perencanaan pemilihan restorasi harus dilakukan dengan beberapa pertimbangan

6
Perencanaan pemilihan restorasi harus dilakukan dengan beberapa pertimbangan. Ford menyatakan hal - hal yang harus dipertimbangkan dalam menentukan restorasi adalah: 1. Banyaknya jaringan gigi tersisa Banyaknya struktur jaringan gigi tersisa mempengaruhi retensi dan resistensi dari gigi. Pemilihan restorasi untuk menggantikan struktur gigi yang telah hilang sangat dipengaruhi oleh banyaknya struktur gigi tersisa (Garg, 2011). 2. Fungsi gigi Fungsi gigi dalam lengkung rahang akan mempengaruhi beban kunyah yang diterima gigi. Pemilihan restorasi dipengaruhi oleh fungsi dari gigi (Segovic, 2004). 3. Posisi atau lokasi gigi Gigi anterior membutuhkan pertimbangan estetik yang lebih dibandingkan dengan gigi posterior. Restorasi pada gigi anterior harus memiliki niali estetik yang baik (Cheung, 2011). 4. Morfologi atau anatomi saluran akar Morfologi saluran akar berpengaruh dalam pemilihan restorasi. Morfologi akar yang bengkok dapat menjadi pertimbangan jika ingin direstorasi dengan mahkota pasak (Cheung, 2011) Semakin sedikit sisa dari struktur gigi dan semakin besar fungsi gigi dalam lengkung rahang, pemilihan restorasi harus dilakukan dengan lebih hati-

Upload: septina-anggun-p

Post on 25-Nov-2015

100 views

Category:

Documents


35 download

TRANSCRIPT

Perencanaan pemilihan restorasi harus dilakukan dengan beberapa pertimbangan. Ford menyatakan hal - hal yang harus dipertimbangkan dalam menentukan restorasi adalah:

1. Banyaknya jaringan gigi tersisa

Banyaknya struktur jaringan gigi tersisa mempengaruhi retensi dan resistensi dari gigi. Pemilihan restorasi untuk menggantikan struktur gigi yang telah hilang sangat dipengaruhi oleh banyaknya struktur gigi tersisa (Garg, 2011).

2. Fungsi gigi

Fungsi gigi dalam lengkung rahang akan mempengaruhi beban kunyah yang diterima gigi. Pemilihan restorasi dipengaruhi oleh fungsi dari gigi (Segovic, 2004). 3.Posisi atau lokasi gigi Gigi anterior membutuhkan pertimbangan estetik yang lebih dibandingkan dengan gigi posterior. Restorasi pada gigi anterior harus memiliki niali estetik yang baik (Cheung, 2011).

4. Morfologi atau anatomi saluran akar

Morfologi saluran akar berpengaruh dalam pemilihan restorasi. Morfologi akar yang bengkok dapat menjadi pertimbangan jika ingin direstorasi dengan mahkota pasak (Cheung, 2011)

Semakin sedikit sisa dari struktur gigi dan semakin besar fungsi gigi dalam lengkung rahang, pemilihan restorasi harus dilakukan dengan lebih hati-hati. Gigi dengan sisa st r uktur gigi yang sedikit dan beban kunyah yang besar memiliki risiko fraktur yang lebih tinggi, sehingga perencanaan harus dilakukan dengan lebih baik (Ford, 2004)Kegagalan restorasi setelah perawatan endodontik yang sering terjadi diantaranya adalah kebocoran tepi, lepasnya restorasi, fraktur restorasi, atau frakt ur dari gigi yang telah direstorasi. Terdapat beberapa dasar pertimbangan dalam memilih restorasi setelah perawatan endodontik agar restorasi dapat bertahan dalam jangka waktu yang lama (Suprastiwi, 2006) .Gigi anterior yang telah dirawat endodontik dan memiliki struktur jaringan gigi yang sehat masih banyak, serta retensi yang cukup , dapat direstorasi secara langsung dengan komposit resin atau semen glass ionomer (Garg, 2011).

Restorasi komposit dan glass ionomer tedapat pada Gambar 3.1. dan 3.2.

Gambar 3.1. Restorasi Komposit Resin Gigi Anterior (Brenna et al., 2009)

a. Gigi sebelum direstorasi

b. Gigi setelah direstorasi dengan komposit resin

Jika jaringan yang terbuang hanya sedikit, gigi dapat direstorasi dengan resin komposit.Penggunaan pasak tidak diperlukan jika tidak diindikasikan untuk restorasi yang luas. Meskipun demikian, pasak tidak menguatkan jaringan gigi yang tersisa. Penelitian retrospektif oleh Sorensen dan Martinof memperlihatkan tidak ada peningkatan prognosis pada gigi anterior yang telah dirawat endodontik yang direstorasi dengan pasak. Loudahl & Nichols menemukan bahwa insisivus sentralis rahang atas yang telah dirawat endodontik dengan mahkota yang masih utuh (Gambar 2) lebih kuat dibandingkan dengan gigi yang direstorasi dengan pasak dan inti.

Sorensen dan Martinof memberikan tinjauan mengenai 1273 gigi yang telah dirawat endodontik yang telah direstorasi dari 1-25 tahun. Analisis statistik yang dilakukan memperlihatkan bahwa penutupan pada bagian mahkota tidak secara signifikan meningkatkan keberhasilan perawatan untuk gigi anterior,akan tetapi hal ini meningkatkan keberhasilan untuk gigi premolar dan molar.

Dari pembahasan mengenai restorasi pada gigi anterior pasca perawatan endodontik, disimpulkan bahwa apabila masih mempunyai marginal ridge, singulum, dan incisal edge yang baik, maka cukup menggunakan komposit resin untuk restorasinya. Hal ini disebabkan karena gigi anterior tekanan fungsionalnya kecil. Akan tetapi, pada beberapa kasus gigi anterior setelah perawatan endodontik dengan kerusakan yang cukup luas membutuhkan penggunaan mahkota penuh dengan pasak inti karena pertimbangan resistensi restorasi dan estetik.Meskipun demikian, pasak tidak dapat menguatkan gigi yang telah dirawat endodontik, karena fungsi utama pasak adalah sebagai retensi inti,bila jaringan gigi yang tersisa tidak dapat mendukung restorasi korona.Penyelamatan struktur gigi yang masih sehat dijadikan sebagai aspek yang paling penting dalam meningkatkan pasca perawatan endodontik pada gigi anterior.

Gambar 3.2. Restorasi Glass Ionomer pada Gigi Anterior (Brenna et al.,

2009)

a. Gigi sebelum direstorasi

b. Gigi setelah direstorasi dengan semen glass ionomer Gigi anterior dengan pewarnaan yang meliputi lebih dari setengah atau seluruh koronal, dapat direstorasi dengan veneer komposit atau porselen , seperti pada Gambar 3.3. Pilihan perawatan lain untuk pewanaan gigi adalah bleaching (Garg, 2011 ; Segovic, 2004)

Gambar 3.3. Gigi dengan Pewarnaan yang Direstorasi dengan Veneer (Brenna et

al ., 2009)

a. Gigi dengan pewarnaan

b. Gigi yang telah direstorasi dengan veneer

Gigi anterior dengan sisa jaringan keras gigi sedikit, retensi dari jaringan gigi yang tersisa tidak adekuat , dan tidak dapat digunakan restorasi lain, maka pasak dan inti menjadi pilihan. Restorasi ko mposit menjadi kontraindikasi jika sisa jaringan kurang dari sepertiga koronal (Cheung, 2011 ; Garg, 2011 ). Restorasi pasak terdapat pada /Gambar 3.4.. Perawatan endodontik dengan kerusakan yang cukup luas membutuhkan penggunaan mahkota penuh dengan pasak intikarena pertimbangan resistensi restorasi dan estetik.Meskipun demikian, pasak tidak dapat menguatkan gigi yang telah dirawat endodontik, karena fungsi utama pasak adalah sebagai retensi inti,bila jaringan gigi yang tersisa tidak dapat mendukung restorasi korona.Penyelamatan struktur gigi yang masih sehat dijadikan sebagai aspek yang paling penting dalam meningkatkan pasca perawatan endodontik pada gigi anterior.

Gambar 3.4. Gigi setelah Perawatan Endodontik dengan Struktur Gigi Sehat yang

Tersisa S edikit (Brenna et al., 2009)

a. Gigi sebelum direstorasi

b. Penempatan pasak pada gigi

c. Gigi yang telah direstorasi