pergeseran identitas maritime indonesia

3

Click here to load reader

Upload: sulwan-mubarok

Post on 18-Dec-2015

225 views

Category:

Documents


7 download

DESCRIPTION

tentang pergeseran identitas maritim indonesia

TRANSCRIPT

Pergeseran identitas maritime IndonesiaIndonesia merupakan salah satu Negara kepulauan yang terbesar di dunia, dengan jumlah pulau berdasarkan data LIPI dan LAPAN pada tahun 2005 lebih kurang 18.110. Luas wilayah daratanya yaitu seluas 1.890.754 km2 dan luas wilayah perairan lautnya mencapai 3.302.498 km2. Karena wilayah lautnya yang luas, Indonesia disebut juga Negara maritime. Di Indonesia sendiri, terdapat banyak laut, diantaranya yaitu laut jawa, flores, sawu, timor, Sulawesi, Maluku, seram, banda, arafuru, dan masih banyak lagi.Sejak zaman nenek moyang, kita telah akrab dengan yang namanya dunia maritime. Contoh paling awal yaitu, kedatangan nenek moyang ras kita, yaitu ras Austronesia ke asia tenggara, khusunya ke pulau-pulau yang ada Indonesia. Untuk berpindah dari semenanjung indo-china ke kepulauan Indonesia tentulah mereka menggunakan kapal. Selain itu, dapat kita lihat juga pada relief candi Borobudur. DIsitu terdapat relief kapal yang digunakan untuk berlayar. Kapal tersebut merupakan kapal bercadik ganda.Selain itu, zaman dahulu juga terdapat yang namanya kerajaan maritim. Kerajaan maritime ini merupakan sebutan dari kerajaan sriwijaya. Kerajaan ini disebut kerajaan maritime karena Sriwijaya mempunyai angkatan kaut yang kuat. Berbeda dengan kerajaan Kahuripan dibawah Airlagga atau Tarumanegara di Jawa Barat yang berbasis pertanian. dengan sistem irigasi yang canggih. Kearajaan Sriwijaya yang berbasis perdagangan memerlukan angkatan kaut yang kuat untuk mengontrol dan mengusai perdagangan di Asia Tenggara (Perdagangan rempah-rempah dari Kepulauan Nusnatara begitu juga komoditi antara Cina dan India). Sriwijaya tumbuh dan berhasil mengendalikan jalur perdagangan maritim di Selat Malaka Selat Sunda Laut China Selatan Laut Jawa, Selat Karimata sampai ke Srilangka.

Salam salah satu kisah keperkasaan angkatam laut Sriwkjaya terekam dalam sejarah bangsa Khmer (kamboja) sbb.: Seorang raja muda Khmer (Sekarang Kamboja) tanpa memperhitungkan akibatnya telah membual dengan menyatakan keinginannya menyantap kepala Maharaja Sriwijaya di piringnya. Bualan itu sampai pada telinga Maharaja, yang kemudian menanggapinya dengan melakukan serangan yang mengejutkan atas ibukota Khmer dan kemudian menawan Rajanya dan memenggal kepalanya. Sambil membawanya pulang beliau membalsemnya dan mengirimkan kembali dalam kuali sebagai peringatan kepada pengganti raja itu.Tak hanya dengan kerajaan sriwijaya, kerajaan majapahit pun memiliki keunggulan dibidang maritimnya. Memang, kadang kita hanya mendengar bahwa kerajaan majapahit ini hanya terkenal dengan aspek agrarisnya. padahal, untuk mengatur urusan maritimnya, kerajaan majapahit ini bahkan memiliki pejabat tinggi dibidang kemaritiman. Unggulnya aspek maritim di kerajaan majapahit ini menyumbang sumbangsih pada kemajuan perdagangan internasional di kerajaan ini. Pelabuhan-pelabuhan yang melakukan kegiatan bongkar angkut muatan tersebar diwilayahnya. Selain itu, aspek hubungan internasional pun sangat mengandalkan kegiatan maritimnya. Karena waktu itu, memang hanya itulah cara untuk melakukan hubungan internasional. Aspek maritime ini, selain berperan dalam perdagangan dan hubungan internasional, juga berperan dalam aspek lainya seperti bidang hankam dan politis. Hal tersebut dibuktikan dengan ekspansi yang dilakukan gadjah mada untuk menaklukan nusantara dalam sumpah palapanya. Mengingat nusantara merupkan Negara kepulauan, tentulah ia menggunakan kapal untuk melakukan kegiatan ekspansi wilayah kerajaanya.Tentunya kita dapat berfikir dari penjelasan diatas, bahwa betapa bidang maritime telah menjadi jati diri atau identitas kita pada zaman dahulu. Mengingat karena bidang maritimlah yang memiliki peran yang sangat fundamental dalam kelangsungan hidup kerajaan zaman dahulu. Seperti bidang perdagangan, hubungan internasional, ekspansi kekuasaan, pertahanan, kemanan dan sebagainya. Selain itu, kita juga dapat mengambil sejarah dari runtuhnya kerajaan majapahit. Salah satu factor yang menyebabkan kerajaan majapahit runtuh ialah karena menurunya sikap kepedulianya terhadap bidang maritime.Sekarang, kita bandingkan kejayaan maritime kita pada zaman kerajaan dahulu dengan Indonesia modern pada dewasa ini. Tentunya sangat berbeda jauh. Kita seperti mengalami pergeseran identitas kemaritiman. Dari yang semula merupkan jati diri kita, menjadi hanya sesuatu yang hanya dipandang sebelah mata bagi sebagian masyarakat. Hal itu dibuktikan dengan Negara kita, Indoenesia yang dewasa ini sangat kurang mengoptimalkan aspek maritimnya. Entah itu di bidang hankam, perdagangan , pemanfaatan sumber daya alam, dan sebagainya. Untung bidang hankam, dapat dicontohkan dengan kurangnya kemampuan kita dalam menjaga wilayah laut kita. Untuk bidang perdagangan, dicontohkan dengan ketimpangan biaya transportasi menggunakan kapal. Biaya angkut barang dengan kapal ke singapura, jauh lebih murah dibandingkan ke papua. Lalu untuk hal sumber daya alam, dapat dicontohkan dengan banyaknya hasil laut kita yang dicuri oleh pihak-pihal tertentu. Tentunya itu adalah perbuatan illegal.Solusi dari permasalahan itu ialah kita harus bersikap totalitas dalam mengupayakan majunya maritime kita. Totalitas tersebut dapat diwujudkan dengan beberapa upaya. Seperti meningkatkan jumlah armada maritime kita dengan armada buatan kita sendiri. Menyebarkan penempatan industry, terutama Indonesia timur, agar biaya angkut barang menjadi lebih murah. Kemudian memperketat pengawasan maritime kita. Lalu memberdayakan potensi perikanan kita. Tentunya jika semua itu dilakukan dengan baik, dunia kemaritiman Indonesia akan maju. Dan yang penting, identitas sebagai bangsa maritime kembali seperti semula.