perda dinas daerah 2008 dr bg organisasi ok · bidang pendidikan dasar 1. seksi kurikulum 2. seksi...

27
LEMBARAN DAERAH KOTA TARAKAN TAHUN 2008 NOMOR 08 SERI D-03 PERATURAN DAERAH KOTA TARAKAN NOMOR 08 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS -DINAS DAERAH KOTA TARAKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TARAKAN, Menimbang : a. bahwa sebagai pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah, maka dipandang perlu melakukan penataan Satuan Kerja Perangkat Daerah dilingkungan Pemerintah Kota Tarakan; b. bahwa sesuai hasil evaluasi dan asistensi terhadap Dinas-Dinas Daerah dengan tetap memperhatikan visi dan misi urusan yang dimiliki daerah, kebutuhan, kemampuan, dan ketersedian sumber daya aparatur serta hasil analisis jabatan dan beban kerja dilakukan penataan terhadap Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas-Dinas Daerah Kota Tarakan; c. bahwa berdasarkan pertimbangan hurup a dan b sebagaimana tersebut di atas, dipandang perlu menetapkan peraturan daerah tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas- Dinas Daerah dilingkungan Pemerintah Kota Tarakan. Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 1997 tentang Pembentukan Kotamadya Daerah Tingkat II Tarakan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1997 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3711); 2. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1974 Nomor 55, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3041), sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3890); 3. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); 4. Undang-Undang Nomor 01 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355);

Upload: others

Post on 23-Oct-2020

2 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • LEMBARAN DAERAH KOTA TARAKAN TAHUN 2008 NOMOR 08 SERI D-03

    PERATURAN DAERAH KOTA TARAKAN

    NOMOR 08 TAHUN 2008

    TENTANG

    ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS -DINAS DAERAH KOTA TARAKAN

    DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

    WALIKOTA TARAKAN,

    Menimbang : a. bahwa sebagai pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 41

    Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah, maka

    dipandang perlu melakukan penataan Satuan Kerja Perangkat

    Daerah dilingkungan Pemerintah Kota Tarakan;

    b. bahwa sesuai hasil evaluasi dan asistensi terhadap Dinas-Dinas

    Daerah dengan tetap memperhatikan visi dan misi urusan yang

    dimiliki daerah, kebutuhan, kemampuan, dan ketersedian

    sumber daya aparatur serta hasil analisis jabatan dan beban

    kerja dilakukan penataan terhadap Susunan Organisasi dan

    Tata Kerja Dinas-Dinas Daerah Kota Tarakan;

    c. bahwa berdasarkan pertimbangan hurup a dan b

    sebagaimana tersebut di atas, dipandang perlu menetapkan

    peraturan daerah tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas-

    Dinas Daerah dilingkungan Pemerintah Kota Tarakan.

    Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 1997 tentang Pembentukan

    Kotamadya Daerah Tingkat II Tarakan (Lembaran Negara

    Republik Indonesia Tahun 1997 Nomor 82, Tambahan Lembaran

    Negara Republik Indonesia Nomor 3711);

    2. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok

    Kepegawaian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

    1974 Nomor 55, Tambahan Lembaran Negara Republik

    Indonesia Nomor 3041), sebagaimana telah diubah dengan

    Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 tentang Perubahan Atas

    Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok

    Kepegawaian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

    1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Republik

    Indonesia Nomor 3890);

    3. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan

    Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003

    Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

    Nomor 4286);

    4. Undang-Undang Nomor 01 Tahun 2004 tentang

    Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik

    Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara

    Republik Indonesia Nomor 4355);

  • 5. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan

    Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004

    Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

    Nomor 4437), Sebagaimana telah beberapa kali diubah

    terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang

    perubahan atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang

    Pemerintah Daerah ( Lembaran Negara Republik Indonesia

    Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik

    Indonesia Nomor 4844 );

    6. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan

    Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah (Lembaran

    Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan

    Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);

    7. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan

    Peraturan Perundang-Undangan (Lembaran Negara Republik

    Indonesia Tahun 2004 Nomor 53 Tambahan Lembaran Negara

    Republik Indonesia Nomor 4389);

    8. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang

    Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik

    Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran

    Negara Republik Indonesia Nomor 4578);

    9. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang

    Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah,

    Pemerintahan Daerah Provinsi, Pemerintahan Daerah

    Kabupaten/Kota ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

    2007 Nomor 82, Tambahan lembaran Negara Republik

    Indonesia Nomor 4737 );

    10. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi

    Perangkat Daerah ( Lembaran Negara Republik Indonesia

    Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan lembaran Negara Republik

    Indonesia Nomor 4741 );

    11. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 15 Tahun 2006 tentang

    Jenis dan Bentuk Produk Hukum Daerah;

    12. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 16 Tahun 2006 tentang

    Prosedur Penyusunan Produk Hukum Daerah;

    13. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 57 Tahun 2007 tentang

    Petunjuk Teknis Penataan Organisasi Perangkat Daerah;

    Dengan Persetujuan Bersama

    DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KOTA TARAKAN DAN

    WALIKOTA TARAKAN

    MEMUTUSKAN :

    Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS-DINAS DAERAH KOTA TARAKAN.

  • BAB I

    KETENTUAN UMUM

    Pasal 1

    Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksudkan dengan :

    1. Daerah adalah Daerah Kota Tarakan;

    2. Pemerintah Daerah adalah Walikota dan perangkat daerah

    sebagai unsur penyelenggara pemerintahan daerah;

    3. Kepala Daerah adalah Walikota Tarakan;

    4. Dewan Perwakilan Rakya Dearah yang selanjutnya disebut

    DPRD adalah lembaga perwakilan rakyat daerah sebagai

    unsur penyelenggara pemerintahan daerah;

    5. Perangkat Daerah Kota adalah unsur pembantu Kepala

    Daerah dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah yang

    terdiri dari Sekretariat Daerah, Sekretariat DPRD, Dinas Daerah,

    Lembaga Teknis Daerah, Kecamatan dan Kelurahan;

    6. Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Daerah Kota Tarakan;

    7. Unsur pengawasan daerah Kota adalah Badan Pengawas

    Daerah yang selanjutnya disebut Inspektorat Kota Tarakan;

    8. Dinas Daerah Kota adalah unsur pelaksana otonomi daerah

    Kota Tarakan;

    9. Unit Pelaksana Teknis yang selanjutnya disebut UPT adalah

    unsur pelaksana tugas teknis pada dinas dan badan;

    10. Jabatan Fungsional adalah jabatan yang secara tegas

    tercantum dalam struktur organisasi, melaksanakan sebagian

    tugas dan fungsi kedinasan sesuai dengan keahlian dan

    kebutuhan.

    11. Eselon adalah tingkatan jabatan struktural.

    BAB II

    PEMBENTUKAN

    Pasal 2

    Dengan Peraturan Daerah ini dibentuk Dinas-Dinas Daerah Kota

    Tarakan.

    Pasal 3

    Dinas-Dinas Daerah sebagaimana dimaksud pada Pasal 2,

    adalah :

    1. Dinas Pendidikan;

    2. Dinas Kesehatan;

    3. Dinas Sosial dan Tenaga Kerja;

    4. Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil;

    5. Dinas Perhubungan;

    6. Dinas Pekerjaan Umum Dan Tata Ruang;

    7. Dinas Kebersihan, Pertamanan Dan Pemakaman;

    8. Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Usaha Mikro,

    Kecil dan Menengah;

    9. Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olah Raga;

    10. Dinas Peternakan dan Tanaman Pangan;

    11. Dinas Kelautan dan Perikanan;

    12. Dinas Kehutanan, Pertambangan dan Energi;

    13. Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset.

  • BAB III

    ORGANISASI DINAS-DINAS DAERAH KOTA TARAKAN

    Bagian Pertama

    Dinas Pendidikan

    Paragraf 1

    Kedudukan

    Pasal 4

    (1) Dinas Pendidikan adalah unsur pelaksana urusan

    pemerintahan dibidang pendidikan.

    (2) Dinas Pendidikan dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang

    dalam melaksanakan tugasnya berkedudukan di bawah dan

    bertanggung jawab kepada Kepala Daerah melalui Sekretaris

    Daerah.

    Paragraf 2

    Tugas

    Pasal 5

    Dinas Pendidikan mempunyai tugas pokok melaksanaan urusan

    pemerintahan dibidang pendidikan berdasarkan asas otonomi

    dan tugas pembantuan.

    Paragraf 3

    `Fungsi

    Pasal 6

    Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud

    dalam Pasal 5 Peraturan Daerah ini, Dinas Pendidikan mempunyai

    fungsi :

    a. Perumusan kebijakan teknis bidang Pendidikan sesuai

    dengan rencana strategis yang ditetapkan Pemerintah

    Daerah;

    b. Perumusan, perencanaan, pembinaan dan pengendalian

    kebijakan teknis dibidang Pendidikan luar sekolah dan olah

    raga;

    c. Perumusan, perencanaan, pembinaan dan pengendalian

    kebijakan teknis dibidang pendidikan dasar;

    d. Perumusan, perencanaan, pembinaan dan pengendalian

    kebijakan teknis dibidang pendidikan menengah;

    e. Penyelenggaraan urusan kesekretariatan;

    f. Pelaksanaan Unit Pelaksana Teknis Dinas;

    g. Pembinaan Kelompok Jabatan Fungsional.

    h. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai

    dengan bidang tugasnya.

  • Paragraf 4

    Organisasi

    Pasal 7

    (1) Susunan Organisasi Dinas Pendidikan, terdiri dari :

    a. Kepala

    b. Sekretariat 1. Sub Bagian Umum

    2. Sub Bagian Perencanaan Program dan Keuangan.

    c. Bidang Pendidikan Luar Sekolah dan Olah Raga 1. Seksi Pendidikan Luar Sekolah dan Sarana

    2. Seksi Pendidikan Olah Raga

    d. Bidang Pendidikan Dasar 1. Seksi Kurikulum

    2. Seksi Tenaga dan Sarana

    e. Bidang Pendidikan Menengah 1. Seksi Kurikulum

    2. Seksi Tenaga dan Sarana

    f. Unit Pelaksana Teknis

    g. Kelompok Jabatan Fungsional

    (2) Susunan Organisasi Dinas Pendidikan sebagaimana terlampir

    pada Lampiran I Peraturan Daerah ini.

    Bagian Kedua

    Dinas Kesehatan

    Paragraf 1

    Kedudukan

    Pasal 8

    (1) Dinas Kesehatan adalah unsur pelaksana urusan

    pemerintahan dibidang kesehatan.

    (2) Dinas Kesehatan dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang

    dalam melaksanakan tugasnya berkedudukan di bawah dan

    bertanggung jawab kepada Kepala Daerah melalui Sekretaris

    Daerah.

    Paragraf 2

    Tugas

    Pasal 9

    Dinas Kesehatan mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan

    pemerintahan dibidang kesehatan berdasarkan asas otonomi

    dan tugas pembantuan.

  • Paragraf 3

    Fungsi

    Pasal 10

    Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud

    dalam Pasal 9 Peraturan Daerah ini, Dinas Kesehatan mempunyai

    fungsi :

    a. Perumusan kebijakan teknis bidang kesehatan sesuai

    dengan rencana strategis yang ditetapkan Pemerintah

    Daerah;

    b. Perencanaan, pembinaan dan pengendalian kebijakan

    teknis dibidang kesehatan keluarga, promosi kesehatan dan

    kendali mutu;

    c. Perumusan, perencanaan, pembinaan dan pengendalian

    kebijakan teknis dibidang pelayanan kesehatan;

    d. Perumusan, perencanaan, pembinaan dan pengendalian

    kebijakan teknis dibidang pengendalian, pencegahan

    penyakit dan penyehatan lingkungan ;

    e. Penyelenggaraan urusan kesekretariatan;

    f. Pelaksanaan Unit Pelaksana Teknis Dinas;

    g. Pembinaan Kelompok Jabatan Fungsional.

    h. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai

    dengan bidang tugasnya.

    Paragraf 4

    Organisasi

    Pasal 11

    (1) Susunan Organisasi Dinas Kesehatan terdiri dari :

    a. Kepala

    b. Sekretariat 1. Sub Bagian Umum

    2. Sub Bagian Perencanaan Program dan Keuangan

    c. Bidang Kesehatan Keluarga dan Promosi Kesehatan 1. Seksi Kesehatan Keluarga

    2. Seksi Promosi Kesehatan dan Pemeliharaan Jaminan

    Kesehatan

    3. Seksi Regulasi dan Kendali Mutu.

    d. Bidang Pelayanan Kesehatan 1. Seksi Kesehatan Dasar dan Penunjang

    2. Seksi Kesehatan Rujukan dan Khusus

    3. Seksi Farmasi, Makanan, Minuman dan Alat Kesehatan

    e. Bidang Pengendalian, Pencegahan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan

    1. Seksi Pengendalian dan Pencegahan Penyakit

    2. Seksi Penyehatan Lingkungan.

    f. Unit Pelaksana Teknis

    g. Kelompok Jabatan Fungsional

    (2) Susunan Organisasi Dinas Kesehatan adalah sebagaimana

    terlampir dalam Lampiran II Peraturan Daerah ini.

  • Bagian Ketiga

    Dinas Sosial dan Tenaga Kerja

    Paragraf 1

    Kedudukan

    Pasal 12

    (1) Dinas Sosial dan Tenaga Kerja adalah unsur pelaksana urusan

    pemerintahan dibidang sosial dan tenaga kerja.

    (2) Dinas Sosial dan Tenaga Kerja dipimpin oleh seorang Kepala

    Dinas yang dalam melaksanakan tugasnya berkedudukan

    dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Daerah

    melalui Sekretaris Daerah.

    Paragraf 2

    Tugas

    Pasal 13

    Dinas Sosial dan Tenaga Kerja mempunyai tugas pokok

    melaksanakan urusan pemerintahan dibidang sosial dan tenaga

    kerja berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan.

    Paragraf 3

    Fungsi

    Pasal 14

    Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud

    dalam Pasal 13 Peraturan Daerah ini, Dinas Sosial dan Tenaga

    Kerja mempunyai fungsi :

    a. Perumusan kebijakan teknis bidang sosial dan tenaga kerja

    sesuai dengan rencana strategis yang ditetapkan Pemerintah

    Daerah

    b. Perencanaan, pembinaan dan pengendalian kebijakan teknis

    dibidang tenaga kerja;

    c. Perumusan, perencanaan, pembinaan dan pengendalian

    kebijakan teknis dibidang kesejahteraan sosial;

    d. Penyelenggaraan urusan kesekretariatan;

    e. Pelaksanaan Unit Pelaksana Teknis Dinas;

    f. Pembinaan Kelompok Jabatan Fungsional.

    g. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Daerah

    sesuai dengan bidang tugasnya.

  • Paragraf 4

    Organisasi

    Pasal 15

    (1) Susunan Organisasi Dinas Sosial dan Tenaga Kerja, terdiri dari :

    a. Kepala

    b. Sekretariat 1. Sub Bagian Umum

    2. Sub Bagian Perencanaan Program dan Keuangan

    c. Bidang Tenaga Kerja 1. Seksi Penempatan dan Perluasan Lapangan Kerja

    2. Seksi Hubungan dan Pembinaan Syarat-Syarat Kerja

    3. Seksi Pengawasan Tenaga Kerja

    d. Bidang Kesejahteraan Sosial 1. Seksi Kesejahteraan Sosial dan Pembinaan Kehidupan

    Beragama

    2. Seksi Rehabilitasi Sosial

    e. Unit Pelaksana Teknis

    f. Kelompok Jabatan Fungsional.

    (2) Susunan Organisasi Dinas Sosial dan Tenaga Kerja

    sebagaimana terlampir pada Lampiran III Peraturan Daerah

    ini.

    Bagian Keempat

    Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil

    Paragraf 1

    Kedudukan

    Pasal 16

    (1) Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil merupakan unsur

    pelaksana urusan pemerintahan dibidang kependudukan dan

    pencatatan sipil.

    (2) Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil dipimpin oleh

    seorang Kepala Dinas yang berkedudukan dibawah dan

    bertanggung jawab kepada Kepala Daerah melalui Sekretaris

    Daerah.

    Paragraf 2

    Tugas

    Pasal 17

    Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil mempunyai tugas

    pokok melaksanakan urusan pemerintahan dibidang

    kependudukan dan pencatatan spil berdasarkan asas otonomi

    dan tugas pembantuan.

  • Paragraf 3

    Fungsi

    Pasal 18

    Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud

    dalam Pasal 17 Peraturan Daerah ini, Dinas Kependudukan dan

    Pencatatan Sipil mempunyai fungsi :

    a. Perumusan kebijakan teknis bidang kependudukan dan

    catatan sipil sesuai dengan rencana strategis yang ditetapkan

    Pemerintah Daerah;

    b. Perencanaan, pembinaan dan pengendalian kebijakan teknis

    dibidang kependudukan;

    c. Perumusan, perencanaan, pembinaan dan pengendalian

    kebijakan teknis dibidang pencatatan sipil;

    d. Penyelenggaraan urusan kesekretariatan;

    e. Pelaksanaan Unit Pelaksana Teknis Dinas;

    f. Pembinaan Kelompok Jabatan Fungsional.

    g. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Daerah

    sesuai dengan bidang tugasnya.

    Paragraf 4

    Organisasi

    Pasal 19

    (1) Organisasi Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil terdiri

    dari :

    a. Kepala;

    b. Sekretariat : 1. Sub Bagian Umum;

    2. Sub Bagian Perencanaan Program dan Keuangan

    c. Bidang Kependudukan : 1. Seksi Pengendalian, Pengawasan dan Penyuluhan

    Penduduk

    2. Seksi Pelayanan Administrasi Penduduk

    3. Seksi Data, Laporan dan Informasi Kependudukan

    d. Bidang Pencatatan Sipil 1. Seksi Pelayanan Pencatatan Sipil

    2. Seksi Registrasi dan Dokumentasi

    e. Unit Pelaksana Teknis;

    f. Kelompok Jabatan Fungsional.

    (2) Struktur Organisasi Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil

    sebagaimana tercantum dalam lampiran IV Peraturan

    Daerah ini.

  • Bagian Kelima

    Dinas Perhubungan

    Paragraf 1

    Kedudukan

    Pasal 20

    (1) Dinas Perhubungan adalah unsur pelaksana urusan

    pemerintahan dibidang perhubungan

    (2) Dinas Perhubungan dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang

    berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada

    Kepala Daerah melalui Sekretaris Daerah.

    Paragraf 2

    Tugas

    Pasal 21

    Dinas Perhubungan mempunyai tugas pokok melaksanakan

    urusan pemerintahan bidang perhubungan berdasarkan asas

    otonomi dan tugas pembantuan.

    Paragraf 3

    Fungsi

    Pasal 22

    Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud

    dalam Pasal 21 Peraturan Daerah ini, Dinas Perhubungan

    mempunyai fungsi :

    a. Perumusan kebijakan teknis bidang perhubungan sesuai

    dengan rencana strategis yang ditetapkan Pemerintah

    Daerah;

    b. Perencanaan, pembinaan dan pengendalian kebijakan

    teknis dibidang perhubungan darat;

    c. Perumusan, perencanaan, pembinaan dan pengendalian

    kebijakan teknis dibidang perhubungan laut dan udara;

    d. Penyelenggaraan urusan kesekretariatan;

    e. Pelaksanaan Unit Pelaksana Teknis Dinas;

    f. Pembinaan Kelompok Jabatan Fungsional.

    g. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Daerah

    sesuai dengan bidang tugasnya.

    Paragraf 4

    Organisasi

    Pasal 23

    (1) Susunan Organisasi Dinas Perhubungan terdiri dari :

    a. Kepala

    b. Sekretariat 1. Sub Bagian Umum

    2. Sub Bagian Perencanaan Program dan Keuangan.

  • c. Bidang Perhubungan Darat 1. Seksi Manajemen Lalu Lintas

    2. Seksi Keselamatan dan Teknis Sarana

    3. Seksi Pos dan Telekomunikasi

    d. Bidang Perhubungan Laut dan Udara 1. Seksi Lalu Lintas Angkutan laut

    2. Seksi Kepelabuhan dan Penunjang Keselamatan

    Pelayaran

    3. Seksi Kebandarudaraan dan Penunjang Keselamatan

    Penerbangan

    e. Unit Pelaksana Teknis

    f. Kelompok Jabatan Fungsional

    (2) Susunan Organisasi Dinas Perhubungan sebagaimana

    terlampir dalam Lampiran V Peraturan Daerah ini.

    Bagian Keenam

    Dinas Pekerjaan Umum Dan Tata Ruang

    Paragraf 1

    Kedudukan

    Pasal 24

    (1) Dinas Pekerjaan Umum Dan Tata Ruang adalah unsur

    pelaksana urusan pemerintahan dibidang pekerjaan umum

    dan tata Ruang.

    (2) Dinas Pekerjaan Umum Dan Tata Ruang dipimpin oleh seorang

    Kepala Dinas yang berkedudukan di bawah dan

    bertanggung jawab kepada Kepala Daerah melalui Sekretaris

    Daerah.

    Paragraf 2

    Tugas

    Pasal 25

    Dinas Pekerjaan Umum Dan Tata Ruang mempunyai tugas pokok

    melaksanakan urusan pemerintahan bidang pekerjaan umum

    dan tata kota berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan.

    Paragraf 3

    Fungsi

    Pasal 26

    Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud

    dalam Pasal 25 Peraturan Daerah ini, Dinas Pekerjaan Umum dan

    Tata Ruang mempunyai fungsi :

    a. Perumusan kebijakan teknis bidang pekerjaan umum dan

    tata kota sesuai dengan rencana strategis yang ditetapkan

    Pemerintah Daerah;

  • b. Perencanaan, pembinaan dan pengendalian kebijakan

    teknis dibidang bina marga;

    c. Perumusan, perencanaan, pembinaan dan pengendalian

    kebijakan teknis dibidang cipta karya;

    d. Perumusan, perencanaan, pembinaan dan pengendalian

    kebijakan teknis dibidang pengairan dan sumber daya air;

    e. Perumusan, perencanaan, pembinaan dan pengendalian

    kebijakan teknis dibidang tata ruang dan perizinan;

    f. Penyelenggaraan urusan kesekretariatan;

    g. Pelaksanaan Unit Pelaksana Teknis Dinas;

    h. Pembinaan Kelompok Jabatan Fungsional.

    i. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai

    dengan bidang tugasnya.

    Paragraf 4

    Organisasi

    Pasal 27

    (1) Susunan Organisasi Dinas Pekerjaan Umum Dan Tata Ruang

    terdiri dari :

    a. Kepala

    b. Sekretariat 1. Sub Bagian Keuangan.

    2. Sub Bagian Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan

    3. Sub Bagian Umum.

    c. Bidang Bina Marga 1. Seksi Pembangunan, Peningkatan Jalan dan Jembatan

    2. Seksi Pemeliharaan Jalan dan Jembatan

    d. Bidang Cipta Karya 1. Seksi Prasarana Perumahan

    2. Seksi Prasarana Lingkungan.

    e. Bidang Pengairan dan Sumber Daya Air 1. Seksi Pengendalian Banjir

    2. Seksi Pemanfaatan Sumber Daya Air

    f. Bidang Tata Ruang dan Pengawasan Perizinan. 1. Seksi Tata Ruang

    2. Seksi Pengawasan Perizinan

    g. Unit Pelaksana Teknis

    h. Kelompok Jabatan Fungsional.

    2) Susunan Organisasi Dinas Pekerjaan Umum Dan Tata

    Ruang Sebagaiman terlampir dalam lampiran VI Peraturan

    Daerah ini.

  • Bagian Ketujuh

    Dinas Kebersihan Pertamanan Dan Pemakaman

    Paragraf 1

    Kedudukan

    Pasal 28

    (1) Dinas Kebersihan Pertamanan Dan Pemakaman adalah unsur

    pelaksana urusan pemerintahan dibidang kebersihan, pertamanan dan pemakaman.

    (2) Dinas Kebersihan, Pertamanan dan Pemakaman dipimpin

    oleh seorang Kepala Dinas yang berkedudukan dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Daerah melalui Sekretaris Daerah.

    Paragraf 2

    Tugas

    Pasal 29

    Dinas Kebersihan,Pertamanan dan Pemakaman mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan pemerintahan dibidang kebersihan, pertamanan dan pemakaman berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan.

    Paragraf 3

    Fungsi

    Pasal 30

    Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud dalam Pasal 29 Peraturan Daerah ini, Dinas Kebersihan, Pertamanan dan Pemakaman mempunyai fungsi : a. Perumusan kebijakan teknis kebersihan, pertamanan dan

    pemakaman sesuai dengan rencana strategis yang ditetapkan Pemerintah Daerah;

    b. Perumusan, perencanaan, pembinaan dan pengendalian

    kebijakan teknis dibidang kebersihan;

    c. Perumusan, perencanaan, pembinaan dan pengendalian

    kebijakan teknis dibidang pertamanan;

    d. Perumusan, perncanaan, pembinaan dan pengendalian

    kebijakan teknis dibidang pemakaman.

    e. Penyelenggaraan urusan kesekretariatan;

    f. Pelaksanaan Unit Pelaksana Teknis Dinas;

    g. Pembinaan Kelompok Jabatan Fungsional.

    h. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai

    dengan bidang tugasnya.

  • Paragraf 4

    Organisasi

    Pasal 31

    (1) Susunan Organisasi Dinas Kebersihan Pertamanan Dan

    Pemakaman terdiri dari :

    a. Kepala.

    b. Sekretariat 1. Sub Bagian Umum

    2. Sub Bagian Perencanaan Program dan Keuangan

    c. Bidang Kebersihan. 1. Seksi Kebersihan Jalan, Lingkungan dan

    Penanggulangan Air Kotor

    2. Seksi Pemusnahan dan Pemanfaatan Sampah

    d. Bidang Pertamanan 1. Seksi Pembibitan dan Penghijauan 2. Seksi Pembinaan, Pemeliharaan Taman dan Keindahan Kota

    e. Bidang Pemakaman

    1. Seksi Registrasi dan Pemanpaatan Pemakaman.

    2. Seksi Pemeliharaan dan Ketertiban Pemakaman.

    f. Unit Pelaksana Tehnis.

    g. Kelompok Jabatan Fungsional.

    (2) Susunan Organisasi Dinas Kebersihan, Pertamanandan

    Pemakaman sebagaimana terlampir pada lampiran VII

    Peraturan Daerah ini

    Bagian Kedelapan

    Dinas Peindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah

    (UMKM)

    Paragraf 1

    Kedudukan

    Pasal 32

    (1) Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UMKM

    merupakan unsur pelaksana urusan pemerintahan dibidang

    perindustrian, perdagangan, koperasi dan UMKM.

    (2) Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UMKM

    dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang berkedudukan di

    bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Daerah

    melalui Sekretaris Daerah.

  • Paragraf 2

    Tugas

    Pasal 33

    Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UMKM

    mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan pemerintahan

    dibidang perindustrian, perdagangan, koperasi dan UMKM

    berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan.

    Paragraf 3

    Fungsi

    Pasal 34

    Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud

    dalam Pasal 33 Peraturan Daerah ini, Dinas Perindustrian,

    Perdagangan, Koperasi dan UMKM mempunyai fungsi :

    a. Perumusan kebijakan teknis bidang perindustrian,

    perdagangan, koperasi dan usaha mikro, kecil dan menegah

    sesuai dengan rencana strategis yang ditetapkan Pemerintah

    Daerah;

    b. Perencanaan, pembinaan dan pengendalian kebijakan teknis

    dibidang perindustrian;

    c. Perumusan, perencanaan, pembinaan dan pengendalian

    kebijakan teknis dibidang perdagangan;

    d. Perumusan, perencanaan, pembinaan dan pengendalian

    kebijakan teknis dibidang koperasi dan UMKM;

    e. Penyelenggaraan urusan kesekretariatan;

    f. Pelaksanaan Unit Pelaksana Teknis;

    g. Pembinaan Kelompok Jabatan Fungsional.

    h. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai

    dengan bidang tugasnya.

    Paragraf 4

    Organisasi

    Pasal 35

    (1) Susunan Organisasi Dinas Perindustrian, Perdagangan,

    Koperasi dan UMKM terdiri dari :

    a. Kepala

    b. Sekretariat 1. Sub Bagian Umum

    2. Sub Bagian Perencanaan Program dan Keuangan

    c. Bidang Perindustrian 1. Seksi Bina Industri Logam, Mesin, Elektronika dan Aneka

    2. Seksi Bina Industri Kimia, Agro dan Hasil Hutan

    d. Bidang Perdagangan 1. Seksi Bina Perdagangan Dalam Negeri

    2. Seksi Perlindungan Konsumen

    3. Seksi Bina Perdagangan Luar Negeri

    e. Bidang Koperasi dan UMKM 1. Seksi Bina Kelembagaan Koperasi dan UMKM

    2. Seksi Bina Usaha Koperasi dan UMKM dan Fasilitasi

    Permodalan.

  • f. Unit Pelaksana Teknis

    g. Kelompok Jabatan Fungsional.

    (2) Susunan organisasi Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi

    dan UMKM sebagaimana tercantum dalam lampiran VIII

    Peraturan Daerah ini.

    Bagian Kesembilan

    Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olah Raga

    Paragraf 1

    Kedudukan

    Pasal 36

    (1) Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olah Raga

    adalah unsur pelaksana urusan pemerintahan dibidang

    kebudayaan, pariwisata, pemuda dan olah raga.

    (2) Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olah Raga

    dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang berkedudukan di

    bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Daerah

    melalui Sekretaris Daerah.

    Paragraf 2

    Tugas

    Pasal 37

    Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olah Raga

    mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan pemerintahan di

    bidang kebudayaan, pariwisata, pemuda dan olah raga

    berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan.

    Paragraf 3

    Fungsi

    Pasal 38

    Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud

    dalam Pasal 37 Peraturan Daerah ini, Dinas Kebudayaan,

    Pariwisata, Pemuda dan Olah Raga mempunyai fungsi :

    a. Perumusan kebijakan teknis bidang kebudayaan, pariwisata,

    pemuda dan olah raga sesuai dengan rencana strategis yang

    ditetapkan Pemerintah Daerah;

    b. Perencanaan, pembinaan dan pengendalian kebijakan teknis

    dibidang pengembangan kebudayaan dan pariwisata;

    c. Perumusan, perencanaan, pembinaan dan pengendalian

    kebijakan teknis dibidang pemasaran dan promosi pariwisata;

    d. Perumusan, perencanaan, pembinaan dan pengendalian

    kebijakan teknis dibidang pemuda dan olah raga;

    e. Penyelenggaraan urusan kesekretariatan;

  • f. Pelaksanaan Unit Pelaksana Teknis Dinas;

    g. Pembinaan Kelompok Jabatan Fungsional.

    h. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai

    dengan bidang tugasnya.

    Paragraf 4

    Organisasi

    Pasal 39

    (1) Susunan Organisasi Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda

    dan Olah Raga terdiri dari :

    a. Kepala

    b. Sekretariat 1. Sub Umum

    2. Sub Bagian Perencanaan Program dan Keuangan.

    c. Bidang Pengembangan Kebudayaan dan Pariwisata 1. Seksi Sarana dan Prasarana Wisata

    2. Seksi Sejarah dan Purbakala

    d. Bidang Pemasaran dan Promosi Pariwisata 1. Seksi Promosi dan Pemasaran Pariwisata

    2. Seksi Kerjasama Wisata

    e. Bidang Pemuda dan Olah Raga 1. Seksi Pembinaan dan Pengembangan Sumber Daya

    Pemuda

    2. Seksi Sarana dan Prasarana Olah Raga

    3. Seksi Peningkatan Prestasi Olah Raga

    f. Unit Pelaksana Teknis

    g. Kelompok Jabatan Fungsional.

    (2) Susunan Organisasi Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda

    dan Olah Raga sebagaimana tercantum dalam Lampiran IX

    Peraturan Daerah ini.

    Bagian Kesepuluh

    Dinas Peternakan Dan Tanaman Pangan

    Paragraf 1

    Kedudukan

    Pasal 40

    (1) Dinas Peternakan Dan Tanaman Pangan merupakan unsur

    pelaksana urusan pemerintahan di bidang peternakan dan

    tanaman pangan

    (2) Dinas Peternakan dan Tanaman Pangan dipimpin oleh seorang

    Kepala Dinas yang dalam melaksanakan tugasnya

    berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada

    Kepala Daerah melalui Sekretaris Daerah.

  • Paragraf 2

    Tugas

    Pasal 41

    Dinas Peternakan Dan Tanaman Pangan mempunyai tugas pokok

    melaksanakan urusan pemerintahan dibidang peternakan dan

    tanaman pangan berdasarkan asas otonomi dan tugas

    pembantuan.

    Paragraf 3

    Fungsi

    Pasal 42

    Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud

    dalam Pasal 41 Peraturan Daerah ini, Dinas Peternakan Dan

    Tanaman Pangan mempunyai fungsi :

    a. Perumusan kebijakan teknis bidang peternakan dan tanaman

    pangan sesuai dengan rencana strategis yang ditetapkan

    Pemerintah Daerah;

    b. Perencanaan, pembinaan dan pengendalian kebijakan teknis

    dibidang tanaman pangan dan perkebunan;

    c. Perumusan, perencanaan, pembinaan dan pengendalian

    kebijakan teknis dibidang bina usaha dan penyuluhan;

    d. Perumusan, perencanaan, pembinaan dan pengendalian

    kebijakan teknis dibidang kesehatan hewan dan kesehatan

    masyarakat veteriner;

    e. Perumusan, perencanaan, pembinaan dan pengendalian

    kebijakan teknis dibidang produksi peternakan;

    f. Penyelenggaraan urusan kesekretariatan;

    g. Pelaksanaan Unit Pelaksana Teknis Dinas;

    h. Pembinaan Kelompok Jabatan Fungsional.

    i. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan bidang tugasnya.

    Paragraf 4

    Organisasi

    Pasal 43

    (1) Susunan organisasi Dinas Peternakan Dan Tanaman Pangan

    terdiri dari :

    a. Kepala

    b. Sekretariat

    1. Sub Bagian Umum

    2. Sub Bagian Perencanaan Program dan Keuangan

    c. Bidang Tanaman Pangan dan Perkebunan

    1. Seksi Sarana dan Prasarana Produksi

    2. Seksi Budidaya dan Perlindungan Tanaman

    3. Seksi Perkebunan

    d. Bidang Bina Usaha dan Penyuluhan

    1. Seksi Pelayanan Usaha

    2. Seksi Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian

    3. Seksi Kelembagaan dan Tata Penyuluhan

  • e. Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat

    Veteriner

    1. Seksi Kesehatan Hewan

    2. Seksi Kesehatan Masyarakat Veteriner

    f. Bidang Produksi Peternakan

    1. Seksi Perbibitan dan Budidaya

    2. Seksi Penyebaran dan Pengembangan Peternakan

    g. Unit Pelaksana Teknis

    h. Kelompok Jabatan Fungsional.

    (2) Susunan Organisasi Dinas Peternakan Dan Tanaman Pangan

    sebagaimana tercantum dalam Lampiran X Peraturan Daerah

    ini.

    Bagian Kesebelas

    Dinas Kelautan dan Perikanan

    Paragraf 1

    Kedudukan

    Pasal 44

    (1) Dinas Kelautan dan Perikanan adalah unsur pelaksana urusan

    pemerintahan dibidang kelautan dan perikanan.

    (2) Dinas Kelautan dan Perikanan dipimpin oleh seorang Kepala

    Dinas yang dalam melaksanakan tugasnya berkedudukan

    dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Daerah

    melalui Sekretaris Daerah.

    Paragraf 2

    Tugas

    Pasal 45

    Dinas Kelautan dan Perikanan mempunyai tugas pokok

    melaksanakan sebagian urusan pemerintahan bidang kelautan

    dan perikanan berdasarkan asas otonomi dan tugas

    pembantuan.

    Paragraf 3

    Fungsi

    Pasal 46

    Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud

    dalam Pasal 45 Peraturan Daerah ini, Dinas Kelautan dan

    Perikanan mempunyai fungsi :

    a. Perumusan kebijakan teknis bidang kelautan dan perikanan

    sesuai dengan rencana strategis yang ditetapkan

    Pemerintah Daerah;

  • b. Perencanaan, pembinaan dan pengendalian kebijakan

    teknis dibidang perikanan budidaya dan perikanan

    tangkap;

    c. Perumusan, perencanaan, pembinaan dan pengendalian

    kebijakan teknis dibidang pesisir dan kelautan;

    d. Perumusan, perencanaan, pembinaan dan pengendalian

    kebijakan teknis dibidang usaha perikanan dan kelautan;

    e. Penyelenggaraan urusan kesekretariatan;

    f. Pelaksanaan Unit Pelaksana Teknis Dinas;

    g. Pembinaan Kelompok Jabatan Fungsional.

    h. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai

    dengan bidang tugasnya.

    Paragraf 4

    Organisasi

    Pasal 47

    (1) Susunan Organisasi Dinas Kelautan dan Perikanan, terdiri dari :

    a. Kepala

    b. Sekretariat 1. Sub Bagian Umum.

    2. Sub Bagian Perencanaan Program dan Keuangan

    c. Bidang Perikanan Budidaya dan Perikanan Tangkap 1. Seksi Perikanan Budidaya

    2. Seksi Perikanan Tangkap

    d. Bidang Pesisir dan Kelautan 1. Seksi Pengelolaan Sumber Daya Pesisir dan Kelautan

    2. Seksi Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan

    Perikanan.

    e. Bidang Usaha Perikanan dan Kelautan 1. Seksi Pelayanan Usaha

    2. Seksi Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan

    f. Unit Pelaksana Teknis

    g. Kelompok Jabatan Fungsional

    (2) Susunan Organisasi Dinas Kelautan dan Perikanan

    sebagaimana terlampir dalam Lampiran XI Peraturan Daerah

    ini.

    Bagian Keduabelas

    Dinas Kehutanan, Pertambangan dan Energi

    Paragraf 1

    Kedudukan

    Pasal 48

    (1) Dinas Kehutanan, Pertambangan dan Energi merupakan unsur

    pelaksana urusan pemerintahan dibidang kehutanan,

    pertambangan dan energi.

  • (2) Dinas Kehutanan, Pertambangan dan Energi dipimpin oleh

    seorang Kepala Dinas yang dalam melaksanakan tugasnya

    berkedudukan dibawah dan bertanggung jawab kepada

    Kepala Daerah melalui Sekretaris Daerah.

    Paragraf 2

    Tugas

    Pasal 49

    Dinas Kehutanan, Pertambangan dan Energi mempunyai tugas

    pokok melaksanakan urusan pemerintahan dibidang kehutanan,

    pertambangan dan energi berdasarkan asas otonomi dan tugas

    pembantuan.

    Paragraf 3

    Fungsi

    Pasal 50

    Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud

    dalam Pasal 49 Peraturan Daerah ini, Dinas Kehutanan,

    Pertambangan dan Energi mempunyai fungsi :

    a. Perumusan kebijakan teknis bidang kehutanan,

    pertambangan dan energi sesuai dengan rencana strategis

    yang ditetapkan Pemerintah Daerah;

    b. Perencanaan, pembinaan dan pengendalian kebijakan teknis

    dibidang kehutanan;

    c. Perumusan, perencanaan, pembinaan dan pengendalian

    kebijakan teknis dibidang pertambangan dan energi;

    d. Penyelenggaraan urusan kesekretariatan;

    e. Pelaksanaan Unit Pelaksana Teknis Dinas;

    f. Pembinaan Kelompok Jabatan Fungsional.

    g. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai

    dengan bidang tugasnya.

    Paragraf 4

    Organisasi

    Pasal 51

    (1) Susunan organisasi Dinas Kehutanan, Pertambangan dan

    Energi terdiri dari :

    a. Kepala

    b. Sekretariat 1. Sub Bagian Umum

    2. Sub Bagian Perencanaan Program dan Keuangan

    c. Bidang Kehutanan : 1. Seksi Rehabilitasi Hutan dan Lahan

    2. Seksi Perlindungan Hutan

    3. Seksi Aneka Usaha dan Peredaran Hasil Hutan

    d. Bidang Pertambangan dan Energi 1. Seksi Pertambangan Umum & Geologi Sumber Daya

    Mineral

    2. Seksi Energi dan Listrik

  • e. Unit Pelaksana Teknis

    f. Kelompok Jabatan Fungsional.

    (2) Susunan Organisasi Dinas Kehutanan, Pertambangan dan

    Energi sebagaimana tercantum dalam Lampiran XII Peraturan

    Daerah ini.

    Bagian Ketigabelas

    Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset

    Paragraf 1

    Kedudukan

    Pasal 52

    (1) Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset

    merupakan unsur pelaksana urusan pemerintahan di bidang

    pendapatan, pengelolaan keuangan dan aset

    (2) Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset

    dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang dalam

    melaksanakan tugasnya berkedudukan di bawah dan

    bertanggung jawab kepada Kepala Daerah melalui Sekretaris

    Daerah.

    Paragraf 2

    Tugas

    Pasal 53

    Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset mempunyai

    tugas pokok melaksanakan urusan pemerintahan di bidang

    pendapatan, pengelolaan keuangan dan aset berdasarkan asas

    otonomi dan tugas pembantuan.

    Paragraf 3

    Fungsi

    Pasal 54

    Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud

    dalam Pasal 53 Peraturan Daerah ini, Dinas Pendapatan,

    Pengelolaan Keuangan dan Aset mempunyai fungsi :

    a. Perumusan kebijakan teknis bidang pendapatan,

    pengelolaan keuangan dan aset sesuai dengan rencana

    strategis yang ditetapkan Pemerintah Daerah;

    b. Perencanaan, pembinaan dan pengendalian kebijakan teknis

    dibidang pendapatan;

    c. Perumusan, perencanaan, pembinaan dan pengendalian

    kebijakan teknis dibidang pembukuan;

    d. Perumusan, perencanaan, pembinaan dan pengendalian

    kebijakan teknis dibidang belanja;

    e. Perumusan, perencanaan, pembinaan dan pengendalian

    kebijakan teknis dibidang pengelolaan aset;

    f. Penyelenggaraan urusan kesekretariatan;

  • g. Pelaksanaan Unit Pelaksana Teknis Dinas;

    h. Pembinaan Kelompok Jabatan Fungsional.

    i. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai

    dengan bidang tugasnya.

    Paragraf 4

    Organisasi

    Pasal 55

    (1) Organisasi Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan

    Aset terdiri dari :

    a. Kepala;

    b. Sekretariat :

    1. Sub Bagian Perencanaan dan Pelaporan;

    2. Sub Bagian Keuangan;

    3. Sub Bagian Umum.

    c. Bidang Pendapatan

    1. Seksi Pendaftaran dan Pendataan;

    2. Seksi Penetapan;

    3. Seksi Penagihan.

    d. Bidang Pembukuan

    1. Seksi Verifikasi;

    2. Seksi Pembukuan Penerimaan;

    3. Seksi Pendapatan Daerah Lain

    e. Bidang Belanja 1. Seksi Anggaran;

    2. Seksi Perbendaharaan;

    3. Seksi Pembukuan Pengeluaran

    f. Bidang Pengelolaan Aset 1. Seksi Inventaris Aset

    2. Seksi Pemanfaatan dan Pengendalian Aset

    3. Seksi Pemeliharaan Aset

    g. Unit Pelaksana Teknis;

    h. Kelompok Jabatan Fungsional.

    (2) Struktur Organisasi Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan

    dan Aset sebagaimana tercantum dalam lampiran XIII

    Peraturan Daerah ini.

    BAB IV

    Kepegawaian

    Pasal 56

    (1) Kepala Dinas diangkat dan diberhentikan oleh Kepala Daerah

    dari Pegawai Negeri Sipil yang memenuhi syarat atas usul

    Sekretaris Daerah sesuai peraturan perundang-undangan

    yang berlaku.

    (2) Sekretaris, Kepala Bidang, Kepala Sub Bagian dan Kepala

    Seksi diangkat dan diberhentikan oleh Kepala Daerah dari

    Pegawai Negeri Sipil yang memenuhi syarat atas usul Kepala

  • Dinas melalui Sekretaris Daerah sesuai peraturan perundang-

    undangan yang berlaku.

    Kelompok Jabatan Fungsional

    Pasal 57

    Kelompok Jabatan Fungsional berkedudukan pada Dinas-Dinas

    Daerah Kota Tarakan mempunyai tugas pokok melaksanakan

    sebagian tugas teknis sesuai dengan tingkat keterampilan dan

    keahliannya.

    Pasal 58

    (1) Kelompok Jabatan Fungsional terdiri atas sejumlah tenaga

    dalam jenjang jabatan fungsional yang dibagi dalam berbagai

    kelompok sesuai dengan keterampilan dan keahliannya.

    (2) Setiap Kelompok dipimpin oleh seorang tenaga fungsional

    senior yang diangkat oleh Kepala Daerah atas usul Kepala

    Dinas.

    (3) Jenis, jenjang dan jumlah jabatan fungsional ditetapkan oleh

    Kepala Daerah berdasarkan kebutuhan, kemampuan dan

    beban kerja, sesuai peraturan perundang-undangan yang

    berlaku.

    BAB V

    Eselon

    Pasal 59

    (1) Kepala Dinas adalah Jabatan Eselon II b;

    (2) Sekretaris adalah Jabatan Eselon III a;

    (3) Kepala Bidang adalah Jabatan Eselon III b

    (4) Kepala Sub Bagian, Kepala Seksi dan Kepala Unit Pelaksana

    Teknis adalah Jabatan Eselon IV a;

    (5) Kepala Sub Bagian Tata Usaha pada Unit Pelaksana Teknis

    dan Kepala Tata Usaha Sekolah Kejuruan adalah Jabatan

    Eselon IV b.

    (6) Kepala Tata Usaha Sekolah lanjutan tingkat pertama dan

    menengah adalah jabatan eselon V a.

    BAB VI

    TATA KERJA

    Pasal 60

    (1) Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya, Kepala

    Dinas, Sekretaris, Kepala Bidang, Kepala Sub Bagian, Kepala

    Seksi, Kepala UPT, Kepala Sub Bagian Tata Usaha dan

    kelompok jabatan fungsional wajib menerapkan prinsip

    koordinasi, integrasi, sinkronisasi dan simplifikasi baik dalam

    lingkungan masing-masing maupun antar satuan kerja

    dilingkungan Pemerintah Kota serta satuan kerja lain di luar

    Pemerintah Kota sesuai dengan tugas pokoknya masing-

    masing.

  • (2) Setiap pimpinan satuan organisasi wajib bertanggung jawab

    memimpin dan mengkoordinasikan bawahannya masing-

    masing serta memberikan bimbingan dan petunjuk bagi

    pelaksanaan tugas bawahannya.

    (3) Setiap pimpinan satuan organisasi wajib mengikuti dan

    mematuhi petunjuk dan bertanggung jawab pada atasannya

    masing-masig serta menyampaikan laporan berkala tepat

    waktu.

    (4) Setiap laporan yang diterima oleh pimpinan satuan organisasi

    dari bawahannya wajib diolah dan dipergunakan sebagai

    bahan untuk menyusun laporan lebih lanjut dan petunjuk bagi

    pelaksanaan tugas bawahannya.

    (5) Dalam menyampaikan laporan masing-masing kepada

    atasan, tembusan laporan wajib disampaikan pula kepada

    satuan organisasi lain yang secara fungsional mempunyai

    hubungan kerja;

    (6) Uraian tugas Jabatan dilingkungan Dinas-Dinas diatur lebih

    lanjut dalam Peraturan Walikota;

    (7) Setiap Pimpinan Satuan Organisasi dilingkungan Dinas-Dinas

    Daerah wajib melaksanakan pengawasan melekat.

    Pasal 61

    Apabila Kepala Dinas berhalangan, maka Sekretaris secara

    struktural dapat melaksanakan tugas Kepala Dinas atau Pejabat

    Struktural lainnya sesuai dengan Daftar Urut Kepangkatan.

    BAB VII

    Ketentuan Peralihan

    Pasal 62

    (1) Peraturan Daerah Kota Tarakan tentang Organisasi dan Tata

    Kerja Dinas-Dinas Daerah Kota Tarakan dapat disesuaikan

    kembali, apabila terjadi perubahan peraturan perundang-

    undangan yang berlaku dengan tetap memperhatikan

    kewenangan, kemampuan, kebutuhan dan beban kerja serta

    analisis jabatan;

    (2) Apabila terjadi perubahan nomenklatur dan titelatur terhadap

    Organisasi dan Tata Kerja Dinas-Dinas Daerah Kota Tarakan

    yang diakibatkan dari perubahan Pedoman Organisasi

    Perangkat Daerah yang berhubungan Penataan Organisasi

    dapat ditinjau kembali dan disesuaikan dengan Peraturan

    Perundang-Undangan yang berlaku;

    (3) Dengan ditetapkannya Peraturan Daerah ini, maka segala

    bentuk Peraturan ataupun Keputusan yang ada dan ketentuan

    mengatur materi yang sama dengan Keputusan ini dinyatakan

    tidak berlaku lagi.

  • BAB VIII

    Pembiayaan

    Pasal 63

    Segala biaya yang diperlukan akibat ditetapkannya Peraturan

    Daerah ini dibebankan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja

    Daerah Kota Tarakan.

    BAB IX

    Penutup

    Pasal 64

    Hal-hal yang belum cukup diatur dalam Peraturan Daerah ini

    sepanjang mengenai teknis pelaksanaanya akan diatur lebih lanjut

    oleh Kepala Daerah.

    Pasal 65

    Peraturan Daerah ini mulai berlaku sejak ditetapkan dan efektif

    dilaksanakan pada tanggal 1 Januari 2009.

    Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan

    pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya

    dalam Lembaran Daerah Kota Tarakan.

    Ditetapkan di Tarakan

    Pada tanggal 6 November 2008

    WALIKOTA TARAKAN,

    t.t.d

    H. J U S U F SK

    Diundangkan di Tarakan pada tanggal 6 November 2008

    SEKRETARIS DAERAH KOTA TARAKAN,

    ttd

    H. B A D R U N

    LEMBARAN DAERAH KOTA TARAKAN TAHUN 2008 NOMOR 08 SERI D - 03

    Salinan sesuai dengan aslinya

    SEKRETARIAT DAERAH KOTA TARAKAN

    An. Sekretaris Daerah

    Asisten Pemerintahan

    u.b

    Kepala Bagian Hukum

    H. BUDIONO