perilaku merokok anak usia 10-15 tahun dengan …lib.unnes.ac.id/28268/1/6411412024.pdf · rokok...

59
i PERILAKU MEROKOK ANAK USIA 10-15 TAHUN DENGAN RIWAYAT ORANG TUA PEROKOK (Studi Kasus pada Anak Sekolah di Daerah Urban) SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Kesehatan Masyarakat Oleh Nurul Hidayah NIM. 6411412024 JURUSAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2016

Upload: lenhan

Post on 12-Mar-2019

230 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PERILAKU MEROKOK ANAK USIA 10-15 TAHUN DENGAN …lib.unnes.ac.id/28268/1/6411412024.pdf · Rokok penyumbang kematian secara global akibat tembakau sebesar 20%. Saat ini 50% kematian

i

PERILAKU MEROKOK ANAK USIA 10-15 TAHUN

DENGAN RIWAYAT ORANG TUA PEROKOK (Studi Kasus pada Anak Sekolah di Daerah Urban)

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu syarat

untuk memperoleh gelar Sarjana Kesehatan Masyarakat

Oleh

Nurul Hidayah

NIM. 6411412024

JURUSAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2016

Page 2: PERILAKU MEROKOK ANAK USIA 10-15 TAHUN DENGAN …lib.unnes.ac.id/28268/1/6411412024.pdf · Rokok penyumbang kematian secara global akibat tembakau sebesar 20%. Saat ini 50% kematian

ii

Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat

Fakultas Ilmu Keolahragaan

Universitas Negeri Semarang

Mei 2016

ABSTRAK

Nurul Hidayah

Perilaku Merokok Anak Usia 10-15 Tahun dengan Riwayat Orang Tua

Perokok (Studi Kasus pada Anak Sekolah di Daerah Urban)

XVII + 162 halaman + 6 tabel + 4 gambar + 11 Lampiran

Prevalensi perokok usia 10-15 tahun di kota Semarang tahun 2014 24,5%

dan trendnya meningkat hingga tahun 2015 mencapai 26,8%. Tujuan penelitian

ini adalah untuk mengetahui gambaran perilaku merokok anak usia 10-15 tahun

dengan riwayat orang tua perokok (studi kasus pada anak sekolah di daerah

urban). Jenis penelitian ini menggunakan kualitatif dengan rancangan penelitian

studi kasus. Teknik pengambilan narasumber secara purposive sampling. Teknik

pengambilan data menggunakan teknik wawancara mendalam yang kemudian di

lanjutkan dengan analisis data secara deskriptif.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan 6 narasumber utama

terhadap bahaya merokok masih rendah, sikap dan praktik narasumber utama

terhadap rokok buruk. Anak usia 10-15 tahun sering melihat perilaku merokok

ayahnya, sehingga memunculkan keinginan untuk meniru perilaku merokok.

Kesimpulan perilaku merokok anak usia 10-15 tahun melakukan proses imitasi

terhadap perilaku merokok orang tua mereka. Disarankan bagi orang tua

sebaiknya menjadi Role Model anti rokok bagi anaknya supaya anak tidak

mencontoh perilaku merokok orang tuanya.

Kata kunci : Perilaku Merokok Anak, Riwayat Merokok Orang Tua

Kepustakaan : 66 (1992-2015)

Page 3: PERILAKU MEROKOK ANAK USIA 10-15 TAHUN DENGAN …lib.unnes.ac.id/28268/1/6411412024.pdf · Rokok penyumbang kematian secara global akibat tembakau sebesar 20%. Saat ini 50% kematian

iii

Public Health Science Department

Faculty of Sport Science

Semarang State University

May 2016

ABSTRACT

Nurul Hidayah

Smoking Behavior among Children 10-15 Years Old Children whose Parents are

Smoker (Case Study among Student in Urban Area)

XVII + 162 pages + 6 tables + 4 picture + 11 attachment

Prevalence of smokers aged 10-15 years old in the city of Semarang in

2014 is 24.5% and the trend for 2015 reached 26.8%. The goal of this research

was to know about the describe of smoking behavior of the children aged 10-15

years old with smoking parents history (case study among students in urban

area). This research used a qualitative research design case study. Resource

retrieval technique was purposive sampling. Data collection techniques used in

depth interview which then proceed with the analysis of descriptive data.

The results showed that the knowledge of 6 primary sources of the dangers

of smoking was still low, practice and attitude of primary sources of smoking is

bad. Children aged 10-15 years often see the smoking behavior from his father

that arise a desire to try smoking. Conclusion of the smoking behavior of 10-15

years old done the imitation of smoking behavior of their parents. It is advisable

for parents should be a Role Model of anti-smoking the childrens in order the

children do not imitate their parents smoking behavior.

Keywords : Children smoking behavior, Parents Smoking History

Literature : 66 (1992-2015)

Page 4: PERILAKU MEROKOK ANAK USIA 10-15 TAHUN DENGAN …lib.unnes.ac.id/28268/1/6411412024.pdf · Rokok penyumbang kematian secara global akibat tembakau sebesar 20%. Saat ini 50% kematian

iv

Page 5: PERILAKU MEROKOK ANAK USIA 10-15 TAHUN DENGAN …lib.unnes.ac.id/28268/1/6411412024.pdf · Rokok penyumbang kematian secara global akibat tembakau sebesar 20%. Saat ini 50% kematian

v

Page 6: PERILAKU MEROKOK ANAK USIA 10-15 TAHUN DENGAN …lib.unnes.ac.id/28268/1/6411412024.pdf · Rokok penyumbang kematian secara global akibat tembakau sebesar 20%. Saat ini 50% kematian

vi

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO

1. Barang siapa bertakwa kepada Allah SWT, niscaya akan akan diberi jalan

keluar dari setiap urusannya dan diberi pertolongan dari tempat yang tak

terduga, dan barang siapa yang bertawakal kepada Allah SWT, niscaya akan

dicukupi segala kebutuhannya (QS. Ath-Thalaq : 2-3).

2. Ketekunan bisa membuat sesuatu yang tidak mungkin menjadi mungkin,

membuat kemungkinan menjadi kemungkinan besar, dan membuat

kemungkinan besar menjadi pasti.

3. Tetaplah selalu bersyukur atas apa yang telah diberikan oleh-Nya, karena Allah

senantiasa menguji kesabaran dan usaha hamba-Nya.

PERSEMBAHAN

Skripsi ini saya persembahkan untuk :

1. Kedua Orang tuaku yang selalu

memberi motivasi dan do’a untuk

setiap langkahku.

2. Adik dan teman-teman

3. Almamaterku UNNES

Page 7: PERILAKU MEROKOK ANAK USIA 10-15 TAHUN DENGAN …lib.unnes.ac.id/28268/1/6411412024.pdf · Rokok penyumbang kematian secara global akibat tembakau sebesar 20%. Saat ini 50% kematian

vii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan hidayah-Nya,

sehingga skripsi yang berjudul “Perilaku Merokok Anak Usia 10-15 Tahun

dengan Riwayat Orang Tua Perokok di Kota Semarang” dapat terselesaikan

dengan baik. Penyelesaian skripsi ini dimaksudkan untuk melengkapi persyaratan

memperoleh gelar Sarjana Kesehatan di Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat

Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Semarang.

Keberhasilan penyelesaian skripsi ini tidak lepas dari dukungan, bimbingan,

dan kerjasama berbagai pihak. Oleh karena itu, dengan segenap ketulusan hati,

dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada :

1. Dekan Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Semarang, Ibu Prof.

Dr. Tandiyo Rahayu, M.Pd atas izin penelitian yang diberikan.

2. Ketua Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Keolahragaan

Universitas Negeri Semarang, Bapak Irwan Budiono, S.KM., M.Kes atas

persetujuan penelitian.

3. Dosen pembimbing skripsi, Bapak Sofwan Indarjo, S.KM., M.Kes atas

bimbingannya dalam penyusunan skripsi ini.

4. Bapak dan Ibu dosen Jurusan Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas

Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Semarang atas bekal ilmu

pengetahuan yang telah diberikan selama ini.

5. Kepala Kesatuan Bangsa dan Politik kota Semarang atas izin penelitian yang

diberikan.

Page 8: PERILAKU MEROKOK ANAK USIA 10-15 TAHUN DENGAN …lib.unnes.ac.id/28268/1/6411412024.pdf · Rokok penyumbang kematian secara global akibat tembakau sebesar 20%. Saat ini 50% kematian

viii

6. Lurah Sadeng, lurah Tawangsari, lurah Kebonagung, lurah Mlati Harjo serta

lurah Ngesrep atas izin penelitian yang diberikan.

7. Papa (Durjono), Mama (Ruchayah), serta Adik (Muchlis Ainur Rafik)

tersayang atas kasih sayang, dukungan dan motivasi serta do’a selama

menempuh pendidikan dan penyelesaian skripsi ini.

8. Muhammad Noval Zindan A.Md, yang telah memberikan dukungan dan

motivasi dalam penyusunan skripsi ini.

9. Sahabat-sahabat saya (Ulfa, Maelani, Sinta dan Sari) yang selalu memberikan

semangat untuk menyelesaikan skripsi ini.

10. Teman-teman mahasiswa Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu

Keolahragaan Universitas Negeri Semarang angkatan 2012 atas kebersamaan,

semangat dan keakraban selama ini.

11. Semua pihak yang terlibat dalam penelitiaan dan penyusunan skripsi ini.

Semoga segala amalan baik dari semua pihak mendapat balasan yang

berlipat dari Allah SWT, selain itu juga di harapkan adanya saran dan kritik guna

kesempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan

penyusun.

Page 9: PERILAKU MEROKOK ANAK USIA 10-15 TAHUN DENGAN …lib.unnes.ac.id/28268/1/6411412024.pdf · Rokok penyumbang kematian secara global akibat tembakau sebesar 20%. Saat ini 50% kematian

ix

DAFTAR ISI

Halaman

JUDUL ................................................................................................................ i

ABSTRAK .......................................................................................................... ii

ABSTRACK ...................................................................................................... iii

HALAMAN PERNYATAAN ........................................................................... iv

HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................... v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN .................................................................... vi

KATA PENGANTAR ....................................................................................... vii

DAFTAR ISI ...................................................................................................... ix

DAFTAR TABEL .............................................................................................. xv

DAFTAR GAMBAR ...............................................................................................

DAFTAR LAMPIRAN ...........................................................................................

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... 1

1.1. Latar Belakang .................................................................................... 1

1.2. Rumusan Masalah ................................................................................ 4

1.3. Tujuan Penelitian ................................................................................. 5

1.3.1. Tujuan Umum ............................................................................. 5

1.3.2. Tujuan Khusus ............................................................................ 5

1.4. Manfaat Penelitian .............................................................................. 6

Page 10: PERILAKU MEROKOK ANAK USIA 10-15 TAHUN DENGAN …lib.unnes.ac.id/28268/1/6411412024.pdf · Rokok penyumbang kematian secara global akibat tembakau sebesar 20%. Saat ini 50% kematian

x

1.4.1. Bagi Peneliti .............................................................................. 6

1.4.2. Bagi Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat ................................ 6

1.4.3. Bagi Masyarakat........................................................................ 6

1.5. Keaslian Penelitian ............................................................................. 7

1.6. Ruang Lingkup Penelitian .................................................................. 9

1.6.1 Ruang Lingkup Tempat ........................................................... 9

1.6.2. Ruang Lingkup Waktu ........................................................... 9

1.6.3. Ruang Lingkup Materi ............................................................ 9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ....................................................................... 10

2.1. Landasan Teori ................................................................................. 10

2.1.1. Pengertian Rokok ................................................................ 10

2.1.2. Kandungan Rokok ............................................................... 10

2.1.3. Dampak Rokok Bagi Kesehatan .......................................... 11

2.1.4. Peraturan Tentang Rokok .................................................... 12

2.1.5. Perilaku Merokok ................................................................ 14

2.1.6. Faktor-faktor Penyebab Perilaku Merokok pada Anak ....... 15

2.1.7. Tahapan dalam Perilaku Merokok ....................................... 16

2.1.8. Pengertian Orang Tua ........................................................... 17

2.1.9. Fungsi Orang Tua dalam Keluarga ....................................... 18

2.1.10. Pengertian Perilaku ............................................................. 21

2.1.11. Domain Perilaku ................................................................ 22

Page 11: PERILAKU MEROKOK ANAK USIA 10-15 TAHUN DENGAN …lib.unnes.ac.id/28268/1/6411412024.pdf · Rokok penyumbang kematian secara global akibat tembakau sebesar 20%. Saat ini 50% kematian

xi

2.1.12. Prosedur Pembentukan Perilaku ........................................ 23

2.1.13. Bentuk Perilaku ................................................................. 24

2.1.14. Pengukuran Perilaku .......................................................... 24

2.1.15. Pengertian Anak ................................................................ 25

2.1.16. Karakteristik Anak ............................................................. 27

2.1.17. Perkembangan Anak .......................................................... 27

2.1.18. Pengaruh Orang Tua terhadap Anak ................................. 29

2.1.19. Pengertian Theory Modeling ............................................. 29

2.1.20. Tahapan Theory Modeling ................................................. 30

2.2. Kerangka Teori Penelitian ............................................................ 32

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ........................................................ 33

3.1. Alur Pikir ...................................................................................... 33

3.2. Fokus Penelitian ........................................................................... 33

3.3. Jenis dan Rancangan Penelitian .................................................... 34

3.4. Sumber Informasi ......................................................................... 34

3.4.1. Data Primer .......................................................................... 34

3.4.2. Data Sekunder ...................................................................... 36

3.5. Instrumen Penelitian ..................................................................... 36

3.6. Teknik Pengambilan Data ............................................................ 36

3.6.1. Pengamatan atau Observasi ................................................. 37

3.6.2. Wawancara .......................................................................... 37

Page 12: PERILAKU MEROKOK ANAK USIA 10-15 TAHUN DENGAN …lib.unnes.ac.id/28268/1/6411412024.pdf · Rokok penyumbang kematian secara global akibat tembakau sebesar 20%. Saat ini 50% kematian

xii

3.6.3. Dokumentasi ........................................................................ 38

3.7. Prosedur Penelitian ......................................................................... 39

3.8. Pemeriksaan Keabsahan Data ........................................................ 39

3.9. Teknik Analisis Data ...................................................................... 40

3.9.1. Pengumpulan Data ............................................................... 40

3.9.2. Menelaah Data ..................................................................... 40

3.9.3. Reduksi Data ........................................................................ 41

3.9.4. Penyajian Data ..................................................................... 41

3.9.5. Pengambilan Simpulan ........................................................ 42

BAB IV HASIL PENELITIAN .......................................................................... 43

4.1. Gambaran Umum ........................................................................... 43

4.2. Hasil Penelitian .............................................................................. 43

4.2.1. Karakteristik Narasumber .................................................... 43

4.2.2. Pengetahuan Narasumber Utama tentang Rokok ................ 48

4.2.3. Sikap Narasumber Utama terhadap Rokok ......................... 57

4.2.4. Praktik Merokok Narasumber Utama .................................. 63

4.2.5. Perilaku Merokok Orang Tua .............................................. 81

4.2.6. Pengaruh Perilaku Merokok Orang Tua Sebagai Model bagi

Perilaku Merokok Narasumber Utama ................................ 88

4.2.7. Gangguan Kesehatan akibat Merokok bagi Kesehatan yang

Dialami Narasumber Utama ............................................... 106

Page 13: PERILAKU MEROKOK ANAK USIA 10-15 TAHUN DENGAN …lib.unnes.ac.id/28268/1/6411412024.pdf · Rokok penyumbang kematian secara global akibat tembakau sebesar 20%. Saat ini 50% kematian

xiii

BAB V PEMBAHASAN .................................................................................. 115

5.1. Pembahasan Hasil Penelitian ...................................................... 115

5.1.1. Karakteristik Narasumber Utama ..................................... 115

5.1.2. Karakteristik Narasumber Triangulasi ............................. 115

5.1.3. Gambaran Pengetahuan Narasumber Utama

mengenai Rokok ............................................................. 116

5.1.4. Gambaran Sikap Narasumber Utama

terhadap Rokok ................................................................ 121

5.1.5. Gambaran Praktik Merokok Narasumber Utama ............. 124

5.1.6. Gambaran Perilaku Merokok Orang Tua ......................... 130

5.1.7. Gambaran Pengaruh Perilaku Merokok Orang Tua

sebagai Model bagi Perilaku Merokok

Narasumber Utama .......................................................... 131

5.1.8. Gambaran Gangguan Kesehatan akibat Merokok bagi

Kesehatan yang Dialami Narasumber Utama .................. 136

5.2. Hambatan dan Kelemahan Penelitian ......................................... 137

5.2.1. Hambatan Penelitian ........................................................ 137

5.2.2. Kelemahan Penelitian ....................................................... 138

BAB VI SIMPULAN DAN SARAN ............................................................... 140

6.1. Simpulan ..................................................................................... 140

6.2. Saran ........................................................................................... 141

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 145

LAMPIRAN .......................................................................................................... 1

Page 14: PERILAKU MEROKOK ANAK USIA 10-15 TAHUN DENGAN …lib.unnes.ac.id/28268/1/6411412024.pdf · Rokok penyumbang kematian secara global akibat tembakau sebesar 20%. Saat ini 50% kematian

xiv

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1.1. Keaslian Penelitian ................................................................................ 7

Tabel 4.1. Karakteristik Narasumber Utama Berdasarkan Tingkat Usia ............. 44

Tabel 4.2. Karakteristik Narasumber Utama Berdasarkan Jenis Kelamin ........... 45

Tabel 4.3. Karakteristik Narasumber Utama Berdasarkan Tingkat Pendidikan .. 45

Tabel 4.4. Karakteristik Narasumber Utama Berdasarkan Tempat Tinggal ........ 46

Tabel 4.5. Karakteristik Narasumber Triangulasi ................................................ 47

Page 15: PERILAKU MEROKOK ANAK USIA 10-15 TAHUN DENGAN …lib.unnes.ac.id/28268/1/6411412024.pdf · Rokok penyumbang kematian secara global akibat tembakau sebesar 20%. Saat ini 50% kematian

xv

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1. Kerangka Teori ................................................................................ 32

Gambar 3.1. Alur Pikir Penelitian ........................................................................ 33

Gambar 3.2. Alur Penelitian ................................................................................. 39

Gambar 3.3. Alur Analisis Data ........................................................................... 42

Page 16: PERILAKU MEROKOK ANAK USIA 10-15 TAHUN DENGAN …lib.unnes.ac.id/28268/1/6411412024.pdf · Rokok penyumbang kematian secara global akibat tembakau sebesar 20%. Saat ini 50% kematian

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Surat Keputusan Dosen Pembimbing ............................................ 152

Lampiran 2. Ethical Clearance .......................................................................... 153

Lampiran 3. Surat Izin Penelitian Kesbangpol .................................................. 154

Lampiran 4. Surat Keterangan Penelitian .......................................................... 156

Lampiran 5. Lembar Observasi .......................................................................... 160

Lampiran 6. Lembar Penjelasan Penelitian ........................................................ 166

Lampiran 7. Lembar Persetujuan Menjadi Narasumber .................................... 167

Lampiran 8. Pedoman Wawancara Mendalam untuk Narasumber Utama ........ 168

Lampiran 9. Pedoman Wawancara Mendalam untuk

Narasumber Triangulasi ................................................................ 174

Lampiran 10. Rekapitulasi Pelaksanaan Penelitian ........................................... 180

Lampiran 11. Dokumentasi Penelitian ............................................................... 185

Page 17: PERILAKU MEROKOK ANAK USIA 10-15 TAHUN DENGAN …lib.unnes.ac.id/28268/1/6411412024.pdf · Rokok penyumbang kematian secara global akibat tembakau sebesar 20%. Saat ini 50% kematian

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

Rokok adalah salah satu produk tembakau yang dimaksudkan untuk

dibakar, dihisap dan atau dihirup asapnya. Rokok memiliki kandungan kurang

lebih 4000 elemen, dimana 200 elemen di dalamnya yang berbahaya bagi

kesehatan tubuh. Pada beberapa penelitian telah dibuktikan bahwa risiko kanker

paru 7,8 kali lebih besar terjadi pada perokok dibandingkan dengan yang bukan

perokok. Selain kanker paru, rokok juga meningkatkan angka fertilitas dan

impotensi pada laki-laki sebesar 50%. Pada wanita perokok aktif maupun perokok

pasif mempunyai peningkatan risiko gangguan kehamilan (Kementerian

Kesehatan, 2013:1-2).

Indonesia merupakan negara tertinggi ketiga dengan jumlah perokok

terbanyak di dunia. Prosentase perokok di Indonesia tahun 2013 paling tinggi se-

Asean yaitu 46.16 %. Terjadi peningkatan proporsi masyarakat yang merokok

setiap hari dari tahun 2007 sebanyak 23.7% meningkat pada tahun 2013 sebanyak

24.3%. Rokok penyumbang kematian secara global akibat tembakau sebesar 20%.

Saat ini 50% kematian akibat rokok berada di negara berkembang seperti

Indonesia. Trend usia merokok di Indonesia meningkat pada kelompok umur 10-

15 tahun yaitu pada tahun 2007 prosentasenya 9.6%, tahun 2010 prosentasenya

17.5 % dan tahun 2013 dengan prosentasenya 18.7%. Provinsi jawa tengah jumlah

kebiasaan merokok pada tahun 2013 prosentasenya 22.9% (Kementerian

Kesehatan, 2013:12).

Page 18: PERILAKU MEROKOK ANAK USIA 10-15 TAHUN DENGAN …lib.unnes.ac.id/28268/1/6411412024.pdf · Rokok penyumbang kematian secara global akibat tembakau sebesar 20%. Saat ini 50% kematian

2

Menurut Global Youth Tobacco Survey (GYTS) tahun 2014 proporsi umur

pertama kali mencoba merokok pada laki-laki usia 10-11 tahun 26.7%, usia 12-13

tahun 43.4%, usia 14-15 tahun 7.3%. Data tersebut menujukan sebagian besar

laki-laki pertama kali merokok pada usia 12-13 tahun. Pada perempuan proporsi

pertama kali mencoba merokok usia 10-11 tahun 18%, usia 12-13 tahun 4%, usia

14-15 tahun 21.5% (Word Health Organization, 2014).

Usia perokok di Indonesia kini semakin muda, bahkan telah menyentuh

usia anak-anak. Kondisi ini menyebabkan Indonesia disebut sebagai negara baby

smoker atau perokok anak. Jumlah perokok anak usia 10-15 tahun di Indonesia

pada tahun 2008 sampai tahun 2012 sebanyak 1.200.000 jiwa, usia anak kurang

dari 10 sebanyak 239.000 (Komisi Nasional Perlindungan Anak, 2012).

Jumlah perokok di Indonesia berdasarkan trend usia mulai merokok 10-15

tahun pada tahun 2007 prosentasenya 9,6%, 2010 sebesar 17,5%, dan 2013 naik

hingga 18%. Proporsi rata - rata jumlah batang rokok yang dikonsumsi oleh laki –

laki dengan 1 batang perhari prosentasenya 35,6%, konsumsi 2-5 batang perhari

prosentasenya 23,1%, konsumsi 6-10 batang perhari prosentasenya 5,9%.

Sedangkan proporsi rata-rata jumlah batang rokok yang dikonsumsi oleh

perempuan dengan 1 batang perhari prosentasenya 31,5%, konsumsi 2-5 batang

perhari prosentasenya 10,2% (Kementerian Kesehatan, 2013:8).

Orang tua berperan strategis membentuk perilaku anak baik di lingkungan

masyarakat dan di lingkungan sekolah karena orangtua merupakan teladan bagi

anak-anaknya. Orangtua berinteraksi dengan anak setiap harinya, sehingga

melahirkan karakter dan perilaku anak yang mirip dengan orangtuanya.

Page 19: PERILAKU MEROKOK ANAK USIA 10-15 TAHUN DENGAN …lib.unnes.ac.id/28268/1/6411412024.pdf · Rokok penyumbang kematian secara global akibat tembakau sebesar 20%. Saat ini 50% kematian

3

Berdasarkan penelitian Thaha dkk (2013) menunjukan 38, 4% orangtua yang

merokok merupakan agen imitasi atau tiruan yang dicontoh oleh anak. Risiko

merokok pada anak dengan orangtua perokok adalah 2,44 kali lebih besar dari

pada anak yang orangtuanya tidak merokok. Orangtua yang merokok merupakan

sumber penting dalam kerentanan inisiasi merokok di kalangan anak karena

memiliki reaksi yang negatif yang lebih kuat.

Kasus merokok pada usia anak sangat berdampak fatal karena usia anak

yang masih dalam proses pertumbuhan, selain akan berdampak pada kesehatan

juga akan berdampak pada masa depan anak tersebut. Kasus anak merokok di

Indonesia sudah pada tingkat yang sangat memprihatinkan. Usia anak merokok

bergeser hingga usia 7 tahun. Realitanya pergeseran usia yang signifikan dalam

profil perokok Indonesia dengan ledakan jumlah perokok usia anak (Mareni,

2014).

Berdasarkan Survey Ekonomi Nasional (Susenas) prevalensi perokok usia

10-15 tahun di kota Semarang tahun 2013 prosentasenya 22,1%, tahun 2014

24,5% dan trendnya meningkat hingga tahun 2015 mencapai angka 26,8% (Badan

Pusat Statistik kota Semarang, 2015).

Data Dinas Kesehatan kota Semarang di kota Semarang jumlah penderita

Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK) sebanyak 400 kasus dan Asma Bronkial

sebanyak 771 kasus. Data kasus PPOK dan Asma Bronkial yang di derita oleh

anak usia 10-15 tahun di kota Semarang sebanyak 30%. Penyakit Paru Obstruktif

Kronis (PPOK) dan Asma Bronkial tidak dapat dipandang ringan karena kasus

penyakit tersebut dapat berdampak kematian (Dinas Kesehatan Semarang, 2015).

Page 20: PERILAKU MEROKOK ANAK USIA 10-15 TAHUN DENGAN …lib.unnes.ac.id/28268/1/6411412024.pdf · Rokok penyumbang kematian secara global akibat tembakau sebesar 20%. Saat ini 50% kematian

4

Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan hasilnya adalah perilaku

merokok banyak di lakukan pada anak usia 10-15 tahun di wilayah kota

Semarang, rata-rata anak dengan usia 10-15 tahun perilaku merokoknya sudah dua

tahun dengan jumlah konsumsi rokok 2-4 batang perhari, setelah melakukan

observasi hasilnya orang tua anak rata-rata menjadi perokok aktif. Beberapa anak

sudah terdiagnosa menderita bronchitis sebelum merokok, ada anak yang setelah

merokok penderita asma, serta ada anak yang belum merasakan gangguan

kesehatan akibat rokok.

Penelitian Astri Ayuk Kustanti (2014), hasil penelitiannya menunjukkan

kebiasaan merokok remaja dipengaruhi oleh berbagai faktor, antara lain pengaruh

keluarga, teman sebaya dan iklan. Hasil penelitian Thaha dkk (2013), menunjukan

bahwa perilaku merokok remaja sekolah menengah pertama dipengaruhi oleh

interaksi yang negatif dari keluarga, interaksi dari kelompok sebaya, terpengaruh

oleh iklan rokok dan sikap individu yang membuka dirinya untuk mencoba

merokok.

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penulis ingin melakukan

penelitian dengan judul “Perilaku Merokok Anak usia 10-15 tahun dengan

Riwayat Orang Tua Perokok (Studi Kasus pada Anak Sekolah di Daerah Urban)”.

1.2. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan hasilnya adalah perilaku

merokok banyak di lakukan pada anak usia 10-15 tahun di wilayah kota

Semarang, rata-rata anak dengan usia 10-15 tahun perilaku merokoknya sudah dua

tahun dengan jumlah konsumsi rokok 2-4 batang perhari, setelah melakukan

Page 21: PERILAKU MEROKOK ANAK USIA 10-15 TAHUN DENGAN …lib.unnes.ac.id/28268/1/6411412024.pdf · Rokok penyumbang kematian secara global akibat tembakau sebesar 20%. Saat ini 50% kematian

5

observasi hasilnya orang tua anak rata-rata menjadi perokok aktif. Beberapa anak

sudah terdiagnosa menderita bronchitis sebelum merokok, ada anak yang setelah

merokok menderita asma, serta ada anak yang belum merasakan gangguan

kesehatan akibat rokok.

Berdasarkan uraian tersebut, maka dapat dirumuskan masalah penelitian

dalam penelitian ini adalah sebagai berikut “Bagaimana perilaku merokok anak

usia 10-15 tahun dengan riwayat orangtua perokok (Studi Kasus pada Anak

Sekolah di Daerah Urban)?”

1.3. TUJUAN PENELITIAN

1.3.1. Tujan Umum

Untuk mengetahui perilaku merokok anak usia 10-15 tahun dengan

riwayat orang tua perokok di empat kecamatan wilayah Semarang.

1.3.2. Tujuan Khusus

Setelah tujuan umum, maka peneliti juga memiliki tujuan khusus dalam

penelitian ini, adalah sebagai berikut :

1) Untuk mengetahui gambaran pengetahuan anak usia 10-15 tahun mengenai

rokok.

2) Untuk mengetahui gambaran sikap anak usia 10-15 tahun terhadap rokok.

3) Untuk mengetahui gambaran praktik merokok anak usia 10-15 tahun.

4) Untuk mengetahui gambaran perilaku merokok orang tua.

5) Untuk mengetahui gambaran pengaruh perilaku merokok orang tua sebagai

model bagi perilaku merokok anak usia 10-15 tahun.

Page 22: PERILAKU MEROKOK ANAK USIA 10-15 TAHUN DENGAN …lib.unnes.ac.id/28268/1/6411412024.pdf · Rokok penyumbang kematian secara global akibat tembakau sebesar 20%. Saat ini 50% kematian

6

6) Untuk mengetahui gambaran gangguan kesehatan akibat merokok yang

dialami anak usia 10-15 tahun.

1.4. MANFAAT PENELITIAN

Manfaat yang diperoleh dari penelitian ini adalah :

1.4.1. Bagi Peneliti

Penelitian ini dapat menambah ilmu pengetahuan, pengalaman, dan

ketrampilan dalam menulis karya ilmiah, serta menganalisis permasalahan dan

memecahkan masalah tentang perilaku merokok anak usia 10-15 tahun dengan

riwayat orang tua perokok.

1.4.2. Bagi Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat

Secara teoritis, penelitian ini diharapkan dapat memperkaya konsep atau

teori dalam perkembangan ilmu kesehatan masyarakat khususnya promosi

kesehatan dan ilmu perilaku. Hasil penelitian ini juga diharapkan dapat menjadi

masukan bagi peneliti lain untuk melakukan penelitian lebih lanjut.

1.4.3. Bagi Masyarakat

Manfaat penelitian ini bagi masyarakat adalah :

1) Dapat memberikan sumbangan informasi bagi orang tua mengenai

perilaku merokok anaknya.

2) Memberikan sumbangan informasi kepada anak laki-laki yang merokok

maupun yang tidak merokok untuk dapat mengetahui bahaya merokok

sehingga dapat mendorong anak untuk berhenti merokok.

Page 23: PERILAKU MEROKOK ANAK USIA 10-15 TAHUN DENGAN …lib.unnes.ac.id/28268/1/6411412024.pdf · Rokok penyumbang kematian secara global akibat tembakau sebesar 20%. Saat ini 50% kematian

7

1.5. KEASLIAN PENELITIAN

Tabel 1.1. Keaslian Penelitian No Judul Penelitian Nama Peneliti Tahun dan

Tempat

Penelitian

Rancangan

Penelitian

Variabel

Penelitian

Hasil

Penelitian

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

1 Hubungan

antara Pengaruh

Keluarga,

Pengaruh Teman

dan Pengaruh

Iklan terhadap

Perilaku

Merokok pada

Remaja di SMP

N 1 Slogohimo,

Wonogiri

Astri Ayuk

Kustanti

2014

SMP N 1

Slogohimo,

Wonogiri

Cross

sectional

Variabel Terikat:

Tingkat

Pengaruh

Keluarga,

Pengaruh

Teman,

Pengaruh Iklan

Variabel Bebas:

Perilaku

Merokok

Ada

hubungan

pengaruh

keluarga

dengan

perilaku

merokok

remaja SMP

N 1

Slogohimo,

Wonogiri (p

= 0,003)

Ada

hubungan

pengaruh

teman

dengan

perilaku

merokok (p=

0,013)

Ada

hubungan

signifikan

pengaruh

iklan

dengan

perilaku

maroon

(p=0,024).

2 Perilaku

Merokok

Remaja Sekolah

Menengah

Pertama

Muhammad

Rachmat

2013, Kota

Makasar

Cross

sectional

Variabel Terikat:

Perilaku

Merokok

Variabel Bebas:

Tingkat

Pengetahuan,

Ada

hubungan

antar

interaksi

negatif

dengan

Page 24: PERILAKU MEROKOK ANAK USIA 10-15 TAHUN DENGAN …lib.unnes.ac.id/28268/1/6411412024.pdf · Rokok penyumbang kematian secara global akibat tembakau sebesar 20%. Saat ini 50% kematian

8

Interaksi

Kelompok

Sebaya,

Interaksi

Keluarga, Iklan

Rokok, dan

Sikap

keluarga

(p=0,010)

Ada

hubungan

antar

interaksi

kelompok

sebaya

(p=0,000)

Ada

hubungan

antara

perilaku

merokok

dengan iklan

rokok (0,000)

Ada

hubungan

antara

perilaku

merokok

dengan sikap

(p=0,001).

3

Faktor-Faktor

yang

Berpengaruh

terhadap Praktik

Merokok pada

Remaja Sekolah

Menengah

Pertama di

Kabupaten

Kudus

Farid Noor

2004, SMPN

V, SMPN IV,

SMP Hasyim

Ashari dan

MTS

Qudyiyah

Kudus

Cross

Sectional

Variabel Terikat

: Pengetahuan

dan Sikap

Varibael Bebas :

Pendidikan

Orangtua,

Pekerjaan

Orangtua,

Kebiasaan

Orangtua, Uang

saku, Keaktifan

Tidak ada

hubungan

antara

kebiasaan

orangtua,

uang saku,

keaktifan

(p<0,05)

Ada

hubungan

antara

pengetahuan

dan sikap

terhadap

praktik

merokok

remaja SMP

di Kabupaten

Kudus

(p<0,007)

Page 25: PERILAKU MEROKOK ANAK USIA 10-15 TAHUN DENGAN …lib.unnes.ac.id/28268/1/6411412024.pdf · Rokok penyumbang kematian secara global akibat tembakau sebesar 20%. Saat ini 50% kematian

9

Beberapa hal yang membedakan penelitian ini dengan penelitian-

penelitian sebelumnya adalah sebagai berikut :

1. Penelitian ini berbeda dengan penelitian sebelumnya, perbedaan tersebut

terletak pada objek penelitian, waktu, dan tempat penelitian.

2. Penelitian ini ingin mengetahui bagaimana perilaku merokok anak usia 10-15

tahun dengan riwayat orang tua perokok dengan menggunakan desain

penelitian kualitatif dengan wawancara mendalam.

3. Penelitian ini menggunakan teori perilaku modeling.

1.6. RUANG LINGKUP PENELITIAN

1.6.1. Ruang Lingkup Tempat

Lokasi penelitian ini di laksanakan di daerah urban.

1.6.2. Ruang Lingkup Waktu

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2016.

1.6.3. Ruang Lingkup Materi

Penelitian ini merupakan bagian ilmu kesehatan masyarakat khususnya

terkonsentrasi pada promosi kesehatan dan ilmu perilaku untuk mengetahui

perilaku merokok anak usia 10-15 tahun dengan riwayat orang tua perokok (studi

kasus pada anak sekolah di dsersh urban).

Page 26: PERILAKU MEROKOK ANAK USIA 10-15 TAHUN DENGAN …lib.unnes.ac.id/28268/1/6411412024.pdf · Rokok penyumbang kematian secara global akibat tembakau sebesar 20%. Saat ini 50% kematian

10

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 LANDASAN TEORI

2.1.1. Pengertian Rokok

Merokok adalah membakar tembakau lalu dihisap asapnya baik langsung

menggunakan rokok maupun menggunakan pipa. Rokok merupakan suatu yang

tidak asing lagi bagi masyarakat. Merokok sudah menjadi kebiasaan yang sangat

umum dan meluas di masyarakat tetapi kebiasaan merokok sulit dihilangkan.

Alasan utama seseorang merokok adalah cara untuk bisa diterima secara sosial,

sebagai bukti kejantanan seorang laki-laki, melihat orang tuanya merokok,

menghilangkan rasa jenuh, ketagihan dan untuk menghilangkan rasa stress

(Aditama, 2006:27).

Menurut Peraturan Pemerintah No 109 Tahun 2012 tentang Pengamanan

Bahan yang Mengandung Zat Aditif berupa Produk Tembakau Bagi Kesehatan,

rokok salah satu produk tembakau yang dimaksudkan untuk dibakar dan dihisap

dan/atau dihirup asapnya, termasuk rokok kretek, rokok putih, cerutu atau bentuk

lainnya yang dihasilkan ari tanaman Nicotiana tabacum, Nicotiana rustica, dan

spesies lainnya yang asapny mengandung nikotin atau tar, dengan atau tanpa

bahan tambahan.

2.1.2. Kandungan Rokok

Rokok mengandung kurang lebih 4000 bahan kimia, diantaranya nikotin,

tar, karbon monoksida, dan hydrogen sianida. Nikotin dijumpai secara alami di

dalam batang dan daun tembakau yang mengandung nikotin paling tinggi

Page 27: PERILAKU MEROKOK ANAK USIA 10-15 TAHUN DENGAN …lib.unnes.ac.id/28268/1/6411412024.pdf · Rokok penyumbang kematian secara global akibat tembakau sebesar 20%. Saat ini 50% kematian

11

sebanyak 5% dari berat tembakau. Nikotin merupakan racun saraf manjur yang

digunakan sebagai racun serangga. Pada suhu rendah, bahan ini bertindak sebagai

perangsang yang merupakan salah satu sebab utama mengapa rokok digemari

(Sukendro, 2007:23).

Selain nikotin, di dalam rokok juga terdapat tar yang merupakan kumpulan

dari ribuan bahan kimia dan zat tersebut bersifat karsinogenik. Pada saat rokok

dihisap, tar masuk ke dalam rongga mulut sebagai uap padat, zat itu kemudian

membentuk endapan berwarna cokelat pada permukaan gigi, saluran pernafasan,

dan paru-paru. Pengendapan ini bervariasi antara 30-40 mg per batang rokok,

sementara kadar tar dalam batang rokok berkisar 24-45 mg (Rif’an, 2010:21).

Ada juga jenis asap jahat yang dikeluarkan oleh rokok, yaitu karbon

monokisda (CO). CO memiliki kecenderungan yang kuat untuk berikatan dengan

hemoglobin dalam sel-sel darah merah, padahal yang seharusnya sel-sel

hemoglobin berikatan dengan oksigen yang sangat dibutuhkan untuk pernafasan,

karena gas CO berikatan lebih kuat dengan sel-sel hemoglobin dari pada oksigen,

maka gas CO ini berubah menjadi karbonmonoksida hemoglobin (COHb).

Konsentrasi gas CO yang tinggi di dalam asap rokok menyebabkan peningkatan

kadar COHb dalam darah orang yang merokok. Keadaan ini sangat

membahayakan kesehatan orang yang merokok (Rif’an, 2010:22-23).

2.1.3. Dampak Rokok Bagi Kesehatan

Rokok dapat menimbulkan penyakit diantaranya ketergantungan yang sulit

di akhiri oleh seorang perokok, zat-zat yang dihasilkan oleh asap rokok juga dapat

menyebabkan adanya penyempitan dan penyumbatan pembuluh darah, kanker

Page 28: PERILAKU MEROKOK ANAK USIA 10-15 TAHUN DENGAN …lib.unnes.ac.id/28268/1/6411412024.pdf · Rokok penyumbang kematian secara global akibat tembakau sebesar 20%. Saat ini 50% kematian

12

paru-paru, emfisema yang merupakan penyakit yang secara bertahap akan

membuat paru-paru kehilangan elastisitasnya, penyakit osteoporosis karena zat

nikotin yang terkandung di dalam rokok akan mempercepat penyerapan tulang,

perokok cenderung memiliki IQ yang rendah, rokok juga dapat merontokkan

rambut, perokok mempunyai risiko 40% lebih tinggi terkena katarak maupun

kebutaan, asap rokok membakar protein dan merusak vitamin A yang dapat

menjadikan kulit keriput, rokok menyebabkan plaque (plak) pada pembuluh darah

sehingga mengganggu aliran oksigen dalam darah yang menuju ke telinga dalam

(Tandra, 2003:5).

Zat-zat aktif kimia beracun dalam asap rokok menimbulkan plak yang aktif

berkontribusi merusak gigi, merokok menurunkan pertahan tubuh terhadap bakteri

penyebab tukak lambung sekaligus merusak kemampuan lambung menetralisir

asam sehabis makan, kanker rahim dan keguguran, berbagai racun rokok dapat

merusak DNA dan mengubah bentuk sperma yang kemudian menyebabkan

mengurangi kesuburan pria serta mengurangi aliran darah ke penis yang dapat

menyebabkan impotensi, merokok juga dapat menyebabkan penyakit burger yaitu

suatu peradangan pembuluh nadi dan pembuluh balik, serta saraf pada kaki dan

secara keseluruhan mengurangi aliran darah (Rif’an, 2010:28).

2.1.4. Peraturan Tentang Rokok

Peraturan Pemerintah RI No. 19 Tahun 2003 tentang pengamanan rokok

yang ditetapkan di Jakarta pada tanggal 10 maret 2003, pada bagian keenam

Kawasan Tanpa Rokok (KTR) Pasal 22 disebutkan bahwa tempat umum, sarana

kesehatan, tempat kerja, dan tempat yang secara spesifik sebagai tempat proses

Page 29: PERILAKU MEROKOK ANAK USIA 10-15 TAHUN DENGAN …lib.unnes.ac.id/28268/1/6411412024.pdf · Rokok penyumbang kematian secara global akibat tembakau sebesar 20%. Saat ini 50% kematian

13

belajar mengajar, arena bermain anak, tempat ibadah, dan angkutan umum

dinyatakan sebagai kawasan tanpa rokok. Peraturan Pemerintah RI No. 19 Tahun

2003 juga disinggung tentang pengamanan rokok bagi kesehatan menyebutkan,

label rokok adalah setiap keterangan mengenai rokok yang berbentuk gambar,

tulisan, kombinasi keduanya, atau bentuk lain yang disertakan pada rokok,

dimasukkan ke dalam, ditempatkan pada, atau merupakan bagian kemasan rokok.

Peraturan Pemerintah RI No. 19 Tahun 2003 tersebut telah diperbaharui dengan

ditetapkannya Peraturan Pemerintah RI No. 109 Tahun 2012 tentang Pengamanan

Bahan yang Mengandung Zat Adiktif Berupa Tembakau Bagi Kesehatan, pada

pasal 49 menyatakan dengan tegas bahwa Pemerintah dan Pemerintah Daerah

wajib mewujudkan KTR.

Peraturan Pemerintah RI No. 19 Tahun 2003 pada bagian kelima tentang

iklan dan promosi, pasal 16 menyebutkan bahwa iklan dan promosi rokok hanya

dapat dilakukan oleh setiap orang yang memproduksi rokok dan atau yang

memasukkan rokok ke dalam wilayah Indonesia, dapat dilakukan di media

elektronik, media cetak atau media luar ruang. Iklan pada media masa elektronik

hanya dapat dilakukan pada pukul 21.30 sampai dengan pukul 05.00 waktu

setempat, namun hingga kini pertelevisian kita sering sekali iklan-iklan rokok

hampir tanpa jeda di jam-jam primetime.

Peraturan mengenai rokok hanya sebatas peraturan tanpa makna, karena

praktik dilapangan masih menunjukkan ketidaktegasan dalam melaksanakan

peraturan tersebut. Sebenarnya ada dua pilihan yang bisa di ambil oleh pemerintah

yaitu, memprioritaskan pendapatan dari cukai rokok namun dengan membiarkan

Page 30: PERILAKU MEROKOK ANAK USIA 10-15 TAHUN DENGAN …lib.unnes.ac.id/28268/1/6411412024.pdf · Rokok penyumbang kematian secara global akibat tembakau sebesar 20%. Saat ini 50% kematian

14

masyarakat terpuruk dengan bahaya asap rokok atau dengan pemerintah memilih

untuk melindungi rakyat dari rokok meski kehilangan pendapatan, namun

sayangnya pemerintah Indonesia lebih memilih yang pertama (Rif’an, 2010:43).

2.1.5. Perilaku Merokok

Perilaku merokok adalah menghisap asap tembakau yang telah menjadi

cerutu kemudian disulut api. Ada dua tipe perokok, yaitu perokok aktif yang

menghisap rokok secara langsung, dan perokok pasif yang menghisap rokok

secara tidak langsung. Perilaku merokok merupakan aktifitas manusia yang

berhubungan dengan perilaku merokoknya yang di ukur melalui intensitas

merokok, tempat merokok, waktu merokok, dan fungsi merokok dalam

kehidupan sehari-hari (Rif’an, 2010:32).

Menurut Silvan Tomkins (dalam Sarafino, 2002:25), ada empat tipe

perilaku merokok yaitu :

1) Perilaku merokok dipengaruhi Perasaan Positif adalah orang yang merokok

untuk memperoleh perasaan yang positif dimana dengan merokok individu

:merasakan adanya penambahan perasaan yang bersifat positif, misalnya

untuk mendapatkan rasa nyaman dan untuk membentuk image yang

diinginkan.

2) Perilaku merokok dipengaruhi perasaan negatif adalah orang yang

menggunakan rokok untuk mengurangi perasaan yang kurang menyenangkan,

misalnya keadaan cemas dan marah.

3) Perilaku merokok aditif adalah individu yang sudah ketagihan pada

rokok akan cenderung menambah dosis rokok yang akan digunakan

Page 31: PERILAKU MEROKOK ANAK USIA 10-15 TAHUN DENGAN …lib.unnes.ac.id/28268/1/6411412024.pdf · Rokok penyumbang kematian secara global akibat tembakau sebesar 20%. Saat ini 50% kematian

15

berikutnya karena efek rokok sebelumnya telah mulai berkurang sesaat

setelah rokoknya habis dihisap, maka seseorang perokok akan

mempersiapkan hisapan rokok berikutnya.

4) Perilaku merokok sudah menjadi kebiasaan, dalam hal ini perilaku

merokok sudah menjadi kebiasaan dalam individu, merokok bukan lagi untuk

mengendalikan perasaannya secara langsung, melainkan karena sudah

terbiasa merokok.

2.1.6. Faktor-faktor Penyebab Perilaku Merokok Pada Anak

Kobus (2003:5), menyatakan bahwa perilaku merokok merupakan fungsi

dari lingkungan dan individu. Artinya perilaku merokok selain disebabkan faktor

dalam diri seperti perilaku memberontak dan suka mengambil risiko, terdapat juga

faktor lingkungan seperti orang tua yang merokok dan teman sebaya yang

merokok sehingga anak meniru perilaku orang lain yang menjadi salah satu

determinan dalam memulai perilaku merokok. Faktor penyebab anak merokok

adalah :

2.1.6.1. Pengaruh Orang Tua

Anak-anak memperhatikan orang tua yang dijadikan figur sehingga mudah

untuk meniru perilaku orang tuanya. Anak yang berasal dari keluarga konservatif

yang menekankan nilai-nilai sosial dan agama dengan baik dengan tujuan jangka

panjang lebih sulit untuk terlibat dengan rokok maupun obat-obatan dibandingkan

dengan keluarga yang permisif dan yang paling kuat pengaruhnya adalah bila

orang tuanya sendiri merokok, maka anak-anaknya akan memiliki kemungkinan

besar untuk mencontoh dan menjadi perokok.

Page 32: PERILAKU MEROKOK ANAK USIA 10-15 TAHUN DENGAN …lib.unnes.ac.id/28268/1/6411412024.pdf · Rokok penyumbang kematian secara global akibat tembakau sebesar 20%. Saat ini 50% kematian

16

2.1.6.2. Pengaruh Teman Sebaya

Lingkungan pergaulan anak menentukan perilaku anak, maka teman sebaya

dapat mempengaruhi perilaku anak. Fakta tersebut menunjukkan dua

kemungkinan yang terjadi, pertama anak terpengaruh oleh teman-temannya atau

bahkan teman-temannya tersebut dipengaruhi oleh diri anak tersebut yang

akhirnya mereka menjadi perokok.

2.1.6.3. Faktor Kepribadian

Seseorang mencoba untuk merokok karena alasan ingin tahu dan ingin

membebaskan diri dari kebosanan. Salah satu sifat kepribadian yang bersifat

prediktif pada konsumen rokok ialah komformitas sosial. Orang yang memiliki

skor tinggi pada berbagai tes komformitas sosial lebih mudah menjadi perokok

dibandingkan mereka yang memiliki skor yang rendah.

2.1.6.4. Pengaruh Iklan

Melihat iklan di media masa dan elektronik yang menampilkan gambaran

bahwa perkokok adalah lambing kejantanan yang membuat anak seringkali

terpicu untuk mengikuti perilaku seperti yang ada pada iklan tersebut.

2.1.7. Tahapan dalam Perilaku Merokok

Menurut Laventhal dan Clearly dalam Komasari dan Helmi (2000:39),

mengungkapkan ada 4 tahap dalam perilaku merokok sehingga menjadi perokok,

yaitu

1) Tahap persiapan (preparatory) adalah ketika seseorang mendapatkan

gambaran yang menyenangkan mengenai merokok dengan cara mendengar,

melihat, atau hasil baca sehingga dapat menimbulkan minat untuk merokok.

Page 33: PERILAKU MEROKOK ANAK USIA 10-15 TAHUN DENGAN …lib.unnes.ac.id/28268/1/6411412024.pdf · Rokok penyumbang kematian secara global akibat tembakau sebesar 20%. Saat ini 50% kematian

17

2) Tahap permulaan (initiation) merupakan tahap perintisan yaitu tahap apakah

seseorang akan meneruskan atau tidak terhadap perilaku merokoknya.

3) Tahap menjadi seorang perokok (becoming a smoke) adalah ketika seseorang

telah menghisap rokok sebanyak empat batang perhari.

4) Tahap mempertahankan perilaku merokok (maintenance of smoking)

merupakan tahap dimana merokok sudah menjadi salah satu bagian dari cara

pengaturan diri (self regulation). Ini merupakan tahap ketika merokok

dilakukan untuk memperoleh efek fisiologis yang menyenangkan.

2.1.8. Pengertian Orang Tua

Orang tua adalah komponen keluarga yang terdiri dari ayah dan ibu, dan

merupakan hasil dari sebuah ikatan perkawinan yang sah yang dapat membentuk

sebuah keluarga. Orang tua memiliki tanggungjawab untuk mendidik, mengasuh

dan membimbing anak-anaknya untuk mencapai tahapan tertentu yang

menghantarkan anak untuk siap dalam kehidupan bermasyarakat. Kata orang tua

merupakan kalimat majemuk, yang secara leksikal berarti “Ayah Ibu kandung :

orang yang dianggap tua (cerdik, pandai, ahli, dan sebagainya), orang yang di

hormati (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2008:629).

Orang tua merupakan pusat pendidikan pertama dan utama bagi anak, maka

anak memperoleh pengetahuan pertama dari oang tuanya. Orang tua berperan

aktif dalam membentuk perilaku, sikap dan berbagai kebiasaan yang ditanamkan

kepada anak sejak dalam lingkungan keluarga. Lingkungan keluarga yang baik

sangat penting sekali diciptakan untuk mendukung terciptanya keluarga sejahtera

(Shochib, 2010:3).

Page 34: PERILAKU MEROKOK ANAK USIA 10-15 TAHUN DENGAN …lib.unnes.ac.id/28268/1/6411412024.pdf · Rokok penyumbang kematian secara global akibat tembakau sebesar 20%. Saat ini 50% kematian

18

2.1.9. Fungsi Orang Tua dalam Keluarga

Orang tua di dalam keluarga terdapat hubungan timbal balik dengan anak,

yang mana kewajiban orang tua menjadi hak bagi anak-anaknya dan begitu juga

sebaliknya. Dalam Latif (2009:19-22), fungsi orang tua dalam keluarga, yaitu :

2.1.9.1. Fungsi Pengaturan Seksual

Orang atau Keluarga adalah lembaga pokok yang merupakan wahana bagi

masyarakat untuk mengatur dan mengorganisasikan keinginan seksual, kehidupan

sosial yang teratur dan terlindungi nyata-nyata menjadi pilihan hidup manusia.

Dorongan-dorongan seksual yang perlu mendapatkan penyaluran diupayakan

untuk difasilitasi antara individu yang memiliki kecenderungan dan komitmen

untuk saling memenuhi kebutuhan satu sama lain, penyaluran yang terorganisir

yang relatif bisa dikomunikasikan dan mendapatkan pengakuan dari individu lain

adalah dengan cara membentuk keluarga.

2.1.9.2. Fungsi Reproduksi

Salah satu akibat dari hubungan seksual adalah mendapatkan keturunan.

Dengan demikian, dalam keluarga terdapat fungsi reproduksi. Fungsi reproduksi

ini luga bisa dikatakan sebagai fungsi regenerasi dimana pasangan dalam keluarga

berkeinginan untuk melanjutkan generasi yang tumbuh dengan hak-hak dan

kewajiban keluarga yang bersangkutan. Terdapat cara lain dimana masyarakat

yang menetapkan seperangkat norma untuk memperoleh anak selain sebagai

bagian dari keluarga.

2.1.9.3. Fungsi Sosialiasi

Seorang anak memerlukan proses sosialisasi dari orang-orang terdekatnya,

bahkan keluarga juga menjadi tempat sosialisasi bagi orang-orang dewasa, dimana

Page 35: PERILAKU MEROKOK ANAK USIA 10-15 TAHUN DENGAN …lib.unnes.ac.id/28268/1/6411412024.pdf · Rokok penyumbang kematian secara global akibat tembakau sebesar 20%. Saat ini 50% kematian

19

satu sama lain bisa memberi dan menerima seperangkat pola berperilaku yang

diinginkan satu sama lain. Sosialisasi ini menjadi penting ketika anak sudah cukup

umur untuk memasuki kelompok lain diluar keluarga, pondasi dasar

kepribadiannya sudah ditanamkan secara kuat, salah satu dari sekian banyak cara

keluarga untuk mensosialisasikan anak adalah melalui pemberian model bagi

anak.

2.1.9.4. Fungsi Afeksi

Salah satu kebutuhan dasar manusia adalah kebutuhan akan kasih sayang

atau rasa dicintai, dengan demikian ketiadaan afeksi akan mempengaruhi

kemampuan seorang bayi untuk bertahan hidup, sehingga logis ketika mengatakan

bahwa kebutuhan akan persahabatan dan keintiman, tanggapan manusiawi yang

penuh kasih sayang penting adanya bagi manusia, barangkali cinta adalah salah

satu kebutuhan sosial kita yang paling penting, jauh lebih penting misalnya seks,

banyak orang yang tidak menikah namun bisa bahagia, sehat, dan hidup berguna,

tetapi orang yang tidak pernah dicintai jarang bahagia dan tidak berguna.

2.1.9.5. Fungsi Penentuan Status

Dalam memasuki sebuah keluarga, seseorang mewarisi suatu rangkaian

status, seseorang diserahi beberapa status dalam keluarga berdasarkan umur, jenis

kelamin, urutan kelahiran, dan lain-lain. Dalam masyarakat yang berdasarkan

system kelas, status kelas keluarga seorang anak sangat menentukan peluang dan

hadiah yang terbuka untuk itu dan harapan yang dapat digunakan orang lain untuk

mendorong atau merintangi. Namun demikian, status kelas dapat diubah melalui

beberapa cara seperti karena faktor keberuntungan dan usaha pribadi yang dalam

Page 36: PERILAKU MEROKOK ANAK USIA 10-15 TAHUN DENGAN …lib.unnes.ac.id/28268/1/6411412024.pdf · Rokok penyumbang kematian secara global akibat tembakau sebesar 20%. Saat ini 50% kematian

20

sosiologi biasanya dibahas dalam konteks mobilitas sosial. Pada dasarnya, setiap

anak mulai dengan status kelas keluarganya, dan ini sangat mempengaruhi

prestasi dan imbalan yang akan diterimanya.

2.1.9.6. Fungsi Perlindungan

Orang tua atau keluarga memberikan perlindungan fisik, ekonomis, dan

psikologis bagi seluruh anggotanya di lingkungan masyarakat. Keluarga akan

memberikan peluang-peluang bahkan menghindarkan rintangan yang akan

mengganggu sebagian anggota keluarganya untuk mendapatkan hak perlindungan

fisik, ekonomis dan psikologis. Biasanya anggota keluarga akan saling merasakan

kebahagiaan atau penderitaan anggota-anggotanya satu sama lain, kebahagiaan

salah seorang anggota keluarga akan menimbulkan rasa puas terhadap anggota

keluarga yang lain. Demikian pula, aib atau rasa malu yang ditimbulkan oleh

salah seorang anggota keluarga biasanya akan menimbulkan rasa kecewa dan

hinanya anggota keluarga yang lainnya.

2.1.9.7. Fungsi Ekonomis

Keluarga merupakan unit ekonomi yang akan memberikan kebutuhan-

kebutuhan ekonomi seluruh anggota keluarganya, para anggota keluarga bekerja

sama sebagai team untuk menghasilkan sesuatu yang secara ekonomis berguna

untuk kelangsungan hidup untuk seluruh anggota keluarganya. Fungsi ekonomis

orang tua terhadap anak sangat mempengarui kebiasaan anak dalam membeli

barang, makanan maupun jenis konsumtif lainnya.

Page 37: PERILAKU MEROKOK ANAK USIA 10-15 TAHUN DENGAN …lib.unnes.ac.id/28268/1/6411412024.pdf · Rokok penyumbang kematian secara global akibat tembakau sebesar 20%. Saat ini 50% kematian

21

2.1.10. Pengertian Perilaku

Perilaku adalah respon individu terhadap suatu stimulus atau suatu tindakan

yang dapat diamati dan mempunyai frekuensi spesifik, durasi dan tujuan baik

disadari maupun tidak. Perilaku merupakan kumpulan berbagai faktor yang saling

berinteraksi. Oleh sebaba itu perilaku manusia mempunyai bentangan yang sangat

luas, mencakup berjalan, berbicara, bereaksi, berpakaian, bahkan kegiatan internal

seperti berpikir, persepsi dan emosi juga merupakan perilaku manusia (Wawan

dan Dewi, 2010:15).

Perilaku merupakan refleksi dari berbagai gejala kejiwaan seperti

pengetahuan, keinginan, kehendak, minat, motivasi, persepsi, sikap dan lain

sebagainya. Secara garis besar perilaku manusia ditentukan dari tiga aspek yaitu

fisik, psikis serta sosial faktor penentu atau determinan perilaku manusia sulit

untuk dibatasi karena perilaku merupakan resultan dari berbagai faktor, baik

internal mapun eksternal seperti lingkungan (Hikmawati, 2011:101).

Menurut skinner (1938) dalam Notoatmodjo (2012:131) perilaku adalah

semua kegiatan atau aktifitas manusia, baik yang dapat diamati langsung maupun

yang tidak dapat diamati. Oleh karena perilaku ini terjadi melalui proses adanya

stimulus terhadap organisme yang kemudian organisme tersebut merespons, maka

teori Skinner ini disebut Stimulus-Organismes-Respon (S-O-R).

Dilihat dari bentuk respon terhadap stimulus, maka perilaku dibedakan

menjadi dua (Hikmawati, 2011:101) :

1) Perilaku tertutup (covert behavior), respon seseorang terhadap stimulus dalam

bentuk terselubung atau tertutup. Respon atau reaksi terhadap stimulus

inimasih terbatas pada tahp pengetahuan, sikap dan persepsi.

Page 38: PERILAKU MEROKOK ANAK USIA 10-15 TAHUN DENGAN …lib.unnes.ac.id/28268/1/6411412024.pdf · Rokok penyumbang kematian secara global akibat tembakau sebesar 20%. Saat ini 50% kematian

22

2) Perilaku terbuka (overt behavior), respon seseorang terhadap stimulus dalam

bentuk tindakan nyata atau terbuka. Respon ini sudah jelas dalam bentuk

tindakan atau praktik yang dengan mudah dapat diamati atau dilihat oleh

orang lain.

2.1.11. Domain Perilaku

Menurut Benyamin Bloon (1908) dalam Notoatmodjo (2007:121), perilaku

terbagi atas tiga domain atau ranah yaitu ranah kognitif (kognitif domain), ranah

afektif (affectife domain), dan ranah psikomotor (psicomotor domain). Dalam

perkembangan selanjutnya untuk pengukuran hasil, ketiga domain tersebut diukur

dari :

2.1.11.1. Pengetahuan (knowlegde)

Pengetahuan (knowledge) adalah hasil tahu, dan ini terjadi setelah seseorang

melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Tanpa pengetahuan

seseorang tidak mempunyai dasar untuk mengambil keputusan dan menentukan

tindakan terhadap masalah yang dihadapi.

2.1.11.1. Sikap (attitude)

Sikap (attitude) merupakan reaksi atau respon yang masih tertutup dari

seorang terhadap suatu stimulus atau objek. Allport (1954) dalam Hikmawati

(2011:104) menjelaskan bahwa sikap mempunyai tiga komponen pokok :

1) Kepercayaan (keyakinan), ide, konsep terhadap suatu objek.

2) Kehidupan emosional atau evaluasi terhadap suatu objek.

3) Kecenderungan untuk bertindak.

Page 39: PERILAKU MEROKOK ANAK USIA 10-15 TAHUN DENGAN …lib.unnes.ac.id/28268/1/6411412024.pdf · Rokok penyumbang kematian secara global akibat tembakau sebesar 20%. Saat ini 50% kematian

23

2.1.11.2. Praktik atau tindakan (practice)

Praktik atau tindakan (practice) merupakan suatu sikap belum otomatis

terwujud dalam suatu tindakan (overt behavior). Untuk mewujudkan sikap

menjadi suatu perbuatan yang nyata diperlukan faktor pendukung atau suatu

kondisi yang memungkinkan, antara lain adalah fasilitas dan faktor pendukung

(support).

2.1.12. Prosedur Pembentukan Perilaku

Sebagian besar perilaku manusia adalah operant respons, maka perlu

diciptakan adanya kondisi tertentu yang disbeut operant conditioning. Prosedur

pembentukan perilaku dalam operant conditioning menurut Skinner dalam

Wawan dan Dewi (2010:17), adalah sebagai berikut :

1) Melakukan identifikasi tentang hal-hal yang merupakan penguat atau

reinforcing berupa hadiah atau rewards pada perilaku yang akan dibentuk.

2) Melakukan analisis untuk mengidentifikasi komponen-komponen kecil

yang membentuk perilaku yang dikehendaki, kemudian komponen-komponen

tersebut disusun dalam urutan yang tepat untuk menuju kepada terbentuknya

perilaku.

3) Menggunakan komponen-komponen sebagai tujuan sementara,

mengidentifikasi reinforcing.

4) Melakukan pembentukan perilaku dengan menggunakan urutan

komponen-komponen yang telah tersusun.

Page 40: PERILAKU MEROKOK ANAK USIA 10-15 TAHUN DENGAN …lib.unnes.ac.id/28268/1/6411412024.pdf · Rokok penyumbang kematian secara global akibat tembakau sebesar 20%. Saat ini 50% kematian

24

2.1.13. Bentuk Perilaku

Menurut Wawan dan Dewi (2010:19), secara lebih operasional perilaku

dapat diartikan suatu respons organisme atau seseorang terhadap rangsangan

(stimulus) dari luar subjek tersebut. Bentuk perilaku ada dua macam, yaitu :

1) Bentuk Perilaku Pasif merupakan respons internal yang terjadi di dalam diri

manusia dan tidak secara langsung dapat terlihat oleh orang lain, misalnya

berpikir, tanggapan atau sikap batin dan pengetahuan.

2) Bentuk Perilaku Aktif merupakan perilaku yang jelas dan dapat diobservasi

secara langsung. Maka dapat disimpulkan bahwa pengetahuan dan sikap

merupakan respons seseorang terhadap stimulus atau rangsangan yang masih

bersifat terselubung dan disebut covert behaviour.

2.1.14. Pengukuran Perilaku

Pengukuran perilaku dapat dilakukan secara langsung dengan wawancara

terhadap kegiatan-kegiatan yang telah dilakukan bebarapa jam, hari atau bulan

yang lalu (recall). Pengkuran juga dapat dilakukan secara langsung, yaitu dengan

mengobservasi tindakan atau kegiatan responden. Menurut penelitian Rogers

(1974) yang di kutip dari Notoatmodjo (2003:121-122), mengungkapkan bahwa

sebelum orang mengadopsi perilaku baru di dalam diri orang tersebut terjadi

proses berurutan yaitu :

1) Kesadaran (awareness), dimana orang tersebut menyadari dalam arti

mengetahui terlebih dahulu terhadap stimulus (Objek).

2) Tertarik (interest), dimana orang mulai tertarik pada stimulus.

Page 41: PERILAKU MEROKOK ANAK USIA 10-15 TAHUN DENGAN …lib.unnes.ac.id/28268/1/6411412024.pdf · Rokok penyumbang kematian secara global akibat tembakau sebesar 20%. Saat ini 50% kematian

25

3) Evaluasi (evaluation), menimbang-nimbang terhadap baik dan tidaknya

stimulus tersebut bagi dirinya.

4) Mencoba (trial), dimana orang sudah mulai mencoba perilaku baru.

5) Menerima (adoption), dimana subjek telah berperilaku sesuai dengan

pengetahuan, kesadaran dan sikapnya terhadap stimulus.

2.1.15. Pengertian Anak

Sejak dilahirkan anak mendapatkan perhatian dari orang-orang di

sekelilingnya terutama terhadap perkembangannya. Segala macam perhatian

terhadap seorang anak bertujuan untuk mempengaruhi dan melindungi anak

menuju kearah kesejahteraan yang diharapkan. Hal ini dilakukan agar seorang

anak dapat tumbuh menjadi manusia yang baik tidak tergantung dan menimbulkan

masalah pada orang lain, dan bahkan pada keluarga serta masyarakatnya seperti

yang diungkapkan oleh John Locke dalam Singgih (2000:15-16).

Pada usia anak-anak hingga menuju remaja, manusia mengalami

perkembangan kognitif yang begitu penting. Menurut Piaget dalam Suparno

(2001:24) perkembangan kognitif anak melalui empat tahap yaitu :

1) Tahap sensorimotor, berlangsung pada usia 0-2 tahun.

2) Tahap praoperasional, yaitu umur 2-7 tahun.

3) Tahap operasional konkret, yaitu usia 7-11 tahun.

4) Tahap operasional formal yang berlangsung dari usia 11 tahun keatas.

Pada usia 6-15 tahun di sebut masa anak-anak yang dimana seorang anak

tidak lagi bersifat reaktif, tetapi juga anak mulai aktif mencapai kegiatan, serta

mencari pedoman hidup, untuk bekal kehidupannya mendatang. Pada usia ini

Page 42: PERILAKU MEROKOK ANAK USIA 10-15 TAHUN DENGAN …lib.unnes.ac.id/28268/1/6411412024.pdf · Rokok penyumbang kematian secara global akibat tembakau sebesar 20%. Saat ini 50% kematian

26

anak melakukan kegiatan atau aktifitas dengan penuh semangat menyala tetapi ia

sendiri belum memahami akan hakikat dari sesuatu yang akan dicapainya. Anak

harus tumbuh dan berkembang baik secara rohani maupun sosialnya, untuk itu

perhatian pada anak sangat penting (Ahmadi dan Sholeh, 2005:34).

Anak memiliki kebutuhan-kebutuhan yang harus terpenuhi guna

kelangsungan hidupnya, yaitu kebutuhan yang berpengaruh terhadap

keberlangsungan hidup anak. Kebutuhan pokok anak meliputi makanan, pakaian,

tempat tinggal, pendidikan, kesehatan, perhatian dan kasih sayang. Terpenuhinya

kebutuhan pokok anak secara baik dapat memperlancar pertumbungan dan

perkembangan anak. Dalam proses pertumbuhan dan perkembangan banyak

permasalahan yang dihadapi anak, baik yang datang dari dalam diri maupun

pengaruh yang datang dari luar seperti modernisasi, lingkungan keluarga dan

lingkungan pergaulan (Desmita, 2006:16).

Anak mempunyai peranan yang sangat menentukan dalam mengisi cita-cita

bangsa dan negara ini. Kesehatan anak sangat penting dalam mewujudkan cita-

cita sebagai penerus bangsa, pewaris dan tanggungjawab di masa mendatang.

Pemenuhan kebutuhan pokok anak yang bersifat jasmani (fisik) seperti gizi dan

pemeliharaan kesehatan. Apabila kesehatan anak penerus bangsa terganggu akibat

perilakunya, maka harapan untuk meneruskan cita-cita bangsa akan terhambat

(Aminulah, 2010:147).

Page 43: PERILAKU MEROKOK ANAK USIA 10-15 TAHUN DENGAN …lib.unnes.ac.id/28268/1/6411412024.pdf · Rokok penyumbang kematian secara global akibat tembakau sebesar 20%. Saat ini 50% kematian

27

2.1.16. Karakteristik Anak

Karakteristik anak memiliki perilaku yang khas dan hanya ditemukan pada

periode usia tertentu. Karakteristik perilaku tersbut meliputi pembentukan

kelompok teman sebaya, perilaku jujur atau berbohong, perilaku curang,

ketakutan dan stres. Selain perilaku-perilaku diatas, perkembangan perilaku anak

juga meliputi pola koping serta adanya aktivitas pengalih (Potter dan Perry,

2005:38).

Hurluck (1980) dalam Delaune dan Ladner (2002) mendefinisikan

karakteristik anak pada masa berkelompok dimana perhatian anak tertuju pada

keinginan agar diterima di kelompoknya. Pada tahap ini, anak akan mengalami

proses penyesuaian diri dengan standar yang ditetapkan oleh kelompoknya.

2.1.17. Perkembangan Anak

2.1.17.1. Perkembangan Kognitif

Perkembangan kognitif anak menurut Pieget dalam (Potter dan Perry,

2005:42) berada pada tahap konkret operasional. Kemampuan anak dalam

penalaran berubah dari penalaran secara naluriah menjadi lebih logis dan rasional.

anak pada usia sekolah sudah mulai mengembangkan konsep waktu, dapat

mengurutkan, mengkategorikan, serta mengklasifikasikan objek-objek seperti

koin atau batu berdasarkan bentuk atau ukuran.

2.1.17.1.1. Perkembangan Moral

Menurut Pieget (1932) dalam Papalia dan Fieldman (2008:30) menyatakan

bahwa perkembangan moral pada anak berkaitan dengan perkembangan kognitif

anak. Perkembangan moral pada anak dibagi menjadi dua tahap yaitu morality of

Page 44: PERILAKU MEROKOK ANAK USIA 10-15 TAHUN DENGAN …lib.unnes.ac.id/28268/1/6411412024.pdf · Rokok penyumbang kematian secara global akibat tembakau sebesar 20%. Saat ini 50% kematian

28

constraint dan morality of cooperation. Tahap pertama perkembangan moral pada

anak mulai usia 7 tahun yaitu morality of constraint dimana pada usia ini anak

masih berfikir kaku mengenai konsep moral dan masih sangat egosentris, serta

membuat penilaian berdasarkan akibat yang dia lihat. Sedangkan, pada tahap

morality of cooperation terjadi pada anak usia lebih dari 7 tahun. Perkembangan

moral anak pada tahp ini dikarakteristikan menjadi lebih fleksibel dan anak telah

dapat memandang suatu hal dari beberapa sudut pandang.

2.1.17.1.2. Perkembangan Emosional dan Psikologis

Menurut Santrock (1998) dalam O’Hagan (2006:26) menyatakan bahwa

perkembangan anak dipengaruhi oleh orangtua, teman sebaya, dan lingkungan

sekolah. Perkembangan emosional dan psikologis anak juga dipengaruhi oleh tiga

hal tersebut. Kondisi-kondisi seperti perubahan kehidupan sekolah dan aktivitas

teman sebaya dapat mempercepat atau bahkan menghambat perkembangan emosi

dan psikologis anak.

2.1.17.1.3. Perkembangan Psikososial

Pengembangan konsep diri pada anak menjadinlebih kuat dibandingkan

pada tahap prasekolah. Konsep diri anak tumbuh dari persepsi anak tentang

bagaimana anak mempengaruhi orang yang dianggap berharga dan mempengaruhi

lingkungan di sektitarnya. Konsep diri terdiri dari citra diri, seksualitas, dan harga

diri (O’Hagan, 2006:28).

2.1.17.1.4. Perkembangan Sosial

Perkembangan kemampuan sosialisasi anak usia sekolah dipengaruhi oleh

tiga hal yaitu orang tua atau keluarga, lingkungan sekolah, dan teman sebaya.

Page 45: PERILAKU MEROKOK ANAK USIA 10-15 TAHUN DENGAN …lib.unnes.ac.id/28268/1/6411412024.pdf · Rokok penyumbang kematian secara global akibat tembakau sebesar 20%. Saat ini 50% kematian

29

Pada anak usia sekolah, anak mulai berinteraksi dengan lingkungan luar selain

dalam keluarga. Anak mulai bergabung dengan teman seusianya. Interaksi dengan

teman sebaya dapat menjadi sarana bagi anak untuk belajar budaya-budaya yang

khas selama masa kanak-kanak seperti dominasi dan permusuhan (O’hagan,

2006:29).

2.1.18. Pengaruh Orang Tua terhadap Anak

Orang tua atau keluarga merupakan kelompok pertama yang dimiliki oleh

anak. Pada periode awal kehidupan yaitu masa bayi hingga prasekolah, orang tua

memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap perkembangan anak. Orang tua

berpengaruh terhadap proses pembentukan kepribadian anak, standar perilaku,

dan dalam pembentukan sistem nilai. Pada saat terjadi konflik nilai pada anak,

maka anak akan menggunakan dan menginternalisasi nilai-nilai yang dipelajari

dalam keluarga untuk mengatasi konflik tersebut (O’hagan, 2006:32).

Orang tua memiliki peranan penting dalam pembentukan kemandirian,

kepribadian dan standar perilaku anak usia sekolah. Pada masa sekolah atau masa

kanak-kanak pertengahan ini, kontrol orang tua sangat diperlukan karena anak

belum sepenuhnya dapat mengatasi masalah diluar diri sendiri (Wong, 2002:17).

2.1.19. Pengertian Theory Modeling

Theory modeling ini diperkenalkan oleh Albert Bandura yang mengatakan

bahwa perilaku manusia tidak hanya dikuasai oleh kekuatan internal dalam diri

seseorang, melainkan sebagai hasil interaksi yang kontinyu dari lingkungan.

Perilaku merupakan pengembangan yang komprehenif antara faktor-faktor

Page 46: PERILAKU MEROKOK ANAK USIA 10-15 TAHUN DENGAN …lib.unnes.ac.id/28268/1/6411412024.pdf · Rokok penyumbang kematian secara global akibat tembakau sebesar 20%. Saat ini 50% kematian

30

internal dan eksternal. Individu tidak hanya sebagai reaktor atau pengolah reaksi-

reaksi internal saja, namun juga memiliki kemampuan untuk mengamati,

mempergunakan simbol-simbol dan kemampuan mengatur diri (self regulated)

dalam berperilaku (Boree, 2006:3).

Dalam Boeree (2006:4), Bandura (1986), inti dari teori modeling ini adalah

pertama seseorang akan melakukan pengamatan akan sikap, perilaku dan hasil

dari perilakuorang lain yang kemudian akan di tiru (imitasi) sehingga orang

tersebut akan dijadikan role model bagi dirinya. Ada dua jenis peniruan perilaku

melalui pengamatan. Pertama, peniruan perilaku melalui pengamatan dapat terjadi

melalui kondisi yang dialami orang lain. Kedua, peniruan perilaku melalui

pengamatan perilaku model meskipun perilaku model itu tidak mendapatkan

manfaat positif. Modeling atas suatu perilaku disamping dipengaruhi oleh

penguatan langsung, juga bisa dipengaruhi oleh efek-efek dari perilaku yang

diamati dan dicontoh.

2.1.20. Tahapan Theory Modeling

Menurut Maarof (2003:17), Bandura (1986) menekankan bahwa manusia

belajar dengan cara memperhatikan perilaku orang lain, pembelajaran

memperhatikan perilaku orang lain itu yang dinamakan sebagai pemodelan.

Manusia atau anak-anak sering memperhatikan berbagai perilaku dari orang lain

(model) yang signifikan seperti pola percakapan, gaya pakaian, perilaku negatif

dan agresif. Perilaku anak sepatutnya sama dengan perilaku ibu dan bapaknya, ini

menunjukan bahwa amat mudah bagi anak-anak meniru sesuatu perlakuan tanpa

Page 47: PERILAKU MEROKOK ANAK USIA 10-15 TAHUN DENGAN …lib.unnes.ac.id/28268/1/6411412024.pdf · Rokok penyumbang kematian secara global akibat tembakau sebesar 20%. Saat ini 50% kematian

31

mengetahui apakah perilaku tersebut memunculkan hal positif atau hal yang

negatif.

Menurut Bandura dalam Boeree (2006:5), ada beberapa tahapan dalam

theory modeling yaitu :

2.1.20.1. Perhatian (Attention)

Lingkungan sekitar banyak sekali model yang bisa diamati, semua objek

tersebut saling bersaing merebut perhatian. Jika model tersebut menarik, maka

manusia akan lebih memperhatikannya dibanding model yang lain. Umumnya

pada anak-anak, memperhatikan model yang mendatangkan rasa nyaman atau

menyenangkan. Model bergerak lebih mudah untuk diperhatikan oleh anak seperti

memperhatikan perilaku manusia di sekitarnya yang mudah menarik perhatian.

2.1.20.2. Mengingat (retention)

Pada proses retention ini sebenarnya kompleks, karena model yang sudah

berhasil menarik perhatian akan dikode (indexing). Semakin kuat model tersebut

menarik perhatian, maka model tersebut akan mendapatkan kode spesial.

2.1.20.2.1. Produksi Perilaku (reproduction)

Proses setelah atensi dan retensi adalah memproduksi perilaku, jika seorang

individu sudah memahami perilaku model, selanjutnya hal itu diartikan sebagai

stimulus, maka individu akan siap membuat reaksinya atau memproduksi perilaku

dari model.

Page 48: PERILAKU MEROKOK ANAK USIA 10-15 TAHUN DENGAN …lib.unnes.ac.id/28268/1/6411412024.pdf · Rokok penyumbang kematian secara global akibat tembakau sebesar 20%. Saat ini 50% kematian

32

2.1.20.2.2. Motivasi individu meniru perilaku model (motivation)

Selanjutnya, produksi perilaku akan diperkuat dengan motivasi. Pada tahap

ini, terjadi motivasi atau dorongan yang kuat untuk melakukan suatu perilaku

sehingga merasa puas sebagai pengukuhan diri.

2.1. Kerangka Teori Penelitian

Berdasarkan teori-teori yang telah dikemukakan, maka disusun kerangka

teori sebagai berikut :

Gambar 2.1. : Kerangka Teori

Sumber : Boeree (2006); Fieldman (2008); Notoatmodjo (2003); Notoatmodjo

(2007); O’hagan (2006); Potter dan Perry (2005); Rif’an (2010); Tandra (2003);

Wawan dan Dewi (2010).

Domain Perilaku :

1) Pengetahuan

(knowledge)

2) Sikap (attitude)

3) Praktik atau tindakan

(practice)

Karakteristik Anak :

- Masa anak mencari

identitas diri

- Masa anak sebagai

peralihan pada masa

remaja

Prosedur Pembentukan

Perilaku :

1. Identifikasi

2. Analisis

3. Melakukan perilaku

Bentuk Perilaku :

1. Bentuk perilaku pasif

2. Bentuk perilaku aktif

Perkembangan anak :

1. Perkembangan kognitif

2. Perkembangan moral

3. Perkembangan emosional dan psikis

4. Perkembangan psikososial

5. Perkembangan sosial

Pengaruh Perilaku Orang Tua

terhadap Anak :

1. Pembentukan kepribadian anak

2. Pembentukan standar perilaku

anak

3. Pembentukan sistem nilai pada

anak

Perilaku Orang Tua menjadi Model bagi

anak :

1. Anak memperhatikan perilaku orang

tuanya

2. Anak mengingat perilaku orang tua

yang dianggap menarik

3. Anak memproduksi perilaku orang tua

(model)

4. Anak mendapat motivasi kepuasan

Proses produksi perilaku :

1. Kesadaran (awareness)

2. Tertarik (interest)

3. Evaluasi (evaluation)

4. Mencoba (trial)

5. Menerima (adoption)

Perilaku

Merokok

Anak

Gangguan

Kesehatan

akibat Rokok

Page 49: PERILAKU MEROKOK ANAK USIA 10-15 TAHUN DENGAN …lib.unnes.ac.id/28268/1/6411412024.pdf · Rokok penyumbang kematian secara global akibat tembakau sebesar 20%. Saat ini 50% kematian

139

BAB VI

SIMPULAN DAN SARAN

6.1. SIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian mengenai perilaku merokok anak usia 10-15

tahun dengan riwayat orang tua perokok di kota Semarang, maka dapat di tarrik

simpulan sebagai berikut :

1. Pengetahuan mengenai rokok yang di miliki narasumber utama dalam

penelitian ini adalah pengetahuannya masih rendah, ini disebabkan oleh

beberapa hal seperti narasumber utama sudah pernah mendapatkan informasi

mengenai bahaya merokok tetapi mereka masih melakukan perilaku

merokoknya. Narasumber utama hanya mengetahui beberapa penyakit akibat

rokok, namun pengetahuan narasumber utama mengenai merek dan jenis

rokok sudah sangat baik, ini terbukti dengan mereka dapat menyebutkan

merek dan jenis rokok yang beragam.

2. Sikap narasumber utama terhadap rokok maupun terhadap orang yang

merokok biasa saja, tidak ada tindakan khusus yang di lakukan narasumber

utama terhadap perilaku merokok orang tuanya dapat memunculkan

keinginan narasumber utama untuk ikut mencoba merokok, sehingga perilaku

merokok narasumber utama bukan untuk mencari jati diri.

3. Narasumber utama sudah terbiasa melakukan praktik merokoknya, sehingga

narasumber utama merasa ada yang kurang jika tidak merokok. Praktik

merokok narasumber utama didukung dengan ketidak tegasan orang tua

terhadap perilaku merokok anaknya.

Page 50: PERILAKU MEROKOK ANAK USIA 10-15 TAHUN DENGAN …lib.unnes.ac.id/28268/1/6411412024.pdf · Rokok penyumbang kematian secara global akibat tembakau sebesar 20%. Saat ini 50% kematian

140

4. Seluruh ayah dari narasumber utama pernah merokok di lingkungan rumah

dan di lihat oleh narasumber utama. Orang tua memiliki peran besar dalam

melaksanakan fungsi keluarga. Orang tua banyak di jadikan figure yang

banyak di contoh oleh anak-anaknya.

5. Perilaku merokok ayahnya yang sering di lihat narasumber utama di jadikan

model bagi perilaku merokoknya.

6. Mereka beranggapan bahwa perilaku merokok yang di lakukan ayahnya wajar

seperti laki-laki pada umumnya sehingga merekapun mencoba perilaku

merokok yang sama seperti model yang di lihatnya. Artinya narasumber

utama sebagai anak-anak dari narsumber triangulasi ini melakukan proses

imitasi atau tiruan terhadap perilaku merokok orang tua mereka. Selain itu

keluarga merupakan agen sosialisasi dan internalisasi yang pertama dan

utama bagi anak-anaknya.

7. Sebagian narasumber utama sudah mengalami gangguan kesehatan akibat

merokok, namun perilaku merokoknya belum bisa di hentikan karena mereka

belum memiliki keniatan untuk berhenti merokok, sehingga merasa ada

kesulitan saat mencoba berhenti merokok seperti muncul rasa ingin merokok

kembali, sehingga cara berhenti merokok yang mereka lakukan belum efektif.

6.2. SARAN

Berdasarkan simpulan dari hasil penelitian ini, maka peneliti memberikan

saran sebagai berikut :

Page 51: PERILAKU MEROKOK ANAK USIA 10-15 TAHUN DENGAN …lib.unnes.ac.id/28268/1/6411412024.pdf · Rokok penyumbang kematian secara global akibat tembakau sebesar 20%. Saat ini 50% kematian

141

1. Bagi Orang Tua :

a. Jika orang tua belum pernah merokok, maka jangan pernah memulai untuk

merokok. Jika orang tua sudah menjadi perokok maka berhentilah

merokok. Hal ini untuk menunjukkan bahwa orang tua dapat mengurangi

risiko anak untuk meniru perilaku merokoknya.

b. Sebaiknya orang tua menjadi Role Model anti rokok bagi anaknya dengan

cara apa yang di katakan orang tua, apa yang dilakukan orang tua dan nilai-

nilai berkomunikasi baik melalui kata-kata maupun perbuatan yang

memberikan pengaruh positif kepada anaknya.

c. Orang tua perlu menekankan dampak merokok secara langsung bagi

kesehatan, sehingga anak-anak mereka tidak keliru terhadap dampak rokok

yang merugikan kesehatan.

d. Jika anaknya sudah mau mencoba berhenti merokok, maka cobalah orang

tua ikut berhenti merokok bersama anaknya.

e. Orang tua seharusnya dapat menerapkan rumah bebas asap rokok, artinya

sebuah rumah yang bebas asap rokok akan mengurangi risiko anak-anak

untuk merokok.

f. Orang tua perlu memberitahu kepada anak-anaknya bahwa orang tua tidak

menginginkan anaknya merokok, karena sikap, pendapat serta perasaan

yang di sampaikan orang tua sangat mempengaruhi apakah anak-anak akan

merokok atau tidak.

g. Setiap orang tua harus memastikan apakah anak-anaknya sudah memiliki

pengetahuan mengenai bahaya merokok yang di butuhkan, maka dengan

Page 52: PERILAKU MEROKOK ANAK USIA 10-15 TAHUN DENGAN …lib.unnes.ac.id/28268/1/6411412024.pdf · Rokok penyumbang kematian secara global akibat tembakau sebesar 20%. Saat ini 50% kematian

142

memastikan bahwa anak-anak mereka sudah mengetahui bagaimana

bahaya merokok dapat memunculkan persepsi atau sikap yang negatif

terhadap rokok.

h. Orang tua perlu menekankan dampak merokok secara langsung bagi

kesehatan, sehingga anak-anak mereka tidak keliru terhadap dampak rokok

yang merugikan kesehatan.

i. Orang tua perlu membantu untuk menghilangkan persepsi pada anak-anak

mengenai semua orang pasti merokok.

j. Hendaknya orang tua membantu mengurangi dampak kuat dari iklan rokok

yang di lihat oleh anak-anak mereka, dengan cara setiap hari orang tua

menceritakan kepada anak-anaknya bahwa iklan rokok adalah manipulasi

semata untuk membuat konsumennya kecanduan.

k. Orang tua harus memastikan apakah sekolah anak-anak mereka sudah

mengikuti aturan kawasan tanpa asap rokok, ini bertujuan untuk

pengendalian dan pencegahan perilaku merokok anak.

l. Perlunya dukungan dari orang tua terhadap larangan penjualan tembakau di

kalangan anak-anak sesuai dengan undang-undang yang di tetapkan

pemerintah.

2. Bagi Anak yang Merokok :

a. Bagi anak yang merokok supaya dapat menumbuhkan kesadaran bahwa

merokok dapat menimbulkan dampak yang negatif bagi kesehatan di

kemudian hari sehingga termotivasi untuk mengurangi bahkan untuk

berhenti merokok.

Page 53: PERILAKU MEROKOK ANAK USIA 10-15 TAHUN DENGAN …lib.unnes.ac.id/28268/1/6411412024.pdf · Rokok penyumbang kematian secara global akibat tembakau sebesar 20%. Saat ini 50% kematian

143

b. Sebaiknya anak-anak mencari alternatif lainnya untuk mengganti rokok, hal

ini bertujuan untuk menjaga kesehatan dirinya sendiri serta dapat

mengurangi dampak merokok terhadap lingkungan sekitar.

3. Bagi Pemerintah

a. Diharapkan pemerintah lebih tegas lagi dalam menjalankan peraturan

larangan merokok supaya jumlah perokok di Indonesia dapat berkurang.

b. Pemerintah hendaknya memberikan promosi kesehatan tentang dampak

merokok yang lebih intensif dan kreatif lagi untuk kalangan anak-anak.

4. Bagi peneliti Selanjutnya

Peneliti selanjutnya di harapkan untuk melakukan penelitian mengenai

gambaran perilaku merokok anak perempuan usia 10-15 tahun untuk melihat

gambaran yang lebih luas dan bervariasi sehingga dapat di jadikan pembanding

dengan hasil penelitian ini. Peneliti selanjutnya juga di sarankan untuk lebih

memperhatikan kondisi lingkungan saat melakukan proses wawancara.

Page 54: PERILAKU MEROKOK ANAK USIA 10-15 TAHUN DENGAN …lib.unnes.ac.id/28268/1/6411412024.pdf · Rokok penyumbang kematian secara global akibat tembakau sebesar 20%. Saat ini 50% kematian

144

DAFTAR PUSTAKA

Aditama, T.Y, 2006, Rokok dan Kesehatan, UI Press, Jakarta.

Agriawan L, 2001, Perbedaan Sikap terhadap Perilaku Merokok diantara Remaja

dari Keluarga Perokok dengan Keluarga Bukan Perokok di SLTP St.

Thomas 1 Medan, Skripsi, Universitas Medan Area, Medan.

Ahmadi Abu & Sholeh Munawar, 2005, Psikologi Perkembangan, PT. Rineka

Cipta, Jakarta.

Aini Nurul, 2013, Faktor-Faktor Psikolopgis yang Menentukan Perilaku Merokok

Mahasiswi Kedokteran Universitas Hasanudin Tahun 2013, Skripsi,

Universitas Hasanudin, Makasar.

Amelia Adisti, 2009, Gambaran Perilaku Merokok Pada Remaja Laki-Laki,

diakses 1 Maret 2016,

(http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/14536/1/09E00589.pdf)

Aminulah. A, 1010, Buku Ajar Ilmu Kesehatan Anak, FKUI, Jakarta.

Astri, AK, 2014, Hubungan Antara Pengaruh Keluarga, Pengaruh Teman, dan

Pengaruh Iklan Terhadap Perilaku Merokok Pada Remaja Di SMP N 1

Slogohimo, Wonogiri, Skripsi, Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Atkinson. R, 2008, Pengantra Psikologi, Erlangga, Jakarta.

Aurori Mohammed et.al, 2015, The More Children You Have the More Likely You

Are to Smoke? Evidence from Vietnam, diakses 5 April 2016,

(https://halshs.archives-ouvertes.fr/halshs-01302770/document)

Bach Laura, 2015, How Parents Can Protect Their Kids from Becoming Addicted

Smokers, No. 22, Hal 1-4, diakses 5 April 2016,

(https://www.tobaccofreekids.org/research/factsheets/pdf/0152.pdf).

Badan Pusat Statistik Kota Semarang, 2015, Semarang dalam Angka 2015, di

akses tanggal 18 Februari 2016

(http://semarangkota.go.id/?icari=profil+kota+semarang+tahun+2015&bca

ri)

Page 55: PERILAKU MEROKOK ANAK USIA 10-15 TAHUN DENGAN …lib.unnes.ac.id/28268/1/6411412024.pdf · Rokok penyumbang kematian secara global akibat tembakau sebesar 20%. Saat ini 50% kematian

145

Budiarto, Eko, 2002, Biostatistik untuk Kedokteran dan Kesehatan Masyarakat,

Buku Kedokteran EGC, Jakarta.

Boeree, C. DR. George, 2006, Personality Theories, Psychology Departement.

Shippensburg University.

Delaude dan Ladner, 2002, Fundamental of Nursing Standarts and Practice

Second Edition, Delmar, USA.

Departemen Pendidikan Nasional, 2008, Kamus Besar Bahasa Indonesia , Pusat

Bahasa, Jakarta.

Desmita, 2006, Psikologi Perkembangan, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung.

Dinas Kesehatan Kota Semarang, 2015, Profil Kesehatan Kota Semarang, di

akses tanggal 7 Januari 2016, (https://drive.google.com/file/d/0B-yoD-

_DDYqgRWpLUlNrWm8tRXc/view?pli=1).

Egbe O. Chaterine et.al, 2016, Knowledge of the Negative Effects of Cigarette

Smoking on Health and Well-Being among Southern Nigeria Youth, Vol.

6, No. 3, hal 1-7, di akses 5 April 2016, (http://www.ijssh.org/vol6/641-

H014.pdf)

Embriana .F, 2002, Perilaku Merokok Di Fakultas Kedokteran, Fakultas Teknik, dan

Fakultas Ispol Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Skripsi, FK UMY,

Yogyakarta.

Fuadah Maziyyatul, 2011, Gambaran Faktor-Faktor yang Mempengaruhi

Perilaku Merokok pada Mahasiwa Laki-Laki Fakultas Teknik

Universitas Negeri Jakarta Angkatan 2009, Skripsi, Universitas

Indonesia.

Hasibuan, M.SP, 2005, Managemen Sumber Daya Manusia Edisi Revisi, Bumi

Aksara, Jakarta

Hikmawati Isna, 2011, Promosi Kesehatan Untuk Kebidanan, Nuha Medika,

Yogyakarta.

Page 56: PERILAKU MEROKOK ANAK USIA 10-15 TAHUN DENGAN …lib.unnes.ac.id/28268/1/6411412024.pdf · Rokok penyumbang kematian secara global akibat tembakau sebesar 20%. Saat ini 50% kematian

146

Irianto Kus, 2004, Gizi dan Pola Hidup Sehat, CV. Yrama Widya, Bandung.

Kartini Apriani, 2012, Gambaran Kebiasaan Merokok dengan Profil Tekanan

Darah pada Mahasiswa Perokok Laki-Laki Usia 18-22 Tahun (Studi

Kasus di Fakultas Teknik Jurusan Geologi Universitas Diponegoro,

Skripsi, Universitas Diponegoro, Semarang.

Kementerian Kesehatan, 2013, Riset Kesehatan Dasar 2013, Kementerian

Kesehatan RI, Jakarta. Diakses 25 Oktober 2015,

(http://www.depkes.go.id/resources/download/general/Hasil%20Riskesdas

%202013.pdf).

-------------------------------, 2013, Pusat Data dan Informasi Perilaku Merokok

Masyarakat Indonesia, Jakarata. Diakses 3 November 2015,

(http://www.pusdatin.kemkes.go.id/resources/download/pusdatin/infodatin

/infodatin-hari-tanpa-tembakau-sedunia.pdf

Kobus Kimberly, 2003, Peers and Adolescents Smoking, Diakses 19 Desember

2015 (http://drspock.com)

Komisi Nasional Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), 2012, Menyelamatkan

Anak dari Bahaya Rokok, Komnas Perlindungan Anak Indonesia (KPAI),

Jakarta. Diakses 28 Oktober 2015,

(http://www.kpai.go.id/tinjauan/menyelamatkan-anak-dari-bahaya-rokok/).

Latif Abdul, 2009, Pendidikan Berbasis Nilai Kemasyarakatan, PT. Refika

Aditama, Bandung.

Leonardi Jo et.al, 2010, Exposure to Parental and Sibling Smoking and the Risk of

Smoking Uptake in Childhood and Adolescence: a Systematic Review and

Meta-Analysis, Vol. 66, No. 10, hal 857, diakses 5 April 2016,

(C:\Users\admin\Downloads\Documents\Thorax-2011-Leonardi-Bee-847-

55_2.pdf)

Loureiro LM et.al, 2006, Smoking Habits: Like Father, Like Son, Like Mother,

Like Daughter, No. 2279, diakses 5 April 2016,

(http://ftp.iza.org/dp2279.pdf)

Maarof, 2003, Manusia dan Kebudayaan Indonesia, Jembatan, Jakarta.

Mareni Puspitasari, 2014, Perilaku Merokok di Kalangan Anak Sekolah Dasar,

Skripsi, Universitas Bengkulu, Bengkulu.

Page 57: PERILAKU MEROKOK ANAK USIA 10-15 TAHUN DENGAN …lib.unnes.ac.id/28268/1/6411412024.pdf · Rokok penyumbang kematian secara global akibat tembakau sebesar 20%. Saat ini 50% kematian

147

Miles M.B dan Huberman M.A, 1992, Analisis Data Kualitatif, Terjemahan oleh

Tjetjep Rohendi Rohidi. UI PRESS, Jakarta.

Moelong Lexy J, 2012, Metode Penelitian Kualitatif, PT. Remaja Rosdakarya,

Bandung.

Notoatmodjo, Soekidjo, 2002, Ilmu Kesehatan Masyarakat : Prinsip-Prinsip

Dasar, PT. Rineka Cipta, Jakarta.

--------------------------------, 2003, Pendidikan dan Perilaku Kesehatan, PT.

Rineka Cipta, Jakarta.

--------------------------------, 2007, Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku, PT.

Rineka Cipta, Jakarta.

--------------------------------, 2010, Metodologi Penelitian Kesehatan, PT. Rineka

Cipta, Jakarta.

------------------------------, 2012, Promosi Kesehatan dan Perilaku Kesehatan, PT.

Rineka Cipta, Jakarta.

O’Hagan Kieran, 2006, Identifying Emotional and Psychological Abuse: A Guide

For Childcare Professionals, Open University Press, McGraw Hill

Education.

Papalia, 2008, Human Development (Psikologi Perkembangan) Edisi Sembilan,

Kencana, Jakarta.

Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2003, Pengamanan Rokok Bagi Kesehatan.

diakses tanggal 11 Maret 2015, (http://binfar.kemkes.go.id)

Peraturan Pemerintah No. 109 Tahun 2012, Pengamanan Bahan yang

Mengandung Zat Aditif Berupa Tembakau bagi Kesehatan, diakses

tanggal 11 Maret 2015,

(http://pppl.depkes.go.id/_asset/_regulasi/47_PP%20Nomor%20109%20T

ahun%202012.pdf)

Page 58: PERILAKU MEROKOK ANAK USIA 10-15 TAHUN DENGAN …lib.unnes.ac.id/28268/1/6411412024.pdf · Rokok penyumbang kematian secara global akibat tembakau sebesar 20%. Saat ini 50% kematian

148

Piaget dalam Wong Donna L, 2006, Buku Ajar Keperawatan Pediatric. EGC,

Jakarta.

Potter, P.A, dan Perry, A.G, 2005, Fundamental Keperawatan : Konsep, Proses,

dan Praktik Edisi 4, EGC, Jakarta.

Rif’an .A.R, 2010, Merokok Haram, Republika PT. Gramedia, Jakarta.

Riyanto, Agus, 2011, Aplikasi Metodologi Penelitian Kesehatan, Nuha Medika,

Yogyakarta.

Robert S. Feldman, 1985, Social Phychology, Theories, Research and

Application, McGraw-Hill Book Company, New York.

Santrock, 2007, Psikologi Pendidikan (Edisi kedua), Kencana, Jakarta.

Sarafino, 2002, Health Psychology Biopsychological Interaction. 2ed

, New John

Wiley and Sons Inc.

Satiti Alfi, 2009, Strategi Rahasia Berhenti Merokok, Data Media, Yogyakarta.

Sigelman C dan Rider E, 2003, Human Development (Fourt Edition), Thomson

Learning, Wadsword.

Singgih .D.G, 2000, Dasar dan Teori Perkembangan Anak, PT. BPK Gunung

Mulia, Jakarta.

Smith Danielle et.al, Smoking Environment and Adolescent Smoking: Evidence

from the Liverpool Longitudinal Smoking Studi, diakses 4 Maret 2016,

(http://www.cieh.org/library/furniture/jehr/public_health/jehr%209(1)_ado

lescent%20smoking.pdf)

Sugiyono, 2010, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R& D,Alfa Beta,

Bandung.

Sukendro .S, 2007, Filosofi Rokok, Pinus Book Publisher, Yogyakarta.

Suparno, Dr. Paul, 2001, Teori Perkembangan Kognitif Jean Pieget. Kanisius.

Yogyakarta.

Page 59: PERILAKU MEROKOK ANAK USIA 10-15 TAHUN DENGAN …lib.unnes.ac.id/28268/1/6411412024.pdf · Rokok penyumbang kematian secara global akibat tembakau sebesar 20%. Saat ini 50% kematian

149

Tandra Hans, 2003, Merokok dan Kesehatan. Diakses 7 Desember 2015,

(http://www.antirokok.or.id/berita/berita rokok kesehatan.html)

Thaha Ridwan Mochtar, Ridwan M.T, Syafar Muhammad, 2013, Jurnal

Kesehatan Masyarakat Nasional: Perilaku Merokok Remaja Sekolah

Menengah Pertama, Vol. 7, No. 11, Makasar.

Wahyuni Dwi, 2009, Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Sikap Merokok

pada Remaja di Desa Karang Tengah Kecamatan Sragen, diakses 5 April

2016, (https://publikasiilmiah.ums.ac.id/bitstream/handle/11617/3618.pdf)

Wawan .A dan Dewi .M, 2010, Teori Pengukuran Pengetahuan Sikap dan

perilaku Manusia, Nuha Medika, Yogyakarta.

World Health Organization, 2007, Global Youth Tobacco Survey (GYTS), 2007,

diakses 12 April 2016,

(http://www.who.int/tobacco/surveillance/gyts/en/)

------------------------------------, 2014, Global Youth Tobacco Survey (GYTS),

2014, diakses 1 November 2015,

(http://www.who.int/tobacco/surveillance/gyts/en/)

Xianglong Xu, et.al, 2015, Smoking Related Knowladge, Attitudes, Behaviors,

Smoking Cessation Idea and Education Level among Young Adult Male

Smokers in Chongqing, China, (Online), Vol. 12: 2135-2149, dikases 4

April 2016, (http://www.mdpi.com/1660-4601/12/2/2135)

Yunindyawati, 2013, Perilaku Merokok Anak Putus Sekolah di Wilayah

Perkotaan dan Perdesaan, Skripsi, Universitas Sriwijaya, Palembang.

Zahroh Shaluhiyah, Karyono, Farid Noor, 2006, Jurnal Promosi Kesehatan

Indonesia : Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap Praktik Merokok

Pada Remaja Sekolah Menengah Pertama Di Kabupaten Kudus Tahun

2005, Vol.1, No.1, Hal-1-8, Semarang.