perda no 10 tahun2013 tentang tanggung jawab sosial perusahan

21
E+.;." PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA NOMOR 10 TAHUN 2013 Menimbang : a. Mengingat : 1. b. C. TENTANG TANGGUNGJAWAB SOSIAL PERUSAHAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KUTAI KARTANEGA, bahwa upaya untuk mewujudkan kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat serta kelestarian fungsi lingkungan hidup di daerah Kutai Kartanegara merupakan bagian integral penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Kutai Kartanegara; bahwa upaya sebagaimana dimaksud huruf a dapat terlaksana dengan baik bila terjalin hubungan sinergis antara pemerintah daerah dengan para pelaku dunia usaha dan masyarakat; bahwa para pelaku dunia usaha memperoleh kemudahan dan perlindungan dalam berusaha serta diberi kesempatan yang lebih luas berperan serta dalam pemberdayaan sosial ekonomi masyarakat dan pelestarian lingkungan dalam segala aspeknya; d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b dan huruf c, perlu membentuk Peraturan Daerah tentang Tanggungjawab Sosial Perusahaan. Pasal 3 Ayat (4) Undang -Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistem (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1990 Nomor 49, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3ae1); Undang-Undang Nomor i9 Tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara (Lernbaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 70, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor a2971; 2. 3.

Upload: suwondo-chan

Post on 15-Jan-2017

216 views

Category:

Government & Nonprofit


0 download

TRANSCRIPT

E+.;."

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUTAI KARTANEGARANOMOR 10 TAHUN 2013

Menimbang : a.

Mengingat : 1.

b.

C.

TENTANG

TANGGUNGJAWAB SOSIAL PERUSAHAAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI KUTAI KARTANEGA,

bahwa upaya untuk mewujudkan kesejahteraan dankemakmuran masyarakat serta kelestarian fungsilingkungan hidup di daerah Kutai Kartanegaramerupakan bagian integral penyelenggaraanPemerintahan Daerah Kabupaten Kutai Kartanegara;

bahwa upaya sebagaimana dimaksud huruf a dapatterlaksana dengan baik bila terjalin hubungan sinergisantara pemerintah daerah dengan para pelaku duniausaha dan masyarakat;

bahwa para pelaku dunia usaha memperoleh kemudahandan perlindungan dalam berusaha serta diberikesempatan yang lebih luas berperan serta dalampemberdayaan sosial ekonomi masyarakat danpelestarian lingkungan dalam segala aspeknya;

d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimanadimaksud dalam huruf a, huruf b dan huruf c, perlumembentuk Peraturan Daerah tentang TanggungjawabSosial Perusahaan.

Pasal 3 Ayat (4) Undang -Undang Dasar Negara RepublikIndonesia Tahun 1945;

Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang KonservasiSumber Daya Alam Hayati dan Ekosistem (LembaranNegara Republik Indonesia Tahun 1990 Nomor 49,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor3ae1);

Undang-Undang Nomor i9 Tahun 2003 tentang BadanUsaha Milik Negara (Lernbaran Negara Republik IndonesiaTahun 2003 Nomor 70, Tambahan Lembaran NegaraRepublik Indonesia Nomor a2971;

2.

3.

3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2AO4 tentangPemerintahan Daerah (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2AO4 Nomor L25, Tambahan LembaranNegara Republik Indonesia Nomor 44371 sebagaimanatelah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan KeduaAtas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2OO4 tentangPemerintahan Daerah (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan l-embaranNegara Republik Indonesia Nomor a$aal;

Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2AOT tentangPenanaman Modal (Lembaran Negara Republik IndonesiaTahun 2OO7 Nomor 67, Tambahan Lembaran NegaraRepubiik Indonesia Nomor a6751;

Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2OOT tentang PerseroanTerbatas (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun2AA7 Nomor 106, Tambahan Lembaran Negara RepublikIndonesia Nomor a7561;

Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentangPertambangan Mineral dan Batu Bara (Lembaran NegaraRepublik Indonesia Tahun 2OAg Nomor 4, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor a959|;

Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2009 tentangKesejahteraan Sosial (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2AOg Nomor 12, Tambahan LembaranNegara Republik Indonesia Nomor a967);

Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2OAg tentangPerlindungan Pengelolaan Lingkungan Hidup (LembaranNegara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 140,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomorsose);

Undang-Undang Nomor 12 Tahun 20ll tentangPembentukan Peraturan Perundang-undangan (LembaranNegara Republik Indonesia Tahun 2AA4 Nomor 53,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomora389);

Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentangPedoman Pembinaan dan Pengawasan atasPenyelenggaraan Pemerintahan Daerah (l.embaran NegaraRepublik Indonesia Tahun 2005 Nomor 41, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor a090);

11. Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2Al2 tentangTanggung Jawab Sosial dan Lingkungan PerseroanTerbatas (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun2A12 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara RepublikIndonesia Nomor 5305);

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

12. Peraturan Menteri sosial Nomor 50/HUK/2005 tentangPedoman Pelaksanaan Kerjasama Lintas Sektor dan DuniaUsaha;

13. Peraturan Menteri BUMN Nomor Per-OS/MBU /2OATtentang Program Kemitraan BUMN dengan Usaha Keciidan Program Bina Lingkungan.

Dengan Persetujuan Bersama

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KUTAI KARTANEGARA

dan

BUPATI KUTAI KARTANEGARA

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG TANGGUNG JAWAB SOSIALPERUSAHAAN.

BAB IKETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan :

1. Daerah adalah Kabupaten Kutai Kartanegara.

2. Pemerintah Daerah adalah Bupati dan perangkat daerahsebagai unsur penyelenggara Pemerintahan DaerahKabupaten Kutai Kartanegara.

3. Bupati adalah Bupati Kutai Kartanegara.

4. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang selanjutnyadisingkat DPRD adalah Dewan Perwakilan Rakyat DaerahKabupaten Kutai Kartanegara.

5. Satuan Keq'a Perangkat Daerah yang selanjutnya disebutSKPD adalah satuan kerja perangkat daerah di lingkunganpemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara yangmelaksanakan tugas di bidang Pemberdayaan Masyarakatdan Pemerintahan Desa.

6. Tanggung Jawab Sosial Perusahaan atau dengan sebutanlain yang selanjutnya disebut TJSP adalah Tanggung Jawabyang melekat pada setiap perusahaan untuk tetapmenciptakan hubungan yang serasi, seimbang dan sesuaidengan lingkungan, nilai, norma dan budaya masyarakatsetempat.

7. Pelaku dunia usaha yarrg selanjutnya disebut Perusahaanadalah organisasi berbadan hukum baik yang didirikanberdasarkan Peraturan Perundang-undangan maupunperjanjian yang melakukan kegiatan usaha denganmenghimpun modal, bergerak dalam kegiatan produksibarang dan/atau jasa serta bertujuan memperolehkeuntungan.

8. Pemangku kepentingan adalah semua pihak, baik daiamlingkungan organisasi maupun diluar lingkunganorganisasi yang mempunyai kepentingan baik langsungmaupun tidak langsung yang bisa mempengaruhi atauterpengaruh dengan keberadaan, kegiatan dan perilakuorganisasi yang bersangkutan.

9. Wilayah sasaran adalah kawasan pertambangan,perkebunan dan industri, kawasan pemukiman penduduk,kawasan dengan peruntukan apapun menurut ketentuanperaturan perundang-undangan baik yang ada di daratmaupun di laut/daerah perairan yang terkena imbas baiklangsung maupun tidak langsung keberadaan perusahaansehingga fungsi lingkungan hidup terganggu danmengalami kerusakan fisik dan non fisik.

10. Forum koordinasi pelaksanaan TJSP yang selanjutnyadisebut Forum TJSP adalah Organisasi yang dibentuk olehPemerintah Daerah sebagai wadah koordinasi, konsultasidan evaluasi penyelenggaraan TJSP.

11. Pemberdayaan masyarakat adalah usaha untukmeningkatkan kemampuan masyarakat baik secarainvidual maupun secara kolektif agar menjadi lebih baikkehidupannya.

12. Masyarakat adalah penduduk yang berada di wilayahKabupaten Kutai Kartanegara.

13. Pemangku kepentingan adalah semua pihak, baik dalamlingkungan perusahaan maupun diluar lingkunganperusahaan, yang mempunyai kepentingan baik langsungmaupun tidak langsung yang bisa mempengaruhi atauterpengaruh dengan keberadaan, kegiatan dan perilakuperusahaan yang bersangkutan.

14. Perusahaan swasta lokal adalah perusahaan swasta yangmodainya dimiliki oleh masyarakat setempat dan/ataupenduduk di daerah.

15. Perusahaan swasta nasional adalah perusahaan swastamilik Warga Negara Indonesia yang bukan masyarakatsetempat danf atau penduduk di daerah.

16. Perusahaan swasta asing adalah perusahaan yangmodalnya sebagian besar dan/atau seluruhnya dimilikiwarga negara atau badan hukum asing.

17. Badan Usaha Milik Negara yang selanjutnya disebut BUMNadalah badan usaha yang seluruh atau sebagian besarmodalnya dimiliki oleh Negara melalui penyertaan secaralangsung yang berasal dari kekayaan negara yangdipisahkan.

18. Badan Usaha Milik Daerah yang selanl'utnya disebut BUMDadalah badan usaha yang didirikan oleh Pemerintah Daerahyang modalnya sebagian besar atau seluruhnya adalahmilik Pemerintah Daerah melalui penyertaan secaraiangsung yang berasal dari kekayaan daerah yangdipisahkan.

1g. cabang perusahaan adalah perusahaan milik perusahaaninduk, baik sebagai kantor cabang, kantor perwakilanmaupun anak perusahaan yang membuka kantor diwilayahdaerah.

2O. Pembiayaan TJSP adalah dana yang digunakan olehperusahaan untuk pelaksanaan tanggung jawab sosialperusahaan yang bersumber dari sebagian keuntunganatau dianggarkan sebagai biaya operasional perusahaxr,serta bentuk kontribusi iainnya yang diadakan dari sumberkekayaan perusahaan.

21. Usaha Mikro Kecil dan Menengah yang selanjutnya disebutUMKM adalah usaha produktif milik orang perorangandan/atau badan usaha perorangan yang memenuhi kriteriasebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangantentang Usaha Mikro Kecil dan Menengah.

BAB IIMAKSUD DAN TUJUAN

Pasal 2

Peraturan Daerah ini dibuat dengan maksud sebagai berikut :

a. memberi kepastian dan perlindungan hukum ataspelaksanaan program TJSP di Kutai Kartanegara; dan

b. memberikan arahan kepada semua perusahaan dan Semuapemangku kepentingan atas pelaksanaan program danbidang kerja TJSP agar sesuai dengan programpemLrangunan daerah.

Pasal 3

Tujuan dibuatnya Peraturan Daerah ini, antara lain untuk :

a. terw,ujudnya ketentuan yang jelas tentang tanggungjawabsosial termasuk lingkungan perusahaan beserta pihak-pihak yang menjadi pelakunya;

b. terpenuhinya penyelenggaraan TJSP sesuai denganperaturan perundang-undangan yang berlaku dalam suatukoordinasi;

c. terwujudnya kepastian dan perlindungan hukum baglpelaku dunia usaha dalam pelaksanaan TJSP secaraterpadu dan berdaya guna;

d. melindungi perusahaan agar terhindar dari pungutan liaryang dilakukan pihak-pihak yang tidak berwenang;

e. meminimalisir dampak negatif keberadaan perusahaan danmengoptimalkan dampak positif keberadaan perusahaan;dan

f. terprogramnya rencana pemerintah daerah untukmelakukan apresiasi kepada dunia usaha yang telahmelakukan TJSP dengan memberi penghargaan sertapemberian kemudahan dalam pelayanan administrasi.

BAB IIIRuang Lingkup TJSP

Pasal 4

Ruang iingkup TJSP meliputi pembiayaanpenyelenggaraan kesejahteraan sosial, kompensasipemulihan dan/atau peningkatan fungsi iingkunganhidup dan memacu pertumbuhan ekonomi berkualitasberbasis kerakyatan yang selaras dengan program-program pemerintah daerah.

Ruang lingkup sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

berlaku dalam kawasan yang secara langsung maupuntidak langsung menerima dampak atas kegiatanoperasional perusahaan.

BAB IVAZAS

Pasal 5

TJ SP diselenggarakan berdasarkana. kepastian hukum;

b. kepentingan umum;

c. kebersamaan;

d. partisipatif dan aspiratif;

(1)

{2t

azas, sebagai berikut :

e. keterbukaan;

f. berkelanjutan;

g. berwawasan lingkungan;

h. kemandirian; dan

i. keseimbangan kemajuan dan kesatuan ekonomi nasional.

BAB VPembiayaan

Pasal 6

Pembiayaan penyelenggaraan kegiatan yang menjadiruang lingkup TJSP sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4ayat (i) dialokasikan dari :

a. sebagian keuntungan bersih setelah pajak; atau

b. dialokasikan dari mata anggaran lain yang ditentukanperusahaan.

Besaran anggaran perusahaan untuk pelaksanaanprogram TJSP sebagaimana dimaksud ayat (1) ditetapkanmelalui musyawarah para pemangku kepentingan yangdituangkan dalam berita acara tentang ketetapananggaran perusahaan untuk pelaksanaan program TJSPyang difasilitasi oleh forum TJSP.

Bagr perusahaan yang menjalankan kegiatan usahanyasecara langsung mengelola sumber daya alam dan/atauberkaitanltidak langsung dengan sumber daya alam wajibmelaksanakan TJSP dengan biaya yang dianggarkan dandiperhitungkan sebagai biaya perusahaan denganmemperhatikan ukuran usaha, cakupan pemangkukepentingan dan kinerja keuangannya.

Pasal 7

Kecamatan yang di wilayahnya tidak terdapat perusahaanatau terdapat perusahaan narnun dalam jumlah terbatassehingga tidak memiliki, atau memiliki program TJSPdengan nilai yang sangat kecil dapat mengqjukan usulanprogram TJSP kepada perusahaan atau forum TJSPdengan tembusan kepada BuPati.

Bupati dapat menindaklanjuti usulan Kecamatansebagaimana dimaksud pada ayat (1) melalui koordinasidengan perusahaan atau forum TJSP.

(3)

(1)

(2J

(u

(2\

BAB VIPELAKSANAAN

Pasal 8

(1) Setiap perusahaan yang berada di Daerah wajibmelaksanakan TJSP.

(2) Perusahaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

berstatus pusat, cabang atau unit pelaksana yangberkedudukan dalam wilayah daerah Kutai Kartanegara.

(3) Dikecualikan ketentuan Ayat (1) terhadap UMKM.

(4) Perusahaan pelaksana TJSP tidak dibedakan antaraperusahaan milik swasta maupun milik Negara dan/ataumilik pemerintah daerah, baik yang menghasilkan barangmaupun jasa.

{5) Perusahaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

meliputi:a. perusahaan swasta local;

b. perusahaan swasta nasional;

c. perusahaan asing; dan

d. perusahaan BUMN/BUMD.

BAB VIIHAK DAN KEWAJIBAN PERUSAHAAN

Bagian PertamaHak Perusahaan

Pasal 9

Dalam melaksanakan TJSP, perusahaan berhak:

a. menentukan program TJSP yang akan dilaksanakan olehperusahaan yarLg akan bersangkutan;

b. menentukan masyarakat sasaran yang akan menerimamanfaat program TJSP dari perusahaan yangbersangkutan; dan

c. mendapatkan fasilitas dan/atau penghargaan daripemerintah berdasar kontribusi perusahaan dalampelaksanaan TJSP.

Bagran KeduaKewajiban Perusahaan

Pasal 10

Dalam melaksanakan TJSP, perusahaan wajib:

a. menyusun, menata, merancang dan melaksanakankegiatan TJSP sesuai dengan prinsip-prinsip tanggungjawab sosial dunia usaha dengan memperhatikan kebijakanpemerintah daerah dan peraturan perundangan yangberlaku;

b. menumbuhkan, memantapkan dan mengembangkansistem jejaring kerjasama dan kemitraan dengan pihak-pihak lain serta melaksanakan kajian, monitoring danevaluasi terhadap pelaksanaan TJSP denganmemperhatikan kepentingan perusahaan, pemerintahdaerah, masyarakat dan kelestarian lingkungan;

c. menetapkan bahwa TJSP merupakan bagian yang tidakterpisahkan dalam kebijakan manqjemen maupun programpengembangan perusahaan; dan

d. melaporkan kegiatan TJSP kepada pemerintah daerah.

BAB VIIIPROGRAM TJSP

Pasal 1 1

(1) Program TJSP meliputi:a. bina lingkungan dan sosial;

b. kemitraan usaha mikro, kecil, dan koperasi; dan

c. program langsung pada masyarakat.

(2) Program sebagaimana dimaksud pada ayat (Udirencanakan dan dikembangkan untuk meningkatkankesejahteraan sosiai, meningkatkan kekuatan ekonomimasyarakat, memperkokoh keberlangsungan berusahapara pelaku dunia usaha dan memeiihara fungsi-fungsilingkungan hidup secara berkelanjutan.

Pasai L2

Program bina lingkungan dan sosial sebagaimana dimaksuddalam Pasal 11 ayat (1) huruf a merupakan program yangbertujuan mempertahankan fungsi-fungsi lingkungan hidupdan pengelolaannya serta memberi bantuan langsung kepadamasyarakat yang berada dalam wilayah sasaran2 meliputibina lingkungan fisik, bina lingkungan sosial dan binalingkungan usaha mikro, kecil dan koperasi.

(1)

t2)

Pasal 13

Program kemitraan usaha mikro, kecil dan koperasisebagaimana dimaksud dalam Pasai i.1 ayat (1) huruf bmerupakan program untuk menumbuhkan, meningkatkandan membina kemandirian berusaha masyarakat diwilayah sasaran.

Dalam program kemitraan sebagaimana dimaksud padaayat (1) meliputi aspek-aspek kegiatan:

a. penelitian dan pengkqjian kebutuhan;

b. penguatan kelembagaan sosial-ekonomi masyarakat;

c. pelatihan dan pendampingan berwirausaha;

d. pelatihan fungsi-fungsi manajemen dan tata kelolakeuangan;

e. pelatihan pengembangan usaha seperti peningkatanmutu;

f. produk dan desain, kemasan, pernasaran, jejaringkerjasama dan peningkatan klasifikasi perusahaan;

g. meningkatkan kemampuan manajemen danproduktifitas; dan

h. mendorong tumbuhnya inovasi dan kreatifitas.

Pasal 14

Program yang secara langsung ditujukan kepada masyarakatsebagaimana dimaksud dalam Pasal 1" 1 ayat (1) huruf c dapatberupa:a. hibah, yang dapat diberikan oleh perusahaan kepada

masyarakat yang membutuhkan yang besarnya sesuaidengan kemampuan Perusahaan;

b. penghargaan berupa beasiswa kepada karyawan atau wargamasyarakat yang berkemampuan secara akademis namuntidak mampu membiayai pendidikan;

c. subsidi, berupa penyediaan pembiayaan untuk proyek-proyek pengembangan masyarakat, penyelenggaraanfasilitas umum atau bantuan modal usaha skala mikro dankecii;

d. bantuan sosial, berupa bantuan dalam bentuk uang,barang maupun jasa kepada panti-panti sosial/jompo, parakorban bencana dan para penyandang masalahkesejahteraan sosial (PMKS) ;

e. pelayanan sosial, berupa layanan pendidikan, kesehatan,olah raga dan santunan pekerja sosial;

f. perlindungan sosial, berupa pemberian kesempatan ke{abagi para atlet daerah yang sudah purna bakti dan bagipenyandang cacat yang mempunyai kemampuan khusus;dan

10

(1)

12|

(3)

(41

g. pembangunan fasilitas umum dan infrastruktur yangdibutuhkan masyarakat.

BAB IXPEMBENTUKAN, TUGAS DAN WEWENANG SERTA

PENDANAAN FORUM TJSP

Bagian PertamaPembentukan

Pasal 15

Dalam rangka koordinasi pelaksanaan TJSP di Daerahperlu dibentuk kelembagaan dengan nama Forum TJSP.

Pemerintah Daerah melalui SKPD yang membidangipemberdayaan masyarakat dan pemerintahan desamemfasilitasi terbentuknya forum dalam penyelenggaraallTJSP.

Forum TJSP dibentuk pada tingkat Kabupaten,Kecamatan dan tingkat desa/kelurahan.

Forum TJSP sebagaimana dimaksud pada ayat tl)bertugas membantu Bupati dalam penyelenggaraan TJSPdi daerah.

Pembentukan Forum TJSP sebagaimana dimaksud padaayat (1), ditetapkan dengan Peraturan Bupati;

Bagian Kedua

Tugas dan Wewenang

Pasal 16

Forum TJSP mempunyai tugas sebagai berikut:

a. melakukan koordinasi dengan instansi terkait gunamenyusun konsep pengembangan daerah yang dijadikanpedoman pelaksanaan TJSP oleh perusahaan setiaptahunnya;

b. memberikan informasi kepada perusahaan mengenaiprogram unggulan yang layak diprioritaskan untukpelaksanaan TJSP sesuai dengan program kegiatanPemerintah Daerah;

c. memberikan inforrlasi mengenai kebutuhan barang,fasiltas atau dana yang perlu dibiayai dari pelaksanaanTJSP;

d. memberikan informasi daftar calon mitra dan/ataumasyarakat sasaran dalam pelaksanaan TJSP;

e. melakukan verifikasi ke setiap perusahaan untukmemastikan pelaksanaan TJSP sesuai dengan perencanaanyang teiah disepakati;

(s)

11

I memfasilitasi berbagai usulan perubahan maupun aduandari semua pemangku kepentingan atas pelaksanaan TJSP;

g. menjadi mediator atas sengketa yang muncul antarpemangku kepentingan akibat pelaksanaan TJSP; dan

h. melakukan pemeriksaan dan pemantauan pelaksanaanTJSP.

Pasal 17

Forum TJSP Daerah mempunyai kewenangan sebagai berikut:

a. mengatur sistem koordinasi pelaksanaan TJSP;

b. menentukan kebijakan mengenai tata cara yang terkaitpelaksanaan TJSP;

c. menentukan prioritas program sebagai acuan palaksanaanTJSP; dan

d. melakukan pengawasan pelaksanaan TJSP.

Pasal 18

Ketentuan mengenai organisasi dan tata kerja Forum TJSPdiatur lebih tanjut dalam Peraturan Bupati;

Bagian KetigaPendanaan Forum TJSP

Pasal 19

Pendanaan operasional kegiatan Forum TJSP bersumber dari,antara lain :

a. APBN;

b. APBD Provinsi;

c. APBD Kabupaten;

d. hibah/ sumbangan perusahaan; dan

e. sumber pendanaan lainnya yang sah.

BAB XPERENCANAAN, PELAKSANA, PELAPORAN DAN EVALUASI

Bagian KesatuPerencanan

Pasal 20

(1) Perusahaan menyusun pogram TJSP sebagai persyaratanijin usaha yang akan dilakukan.

(2) Perencanaan program dan kegiatan TJSP tahunanperusahaan dilaksanakan melalui dan sesuai denganwaktu pelaksanaan musrenbang tingkat desa.

t2

(3)

(4)

(s)

(1)

l2l

(3)

Hasil perencanaan program dan kegiatan sebagaimanadimaksud ayat {21 disampaikan kepada Bupati melaluiSKPD yang berwenang.

Hasil perencanaan program dan kegiatan sebagaimanadimaksud ayat {21disampaikan pada bulan Januari untukprogram dan kegiatan tahun selanjutnya.

Penyampaian pada bulan Januari sebagaimana dimaksudayat (5) dimaksudkan untuk singkronisasi denganprogram pemerintah daerah.

Bagian KeduaPelaksanaan

Pasal 2 1

Pemerintah Daerah melalui SKPD yang berwenangmenyampaikan program skala prioritas sebagai bahandalam perencanaan program TJSP kepada Forum TJSP.

Fomm TJSP sebagaimana dimaksud pada a-rrat {1} wajibberkoordinasi dan menyalnpaikan program prioritaspemerintah daerah kepada perusahaan pelaksana TJSP.

Forum TJSP menyarnpaikan rencana, pelaksanaan danevaluasi TJSP dari masing masing perusahaan kepadaBupati melalui SKPD yang berwenang.

(a) Bupati melalui SKPD yang berwenang sebagaimanadimaksud pada ayat (3) menyampaikan laporanpelaksanaan TJSP setiap tahun kepada DPRD.

Bagian KetigaPelaporan

Pasal22

Pelaksanaan TJSP dari masing masing perusahaandilaporkan kepada Forum TJSP dalam bentuk laporansemester dan laporan tahun.

Forum TJSP melaporkan rekapitulai pelaksanaan TJSPkepada Bupati melalui SKPD yang berwenang.

Bagi perusahaan yang tidak menjadi anggota Forum TJSPmelaporkan pelaksanaan dan evaluasi TJSP langsungkepada Bupati melalui SKPD yang berwenang.

Format pelaksanaan dan evaluasi TJSP sebagaimanadimaksud ayat (1) diatur lebih lanjut melaiui PeraturanBupati.

(1)

(2)

(3)

(41

13

Pasal 23

(1) Individu atau kelompok masyarakat yang memperolehdana dan/atau progam TJSP diwqjibkan menyerahkanlaporan penggunaan dana dan/atau laporan penerimaprogram TJSP kepada Forum TJSP.

(2) Format laporan penggunaan dana dan/atau laporanpenerima program TJSP sebagaimana dimaksud ayat (1)

diatur lebih lanjut melalui Peraturan Bupati.

Bagian KeempatEvaluasi

Pasal 24

(1) Forum TJSP membuat laporan evaluasi pelaksanaan TJSPseluruh perusahaan kepada Bupati.

(21 Laporan evaluasi sebagaimana dimaksud ayat (1) dibuatdalam bentuk laporan semester dan laporan tahun.

(3) Laporan evaluasi sebagaimana dimaksud ayat (2) kecualidisampaikan kepada Bupati juga disampaikan ke DPRD.

BAB XIIPENGHARGAAN

Pasal 25

(1) Pemerintah Daerah memberi penghargaan kepadaperusahaan yang telah bersungguh-sungguhmelaksanakan TJSP.

(2) Bentuk penghargaan, tata cara penilaian, penominasiandan penetapan perusahaan yang berhak menerima-penghargaan diatur lebih lanjut dalam Peraturan Bupati.

BAB XIIIPENYELESAIAN SENGKETA

Pasal 26

(1) Apabila terjadi sengketa dalam pelaksanaan TJSP,penyelesaiannya dilakukan secara mu syawarah mufakat.

(2) Dalam hal penyelesaian sengketa sebagaimana dimaksudpada ayat (1) tidak tercapai, para pihak dapat menempuhupaya penyelesaian sengketa di luar Pengadilan.

74

BAB XIVSANKSI ADMINISTRASI

Pasal 27

(1) Perusahaan yang tidak melaksanakan ketentuan dalamPasal 8 dikenakan sanksi administratif berupa :

a. peringatan tertulis;

b. pembatasan kegiatan usaha;

c. pembekuan kegiatan usaha dan/ataupenanaman modal; atau

d. pencabutan kegiatanpenanaman modal.

(2) Apabila dalam waktu 3 (tiga)dari perusahaan makarekomendasi dan/atauperusahaan tersebut.

usaha danlatau fasilitas

BAB XVKETENTUAN PERALIHAN

Pasal 28

Forum pelaksana TJSP atau nama lain sejenis yang sudahterbentuk sebelum berlakunya Peraturan Daerah ini tetapdiakui keberadaannya dan melaksanakan kegiatan sesuaiPeraturan Daerah ini.

Segala ketentuan peraturan yang berkaitan denganpemberian persetujuanf izin, pelaporan rencanausahalkegiatan yang menjadi kewenangan PemerintahDaerah tetap diberlakukan sepanjang tidak bertentangandengan Peraturan Daerah ini.

Setiap usaha/kegiatan yang telah berjalan danperrzinannya berada dibawah kewenangan PemerintahDaerah, diwajibkan melakukan TJSP selambat-lambatnya6 (enam) bulan setelah diundangkannya Peraturan Daerahini.

Peraturan Bupati sebagai tindak lanjut pelaksanaanteknis Peraturan Daerah ini ditetapkan paling lambat 12(Dua Belas) bulan setelah Peraturan Daerah inidiundangkan.

fasilitas

bulan tidak ada tindak lanjutBupati dapat memberikan

menghentikan aktivitas

(1)

(2)

(3)

(4)

15

BAB XVIKETENTUAN PENUTUP

Pasal 29

Peraturan daerah ini mulai berlakudiundangkan

pada tanggal

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkanpengundangan peraturan daerah ini dengan penempatannyadalam Lembaran Daerah Kabupaten Kutai Kartanegara.

Ditetapkan di Tenggarongpada tanggal 30 Mei 2013

Diundangkan di Tenggarongpada tanggal 31 Mei 2013

STKRITARIS DATRAH KABUPATEITKUTII I{AR'TAIITTGARA,

//L

Drs. tDI DNVIAITSYAH, M.Si /NIP. 19650302 199403 1 O11 /

TEMBARAIT DATRAII I(IIBUPATEIII KUTAI KARTAIIEGARAIIOMOR ab , reHult 2013

16

PENJELASAN PERATURAN DAERAH

NOMOR 10 TAHUN 2013

TENTANG

TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN

I. Umum

Keberadaan perusahaan telah menjadi institusi bisnis yang dominan;Perusahaan telah memberikan pengaruh bagi pembangunan ekonominasional; Aktivitas perusahaan secara nyata telah memberikan lapangankeda, memberikan produk barang maupun jasa yang diperlukan untukkehidupan masyarakat, meningkatkan pembangunan ekonomiberkelanjutan, meningkatkan kapasitas dan kemampuan teknologinasional, serta mewujudkan kesejahteraan masyarakat daiam suatusistem perekonomian yang berdaya saing;

Berbagai peraturan telah dibuat terkait dengan kelembagaan danaktivitas bisnis perusahaan; Secara prinsip, perusahaan adalah lembagaprivat yang didirikan dengan modal dengan tujuan utamanya mencarikeuntungan; Hal ini yang seringkali menjadi alasan perusahaan untukmelakukan aktivitas bisnis tanpa memperharikan nilai moral dan etikabisnis; Sehingga, operasional perusahaan menimtlulkan berbagaipersoalan sosiai; Seperti ketimpangan sosial, menimbulkan dampaklingkungan yang tidak nyaman, pemborosan penggunaan sumber dayaalarn, ketidak setaraan kedudukan antara produsen dan konsumen;Ketidaksamaan posisi tawar antara perusahaan dan karyarvan; Bahkan,tanpa disadari, perusahaan telah melakukari pencelaan terhadap harkatdan martabat kemanusian dan lingkungan hidup secara luas;

Dari sisi yang lain, interaksi antara perusahaan dengan masyarakatsecara sasial semakin iekat; Perusahaan telah masuk danmempengaruhi semua lini kehidi.lpan masyarakat; Perusahaan selainsebagai institusi bisnis juga telah menjadi bagian dari warga negara

{corporate citizenship} yang terlibat langsung dengan dinamikamasyarakat; Keberlanjutan bisnis perusahaan juga sallgat bergantungpada kondisi ekonomi dan kualitas kehidupan masayarakat; Perusahaantidak boieh hanya mencari keuntungan semata, tetapi juga harus ikutserta memperhatikan kelestarian lingkungan hidup dan peduli padapersoalan sosial yang dihadapi masyarakat {profit, people dan planet};

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan diatur secara tegas di Indonesia,dalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2407 tentang PenanamanModal dan Undang*Undang Nomor 4A Tahun 2OOT tentang PerseroanTerbatas; Hal ini dilatarbelakangi oleh amanat Undang-Undang Dasar1945 mengenai perekonomian nasional dan kesejahteraan sosiai harusdiatur oleh Negara untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat; Selainitu berdasarkan prinsip pembangunan berkelanjutan, dalam hal inilembaga legislatif, berkeinginan untuk mencegah dan mengurangirusaknya lingkungan yang diakibatkan oleh operasional korporasi yangtidak memperhatikan lingkungan hidup dan masyarakat disekitarnya;

Oleh karena itu, Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara berkeinginanmengatur tanggung jawab sosial perusahaan secara lebih tegas dan rinci

1l

dalam bentuk Peraturan Daerah; Peraturan Daerah ini dibentuk dengansemangat untuk menciptakan iklim investasi dalam dunia usaha yanglebih beretika dan memperhatikan nilai nilai moral; Sedangkan secarapraktis, Peraturan Daerah tersebut dimaksudkan untuk memberikepastian hukum, membangun rasa keadilan sosial, dan sebagaipedoman bagi perusahaan untuk menjalankan aktifitasnya mencarikeuntungan sekaligus memberi kontribusi pada peningkatan kualitashidup masyarakat di wilayah Kabupaten Kutai Kartanegara;

II. Pasa] Demi Pasal

Pasal 1

Pasal 2

Pasal 3

Pasal 4

Pasai 5

Cukup jelas

Cukup Jelas

Cukup Jelas

Cukup Jeias

Huruf a

Huruf b

Huruf c

Huruf d

Yang dimaksud dengan "asas kepastianhukum" adalah bahwa asas dalam negarahukum yang meletakkan hukum danketentuan peraturan perundang-undangan sebagai dasar dalam setiapkebijakan dan tindakan dalampelaksanaan TJSP;

Yang dimaksud dengan "asaskepentingan umurn" adalah bahwa dalampelaksanaan TJSP mendahulukankesejahteraan umum dengan cara yangaspiratif, akomodatif, dan selektif;

Yang dimaksud dengan uasa$

keterpaduarL' adalah bahwa pelaksanaandilakukan dengan rnemadukan berbagaiunsur atau menyinergikan berbagaikomponen terkait;

Yang dimaksud dengan "asas partisipatifdan aspiratif' adalah bahwa setiapanggota masyarakat didorong untukberperan aktif dalam proses pengambilankeputusan dan pelaksanaan TJSP, baiksecara langsung mampun tidak langsung;

18

Huruf e

Huruf f

Huruf g

Huruf h

Huruf i

Pasal 6 Ayat {1}

Yang dimaksud dengan "asasketerbukaa.n" adalah asas yang terbukaterhadap hak masyarakat untukmemperoleh informasi yang benar, jujur,dan tidak diskriminatif tentang kegiatanpelaksanaan TJSP;

Yang dimaksud dengan "asasberkelanjutan" adalah asas yang secaraterencana mengupayakan berjalannyaproses pembangunan melaluipelaksanaan TJSP untuk menjaminkesejahteraan dan kemajuan dalamsegala aspek kehidupan, baik untukmasa kini maupun yang akan datang;

Yang dimaksud dengan "asaskemandirian" adalah ba-hwa pelaksanaanTJSP dilakukan untuk menciptakankemandirian masyarakat baik aspekekonomi maupun sosial;

Yang dimaksud dengan "asa$ berwawasanlingkungan" adalah bahwa pelaksanaanTJSP dilakukan dengan tetaPmemperhatikan dan mengutamakanperlindungan danlingkungan hidup;

pemeliharaan

Yang dimaksud dengan "asaskeseimbangan kemajuan dan kesatuanekonomi nasional" adalah asas yangberupaya menjaga keseimbangankemqjuan ekonomi wilayah dalamkesatuan ekonomi nasional;

Mata anggaran dana TJSP sangatditentukan oleh otoritas dalam lingkunganperusahaan yang tidak dapat diintervensioleh pemerintah, narnun demikian tetapdalam koridor peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Ayat (2)

Cukup Jelas

L9

Ayat (3)

Cukup jelas

Cukup jelas

Cukup jelas

Cukup jelas

Cukup jelas

Cukup jelas

Cukup jelas

Cukup jeias

Cukup Jelas

Cukup jelas

Yang dimaksud dengan "perusahaan yangsecara langsung mengelola sumber dayaalamo adaiah perusahaan yang kegiatanusahanya mengelola dan memanfaatkansumber daya alam;

Yang dimaksud dengan "perusahaan yangberkaitanltidak langsung dengan sumberdaya alam" adalah perusahaan yang tidakmengelola dan tidak memanfaatkan sumberdaya alam, tetapi kegiatan usahanyaberdampak pada fungsi kemampuansumber daya alam;

Pasal 7

Pasal 8

Pasal 9

Pasal 10

Pasal 11"

Pasal 12

Pasal 13

Pasal 14

Pasal i5

Pasal 16

Pasal 17 Huruf a

Huruf b

Huruf c

Yang dimaksud dengan "sistem koordinasi"adalah serangkaian prosedur mekanisrnekoordinasi antara perusahaan selakupelaksana TJSP dengan penerima programTSJP serta dengan Pemerintah Daerah;

Yang dimaksud dengan "tata cara" ada.lahdukumen yang memuat urutanprosedurpelaksanaan TJS P;

Hur-uf d

Cukup Jelas

2A

Pa*al 18

Pasal 19

Pasal 2O

Pasal 21

Pa.sal 22

Pasal 23

Paeal 24

Pasa1 25

Pa*al 26

Paeal 2?

Pasal 28

Fasal 29

Cukup Jelas

Cukup jelas

Cukup jelas

Ayat {U

Cukup jelas

Ayat {?}

Yang dimaksud dengan "nrelalui danseeuain adalah dilakukan melaluimekanisme musrenbang tinglot desa dansesuai dengan jadwal pelaksanaanrnusrenbang pada desa yang meqiad:isa$a{an prCIgram TJSP olelr perusahaan;

Ayat {3}

Cukup jelas

Ayat {4,)

Cukup jelas

Ayat (5)

Cukup jelas

Cukup jelas

Cukup jelas

Culorp jelas

Cukup j,elas

Cukup jelas

Cukup jelas

Cukup jelas

Cukup jelas

Cukup jela*

TAMBAHAN I.EMBARA}II DAERAH KABUFATEN KUTAI KARTANEGARANOMOR ,7 TAHUN 2O13

21