perencanaan dan kendali manajemen

Upload: iputuwp

Post on 14-Apr-2018

239 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/27/2019 perencanaan dan kendali manajemen

    1/28

    1

    PERTEMUAN 11

    PERENCANAAN DAN KENDALI MANAJEMEN

    Bab ini berfokus pada masalah-masalah pelaporan dan kendali internal.

    Persaingan global dan cepatnya penyebaran informasi mendukung semakin

    sempitnya perbedaan nasional dalam praktik akuntansi manajemen. Tekanan

    tambahan mencakup perubahan pasar dan teknologi, pertumbuhan privatisasi,

    insentif biaya, dan kinerja serta koordinasi operasi global melalui usaha patungan

    (joint ventures) dan kaitan strategis lainnya. Hal tersebut mendorong manajemen

    perusahaan multinasional untuk menerapkan teknik akuntansi internal yang

    dapat dibandingkan dan menggunakan teknik-teknik ini dengan cara sama.

    PEMBUATAN MODEL USAHA

    Penentuan model usaha merupakan gambaran besar, dan terdiri dari

    formulasi, pelaksanaan dan evaluasi rencana bisnis jangka panjang suatu

    perusahaan. Hal ini mencakup empat dimensi utama:

    1 Mengidentifikasi faktor-faktor utama yang relevan terhadap

    kemajuan perusahaan di masa depan.

    2 Merumuskan teknik yang memadai untuk meramalkan

    perkembangan masa depan dan menganalisis kemampuan perusahaan

    untk menyesuaikan diri atau memanfaatkan perkembangan tersebut.

    3 Mengembangkan sumber-sumber data untuk pilihan-pilihan

    strategis.

    4 Memanfaatkan pilihan-pilihan tertentu menjadi serangkaian

    tindakan yang spesifik.

    ALAT PERENCANAANDalam mengidentifikasi faktor-faktor yang relevan di masa depan,

    pemindaian terhadap lingkungan eksternal dan internal akan membantu

    perusahaan mengenali tantangan dan kesempatan yang ada. Baik pesaing dan

    kondisi pasar dianalasis untuk melihat pengaruh keduanya terhadap kedudukan

    persaingan dan tingkat keuntungan perusahaan. Salah satu alat tersebut adalah

    analisis WOTS-UP. Analisis ini meyangkut kekuatan dan kelemahan perusahaan

    yang berkaitan dengan lingkungan operasi perusahaan. Pada tampilan 10.1

    Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB R. Luki karunia SE.AK.MKAKUTANSI INTERNASIONAL

  • 7/27/2019 perencanaan dan kendali manajemen

    2/28

    2

    menunjukkan analisis WOTS-UP yang dijalankan perusahaan pembuat mobil

    dari jerman Daimler Benz (sekarang Daimler Chrysler).

    ANALISIS WOTS-UP DAIMLER BENZ AG

    Kekuatan (Strenghts-S)

    1 Kualitas produk meningkatsebesar 20% dari tahun

    sebelumnya.

    2 Potensi penelitian danpengembangan lebih besar

    dari perusahaan otomotif

    lainnya.

    3 Pangsa pasar 50% atasmobil limusin.

    4 Truk buatan Daimler Benzmemimpin pasar.

    5 Titik impas menurun dari 1juta menjati 0,7 juta

    kendaraan.

    6 Beberapa akuisisi (contoh,AEG, Dournier, MMB) telah

    meningkatkan potensi sinergis

    Daimler Benz.

    7 Ruang lingkup ekonomiyang lebih tinggi.

    Kelemahan (Weaknesses-W)

    1 Akuisisi atas perusahaanberteknologi tinggi menyebabkan

    timbulnya masalah koordinasi.

    2 Tingkat upah yang tinggi(kebanyakan berproduksi di

    jerman).

    3 Lebih sedikit usaha patunganyang dilakukan (aliansi

    internasional) dibandingkan

    produsen mobil jepang.

    Peluang (Opportunities-O)

    1 Industri berteknologitinggi (mikro elektronik ruang

    angkasa) tumbuh sebesar

    20% pertahun.

    2 Pengurangan konsumenyang dibelanjakan menigkat

    60% pertahun.

    3 Liberasi negara-negaraeropa timur.

    4 Masalah imaji danlayanan dari otomotif

    perusahaan jepang.

    Strategi SO:

    1 Mengakuisisi perusahaanotomotif di eropa timur.

    2 Memperluas jaringandistribusi dan layanan di eropa

    timur.

    3 Mengembangkanbeberapa versi Baby Benz.

    4 Menggunakan kapasitaspruduksi untuk produk-produk.

    Strategi WO:

    1 Memperluas pengalihanmanajer dari kantor pusat ke anak

    perusahaan.

    2 Memproduksi mobil di jermanbagian timur.

    3 Mengintensifikasiperkembangan SDM pada

    masing-masing tingkatan.

    4

    Membentuk perusahaanpatungan ruang angkasa

    internasioanal.

    Tantangan ( Threats-T)

    1 Rendahnya nilai dollar

    2 Meningkatnya nilai sukubunga.

    3 Impor luar negeri,khususnya mobil mewah,

    yang memperoleh pangsa

    pasar.

    Strategi jangka pendek:

    1 Menempatkan beberapaiklan pilihan; meningkatkan

    pengeluaran belanja iklan

    30%.

    2 Memperkuat riset dasardalam bidang teknologi yang

    baru.

    Strategi jangka panjang:

    1 Membangun strategi aliansi(jaringan strategi) untuk

    mengurangi biaya investasi

    penelitian dan pengembangan

    dan untuk menyelesaikan

    masalah lingkungan.

    2 Memperbaiki produktivitas

    2

  • 7/27/2019 perencanaan dan kendali manajemen

    3/28

    3

    4 Krisis teluk yangmenyebabkann kenaikkan

    harga BBM.

    5 BMW memilikiserangkaian jenis mobi baru

    yang baik.

    6 Menigkatkan masalahlingkungan diseluruh dunia.

    7 Pasar militer(pertahanan) yang mungkin

    terhenti karen bergulirnya

    perdamaian.

    dan kualitas (dalam produksi,administrasi, distribusi, dan

    layanan).

    Alat keputusan ini digunakan dalam sistem perencanaan strategi dimana

    seluruhnya bergantung pada kualitas informasi tentang lingkungan internal dan

    eksteenal suatu perusahaan. Akuntan dapat membantu para perencanaperusahaan untuk memperoleh data.

    PENGANGGARAN MODAL

    Keputusan untuk melakukan investasi luar negeri merupakan elemen

    yang sangat penting dalam strategi global sebuah perusahaan multinasional.

    Investasi asing langsung umumnya melibatkan sejumlah besar modal dan

    prospek yang tidak pasti. Resiko investasi diikuti oleh lingkungan yang asing,

    rumit, dan senantiasa berubah. Perencanaan formal merupakan suatu keharusan

    dan umumnya dilakukan dalam suatu kerangka penganggaran modal yang

    membandingkan manfaat dan biaya investasi yang diusulkan.

    Terdapat beberapa prosedur untuk menentukan struktur modal yang

    optimum dari suatu perusahaan, mengukur biaya modal suatu perusahaan, dan

    mengevaluasi alternatif investasi berdasarkan kondisi ketidakpastian. Aturan

    keputusan untuk pilihan investasi umumnya memerlukan pendiskontoan arus kas

    investasi yang telah disesuaikan dengan resiko berdasarkan tingkat suku bunga

    memadai; rata-rata tertimbang biaya modal perusahaan. Umumnya, perusahaan

    dapat meningkatkan kemakmuran pemiliknya dengan melakukan investasi yang

    menjanjikan nilai sekarang bersih yang positif.

    Adaptasi oleh perusahaan multinasional atas model perencanaan

    investasi tradisional telah dilakukan dalam tiga bidang pengukuran:

    Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB R. Luki karunia SE.AK.MKAKUTANSI INTERNASIONAL

  • 7/27/2019 perencanaan dan kendali manajemen

    4/28

    4

    1 Menentukan pengembalian yang relevan untuk investasi

    internasional.

    2 Mengukur ekspektasi arus kas

    3 Menghitung biaya modal perusahaan multinasional.

    Adaptasi ini memberikan data yang mendukung pilihan strategis, yang langkah

    ketiga dalam proses pembuatan model perusahaan.

    SUDUT PANDANG HASIL KEUANGAN

    Haruskah seorang manajer keuangan internasional mengevaluasi

    ekspektasi tingkat pengembalian investasi dari sudut pandang proyek luar negeri

    atau dari sudut pandang induk perusahaan? Pengembalian dari dua sudut

    pandang ini dapat berbeda secara signifikan karena beberapa hal seperti:

    1 Pembatasan oleh pemerintah atas repatriasi laba dan modal

    2 Biaya izin, royalti, dan pembayaran lain yang merupakan laba bagi

    induk perusahaan namun merupakan beban bagi anak perusahaan

    3 Perbedaan laju inflasi nasional

    4 Perubahan kurs valuta asing

    5 Perbedaan pajak.

    Seseorang mungkin berpendapat bahwa tingkat pengembalian dan resiko

    suatu investasi luar negeri dapat dievaluasi dari sudut pandang pemegang

    saham domestik induk perusahaan, namun demikian, dapat dikatakan juga

    bahwa pendekatan seperti ini sudah tidak memadai lagi.

    Solusi yang memadai adalah mengakui bahwa manajer keuangan harus

    memenuhi banyak tujuan, dengan memberikan respon terhadap kelompok

    investor dan non investor di organisasi dan lingkungannya. Kesesuaian antara

    tujuan investor multinasional dan negara tuan rumah harus tercapai melalui dua

    perhitungan pengembalian keuangan: satu dari sudut pandang negara tuan

    rumah, dan yang lain dari sudut panndang negara induk perusahaan. Sudut

    pandang negara tuan rumah mengasumsikan bahwa investasi luar negeri yang

    menguntungkan (termasuk biaya modal kesempatan lokal) tidak akan salah

    dalam menalokasikan sumber daya tuan rumah yang langka. Evaluasi atas

    4

  • 7/27/2019 perencanaan dan kendali manajemen

    5/28

    5

    peluang investasi dari sudut pandang lokal juga memberikan informasi yang

    bermanfaat bagi induk perusahaan.

    MENGUKUR EKSPEKTASI PENGEMBALIAN

    Mengukur ekspektasi arus kas suatu investasi asing merupakan hal yang

    cukup menantang. Contoh berikut ini mengambarkan perubahan harga dan nilai

    mata uang terhadap perkiraan pengembalian untuk dua tahun pertama dari

    proyek investasi 6 tahun. Arus kas fasilitas rusia, seperti ditunjukkan dalam

    tampilan 10-3, ditentukan berdasarka asumsi berikut.

    1 Fasilitas Rusia diperkirakan akan menjual 100.000 unit produk

    manufaktur pada pasar lokal dengan harga unit awal sebesar 2.020 rubel

    rusia (R). Sebanyak 100.000 unit berikutnya akan di ekspor ke Hungaria

    dengan harga ditetapkan dalam forints (F) yang mencerminkan harga

    dasar rubel.

    2 Perubahan dalam harga jual lokal terkait dengan laju inflasi

    tahunan di Rusia dan Hungaria, masing-masing diperkirakan sebesar

    rata-rata 20 persen dan 10 persen.

    3 Penjualan unt produk secara domestik dan di pasar luar negeri

    diperkirakan meningkat setiap tahun sebesar 10 persen.

    4 Rubel diramalkan mengalami depresiasi terhadap Forint sebesar

    10 persen tiap tahun.

    5 Biaya variabel produksi (bahan mentah dan tenaga kerja) juga

    mencerminkan laju inflasi lokal.

    6 Karena 50 persen dari bahan men tah perusahaan manufaktur

    Rusia tersebut diimpor dari amerika serikat, harga impor bahan mentah

    diperkirakan meningkat sebesar10 persen tiap tahunnya, sesuai dengan

    antisipasi laju inflasi di AS dan Rusia.

    7 Antisipasi depresiasi rubel terhadap dolar AS adalah sebesar 5

    persen.

    8 Biaya linsensi dan imbalan lain diperkirakan rata-rata sebasar 10

    persen dari pendapatan kotor.

    9 Beban penjualan dan administrasi diperkirakan rata-rata sebesar

    10 persen dari tingkat awal sebesar R 48.000.000.

    10 Beban depresiasi sebesar R 60.000.000 per tahun.

    Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB R. Luki karunia SE.AK.MKAKUTANSI INTERNASIONAL

  • 7/27/2019 perencanaan dan kendali manajemen

    6/28

    6

    11 Tarif pajak perusahaan di Rusia sebesar 40 persen.

    12 Proyeksi arus kas tahunan akan meningkat dari R 93.360.000

    menjadi R 124.016.000 dalam mata uang lokal. Apabila diukur dalam

    dollar AS, arus kas bersih akan meningkat dari $ 4.668.000 menjadi $

    5.905.000.

    Penjualan (unit)

    Domestik

    Luar negeriHarga perunit

    Domestik

    Luar negeri

    Pendapatan kotor

    Domestik

    Luar negeri

    Jumlah

    Bahan mentah

    (biaya perunit)

    Domestik

    Luar negeri

    Tenaga kerja (biaya perunit)

    Biaya variabel (perunit)

    Total biaya variabel

    Biaya lisensi, royalti dan lain-lain

    Beban depresiasi

    Tahun 1

    100.000

    100.000

    R 2.020

    R 2.020

    R 202.000.000

    R 202.000.000

    (F 2.020.000.000)

    R 404.000.000

    R 400

    R 400

    ($ 20)

    R 200

    R 1000

    R 200.000.000

    R 40.400.000

    Tahun 2

    110.000

    110.000

    R 2.424

    R 2.424

    R 266.640.000

    R 268.640.000

    (F 2.444.000.000)

    R 535.480.000

    R 480

    R 462

    ($ 22)

    R 240

    R 1.182

    R 260.040.000

    R 53.548.000

    6

  • 7/27/2019 perencanaan dan kendali manajemen

    7/28

    7

    Beban penjualan dan administrasi

    Jumlah

    Laba bersih operasi

    Pajak penghasilan perusahaan (40%)

    Laba bersih+ Depresiasi

    Arus kas bersi (rubel)

    Arus kas bersih (dolar)

    R 60.000.000

    R 48.000.000

    R 348.400.000

    R 33.360.000

    R 22.240.000

    R 33.360.000

    R 60.000.000

    R 93.360.000

    $ 4.668.000

    R 60.000.000

    R 55.200.000

    R 428.788.000

    R 64.016.000

    R 42.676.000

    R 64.016.000

    R 60.000.000

    R 124.016.000

    $ 5.095.000

    Kurs:R 0.1= F1 R 0,11= F1

    R 20= $1 R 21= $1

    Perbedaan dalam prinsip akuntansi menjadi relevan jika manajer

    keuangan bergantung pada laporan keuangan pro forma dengan dasar lokal

    ketika mengestimasikan arus kas masa depan. Apabila aturan pengukuran yang

    digunakan untuk menyusun akun-akun ini berbeda dari aturan yang digunakan di

    negara asal induk perusahaan, maka dapat terjadi perbedaan dalam estimasi

    arus kas. Salah satu contoh adalah depresiasi yang didasarkan pada nilai

    penggantian dan bukan biaya historis (sebagaimana yang dipraktekkan oleh

    beberapa perusahaan multinasional di Belanda dan Italia). Perbedaan ini dapat

    memengaruhi pajak penghasilan perusahaan dan arus kas.Dengan demikian,

    diperlukan estimasi inflasi masa depan dan pengaruhnya terhadap kurs masa

    depan yang digunakan untuk mengkonversikan arus kas luar negeri ke dalam

    mata uang induk perusahaan.

    BIAYA MODAL MULTINASIONAL

    Teori penganggaran secara khusus menggunakan biaya modal

    perusahaan sebagai tingkat diskontonya, dengan demikian suatu proyek harus

    menghasilkan pengembalian yang setidaknya sama dengan biaya modal

    perusahaan agar dapat diterima. Tingkat patokan (hurdle rate) ini berkaitan

    dengan proporsi utang dan ekuitas dalam struktur keuangan perusahaan sebagi

    berikut:

    Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB R. Luki karunia SE.AK.MKAKUTANSI INTERNASIONAL

  • 7/27/2019 perencanaan dan kendali manajemen

    8/28

    8

    Ka = rata-rata tertimbang biaya modal (setelah pajak)

    Ke = biaya ekuitas

    Ki = biaya utang sebelum pajak

    E = nilai ekuitas perusahaan

    D = nilai utang perusahaan

    S = nilai struktur modal perusahaan (E+D)

    T = tarif pajak marginal

    Mengukur biaya modal dengan satu metode yang populer

    menggabungkan ekspektasi pengembalian dividen dengan ekspektasi tingkat

    pertumbuhan dividen. Dengan mengasumsikan D1= ekspektasi dividen per per

    lembar saham pada akhir periode. P0= harga pasar kini saham pada awal

    periode dan g = ekspektasi tingkat pertumbuhan dalam dividen, biaya ekuitas, ke

    dihitung sebagai berikut ke = D1/P0 + g.

    Pengukuran komponen utang dari rata-rata biaya modal. Biaya utang

    merupakan suku bunga efektif dikalikan dengan (1-t) karena bunga umumnya

    merupakan beban yang dapat dikurangkan terhadap pajak. Biaya bunga efektif

    setelah pajak sekarang termasuk keuntungan atau kerugian valuta asing yang

    timbul pada saat kurs valuta asing berfluktuasi pada periode atara tanggal

    transaksi dan penyelesaian.

    Pertimbangan pajak lainnya juga berlaku apabila sebuah perusahaan

    multinasional meminjam dana pada beberapa pasar modal luar negri. Tarif pajak

    kini dan prospektif di masing-masing pasar luar negeri selama masa pinjaman

    harus dipertimbangkan. Status pembayaran bunga yang dapat dikurangkan

    pajak harus diperiksa lagi, karena tidak semua otorisasi pajak nasional mengakuipengurangan bunga. Pengakuan tangguhan yang timbul pada saat laba untuk

    keperluan pajak berbeda dari laba untuk keperluan pelaporan eksternal.

    Aspek proses penganggaran modal yang paling sukar dan paling penting

    adalah memperoleh informasi yang akurat dan tepat waktu, khususnya dalam

    lingkungan internasional, dimana perbedaan iklim, budaya, bahasa dan teknologi

    informasi.

    8

  • 7/27/2019 perencanaan dan kendali manajemen

    9/28

    9

    SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

    Isu yang Berkaitan dengan Sistem

    Jarak merupakan kerumitan yang jelas terlihat. Disebabkan oleh keadaan

    geografis, komunikasi informasi secara formal umumnya menggantikan kontak

    pribadi antar manajer operasi local dengan manajemen kantor pusat.

    Tiga strategi teknologi informasi global, yang masing-masing

    berhubungan dengan jenis organisasi multinasional tertentu. Keberhasilan yang

    dicapai tergantung pada kesesuaian rancangan system dengan strategi

    perusahaan.

    1 Penyebaran rendah dengan sentralisasi yang tinggi. Digunakan

    oleh organisasi yang lebih kecil dengan opersai bisnis internasional yang

    terbatas dan sistem informasi domestik mendominasi kebutuhan.

    2 Penyebaran tinggi dengan sentralisasi yang rendah. Anak

    perusahaan lokal diberi kendali yang signifikan atas pengembangan

    strategi teknologi informasi dan system terkait mereka sendiri.

    3 Penyebaran tinggi dengan sentralisasi yang tinggi. Disini strategi

    teknologi informasi global lokal dijalankan oleh perusahaan yang bebar-

    benar global dengan aliansi strategi di seluruh dunia. System informasi

    dirancang untuk mencerminkan kebutuhan perusahaan yang disesuaikan

    dengan keadaan lokal.

    Deregulasi pasar dan pengurangan hambatan tarif, perusahaan sama

    mampu untuk memasuki pasar-pasar luar negeri baik secara langsung maupun

    tidak langsung melalui usaha patungan, aliansi strategi dan bentuk kerjasama

    lainnya. Ini semakin banyak membuka akses terhadap intensitas kompetisi

    dimana perusahaan mengadopsi strategi untuk:1 Melindungi pangsa pasar ditempat asal

    2 Melakukan penetrasi terhadap pasar asal para pesaing untuk

    merebut pangsa pasar dan pendapatan mereka.

    3 Mendapatkan pangsa pasar yang signifikan dipasar utama negara

    ketiga.

    Masalah Informasi

    Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB R. Luki karunia SE.AK.MKAKUTANSI INTERNASIONAL

  • 7/27/2019 perencanaan dan kendali manajemen

    10/28

    10

    Akuntan manajemen mempersiapkan sejumlah informasi untuk

    manajemen perusahaan, mulai dari pengumpulan data hingga laporan likuiditas

    dan ramalan operasional berupa berbagai jenis pengeluaran beban. Untuk setiap

    kelompok data yang disampaikan manajemen perusahaan harus menentukan

    periode waktu yang relevan untuk laporan, tingkat akurasi yang diperlukan,

    frekuensi pelaporan dan biaya serta manfaat penyusutan dan penyampaian tepat

    waktu.

    Disini faktor-faktor lingkungan juga memengaruhi penggunaan informasi

    yang dihasilkan secara internal. Masalah informasi utama lainya adalah

    pertanyaan mengenai translasi. Laporan dari operasi luar negeri perusahaan

    multinasional AS umumnya ditranslasikan ke dalam nilai ekuivalen dolar agar

    para manajer kantor pusat di AS melakukan evaluasi terhadap investasi mereka

    dalam dolar.

    ISU-ISU DALAM PENGENDALIAN KEUANGAN

    Pengendalian keuangan dan evaluasi kinerja. Pertimbangan ini juga

    sama pentingnya karena memungkinkan para manajer keuangan untuk:

    1 Mengimplementasikan strategi keuangan global sebuah MNE.

    2 Mengevaluasi sejauh mana strategi yang terpilih memberikan

    kontribusi dalam pencapaian tujuan-tujuan perusahaan.

    3 Memberikan motivasi kepada manajemen dan karyawan untuk

    mencapai tujuan-tujuan keuangan perusahaan seefektif dan seefisien

    mungkin

    System pengendalian manajemen bertujuan untuk mencapai tujuan

    perusahaan dengan cara yang paling efektif dan paling efisien. Sebaliknyasystem pengendalian keuangan merupakan system pengukuran kuantitatif dan

    komunikasi yang memfasilitasi pengendalian melalui:

    1 Komunikasi tujuan-tujuan keuangan secara tepat di dalam

    organisasi

    2 Memperinci kriteria dan standar dalam evaluasi kinerja

    3 Mengawasi kinerja

    10

  • 7/27/2019 perencanaan dan kendali manajemen

    11/28

    11

    4 Mengkomunikasikan penyimpanan antara kinerja aktual dan

    rencana kepada pihak-pihak yang bertanggungjawab.

    System pengendalian terdiri dari kebijakan operasional dan keuangan,

    struktur pelaporan internal, anggaran operasi dan panduan prosedur yang

    konsisten dengan tujuan manajemen puncak. Tugas perencanaan strategis

    perusahaan dibantu dengan suatu system informasi yang memberikan informasi

    kepada manajemen jika terdapat perubahan lingkungan yang secara signifikan

    memengaruhi perusahaan. Akhirnya, system pengendalian yang baik

    memungkinkan manajemen puncak untuk mengevaluasi secara tepat kinerja

    para bawahan dengan memastikan bahwa bawahan bertanggung jawab hanya

    atas peristiwa-pristiwa yang dapat mereka kendalikan.

    Sistem Pengendalian Domestik versus Multinasional

    Sejumlah studi menunjukan bahwa sistem yang digunakan banyak

    perusahaan multinasional untuk mengendalikan operasi luar nergerinya dalam

    banyak hal sama dengan yang digunakan secara domestic. David Hawkins

    menawarkan empat alasan dasar untuk hal ini:

    1 Pertimbangan kontrol keuangan jarang sekali merupakan sesuatu

    yang penting dalam tahap-tahap awal pendirian operasi luar negeri.

    2 Umumnya akan lebih murah untuk menggunakan sistem domestik

    dari pada harus membuat dari awal keseluruhan system yang dirancang

    untuk operasi luar negeri.

    3 Untuk menyederhanakan penyusunan dan analisis laporan

    keuangan konsolidasi, pihak kontroler perusahaan harus menegaskan

    bahwa seluruh anak perusahaan yang beroperasi menggunakan format

    dan daftar yang sama untuk mencatat dan mengirimkan data keuangandan operasi.

    4 Mantan eksekutif domestik yang bekerja pada operasi luar negeri

    dan atasan perusahaan mereka akan lebih nyaman juka mereka dapat

    terus menggunakan sebayak mungkin system pengendalian domestik

    umumnya karena mereka mencapai tingkatan manajemen tertinggi

    dengan menguasai sistem domestik.

    Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB R. Luki karunia SE.AK.MKAKUTANSI INTERNASIONAL

  • 7/27/2019 perencanaan dan kendali manajemen

    12/28

    12

    Perbedaan budaya, perbedaan lintas budaya dalam perilaku terhadap

    resiko dan kekuasaan, perbedaan dalam tingkat pencapaian kebutuhan dan

    atribut budaya lainnya sering kali menghasilkan konsekuensi yang buruk, berupa;

    (1) arahan yang disalahartikan, (2) toleransi yang rendah terhadap kritik, (3)

    ketidakmauan untuk membahas masalah-masalah bisnis secara terbuka atau

    mencari bantuan, (4) hilangnya rasa percaya diri para manajer luar negeri, (5)

    ketidakmauan untuk mendelegasikan kekuasaan, (6) keengganan untuk

    mengambil tanggung jawab.

    Saluran distribusi, termin kredit, kebijakan industri, lembaga keuangan,

    dan praktik usaha seluruhnya berbeda dari satu negara ke negara lainnya.

    Perbedaan praktik bisnis yang beragam ini mengharuskan manajer keuangan

    internasional untuk beradaptasi.

    Pertimbangan lingkungan yang terkait dengan kekuatan mata uang

    sebuah negara kemungkinan merupakan faktor yang paling penting untuk desain

    sistem pengendalian luar negeri. Laju inflasi internal dan nilai mata uang yang

    berfluktuasi merupakan hal yang sangat penting, dan sistem pengendalian

    perusahaan harus menyadari keberadaan dua hal tersebut. Kontrol keuangan

    yang serbenarnya dirancang untuk sebuah lingkungan yang stabil, namun

    kemudian diterapkan dalam lingkungan yang kurang stabil merupakan resep

    terjadinya kegagalan.

    Penganggaran OperasionalSetelah tujuan strategis dan anggaran modal terbuat, selanjutnya

    manajemen memfokuskan diri pada perencanaan jangka pendek. Perencanaan

    jangka pendek mencakup pembuatan anggaran operasional atau rencana laba

    apabila diperlukan dalam organisasi. Rencana laba ini merupakan dasar bagi

    peramalan manajemen kas, keputusan operasi, dan skema kompensasi

    manajemen. Rencana laporan laba rugi perusahaan afiliasi pertama-tama

    dikonversikan menurut prinsip-prinsip akuntansi yang dianut di negara asal induk

    perusahaan dan ditranslasikan dari mata uang lokal (mata uang asing [FC]) ke

    12

  • 7/27/2019 perencanaan dan kendali manajemen

    13/28

    13

    dalam mata uang induk perusahaan (PC). Perbandingan secara periodic kinerja

    laba actual dan laba yang dianggarkan dalam mata uang induk perusahaan

    memerlukan analisis varians yang memadai untuk memastikan bahwa deviasi

    dari anggaran dapat didiagnosis dengan tepat agar dapat diambil tindakan-

    tindakan manajemen. Pada prinsipnya, analisis varians yang dilakukan secara

    internasional sama dengan yang dilakukan secara domestik, namun fluktuasi

    mata uang membuatnya menjadi lebih rumit.

    Kinerja keuangan suatu operasi luar negeri dapat diukur dalam mata

    uang lokal, mata uang negara asal, atau kedua-duanya. Mata uang yang

    digunakan dapat memiliki pengaruh yang signifikan pada saat menilai kinerja

    suatu unit luar negeri dan manajernya. Nilai mata uang yang berfluktuasi dapat

    mengubah laba (ketika diukur dalam mata uang lokal) menjadi kerugian (ketika

    dinyatakan dalam mata uang negara asal).

    Beberapa pihak lebih menyukai sudut pandang mata uang local karena

    transaksi luar negeri terjadi di sebuah lingkungan luar negeri dan dilakukan

    dalam mata uang asing. Keuntungan dan kerugian translasi dari mata uang asing

    tidak dipertimbangkan pada saat operasi dievaluasi dalam mata uang lokal.

    Mereka yang menyukai sudut pandang mata uang induk perusahaan

    berpendapat bahwa pada akhirnya pemegang saham di negara asal lebih

    memerhatikan pengembalian dalam mata uang domestik. Karena mereka menilai

    manajemen kantor pusat berdasarkan pengembalian dalam mata uang domestik,

    manajer luar negeri seharusnya juga dinilai berdasarkan standar yang sama.

    Masih terdapat maslah meskipun mata uang induk perusahaan dianggapsebagai ukuran kinerja yang lebih baik daripada mata uang lokal. Secara teori,

    kurs antara dua negara seharusnya bergerak dalam proporsi yang sama dengan

    perubahan dalam perbedaan laju inflasi di masing-masing negara.

    Dalam jangka panjang, seseorang harus mempertimbangkan niali suatu

    unit luar negeri sebagai investasi dilihat dari mata uang negara asal. Sudut

    pandang mata uang induk perusahaan tepat digunakan untuk perencanaan

    strategis dan keputusan investasi jangka panjang. Namun demikian, kerangka

    Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB R. Luki karunia SE.AK.MKAKUTANSI INTERNASIONAL

  • 7/27/2019 perencanaan dan kendali manajemen

    14/28

    14

    dasar mata uang yang digunakan untuk mengevaluasi kinerja manajemen harus

    bergantung pada siapa yang harus memberikanpenjelasan atas risiko nilai tukar

    (masalah ini terpisah dari siapa yang bertanggung jawab terhadap risiko nilai

    tukar).

    Pertimbangan beberapa aspek dari proses anggaran. Pengendalian

    terhadap jaringan operasi domestic dan luar negeri memerlukan anggaran dalam

    mata uang asing dinyatakan dalam mata uang induk perusahaan agar dapat

    diperbandingkan.

    Apabila angka-angka dalam mata uang induk perusahaan yang

    digunakan, perubahan dalam kurs yang digunakan untuk membuat anggaran

    dan untuk mengawasi kinerja akan menyebabkan suatu varians yang berada

    diluar perubahan lainnya. Tiga kurs yang mungkin dapat digunakan ketika

    menyusun draft anggaran operasional pada awal periode:

    1 Kurs spot yang berlaku ketika anggaran disusun.

    2 Suatu kurs yang diperkirakan akan berlaku pada akhir periode

    anggaran (kurs proyeksi).

    3

    Kurs pada akhir periode jika anggaran disesuaikan jika kursberubah (kurs penutupan).

    Kurs yang sebanding dapat digunakan untuk melacak kinerja relatif

    terhadap anggaran. Jika kombinasi kurs yang berbeda digunakan untuk

    menyusun anggaran dan untuk melacak kinerja, hal ini akan menimbulkan

    perbedaan alokasi tanggung jawab terhadap perubahan kurs dan menyebabkan

    kemungkinan respons manajemen yang berbeda. Misalkan beberapa

    kemungkinan berikut:

    1 Anggaran dan pelacakan kinerja berdasarkan kurs spot awal.

    Perubahan kurs tidak berpengaruh terhadap evaluasi kinerja manajer luar

    negeri. Manajer lokal memiliki sedikit insentif untuk memasukkan

    antisipasi perubahan kurs ke dalam keputusan operasi.

    2 Anggaran pada kurs akhir (yang telah disesuaikan) dan pelacakan

    berdasarkan kurs penutupan. Gabungan keduanya menghasilkan hasil

    yang sama. Manajemen lokal tidak perlu mempertimbangkan kurs karena

    kurs yang digunakan untuk penganggaran dan evaluasi adalah sama.

    14

  • 7/27/2019 perencanaan dan kendali manajemen

    15/28

    15

    3 Penganggaran berdasarkan kurs awal dan pelacakan

    berdasarkan kurs putupan. Manajer lokal memiliki tanggung jawab penuh

    terhadap perubahan kurs. Kemungkinan akibat negatif yang dapat timbul

    antara lain pemborosan anggaran oleh manajer lokal atau lindung nilai

    yang mungkin tidak optimal bagi perusahaan.

    4 Anggaran dan pelacakan kinerja menggunakan proyeksi kurs.

    Sistem ini nmencerminkan sudut pandang mata uang lokal. Manajer lokal

    didorong untuk memasukkan perkiraan perubahan kurs ke dalam rencana

    operasinya tetapi tidak bertanggung jawab terhadap perubahan kurs yang

    tak terduga, yang harus diambil-alih oleh induk perusahaan.

    5 Anggaran berdasarkan kurs proyeksi dan pelacakan berdasarkan

    kurs penutupan. Gabungan kurs ini tidak membuat manajer lokal harus

    dapat menjelaskan perubahan kurs yang telah diperkirakan. Manajer

    harus bertanggung jawab atas perubahan kurs yang tidak diantisipasi

    (sehingga didorong untuk melakukan lindung nilai).

    Pilihan mana yang terbaik untuk mengevaluasi kinerja manajemen?

    Kelima-limanya dapat ditemukan dalam praktik. Fokus pembahasan saat ini

    adalah pada dua pilihan terakhir, karena merupakan yang paling umum

    ditemukan. Sebagai contoh, asumsikan hal berikut ini: (LC = mata uang lokal).

    Proyeksi kurs $0,5=LC Kurs actual akhir periode

    $0,25=LC

    Laba teranggarkan dalam LC 800.000 Laba aktual dalam LC

    1.000.000

    Laba anggaran dalam $ 400.000 Laba aktual dalam $

    250.000

    Jika proyeksi kurs yang digunakan untuk mengawasi kinerja, hasil dalam

    dolar adalah sebesar $500.000 (LC1.000.000 x $0,50) atau $100.000 di atas

    anggaran. Manajer terlihat bekerja dengan baik. Namun, jika kurs actual akhir

    periode yang digunakan, hasilnya adalah $250.000 (LC1.000.000 x $0,25) atau

    $150.000 dibawah anggaran. Manajer lihat bekerja kurang baik. Kurs manakah

    yang seharusnya digunakan?

    Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB R. Luki karunia SE.AK.MKAKUTANSI INTERNASIONAL

  • 7/27/2019 perencanaan dan kendali manajemen

    16/28

    16

    Kebanyakan pembahasan atas masalah ini lebih menyukai pilihan 4.

    Dengan penggunaan proyeksi kurs dalam anggaran akan mendorong manajer

    untuk memasukkan perkiraan pergerakan kurs dalam keputusan operasinya.

    Penggunaan proyeksi kurs untuk mengawasi kinerja, pada gilirannya akan

    melindungi manajer lokal dari perubahan kurs yang tidak diantisipasi yang tidak

    dapat mereka kendalikan. Juga perlindungan terhadap risiko kurs dapat

    dikoordinasikan pada tingkatan perusahaan.

    Kami berpendapat bahwa penggunaan proyeksi kurs untuk

    penganggaran dan kurs aktual akhir periode untuk melacak kinerja (pilihan 5)

    juga memberikan keuntungan. Seperti halnya pilihan 4, pendekatan ini

    mendorong manajer untuk memasukkan antisipasi perubahan kurs ke dalam

    rencana mereka selama periode anggaran. Namun tidak seperti pilihan 4,

    dengan membuat manajer lokal dan perusahaan harus dapat menjelaskan

    perubahan kurs yang tidak diperkirakan, maka akan mendorong mereka untuk

    memberikan respons terhadap pergerakan kurs.

    Pilihan 5 secara khusus bermanfaat apabila rencana operasi lokal dapat

    diubah untuk mengakomodasi perkembangan mata uang yang tidak diantisipasi.

    Apabila seluruh varians tersisa antara kurs aktual dan proyeksi diabaikan pada

    saat mengevaluasi manajer lokal (varians tersisa dianggap sebagai kesalahan

    peramalan, yang menjadi tanggung jawab kantor pusat), sistem ini menawarkan

    manfaat tambahan daripada pilihan 4.

    Apabila tanggung jawab atas varians kurs terbagi di antara berbagai

    tingkatan manajemen, varians anggaran perlu dianalisis menurut tingkatan

    tanggung jawab. Dalam contoh sebelumnya, varians operasi dan varians kursanak perusahaan luar negeri akan dianalisis seperti yang ditunjukkan di bawah

    ini:

    Perhitungan

    Pos-pos

    Tanggung jawab Operasi Kurs Varians

    Operasi mata uang lokal Anggaran LC x Anggaran = Varians operasi

    (Manajemen lokal) - LC Aktual x Anggaran = mata uang lokal

    Operasi mata uang induk perusahaan LC Aktual x Anggaran = Varians nilai tukar mata uang

    (Divisi Internasional) - LC Aktual x Aktual = induk perusahaan

    Varians nilai tukar luar negeri (anggaran) Anggaran LC x Anggaran = Varians kurs nilai

    16

  • 7/27/2019 perencanaan dan kendali manajemen

    17/28

    17

    (Bagian treasuri) - Anggaran LC x Aktual = tukar dari anggaran

    Total Varians anggaran sebesar -$150.000 (LC 800.000 x $0,50 LC

    1.000.000 x $0,25) terdiri dari varians positif sebesar $100.000 yang

    diatribusikan terhadap manajer luar negeri (LC 800.000 x $0,50 LC 1.000.000 x

    $0,50) dan varians negative sebesar -$250.000 yang diatribusikan kepada kantor

    pusat perusahaan (LC 1.000.000 x $0,50 LC 1.000.000 x $0,25).

    Analisis Perubahan Kurs

    Sekarang ditunjukkan contoh komprehensif dari analisis varians kurs.

    Tabel di bawah ini menunjukkan laporan laba rugi ringkas teranggarkan dan

    aktual untuk Perusahaan FC pada awal dan akhir tahun anggaran 20X5.

    Rencana laba untuk tahun berjalan (dinyatakan menurut GAAP induk

    perusahaan) ditranslasikan ke dalam mata uang induk perusahaan berdasarkan

    kurs awal periode sebesar FC1 = PC1. Nilai mata uang asing mengalami

    devaluasi sebesar 20 persen pada akhir tahun.

    LAPORAN LABA RUGI UNTUK ANALISIS VARIANS KURS

    Anggaran AktualPendapatan FC 5.000 FC 5.700a

    Harga Pokok

    Penjualan

    3.000b 2.880

    Margin Kotor FC 2.000 FC 2.820Beban Operasi 750 825Depresiasi 500 500Bunga 250 1.500 300 1.625Laba Operasi FC 500 FC 1.195

    aPerusahaan menggunakan metode penentuan biaya FIFO dan produksisama dengan penjualan untuk tahun berjalan. Biaya unit produksi turun

    dari rencana sebesar FC 3,00 menjadi FC 2,40 per unit.

    b Penjualan aktual meningkat sebesar 200 unit selama tahun

    berjalan dengan harga sebesar FC 4,75, yaitu FC 0,25 lebih rendah dari

    yang diperkirakan.

    Dari sudut pandang perusahaan afiliasi, varians kinerja diukur dalam

    mata uang local dan mencerminkan perbedaan antara angka menurut anggaran

    Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB R. Luki karunia SE.AK.MKAKUTANSI INTERNASIONAL

  • 7/27/2019 perencanaan dan kendali manajemen

    18/28

    18

    dan angka aktual untuk masing-masing pos dalam laporan laba rugi. Varians

    kinerja ini dijelaskan secara terperinci dalam kolom 7 pada tabel. Varians

    pendapatan penjualan dan harga pokok penjualan dapat dipisahkan menjadi

    varians harga (biaya) dan volume. Varians volume penjualan sebesar FC 1.000

    ditentukan dengan mengalikan perubahan dalam volume unit penjualan, yaitu

    200 unit, dengan anggaran harga penjualan sebesar FC 5. Dengan menerapkan

    metodologi yang serupa terhadap harga pokok penjualan menghasilkan varians

    volume 200 units x FC3 = FC600. Dengan demikian, varians volume bersih yang

    memengaruhi kolom margin kotor dan laba bersih (9) adalah FC1.000 FC 600

    = FC 400. Varians dalam pendapatan penjualan dan harga pokok penjualan yang

    teratribusi atas perubahan harga (biaya) selama periode anggaran diperoleh

    dengan mengalikan jumlah aktual unit yang dijual dengan perubahan harga

    penjualan (biaya produksi). Perhitungan ini menghasilkan varians harga negatif

    sebesar 1.200 unit x FC 0,25 = - FC 300 untuk pendapatan penjualan dan

    varians biaya biaya positif sebesar 1.200 unit x FC 0,60 = - FC 720 untuk biaya

    penjualan, pada kolom (10). Perbedaan antara beban yang dianggarkan dengan

    beban aktual disajikan sebagai varians nominal pada kolom 11.

    Berdasarkan analisis ini, kita dapat melihat bahwa peningkatan laba

    operasi FC Company sebesar FC 695 (kolom 7) berasal dari faktor-faktor

    sebagai berikut:

    Volume yang lebih tinggi (kolom 9) FC 400

    Harga jual yang lebih rendah (kolom 10) (300)

    Biaya produksi yang lebih rendah (kolom 10) 720

    Beban yang lebih tinggi (kolom 11) (125)

    Kenaikan laba operasi FC 695

    Apabila kinerja FC Company dievaluasi dari sudut pandang induk

    perusahaan, pertama-tama hasil dalam mata uang local ditranslasikan menjadi

    mata uang induk perusahaan. Misalkan, Induk Perusahaan menetapkan mata

    uang induk perusahaan sebagai mata uang fungsional. Dengan demikian,

    laporan laba rugi anggaran FC Company ditranslasikan ke dalam mata uang

    induk perusahaan dengan menggunakan metode translasi temporal. Seandainya

    mata uang local yang ditetapkan sebagai mata uang fungsional, maka metode

    translasi kurs kini yang akan digunakan.

    18

  • 7/27/2019 perencanaan dan kendali manajemen

    19/28

    19

    Untuk menyederhanakan analisis, Induk Perusahaan akan menganalisis

    varians anggaran FC Company dengan menggunakan kurs yang berlaku pada

    tanggal anggaran (FC 1,00 = PC 1,00).

    Melalui pendekatan ini, varians volume dan harga atas penjualan dan

    harga penjualan akan mencerminkan varians yang dihitung berdasarkan sudut

    pandang perusahaan lokal. Pengaruh perubahan kurs dihitung dengan

    mengalikan hasil aktual yang dilaporkan dalam mata uang induk perusahaan

    dengan perubahan kurs selama periode anggaran. Total varians untuk

    pendapatan penjualan dalam mata uang induk perusahaan, PC 5.000 PC

    4.560 = PC 440, dapat dipisahkan menjadi varians volume, harga, dan kurs

    sebagai berikut:

    Varians volume dalam kolom (9) = 200 unit x FC 5 = FC 1.000 x 1,0

    = PC 1.000

    Varians harga dalam kolom (9) = 1.200 unit x FC 0,25

    = FC (300) x 1,0 = PC (300)

    Varians kurs dalam kolom 12 = FC 5.700 x PC 0,2 = PC (1.140).

    Demikian pula halnya total varians untuk harga penjualan dapat

    dipisahkan menjadi:

    Varians volume = 200 unit x FC 3 = FC 600 x 1,0

    = PC (600)

    Varians biaya = 1.200 unit x FC 0,60 = FC (720) x 1,0

    = PC 720

    Varians kurs dihitung dengan mengalikan masing-masing komponenharga pokok penjualan dengan perubahan kurs dalam kolom (12):

    Persediaan awal FC 2.800 x 0 = 0

    Produksi FC 2.880 x PC 0,2 = 576

    Persediaan akhir FC 2.800 x PC 0,2 = (560)

    16

    Varians kurs atas beban operasi dan depresiasi dihitung dengan

    mengalikan angka aktual dalam mata uang lokal dengan perubahan kurs selama

    periode tersebut. Ini menghasilkan varians kurs untuk beban operasi FC 825 x

    Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB R. Luki karunia SE.AK.MKAKUTANSI INTERNASIONAL

  • 7/27/2019 perencanaan dan kendali manajemen

    20/28

    20

    PC 0,2 = PC 165 dan varians kurs sebesar FC (300) x PC 0,2 = PC 60 untuk

    bunga.

    Ketika mengevaluasi kinerja PC Company dalam mata uang induk

    perusahaan, kekurangan sebesar PC 204 dalam laba bersih dapat diatribusikan

    terhadap faktor-faktor berikut ini:

    Volume penjualan yang lebih tinggi PC +400

    Harga jual yang lebih rendah 300

    Biaya produksi yang lebih rendah +720

    Beban operasi yang lebih tinggi (75)

    Beban bunga yang lebih tinggi 50

    Perubahan kurs (kolom 12) (899)

    Penurunan laba operasi dalam mata uang induk perusahaan (kolom 8)

    PC (204)

    PENENTUAN BIAYA STRATEGIS

    Beberapa perusahaan Jepang telah memperkenalkan konsep biaya yang

    menekankan strategi manufaktur global mereka. Dalam pelaksanaannya, mereka

    telah meningkatkan proses pengendalian biaya dan menciptakan kaitan

    langsung antara praktik manajemen akuntansi dengan tujuan perusahaan.

    20

  • 7/27/2019 perencanaan dan kendali manajemen

    21/28

    21

    Ketika mengendalikan biaya pada tahap manufaktur, banyak

    perusahaan di seluruh dunia menggunakan sistem penentuan biaya standar

    yang pada dasarnya memperkirakan berapa biaya yang dikeluarkan untuk

    memproduksi suatu barang yang digunakan sebagai dasar untuk menentukan

    Fenomena translasi mata uang yang disebabkan oleh melemahnya mata uang

    local relative terhadap mata uang pelaporan merupakan penyebab utama

    terjadinya hasil operasi yang buruk. Kita membahas evaluasi yang memadai

    terhadap pengaruh mata uang dalam bagian berikut dalam bab ini mengenai

    evaluasi kinerja operasi luar negeri harga jual yang memadai. Biaya produksi

    aktual kemudian dibandingkan dengan estimasi biaya. Varians yang timbul

    antara biaya standara dan biaya aktual dianalisis sebagai dasar untuk tindakan

    korektif dalam proses produksi atau pengadaan. Proses ini dianggap sebagai

    model penentuan harga berbasis biaya.

    Sebaliknya, banyak perusahaan Jepang menggunakan metode penetuan

    biaya berbasis harga. Selain dikenal sebagai penentuan target biaya, metodologi

    penentuan biaya strategis ini didasarkan pada anggapan untuk merancang dan

    membangun produk dengan harga yang dimaksudkan untuk memperoleh

    keberhasilan pasar.

    Sistem penentuan biaya standar mencoba untuk meminimalkan varians

    antara biaya yang dianggarkan dengan biaya aktual. Penentuan biaya Kaizen

    menekankan untuk melakukan apa yang diperlukan untuk mencapai tingkatan

    kinerja yang diinginkan dalam kondisi pasar yang kompetitif.

    Konsep Biaya Standar Konsep Biaya Kaizen

    Pengendalian biaya Pengurangan biaya

    Diterpakan pada kondisi manufaktur yang

    ada

    Diterapkan pada perbaikan manufaktur

    secara terus-menerus

    Tujuan : Kesesuaian dengan standar

    kinerja

    Tujuan : Mencapai target pengurangan

    biaya

    Standar ditentukan tiap tahun

    Target pengurangan biaya ditentukan

    setiap bulan.

    Perbaikan terus-menerus dalam metode

    manufaktur untuk mencapai target biaya.

    Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB R. Luki karunia SE.AK.MKAKUTANSI INTERNASIONAL

  • 7/27/2019 perencanaan dan kendali manajemen

    22/28

    22

    Analisis varians didasarkan pada aktual

    vs standar

    Analisis varians didasarkan pada

    pengurangan biaya secaraa konstan

    Melakukan investigasi apabila standar

    tidak terpenuhi

    Melakukan investigasi jika target biaya

    tidak tercapai

    Konsep penentuan biaya strategis lainnya yang diperkenalkan oleh

    Jepang adalah penentuan biaya perilaku. Dalam sistem penentuan biaya proses,

    overhead diterapkan terhadap barang atau jasa rutin dengan menggunakan

    suatu tarif penerapan overhead. Dari sudut pandang akuntansi biaya tradisional,

    overhead manufaktur dialokasikan terhadap produk menurut dasar sebab akibat.

    Terlepas dari intensitas modal dari kebanyakan perusahaan manufaktur Jepang,

    penggunaan tenaga kerja langsung sebagai dasar alokasi untuk menetapkanbiaya overhead masih terus berlanjut. Praktik ini mendorong manajer produksi

    untuk mengurangi dan bukan hanya mengakumulasi biaya (yaitu mendorong

    otomatisasi). Seorang manajer produksi yang berharap untuk mengurangi beban

    overhead ini termotivasi untuk mengganti modal dengan tenaga kerja.

    EVALUASI KINERJA OPERASI LUAR NEGERI

    Mengevaluasi kinerja merupakan pusat dari sistem pengendalian yang

    efektif. Sistem evaluasi kinerja yang dirancang dengan tepat memungkinkan

    manajemen puncak untuk:

    1 Mempertimbangkan profitabilitas operasi yang ada

    2 Menentukan araea yang memiliki kinerja tidak seperti yang

    diharapkan

    3 Mengalokasikan sumber-sumber daya perusahaan yag terbatas

    dengan produktif

    4 Mengevaluasi kinerja manajemen

    5 Memastikan perilaku manajemen konsisten dengan prioritas

    strategi.

    Evaluasi kinerja untuk operasi luar negeri harus berhubungan dengan

    kerumitan seperti volatilitas kurs, inflasi luar negeri, harga transfer, budaya

    nasional yang berbeda, dan sejumlah pengaruh lingkungan lainnya. Jika faktor-

    faktor ini diabaikan, kantor pusat menghadapi risiko untuk menerima ukuran-

    22

  • 7/27/2019 perencanaan dan kendali manajemen

    23/28

    23

    ukuran hasil operasi yang terdistorsi. Konsekuensi langsung yanag timbul adalah

    berkurangnya efisiensi perushaan dan kemungkinan berkurangnya daya saing.

    Konsistensi

    Tujuan utama evaluasi kinerja adalah untuk memastikan profitabilitas.

    Namun demikian, terdapat potensi untuk terjadinya konflik apabila sistem

    evaluasi kinerja tidak sesuai dengan sifat khusus operasi luar negeri yang

    mungkin memiliki tujuan yang berbeda dari laba jangka pendek.demikian pula,

    penekanan pada profitabilitas dan efisiensi jangka pendek dapat mengalihkan

    perhatian dari strategi perusahaan dan manufaktur yang penting dan

    meniadakan karyawan perusahaan.

    Berdasarkan keunikan misi tiap-tiap anak perusahaan luar negeri, sistem

    evaluasi kinerja harus memungkinkan bagaimana tujuan anak perusahaan

    sesuai dengan keseluruhan tujuan perusahaan. Perusahaan harus yakin untuk

    tidak mengorbankan tujuan jangka panjang karena manajer anak perusahaan

    terlalu sibuk dengan hasil jangka pendek. Kepatuhan terhadap tujuan jangka

    panjang dapat dicapai dengan memastikan bahwa tujuan kinerja jangka pendek

    dan insentif manajemen terpenuihi di dalam rencana strategis perusahaan.

    Kinerja Unit versus Manajemen

    Tindakan beberapa pihak, masing-masing dengan kepentingan yang

    berbeda terhadap hasilnya, dapat memengaruhi kinerja operasi luar negeri.

    pihak-pihak ini meliputi (tidak terbatas pada) manajemn lokal, manajemen kantor

    pusat, pemerintah negara penerima dan pemerintah negara induk perusahaan.

    Manajer lokal dengan jelas dapat memengaruhi laba yang dilaporkanmelalui keputusan operasi. Keputusan yang dibuat oleh kantor pusat juga

    memengaruhi laba luar negeri. Untuk melindungi niali aktiva yang terletak pada

    negara yang rentan terhadap devaluasi, bagian treasuri perusahaan seringkali

    menginstruksikan unit luar negeri untuk mengirimkan dana kepada anak

    perusahaan yang berlokasi di negara dengan nilai mata uang yang kuat.

    Tindakan dan kebijakan pemerintah negara tuan rumah juga secara

    langsung memengaruhi hasil yang dilaporkan dari suatu anak perusahaan asing.

    Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB R. Luki karunia SE.AK.MKAKUTANSI INTERNASIONAL

  • 7/27/2019 perencanaan dan kendali manajemen

    24/28

    24

    Rasio ketentuan kapitalisasi minimum di berbagai negara seringkali

    memperbesar nilai investasi yang menjadi dasar perbandingan laba. Kontrol

    valuta asing yang membatasi ketersediaan mata uang asing untuk membayar

    impor yang diperlukan seingkali akan menekan kinerja anak perusahaan. Kontrol

    gaji dan harga juga dapat merusak kinerja yang dilaporkan oleh manajer lokal.

    Manajer lokal harus dievaluasi hanya berdasarkan pos-pos neraca dan

    laporan laba rugi yang dapat mereka pengaruhi.evaluasi spesifik dapat dilakukan

    dalam praktik dengan membagi masing-masing pos neraca dan laporan laba rugi

    menjadi komponen yang dapat dikendalikan dan yang tidak dapat dikendalikan.

    Kriteria Kinerja

    Dua dari kriteria kinerja keuangan yang paling banyak digunakan oleh

    MNC ketika mengevaluasi operasi luar negeri adalah pengembalian atas

    investasi (return on investment-ROI) dan kinerja yang dianggarkan. ROI

    menghubungkan laba perusahaan menurut dasar investasi tertentu, kinerja yang

    dianggarkan membandingkan kinerja operasi dengan anggaran. Ukuran ROI

    lebih tepat untuk mengukur kinerja unit, sedangkan perbandingan anggaran lebih

    bermanfaat dalam mengevaluasi manajer.

    Kriteria non keuangan menekan ukuran keuangan dengan memberikan

    perhatian terhadap tindakan-tindakan yang mungkin secara signifikan

    memngaruhi kinerja jangka panjang. Kriteria ini sangat penting khususnya dalam

    memisahkan kinerja manajemen dan unit.

    Ukuran-ukuran non keuangan yang penting mencakup pangsa pasar,

    inovasi produk dan proses, pengembangan personalia dan moral karyawan, dan

    ukuran produktivitas. Juga kinerja dalam tanggung jawqab sosial dan hubungan

    dengan pemerintah negara tuan rumah. Faktor-faktor tersebut sangat penting

    untuk memastikan berlanjutnya keberhasilan di luar negeri.

    Isu Pengukuran dan Perubahan Harga dalam Evaluasi

    Perancang sistem evaluasi untuk operasi luar negeri juga harus

    menghadapi isu pengukuran akuntansi. Apakah nilai aktiva dalam mata uang

    lokal harus disesuaikan terhadap perubahan harga jika inflasi merupakan faktor

    pendorong yang signifikan? Penyajian ulang seperti itu akan mempengaruhi

    secara langsung pengukuran berbagai komponen ROI dan statistik kinerja untuk

    24

  • 7/27/2019 perencanaan dan kendali manajemen

    25/28

    25

    evaluasi anggaran dan kinerja. Untuk melihat lebih jauh permasalahan ini, akan

    dapat terlihat dari studi kasus ICI di bawah ini.

    PRAKTIK EVALUASI KINERJA: ICI

    Selama masa embargo awal tahun 1970-an, harga minyak yang

    merupakan salah satu bahan mentah utama ICI meningkat sebanyak 5 kali lipat

    dalam 1 tahun. Akibatnya, manajemen puncak diinformasikan bahwa tingkat

    pengembalian sebesar 50 persen tidak cukup.

    Pengamatan atas pengaruh inflasi terhadap akun-akun historis

    mengungkapkan enam konsekuensi negatif sebagai berikut:

    1 Harga pokok penjualan dinilai lebih rendah dibandingkan dengan

    penjualan kini;

    2 Modal yang digunakan dinilai lebih rendah terkait dengan nilai kini;

    3 Sebagai akibat dari poin (1) dan (2), pengembalian atas modal

    dinilai lebih tinggi secara ganda;

    4 Perbandingan kinerja divisi yang didasarkan pada aktivitas serupa

    dengan umum yang berbeda merupakan sesuatu yang tidak tepat;

    5 Perbandingan kinerja anak perusahaan antarnegara tidak

    bermakna;6 Perbandingan kinerja antarwaktu tidak valid.

    Untuk menghilangkan distorsi ini, ICI menetapkan pernyesuaian biaya kini

    (Current Cost Adjustment) ke dalam sistem pelaporan internal. Selain itu, ICI juga

    membagi ukuran kinerja kedalam dua kategori, yaitu:

    1 Jangka panjang

    ICI menggunakan ukuran arus kas untuk menentukan apakah suatu

    produk akan menghasilkan uang yang cukup untuk membayar

    penggantian pabrik, bagiannya untk biaya perusahaan dan menghasilkan

    laba untuk mendanai perubahan yang realistis. Sebagai ukuran ROI, ICI

    menggunakan rasio laba operasi dalam biaya kini (sebelum bunga, pajak,

    dan dividen) dengan aktiva tetap dalam biaya kini ditambah modal kerja

    bersih. Aktiva dinilai berdasarkan biaya penggantian dan bersih dari

    depresiasi untuk unit usaha besar dan belum dikurangkan depresiasi

    untuk lini produksi yang lebih kecil untuk menghilangkan distorsi akibat

    umum aktiva (yaitu penyebut akan menurun dalam beberapa waktu

    Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB R. Luki karunia SE.AK.MKAKUTANSI INTERNASIONAL

  • 7/27/2019 perencanaan dan kendali manajemen

    26/28

    26

    semata-mata karena depresiasi, sehingga meningkatkan tingkat

    pengembalian).

    2 Jangka pendek

    Ukuran kinerja jangka pendek yang utama adalah dengan

    membandingkan hasil aktual dengan anggaran, dengan perhatian khusus

    pada rasio keuangan seperti marjin laba kotor.

    ICI menggabungkan ekspektasi inflasi ketika menyusun harga jual dan

    biaya operasi seperti perkiraan beban tenaga kerja untuk anggaran lokal.

    Dengan demikian, kinerja dilacak dengan menggunakan biaya aktual barang

    yang terjadi setiap bulan. Anggaran juga mencakup ramalah beban depresiasi

    berdasarkan indeks lokal yang mencerminkan biaya penggantian aktiva. ICI juga

    memasukkan ramalan penyesuaian modal kerja moneter (monetaru working

    capital adjustments) ke dalam anggarannya.

    Solusi ICI terhadap pelaporan inflasi pada dasarnya berfokus pada

    neraca dan laporan laba rugi agregat. Berikutnya ditawarkan sistem pelaporan

    internal yang memungkinkan manajer untuk mengamati angka yang dilaporkan

    dengan cara yang lebih terpisah.

    Pengaruh Mata Uang Asing

    Analisis varians valuta asing mengasumsikan bahwa manajer lokal

    bertanggungjawab terhadap hasil operasi domestik. Idealnya, tanggung jawab

    manajer lokal terhadap valuta asing harus sejalan dengan kemampuan untuk

    bereaksi terhadap perubahan kurs.

    Pengaruh ekonomi yang ditimbulkan oleh perubahan kurs terhadapkinerja dapat lebih besar daripada yang terlibat melalui ukuran akuntansi saja.

    Untuk dapat menganalisis lebih lengkap pengaruh inflasi dan volatilitas mata

    uang, dan memperkuat kemampuan untuk bereaksi, perusahaan perlu untuk

    menganalisis posisi pasar kompetitif dan pengaruh perubahan mata uang

    terhadap biaya dan pendapatan dan terhadap persaingan.

    STANDAR KINERJA

    26

  • 7/27/2019 perencanaan dan kendali manajemen

    27/28

    27

    Pada umumnya, standar dalam yang ada dalam perusahaan adalah sebagai

    berikut:

    ; Tingkat Return On Investment (ROI), dimana standar ini dapat disatukan

    dalam anggaran dan kemudian dapat dibandingkan dengan hasil yang

    dicapai.

    ; Pengukuran kinerja antar waktu, dimana perusahaan dapat menetapkan

    peningkatan resmi dalam rasio tertentu atau laba. Kinerja masa lalu

    biasanya signifikan digunakan untuk membuat anggaran periode

    berikutnya. Pada akhirnya perusahaan dapat membandingkan kinerja luar

    negerinya sendiri dengan kinerja pesaing atau membandingkan satu

    unitnya sendiri dengan unit yang lain.

    Evaluasi kinerja berdasarkan standar tunggal perusahaan secara umum

    tidak memuaskan. Anggaran kinerja merupakan standar perbandingan yang lebih

    bermanfaat untuk operasi multinasional. Anggaran yang realistik memungkinkan

    target kinerja memasukkan perbandingan-perbandingan yang bersifat unik untuk

    unit tertentu. Perbandingan kinerja aktual dengan anggaran juga memungkinkan

    manajemen kantor pusat untuk memisahkan hasil-hasil yang menjadi tanggung

    jawab manajer anak perusahaan dari hasil-hasil yang berada di luar kendali

    manajer itu.

    Berikut ini adalah beberapa masukan yang mungkin menjadi tuntutan

    bermanfaat bagi mereka yang mengevaluasi hasil operasi luar negeri:

    1 Anak perusahaan luar negeri harusnya tidak dievaluasi sebagai

    pusat laba independen apabila menjadi komponen strategis dari suatu

    sistem multinasional.

    2 Kriteria pengembalian atas investasi perusahaan harus dilengkapidengan ukuran-ukuran kinerja yang diarahkan untuk tujuan-tujuan dan

    lingkungan tertentu masing-masing unit luar negeri.

    3 Tujuan tertentu yang mempertimbangkan lingkungan internal dan

    eksternal masing-masing anak perusahaan harus dimasukkan ke dalam

    anggaran kinerja.

    4 Kinerja anak perusahaan harus dievaluasi dalam hal apakah

    terdapat penyimpangan dari tujuannya, alasan penyimpangan dan respon

    manajemen terhadap perkembangan yang tak terduga.

    Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB R. Luki karunia SE.AK.MKAKUTANSI INTERNASIONAL

  • 7/27/2019 perencanaan dan kendali manajemen

    28/28

    28

    5 Manajer anak perusahaan harusnya tidak bertanggung jawab

    untuk hasil-hasil yang berada di luar kendali mereka (baik di negara asal

    maupun di luar negeri).

    6 Manajer anak perusahaan yang di kinerjanya diukur harus

    berpartisipasi penuh dalam menentukan tujuan-tujuan yang akan

    digunakan untuk menilai mereka.

    7 Berbagai ukuran kinerja, baik finasial maupun non finansial, harus

    digunakan ketika mengevaluasi operasi luar negeri.