percobaan 5 penguat gandengan transformator 2 tingkat

3

Click here to load reader

Upload: ivan-aris-panoyo

Post on 23-Oct-2015

25 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Penguat gandengan Transformator

TRANSCRIPT

Page 1: Percobaan 5 Penguat Gandengan Transformator 2 Tingkat

Percobaab V

__________

______________________________________ Jumadi (2010). Panduan Praktikum Elektronika Lanjut I

1

PERCOBAAN V

PENGUAT GANDENGAN TRANSFORMATOR DUA TINGKAT

A. Tujuan 1. Menyelidiki tanggapan amplitudo penguat gandengan transformator dua tingkat

2. Menentukan besar penguatan tegangan pada frekuensi tengah

3. Menentukan beda fase tegangan input terhadap titik-titik tertentu pada rangkaian

B. Dasar Teori

VCC 6 V

Τ1 IC1 IC2

R1 10 k R4 10 k R6 1 k

C2 10 µF C2 C4 10 µF

C1 10 µF T T2 - +

B1

C1

BC 107 + -

BC 107

B2 IB2 E 2

- + IB1 E 1 VO = V02

Vi = Vi1 C3 50 µF V01 = Vi2 R7 100Ω + C4 50 µF

R2 1 k +

R5 1 k -

R3 100 Ω −

Tingkat 1 Tingkat 2

Gambar 1. Rangkaian percobaan (Sumber : Gerish, H.H., 1979)

Salah satu masalah yang dihadapi dalam penguat gandengan adalah masalah transfer energi. Agar

terjadi transfer energi yang maksimum dari output penguat tingkat 1 ke input penguat tingkat 2,

maka impedansi output penguat tingkat 1 harus match dengan impedansi input penguat tingkat 2.

Salah satu cara adalah dengan menggunakan gandengan transformator.

Gambar 1 adalah contoh penguat dengan gandengan transformator. Transformator T

adalah transformator penurun tegangan (voltage step-down). Walaupun tegangan turun, namun

arusnya naik (voltage step down = current step-up). Ini diperlukan karena transistor merupakan

piranti yang dioperasikan arus. Karena resistansi beban kolektor tergantung pada impedansi

lilitan primer transformator T, maka daya yang hilang (berubah menjadi panas) kecil sehingga

transfer energinya maksimum. Kerugian gandengan transformator adalah harga transformator

relatif mahal dibandingkan kapasitor, dan tanggapan frekuensi/amplitudonya tidak sebaik

gandengan kapasitor.

Page 2: Percobaan 5 Penguat Gandengan Transformator 2 Tingkat

Percobaab V

__________

______________________________________ Jumadi (2010). Panduan Praktikum Elektronika Lanjut I

2

C. Alat-Alat 1. AFG

2. CRO

3. DC power supply

4. Resistor, kapasitor, transistor, transformator

5. Breadboard dan kabel tusuk

D. Prosedur 1. Susun rangkaian seperti gambar 1

2. Hubungkan AFG pada input penguat. Atur frekuensi pada 100 Hz. Atur besar tegangan

input sehingga pada tegangan output (V02) tidak cacat (terpotong).

3. Ukurlah Vi pada frekuensi 50 Hz, kemudian ukur V01 dan V02

4. Ulangi langkah 5 untuk frekuensi : 100 Hz – 1 MHz

5. Gambarlah kurve tanggapan amplitudo untuk penguat tingkat 1, penguat tingkat 2, dan

penguat keseluruhan. Tentukan bandwidth dengan rumus ∆ f = f2 – f1 (dimana f2 adalah

frekuensi potong atas dan f1 adalah frekuensi potong bawah) untuk penguat tingkat 1,

tingkat 2, dan keseluruhan, serta tentukan penguatannya pada frekuensi tengah.

6. Tentukan beda fase pada frekuensi tengah antara Vi terhadap VB1, VC1, VE1 , VT1, VT2 , VB2, VC2 , VE2 , dan Vo2. Cara penentuan beda fase adalah dengan menghubungkan kedua

probe CRO masing-masing terhadap tegangan yang akan dicari beda fasenya. Selektor

VERT MODE diatur pada posisi CH2 (X-Y), SOURCE pada posisi CH1 (X-Y), HOR

ditekan pada posisi X-Y, COUPLING pada posisi Norm/Auto, AC-GND-DC pada posisi

AC sehingga pada layar CRO tampak pola Lisajouus berbentuk lingkaran, garis, atau

secara umum ellips seperti terlihat pada gambar 2. Beda fase ditentukan dengan rumus:

φ = arc sin c/d = sin-1

c/d

Gambar 2. Pola Lissajous untuk menentukan beda fase

Page 3: Percobaan 5 Penguat Gandengan Transformator 2 Tingkat

Percobaab V

__________

______________________________________ Jumadi (2010). Panduan Praktikum Elektronika Lanjut I

3

E. Lembar Data

A. Tanggapan amlitudo

f Vi Vo1 V02

B. Beda Fase

No Beda fase

yg dicari

Gambar pola

Lissajous

c d ∆φ

1

Vi –VB1

2

Vi –VC1

3

Vi –VE1

4

Vi –VT1

5

Vi –VT2

6 Vi –VB2

7 Vi –VC2

8 Vi –VE2

9 Vi –VO2