perencanaan produksi adalah aktivitas untuk menetapkan produk yang diproduksi

13
Defenisi Perencanaan produksi Perencanaan produksi adalah aktivitas untuk menetapkan produk yang diproduksi, jumlah yang dibutuhkan, kapan produk tersebut harus selesai dan sumber-sumber yang dibutuhkan. Pengendalian produksi adalah aktivitas yang menetapkan kemampuan sumber-sumber yang digunakan dalam memenuhi rencana, kemampuan produksi berjalan sesuai rencana, melakukan perbaikan rencana. Tujuan utamanya adalah memaksimumkan pelayanan bagi konsumen, meminimumkan investasi pada persediaan, perencanaan kapasitas, pengesahan produksi dan pengesahan pengendalian produksi, persediaan dan kapasitas, penyimpanan dan pergerakan material, peralatan, routing dan proses planning, dan sebagainya. Seperti di bidang manajemen lainnya, manajemen produksi memerlukan perencanaan yang cermat. Faktor pertimbangan yang terlibat di antara lain adalah lokasi fasilitas, ukuran pabrik, tata letak, pembelian persediaan dan pengendalian produksi. Semua faktor pertimbangan ini merupakan bagian dari tinjauan sistem yang menyeluruh. 1. Pemilihan Komoditas Pertanian Mempunyai peranan penting dalam keberhasilan usaha produksi pertanian. Komoditas yang mempunyai nilai 1

Upload: ian-cii-recoks

Post on 24-Nov-2015

102 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

Defenisi Perencanaan produksiPerencanaan produksi adalah aktivitas untuk menetapkan produk yang diproduksi, jumlah yang dibutuhkan, kapan produk tersebut harus selesai dan sumber-sumber yang dibutuhkan. Pengendalian produksi adalah aktivitas yang menetapkan kemampuan sumber-sumber yang digunakan dalam memenuhi rencana, kemampuan produksi berjalan sesuai rencana, melakukan perbaikan rencana. Tujuan utamanya adalah memaksimumkan pelayanan bagi konsumen, meminimumkan investasi pada persediaan, perencanaan kapasitas, pengesahan produksi dan pengesahan pengendalian produksi, persediaan dan kapasitas, penyimpanan dan pergerakan material, peralatan, routing dan proses planning, dan sebagainya.Seperti di bidang manajemen lainnya, manajemen produksi memerlukan perencanaan yang cermat. Faktor pertimbangan yang terlibat di antara lain adalah lokasi fasilitas, ukuran pabrik, tata letak, pembelian persediaan dan pengendalian produksi. Semua faktor pertimbangan ini merupakan bagian dari tinjauan sistem yang menyeluruh.1. Pemilihan Komoditas PertanianMempunyai peranan penting dalam keberhasilan usaha produksi pertanian. Komoditas yang mempunyai nilai ekonomis tinggi akan menjadi prioritas utama, tetapi perlu dipertimbangkan hal-hal yang berhubungan dengan kegiatan pemasarannya. Komoditas yang telah dipilih selanjutnya ditetapkan jenis/ varetasnya sesuai dengan kondisi topografi dan iklim lokasi2. Pemilihan lokasi produksi pertanian dan penempatan fasilitasPemilihan lokasi diperlukan untuk usaha agribisnis dalam skala menengah ke atas untuk keberhasilan dan kesinambungan usaha. Yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan lokasi antara lain; ketersediaan tenaga kerja, ketersediaan sarana dan prasarana fisik penunjang, lokasi pemasaran, dan ketersediaan insentif wilayah, proses penanganan dan pengangkutan produk, dan keberadaan alat telekomunikasi.Dalam memilih tempat untuk fasilitas, pada umumnya manajer agribisnis mempertimbangkan empat bahan pemikiran yang saling berkaitan yaitu:1) Sumber bahan baku atau perbekalanSeperti telah di sebutkan sebelumnya, lokasi agribisnis mungkin berdekatan dengan sumber bahan bakunya jika pada dasarnya hanya di butuhkan satu jenis bahan baku dan ongkos angkutnya dalam bentuk bahan baku sangat besar. Di pihak lain, agribisnis mungkin memerlukan sedemikian banyak jenis bahan baku dari lokasi yang terpencar dan berjauhan sehingga lebih tepat untuk menempatkan lokasi produksi di dekat pasar.2) Ketersediaan tenaga kerja; Wilayah yang berbeda menawarkan jenis tenaga kerja yang berbeda pula. Daerah pemukiman elit bukanlah tempat yang cocok untuk menempatkan jalur perakitan dari usaha pengalengan dan daerah kumuh tidak dapat untuk di jadikan lokasi kantor eksekutif. Di samping itu, wilayah tertentu memerlukan upah dan tunjangan yang lebih tinggi bagi para pekerja karena biaya hidup yang lebih tinggi di daerah tersebut. Ada pula daerah yang menjanjikan tingkat produktifitas yang lebih tinggi serta tingkat ketidakhadiran dan pergantian kerja yang lebih rendah. Pengaruh serikat pekerja wilayah tertentu juga harus di perhitungkan, karena serikat pekerja yang kuat sering menghadapkan majikan pada tuntutan yang keras dalam hal upah dan pemogokan. Akhirnya, agribisnis yang memerlukan banyak kegiatan penelitian sangt tepat jika di tempatkan di daerah pelajar. Semua faktor ini di pertimbangkan dalam memilih lokasi.3) Lokasi pasar;Jika perusahaan membutuhkan banyak jenis bahan baku dengan ongkos angkut yang tidak begitu besar, maka penempatan di dekat pasar bisa sangat menguntungkan. Penempatan yang berdekatan dengan pasar terutama penting bagi pengejer, karena dengan demikian pelanggan tidak harus pergi jauh-jauh untuk membeli.4) Insentif khusus yang tersedia pada daerah tertentu.Industri pertanian yang membutuhkan air dan pembangkit tenaga yang besar sebaiknya di tempatkan di daerah yang berlimpah dengan sember perbekalan tersebut. Dalam rangka mengairahkan bisnis, adakalanya pemerintah menawarkan keringanan pajak dan biaya listrik atau air di daerah tertentu, di samping kemudahan perizinan dan penyediaan prasarana yang lebih baik.

3. Skala Usaha PertanianSkala usaha sangat berkaitan erat dengan ketersediaan input dan pasar, sehingga perlu diperhitungkan dengan matang agar produksi yang dihasilkan tidak mengalami kelebihan pasokan atau kelebihan permintaan. Dalam merencanakan usaha produksi pertanian, maka keputusan mengenai skala usaha menjadi sangat penting. Karakteristik produk dan produksi komoditas pertanian juga menyebabkan skala usaha kecil di bidang agribisnis kebanyakan dapat mencapai skala ekonomis. Terlepas dari lokasi, ukuran pabrik yang optimal merupakan dimensi penting dari agribisnis. Pada umumnya, unit-unit yang lebih besar lebih muda di operasikan, tetapi dengan pabrik yang terlalu besar hanya akan merupakan pemborosan besar jika kita tinjau dari berbagai faktor:1) Skala usaha yang ekonomisMenurut prinsip skala usaha yang ekonomis pabrik yang makin besar biasanya akan mengakibatkan biaya peryunit semakin kecil. Akan tetapi, ukuran pabrik yang makin kecil mungkin saja menwarkan lebih banyak fleksibilitas dalam hal jaraknya ke sumber bahan baku atau ke pasar, yang pada gilirannya akan mengakibatkan ongkos angkut yang lebih murah. Jadi, dengan mempertimbangkan faktor-faktor lain kita akan mengetahui berapa nilai yang sesungguhnya dari pabrik yang lebih besar.2) Sifat musiman dan pola produksiKita telah membicarakan bahwa produk pertanian yang bersifat musiman dapat membuat manajer produksi pusing tujuh keliling. Pabrik yang cukup besar untuk menyerap volume pada musim tersibuk akan merupakan pemborosan besar pada masa lelang. Dengan keadaan demikian, mungkin akan lebih ekonomis untuk mengoperasikan beberapa pabrik yang lebih kecil yang sebagian di antaranya akan di tutupi pada masa lelang. Memang hal ini tidak akan mengurangi biaya tetap dari fasilitas yang tidak di gunakan tetap pengeluaran sehari-hari untuk mengoperasikan fasilitas tersebut biasa di kurangi.3) Dampak inflasiAgribisnis yang menggeluti operasi besar dan mahal, harus mempertimbangkan laju inflasi yang makin membumbung dan kemungkinan pelonjakan biaya untuk beberapa tahun mendatang. Di samping itu, daya beli modal yang tersedia saat ini akan menurun dengan cepat.4) Kuantitas keluaran yang di butuhkanSalah satu penentu ukuran pabrik yang sangat penting adalah kuantitas keluaran yang di butuhkan. Agribisnis yang mampu menjual berjuta-juta unit keluaran pada tingkat yang konstan kecil kemungkinan akan menginvestasi pada pabrik yang kecil. Serentak dengan itu, manajer harus mempertimbangkan faktor-faktor jangka panjang dan harus memperkirakan kelanjutan permintaan yang sedemikian tinggi untuk mendukung investasi besar-besaran.5) Jumlah gilir kerjaSekiranya tenaga kerja tersedia, maka cara lain untuk mencapai kapasitas sarana yang maksimum adalah dengan mengadakan beberapa gilir kerja. Menurut teorinya, kita biasa menghasilkan jumlah keluaran yang berlipat dua dengan mengadakan dua gilir kerja, di mana kita membatasi kebutuhan akan ruang dan peralatan kerja dengan menyebarkannya pada jam produksi yang di lipat gandakan. Tetapi sebelum mencapai kesimpulan ini, manajer agribisnis harus mempertimbangkan banyak faktor.

4. Perencanaan Produksi PertanianPerencanaan merupakan suatu upaya untuk menyusun program, baik program yang sifatnya umum maupun spesifik, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Suatu usaha produks yang baru memerlukan perencanaan yang bersifat umum yang dikenal dengan praperencanaan. Dalam praperencanaan ada beberapa hal yang harus diputuskan meliputi pemilihan komoditas, pemilihan lokasi produksi, pertimbangan fasilitas, serta skala usaha Setelah tahap pra perencanaan dibuat, selanjutnya dibuat rencana yang lebih spesifik menyangkut kebutuhan input-input serta perlengkapan produksi.A. Perencanaan Proses Produksi PertanianHal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam perencanaan proses produksi pertanian meliputi biaya produksi, penjadwalan proses produksi, pola produksi, dan sumber-sumber input dan sistem pengadaannya. Biaya produksiBiaya produksi adalah semua pengeluaran ekonomis yang harus di keluarkan untuk memproduksi suatu barang. Biaya produksi juga merupakan pengeluaran yang di lakukan perusahaan untuk mendapatkan faktor faktor produksi dan bahan baku yang akan di gunakan untuk menghasilkan suatu produk. Biaya-biaya yang digunakan dalam proses produksi meliputi biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik yang jumlahnya lebih besar dibandingkan dengan jenis biaya lain.Jenis-jenis biaya produksiBiaya produksi di golongkan dalam 3 jenis yang juga merupakan elemen-elemen utama dari biaya produksi, meliputi:1. Biaya bahan bakuMerupakan bahan secara langsung digunakan dalam produksi untuk mewujudkan suatu produk yang siap untuk dipasarkan.2. Biaya tenaga kerja langsungMerupakan biaya-biaya tenaga kerja langsung ditempatkan dalam kegiatan-kegiatan proses produk jadi secara langsung.3. Biaya overhead pabrikMerupakan bahan tidak langsung, tenaga kerja tidak langsung dan biaya pabrik lainnya yang tidak secara mudah didefenisikan secara mudah pada suatu pekerjaan. Penjadwalan proses produksiPenjadwalan merupakan masalah alokasi sumber daya Waktu, Mesin, SDM, Bahan, dll. Selain itu penjadwalan produksi juga kegiatan produksi yg sangat penting untuk mengambil keputusan dalam melakukan serangkaian kegiatan produksi dengan keterbatasan sumberdaya. Suatu penjadwalan dikatakan baik jika sumberdaya yang ada dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya.Tujuan penjadwalan 1. Meningkatkan penggunaan sumberdaya.2. Mengurangi persedian barang setengah jadi.3. Mengurangi keterlambatan pada job, sehingga meminimasi biaya keterlambatan.4. Membantu pengambilan keputusan mengenai perencanaan kapasitas pabrik.

Pola produksiPola produksi didefenisikan sebagai distribusi jumlah produksi tahunan kedalam periode yang lebih pendek dari setahun misalnya caturwulan, triwulan, bulan atau minggu.Jenis-jenis pola produksiPada prinsipnya ada tiga macam pola produksi1. Pola produksi konstanPada pola produksi ini jumlah yang diproduksi setiap periode yang lebih pendek dari satu tahun selalu sama.2. Pola produksi bergelombangPada pola produksi ini jumlah produksi untuk setiap satuan waktu yang lebih pendek dari satu tahun tidak selalu sama biasanya mengikuti pola penjualan.3. Pola produksi moderatPada pola produksi ini prinsipnya merupakan pola produksi bergelombang. Namun, diusahakan agar gelombang produksi tidak terlalu tajam sehingga dapat mendekati konstan. Sumber-sumber input dan sistem pengadaannyaMencakup kegiatan mengidentifikasi input-input dan sarana produksi yang dibutuhkan baik dari segi jenis jumlah, mutu, ataupun spesifikasinya. Secara umum input-input dalam agribisnis adalah bibit, pupuk, obat-obatan(pestisida), tenaga kerja dan modal. Dilain pihak sarana dan prasarana produksi adalah areal tempat produksi, perlengkapan dan peralatan, serta bangunan-bangunan pendukung dan teknologi. Setelah input-input serta sarana dan prasaran produksi diidentifikasi dan spesifikasi maka disusun rencana dan sistem pengadaannya.

KESIMPULANAdapun kesimpulan dari tulisan yang dibuat adalah :1. Dalam melakukan produksi pada perusahaan agribisnis harus memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi produksi tersebut.2. Perencanaan produksi adalah aktivitas untuk menetapkan produk yang diproduksi, jumlah yang dibutuhkan, kapan diproduksi dan sumber-sumber bahan bakunya.3. Hal-hal yang harus di perhatikan dalam perencanaan produksi adalah pemilihan komoditas, pemilihan lokasi, skala usaha dan perencanaan proses produksi.4. Perencanaan proses produksi harus memperhatikan biaya produksi, penjadwalan proses produksi, pola produksi dan sumber-sumber pengadaan input.5. Hal yang harus diperhatikan dalam pemilihan komoditas adalah jenis dan varietasnya, topografinya, dan iklim.6. Pemilihan lokasi sangat penting dalam perencanaan proses produksi untuk itu harus memperhatikan sumber bahan baku, dekat dengan pasar, ketersedian tenaga kerja dan intensif khusus pada daerah tertentu.7. Pemilihan skala usaha juga menjadi hal yang tidak mungkin dilupakan karena sama pentingnya dengan pemilihan komoditas. Hal-hal tersebut adalah skala ekonomis, dampak inflasi, sifat musiman dari pola produksi, jumlah giliran tenaga kerja, dan kuantitas keluran yang dibutuhkan.

DAFTAR PUSTAKAAnonim, Http : // www. Academia. edu/ 3519231 / PENJADWALAN_PRODUKSI_DAN_PERENCANAAN_PERSEDIAAN_BAHAN_BAKU. Diakses pada tanggal 12 Maret 2014Anonim, Http : // www. Joni Pertanian 2012. wordpress.com/ 2012/12/05/MAKALAH MANAJEMEN PERTANIAN. Diakses pada tanggal 12 Maret 2014Downey D. W, Erickson Steven. P, 1987. MANAJEMEN AGRIBISNIS. Erlangga, Jakarta4