transformator tenaga

29
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini kebutuhan tenaga listrik merupakan suatu hal yang mutlak. Kebutuhan tenaga listrik dapat dilayani dengan menggunakan generator sebagai pembangkit tenaga listrik melalui pemanfaatan tenaga potensial yang ada seperti tenaga uap, tenaga diesel dan lain-lain. Mengingat pemakaian tegangan listrik yang terus meningkat pada berbagai sektor seperti pertanian, perternakan, industri, perdagangan, angkutan, rumah tangga, rumah sakit dan aspek kehidupan yang lainnya yang semua ini diakibatkan oleh jumlah penduduk yang memerlukan energi listrik secara terus-menerus, adanya peningkatan produktifitas usaha, serta sifat pemakaian tenaga listrik yang lebih praktis dan lebih mudah dipakai sehingga untuk sistem distribusi sangatlah perlu untuk diperhatikan. Oleh karena itu untuk menjaga kontinueitas pendistribusian energi listrik dibutuhkan peralatan- peralatan listrik yang memiliki keandalan untuk Page 1

Upload: aleeleela

Post on 28-Apr-2015

146 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: Transformator Tenaga

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Dewasa ini kebutuhan tenaga listrik merupakan suatu hal yang mutlak.

Kebutuhan tenaga listrik dapat dilayani dengan menggunakan generator sebagai

pembangkit tenaga listrik melalui pemanfaatan tenaga potensial yang ada seperti

tenaga uap, tenaga diesel dan lain-lain.

Mengingat pemakaian tegangan listrik yang terus meningkat pada berbagai

sektor seperti pertanian, perternakan, industri, perdagangan, angkutan, rumah tangga,

rumah sakit dan aspek kehidupan yang lainnya yang semua ini diakibatkan oleh

jumlah penduduk yang memerlukan energi listrik secara terus-menerus, adanya

peningkatan produktifitas usaha, serta sifat pemakaian tenaga listrik yang lebih

praktis dan lebih mudah dipakai sehingga untuk sistem distribusi sangatlah perlu

untuk diperhatikan.

Oleh karena itu untuk menjaga kontinueitas pendistribusian energi listrik

dibutuhkan peralatan-peralatan listrik yang memiliki keandalan untuk menunjang

pendistribusian listrik.Salah satunya transformator tenaga.Transformator tenaga

adalah alat untuk mengubah tegangan bolak –balik menjadi lebih tinggi atau lebih

rendah.

Penggunaan transformator tenaga dari tahun ke tahun semakin meningkat ,ini

terjadi akibat banyaknya pembangunan pemukiman,perumahan,gedung–gedung

perkantoran yang membutuhkan suplai listrik untuk itu suatu transformator harus

dapat menjalankan fungsinya dengan baik sebagai penaik atau penurun tegangan.

Page 1

Page 2: Transformator Tenaga

1.2 Tujuan Penulisan

Tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai pengganti nilai Ujian Akhir

Semester (UAS) pada mata kuliah instalasi listrik V Program Teknik Listik, Jurusan

Teknik Elektro, Politeknik Negeri Samarinda. Dalam makalah ini penulis

mengangkat tema tentang Transformator Tenaga.

1.3 Batasan Masalah

Di dalam makalah ini penulis memberikan batasan masalah agar tidak meluasnya

masalah yang akan dibahas. Adapun batasan masalah tersebut adalah :

1. Pengertian Transformator tenaga.

2. Prinsip kerja Transformator tenaga.

3. Bagian-bagian dari Transformator tenaga.

4. Pendingin dan indikator Transformator tenaga.

5. Pengaman Transformator tenaga.

Page 2

Page 3: Transformator Tenaga

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Prinsip Induksi

Hukum utama dalam transformator adalah hukum induksi faraday. Menurut

hukum ini suatu gaya listrik melalui garis lengkung yang tertutup, adalah berbanding

lurus dengan perubahan persatuan waktu dari pada arus induksi atau flux yang

dilingkari oleh garis lengkung itu ( Lihat gambar 2.1 dan 2.2 ).

Gambar 2.1 Arus Magnitisasi Secara Grafis Tanpa

Memperhitungkan Rugi-Rugi Besi

Gambar 2.2 Arus Magnitisasi Secara Grafis

Dengan Memperhitungkan Rugi-Rugi Besi

Selain hukum Faraday, transformator menggunakan hukum Lorenz seperti

terlihat pada gambar 2.3 berikut ini

Gambar 2.3 Hukum Lorenz

Page 3

Page 4: Transformator Tenaga

2.2 Dasar Teori Transformator

Arus listrik bolak-balik yang mengalir mengelilingi suatu inti besi maka inti

besi itu akan berubah menjadi magnit (seperti gambar 2.4) dan apabila magnit

tersebut dikelilingi oleh suatu belitan maka pada kedua ujung belitan tersebut akan

terjadi beda tegangan (seperti gambar 2.5)

Gambar 2.4 Suatu Arus Listrik Mengelilingi Inti Besi

Maka Besi Itu Menjadi Magnit

Gambar 2.5 Suatu Lilitan Mengelilingi Magnit

Maka Akan Timbul Gaya Gerak Listrik (GGL)

Dari prinsip tersebut di atas dibuat suatu transformator seperti gambar 2.6 di

bawah ini.

Gambar 2.6 Prinsip Dasar Dari Transformator

Page 4

Page 5: Transformator Tenaga

2.3 Konstruksi Bagian-Bagian Transformator

2.3.1 Bagian Utama.

Inti Besi

Berfungsi untuk mempermudah jalan fluksi, yang ditimbulkan oleh

arus listrik yang melalui kumparan. Dibuat dari lempengan-lempengan

besi tipis yang berisolasi, untuk mengurangi panas (sebagai rugi-rugi besi)

yang ditimbulkan oleh Eddy Current .

Gambar 2.7 Inti Besi Dan Laminasi Yang Diikat Fiber Glass

Kumparan Transformator

Adalah beberapa lilitan kawat berisolasi yang membentuk suatu

kumparan. Kumparan tersebut terdiri dari kumparan primer dan kumparan

sekunder yang diisolasi baik terhadap inti besi maupun terhadap antar

kumparan dengan isolasi padat seperti karton, pertinak dan lain-

lain.Kumparan tersebut sebagai alat transformasi tegangan dan arus.

Page 5

Page 6: Transformator Tenaga

Gambar 2.8 Kumparan Phasa RST

Minyak Transformator

Sebagian besar kumparan-kumparan dan inti trafo tenaga direndam

dalam minyak trafo, terutama trafo-trafo tenaga yang berkapasitas besar,

karena minyak trafo mempunyai sifat sebagai isolasi dan media pemindah,

sehingga minyak trafo tersebut berfungsi sebagai media pendingin dan

isolasi.Untuk itu minyak transformator harus memenuhi persyaratan

berikut :

kekuatan isolasi harus tinggi.

penyalur panas yang baik,sehingga partikel-partikel dalam minyak

dapat mengendap dengan cepat.

Tidak mudah menguap.

Tidak merusak isolasi.

Sifat kimia yang stabil.

Page 6

Page 7: Transformator Tenaga

Gambar 2.9 Minyak Trafo

Bushing

Hubungan antara kumparan trafo ke jaringan luar melalui sebuah

bushing yaitu sebuah konduktor yang diselubungi oleh isolator, yang

sekaligus berfungsi sebagai penyekat antara konduktor tersebut dengan

tangki trafo. Pada bushing dilengkapi fasilitas untuk pengujian tentang

kondisi bushing yang sering disebut center tap.

Gambar 2.10 Bushing

Page 7

Page 8: Transformator Tenaga

Tangki Konservator

Berfungsi untuk menampung minyak cadangan dan uap/udara

akibat pemanasan trafo karena arus beban. Diantara tangki dan trafo

dipasangkan rele bucholz yang akan meyebak gas produksi akibat

kerusakan minyak karena listrik.

Untuk menjaga agar minyak terkontaminasi dengan air uyang

masuk bersama udara melalui saluran pelepasan dan masukanya udara

kedalam konservator perlu dilengkapi media penyerap uap air pada udara

sering disebut denga silicagel tidak keluar mencemari udara disekitarnya.

Gambar 2.11 Konservator Minyak Trafo

2.4 Peralatan Bantu

2.4.1 Pendingin

Sebagai instalasi tenaga listrik yang dialiri arus maka trafo akan terjadi

panas yang sebanding dengan arus yang mengalir serta temperatur udara

disekeliling trafo tersebut. Jika temperatur luar cukup tinggi dan beban trafo

juga tinggi maka trafo akan beroperasi dengan temperatur yang tinggi pula.

Untuk mengatasi hal tersebut trafo perlu dilengkapi dengan sistim pendingin

yang bisa memanfaatkan sifat alamiah dari cairan pendingin dan dengan cara

Page 8

Page 9: Transformator Tenaga

mensirkulasikan secara teknis baik yang menggunakan sistem radiator, sirip-

sirip yang tipis berisi minyak dan dibantu dengan hembusan angin dari kipas-

kipas sebagai pendingin yang dapat beroperasi secara otomstis berdasar pada

setting rele temperatur dan sirkulasi air yang bersinggungan dengan pipa

minyak isolasi panas. Dari sistem pendingin tsb maka trafo dapat dibagi

berdasarkan sistem pendinginnya seperti ONAN, ONAF,dan OFAF.

ONAN ( Oil Natural Air Natural )

Sistem pendingin ini menggunakan sirkulasi minyak dan

sirkulasi udara secara alamiah. Sirkulasi minyak yang terjadi

disebabkan oleh perbedaan berat jenis antara minyak yang dingin

dengan minyak yang panas.

ONAF ( Oil Natural Air Force )

Sistem pendingin ini menggunakan sirkulasi minyak secara

alami sedangkan sirkulasi udaranya secara buatan, yaitu dengan

menggunakan hembusan kipas angin yang digerakkan oleh motor

listrik. Pada umumnya operasi trafo dimulai dengan ONAN atau

dengan ONAF tetapi hanya sebagian kipas angin yang berputar.

Apabila suhu trafo sudah semakin meningkat, maka kipas angin yang

lainnya akan berputar secara bertahap.

OFAF ( Oil Force Air Force )

Pada sistem ini, sirkulasi minyak digerakkan dengan

menggunakan kekuatan pompa, sedangkan sirkulasi udara

mengunakan kipas angin.

Page 9

Page 10: Transformator Tenaga

Gambar 2.12 Pendingin Trafo Type ONAF

2.4.2 Tap Changer (On Load Tap Changer)

Kualitas operasi tenaga listrik jika tegangannya nominal sesuai ketentuan,

tapi pada saat operasi terjadi penurunan tegangan sehingga kwalitasnya

menurun untuk itu perlu alat pengatur tegangan agar tegangan selau pada

kondisi terbaik, konstan dan kontinyu. Untuk itu trafo dirancang sedemikian

rupa sehingga perubahan tegangan pada salah sisi input berubah tetapi sisi

outputnya tetap. Alat ini disebut sebagai sadapan pengatur tegangan tanpa

terjadi pemutusan beban maka disebut On Load Tap Cahnger (OLTC). Pada

umumnya OLTC tersambung pada sisi primer dan jumlahnya tergantung pada

perancang dan perubahan sistem tegangan pada jaringan.

Page 10

Gambar 2.13 On Load Tap Changer (OLTC)

Tap pemilih (selector switch)

Saklar pengubah(driverter switch)

Page 11: Transformator Tenaga

2.4.3 Alat Pernapasan (Dehydrating Breather)

Sebagai tempat penampungan pemuaian minyak isolasi akibat panas yang

timbul maka minyak ditampung pada tangki yang sering disebut sebagai

konservator. Pada konservator ini permukaan minyak diusahakan tidak boleh

bersinggungan dengan udara karena kelembaban udara yang mengandung uap

air akan mengkontaminasi minyak walaupun prosesnya berlangsung cukup

lama. Untuk mengatasi hal tersebut udara yang masuk kedalam tangki

konservator pada saat minyak menjadi dingin kebalikan jika trafo panas maka

pada saat menyusut maka akan menghisap udara dari luar masuk kedalam

tangki dan untuk menghindari terkontaminasi oleh kelembaban udara maka

diperlukan suatu media penghisap kelembaban yang digunakan biasanya

adalah silicagel yang secara khusus direncang untuk maksud tersebut diatas.

Gambar 2.14 Alat Pernapasan (Dehydrating Breather)

Page 11

Page 12: Transformator Tenaga

2.5 Indikator-Indikator

2.5.1 Thermometer

Thermometer adalah alat pengukur tingkat panas dari trafo baik panasnya

kumparan primer dan sekunder juga minyak. Thermometer ini bekerja atas

dasar air raksa (mercuri/Hg) yang tersambung dengan tabung pemuaian dan

tersambung dengan jarum indikator derajat panas. Beberapa thermometer

dikombinasikan dengan panas dari resistor khusus yang tersambung dengan ct

yang terpasang pada salah satu fasa (fasa tengah) dengan demikian

penunjukan yang diperoleh adalah relatif terhadap kebenaran dari panas yang

terjadi.

Gambar 2.15 Thermometer

Page 12

Keterangan :1. Trafo arus2. Sensor suhu3. Heater4. Thermometer Winding5. Thermometer oil

Page 13: Transformator Tenaga

2.5.2 Permukaan Minyak

Permukaan minyak adalah alat penunjukan tinggi permukaan minyak yang

pada konservator. Ada beberapa jenis seperti penunjukan lansung yaitu

dengan cara memasang gelas penduga pada salah satu sisi konservator

sehingga akan mudah mengetahui level minyak. Sedangkan jenis lain jika

konservator dirancang sedemikian rupa dengan melengkapi semacam balon

dari bahan elastis dan diisi dengan udara biasa dan dilengkapi dengan alat

pelindung seperti pada sistem pernapasan sehingga pemukaan dan penyusutan

minyak udara yang masuk kedalam balon dalam kondisi kering dan aman.

Gambar 2.16 Permukaan Minyak

Page 13

Page 14: Transformator Tenaga

2.6 Peralatan Proteksi Internal

2.6.1 Rele Bucholz

Penggunaan rele deteksi gas (Bucholtz) pada Transformator terendam

minyak yaitu untuk mengamankan transformator yang didasarkan pada

gangguan Transformator seperti : arcing, partial discharge, over heating

yang umumnya menghasilkan gas. Gas-gas tersebut dikumpulkan pada

ruangan rele dan akan mengerjakan kontak-kontak alarm. Rele deteksi

gas juga terdiri dari suatu peralatan yang tanggap terhadap ketidaknormalan

aliran minyak yang tinggi yang timbul pada waktu transformator terjadi

gangguan serius. Peralatan ini akan menggerakkan kontak trip yang pada

umumnya terhubung dengan rangkaian trip Pemutus Arus dari instalasi

transformator tersebut. Ada beberapa jenis rele buchholtz yang terpasang pada

trafo, Rele sejenis tapi digunakan untuk mengamankan ruang OLTC dengan

prinsip kerja yang sama sering disebut dengan Rele Jansen. Terdapat beberpa

jenis antara lain sema seperti rele buhcoltz tetapi tidak ada kontrol gas, jenis

tekanan ada yang menggunakan membran/selaput timah yang lentur sehingga

bila terjadi perubahan tekanan kerena gangguan akan berkerja, disini tidak

alarm langsung trip dan dengan prinsip yang sama hanya menggunakan

pengaman tekanan atau saklar tekanan.

Gambar 2.17 Rele Buhcholzt

Page 14

Page 15: Transformator Tenaga

2.6.2 Pengaman Tekanan Lebih (Explosive Membrane)

Pengaman tekanan lebih adalah rele yang bekerja karena tekanan lebih

akibat gangguan didalam trafo, karena tekanan ini melebihi kemampuan

membran yang terpasang maka membran akan pecah dan minyak yang karena

tekanan akan keluar dari dalam trafo

Gambar 2.18 Pengaman Tekanan Lebih

2.6.3 Rele Tekanan Lebih (Sudden Pressure Relay)

Suatu flash over atau hubung singkat yang timbul pada suatu

transformator terendam minyak, umumnya akan berkaitan dengan suatu

tekanan lebih didalam tangki, karena gas yang dibentuk oleh decomposisi dan

evaporasi minyak. Dengan melengkapi sebuah pelepasan tekanan pada trafo

maka tekanan lebih yang membahayakan tangki trafo dapat dibatasi besarnya.

Apabila tekanan lebih ini tidak dapat dieliminasi dalam waktu beberapa

millidetik, tangki trafo akan meledak dan terjadi panas lebih pada

cairan,konsekuensinya pada dasarnya harus memberikan suatu peralatan

pengaman. Peralatan pengaman harus cepat bekerja mengevakuasi tekanan

tersebut.

Page 15

Page 16: Transformator Tenaga

Gambar 2.19 Rele Tekanan Lebih

2.6.4 Rele Pengaman Tangki

Rele bekerja sebagai pengaman jika terjadi arus mengalir tangki akibat gangguan fasa ke

tangki atau dari instalasi bantu seperti motor kipas, srkulasi dan motor2 bantu yang lain,

pemanas dll. Arus ini sebagai pengganti rele diferensial sebab sistim rele pengaman tangki

biasanya dipasang pada trafo yang tidak dilengkapi trafo arus disisi primer dan biasanya pada

trafo dengan kapasitas kecil. Trafo dipasang diatas isolator sehingga tidak terhubung ke tanah

kemudian dengan menggunakan kabel pentanahan yang dilewatkan melali trafo arus dengan

tingkat isolasi dan ratio yang kecil kemudian tersambung pada rele tangki tanah dengan ratio

ct antara 300 s/d 500 dengan sisi sekunder hanya 1 Amp.

Gambar 2.20 Rele Pengaman Tangki

2.6.5 Neutral Grounding Resistance (NGR)

Neutral grounding resistance adalah tahanan yang dipasang antara titik neutral trafo

dengan pentanahan dimana berfungsi untuk memperkecil arus gangguan yang terjadi sehingga

Page 16

Page 17: Transformator Tenaga

diperlukan proteksi yang praktis dan tidak terlalu mahal karena karakteristik rele dipengaruhi

oleh sistem pentanahan titik neutral.

NGR atau Resistance Pentanahan Trafo, yaitu resistance yang dipasang pada titik neutral

trafo yang dihubungkan Y ( bintang ). NGR biasanya dipasang pada titik netral trafo 70 kV

atau 20 KV, sedangkan pada titik neutral trafo 150 KV dan 500 KV digrounding langsung

( solid ).

Nilai NGR

o Tegangan 70 KV 40 Ohm.

o Tegangan 20 KV 12 Ohm,40 Ohm,200 Ohm dan 500 Ohm.

Jenis NGR

o Resistance Liquit ( Air ), yaitu bahan resistance adalah air

murni . Untuk memperoleh nilai Resistance yang diinginkan

ditambahkan garam KOH .

o Resistance Logam, yaitu bahannya terbuat dari logam nekelin

dan dibuat dalam panel dengan nilai resistance yang sudah

ditentukan.

Gambar 2.21 Neutral Grounding Resistance

2.7 Perlengkapan Transformator

Page 17

Page 18: Transformator Tenaga

KIPAS PENDINGIN

SILICAGEL MAIN TANK

TERMOMETER RELAI

BUCHOLTZ RELAY

KONSERVATOR

RADIATOR

JANSEN RELAY

PERLENGKAPAN TRANSFORMATOR

BUSHING

Gambar 2.22 Perlengkapan Transformator

2.8 Peralatan Tambahan Untuk Pengaman Transformator

2.8.1 Pemadam Kebakaran

Sistem pemadam kebakaran yang modern pada transformator saat

sekarang sudah sangat diperlukan. Fungsi yang penting untuk mencegah

terbakarnya trafo. Penyebab trafo terbakar adalah karena gangguan hubung

singkat pada sisi sekunder sehingga pada trafo akan mengalir arus

maksimumnya. Jika proses tersebut berlangsung cukup lama karena rele tidak

operasi dan tidak operasinya rele juga sebagai akibat salah menyetel waktu

pembukaan PMT, rele rusak, dan sumber DC yang tidak ada serta kerusakan

wiring.

Page 18

Page 19: Transformator Tenaga

Sistem pemadam kebakaran yang modern yaitu dengan sistem mengurangi

minyak secara otomatis sehingga terdapat ruang yang mana secara paksa gas

pemisah oksigen diudara dimasukan kedalam ruang yang sudah tidak ada

minyaknya sehingga tidak ada pembakaran minyak, sehingga kerusakan yang

lebih parah dapat dihindarkan, walaupun kondisi trafo menjadi rusak.

Proses pembuangan minyak secara grafitasi atau dengan menggunakan

motor pompa DC adalah suatu kondisi yang sangat berisiko sebab hanya

menggunakan katup otomatis yang dikendalikan oleh pemicu dari saklar

akibat panasnya api dan menutupnya katup otomatis pada katup pipa minyak

penghubung tanki (konservator) ke dalam trafo ( sebelum rele bucholz) serta

adanya gas pemisah oksigen ( gas nitrogen yang bertekanan tinggi) diisikan

melaui pipa yang disambung pada bagian bawah trafo kemudian akan menuju

keruang yang tidak terisi minyak. Dengan demikian mencegah terbakarnya

minyak didalam trafo dapat dihindarkan.

Gambar 2.23 Pemadam Kebakaran

2.8.2 Rele Thermis (Thermal Relay)

Pada instalasi Tegangan tinggi banyak digunakan thermometer jenis

pengukur langsung ataupun pengukur tidak langsung.

Page 19

Page 20: Transformator Tenaga

Thermometer pengukur langsung.

Thermometer pengukur langsung banyak digunakan pada instalasi

tegangan tinggi/ Gardu Induk , seperti pada ruang kontrol, ruang rele,

ruang PLC dll. Suhu ruangan dicatat secara periodik pada formulir yang

telah disiapkan (contoh formulir terlampir) dan dievaluasi sebagai bahan

laporan.

Thermometer pengukur tidak langsung

Termometer pengukur tidak langsung banyak digunakan pada instalasi

tegangan tinggi / transformator yang berfungsi untuk mengetahui

perubahan suhu minyak maupun belitran transformator. Suhu minyak dan

belitan trafo dicatat secara periodik pada formulir yang telah disiapkan

(contoh formulir terlampir) dan dievaluasi sebagai laporan. Skema

peralatan ukur dimaksud dapat dilihat pada gambar dibawah ini.

BAB III

PENUTUP

3.1 Simpulan

Pentingnya peralatan proteksi pada transformator untuk menjaga

transformator agar tidak terjadi kerusakan apabila terjadi gangguan.

Pentingnya system pendinginan pada trafo karena Jika temperatur luar cukup

tinggi dan beban trafo juga tinggi maka trafo akan beroperasi denagn

temperatur yang tinggi pula. Untuk mengatasi hal tersebut trafo perlu

dilengkapi dengan sistim pendingin yang bisa memanfaatkan sifat alamiah

dari cairan pendingin dan dengan cara mensirkulasikan secara teknis baik

yang menggunakan sistem radiator, sirip-sirip yang tipis berisi minyak dan

dibantu dengan hembusan angin dari kipas-kipas sebagai pendingin yang

Page 20

Page 21: Transformator Tenaga

dapat beroperasi secara otomstis berdasar pada setting rele temperatur dan

sirkulasi air yang bersinggungan dengan pipa minyak isolasi panas.

DAFTAR PUSTAKA

http://gilalistrik.blogspot.com/2010/02/transformator-daya.html http://all-thewin.blogspot.com/2012/03/sistem-pendingin-transformator.html File pusat pendidikan dan latihan PT PLN (persero)

Page 21