perencanaan sistem kontrol hidrolik pada alat uji...

118
JURKNIekno TUGAS AKHIR – TM 090340 PERENCANAAN SISTEM KONTROL H PADA ALAT UJI SUSPENSI SEPEDA M 1 DOF FERLY ISNOMO ABDI NRP. 2111 030 103 Dosen Pembimbing 1 Liza Rusdiyana, ST., MT. NIP. 19800517 201012 2 002 Dosen Pembimbing 2 Hendro Nurhadi, Dipl.-Ing., Ph.D. NIP. 19751120 200212 1 002 PROGRAM STUDI D-III JURUSAN TEKNIK MESIN Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya 2014 HIDROLIK MOTOR

Upload: others

Post on 03-Nov-2019

18 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PERENCANAAN SISTEM KONTROL HIDROLIK PADA ALAT UJI …repository.its.ac.id/253/3/2111030103-Non_Degree_Theses.pdf · daya motor sebesar 0,56 kW, kapasitas pompa 13,76 cc/rev, tekanan

JURKNIekno

TUGAS AKHIR – TM 090340

PERENCANAAN SISTEM KONTROL HIDROLIKPADA ALAT UJI SUSPENSI SEPEDA MOTOR1 DOF

FERLY ISNOMO ABDINRP. 2111 030 103

Dosen Pembimbing 1Liza Rusdiyana, ST., MT.NIP. 19800517 201012 2 002

Dosen Pembimbing 2Hendro Nurhadi, Dipl.-Ing., Ph.D.NIP. 19751120 200212 1 002

PROGRAM STUDI D-IIIJURUSAN TEKNIK MESINFakultas Teknologi IndustriInstitut Teknologi Sepuluh NopemberSurabaya2014

JURKNIekno

TUGAS AKHIR – TM 090340

PERENCANAAN SISTEM KONTROL HIDROLIKPADA ALAT UJI SUSPENSI SEPEDA MOTOR1 DOF

FERLY ISNOMO ABDINRP. 2111 030 103

Dosen Pembimbing 1Liza Rusdiyana, ST., MT.NIP. 19800517 201012 2 002

Dosen Pembimbing 2Hendro Nurhadi, Dipl.-Ing., Ph.D.NIP. 19751120 200212 1 002

PROGRAM STUDI D-IIIJURUSAN TEKNIK MESINFakultas Teknologi IndustriInstitut Teknologi Sepuluh NopemberSurabaya2014

Page 2: PERENCANAAN SISTEM KONTROL HIDROLIK PADA ALAT UJI …repository.its.ac.id/253/3/2111030103-Non_Degree_Theses.pdf · daya motor sebesar 0,56 kW, kapasitas pompa 13,76 cc/rev, tekanan

FINAL PROJECT – TM 090340

DESIGN CONTROL SYSTEM HYDRAULIC ONMOTORCYCLE SUSPENSION 1 DOF TEST RIG

FERLY ISNOMO ABDINRP. 2111 030 103

Advisor 1Liza Rusdiyana, ST., MT.NIP. 19800517 201012 2 002

Advisor 2Hendro Nurhadi, Dipl.-Ing., Ph.D.NIP. 19751120 200212 1 002

DIPLOMA III STUDY PROGRAMMECHANICAL ENGINEERINGFaculty of Industrial TechnologyInstitute of Technology Sepuluh NopemberSurabaya2014

FINAL PROJECT – TM 090340

DESIGN CONTROL SYSTEM HYDRAULIC ONMOTORCYCLE SUSPENSION 1 DOF TEST RIG

FERLY ISNOMO ABDINRP. 2111 030 103

Advisor 1Liza Rusdiyana, ST., MT.NIP. 19800517 201012 2 002

Advisor 2Hendro Nurhadi, Dipl.-Ing., Ph.D.NIP. 19751120 200212 1 002

DIPLOMA III STUDY PROGRAMMECHANICAL ENGINEERINGFaculty of Industrial TechnologyInstitute of Technology Sepuluh NopemberSurabaya2014

Page 3: PERENCANAAN SISTEM KONTROL HIDROLIK PADA ALAT UJI …repository.its.ac.id/253/3/2111030103-Non_Degree_Theses.pdf · daya motor sebesar 0,56 kW, kapasitas pompa 13,76 cc/rev, tekanan
Page 4: PERENCANAAN SISTEM KONTROL HIDROLIK PADA ALAT UJI …repository.its.ac.id/253/3/2111030103-Non_Degree_Theses.pdf · daya motor sebesar 0,56 kW, kapasitas pompa 13,76 cc/rev, tekanan

i

PERENCANAAN SISTEM KONTROLHIDROLIK PADA ALAT UJI SUSPENSI

SEPEDA MOTOR 1 DOF

Nama Mahasiswa : Ferly Isnomo AbdiNRP : 2111 030 103Jurusan : D3 Teknik Mesin FTI – ITSDosen Pembimbing 1 : Liza Rusdiyana, ST., MT.Dosen Pembimbing 2 : Hendro Nurhadi, Dipl.-Ing., Ph.D.

ABSTRAK

Sistem hidrolik adalah sistem yang menggunakan fluidaberupa pelumas (oli) sebagai media penggeraknya dengan konseptekanan pada zat cair. Sistem hidrolik saat ini banyak digunakandi dunia perindustrian khususnya sebagai sistem tenaga, karenasistem ini dapat beroperasi secara akurat, optimum, dan efisien.

Pada tugas akhir ini, maka dilakukan perencanaan sistemkontrol hidrolik pada alat uji suspensi sepeda motor 1 DOFdengan menggunakan software Automation Studio. Pada sistemkontrol hidrolik ini menggunakan sistem kontrol PLC yaituProgrammable Logic Controllers dengan metode ladder diagram.

Hasil dari perencanaan sistem hidrolik adalah dengandaya motor sebesar 0,56 kW, kapasitas pompa 13,76 cc/rev,tekanan maksimal sebesar 17,71 bar, dan gaya maksimum yangditerima oleh silinder sebesar 25,13 kN. Pada perencanaan sistemkontrol harus terdapat empat dasar perancangan sistem kontrolyaitu wiring diagram, ladder diagram, elektrik hidrolik dansequential functional chart. Oleh karena itu, hal tersebut dapatdigunakan sebagai dasar perancangan sistem hidrolik atau sistemlainnya yang menggunakan PLC sebagai sistem kontrolnya.

Kata kunci: Sistem hidrolik, PLC, Ladder Diagram, SequentialFunctional Chart.

Page 5: PERENCANAAN SISTEM KONTROL HIDROLIK PADA ALAT UJI …repository.its.ac.id/253/3/2111030103-Non_Degree_Theses.pdf · daya motor sebesar 0,56 kW, kapasitas pompa 13,76 cc/rev, tekanan

ii

DESIGN CONTROL SYSTEM HYDRAULICON MOTORCYCLE SUSPENSION 1 DOF

TEST RIG

Student Name : Ferly Isnomo AbdiNRP : 2111 030 103Major : D-III Mechanical Engineering FTI-ITSAdvisor 1 : Liza Rusdiyana, ST., MT.Advisor 2 : Hendro Nurhadi, Dipl.-Ing., Ph.D.

ABSTRACT

The hydraulic system is a system that uses a fluid lubricant(oil) as a medium for driving the concept of pressure on theliquid. The hydraulic system is now mostly used in the industrialworld, especially as the power system because this system canoperate accurately, optimally and efficiently.

In this final project, design of the hydraulic control systemon motorcycle suspension 1 DOF test rig uses Automation Studiosoftware. On the hydraulic control system using PLC controlsystem is Programmable Logic Controllers with ladder diagrammethod.

The results of the design of the hydraulic system is themotor power of 0.56 kW, pump capacity 13.76 cc/rev, a maximumpressure of 17.71 bar, and accepted by the maximum force of25.13 kN cylinder. In the design of the control system must havethe four basic control system design that wiring diagram, ladderdiagram, electrical hydraulic and sequential functional chart.Therefore, it can be used as a basis for the design of hydraulicsystems or any other system that uses PLC as the control system.

Keywords: Hydraulic system, PLC, Ladder Diagram andSequetial Functional Chart.

Page 6: PERENCANAAN SISTEM KONTROL HIDROLIK PADA ALAT UJI …repository.its.ac.id/253/3/2111030103-Non_Degree_Theses.pdf · daya motor sebesar 0,56 kW, kapasitas pompa 13,76 cc/rev, tekanan

ii

DESIGN CONTROL SYSTEM HYDRAULICON MOTORCYCLE SUSPENSION 1 DOF

TEST RIG

Student Name : Ferly Isnomo AbdiNRP : 2111 030 103Major : D-III Mechanical Engineering FTI-ITSAdvisor 1 : Liza Rusdiyana, ST., MT.Advisor 2 : Hendro Nurhadi, Dipl.-Ing., Ph.D.

ABSTRACT

The hydraulic system is a system that uses a fluid lubricant(oil) as a medium for driving the concept of pressure on theliquid. The hydraulic system is now mostly used in the industrialworld, especially as the power system because this system canoperate accurately, optimally and efficiently.

In this final project, design of the hydraulic control systemon motorcycle suspension 1 DOF test rig uses Automation Studiosoftware. On the hydraulic control system using PLC controlsystem is Programmable Logic Controllers with ladder diagrammethod.

The results of the design of the hydraulic system is themotor power of 0.56 kW, pump capacity 13.76 cc/rev, a maximumpressure of 17.71 bar, and accepted by the maximum force of25.13 kN cylinder. In the design of the control system must havethe four basic control system design that wiring diagram, ladderdiagram, electrical hydraulic and sequential functional chart.Therefore, it can be used as a basis for the design of hydraulicsystems or any other system that uses PLC as the control system.

Keywords: Hydraulic system, PLC, Ladder Diagram andSequetial Functional Chart.

Page 7: PERENCANAAN SISTEM KONTROL HIDROLIK PADA ALAT UJI …repository.its.ac.id/253/3/2111030103-Non_Degree_Theses.pdf · daya motor sebesar 0,56 kW, kapasitas pompa 13,76 cc/rev, tekanan

iii

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat AllahSWT atas rahmat, taufik, serta hidayah-Nya sehingga penulisdapat menyelesaikan laporan Tugas Akhir yang berjudul:

“PERENCANAAN SISTEM KONTROL HIDROLIK PADAALAT UJI SUSPENSI SEPEDA MOTOR 1 DOF” dapatdiselesaikan dengan baik.

Laporan ini disusun sebagai salah satu persyaratan yangharus dipenuhi oleh setiap mahasiswa Program Studi D3 TeknikMesin FTI-ITS untuk bisa dinyatakan lulus.

Dalam penyusunan Tugas Akhir ini, penulis berusahamenerapkan ilmu yang didapat selama menjalani perkuliahan diD3 Teknik Mesin bidang konversi Energi. Kiranya penulis tidakakan mampu menyelesaikan Tugas Akhir ini tanpa bantuan,saran, dukungan dan motivasi dari berbagai pihak. Oleh karenaitu penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Ibu Liza Rusdiyana, ST., MT. selaku dosen pembimbing 1dan dosen wali serta selaku koordinator Tugas Akhir, yangtelah meluangkan waktu, tenaga dan pikiran untukmemberikan ide, arahan, bimbingan dan motivasi selamapengerjaan Tugas Akhir ini serta tak lupa juga kesabarannyayang sangat besar.

2. Bapak Hendro Nurhadi, Dipl.-Ing., Ph.D. selaku dosenpembimbing 2 dan selaku kepala Lab. Mekatronika yangtelah banyak memberikan saran, masukan dan Motivasidalam pengerjaan Tugas Akhir ini.

3. Bapak Ir. Suhariyanto, MT. selaku Ketua Program StudiD3 Teknik Mesin FTI-ITS Surabaya.

4. Tim Dosen Penguji yang telah banyak memberikan sarandan masukan guna untuk kesempurnaan Tugas Akhir ini.

Page 8: PERENCANAAN SISTEM KONTROL HIDROLIK PADA ALAT UJI …repository.its.ac.id/253/3/2111030103-Non_Degree_Theses.pdf · daya motor sebesar 0,56 kW, kapasitas pompa 13,76 cc/rev, tekanan

iv

5. Segenap Bapak/Ibu Dosen Pengajar dan Karyawan diProgram Studi D3 Teknik Mesin FTI-ITS, yang telahmemberikan banyak ilmu dan pengetahuan serta sarana &prasarana selama penulis menuntut ilmu di kampus ITS.

6. Orang tua tercinta Bapak dan Ibu serta kakak yangselalu memberikan do’a kesuksesan serta dukungandalam bentuk apapun yang tidak ternilai harganya.

7. UPTD Pondok Sosial Kalijudan Surabaya baik kepala,karyawan dan teman-teman Mahasiswa Asuh yang telahmembantu saya dalam melancarkan kuliah di ITS.

8. Segenap keluarga besar Madrasatul Qur’an AL-AnwarSurabaya yang telah memberikan motivasi selama kuliah.

9. Sahabat-sahabat seperjuangan Corps D3MiTS 2k11(memedi),Kabinet Revolusi HMDM, Pejuang ProKesMa,Ass. Lab. Mekatronika, KORMUS dan semua pihak yangtelah memberikan bantuan, dukungan, motivasi dan doakepada penulis selama pengerjaan Tugas Akhir ini.

10. Teman – teman yang tidak dapat saya sebutkan disini terimakasih atas kerjasama dan bantuan yang telah diberikansehingga tugas akhir ini bisa terselesaikan dengan baik.

Penulis menyadari sepenuhnya, bahwa Tugas Akhir inimasih jauh dari sempurna, sehingga penulis mengharapkanadanya kritik dan saran dari berbagai pihak, yang dapatmengembangkan Tugas Akhir ini menjadi lebih baik. Akhir kata,semoga Tugas Akhir ini bermanfaat bagi pembaca danmahasiswa, khususnya mahasiswa Program studi Sarjana TeknikMesin FTI-ITS dan D3 Teknik Mesin FTI-ITS.

Surabaya, Juli 2014

Penulis

Page 9: PERENCANAAN SISTEM KONTROL HIDROLIK PADA ALAT UJI …repository.its.ac.id/253/3/2111030103-Non_Degree_Theses.pdf · daya motor sebesar 0,56 kW, kapasitas pompa 13,76 cc/rev, tekanan

v

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDULLEMBAR PENGESAHANABSTRAK ................................................................................ iABSTRACT.............................................................................. iiKATA PENGANTAR............................................................... iiiDAFTAR ISI ............................................................................. vDAFTAR GAMBAR ................................................................ viiiDAFTAR TABEL .................................................................... xiDAFTAR SIMBOL .................................................................. xii

BAB I PENDAHULUAN1.1 Latar Belakang .......................................................... 11.2 Rumusan Masalah ..................................................... 21.3 Tujuan Kegiatan Tugas Akhir................................... 31.4 Batasan Masalah ....................................................... 31.5 Manfaat Kegiatan Tugas Akhir................................. 31.6 Sistematika Penulisan ............................................... 4

BAB II DASAR TEORI DAN TINJAUAN PUSTAKA2.1 Sistem Suspensi......................................................... 52.2 Sistem Hidrolik ......................................................... 5

2.2.1 Hukum Pascal ................................................... 62.2.1.1 Transmisi Gaya Hidrolik...................... 72.2.1.2 Transmisi Tekanan ............................... 9

2.2.2 Persamaan Kontinuitas...................................... 92.2.3 Daya Hidrolik.................................................... 102.2.4 Persamaan Energi.............................................. 122.2.5 Sistem Distribusi............................................... 132.2.6 Aliran Laminer dan Turbulen ........................... 142.2.7 Bilangan Reynold.............................................. 152.2.8 Persamaan Darcy .............................................. 162.2.9 Fluida Hidrolik.................................................. 162.2.10 Komponen-komponen Sistem Hidrolik .......... 18

Page 10: PERENCANAAN SISTEM KONTROL HIDROLIK PADA ALAT UJI …repository.its.ac.id/253/3/2111030103-Non_Degree_Theses.pdf · daya motor sebesar 0,56 kW, kapasitas pompa 13,76 cc/rev, tekanan

vi

2.2.10.1 Pompa Hidrolik ................................. 182.2.10.2 Reservoir ........................................... 232.2.10.3 Filter .................................................. 242.2.10.4 Aktuator............................................. 252.2.10.5 Pressure Gauge ................................. 262.2.10.6 Katup (Valve) .................................... 26

2.2.11 Elektrohidrolik ................................................ 302.3 Programmable Logic Control (PLC) ........................ 34

2.3.1 Konsep PLC ...................................................... 352.3.2 Fungsi PLC ....................................................... 362.3.3 Struktur PLC ..................................................... 362.3.4 Prinsip Kerja PLC ............................................. 382.3.5 Bahasa Pemrograman........................................ 392.3.6 Ladder Diagram ................................................ 39

2.3.6.1 Instruksi Dasar PLC denganMenggunakan Ladder Diagram ............. 41

2.3.6.2 Prinsip-prinsip Ladder Diagram PLC.... 442.3.6.3 Praktik Memori Circuit (Latch)............. 45

2.4 Penelitian Sebelumnya .............................................. 452.4.1 Desain dan Analisa Struktur Mekanik dan

Instrumentasi Alat Uji Suspensi Sepeda Motor 1DOF.................................................................... 45

BAB III METODOLOGI PENELITIAN3.1 Diagram alir dan metode penelitian secara umum .... 493.2 Diagram alir desain dan simulasi sistem hidrolik ..... 523.3 Diagram alir Simulasi PLC Hidrolik......................... 553.4 Skema Sistem Hidrolik.............................................. 583.5 Spesifikasi Silinder Hidrolik ..................................... 593.6 Wiring Diagram......................................................... 613.7 Rangkaian PLC hidrolik menggunakan Ladder

iDiagram..................................................................... 623.8 Sensor Accelerometer ............................................... 633.9 Gambaran Desain Box Control alat uji suspensi

isepeda motor 1 DOF.................................................. 65

Page 11: PERENCANAAN SISTEM KONTROL HIDROLIK PADA ALAT UJI …repository.its.ac.id/253/3/2111030103-Non_Degree_Theses.pdf · daya motor sebesar 0,56 kW, kapasitas pompa 13,76 cc/rev, tekanan

vii

BAB IV HASIL DAN ANALISA4.1 Deskripsi Umum ....................................................... 674.2 Tahap Perhitungan .................................................... 67

4.2.1 Perhitungan Gaya Silinder Hidrolik................. 684.2.2 Perhitungan Tekanan Silinder Hidrolik ........... 694.2.3 Perhitungan Kapasitas Silinder Hidrolik.......... 704.2.4 Perhitungan Daya Motor.................................. 71

4.3 Desain Sirkuit Hidrolik ............................................. 724.4 Rangkain PLC Hidrolik menggunkan Ladder

iDiagram .................................................................... 734.4.1 Posisi Awal (Reset) .......................................... 754.4.2 Posisi UP (Extend) ........................................... 774.4.3 Posisi DOWN (Retract) ................................... 79

4.5 Rangkain Elektrik Hidrolik ....................................... 814.6 Sequential Functional Chart (SFC) untuk silinder

ihidrolik alat uji suspensi sepeda motor 1 DOF......... 834.7 Diagram Blok Instrumentasi ..................................... 844.8 Desain Akhir Box Kontrol Alat uji suspensi sepeda

imotor 1 DOF............................................................. 85

BAB V PENUTUP5.1 Kesimpulan ............................................................... 875.2 Saran.......................................................................... 88

DAFTAR PUSTAKALAMPIRAN-LAMPIRANBIODATA

Page 12: PERENCANAAN SISTEM KONTROL HIDROLIK PADA ALAT UJI …repository.its.ac.id/253/3/2111030103-Non_Degree_Theses.pdf · daya motor sebesar 0,56 kW, kapasitas pompa 13,76 cc/rev, tekanan

viii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Blok diagram dari sistem hidrolik....................... 6Gambar 2.2 Skema Perpindahan Gaya Hidrolik ..................... 7Gambar 2.3 Skema Transmisi Tekanan .................................. 9Gambar 2.4 Aliran Kontinuitas............................................... 10Gambar 2.5 Silinder Hidrolik ................................................. 10Gambar 2.6 Sistem pipa untuk mendapatkan persamaan

iBernoulli............................................................. 12Gambar 2.7 Flexible Hoses..................................................... 13Gambar 2.8 Aliran Laminer .................................................... 14Gambar 2.9 Aliran Turbulen................................................... 14Gambar 2.10 Reynolds Experiment........................................... 15Gambar 2.11 Pompa Hidrolik Jenis Gear Pump....................... 19Gambar 2.12 Non Positive Displecement Pump ....................... 20Gambar 2.13 Positive Displecement Pump ............................... 21Gambar 2.14 Variable Displecement Pump.............................. 23Gambar 2.15 Tangki Pelumas (oli) ........................................... 24Gambar 2.16 Filter Pelumas (oli) ............................................. 24Gambar 2.17 Konstruksi Silinder Kerja Tunggal

i(Single Acting).................................................... 25Gambar 2.18 Konstruksi Silinder Kerja Ganda

i(Double Acting) .................................................. 26Gambar 2.19 Pressure Gauge ................................................... 26Gambar 2.20 Double Solenoid Valve ........................................ 28Gambar 2.21 Flow Control Valve ............................................. 28Gambar 2.22 Pressure Relief Valve .......................................... 29Gambar 2.23 Non Return Valve ................................................ 29Gambar 2.24 Perubahan Energi Pada Sistem Hidrolik ............. 30Gambar 2.25 Konstruksi Limit Switch ...................................... 32Gambar 2.26 Unit PLC ............................................................. 35Gambar 2.27 Struktur Dasar PLC............................................. 37Gambar 2.28 Prinsip Kerja PLC ............................................... 38Gambar 2.29 Diagram Ladder .................................................. 40

Page 13: PERENCANAAN SISTEM KONTROL HIDROLIK PADA ALAT UJI …repository.its.ac.id/253/3/2111030103-Non_Degree_Theses.pdf · daya motor sebesar 0,56 kW, kapasitas pompa 13,76 cc/rev, tekanan

ix

Gambar 2.30 Simbol Diagram Ladder LD dan LD NOT ......... 41Gambar 2.31 Simbol Diagram Ladder AND dan AND

NOT.................................................................. 42Gambar 2.32 Simbol Diagram Ladder OR dan OR NOT......... 42Gambar 2.33 Simbol Diagram Ladder Out............................... 43Gambar 2.34 Simbol Diagram Ladder And Load..................... 43Gambar 2.35 Simbol Diagram Ladder OR Load ...................... 44Gambar 2.36 Rangkaian start – stop motor .............................. 44Gambar 2.37 Latching Circuit .................................................. 45Gambar 2.38 Hasil Analisa Tegangan Fixture Atas ................. 46Gambar 2.39 Hasil Analisa Tegangan Fixture Bawah ............. 47Gambar 2.40 Desain Akhir Alat Uji Suspensi Sepeda

iMotor 1 DOF...................................................... 47Gambar 3.1 Diagram Alir Penelitian Secara Umum .............. 49Gambar 3.2 Diagram Alir Sistem Hidrolik............................. 52Gambar 3.3 Diagram Alir Simulasi PLC Hidrolik ................. 55Gambar 3.4 Skema Sistem Hidrolik ....................................... 58Gambar 3.5 Silinder Hidrolik ................................................. 60Gambar 3.6 Wiring Diagram Sistem Hidrolik........................ 61Gambar 3.7 Rangkain PLC Hidrolik menggunakan

iLadder Diagram ................................................. 62Gambar 3.8 Single Axis Accelerometer .................................. 63Gambar 3.9 Geometri Box Control......................................... 65Gambar 3.10 Geometri Cover Box Control .............................. 65Gambar 4.1 Definisi efisiensi pada silinder hidrolik .............. 70Gambar 4.2 Desain Sirkuit Hidrolik ....................................... 72Gambar 4.3 Sirkuit PLC Hidrolik menggunakan Ladder

iDiagram.............................................................. 73Gambar 4.4 Diagram sirkuit hidrolik pada posisi awal

i(reset) ................................................................. 75Gambar 4.5 Sirkuit PLC Hidrolik menggunakan Ladder

iDiagram pada saat silinder hidrolik padaiposisi awal(reset) ............................................... 76

Gambar 4.6 Diagram sirkuit hidrolik pada posisi UPi(extend)............................................................... 77

Page 14: PERENCANAAN SISTEM KONTROL HIDROLIK PADA ALAT UJI …repository.its.ac.id/253/3/2111030103-Non_Degree_Theses.pdf · daya motor sebesar 0,56 kW, kapasitas pompa 13,76 cc/rev, tekanan

x

Gambar 4.7 Sirkuit PLC Hidrolik menggunakan LadderiDiagram pada saat silinder hidrolik padaiposisi extend ....................................................... 78

Gambar 4.8 Diagram sirkuit hidrolik pada posisi DOWNi(retract) .............................................................. 79

Gambar 4.9 Sirkuit PLC Hidrolik menggunakan LadderiDiagram pada saat silinder hidrolik padaiposisi retract....................................................... 80

Gambar 4.10 Rangkaian listrik elektrik hidrolik....................... 81Gambar 4.11 Rangkaian listrik elektrik hidrolik posisi

iawal/reset ........................................................... 82Gambar 4.12 Rangkaian listrik elektrik hidrolik posisi

iextend ................................................................. 82Gambar 4.13 Rangkaian listrik elektrik hidrolik posisi

iretract ................................................................. 82Gambar 4.14 Sequential Funtional Chart untuk silinder

ihidrolik pada alat uji suspensi sepeda motori1 DOF................................................................. 83

Gambar 4.15 Grafik kecepatan silinder hidrolik terhadapibukaan katup pada alat uji suspensi sepedaimotor 1 DOF ...................................................... 83

Gambar 4.16 Diagram Blok Instrumentasi .............................. 85Gambar 4.17 Desain Akhir Box Control pada alat uji ............. 85

Page 15: PERENCANAAN SISTEM KONTROL HIDROLIK PADA ALAT UJI …repository.its.ac.id/253/3/2111030103-Non_Degree_Theses.pdf · daya motor sebesar 0,56 kW, kapasitas pompa 13,76 cc/rev, tekanan

xi

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Kesesuaian Sifat Fluida Hidrolik.............................. 17Tabel 2.2 Perbandingan pada berbagai jenis pompa................. 22Tabel 3.1 Spesifikasi silinder hidrolik ...................................... 60Tabel 4.1 Daftar Komponen Sirkuit PLC Hidrolik................... 74

Page 16: PERENCANAAN SISTEM KONTROL HIDROLIK PADA ALAT UJI …repository.its.ac.id/253/3/2111030103-Non_Degree_Theses.pdf · daya motor sebesar 0,56 kW, kapasitas pompa 13,76 cc/rev, tekanan

xii

DAFTAR SIMBOL

A luas permukaan, m2

D diameter dalam pipa, mF gaya, Ng percepatan gravitasi, m/s2

HL head loss, mHm head motor, mHp head pump, mI kuat arus, Aγ berat Jenis, N/m3

ηs efisiensi silinder, %P tekanan, Pa

massa jenis dari fluida, kg/m3

Q debit, volumetric flow rate, m3/sS jarak, mT torsi, Nmµ viskositas absolute, N s/m2

V kecepatan linier, m/sV tegangan, volt, Ωv kecepatan rata-rata fluida dalam pipa, m/sVD volumetric displacement, m3

υ viskositas kinematic, m2/sW usaha/kerja/daya pompa, Jω kecepatan putaran, rad/sZ ketinggian, m

Page 17: PERENCANAAN SISTEM KONTROL HIDROLIK PADA ALAT UJI …repository.its.ac.id/253/3/2111030103-Non_Degree_Theses.pdf · daya motor sebesar 0,56 kW, kapasitas pompa 13,76 cc/rev, tekanan

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sepeda motor adalah alat transportasi yang pada masasekarang banyak digunakan oleh masyarakat, karena biayanyayang ekonomis dan penggunaannya juga mudah. Oleh karena itu,masyarakat cenderung menggunakan sepeda motor daripada alattransportasi yang lain untuk keperluan sehari-hari. Tetapi dibalikpenggunaannya yang mudah, sepeda motor juga mempunyai halyang mengkhawatirkan terkait dengan tingkat kecelakaan bagipengguna sepeda motor. Angka kecelakaan setiap harinya padatahun 2014 ada 270 kecelakaan yang terjadi di Indonesia dan 74%adalah pengguna sepeda motor. (http://www.koranmetro.com/).Faktor-faktor penting dari kendaraan salah satunya adalah karenasistem stabilitas pada kendaraan tersebut.

Sistem stabilitas yang tidak hanya memberikan keamanantetapi juga memberikan kenyamanan pada sepeda motor adalahsistem suspensi. Fungsi suspensi adalah sebagai alat penopangsepeda motor dan tidak hanya itu, suspensi juga sebagai alat yangdimana agar roda selalu berada tepat di jalan, sehingga gaya-gayayang diberikan saat melakukan percepatan, pengereman, berbelokatau manuver yang diinginkan tidak membahayakan penggunadan meminimalkan terjadinya slip pada roda dengan jalan saatsepeda motor bermanuver, serta juga sebagai peredam kejut yangberfungsi memberikan efek kenyamanan bagi pengguna.

Sistem suspensi saat ini telah mengalami perkembanganyang terus melaju dimana perbaikan kualitas terus menerusdipelajari untuk memberikan tingkat keamanan dan kenyamanansaat berkendara, selain itu juga membuat kendaraan stabil danmemiliki daya lekat pada jalan raya saat dikendarai. Oleh karenaitu, untuk mendapatkan sistem suspensi yang baik maka sebelum

Page 18: PERENCANAAN SISTEM KONTROL HIDROLIK PADA ALAT UJI …repository.its.ac.id/253/3/2111030103-Non_Degree_Theses.pdf · daya motor sebesar 0,56 kW, kapasitas pompa 13,76 cc/rev, tekanan

2

dilakukan suatu perancangan sistem suspensi perlu dilakukannyasuatu perhitungan dan pengujian suspensi dengan alat uji suspensisepeda motor.

Alat uji suspensi merupakan alat yang dapat memberikankarakteristik sebuah suspensi berupa koefisien pegas dankonstanta redaman. Alat ini digerakkan dengan sebuah sistemhidrolik. Sistem tenaga hidrolik adalah suatu sistem yangdigunakan untuk memindahkan energi mekanik dari suatu tempatketempat yang lain dengan konsep tekanan pada zat cair, biasanyamenggunakan pelumas (oli) sebagai zat perantaranya.

Sistem Hidrolik saat ini banyak digunakan dalam duniaperindustrian khususnya sebagai sistem tenaganya, karena sistemhidrolik sangat akurat, optimum dan efisien, sehingga dapatmenyalurkan torque dan gaya yang besar. Tetapi sistem tersebutmembutuhkan sistem kontrol untuk mengatur kinerja dari sistemhidrolik. Sistem kontrol yang dapat memudahkan sistemkontrolnya dan mempunyai tingkat keakuratan yang tinggi adalahdengan PLC.

PLC (Programmable Logic Controllers) adalah programsistem kontrol yang saat ini banyak digunakan dalam sistem-sistem pada alat-alat di bidang industri, bahkan pada sistemkontrol traffic light dan pintu perlintasan kereta api. PLC mudahdibuat dan mempunyai tingkat kesalahan yang minimum karenasistem ini dapat disimpan, sehingga alat yang menggunakansistem PLC sangat teliti dan mudah untuk diotomasi.

1.2 Rumusan Masalah

Dari uraian singkat dan latar belakang, maka dirumuskanpermasalahan sebagai berikut :

Bagaimana mendesain sistem hidrolik denganmenggunakan PLC sebagai sistem kontrol pada alat ujisuspensi sepeda motor 1 DOF.

Page 19: PERENCANAAN SISTEM KONTROL HIDROLIK PADA ALAT UJI …repository.its.ac.id/253/3/2111030103-Non_Degree_Theses.pdf · daya motor sebesar 0,56 kW, kapasitas pompa 13,76 cc/rev, tekanan

3

1.3 TujuanTujuan dari penelitian ini adalah :

Untuk membuat desain sistem hidrolik denganmenggunakan sistem PLC sebagai sistem kontrol pada alatuji suspensi sepeda motor 1 DOF.

1.4 Batasan Masalah

Untuk memberikan arah penyelesaian maka diberikanbatasan - batasan sebagai berikut:

Desain struktur alat uji suspensi mengacu pada dimensisuspensi sepeda motor yang sudah ada.

Desain alat uji suspensi mengacu yang sudah ada. Tidak menghitung struktur mekanik dari alat uji tersebut. Tidak membahas kajian experimental atau membangun alat

uji tersebut. Pegas yang diuji hanya pegas spiral. Kerugian-kerugian akibat gesekan-gesekan mekanis pada

silinder, kerugian hidrolis pada sistem distribusi dankebocoron-kebocoran pada peralatan diabaikan.

Sistem penggerak pada alat uji suspensi menggunakansistem elektrohidrolik.

Ruang lingkup pembahasan fokus pada sistem hidrolikyang menggunakan PLC sebagai sistem kontrolnya danladder diagram sebagai metodenya.

1.5 ManfaatManfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah:

Hasil desain dan analisa yang diperoleh dari tugas akhir inidapat dibuat rancang bangun alat uji suspensi sepeda motordengan menggunakan sistem hidrolik sebagai transmisidaya dan PLC sebagai sistem kontrolnya.

Page 20: PERENCANAAN SISTEM KONTROL HIDROLIK PADA ALAT UJI …repository.its.ac.id/253/3/2111030103-Non_Degree_Theses.pdf · daya motor sebesar 0,56 kW, kapasitas pompa 13,76 cc/rev, tekanan

4

Hasil yang diperoleh dari penelitian ini dapat menjadireferensi bagi peneliti lainnya dalam perancangan sistemhidrolik atau sistem-sistem lainnya yang menggunakanPLC sebagai sistem kontrolnya.

1.6 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan yang digunakan dalam penelitian iniadalah:

BAB I PENDAHULUAN

Pada bagian ini diuraikan latar belakang, perumusanmasalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaatpenelitian dan sistematika penulisan.

BAB II DASAR TEORI DAN TINJAUAN PUSTAKA

Pada bagian ini diuraikan beberapa landasan teori dan hasilpenelitian sebelumnya.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Pada bagian ini akan diuraikan metode penelitian, diagramalir langkah penelitian, spesifikasi, skema sistem,rangkaian, wiring diagram dan desain box kontrol.

BAB IV HASIL DAN ANALISA

Dalam bab ini dibahas tentang perhitungan teoritis, desainsistem, rangkaian-rangkaian dari modeling yang sudahdirancang, blok diagram instumentasinya, desain akhir danSequential Functional Chart.

BAB V PENUTUP

Pada bagian ini berisi kesimpulan hasil penelitian sertasaran-saran konstruktif untuk penelitian selanjutnya.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 21: PERENCANAAN SISTEM KONTROL HIDROLIK PADA ALAT UJI …repository.its.ac.id/253/3/2111030103-Non_Degree_Theses.pdf · daya motor sebesar 0,56 kW, kapasitas pompa 13,76 cc/rev, tekanan

5

BAB II

DASAR TEORI DAN TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Sistem SuspensiSuspensi adalah suatu sistem pada kendaraan yang

berfungsi untuk meredam kejutan getaran akibat permukaan jalanyang tidak rata. Suspensi dapat meningkatkan kenyamananberkendara dan mengendalikan kendaraan. Sistem suspensi padakendaraan digantung pada kedua tiang yang terkait ke rangka.Sistem suspensi terdiri atas pegas, peredam (shock absorber), dankomponen lain seperti lengan ayun, sambungan, batang pengkakudan karet-karet.

Sistem suspensi yang dirancang dengan tujuan untukmembuat ”lembut” saat sepeda motor menikung, sehingga mudahuntuk dikendalikan. Dengan sistem suspensi, getaran akibat kerjamesin dapat diredam. Suspensi pada sepeda motor biasanyabersatu dengan garpu (fork), baik untuk bagian depan maupunbagian belakang. Tetapi ada juga sebagian sepeda motor padabagian suspensi belakang bukan sekaligus sebagai garpu belakangyang biasanya disebut dengan monoshock (peredam kejuttunggal).

2.2 Sistem HidrolikSistem hidrolik merupakan bentuk perubahan atau daya

dengan menggunakan media penghantar berupa fluida cair untukmemperoleh daya yang lebih besar dari awal yang dikeluarkan.Prinsip dasar dari sistem hidrolik adalah memanfaatkan sifatbahwa zat cair tidak mempunyai bentuk yang tetap, namunmenyesuaikan dengan yang ditempatinya. Zat cair bersifatincompresible. Karena itu tekanan yang diterima diteruskan kesegala arah secara merata.

Page 22: PERENCANAAN SISTEM KONTROL HIDROLIK PADA ALAT UJI …repository.its.ac.id/253/3/2111030103-Non_Degree_Theses.pdf · daya motor sebesar 0,56 kW, kapasitas pompa 13,76 cc/rev, tekanan

6

Fluida penghantar ini dinaikkan tekanannya oleh pompapembangkit tekanan yang kemudian diteruskan ke silinder kerjamelalui pipa-pipa dan katup-katup. Gerakan translasi batangpiston dari silinder kerja yang diakibatkan oleh tekanan fluidapada ruang silinder dimanfaatkan untuk gerak maju dan mundursesuai dengan pemasangan silinder yaitu arah horizontal maupunvertikal.

Gambar 2.1 Blok diagram dari sistem hidrolik.(Fluid Power with Aplications book)

2.2.1 Hukum PascalHukum Pascal ditemukan oleh Blaise Pascal, seorang

ilmuwan Prancis yang hidup pada 1623-1662. Pada dasarnyaBlaise Pascal adalah seorang ahli filsafat dan teologi, namunhobinya pada ilmu matematika dan fisika, terutama geometriproyektif, mengantarkan menjadi ilmuwan dunia yang terkenalsepanjang masa berkat penemuannya dalam bidang fisikamekanika fluida yang berhubungan dengan tekanan dan gayayang dikenal dengan Hukum Pascal. (www.kamusq.com)

Hukum Pascal juga menjadi dasar dari prinsip hidrolikyang berkaitan dengan transmisi daya yang dibutuhkan olehfluida atau pelumas. Secara umum hukum pascal menyatakanbahwa:

1. Tekanan pada setiap titik mempunyai besar sama padasemua arah.

PRIMEMOVER

HYDRAULICPUMP

HYDRAULICCIRCUIT

HYDRAULICACTUATOR

EXTERNALLOAD

MECHANICALENERGY IN

HYDRAULIC SYSTEM(CONTAINED WITHIN DASHED LINES)

HEATENERGY OUT

MECHANICALENERGY OUT

Page 23: PERENCANAAN SISTEM KONTROL HIDROLIK PADA ALAT UJI …repository.its.ac.id/253/3/2111030103-Non_Degree_Theses.pdf · daya motor sebesar 0,56 kW, kapasitas pompa 13,76 cc/rev, tekanan

7

2. Tekanan akan bekerja tegak lurus terhadap permukaandinding yang membatasi sistem.

3. Apabila tekanan diberikan pada suatu fluida dalam ruangtertutup maka tekanan tersebut akan disebarkan ke segalaarah dengan sama besar.

2.2.1.1 Transmisi Gaya Hidrolik

Apabila gaya F bekerja pada suatu fluida tertutup melaluiluasan permukaan A maka tekanan akan terjadi dalam fluidatersebut. Tekanan yang bekerja sesuai dengan jumlahnya yangdipakai secara tegak lurus menekan luasan permukaan tersebut.Proses perpindahan gaya hidrolik dapat dijelaskan dengan gambarsebagai berikut:

Gambar 2.2 Skema Perpindahan Gaya Hidrolik.(http://dparamitadewi.wordpress.com)

Tekanan yang bekerja pada semua sisi secara merata atausama besar sehingga tekanan itu diteruskan ke segala arah atautitik secara merata.

Dari gambar 2.2 diatas tampak bahwa bila gaya input F1bekerja pada diameter piston 1 yang luasnya A1 maka akan timbul

Piston 1

Piston 2

Page 24: PERENCANAAN SISTEM KONTROL HIDROLIK PADA ALAT UJI …repository.its.ac.id/253/3/2111030103-Non_Degree_Theses.pdf · daya motor sebesar 0,56 kW, kapasitas pompa 13,76 cc/rev, tekanan

8

tekanan pelumas P1 pada piston 1. Tekanan P1 ini sesuai denganhukum pascal yang akan ditransmisikan oleh minyak (oli) menujupiston 2 yang mempunyai luasan A2. Apabila penekananpermukaan A1 dan F1 maka akan mendapatkan tekanan sebesar:

=

Sesuai dengan hukum pascal berlaku:

P1 = P2 ……………. maka,

= sehingga didapat =

Pada saat piston 1 bergerak ke bawah maka volumepelumas yang dipindahkan akan sama dengan volume pelumasyang bergerak ke atas pada piston 2 sehingga berlaku:

=

∙ = ∙

Sehingga didapat:

= =

Dan akhirnya didapat:

∙ = ∙

Didalam ilmu fisika kita tahu bahwa energi merupakanhasil kali antara gaya dan jarak yang ditempuh sehingga daripersamaan diatas dapat diketahui bahwa energi input ke sistenhidrolik akan sama dengan keluaran energi pada sistem yangsama. Namun demikian pada kenyataannya akan terjadi gesekan

Page 25: PERENCANAAN SISTEM KONTROL HIDROLIK PADA ALAT UJI …repository.its.ac.id/253/3/2111030103-Non_Degree_Theses.pdf · daya motor sebesar 0,56 kW, kapasitas pompa 13,76 cc/rev, tekanan

9

antara piston dengan dinding silinder yang menyebabkan energioutput akan selalu lebih kecil dibandingkan energi input.

2.2.1.2 Transmisi TekananDengan asumsi fluida dapat mengalir tanpa gesekan, proses

transmisi tekanan dapat diterangkan sebagai berikut:

Gambar 2.3 Skema Transmisi Tekanan.(Fluid Power with Aplications book)

Dari gambar 2.3 tampak bahwa pada titik 1 akibat fluidayang masuk timbul tekanan P1, tekanan ini akan mendorong A1dan menghasilkan gaya F yang besarnya adalah P1 A1. Gaya F iniakan mendorong A2 dan menghasilkan tekanan P2 sebesarpada titik 2. Oleh karena itu, hubungan diatas dapat dituliskansebagai berikut:

∙ = ∙ sehingga = ( / )

2.2.2 Persamaan Kontinuitas

Hubungan-hubungan antara debit, luas penampang,kecepatan aliran fluida dalam suatu luasan tertentu disebutmekanika aliran bergerak. Persamaan kontinuitas menyatakanbahwa untuk aliran steady yang ada pada pipa, weight flow rateadalah sama untuk seluruh penampang pipa. Untuk mengetahuipersamaan kontinuitas maka lihat gambar dibawah ini:

21

Page 26: PERENCANAAN SISTEM KONTROL HIDROLIK PADA ALAT UJI …repository.its.ac.id/253/3/2111030103-Non_Degree_Theses.pdf · daya motor sebesar 0,56 kW, kapasitas pompa 13,76 cc/rev, tekanan

10

Gambar 2.4 Aliran Kontinuitas.(http://physatwes.com/)

2.2.3 Daya HidrolikDaya hidrolik (hydraulic horse power) yang terjadi pada

silinder hidrolik dapat dihitung dengan menggunakan gambarsilinder seperti dibawah ini:

Gambar 2.5 Silinder Hidrolik.(Fluid Power with Aplications book)

Dengan melihat gambar 2.5 maka daya silinder hidrolikdapat ditentukan. Daya ini pada prinsipnya merupakan daya yangdihasilkan oleh fluida (dalam hal ini liquid) untuk menggerakkansilinder. Untuk mengetahui daya tersebut maka langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:

10

Gambar 2.4 Aliran Kontinuitas.(http://physatwes.com/)

2.2.3 Daya HidrolikDaya hidrolik (hydraulic horse power) yang terjadi pada

silinder hidrolik dapat dihitung dengan menggunakan gambarsilinder seperti dibawah ini:

Gambar 2.5 Silinder Hidrolik.(Fluid Power with Aplications book)

Dengan melihat gambar 2.5 maka daya silinder hidrolikdapat ditentukan. Daya ini pada prinsipnya merupakan daya yangdihasilkan oleh fluida (dalam hal ini liquid) untuk menggerakkansilinder. Untuk mengetahui daya tersebut maka langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:

Page 27: PERENCANAAN SISTEM KONTROL HIDROLIK PADA ALAT UJI …repository.its.ac.id/253/3/2111030103-Non_Degree_Theses.pdf · daya motor sebesar 0,56 kW, kapasitas pompa 13,76 cc/rev, tekanan

11

1. Menentukan luasan piston:

Tekanan fluida P dari pompa akan bekerja pada luasanpiston A untuk menghasilkan gaya yang diperlukanmenggerakkan beban Fload.

2. Menentukan volumetric flow rate fluida Q yang masuksilinder:

Volumetric displacement VD dari silinder hidrolik adalahsama dengan volume yang dipindahkan piston pada saatbergerak sepanjang langkah S, yaitu VD = AxS, makabesarnya volumetric flow rate Q sama dengan VD dibagidengan waktu yang dibutuhkan piston bergerak sejauh Ssehingga akhirnya.

Dimana: A = Luasan Piston

V = Kecepatan linier Fluida

3. Energi fluida dapat ditentukan dari hubungan

W → F x S → P x A x S, sedangkan daya fluida adalahsama dengan energi fluida tiap satuan waktu maka:

Perlu diingat bahwa:

a) Daya Mekanis = Gaya x Kecepatan linier

= Torsi x Kecepatan Angular

b) Daya Elektrik = Volt x Amperec) Daya Hidrolik = Tekanan x Kapasitas

4. Menentukan efisiensi silinder

Efisiensi Silinder adalah sama dengan perbandingan antaradaya mekanis dengan daya hidrolik. Sehinga diperoleh:

Dimana:

ηs = Effisiensi silinder

F = Gaya pembentukan

Page 28: PERENCANAAN SISTEM KONTROL HIDROLIK PADA ALAT UJI …repository.its.ac.id/253/3/2111030103-Non_Degree_Theses.pdf · daya motor sebesar 0,56 kW, kapasitas pompa 13,76 cc/rev, tekanan

12

V = Kecepatan silinder

Q = Kapasitas silinder

P = Tekanan pada silinder

2.2.4 Persamaan Energi

Persamaan Bernoulli dapat diperoleh denganmemanfaatkan hukum kekekalan energi untuk sistem pipa sepertigambar dibawah ini:

Gambar 2.6 Sistem pipa untuk mendapatkan persamaanBernoulli. (Fluid Power with Aplications book)

Daniel Bernoulli menyatakan bahwa total energi yangdimiliki oleh fluida pada titik 1 akan sama dengan total energipada titik 2 asalkan tidak ada kerugian gesek antara kedua titiktersebut. Total energi (W) dari fluida merupakan gabungan darienergi potensial yang berhubungan dengan ketinggian fluida,energi tekanan yaitu sama dengan tekanan hidrostatis dan energikinetik yang berhubungan dengan kecepatan fluida.

Persamaan Bernoulli dapat dimodifikasi denganmemperhitungkan besarnya kerugian gesek HL yang terjadi antaratitik 1 dan titik 2. Demikian juga bila antara titk 1 dan titik 2terdapat pompa (menambah energi ke fluida) dan motor hidrolik(menggunakan energi dari fluida) maka persamaan Bernoulliberubah menjadi:

Page 29: PERENCANAAN SISTEM KONTROL HIDROLIK PADA ALAT UJI …repository.its.ac.id/253/3/2111030103-Non_Degree_Theses.pdf · daya motor sebesar 0,56 kW, kapasitas pompa 13,76 cc/rev, tekanan

13

+ +2

+ − − = + +2

2.2.5 Sistem Distribusi

Dalam sisitem aliran tenaga, aliran fluida didistribusikanmelalui pipa dan fitting yang membawa fluida dari reservoir kekomponen-komponen yang bekerja dan kemudian kembali kedalam reservoir. Di dalam sistem aliran tenaga digunakan empatjenis pipa yaitu:

a. Steel pipe

b. Steel tubing

c. Plastic tubing

d. Flexible hoses

Pemilihan dari masing-masing jenis pipa tergantungkebutuhan dalam tekanan operasi dan debit aliran. Pada dasarnyapemilihan juga didasarkan pada kondisi lingkungan, jenis fluidayang digunakan, temperature operasi, getaran dan gerakanrelative antara komponen-komponen yang bekerja. Pada desainsistem hidrolik ini menggunakan flexible hose.

Gambar 2.7 Flexible Hoses.(http://www.dakshenterprises.in/)

Page 30: PERENCANAAN SISTEM KONTROL HIDROLIK PADA ALAT UJI …repository.its.ac.id/253/3/2111030103-Non_Degree_Theses.pdf · daya motor sebesar 0,56 kW, kapasitas pompa 13,76 cc/rev, tekanan

14

Q

Q

2.2.6 Aliran Laminar dan TurbulenPada prinsipnya ada dua jenis aliran yang terjadi dalam

pipa yaitu aliran laminar dan turbulen. adalah aliran dimanastruktur aliran dibentuk oleh partikel-partikel fluida yangbergerak secara berlapis-lapis, dimana setiap lapisan bergerakdiatas lapisan lainnya. Aliran laminar ditandai dengan adanyaaliran yang mulus (smooth) lalu memiliki nilai RE kurang dari2300. Pada aliran ini, partikel fluida bergerak dengan lintasansejajar. Contoh aliran laminar dapat dilihat pada gambar 2.8dibawah ini:

Gambar 2.8 Aliran laminar.(http://www.howequipmentworks.com/)

Bila kecepatan aliran cukup tinggi maka aliran akanberubah dari laminar menjadi turbulen. Aliran adalah alirandimana partikel-partikel fluida bergerak secara bercampur aduk(mixing) dan acak, setiap partikel menumbuk partikel lainnyasehingga terjadi pertukaran energi. Dalam aliran turbulenstrukturnya terdiri dari gerakan partikel- partikel fluida dalamwujud random, tiga dimensi, tambahan lagi partikel-partikelyangbergerak saling mengisi pada aliran. Gambar 2.9 dibawah inimenunjukkan keadaan aliran turbulen.

Gambar 2.9 Aliran Turbulen.(http://www.howequipmentworks.com/)

Q

Q

Page 31: PERENCANAAN SISTEM KONTROL HIDROLIK PADA ALAT UJI …repository.its.ac.id/253/3/2111030103-Non_Degree_Theses.pdf · daya motor sebesar 0,56 kW, kapasitas pompa 13,76 cc/rev, tekanan

15

2.2.7 Bilangan ReynoldsUntuk mengetahui keadaan suatu aliran apakah itu aliran

laminar atau turbulen yang mengalir dalam pipa sangatdipengaruhi oleh property aliran itu sendiri misalnya kecepatanaliran, density, viskositas, diameter saluran maupun jarak alirandari ujung sentuh permukaan. Untuk menentukannya dapatdilakukan dengan menggunakan bilangan Reynolds.

( ) =v

=v

Dimana:

= massa jenis dari fluida (kg/m3)v = kecepatan rata-rata fluida dalam pipa (m/s)D = diameter dalam pipa (m)µ = viskositas absolut (N s/m2)υ = viskositas kinematic (m2/s)

Batasan bilangan Reynolds:

1. Bilangan Reynolds lebih kecil dari 2300, adalah aliranlaminar.

2. Bilangan Reynolds antara 2300 sampai 4000, merupakanaliran transisi.

3. Bilangan Reynolds lebih besar dari 4000, adalah aliranturbulen.

Gambar 2.10 Reynolds Experiment.(http://www-mdp.eng.cam.ac.uk/)

Page 32: PERENCANAAN SISTEM KONTROL HIDROLIK PADA ALAT UJI …repository.its.ac.id/253/3/2111030103-Non_Degree_Theses.pdf · daya motor sebesar 0,56 kW, kapasitas pompa 13,76 cc/rev, tekanan

16

2.2.8 Persamaan DarcyPersamaan ini digunakan untuk menghitung besarnya

kerugian gesek yang terjadi pada instalasi hidrolik. Perubahantekanan pada sistem aliran incompressible yang mengalir melaluipipa saluran dan sistem aliran terjadi karena perubahan gesekan.Kerugian tekanan atau kehilangan tekanan ini pada umumnyadapat dikelompokkan menjadi:

1. Kerugian Major (Major Losses).

2. Kerugian Minor (Minor Losses).

2.2.9 Fluida HidrolikFluida hidrolik merupakan elemen yang sangat penting

dalam sistem tenaga hidrolik mengingat perannya sebagai fluidakerja yang memindahkan energi dan sebagai pelumas komponenpenyusun sistem. Mengingat peran yang sangat penting itulahmaka pelumas harus mempunyai sifat-sifat sebagai berikut:

a. Mempunyai viskositas yang sesuai,b. Mampu mencegah adanya pembentukan endapan, getah oli,

pernis, korosi dan kontaminasi,c. Tidak mudah membentuk buih-buih oli,d. Mempunyai kestabilan viskositas terhadap perubahan

temperatur yang tinggi,e. Cocok dengan material sistem,f. Terpisah dengan kandungan air, dang. Tidak beracun.

Fluida hidrolik dalam aplikasinya mempunyai empat tujuanutama yaitu:

1. Sebagai penerus gayaAplikasi fluida sebagai penerus gaya, fluida harus dapatmengalir dengan mudah melalui komponen-komponensalurannya. Terlalu banyak hambatan untuk mengalir,

Page 33: PERENCANAAN SISTEM KONTROL HIDROLIK PADA ALAT UJI …repository.its.ac.id/253/3/2111030103-Non_Degree_Theses.pdf · daya motor sebesar 0,56 kW, kapasitas pompa 13,76 cc/rev, tekanan

17

dapat menyebabkan kehilangan tenaga dalam jumlah yangbesar.

2. PelumasanSebagai transfer tenaga untuk menjalankan fungsi inidengan sempurna, cairan hidrolik harus tidak berubahvolumenya terhadap tekanan, lalu mempertahankantekanan. Kemudian dapat mencegah terjadinya karat dankorosi didalam sistem dan juga mencegah kerusakan padaseal, packing, selang karet dan bagian bagian lain yangterbuat dari plastik.

3. Sebagai fluida pengisi (sealing)Dalam hal tertentu, fluida hanya sebagai pengisi (penutup)terhadap tekanan di dalam suatu komponen hidrolik.Terlihat bahwa tidak ada cincin pengisi antara batangterhadap rumah katupnya untuk menekan kebocoran darilintasan tekanan tinggi ke lintasan bertekanan rendah.Kerapatan mekanik dan viskositas oli menentukan tingkatkebocoran rata-ratanya.

4. Sebagai pendinginSirkulasi minyak oli melalui pipa-pipa penghantar danseluruh dinding bak penampang (reservoir) akan menyerappanas yang ditimbulkan dalam sistem hidrolik.

Pada tabel 2.1 di bawah ini memperlihatkan sifat fluidahidrolik untuk berbagai jenis fluida.

Tabel 2.1 Kesesuaian Sifat Fluida Hidrolik.

KarakteristikFluida

Jenis Fluida

OliMineral

GlycolOil

EsterPhospat

Olidalam

air

Olisintetis

Tahan Api K SB B C C

Viskositas B SB C B C-B

Page 34: PERENCANAAN SISTEM KONTROL HIDROLIK PADA ALAT UJI …repository.its.ac.id/253/3/2111030103-Non_Degree_Theses.pdf · daya motor sebesar 0,56 kW, kapasitas pompa 13,76 cc/rev, tekanan

18

KesesuaianPenyekat

B SB C B C

KualitasPelumasan

SB C-B SB C-B SB

Batas Suhu(°C) diatas

ideal

65 50 65 50 65

PerbandinganHarga relatifterhadap oli

1 4 8 1,5 4

Keterangan:

SB = Sangat BaikB = BaikC = CukupK = Kurang

2.2.10Komponen-komponen Penyusun Sistem Hidrolik

Komponen hidrolik yang diproduksi oleh pabrik sudahdistandarisasikan, misalnya standar ISO, ANSI, JIS dan lain-lain,dalam merencanakan sistem rangkaian hidrolik dalam bentukgambar rangkaian.

2.2.10.1 Pompa HidrolikDari bermacam-macam komponen yang ada dalam sistem

hidrolik, dapat dikatakan bahwa pompa merupakan komponenyang paling dominan. Fungsi daripada pompa adalah untukmengubah energi mekanik menjadi energi hidrolik dengan caramenekan fluida hidrolik ke dalam sistem. Dalam sistem hidrolik,pompa merupakan suatu alat untuk memindahkan sejumlahvolume fluida dan untuk memberikan gaya sebagaimanadiperlukan.

Page 35: PERENCANAAN SISTEM KONTROL HIDROLIK PADA ALAT UJI …repository.its.ac.id/253/3/2111030103-Non_Degree_Theses.pdf · daya motor sebesar 0,56 kW, kapasitas pompa 13,76 cc/rev, tekanan

19

Hal-hal yang perlu diperhatikan sebelum memilih pompaadalah:

1. Tekanan maksimum yang diperlukan sistem untukmenghasilkan gaya keluar yang cukup dengan elemenpenggerak.

2. Aliran maksimum (puncak) atau aliran rata-rata yangdiperlukan, apabila sistem menggunakan accumulator.

3. Daya guna pompa, kesesuaian operasi, pemeliharaanringan, harga pembelian awal, dan tingkat kebisinganpompa.

4. Kontrol aliran pompa selama sistem berada dalam tahap takbergerak, pemindahan tetap, dan pemindahan tak tetap.

5. Pemilihan aktuator (silinder hidrolik atau motor hidrolik)sebagai acuan tekanan dan kapasitas pompa.

6. Pilih pompa berdasarkan dasar dari aplikasi (gear, vane,atau piston pump).

Gambar 2.11 Pompa Hidrolik Jenis Gear Pump.(http://www.directindustry.com/)

Berdasarkan sistem pemindahannya secara umum pompadapat diklasifikasikan menjadi tiga macam yaitu:

Page 36: PERENCANAAN SISTEM KONTROL HIDROLIK PADA ALAT UJI …repository.its.ac.id/253/3/2111030103-Non_Degree_Theses.pdf · daya motor sebesar 0,56 kW, kapasitas pompa 13,76 cc/rev, tekanan

20

1. Non Positive Displacement PumpUntuk pompa tipe ini umumnya digunakan untuk tekanan

rendah dan kecepatan aliran fluida yang tinggi. Karena tidaksesuai dengan tekanan tinggi maka tidak banyak digunakan padaindustri hidrolik. Pada umumnya kapasitas tekanan maksimumdibatasi antara 250 sampai dengan 300 psi. tipe dari pompa inilebih banyak digunakan untuk memindahkan fluida dari satutempat ke tempat lain.

Gambar 2.12 Non Positive Displecement pump.(http://www.edgeroamer.com)

2. Positive Displacement Pump

Untuk pompa tipe ini pada umumnya digunakan padasistem aliran tenaga. Ketika diterapkan, positive displacementpump mengalirkan fluida dari sistem hidrolik pada setiap putarandari setiap putaran poros pompa. Pompa ini mampu mengatasikelebihan tekanan dari beban mekanik dari sistem. Selain itu jugadapat mengatasi tahanan aliran yang disebabkan oleh gesekan.

Mengingat sistem hidrolik pada umumnya bekerja padatekanan operasi yang relatif tinggi, maka jenis pompa yangdipakai dalam sistem hidrolik adalah positive displacement pump.Dimana positive displacement pump memiliki beberapakeuntungan, antara lain:

Menghasilkan tekanan tinggi. Mempunyai efisiensi volumetric yang relatif tinggi.

Page 37: PERENCANAAN SISTEM KONTROL HIDROLIK PADA ALAT UJI …repository.its.ac.id/253/3/2111030103-Non_Degree_Theses.pdf · daya motor sebesar 0,56 kW, kapasitas pompa 13,76 cc/rev, tekanan

21

Aliran pompa relatif kecil. Perubahan efisiensi relatif kecil pada daerah tekanan

tertentu. Fleksibilitas performansi tinggi (dapat dioperasikan pada

kebutuhan tekanan dan kecepatan bervariasi).

Gambar 2.13 Positive Displecement pump.(http://www.edgeroamer.com)

Pompa hidrolik dapat dikelompokan menurut gerakan darikomponen internalnya, yaitu:

1. Gear Pump (mempunyai roda gigi yang susunannyabiasanya terdiri atas gigi penggerak/drive gear dan gigiuang digerakan/driven gear).

2. Vane Pump (mempunyai sudu sebagai alat penekan).3. Piston Pump

Perhitungan daya pompa sebelumnya harus diketahui agartidak terjadi kekeliruan dalam perhitungan. Sehingga daya pompaadalah:

= × ×Dimana:

= Daya pompa= Massa jenis Fluida

Page 38: PERENCANAAN SISTEM KONTROL HIDROLIK PADA ALAT UJI …repository.its.ac.id/253/3/2111030103-Non_Degree_Theses.pdf · daya motor sebesar 0,56 kW, kapasitas pompa 13,76 cc/rev, tekanan

22

= Head pompa= Kapasitas silinder

Untuk perbandingan dari berbagai jenis pompa dapat dilihat padatabel 2.2 di bawah ini.

Tabel 2.2 Perbandingan pada berbagai jenis pompa.

JenisPompa

Tekanan

(kgf/cm2)

Kapasitas

(Liter/min)Kecepatan

Maksimum(rpm)

EfisiensiOverall

(%)

Sudu 20-210 2-950 2000-4000 75-90

RodaGigi 20-210 7-570 1800-7000 75-90

PistonAksial 70-350 2-1700 600-6000 85-95

PistonRadial 50-250 20-700 700-1800 80-92

Sehingga dengan beberapa faktor yang terdapat diatasmaka dapat dipilih pompa dengan tipe Gear pump. Hal inidikarenakan adanya beberapa alasan, antara lain:

1. Konstruksinya sederhana dan kokoh.2. Kemantapan kerja yang tinggi, juga pada pembebanan yang

mantap.3. Tidak tergantung pada letak pemasangan.4. Sifat penghisapan yang baik (pada putaran konstan).5. Relatif tidak peka terhadap kotoran.6. Jangkauan putarannya besar (biasanya h = 1400-2800 rpm).7. Dapat digunakan untuk berbagai daerah tekanan (mulai dari

40 bar – 160 bar).8. Efisiensi yang memadai (75%-90%).

Page 39: PERENCANAAN SISTEM KONTROL HIDROLIK PADA ALAT UJI …repository.its.ac.id/253/3/2111030103-Non_Degree_Theses.pdf · daya motor sebesar 0,56 kW, kapasitas pompa 13,76 cc/rev, tekanan

23

3. Variable Displacement PumpVariable displacement pump merupakan salah satu jenis

pompa yang berfungsi mengubah energi mekanik menjadi energihidrolik pada pelumas hidrolik. Jarak perpindahan atau jumlahfluida yang dipompakan per revolusi dari input poros pompadapat divariasikan ketika pompa sedang beroperasi.

Pada umumnya pompa variable displacement bersifatreversible yang artinya bahwa pompa jenis ini dapat jugadigunakan untuk mengkonversi energi hidrolik fluida menjadienergi mekanis.

Gambar 2.14 Variable Displecment Pump.(http://techtrixinfo.com)

2.2.10.2 Reservoir

Reservoir atau sering disebut juga tangki penyimpan fluidapelumas (oli) merupakan media yang menjadi tempat dari fluidainstalasi hidrolik tersebut. Fluida dijaga agar tetap bersih denganmenggunakan saringan kasar (strainer), saringan halus (filter)atau pemisah magnetik sesuai dengan kondisi yang diinginkan.

Pada prinsipnya reservoir mempunyai beberapa fungsisebagai berikut:

1. Reservoir berfungsi menyimpan sejumlah fluida setelahdipakai untuk sirkulasi instalasi fluida. Dan bekerja sebagaisebagai penahan fluktuasi (gejolak) fluida yang disebabkan

Page 40: PERENCANAAN SISTEM KONTROL HIDROLIK PADA ALAT UJI …repository.its.ac.id/253/3/2111030103-Non_Degree_Theses.pdf · daya motor sebesar 0,56 kW, kapasitas pompa 13,76 cc/rev, tekanan

24

oleh pemindahan aliran yang tidak sama pada elemenpenggerak (sistem).

2. Reservoir mampu membuang panas yang ditimbulkan olehtenaga yang hilang pada elemen penggerak dan elemenpengatur (katup).

Gambar 2.15 Tangki Pelumas (oli).(http://mymachining.blogspot.com)

2.2.10.3 Filter

Filter adalah spareparts yang penting, berfungsi sebagaipenyaring kotoran, debu, dan partikel lainnya yang masuk dalamaliran sistem. Sistem yang ada adalah sistem pelumasan, sistempembakaran (pada engine), dan sistem hidrolik.

Gambar 2.16 Filter Pelumas (oli).(http://blog.maxi.co.id)

Page 41: PERENCANAAN SISTEM KONTROL HIDROLIK PADA ALAT UJI …repository.its.ac.id/253/3/2111030103-Non_Degree_Theses.pdf · daya motor sebesar 0,56 kW, kapasitas pompa 13,76 cc/rev, tekanan

25

2.2.10.4 AktuatorAktuator merupakan komponen hidrolik yang berfungsi

untuk mengubah energi hidrolik dari pompa menjadi energimekanik yang berupa gaya dan kecepatan. Aktuator menurutoperasinya dapat dikelompokan sebagai berikut:

Silinder Hidrolik

Silinder hidrolik berfungsi merubah energi hidrolik menjadigerakan linear yang berasal dari fluida hidrolik. Jenis-jenis darisilinder hidrolik antara lain:

a. Single Acting CylinderSilinder single acting merupakan salah satu jenis silinder

hidrolik yang hanya mampu menghasilkan gaya linear dalam satuarah saja (extending). Silinder single acting biasanya dilengkapidengan pegas pembalik piston.

Gambar 2.17 Konstruksi Silinder Kerja Tunggal (Single Acting).(directindustry.com)

b. Double Acting CylinderSilinder double acting merupakan salah satu jenis silinder

hidrolik yang mampu menghasilkan gaya linear dalam dua arah(extending dan retract). Silinder double acting memiliki dualubang port yang terhubung pada instalasi sistem hidrolik.

Page 42: PERENCANAAN SISTEM KONTROL HIDROLIK PADA ALAT UJI …repository.its.ac.id/253/3/2111030103-Non_Degree_Theses.pdf · daya motor sebesar 0,56 kW, kapasitas pompa 13,76 cc/rev, tekanan

26

Gambar 2.18 Konstruksi Silinder Kerja Ganda (Double Acting).(directindustry.com)

2.2.10.5 Pressure GaugeBiasanya pengatur tekanan dipasang dan dilengkapi dengan

sebuah alat yang dapat menunjukkan sebuah tekanan fluida yangkeluar. Prinsip kerja alat ini yaitu ketika oli masuk ke pengaturtekanan lewat lubang saluran. Tekanan pada saluran masuk dapatdibaca pada garis lengkung skala penunjuk.

Gambar 2.19 Pressure Gauge.(http://teachintegration.files.wordpress.com)

2.2.10.6 Katup (Valve)

Penggunaan katup dalam sistem hidrolik pada umumnyadigunakan untuk mengatur atau mengontrol aliran fluida baik

0.00 Psi

26

Gambar 2.18 Konstruksi Silinder Kerja Ganda (Double Acting).(directindustry.com)

2.2.10.5 Pressure GaugeBiasanya pengatur tekanan dipasang dan dilengkapi dengan

sebuah alat yang dapat menunjukkan sebuah tekanan fluida yangkeluar. Prinsip kerja alat ini yaitu ketika oli masuk ke pengaturtekanan lewat lubang saluran. Tekanan pada saluran masuk dapatdibaca pada garis lengkung skala penunjuk.

Gambar 2.19 Pressure Gauge.(http://teachintegration.files.wordpress.com)

2.2.10.6 Katup (Valve)

Penggunaan katup dalam sistem hidrolik pada umumnyadigunakan untuk mengatur atau mengontrol aliran fluida baik

Page 43: PERENCANAAN SISTEM KONTROL HIDROLIK PADA ALAT UJI …repository.its.ac.id/253/3/2111030103-Non_Degree_Theses.pdf · daya motor sebesar 0,56 kW, kapasitas pompa 13,76 cc/rev, tekanan

27

dalam arah, kapasitas dan tekanan agar tenaga fluida yangdihasilkan pompa hidrolik bisa dimanfaatkan optimal dan berdayaguna.

Directional Control Valve (Katup Pengontrol Arah)Directional Control Valve ini dipakai dalam sistem kontrol

hidrolik dan berfungsi untuk mengubah arah aliran fluida,sehingga mengontrol kinerja silinder.

Beberapa macam jenis directional control valve inidiklasifikasikan menjadi:

a. Menurut kontruksi valve utama.Katup pengarah fluida diklasifikasikan berdasarkankonstruksinya menjadi dua macam yaitu Katup Directionalcontrol valve tipe poppet dan tipe slide

b. Menurut sistem operasi valve.Beberapa jenis sistem operasi katup kontrol arah, antaralain: Solenoid – valve

Katup (valve) yang digerakkan solenoid (magnet).Katup ini dibuka dan ditutup dengan gaya tarik solenoid(magnet). Katup jenis ini digunakan dalam alat kontrol otomatisdengan sistem elektrohidrolik. Solenoid valve digunakan secaraluas untuk otomatisasi mesin industri.

Menurut jumlah solenoid yang dipakai katup, terdapat 2tipe:

Single solenoid valve (katup solenoid tunggal) Double solenoid valve (katup solenoid ganda)

Tipe single solenoid mempunyai satu elektro magnet dandengan daya tarik magnet valve yang diganti posisinya (changeover). kemudian dengan mematikan listrik (Demagnetizing) katupkembali kekedudukan semula dengan gaya spring atau tekananfluida, sedangkan tipe double solenoid valve mempunyai duaelektro magnet, seperti pada gambar 2.20 di bawah ini.

Page 44: PERENCANAAN SISTEM KONTROL HIDROLIK PADA ALAT UJI …repository.its.ac.id/253/3/2111030103-Non_Degree_Theses.pdf · daya motor sebesar 0,56 kW, kapasitas pompa 13,76 cc/rev, tekanan

28

Gambar 2.20 Double Selenoid Valve(http://img.directindustry.com/)

Dan dibagi menjadi tipe continuous magnetizing (dimagnetterus menerus) yang mempertahankan pengganti valvediposisinya dengan memagnet selenoid A atau B terus menerus,dan tipe magnetisasi sekejap (instantaneous magnetizing) yangmempertahankan penggantian posisi valve dengan memagnetsalah satu solenoid dan mematikan magnetnya setelah itu.

Flow Control Valve (Katup Pengontrol Aliran)Katup ini dirancang untuk menghidupkan, mematikan,

mengontrol arah aliran dalam sirkuit hidrolik, mempercepat danmemperlambat silinder maupun motor hidrolik.

Gambar 2.21 Flow Control Valve.(directindustry.com)

??

Page 45: PERENCANAAN SISTEM KONTROL HIDROLIK PADA ALAT UJI …repository.its.ac.id/253/3/2111030103-Non_Degree_Theses.pdf · daya motor sebesar 0,56 kW, kapasitas pompa 13,76 cc/rev, tekanan

29

Katup Pengatur Tekanan (Pressure Relief Valve)

Valve pengatur tekanan digunakan untuk melindungipompa dan valve pengontrol jika terdapat tekanan yangberlebihan. Cara kerja valve ini yaitu berdasarkan kesetimbanganantara gaya pegas dengan gaya tekan fluida. Dalam kerja valve iniakan membuka apabila tekanan fluida dalam suatu ruangan lebihbesar dari tekanan valve-nya dan valve akan menutup kembalisetelah tekanan fluida turun sampai lebih kecil dari tekanan pegasvalve.

Gambar 2.22 Pressure Relief Valve.(directindustry.com)

Non Return Valve

Valve ini berfungsi untuk mengatur pergerakan dari fluida.Seperti terlihat pada gambar 2.23 dibawah ini.

Gambar 2.23 Non Return Valve.(directindustry.com)

Dari penjabaran komponen–komponen hidrolik diatas,mulai dari motor sampai ke silinder kerja (aktuator) terdapatperubahan energi. Seperti dijelaskan gambar 2.24 dibawah ini.

Page 46: PERENCANAAN SISTEM KONTROL HIDROLIK PADA ALAT UJI …repository.its.ac.id/253/3/2111030103-Non_Degree_Theses.pdf · daya motor sebesar 0,56 kW, kapasitas pompa 13,76 cc/rev, tekanan

30

Gambar 2.24 Perubahan Energi Pada Sistem Hidrolik.

Pada sistem hidrolik terdapat 3 unit pendukung, antara lain:

1. Unit tenaga, berfungsi sebagai sumber tenaga denganpelumas/minyak hidrolik. Pada sistem ini nantinya terdapatmotor listrik sebagai penggerak awal. Kemudian putarandari poros motor akan diterusakan ke pompa hidroliksehingga pompa hidrolik bekerja. Dan tangki hidrolikberfungsi sebagai wadah minyak hidrolik.

2. Unit penggerak (aktuator), berfungsi untuk mengubahtenaga fluida menjadi tenaga mekanik. Terdapat 2 macamaktuator, yaitu linier actuator dan rotary actuator. Padasistem ini menggunakan Double Cylinder.

3. Unit pengatur, berfungsi sebagai pengatur gerak sistemhidrolik. Unit ini biasanya diwujudkan dalam bentuk katupatau valve. Untuk mengarahkan aliran fluida dipakaiDirectional Control Valve (DCV). Pada sistem inidigunakan katup 4/3 dengan double solenoid valve.

2.2.11 ElektrohidrolikElektrohidrolik merupakan pengembangan dari hidrolik.

Dimana prinsip kerjanya memilih energi hidrolik sebagai media

ElectricMotor

HydraulicPump

HydraulicCylinderor Motor

ExternalLoad

Page 47: PERENCANAAN SISTEM KONTROL HIDROLIK PADA ALAT UJI …repository.its.ac.id/253/3/2111030103-Non_Degree_Theses.pdf · daya motor sebesar 0,56 kW, kapasitas pompa 13,76 cc/rev, tekanan

31

penggerak sedangkan media kontrolnya menggunakan sinyalelektrik.

Sinyal elektrik dialirkan ke kumparan yang terpasang padavalve dengan mengaktifkan sakelar, sensor atau sakelar pembatasyang berfungsi sebagai penyambung atau pemutus sinyal. Sinyalyang dikirim ke kumparan akan menghasilkan medanelektromagnet dan akan mengaktifkan/mengaktuasikan katuppengarah arah sebagai elemen akhir pada rangkaian kerjahidrolik.

Sedangkan media kerja hidrolik akan mengaktifkan ataumenggerakkan elemen kerja hidrolik seperti motor hidrolik atausilinder yang akan menjalankan sistem.

Adapun elemen utama pada elektrohidrolik antara lain:

a. Sinyal Masukan Listrik (Electric Signal Input)

Sinyal listrik pada kontrol elektrohidrolik diperlukan dandiproses tergantung pada gerakan langkah kerja elemen kerja.Sinyal listrik ini didapatkan dengan cara mengaktifkan sakelaratau sensor, misal sensor mekanik maupun elektronik.

Sakelar Tekan (Operasi Manual)

Elemen sinyal masukan diperlukan untuk memungkinkansebuah sistem kontrol dinyalakan. Yang paling umum dipakaiadalah sakelar tekan (push botton switch). Disebut sakelar tekankarena untuk mengalirkan sinyal harus dengan menekan tombolatau sakelar. Simbol yang digunakan sebagai berikut:

Sakelar tekan manual secara umum untuk kontak NO(general push botton switch, NO)

Sakelar tekan manual, diaktifkan dengan cara ditekanuntuk kontak NO (Normally Open)

Page 48: PERENCANAAN SISTEM KONTROL HIDROLIK PADA ALAT UJI …repository.its.ac.id/253/3/2111030103-Non_Degree_Theses.pdf · daya motor sebesar 0,56 kW, kapasitas pompa 13,76 cc/rev, tekanan

32

Sakelar tekan manual, diaktifkan dengan cara ditekanuntuk kontak NC (Normally Closed)

Sakelar Pembatas (Limit Switch)

Sakelar pembatas ini dipakai sebagai indikasi dalamkontrol otomasi yang menyatakan bahwa posisi ini merupakanposisi akhir baik untuk mesin maupun untuk silinder. Biasanyasistem kontak yang dipakai adalah sistem tersambung bergantian(change over). Sakelar pembatas ini akan bekerja bila tuas sakalartertekan.

Gambar 2.25 Konstruksi Limit Switch.(directindustry.com)

b. Pengolah Sinyal Listrik

Relay

Relay adalah komponen untuk penyambung saluran danpengontrol sinyal yang dibutuhkan energinya relative kecil. Relaybiasanya difungsikan dengan elektromagnet yang dihasilkan darikumparan. Cara kerja dari relay sendiri yaitu apabila pada lilitandialiri arus listrik maka arus listrik akan mengalir melalui lilitankawat dan akan timbul medan magnet yang mengakibatkan pelatyang ada didekat kumparan akan tertarik atau terdorong sehinggasaluran dapat tersambung atau terputus. Hal ini tergantung padasambungannya (menggunakan NO atau NC). Bila tidak ada arus

Page 49: PERENCANAAN SISTEM KONTROL HIDROLIK PADA ALAT UJI …repository.its.ac.id/253/3/2111030103-Non_Degree_Theses.pdf · daya motor sebesar 0,56 kW, kapasitas pompa 13,76 cc/rev, tekanan

33

listrik maka pelat tadi akan kembali ke posisi semula karenaditarik dengan pegas. Relay mempunyai simbol sebagai berikut:

Relay normally open (NO)

Relay normally closed (NC)

Relay NO dan NC

Angka pertama pada relay menunjukkan contactor yangkeberapa sedangkan angka yang kedua selalu bernomor ¾ untukrelay NO dan ½ untuk relay NC.

Solenoid

Biasanya yang sering dipakai pada elektrohidrolik adalahsolenoid dengan arus DC. Solenoid DC secara konstruktif selalumempunyai inti yang pejal dan terbuat dari besi lunak. Dengandemikian mempunyai bentuk yang simple dan kokoh. Selain itudimaksudkan agar diperoleh konduktansi optimum pada medanmagnet. Bila ada kelonggaran udara, tidak akan mengakibatkankenaikan temperatur operasi karena temperatur operasi hanyaakan bergantung pada besarnya tahanan kumparan serta aruslistrik yang mengalir. Bila solenoid DC diaktifkan (switched on)maka arus listrik yang mengalir meningkat secara perlahan.Ketika arus listrik dialirkan kedalam kumparan akan terjadielektromagnet. Selama terjadinya induksi akan menghasilkangaya yang berlawanan dengan tegangan yang digunakan.

Page 50: PERENCANAAN SISTEM KONTROL HIDROLIK PADA ALAT UJI …repository.its.ac.id/253/3/2111030103-Non_Degree_Theses.pdf · daya motor sebesar 0,56 kW, kapasitas pompa 13,76 cc/rev, tekanan

34

Bila solenoid dipasifkan (switched of) maka medan magnetyang pernah terjadi akan hilang dan dapat mengakibatkantegangan induksi yang besarnya bisa beberapa kali lipatdibandingkan dengan tegangan yang ada pada kumparan.Tegangan induksi ini dapat dapat mengakibatkan rusaknya isolasipada gulungan koil, selanjutnya bila hal ini terjadi terus menerusakan terjadi percikan api. Untuk mengatasi hal ini maka harusdibuat rangkaian yang dapat meredam api, misalnya denganmemasang tahanan yang dihubungkan secara paralel denganinduktansi. Sehingga bila terjadi pemutusan arus listrik, energiakan tersimpan dalam bentuk medan magnet dan dapat hilanglewat tahanan yang telah terpasang.

c. Elemen akhir

Apabila suatu kontrol menggunakan sinyal kontrol dengansinyal listrik dan sinyal kerjanya menggunakan hidrolik makaharus ada suatu alat yang dapat menggabungkan sinyal kontrollistrik dengan sinyal kerja hidrolik. Sistem yang menggabungkansinyak kontrol dan sinyal kerja ini biasanya terdiri dari katupyang diaktuasikan dengan solenoid. Maksudnya adalah untukmenyalurkan sinyal kerja menggunakan katup-katup hidrolik,sedangkan yang mengatur atau menutup tersebut adalah aruslistrik yang dialirkan ke solenoid.

2.3 Programmable Logic Controllers (PLC)

Dalam bidang industri penggunaan mesin otomatis danpemrosesan secara otomatis merupakan hal yang umum. Sistempengontrolan dengan elektromekanik yang menggunakan relay-relay mempunyai banyak kelemahan, diantaranya kontak-kontakyang dipakai mudah aus karena panas/terbakar atau karenahubungan singkat, membutuhkan biaya yang besar saat instalasi,pemeliharaan dan modifikasi dari sistem yang telah dibuat jikadikemudian hari dipertlukan modifikasi.

Page 51: PERENCANAAN SISTEM KONTROL HIDROLIK PADA ALAT UJI …repository.its.ac.id/253/3/2111030103-Non_Degree_Theses.pdf · daya motor sebesar 0,56 kW, kapasitas pompa 13,76 cc/rev, tekanan

35

Dengan menggunakan PLC hal-hal ini dapat diatasi, karenasistem PLC mengintegrasikan berbagai macam komponen yangberdiri sendiri menjadi suatu sistem kendali terpadu dan denganmudah merenovasi tanpa harus mengganti semua instrumen yangada.

PLC merupakan alat kontrol yang dapat diprogram untukmengontrol proses atau operasi-operasi mesin atau juga dapatdigunakan untuk mengatur output sesuai keinginan penggguna.Input disimpan dalam memori dan PLC melakukan instruksilogika inputnya.

Peralatan input dapat berupa: contactor, push button, limitswitch, sensor photoelectric, proximity switch. Selain itu PLCjuga dapat menyimpan instruksi lain seperti: logika, timer,counter pointer yang dapat mengendalikan mesin.

Gambar 2.26 Unit PLC.(http://devsaanindustech.indonetwork.co.id/)

2.3.1 Konsep PLC

Konsep dari PLC sesuai dengan namanya adalah sebagai berikut:

Programmable: menunjukkan kemampuannya yang dapatdengan mudah diubah-ubah sesuai program yang dibuat dankemampuannya dalam hal memori program yang telah dibuat.

Page 52: PERENCANAAN SISTEM KONTROL HIDROLIK PADA ALAT UJI …repository.its.ac.id/253/3/2111030103-Non_Degree_Theses.pdf · daya motor sebesar 0,56 kW, kapasitas pompa 13,76 cc/rev, tekanan

36

Logic: menunjukkan kemampuannya dalam memprosesinput secara aritmetik (ALU), yaitu melakukan operasimembandingkan, menjumlahkan, mengalikan, membagi,mengurangi dan negasi.

Controllers: menunjukkan kemampuannya dalammengontrol dan mengatur proses sehingga menghasilkan outputyang diinginkan.

2.3.2 Fungsi PLC

Fungsi dan kegunaan dari PLC dapat dikatakan hampirtidak terbatas. Tapi dalam prakteknya dapat dibagi secara umumdan khusus.

Secara umum fungsi dari PLC adalah sebagai berikut:

1. Kontrol Sekuensial

PLC memroses input sinyal biner menjadi output yangdigunakan untuk keperluan pemrosesan teknik secara berurutan(sekuensial), disini PLC menjaga agar semua step/langkah dalamproses sekuensial berlangsung dalam urutan yang tepat.

2. Monitoring Plant

PLC secara terus menerus memonitor suatu sistem(misalnya temperatur, tekanan, tingkat ketinggian) danmengambil tindakan yang diperlukan sehubungan dengan prosesyang dikontrol (misalnya nilai sudah melebihi batas) ataumenampilkan pesan tersebut ke operator.

2.3.3 Struktur PLCPada umumnya Programmable Logic Control (PLC),

mempunyai struktur sebagai berikut: CPU Memori

Page 53: PERENCANAAN SISTEM KONTROL HIDROLIK PADA ALAT UJI …repository.its.ac.id/253/3/2111030103-Non_Degree_Theses.pdf · daya motor sebesar 0,56 kW, kapasitas pompa 13,76 cc/rev, tekanan

37

Input / Output Unit Power Supply Perangkat pemrograman

Gambar 2.27 Struktur Dasar PLC.

Central Processing Unit (CPU)CPU menangani komunikasi dengan piranti eksternal,

interkonektivitas antar bagian-bagian internal PLC, eksekusiprogram, manajemen memori mengawasi atau mengamatimasukan dan memberikan sinyal ke keluaran (sesuai denganproses atau program yang dijalankan).

CPU dalam PLC berisi rangakaian elektronika digital yangberfungsi berfungsi sebagai Contact Normally Open (NO) danContact Normally Close (NC) relay. Memori

Karakteristik terpenting dari PLC adalah kemudahanpemakai dalam menggantikan program dengan mudah dan cepat.Tujuan ini dapat dicapai dengan membuat karakteristik PLCdilengkapi dengan sistem memori. Sistem memori inidimaksudkan untuk penyimpanan data-data urutan instruksiataupun program yang dapat dieksekusi oleh prosesor sesuaidengan perintah yang telah diberikan dalam program.

Memori dari PLC menggunakan alat semi konduktor yaituRAM (Random Acces Memory), ROM (Read Only Memory),PROM (Programmable Read Only Memory). Power Supply

Power Supply merubah tegangan input menjadi teganganlistrik yang dibutuhkan PLC. Power supply juga dapat memonitor

Page 54: PERENCANAAN SISTEM KONTROL HIDROLIK PADA ALAT UJI …repository.its.ac.id/253/3/2111030103-Non_Degree_Theses.pdf · daya motor sebesar 0,56 kW, kapasitas pompa 13,76 cc/rev, tekanan

38

dan memberikan sinyal kepada CPU apabila tejadi suatukesalahan. Dengan kata lain, power supply selain sebagai pemberidaya berfungsi juga sebagai proteksi komponen sistem. Input / Output Unit

Input / Output unit adalah struktur masukan dan keluaranyang terdapat dalam PLC dan menyebakan PLC tersebut dapatbekerja atau menjalankan instruksi programnya. Perangkat Pemrograman (Program Device)

Bagian ini merupakan salah satu bagian dari sistemperalatan yang dibutuhkan oleh PLC untuk melakukanpenginputan sebuah program yang akan diproses oleh PLCtersebut. Adapun bagian – bagian dari program console (PC)diantaranya: LCD Display, Mode Operasi, tombol–tombolinstruksi, tombol–tombol operasi, dan tombol–tombol nomor.

2.3.4 Prinsip Kerja PLCPLC merupakan peralatan elektronik yang dibuat dari

microprocessor untuk memonitor keadaan input dari peralatan.Kemudian input tersebut digunakan untuk mengontrol keadaanoutput. Sebuah PLC bekerja secara kontinu dalam 3 langkahseperti terlihat dalam gambar 2.28 berikut:

Gambar 2.28 Prinsip Kerja PLC.

Page 55: PERENCANAAN SISTEM KONTROL HIDROLIK PADA ALAT UJI …repository.its.ac.id/253/3/2111030103-Non_Degree_Theses.pdf · daya motor sebesar 0,56 kW, kapasitas pompa 13,76 cc/rev, tekanan

39

Langkah pertama yaitu periksa status masukan. PLCmembaca nilai/kondisi dari terminal input dan menyimpannyadalam memori input. Pengolahan nilai input selanjutnyadidasarkan pada nilai yang ada pada memori input. Hal inidimaksudkan agar nilai input tetap konsisten selama langahpertama ini selesai. Apabila terjadi perubahan nilai input makabaru akan berpengaruh pada langkah berikutnya. Namun terdapatinstruksi khusus apabila hendak mengambil nilai langsung dariterminal.

Langkah berikutnya yaitu eksekusi program. PLC akanmengeksekusi program satu demi satu menggunakan nilai padamemori input dan memperbaharui nilai pada memori output.Pemrograman PLC difokuskan pada bagian ini.

Setelah langkah eksekusi program berjalan. Makadilanjutkan dengan pembahruan status keluaran. Terakhir PLCmengeluarkan nilai dari memori output ke terminal output danselanjutnya ke perangkat luar output.

2.3.5 Bahasa Pemograman

Terdapat banyak pilihan bahasa untuk membuat programdalam PLC. Masing-masing bahasa mempunyai keuntungan dankerugian tergantung dari sudut pandang kita sebagaiuser/pemogram. Pada umumnya terdapat 2 bahasa pemogramansederhana dari PLC, yaitu pemograman diagram ladder danbahasa instruction list. (mnemonic code). Diagram Ladder adalahbahasa yang dimiliki oleh setiap PLC.

2.3.6 Ladder DiagramDiagram Ladder menggambarkan program dalam bentuk

grafik. Diagram ini dikembangkan dari kontak-kontak relay yangterstruktur yang menggambarkan aliran arus listrik. Dalamdiagram ladder terdapat dua buah garis vertikal dimana garisvertikal sebelah kiri dihubungkan dengan sumber tegangan positif

Page 56: PERENCANAAN SISTEM KONTROL HIDROLIK PADA ALAT UJI …repository.its.ac.id/253/3/2111030103-Non_Degree_Theses.pdf · daya motor sebesar 0,56 kW, kapasitas pompa 13,76 cc/rev, tekanan

40

catu daya dan garis sebelah kanan dihubungkan dengan sumbertegangan negatif catu daya.

Program ladder ditulis menggunakan bentuk pictorial atausimbol yang secara umum mirip dengan rangkaian kontrol relay.Program ditampilkan pada layar dengan elemen-elemen sepertinormally open contact, normally closed contact, timer, counter,sequencer, dll ditampilkan seperti dalam bentuk pictorial.

Dibawah kondisi yang benar, listrik dapat mengalir dari relsebelah kiri ke rel sebelah kanan, jalur rel seperti ini disebutsebagai ladder line (garis tangga). Peraturan secara umum didalam menggambarkan program ladder diagram adalah:

Daya mengalir dari rel kiri ke rel kanan

Output koil tidak boleh dihubungkan secara langsung di relsebelah kiri.

Tidak ada kontak yang diletakkan disebelah kanan outputcoil

Hanya diperbolehkan satu output koil pada ladder line.

Dengan diagram ladder, gambar diatas direpresantisak menjadi:

Gambar 2.29 Diagram Ladder.

Page 57: PERENCANAAN SISTEM KONTROL HIDROLIK PADA ALAT UJI …repository.its.ac.id/253/3/2111030103-Non_Degree_Theses.pdf · daya motor sebesar 0,56 kW, kapasitas pompa 13,76 cc/rev, tekanan

41

Diantar dua garis ini dipasang kontak-kontak yangmenggambarkan kontrol dari switch, sensor atau output. Satubaris dari diagram disebut dengan satu rung. Input menggunakansimbol [ ] (kontak normally open) dan [/] (kontak normally close).Output mempunyai simbol ( ) yang terletak paling kanan.

2.3.6.1 Instruksi Dasar PLC dengan Menggunakan LadderDiagram

1) LD (Load) dan LD NOT (Load not)

Gambar 2.30 Simbol Diagram Ladder LD dan LD NOT.(http://ayobelajarelektro.blogspot.com/)

Load adalah sambungan langsung dari line dengan logikapensakelarannya seperti sakelar NO sedangkan LD NOT logikapensakelarannya adalah seperti sakelar NC. Instruksi inidibutuhkan jika urutan kerja pada suatu sistem kendali hanyamembutuhkan satu kondisi logic saja untuk mengeluarkan satukeluaran.

Page 58: PERENCANAAN SISTEM KONTROL HIDROLIK PADA ALAT UJI …repository.its.ac.id/253/3/2111030103-Non_Degree_Theses.pdf · daya motor sebesar 0,56 kW, kapasitas pompa 13,76 cc/rev, tekanan

42

2) AND dan AND NOT

Gambar 2.31 Simbol Diagram Ladder AND dan AND NOT.(http://ayobelajarelektro.blogspot.com/)

Apabila memasukkan logika AND maka harus adarangkaian yang berada di depannya, karena penyambungannyaseri. Logika pensaklarannya AND seperti sakelar NO dan ANDNOT seperti sakelar NC. Instruksi tersebut dibutuhkan jika urutankerja pada suatu sistem kendali membutuhkan lebih dari satukondisi logic yang harus terpenuhi semuanya untuk memperolehsatu keluaran.

3) OR dan OR NOT

Gambar 2.32 Simbol Diagram Ladder OR dan OR NOT.(http://ayobelajarelektro.blogspot.com/)

OR dan OR NOT dimasukkan seperti sakelar yangposisinya paralel dengan rangkaian sebelumnya. Instruksi tersebut

Page 59: PERENCANAAN SISTEM KONTROL HIDROLIK PADA ALAT UJI …repository.its.ac.id/253/3/2111030103-Non_Degree_Theses.pdf · daya motor sebesar 0,56 kW, kapasitas pompa 13,76 cc/rev, tekanan

43

dibutuhkan jika sequence pada suatu sistem kendalimembutuhkan salah satu saja dari beberapa kondisi logic yangterpasang paralel untuk mengeluarkan satu keluaran. Logika ORlogika pensakelarannya adalah seperti sakelar NO dan OR NOTlogika pensakelarannya seperti sakelar NC.

4) OUT

Gambar 2.33 Simbol Diagram Ladder OUT.(http://ayobelajarelektro.blogspot.com/)

OUT digunakan sebagai keluaran dari beberapa instruksiyang terpasang sebelumnya yang telah membentuk suatu logikapengendalian tertentu. Logika pengendalian dari instruksi OUTsesuai dengan pemahaman pengendalian sistem PLC yang telahdibahas di atas di mana instruksi OUT ini sebagai koil relai yangmempunyai konak di luar perangkat lunak. Sehingga jika OUTmemperoleh sinyal dari instruksi program yang terpasang makakontak di luar perangkat lunak akan bekerja.

5) AND LD (And Load)

Gambar 2.34 Simbol Diagram Ladder And Load.(http://ayobelajarelektro.blogspot.com/)

Penyambungan AND LD terlihat pada gambar 2.34tersebut diatas, dimaksudkan untuk mengeluarkan satu keluarantertentu.

Page 60: PERENCANAAN SISTEM KONTROL HIDROLIK PADA ALAT UJI …repository.its.ac.id/253/3/2111030103-Non_Degree_Theses.pdf · daya motor sebesar 0,56 kW, kapasitas pompa 13,76 cc/rev, tekanan

44

6) OR LD (OR Load)

Gambar 2.35 Simbol Diagram Ladder OR Load.(http://ayobelajarelektro.blogspot.com/)

Sistem penyambungannya seperti gambar 2.35 di atas padaprisnsipnya sama dengan AND NOT, di mana untuk memberikankeluaran sesuai dengan instruksi yang telah terpasang padagambar tersebut.

2.3.6.2 Prinsip-prinsip Ladder Diagram PLCUntuk memperlihatkan hubungan antara satu rangkaian

fisik dengan ladder diagram yang mempresentasikannya, lihatlahrangkaian motor listrik pada gambar 2.36 dibawah ini. Motordihubungkan ke sumber daya melalui 3 saklar yang dirangkaisecara seri ditambah saklar over load sebagai pengaman. Motorakan menyala bila seluruh saklar dalam kondisi menutup.

StartStop

Safety

motor

overload

Start Stop safety motor

Gambar 2.36 Rangkaian start – stop motor.

Page 61: PERENCANAAN SISTEM KONTROL HIDROLIK PADA ALAT UJI …repository.its.ac.id/253/3/2111030103-Non_Degree_Theses.pdf · daya motor sebesar 0,56 kW, kapasitas pompa 13,76 cc/rev, tekanan

45

Kesimpulan:

Ladder diagram tersusun dari dua garis vertikal yangmewakili rel daya.

Diantara garis vertikal tersebut disusun garis horizontalyang disebut rung (anak tangga) yang berfungsi untukmenempatkan komponen kontrol sistem.

2.3.6.3 Praktik Memori Circuit (Latch)Rangkaian yang bersifat mengingat kondisi sebelumnya

seringkali dibutuhkan dalam kontrol logic. Pada rangkaian inihasil keluaran dikunci (latching) dengan menggunakan kontakhasil keluaran itu sendiri, sehingga walaupun input sudahberubah, kondisi output tetap.

X1 Y1X2

Y1

Gambar 2.37 Latching Circuit.

2.4 Penelitian Sebelumnya

2.4.1 Desain Dan Analisa Struktur Mekanik DanInstrumentasi Alat Uji Suspensi Sepeda Motor 1 DOF

Penelitian sebelumnya telah dilakukan oleh M. Chosyiin AlFaris, ITS, 2013. Penelitian tersebut berupa analisa strukturmekanik dan instrumentasi alat uji suspensi sepeda motor 1 DOF.Hasil dari penelitin tersebut dapat dideskripsikan sebagai berikut:

Page 62: PERENCANAAN SISTEM KONTROL HIDROLIK PADA ALAT UJI …repository.its.ac.id/253/3/2111030103-Non_Degree_Theses.pdf · daya motor sebesar 0,56 kW, kapasitas pompa 13,76 cc/rev, tekanan

46

Suspensi adalah salah satu sistem pada sepeda motor yangberfungsi meredam kejutan, getaran yang terjadi pada kendaraanakibat permukaan jalan yang tidak rata. Suspensi dapatmeningkatkan kenyamanan berkendara dan mengendalikankendaraan. Sistem suspensi terdiri atas pegas, shock absorberdan komponen lainnya.

Perencanaan desain dan analisa numerik struktur mekanikdan instrumentasi alat uji suspensi dengan menggunakanpenggerak tenaga hidrolik. Struktur mekanik alat uji ini dibuatdengan dimensi 1370 mm x 900 mm x 700 mm dengan bahanyang mampu meredam getaran saat dilakukan pengujian.

Gaya yang diberikan saat pengujian sebesar 1113 N. Dangaya dari sistem hidrolik sebesar 2226 N. Tegangan yang terjadipada fixture atas sebesar 9,6 x 106 N/m2 (teoritis) dan 12,86 x 106

N/m2 (numerik) dapat dilihat pada gambar 2.38. Tegangan padafixture bawah 10,04 x 106 N/m2 (teoritis) dan 12,689 x 106 N/m2

(numerik) dapat dilihat pada gambar 2.39. Semua tegangan yangterjadi masih dibawah yield strength 2,35 x 108 N/m2 jadi desaintersebut dapat dikatakan aman untuk digunakan. Desain darisistem hidrolik dengan daya motor sebesar 0,45 KW, kapasitaspompa 11,005 cc/rev, dan tekanan maksimal yang dihasilkansebesar 17,7 bar. Desain akhir dari alat uji suspensi sepeda motor1 DOF dapat dilihat pada gambar 2.40.

Gambar 2.38 Hasil Analisa Tegangan Fixture Atas.(digilib.its.ac.id)

Page 63: PERENCANAAN SISTEM KONTROL HIDROLIK PADA ALAT UJI …repository.its.ac.id/253/3/2111030103-Non_Degree_Theses.pdf · daya motor sebesar 0,56 kW, kapasitas pompa 13,76 cc/rev, tekanan

47

Gambar 2.39 Hasil Analisa Tegangan Fixture Bawah.(digilib.its.ac.id)

Gambar 2.40 Desain Akhir Alat Uji Suspensi Sepeda Motor 1DOF. (digilib.its.ac.id)

47

Gambar 2.39 Hasil Analisa Tegangan Fixture Bawah.(digilib.its.ac.id)

Gambar 2.40 Desain Akhir Alat Uji Suspensi Sepeda Motor 1DOF. (digilib.its.ac.id)

Page 64: PERENCANAAN SISTEM KONTROL HIDROLIK PADA ALAT UJI …repository.its.ac.id/253/3/2111030103-Non_Degree_Theses.pdf · daya motor sebesar 0,56 kW, kapasitas pompa 13,76 cc/rev, tekanan

48

(halaman ini sengaja dikosongkan)

Page 65: PERENCANAAN SISTEM KONTROL HIDROLIK PADA ALAT UJI …repository.its.ac.id/253/3/2111030103-Non_Degree_Theses.pdf · daya motor sebesar 0,56 kW, kapasitas pompa 13,76 cc/rev, tekanan

49

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Diagram Alir Dan Metode Penelitian Secara UmumMetode penelitian harus dibuat dengan suatu analisa dan

studi yang mampu menerangkan atau menjelaskan dengan jelasalur penelitian. Sehingga alur penelitian berjalan dengan teratursesuai dengan tahap-tahap penelitian. Maka akan diuraikandengan diagram alir sebagai berikut:

Gambar 3.1 Diagram Alir Penelitian Secara Umum.

Page 66: PERENCANAAN SISTEM KONTROL HIDROLIK PADA ALAT UJI …repository.its.ac.id/253/3/2111030103-Non_Degree_Theses.pdf · daya motor sebesar 0,56 kW, kapasitas pompa 13,76 cc/rev, tekanan

50

MulaiMeliputi penentuan judul dan materi dari dosen

pembimbing yang terinspirasi dari materi penelitian sebelumnyakemudian mencari referensi mengenai sistem hidrolik besertakomponen-kompenennya, sistem kontrol menggunakan PLC,sistem instrumentasi berupa sensor accelerometer, lalu mencaridan mendownload software Automation Studio.

Studi LiteraturMencari data dan informasi sebanyak mungkin,

mempelajari cara mengenai sistem hidrolik beserta komponen-kompenennya, sistem kontrol menggunakan PLC, sisteminstrumentasi berupa sensor accelerometer beserta penggunaanyadan jenis-jenisnya dan penggunaan software Automation Studiodari media cetak maupun elektronik guna lancarnya penggunaan.

Perumusan MasalahMerumuskan masalah bahwa dibutuhkan suatu penelitian

untuk mendesain sistem hidrolik beserta sistem kontrolnya padaalat uji suspensi sepeda motor mengunakan sistem PLC, karenapenelitian sebelumya sistem kontrolnya masih menggunakanelektrohidrolik sehingga alat tersebut tidak dapat beroperasidengan maksimal. Kemudian menentukan sistem instrumennyauntuk mendapatkan hasil pengukuran berupa percepatan (gerak)ketika alat tersebut beroperasi.

Desain Sistem Kontrol HidrolikSetelah merumuskan masalah, dilanjutkan dengan

mendesain sistem hidrolik berupa sirkuit dan pemilihankomponen-kompenen sistem hidrolik. Kemudian dilanjutkandengan mendesain sistem kontolnya meliputi pembuatanelektrohidrolik dan ladder diagram pada PLC. Desain sistemkontrol hidrolik ini menggunakan software.

Software DevelopementSoftware yang digunakan pada desain sistem kontrol

hidrolik pada alat uji suspensi sepeda motor baik dari sirkuit

Page 67: PERENCANAAN SISTEM KONTROL HIDROLIK PADA ALAT UJI …repository.its.ac.id/253/3/2111030103-Non_Degree_Theses.pdf · daya motor sebesar 0,56 kW, kapasitas pompa 13,76 cc/rev, tekanan

51

hidrolik, wiring diagram dan pembuatan ladder diagram PLCmenggunakan software Automation Studio.

Sistem InstrumentasiSistem Instrumentasi adalah alat-alat piranti (device) yang

dipakai untuk pengukuran dan pengendalian dalam suatu sistem.Instrumentasi yang digunakan pada alat uji suspensi sepeda motoradalah sebagai alat pengukuran percepatan (gerak) ketika alattersebut beropersi. Alat pengukuran yang digunakan adalahsensor accelerometer.

Kriteria OKDikatakan OK, untuk desain sistem hidrolik adalah desain

dapat beroperasi, mampu menggerakkan dengan kebutuhan yangdibutuhkan, menggunakan komponen yang sedikit. Untuk sisteminstrumentasinya adalah sensor accelerometer dengan single axis,keluaran dari sensor berupa digital, mempunyai spesifikasi sesuaidengan karakteristik alat uji tersebut.

Analisa dan KesimpulanSetelah desain sistem kontrol hidrolik berhasil dibuat dan

dijalankan dalam software automation studio serta penentuansensor accelerometer maka dilakukan tahap selanjutnya yaituanalisa sistem. Penilaian dalam analisis ini menggunakan standarANSI meliputi rangkaian, kinerja, keamanan, dan efisisensi.

KesimpulanSetelah melakukan langkah analisis maka dapat diambil

kesimpulan rangkaian kontrol sistem hidrolik alat uji suspensisepeda motor dengan sensor accelerometer sebagai alatinstrumentasi mana yang lebih efsiensi dan sederhana rangkaiankontrolnya serta yang mudah untuk dilakukannya otomasi.

Selesai.Setelah pengambilan kesimpulan selesai maka langkah-

langkah diatas diulang kembali untuk mendapatkan hasil yanglebih baik lalu dapat dibuat untuk laporan.

Page 68: PERENCANAAN SISTEM KONTROL HIDROLIK PADA ALAT UJI …repository.its.ac.id/253/3/2111030103-Non_Degree_Theses.pdf · daya motor sebesar 0,56 kW, kapasitas pompa 13,76 cc/rev, tekanan

52

3.2 Diagram Alir Desain dan Simulasi Sistem Hidrolik

Gambar 3.2 Diagram Alir Sistem Hidrolik.

Page 69: PERENCANAAN SISTEM KONTROL HIDROLIK PADA ALAT UJI …repository.its.ac.id/253/3/2111030103-Non_Degree_Theses.pdf · daya motor sebesar 0,56 kW, kapasitas pompa 13,76 cc/rev, tekanan

53

MulaiMeliputi mencari, mendownload, dan menginstal software

automation studio.

Studi LiteraturMencari data dan informasi sebanyak mungkin,

mempelajari cara penggunaan software automation studio darimedia cetak maupun elektronik guna lancarnya penggunaan.

Perumusan MasalahMerumuskan masalah bahwa dibutuhkan suatu penelitian

untuk mendesain sistem hidrolik beserta penentuan komponen-kompenen pada alat uji suspensi sepeda motor.

Pemilihan KomponenSetelah mengetahui dasar-dasar hidrolik maka langkah

selanjutnya yaitu memilih komponen hidrolik digunakan sebagaisimulasi hidrolik pada automation studio.

Merangkai komponen-komponen hidrolik pada softwareautomation studio

Setelah komponen dipilih maka dilakukan merangkaikomponen sesuai kebutuhan dan fungsinya sampai terbentuksirkuit hidrolik. Komponen-komponen itu dirangkai padasoftware automation studio.

Running TestSetelah komponen-komponen hidrolik dipilih dan dirangkai

maka sistem hidrolik siap untuk disimulasikan. Apabilarangkaian tidak dapat berjalan dengan seharusnya maka kembalike langkah sebelumnya yaitu pemilihan komponen hidrolik padaautomation studio dan diperiksa kembali apakah rangkaian sudahsesuai atau tidak.

Kriteria OKDikatakan OK, untuk desain sistem hidrolik adalah desain

dapat beroperasi ketika dilakukannya simulasi dengan gerakan

Page 70: PERENCANAAN SISTEM KONTROL HIDROLIK PADA ALAT UJI …repository.its.ac.id/253/3/2111030103-Non_Degree_Theses.pdf · daya motor sebesar 0,56 kW, kapasitas pompa 13,76 cc/rev, tekanan

54

yang dibutuhkan yaitu naik dan turun, mampu menggerakkandengan karakteristik beban yang dibutuhkan, menggunakankomponen yang sedikit tetapi dapat mencukupi yang dibutuhkanoleh sistem.

Menganalisa RangkaianSetelah rangkaian berhasil dibuat dan dijalankan dalam

software automation studio maka dilakukan tahap selanjutnyayaitu analisa rangkaian. Penilaian dalam analisis inimenggunakan standar ANSI meliputi kinerja, keamanan, danefisisensi.

PerhitunganSetelah menganalisa rangkaian, dilakukannya tahap

perhitungan. Tahap ini meliputi perhitungan gaya maksimal yangditerima oleh silinder, tekanan pada silinder, kapasitas pelumas,dan daya motor.

KesimpulanSetelah melakukan langkah analisis rangkaian dan disertai

melakukan perhitungan sistem hidrolik maka dapat diambilkesimpulan bahwa rangkaian sistem hidrolik alat uji suspensisepeda motor mana yang lebih efsiensi dan sederhana rangkaiankontrolnya.

Selesai.Setelah pengambilan kesimpulan selesai maka langkah-

langkah diatas diulang kembali untuk mendapatkan hasil yanglebih baik lalu dapat dibuat untuk laporan.

Page 71: PERENCANAAN SISTEM KONTROL HIDROLIK PADA ALAT UJI …repository.its.ac.id/253/3/2111030103-Non_Degree_Theses.pdf · daya motor sebesar 0,56 kW, kapasitas pompa 13,76 cc/rev, tekanan

55

3.3 Diagram Alir Simulasi PLC Hidrolik

Gambar 3.3 Diagram Alir Simulasi PLC Hidrolik.

Page 72: PERENCANAAN SISTEM KONTROL HIDROLIK PADA ALAT UJI …repository.its.ac.id/253/3/2111030103-Non_Degree_Theses.pdf · daya motor sebesar 0,56 kW, kapasitas pompa 13,76 cc/rev, tekanan

56

MulaiMeliputi mencari, mendownload, dan menginstal software

automation studio.

Studi LiteraturMencari data dan informasi sebanyak mungkin,

mempelajari cara penggunaan software automation studio danmempelajari sistem PLC dari media cetak maupun elektronikguna lancarnya penggunaan.

Perumusan MasalahMerumuskan masalah bahwa dibutuhkan suatu penelitian

untuk mendesain sistem kontrol hidrolik beserta penentuankomponen-kompenen sistem kontrolnya pada alat uji suspensisepeda motor.

Pemilihan KomponenSetelah mengetahui dasar-dasar tentang sistem kontrol

berupa PLC maka langkah selanjutnya yaitu memilih komponenPLC yang digunakan sebagai simulasi sistem kontrol pada sistemhidrolik yang sudah dibuat pada software automation studio.

Merangkai komponen-komponen PLC pada softwareautomation studio

Setelah komponen dipilih maka dilakukan merangkaikomponen sesuai kebutuhan dan fungsinya sampai terbentukLadder diagram PLC. Komponen-komponen itu dirangkai padasoftware automation studio.

Running TestSetelah komponen-komponen PLC dipilih dan dirangkai

maka sistem kontrol PLC siap untuk disimulasikan untuk sistemhidrolik yang sudah dibaut. Apabila rangkaian tidak dapatberjalan dengan seharusnya maka kembali ke langkahsebelumnya yaitu pemasangan komponen Ladder diagram PLC

Page 73: PERENCANAAN SISTEM KONTROL HIDROLIK PADA ALAT UJI …repository.its.ac.id/253/3/2111030103-Non_Degree_Theses.pdf · daya motor sebesar 0,56 kW, kapasitas pompa 13,76 cc/rev, tekanan

57

pada automation studio diperiksa kembali apakah rangkaiansudah sesuai atau tidak.

Kriteria OKDikatakan OK, untuk desain sistem simulasi PLC hidrolik

dapat mengontrol gerakan dari sebuah silinder yaitu naik danturun, mampu menggerakkan dengan kebutuhan yang dibutuhkan,menggunakan komponen yang sedikit.

Menganalisa RangkaianSetelah rangkaian berhasil dibuat dan dijalankan dalam

software automation studio maka dilakukan tahap selanjutnyayaitu analisa rangkaian. Penilaian dalam analisis inimenggunakan standar ANSI meliputi kinerja, keamanan, danefisisensi.

KesimpulanSetelah melakukan langkah analisis rangkaian maka dapat

diambil kesimpulan bahwa rangkaian sistem kontrolmenggunakan ladder diagram pada sistem hidrolik alat ujisuspensi sepeda motor mana yang lebih efsiensi dan sederhanarangkaian kontrolnya.

Selesai.Setelah pengambilan kesimpulan selesai maka langkah-

langkah diatas diulang kembali untuk mendapatkan hasil yanglebih baik lalu dapat dibuat untuk laporan.

Page 74: PERENCANAAN SISTEM KONTROL HIDROLIK PADA ALAT UJI …repository.its.ac.id/253/3/2111030103-Non_Degree_Theses.pdf · daya motor sebesar 0,56 kW, kapasitas pompa 13,76 cc/rev, tekanan

58

3.4 Skema Sistem Hidrolik

Gambar 3.4 Skema Sistem Hidrolik.

4

5

6

9

8

2 13

7

10

11

19

12

1713

14

18

15

16

58

3.4 Skema Sistem Hidrolik

Gambar 3.4 Skema Sistem Hidrolik.

4

5

6

9

8

2 13

7

10

11

19

12

1713

14

18

15

16

Page 75: PERENCANAAN SISTEM KONTROL HIDROLIK PADA ALAT UJI …repository.its.ac.id/253/3/2111030103-Non_Degree_Theses.pdf · daya motor sebesar 0,56 kW, kapasitas pompa 13,76 cc/rev, tekanan

59

Keterangan:

1. Tangki Pelumas (oli)2. Pelumas (oli)3. Filter/strainer4. Motor Listrik5. Kopling6. Pompa Hidrolik7. Pressure Gauge8. Flexible Hose9. Directional Control Valve (DCV)10. Silinder Hidrolik11. Pegas Jenis Spiral12. Box Control13. Fixture Atas (Sprung mass)14. Fixture Bawah (Unsprung mass)15. Adjustment16. Linear Guide17. Mass Holder18. Base19. Frame

Skema sistem hidrolik pada alat uji suspensi diatas adalahsebagai dasar perancangan dari desain sirkuit hidrolik dan sirkuitsistem kontrol baik perencanaan elektrohidrolik maupunperancangan ladder diagram PLC yang menggunakan softwareAutomation Studio sebagai software simulasi dari perancangansirkuit hidrolik dan kontrol tersebut.

3.5 Spesifikasi Silinder Hidrolik

Spesifikasi silinder hidrolik didapat dari katalog yangsudah memenuhi perencanaan atau kebutuhan dari alat ujisuspensi sepeda motor. Berikut spesifikasi dan gambar silindersebagai berikut:

Page 76: PERENCANAAN SISTEM KONTROL HIDROLIK PADA ALAT UJI …repository.its.ac.id/253/3/2111030103-Non_Degree_Theses.pdf · daya motor sebesar 0,56 kW, kapasitas pompa 13,76 cc/rev, tekanan

60

Tabel 3.1 Spesifikasi silinder hidrolik.

Silinder Double Acting

NAMA UKURAN

Diameter Piston (A) 40 mm

Diameter rod 25 mm

Diameter Silinder (D) 50 mm

Panjang Stroke 100 mm

Max. Operating Pressure 200 bar / 20 MPa

Panjang silinder Double Acting (Z) 230 mm

Piping Size (E) ¼ inchi / 6,35 mm

Total weight 2,75 kg

Gambar 3.5 Silinder Hidrolik.

Page 77: PERENCANAAN SISTEM KONTROL HIDROLIK PADA ALAT UJI …repository.its.ac.id/253/3/2111030103-Non_Degree_Theses.pdf · daya motor sebesar 0,56 kW, kapasitas pompa 13,76 cc/rev, tekanan

61

3.6 Wiring Diagram

Gambar 3.6 Wiring Diagram Sistem Hidrolik.

0.00 Bar

RETEXT

100

%

100 %

UP DOWN

K1RETEXT

K2

K2K1

K1 K2

RESET

Page 78: PERENCANAAN SISTEM KONTROL HIDROLIK PADA ALAT UJI …repository.its.ac.id/253/3/2111030103-Non_Degree_Theses.pdf · daya motor sebesar 0,56 kW, kapasitas pompa 13,76 cc/rev, tekanan

62

3.7 Rangkaian PLC hidrolik menggunakan ladder diagram

Gambar 3.7 Rangkaian PLC Hidrolik menggunakan LadderDiagram.

0.00 Bar

RETEXT

100

%

100 %

END

RUNG1

UP 1-1IC1.IN0 1-1OC1.OUT0

1-1OC1.OUT0

EXT1-1IC1

IN0 I:0/00

IN1 I:0/01

IN2 I:0/02

IN3 I:0/03

IN4 I:0/04

IN5 I:0/05

IN6 I:0/06

IN7 I:0/07

COM

1-1OC1

OUT0O:0/00

OUT1O:0/01

OUT2O:0/02OUT3O:0/03OUT4O:0/04OUT5O:0/05OUT6O:0/06

OUT7O:0/07COM

DOWN 1-1IC1.IN2 1-1OC1.OUT1

1-1OC1.OUT1

RET

1-1IC1.IN1

1-1IC1.IN1

I:0/00 I:0/01 O:0/00

I:0/02 O:0/01I:0/01

O:0/01

O:0/00RESET

Page 79: PERENCANAAN SISTEM KONTROL HIDROLIK PADA ALAT UJI …repository.its.ac.id/253/3/2111030103-Non_Degree_Theses.pdf · daya motor sebesar 0,56 kW, kapasitas pompa 13,76 cc/rev, tekanan

63

3.8 Sensor AccelerometerSensor yang akan digunakan didalam alat uji ini sebagai

pembaca dari perubahan kerja dari silinder adalah Sensoraccelerometer. Sensor aceelerometer sendiri adalah sebuah sensoryang dapat mengukur percepatan, mendeteksi dan mengukurgetaran (vibrasi) benda pada kendaraan, mesin dan instalasipengaman serta mengukur percepatan akibat gravitasi. Percepatan(acceleration) yang terjadi merupakan keadaan dimanaberubahnya kecepatan terhadap waktu. Percepatan yang terjadibergantung pada arah karena penurunan kecepatan merupakanbesaran vektor. Untuk memperoleh data jarak pada sensoraccelerometer memerlukan proses integral ganda terhadap hasildata yang dikeluarkan oleh sensor. Sensor accelerometermengukur percepatan akibat gerakan benda yang melekatpadanya. Dibawah ini merupakan salah satu contoh jenisaccelerometer.

Gambar 3.8 Single Axis Accelerometer.(http://www.alibaba.com/)

Page 80: PERENCANAAN SISTEM KONTROL HIDROLIK PADA ALAT UJI …repository.its.ac.id/253/3/2111030103-Non_Degree_Theses.pdf · daya motor sebesar 0,56 kW, kapasitas pompa 13,76 cc/rev, tekanan

64

Spesifikasi dari sensor Accelerometer Single AxisAccelerometer ADXL180: 50g–500g (Configurable, High-G)dijelaskan sebagai berikut:

Tabel 3.2 Absolute Maximum Ratings.Parameter Rating

Supply Voltage (VBP-VBN) -0.3V to +21V

Voltage at Any Pin withRespect to VBP Except VBN

-0.3V to VOD +0.3V

Storage Temperature Range -55°C to +150°C

Soldering Temperature 255°C

Operating Temperature Range -40°C to +125°C

ESD All Pins 1.5 kV HBM

Latch-Up Current 100 mA

Storage Temperature -65°C to +150°C

Mechanical Shock(Unpowered) ±4000 g (0.5 ms, half sine)

Mechanical Shock (Powered) ±2000 g (0.5 ms, half sine)

Drop Test (onto Concrete) 1.2 m

Thermal Gradient ±20°C/minute

Page 81: PERENCANAAN SISTEM KONTROL HIDROLIK PADA ALAT UJI …repository.its.ac.id/253/3/2111030103-Non_Degree_Theses.pdf · daya motor sebesar 0,56 kW, kapasitas pompa 13,76 cc/rev, tekanan

65

3.9 Gambaran Desain Box Kontrol Alat Uji SuspensiSepeda Motor 1 DOF

Gambaran desain dari box kontrol pada alat uji suspensisepeda motor mengikuti dimensi pada PLC yang digunakandalam sistem kontrol pada alat tersebut. Berikut geometri daridesain box kontrol seperti dibawah ini:

Gambar 3.9 Geometri Box Control.

Gambar 3.10 Geometri Cover Box Control.

Page 82: PERENCANAAN SISTEM KONTROL HIDROLIK PADA ALAT UJI …repository.its.ac.id/253/3/2111030103-Non_Degree_Theses.pdf · daya motor sebesar 0,56 kW, kapasitas pompa 13,76 cc/rev, tekanan

66

(halaman ini sengaja dikosongkan)

Page 83: PERENCANAAN SISTEM KONTROL HIDROLIK PADA ALAT UJI …repository.its.ac.id/253/3/2111030103-Non_Degree_Theses.pdf · daya motor sebesar 0,56 kW, kapasitas pompa 13,76 cc/rev, tekanan

67

BAB IV

HASIL DAN ANALISA

Pada bab IV dibahas mengenai analisa teoritis terhadapdesain sistem hidrolik dan simulasi sistem kontrol menggunakanladder diagram PLC pada alat uji suspensi sepeda motor. Dimulaidengan deskripsi umum mengenai sistem kontrol alat uji suspensisepeda motor. Kemudian dilanjutkan dengan tahap perhitungan,hasil desain sirkuit hidrolik, hasil simulasi rangkaian sistemkontrol hidrolik beserta rangkaian listrik elektrik hidroliknya,pembuatan diagram Sequential Functional Chart (SFC) padasistem hidrolik alat uji suspensi sepeda motor dan pembuatanblok diagram instrumentasinya serta desain akhir sistem kontrolalat uji suspensi sepeda motor.

4.1 Deskripsi UmumDesain sistem kontrol hidrolik alat uji suspensi sepeda

motor telah didiskripsikan secara singkat pada bab III. Komponenutama dari sistem ini adalah untuk sistem hidrolik ada pompahidrolik, reservoir, filter, valve, flexible hose, pressure gauge danaktuator. Sedangkan untuk sistem kontrolnya menggunakan 4/3-way double solenoid control valve yang dikontrol dengan sebuahunit PLC dengan metode ladder diagram.

4.2 Tahap PerhitunganPada tahapan ini dilakukan analisa secara teoritis mengenai

sistem hidrolik alat uji suspensi sepeda motor. Pertama adalahmenghitung gaya maksimum yang diterima oleh silinder hidrolik.Kemudian menghitung tekanan yang diterima oleh silinder dankapasitas yang dihasilkan oleh pompa hidrolik serta menghitungdaya motor pada pompa hidrolik.

Page 84: PERENCANAAN SISTEM KONTROL HIDROLIK PADA ALAT UJI …repository.its.ac.id/253/3/2111030103-Non_Degree_Theses.pdf · daya motor sebesar 0,56 kW, kapasitas pompa 13,76 cc/rev, tekanan

68

4.2.1 Perhitungan Gaya Silinder Hidrolik

Pada sistem hidrolik alat uji suspensi terdapat 1 silinderhidrolik sebagai penggerak suspensi. Berdasarkan gaya yangdibebankan pada suspensi sebesar 226.99 kgf atau 2226 Ndidapatkan dari data penelitian sebelumnya. Maka didapatkanspesifikasi silinder hidrolik alat uji suspensi dari katalog dengandata sebagai berikut:

Diameter Piston = 40 mm Diameter Rod = 25 mm Diameter Silinder = 50 mm Stroke = 100 mm Piping Size = ¼ inchi

= 6,35 mm Efisiensi Silinder = 0,85 Max. operating Pressure = 200 bar Kecepatan eksitasi kendaraan = 200 mm/s

Silinder jenis ini dipilih berdasarkan atas sirkuit hidrolikalat uji suspensi yang telah direncanakan dengan menggunakansilinder double acting. Pada kondisi tekanan kerja operasimaksimum dari silinder hidrolik tersebut, maka akan diperolehbesar gaya silinder teoritis maksimum yaitu:

Luas Permukaan Piston (A)

=4

( )

=4

(0,04 )

= 1,256637 . 10

= 1,27 . 10

c

Page 85: PERENCANAAN SISTEM KONTROL HIDROLIK PADA ALAT UJI …repository.its.ac.id/253/3/2111030103-Non_Degree_Theses.pdf · daya motor sebesar 0,56 kW, kapasitas pompa 13,76 cc/rev, tekanan

69

Gaya Maksimum Silinder

=

= 200101

1,256637 . 10

= 25132,74 = 25,13

Didapatkan Gaya silinder hidrolik sebesar 25132,74 N atau25,13 kN yang dapat memenuhi gaya maksimal yang diterimasilinder hidrolik pada alat uji suspensi sepeda motor tersebut.

4.2.2 Perhitungan Tekanan Silinder Hidrolik

Dari hasil perhitungan gaya yang dibebankan pada silindersebesar 2226 N atau 226.99 kgf dengan diameter silinder hidrolikyang sudah dipilih yaitu sebesar 40 mm maka besarnya tekanansilinder yang terjadi adalah sebagai berikut:

Tekanan silinder hidrolik saat penekanan =

=2226

1,256637 . 10

= 1771394,603110

= 17,71

Kemudian dilihat dari kinerja pada silinder hidrolik dimanaefisiensi silinder hidrolik ηsh = dengan besar efisiensisilinder hidrolik antara 0,80 – 0,95 (Majumdar, 2002).

Page 86: PERENCANAAN SISTEM KONTROL HIDROLIK PADA ALAT UJI …repository.its.ac.id/253/3/2111030103-Non_Degree_Theses.pdf · daya motor sebesar 0,56 kW, kapasitas pompa 13,76 cc/rev, tekanan

70

Gambar 4.1 Definisi efisiensi pada silinder hidrolik.

4.2.3 Perhitungan Kapasitas Silinder Hidrolik

Dengan melihat gambar 4.1 maka besar kapasitas pelumasQ2 pada silinder hidrolik yang dibutuhkan dapat ditentukandengan menggunakan rumus:

=

=2226 0,2

1771394,603 0,8= 3,1415 . 10

601

= 1,88495 . 1010001

= 18,8495

=18,8495 1000

11370

= 13,75879 ⁄

= 13,76 ⁄

,

,

Page 87: PERENCANAAN SISTEM KONTROL HIDROLIK PADA ALAT UJI …repository.its.ac.id/253/3/2111030103-Non_Degree_Theses.pdf · daya motor sebesar 0,56 kW, kapasitas pompa 13,76 cc/rev, tekanan

71

Kebutuhan kapasitas pelumas silinder pada silinder alat ujisuspensi sebesar 18,85 lpm (liter per menit) atau 13,76icc/rev(centimeter cubic per revolusi) dengan putaran motor sebesar1370 rpm (revolusi per menit) dari katalog. inilah yangdibutuhkan untuk menggerakkan silinder hidrolik alat uji suspensisesuai dengan beban dan kecepatan yang diinginkan.

4.2.4 Perhitungan Daya Motor

Perhitugan daya motor digunakan untuk menentukanberapa daya motor yang dibutuhkan untuk menggerakkan pompahidrolik sesuai dengan tekanan dan kapasitas yang telahditentukan.

( ) =( ) ( )

600

=18,8495 1771394,603 1

10600

= 0,5564984

= 0,56

Page 88: PERENCANAAN SISTEM KONTROL HIDROLIK PADA ALAT UJI …repository.its.ac.id/253/3/2111030103-Non_Degree_Theses.pdf · daya motor sebesar 0,56 kW, kapasitas pompa 13,76 cc/rev, tekanan

72

4.3 Desain Sirkuit Hidrolik

Gambar 4.2 Desain Sirkuit Hidrolik.

Desain sistem hidrolik ini digunakan sebagai sistempenggerak pada alat uji suspensi sepeda motor. Desain dari sistemhidrolik harus mampu memberikan gerak naik turun pada pistonsecara periodik dengan menggunakan directional control valvedan kecepatan yang dapat diatur oleh flow control valve.

0.00 Bar

RETEXT

100

%

100 %

A B

P T

Page 89: PERENCANAAN SISTEM KONTROL HIDROLIK PADA ALAT UJI …repository.its.ac.id/253/3/2111030103-Non_Degree_Theses.pdf · daya motor sebesar 0,56 kW, kapasitas pompa 13,76 cc/rev, tekanan

73

4.4 Rangkaian PLC Hidrolik menggunakan LadderDiagram

Gambar 4.3 Sirkuit PLC Hidrolik menggunakan LadderDiagram.

0.00 Bar

RETEXT

100

%100 %

A B

P T

END

RUNG1

UP 1-1IC1.IN0 1-1OC1.OUT0

1-1OC1.OUT0

EXT1-1IC1

IN0 I:0/00

IN1 I:0/01

IN2 I:0/02

IN3 I:0/03

IN4 I:0/04

IN5 I:0/05

IN6 I:0/06

IN7 I:0/07

COM

1-1OC1

OUT0O:0/00OUT1O:0/01OUT2O:0/02OUT3O:0/03OUT4O:0/04OUT5O:0/05OUT6O:0/06OUT7O:0/07

COM

DOWN 1-1IC1.IN2 1-1OC1.OUT1

1-1OC1.OUT1

RET

1-1IC1.IN1

1-1IC1.IN1

I:0/00 I:0/01 O:0/00

I:0/02 O:0/01I:0/01

O:0/01

O:0/00RESET

Page 90: PERENCANAAN SISTEM KONTROL HIDROLIK PADA ALAT UJI …repository.its.ac.id/253/3/2111030103-Non_Degree_Theses.pdf · daya motor sebesar 0,56 kW, kapasitas pompa 13,76 cc/rev, tekanan

74

Pengoperasian:

Ketika push button NO “UP” di tekan maka aliran yangmengalir pada “i:0/00” hanya teraliri arus pada saat push buttonUP di tekan. Pada saat dilepas tidak ada arus yang mengaliri“i:0/00” sehingga 4/3-way double solenoid valve akan teraktuasikearah “EXTENDED”. Sehingga menyebabkan batang pistondouble acting bergerak naik hingga posisi rod end.

Ketika push button NC “RESET” di tekan maka aliran pada“i:0/01” akan terputus kemudian aliran pada “o:0/00” dan“o:0/01” akan terputus juga sehingga 4/3-way double solenoidvalve akan kembali ke posisi semula/awal.

Ketika push button NO “DOWN” di tekan, maka aliranyang mengalir pada “i:0/02” hanya teraliri arus pada saat pushbutton DOWN di tekan. Pada saat dilepas tidak ada arus yangmengaliri “i:0/02” sehingga 4/3-way double solenoid valve akanteraktuasi kearah “RETRACT”. Sehingga menyebabkan batangpiston double acting bergerak turun hingga posisi blank end.

Tabel 4.1 Daftar Komponen Sirkuit PLC Hidrolik.Jumlah Keterangan

1 Pressure Relief Valve1 Displacement Pump (Gear Pump)1 4/3-way double solenoid valve1 Reservoir tank1 Flexible Hose1 Filter1 Double Acting Cylinder2 Flow Control valve

Page 91: PERENCANAAN SISTEM KONTROL HIDROLIK PADA ALAT UJI …repository.its.ac.id/253/3/2111030103-Non_Degree_Theses.pdf · daya motor sebesar 0,56 kW, kapasitas pompa 13,76 cc/rev, tekanan

75

4.4.1 Posisi Awal (Reset)

Gambar 4.4 Diagram sirkuit hidrolik pada posisi awal (reset).

Page 92: PERENCANAAN SISTEM KONTROL HIDROLIK PADA ALAT UJI …repository.its.ac.id/253/3/2111030103-Non_Degree_Theses.pdf · daya motor sebesar 0,56 kW, kapasitas pompa 13,76 cc/rev, tekanan

76

Gambar 4.5 Sirkuit PLC Hidrolik menggunakan LadderDiagram pada saat silinder hidrolik pada posisiawal (reset).

Pengoperasian:Ketika push button NC “RESET” di tekan maka aliran pada

“i:0/01” akan terputus sehingga aliran pada “o:0/00” dan “o:0/01”akan terputus juga sehingga 4/3-way double solenoid valve akankembali ke posisi semula/awal.

Hasil:Hasil dari pengoperasian diatas adalah memutuskan aliran

pada “i:0/01” sehingga “o:0/00” & “o:0/01” akan terputus.Terputusnya aliran “o:0/00” & “o:0/01” menyebabkan solenoidEXT & RET akan terputus juga alirannya sehingga menjadikanaktuator kembali ke posisi semula/awal seperti sebelumteraktuasi.

Page 93: PERENCANAAN SISTEM KONTROL HIDROLIK PADA ALAT UJI …repository.its.ac.id/253/3/2111030103-Non_Degree_Theses.pdf · daya motor sebesar 0,56 kW, kapasitas pompa 13,76 cc/rev, tekanan

77

4.4.2 Posisi UP (Extended)

Gambar 4.6 Diagram sirkuit hidrolik pada posisi UP (extend).

Page 94: PERENCANAAN SISTEM KONTROL HIDROLIK PADA ALAT UJI …repository.its.ac.id/253/3/2111030103-Non_Degree_Theses.pdf · daya motor sebesar 0,56 kW, kapasitas pompa 13,76 cc/rev, tekanan

78

Gambar 4.7 Sirkuit PLC Hidrolik menggunakan LadderDiagram pada saat silinder hidrolik pada posisiextend.

Pengoperasian:Ketika push button NO “UP” di tekan maka aliran yang

mengalir pada “i:0/00” hanya teraliri arus pada saat push buttonUP di tekan. Pada saat dilepas tidak ada arus yang mengaliri“i:0/00” sehingga 4/3-way double solenoid valve akan teraktuasikearah “EXTENDED”. Sehingga menyebabkan batang pistondouble acting bergerak naik hingga posisi rod end.

Hasil:Hasil dari pengoperasian diatas adalah memberikan aliran

ke “o:0/00” sehingga solenoid pada langkah EXT akan teraktusi,yang menyebabkan batang piston double acting bergerak naikhingga posisi rod end dengan kecepatan silinder yang dapat diaturhanya dengan mengaktuasikan bukaan katup Flow Control Valve.

Page 95: PERENCANAAN SISTEM KONTROL HIDROLIK PADA ALAT UJI …repository.its.ac.id/253/3/2111030103-Non_Degree_Theses.pdf · daya motor sebesar 0,56 kW, kapasitas pompa 13,76 cc/rev, tekanan

79

4.4.3 Posisi DOWN (Retract)

Gambar 4.8 Diagram sirkuit hidrolik pada posisi DOWN(retract).

Page 96: PERENCANAAN SISTEM KONTROL HIDROLIK PADA ALAT UJI …repository.its.ac.id/253/3/2111030103-Non_Degree_Theses.pdf · daya motor sebesar 0,56 kW, kapasitas pompa 13,76 cc/rev, tekanan

80

Gambar 4.9 Sirkuit PLC Hidrolik menggunakan LadderDiagram pada saat silinder hidrolik pada posisiretract.

Pengoperasian:Ketika push button NO “DOWN” di tekan, maka aliran

yang mengalir pada “i:0/02” hanya teraliri arus pada saat pushbutton DOWN di tekan. Pada saat dilepas tidak ada arus yangmengaliri “i:0/02” sehingga 4/3-way double solenoid valve akanteraktuasi kearah “RETRACT”. Sehingga menyebabkan batangpiston double acting bergerak turun hingga posisi blank end.

Hasil:Hasil dari pengoperasian diatas adalah memberikan aliran

listrik ke “o:0/01” sehingga solenoid pada langkah RET akanteraktusi yang menyebabkan batang piston double acting bergerakturun hingga posisi blank end dengan kecepatan silinder yangdapat diubah hanya dengan mengaktuasikan bukaan katup FlowControl Valve.

Page 97: PERENCANAAN SISTEM KONTROL HIDROLIK PADA ALAT UJI …repository.its.ac.id/253/3/2111030103-Non_Degree_Theses.pdf · daya motor sebesar 0,56 kW, kapasitas pompa 13,76 cc/rev, tekanan

81

4.5 Rangkaian Elektrik Hidrolik

Gambar 4.10 Rangkaian listrik elektrik hidrolik.

Ketika push button NC “RESET” ditekan maka aliran yangmengalir pada {K1, K2 (koil), EXT, RET (solenoid)} akanterputus alirannya seperti yang ditunjukan pada gambar 4.11sehingga posisi DCV teraktuasi ke posisi semula/awal.

Ketika push button NO “UP” di tekan maka aliran yangmengalir hanya pada {K1 (koil), EXT (solenoid)} sehingga posisiDCV teraktuasi menjadi EXTENDED seperti yang ditunjukanpada gambar 4.12. Kemudian hidrolik terkatuasi ke posisi extendyang kemudian berada pada posisi rod end, sehinggamenyebabkan silinder hidrolik double acting bergerak naikhingga posisi rod end.

Ketika push button NO “DOWN” di tekan maka aliranyang mengalir hanya pada {K2 (koil), RET (solenoid)} sehinggaposisi DCV teraktuasi menjadi RETRACT seperti yangditunjukan pada gambar 4.13. Kemudian hidrolik terkatuasi keposisi retract yang kemudian berada pada posisi blank end,sehingga menyebabkan silinder hidrolik double acting bergerakturun hingga posisi blank end.

UP DOWN

K1RETEXT

K2

K2K1

K1 K2

RESET

Page 98: PERENCANAAN SISTEM KONTROL HIDROLIK PADA ALAT UJI …repository.its.ac.id/253/3/2111030103-Non_Degree_Theses.pdf · daya motor sebesar 0,56 kW, kapasitas pompa 13,76 cc/rev, tekanan

82

Gambar 4.11 Rangkaian listrik elektrik hidrolik posisiawal/reset.

Gambar 4.12 Rangkaian listrik elektrik hidrolik posisi extend.

Gambar 4.13 Rangkaian listrik elektrik hidrolik retract.

Page 99: PERENCANAAN SISTEM KONTROL HIDROLIK PADA ALAT UJI …repository.its.ac.id/253/3/2111030103-Non_Degree_Theses.pdf · daya motor sebesar 0,56 kW, kapasitas pompa 13,76 cc/rev, tekanan

83

4.6 Sequential Functional Chart (SFC) untuk silinderhidrolik alat uji suspensi sepeda motor 1 DOF

Gambar 4.14 Sequential Functional Chart untuk silinder hidrolikpada alat uji suspensi sepeda motor 1 DOF.

Gambar 4.15 Grafik kecepatan silinder hidrolik terhadap bukaankatup pada alat uji suspensi sepeda motor 1 DOF.

0

1

2

3

4

5

6

7

0 10 20 30 40

Kece

pata

n (v

) mm

/s

Waktu (t) secon

Sequential Functional Chart untuk Silinder Hidrolik

6,452 6,061 5,714 5,405 4,878

3,279

0

2

4

6

8

100 70 50 40 20 10

Kece

pata

n (v

) mm

/s

Bukaan Katup (%)

Grafik Kecepatan terhadap bukaan Katup

Bukaan Katup

83

4.6 Sequential Functional Chart (SFC) untuk silinderhidrolik alat uji suspensi sepeda motor 1 DOF

Gambar 4.14 Sequential Functional Chart untuk silinder hidrolikpada alat uji suspensi sepeda motor 1 DOF.

Gambar 4.15 Grafik kecepatan silinder hidrolik terhadap bukaankatup pada alat uji suspensi sepeda motor 1 DOF.

Sequential Functional Chart untuk Silinder Hidrolik

100%70%50%40%20%10%5%

3,2792,532

10 5

Grafik Kecepatan terhadap bukaan Katup

Bukaan Katup

Page 100: PERENCANAAN SISTEM KONTROL HIDROLIK PADA ALAT UJI …repository.its.ac.id/253/3/2111030103-Non_Degree_Theses.pdf · daya motor sebesar 0,56 kW, kapasitas pompa 13,76 cc/rev, tekanan

84

PROSES:Pada saat silinder hidrolik diaktuasikan pada posisi extend

yaitu silinder hidrolik ke arah atas menuju ke rod end memilikikecepatan dan waktu kerja. Untuk melihat grafik kecepatan danwaktu dalam sistem kontrol dapat ditunjukkan atau dapat dilihatmelalui sequential functional chart yang terdapat pada gambar4.14. Pada saat akan silinder hidrolik akan bergerak, silinderhidrolik tidak mempunyai kecepatan (v0), kemudian silindermulai bergerak dan memiliki kecepatan. Pada saat silinderhidrolik mencapai waktu (t) detik, silinder memiliki kecepatanyang konstan yaitu (vt) m/s. Silinder hidrolik tersebut pada alat ujisuspensi sepeda motor 1 DOF untuk menggerakkan sebuah pegasspiral.

PENJELASAN:Pada bukaan katup Flow Control Valve (FCV) sebesar

100% silinder hidrolik akan mempunyai kecepatan konstansetelah selang waktu 1 detik dengan kecepatan sebesar 6,45 mm/sselama selang waktu 14 detik, sedangkan dengan bukaan katupflow control valve sebesar 5% silinder hidrolik akan mempunyaikecepatan setelah selang waktu 3 detik dengan kecepatan konstansebesar 2,53 mm/s selama selang waktu 36 detik. seperti yangditunjukkan pada gambar 4.15.

4.7 Diagram Blok InstrumentasiGambar 4.16 merupakan diagram blok instrumentasi dari

alat uji suspensi sepeda motor. Input dari data yang diperoleh saatpengujian yaitu percepatan ketika silinder hidrolik teraktuasi dariposis awal menuju ke rod end maupun blank end. Aktuasi darisilinder hidrolik tersebuat menyebabkan mass holder, sprungmass dan unsprung mass bergerak. Data percepatan yang terjadidiperoleh dari sensor accelerometer kemudian data tersebut akandibaca dan diolah oleh sebuah software. Data tersebut berupagrafik getaran yang kemudian ditampilkan lewat display.

Page 101: PERENCANAAN SISTEM KONTROL HIDROLIK PADA ALAT UJI …repository.its.ac.id/253/3/2111030103-Non_Degree_Theses.pdf · daya motor sebesar 0,56 kW, kapasitas pompa 13,76 cc/rev, tekanan

85

Gambar 4.16 Diagram Blok Instrumentasi.

Data percepatan dari sensor accelerometer merupakankeluaran data yang sudah berupa digital, bukan lagi berupa dataanalog, sehingga tidak diperlukannya lagi sebuah pengolahan datadengan sistem data akuisisi. Oleh karena itu, data tersebut sudahmendekati keluaran data yang sebenarnya.

4.8 Desain Akhir Box Kontrol Alat Uji Suspensi SepedaMotor 1 DOF

Gambar 4.17 Desain Akhir Box Kontrol pada Alat Uji.

Desain dari box kontrol alat uji suspensi sepeda motordidesain sesuai dengan dimensi PLC yang berada dalam boxkontrol tersebut dan sesuai dengan desain frame dari alat ujisuspensi sepeda motor 1 DOF.

Page 102: PERENCANAAN SISTEM KONTROL HIDROLIK PADA ALAT UJI …repository.its.ac.id/253/3/2111030103-Non_Degree_Theses.pdf · daya motor sebesar 0,56 kW, kapasitas pompa 13,76 cc/rev, tekanan

86

(halaman ini sengaja dikosongkan)

Page 103: PERENCANAAN SISTEM KONTROL HIDROLIK PADA ALAT UJI …repository.its.ac.id/253/3/2111030103-Non_Degree_Theses.pdf · daya motor sebesar 0,56 kW, kapasitas pompa 13,76 cc/rev, tekanan

87

BAB VPENUTUP

5.1 KesimpulanDari hasil dan analisa yang telah dilakukan, dapat

disimpulkan bahwa:

1. Didapatkan hasil perhitungan dari perencanaan sistemhidrolik adalah dengan daya motor sebesar 0,56 kW,kapasitas pompa sebesar 18,85 lpm atau 13,76 cc/rev, dantekanan maksimal yang dihasilkan sebesar 17,71 bar sertagaya maksimum yang diterima oleh silinder sebesar 25,13kN maka, desain dari sistem hidrolik tersebut dapatdigunakan pada sistem alat uji suspensi sepeda motor.

2. Dengan menggunakan software Automation Studiodiharapkan dapat merancang dengan memenuhi empatdasar sistem kontrol pada hidrolik yaitu wiring diagram,ladder diagram, elektrik hidrolik dan Sequential FunctionalChart. Sehingga dapat dipergunakan sebagai dasarperancangan sistem hidrolik atau sistem-sistem lain yangmenggunakan PLC sebagai sistem kontrolnya.

3. Dengan menggunakan PLC sebagai sistem kontrol makasistem hidrolik dapat beroperasi dengan akurat, optimum,dan efisien serta memudahkan untuk diotomasi tanpamengganti komponen-kompenen pada sistem hidroliktersebut.

4. Sequential Fuctional Chart digunakan untuk mengetahuikarakteristik dari silinder hidrolik.

Page 104: PERENCANAAN SISTEM KONTROL HIDROLIK PADA ALAT UJI …repository.its.ac.id/253/3/2111030103-Non_Degree_Theses.pdf · daya motor sebesar 0,56 kW, kapasitas pompa 13,76 cc/rev, tekanan

88

5.2 Saran

1. Untuk membuat rancangan suatu sirkuit hidrolik denganmenggunakan sistem kontrol PLC dengan metode LadderDiagram diperlukan data lengkap mengenai operasi/kerjadari alat tersebut.

2. Untuk membuat rancang bangun dari alat uji suspensisepeda motor 1 DOF dengan sistem hidrolik sebagai alatpenggeraknya dan sistem PLC sebagai sistem kontrolnya.

Page 105: PERENCANAAN SISTEM KONTROL HIDROLIK PADA ALAT UJI …repository.its.ac.id/253/3/2111030103-Non_Degree_Theses.pdf · daya motor sebesar 0,56 kW, kapasitas pompa 13,76 cc/rev, tekanan

DAFTAR PUSTAKA

Automation Studio, User’s Guide, Femic Technologies Inc, 2000.

Esposito Anthony, Fliud Power with Aplication, seventh edition,Pearson International Inc, New Jersey 2002.

McDonald’s dan Fox, Introduction to Fluid Mechanics, eigththedition, John Wiley & Sons, Inc, United States of America2011.

Aryosetyo Jarot, Proyek akhir pembuatan alat peraga sistemhidrolik, Universitas Sebelas Maret. 2010.

Majumdar, S R, Oil Hidraulic Systems principle and Maintenace,Mc Graw Hill, 2001.

Iwan Setiawan, Programmable Logic Controller dan TeknikPerancangan Sistem Kontrol, Andi Yogyakarta, 2006.

Hendro Nurhadi, Mekatronika Dasar, Institut Teknologi SepuluhNopember, 2012.

M. Chosyiin Al Faris, Desain Dan Analisa Struktur Mekanik DanInstrumentasi Alat Uji Suspensi Sepeda Motor 1 DOF,Institut teknologi sepuluh nopember, 2013.

Rijal Wicaksono, Perancangan Sistem Kontrol Hidraulik PadaExhaust Damper di PLTGU PT. PJB Unit PembangkitanGresik, Institut teknologi sepuluh nopember, 2013.

Nasyiatul Aisyiyah, Desain Dan Analisa Unjuk Kerja SistemSuspensi 1 DOF Pada Sepeda Motor, Institut teknologisepuluh nopember, 2013.

Page 106: PERENCANAAN SISTEM KONTROL HIDROLIK PADA ALAT UJI …repository.its.ac.id/253/3/2111030103-Non_Degree_Theses.pdf · daya motor sebesar 0,56 kW, kapasitas pompa 13,76 cc/rev, tekanan

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Lampiran 1: Hydraulic Symbol

Page 107: PERENCANAAN SISTEM KONTROL HIDROLIK PADA ALAT UJI …repository.its.ac.id/253/3/2111030103-Non_Degree_Theses.pdf · daya motor sebesar 0,56 kW, kapasitas pompa 13,76 cc/rev, tekanan

Lampiran1 : Lanjutan

Page 108: PERENCANAAN SISTEM KONTROL HIDROLIK PADA ALAT UJI …repository.its.ac.id/253/3/2111030103-Non_Degree_Theses.pdf · daya motor sebesar 0,56 kW, kapasitas pompa 13,76 cc/rev, tekanan

Lampiran 1: Lanjutan

Page 109: PERENCANAAN SISTEM KONTROL HIDROLIK PADA ALAT UJI …repository.its.ac.id/253/3/2111030103-Non_Degree_Theses.pdf · daya motor sebesar 0,56 kW, kapasitas pompa 13,76 cc/rev, tekanan

Lampiran 2

a) Spesifikasi Silinder Hidrolik

Page 110: PERENCANAAN SISTEM KONTROL HIDROLIK PADA ALAT UJI …repository.its.ac.id/253/3/2111030103-Non_Degree_Theses.pdf · daya motor sebesar 0,56 kW, kapasitas pompa 13,76 cc/rev, tekanan

b) Spesifikasi Motor Hidrolik

Page 111: PERENCANAAN SISTEM KONTROL HIDROLIK PADA ALAT UJI …repository.its.ac.id/253/3/2111030103-Non_Degree_Theses.pdf · daya motor sebesar 0,56 kW, kapasitas pompa 13,76 cc/rev, tekanan

c) Spesifikasi Pompa Hidrolik

Page 112: PERENCANAAN SISTEM KONTROL HIDROLIK PADA ALAT UJI …repository.its.ac.id/253/3/2111030103-Non_Degree_Theses.pdf · daya motor sebesar 0,56 kW, kapasitas pompa 13,76 cc/rev, tekanan

d) Spesifikasi Flexible Hoses

Page 113: PERENCANAAN SISTEM KONTROL HIDROLIK PADA ALAT UJI …repository.its.ac.id/253/3/2111030103-Non_Degree_Theses.pdf · daya motor sebesar 0,56 kW, kapasitas pompa 13,76 cc/rev, tekanan

e) Spesifikasi Directional Control Valve

Page 114: PERENCANAAN SISTEM KONTROL HIDROLIK PADA ALAT UJI …repository.its.ac.id/253/3/2111030103-Non_Degree_Theses.pdf · daya motor sebesar 0,56 kW, kapasitas pompa 13,76 cc/rev, tekanan

f) Spesifikasi Check Valve dan Flow Control Valve

g) Spesifikasi Pressure Relief Valve

Page 115: PERENCANAAN SISTEM KONTROL HIDROLIK PADA ALAT UJI …repository.its.ac.id/253/3/2111030103-Non_Degree_Theses.pdf · daya motor sebesar 0,56 kW, kapasitas pompa 13,76 cc/rev, tekanan

h) Spesifikasi Filter/Strainer

i) Spesifikasi Pressure Gauge

Page 116: PERENCANAAN SISTEM KONTROL HIDROLIK PADA ALAT UJI …repository.its.ac.id/253/3/2111030103-Non_Degree_Theses.pdf · daya motor sebesar 0,56 kW, kapasitas pompa 13,76 cc/rev, tekanan

j) Spesifikasi Sensor Accelerometer

Page 117: PERENCANAAN SISTEM KONTROL HIDROLIK PADA ALAT UJI …repository.its.ac.id/253/3/2111030103-Non_Degree_Theses.pdf · daya motor sebesar 0,56 kW, kapasitas pompa 13,76 cc/rev, tekanan
Page 118: PERENCANAAN SISTEM KONTROL HIDROLIK PADA ALAT UJI …repository.its.ac.id/253/3/2111030103-Non_Degree_Theses.pdf · daya motor sebesar 0,56 kW, kapasitas pompa 13,76 cc/rev, tekanan

BIODATA PENULIS

Assalaamu’alaaikum, Wr, Wb. Penulisbernama lengkap Ferly Isnomo Abdi yangdilahirkan pada tanggal 4 Desember 1992 diJalan Manyar Sabrangan, Kelurahan ManyarSabrangan, Kecamatan Mulyorejo, KotaSurabaya, Provinsi Jawa Timur. Penulismerupakan anak kedua dari 2 bersaudara.Pendidikan formal yang pernah ditempuhyaitu SD Islam MARYAM Surabaya, SMP

Negeri 39 Surabaya, SMA Negeri 20 Surabaya dengan bidangstudi IPA. Setelah itu penulis meneruskan pendidikan tingkatperguruan tinggi di Program Studi D3 Teknik Mesin bidangKonversi Energi di Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS)Surabaya pada tahun 2011. Pendidkan non-formal penulismenempuh di Madrasatul Qur’an Al-Anwar Surabaya. Penulisjuga sering mengikuti pelatihan-pelatihan selama masapendidikan. Dan juga mengikuti kepanitiaan-kepanitiaan suatuacara baik tingkat jurusan, fakultas maupun institut. Pengalamankerja Penulis yaitu kerja praktek di PT. SEMEN INDONESIA(Persero) Tbk. di Dsn. Sumberarum, Kerek, Kab. Tuban. Penulissering terinspirasi dengan kata mutiara berikut, “Teruslah berfikirkedepan, jangan terlarut dengan masa lampau dan lakukanlahsemua hal dengan sebaik-baiknya dengan penuh keikhlasan yangtulus”, “orang yang tekun, giat, rajin, tidak mudah menyerah, danbersungguh-sungguh akan menemukan jalan yang diinginkannyadan sukses”, dan “Jujurlah dalam semua hal, walaupun itu dalamtekanan kehidupan yang tinggi dan sulit sehingga bersabarlahpasti semuanya akan ada hikmah dibalik itu semua”.