perencanaan terapi dan pemilihan obat.doc

4
Perencanaan Terapi dan Pemilihan Obat Sebagai Konsep Dasar Pengobatan Rasional. Pengobatan Rasional : 1. Tepat Obat. 2. Tepat Dosis. 3. Tepat Penderita. 4. Tepat Cara Pemakaian. 5. Waspada Efek Samping. → Perencanaan Therapi dan Pemilihan Obat. Obat yang dipilih Kontraindikasi Interaksi Obat ( Ratelimiting ) Farmakokinetik dan Farmakodinamik ( First pass efek ) Efek Therapi Efek Samping Px : Flue Dekongestan ? Analgesik Antipiretik Anti Histamin Px Hipertensi Aritmia E.S Terapi Absorsi ? berapa x diberikan Hipertensi ↑ Curah Jantung } ditolelir ? / merugikan.

Upload: bagus

Post on 07-Nov-2015

23 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Perencanaan Terapi dan Pemilihan Obat

Perencanaan Terapi dan Pemilihan Obat Sebagai Konsep Dasar Pengobatan Rasional.Pengobatan Rasional :

1. Tepat Obat.2. Tepat Dosis.

3. Tepat Penderita.

4. Tepat Cara Pemakaian.

5. Waspada Efek Samping. Perencanaan Therapi dan Pemilihan Obat.

Obat yang dipilihKontraindikasiInteraksi Obat

( Ratelimiting ) Farmakokinetik dan Farmakodinamik ( First pass efek )

Efek Therapi

Efek Samping

Px : FlueDekongestan ?

Analgesik Antipiretik

Anti HistaminPx Hipertensi Aritmia

E.S Terapi Absorsi ? berapa x diberikan

Hipertensi Curah Jantung } ditolelir ? / merugikan.

First Pass Efek :

Obat yang mengalami metabolisme di hati ( proses absorsi di lumen usus masuk venaporta hati metabolisme obat aktif ).

Contoh : Warwarin, morfine, nitrogliserin, ISDN.

Absorsi

Distribusi Obat berada dalam sirkulasi sistemik.

Obat berada dalam cairan tubuh dan jaringan ( berikatan dengan protein / terutama Albumin ).

Obat yang berikatan dengan protein In Aktif, sedang yang bebas / tidak berikatan protein yang memberikan efek Farmakologis kadar obat bebas dalam darah yang menentukan potensi obat ( bioavalibilitas ).

Overdosis terjadi karena ikatan protein plasma dan kadar obat bebas dalam jaringan ( kompetisi ikatan protein 2 obat ), oleh sebab itu patofisiologis Px harus diperhatikan ( gangguan fungsi hepar, ginjal, kardiovaskoler ).

Teori Reseptor Efek Agonis, Antagonis

Reseptor di membran sel , ( , H , S , D , M , K.

Reseptor KolinergikJantung

Pembuluh darah

Paru

Bronkus

Inata

Saluran kemih

Reseptor Adrenergik Jantung, paru, pembuluh darah, uterus, bronkus, kontrasi G.I.

Absorsi : Ketersediaan obat bebas dalam sirkulasi darah.Sedangkan kadar obat bebas dalam darah disebut BIOAVALIBILITAS.

Bioavalibilitas obat sangat menentukan efek suatu obat, karena sangat berpengaruh terhadap : Onset Of Action ( waktu yang dibutuhkan dimana kadar suatu obat mulai memberikan suatu efek minimal ).

Duration Of Action : Lama kerja obat dan waktu paruh obat ( T ) suatu obat.

W. Onset Of Action T

Hubungan kadar obat dengan waktu ( lama kerja obat ).Bioavalibilitas juga mempengaruhi dosis terapi, letal dosis, dosis efektif obat.

Mekanisme Absorsi :

1. Lintas membran ( difusi ) dalam hal ini tergantung fisikokimia obat.

2. Endotil kapiler ( terutama untuk obat parenteral, filtrasi ).

3. Pinositosis ( dengan membentuk vesikel dan makro molekul ).

4. Transport aktif pada sel saraf dan hati.

5. Facilitated difusion dalam hal ini dibutuhkan carrier.Distribusi adalah transport obat ke membran sel atau sawar darah otak.

Metabolisme adalah biotransformasi obat dalam tubuh ( Oksidasi, Reduksi, Alkilasi, Hidrolisa obat dalam tubuh ), kemudian berkaitan dengan dimana metabolisme terjadi apakah di hepar ( first pass metabolism ) di renal atau di saluran cerna.Ekskresi adalah bagaimana pengeluaran obat dari dalam tubuh apakah melalui filtrasi glomeroli, kelenjar keringat, feses.

1,2

1,2

1,2

E max

Efektifitas

E min

e

LD 50

Margin

ED 50

E mm

Of

Safety

Dosis

_1267544254.unknown