peringatan - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/07-1572_fulltext.pdfbprs berkah amal...

113
PERINGATAN !!! Bismillaahirrahmaanirraahiim Assalamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh 1. Skripsi digital ini hanya digunakan sebagai bahan referensi 2. Cantumkanlah sumber referensi secara lengkap bila Anda mengutip dari Dokumen ini 3. Plagiarisme dalam bentuk apapun merupakan pelanggaran keras terhadap etika moral penyusunan karya ilmiah 4. Patuhilah etika penulisan karya ilmiah Selamat membaca !!! Wassalamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh UPT PERPUSTAKAAN UNISBA

Upload: ngodang

Post on 19-May-2019

223 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/07-1572_Fulltext.pdfBPRS BERKAH AMAL SALMAN Dalam Upaya Memenuhi Permohonan Pembiayaan Bagi Para Nasabah Dengan Akad Murabahah

PERINGATAN !!! Bismillaahirrahmaanirraahiim

Assalamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh

1. Skripsi digital ini hanya digunakan sebagai bahan referensi

2. Cantumkanlah sumber referensi secara lengkap bila Anda mengutip dari Dokumen ini

3. Plagiarisme dalam bentuk apapun merupakan pelanggaran keras terhadap etika moral penyusunan karya ilmiah

4. Patuhilah etika penulisan karya ilmiah

Selamat membaca !!!

Wassalamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh

UPT PERPUSTAKAAN UNISBA

Page 2: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/07-1572_Fulltext.pdfBPRS BERKAH AMAL SALMAN Dalam Upaya Memenuhi Permohonan Pembiayaan Bagi Para Nasabah Dengan Akad Murabahah

TINJAUAN TERHADAP METODE ANALISIS BPRS BERKAH AMAL

SALMAN DALAM UPAYA MEMENUHI PERMOHONAN PEMBIAYAAN

BAGI PARA NASABAH DENGAN AKAD MURABAHAH

SKRIPSI

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Islam Pada

Fakultas Syari’ah Program Studi Keuangan Perbankan Syari’ah

Oleh

Usep Ginanjar

11010205037

FAKULTAS SYARI’AH

UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG

2007 M / 1427 H

Page 3: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/07-1572_Fulltext.pdfBPRS BERKAH AMAL SALMAN Dalam Upaya Memenuhi Permohonan Pembiayaan Bagi Para Nasabah Dengan Akad Murabahah

ii

PENGESAHAN

Skripsi ini telah dimunaqasahkan oleh tim penguji skripsi pada hari Sabtu, tanggal 26

Mei 2007, dan telah diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

sarjana (S1) pada Fakultas Syari’ah Program Studi Keuangan dan Perbankan Syari’ah

Universitas Islam Bandung.

Bandung , 26 Mei 2007 M___ 9 Jumadil Ula 1428 H

PANITIA UJIAN MUNAQASAH

Ketua Sekretaris

(H.M. Zainuddin, Drs.,Lc.,Dipl.,MH) (Ismail Maisaroh, Drs.,MH)

TIM PENGUJI

1. H.M. Zainuddin, Drs.,Lc.,Dipl.,MH ____________________________

2. Abdurrahman, Drs _____________________________

3. Eva Fauziah, Dra., M. Ag _____________________________

Page 4: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/07-1572_Fulltext.pdfBPRS BERKAH AMAL SALMAN Dalam Upaya Memenuhi Permohonan Pembiayaan Bagi Para Nasabah Dengan Akad Murabahah

iii

Ketua Jurusan Keuangan Dekan Fakultas Syari’ah

Dan Perbankan Syari’ah

( Ismail Maisaroh, Drs, MH ) ( H.M. Zainuddin, Drs, Lc. MH )

Page 5: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/07-1572_Fulltext.pdfBPRS BERKAH AMAL SALMAN Dalam Upaya Memenuhi Permohonan Pembiayaan Bagi Para Nasabah Dengan Akad Murabahah

iii

MOTTO

“Dan Allah SWT menciptakan kamu dari tanah, kemudian dari air mani,

kemudian Dia menjadikan kamu berpasangan laki-laki dan perempuan mengandung

dan tidak (pula) melahirkan melainkan dengan sepengetahuan-Nya. Dan tidak

dipanjangkan umur seseorang yang berumur panjang dan tidak pula pula dikurangi

umurnya, melainkan (sudah ditetapkan) dalam kitab (Lauhul Mahfuzh).

Sesungguhnya yang demikian itu bagi Allah adalah mudah.” (QS. Al-Faathir : 11)

Kupersembahkan kepada:

Ayahanda, Ibunda dan seluruh keluargaku tercinta, yang selalu mendo’akanku

menasehatiku dan khususnya calon istriku tersayang, yang selalu menyayangiku dan

memberikan dorongan untuk selalu berusaha dan berdo’a. Dan seluruh my best frends

di PM GONTOR dan UNISBA yang tercinta, yang selalu mendukungku dan

membantuku jazaakumullah khairan katsiran.

Page 6: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/07-1572_Fulltext.pdfBPRS BERKAH AMAL SALMAN Dalam Upaya Memenuhi Permohonan Pembiayaan Bagi Para Nasabah Dengan Akad Murabahah

iv

ABSTRAK Usep Ginanjar, Npm : 11010205037 “ Tinjauan Terhadap Metode Analisis

BPRS BERKAH AMAL SALMAN Dalam Upaya Memenuhi Permohonan

Pembiayaan Bagi Para Nasabah Dengan Akad Murabahah ”.

Salah satu bentuk penyediaan jasa keuangan pada Bank Perkreditan Rakyat Syari’ah adalah pembiayaan, di antara produk pembiayaan tersebut salah satunya adalah pembiayaan Murabahah, produk ini banyak diminati oleh nasabah dibandingkan dengan pembiayaan lainnya. Dan peran serta Bank tersebut adalah pengembangan ekonomi masyarakat pengusaha menengah ke bawah pada umumya dan khususnya masyarakat kecil. Mengingat dana yang ada pada Bank adalah milik umat, maka Bank dalam melakukan analisis pembiayaan terhadap para nasabahnya dengan sebaik-baiknya. Dalam penelitian ini, penulis akan menganalisis bagaimana efektivitas metode analisis BPRS Berkah Amal Salman dalam upaya memenuhi permohonan pembiayaan bagi para nasabah dengan akad murabahah serta apa faktor pendukung dan penghambat dalam melaksanakan metode analisis.

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui efektivitas metode analisis yang digunakan BPRS Berkah Amal Salman dalam upaya memenuhi permohonan pembiayaan bagi para nasabah dengan akad murabahah serta apa faktor pendukung dan penghambat dalam melaksanakan analisis.

Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dengan pendekatan studi kasus, yaitu mendeskripsikan suatu satuan analisis secara utuh sebagai suatu kesatuan yang terintegrasi. Hal tersebut dilakukan dengan cara memaparkan keadaan perusahaan, terutama yang ada hubungannya dengan masalah yang sedang dibahas, kemudian di analisis dan ditarik suatu kesimpulan. Berdasarkan penelitian ini dapat diketahui bahwa metode analisis yang digunakan oleh BPRS BERKAH AMAL SALMAN efektif dalam upaya memenuhi permohonan pembiayaan bagi para nasabah dengan akad murabahah. Yaitu dengan menggunakan analisis 5C dan perlu ditambah dengan 1C, yaitu Constraint artinya hambatan-hambatan yang mungkin mengganggu proses usaha. faktor pendukung dan penghambat dalam melaksanakan metode analisis oleh BPRS Berkah Amal Salman dalam memenuhi permintaan pembiayaan bagi para nasabah dengan akad murabahah tidak terlepas dari dua faktor tersebut, karena merupakan ukuran terhadap keberhasilan BPRS. Adapun faktor pendukungnya adalah performance, kesungguhan karyawan untuk membantu meningkatkan perekonomian umat melalui pemberian pinjuaman modal. Dan faktor penghambat dalam melakukan analisa adalah kurangnya keseimbangan antara tenaga analisa dengan kejujuran debitur yang akan diteliti, sehingga pihak BPRS terkadang mengandalkan data yang ditulis oleh debitur dalam formulir permohonan pembiayaan. Kekurangan tenaga kerja ini akan membuka kesempatan terjadinya memanipulasi data, oleh karena itu penambahan karyawan sangat diperlukan dalam rangka mengefektifkan analisa kerja itu sendiri.

Page 7: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/07-1572_Fulltext.pdfBPRS BERKAH AMAL SALMAN Dalam Upaya Memenuhi Permohonan Pembiayaan Bagi Para Nasabah Dengan Akad Murabahah

v

KATA PENGANTAR

Assalamu ‘alaikum Wr. Wb.

Al-hamdulillah kia panjatkan puji serta syukur kita kepada Allah SWT,

yang telah memberikan nikmatt, rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua,

sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul : “ Tinjauan Terhadap

Metode Analisis Bprs Berkah Amal Salman Dalam Upaya Memenuhi Permohonan

Pembiayaan Bagi Para Nasabah Dengan Akad Murabahah”.

Dalam penyusunan skripsi ini, penulis menyadari bahwa skripsi ini masih

banyak kekurangannya. Namun penulis berharap semoga skripsi ini bisa

memberikan manfaat di kemudian hari, bagi penulis khususnya maupun bagi

pembaca yang budiman pada umumnya.

Selama proses penyusunan skripsi ini, penulis ucapkan banyak terima kasih

yang sedalam-dalamnya kepada yang terhormat :

1. Kedua orang tuaku : Bapak Nana Sumirat dan Ibu Atikah yang tersayang,

yang selalu mendo’akan dan memberikan nasihat yang berharga kepada

penulis, sampai terwujudnya keinginan dan cita-citaku.

2. Kakak-kakakku : Teh Ai, Aa Iyan, Teh Iis, Aa Alex, Teh Ani dan adikku

Elis, yang selalu memberikan semangat dan doanya kepada penulis.

Page 8: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/07-1572_Fulltext.pdfBPRS BERKAH AMAL SALMAN Dalam Upaya Memenuhi Permohonan Pembiayaan Bagi Para Nasabah Dengan Akad Murabahah

vi

3. Calon pendampingku : Rika Supartika S. Hum yang cantik, sholihah, setia,

mendoakan, memotivasi dan membantu dalam berbagai hal, sehingga

penulis bisa menyelesaikan skripsi ini.

4. Bapak Prof. Dr. H. E. Saifullah, selaku Rektor Universitas Islam Bandung

(UNISBA).

5. Bapak H. M. Zainuddin Drs, Lc, Dipl, MH. Selaku Dekan Fakultas

Syari’ah.

6. Bapak Ismail Maisaroh, Drs, MH. Selaku Ketua Jurusan Muammalat

Program Studi Keuangan Dan Perbankan Syari’ah.

7. Bapak Hady Sutjipto, SE, M. Si selaku pembimbing I yang selalu

memotivasi dan memberikan arahan selama penyusunan skripsi kepada

penulis.

8. Bapak Zaini Abdul Malik, S. Ag, selaku pembimbing II yang selalu

memotivasi dan memberikan nasihat selama penyusunan skripsi kepada

penulis.

9. Seluruh Staff Fakultas Syari’ah dan seluruh Dosen-dosen UNISBA yang

telah membantu dalam menyelasaikan skripsi ini.

10. Bapak Asep Suwarna, A. Md. Selaku Direktur Utama PT. BPRS BERKAH

AMAL SALMAN, yang telah memberikan kesempatan kepada penulis

dalam melakukan penelitian.

11. Semua staff karyawan BPRS BERKAH AMAL SALMAN yang selalu

memberikan bantuan dalm menyediakan data-data yang berharga.

Page 9: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/07-1572_Fulltext.pdfBPRS BERKAH AMAL SALMAN Dalam Upaya Memenuhi Permohonan Pembiayaan Bagi Para Nasabah Dengan Akad Murabahah

vii

12. Dan untuk semua mahasiswa UNISBA yang tercinta, khususnya Fakultas

Syari’ah, Jurusan Keuangan dan Perbankan yang tidak bisa disebutkan

satu-persatu namanya.

13. Para guru-guru Pondok Modern Gontor yang telah memberikan ilmu dan

Pendidikan yang sangat berharga kepada penulis.

14. Teman-teman IKPM (Ikatan Keluarga Pondok Modern) Bandung yang

selalu memberikan semangat kepada penulis.

15. Semua Wali Santri Konsulat priangan yang tidak bisa disebutkan satu

persatu namanya.

16. Semua Santri Pondok Modern Gontor Yang tercinta.

Mudah-mudahan segala kebaikan dan dukungan yang diberikan dalam

penyelesaian skripsi ini mendapatkan balasan dari Allah SWT.

Akhir kalam dengan segala kerendahan hati penulis berharap, semoga

skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang memerlukannya. Demi

kesempurnaan skripsi ini, penulis mengharapkan saran dan kritik yang

membangun dari pembaca yang budiman.

Bandung, April 2007

Penulis

Page 10: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/07-1572_Fulltext.pdfBPRS BERKAH AMAL SALMAN Dalam Upaya Memenuhi Permohonan Pembiayaan Bagi Para Nasabah Dengan Akad Murabahah

ix

TINJAUAN TERHADAP METODE ANALISIS BPRS BERKAH AMAL SALMAN

DALAM UPAYA MEMENUHI PERMOHONAN PEMBIAYAAN BAGI PARA

NASABAH DENGAN AKAD MURABAHAH

Oleh

Usep Ginanjar

11010205037

MENYETUJUI :

Pembimbing I Pembimbing II

( Hady Sucipto, SE, M.Si ) ( Zaini Abdul Malik, S. Ag )

MENGETAHUI :

Ketua Jurusan Keuangan Dekan Fakultas Syari’ah

Dan Perbankan Syari’ah

( Ismail Maisaroh, Drs, MH ) ( H.M. Zainuddin, Drs, Lc. MH )

Page 11: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/07-1572_Fulltext.pdfBPRS BERKAH AMAL SALMAN Dalam Upaya Memenuhi Permohonan Pembiayaan Bagi Para Nasabah Dengan Akad Murabahah

xi

PEDOMAN WAWANCARA

Kepada Pihak BPRS BERKAH AMAL SALMAN

1. Bagaimana metode analisis yang digunakan oleh BPRS BERKAH AMAL

SALMAN dalam upaya memenuhi permohonan pembiayaan?

2. Apa yang dititik beratkan BPRS BERKAH AMAL SALMAN dalam merealisasi

pembiayaan?

3. Apa faktor pendukung dan penghambat dilaksanakannya analisa pembiayaan

yang digunakan oleh BPRS BERKAH AMAL SALMAN ?

4. Apa persyaratan-persyaratan dalam mengajukan pembiayaan?

5. Bagaimana prosedur pembiayaan di BPRS BERKAH AMAL SALMAN?

6. Bagaimana proses pengumpulan data yang dilakukan oleh BPRS mengenai

karakter nasabah?

7. Apakah ada jaminan dalam setiap pembiayaan?

8. Usaha apa saja yang dilakukan oleh BPRS agar pinjaman tersebut berjalan lancar?

Kepada Nasabah

1. Sudah berapa lama anda menjadi nasabah BPRS BERKAH AMAL SALMAN?

2. Berapa kali anda meminjam dana di BPRS BERKAH AMAL SALMAN?

3. Apa saja yang menjadi ciri khas BPRS BERKAH AMAL SALMAN dalam

pelayanan terhadap masyarakat/nasabah?

4. Bagaimana pelayanan BPRS kepada nasabah dalam hal pembiayaan?

5. Kesulitan-kesulitan apa saja yang anda alami ketika mengajukan pembiayaan?

6. Bagaimana anda membayar kembali pinjaman yang diberikan oleh BPRS?

Page 12: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/07-1572_Fulltext.pdfBPRS BERKAH AMAL SALMAN Dalam Upaya Memenuhi Permohonan Pembiayaan Bagi Para Nasabah Dengan Akad Murabahah

viii

DAFTAR ISI

PERSETUJUAN………………………………………………………………………. i

PENGESAHAN…………………………………………………………….................. ii

MOTTO……………………………………………………………………………….. iii

ABSTRAK……………………………………………………………………………. iv

KATA PENGANTAR……………………………………………………………….. v

DAFTAR ISI………………………………………………………………………….. viii

DAFTAR TABEL………………………………………………………………..…… xi

DAFTAR GAMBAR…………………………………………………………….…… xii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah………………………………………………….. 1

B. Perumusan Masalah………………………………………………………. 6

C. Tujuan Penelitian…………………………………………………………. 6

D. Kerangka pemikiran………………………………………………………. 7

E. Metodologi Penelitian…………………………………………………….. 12

F. Sistematika Pembahasan………………………………………………….. 14

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Definisi Lembaga Keuangan……………………………………………… 15

B. Definisi Bank……………………………………………………………… 17

C. Jenis-jenis Bank…………………………………………………………… 19

D. Pengertian, Fungsi dan Peranan BPRS…………………………………… 22

E. Sistem Pembiayaan Bank Syari’ah………………………………………. 25

Page 13: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/07-1572_Fulltext.pdfBPRS BERKAH AMAL SALMAN Dalam Upaya Memenuhi Permohonan Pembiayaan Bagi Para Nasabah Dengan Akad Murabahah

ix

F. Kegiatan Usaha Bank Perkreditan Rakyat Syari’ah (BPRS)..…………… 28

G. Azas-azas atau Prinsip-Prinsip Pemberian Kredit……………………….. 32

H. Tahap-Tahap Pemberian Kredit…………………………………………. 35

I. Hasil Penelitian Sebelumnya…………………………………………….. 39

BAB III GAMBARAN UMUM BPRS BERKAH AMAL SALMAN

A. Sejarah Perusahaan……………………………………………………….. 41

B. Visi dan Misi BPRS BERKAH AMAL SALMAN……………………… 45

C. Struktur Organisasi BPRS BERKAH AMAL SALMAN……………….. 46

D. Formasi Karyawan……………………………………………………….. 47

E. Produk-Produk BPRS BERKAH AMAL SALMAN…………………… 59

F. Lingkungan Kerja BPRS BERKAH AMAL SALMAN………………… 70

G. Sarana Penunjang Operasional…………………………………………... 71

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Efektivitas Metode Analisis BPRS BEKAH AMAL SALMAN

Dalam Memenuhi Permohonan Pembiayaan Para Nasabah Dengan

Akad Murabahah…………………………………………………………. 73

a. Prinsip-Prinsip Analisis Pembiayaan………………………………… 73

b. Persiapan Analisa Pembiayaan………………………………………. 75

c. Analisa Aspek Pembiayaan………………………………………….. 77

B. Faktor Pendukung Dan Penghambat Dalam Melaksanakan Metode

Analisis…………………………………………………………………… 88

Page 14: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/07-1572_Fulltext.pdfBPRS BERKAH AMAL SALMAN Dalam Upaya Memenuhi Permohonan Pembiayaan Bagi Para Nasabah Dengan Akad Murabahah

x

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan………………………………………………………………… 92

B. Saran………………………………………………………………………. 93

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................... 95

LAMPIRAN

Page 15: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/07-1572_Fulltext.pdfBPRS BERKAH AMAL SALMAN Dalam Upaya Memenuhi Permohonan Pembiayaan Bagi Para Nasabah Dengan Akad Murabahah

xi

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Jumlah Nasabah PT. BPRS SALMAN………………………………….. 5

Tabel 3.1 Daftar Nama Pemegang Saham PT. BPRS SALMAN………………….. 44

Tabel 3.2 Jumlah Nasabah PT. BPRS SALMAN………………………………….. 70

Tabel 3.3 Sarana Dan Prasarana PT. BPRS SALMAN…………………………….. 71

Tabel 4.1 Angsuran Murabahah (Jual Beli)………………………………………… 80

Tabel 4.2 Penilaian Agunan (jaminan)……………………………………………... 86

Page 16: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/07-1572_Fulltext.pdfBPRS BERKAH AMAL SALMAN Dalam Upaya Memenuhi Permohonan Pembiayaan Bagi Para Nasabah Dengan Akad Murabahah

xii

DAFTAR GAMBAR Gambar 1. Skema Pendanaan Deposito Berjangka Wadi’ah………………………… 63

Gambar 2. Skema Pendanaan Deposito Berjangka Mudharabah……………………. 64

Gambar 3. Skema Pembiayaan Al-Mudharabah…………………………………….. 66

Gambar 4. Skema Pembiayaan Al-Murabahah……………………………………… 67

Gambar 5. Skema Pembiayaan Al-Musyarakah…………………………………….. 69

Gambar 6. Skema Proses Alur Pembiayaan Murabahah……………………………... 82

Gambar 7. Skema Pembiayaan Al-Murabahah………………………………………. 84

Page 17: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/07-1572_Fulltext.pdfBPRS BERKAH AMAL SALMAN Dalam Upaya Memenuhi Permohonan Pembiayaan Bagi Para Nasabah Dengan Akad Murabahah

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Munculnya lembaga keuangan syari’ah di Indonesia yang sangat

fenomenal, telah memicu lahirnya diskusi serius mengenai aspek-aspek yang

terkait di dalamnya. Topik diskusi yang muncul berkisar antara produk atau jasa

yang ditawarkan, pada manajemen lembaga, sampai kepada pola akuntansinya.

(Muhammad, 2000:vi). Khusus di Indonesia, pada awal tahun sembilan-puluhan,

keadaan telah menunjukkan perubahan yang lebih baik, yakni Perkembangan

sistem ekonomi dan bisnis berlandaskan syari’ah telah menunjukkan

kecenderungan yang cukup menggembirakan, dengan banyak berdirinya Bank-

Bank Syari’ah seperti; Bank Muammalat, Bank Syari’ah Mandiri dan Bank-bank

Islam lainnya. Menurut data BI akhir tahun 2005, jumlahnya 3 Bank Umum

Syari’ah (BUS), 19 Unit Usaha Syari’ah (UUS) dan 92 Bank Perkreditan Rakyat

Syari’ah (BPRS) baik dalam bentuk Islamic Commercial Banking maupun dalam

bentuk Islamic Banking Unit. Sehingga pola bisnis yang diterapkan dimasa-masa

yang akan datang dimungkinkan lebih mengarah pada penerapan etika bisnis yang

pernah terjadi dimasa Rasulullah SAW.

Dalam tradisi Islam, seluruh etika yang dijadikan kerangka bisnis,

dibangun atas dasar syari’ah. Syari’ah merupakan pedoman yang digunakan umat

Islam untuk berperilaku dalam segala aspek kehidupan. Bagi umat Islam, kegiatan

bisnis (termasuk bisnis perbankan) tidak akan pernah terlepas dari ikatan etika

Page 18: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/07-1572_Fulltext.pdfBPRS BERKAH AMAL SALMAN Dalam Upaya Memenuhi Permohonan Pembiayaan Bagi Para Nasabah Dengan Akad Murabahah

2

syari’ah. Oleh karena itu, bukan hal yang berlebihan, bila misalnya, Bank Islam

beroperasi berdasarkan pada nilai etika syari’ah. (Muhammad, 2000:1).

Bank umum (konvensional) adalah Bank yang dalam pengumpulan

dananya, terutama menerima simpanan dalam bentuk giro dan deposito, dalam

usahanya terutama memberikan kredit jangka pendek, dengan sistem bunga.

(Pandji Anoraga, 2000:272).

Sedangkan Bank Islam adalah Bank yang beroperasi sesuai dengan

prinsip-prinsip syari’ah Islam, yang tata cara beroperasinya mengacu kepada

ketentuan-ketentuan Al-Qur’an dan Al-Hadist, khususnya yang menyangkut tata

cara bermu’amalat secara Islami, yang menjauhi praktek-praktek riba serta

mengisi dengan kegiatan-kegiatan investasi atas dasar bagi hasil dan pembiayaan

perdagangan. (Engkos Sadrah, 2004:166).

Peraturan pemerintah yang menyangkut Bank syari’ah antara lain UU No.

10 Tahun 1998 sebagai revisi UU No. 7 Tahun 1992, tentu saja baik organisasi

maupun Sistem Operasional Bank Syari’ah terdapat perbedaan dengan Bank pada

umumnya, terutama adanya Dewan Pengawas Syari’ah dalam struktur organisasi

dan adanya sistem bagi hasil. (Muhammad, 2000:1).

Mengenai perkembangan Bank Islam yang didirikan di masing-masing

negara di dunia ternyata mampu mengembangkan dananya, bahkan mampu

mengimbangi Bank-bank konvensional yang telah ada. Bank-bank Islam telah

mampu memobilisasikan dana ummat Islam baik untuk kepentingan ibadah

seperti dana dari zakat, infaq, dan sedekah maupun kepentingan mu’amalah

seperti wadi’ah dan mudharabah. Dari hasil penelitian terbukti bahwa 26 dari 32

Page 19: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/07-1572_Fulltext.pdfBPRS BERKAH AMAL SALMAN Dalam Upaya Memenuhi Permohonan Pembiayaan Bagi Para Nasabah Dengan Akad Murabahah

3

Bank yang diteliti merupakan Bank yang sehat dan memperoleh keuntungan

secara memadai sehingga sampai pada tahun 1994 tercatat lebih dari 100 Bank

dan Lembaga Keuangan Islam lainnya yang beroperasi di seluruh dunia, baik di

negara-negara Islam maupun negara non Islam, seperti: Qatar Islamic Bank,

Jordan Islamic Bank, dan Bank-bank Islam lainnya. (Warkum Sumitro, 58:1997).

Perkembangan Perbankan Syari’ah di Indonesia semakin meningkat,

menurut laporan Bank Indonesia akhir tahun 2005, dana pihak ketiga pada Bank

Syari’ah mencapai Rp 15,6 triliun, meningkat sebesar Rp 3,7 triliun (31,4 %)

dibandingkan akhir tahun 2004 sebesar Rp 11,9 triliun. Adapun pembiayaan yang

disalurkan mencapai Rp 15,2 triliun, naik sebesar Rp 3,7 triliun (32,6 %)

berbanding tahun 2004 sebesar Rp 11,5 triliun. Dari segi profitabilitas, pada tahun

2005 Perbankan Syari’ah mencapai tingkat keuntungan sebesar 238,6 miliar,

meningkat sebesar Rp 76,3 miliar (47 %) dari tahun 2004. Jumlah Bank Syari’ah

juga semakin banyak dari waktu-kewaktu, saat ini ada 3 Bank Umum Syari’ah

(BUS), 19 Unit Usaha Syari’ah (UUS) dan 92 Bank Perkreditan Rakyat Syari’ah

(BPRS) dengan jumlah kantor BUS dan UUS sebanyak 504 tersebar di seluruh

Indonesia. (Email Muhammad. Yasir @ Anu. Edu. Au. Google).

Dalam UU Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan Pasal 5 Ayat 1 yang

diperbaharui dengan UU Nomor 10 Tahun 1998 disebutkan bahwa “ menurut

jenisnya, Bank terdiri dari Bank Umum dan Bank Perkreditan Rakyat (BPR).

Bank Umum adalah Bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional

atau berdasarkan prinsip syari’ah yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam

lalu lintas pembayaran. Adapun BPR adalah Bank yang melaksanakan kegiatan

Page 20: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/07-1572_Fulltext.pdfBPRS BERKAH AMAL SALMAN Dalam Upaya Memenuhi Permohonan Pembiayaan Bagi Para Nasabah Dengan Akad Murabahah

4

usaha secara konvensional atau berdasarkan prinsip syari’ah yang dalam

kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran (Kasmir,

1999:332).

Berdirinya BPR Islam di Indonesia selain didasari oleh tuntutan

bermu’amalah secara Islami yang merupakan keinginan kuat dari sebagian ummat

Islam di Indonesia, juga sebagai langkah aktif dalam rangka restrukturisasi

perekonomian Indonesia yang dituangkan dalam berbagai paket kebijaksanaan

keuangan, moneter, perbankan secara umum. Secara khusus adalah mengisi

peluang yang membebaskan Bank dalam penetapan tingkat suku bunga (Rate

Interest), yang kemudian dikenal dengan Bank tanpa suku bunga. (Warkum

Sumitro, 111:1997).

BPR-BPR SYARI’AH yang ada di Jawa Barat di antaranya yaitu: BPR

Berkah Amal Sejahtera di Padalarang, BPR Dana Mardhatilla di Kopo dan BPR

Amanah Rabbaniah di Banjaran, yang ketiga BPR SYARI’AH tersebut adalah

yang pertama kali berdiri di Indonesia. (Karnaen dan S. Antonio, 1992: 107).

Munculnya BPRS BERKAH AMAL SALMAN yang didirikan pada 10 Agustus

1990 yang terletak di Kota Cimahi, telah menunjukkan kemajuannya yaitu dengan

berdirinya dua cabang kantor kas di Batujajar dan di ITB Salman.

Dan salah satu peran serta BPRS BERKAH AMAL SALMAN terhadap

pengembangan ekonomi masyarakat ialah dengan cara memberikan modal atau

pembiayaan kepada masyarakat pengusaha kecil pada umumnya dan khususnya

masyarakat pedesaan (rural) atau masyarakat lapisan bawah (dasar).

Page 21: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/07-1572_Fulltext.pdfBPRS BERKAH AMAL SALMAN Dalam Upaya Memenuhi Permohonan Pembiayaan Bagi Para Nasabah Dengan Akad Murabahah

5

Eksistensi BPRS BERKAH AMAL SALMAN telah menunjukkan

perkembangan yang sangat baik dalam hal pembiayaan, melihat jumlah nasabah

sebanyak 392 orang yang telah mengajukan kredit/pembiayaan, ini dapat dilihat

dari subtotal pembiayaan yang mempunyai kontribusi atau pengaruh yang baik

bagi BPRS, periode 2006, sebesar 1.329.621.084 miliar. (Asep Suwarna, 2006:1).

Tabel 1.1 Jumlah Nasabah BPRS Berkah Amal Salman. Kantor Pusat Cimahi

Periode 2006

No Produk Jumlah Nasabah

1 Tabungan Beramal 428

2 Tabungan Madani 1

3 Tabungan Pembiayaan 28

4 Deposito Wadiah -

5 Deposito Mudharabah 14

6 Pembiayaan Mudharabah 16

7 Pembiayaan Murabahah 378

8 Pembiayaan Musyarakah 1

Sumber : BPRS SALMAN

Disatu sisi, BPRS telah mampu membantu masyarakat khususnya

pengusaha kecil dalam pembiayaan/kredit, tetapi dari sudut lain BPRS

mengalami kesulitan akan realisasi pembiayaan, karena jumlah lebih banyak dari

pada persediaan dana yang akan disalurkan sehingga dibutuhkan seleksi khusus

terhadap para pemohon kredit atau pembiayaan.

Uraian di atas mendasari penulis untuk meninjau lebih mendalam

mengenai langkah-langkah yang dilakukan oleh BPRS BERKAH AMAL

Page 22: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/07-1572_Fulltext.pdfBPRS BERKAH AMAL SALMAN Dalam Upaya Memenuhi Permohonan Pembiayaan Bagi Para Nasabah Dengan Akad Murabahah

6

SALMAN dalam hal pembiayaan murabahah untuk selanjutnya, maka dalam

penulisan ini mengambil judul mengenai :

Tinjauan Terhadap Metode Analisis BPRS BERKAH AMAL SALMAN Dalam

Upaya Memenuhi Permohonan Pembiayaan Bagi Para Nasabah Dengan Akad

Murabahah

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan masalah diatas, maka dapat dirumuskan pertanyaan penelitian

sebagai berikut:

1. Bagaimana efektivitas metode analisis yang digunakan oleh BPRS

BERKAH AMAL SALMAN dalam upaya memenuhi permohonan

pembiayaan bagi para nasabah dengan akad murabahah?

2. Apa faktor pendukung dan penghambat dalam melaksanakan metode

analisis oleh BPRS BERKAH AMAL SALMAN dalam memenuhi

permintaan pembiayaan bagi para nasabah dengan akad murabahah?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah, maka penulis menentukan tujuan

penelitian sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui efektivitas metode analisis yang digunakan oleh

BPRS BERKAH AMAL SALMAN dalam upaya memenuhi

permohonan pembiayaan bagi para nasabah dengan akad murabahah.

Page 23: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/07-1572_Fulltext.pdfBPRS BERKAH AMAL SALMAN Dalam Upaya Memenuhi Permohonan Pembiayaan Bagi Para Nasabah Dengan Akad Murabahah

7

2. Untuk mengetahui faktor pendukung dan penghambat dalam

melaksanakan metode analisis oleh BPRS BERKAH AMAL

SALMAN dalam memenuhi permohonan pembiayaan bagi para

nasabah dengan akad murabahah.

D. Kerangka Pemikiran

Bank merupakan lembaga perantara jasa keuangan (financial

intermediary), yang tugas pokoknya adalah menghimpun dana dari masyarakat,

diharapkan dengan dana dimaksud dapat memenuhi kebutuhan dana pembiayaan

yang tidak disediakan oleh dua lembaga sebelumnya (swasta dan negara).

(Muhammad, 2005:15). Bagi kaum Muslimin, kehadiran Bank Syari’ah adalah

dapat memenuhi kebutuhannya, namun bagi masyarakat lainnya, Bank Syari’ah

adalah sebagai sebuah alternatif lembaga jasa keuangan di samping perbankan

konvensional yang telah lama ada.

Kaitan antara Bank dengan uang dalam suatu unit bisnis adalah penting,

namun dalam pelaksanaannya harus menghilangkan adanya ketidakadilan,

ketidakjujuran dan “penghisapan” dari satu pihak kepihak lain (Bank dengan

nasabahnya). Kedudukan Bank syari’ah dalam hubungan dengan nasabah adalah

sebagai mitra Investor dan pedagang, sedang dalam hal Bank pada umumnya,

hubungannya adalah sebagai kreditur atau debitur. Kontrak hubungan investasi

antara Bank syari’ah dengan nasabah ini disebut pembiayaan.

Dalam aktivitas pembiayaan Bank syari’ah akan menjalankan dengan

berbagai tehnik dan metode, yang penerapannya tergantung pada tujuan dan

Page 24: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/07-1572_Fulltext.pdfBPRS BERKAH AMAL SALMAN Dalam Upaya Memenuhi Permohonan Pembiayaan Bagi Para Nasabah Dengan Akad Murabahah

8

aktivitas, seperti kontrak murabahah dan mudharabah atau yang lainnya.

(Muhammad, 2005:16).

Dalam bermu’amalah Allah SWT, memerintahkan kepada manusia agar

berusaha dan berihktiar dengan sebaik-baiknya dan semaksimal mungkin, dengan

mengarahkan segala fasilitas dan potensi yang ada dalam upaya memperbaiki dan

meningkatkan kesejahteraan hidupnya, agar sejajar dengan hidup yang layak.

Dalam bermu’amalah Islam sangat memberikan kebebasan, sampai ada dalil syara

yang mengharamkan. Sebagaimana dalam sebuah kaidah fiqhiyah dijelaskan:

ÇáÃóÕúáõ Ýöíú ÇúáÇóÔúíóÇÁö ÇúáÅÈóÇÍóÉõ ÍóÊøóíú

íóÞõæúãó ÇáøóÏáöíúáõ Úóáóí ÇáÊøóÍúöÑúíãö

Asal dalam sesuatu (mu’amalah) adalah boleh sampai ada dalil yang

menunjukkan pada keharamannya. (A. Djazuli, 1993:21)

Peranan Bank Islam dalam pembangunan nasional adalah sebagai

pelengkap dan Bank Islam bukanlah muncul sebagai pesaing bagi lembaga

ekonomi yang telah ada, tetapi merupakan sebagai pelengkap lembaga keuangan

lainnya, dan diperlukan bagi pembangunan ekonomi Memberikan pinjaman

kepada orang yang sangat membutuhkan termasuk akhlak yang mulia dan terpuji,

karena menolong melepaskan kesusahan orang lain. (Sunarjo, dkk: 1997:15) dan

dipertegas dalam Al-Qur’an , surat al-Maidah, ayat 2 yang berbunyi:

Dan tolong-menolonglah kamu untuk berbuat kebaikan dan taqwa dan

janganlah kamu tolong-menolong untuk berbuat dosa dan permusuhan

.(QS. Al-Maidah:2)

Page 25: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/07-1572_Fulltext.pdfBPRS BERKAH AMAL SALMAN Dalam Upaya Memenuhi Permohonan Pembiayaan Bagi Para Nasabah Dengan Akad Murabahah

9

Dan salah satu bentuk pertolongan melepaskan kesusahan dan kesulitan

seseorang ialah dengan memberikan pinjaman kepada orang yang

membutuhkannya.

Pemberian kredit/pembiayaan oleh suatu Bank memiliki tingkat resiko

yang sangat tinggi. Salah satu masalah yang biasa melanda dunia perkreditan

adalah macetnya pengembalian dari para nasabah. Kemacetan dalam

pengembalian ini bisa menimbulkan macetnya Bank. Faktor utama yang

berpeluang menimbulkan kredit macet adalah nasabah. Kedisiplinan nasabah dan

kegagalan nasabah dalam mengelola dana dan mengembalikan kredit merupakan

unsur yang sangat dominan dalam hal kredit. Langkah yang paling baik adalah

melalui pencegahan dari sejak proses pengajuan kredit oleh nasabah. Dalam setiap

transaksi pembiayaan ada yang mesti dilalui oleh nasabah dalam mengajukan

kredit, sebelum kredit tersebut dapat direalisasikan. Begitu juga dengan pihak

Bank sendiri harus melakukan survei atau seleksi, supaya Bank tidak memberikan

pembiayaan/kredit kepada nasabah dengan alasan yang tidak masuk akal,

sehingga akan merugikan Bank tersebut. Oleh karena itu sangat dibutuhkan

analisa pembiayaan yang baik agar dapat dengan tegas menyatakan bahwa

pembiayaan ini harus diberikan dengan alasan yang rasional dan sehat sehingga

manfaat yang diterima oleh Bank maupun nasabah, pembiayaan dapat tercapai

secara maksimum.

Pembiayaan adalah pendanaan yang diberikan oleh suatu pihak Bank

kepada pihak lain untuk mendukung investasi yang telah direncanakan, baik

dilakukan sendiri maupun lembaga. (Muhammad, 2005:17).

Page 26: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/07-1572_Fulltext.pdfBPRS BERKAH AMAL SALMAN Dalam Upaya Memenuhi Permohonan Pembiayaan Bagi Para Nasabah Dengan Akad Murabahah

10

Pembiayaan merupakan kepercayaan, dan untuk menimbulkan

kepercayaan, juga memperkecil resiko akan pembiayaan yang diberikan, maka

Bank wajib melakukan pemeriksaan, penelitian, penilaian usaha dan agunan atas

setiap permohonan pembiayaan, maka pemberiaan kredit harus memperhatikan

beberapa prinsip utama yang berkaitan dengan kondisi calon nasabah secara

keseluruhan. Prinsip penilaian yang sudah digunakan adalah 5 C.

Prinsip penilaian 5 C yaitu:

1. Character yaitu, penilaian terhadap karakter atau kepribadian calon

peminjam dengan tujuan untuk memperkuat kemungkinan bahwa

peminjam dapat memenuhi kewajibannya. Dalam etika Islam, character

harus dihiasi dengan sifat jujur (Siddiq), sehingga ketika melakukan

pembiayaan berjalan dengan baik.

2. Capacity yaitu, penilaian secara subyektif tentang kemampuan peminjam

untuk melakukan pembayaran. Kemampuan diukur dengan catatan

prestasi peminjam dimasa lalu yang didukung dengan pengamatan di

lapangan. Dalam etika Islam, capacity itu adalah kemampuan nasabah

tersebut dapat dipercaya (amanah), bisa melunasi dan bertanggungjawab.

3. Capital yaitu, penilaian terhadap kemampuan modal yang dimiliki oleh

calon peminjam, yang diukur dengan posisi perusahaan keseluruhan yang

ditujukan oleh rasio keuangan dan penekanan pada komposisi modalnya.

Dalam etika Islam, capital itu adalah kemampuan modal yang dimilikinya

dapat memenuhi kewajibannya secara cerdas (fathonah).

Page 27: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/07-1572_Fulltext.pdfBPRS BERKAH AMAL SALMAN Dalam Upaya Memenuhi Permohonan Pembiayaan Bagi Para Nasabah Dengan Akad Murabahah

11

4. Collateral yaitu, jaminan yang dimiliki oleh calon peminjam. Penilaian

ini bertujuan untuk lebih meyakinkan jika resiko kegagalan pembayaran

terjadi, maka jaminan dapat dipakai sebagai pengganti dari kewajibannya.

Dalam etika Islam, collateral itu adalah jaminan yang dimiliki nasabah

dapat dipercaya (amanah) jaminan yang dimilikinya memenuhi

persyaratan.

5. Conditions yaitu, calon pemberi harus melihat kondisi ekonomi suatu

Negara dan secara spesifik melihat keterkaitan dengan jenis usaha calon

peminjam. Sehingga bantuan yang diberikan benar-benar bermanfaat

bagi perkembangan usahanya. Dalam etika Islam conditions itu adalah

kondisi yang dimiliki nasabah mampu menyelesaikan/menyampaikan

(tabligh) kewajibannya terhadap Bank. (Muchdarsyah Sinungan,

1995:83-87).

Apabila persyaratan di atas sudah terpenuhi maka kredit dapat disalurkan

kepada nasabah, walaupun langkah pengelolaan kredit tidak berhenti pada proses

tersebut. Pengelolaan kredit berlangsung hingga proses pengembalian yang

dilakukan oleh debitur. Setiap kegiatan kredit mempunyai sifat dan ciri yang

berbeda antara satu sama lain. Maka skill para pegawai sangat penting untuk

diperhatikan, supaya dalam melakukan perkreditan tidak mengalami hambatan.

Penelitian ini diharapkan memberikan gambaran tentang analisa

pembiayaan dalam memenuhi permintaan kebutuhan pembiayaan bagi para

nasabahnya, sesuai dengan tujuan pembangunan nasional yaitu untuk

Page 28: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/07-1572_Fulltext.pdfBPRS BERKAH AMAL SALMAN Dalam Upaya Memenuhi Permohonan Pembiayaan Bagi Para Nasabah Dengan Akad Murabahah

12

mewujudkan suatu masyarakat yang adil dan makmur yang merata material

maupun spiritual.

E. Metodologi Penelitian

1. Metode dan Teknis Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

dengan pendekatan studi kasus, yaitu mendeskripsikan suatu satuan analisis secara

utuh sebagai suatu kesatuan yang terintegrasi. (Cik Hasan Bisri, 1999:57). Hal

tersebut dilakukan dengan cara memaparkan keadaan perusahaan, terutama yang

ada hubungannya dengan masalah yang dibahas, kemudian dianalisis dan ditarik

suatu kesimpulan.

2. Sumber data

1. Data Primer

Data primer adalah sumber-sumber data yang berhubungan langsung

dengan permasalahan yang sedang dibahas. Data primer tersebut terdiri

dari hasil wawancara pimpinan BPRS, karyawan, nasabah dan panduan

BPRS BERKAH AMAL SALMAN

2. Data Sekunder

Data yang dihasilkan dari sumber data pendukung yang diambil dari buku-

buku, dokumen atau surat kabar dan artikel-artikel lain yang ada

hubungannya dengan masalah yang sedang dibahas.

Page 29: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/07-1572_Fulltext.pdfBPRS BERKAH AMAL SALMAN Dalam Upaya Memenuhi Permohonan Pembiayaan Bagi Para Nasabah Dengan Akad Murabahah

13

3. Tehnik Pengumpulan Data

a. Observasi, adalah cara pengumpulan data dengan melakukan

pencatatan secara cermat dan sistematik terhadap gejala atau fenomena

yang ada pada objek penelitian.

b. Interview, yaitu suatu cara pengumpulan data yang diperlukan dengan

berkomunikasi langsung dengan para responden tentang analisa

pembiayaan murabahah yang digunakan oleh BPRS. Wawasan tersebut

dilakukan dengan pihak yang bersangkutan yaitu dengan account

manajemen.

c. Studi Kepustakaan, yaitu mencari literatur sebagai bahas teoritik yang

berhubungan dengan penelitian ini.

4. Jenis Data

Jenis data yang diperlukan dalam penelitian ini merupakan data-data yang

dijadikan jawaban atas pertanyaan penelitian yang diajukan terhadap masalah

yang dirumuskan pada tujuan yang telah ditetapkan, yaitu mengenai efektivitas

metode analisis yang digunakan oleh BPRS BERKAH AMAL SALMAN dalam

upaya memenuhi permohonan pembiayaan bagi para nasabah dengan akad

murabahah, faktor pendukung dan penghambat dalam melaksanakan analisis.

Data tersebut diperoleh dari hasil wawancara dan buku-buku. (Cik Hasan Bisri,

1999:58)

5. Analisis Data

Analisis data dilakukan dengan pendekatan kualitatif, data yang berhasil

diinventarisasi, diklasifikasi dan dianalisis selanjutnya sesuai dengan tujuan

Page 30: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/07-1572_Fulltext.pdfBPRS BERKAH AMAL SALMAN Dalam Upaya Memenuhi Permohonan Pembiayaan Bagi Para Nasabah Dengan Akad Murabahah

14

penelitian, kemudian data yang diperoleh dari BPRS BERKAH AMAL SALMAN

dihubungkan dengan data yang diperoleh dari buku-buku dan majalah kemudian

disimpulkan.

F. Sistematika Pembahasan

Sistematika penulisan, terdiri dari 5 bab yang dimulai dari pendahuluan

sampai kesimpulan dan saran. Pada bab I menjelaskan tentang latar belakang

masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, kerangka pemikiran dan

metodologi penelitian. Pada bab II mengenai tinjauan pustaka. Bab III mengenai

gambaran umum BPRS BERKAH AMAL SALMAN. Bab IV mengenai hasil dan

pembahasan. Bab V Penutup berisi kesimpulan dan saran.

Page 31: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/07-1572_Fulltext.pdfBPRS BERKAH AMAL SALMAN Dalam Upaya Memenuhi Permohonan Pembiayaan Bagi Para Nasabah Dengan Akad Murabahah

15

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Definisi Lembaga Keuangan

Ada beberapa definisi tentang lembaga keuangan yang dikemukakan oleh

para ahli, diantaranya :

Menurut Suyatno, yang mengutip dari Undang-Undang pokok perbankan

nomor 14 tahun 1967 mendefinisikan lembaga keuangan sebagai berikut:

“Lembaga keuangan adalah semua badan usaha yang melalui kegiatan-

kegiatannya dibidang keuangan menarik uang dari masyarakat dan

menyalurkannya lagi kepada masyarakat. (Suyatno, 1999:1)

Menurut Pandji Anoraga, mendefinisikan lembaga keuangan sebagai

berikut: “ Lembaga keuangan adalah semua badan yang melalui kegiatan-

kegiatannya dibidang keuangan menarik uang dan menyalurkannya ke

masyarakat.” (Pandji Anoraga, 2000 : 271)

Menurut Iswardono, Mendefinisikan lembaga keuangan sebagai berikut:

“Lembaga keuangan adalah semua badan yang melalui kegiatan-kegiatannya

dibidang keuangan menarik uang dari masyarakat dan menyalurkannya kedalam

masyarakat. (Iswardono, 1994:49)

Dari definisi tersebut yang dikemukakan oleh para ahli, penulis dapat

mengambil kesimpulan bahwa lembaga keuangan itu adalah suatu badan usaha

yang terorganisir, yang melalui kegiatan-kegiatannya dibidang keuangan menarik

uang dan menyalurkannya lagi kepada masyarakat.

Page 32: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/07-1572_Fulltext.pdfBPRS BERKAH AMAL SALMAN Dalam Upaya Memenuhi Permohonan Pembiayaan Bagi Para Nasabah Dengan Akad Murabahah

16

Kalau kita lihat dari definisi lembaga keuangan di atas bahwa ada 2

Lembaga Keuangan, yaitu :

1. Bank

2. Non Bank

Jenis-jenis Non Bank, yaitu:

1. Pegadaian

Yaitu, Perusahaan yang menyediakan pinjaman uang dengan jaminan

barang-barang berharga.

2. Leasing (sewa guna usaha)

Yaitu, perusahaan yang membiayai keperluan berupa barang-barang modal

yang diinginkan nasabah.

3. Koperasi Simpan Pinjam

Yaitu, suatu kumpulan dari orang-orang yang menjadi anggota koperasi

yang kegiatannya memungut sejumlah uang dari anggota koperasi,

kemudian uang yang dikumpulkan dijadikan modal untuk dikelola oleh

pengurus koperasi, kemudian dipinjamkan kembali.

4. Asuransi

Yaitu, perusahaan yang melakukan usaha pertanggungan terhadap resiko

yang akan dihadapi oleh nasabahnya.

5. Anjak Piutang

Yaitu, perusahaan yang mengambil alih piutang suatu perusahaan dengan

suatu tanggung jawab tertentu.

Page 33: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/07-1572_Fulltext.pdfBPRS BERKAH AMAL SALMAN Dalam Upaya Memenuhi Permohonan Pembiayaan Bagi Para Nasabah Dengan Akad Murabahah

17

6. Modal Ventura

Yaitu, perusahaan yang membiayai suatu usaha yang mengandung suatu

resiko tinggi, namun mengandung suatu maksud tertentu.

7. Dana Pensiun

Yaitu, dana yang sengaja dipungut oleh perusahaan dari karyawannya dan

merupakan pendapatan yang akan diperoleh seseorang setelah mengabdi

dan bekerja sekian tahun (Kasmir, 1999:233-267).

B. Definisi Bank

Pada zaman Babylonia, Yunani, dan Romawi diduga usaha perbankan

telah memegang peranan dalam lalulintas perdagangan. Tugas Bank pada waktu

itu lebih bersifat tukar-menukar mata uang, sehingga orang yang melakukannya

disebut pedagang uang. Pada umumnya pekerjaan pedagang uang hanyalah

sebagai perantara menukarkan mata uang asing dengan mata uang negeri sendiri

atau sebaliknya. (Suyatno, 1999:3). Kata Bank berasal dari kata banque dalam

bahasa Prancis, dan banco dalam bahasa Italia, yang berarti peti/lemari atau

bangku. Kata peti atau lemari menyiratkan fungsi sebagai tempat menyimpan

benda-benda berharga, seperti peti emas, peti berlian, peti uang dan sebagainya

(Heri sudarsono, 2004:27).

Dalam upaya untuk memahami pengertian Bank secara umum, maka

berikut ini dikemukakan beberapa definisi Bank yang diambil dari beberapa

sumber. Menurut Pasal 1 Undang-Undang No. 10 Tahun 1998 disebutkan:

Page 34: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/07-1572_Fulltext.pdfBPRS BERKAH AMAL SALMAN Dalam Upaya Memenuhi Permohonan Pembiayaan Bagi Para Nasabah Dengan Akad Murabahah

18

“Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkan kepada masyarakat dalam bentuk kredit ataupun bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup orang banyak.”

Pengertian mengenai Bank yang dikemukakan oleh beberapa ahli pada

dasarnya tidak berbeda satu sama lain, yaitu Bank sebagai suatu lembaga yang

menarik uang dan menyalurkannya. Walaupun ada perbedaan hanya nampak pada

kewenangan. Menurut Pandji Anoraga, mendefinisikan Bank, sebagai berikut:

“Bank adalah lembaga keuangan yang usaha pokoknya adalah

memberikan kredit dan jasa-jasa dalam lalu lintas pembayaran dan peredaran

uang. (Pandji Anoraga, 2000 : 271)

Sedangkan menurut A. Abdurrahman yang dikutip oleh Suyatno, dkk

menjelaskan bahwa:

“Bank adalah suatu jenis lembaga keuangan yang melaksanakan berbagai macam jasa, seperti memberikan pinjaman, mengedarkan mata uang, pengawasan terhadap mata uang, bertindak sebagai tempat penyimpanan benda-benda berharga, membiayai usaha perusahaan-perusahaan, dan lain-lain.” (Suyatno, 1990 : 1)

Dari definisi di atas penulis dapat menyimpulkan bahwa Bank merupakan

perusahaan yang menghimpun dana masyarakat dalam bentuk simpanan dan

menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit atau bentuk-bentuk

lainnya. Pengertian menghimpun dana tersebut adalah mengumpulkan atau

mencari dana dengan cara membeli dari masyarakat oleh Bank dengan berbagai

strategi yang diterapkannya agar masyarakat mau menanamkan dananya dalam

bentuk simpanan. Adapun jenis simpanan yang dipilih masyarakat adalah giro,

tabungan, sertifikat deposito dan deposito berjangka. Agar masyarakat mau

Page 35: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/07-1572_Fulltext.pdfBPRS BERKAH AMAL SALMAN Dalam Upaya Memenuhi Permohonan Pembiayaan Bagi Para Nasabah Dengan Akad Murabahah

19

menyimpan uangnya di Bank, maka pihak Bank memberikan rangsangan balas

jasa berupa bunga. Semakin tinggi balas jasa yang diberikan oleh pihak Bank,

akan menambah minat masyarakat untuk menyimpan uangnya.

Setelah memperoleh dana dalam bentuk simpanan dari masyarakat, maka

aktivitas selanjutnya yang dilakukan oleh pihak Bank adalah dana tersebut

disalurkan kembali kepada masyarakat dalam bentuk pinjaman atau lebih dikenal

dengan istilah kredit, dalam dunia perbankan disebut dengan lending. Dalam

pemberian kredit juga dikenakan jasa pinjaman kepada penerima kredit dalam

bentuk bunga dan biaya administrasi. Disamping itu perbankan juga melakukan

kegiatan jasa pendukung diantaranya : Transfer, Inkaso, Kliring, penjulan Valas,

Safe Deposit Box, serta jasa-jasa lainnya. Dari uraian di atas bertambah jelas

bahwa selain Bank mengemban tugas sebagai agent of development dalam

kaitannya dengan kredit yang diberikan, Bank juga bertindak selaku agent of trust,

yakni dalam kaitannya dengan pelayanan atau jasa-jasa yang diberikan kepada

perorangan maupun kelompok.

C. Jenis-Jenis Bank

Berdasarkan jenisnya Bank ada 2 macam, yaitu: Bank Umum dan BPR

1. Bank Umum

Bank Umum Adalah Bank yang melaksanakan kegiatan usahanya secara

konvensional atau berdasarkan prinsip usaha syari’ah yang dalam kegiatannya

memberikan jasa dalam lalulintas pembayaran. (Wiroso, 2 : 2005).

Usaha-usaha perbankan yang dilaksanakan oleh Bank Umum adalah:

Page 36: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/07-1572_Fulltext.pdfBPRS BERKAH AMAL SALMAN Dalam Upaya Memenuhi Permohonan Pembiayaan Bagi Para Nasabah Dengan Akad Murabahah

20

1. Memindahkan uang, baik melalui pemberitahuan telegram, maupun

dengan surat ataupun dengan jalan memberikan wesel tunjuk di antara

sesama kantornya.

2. Menerima dan membayarkan kembali uang dalam rekening koran,

menjalankan perintah untuk memindahkan uang, menerima pembayaran

dari tagihan atas surat berharga, dan melakukan perhitungan dengan

pihak ketiga.

3. Mendiskonto surat wesel, kertas perbendaharaan atas beban negara, dan

jenis-jenis surat berharga lainnya.

4. Memberi kredit, terutama dengan tanggungan efek, hasil bumi, barang,

dan juga dengan tanggungan dokumen pengangkutan dan dokumen

penyimpanan yang mewakili barang tersebut serta memberi kredit serta

jangka menengah dan jangka panjang untuk tujuan bidang produksi,

sesuai dengan syarat yang ditetapkan oleh Bank Indonesia.

5. Memberikan jaminan Bank (Bank Guarantee) dengan tanggungan yang

cukup.

6. Menjalankan usaha-usaha lain yang lazim dilakukan oleh Bank Umum.

(Pandji Anoraga, 2000: 277-278).

Usaha-usaha perbankan yang dilaksanakan oleh Bank Umum Syari’ah:

1. Pembiayaan berdasarkan prinsip bagi hasil (mudharabah)

2. Pembiayaan berdasarkan prinsip penyertaan modal (musyarakah)

3. Prinsip jual beli barang dengan memperoleh keuntungan (murabahah)

4. Pembiayaan barang modal berdasarkan sewa murni tanpa pilihan (ijarah)

Page 37: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/07-1572_Fulltext.pdfBPRS BERKAH AMAL SALMAN Dalam Upaya Memenuhi Permohonan Pembiayaan Bagi Para Nasabah Dengan Akad Murabahah

21

5. Pemindahan kepemilikan atau barang yang disewa dari pihak Bank oleh

pihak lain (ijarah wa iqtina) (Kasmir, 1999:39).

2. Bank Perkreditan Rakyat

Adalah Bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional atau

berdasarkan prinsip syaria’ah yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa

dalam lalu lintas pembayaran. (Kasmir, 2000:42).

Usaha-usaha perbankan yang dilaksanakan oleh Bank Perkreditan Rakyat adalah :

1. Menghimpun dana dalam bentuk:

a. Simpanan Tabungan

b. Simpanan Deposito

2. Menyalurkan dana dalam bentuk:

a. Kredit Investasi

b. Kredit Modal Kerja

c. Kredit Perdagangan

Usaha-usaha perbankan yang dilaksanakan oleh Bank Perkreditan Rakyat

Syari’ah adalah :

1. Menghimpun dana dalam bentuk:

a. Tabungan Wadi’ah

b. Deposito Wadi’ah

c. Deposito Mudharabah

2. Menyalurkan dana dalam bentuk:

a. Pembiayaan Mudharabah

b. Pembiayaan Musyarakah

Page 38: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/07-1572_Fulltext.pdfBPRS BERKAH AMAL SALMAN Dalam Upaya Memenuhi Permohonan Pembiayaan Bagi Para Nasabah Dengan Akad Murabahah

22

c. Pembiyaan Murabahah

d. Pembiayaan Qardhul hasan

e. Pembiayaan Bai’u Bithaman Ajil (Syafi’i dan Karnaen, 1992:105)

Bank Perkreditan Rakyat (BPR) yang status hukumnya disahkan dalam

paket Kebijaksanaan Keuangan Moneter dan Perbankan melalui PAKTO tanggal

27 Oktober 1998, pada hakikatnya merupakan penjelmaan model baru dari

Lumbung Desa dan Bank Desa dengan beraneka ragam namanya yang ada

khususnya di pulau Jawa sejak akhir 1890-an hingga tahun 1967 sejak

dikeluarkannya UU Pokok Perbankan, status hukumnya diperjelas dengan izin

dari Menteri Keuangan. Dengan adanya keharusan izin tersebut, diikuti dengan

upaya-upaya pembenahan terhadap badan-badan kredit desa yang berproses

menjadi lembaga keuangan Bank. (Warkum Sumitro, 1997:107).

D. Pengertian, Fungsi dan Peranan BPRS

1. Bank Perkreditan Rakyat Syari’ah

Pengertian Bank Perkreditan Rakyat Syari’ah (BPRS) tercantum dalam

UU RI No. 10 Tahun 1998 tentang perubahan UU RI No. 7 Tahun 1992 tentang

Perbankan Pasal 1 Ayat 13 yang menyebutkan bahwa:

“ Prinsip Syari’ah adalah peraturan berdasarkan hukum Islam dengan pihak lain untuk menyimpan dana atau pembiayaan kegiatan usaha, atau kegiatan lainnya yang dinyatakan sesuai syari’ah, antara lain pembiayaan berdasarkan prinsip bagi hasil (mudharabah), pembiayaan berdasarkan prinsip penyertaan modal (musyarakah), prinsip jual beli barang dengan memperoleh keuntungan (murabahah), atau pembiayaan barang modal berdasarkan sewa murni tanpa pilihan (ijarah), atau dengan adanya pilihan pemindahan kepemilikan atas barang yang disewa dari pihak Bank kepihak lain (ijarah wa iqtina).

Page 39: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/07-1572_Fulltext.pdfBPRS BERKAH AMAL SALMAN Dalam Upaya Memenuhi Permohonan Pembiayaan Bagi Para Nasabah Dengan Akad Murabahah

23

2. Fungsi Bank Perkreditan Rakyat Syari’ah

Eksistensi Bank Perkreditan Rakyat Syari’ah bagi pembangunan ekonomi

khususnya untuk di daerah semakin dirasakan manfaatnya, karena usahanya

ditekankan untuk golongan ekonomi lemah. Jumlah Bank Perkreditan Rakyat

Syari’ah dari waktu ke waktu jumlahnya semakin betambah banyak, menurut data

BI sampai akhir tahun 2005 jumlahnya 92 BPRS. Bagi Bank yang telah lama

beroperasi, terkadang dituntut untuk selalu memonitor perkembangan pasar

perbankan yang menjadi segmennya.

Sebagai lembaga keuangan yang berprinsipkan Islam pada hakekatnya

mempunyai aktivitas/kegiatan dalam menjalankan usahanya. Pendapatan yang

diperoleh dari hasil kegiatan berupa pemberian pinjaman, pembayaran pola bagi

hasil dan biaya lain-lain dalam upaya menarik sumber dana dari masyarakat.

Kredit/pembiayaan merupakan unsur yang sangat penting dalam kegiatan dan

perkembangan perkreditan, baik bagi perusahaan besar, menengah maupun kecil.

Khusus untuk perusahaan/usaha kecil permodalan merupakan masalah

yang sangat besar dalam pengembangan usahanya, baik di daerah pedesaan

maupun di kota-kota. Mereka pada umumnya berusaha pada sektor pertanian,

peternakan, perikanan, industri kecil dan lain-lain. Sebagian besar bagi mereka

belum terjangkau atau tersentuh oleh pelayanan Bank umum, hal ini disebabkan

karena sebagian besar dari Bank umum tersebut, baik yang dimiliki oleh

pemerintah, apalagi swasta asing memang tidak dimaksudkan untuk melayani

masyarakat kecil.

Page 40: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/07-1572_Fulltext.pdfBPRS BERKAH AMAL SALMAN Dalam Upaya Memenuhi Permohonan Pembiayaan Bagi Para Nasabah Dengan Akad Murabahah

24

Dengan demikian, BPRS (Bank Perkreditan Rakyat Syari’ah) menempati

posisi yang strategis di dalam pembangunan dan perekonomian untuk di daerah,

serta dalam pembagian pendapatan di masyarakat, Bank Perkreditan Rakyat

Syari’ah ini dapat menjadi alat yang penting untuk membantu dan meningkatkan

kesejahteraan masyarakat kecil, pemerataan pelayanan perbankan dan pemerataan

pendapatan sebaik-baiknya di daerah pedesaan maupun di kota. Akan tetapi

karena kurang memperoleh perhatian dan pembinaan maka Bank tersebut belum

dapat dikembangkan dengan sebaik-baiknya dan belum dapat menjalankan

fungsinya sebagaimana yang diharapkan.

.

3. Peranan Bank Perkreditan Rakyat Syari’ah (BPRS)

Usaha kecil yaitu, usaha yang berbentuk perseorangan, badan usaha yang

tidak berbadan hukum atau badan usaha yang berbadan hukum dan berdiri sendiri,

bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki,

dikuasai baik secara langsung maupun tidak langsung dengan usaha menengah

atau besar (Ariawati, 2000:34).Usaha kecil adalah kegiatan ekonomi rakyat

berskala kecil dan memenuhi kriteria kekayaan bersih atau hasil penjualan

tahunan serta kepemilikan (Peraturan Perundang-undangan Perbankan Indonesia,

2004:716). yang terdiri dari pedagang kecil, industri kecil, pertanian yang dapat

menunjang pelayanan umum masyarakat perkotaan dan pedesaan. Kegiatan

tersebut merupakan lapangan pekerjaan yang dapat menyerap tenaga kerja yang

bertumpuk dikota. Apabila perbankan turut membantu pengembangannya yaitu,

dengan membantu melayani kebutuhan permodalan atau pembiayaan

Page 41: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/07-1572_Fulltext.pdfBPRS BERKAH AMAL SALMAN Dalam Upaya Memenuhi Permohonan Pembiayaan Bagi Para Nasabah Dengan Akad Murabahah

25

kepada usaha kecil di pedesaan dan di perkotaan. Hal demikian merupakan

kesempatan bagi masyarakat untuk membuka lapangan pekerjaan. Dan dengan ini

pula perbankan turut berperan dalam meningkatkan produksi dan kelancaran

peredaran barang serta memperluas kesempatan kerja baik di pedesaan maupun di

perkotaan. Bank Perkreditan Rakyat dalam sistem perbankan mendapat peranan

yang penting dalam membantu usaha kecil sehingga diharapkan:

1. Dapat meningkatkan kesejahteraan ekonomi umat Islam terutama

masyarakat golongan ekonomi lemah.

2. Dapat membina semangat Ukhuwah Islamiah melalui kegiatan ekonomi

3. Menambah lapangan kerja terutama di kecamatan-kecamatan

4. Meningkatkan pendapatan perkapita

5. Dapat mengurangi urbanisasi. (Syafi’i dan Karnaen, 1992: 96).

Untuk dapat meningkatkan peranan BPRS dalam pengembangan usaha

kecil golongan lemah perlu dipertegas fungsi dan tingkat kemampuan manajemen

dan teknis perbankan serta kegiatannya dan juga diusahakan penyebarannya yang

lebih merata. Dengan adanya usaha tersebut BPRS akan dapat berpartisipasi dan

berperan lebih besar di dalam pembangunan masyarakat yang adil dan makmur

yang menjadi tujuan kita.

E. Sistem Pembiayaan Bank Syari’ah

1. Tinjauan Umum Perkreditan dan Pembiayaan

Pengertian kredit dan pembiayaan menurut Undang-Undang Perbankan

No. 10 Tahun 1998: Kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang

Page 42: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/07-1572_Fulltext.pdfBPRS BERKAH AMAL SALMAN Dalam Upaya Memenuhi Permohonan Pembiayaan Bagi Para Nasabah Dengan Akad Murabahah

26

dipersamakan dengan itu berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam-

meminjam antara Bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam

untuk melunasi hutangnya setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian

bunga. Dan pembiayaan adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat

dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan antara Bank

dengan pihak lain yang mewajibkan pihak yang dibiayai untuk mengembalikan

uang atau tagihan tersebut setelah jangka waktu tertentu dengan imbalan bagi

hasil. (Kasmir, 1999:92).

Pembiayaan atau kredit yang dilakukan Bank diantaranya adalah untuk

mendapatkan laba, setelah salah satu tugas pokok Bank, yaitu pemberian fasilitas

penyediaan dana untuk memenuhi kebutuhan pihak-pihak yang merupakan defisit

unit. Bank Syari’ah memiliki peran sebagai lembaga perantara (intermediary)

antara unit-unit ekonomi yang mengalami kelebihan dana (surplus units) dengan

unit-unit lain yang mengalami kekurangan dana (defisit unit). Melalui Bank,

kelebihan tersebut dapat disalurkan kepada pihak-pihak yang memerlukan

sehingga memberikan manfaat kepada dua belah pihak. (Arifin, 2002). Kualitas

Bank Syari’ah sebagai perantara ditentukan oleh kemampuan manajemen Bank

untuk melaksanakan perannya.

Dalam Bank Syari’ah, hubungan antara Bank dengan nasabahnya bukan

hubungan debitur dengan kreditur, melainkan hubungan kemitraan (Patnership)

antara penyandang dana (shohibul maal) dengan pengelola dana (mudharib). Oleh

karena itu, tingkat laba Bank Syari’ah tidak saja berpengaruh terhadap tingkat

bagi hasil untuk para pemegang saham tetapi juga berpengaruh terhadap bagi hasil

Page 43: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/07-1572_Fulltext.pdfBPRS BERKAH AMAL SALMAN Dalam Upaya Memenuhi Permohonan Pembiayaan Bagi Para Nasabah Dengan Akad Murabahah

27

yang dapat diberikan kepada nasabah penyimpan dana (Arifin, 2002:52).

Hubungan kemitraan ini merupakan bagian yang khas dari proses berjalannya

mekanisme Bank Syari’ah.

2. Fungsi Pembiayaan

Fungsi pembiayaan perbankan dalam kehidupan perekonomian dan

perdagangan antara lain :

1. Pembiayaan dapat meningkatkan peredaran uang dan lalu lintas uang.

2. Pembiayaan dapat meningkatkan daya guna dan peredaran barang

3. Pembiayaan sebagai salah satu alat stabilitas perekonomian

4. Pembiayaan dapat meningkatkan kegairahan usaha

5. Pembiayaan dapat meningkatkan pemerataan pendapatan

6. Pembiayaan sebagai alat untuk meningkatkan hubungan Internasional.

3. Jenis-Jenis Pembiayaan

Menurut sifat penggunaannya pembiayaan pada Bank dapat dibagi

menjadi 2, yaitu sebagai berikut:

1. Pembiayaan Produktif

Yaitu pinjaman yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan produksi

dalam arti luas, yaitu untuk peningkatan usaha, baik usaha produksi, perdagangan,

maupun investasi.

2. Pembiayaan Konsumtif

Yaitu pinjaman yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan konsumsi

yang akan habis dipakai untuk memenuhi kebutuhan.

Page 44: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/07-1572_Fulltext.pdfBPRS BERKAH AMAL SALMAN Dalam Upaya Memenuhi Permohonan Pembiayaan Bagi Para Nasabah Dengan Akad Murabahah

28

Menurut keperluannya, pembiayaan produktif dapat dibagi menjadi dua

hal berikut.

1. Pembiayaan Modal Kerja

Yaitu pembiayaan untuk memenuhi kebutuhan:

a. Peningkatan Produksi, baik secara kuantitatif, yaitu jumlah hasil

produksi maupun secara kualitatif, yaitu peningkatan kualitas atau

mutu hasil produksi.

b. Untuk keperluan perdagangan atau peningkatan utility of place dari

suatu barang.

2. Pembiayaan Investasi

Yaitu untuk memenuhi kebutuhan barang-barang modal (capital goods)

serta fasilitas-fasilitas yang erat kaitannya dengan itu. (Syafi’i Antonio, 2001:160-

161).

F. Kegiatan Usaha Bank Perkreditan Rakyat (BPRS)

Kegiatan-kegiatan usaha yang dilakukan oleh BPRS menurut Pasal 27 SK

DIR BI 32/36/1999 tersebut adalah sebagai berikut:

a. Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan yang meliputi:

1. Tabungan berdasarkan prinsip wadi’ah atau mudharabah

Tabungan wadi’ah adalah tabungan yang bersifat titipan murni yang harus

dijaga dan dikembalikan setiap saat (on call) sesuai dengan kehendak

pemilik harta/nasabah.

Page 45: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/07-1572_Fulltext.pdfBPRS BERKAH AMAL SALMAN Dalam Upaya Memenuhi Permohonan Pembiayaan Bagi Para Nasabah Dengan Akad Murabahah

29

Tabungan mudharabah adalah tabungan yang dijalankan berdasarkan

akad bagi hasil, dimana Bank sebagai mudharib (pengelola dana),

sedangkan nasabah bertindak sebagai shahibul mal (pemilik dana).

2. Deposito berjangka berdasarkan prinsip mudharabah

Deposito berjangka mudharabah adalah simpanan yang penarikannya

hanya dapat dilakukan pada waktu-waktu tertentu menurut perjanjian

antara penyimpan dengan Bank yang bersangkutan berdasarkan prinsip

bagi hasil, dimana Bank sebagai mudharib (pengelola dana), sedangkan

nasabah bertindak sebagai shahibul mal (pemilik dana) (Sutan Remy

Sjahdeini, 2005:168).

b. Menyalurkan dana melalui:

1. Transaksi jual-beli berdasarkan prinsip:

a. Murabahah

Pembiayaan murabahah adalah perjanjian jual beli antara Bank dan

nasabah di mana Bank membeli barang yang diperlukan oleh nasabah dan

kemudian menjualnya kepada nasabah yang bersangkutan sebesar harga

perolehan ditambah dengan margin/keuntungan yang disepakati antara

Bank dengan nasabah dengan pembayaran ditangguhkan. Pembiayaan

murabahah ini diaplikasikan dalam bentuk pembiayaan investasi/barang

modal, pembiayaan konsumtif, pembiayaan modal kerja dan pembiayaan

ekspor.

Page 46: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/07-1572_Fulltext.pdfBPRS BERKAH AMAL SALMAN Dalam Upaya Memenuhi Permohonan Pembiayaan Bagi Para Nasabah Dengan Akad Murabahah

30

b. Istishna

Pembiayaan istishna adalah perjanjian jual beli dalam bentuk pemesanan

pembuatan barang dengan kriteria dan persyaratan tertentu yang

disepakati antara pemesan dan penjual. Kedua belah pihak bersepakat atas

harga serta cara pembayarannya, misalnya disepakati pembayaran di

muka, cicilan atau pembayaran ditangguhkan sampai waktu tertentu di

masa yang akan datang. Pembiayaan ini diaplikasikan dalam bentuk

pembiayaan konstruksi/ proyek/produk manufaktur. Keuntungan bagi

bank adalah berasal dari selisih harga jual dengan harga beli oleh bank

dari pihak lain.

c. Ijarah

Menurut Maliki dan Hanbali, ijarah adalah pemilikan manfaat yang

dibolehkan dalam waktu tertentu dengan suatu imbalan.

Pembiayaan ijarah adalah akad pemindahan hak guna (hak pakai) atas

barang atau jasa, melalui pembayaran sewa tanpa diikuti pemindahan hak

kepemilikan (ownership) atas barang tersebut. Pembiayaan ini

diaplikasikan dalam bentuk pembiayaan sewa.

d. Salam

Pembiayaan salam adalah perjanjian jual beli barang dengan cara

pemesanan dengan syarat-syarat tertentu dan barang diserahkan kemudian

hari, sedangkan pembayaran dilakukan dimuka. Pembiayaan salam ini

diaplikasikan dalam bentuk pembiayaan sektor pertanian dan sektor

manufaktur.

Page 47: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/07-1572_Fulltext.pdfBPRS BERKAH AMAL SALMAN Dalam Upaya Memenuhi Permohonan Pembiayaan Bagi Para Nasabah Dengan Akad Murabahah

31

2. Pembiayaan bagi hasil berdasarkan prinsip:

a. Mudharabah

Mudharabah adalah penyerahan harta (modal) dari pemilik harta tersebut

kepada pengusaha untuk berusaha dengan harta itu dan keuntungannya

dibagi berdasarkan persyaratan yang telah disepakati. Jika terjadi

kerugian, maka yang menanggung kerugian adalah pemilik modal, dan

pengusaha yaitu tidak akan mendapat imbalan. (Wahbah Al-Zuhaily, 1989

: 837)

b. Musyarakah

Secara bahasa, musyarakah adalah percampuran antara dua harta dengan

yang lainnya tanpa dapat dibedakan antara keduanya. Sedangkan secara

istilah, Maliki mendefinisikan musyarakah sebagai izin untuk

menggunakan harta yang dimiliki oleh dua orang secara bersama, yakni

keduanya saling mengizinkan dan berhak untuk menggunakan harta

tersebut. (Wahbah Al-Zuhaily, 1989 : 792)

c. Rahn

Rahn adalah menjadikan barang yang mempunyai nilai harta menurut

pandangan syara’ sebagai jaminan hutang, sehingga orang yang

bersangkutan boleh mengambil hutang atau ia bisa mengambil sebagian

(manfaat) barangnya itu.

Page 48: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/07-1572_Fulltext.pdfBPRS BERKAH AMAL SALMAN Dalam Upaya Memenuhi Permohonan Pembiayaan Bagi Para Nasabah Dengan Akad Murabahah

32

d. Qardh

Qard (pinjaman) merupakan suatu jenis pembiayaan yang disalurkan oleh

bank syariah dalam mewujudkan tanggung jawab sosialnya sesuai dengan

ajaran Islam. Untuk kegiatan ini bank tidak memperoleh penghasilan

karena bank dilarang untuk meminta imbalan apapun dari para penerima

qard. Oleh karena itu, bentuk pembiayaan ini disebut dengan qardul

hasan atau pinjaman kebajikan.

c. Melakukan kegiatan yang lazim dilakukan Bank sepanjang disetujui oleh

Dewan Syari’ah Nasional (DSN).

Selain melakukan kegiatan usaha sebagaimana yang dimaksud dalam

Pasal 27 SK DIR BI 32/36/1999 tersebut, Pasal 28 juga menentukan bahwa BPRS

dapat pula bertindak sebagai lembaga baitul maal, yaitu menerima dana yang

berasal dari zakat, infaq, shadaqah, wakaf, hibah atau dana sosial lainnya, dan

menyalurkannya kepada yang berhak dalam bentuk santunan atau pinjaman

kebajikan (qardhul hasan). (Sutan Remy Sjahdeini, 2005:169).

G. Azas-Azas atau Prinsip-Prinsip Pemberian Kredit

Banyak konsepsi yang mengemukakan tentang azas-azas atau prinsip-

prinsip pemberian kredit secara sehat yaitu, antara lain :

1. Prinsip-prinsip 5C yaitu terdiri dari :

a. Character (watak/kepribadian), yaitu Bank harus yakin bahwa calon

peminjam termasuk orang yang berwatak baik dan dibuktikan dengan

Page 49: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/07-1572_Fulltext.pdfBPRS BERKAH AMAL SALMAN Dalam Upaya Memenuhi Permohonan Pembiayaan Bagi Para Nasabah Dengan Akad Murabahah

33

tingkah laku yang baik, selalu memegang teguh janji dan lain

sebagainya.

b. Capacity (kemampuan), yaitu Bank harus yakin bahwa calon peminjam

mampu menjalankan usahanya dengan baik atau mampu mendapatkan

uang untuk sumber pelunasan utangnya.

c. Capital (modal), yaitu Bank harus mengetahui berapa banyak modal

yang telah dimiliki calon peminjam, sehingga tidak seluruhnya

mengandalkan pinjaman dari Bank.

d. Conditions of economy (kondisi ekonomi), yaitu Bank harus yakin

bahwa kondisi ekonomi akan menunjang sekurang-kurangnya tidak

menghambat kelancaran usaha yang akan dijalankan calon peminjam.

e. Collateral (jaminan atau agunan), yaitu jaminan atau agunan apa yang

dapat diberikan calon peminjam untuk tambahan pengamanan bagi Bank

atau kredit yang akan dilepaskan.

Selanjutnya terhadap 5 C’s of credit di atas bisa ditambahkan C’s lainnya

misalnya Covering (insurance Covering) yaitu penutupan asuransi atas kredit

yang diberikan oleh Bank tersebut atau penutupan asuransi atas barang-barang

jaminan yang diagunkan oleh debitur.

2. Prinsip-prinsip 3 R, terdiri dari:

a. Return (hasil yang dicapai), yaitu berapa besar hasil yang dicapai oleh

Bank apabila memberikan kredit kepada seorang debitur. Hasil tersebut

tidak hanya berasal dari bunga kredit, tetapi juga dari pendapatan-

Page 50: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/07-1572_Fulltext.pdfBPRS BERKAH AMAL SALMAN Dalam Upaya Memenuhi Permohonan Pembiayaan Bagi Para Nasabah Dengan Akad Murabahah

34

pendapatan lain (fees) yang diterima Bank yang berasal dari kegiatan-

kegiatan keuangan debitur melalui Bank tersebut.

b. Repayment (pembayaran kembali), yaitu Bank akan menilai

kemampuan calon debitur untuk menghasilkan laba sehingga mampu

membayar kembali kreditnya (repayment capacity).

c. Risk bearing ability (kemampuan untuk menanggung resiko), yaitu

Bank harus mengetahui dan menilai sampai sejauh mana calon debitur

mampu menanggung resiko kegagalan seandainya terjadi sesuatu yang

tidak diinginkan, hal tersebut berkaitan dengan penilaian disamping

likuiditas dan rentabilitas juga solvabilitas perusahaan yang

bersangkutan.

3. Prinsip-prinsip 5 P, terdiri dari:

a. Party (golongan), yaitu menggolongkan calon debitur kedalam

kelompok-kelompok tertentu berdasarkan character, capacity dan

capital-nya dengan cara menilai ke 3 C tersebut.

b. Purpose (tujuan), yaitu tujuan penggunaan dari kredit yang diajukannya,

apakah memiliki forward linkage atau backward linkage yang positif

atau sebaliknya.

c. Payment (sumber pembayaran), yaitu memperkirakan dan menghitung

pendapatan yang akan diperlukan perusahaan calon debitur sebagai

sumber pengembalian kredit.

Page 51: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/07-1572_Fulltext.pdfBPRS BERKAH AMAL SALMAN Dalam Upaya Memenuhi Permohonan Pembiayaan Bagi Para Nasabah Dengan Akad Murabahah

35

d. Profit ability (kemungkinan untuk mendapatkan keuntungan), yaitu

berapa besar perolehan pendapatan/keuntungan yang akan diterima

Bank apabila memberi kredit kepada calon debitur tersebut.

e. Protection (perlindungan), yaitu jaminan atau agunan apa yang bisa

diberikan oleh calon debitur untuk melindungi/mengamankan kredit

yang akan diberikan Bank.

H. Tahap-Tahap Pemberian kredit

Dalam pelaksanaan pemberian kredit Bank melakukan tahapan-tahapan

sebagai berikut :

1. Persiapan (preparation)

Persiapan yaitu kegiatan awal, dengan tujuan untuk saling menukar

informasi antara calon debitur dengan Bank, terutama informasi antara calon

debitur yang baru pertama kali mengajukan pinjaman kepada Bank. Pada tahap ini

Bank menginformasikan tentang tata cara/prosedur pengajuan kredit, sektor-

sektor apa saja yang bisa dibiayai serta persyaratan-persyaratan yang harus

dipenuhi oleh calon debitur. Pihak calon debitur juga memberikan informasi

tentang dirinya/perusahaannya secara umum kepada pejabat Bank yang biasanya

dilanjutkan dengan mengisi formulir “permohonan kredit” yang telah disediakan.

2. Tahap Penilaian atau Analisis Kredit (credit appraisal / analysis)

Dalam tahap ini Bank melalui analisis-analisis kredit atau account officers

mengadakan penilaian dan analisis yang mendalam tentang usaha atau proyek

Page 52: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/07-1572_Fulltext.pdfBPRS BERKAH AMAL SALMAN Dalam Upaya Memenuhi Permohonan Pembiayaan Bagi Para Nasabah Dengan Akad Murabahah

36

yang akan dibiayai oleh kredit tersebut. Penilaian tersebut meliputi berbagai aspek

yang pada umumnya terdiri dari :

a. Aspek Manajemen dan Organisasi (Management & Organization)

Tentang aspek ini Bank ingin mengetahui sampai dimana keahlian

berusaha/berwirausaha, kejujuran serta struktur organisasi perusahaan

yang bersangkutan.

b. Aspek Pemasaran (Marketing)

Sejauh mana pemasaran dan prospeknya dimasa yang akan datang,

menyangkut barang atau jasa yang dihasilkan oleh perusahaan yang

bersangkutan.

c. Aspek Teknis (Technical)

Menyangkut penilaian tentang peralatan /mesin/teknologi yang digunakan

dalam proses produksi yang bersangkutan.

d. Aspek Keuangan (Financial)

Menyangkut penilaian atas perhitungan-perhitungan keuangan baik

mengenai kemampuan produksi, menghasilkan pendapatan, menghasilkan

laba dan kemampuan untuk membayar/melunasi utang/kewajiban dimasa

yang akan datang.

e. Aspek Hukum/Yuridis (Legal)

Menyangkut penilaian atas bentuk usaha calon debitur, jaminan/agunan,

penerbitan serta keabsahan surat-surat/dokumen-dokumen yang dimiliki

perusahaan yang bersangkutan.

Page 53: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/07-1572_Fulltext.pdfBPRS BERKAH AMAL SALMAN Dalam Upaya Memenuhi Permohonan Pembiayaan Bagi Para Nasabah Dengan Akad Murabahah

37

f. Aspek Sosial Ekonomi (Social & Economics)

Penilaian berkenaan dengan penyerapan tenaga kerja, analisis mengenai

dampak lingkungan serta dampak ekonomi secara keseluruhan (forward

linkage atau backward linkage).

3. Tahap Keputusan Kredit (decision)

Atas dasar hasil laporan penilaian/analisis kredit maka pihak Bank melalui

pejabat yang berwenang atau komite kredit, setelah membahasnya dengan

seksama, dapat memutuskan apakah permohonan kredit tersebut layak untuk

dikabulkan (feasible) seluruh atau sebagian dari permohonan atau harus ditolak

karena tidak feasible. Dalam hal harus ditolak maka harus segera dinyatakan

dalam surat penolakan disertai alasan-alasan penolakan tersebut. Dalam hal

permohonan kredit tersebut dapat dikabulkan maka harus segera dituangkan

dalam formulir “Surat Keputusan Kredit”, yang berisi antara lain ketentuan-

ketentuan dan persyaratan-persyaratan yang harus disepakati.

4. Tahap Pelaksanaan Kredit

Setelah calon debitur membaca dan menyepakati ketentuan dan memenuhi

semua persyaratan-persyaratan dan menyerahkan segala warkat-warkat yang

terkait, maka ditandatanganilah Persetujuan Kredit atau Perjanjian Kredit atau

Akad Kredit antar Bank dengan debitur, baik di bawah tangan atau dihadapan

notaris sebagai saksi. Disamping itu diadakan pula ikatan atas barang/benda

jaminan/agunan, sesuai dengan jenis-jenisnya. Setelah penandatanganan dan

persyaratan-persyaratan terpenuhi maka Bank akan membayarkan kredit tersebut

(disburment) sesuai ketentuan-ketentuan yang telah disepakati.

Page 54: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/07-1572_Fulltext.pdfBPRS BERKAH AMAL SALMAN Dalam Upaya Memenuhi Permohonan Pembiayaan Bagi Para Nasabah Dengan Akad Murabahah

38

5. Tahap Administrasi/Tata Usaha Kecil

Selanjutnya Bank melalui bagian atau pejabat-pejabat yang menanganinya,

menata usahakan kredit tersebut melalui penyimpanan/pemberkasan dokumen-

dokumen kredit, surat-surat yang berkenaan dengan agunan dan lain sebagainya

dengan tertib ditempat yang aman.

6. Tahap Supervisi/Pengendalian Kredit dan Pembinaan Nasabah.

Tahap terakhir dari suatu proses kredit ialah tahap supervisi /pengendalian/

pengawasan/penagihan dan pembinaan usaha debitur. Tahap ini merupakan tahap

yang paling sulit dan berat apalagi dalam keadaan usaha atau sikap debitur kurang

menguntungkan. Kegiatan pada tahap ini pada dasarnya mengandung unsur

pengawasan preventive (pencegahan) namun juga sekaligus merupakan

pengawasan represive. Dikatakan preventive karena sejak awal para petugas Bank

selalu mengadakan pembinaan, konsultasi dan hal-hal lain yang diperlukan

perusahaan debitur agar tetap berjalan, sehingga kreditpun berjalan lancar.

Namun apabila terjadi sesuatu hal yang tidak diinginkan sehingga terjadi

pengembalian kredit terganggu, maka perlu diadakan tindakan-tindakan untuk

mengatasinya antara lain berupa kemungkinan-kemungkinan kredit perlu

diperpanjang jangka waktunya, di ‘reschedulling”, di “restrukturisasi” dan lain

sebagainya (Rachmat Firdaus, 2001:139-144).

Page 55: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/07-1572_Fulltext.pdfBPRS BERKAH AMAL SALMAN Dalam Upaya Memenuhi Permohonan Pembiayaan Bagi Para Nasabah Dengan Akad Murabahah

39

I. Hasil Penelitian Sebelumnya

1. Penelitian Novita (2002)

Penelitian membahas tentang (Peranan Pengendalian Intern Dalam

Pengambilan Keputusan Pemberian Kredit Pada PT BPRS Al-Ma’soem

Rancaekek). Hasil penelitian: sistem pengendalian intern yang dilaksanakan oleh

BPRS AL-Ma’soem, secara umum sudah memadai, karena berpedoman pada

“Prosedur Perkreditan yang sehat” yang dikeluarkan oleh urusan pengawasan

BPR BI, serta didukung dengan adanya : Struktur organisasi yang menunjukkan

adanya pemisahan fungsional secara tepat, sistem pembinaan wewenang serta

prosedur pencatatan akuntansi yang layak dan pegawai-pegawai yang kualitasnya

seimbang dengan tanggung jawabnya. Dan dalam pengambilan keputusan peran

Sistem Pengendalian Intern sangat penting karena suatu sistem yang baik akan

memberikan informasi yang akurat, tepat dan dapat dipercaya sehingga

menghasilkan keputusan yang tepat pula, dan sebaliknya.

2. Penelitian Ani Sopiani (2005)

Penelitian membahas tentang (Analisis Pengaruh Faktor Intern Nasabah

dan Bank Terhadap Tingkat Kredit Bermasalah). Hasil Penelitian: bahwa secara

simultan karakter nasabah, manajemen usaha nasabah, kondisi keuangan nasabah,

analisis kredit Bank dan pengawasan Bank berpengaruh signifikan terhadap

tingkat kredit bermasalah.

3. Penelitian Ribka Setta Magdalena (2003)

Penelitian membahas tentang (Analisis Laporan Keuangan Calon Debitur

Dalam Keputusan Pemberian Kredit Modal Kerja Pada PT BPR Kerta Mulia

Page 56: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/07-1572_Fulltext.pdfBPRS BERKAH AMAL SALMAN Dalam Upaya Memenuhi Permohonan Pembiayaan Bagi Para Nasabah Dengan Akad Murabahah

40

Bandung) Hasil Penelitian: bahwa selama kurun waktu tahun 2001 sampai tahun

2002 rasio likuiditas menunjukkan kenaikan. Tahun 2001 sebesar 137 %, tahun

2002 sebesar 191,7 %. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat keamanan kreditur

meningkat, atau perusahaan mampu membayar hutang-hutang jangka pendeknya

tepat pada waktunya. Perhitungan rasio solvabilitas menunjukkan adanya

kenaikan, yaitu rasio modal dengan aktiva mengalami kenaikan dari 67 % menjadi

76,4 %. Hal di atas menjelaskan bahwa analisis laporan keuangan menentukan

dalam keputusan pemberian kredit.

Page 57: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/07-1572_Fulltext.pdfBPRS BERKAH AMAL SALMAN Dalam Upaya Memenuhi Permohonan Pembiayaan Bagi Para Nasabah Dengan Akad Murabahah

41

BAB III

GAMBARAN UMUM BPRS BERKAH AMAL SALMAN

A. Sejarah Perusahaan

PT. BPRS Berkah Amal Salman (BPRS Salman) semula bernama BPRS

Berkah Amal Sejahtera (BPRS Beras, salah satu BPRS pertama di Indonesia pada

tahun 1992). BPRS Salman merupakan BPRS hasil akuisisi yang dilakukan oleh

beberapa Alumnus Aktivis Masjid Salman ITB, yang mempunyai cita-cita

membangun masyarakat ekonomi lapisan bawah dengan pelayanan perbankan

yang bernuansa dan berkarakter ke-Islaman.

BPRS Salman didirikan pada 10 Agustus 1990 dengan Akta Pendirian

No. 27 dibuat dihadapan Notaris Muchlis, SH di Bandung dan telah disahkan oleh

Menteri Kehakiman RI melalui Surat No. C2-887.HT.01.01.TH.91 tertanggal 16

Maret 1991.

Pada tahun 1998 sejalan dengan krisis multi dimensi yang terjadi, maka

pada tanggal 17 Juli 2002 dengan Akta No. 58 dihadapan Notaris Dr. Wiratni

Ahmadi, SH, maka beberapa alumni aktivis Masjid Salman dan Yayasan Pembina

Masjid Salman mengambil alih kepemilikan dan manajemen BPRS Berkah Amal

Sejahtera pada saat itu.

Page 58: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/07-1572_Fulltext.pdfBPRS BERKAH AMAL SALMAN Dalam Upaya Memenuhi Permohonan Pembiayaan Bagi Para Nasabah Dengan Akad Murabahah

42

Nama Bank : BPR Syari’ah Berkah Amal Salman Alamat : Pusat

Komplek Ruko Pondok Mas. Jl. Pondok Mas Raya No.36 Baros. Cimahi Selatan – Kota Cimahi Telp. / Fax : (022) 663 2613

Kantor Kas KK. Batujajar Jl. Raya Batujajar Barat No. 369 Batujajar – Kab. Bandung Tlp. (022) 70812190

KK. Salman Komplek Masjid Salman ITB Jl. Ganesa No. 7 Bandung Tlp. (022) 2534302

Bentuk Badan : Perseroan Terbatas (PT) Akte Pendirian (Akta Akuisisi ) No. 58, Tgl. 17 Juli 2002 oleh Notaris Dr. Wiratni Ahmadi, SH.

Rekening Bank : 1. Bank Mandiri CO Baros Cimahi No. AC. 132.000.221.3099 a.n PT. BPRS Berkah Amal Salman

2. Bank Muammalat Indonesia Capem Salman Bandung No. AC. 102.00012.10 a.n PT. BPRS Berkah Amal Salman

3. Bank Syari’ah Mandiri Cabang Bandung No. AC. 0070171994 a.n PT. BPRS Berkah Amal Salman

Dokumen yang berkaitan dengan proses pendirian dan operasional adalah :

a. Persetujuan Akuisisi No. 4/675/DPBPR/IDBPR/Bd tertanggal 4 Juli

2002 dari Bank Indonesia.

b. Akta Keputusan Rapat No.58 tanggal 17-7-2002 dihadapan Notaris Dr.

Wiratni Ahmadi, SH.

c. Persetujuan Akta Perubahan Anggaran Dasar Perseroan Terbatas No.

C-19240 HT.01.04.TH.2002 tertanggal 7 Oktober 2002 dari

Departemen Kehakiman dan HAM Republik Indonesia.

Page 59: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/07-1572_Fulltext.pdfBPRS BERKAH AMAL SALMAN Dalam Upaya Memenuhi Permohonan Pembiayaan Bagi Para Nasabah Dengan Akad Murabahah

43

d. Persetujuan Pemindahan Lokasi Kantor Pusat BPRS No.

4/1023/DPBPR/IDBPR/Bd tertanggal 26 November 2002 dari Bank

Indonesia Bandung.

e. Akta Keputusan Rapat No. 27 tanggal 22-7-2003 dihadapan Notaris

Dr. Wiratni Ahmadi, SH.

f. Persetujuan Akta Perubahan Anggaran Dasar Perseroan Terbatas No.

C-27504 HT.01.04.TH.2003 tertanggal 17 Nopember 2003 dari

Departemen Kehakiman dan HAM Republik Indonesia.

g. Persetujuan perubahan nama dari Bank Indonesia melalui Surat

Keputusan Pemimpin Bank Indonesia No.5/15/SK.PBI/2003 tanggal

31 Desember 2003.

Sampai dengan akhir tahun 2006, pemegang saham PT. BPRS Berkah

Amal Salman sebanyak 25 orang dengan jumlah saham sebanyak 64.795 lembar

dengan nominal sebesar Rp. 647.950.000,- ( enam ratus empat puluh tujuh juta

sembilan ratus lima puluh ribu rupiah ).

Jumlah pemegang saham, setiap tahun selalu bertambah dan

berkembang, hal ini didukung oleh komitmen bersama para Alumni Aktivis

Masjid Salman ITB dalam komitmennya untuk mengembangkan ekonomi ummat

dengan berlandaskan ke-Islaman.

Page 60: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/07-1572_Fulltext.pdfBPRS BERKAH AMAL SALMAN Dalam Upaya Memenuhi Permohonan Pembiayaan Bagi Para Nasabah Dengan Akad Murabahah

44

Berikut adalah daftar nama pemegang saham PT. BPRS Berkah Amal Salman :

Tabel 3.1 Daftar Nama Pemegang Saham PT. BPRS Berkah Amal Salman

Jumlah No. Nama Lembar %

1 Dr. Hermawan K. Dipojono* 17,645 27.23% 2 Ir. Muhammad Akmasj, MSc 15,750 24.31% 3 Ir. Bahder Munir Sjamsoeddin, MBA 13,750 21.22% 4 Hendar Asmara 5,000 7.72% 5 Mulya Soepardi 5,000 7.72% 6 Ir. Chotib Muhammad 3,250 5.02% 7 Ir. Darussalam 1,300 2.01% 8 Nurhasni Hamid 1,000 1.54% 9 Ir. Bambang H Sutejo 200 0.31% 10 Dra. Siti Chasanah 200 0.31% 11 dr. Bambang Indra H 200 0.31% 12 dr. Supraptiningsih 200 0.31% 13 Hj. Ida Nurmaida 100 0.15% 14 Zahra Faizah I. Noeman 100 0.15% 15 M. Faidhan N. Nazar 100 0.15% 16 M. Khirzan N. Noeman 100 0.15% 17 Azka Yasfa F. Noeman 100 0.15% 18 Hasya Nasfilah Putri F. Noeman 100 0.15% 19 A. Kafin I. Noeman 100 0.15% 20 Qisthas Tsana I.Noeman 100 0.15% 21 Dra. Hj. Dedeh Ruhaeni 100 0.15% 22 Rokamah R. Moechlis 100 0.15% 23 Diah Agustina Rachman 100 0.15% 24 Toeti Soejoeti 100 0.15% 25 Budi Winarno 100 0.15% Jumlah 64,795 100%

Sumber : BPRS Berkah Amal Salman 2006 * Untuk dan atas nama YPM Salman ITB

Page 61: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/07-1572_Fulltext.pdfBPRS BERKAH AMAL SALMAN Dalam Upaya Memenuhi Permohonan Pembiayaan Bagi Para Nasabah Dengan Akad Murabahah

45

B. Visi dan Misi PT. BPRS Berkah Amal Salman

Bank Perkreditan Rakyat Syari’ah (BPRS) Berkah Amal Salman adalah

organisasi yang bergerak dibidang perbankan, hadir untuk membantu masyarakat

luas dalam meningkatkan taraf hidup masyarakat melalui jasa-jasa keuangan,

terumuskan dalam :

I. Visi:

• Menjadi lembaga keuangan yang mandiri sebagai wadah untuk

meningkatkan kualitas perekonomian ummat dan mempererat tali

silaturahmi antar sesama muslim melalui jalinan kerjasama usaha.

II. Misi:

••• Memberikan pelayanan jasa keuangan yang berpedoman pada prinsip

syari’ah Islam.

••• Membangun masyarakat ekonomi lapisan bawah dengan pelayanan

perbankan yang bernuansa dan berkarakter keIslaman.

••• Meciptakan suasana kehidupan usaha yang Islami.

••• Mengembangkan model masyarakat pengusaha yang Islami sesuai

dengan tuntutan perkembangan Zaman.

Page 62: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/07-1572_Fulltext.pdfBPRS BERKAH AMAL SALMAN Dalam Upaya Memenuhi Permohonan Pembiayaan Bagi Para Nasabah Dengan Akad Murabahah

46

C. Struktur Organisasi PT. BPRS Berkah Amal Salman

Direktur Asep Suwarna A md

Sekretaris Titi Kusrianti

Ka.Bag. Operasional

Teller

Customer Service

Sri Supartiwi

Accounting

Sri Supartiwi

Ka.Bag. Marketing

Account Management

Appraisal Officer

Kolektor/Umum

Titi Kusriyanti Iman Suhendar

Ka. Kantor Kas

Sri Suhartiningsih (Btjjr)

Susatiyono (Salman)

Sutrisno

Maman Kardiman

Asep Sopian

Lela Nur’aliyah

Administrasi

Bambang K

Teller

Account Management

Maman Asep R

Arni K Paniawati

Dewan Komisaris

DPS

Page 63: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/07-1572_Fulltext.pdfBPRS BERKAH AMAL SALMAN Dalam Upaya Memenuhi Permohonan Pembiayaan Bagi Para Nasabah Dengan Akad Murabahah

47

Keterangan:

= Garis koordinasi

= Garis komando

1. Dewan Pengawas Syari’ah:

1) Dr. Ir. Hermawan K.Dipojono, M.SEE : Ketua 2) K.H. Miftah Faridl : Anggota 3) Samsoe Basaroedin, BE. : Anggota

2. Dewan Komisaris:

1) Ir. Muhammad Akmasj R., M.Sc : Komisaris Utama 2) Ir. Bahder Munir Sjamsoeddin, M.BA : Komisaris 3) Ir. Chotib Muhammad : Komisaris

D. Formasi Karyawan sampai saat ini terdiri dari :

- Direksi : 1 (satu) orang

- Ka.Bag Operasional : 1 (satu) orang

- Ka.Bag. Marketing : 1 (satu) orang

- Ka.Kantor Kas : 2 (dua) orang

- Teller : 3 (tiga) orang teller

- Customer Service : Belum terisi

- Accounting : 1 (satu) orang pembukuan

- Adm. Pembiayaan : 1 (dua) orang

- Account Management : 3 (tiga) orang

- Appraisal : Masih Kosong

- Umum : 1 (satu) orang

Saat ini, jumlah karyawan PT. BPRS Berkah Amal Salman

berjumlah 14 orang. Kesempatan untuk meningkatkan kemampuan diberikan

Page 64: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/07-1572_Fulltext.pdfBPRS BERKAH AMAL SALMAN Dalam Upaya Memenuhi Permohonan Pembiayaan Bagi Para Nasabah Dengan Akad Murabahah

48

dalam bentuk inhouse training maupun mengikut sertakan karyawan dalam

program pelatihan yang diselenggarakan Bank Indonesia maupun Lembaga-

lembaga lainnya.

Adapun job description karyawan di PT. BPRS Berkah Amal Salman,

sebagai berikut:

⊗ Job Description Dewan Komisaris

• Mempertimbangkan, menyempurnakan dan mewakili para pemegang

saham dalam memutuskan perumusan kebijaksanaan umum perseroan

yang baru, yang diusulkan Direksi untuk dilaksanakan perseroan pada

masa yang akan datang.

• Mempertimbangkan dan memutuskan permohonan pembiayaan yang

diajukan kepada perseroan yang jumlahnya melebihi kewenangan yang

dapat diputuskan direksi.

• Memberikan penilaian atas laporan-laporan yang disampaikan oleh

direksi.

• Melaksanakan Tugas dan Wewenang lainnya sesuai dengan Anggaran

Dasar.

⊗ Job Description Dewan Pengawas Syari’ah

• Mengawasi jalannya operasional perseroan yang berdasarkan pada

ketentuan-ketentuan yang ditetapkan oleh Dewan Pengawas Syari’ah

Nasional.

• Memberikan persetujuan/penilaian atas produk-produk perbankan yang

dihasilkan oleh direksi.

Page 65: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/07-1572_Fulltext.pdfBPRS BERKAH AMAL SALMAN Dalam Upaya Memenuhi Permohonan Pembiayaan Bagi Para Nasabah Dengan Akad Murabahah

49

• Mempertimbangkan dan memutuskan permohonan pembiayaan yang

diajukan kepada perseroan yang jumlahnya melebihi kewenangan yang

dapat diputuskan direksi atau Dewan Komisaris.

⊗ Job Description Direktur

∗ Bidang Organisasi

• Memimpin Kantor BPRS serta menjalankan kebijaksanaan yang telah

ditetapkan.

• Melakukan tugas yang telah digariskan oleh Dewan Komisaris sesuai

wewenang dan tanggung jawabnya.

• Bertanggung jawab dalam mengembangkan sistem serta melakukan

evaluasi seluruh kegiatan bisnis yang dilaksanakan di Kantor BPRS.

• Bertanggung jawab atas kelancaran tugas pekerjaan serta ketertiban

administrasi di Kantor BPRS.

• Menciptakan strategi pemasaran yang dapat menghadapi tingkat

persaingan.

∗ Bidang Simpanan

• Memasarkan produk simpanan.

• Menandatangani Bilyet Deposito.

• Menangani pengaduan dan keberatan-keberatan dari nasabah penyimpan.

• Melakukan pembinaan terhadap nasabah penyimpan baik administratif

maupun melakukan kunjungan kepada nasabah-nasabah potensial.

• Mengawasi transaksi atas segala jenis simpanan.

Page 66: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/07-1572_Fulltext.pdfBPRS BERKAH AMAL SALMAN Dalam Upaya Memenuhi Permohonan Pembiayaan Bagi Para Nasabah Dengan Akad Murabahah

50

• Mengawasi dan bertanggung jawab atas box berisi surat-surat berharga

yaitu :

- Buku Cek dan Bilyet Giro.

- Sertifikat Deposito yang belum digunakan.

- Jaminan para debitur.

∗ Bidang Pembiayaan

• Mencari/mengadakan kunjungan kepada calon nasabah pembiayaan.

• Memeriksa kelengkapan dan kebenaran dokumen pembiayaan yang

diterima.

• Meneliti dan menganalisa permohonan pembiayaan calon debitur yang

telah disusun dan diperiksa oleh AM.

• Selaku Komite Pembiayaan memberikan putusan sesuai dengan

wewenangnya atas permohonan pembiayaan yang sudah

diperiksa/dianalisa oleh AM.

• Mengirimkan berkas permohonan pembiayaan yang sudah

diperiksa/dianalisa kepada pejabat yang mempunyai wewenang

memutuskan.

• Menandatangani akad Pembiayaan.

• Mengawasi pengadministrasian pembiayaan sejak dari permohonan hingga

pelunasan.

• Melakukan pembinaan debitur baik secara aktif maupun pasif berupa

kunjungan nasabah.

Page 67: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/07-1572_Fulltext.pdfBPRS BERKAH AMAL SALMAN Dalam Upaya Memenuhi Permohonan Pembiayaan Bagi Para Nasabah Dengan Akad Murabahah

51

• Mengawasi atas penyimpanan dan keamanan file dan dokumen

pembiayaan.

• Mengawasi atas pelaporan-pelaporan yang dibuat oleh Bagian

Pembiayaan atas pembiayaan yang diberikan.

∗ Bidang Kas

• Mengawasi dan bertanggung jawab atas pengambilan uang tunai di

khazanah serta brankas.

• Mengestimasi kebutuhan kas untuk transaksi harian.

• Menyetorkan kelebihan maksimum kas ke Bank Umum yang ditunjuk.

• Memberikan persetujuan atas pembayaran-pembayaran tunai sepanjang

masih dalam kewenangannya.

• Memelihara kas induk sesuai dengan ketentuan maksimum kas yang

ditetapkan.

• Mengawasi kelancaran dan kecepatan pelayanan.

• Melakukan kas opname pada akhir hari.

∗ Bidang Akuntansi/Laporan

• Mengawasi/memeriksa pembuatan jurnal.

• Memverifikasi bukti-bukti transaksi pada hari itu.

• Bertanggungjawab atas kebenaran semua transaksi pembukuan pada hari

itu.

• Memeriksa dan bertanggung jawab atas kebenaran/keakuratan angka

laporan.

Page 68: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/07-1572_Fulltext.pdfBPRS BERKAH AMAL SALMAN Dalam Upaya Memenuhi Permohonan Pembiayaan Bagi Para Nasabah Dengan Akad Murabahah

52

∗ Bidang Kesekretariatan/Surat Menyurat dan Umum

• Mengawasi pelaksanaan penata kerjaan surat masuk/keluar.

• Mengawasi penanganan kebutuhan ATK, logistik lainnya maupun

penggunaannya.

• Mengawasi pemakaian/penggunaan listrik, telepon, kendaraan dinas dll.

• Mengawasi Absensi Karyawan

• Mengawasi pemeliharaan gedung kantor agar tetap dalam keadaan terawat

bersih dengan kondisi baik.

• Mengawasi kegiatan pengamanan kantor.

⊗ Job Description Kepala Bagian Operasional ∗ Fungsi

• Sebagai staff/karyawan Bank yang ditugaskan oleh manajemen selaku

kuasa Bank untuk melakukan pekerjaan yang berkaitan dengan

operasional Bank sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan.

• Fungsi ini meliputi pula pengaturan, pemeliharaan saldo/posisi uang kas

yang ada dalam khazanah.

• Melakukan pekerjaan lain sesuai dengan ketentuan/kebijakan manajemen.

∗ Bidang Pembiayaan dan Tabungan

• Melakukan pemeriksaan pembayaran atas pencairan pembiayaan yang

diberikan kepada debitur, dengan :

- Memeriksa memo pencairan pembiayaan yang telah ditandatangani

lengkap oleh pejabat berwenang dari Administrasi Legal dan Direksi.

Page 69: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/07-1572_Fulltext.pdfBPRS BERKAH AMAL SALMAN Dalam Upaya Memenuhi Permohonan Pembiayaan Bagi Para Nasabah Dengan Akad Murabahah

53

- Meneliti/memeriksa keabsahan kwitansi realisasi pembiayaan dan

mencocokkan dengan identitas debitur.

- Menata usahakan register dan kartu pembiayaan.

• Melakukan pemeriksaan pembayaran dan atau penerimaan atas setoran

dan penarikan tabungan sepanjang ketentuan-ketentuan tentang penarikan

dan penyetoran terpenuhi.

∗ Bidang Operasional

• Memeriksa jumlah uang tunai untuk kas operasional.

• Setor/ambil uang ke Bank secara berkala.

• Melakukan pembayaran gaji karyawan.

• Bersama Direktur mengadministrasikan dan menyimpan surat-surat

berharga meliputi Buku Cek dan Bilyet Giro serta Sertifikat Deposito

yang belum digunakan.

∗ Bidang Pelaporan

• Membuat laporan untuk Bank Indonesia.

• Membuat laporan Intern.

• Membuat laporan keuangan berupa Neraca, Rugi/Laba dan laporan-

laporan lain yang diperlukan untuk kepentingan berbagai pihak.

• Membuat dan membayar laporan pajak perusahaan dan Pajak penghasilan

karyawan.

Page 70: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/07-1572_Fulltext.pdfBPRS BERKAH AMAL SALMAN Dalam Upaya Memenuhi Permohonan Pembiayaan Bagi Para Nasabah Dengan Akad Murabahah

54

⊗ Job Description Teller ∗ Fungsi

• Sebagai staff/karyawan bank yang ditugaskan oleh manajemen selaku

kuasa Bank untuk melakukan pekerjaan yang berkaitan dengan

penerimaan dan pembayaran uang dari dan kepada nasabah sesuai dengan

ketentuan yang telah ditetapkan.

• Fungsi ini meliputi pula pengaturan, pemeliharaan saldo/posisi uang kas

yang ada dalam khazanah.

• Melakukan pekerjaan lain sesuai dengan ketentuan/kebijakan manajemen.

∗ Bidang Pembiayaan dan Tabungan

• Melakukan pembayaran atas pencairan pembiayaan yang diberikan

kepada debitur.

• Melakukan pembayaran dan atau penerimaan atas setoran dan penarikan

tabungan sepanjang ketentuan-ketentuan tentang penarikan dan penyetoran

terpenuhi.

• Memelihara dan menyimpan Specimen tanda tangan Nasabah dan Debitur.

∗ Bidang Kas

• Memeriksa jumlah uang tunai untuk kas operasional.

• Menyortir dan mengepak uang.

• Menyusun rekapitulasi Teller.

• Memelihara kunci laci dan meja counter.

Page 71: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/07-1572_Fulltext.pdfBPRS BERKAH AMAL SALMAN Dalam Upaya Memenuhi Permohonan Pembiayaan Bagi Para Nasabah Dengan Akad Murabahah

55

⊗ Job Description Bagian Customer Service

∗ Bidang Pembiayaan dan Tabungan

• Memeriksa dokumen atas pembukaan/penutupan rekening tabungan,

deposito dan pembiayaan serta dokumen lain yang dipersyaratkan.

• Melakukan pencatatan atas pendaftaran penabung, Deposan atau Debitur.

• Mengadministrasikan dokumen-dokumen pembukaan rekening.

∗ Bidang Kesekretariatan

• Menangani dan menata kerjakan surat masuk/surat keluar.

• Agenda Surat Menyurat.

• Expedisi pengiriman surat menyurat.

• Melaksanakan pengetikan surat keluar.

• Menyimpan arsip surat keluar.

• Meneruskan surat masuk sesuai disposisi Direktur.

• Menyimpan surat masuk yang harus di file.

⊗ Job Description Bagian Accounting

∗ Bidang Pembiayaan dan Tabungan.

• Memeriksa dokumen atas pembukaan/penutupan rekening tabungan,

deposito dan pembiayaan serta dokumen lain yang dipersyaratkan.

• Mengadministrasikan dan membuat laporan perkembangan simpanan dan

jasa Bank lainnya.

∗ Bidang Accounting dan Pelaporan

• Memeriksa dan memverifikasi hasil validasi atas transaksi yang telah

dilakukan teller.

Page 72: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/07-1572_Fulltext.pdfBPRS BERKAH AMAL SALMAN Dalam Upaya Memenuhi Permohonan Pembiayaan Bagi Para Nasabah Dengan Akad Murabahah

56

• Membuat laporan-laporan akhir hari.

• Membuat jurnal pembebanan biaya-biaya perusahaan non kas (depresiasi,

amortisasi dll).

⊗ Job Description Kepala Bagian Marketing

∗ Bidang Simpanan

• Memperkenalkan dan memasarkan produk-produk simpanan dan jasa

Bank lainnya.

• Membuat perencanaan strategi pemasaran simpanan dan pelaksanaannya.

• Mencari calon nasabah penyimpan potensial.

• Bidang Pembiayaan Mengadakan kunjungan-kunjungan kepada calon

debitur.

• Selaku anggota Komite Pembiayaan dan Direktur memutus permohonan

pembiayaan dalam batas wewenangnya.

• Melakukan pembinaan terhadap nasabah pembiayaan baik yang lancar

maupun nasabah penunggak.

• Bersama AM terkait melakukan penyelesaian tunggakan di atas 3 bulan.

• Melaporkan kepada Direktur hasil monitoring perkembangan usaha

debitur yang ditanggani BPRS.

• Mengerjakan register pembinaan pembiayaan.

∗ Bidang Pelaporan

• Membuat laporan perkembangan debitur.

• Membuat action plan bulanan.

Page 73: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/07-1572_Fulltext.pdfBPRS BERKAH AMAL SALMAN Dalam Upaya Memenuhi Permohonan Pembiayaan Bagi Para Nasabah Dengan Akad Murabahah

57

⊗ Job Description Account Management

∗ Bidang Simpanan

• Memperkenalkan, memasarkan produk-produk simpanan dan jasa Bank

lainnya.

• Membuat perencanaan strategi pemasaran simpanan dan pelaksanaannya.

• Mencari calon nasabah penyimpan potensial.

∗ Bidang Pembiayaan

• Mengadakan kunjungan-kunjungan kepada calon debitur.

• Menerima aplikasi permohonan pembiayaan yang selanjutnya melakukan

penelitian dan pemeriksaan sebagai berikut :

- Analisa kebutuhan pembiayaan.

- Mengajukan pertimbangan untuk persetujuan pembiayaan.

• Selaku anggota Komite Pembiayaan, AM dan AM tidak terkait serta

Direktur memutus permohonan pembiayaan dalam batas wewenangnya.

• Menyampaikan putusan pembiayaan kepada calon debitur.

• Melakukan pembinaan terhadap nasabah pembiayaan baik yang lancar

maupun nasabah penunggak.

• Melakukan penyelesaian tunggakan sampai dengan 3 bulan.

• Melaporkan kepada Direktur hasil monitoring perkembangan usaha

debitur yang ditangani BPRS.

⊗ Job Description Bagian Administrasi Pembiayaan

∗ Bidang Pembiayaan

Page 74: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/07-1572_Fulltext.pdfBPRS BERKAH AMAL SALMAN Dalam Upaya Memenuhi Permohonan Pembiayaan Bagi Para Nasabah Dengan Akad Murabahah

58

• Membuat daftar tunggakan pembiayaan.

• Mencetak laporan meliputi :

- Laporan debitur yang harus ditagih.

- Laporan Tunggakan dan rencana penyelesaian.

∗ Bidang Pembinaan Debitur

• Membuat surat peringatan atas tunggakan kurang dari 3 bulan.

• Melakukan penyelesaian atas tunggakan-tunggakan.

• Bersama Administrasi Legal melakukan penyelesaian tunggakan dan

eksekusi jaminan.

∗ Bidang Pembiayaan

• Memeriksa keabsahan atas dokumen-dokumen persyaratan pengajuan

pembiayaan.

• Mengatur jadwal dan mempersiapkan penandatanganan akad pembiayaan.

• Membuat Memorandum Pencairan Pembiayaan untuk diserahkan ke

Accounting/Customer Service.

• Menyimpan berkas/dokumen pembiayaan.

• Membuat surat pemberitahuan secara tertulis putusan pembiayaan kepada

calon debitur.

• Mencetak laporan meliputi:

- Laporan Pencairan Pembiayaan.

- Laporan Rencana Pencairan Pembiayaan.

∗ Bidang Pembinaan Debitur

Page 75: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/07-1572_Fulltext.pdfBPRS BERKAH AMAL SALMAN Dalam Upaya Memenuhi Permohonan Pembiayaan Bagi Para Nasabah Dengan Akad Murabahah

59

• Membuat surat peringatan pengambil alihan jaminan untuk debitur

menunggak lebih dari 3 bulan.

• Melakukan penyelesaian atas tunggakan-tunggakan lebih dari 3 bulan.

• Bersama AM dan Administrasi Pembiayaan melakukan eksekusi jaminan.

⊗ Job Description Bagian Umum

• Menangani kebutuhan alat tulis kantor.

• Merencanakan kebutuhan alat tulis kantor.

• Mengorder permintaan dari seluruh bagian.

• Mencatat transaksi harian dari pengambilan barang ke kartu stock.

• Mengecek barang yang sudah habis maupun yang ada.

• Mencatat pemasukan barang.

• Membuat laporan stock barang.

• Mengorder barang peralatan, formulir dan kebutuhan lainnya.

• Menangani pembayaran rekening listrik, telepon, dan pengeluaran lainnya

(bensin, solar, sabun, lap, parkir, reparasi mobil/motor dinas dll).

E. Produk-Produk PT. BPRS Berkah Amal Salman

Kegiatan usaha PT. BPRS Berkah Amal Salman secara umum adalah

menghimpun dana masyarakat dan menyalurkannya dalam bentuk pembiayaan

dengan menggunakan akad-akad dan tata cara yang sesuai dengan syari’ah Islam.

Dalam penghimpunan dana PT. BPRS Berkah Amal Salman menyediakan

sarana penghimpunan seperti :

1. Funding

Page 76: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/07-1572_Fulltext.pdfBPRS BERKAH AMAL SALMAN Dalam Upaya Memenuhi Permohonan Pembiayaan Bagi Para Nasabah Dengan Akad Murabahah

60

Untuk memobilisasi dana pihak ke tiga, maka PT. BPRS Berkah Amal

Salman merancang beberapa produk yang akan dipasarkan dan diperkirakan akan

sesuai dengan karakteristik pengusaha kecil dan menengah. Jenis serta syarat-

syarat umum dari produk perbankan yang dipasarkan adalah:

A. Tabungan Beramal

a. Tabungan Beramal adalah Jenis produk tabungan yang mempunyai

karakteristik khusus berupa penyisihan dana zakat dari bagi hasil yang

diperoleh untuk diserahkan ke Lembaga Zakat YPM Salman ITB.

b. Sasaran Tabungan Bekal Salman, diantaranya:

• Alumni Masjid Salman.

• Jama’ah Masjid Salman (aktivis dan karyawan serta pengurus Masjid

Salman).

• Masyarakat umum.

c. Syarat-syarat

• Perorangan, setoran awal minimal Rp. 25.000,- (dua puluh ribu

rupiah), setoran selanjutnya minimal Rp. 10.000,- (sepuluh ribu

rupiah).

• Perusahaan, setoran awal minimal Rp. 25.000,- (dua puluh lima ribu

rupiah), setoran selanjutnya minimal Rp. 10.000,- (sepuluh ribu

rupiah).

• Biaya pengelolaan rekening Rp. 1.000,- per bulan.

d. Bagi Hasil

• Bagi hasil 20 : 80 yang dihitung dari saldo rata-rata per bulan.

Page 77: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/07-1572_Fulltext.pdfBPRS BERKAH AMAL SALMAN Dalam Upaya Memenuhi Permohonan Pembiayaan Bagi Para Nasabah Dengan Akad Murabahah

61

B. Tabungan Madani (Masa Depan Nanti)

a. Tabungan Madani adalah produk tabungan dengan nama Tabungan

Madani yang berarti Tabungan Masa Depan Nanti dengan akad

mudharabah.

b. Sasaran Tabungan Madani, diantaranya:

• Para pelajar SD/MI, SMP/MTs atau SMU/MA.

• Masyarakat Muslim pada umumnya, yang berminat menabung bagi

para putra/putrinya.

c. Syarat-syarat

• Atas nama orang tua atau QQ anak.

• Setoran tetap berupa:

- Minimal Rp. 10.000,- (sepuluh ribu rupiah)

- Minimal Rp. 15.000,- (lima belas ribu)

- Minimal Rp. 25.000,- (dua puluh lima ribu rupiah)

• Bebas biaya pengelolaan rekening

d. Bagi Hasil

• Bagi hasil dihitung dari saldo rata-rata, sebesar:

- Setoran Min Rp. 10.000,- Bagi hasil 50 : 50

- Setoran Min Rp. 15.000,- Bagi hasil 55 : 45

- Setoran Min Rp. 25.000,- Bagi hasil 60 : 40

Page 78: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/07-1572_Fulltext.pdfBPRS BERKAH AMAL SALMAN Dalam Upaya Memenuhi Permohonan Pembiayaan Bagi Para Nasabah Dengan Akad Murabahah

62

C. Tabungan Pembiayaan

a. Tabungan Pembiayaan adalah produk tabungan dengan nama produk

Tabungan Pembiayaan yang berarti tabungan yang dibuka bagi para

debitur pembiayaan.

b. Sasaran Tabungan Pembiayaan, diantaranya:

• Para pengusaha yang memperoleh pembiayaan dari Bank.

c. Syarat-syarat

• Atas nama debitur yang bersangkutan.

• Setoran awal sebesar Rp. 50.000,- (lima puluh ribu rupiah).

• Bebas biaya pengelolaan rekening.

d. Bagi Hasil

• Tidak memperoleh bagi hasil.

D. Deposito Berjangka Wadi’ah

a. Deposito Berjangka Wadi’ah adalah produk Deposito Wadi’ah dimana

merupakan titipan dari Shahibul Mall kepada Bank untuk dikelola,

sedangkan Bank tidak berkewajiban memberikan bagi hasil ataupun

profit tetapi dimungkinkan memberikan bonus kepada deposan yang

besarnya ditentukan oleh Bank.

Page 79: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/07-1572_Fulltext.pdfBPRS BERKAH AMAL SALMAN Dalam Upaya Memenuhi Permohonan Pembiayaan Bagi Para Nasabah Dengan Akad Murabahah

63

1. Titip dana

4. Beri Bonus

3. Bagi Hasil 2. Pemanfaatan Dana

Gambar 1.

Skema Deposito Berjangka Wadi’ah

b. Sasaran Deposito Berjangka Wadiah, diantaranya:

• Pemegang saham.

• Alumni Masjid Salman.

• Jama’ah Masjid Salman (aktivis dan karyawan serta pengurus

Masjid Salman).

• Masyarakat umum.

c. Syarat-syarat

• Setoran awal minimal Rp. 500.000,- (lima ratus ribu rupiah) atau

kelipatannya.

• Tidak dikenakan biaya materai.

d. Jangka Waktu (JW) Titipan

• JW 1 (satu) bulan

• JW 3 (tiga) bulan

• JW 6 (enam) bulan

NASABAH (Penitip)

BANK (Penyimpan)

USERS OF FUND (Nasabah Pengguna dana)

Page 80: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/07-1572_Fulltext.pdfBPRS BERKAH AMAL SALMAN Dalam Upaya Memenuhi Permohonan Pembiayaan Bagi Para Nasabah Dengan Akad Murabahah

64

• JW 12 (dua belas) bulan.

E. Deposito Mudharabah

a. Deposito Mudharabah, merupakan investasi melalui simpanan pihak

ketiga yang penarikannya hanya dapat dilakukan dalam jangka waktu

tertentu atau jatuh tempo, dengan mendapatkan bagi hasil.

1. Titip dana 2. Pemanfaatan dana

4. Bagi Hasil 3. Pemanfaatan Dana

Gambar 2.

Skema Deposito Berjangka Mudharabah

b. Sasaran Deposito Berjangka Mudharabah, diantaranya:

• Alumni, jamaah, aktivis ataupun karyawan dan pengurus Masjid

Salman.

• Masyarakat muslim pada umumnya baik perorangan ataupun

perusahaan.

c. Syarat-syarat

• Atas nama perorangan, setoran awal minimal Rp. 500.000,- (lima ratus

ribu rupiah) atau kelipatannya.

• Atas nama perusahaan, setoran awal minimal Rp. 1.000.000,- (satu juta

rupiah) atau kelipatannya

• Dikenakan biaya materai pada saat pencairan deposito.

DUNIA USAHA BANK NASABAH (Deposan)

Page 81: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/07-1572_Fulltext.pdfBPRS BERKAH AMAL SALMAN Dalam Upaya Memenuhi Permohonan Pembiayaan Bagi Para Nasabah Dengan Akad Murabahah

65

d. Jangka Waktu (JW) Titipan

• JW 1 (satu) bulan, bagi hasil 50 : 50

• JW 3 (tiga) bulan, bagi hasil 55 : 45

• JW 6 (enam) bulan, bagi hasil 60 : 40

• JW 12 (dua belas) bulan, bagi hasil 60 : 40

2. Landing

Produk-produk Pembiayaan PT. BPRS Berkah Amal Salman disediakan

bagi para pengusaha kecil maupun pengusaha menengah yang membutuhkan

modal kerja usaha, investasi ataupun ingin membeli sesuatu dengan angsuran

ringan untuk kebutuhan komsumtif. Kebutuhan masih dapat dipenuhi dengan

memilih produk-produk syari’ah sebagai berikut:

A. Pembiayaan Mudharabah (Bagi Hasil)

aaa... Pembiayaan Mudharabah adalah akad kerja sama usaha antara dua

pihak, dimana pihak pertama Bank menyediakan modalnya,

sedangkan pihak kedua nasabah sebagai pengelola dan keuntungan

usaha dibagi menurut kesepakatan.

Page 82: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/07-1572_Fulltext.pdfBPRS BERKAH AMAL SALMAN Dalam Upaya Memenuhi Permohonan Pembiayaan Bagi Para Nasabah Dengan Akad Murabahah

66

PERJANJIAN BAGI HASIL

KEAHLIAN MODAL KETERAMPILAN 100%

Nisbah X % Nisbah Y %

Pengambilan Modal Pokok

Gambar 3.

Skema Al-Mudharabah

b. Persyaratan

• Photo copy KTP pemohon dan photo copy suami/istri yang

masih berlaku.

• Mengisi formulir permohonan.

• Photo copy kartu keluarga.

• Photo copy surat nikah.

• Photo copy bukti kepemilikan atas jaminan yang akan diberikan.

c. Karakteristik

• Bagi hasil yang dibayar mudharib kepada bank sebesar nisbah

bagi bank atas dasar keuntungan yang diperolehnya pada bulan

yang bersangkutan .

PROYEK / USAHA

BANK

(Shahibul Maal) Nasabah

(Mudharib)

PEMBAGIAN KEUNTUNGAN

MODAL

Page 83: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/07-1572_Fulltext.pdfBPRS BERKAH AMAL SALMAN Dalam Upaya Memenuhi Permohonan Pembiayaan Bagi Para Nasabah Dengan Akad Murabahah

67

• Pelunasasan pembiayaan dapat dilakukan sewaktu-waktu dengan

mengembalikan jumlah pembiayaan awal yang diterima.

• Apabila usaha mudharib mengalami kerugian, maka jumlah

kerugian dibagi sesuai nisbah yang disepakati.

• Bebas riba dan adil.

d. Target Pasar

• Masyarakat umum pedagang dan pengusaha di lingkungan

wilayah kerja bank.

B. Pembiayaan Murabahah (Jual Beli)

a. Pembiayaan Murabahah adalah pembiayaan yang diberikan Bank

kepada nasabah untuk pembelian barang modal atau barang konsumtif

dengan akad jual beli.

1. Negosiasi & Persyaratan

2. Akad Jual Beli

6. Bayar

3. Beli Barang 4. Kirim

Gambar 4.

Skema Al-Murabahah

b. Persyaratan

• Photo copy KTP pemohon dan Photo copy suami/istri yang

masih berlaku.

NASABAH BANK

SUPLIER PENJUAL

Page 84: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/07-1572_Fulltext.pdfBPRS BERKAH AMAL SALMAN Dalam Upaya Memenuhi Permohonan Pembiayaan Bagi Para Nasabah Dengan Akad Murabahah

68

• Mengisi formulir permohonan.

• Photo copy kartu keluarga.

• Photo copy surat nikah.

• Photo copy bukti kepemilikan atas jaminan yang akan diberikan.

c. Karakteristik

• Pembelian barang dimaksud bisa dilakukan oleh Bank atau

diwakili oleh nasabah. Angsuran atas pembelian dimaksud

dilakukan secara bulanan.

• Pelunasan pembiayaan dapat dilakukan sewaktu-waktu dengan

membayar sisa piutang dan dimungkinkan memperoleh bonus

pengurangan dari Bank.

• Bebas riba dan adil.

d. Target Pasar

• Masyarakat umum pedagang dan pengusaha di lingkungan

wilayah kerja Bank

C. Pembiayaan Musyarakah

a. Pembiayaan Musyarakah adalah akad kerja sama antara dua belah

pihak atau lebih untuk suatu usaha tertentu dimana masing-masing

memberikan kontribusi dana (amal/expertise) dengan kesepakatan

bahwa keuntungan dan risiko akan ditanggung bersama sesuai

kesepakatan.

Page 85: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/07-1572_Fulltext.pdfBPRS BERKAH AMAL SALMAN Dalam Upaya Memenuhi Permohonan Pembiayaan Bagi Para Nasabah Dengan Akad Murabahah

69

Gambar 5.

Skema Al-Musyarakah

Dari produk-produk PT. BPRS Berkah Amal Salman diatas dapat dilihat

produk apa yang akan banyak diminati oleh masyarakat, maka dari itu dapat

dilihat jumlah nasabah PT. BPRS Berkah Amal Salman dengan rincian sebagai

berikut:

Nasabah Parsial

Asset Value

Bagi hasil keuntungan sesuai porsi kontribusi modal (nisbah)

KEUNTUNGAN

Bank Syariah Parsial

Pembiayaan

PROYEK USAHA

Page 86: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/07-1572_Fulltext.pdfBPRS BERKAH AMAL SALMAN Dalam Upaya Memenuhi Permohonan Pembiayaan Bagi Para Nasabah Dengan Akad Murabahah

70

Tabel 3.2 Jumlah Nasabah PT. BPRS Berkah Amal Salman. Kantor Pusat Cimahi

No Produk Jumlah Nasabah

1 Tabungan Beramal 428

2 Tabungan Madani 1

3 Tabungan Pembiayaan 28

4 Deposito Wadiah -

5 Deposito Mudharabah 14

6 Pembiayaan Mudharabah 16

7 Pembiayaan Murabahah 378

8 Pembiayaan Musyarakah 1

Sumber : BPRS Berkah Amal Salman 2006

F. Lingkungan Kerja PT. BPRS Berkah Amal Salman

Secara garis besar lingkungan kerja Kantor Pusat PT. BPRS Berkah Amal

Salman yang berada di Jl. Ruko Pondok Mas No. 36 Baros-Cimahi dapat dibagi

menjadi dua bagian, yaitu:

a. Front Liner yang terdiri dari :

• Customer Service (Berada di sebelah kiri pintu masuk)

• Teller (Berada tepat di depan pintu masuk)

b. Back Office yang terdiri dari :

Direksi, Ka. Bag. Operasional, Ka. Bag. Marketing, Accounting Officer

(AO), Administrasi Pembiayaan (ADP), Apraisal Officer, Collector, Pelaksana

Umum dan Operasi yang dalam melakukan tugas dan tanggungjawabnya berada

di belakang para petugas Front Liner.

Page 87: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/07-1572_Fulltext.pdfBPRS BERKAH AMAL SALMAN Dalam Upaya Memenuhi Permohonan Pembiayaan Bagi Para Nasabah Dengan Akad Murabahah

71

G. Sarana Penunjang Operasional

Untuk menunjang operasional kantor, PT. BPRS Berkah Amal Salman

mempunyai sarana dan prasarana berupa :

Tabel 3.3 Sarana dan Prasarana BPRS Berkah Amal Salman. Kantor Pusat Cimahi

NO Nama Barang Tahun Perolehan Jumlah Ket.

1 Mobil 2002 1 2 Motor 2002/2003 4 3 Computer station 2002 10 4 Computer Server 2002 1 5 Computer Notebook 2004 2 6 Printer besar Epson 2002 1 7 Printer kecil Epson 2002 3 8 Printer pass book Jarpalla 2002 3 9 Printer Epson stylus 2004 1 10 Printer Samsung laser 1210 2003 1 11 AC Split 2003 1 12 Mesin tik Olivetti 2002 1 13 Mesin Fax Brother 2002 1 14 Lemari besi (Brankas) 2002 1 15 Laser Printer(ML 1210 ) 2002 1 16 PABX Panasonic TA 308 2003 1 17 Kamera Photto Digital (Kodak ) 2003 1 18 Lemari Besi Jaminan (Brother) 2003 1 19 Mesin Foto Copy 2002 1 20 Furniture dan perlengkapan penunjang 2002 -

Sumber : BPRS Berkah Amal Salman 2006

Page 88: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/07-1572_Fulltext.pdfBPRS BERKAH AMAL SALMAN Dalam Upaya Memenuhi Permohonan Pembiayaan Bagi Para Nasabah Dengan Akad Murabahah

72

Secara keseluruhan peralatan dan teknologi yang digunakan pada

operasional PT. BPRS Berkah Amal Salman sudah sangat baik, terlebih lagi

sistem PT. BPRS Berkah Amal Salman sudah dilengkapi dengan on-line data

yang memudahkan seluruh laporan transasksi per hari itu dari setiap kantor kas ke

kantor pusat.

Page 89: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/07-1572_Fulltext.pdfBPRS BERKAH AMAL SALMAN Dalam Upaya Memenuhi Permohonan Pembiayaan Bagi Para Nasabah Dengan Akad Murabahah

73

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Setelah meninjau hal-hal yang melatarbelakangi penelitian ini, juga teori

yang mendukung, serta metodologi penelitian yang digunakan, berikut ini akan

dijabarkan hasil observasi yang telah dilakukan. Hasil ini berupa data-data yang

diperoleh dari berbagai sumber yang mendukung dalam penelitian ini dan

dilakukan pengolahan agar tercapai hasil berupa suatu kesimpulan.

A. Efektivitas Metode Analisis BPRS BERKAH AMAL SALMAN Dalam

Memenuhi Permohonan Pembiayaan Bagi Para Nasabah Dengan Akad

Murabahah

Dalam menyetujui suatu permohonan pembiayaan BPRS BERKAH

AMAL SALMAN melakukan penilaian dan penelitian terhadap debitur dengan

cara analisa pembiayaan.

a. Prinsip-Prinsip Analisa Pembiayaan

Prinsip-prinsip analisa pembiayaan yang digunakan dalam penilaian

permohonan pembiayaan murabahah, BPRS BERKAH AMAL SALMAN dalam

pelaksanaannya memperhatikan beberapa prinsip utama yang berkaitan dengan

kondisi calon debitur secara keseluruhan. Di BPRS penilaian tersebut

menggunakan unsur 5C yaitu :

Page 90: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/07-1572_Fulltext.pdfBPRS BERKAH AMAL SALMAN Dalam Upaya Memenuhi Permohonan Pembiayaan Bagi Para Nasabah Dengan Akad Murabahah

74

a. Character

Penilaian terhadap karakter (character) atau kepribadian calon debitur,

keluarga dan reputasinya dengan tujuan untuk memperkirakan

kemungkinan bahwa calon debitur yang mengajukan pembiayaan dapat

memenuhi kewajibannya.

b. Capacity

Penilaian secara subyektif tentang kemampuan (capacity) debitur untuk

melakukan pembayaran. Kemampuan ini diukur dengan catatan prestasi

debitur di masa lalu yang didukung dengan pengamatan di lapangan atas

usaha nasabah.

c. Capital

Penilaian terhadap kemampuan modal (capital) yang dimiliki oleh calon

debitur, yang diukur dengan posisi usahanya secara keseluruhan melalui

rasio keuangannya dan penekanan pada komposisi modalnya.

d. Colateral

Colateral adalah jaminan milik calon debitur. Penilaian ini untuk lebih

meyakinkan jika suatu resiko kegagalan pembayaran terjadi maka jaminan

dipakai sebagai pengganti dari kewajibannya.

e. Conditions

Penilaian terhadap kondisi perekonomian secara umum, khususnya yang

terkait dengan jenis usaha calon debitur.

Page 91: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/07-1572_Fulltext.pdfBPRS BERKAH AMAL SALMAN Dalam Upaya Memenuhi Permohonan Pembiayaan Bagi Para Nasabah Dengan Akad Murabahah

75

b. Persiapan Analisa Pembiayaan

Analisa pembiayaan merupakan kegiatan yang sangat sulit, karena

keharusan menilai suatu kondisi eksternal dengan keterbatasan data yang tersedia.

Sebelum melakukan analisa BPRS BERKAH AMAL SALMAN melakukan

persiapan, yaitu:

1. Pemilihan Pendekatan Analisa

a. Pendekatan Karakter

Pada pendekatan ini proses pemberian pembiayaan didasarkan atas

kepercayaan terhadap reputasi karakter usaha dan prilaku dari calon

debitur. Pendekatan ini merupakan pendekatan yang paling sulit karena

karakter seseorang sangat sulit untuk diketahui dengan baik, jika

pendekatan ini dilakukan dengan baik maka secara teoritis akan

memberikan jaminan terhadap kelayakan usaha nasabah, karena penilaian

ini sangat tergantung kejelian dan kepekaan seorang pelaksana analisis

Bank. Penulis amati di lapangan ketika petugas Bank menganalisa kondisi

suatu barang berupa kendaraan, bangunan dan barang lainnya, dengan data

yang diajukannya ada sedikit ketidaksesuaian. Dalam hal ini sudah

menandakan karakter ketidakjujuran, oleh karena itu bank melakukan

pendekatan karakter dengan semaksimal mungkin.

b. Pendekatan Kemampuan Pelunasan

Pendekatan ini menekankan pada kemampuan nasabah mengembalikan

pokok pembiayaan, baik berdasarkan usaha yang dibiayai maupun sumber

dana lainnya yang memungkinkan dapat menutup pengembalian dana

Page 92: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/07-1572_Fulltext.pdfBPRS BERKAH AMAL SALMAN Dalam Upaya Memenuhi Permohonan Pembiayaan Bagi Para Nasabah Dengan Akad Murabahah

76

pembiayaan. Penulis amati di lapangan petugas Bank mensurvei lokasi

berdasarkan data yang ada sekaligus melihat transaksi usaha yang dijalani

nasabah. Hal ini dilakukan untuk memastikan mampu dan tidaknya

nasabah yang bersangkutan.

c. Pendekatan Jaminan

Pada pendekatan ini analisa ditekankan pada kondisi ekonomi dari jaminan

sehingga keputusan memberikan dana pembiayaan berdasarkan pada

keamanan jaminan.

2. Proses Pengumpulan Informasi

Informasi yang diperlukan dalam rangka persiapan analisis pembiayaan

adalah informasi yang bersifat umum dan khusus.

Informasi Umum yang diperoleh dari masyarakat mengenai hal-hal yang

bersangkutan dengan nasabah diantaranya:

a. Reputasi calon debitur

b. Data ekonomi menyangkut usaha yang akan dibiayai

Informasi Khusus tentang nasabah:

a. Data keuangan calon debitur

b. Data teknis usaha calon debitur

c. Data lain yang berkaitan langsung dengan usaha nasabah.

Dalam proses pengumpulan data pihak BPRS BERKAH AMAL

SALMAN melakukan wawancara. Hal tersebut disesuaikan dengan kondisi

nasabah karena berorientasi memberikan pembiayaan kepada nasabah golongan

menengah ke bawah, yang tidak memungkinkan untuk diminta data secara tertulis

Page 93: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/07-1572_Fulltext.pdfBPRS BERKAH AMAL SALMAN Dalam Upaya Memenuhi Permohonan Pembiayaan Bagi Para Nasabah Dengan Akad Murabahah

77

kecuali bagi nasabah yang mempunyai manajemen yang lengkap baru dalam

pengajuan permohonannya dicantumkan neraca keuangan mengenai rugi/laba.

Proses pengajuan di BPRS BERKAH AMAL SALMAN ini fleksibel, karena hal

tersebut disesuaikan dengan kondisi nasabah. Setelah melakukan wawancara pihak

BPRS melakukan observasi ke tempat usaha nasabah untuk memeriksa kebenaran

data yang disampaikan oleh calon debitur dari hasil wawancara tersebut, obyek

yang dilihat seperti, kondisi tempat usaha, rumah dan lingkungan sekitarnya.

c. Analisa Aspek Pembiayaan

Setelah mengetahui secara jelas kondisi usaha calon debitur, maka langkah

berikutnya adalah melakukan analisa setiap aspek yang berkaitan dengan usaha

calon debitur:

1. Analisa Aspek Yuridis, sasaran dari analisa aspek ini adalah:

a. Apakah calon debitur memiliki kecakapan untuk mengadakan perjanjian.

Minimal nasabah memahami tentang akad pembiayaan yang sedang

dilakukan.

b. Apakah status badan usaha yang digunakan untuk menampung usahanya

sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku, minimal nasabah

melaksanakan ketentuan-ketentuan atau peraturan dimana ia berusaha,

seperti iuran keamanan, pajak dan lain-lain.

2. Analisa Aspek Pemasaran. Kemampuan untuk memproduksi suatu barang atau

pasar tidak akan ada artinya jika tidak ada kemampuan memasarkan, apalagi

dalam situasi perekonomian yang kompetitif. Faktor-faktor yang dinilai adalah:

Page 94: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/07-1572_Fulltext.pdfBPRS BERKAH AMAL SALMAN Dalam Upaya Memenuhi Permohonan Pembiayaan Bagi Para Nasabah Dengan Akad Murabahah

78

a. Siklus hidup produk

b. Perusahaan pesaing

c. Tingkat kemampuan daya beli masyarakat

d. Program promosi

e. Manajemen pemasaran

3. Analisa Aspek Teknis

a. Lokasi usaha, dianggap ideal jika memenuhi kriteria sebagai berikut:

1. Dekat dengan pasar

2. Dekat dengan sumber bahan baku

3. Dekat dengan tenaga kerja

4. Transportasi mudah

5. Ada pasilitas penunjang yang memadai

b. Fasilitas bangunan tempat usaha yang memadai. Yang harus dianalisa

adalah:

1. Pendirian bangunan tidak melanggar peraturan pemerintah

2. Bangunan memenuhi persyaratan teknis

Setelah melalui tahapan-tahapan analisa pembiayaan, permohonan dan

berkas pembiayaan lainnya diajukan ke Komite Pembiayaan, yang terdiri dari:

anggota DPS, komisaris, direksi dan account manajemen untuk mendapat

pertimbangan dan persetujuan atas pembiayaan yang diajukan. Permohonan

pembiayaan yang telah diterima komite pembiayaan, kemudian dilakukan

pertimbangan dari segi aspek usaha yang akan dibiayai, kemampuan debitur

dalam mengembalikan pembiayaan. Setelah hal itu dilakukan maka komite

Page 95: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/07-1572_Fulltext.pdfBPRS BERKAH AMAL SALMAN Dalam Upaya Memenuhi Permohonan Pembiayaan Bagi Para Nasabah Dengan Akad Murabahah

79

pembiayaan memutuskan menyetujui atau menolak terhadap permohonan

tersebut. Jika menyetujui, maka permohonan tersebut ditandatangani. Jika ditolak

maka pihak BPRS memberitahukan kepada pemohon bahwa permohonan yang

diajukannya ditolak.

Proses penganalisaan biasanya berjalan satu minggu, dua minggu, bahkan

lebih dari itu. Terjaminnya pengembalian pembiayaan harus menjadi perhatian

penting petugas Bank, karena dana yang ada di BPRS merupakan dana umat

bukan milik personal, sebab tidak menutup kemungkinan terjadinnya pembiayaan

yang tidak lancar pengembaliannya. Periode 2006 BPRS BERKAH AMAL

SALMAN telah mengeluarkan pembiayaan dengan akad murabahah, kepada para

nasabahnya sebesar Rp 1.329.621.084 miliar, kepada 378 orang.

Setiap nasabah yang mengajukan pembiayaan dengan akad murabahah

terlebih dahulu Customer Service memberitahukan mengenai berapa keuntungan

bagi Bank tergantung berapa jumlah dana yang diajukannya. Berikut ini tabel

angsuran murabahah, baik untuk pembiayaan investasi maupun konsumtif. Yang

digunakan BPRS dalam menentukan besarnya jumlah pembiayaan dan margin

(keuntungan) bagi Bank.

Page 96: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/07-1572_Fulltext.pdfBPRS BERKAH AMAL SALMAN Dalam Upaya Memenuhi Permohonan Pembiayaan Bagi Para Nasabah Dengan Akad Murabahah

80

Tabel 4.1 Angsuran Murabahah (Jual Beli)

Pembiayaan Investasi dan Konsumtif

Cicilan / Bulan No Jumlah

Pembiayaan 12 18 24 36 1 1.000.000 108.333 - - -2 2.000.000 216.667 161.111 133.333 -3 3.000.000 325.000 241.667 200.000 -4 4.000.000 433.333 322.222 266.667 -5 5.000.000 541.667 402.778 333.333 -6 6.000.000 635.000 468.333 385.000 301.6677 7.000.000 740.833 546.389 449.167 351.9448 8.000.000 846.667 624.444 513.333 402.2229 9.000.000 952.500 702.500 577.500 452.500

10 10.000.000 1.058.333 780.556 641.667 502.77811 11.000.000 1.164.167 858.611 705.833 553.05612 12.000.000 1.270.000 936.667 770.000 603.33313 13.000.000 1.375.833 1.014.722 834.167 653.61114 14.000.000 1.481.667 1.092.778 898.333 703.88915 15.000.000 1.587.500 1.170.833 962.500 754.16716 16.000.000 1.693.333 1.248.889 1.026.667 804.44417 17.000.000 1.799.167 1.326.944 1.090.833 854.72218 18.000.000 1.905.000 1.405.000 1.155.000 905.00019 19.000.000 2.010.833 1.483.056 1.219.167 955.27820 20.000.000 2.116.667 1.561.111 1.283.333 1.005.55621 21.000.000 2.222.500 1.639.167 1.347.500 1.055.83322 22.000.000 2.328.333 1.717.222 1.411.667 1.106.11123 23.000.000 2.434.167 1.795.276 1.475.833 1.156.38924 24.000.000 2.540.000 1.873.333 1.540.000 1.206.66725 25.000.000 2.645.833 1.951.369 1.604.167 1.256.944

Sumber : BPRS Berkah Amal Salman 2006

Untuk menanggani para nasabah yang mengajukan pembiayaan, selain

melakukan penilaian 5C, juga disesuaikan dengan keadaan dana yang tersedia di

BPRS, seperti nasabah yang mengajukan pembiayaan jika dilihat dari segi

usahanya hanya membutuhkan Rp 4.000.000, sedangkan dalam permohonannya

Page 97: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/07-1572_Fulltext.pdfBPRS BERKAH AMAL SALMAN Dalam Upaya Memenuhi Permohonan Pembiayaan Bagi Para Nasabah Dengan Akad Murabahah

81

mengajukan sebesar Rp 6.000.000, maka besar jumlah yang diberikan kepada

nasabah tersebut sebesar Rp 4.000.000.

Salah satu alasan Bank melakukan hal demikian karena tidak terlepas dari

strategi pengamanan dana, mengingat dana bersumber dari masyarakat dan para

pemegang saham. Ketetapan analisis pembiayaan merupakan salah satu upaya

Bank untuk memelihara kelancaran jalannya pembiayaan. Kurangnya kehati-

hatian dalam melakukan analisis pembiayaan akan mengakibatkan arus

pembiayaan menjadi kacau. Di BPRS BERKAH AMAL SALMAN dalam

menganalisis pembiayaan murabahah, cukup dengan menggunakan 5C. Namun

setelah penulis observasi untuk dunia perbankan pada saat ini, khususnya Bank

yang berlandaskan syari’ah, dasar analisis 5 C belumlah cukup. Sehingga perlu

memperhatikan kondisi sifat amanah, kejujuran, kepercayaan dari masing-masing

nasabah. Dan perlu ditambahkan dengan 1 C, yaitu Constraint artinya hambatan-

hambatan yang mungkin mengganggu proses usaha. Menurut hasil wawancara

dengan 7 nasabah bahwa, BPRS memberikan pelayanan yang mudah, ringan dan

cepat dalam penyaluran dana. Pihak Bank juga berusaha mengerti dan memahami

kondisi nasabahnya, yang sebagian besar masyarakat kelas menengah ke bawah.

Untuk itu Bank memberikan pinjaman yang mudah dan ringan. Untuk lebih

mempermudah dalam memahami hal ini, akan digambarkan proses alur

pembiayaan murabahah sebagai berikut :

Page 98: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/07-1572_Fulltext.pdfBPRS BERKAH AMAL SALMAN Dalam Upaya Memenuhi Permohonan Pembiayaan Bagi Para Nasabah Dengan Akad Murabahah

82

Page 99: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/07-1572_Fulltext.pdfBPRS BERKAH AMAL SALMAN Dalam Upaya Memenuhi Permohonan Pembiayaan Bagi Para Nasabah Dengan Akad Murabahah

83

Keterangan Gambar Proses Alur Pembiayaan Murabahah :

1. Calon nasabah mengajukan permohonan kepada Customer Service atau

Account Management dengan menyertakan dokumen permohonan

sebanyak 3 Copy.

2. Customer Service atau Account Management mendistribusikan dokumen

permohonan kepada Administrasi Pembiayaan, Account Management dan

Administrasi Legal.

3. Masing-masing bagian membuat laporan berupa laporan penilaian jaminan

oleh Administrasi Pembiayaan, usulan pembiayaan oleh Account

Management serta hasil chek list persyaratan administrasi oleh

Administrasi Legal.

4. Ketiga laporan yang dibuat oleh masing-masing bagian di gabungkan

dalam satu kesepakatan untuk disampaikan kepada Komite Pembiayaan

melalui Administrasi Legal.

5. Apabila permohonan diputuskan untuk ditolak, maka komite akan

mengembalikan berkas dokumen kepada Customer Service atau Account

Management.

6. Apabila permohonan diputuskan untuk disetujui, maka Komite akan

mengembalikan berkas permohonan kepada Bagian Legal.

7. Permohonan yang dikembalikan kepada nasabah melalui Customer

Service.

8. Hasil dari komite berupa telah diterima atau disetujui kemudian diberikan

kepada Administrasi.

Page 100: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/07-1572_Fulltext.pdfBPRS BERKAH AMAL SALMAN Dalam Upaya Memenuhi Permohonan Pembiayaan Bagi Para Nasabah Dengan Akad Murabahah

84

9. Administrasi Legal bekerja sama dengan Account Management dalam

penjadwalan pembiayaan sekaligus pencairan dana yang akan dterima

nasabah.

10. Dana diterima nasabah melalui Account Management.

Berikut ini gambar skema pembiayaan dengan akad murabahah :

1. Negosiasi & Persyaratan

2. Akad Jual Beli

6. Bayar

3. Beli Barang 4. Kirim

Gambar 4.1

Skema Al-Murabahah

Berikut ini Persyaratan Permohonan Pembiayaan Murabahah di BPRS

BERKAH AMAL SALMAN.

a. Identitas Pemohon

• Aplikasi permohonan asli yang telah di isi dan ditandatangani

• Foto copy KTP pemohon

• Foto copy KTP suami / istri pemohon

• Foto copy surat nikah

• Foto copy kartu keluarga

NASABAH BANK

SUPLIER PENJUAL

Page 101: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/07-1572_Fulltext.pdfBPRS BERKAH AMAL SALMAN Dalam Upaya Memenuhi Permohonan Pembiayaan Bagi Para Nasabah Dengan Akad Murabahah

85

• Foto copy keterangan penghasilan/ slip gaji bila karyawan/pegawai

• Foto copy buku tabungan

b. Identitas Jaminan

1. Jaminan Kendaraan

• Foto copy BPKB dan STNK

• Foto copy Kwintansi pembelian/faktur pembelian

• Foto copy pemilik lama bila atas nama orang lain

• Surat kuasa melakukan proses balik nama ke atas nama nasabah

2. Jaminan Tanah dan Bangunan

• Foto copy sertifikat / AJB / letter C beserta warkat-warkatnya

• Foto copy bukti kepemilikan IPK beserta persetujuan dari kepala pasar

c. Ketentuan Umum Lain

• Usia pemohon maksimal 60 tahun pada saat pembiayaan jatuh tempo

• Maksimal jangka waktu pembiayaan 36 bulan

• Maksimal pembiayaan umum Rp 50.000.000 per nasabah

• Deviasi atas ketentuan persyaratan pembiayaan yang bersifat administratif

dapat dilakukan dengan persetujuan direksi selama bukan merupakan

deviasi yang sangat prinsip.

Berikut ini Tabel Penilaian Agunan yang digunakan oleh BPRS BERKAH

AMAL SALMAN dalam melaksanakan analisa pembiayaan.

Page 102: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/07-1572_Fulltext.pdfBPRS BERKAH AMAL SALMAN Dalam Upaya Memenuhi Permohonan Pembiayaan Bagi Para Nasabah Dengan Akad Murabahah

86

Tabel 4.2 Penilaian Agunan (Jaminan)

LOKASI JAMINAN KEL

JENIS JAMINAN KONDISI Kota

CimahiKec Lain

Kota Bandung

I Deposito Emas

- Bank Umum - Bank Sendiri - Batangan - Perhiasan

90 % 100 % 70 % 70 %

II Kendaraan Bermotor Non Komersial

- Baru s/d 6 bln - > 6 bln s/d 5 tahun - di atas 5 Thn s/d 15

tahun

100 % 80 % 50 %

III Kendaraan Bermotor Komersial

- Baru s/d 6 Bln - > 6 bln s/d 5 tahun - di atas 5 Thn s/d 15

tahun

90 % 70 % 40 %

IV

Tanah & Bangunan - Rumah Tinggal - Ruko - Kantor - Kios - Tempat Usaha

- SHM atau SHGB - Atas nama pemohon - Lingkungan - Akses jalan> 5 meter - Secondary Market

tinggi

90 %

80 %

70 %

V

Tanah Kosong Peruntukan : - Rumah Tinggal - Ruko - Kantor - Kios - Tempat Usaha

- SHM atau SHGB - Atas nama pemohon - Lingkungan - Akses jalan> 5 meter - Secondary Market

tinggi

75 %

80 %

65 %

VI

Tanah & Bangunan - Rumah Tinggal - Ruko - Kantor - Kios - Tempat Usaha

- SHM atau SHGB - Atas nama pemohon - Lingkungan - Akses jalan> 5 meter - Secodary Market tinggi

80 %

70 %

60 %

Page 103: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/07-1572_Fulltext.pdfBPRS BERKAH AMAL SALMAN Dalam Upaya Memenuhi Permohonan Pembiayaan Bagi Para Nasabah Dengan Akad Murabahah

87

Adapun perhitungan penentuan margin pembiayaan murabahah di BPRS

BERKAH AMAL SALMAN, dengan asumsi bahwa proyeksi margin dari dunia

usaha sebesar 5 % setiap bulannya maka margin bagi Bank ditentukan sebagai

berikut:

• Untuk pembiayaan di bawah Rp 5.000.000, margin pada akad murabahah

sebesar 50 bagian dari proyeksi hasil usaha ekuivalen rate 30 % / tahun.

• Untuk pembiayaan di atas 5.000.000 sampai dengan 20.000.000, margin

pada akad murabahah sebesar 45 bagian dari proyeksi hasil usaha 27 % /

tahun.

• Untuk pembiayaan di atas Rp 20.000.000, margin pada akad murabahah

sebesar 40 bagian dari dari proyeksi hasil usaha 24 % / tahun.

• Apabila jangka waktu pembiayaan lebih dari 1 tahun maka besarnya

margin akan disesuaikan dengan jangka waktu yang telah disepakati.

Contoh kasus :

Ibu Rika Supartika S.Hum berniat memiliki mobil Starlet untuk

kepentingan bisnisnya seharga Rp 50.000.000, padahal saat itu ia hanya memiliki

dana sebesar Rp 20.000.000. Untuk mengatasi permasalahannya, Ibu Rika

Supartika pergi ke BPR Syari’ah untuk mencari solusi. Bagaimana skim yang

akan diterima olehnya?

(Asumsi : Ekspentasi keuntungan Bank adalah 24 % / tahun)

Page 104: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/07-1572_Fulltext.pdfBPRS BERKAH AMAL SALMAN Dalam Upaya Memenuhi Permohonan Pembiayaan Bagi Para Nasabah Dengan Akad Murabahah

88

Penyelesaian :

Untuk mengatasi permasalahan tersebut, BPR Syari’ah memberikan solusi dengan

skim pembiayaan murabahah sebagai berikut :

Perhitungan Bank :

Harga Mobil = Rp 50.000.000

Porsi Nasabah = Rp 20.000.000 _

Porsi Bank = Rp 30.000.000

Margin keuntungan Bank = Rp 30.000.000 x 24 % / tahun x 2 tahun

= Rp 14.400.000

Skim untuk nasabah :

Harga beli Mobil = Rp 50.000.000

Margin keuntungan Bank = Rp 14.400.000 +

Harga jual Bank = Rp 64.400.000

Angsuran Pertama = Rp 20.000.000

Sisa angsuran = Rp 44.400.000

Angsuran perbulan = Rp 1.850.000

B. Faktor Pendukung Dan Penghambat Dalam Melaksanakan Metode

Analisis

BPRS BERKAH AMAL SALMAN dalam menjalankan fungsinya sebagai

Bank yang mempunyai tujuan mulia yakni membantu masyarakat ekonomi

lemah/ kecil dengan cara memberikan pembiayaan. Suatu lembaga

Page 105: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/07-1572_Fulltext.pdfBPRS BERKAH AMAL SALMAN Dalam Upaya Memenuhi Permohonan Pembiayaan Bagi Para Nasabah Dengan Akad Murabahah

89

keuangan dimungkinkan mempunyai faktor pendukung dan penghambat dalam

pelaksanaannya.

Adapun faktor-faktor pendukung yang mendorong BPRS dalam

menjalankan analisa pembiayaan adalah:

1. Tekad yang kuat dari jajaran pengurus untuk membantu meningkatkan

perekonomian umat melalui pinjaman yang dilakukan berdasarkan aturan-

aturan yang berlaku sesuai dengan prinsip syari’ah.

2. Dukungan materil dari para pemegang saham, sehingga menambah

permodalan untuk disalurkan kembali kepada para nasabah yang

membutuhkan.

3. Lokasi debitur yang kondusif yang mempermudah dalam melakukan

analisa tentang keadaan debitur, karena tidak membutuhkan waktu yang

lama. Sehingga proses pembiayaan dan keputusan pembiayaan dapat

dilakukan secara cepat.

Keberhasilan suatu Bank yang fungsinya sebagai lembaga Intermediary

keuangan, yaitu mengatur mekanisme dana yang dikumpulkan dengan dana yang

disalurkan. Mengingat akan hal itu perlu ditambahkan pula beberapa faktor

pendukung lainnya yang penulis amati selama penelitian, yaitu : etos kerja yang

Islami, terhadap para nasabah yang mengajukan permohonan pembiayaan mulai

dari proses pengajuan, penelitian sampai pencairan dana, juga tidak terlepas dari

prinsip kehati-hatian yang selalu diterapkan di BPRS Berkah Amal Salman.

Page 106: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/07-1572_Fulltext.pdfBPRS BERKAH AMAL SALMAN Dalam Upaya Memenuhi Permohonan Pembiayaan Bagi Para Nasabah Dengan Akad Murabahah

90

Sedangkan beberapa faktor penghambat BPRS dalam melaksanakan

analisa pembiayaan adalah sebagai berikut:

1. Kurangnya keseimbangan antara tenaga atau petugas analisa kredit

(pembiayaan) dengan debitur yang akan diteliti, sehingga BPRS lebih

sering mengandalkan data yang ada yaitu, yang ditulis nasabah dalam

formulir permohonan pembiayaan. Kekurangan tenaga kerja ini akan

membuka kesempatan atau peluang terjadinya pemanipulasian data oleh

nasabah. Karena itulah penambahan tenaga kerja dalam bidang

pembiayaan sangat penting dalam rangka mengefektifkan kerja analisa

itu sendiri.

2. Sumber daya manusia merupakan tulang punggung keberhasilan program

pengembangan BPRS jumlah Sumber Daya Manusia yang memiliki

tingkat keahlian sangat terbatas. Untuk meningkatkan kualitas SDM

tersebut, BPRS berperan aktif menyelenggarakan berbagai kegiatan seperti

latihan, pengembangan dan keterampilan. Istilah latihan menunjukkan

untuk peningkatan keterampilan kerja, sedangkan istilah pengembangan

umumnya digunakan untuk membantu seseorang menanamkan ciri-ciri

kepribadian tertentu. Tujuan dari program pengembangan adalah untuk

membantu para karyawan dalam menyadari potensinya. Program semacam

ini sangat berguna bagi Bank dan individu yang bersangkutan karena dapat

membantu memberikan sumbangan yang maksimal dari kemampuannya.

Latihan ditujukan untuk memperbaiki prestasi dalam tugas-tugas tertentu.

.

Page 107: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/07-1572_Fulltext.pdfBPRS BERKAH AMAL SALMAN Dalam Upaya Memenuhi Permohonan Pembiayaan Bagi Para Nasabah Dengan Akad Murabahah

91

3. Kendala yang muncul adalah sukarnya memperoleh pengusaha kecil yang

layak untuk dibiayai dalam hal manajemen. Permasalahan ini sering terjadi

karena tidak adanya pemisahan yang jelas antara harta usaha dengan harta

pribadi untuk kepentingan konsumtif. Sehingga menyebabkan

berkurangnya modal usaha dan menurunkan kemampuan perputaran usaha

selanjutnya. Maka untuk mengatasinya diperlukan adanya hubungan yang

lebih baik lagi dalam kerjasamanya antara nasabah. Salah satu cara

dilakukan oleh BPRS adalah mengadakan pembinaan dan pengawasan

terhadap nasabah, supaya lebih menguasai dalam usahanya dan bisa

memisahkan antara harta usaha dengan harta pribadi.

Page 108: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/07-1572_Fulltext.pdfBPRS BERKAH AMAL SALMAN Dalam Upaya Memenuhi Permohonan Pembiayaan Bagi Para Nasabah Dengan Akad Murabahah

92

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan uraian mengenai tinjauan terhadap metode analisis BPRS

BERKAH AMAL SALMAN dalam upaya memenuhi permohonan pembiayaan

bagi para nasabah dengan akad murabahah, maka dapat ditarik suatu kesimpulan

sebagai berikut:

1. Metode analisis yang digunakan oleh BPRS BERKAH AMAL SALMAN

efektif dalam upaya memenuhi permohonan pembiayaan bagi para

nasabah dengan akad murabahah adalah dengan menggunakan analisis 5C

yaitu: penilaian terhadap watak atau kepribadian debitur (Character),

penilaian terhadap kemampuan debitur untuk membayar (Capacity),

penilaian terhadap kemampuan modal yang dimiliki (Capital), penilaian

terhadap jaminan yang dimiliki calon debitur (Colateral), dan penilaian

kondisi perekonomiannya secaraumum (Conditions). Dan dengan

peninjauan dari aspek-aspek Majemen, dan aspek Teknis lainnya. Selain

5C perlu juga ditambah dengan I C yaitu, (Constraint) hambatan-

hambatan yang mungkin mengganggu proses usaha.

Page 109: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/07-1572_Fulltext.pdfBPRS BERKAH AMAL SALMAN Dalam Upaya Memenuhi Permohonan Pembiayaan Bagi Para Nasabah Dengan Akad Murabahah

93

2. Faktor pendukung dan penghambat dalam melaksanakan metode analisis

oleh BPRS BERKAH AMAL SALMAN dalam memenuhi permintaan

pembiayaan bagi para nasabah dengan akad murabahah tidak terlepas dari

dua faktor tersebut, karena merupakan ukuran terhadap keberhasilan

BPRS. Adapun faktor pendukungnya adalah performance, kesungguhan

karyawan untuk membantu meningkatkan perekonomian umat melalui

pemberian pinjaman modal. Dan faktor penghambat dalam melakukan

analisa adalah kurangnya keseimbangan antara tenaga analisa dengan

kejujuran debitur yang akan diteliti, sehingga pihak BPRS terkadang

mengandalkan data yang ditulis oleh debitur dalam formulir permohonan

pembiayaan. Kekurangan tenaga kerja ini akan membuka kesempatan

terjadinya pemanipulasian data, oleh karena itu penambahan tenaga

kerja/karyawan sangat diperlukan dalam rangka mengefektifkan analisa

kerja itu sendiri.

B. Saran

Dari pembahasan dan saran yang telah dikemukakan oleh penulis, maka

saran yang dapat penulis berikan adalah sebagai berikut:

1. BPRS Salman lebih mengoptimalkan produk-produk yang lain baik

produk pembiayaan, maupun produk yang bertujuan untuk menghimpun

dana, sehingga funding dan landingnya seimbang.

2. Aktivitas dalam mempromosikan produk harus lebih ditingkatkan

mengingat perkembangan Bank-bank syari’ah yang semakin pesat.

Page 110: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/07-1572_Fulltext.pdfBPRS BERKAH AMAL SALMAN Dalam Upaya Memenuhi Permohonan Pembiayaan Bagi Para Nasabah Dengan Akad Murabahah

94

3. BPRS Salman harus lebih mensosialisasikan keberadaannya, baik itu

sistem operasionalnya maupun produknya dalam rangka meningkatkan

produktifitas penyaluran dana dan penghimpunan dana tanpa

meninggalkan prinsip syari’ahnya.

4. Dalam menganalisis pembiayaan lainnya BPRS agar senantiasa

memperhatikan syarat-syarat itu sendiri, hal tersebut dilakukan agar

transaksi-transaksi pembiayaan senantiasa berpegang pada syari’at Islam.

Page 111: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/07-1572_Fulltext.pdfBPRS BERKAH AMAL SALMAN Dalam Upaya Memenuhi Permohonan Pembiayaan Bagi Para Nasabah Dengan Akad Murabahah

95

DAFTAR PUSTAKA

Anoraga, Pandji. 2000. Manajemen Bisnis.Rineka Cipta. Jakarta.

Antonio, Syafi’i. 2001. Bank Syari’ah Dari Teori Ke Praktik.Gema Insani Press. Jakarta.

Antonio, Syafi’i dan Karnaen, A. Perwataatmadja. 1992.Apa Dan Bagaimana Bank

Islam. Dana Bakti Wakaf. Yogyakarta. Bisri, Cik Hasan. 1999. Penuntun Penyusunan Rencana Penelitian DanPenulisan.

Skripsi. Logos. Jakarta. Djazuli, A. 1993. Ilmu Fiqih Sebuah Pengantar. Orba Sakti. Bandung. Djazuli, A dan Yadi Janwari. 2002. Lembaga-Lembaga PerekonomianUmat. Raja

Grafindo Persada. Jakarta. Firdaus, Rachmat. 2001. Manajemen Dana Bank. Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi

Indoneia Membangun. Bandung. Iswardono, 1994. Uang Dan Bank BPFE. Yogyakarta.

Kasmir. 1999. Bank Dan Lembaga Keuangan Lainnya. PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta.

Muhammad. 2000. Pengantar Akutansi Syari’ah. Salemba Empat. Jakarta.

Muhammad. 2005. Manajemen Pembiayaan Bank Syari’ah.Unit Penerbit Dan Percetakan. Yogyakarta.

Muslihudin, Muhammad. 1994. Sistem Perbankan Dalam Islam. Rineka Cipta.

Jakarta. Sabiq, Sayyid. 1996. Fikih Sunnah. Pustaka Percetakan Offset. Bandung.

Sadrah, Engkos. 2004. BMT Dan Bank Islam.Pustaka Bani Quraisy. Bandung.

Page 112: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/07-1572_Fulltext.pdfBPRS BERKAH AMAL SALMAN Dalam Upaya Memenuhi Permohonan Pembiayaan Bagi Para Nasabah Dengan Akad Murabahah

96

Seri Peraturan Perundang-Undangan Perbankan Indonesia Tahun 1950-2004. 2004. CV. Citra Mandiri Jakarta

Sinungan, Muchdarsyah. 1995. Dasar-Dasar Dan Tehnik ManajemenKredit. Bumi

Aksara. Jakarta Sjahdeini, Sutan Remy. 2005. Perbankan Islam Dan Kedudukannya Dalam Tata

Hukum Perbankan Di Indonesia. PT. Kreatama. Jakarta. Soenarjo, Dkk. 1997. Al-Qur’an Dan Terjemahnya.Departemen Agama. Jakarta. Sudarsono, Heri. 2004. Bank Dan Lembaga Keuangan Syari’ah Deskripsi Dan

Ilustrasi. Ekonisia. Yogyakarta Suhendi, Hendi. 1997. Fiqih Mu’amalah.Gunung Jati Press. Bandung.

Sumitro, Warkum. 1997. Asas-Asas Perbankan Islam Dan Lembaga-Lembaga Terkait. Pt Raja Grafindo Persada. Jakarta.

Suwarna, Asep. 2005. Standar Operasional Dan Prosedur.BPRS Berkah Amal

Salman. Cimahi. Suyatno, Thomas. 1990. Dasar-Dasar Perkreditan. Gramedia Pustaka Utama.

Jakarta. Wiroso, 2005. Penghimpunan Dana Dan Distribusi Hasil Usaha Bank Syari’ah. PT.

Gramedia Widiasarana Indonesia. Jakarta. Yasir, Muhammad. 2006. Email, Anu,Edu, Au. Google. Internet.

Page 113: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/07-1572_Fulltext.pdfBPRS BERKAH AMAL SALMAN Dalam Upaya Memenuhi Permohonan Pembiayaan Bagi Para Nasabah Dengan Akad Murabahah

PEDOMAN WAWANCARA

Kepada Pihak BPRS BERKAH AMAL SALMAN

1. Bagaimana metode analisis yang digunakan oleh BPRS BERKAH AMAL

SALMAN dalam upaya memenuhi permohonan pembiayaan?

2. Apa persyaratan-persyaratan dalam mengajukan pembiayaan?

3. Apakah ada jaminan dalam setiap pembiayaan?

4. Apa faktor pendukung dan penghambat dilaksanakannya analisa pembiayaan

yang digunakan oleh BPRS BERKAH AMAL SALMAN ?

5.

Kepada Nasabah

1. Sudah berapa lama anda menjadi nasabah BPRS BERKAH AMAL SALMAN?

2. Berapa kali anda meminjam dana di BPRS BERKAH AMAL SALMAN?

3. Apa saja yang menjadi ciri khas BPRS BERKAH AMAL SALMAN dalam

pelayanan terhadap masyarakat/nasabah?

4. Bagaimana pelayanan BPRS kepada nasabah dalam hal pembiayaan?

5. Kesulitan-kesulitan apa saja yang anda alami ketika mengajukan pembiayaan?

6. Bagaimana anda membayar kembali pinjaman yang diberikan oleh BPRS?