ... · PDF filei KEBIJAKAN POLITIK PEMERINTAH RI MASA DEMOKRASI LIBERAL 1950-1959 MAKALAH Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu

154

terhadap jasa parapahlawan

yang telah berani secara tegas

memper juangkan harga diri

Negara Indonesia.

Jumlah

Kriteria Penilaian

Sangat sesuai 4

Sesuai 3

Cukup 2

Kurang 1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI