percobaan 3 mikro

25
Percobaan 3 Isolasi, Identifikasi, dan Konfirmasi Mikroba 1. Tujuan Percobaan - Memahami prinsip isolasi, identifikasi, dan konfirmasi pada mikroba - Memahami pertumbuhan bakteri dalam media positif 2. Teori Dasar Isolasi mikroba merupakan upaya pembiakkan suatu jenis mikroba tertentu yang diperoleh dari suatu sampel di dalam suatu media yang spesifik, sehingga selanjutnya dapat dilakukan identifikasi dan konfirmasi. Setiap mikroba memiliki kebutuhan akan zat pertumbuhan yang spesifik sehingga hal ini dapat dijadikan acuan dalam pemilihan media untuk isolasi, identifikasi dan konfirmasi. Identifikasi mikroba yaitu untuk mengetahui sifat- sifat morfologi bakteri, maka bakteri dapat diperiksa dalam keadaan hidup atau mati. Pemeriksaan morfologi bakteri ini perlu, untuk mengenal nama bakteri. Disamping itu juga perlu pengenalan sifat-sifat fisiologisnya bahkan sifat-sifat fisiologis ini kebanyakan merupakan faktor terentu dalam mengenal nama spesies suatu bakteri. 1

Upload: wendy-wijaya

Post on 24-Dec-2015

35 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

Percobaan 3 mikro

TRANSCRIPT

Page 1: Percobaan 3 mikro

Percobaan 3

Isolasi, Identifikasi, dan Konfirmasi Mikroba

1. Tujuan Percobaan

- Memahami prinsip isolasi, identifikasi, dan konfirmasi pada mikroba

- Memahami pertumbuhan bakteri dalam media positif

2. Teori Dasar

Isolasi mikroba merupakan upaya pembiakkan suatu jenis mikroba tertentu

yang diperoleh dari suatu sampel di dalam suatu media yang spesifik, sehingga

selanjutnya dapat dilakukan identifikasi dan konfirmasi. Setiap mikroba memiliki

kebutuhan akan zat pertumbuhan yang spesifik sehingga hal ini dapat dijadikan acuan

dalam pemilihan media untuk isolasi, identifikasi dan konfirmasi.

Identifikasi mikroba yaitu untuk mengetahui sifat-sifat morfologi bakteri,

maka bakteri dapat diperiksa dalam keadaan hidup atau mati. Pemeriksaan morfologi

bakteri ini perlu, untuk mengenal nama bakteri. Disamping itu juga perlu pengenalan

sifat-sifat fisiologisnya bahkan sifat-sifat fisiologis ini kebanyakan merupakan faktor

terentu dalam mengenal nama spesies suatu bakteri.

Sedangkan konfirmasi mikroba yaitu untuk mengetahui jenis bakteri dan

koloninya. Konfirmasi jenis bakteri dapat menggunakan berbagai pewarnaan, reaksi

ensimatis atau reaksi biokimia, terutama jika identifikasi menggunakan media masih

meragukan/belum memuaskan.

Media Universal adalah media yang digunakan untuk menumbuhkan segala

macam bakteri. Contoh media universal : Nutrien agar cair, Nutrien Broth, Blood

agar, Brain Heart Infusion (BHI), Tryptose Soy Broth.

Media spesifik yaitu media yang digunakan unutk mendiagnosis atau

menganalisis metabolisme suatu mikroba. Contohnya adalah Koser’s Citrate medium

yang digunakan untuk menguji kemampuan menggunakan asam sitrat sebagai sumber

1

Page 2: Percobaan 3 mikro

karbon, MacConkeyAgar(MCA) yaitu edia selektif untuk isolasi dan identifikasi

bakteri Gram negatif terutama bakteri yang berasal dari tinja dan urin.

Media spesifik yang digunakan dalam percobaan yaitu:

Mac Conkey Agar adalah salah satu jenis media yang digunakan untuk

identifikasi mikroorganisme. Mac Conkey agar termasuk dalam media selektif dan

diferensial bagi mikroba. Jenis mikroba tertentu akan membentuk koloni dengan ciri

tertentu yang khas apabila ditumbuhkan pada media ini.

Persenyawaan utama dalam media ini adalah laktosa, garam empedu, dan

merah netral sebagai indikator warna. Media ini akan menghambat pertumbuhan

bakteri gram positif dengan adanya garam empedu yang akan membentuk kristal

violet. Bakteri gram negatif yang tumbuh dapat dibedakan dalam kemampuannya

memfermentasikan laktosa. Koloni bakteri yang memfermentasikan laktosa berwarna

merah bata dan dapat dikelilingi oleh endapan garam empedu. Endapan ini

disebabkan oleh penguraian laktosa menjadi asam yang akan bereaksi dengan garam

empedu.

Bakteri yang tidak memfermentasikan laktosa biasanya bersifat patogen.

Golongan bakteri ini tidak memperlihatkan perubahan pada media. Ini berarti warna

koloninya sama dengan warna media. Warna koloni dapat dilihat pada bagian koloni

yang terpisah.

Beberapa contoh pertumbuhan koloni pada Mac Conkey Agar:

Salmonella dan Shigella : serupa media

Escherichia coli: merah dikelilingin zona keruh

Enterobacter dan Klebsiella : merah muda dan mukoid

Enterococcus dan Staphylococcus : kecil dan tidak terang tembus

Media MacConkey Agar mempunyai keistimewaan memilah bakteri enterik

gram negatif yang memfermentasi laktosa, karena media ini mengandung laktosa,

crystal violet dan neutral red bile salt. Kemampuan E. coli memfermentasi laktosa

2

Page 3: Percobaan 3 mikro

menyebabkan penurunan pH, sehingga mempermudah absorpsi neutral red untuk

mengubah koloni menjadi merah bata dan bile/ empedu diendapkan. Koloni lain (S.

aureus; P. aeruginosa dan Salmonella), bila tumbuh tidak akan berwarna karena tidak

mampu memfermentasi laktosa. Mikroba lain yang dapat tumbuh pada media ini

antara lain Enterobacter; Proteus; Salmonella; Shigella;

Komposisi Media :

· Peptone 20,0 gr

Sebagai sumber nutrisi yang diperlukan untuk pertumbuhan bakteri

· Lactose 20,0 gr

Sebagai sumber energy dan bahan karbohidrat

· Bile salt 5,0 gr

Sebagai penghambat tumbuhnya bakteri gram positif (+)

· Sodium chloride 5,0 gr

Sebagai pengatur keseimbangan tekanan osmosis pada media

· Neutral Red 0,075 gr

Sebagai indicator untuk mengetahui terbentuk tidaknya asam karena

pemecahan karbohidrat

· Agar 12,0 gr

Sebagai bahan pemadat media dan tempat tumbuhnya mikroba.

Vogel Johnson Agar Medium mengandung mannitol, tellurite dan lithium

chloride yang berperan untuk mengisolasi bakteri yang bersifat koagulase positip,

karena semua yang bersifat koagulase positip akan tumbuh pada media ini. S. aureus

mempunyai koloni hitam sebagai akibat pengendapan hasil reduksi tellurite. Media di

sekitar koloni akan berubah menjadi kuning akibat fermentasi mannitol. Adanya

lithium chloride: sangat bermanfaat untuk menghambat pertumbuhan bakteri lain

termasuk E. coli. Namun demikian media ini kurang mampu memilah S. aurrus

karena semua koagulase positip dapat tumbuh termasuk S. epidermidis dan Proteus.

Media VJA (Vogel Johnson Agar base)

Komposisi:

- Pepton from casein 10,0

3

Page 4: Percobaan 3 mikro

- Yeast extract 5,0

- Potassium hydrogen phosphate 5,0

- Nannitol 10,0

- Lithium chloride 5,0

- Glycine 10,0

- Phenolnot 6,03

- Agar-agar 73,0

Cetrimide Agar Medium biasanya digunakan untuk isolasi Pseudomonas.

Kandungan cetrimide yang merupakan quarternary ammonium merupakan senyawa

yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri lan, karena menyebabkan kebocoran

unsur-unsur didalam sel, namun tidak terjadi pada Pseudomonas. Pada media

cetrimide konvensional beberapa bakteri dapat tumbuh seperti Klebsiella, Proteus dan

Providencia. Untuk menghambat pertumbuhan mereka dapat ditambahkan cetrimide.

Pada media ini, P. aeruginosa dapat dibantu dengan menggunakan media

Pseudomonas Selective Medium yang mengandung Nalidixi acid untuk menghambat

pertumbunan bakteri lain.

Media ini digunakan sebagai media isolasi dan diferensial untuk Pseudomonas

aeruginosa dari berbagai macam bahan. Sebagian besar senyawa dalam media ini

menghambat pertumbuhan mikroba flora yang menyertainya sehingga konsentrasi

asli dari inhibitor (0,1%) dikurangi untuk meminimalkan gangguan pada

pertumbuhan Pseudomonas. Produksi pigmen Pseudomonas aeruginosa tidak di

hambat bila ditanam pada media ini.

Komposisi :

- Pepton dari gelatin 20 gram

- Magnesium klorida 1,4 gram

- Kalium sulfat 10 gram

- Cetrimide 0,3 gram

- Agar-Agar 13,6 gram

- Gliserol 10 ml

4

Page 5: Percobaan 3 mikro

Triple Sugar Iron Agar medium, biasanya digunakan untuk konfirmasi

pengujian E. coli dan dapat digunakan untuk identifikasi bakteri gram negatif yang

memfermentasi dekstrosa/laktosa/sukrosa dan produksi H2S. Dari fungsi tersebut

media ini dapat diusulkan untuk konfirmasi Salmonella dan memilahkan dari

Pseudomonas yang tumbuh pada media lain BSA dan BGA. Terjadinya fermentasi

dekstrosa oleh Salmonella akan menurunkan pH menjadi asam. Kondisi ini akan

menyebabkan perubahan phenol red (media merah) menjadi kuning. Sedangkan

Pseudomonas karena tidak mampu memfermentasi dekstrosa, maka media akan tetap

berwarna merah. Dengan demikian media ini dapat dengan mudah memilah

Salmonella dari Pseudomonas.

Triple Sugar Iron Agar Approximate Formula*Per Liter :

Beef Extract 3.0 g

Yeast Extract 3.0 g

Pancreatic Digest of Casein 15.0 g

Proteose Peptone No. 35.0 g

Dextrose 1.0 gLactose 10.0 g

Sucrose 10.0 g

Ferrous Sulfate 0.2 g

Sodium Chloride 5.0 g

Sodium Thiosulfate0.3 g

Agar 12.0 g

Phenol Red 24.0 mg

Simon citrate agar adalah media selektif yang berwarna hijau karena

mengandung zat warna Brom Thymol Blue. Simon citrate positif berwarna biru

setelah ditumbuhi kuman.Simon citrate tetap berwarna hijau.

Komposisi:

MgSo4 0,2 g

Ammonium dihidrogen fosfat 1 g

Sodium sitrat 2 g

5

Page 6: Percobaan 3 mikro

NaCl 5 g

Bacto agar 15 g

Bacto bromtimol biru 0,08 g

3. Alat dan Bahan

Alat –alat Bahan- Tabung reaksi steril - Bakteri S. Aureus; P. Aeruginos;

E.coli; dan suspensinya- Rak tabung reaksi - Potasium telurite- Pinset - Media mac conkey agar (MCA)- Ose bundar dan lurus - Media vogel jonson agar(VJA)- Pipet ukur 5 ml &10 ml - Media cetrimide agar (CA)- Papan pembentuk agar miring - Media simmon sitrat- Inkubator - Media triple sugar iron agar

(TSIA)- Bunsen

4. Prosedur

Dibuat media MCA, VJA, dan CA dalam bentuk plat agar. Sedangkan media

simmon sitrat dan TSIA dibuat dalam bentuk agar miring. Kemudian dicatat dan di

dokumentasikan warna masing-masing media sebelum di inokulasi dengan bakteri.

Setelah itu masing-masing suspensi bakteri di inokulasikan pada semua media (MCA,

VJA, CA, simmon sitrat dan TSIA). Kemudian setelah masing-masing suspensi

bakteri di inokulasikan pada seluruh media, bakteri di inkubasi pada inkubator 370C

selama 1 minggu.

Dilakukan 2 kali pengamatan dan dibuat pengamatan mencakup keterangan:

- Waktu inokulasi & pengamatan

- Warna media (sebelum dan setelah inokulasi)

6

Page 7: Percobaan 3 mikro

- Warna koloni bakteri (setelah inokulasi) dan retakan pada media

5. Hasil Pengamatan

TABEL DATA PENGAMATAN

Bakteri MediaMac Conkey

AgarVogel Johnson

AgarCetrimide

AgarSimmon Sitrate

Triple SugarIron Agar

StaphylococcusAureus

Sebelum inokulasi:Kamis (20-12-2012) Pk.10.00

Keterangan:Media berwarna merah bening

Sebelum inokulasi:Kamis (20-12-2012) Pk.10.00

Keterangan:Media berwarna merah teh

Sebelum inokulasi:Kamis (20-12-2012) Pk.10.00

Keterangan:Media berwarna putih bening kekuningan

Sebelum inokulasi:Kamis (20-12-2012) Pk.10.00

Keterangan:Media berwarna hijau bening

Sebelum inokulasi:Kamis (20-12-2012) Pk.10.00

Keterangan:Media berwarna oranye bening

Setelah inokulasi:Jumat (21-12-2012) Pk.09.45

Keterangan:Media berwarna merah muda bening, belum terbentuk bakteri

Setelah inokulasi:Jumat (21-12-2012) Pk.09.45

Keterangan:Media berwarna merah teh, bakteri berbentuk bulat berwarna hitam menyebar di tengah

Setelah inokulasi:Jumat (21-12-2012) Pk.09.45

Keterangan:Media berwarna putih bening, belum terbentuk bakteri

Setelah inokulasi:Jumat (21-12-2012) Pk.09.45

Keterangan:Media berwarna hijau muda, belum terbentuk bakteri

Setelah inokulasi:Jumat (21-12-2012) Pk.09.45

Keterangan:Media berwarna oranye, bakteri berbentuk bulat merata, berwarna putih kekuningan

Setelah Setelah Setelah Setelah Setelah

7

Page 8: Percobaan 3 mikro

inokulasi:Senin (24-12-2012) Pk.09.30

Keterangan:Media berwarna merah muda, tidak terdapat bakteri

inokulasi:Senin (24-12-2012) Pk.09.30

Keterangan:Media berwarna merah kecoklatan (seperti warna air teh), terdapat bakteri yang koloninya bulat dan berwarna hitam

inokulasi:Senin (24-12-2012) Pk.09.30

Keterangan:Media berwarna putih bening, tidak terdapat bakteri

inokulasi:Senin (24-12-2012) Pk.09.30

Keterangan:Media bagian atas berwarna hijau muda, bawah berwarna hijau tua. Tidak terdapat koloni bakteri.

inokulasi:Senin (24-12-2012) Pk.09.30

Keterangan:Media berwarna merah kecoklatan (seperti warna air teh) dibagian permukaan terdapat warna putih kekuningan, koloni bakterinya bulat

Eschericia coli Sebelum inokulasi:Kamis (20-12-2012) Pk.10.00

Keterangan:Media berwarna merah bening

Sebelum inokulasi:Kamis (20-12-2012) Pk.10.00

Keterangan:Media berwarna merah teh

Sebelum inokulasi:Kamis (20-12-2012) Pk.10.00

Keterangan:Media berwarna putih bening kekuningan

Sebelum inokulasi:Kamis (20-12-2012) Pk.10.00

Keterangan:Media berwarna hijau bening

Sebelum inokulasi:Kamis (20-12-2012) Pk.10.00

Keterangan:Media berwarna oranye bening

Setelah inokulasi:Jumat (21-12-2012) Pk.09.45

Setelah inokulasi:Jumat (21-12-2012) Pk.09.45

Setelah inokulasi:Jumat (21-12-2012) Pk.09.45

Setelah inokulasi:Jumat (21-12-2012) Pk.09.45

Setelah inokulasi:Jumat (21-12-2012) Pk.09.45

8

Page 9: Percobaan 3 mikro

Keterangan:Media berwarna merah muda bening agak kekuningan, terdapat retakan, terdapat bakteri berwarna merah berbentuk koloni bulat di pinggir

Keterangan:Media berwarna merah muda hampir seperti teh, belum terbentuk bakteri

Keterangan:Media berwarna putih bening, belum terbentuk bakteri

Keterangan:Media berwarna hijau muda, hijau pekat dibawahnya, belum terbentuk bakteri

Keterangan:Media berwarna oranye muda, diujung atas berwarna merah muda, terdapat koloni berbentuk batang merata berwarna putih

Setelah inokulasi:Senin (24-12-2012) Pk.09.30

Keterangan:Media berwarna kuning, terdapat bakteri yang koloninya bulat dan berwarna merah

Setelah inokulasi:Senin (24-12-2012) Pk.09.30

Keterangan:Media berwarna merah kecoklatan (seperti warna air teh), terdapat bakteri tapi hanya sedikit, koloninya bulat dan berwarna hitam

Setelah inokulasi:Senin (24-12-2012) Pk.09.30

Keterangan:Media berwarna putih bening, tidak terdapat bakteri

Setelah inokulasi:Senin (24-12-2012) Pk.09.30

Keterangan:Media bagian atas berwarna hijau kekuningan, tengah hijau tua, bawah biru tua. Bakteri terdapat dibagian bawah, koloninya bulat, dan berwarna biru tua hampir

Setelah inokulasi:Senin (24-12-2012) Pk.09.30

Keterangan:Media bagian atas berwarna merah muda, bagian tengah berwarna merah, bagian bawah kuning kemerahan, dipermukaan terdapat warna putih kekuningan, dan koloni dari bakterinya

9

Page 10: Percobaan 3 mikro

hitam bulatPseudomonasaureginosa

Sebelum inokulasi:Kamis (20-12-2012) Pk.10.00

Keterangan:Media berwarna merah bening

Sebelum inokulasi:Kamis (20-12-2012) Pk.10.00

Keterangan:Media berwarna merah teh

Sebelum inokulasi:Kamis (20-12-2012) Pk.10.00

Keterangan:Media berwarna putih bening kekuningan

Sebelum inokulasi:Kamis (20-12-2012) Pk.10.00

Keterangan:Media berwarna hijau bening

Sebelum inokulasi:Kamis (20-12-2012) Pk.10.00

Keterangan:Media berwarna oranye bening

Setelah inokulasi:Jumat (21-12-2012) Pk.09.45

Keterangan:Media berwarna kuning muda kehijauan, terdapat bakteri berwarna kuning kehijauan, koloni muda di pinggir

Setelah inokulasi:Jumat (21-12-2012) Pk.09.45

Keterangan:Media berwarna merah teh, belum terbentuk bakteri

Setelah inokulasi:Jumat (21-12-2012) Pk.09.45

Keterangan:Media berwarna putih bening, terdapat bakteri bulat besar menyebar berwarna hijau muda

Setelah inokulasi:Jumat (21-12-2012) Pk.09.45

Keterangan:Media berwarna hijau, terdapat bakteri yang menyebabkan perubahan warna biru tua diatas, koloni bakteri berbentuk batang

Setelah inokulasi:Jumat (21-12-2012) Pk.09.45

Keterangan:Media berwana merah darah, terdapat bakteri berbentuk batang berwana merah

Setelah inokulasi:Senin (24-12-2012) Pk.09.30

Setelah inokulasi:Senin (24-12-2012) Pk.09.30

Setelah inokulasi:Senin (24-12-2012) Pk.09.30

Setelah inokulasi:Senin (24-12-2012) Pk.09.30

Setelah inokulasi:Senin (24-12-2012) Pk.09.30

10

Page 11: Percobaan 3 mikro

Keterangan:Media berwarna hijau kecoklatan, terdapat bakteri yang koloninya bulat berwarna coklat

Keterangan:Media bewarna merah kecoklatan (seperti warna air teh), tidak terdapat bakteri

Keterangan:Media berwarna hijau muda, terdapat bakteri yang koloninya bulat

Keterangan:Media berwarna biru tua, tidak terlihat koloni

Keterangan:Media bagian atas berwarna coklat kemerahan, bawah berwarna merah seperti darah. Tidak terdapat bakteri

6. Pembahasan

Bakteri Staphylococcus aureus pada media MCA yang diamati pada hari

Jumat (21/12/2012) dan pada hari Senin (24/12/2012) tidak terjadi pembentukan

bakteri, sedangkan warna media berubah dari warna merah menjadi warna merah

muda. Bakteri S. Aureus merupakan bakteri gram positif yang akan terhambat

pertumbuhannya pada media MCA karena pada media MCA mengandung garam

empedu dan kristal ungu yang akan menghambat pertumbuhan gram positif, maka

pada media ini bakteri S. Aureus tidak tumbuh. Perubahan warna pada media MCA

terjadi karena fermentasi laktosa dan penurunan pH.

Pada pengamatan hari Jumat (21/12/2012) bakteri Staphylococcus aureus

pada media VJA tumbuh sedikit di permukaan, bakteri berbentuk bulat berwarna

hitam. Warna media pada saat sebelum inokulasi dan setelah inokulasi tetap sama

berwarna merah kecoklatan seperti air teh. Sedangkan pengamatan pada hari Senin

(24/12/2012) bakteri tumbuh lebih banyak di permukaan, bakteri berbentuk bulat

berwarna hitam . Warna media masih tetap sama berwarna merah kecoklatan seperti

air teh. Pada media ini bakteri S. Aureus dapat tumbuh dengan baik karena kandungan

yang terdapat pada media VJA adalah manitol, tellurite dan lithium chloride yang

11

Page 12: Percobaan 3 mikro

berperan untuk mengisolasi bakteri yang bersifat koagulase positif, karena semua

yang bersifat koagulase positif akan tumbuh pada media ini. Pada media seharusnya

berubah warna menjadi kekuning-kuningan, perubahan ini disebabkan oleh asam

yang dihasilkan pada metabolisme bakteri atau akibat fragmentasi manitol. Adanya

lithium chloride sangat bermanfaat untuk menghambat pertumbuhan bakteri lain

termasuk E. Coli. Namun demikian media ini kurang mampu memilah S. Aureus

karena semua koagulase positif dapat tumbuh termasuk S. Epidermis dan Proteus.

Dalam uji pertumbuhan dengan media agar selektif dilakukan dengan

menginokulasikan biakan bakteri Staphylococcus aureus kemudian ditumbuhkan

dalam media selektifnya yaitu VJA (Vogel Johnson Agar), hasil positif ditunjukan

dengan tumbunya koloni berwarna hitam mengkilap dan dikelilingi zona kuning

(Anonim, 1995)

Pada pengamatan hari Jumat (21/12/2012) bakteri Staphylococcus aureus

belum ada yang tumbuh pada media CA tetapi warna medianya tetap berwarna putih

bening. Sedangkan pengamatan pada hari Senin (24/12/2012) bakteri tidak tumbuh

dan media tetap berwarna putih bening. Pada media ini bakteri tidak tumbuh karena

mengandung cetrimide yang merupakan quarternary ammonium yaitu senyawa yang

dapat menghambat pertumbuhan bakteri kecuali bakteri Pseudomonas, karena

menyebabkan kebocoran unsur-unsur di dalam sel.

Pada pengamatan hari Jumat (21/12/2012) bakteri Staphylococcus aureus

belum ada bakteri yang tumbuh pada media Simmon Sitrat. Warna media tetep

berwarna hijau tua. Sedangkan pengamatan pada hari Senin (24/12/2012) bakteri

belum tumbuh tetapi warna media bagian atasnya berubah menjadi hijau muda dan

bagian bawahnya tetap berwarna hijau tua. Seharusnya pada bagian atas berubah

menjadi warna biru tua. Perubahan warna pada media tersebut menunjukan adanya

bakteri yang tumbuh karena bakteri S. Aureus dapat menggunakan sitrat sebagai

sumber karbon tunggal dan ion ammonium sebagai sumber nitrogen tunggal.

Perubahan warna terjadi karena penggunaan sitrat akan meningkatkan pH media.

Peningkatan pH media tersebut menyebabkan perubahan warna pada indikator

12

Page 13: Percobaan 3 mikro

bromthymol biru yang mengubah media menjadi warna biru. Bakteri ini termasuk

dalam bakteri aerob fakultatif.

Pada pengamatan hari Jumat (21/12/2012) bakteri Staphylococcus aureus

bakteri tumbuh pada media TSIA di permukaannya. Warna media yang semula

berwarna merah jingga berubah menjadi merah kuning muda. Warna koloninya putih

susu. Sedangkan pengamatan pada hari Senin (24/12/2012) bakteri tumbuh lebih

banyak di permukaan media. Warna media berubah menjadi kuning emas. Warna

koloninya putih susu. Perubahan ini disebabkan karena bakteri dapat memfermentasi

glukosa / laktosa / sukrosa.

Bakteri Escherichia coli pada media MCA yang diamati pada hari Jumat

(21/12/2012), tumbuh banyak di permukaan media. Warna media yang semula merah

tua berubah menjadi merah muda. Warna koloni bakteri ini merah muda. Sedangkan

pengamatan yang dilakukan hari Senin (24/12/2012) bakteri tumbuh lebih baik dan

lebih banyak. Warna media berubah menjadi kuning keemasan. Warna koloninya

merah muda. Pada media ini bakteri dapat tumbuh dengan baik karena dapat

menguraikan laktosa. Kemampuan E. coli memfermentasi laktosa menyebabkan

penurunan pH, sehingga mempermudah absorpsi neutral red untuk mengubah koloni

menjadi merah muda.

Pada hari Jumat (21/12/2012), bakteri Escherichia coli tidak tumbuh pada

media VJA. Warna media merah muda yang semula warna merah teh. Sedangkan

pengamatan yang dilakukan pada hari Senin (24/12/2012), bakteri tumbuh tetapi tidak

banyak dipermukaan media dan warna media berubah menjadi agak lebih kecoklatan.

Warna koloninya hitam. Perubahan warna pada media disebabkan karena bakteri

tidak dapat memfermentasi manitol yang terkandung di dalam media sehingga media

berubah menjadi merah muda.

Pada hari Jumat (21/12/2012) bakteri Escherichia coli tidak tumbuh pada

media CA. Warna media berubah menjadi putih bening yang semula berwarna putih

bening kekuningan. Pengamatan yang dilakukan pada hari Senin (24/12/2012) bakteri

tetap tidak tumbuh dipermukaan dan didalam media. Warna media tetap seperti hari

Jumat berwarna putih bening.

13

Page 14: Percobaan 3 mikro

Pada hari Jumat (21/12/2012) bakteri Escherichia coli belum ada yang

tumbuh pada media Simmon Sitrat. Warna media tetap berwarna hijau tua.

Sedangkan pengamatan yang dilakukan pada hari Senin (24/12/2012) warna media

berubah menjadi biru tua. Perubahan warna tersebut menunjukkan adanya bakteri

yang tumbuh karena mampu menggunakan sitrat sebagai sumber karbon tunggal dan

mereka dapat memetabolisme garam amonium dalam medium dan penggunaan sitrat

meningkstksn pH media. Peningkatan pH tersebut menyebabkan perubahan warna

pada indikator bromthymol biru yang mengubah warna media menjadi biru.

Pada hari Jumat (21/12/2012) bakteri Escherichia coli tumbuh pada media

TSIA dipermukaannya. Warna media berubah menjadi oranye, diujung atas berubah

menjadi warna merah muda. Sudah terbentuk koloni berwarna putih berbentuk batang

secara merata. Sedangkan pengamatan yang dilakukan pada hari Senin (24/12/2012)

media bagian atas berwarna merah muda, bagian tengah berwarna merah, bagian

bawah kuning kemerahan, dipermukaan terdapat warna putih kekuningan, dan koloni

dari bakterinya bulat. Tidak terjadi perubahan warna menjadi hitam. Bakteri ini dapat

tumbuh dengan baik pada TSIA karena media ini biasanya digunakan untuk

konfirmasi pengujian E. coli dan dapat digunakan untuk identifikasi bakteri gram

negatif yang memfermentasi dekstrosa/laktosa/sukrosa dan produksi H2S. Terjadinya

fermentasi dekstrosa oleh bakteri gram negatif  akan menurunkan pH menjadi asam.

Kondisi ini akan menyebabkan perubahan phenol red (media merah) menjadi kuning.

Sedangkan warna hitam karena terbentuknya H2S positif dari farmentasi H2 dan CO2.

Bakteri Pseudomonas aeruginosa pada media MCA yang diamati pada hari

Jumat (21/12/2012), bakteri sudah tumbuh berwarna kuning kehijauan yang tumbuh

di bagian pinggir. Warna media berubah menjadi kuning muda kehijauan yang

semula berwarna merah. Sedangkan pengamatan dilakukan pada hari Senin

(24/12/2012) bakteri tumbuh sama seperti hari jumat namun warnanya berubah

menjadi kecoklatan dan warna media pun berubah menjadi warna hijau kecoklatan.

Perubahan warna tersebut menunjukkan adanya pertumbuhan bakteri karena bakteri

ini termasuk gram negatif yang dapat menguraikan laktosa.

14

Page 15: Percobaan 3 mikro

Pada hari Jumat (21/12/2012) bakteri P. aeruginosa tidak terlihat tumbuh

pada media VJA. Warna media berubah menjadi merah teh yang lebih muda yang

semula berwarna merah seperti teh. Sedangkan pengamatan pada hari Senin

(24/12/2012) bakteri tetap tidak terlihat tumbuh pada media. Warna media berubah

menjadi merah kecoklatan. Perubahan warna menjadi merah muda disebabkan karena

manitol tidak difermentasi sedangkan perubahan warna media menjadi kuning

disebabkan karena perubahan warna merah fenol akibat menanggapi indikator dalam

pembentukkan asam.

Pada hari Jumat (21/12/2012) bakteri P. aeruginosa tumbuh pada media CA

yang menyebar pada permukaan berbentuk bulat besar berwarna hijau muda. Warna

media berubah menjadi putih bening yang semula berwarna putih being kekuningan.

Sedangkan pada pengamatan hari Senin (24/12/2012) warna bakteri tetap berwarna

hijau muda dan medianya pun berubah menjadi warna hijau muda yang asalnya putih

bening. Agar cetrimide merupakan jenis agar-agar yang digunakan untuk isolasi

selektif bekteri gram negative, Pseudomonas aeruginosa. Seperti namanya media ini

mengandung cetrimide, yang merupakan agen selektif terhadap flora mikroba

elternatif. Cetrimide juga meningkatkan produksi pigmen Pseudomonas seperti

pyocyanin dan fluorescens, yang menunjukkan warna biru-hijau dan kuning-hijau

karakteristik masing-masing.

 Pada hari Jumat (21/12/2012) bakteri P. aeruginosa tumbuh pada permukaan

media simmon sitrat, terlihat koloni berbentuk batang dan media berwarna hijau tua

dan pada bagian atas berubah menjadi warna biru tua. Sedangkan pada pengamatan

hari Senin (24/12/2012) koloni tidak terlihat tetapi warna media berubah menjadi

warna biru tua. Perubahan warna tersebut menunjukkan adanya bakteri yang tumbuh

karena mampu menggunakan sitrat sebagai sumber karbon tunggal dan mereka dapat

memetabolisme garam amonium dalam medium dan penggunaan sitrat meningkstksn

pH media. Peningkatan pH tersebut menyebabkan perubahan warna pada indikator

bromthymol biru yang mengubah warna media menjadi biru. Pembentukkan warna

biru mula-mula terdapat pada bagian atas media karena bakteri ini memerlukan

oksigen karena bakteri ini termasuk bakteri aerob obligate.

15

Page 16: Percobaan 3 mikro

Pada hari Jumat (21/12/2012) bakteri P. aeruginosa terlihat tumbuh pada

media berwarna merah berbentuk batang dan media berubah menjadi warna merah

yang semula berwarna oranye. Sedangkan pada hari Senin (24/12/2012) koloni yang

tumbuh hilang dan media berubah menjadi warna merah darah yang lebih pekat dan

bagian atasnya berwarna coklat kemerahan. Bakteri ini tidak tumbuh karena

Pseudomonas tidak mampu memfermentasi dekstrosa, maka media akan tetap

berwarna merah.

7. Kesimpulan

- Isolasi mikroba merupakan upaya pembiakkan suatu jenis mikroba

tertentu yang diperoleh dari suatu sampel di dalam suatu media yang

spesifik, sehingga selanjutnya dapat dilakukan identifikasi dan konfirmasi.

- Identifikasi mikroba yaitu untuk mengetahui sifat-sifat morfologi bakteri,

maka bakteri dapat diperiksa dalam keadaan hidup atau mati. Pemeriksaan

morfologi bakteri ini perlu, untuk mengenal nama bakteri.

- Sedangkan konfirmasi mikroba yaitu untuk mengetahui jenis bakteri dan

koloninya. Konfirmasi jenis bakteri dapat menggunakan berbagai

pewarnaan, reaksi ensimatis atau reaksi biokimia, terutama jika

identifikasi menggunakan media masih meragukan/belum memuaskan.

- Tabel pertumbuhan bakteri pada media spesifik

Bakteri

Media

Mac ConkeyAgar

Vogel Johnson

Agar

CetrimideAgar

Simmon Sitrate

Triple SugarIron Agar

Staphylococcus

Aureus

Tidak ada

bakteriAda bakteri

Tidak ada

bakteri

Tidak ada

bakteriAda bakteri

Eschericia coli Ada bakteri Ada bakteriTidak ada

bakteriAda bakteri Ada bakteri

16

Page 17: Percobaan 3 mikro

PseudomonasAureginosa Ada bakteri

Tidak ada

bakteriAda bakteri

Tidak ada

bakteri

Tidak ada

bakteri

8. Daftar Pustaka

E. Merck, Darmstadt. 1984. Handbook Culture Media Merck.

Volk , W. A & Wheeler. M. F. 1993. Mikrobiologi Dasar Jilid 1 Edisi ke 5.

Erlangga.

Pelczar, Michael J. Dasar - Dasar Mikrobiologi I. 2006. UI-Press: Jakarta

Djide, Natsir. 2005. Mikrobiologi Farmasi Dasar. Jurusan Farmasi

Universitas Hasanuddin. Makassar.

17