perencanaan perjalanan alam bebas

3
Nama : Setya Dhana S.A NIM : 15113043 Perencanaan Perjalanan Alam Bebas Menurut pakar pendidikan alam terbuka, Collin Mortlock, perencanaan perjalanan alam bebas membutuhkan 4 kemampuan : 1. Technical skills : kemampuan teknis, yang berhubungan dengan ritme dan keseimbangan gerakan serta efisiensi penggunaan perlengkapan. 2. Fitness skills : kemampuan kebugaran, mencakup kebugaran spesifik yang dibutuhkan untuk kegiatan tertentu, kebugaran jantung dan sirkulasinya, serta kemampuan pengkondisian tubuh terhadap tekanan lingkungan alam. 3. Human skills : kemampuan Kemanusiawian, yaitu pengembangan sikap positif ke segala aspek untuk meningkatkan kemampuan. Hal ini mencakup determinasi (kemauan), kepercayaan diri, kesabaran, konsentrasi, analisa diri, kemandirian, serta kemampuan untuk memimpin dan dipimpin. 4. Environment skills : kemampuan Pemahaman Lingkungan, yaitu pengembangan kewaspadaan terhadap bahaya dari lingkungan yang spesifik. Keempat kemampuan tersebut tidaklah mudah untuk dikuasai dengan baik, namun perlu diingat bahwa penguasaan kemampuan tersebut sangat diperlukan dalam kegiatan alam terbuka. Faktor keselamatan (safety) harus dijadikan kerangka berpikir dalam berkegiatan di alam terbuka. Untuk keadaan berbahaya, dapat dilakukan penggolongan faktor penyebabnya, yaitu bahaya subyektif dan bahaya obyektif. Bahaya subyektif adalah potensi bahaya yang berada di bawah kendali manusia yang melakukan kegiatan. Contohnya,

Upload: setya-dhana-santika-aji

Post on 26-Dec-2015

18 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

ekspedisi geospasial

TRANSCRIPT

Page 1: Perencanaan Perjalanan Alam Bebas

Nama : Setya Dhana S.A

NIM : 15113043

Perencanaan Perjalanan Alam Bebas

Menurut pakar pendidikan alam terbuka, Collin Mortlock, perencanaan perjalanan alam bebas membutuhkan 4 kemampuan :

1. Technical skills : kemampuan teknis, yang berhubungan dengan ritme dan keseimbangan gerakan serta efisiensi penggunaan perlengkapan.

2. Fitness skills : kemampuan kebugaran, mencakup kebugaran spesifik yang dibutuhkan untuk kegiatan tertentu, kebugaran jantung dan sirkulasinya, serta kemampuan pengkondisian tubuh terhadap tekanan lingkungan alam.

3. Human skills : kemampuan Kemanusiawian, yaitu pengembangan sikap positif ke segala aspek untuk meningkatkan kemampuan. Hal ini mencakup determinasi (kemauan), kepercayaan diri, kesabaran, konsentrasi, analisa diri, kemandirian, serta kemampuan untuk memimpin dan dipimpin.

4. Environment skills : kemampuan Pemahaman Lingkungan, yaitu pengembangan kewaspadaan terhadap bahaya dari lingkungan yang spesifik. Keempat kemampuan tersebut tidaklah mudah untuk dikuasai dengan baik, namun perlu diingat bahwa penguasaan kemampuan tersebut sangat diperlukan dalam kegiatan alam terbuka.

Faktor keselamatan (safety) harus dijadikan kerangka berpikir dalam berkegiatan di alam terbuka. Untuk keadaan berbahaya, dapat dilakukan penggolongan faktor penyebabnya, yaitu bahaya subyektif dan bahaya obyektif.

Bahaya subyektif adalah potensi bahaya yang berada di bawah kendali manusia yang melakukan kegiatan. Contohnya, pemilihan alat yang salah, cara penggunaan peralatan yang tidak dikuasai dengan baik dan lain-lain.

Bahaya obyektif adalah bahaya yang berada di luar kendali manusia, misalnya badai, banjir, panas, dan lain-lain.

Semakin subyektif suatu bahaya, maka akan semakin dapat diperkirakan terjadinya dan dapat dihindarkan. Sebaliknya, semakin obyektif suatu bahaya, maka akan semakin sulit diperkirakan dan sulit dihindarkan.

Organisasi Penjelajahan

Organisasi penjelajahan meliputi pembentukan tim, pembagian tugas, dan menentukan rencana operasi. Dalam membuat rencana operasi didasarkan pada tingkat kesulitan dan kerumitan dari perjalanan yang akan diadakan. Kesulitan berhubungan dengan kondisi alam atau medan yang akan dijelajahi, meliputi karakteristik alam sekitar dan kondisi iklim dan cuacanya. Sedangkan kerumitan lebih berhubungan dengan faktor yang menyangkut manusia, seperti masalah biaya, waktu,

Page 2: Perencanaan Perjalanan Alam Bebas

keandalan personil, dll. Untuk dapat membuat ROP secara efektif perlu mencari informasi-informasi terkait perjalanan yang akan dilakukan, misalnya seperti informasi cara pencapaian, fasilitas, adat-istiadat, kondisi iklim, dll. Dari informasi-informasi tersebut lantas akan menjadi dasar perumusan ROP sehingga dapat ditentukan bagaimana teknis operasi,rancangan anggaran biaya, kualifikasi peserta, emergency rescue procedure,dll. Informasi-informasi tersebut dapat diperoleh dari berbagai sumber seperti buku panduan, laporan perjalanan, dinas-dinas yang terkait ( BMKG, dinas kehutanan, kepolisian ), dan masih banyak lagi.

PERSIAPAN PERBEKALAN DAN PERLENGKAPAN

Keberhasilan suatu kegiatan di alam terbuka juga ditentukan oleh perencanaan perlengkapan dan perbekalan yang tepat. Dalam merencanakannya, beberapa hal yang perlu diperhatikan yaitu :

1. Mengenal jenis medan yang akan dihadapi (misal : hutan, rawa, tebing, dll)2. Menentukan tujuan perjalanan (misal : penjelajahan, pelatihan, penelitian,

kemanusiaan/sar, dll)3. Mengetahui lamanya perjalanan4. Mengetahui keterbatasan kemampuan fisik untuk membawa5. Memperhatikan hal-hal khusus (misal : obat,-obatan tertentu, dsb)

Setelah mengetahui hal-hal tersebut, kita dapat memilih perlengkapan dan perbekalan yang sesuai dan selengkap mungkin, tetapi bebannya tidak melebihi kemampuan membawanya.